[R@ntau-Net] test
test ... test. satu.duatiga Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
Re: [R@ntau-Net] Tujuan kita ber RantauNet
Title: Message Assalamu'alaikum Wr Wb Yth. Bundo, pak Asmardi, dan dunsanak lainnya, maaf terlambat saya me-respond email ini. Seperti yang telah disampaikan bundo danpak Asmardi bahwa visimerupakan suatu pandangan atau impian kedepan mengenai kenapa kita berdiskusi dan berkomunikasi di palanta ini. Untuk menuju visi tersebut kita membuat misi yang akan membantu kita mengatur tenaga dan sumber daya lainnya. Draft sebelumnya yang telah disampaikan tidak menulis visi maupun misi, melainkan tujuan seperti berikut, BAB IV TUJUAN Pasal 8 Tujuan Ikatan Keluarga RantauNet bertujuan : Membina rasa solidaritas sesama warga Minangkabau untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Mempererat hubungan perantau dengan anggota masyarakat yang dikampung halaman serta memupuk rasa cinta akan kampung halaman. Dari isinya, tujuan diataslebih mendekati kearah misi, belum membangun sebuah visi. Jadi apakah kita akan perbaiki terus visi dan misi ini? Misalnya seperti berikut, Membangun sebuah saranakomunikasi dan informasi yang akan mengantarkan Minang yang sejahtera secara menyeluruhdan bisa jayadalam persaingan global masa depan. Bagaimana pendapat yang lain, silahkan diperbaiki agar lebih baik. Wassalam, Ridwan - Original Message - From: Asmardi Arbi To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993) Sent: Tuesday, July 06, 2004 3:17 PM Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Tujuan kita ber RantauNet Wa 'alaikumussalam wr.wb. Bundo dan sanak kasadonyo, kalau iyo alah samo visi dan misi awak nan di Rantau Net ko, ambo sarankan ditulis dalam draft AD/ART. Apobilo awak alah sapakek jo bunyi visi dan misi tu , ambo yakin awak akan basatu dalam maujuikannyo dalam sumangek kekeluargaan, kebersamaan, gotong royongdan keikhlasan bakorban untuak kampuang. Ambo sapandapek bana jo bundo bahaso visi itu barisi impian, angan-angan, cito-cito nan tantu barisi idealisme kito sabagai urang Minang nan baciri khas joABS-SBK, menonjol kuek agamo Islamnyo dan kuek puloadat istiadat atau budayanyo. Awak bamimpi untuak mambaliakkan daerah awak sarupo dulu nan banyak malahirkan tokoh-tokoh kaliber nasional dan internasional. Tantu awak harus manyasuaikan jo perkembangan zaman, jadi bajiwa idealisme nan sakaligus pragmatisme. Apo iyo bisa baitu? Wallahualam. Wassalam ambo, Asmardi Arbi. - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] Nismah Rumzy To: 'Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)' Sent: Saturday, June 19, 2004 9:35 PM Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Tujuan kita ber RantauNet Assalamu Alaokum W. W. Pak Jendral Asmardi, pak Ridwan, serta sanak, dan nanda semua warga RN yang dihormati, Penyamaan visi mungkin sudah sama karena semua yang berada di RN ini menginginkan Minang menjadi yang terbaik di Indonesia didalam segalabidang: pendidikan, ekonomi, moral, dst.nya. Misinya mungkin yang berbeda-beda dan salah satu misinya dengan berkomunikasi melalui internet ini.Sekedar iseng-iseng bundo membuka Webster's dictionary: Vision something seen in a dream, an object or imagination Mission task assigned Visi adalah suatu cita-cita atau impian tentang kehidupan masa depan yang lebih baik yang menyangkut daerah dan rakyatnya. Misi adalah beban tugas yang akan kita tanggung bersama agar visi tsb. bisa kita capai. Bundo belum menerima AD/ART yang bundo awali dulu setelah ada beberapa perbaikan. Kalautak bisa dikirimvia RN karena besar tolong dikirimkan via japri dan semoga kita tak berkutat pada hal-hal sepele dan detail. Sekian dulu Wassalam Bundo Hayatun Nismah Rumzy -Original Message-From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asmardi ArbiSent: Saturday, June 19, 2004 8:18 AMTo: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Tujuan kita ber RantauNet Assalamualaikum wr.wb. Ambo ikuik sadiah Bundo jo karakteristik urang awak nan susah basatu ko. Paralu dicari apo sabab musababnyo dan kito diskusikan untuak mancari baa solusinyo. Urang Minang sabananyo cukuik baruntuang alah punyo ciri khas jo motto ABSSBK ( Adat Basandi Syarak,Syarak Basandi Kitabullah ), punyo filsafah: Budi,Akal, Ilmu,Alue jo Patuik,terkenal jobudaya musyawarah mufakat dan banyak lagi nan lainnyo nan bisa mampasatukan. Apo iko alah jauah bana dari urang awak? Mungkin untuak komunitas RN ko ,disamping manatapkan Tujuan, paralu manyamokan Visi dan Misibarangkali baru bisa mampasatukan awak. Iko sekedar pandapek nan alun tantu batua sapanuahnyo.
[R@ntau-Net] TARBIYAH IMANIYAH UNTUK ANAK-ANAK
TARBIYAH IMANIYAH UNTUK ANAK-ANAK Salah satu aspek yang sering kita lupakan dalam mendidik anak-anak adalah tarbiyah ruhiyah. Jangankan untuk anak, untuk diri sendiri pun kita sering lupa dengan tarbiyah bentuk ini. Padahal, seperti halnya akal dan pikiran perlu mendapat pendidikan, ruh kitapun wajib mendapatkan haknya. Untuk mendidik akal dan meningkatkan kapasitas intelektual orang tua menyekolahkan anak ke sekolah-sekolah favorit. Tetapi dalam masalah pendidikan keimanan seringkali enggan memberi porsi yang cukup. Bahkan tidak perduli walaupun sekolah tersebut tidak memberikan pendidikan Islam yang memadai. Iman merupakan hal asasi dalam kehidupan seorang muslim, sedang tarbiyah merupakan kebutuhan pokok setiap insan. Tarbiyah imaniyah adalah tarbiyah yang ditujukan untuk meningkatkan iman, ma'nawiyah (mentalitas), akhlaq (moralitas), dan ayakhsyiyah (kepribadian) daripada mutarobiyyin (anak didik). Iman kepada Allah dan hari akhir wajib mendapat pupuk yang menyegarkan, disiram dengan air agar terus menerus tumbuh di lahannya secara bertahap dan tawazun (seimbang) menuju kesempurnaan. Iman tumbuh subur karena didasari hubungan yang intens dengan Allah dalam berbagai bentuknya. Cobalah simak hasil tarbiyah pada seorang anak di masa Salaf dahulu. Abdullah bin Dinar berkisah tentang perjalanannya bersama Khalifah Umar bin Khattab. Beliau mengatakan, Saya bersama Umar bin Khattab r.a. pergi ke Makkah dan beristirahat di suatu tempat. Lalu terlihatlah anak gembala dengan membawa banyak gembalaannya turun dari gunung dan berjumpa dengan kami. Umar bin Khattab berkata, Hai penggembala, juallah seekor kambingmu itu kepadaku! Anak kecil penggembala itu menjawab, Aku bukan pemilik kambing ini, aku hanya seorang budaknya. Umar menguji anak itu, Katakanlah kepada tuanmu bahwa salah seekor kambingnya dimakan srigala. Anak itu termenung lalu menatap wajah Umar, dan berkata, Maka di manakah Allah? Mendengar kata-kata yang terlontar dari anak kecil ini, menangislah Umar. Kemudian beliau mengajak budak itu kepada tuannya kemudian memerdekakannya. Beliau berkata pada anak itu, Kalimat yang telah engkau ucapkan tadi telah membebeaskanmu di dunia ini, aku harap kalimat-kalimat tersebut juga akan membebaskanmu kelak di akhirat. Kejadian di atas menunjukkan salah satu pengaruh dari pengenalan terhadap Allah. Kejadian serupa itu sudah sangat jarang terjadi saat ini. Sekarang ini, di masyarakat kita kejujuran dan kebenaran seolah sudah tak ada harganya. Coba bandingkan dengan sikap Umar yang menghargai anak tersebut dengan membebaskannya dari perbudakan. Mungkin timbul pertanyaan: bagaimanakah seorang anak kecil di masa itu bisa menjadi begitu yakin dengan pengawasan Allah (muroqobatullah) yang berlaku pada setiap manusia? Keyakinan lahir dari suatu pendidikan dan latihan yang benar. Di mana kekhalifahan Umar, masyarakat Islam sudah terbentuk dan masyarakat ini menghasilkan bi'ah (lingkungan) yang baik bagi anak tersebut, kendati ia berada di gurun. Pengaruh sistem pendidikan Islam telah merembes ke berbagai tempat sehingga setiap orang benar-benar meyakini dan menghayati syariat Allah. Tarbiyah imaniyah untuk anak-anak merupakan satu pendidikan yang meliputi hal-hal berikut: Upaya melaksanakan dan menghayati nilai-nilai ibadah kepada Allah dalam arti yang seluas-luasnya sesuai dengan bimbingan Rasulullah SAW. Pembiasaan dalam mengingat Allah (dzikrullah) dengan membaca ayat- ayat Al Qur'an atau dengan menyebut-nyebut nama Allah dengan cara yang tepat di saat-saat tertentu. Membiasakan merasakan adanya bimbingan Allah dalam melaksanakan kebaikan dan pengawasan Allah dalam setiap aspek kehidupan. Yaitu dengan menghubungkan kejadian-kejadian sehari-hari yang dialaminya dengan kekuasaan Allah. Membiasakan menggantungkan diri kepada Allah misalnya dengan berdo'a dalam berbagai situasi dan kondisi. Meningkatkan akhlak (perilaku) yang baik dengan mencontohkan tindakan- tindakan baik dan memperbaiki perilakunya pada saat anak melakukan keburukan. Memberikan motivasi dan rangsangan dengan memuji atau memberi hadiah ketika anak berbuat baik, memberi manfaat kepada orang lain, atau menyenangkan orang lain kendati orang tersebut tidak menyadarinya. Membimbing hal-hal lain untuk yang berhubungan dengan pendekatan diri kepada Allah. Metoda Tarbiyah Pembekalan keimanan bagi anak-anak berorientasi pada penyiapan pemahaman dan pembiasaan berbagai hal yang kelak dapat menolong anak untuk melakukan sendiri berbagai kegiatan yang dapat memelihara ruhiyahnya. Anak-anak sebenarnya lebih mudah menerima hal-hal yang bersifat teoritis kendati bersumber dari alam ghaib (tidak nampak). Karena secara fitrah mereka mudah mempercayai orang tua, guru, atau kawan dekatnya. Anak-anak senantiasa jujur dan tidak mau didustai seperti pada kisah Umar bin Khattab di atas. Ini menunjukkan bahwa kejujuran mereka amat mudah