Re: [R@ntau-Net] Fw: [wanita-muslimah] PKS Partai Anti Perempuan
Assalaamu'alaykum wa Rahmatullaahi wa Barakatuhu Da Adrisman, sebelum kader-kader PKS dan PBB (mungkin juga PPP kalau ada) di Rantau Net menjawab kritikan dari mail yang Uda Adrisman forward ke milis ini, saya ingin sedikit meng-klarifikasi siapakah He-Man itu. Dari berbagai pengalaman yang saya dapatkan di berbagai milis, He-Man sudah terkenal dengan pamornya sebagai Tukang Fitnah baik orang maupun partai-partai Islam, terutama dulu adalah Partai Keadilan. Saya tidak tahu mengapa dia begitu bencinya kepada Partai Keadilan, sampai bersusah payah membuat berbagai milis untuk mendiskreditkan partai tersebut. Ternyata sekarang dia sudah lebih melebar lagi sekarang menebarkan fitnah tidak hanya kepada PKS tetapi juga kepada PBB dan PPP. He-Man ini sendiri juga dikenal banyak bergaul dengan orang-orang Islam Liberal yang selama ini menyebut orang-orang yang ingin menjalankan syariah Islam dengan baik sebagai Islam Fundamentalis (Isfun), yang pemikirannya juga dibawa oleh beberapa orang di milis ini. Jika diperlukan akan saya postingkan beberapa mail yang menunjukkan He-Man itu adalah Tukang Fitnah. Berdasarkan informasi ini diharapkan para kader PKS, PBB dan PPP di sini dapat mengklarifikasikan hal-hal yang difitnahkannya dengan kepala dingin. Wassalaamu'alaykum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu Muhammad Arfian [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 090-6149-4886 Isy Kariman Aw Mut Syahidan - Original Message - From: Adrisman [EMAIL PROTECTED] To: bMilis Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak)/b sejak 1993 [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, March 20, 2004 4:14 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Fw: [wanita-muslimah] PKS Partai Anti Perempuan Assalamu'alaikum wr.wb. Kata orang kalau ingin maju kita harus bisa menerima kritikan dan menjadikan kritikan tersebut untuk pemicu kita agar menjadi lebih baik. Kritikan yang paling tulus dan tanpa tedeng aling aling adalah dari orang2 yang membenci kita. Karena ini musim kampanye, dan rasanya di RN banyak kader2 PKS. Kira2 ada nggak yang bisa kasih komentar tentang hal ini. wassalam Adrisman - Original Message - From: He-Man [EMAIL PROTECTED] Subject: [wanita-muslimah] PKS Partai Anti Perempuan Partai Keadilan Sejahtera menyumbang satu nama dalam daftar caleg bermasalah (politikus busuk) dalam kriteria kekerasan terhadap perempuan yaitu Daud Rasyid Sitorus dosen IAIN SGD Bandung yang merupakan salah satu pelaksana Poligami Award beberapa waktu lalu.Satu lagi caleg PKS yang masuk dalam daftar politikus busuk adalah Irwan Prayitno karena menolak memasukkan tragedi Trisaski-Semanggi I II sebagai kejahatan HAM berat. PPP , PBB dan PKS merupakan tiga partai yang paling anti perempuan.PPP dan PBB misalnya menggunakan alasan teologis untuk menolak kuota 30 % perempuan di parlemen , mereka pakai alasan bahwa mereka kesulitan mencari caleg perempuan karena partainya berbasis Islam.Ini benar-benar sebuah pelecehan seakan-akan aktivis perempuan Islam itu nggak ada yang bermutu.Selain itu PDI-P pun juga dalam proses di parlemen cenderung menolak hal ini. Sementara PKS adalah yang paling anti perempuan.Walaupun mereka mengklaim memiliki banyak kader perempuan akan tetapi dalam wacana-wacana mereka cenderung anti perempuan.Salah satu anggota DPP PKS bahkan pernah mengatakan bahwa pernikahan monogami itu darurat dan poligami itu wajib , ini belum lagi didukung keterlibatan banyak kader PKS yang ikut dalam poligami award dan demo pro poligami di Jogja yang menuntut penghapusan syarat-syarat untuk berpoligami dalam UU Perkawinan.Isu anti perempuan lain yang dikembangkan PKS (juga PPP) adalah masalah isu reproduksi perempuan / KB , beberapa lalu Hamzah Haz bahkan pernah memberi usulan agar program KB dihentikan dan BKKBN dibubarkan . Sementara PKS bertindak lebih jauh lagi dengan mengembangkan isu berbasis SARA dalam masalah KB dengan membuat isu bahwa program KB konspirasi kaum nasrani yang ditujukan untuk menekan jumlah populasi penduduk muslim.Bahkan lebih jauh lagi PKS menyerukan agar kader-kadernya memiliki anak banyak untuk meningkatkan jumlah kader mereka , mereka memaksa agar kader-kader perempuannya menjadi mesin pembuat anak demi perolehan suara partai mereka di masa depan. Isu lain yang berbahaya adalah isu masalah segregasi sosial atau pemisahan laki-laki dan perempuan di tempat publik mereka menggunakan istilah konyol 'ikhtilat' dalam masalah ini , istilah yang tidak ada di kitab fiqh manapun selain istilah ciptaan mereka sendiri.Isu ini merupakan isu yang banyak diangkat kaum islam fundies di dunia dengan alasan untuk menjaga moral masyarakat , tapi dalam prakteknya di sejumlah negara isu ini menyebabkan akses perempuan untuk memperoleh pelayanan publik menjadi terbatas.Misal saja dalam masalah pendidikan dan kesehatan, di sejumlah negara yang menerapkan sistim segregasi sosial , fasilitas pendidikan dan kesehatan lebih diutamakan bagi laki-laki sementara perempuan hanya mendapatkan sisanya saja
[R@ntau-Net] Oleh-oleh Perjalanan Haji (20)
Assalamu'alaikum wr.wb., Lembang Alam 20. PEMOTONGAN HADYU Hari Selasa tanggal 12 Zulhijjah pagi. Pak W memberi tahu dan mengajak saya untuk pergi menyaksikan pemotongan hadyu hari ini. Rencananya kami akan pergi sekitar jam sepuluhan ke tempat pemotongan yang katanya agak jauh dari Mina. Yang diajak ikut dibatasi hanya ketua-ketua regu saja mengingat tempat yang tentunya terbatas di mobil kecil yang akan disewa untuk pergi kesana. Ajakan itu tentu saja saya terima dengan senang hati. Tapi ternyata setelah ditunggu-tunggu sampai menjelang zuhur, kami belum jadi juga pergi. Siangnya saya diberitahu bahwa karena kendala teknis, rencana itu ditunda jadi besok. Akhirnya hari itu saya hanya menyibukkan diri dengan mentadarus al Quran saja sampai waktu melontar sesudah ashar. Keesokan harinya baru kami pergi dengan menggunakan minibus sekelas L-300 yang dapat memuat sepuluh orang di luar sopir. Tempat itu ternyata memang lumayan jauh, melalui bagian luar kota Makkah. Kami berkenderaan sekitar lima belas menit di jalan yang lancar dari Mina, untuk sampai kesana. Rupanya tempat itu seperti pasar ternak yang ada rumah potongnya. Yang mula-mula menarik perhatian saya adalah keberadaan orang-orang berpakaian merah yang rupanya adalah petugas (di upah) resmi untuk memotong hewan. Mereka datang menyongsong kami untuk menanyakan apakah kami akan menggunakan jasa mereka. Sedikit demi sedikit saya baru mengerti bahwa pihak penyelenggara rupanya baru akan mencari kambing untuk hadyu itu, jadi bukan sudah ada kambingnya siap untuk dipotong dan kami datang untuk menyaksikan pemotongannya. Di tempat itu banyak sekali kambing dan domba yang rata-rata berukuran besar (lebih besar dari kambing-kambing di Indonesia) dan gemuk-gemuk. Kata yang bercerita kambing-kambing itu adalah ternak tempatan sementara domba-domba itu diimport. Saya melihat kambing yang berbeda dengan kambing di negeri kita karena mempunyai buntut besar dan panjang sampai mencecah tanah. Ternak itu bergerombol-gerombol tanpa diikat. Ada orang yang datang membeli lalu menarik dan mengangkatnya ke mobil untuk dibawa pulang. Menariknya cukup dengan menarik satu kakinya (yang depan atau yang belakang) dan kambing itu menurut saja tanpa banyak cingcong. Pak S dari penyelenggara sibuk sekali mencari kambing yang akan dibeli. Dia berkeliling-keliling di pasar kambing itu sambil tidak berhenti-henti menelpon melalui HP. Baru pula saya tahu bahwa target mereka adalah membeli kambing berukuran sedang atau kecil seharga 250 rial. Namanya juga bisnis, karena memang dalam perjanjian dengan anggota jamaah tidak dirinci kambing sebesar apa yang akan dikorbankan sebagai hadyu, maka pihak penyelenggara mencari yang sekedar memenuhi sarat dengan biaya agak ditekan. Kambing-kambing besar yang saya lihat banyak disana itu harganya berkisar antara 400 sampai 500 rial. Kalau melihat ukuran kambingnya harga sedemikian menurut perkiraan saya tidaklah terlalu mahal. Setelah menunggu agak lama akhirnya pak S mendapatkan kambing yang berharga 250 rial. Kami mengiringkan mobil yang mengangkut kambing-kambing itu ke rumah potong. Waktu turun dari mobil saya sempat melihat kambing-kambing itu yang ternyata bayi kambing yang masih menyusu. Ada rasa kecewa dalam hati saya melihat akibat penekanan harga ini yang akhirnya hanya mendapatkan anak-anak kambing yang terlalu kecil itu. Dan ternyata kambing-kambing kecil itu ditolak. Saya melihat seorang yang mengatakan haram..haram sambil mengibaskan tangan seolah-olah menyuruh agar mobil yang membawa kambing itu segera dibawa keluar. Pak W bercerita bahwa yang mengusir itu adalah ulama yang ditempatkan di rumah potong ini untuk menilai sah atau tidaknya setiap kambing yang akan dikorbankan. Subhanallah, ternyata apa yang baru terbersit di hati saya terjawab. Jadi bagaimanapun pihak penyelenggara akan berbisnis, alhamdulillah ada yang menyaring disini supaya kambing yang dikorbankan itu tidak sia-sia dan asal-asalan. Pak S terpaksa terpontang panting lagi mencari kambing. Katanya kemarin untuk rombongan besar mereka membeli kambing seharga 250 rial sebanyak dua ratus ekor lebih dan sekarang stok kambing berukuran mini itu mungkin sudah habis. Sementara pak S sibuk mencari kambing, kami melihat-lihat pelaksanaan pemotongan di dalam rumah potong itu. Tempat itu adalah bangsal besar yang disiapkan secara khusus. Ada tempat menggantung kambing yang baru dipotong untuk dikuliti. Ada saluran air tempat menghanyutkan darah dan kambing-kambing itu di potong dekat saluran air ini. Yang menakjubkan saya cara memotong yang sangat mudah dan tidak ribet sama sekali. Hanya dua orang saja yang bekerja untuk menyembelih kambing itu, seorang jagal dan pembantunya. Kambing itu di rebahkan dengan posisi keempat kakinya ke atas sebelum disembelih. Begitu mudah dan kambing itu tidak meronta sedikitpun. Lalu si jagal menggesekkan pisaunya di leher kambing itu, dua kali gesekan. Selesai. Kambing yang sudah disembelih itu meronta-ronta
Re: [R@ntau-Net] Fw: [wanita-muslimah] PKS Partai Anti Perempuan
Assalamu'alaikum wr.wb Apa yang diungkapkan oleh He Man di bawah menurut saya ada benarnya, bahwa petinggi PKS memang tidak memperhatikan atau mengabaikan para wanita kader / simpatisannya. Cobalah anda perhatikan para wanita kader / simpatisan PKS yang terlibat dalam semua kegiatan atas nama PKS baik dalam kegiatan orasi, demonstrasi, sosial kemasyarakatan ataupun kegiatan politik lainnya, semuanya dengan tekad yang lurus (kalau menurut saya .. terlalu lugu . karena rata-rata berusia muda) yang ditandai dengan pakaian mereka yang berupa mukena yang menututupi kepala serta teruntai menutupi dada selalu dominan jumlahnya dibandingkan para lelaki. Malahan ada yang lebih berani, lebih gigih, lebih tabah, lebih konsisten, lebih konsekwen dan lebih-lebih lain-lainnya. Kenapa saya mengatakan terlalu lugu atau telah diabaikan oleh para petinggi PKS karena keberadaan mereka atau ciri-ciri yang mereka tampilkan dihampir seluruh kegiatan PKS selama ini bukan cuma di Jakarta tapi di seluruh Indonesia telah dianggap angin lalu oleh petinggi PKS yaitu dengan baru-baru ini mencalonkan Habibie sebagai calon presiden PKS, padahal kita sama-sama tahu bahwa wanita (isteri Habibie) tidak pernah dalam setiap penampilannya di depan umum berpakaian yang mencirikan wanita kader / simpatisan PKS. Saya yakin dan percaya para petinggi PKS ikut ambil bagian dalam hal menggembleng para wanita kader / simpatisan PKS dalam penampakan ciri wanita kader / simpatisannya selama ini. .. Tapi sayang ketika ingin menampilkan seorang yang akan menjadi pimpinan mereka mengabaikan ciri / penampakan masa mereka sendiri. Itulah salah satu sebabnya mengapa sanak kita AE Riyadi yang menulis email dalam milis ini beberapa waktu yang lalu sangat perhatian sekali terhadap Habibie, karena beliau itu selain teman sekantoran saya mengetahui benar cara berpakaian istrinya yang berpakaian seperti para wanita kader / simpatisan PKS. Wassalam MII - Original Message - From: Adrisman [EMAIL PROTECTED] To: bMilis Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak)/b sejak 1993 [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, March 20, 2004 2:14 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Fw: [wanita-muslimah] PKS Partai Anti Perempuan Assalamu'alaikum wr.wb. Kata orang kalau ingin maju kita harus bisa menerima kritikan dan menjadikan kritikan tersebut untuk pemicu kita agar menjadi lebih baik. Kritikan yang paling tulus dan tanpa tedeng aling aling adalah dari orang2 yang membenci kita. Karena ini musim kampanye, dan rasanya di RN banyak kader2 PKS. Kira2 ada nggak yang bisa kasih komentar tentang hal ini. wassalam Adrisman - Original Message - From: He-Man [EMAIL PROTECTED] Subject: [wanita-muslimah] PKS Partai Anti Perempuan Partai Keadilan Sejahtera menyumbang satu nama dalam daftar caleg bermasalah (politikus busuk) dalam kriteria kekerasan terhadap perempuan yaitu Daud Rasyid Sitorus dosen IAIN SGD Bandung yang merupakan salah satu pelaksana Poligami Award beberapa waktu lalu.Satu lagi caleg PKS yang masuk dalam daftar politikus busuk adalah Irwan Prayitno karena menolak memasukkan tragedi Trisaski-Semanggi I II sebagai kejahatan HAM berat. PPP , PBB dan PKS merupakan tiga partai yang paling anti perempuan.PPP dan PBB misalnya menggunakan alasan teologis untuk menolak kuota 30 % perempuan di parlemen , mereka pakai alasan bahwa mereka kesulitan mencari caleg perempuan karena partainya berbasis Islam.Ini benar-benar sebuah pelecehan seakan-akan aktivis perempuan Islam itu nggak ada yang bermutu.Selain itu PDI-P pun juga dalam proses di parlemen cenderung menolak hal ini. Sementara PKS adalah yang paling anti perempuan.Walaupun mereka mengklaim memiliki banyak kader perempuan akan tetapi dalam wacana-wacana mereka cenderung anti perempuan.Salah satu anggota DPP PKS bahkan pernah mengatakan bahwa pernikahan monogami itu darurat dan poligami itu wajib , ini belum lagi didukung keterlibatan banyak kader PKS yang ikut dalam poligami award dan demo pro poligami di Jogja yang menuntut penghapusan syarat-syarat untuk berpoligami dalam UU Perkawinan.Isu anti perempuan lain yang dikembangkan PKS (juga PPP) adalah masalah isu reproduksi perempuan / KB , beberapa lalu Hamzah Haz bahkan pernah memberi usulan agar program KB dihentikan dan BKKBN dibubarkan . Sementara PKS bertindak lebih jauh lagi dengan mengembangkan isu berbasis SARA dalam masalah KB dengan membuat isu bahwa program KB konspirasi kaum nasrani yang ditujukan untuk menekan jumlah populasi penduduk muslim.Bahkan lebih jauh lagi PKS menyerukan agar kader-kadernya memiliki anak banyak untuk meningkatkan jumlah kader mereka , mereka memaksa agar kader-kader perempuannya menjadi mesin pembuat anak demi perolehan suara partai mereka di masa depan. Isu lain yang berbahaya adalah isu masalah segregasi sosial atau pemisahan laki-laki dan perempuan di tempat publik mereka menggunakan istilah konyol 'ikhtilat' dalam masalah ini ,