Re: [R@ntau-Net] islam dan demokrasi )

2004-02-20 Terurut Topik adeer
Wa'alaikum salam wr.wb.

Mak Basrihasan,

honestly I am just trying to present my point of view, dalam rangka
kepedulian terhadap terpuruknya Islam ditengah berpolarisasinya pemikiran
Islam secara tekstual dan konstektual
Sebenarnya kalau kita mau membuka hati terhadap perbedaan penafsiran dan
fikiran yang jernih, maka diskusi2 agama dalam milis ini akan menjadi
bermanfaat.
apapun juga kesimpulan dari pemikiran2 yang dibawa kesini, maka sebaiknya
kita tetap memprioritaskan akhlaqul kharimah dan keikhlasan dalam berIslam,
semata mata demi mencari ridho Allah swt.
apalagi bagi kita yang secara individu sehari hari berinteraksi dalam
komunitas plural, sudah seharusnyalah kita juga bersikap adil dan tulus
terhadap sesama manusia, menjauhkan sikap pre-judice (su'uzhon) atau apriori
(zalim). Insya Allah dengan sikap ini individu2 muslim akan merasakan
indahnya keimanan dan sejuknya berislam sehingga kita semua bisa
merepresentasikan rahmatan lil alamin yang kita dambakan tersebut.

Ichwan2 yang ada dimilis ini saya yakini datang dari berbagai lapisan umur,
latar belakang pendidikan dan pengalaman yang bervariasi..., maka sungguh
terlalu tinggi hati rasanya kalau kita menganggap orang lain lebih kurang
pengetahuannya atau keislamannya dari kita.
Yang bisa kita perbuat adalah berdiskusi dengan sikap saling mengisi, jika
ada yang keliru kita perbaiki bersama, namun jangan sekali kali kita berniat
menggurui seseorang disini..., terlalu naive kalau punya fikiran seperti
itu.

Label bisa dipasang dimana saja...sesuai dengan keinginan penjual, tidak
bedanya dengan label terorisme yang dipasang oleh barat untuk umat islam...,
namun ini cuma masalah siapa yang menggiring opini, tetap saja hati nurani
dan fikiran kita masing masing yang akan menilai siapa yang teroris, siapa
yang fanatik, siapa yang taqlid membabi buta.

wassalam
Adrisman





- Original Message - 
From: "basrihasan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, February 19, 2004 10:29 PM
Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] islam dan demokrasi )


> Assalamu'alaikum wr. wb.
>
> Menariksekali interpretasi sanak Adrisman tentang demokrasi dalam Islam,
> honestly there is no difference with me, konsekuensinya ialah kita ini
> di cap sebagai  pandangan Islam Liberal, apa boleh buat.
> Karena demokrasi itu adalah kebaikan yang dihasilkan oleh ummat manusia,
> yang telah diridhoi Allah SWT, tentunya itu adalah sunatullah juga.
> Tinggal menjelaskan kepada ichwan yang masih bersikap skriptualis,
> rantaunet ini hakikatnya media untuk itu.
> Salam
>
> SBN
>
> - Original Message -
> From: adeer <[EMAIL PROTECTED]>
> To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Friday, February 20, 2004 7:42 AM
> Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] islam dan demokrasi )
>
>
> > Wa'alaikum salam wr.wb.
> >
> > uni evi yang baik, terima kasih ya sudah mengganti subjectnya dengan
> tepat,
> > memang kita sering lupa mengganti yang satu ini padahal obrolan mah udah
> > kemana mana.
> > senang juga kita bisa berbincang bincang lagi sambil sejenak lari dari
> > rutinitas hidup sehari hari. walau uda tahu ini topic sensitip banget,
> tapi
> > mungkin nggak apa apa kita membicarakannya mumpung mau dekat
> > pemilu...heheh...:)
> > sesuai saran sanak Irdam mari kita batasi pembicaraan kita hanya pada
> Islam
> > dan demokrasi sebagai bentuk pemerintahan dan bukan membicarakan aqidah
> atau
> > ketauhidan (let's keep it among ourself).
> >
> > apa yang uni gambarkan tentang model pemerintahan di medina yang
didirikan
> > oleh rasulullah saw itu adalah tepat sekali sebagai suatu bukti bahwa
> nilai2
> > demokrasi memang ada dalam islam, dewan shura (consultation) bisa
> > diinterpretasikan sebagai bagian dari democratic principle dan membai'at
> > pemimpin secara langsung (individu) adalah juga bagian dari democratic
> > principle.
> > Namun mengacu kepada political system dalam Islam yang berdasarkan
kepada
> 3
> > principles (Tauhid, risalah dan khilafat), maka kita akan menemukan
> jawaban
> > yang berbeda dikalangan umat muslim sendiri tentang demokrasi, bila kita
> > bertanya kepada muslim fundamentalist maka sudah tentu jawabannya adalah
> NO,
> > demokrasi tidak ada tempat dalam islam., karena kaum fundamentalist
> > menginterpretasikan risalah dan rule of God secara literal dan tak ada
> ruang
> > untuk berkonsultatif.
> > Kaum fundamentalist umumnya adalah ulama2 tradisionil yang mempunyai
> sejarah
> > hak memonopoli dalam menginterpretasikan Islam dan doktrin2nya.
> > Kebalikannya dari kaum fundamen

Re: [R@ntau-Net] islam dan demokrasi )

2004-02-19 Terurut Topik adeer
Wa'alaikum salam wr.wb.

uni evi yang baik, terima kasih ya sudah mengganti subjectnya dengan tepat,
memang kita sering lupa mengganti yang satu ini padahal obrolan mah udah
kemana mana.
senang juga kita bisa berbincang bincang lagi sambil sejenak lari dari
rutinitas hidup sehari hari. walau uda tahu ini topic sensitip banget, tapi
mungkin nggak apa apa kita membicarakannya mumpung mau dekat
pemilu...heheh...:)
sesuai saran sanak Irdam mari kita batasi pembicaraan kita hanya pada Islam
dan demokrasi sebagai bentuk pemerintahan dan bukan membicarakan aqidah atau
ketauhidan (let's keep it among ourself).

apa yang uni gambarkan tentang model pemerintahan di medina yang didirikan
oleh rasulullah saw itu adalah tepat sekali sebagai suatu bukti bahwa nilai2
demokrasi memang ada dalam islam, dewan shura (consultation) bisa
diinterpretasikan sebagai bagian dari democratic principle dan membai'at
pemimpin secara langsung (individu) adalah juga bagian dari democratic
principle.
Namun mengacu kepada political system dalam Islam yang berdasarkan kepada 3
principles (Tauhid, risalah dan khilafat), maka kita akan menemukan jawaban
yang berbeda dikalangan umat muslim sendiri tentang demokrasi, bila kita
bertanya kepada muslim fundamentalist maka sudah tentu jawabannya adalah NO,
demokrasi tidak ada tempat dalam islam., karena kaum fundamentalist
menginterpretasikan risalah dan rule of God secara literal dan tak ada ruang
untuk berkonsultatif.
Kaum fundamentalist umumnya adalah ulama2 tradisionil yang mempunyai sejarah
hak memonopoli dalam menginterpretasikan Islam dan doktrin2nya.
Kebalikannya dari kaum fundamentalist adalah kaum Islamist yang sedikit
lebih flexible pandangannya terhadap syaria'ah Islam terutama menyangkut
segi memandang Islam terhadap negara, society dan economic.

Sekalipun banyak para pemikir2 Islam yang telah mengupas dan membuat
analysis tentang syaria'h Islam seperti Imam Shafi'i, Hanbali, AlGhazali dan
masih banyak lagi yang lainnya, namun mereka2 ini lebih condong menganalisa
dan menulis terhadap aspek2 theologis dan sedikit sekali yang menyangkut
dimensi politik. Sehingga sebenarnya tak ada political philosophy secara
concrete yang pernah dikembangkan berdasarkan Syari'ah Islam sampai saat ini
(as far as I know...heheh...)., tidak salah kalau dikatakan Isalamic
political thought masih tetap purely speculative.

Maka benar juga kata uni kita tidak bakal menemukan nilai2 demokratis di
negara2 Islam yang melaksanakan syari'ah Islam seperti negara2 timur tengah
saat ini, dari 46 negara yang tergabung kedalam negara2 Islam tersebut,
mungkin cuma Republic Turki yang bisa mewakili negara demokrasi berdasarkan
pemahaman Barat.

Lantas kalau begitu apakah tidak mungkin syaria'ah law sekaligus demokratic
diterapkan dinegara Indonesia ini...? Jawabannya adalah tergantung seberapa
banyak kaum fundamentalist atau islamist yang mengusung partai2 yang ikut
pemilu nanti...?
kalau banyakan fundamentalist, maka lihatlah negara2 timur tengah yang jadi
contohnya, satu yang mungkin berbeda adalah negara kita terlalu miskin untuk
bisa berbuat seperti negara saudagar minyak tersebut, salah2 negara kita
akan jatuh lagi kedalam tangan militer seperti pakistan dan libya karena
kemiskinan berpotensi untuk tidak berjalannya syari'ah law.

Bila kaum islamist yang lebih banyak, mungkin kita masih bisa berharap
seperti negara malaysia kelak..., walau juga masih tetap dibutuhkan  nyali
yang besar dari pemimpin2 kita kelak untuk mengadili para koruptor.

uni dan sanak semuanya, sudah menjelang sore disini..., insya Allah kita
sambung lagi lain kali. Mungkin kita nanti bisa mengupas seperti apakah
sebenarnya syari'ah law yang begitu ditakuti orang2 tersebut dan seperti
apakah demokrasi yang begitu digandrungi manusia sejagad.

wassalam.
Adrisman

nb: sanak Irdam atau sanak lainnya silahkan bergabung kalau tertarik dan
nggak sibuk.
.

- Original Message - 
From: " -- (*o*) --" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, February 19, 2004 4:42 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] islam dan demokrasi )


da ad, saya belum tahu benar apakah untuk melihat hubungan islam dg negara
yg memiliki nilai2 demokratis atau tidak bisa dilihat pada negara2 Islam
moderen yg masih menjalankan tradisi otoritas raja seperti  yg dijalankan
oleh arab saudi maroko dan jordan spt sekarang.  menurut saya, yg paling pas
untuk melihat bahwa negara islam itu adalah negara teokratik yg demokratis,
mau atau tidak,  kita harus menengok pada negara kota madina yg didirikan
rasullullah. semasa rasul hidup negara madina dijalan berdasarkan prinsip
shura. meskipun ada perbedaan substansial antara dewan shura dg
parlementarisme seperti yg terdapat dalam negara2 moderen demokratis, secara
prinsip, shura ini bisa dianggap sebagai bukti pertama dari demokrasi islam.
bahkan setelah nabi wafat dikeluarkan lagi 2 prinsip kekuasaan islam yg
demokratis: ikhtiyar (seleksi) dan bay'a (su

Re: Re[2]: [R@ntau-Net] Sentuhan Kepemimpinan ( 2 )

2004-02-18 Terurut Topik adeer
Assalamu'alaikum wr.wb.

Uni Evi, Mak Basri Hasan serta sanak dipalanta.

Bicara mengenai Islam dan Demokrasi memang pembicaraan yang menarik untuk
dikaji, disatu sisi berbicara mengenai Islam tidak bisa dipisahkan dari
unsur teologisnya, sedangkan bicara demokrasi adalah gagasan sekuler suatu
bentuk pemerintahan yang tak membutuhkan gagasan teologis.

Gagasan demokrasi dalam pilihan suatu negara memang terbukti cukup manjur
dalam membawa peradaban manusia ini menjadi lebih maju dan mempromote hak
hak dasar manusia bila dibandingkan dengan gagasan bentuk negara lain,
komunis salahsatu contohnya.

Lantas apakah Islam itu berdemokrasi atau tidak..?, ini adalah pertanyaan
yang enteng2 sulit dan jawabannya juga akan bervariasi tergantung kepada
siapa kita bertanya.
Jelas kalau kita melihat Negara Islam yang banyak dipraktekkan dinegara
negara Arab dan dilihat oleh kacamata umum (barat), maka Islam memang tidak
demokratis.., parameter yang pasti adalah bahwa perpindahan tampuk
kepemimpinan (Emir) berdasarkan garis keturunan, dan unsur2 Nepotisme sangat
kuat didalamnya. Saya tidak mendalami banyak negara2 teluk ini, tapi satu
yang saya tahu negara Qatar, mulai dari Emir sampai mentri2nya adalah
bertalian darah satu sama lain.

Tapi seperti juga yang diungkapkan oleh uni Evi, rasulullah sewaktu di
Medinah juga sudah mempraktek kan nilai2 demokrasi dan saya yakin tak ada
satupun diantara kita yang akan mengatakan Rasulullah adalah seorang
diktator.

Substansi Islam dan Demokrasi tidak bisa dipisahkan secara kaku, kaum
intelektuil Islam harus bisa mentrasformatifkan teology Islam ini agar bisa
memberi ruang kebebasan agar kelak bisa menyerap perkembangan jaman.
Termasuk didalamnya kita harus bisa melihat syariat2 Islam itu secara
proporsional, mengkaji nilai2 historis sehingga dapat ditemukan mana yang
sungguh2 perenal dan mana yang bersifat spacial dan temporal.
Sehingga kita bisa membedakan yang mutlak dan relatif dan tidak memutlak kan
keduanya yang cenderung menjadi ciri khas orang2 Islam secara keseluruhan.

Ringkasnya secara teori Islam seharusnya memandang demokrasi sebagai bagian
penting dalam peradaban manusia yang memang sudah teruji keberhasilannya,
Islam dan Demokrasi tidak bisa dipisahkan karena mempunyai tujuan yang sama
memajukan peradaban manusia.

Kehidupan muslim ummah tidak bisa dipisahkan dari syari'at Islam, namun
menerapkan syari'at Islam di Indonesia tanpa menilai kajian2 historis hanya
akan membenturkan umat Islam dengan nilai2 demokrasi itu sendiri.

uni Evi dan sanak sekalian lain kali kita sambung lagi...

wassalam
Adrisman








> >From: "basrihasan" <[EMAIL PROTECTED]>
> >
> >Dino,
> >
> >Urang "Islam" tu kayaknya seperti junta militer Myanmar, mula-mula anti
> >demokrasi, lama-lama ngikut juga karena tidak punya alternatif yang bisa
> >dibaok katangah.
> >Baa kana di Yangoon kini, lagi ujan nggak?
> >Salam
> >
> >SBN
> >
> >- Original Message -
> >From: "dino anthonio" <[EMAIL PROTECTED]>
> > >
> > > > dear da ad dan tuan sinaro,
> > > >
> > > > boleh ikutan soal islam dan demokrasi?
> > > >
> > > > menurut pendapat saya, terlalu naif  bila seseorang memandang bahwa
> >konsep demokrasi adalah kebebasan tanpa batas. seingat saya dalam
pelajaran
> >pmp di smp dulu saja, guru berkali-dali menjejali kita dg kata demos
> >artinya
> >rakyat dan kratos artinya berkuasa, jadi demokrasi yg berasal dari bahasa
> >yunani ini maksudnya adalah goverment rule by the people.
> > > >
> > >
> > >
> > > Uni GM,
> > >
> > > demokrasi kan bisa juga berarti: lagi DEMO di KERASI ...:)
> > >
> > > eh eh..pagi2 sudah ikut2an fulitik nih, ngupi dulu ah...
> > >
> > > wass,
> > >
> > > da.33.politico non grata.
>
> _
> Take off on a romantic weekend or a family adventure to these great U.S.
> locations. http://special.msn.com/local/hotdestinations.armx
>
> 
> Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
> http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
> 


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net



Re: [R@ntau-Net] Puisi Cinta ( FW )

2004-02-17 Terurut Topik adeer



hai sanak Heri...,
 
awak sasuku ruponyo, mudah mudahan selain sasuku 
awak lai pulo saiman...
memang ini suatu pertanyaan yang bagus dan memang 
sudah seharusnya kita orang islam mulai belajar bagaimana seharusnya 
mengaplikasikan ajaran agama itu dalam kehidupan sehari hari.
 
kasih sayang memang sifatnya universal, bahkan 
kasih sayang itu tidak cuma dimiliki oleh makhluk yang bernama manusia, tapi 
juga dimiliki oleh oleh makhluk lain (binatang).
 
kita memang bebas mengungkapkan rasa kasih sayang 
kita kepada orang yang dikasihi..., misalnya kepada istri kita yang 
tercinta...
suatu kali teman saya dengan tergopoh gopoh 
mengatakan pada saya bahwa tetangganya yang muslim telah mempraktekkan kelakuan 
orang kafir...
dengan terheran heran saya bertanya "praktek apa 
yang dia telah lakukan...?"
katanya temannya itu selalu membawa setangkai bunga 
merah kerumahnya.(tindakan yang umum dilakukan oleh orang barat untuk 
menunjukkan cintanya atau ucapan tanda minta maaf).
 
dengan terheran heran saya balik memandang teman 
ini..dalam hati saya berkata " man you better watch yourself before you watch 
somebody's back ".
 
menunjukkan rasa cinta pada yang kita kasihi 
bukanlah semata milik kaum nasrani..., tapi juga milik kita kaum muslimin..., 
tak ada yang salah dengan membawa setangkai bunga..., memberi sepotong 
coklat...sebagai tanda ungkapan tanda cinta...
Bisa dilakukan kapan saja sekehendak hati kita..., 
kita bisa membuat valentine day tiap hari kalau mau.
 
yang perlu diingat adalah janganlah valentine day 
itu dijadikan semacam ritual, sama seperti halnya merayakan hari ulang tahun..., 
karena ini memang tidak ada dalam sunah rasul..., kalau dianggap sebagai ritual 
maka akan jatuh kedalam hukum bid'ah yang sangat tidak kita 
inginkan.
 
wassalam
Adrisman Y. Tanjung
 
 
 
 

  - Original Message - 
  From: 
  Tanjuang 
  Heri 
  To: Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) 
  Pertama di Internet (sejak 1993) 
  Sent: Tuesday, February 17, 2004 6:53 
  AM
  Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Puisi Cinta ( 
  FW )
  
  sanak,
   
  bukan ambo ingn protes sanak fankha berpuisi cinta, tapi cuman pengen 
  tanyo, kok berpuisi cinta buliah , ndak diharamkan tapi ber " valentine day" 
  kok dikutuak / diharamkan ? ( ado postingan di siko nan mambahas maslah 
  iko).
   
  Apo sagalo nan dimulai dek kaum nasrani, islam harus mengharamkan membabi 
  buta? sedangkan kasih sayang bukankah universal?
   
  rangtabiang

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net