Ass,wr,wb.
Suatu hak jawab itu adalah ciri hukum kita, semoga dengan telah dijawabnya
semua yang diragukan dek dunsanak Indra JP akan membuek semakin clearnya
perselisihan pandapek ko. Manuruik ambo itu hanyo sebuah kesalah pahaman
menanggapi sebuah tulisan atau karya tulis nan kadang kala mengandung
nilai seni, tutur tulis nan perlu kito cermati, indak lansuang leterlek
kito ambiak maknanyo tapi paralu penalaran nan labiah mendalam.
Seperti contoh syair di lagu Ebit G Ade nan diutarakan dek adinda Ad tadi
memang indak ado urang nan memprotesnyo, karano syair tersebut tertuang
dalam lagu yang cukup sahdu dan penuh/sarat kiasan2.
Jadi sakali lai, manuruik ambo, kito sudahkan sajo perdebatan masalah nan
ciek ko, mari kito pikirkan apo nan kan tajadi di negara kito ko setelah
tgl 5 Juli 2004 nantik.
Wassalam,
Mulyadi Sutan Bangsawan (47 th)
Selamatkan Bangsa dari kehancuran dan dekadensi moral.
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.
kepada Mak Darwin, Da Mulyadi serta sanak semuanya...,
saya ucapkan terimakasih atas usaha mamak berdua mencoba menengahi masalah
ini, serta juga memperkenalkan kepada saya siapa sebenarnya bung Ijp ini.
alhamdulillah jazakallohu khoiro.
saya mengerti sepenuhnya apa yang mamak inginkan dan insya Allah akan saya
coba memenuhinya.
namun dengan tidak ingin mengurangi saran mamak berdua, maka
izinkanlah
saya menjawab beberapa hal yang menjadi keberatan bung Ijp ini.
Bung Ijp...
dalam dunia internet, sayang sekali belum ada copy rights yang jelas.
Menanggapi keadaan ini, siapa saja memiliki hak sekaligus tentunya bersiap
untuk mempertanggung jawabkan tulisan atau forwardannya.
dalam hal ini saya yang telah memposting tulisan Pesan Tuhan ini tentu
saja bertanggung jawab dengan apa2 yang saya forwardkan, sekalipun itu
bukan tulisan saya namun setidaknya saya ikut mengamini apa2 yang di
forward
tersebut.
adapun tanggapan saya yang terlihat over-reactive dan lebih menekankan
kepada etika anda bertanya, bukanlah menghindar dari substansi
pertanyaan., namun hanyalah reaksi dari aksi yang anda berikan., bagi
peserta dimilis ini etika adalah sangat penting bahkan begitu pentingnya
sampai beberapa orang terpaksa harus hengkang dari milis ini karena merasa
dilecehkan atau dikeluarkan karena melecehkan.
saya rasa cukuplah sampai disini kalau memang masalah etika ini kurang
penting bagi anda, namunkeep in mind.. if you push someone,
someone
will push you back, even harderyou'll never know.
kembali kepokok persoalan., apakah benar tulisan itu substansinya
parah
dan melecehkan wanita.??.
well, kalau ini dibahas satu persatu tentu saja masih jadi debatable,
dan tiap2 orang akan datang dengan argementasinya masing2, dan
sebagaimana anda saya juga tak punya waktu untuk memperdebatkan hal2 yang
tidak penting.
namun mari kita lihat sama2 dari kacamata saya memandang.
kalau anda baca pelan2 dengan jiwa anda maka mungkin anda akan berpendapat
lain setelah ini, mari kita perhatikan betapa pandai dan indahnya
penulis menggambarkan penciptaan wanita, posisi wanita bagi laki2 dan
posisi
wanita dimata Tuhan. Bagi saya ini adalah karya seni, dimana makna dan
gambaran yang disampaikan akan diterima berbeda bagi tiap2 orang
tergantung
dari sisi mana dia memandang.
Berbeda halnya dengan jurnal2 atau karya ilmiah lainnya semua serba
transparan dan ada referensi yang jelas, namun dalam karya seni banyak
kiasan2 yang kadang kala kita luput mencermatinya.
Nah, sesuai konteks keseluruhan dari isi tulisan tersebut, maka substansi
tulisan itu memang tidak ada niat melecehkan ataupun menyesatkan. Walau
ada
poin-poin yang boleh jadi kurang mengenai atau memang tidak mengena. Kalau
perumpamaan yang dikiaskan wanita adalah malaikat yang sempurna menjadi
dasar argumen anda bahwa tulisan ini sesat...
Dalam hal ini, legally speaking, siapapun tidak berhak melarang
peredarannya
dan juga tidak bisa mengatakan penulisnya atau yang memforwardnya
menyesatkan.. Wong,...pernahkah anda resah dengan tulisan-tulisan di
internet tentang Rasulullah? Sayang, kalau itu bisa dilarang atau
dituntut,
tentu Rantaunet akan menuntutnya hingga ke liang kubur.
Dalam dunia seni banyak sekali perumpamaan2 yang kadang tidak sesuai
dengan
hukum Islam, contoh yg gampang...lagunya Ebiet G.Ade Mungkin Tuhan
telah bosan melihat tingkah kita., ini sama sekali tidak benar karena
Allah tidak punya sifat bosan...namun ini tetap tidak dihukumi melecehkan
atau menyesatkan oleh siapapun, namun justru diterima khalayak sebagai
karya
seni dan nasehat yang menyentuh.
kita boleh saja memperdebatkan bahwa tulisan ini bukan bersumber dari
Islam
atau Alqur'an, well seperti jawaban saya yang lalu apakah nasihat yang
baik itu harus selalu dari Alqur'an...?, lihatlah kita diberi akal oleh
Allah swt..., tidak sedikit tabi'it tabiahum bahkan ulama2 yang mengambil
ijtihad karena tidak ada hukum yang diperlukan dalam