Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Untuk bahan bacaan di hari libur. Semoga bermanfaat.
---
Kedudukan Akal di dalam Islam
http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detilid_artikel=223
(Diringkas dari kitab Muslim Rasionalis (Aqlaniyyun), karya Syaikh Ali
Hasan bin Ali Abdul Hamid Al-Atsary hafidhahullah)
Beberapa atsar para Shahabat r.a. tentang pengutamaan nash (dalil) di atas
rasio.
1. Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu, dia berkata :
Andaikata agama itu cukup dengan rayu (akal), maka bagian bawah khuf
(alas kaki) lebih utama untuk diusap daripada bagian atasnya. Aku
benar-benar melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengusap
bagian atas khuf-nya.
(HR. Abu Daud dengan sanad yang baik. Dalam Al-Talkhishul Habir, 1/160
Al-Hafidh Ibnu Hajar Al-Atsqalani berkata hadits ini shahih, dan juga telah
disepakati Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di dalam Shahihul Abu Daud,
1/33)
2. Dari Umar bi Al-Khaththab radhiallahu 'anhu, dia berkata tatkala mencium
Hajar Aswad:
Sesungguhnya aku tahu engkau hanya sekedar batu yang tidak bisa memberi
madharat dan manfaat. Kalau tidak karena kulihat Rasulullah menciummu, tentu
aku tidak akan menciummu.(HR. Bukhari dan Muslim)
3. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhu, dia berkata :
Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
Janganlah kalian mencegah istri-istrimu (untuk mendatangi) masjid-masjid
jika mereka meminta izin kepada kalian.
Salim bin Abdullah berkata, Lalu Bilal bin Abdullah berkata, Demi
Allah, kami akan mencegah mereka.
Salim berkata, Lalu Ibnu Umar menghampiri Abdullah dan mengolok-oloknya
dengan olok-olokan yang amat buruk, yang tidak pernah kudengar sebelumnya
seperti itu. Dia berkata, Aku mengabarkan kepadamu dari Rasulullah, lalu
engkau berkata,Demi Allah, aku benar-benar akan mencegahnya ?.(HR.
Muslim)
4. Dari Imran bin Hushain radhiallahu 'anhu, dia berkata :
Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Malu
itu adalah kebaikan seluruhnya.
Lalu Busyair bin Kaab berkata, Sesungguhnya di dalam sabda beliau ini
terdapat kelemahan.
Lalu Imran berkata, Aku memberitahukan dari Rasulullah, lalu engkau
datang untuk menentang ? Aku tidak akan memberitahukan satu hadits pun yang
kuketahui.(HR. Bukhari dan Muslim)
5. Dari Urwah bin Az-Zubair, bahwa dia berkata kepada Ibnu Abbas radhiallahu
'anhu:
Engkau telah menyesatkan manusia.Apa itu wahai Urayyah ?, tanya
Ibnu Abbas.Urwah menjawab, Engkau memerintahkan umrah pada sepuluh hari
itu, padahal hari-hari itu tidak ada umrah.Ibnu Abbas bertanya, Apakah
engkau tidak bertanya mengenai masalah ini kepada ibumu ? Urwah menjawab,
Sesungguhnya Abu Bakar dan Umar tidak pernah melakukan hal itu.Ibnu
Abbas berkata, Inilah yang membuat kalian rusak. Demi Allah, aku tidak
melihat melainkan hal ini akan membuat kalian tersiksa. Sesungguhnya aku
beritahukan kepada kalian dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, namun
kalian menjawab dengan diri Abu Bakar dan Umar.(HR Imam Ahmad dan
Al-Khathib serta lainnya dengan sanad yang shahih)
Ibnul Qayyim berkata, Semoga Allah merahmati Ibnu Abbas. Bagaimana
andaikata dia tahu sekian banyak orang yang menentang firman Allah dan sabda
Rasul-Nya dengan menggunakan perkataan Aristoteles, Plato, Ibnu Sina,
Al-Faraby, Jahm bin Shafwan, Bisyr Al-Maraisy, Abul Huzail Al-Allaf, dan
orang-orang yang sealiran dengan mereka ?
Dapat kami katakan (Syaikh Ali Hasan), Semoga Allah merahmati Ibnul
Qayyim. Bagaimana jika dia tahu ada orang-orang rasionalis abad ke dua
puluh, yang menentang Sunnah hanya dengan menggunakan rasionya yang serba
terbatas, dengan gambaran-gambaran yang rusak dan dengan pendapat yang hina
?
Wallaahu alam bishshawab.
--
Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim
(l. 1980 M/1400 H)
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net