Re: [RantauNet] Entah Mengapa, Saya Ingat Natsir

2001-03-07 Terurut Topik Z Chaniago

Assalamu'alaikum WW

Tulisan-tulisan dari Buya M Natsir memang konsisten dan berbobot, iko taliek 
dari buku-buku nan ditulis oleh almarhum.

Dan banyak juo buku-buku atau tulisan dari penulis lain nan maangkek tantang 
hasil pemikiran baliau.

Dalam posting iko Indra mandapek dari internet, mungkin Indra atau sanak 
yang lain bisa maagiah sumbernyo... atau iko adolah tulisan dari postinger 
sandiri ??

Wassalam,

Z Chaniago - Palai Rinuak



>From: "Indra Piliang" <[EMAIL PROTECTED]>

>Hasil surfing di internet!
>
>DR. MOHAMMAD NATSIR
>


_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com


RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



Re: [RantauNet] Entah Mengapa, Saya Ingat Natsir

2001-03-07 Terurut Topik siegfried

- Original Message - 
From: Indra Piliang <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: 08 March 2001 08:36
Subject: [RantauNet] Entah Mengapa, Saya Ingat Natsir


> Hasil surfing di internet!
> 
> DR. MOHAMMAD NATSIR
> 
> Setelah sekian lama terkungkung penjajahan memasuki abad dua puluh, dunia

Ah terima kasih sanak Indra.
Tulisan yang menambah wawasan kita.

Wassalam,
--fred


RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



[RantauNet] Entah Mengapa, Saya Ingat Natsir

2001-03-07 Terurut Topik Indra Piliang

Hasil surfing di internet!

DR. MOHAMMAD NATSIR

Setelah sekian lama terkungkung penjajahan memasuki abad dua puluh, dunia
Islam menampakkan geliat kesadarannya. Fenomena tumbuhnya gerakan-gerakan
Islam di dunia Islam merupakan refleksi dari usaha untuk menyelesaikan
problem umat yang tengah mengalami keterpurukan peradaban selama sekian
abad. Suatu hal yang menarik, kelahiran gerakan-gerakan ini diikuti pula
dengan kesadaran kembali terhadap pemahaman Islam sebagai sistem kehidupan
yang komprehensif. Ikhwanul Muslimun di Mesir, Jama’ati Islami di Pakistan,
dan Masyumi di Indonesia memiliki visi pemahaman Islam yang setara walaupun
secara historis hubungan antara tokoh-tokoh gerakan ini baru terjalin
sekitar tahun enam puluhan dan tujuh puluhan. Ini merupakan bukti empiris
bahwa pemahaman mengenai Islam secara totalitas merupakan pemahaman yang
memiliki keberakaran yang begitu mendalam dalam sejarah umat Islam di
seluruh dunia. Tentu saja setelah terlebih dahulu hal ini terpahami secara
langsung dari sumber-sumber ajaran Islam.

Dalam sorotan ini kita dapat memahami logika perjuangan umat Islam dalam
usahanya menegakkan Islam dalam tataran politik dan kenegaraan. Gejala ini
semakin menggejala di dunia Islam setelah terjadinya keruntuhan khilafah
Islamiyah dan terjadinya kemerdekaan negeri-negeri Islam dari penjajahan.

MOHAMMAD NATSIR DAN PERJALANAN PEMIKIRANNYA

Memasuki masa-masa menuju kemerdekaannya, Indonesia dihadapkan pada
pilihan-pilihan sejarah untuk membangun masa depannya. Gelombang ide-ide
baru bermunculan yang dilontarkan putra-putranya untuk meretas jalan
kehidupan baru. Pada saat itu pula sesungguhnya pikiran-pikiran yang
dihasilkan merupakan bentukan dari pola pendidikan kolonial yang dilakukan
selama ini. Pada satu sisi pendidikan itu memberi kesadaran baru bagi
generasi muda Indonesia untuk membaca kehidupan bangsanya dan menegaskan
terhadap hak kemanusiaannya. Tapi pada sisi lain, orbit yang menjadi pusat
putaran kelahiran pikiran-pikiran itu tetap merupakan orbit peradaban Barat.
Analisa yang digunakan untuk menjamah problem yang berkembang dalam tubuh
bangsa ini dicangkokkan dari analisa terhadap sejarah dinamika peradaban
Barat.

Maka kemunculan ide-ide sekuler menggejala dalam tubuh bangsa ini. Tetapi
sesungguhnya, kemunculan ide-ide sekuler pada saat menjelang hilangnya
kolonialisme dan pasca kolonialisme ini merupakan fenomena umum yang dapat
kita jumpai pada negara-negara yang pernah terjajah atau yang mengalami
kekalahan persaingan dengan peradaban barat.

Dalam situasi seperti ini perjuangan intelektual untuk menampilkan Islam
sebagai satu-satunya pilihan aksiomatis bagi umat Islam merupakan kebutuhan
mendesak. Pada saat gelombang generasi baru mempertanyakan kerasionalitasan
ajaran Islam inilah Mohammad Natsir tampil sebagai pengibar bendera Islam.
Tulisan-tulisan beliau beredar luas untuk memberi tanggapan kritis terhadap
skeptisme generasi baru buah politik etis Belanda. Problem “Islam dan Akal
Merdeka”, posisi Islam dalam politik dan kenegaraan, merupakan sebagian isu
penting yang beliau tegaskan keabsahannya. Perumusan Mohammad Natsir
mengenai ajaran Islam dapat dihampiri dari konsepi Islam yang beliau
rumuskan, bahwa Islam menghormati akal manusia dan menundukkannya pada
tempat yang terhormat, Islam mewajibkan pemeluknya untuk menuntut ilmu,
Islam melarang ber-taqlid buta. Kritik beliau mengenai taqlid juga tidak
semata ditujukan pada umat Islam awam tetapi juga pada mereka yang menamakan
dirinya sebagai orang yang berpikir modern yang kadangkala juga bertaqlid
secara buta kepada pemikiran Barat.

Ketika kemerdekaan Indonesia telah diambang pintu dan persiapan kelahiran
sebuah negara membutuhkan dasar-dasar yang kokoh maka terjadilah diskusi
diantara tokoh-tokoh bangsa ini untuk merumuskan dasar-dasar itu. Tentu saja
tokoh-tokoh Islam memperjuangkan Islam sebagai pilihan yang tepat bagi
bangsa ini. Lahirnya Piagam Jakarta merupakan refleksi dari kegigihan
tokoh-tokoh Islam pada masa itu. Tetapi situasi cepat berubah. Kemerdekaan
Indonesia lahir secara tiba-tiba. Perhatian dan tenaga semua komponen bangsa
pun tersedot ke dalam usaha mempertahankan kemerdekaan dan pengokohan
terhadap sendi-sendi kenegaraan. Mohammad Natsir, ketua Masyumi, memberikan
kontribusinya melalui kementrian penerangan yang dipimpinnya. Kemudian
ketika bangsa terancam perpecahan dengan diberlakukannya sistem negara
serikat beliau mengemukakan mosi integral-nya, dan Indonesia kembali menjadi
negara kesatuan. Setelah itu beliau diamanahi untuk mengemban jabatan
Perdana Mentri. Walaupun hanya berumur sekitar tujuh bulan, tetapi terlihat
komitmen beliau untuk menjujung tinggi etos profesionalisme seperti yang
digambarkan oleh Ikhlasul Amal dalam tulisannya pada buku “Pak Natsir 80
Tahun”.

Diskursus mengenai dasar negara sementara waktu tertunda. Baru pasca pemilu
’55 wacana ini kembali bergulir kembali di Konstituante. Karena sesuai
kesepakatan dahulu sifat dari UUD 1945 adalah sementara. Mohammad Natsi