http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0306/25/daerah/391721.htm


Ratusan Peti di "Barrier Pillar" Ancam Kota Sawahlunto



Sawahlunto, Kompas - Penambangan tanpa izin (peti) batu bara yang menggunakan belasan alat berat di jalur barrier pillar (wilayah penyangga) di sejumlah lokasi di sekitar Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, dikhawatirkan akan menimbulkan bencana dahsyat. Potensi gas metana (CH4) serta gas-gas lain seperti karbonmonoksida (CO) dan karbondioksida (CO2) yang terusik oleh kegiatan penambangan sewaktu-waktu dapat terbakar dan menimbulkan ledakan.


Wali Kota Sawahlunto Subari Sukardi mengemukakan, maraknya peti yang dilakukan oleh ratusan kelompok warga dengan pekerja sekitar 2.000 orang berlangsung karena memang ada pasar produksi batu bara yang mereka tambang.

"Ada orang-orang, termasuk anak pejabat dan oknum polisi, yang mencoba memanfaatkan peti untuk mencari keuntungan sebab hasilnya memang menggiurkan," papar Subari, Selasa (24/6), di Sawahlunto.

Barrier pillar adalah kawasan yang oleh PT Batubara Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin (UPO) sengaja tidak ditambang guna mengantisipasi bencana di tambang bagian dalam. Ini dikarenakan bila terjadi kebocoran, batu bara akan terbakar dengan sendirinya.

Dampak berikutnya akan menghasilkan gas CO yang sangat berbahaya, serta kemungkinan terjadi kebocoran udara ke dalam tambang dan bisa mengakibatkan terjadi ledakan gas metana.

Subari Sukardi menjelaskan, untuk menghentikan penambangan batu bara di daerah barrier pillar, pihaknya sudah berkali-kali merazia dan mendapat barang bukti.

Ironisnya, kasusnya tidak pernah diproses pihak terkait. Terkadang, rencana razia telah bocor. Kalaupun diadakan razia, mereka berhenti bekerja. Tak lama setelah itu, penambangan liar kembali berjalan.

"Pernah diadakan razia dengan melibatkan Mabes Polri dan berhasil ditangkap 11 unit alat berat. Anehnya, kasus peti tersebut tidak diproses, malah barang bukti berupa alat berat itu dilepaskan satu-satu. Waktu itu isu yang berkembang, untuk melepaskan alat berat, cukong peti konon menyetor Rp 25 juta per unit," ungkapnya.

Menurut wali kota, bila penambangan liar batu bara di barrier pillar terus dilakukan, keamanan tambang batu bara bagian dalam yang kini beroperasi serta lingkungan sekitarnya tidak lagi terjamin.

Peti yang marak sekarang sudah sangat riskan dan merisaukan. Hasil penelitian ahli pertambangan dari ITB, Dr Ir Suseno Kramadibrata dan Dr Ir Rudy Sayoga Gautama, merekomendasikan agar jalur barrier pillar tidak diganggu keseimbangannya.

Mereka juga meminta agar dilakukan survei ventilasi tambang secara menyeluruh, baik di daerah yang masih aktif secara operasional maupun daerah- daerah yang sudah ditinggalkan. Ini demi kepentingan kegiatan penambangan bawah tanah maupun masyarakat di sekitar daerah penambangan.

Tembus

Ketua Serikat Pegawai Bukit Asam (SPBA) Ombilin Sawahlunto Hery Santoso mengeluarkan pernyataan sikap sehubungan dengan kegiatan di barrier pillar ini.

Dinyatakan, para pekerja di tambang dalam saat ini merasa tidak aman dan khawatir kemungkinan terjadi kecelakaan tambang akibat kegiatan peti. Ini mengingat penambangan di barrier pillar menembus ke arah lubang tambang dalam.

"Kami mengimbau pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas dan bijak untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Apabila ini tidak ditindaklanjuti, dikhawatirkan akan merugikan kita semua," ujar Hery Santoso.

Pernyataan sikap SPBA mendapat dukungan dari Pengurus Pusat Serikat Pegawai Bukit Asam. Dalam suratnya kepada Wali Kota Sawahlunto, yang ditandatangani Ketua Umum Ir Iskandar Maliki MM, mereka mendesak wali kota agar menindaklanjuti dan menuntaskannya sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Wali kota menegaskan, untuk menanggulangi peti, harus ada komitmen semua pihak, baik pembeli, pemerintah, maupun aparat keamanan. Selama produksi peti ini masih dibeli, warga akan tetap melakukan penambangan tanpa memperhatikan lingkungan dan ancaman bahaya ledakan gas metana




Z Chaniago - Palai Rinuak -http://photos.yahoo.com/bada_masiak/


======================================================================
Alam Takambang Jadi Guru
======================================================================

_________________________________________________________________
Add photos to your e-mail with MSN 8. Get 2 months FREE*. http://join.msn.com/?page=features/featuredemail



RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php -----------------------------------------------

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===============================================

Kirim email ke