Ass,wr,wb.
Dunsanak kasadonyo.

Nampaknyo di tgl 19 Juni 2004 ado duo acara urang Minang di Indonesia ko
nan akan mambicarokan masalah adat.

Nan ambo tahu dan ambo alah dapek undangannyo melalui Sutan Bandaro Labiah
adolah "Dialog Adat Masyarakat Minang DKI Jaya tentang Manajemen Suku Adat
Minangkabau" nan akan diadokan hari Sabtu tgl 19 Juni 2004 jam 10.00 s/d
17.00 Wib batampek di Kadai Kopi Sari Bundo Menteng Raya (Depan Patung
Tani) Jakarta Pusat.

Dan nan ciek lai seperti apo nan diutarakan dek adinda Aulia.

Ini pertanda tahun kebangkitan urang Minang di Indonesia ko manuruik
pandapek ambo. Apo lai ditambah dek akan adonyo pertemuan Angkatan Mudo
Minang di Bogor pado tgl 26 -27 Juni 2004 ko, mako lengkaplah sudah
pergerakan itu. Tingga nanti bagaimano kito menJABARkan (bukan
menseSUMBARkan) ide2 dan program karajo itu nantiknyo.

Jaan program tingga diateh karateh sajo, tapi urang Minang tetap saroman
itu juo.

Hanyo itu ulasan dari ambo setentangan giatnyo kito urang Minang
mengadokan diskusi2 dan seminar sarato namo2 lainnyo.

Wassalam,
Mulysdi St.Bangsawan (47 th)
Dikeheningan malam bumi Sriwijaya

> Assalamu alaikum Mamak2, etek2, uda2, uni2 sadonyo...
>
> Hari minggu lalu, kawan2 mahasiswa minang di Semarang,
> datang ke Jogja untuk beramah-tamah dan bediskusi
> dengan kami di Sekretariat FORKOMMI-UGM. Dan saya
> mendapat "amanah" untuk mempblikasikan acara Seminar
> Budaya Di Semarang tanggal 19 Juni 2004 ini. Berikut
> saya postingkan proposalnya...
>
> Wassalamu alaikum...
>
> Untuk kontak personnya;
> Lukman = 08156621360
> yosa = 08156615527
>
>
>
> Seminar Budaya Minangkabau
>
> Tema :
>
>
> Minangkabau Dalam Otonomi Daerah ;
> Daya Saing SDM Sumatera Barat Menghadapi Era
> Globalisasi, Sosialisasi
> Program Balik Ke Nagari dan Balik Ke Surau,
> Pelaksanaan Pemerintahan
> Adat dan Pemerintahan Nagari.
>
>
>
> Sebutan urang awak merupakan sapaan akrab bagi
> masyarakat Minangkabau
> yang ada di perantauan. Tidak terkecuali bagi
> Mahasiswa yang menuntut
> ilmu di negeri orang, dengan harapan dapat kembali ke
> ranah
> Minangkabau untuk membangun negeri dengan bekal ilmu
> yang dimilikinya.
> Seperti mamang di bawah ini :
> Karatau madang dihulu
> Babuah babungo balun
> Di rantau kami manuntuik ilmu
> Di kampuang paguno alun
> Berangkat dari mamang di atas. Dalam pengembangan
> Sumber Daya Manusia
> terutama generasi muda mempunyai kedudukan dan
> prioritas utama untuk
> menghadapi tantangan pembangunan yang berkelanjutan.
> Mahasiswa
> Minangkabau khususnya di pulau Jawa sebagai bagian
> integral dari
> generasi muda Indonesia harus mempunyai kejelian dalam
> melihat
> perkembangan ini sebagai tuntutan yang mendasar agar
> mereka lebih
> berperan aktif dimasa mendatang terutama dalam
> menghadapi tantangan
> globalisasi dan otonomi daerah dengan tidak melupakan
> komitmen
> terhadap wawasan kebangsaan, intelektual dan
> profesionalisme.
> Menurut hemat kami generasi muda Minangkabau dapat
> dikelompokan dalam
> tiga kelompok besar dalam hal support mereka terhadap
> adat dan budaya
> Minangkabau. Ketiga kelompok itu tersebar diwilayah
> masyarakat adat
> Minangkabau (Sumatera Barat) maupun diluarnya. Ketiga
> kelompok itu
> adalah :
> 1. Generasi muda Minangkabau yang menolak adat dan
> budaya
> Minangkabau dan menggantikannya dengan budaya yang
> baru yang berasal
> dari luar. Pada kelompok ini mereka menganggap adat
> dan budaya
> Minangkabau adalah kolot, kampungan, dan tidak modern.
> Dari pihak
> agamis adat dan budaya Minangkabau tidak sesuai dengan
> agama Islam
> yang dianut oleh masyarakat Minangkabau
> 2. Generasi muda Minangkabau yang menerima adat dan
> budaya
> Minangkabau secara absolut. Mereka yang berada pada
> generasi ini
> sangat mengkultuskan dan mensakralkan adat dan budaya
> Minangkabau
> yang mereka anggap adalah yang paling bagus dan paling
> tinggi dari
> pada adat dan budaya bangsa lainnya. Adat dan budaya
> Minangkabau
> tidak boleh diganggu gugat, apa yang dikatakan oleh
> adat itulah yang
> benar dan yang bertentangan dengan adat semuanya
> salah. Sehingga
> agama bagi mereka adalah nomor dua setelah adat.
> 3. Generasi muda Minangkabau yang mendukung adat dan
> budaya
> Minangkabau dengan melakukan pengkajian dan
> penyesuaian dengan
> keadaan zaman. Adat selalu beriringan dengan agama,
> mereka yang
> berada dalam kelompok ini tidak dengan mentah-mentah
> menerima adat
> dan budaya Minangkabau. Adat dan budaya Minangkabau
> diharapkan sesuai
> dengan agama Islam (agama masyarakat Minangkabau). Hal
> ini sesuai
> dengan filosofi Minangkabau "Adat Basandi Syarak,
> Syarak Basandi
> Kitabullah"
> Panitia manempatkan dirinya pada posisi yang ketiga.
> Adat dan
> budaya Minangkabau bukanlah untuk ditolak dan tidak
> juga disakralkan.
> Adat dan budaya Minangkabau perlu adanya dengan
> menerapkan adat dan
> budaya itu pada kehidupan sehari-hari asalkan sesuai
> dengan agama
> Islam serta disesuaikan dengan keadaan yang berkembang
> sekarang.
> Keyakinan kepada adat dan budaya Minagkabau harus
> sejalan dengan
> Islam akan membawa kita kepada hal baik telah
> dibuktikan oleh the
> founding Father bangsa ini yang sebagian besar berasal
> dari ranah
> Minangkabau. Sebut saja Imam Bonjol, Moch. Hatta,
> Sjahrir, Tan
> Malaka, Hamka, Agus Salim, Rasuna Said, Roehana
> Koeddoes dan masih
> banyak lagi yang tak dapat kami sebutkan. Mereka
> adalah generasi
> Minangkabau yang dilahirkan diranah Minangkabau dengan
> Adat dan
> Budaya Minangkabau yang seiring dengan agama Islam.
> Lingkungan
> Suraulah yang menggembleng kepribadian mereka. Mereka
> adalah alumnus-
> alumnus "Pusdiklat Surau" yang membentuk dan membangun
> bangsa
> Indonesia ini. Walaupun mereka pergi meninggalkan
> ranah Minangkabau
> namun ajaran adat dan budaya Minangkabau tak mereka
> lupakan atau
> tinggalkan.
> Rasanya tidak berlebihan kami Mahasiswa Minangkabau
> bernostalgia
> dalam arti yang positif dan ingin membangkit batang
> terendam.
> Mahasiswa Minangkabau sebagai kaum cerdik pandai tak
> ingin Minagkabau
> ditelan masa, tak ingin Minangkabau hanya ditemui
> dibuku-buku tambo
> adat serta cerita yang bernuansa Minangkabau. Sehingga
> sulit bagi
> generasi muda dan generasi berikutnya memahami adat
> dan budaya
> Minangkabau yang seiring dengan agama Islam. Harapan
> kami proses
> transfer adat dan budaya Minangkabau dari Mamak kepada
> Kemenakan
> dengan cara yang dapat diterima oleh keduanya.
> Mahasiswa dan Pemuda Minangkabau adalah suatu generasi
> dimana sangat
> rentan akan hal-hal yang berbau perubahan dan
> pembaharuan. Perubahan
> dan pembaharuan yang diatawarkan oleh Mahasiswa dan
> Pemuda
> Minangkabau bagi eksistensi adat dan budaya
> Minangkabau hendaknya
> tidak berseberangan dengan nilai-nilai dasar dari Adat
> dan Budaya
> Minangkabau itu sendiri yang diharapkan selalu seiring
> dengan agama
> Islam.
> Mahasiswa dan Pemuda Minangkabau baik yang berada di
> Sumatera Barat
> maupun diluar Sumatera Barat sudah sepatutnyalah
> melakukan
> aktualisasi diri bagi kemajuan Sumatera Barat.
> Sumbangan pemikiran
> adalah salah satu yang dapat diberikan bagi kemajuan
> Sumatera Barat
> dari kaum terpelajar seperti Mahasiswa dan Pemuda.
> Selain itu
> pengabdian terhadap Sumatera Barat dan Minangkabau
> baik yang berada
> diranah Minangkabau maupun dirantau.
> Perjuangan Mahasiswa Minangkabau selama ini hanya
> bersifat untuk diri
> Mahasiswa itu sendiri. Seperti halnya mereka yang
> menuntut ilmu
> diluar Sumatera-Barat membentuk Ikatan/Forum/Keluarga
> Mahasiswa
> Minang hanya untuk sekedar melepas rasa rindu akan
> Sumatera-Barat dan
> Minangkabau. Nilai-nilai perjuangan untuk memajukan
> Sumatera-Barat
> sebagai salah satu daerah masyarakat adat Minangkabau
> sangat minim
> sekali. Selama ini Mahasiswa Minangkabau berjalan
> masing-masing hanya
> sebatas tingkat propinsi dimana mereka menuntut ilmu,
> bahkan hanya
> sebatas lingkungan kampus yang memililki komunitas
> Minangkabau.
> Harapaan kami agar dapat terbentuk satu perjuangan
> Mahasiswa
> Minangkabau secara nasional.
> Gagasan menyelenggarakan Seminar Budaya Minangkabau
> ini adalah guna
> menumbuhkan loyalitas sebagai putra daerah untuk
> menyumbangkan ide-
> ide nya dalam upaya mendayagunakan segala aset-aset
> yang dimiliki
> Provinsi Sumatera Barat. Sehingga dapat menunjang
> pembangunan daerah,
> yang selama ini masih kurang mendapat perhatian dari
> perantau-
> perantaunya.
> Guna merealisasikan hal tersebut di atas, Seminar
> Budaya Minang kabau
> ini akan mempertemukan para perantau-perantau
> Minangkabau dan pihak-
> pihak terkait dengan Sumatera Barat. Diharapkan
> seminar ini dapat
> mempererat tali persaudaraan antara urang awak dengan
> mahasiswa yang
> ada di pulau Jawa dan dapat memberikan suatu
> sumbangsih yang sangat
> berarti bagi perkembangan pembangunan di Sumatera
> barat.
> Demi mensukseskan acara tersebut tentunya sangat
> dibutuhkan dukungan
> nyata baik moril maupun materil. Oleh karena itu
> dengan penuh
> penghormatan dan pengharapan, kami atas nama IKAMMI
> mohon bantuan
> dari berbagai pihak.
>
>
>
>
> 1. Menjalin dan mempererat tali silaturrahmi antar
> Mahasiswa
> Minang diseluruh Indonesia dan pihak-pihak terkait
> dengan Sumatera
> Barat.
> 2. Menggugah semangat dan kesadaran segenap unsur
> masyarakat
> Minangkabau khususnya Mahasiswa untuk peduli akan
> pembangunan daerah
> Sumatera Barat.
> 3. Memperkuat integrasi Mahasiswa Minangkabau yang
> sedang
> menuntut ilmu diluar Sumatera Barat dengan masyarakat
> Minangkabau di
> Sumatera Barat.
> 4. Sebagai Forum dialog dan tukar pikir mahsiswa
> Minangkabau
> dalam menghadapi persoalan otonomi daerah
> 5. Memperkuat eksistensi masyarakat Minangkabau
> diperantauan
>
>
> Peserta dari serangkaian seminar budaya ini adalah :
> 1. Mahasiswa dan Pemuda Minangkabau se-Indonesia
> 2. Pemerintahan adat dan pemerintahan nagari di
> Sumatera-Barat
> 3. Organisasi Masyarakat Minangkabau
> 4. Lembaga Adat Minangkabau
> 5. Masyarakat umum.
>
>
> Bentuk kegiatan dari acara Seminar Budaya Minangkabau
> ini adalah :
> 1. Seminar Adat dan Budaya Minangkabau
> 2. Musyawarah Mahasiswa Minangkabau se-Indonesia
> 3. Ramah-tamah Mamak dan Kemenakan,
> 4. Penampilan bakat budaya Minangkabau
>
>
>
>
> Hari/Tanggal : Sabtu / 19 Juni 2004
> Pukul : 08.00 sampai selesai
> Tempat : Gedung Djoeang '45 Semarang
>
>
>
> Berangkat dari niat yang ikhlas, kami bertekad
> melaksanakan kegiatann
> ini sebaik-baiknya. Dukungan dari semua pihak baik
> moril, tenaga
> maupun materil sangat kami harapkan demi
> terselenggaranya kegiatan
> ini dengan sukses. Semoga Allah SWT memberikan
> lindungan-Nya kepada
> kita semua, dan meridhoi kegiatan ini. Demikianlah
> proposal ini kami
> buat dan ajukan. Semoga bisa dijadikan bahan
> pertimbangan dan
> pengganti persentase Panitia Seminar Budaya
> Minangkabau. Atas
> perhatian dan kerjasama untuk kelangsungan acara ini
> kami ucapkan
> terima kasih.
>
>
>
> Semarang, 16 Maret 2004
>
> PANITIA SEMINAR BUDAYA MINANGKABAU
> IKAMMI-SEMARANG
>
>
>
>
>
>
> __________________________________
> Do you Yahoo!?
> Friends.  Fun.  Try the all-new Yahoo! Messenger.
> http://messenger.yahoo.com/
> ____________________________________________________
> Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
> http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
> ____________________________________________________
>

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke