Ah Uda, Begitu ketemu Uni Nenny langsung jadi romantis....
Hm, soal hati yg salah pilih dalam soal di bawah ...Well, menurut saya tidak ada hati yg berkabut, tidak ada pula hati yg sebening kaca. Hati adalah hati, benda abstrak netral, bebas nilai, tidak memihak apa lagi berbeban kotoran. Tapi kalau kemudian hidup manusia itu penuh improvisasi seperti kisah dua fulanah di bawah, sebetulnya masih tidak ada hubungan dg apakah hati sering di poles dg zikir kepada Allah ataukah di lap sekenanya, karena saya mengenal orang yg berzikir siang malam tapi lagak-lagunya memualkan dan mengenal pula orang2 tidak berzikir tapi setiap lagak-lagunya adalah zikir itu sendiri. Hehehe...tapi jangan kuatir, saya juga mengenal orang2 yg berzikir dg hati yg bisa membuat alam tunduk kepadanya dan orang yg tidak pernah berzikir berperangai bak sundel bolong. Maksud saya, bila ingin menyorot manusia dari sudut hatinya, kita tidak bisa menyorot mereka dalam tataran hitam-putih belaka: zikir atau tidak berzikir. Yg terjadi pada kedua orang fulanah tersebut merupakan peristiwa sangat manusiawi: mereka sama-sama memiliki imajinasi "sakral" ttg lelaki idaman. Yang kurang sedikit hanyalah, mereka kurang pengalaman, kurang mengenal hasrat jiwa sehingga mereka berdua berjalan kearah lelaki yg keliru :). Tapi ingat, melakukan kekeliruan adalah hadiah paling besar dari Sangpencipta kepada umat manusia. Karena hanya dg mengetahui bawah kita keliru di masa lalu lah, maka kita bisa merancang masa depan yg lebih baik. Dari dua buah peristiwa tersebut, kedua Fulanah akan belajar, betapapun gigihnya berusaha, bila mereka berjalan ke arah yg keliru, yg akan mereka jumpai sepanjang hidup hanyalah perlawanan terhadap imajinasi. Jadi untuk mendapatkan lelaki idaman, kedua orang Fulanah tersebut tidak cukup dg berzikir, moles-moles hati, setelah merasa kinclong lalu menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Menurut yg saya percayai, Allah tidak akan membantu apa-apa yg bisa kita kerjakan sendiri. Sekalipun realita ini adalah hasil olah batin manusia, realita yg ada diluaran sana kadang sangat berbeda dg realita yg ada dalam hati kita. Dan ini pun peristiwa alami karena orang lain juga mengolah batinnya yg sesuai dg hasrat jiwanya. Berzikir memang perlu, tapi disamping itu, kita harus melakukan tindakan yg sangat penting! Menyelaraskan hasrat jiwa dan bukan hanya memperturutkan keinginan yg berasal dari pikiran, hati atau keinginan indrawi belaka. Orang mengatakan bahwa hati seorang manusia seluas samudera. Tapi saya mengatakan ungkapan itu kurang tepat, hati manusia itu mirip-mirip sebuah balon super kenyal, bisa menciut, bisa pula membesar sampai tak terbatas. Untuk mendapatkan seorang lelaki yg perempuan butuhkan dalam hidupnya, menurut saya, kuncinya terletak pada belajar mengenal diri sendiri atau lebih tepatnya mengenal hasrat jiwa sejatinya. Apapun hasrat perempuan terhadap seorang lelaki, hasrat itu tidak pernah salah. Bagaimana mungkin salah jika hasrat jiwa sejati manusia berasal dari Allah? Dengan memahami apa yg kurang pada diri lalu menambal kekurangan tersebut, secara otomatis lelaki idaman itu akan muncul sendiri. Hehehe...Believe me! Peace Uda... --Gm ----- Original Message ----- From: "Adrisman" <[EMAIL PROTECTED]> Bermain dgn Hati alhikmah.com - Mulanya dia hanya iseng. Melihat penampilan lelaki itu yang cool saat baca puisi, dia langsung tertarik. Rambut gondrongnya memang keren dan wajahnya cukup manis. Jadilah dia mencari informasi tentang si lelaki, tentang karyanya maupun orangnya. Puisi-puisinya memang bagus dan dia berminat sekali untuk kolaborasi dalam sebuah karya, cerita yang dipadu dengan puisi. Browsing lewat internet atau mencari tahu pada teman-teman dekatnya pun dilakukan. Dan atas kehendak Allah SWT, seorang teman mempertemukan mereka. But, si lelaki sudah berubah. Di matanya lelaki itu tidak sekeren dulu. Jadilah dia mundur teratur dan justru si lelaki yang kini maju dengan semangat. Dia pun jadi pusing. ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________