Assalaamu`ŕlaikum
 
dun sanak sadonyo, salamo ko ambo cuma jadi pengamat aktif dari milis ko, izinkan ambo utk sasakali posting tulisan, ndak baa do kan?
 
Wassalaamu`alaikum
 
 
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 

BULETIN AL-ISLAM EDISI KHUSUS

Seruan Hizbut Tahrir

Hancurkan Pasukan Salib IV!

Wahai umat Islam Yang Mulia, sesungguhnya pengumuman perang George Bush terhadap kaum Muslim di Irak adalah pengumuman perang terhadap umat Islam di seluruh dunia. Sebab, kaum Muslim Irak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari umat Islam secara keseluruhan. Allah SWT berfirman:

Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara. (TQS al-Hujurat [49]: 10).

Rasulullah saw. juga bersabda:

Muslim itu saudara bagi Muslim lainnya; ia tidak boleh menzalimi, menghina, dan menyerahkannya (untuk dibantai musuh). (HR Muslim dan Ahmad).

Perumpamaan orang-orang Mukmin dalam kehangatan, kasih sayang, dan saling bersikap lemah-lembut di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh terluka, seluruh tubuh akan ikut merasakannya dengan tidak tidur dan demam. (HR Muslim).

Oleh karena itu, batas-batas negara yang telah diletakkan di tengah-tengah kaum Muslim oleh orang-orang kafir tidak ada pengaruhnya sama sekali dan tidak ada nilainya dalam pandangan Islam.

Secara de facto, AS adalah negara yang memerangi kaum Muslim (kafir harbi fi’lan). Kenyataan ini mengharuskan kaum Muslim menjadikan perang sebagai asas dalam berinteraksi dengan mereka. Kaum Muslim wajib menggerakkan pasukan mereka sekaligus menghancurkan berbagai penghalang dan belenggu yang dibuat oleh para penguasa mereka. Sebab, berbagai penghalang yang dibuat para penguasa itulah yang telah mencegah dan membelenggu kaum Muslim untuk menolong saudara-saudara mereka di Irak sebagaimana selama ini para penguasa itu telah mencegah kaum Muslim untuk menolong saudara-saudara mereka di Palestina dan Afganistan. Kaum Muslim juga wajib memutuskan hubungan diplomatik dengan AS sekaligus menolak dan mencegah penggunaan wilayah udara, darat, dan laut mereka dan lain sebagainya yang dapat membantu menghalangi musuh (untuk menyerang kaum Muslim). Allah SWT berfirman:

Oleh sebab itu, siapa saja yang menyerang kalian, seranglah dia secara seimbang sebagaimana serangannya terhadap kalian. (TQS al-Baqarah [2]: 194).

Rasulullah saw. juga bersabda:

Jihad akan terus berlangsung sejak Allah mengutusku hingga umatku yang terakhir berperang melawan Dajjal. Kejahatan penguasa yang jahat maupun keadilan penguasa yang adil tidak bisa membatalkannya (kewajiban jihad). (HR Abu Dawud).

Para penguasa kaum Muslim yang diam-apalagi yang telah bekerjasama dengan AS dalam memusuhi Irak, yang telah memberikan berbagai fasilitas kepada AS serta telah menjadikan wilayah darat, laut, dan udara kaum Muslim sebagai pangkalan kekuatan AS, sekaligus yang telah menghalangi upaya pengiriman tentara kaum Muslim-wajib dicopot dan diturunkan. Sebab, merekalah yang mendorong keberanian Bush melancarkan perang terhadap kaum Muslim; mereka pula yang telah membantu dilakukannya serangan Salib terhadap kaum Muslim. Mereka telah berdiri di barisan Bush menentang umat Islam dan agamanya. Mereka telah menodai kehormatan umat Islam dan malah bermesraan dengan musuh-musuh Allah. Allah SWT berfirman:

Siapa saja di antara kalian yang mengambil mereka (orang-orang kafir) sebagai teman, sesungguhnya ia termasuk golongan mereka. (TQS al-Maidah [5]: 51).

Sungguh, mereka telah mengkhianati dan menipu kaum Muslim dengan ucapan mereka bahwa mereka menentang perang melawan Irak. Masyarakat tidak percaya terhadap kepalsuan ucapan mereka karena masyarakat menyaksikan perbuatan mereka yang sebenarnya. Padahal, meskipun mereka bersahabat begitu mesra dengan AS, AS tetap menghinakan mereka dan mengabaikan mereka sama sekali. AS tidak menerima permohonan mereka untuk menutupi aib mereka dengan keputusan PBB-sekalipun lemah-untuk melindungi diri dari kemarahan kaum Muslim yang sangat membenci AS dan para pendukungnya. AS tetap tidak menghiraukan permohonan mereka dan tidak menutupi aib mereka.

Mereka benar-benar telah berjalan seiring dengan AS, Inggris, dan musuh-musuh Islam. Mereka menyangka, bahwa hal itu akan menjaga singgasana mereka dan akan melindungi mereka dari kebencian umat. Mereka lupa bahwa kehinaanlah yang akan menimpa mereka sebagaimana telah menimpa para pengkhianat sebelum mereka yang telah berlindung kepada kaum kafir musuh-musuh Islam. Allah SWT berfirman:

Kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata, “Kami takut akan mendapat bencana.” Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya) atau suatu keputusan dari sisi-Nya. Mereka kemudian menjadi menyesal atas apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.(TQS al-Maidah [5]: 52).

Kini tampak jelas, bahwa Perang Salib telah diumumkan Bush kepada kaum Muslim pada tanggal 16 September 2001 ketika ia menyatakan, “Bangsa Amerika memahami Perang Salib ini.” Dia menegaskan kembali ucapannya itu pada tanggal 16 Februari 2002, “.…Kita tidak punya kawan yang lebih baik dari Kanada, yang berpihak kepada kita pada Perang Salib ini.

Itu merupakan kebenaran atau realitas yang tiada keraguan lagi. Bush melancarkan serangan pertamanya atas kaum Muslim di Afganistan. Lalu dia menduduki Afganistan setelah membunuh rakyatnya serta menghancur-leburkan masjid-masjid dan rumah-rumah mereka. Perusakan di Afganistan itu terus berlangsung tiada henti hingga kini. Bush pun melancarkan peperangannya atas kaum Muslim di Palestina tatkala membiarkan tangan Yahudi terlaknat, Sharon sang penjagal. AS membiarkannya lepas kendali membantai kaum Muslim di Palestina serta menghancurkan rumah-rumah mereka di hadapan mereka. Bush juga telah mendorong agennya, Pervez Musharraf, penguasa Pakistan, menghancurkan sejumlah organisai Islam Kashmir di Pakistan untuk menyenangkan penguasa Hindu India. Itulah Bush, yang saat ini melancarkan serangan Salib IV terhadap kaum Muslim di Irak dan negeri-negeri Islam lainnya.

Serangan-serangan itu telah bertolak dari tanah-tanah, udara, dan perairan kaum Muslim dengan pengaturan para penguasa agen-agen AS yang telah berkuasa atas kaum Muslim. Mereka benar-benar telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya serta kaum Muslim. Sekiranya mereka tidak menyediakan berbagai fasilitas, pangkalan, dan wilayah udara, AS dan sekutu-sekutunya tentu tidak mungkin mewujudkan tujuan-tujuan dan kerakusan mereka.

Tujuan dan kerakusan orang-orang kafir atas umat itu diperparah oleh berbagai adegan konyol dalam berbagai konferensi yang dilaksanakan oleh para penguasa Muslim: baik konferensi para menlu Arab, KTT Sharmsheikh, maupun KTT OKI yang didominasi oleh kesibukan urusan diri mereka sendiri. Mereka tidak memikirkan bagaimana menangani musuh-musuh kafir itu. Padahal, peranan mereka sangat ditunggu-tunggu oleh umat. Tampak jelaslah hakikat jatidiri mereka. Caci-maki sesama mereka yang begitu keji pun telah tersebar ke seluruh dunia. Kenyataan ini telah jelas bagi seluruh penduduk bumi, yakni bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengurus umat yang paling mulia, bahkan untuk mengurus kambing sekalipun!!

Sesungguhnya perang yang dimulai Bush adalah perang imperialis dengan maksud untuk menguasai, mendominasi, dan menancapkan hegemoni atas Dunia Islam demi terbentuknya situasi politik dan pembagian wilayah baru yang dibuat AS. Ini berarti, bentuk penjajahan militer kuno-yang memenuhi lembaran sejarah Abad 18 hingga pertengahan Abad 20-kembali ditunjukkan. Perang ini pun mengingatkan kita pada Perang Salib yang dilancarkan oleh Barat kafir selama 2 abad (sepanjang abad 10-11) terhadap kaum Muslimin; mengingatkan kita pada serbuan Napoleon yang memimpin serangan ke negeri Mesir dan Syam; juga mengingatkan kita pada serbuan Lord Allenby pada Perang Dunia I.

Sesungguhnya AS bertujuan menguasai kontrol atas ladang-ladang minyak yang besar sekali di kawasan Teluk yang merupakan cadangan minyak terbesar di dunia. Sayangnya, nikmat anugerah Allah itu berubah menjadi bencana bagi umat Islam lantaran perbuatan para penguasa agen Barat itu. AS berusaha mendapatkan lebih dari itu dengan memecah-belah Irak dan membentuk negara-negara federal untuk melanggengkan dominasinya serta memperkokoh penjajahannya. AS juga bertujuan mengembalikan bangunan (politik) dan bentuk hubungan-seperti penyusunan kembali wilayah-wilayah dengan bentuk pembagian yang baru-yang sesuai dengan kepentingan jangka panjang AS dan untuk menjadikan kepemimpinan AS sebagai satu-satunya kepemimpinan di wilayah-wilayah tersebut.

Satu hal yang patut diperhatikan oleh kaum Muslim-ketika mereka harus senantiasa memonitor perkembangan peta politik internasional sepanjang aktivitas mereka untuk mengembalikan Khilafah dan melanjutkan kehidupan Islam- adalah bahwa dalam kasus Irak ini panggung politik internasional telah terbagi menjadi dua: Pertama, AS sebagai satu-satunya negara adidaya beserta Inggris sebagai negara yang besar. Kedua, Prancis dan Rusia. Keduanya termasuk negara-negara besar. Sikap AS adalah melancarkan serangan sekalipun sendirian; dengan ataupun tanpa persetujuan DK-PBB; serta tanpa mempedulikan hasil Tim Inspeksi Senjata Internasional.

Inggris lain lagi. Negeri ini memiliki langkah politik yang sangat licik dan keji. Ia meletakkan satu kakinya di Eropa dan Irak-untuk mencegah AS menguasai wilayah itu sendirian-dan meletakkan kaki yang lain pada posisi mengikuti langkah-langkah AS agar mendapatkan bagian jika AS berhasil dan Eropa tak mampu mencegahnya.

Sementara itu, Prancis dan Rusia mengambil posisi berhadapan dengan AS untuk mencegah perang; bukan sebagai bentuk perhatian terhadap kaum Muslim di Irak atau sebagai bentuk perlindungan atas rakyat Irak dari kejahatan musuh mereka yakni AS, namun demi mengembalikan eksistensi mereka di panggung politik internasional. Kasus ini merupakan kesempatan yang bernilai bagi keduanya. Ini merupakan kesempatan yang sangat penting-setelah runtuhnya Uni Soviet-untuk mencegah peranan tunggal AS di panggung politik internasional. Keduanya berusaha memantapkan hubungan-hubungan internasional, membuat peta politik internasional bersifat multipolar, serta menentang dominasi tunggal AS yang tampak dari pernyataan berbagai perancang politik AS maupun para pelaksananya setelah runtuhnya Uni Soviet pada Desember 1991.

Adapun Cina, sikapnya tidaklah signifikan; apalagi Cina tidak masuk dalam hitungan negara-negara besar, sekalipun menjadi anggota tetap DK-PBB.

Inilah peta politik internasional yang ada saat ini yang menunjukkan adanya persaingan internasional untuk mewujudkan dominasi dan hegemoni internasional. Inilah perang permusuhan yang jahat, yang dilancarkan Bush terhadap Irak dan negeri-negeri Islam.

Jika demikian kenyataannya, apakah kaum Muslim harus memusuhi dan menentang AS, ataukah membiarkan AS bertindak semakin ganas?

Wahai kaum Muslim,
Bukankah sudah begitu telanjang bahwa negeri-negeri Muslim menjadi ajang persaingan politik internasional untuk dibagi-bagi oleh negara-negara kafir yang rakus? Bukankah sudah begitu nyata bahwa AS dan Inggris telah mengerahkan tentaranya untuk memusuhi negeri Islam, sementara tentara kaum Muslim tidur di barak-barak mereka memperhatikan darah-darah kaum Muslim yang ditumpahkan dan dialirkan? Mengapa tentara-tentara kaum Muslim rela mempertahankan singgasana para penguasa menggantikan pembelaan mereka kepada kesucian Islam? Apakah mereka dijadikan tentara untuk menjaga para penguasa dan kehormatan mereka ataukah justru untuk memerangi musuh-musuh Islam dan kaum Muslim di medan perang?

Bukankah sudah begitu jelas bahwa para penguasa itu memerintah kaum Muslim dengan mengikuti segala petunjuk kaum kafir imperialis; mereka rukuk dan sujud kepada kafir imperialis itu, meskipun demikian, umat tidak menggoyang kedudukan dan singgasana mereka?

Wahai kaum Muslim,
Sesungguhnya leluhur kita telah membebaskan berbagai negeri, menyebarkan keadilan di seperempat bagian dunia, menghancurkan Pasukan Salib I dan menghancurkan pasukan Tatar. Apakah kita tidak ingin mengikuti jejak langkah mereka dan menghancurkan pasukan Salib baru, sementara hal itu akan membuat kita mulia di dunia dan akhirat kelak?

Oleh karena itu, marilah kita menggerakkan pasukan untuk menolong kaum Muslim di Irak karena mereka telah meminta tolong kepada kita. Allah SWT berfirman:

Jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam urusan agama ini maka kalian wajib menolong mereka. (TQS al-Anfal [8]: 72).

Janganlah pernyataan-pernyataan para penguasa agen AS-bahwa tidak mungkin menghalangi dan membalas permusuhan AS-menipu kita. Ingatlah firman Allah SWT:

Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut-mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta. (TQS al- Kahfi [18]: 5).

Mereka adalah pengkhianat yang pengecut. Mereka tahu bahwa unsur kekuatan AS dalam menduduki negeri-negeri kaum Muslim adalah berbagai fasilitas, pangkalan, wilayah udara dan perairan yang mereka berikan. Sekiranya tidak mereka fasilitasi, tidak mungkin AS mampu mewujudkan tujuan-tujuannya dan mengokohkan kekuasaannya. Mereka adalah sumber bencana. Kekuasaan dan singgasana mereka tidak akan kekal.

Oleh karena itu, copotlah para penguasa agen dan pengkhianat yang telah bersahabat dengan kafir imperialis serta melalaikan jihad yang merupakan puncak dari ajaran Islam.

Marilah kita menegakkan Khilafah Rasyidah dan membaiat seorang khalifah yang akan memerintah kita semua dengan hukum-hukum yang diturunkan Allah dan bersama kita berjihad memerangi musuh-musuh kita semua. Rasulullah saw. telah bersabda:

Imam/khalifah merupakan benteng; di belakangnya orang-orang akan berperang dan berlindung. (HR Muslim).

Wahai kaum Muslim,
Sesungguhnya hal ini bukanlan perkara yang remeh. Jika kita malas berjuang, condong kepada orang-orang zalim, serta bersahabat dengan kafir imperialis, kita pasti akan ditimpa kehinaan dari berbagai penjuru. Sebaliknya, jika kita menengok akhirat, merindukan surga, dan mempersiapkan Khilafah yang akan menjaga agama kita dan kita sendiri menghidupkan jihad sebagai puncak amal Islam, pasti kemuliaan akan berpihak kepada kita. Apakah kita akan memilih kemuliaan dan keamanan dan perlindungan ataukah kita justru memilih kehinaan dan kelemahan?

Allah SWT berfirman:

Al-Quran ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia dan supaya mereka diberi peringatan dengannya. (TQS Ibrahim [14]: 52).

17 Muharram 1424H/20 Maret 2003
Hizbut Tahrir

____________________________________________________
  IncrediMail - Email has finally evolved - Click Here

Kirim email ke