Habe, Suku minang yang berjumlah sekitar 12 juta orang yang menyebar ke seluruh penjuru dunia itu tidak begitu dikenal di luar negeri dibanding suku Jawa yang berpenduduk banyak dan menguasai pemerintahan sedari dulu. Kecuali para antropolog yang ingin mengabarkan kepada dunia tentang sesuatu yang jarang ada, kebanyakan orang tidak tahu dan tidak mau tahu tentang Minang yang bermatriakad tersebut.
Orang Minang cenderung merantau Cina dan bermodaran di rantau. Anak cucunya yang sudah berdarah campuran (dari segi suku, agama, dan sebagainya) masih mengaku setengah hati sebagai orang minang. Kalau dulunya kawin campur ini banyak terjadi di rantau, sekarang orang dari provinsi lain yang banyak berdatangan ke Sumbar memperbini gadis Minang dan merupakan keuntungan besar bersebab pasokan laki-laki sangat kurang di sana. Fenomena ini membuat orang Minang yang berdarah totok makin menghilang. Kecuali dari segi geografis, definisi orang Minang itu kian mengabur meski banyak yang berusaha menggelarkan persyaratan-persyaratan keminangan yang berbau sovinisme. Barangkali siapapun tahu bahwa kita mengonsumsi mineral-mineral yang berasal dari tanah, abu nenek moyang kita. Abu mayat orang Minang, abu mayat Yahudi, abu mayat Islam, abu mayat Kristen, abu mayat ateis, abu mayat bisulan (seperti Anda), dan sebagainya dan sebagainya. Bagaimanpun juga kita adalah si melting pot. Pada waktu yang sama, dengan alasan mempertahankan identitas atau jati diri, mereka mengotak-ngotakkan diri dalam ruang sempit isme suku, agama, dan sebagainya sambil tidak lupa menistai yang lain. Makhluk primitif yang menjadi cikal bakal manusia lahir 3,8 miliar tahun yang silam berevolusi terus sampai akhirnya membentuk manusia (termasuk orang Minang) yang berwajah baruak. Bersebab usia planet bumi ini masih terlalu muda, otak manusia masih dalam tahap dini berevolusi sehingga kurang mampu menyelami keindahan hidup dalam kebersamaan. Saya tahu Anda sudah memelantingkan kotak isme tersebut dan hidup bebas menghirup oksigen segar bumi. Dalam banyak hal, seperti saya, Anda adalah orang Minang jadi-jadian. Dan, masih bisa dikategorikan "Minang me." e http://rantau.freeyellow.com/ From: [EMAIL PROTECTED] Subject: [MN] Minang Me Reply-To: [EMAIL PROTECTED] Kadang saya ngga begitu yakin kalau saya itu orang padang. Sebab, bahasanya aja saya ngga ngerti. Adat istiadatnya ngga begitu paham. Tapi setiap kali mengaca, sosok yang terlihat jelas adalah seorang laki laki celong yang ciri cirinya bisa didapatkan pada penjual kaki lima di Pasar Senen dan Tanah Abang. Ini mungkin ada hubungannya dengan kesalahan didik orang tua. Walaupun mereka padang totok, mereka tidak pernah mengajar kan kami berbahasa minang. Jadi tidak heran waktu Edizal menegur saya dengan bahasa sumbar, saya menjawab dengan bahasa nasional. Saya adalah manusia teleproduk yang telah terputus dari perusahaan induk. Saya adalah Honda made in Tennesee. Saya adalah Sony made in Mexico.Saya adalah Packard Bell made in Taiwan.Saya telah kehilangan ciri khas. Manusia multinasional yang lahir di Bogor, besar di Jakarta dan menghabiskan sepertiga hidupnya di Amerika. Untungnya pergaulan saya, the great Habe- tidaklah sesempit pantai di pulau angso di Pariaman. Saya tidak pernah memilih teman dari ras dan agamanya. Saya tidak pernah perduli tua dan muda itu manusia. My sohib ada yang masih remaja, ada yang setua Pak Husen di kampung Gunung Putri, tidak jauh dari Cipanas. Sahabat saya ada yang segalak Jusfik ada yang sehomo JD. Teman dekat saya ada puitis kebences bencesan seperi Djajamiharja , ada yang sedatar kaku bloon seperti si AK. Tapi terus terang, walaupun saya minang, saya kurang begitu cocok memiliki sahabat minang. Selain Edizal ( itu karena dia pernah bayarin tiket ke Las Vegas ) saya tidak memiliki sahabat padang yang kental. Oh lupa..dulu saya punya sahabat namanya Afmay. Sahabat ini hampir saya lupakan karena sempat mengembat kacamata Ray Ban saya waktu balik ke Indonesia sekian tahun yang lalu. Selain itu sepatu Clarks abang saya raib, sewaktu Afmay mampir ke rumah. Saya tidak menuduh orang minang itu pencuri. Karena minang bisa menghidupi hidupnya dari jualan, disamping memalak pejalan kaki dan mensabotase dompet penumpang PPD. Saya pikir ketidak cocokan ini lahir dari aora zen yang sama. Kami bertolak belakang seperti magnit dengan kutub yang sama. And so, di kalangan para teman. Anehnya saya paling cocok berteman dengan cina. Dari dulu the best of my best friends adalah cowok cowok bermata celengan. Dari Benyamin di Jakarta ke Oon di Jerman. Dari Indra di Hollywood sampai ke Jeffrey Wong di Seattle. Saya punya banyak angkoh kolega yang berbisnis parfum di Manggabesar, sampai owner hotel Hollyday Inn di Jakarta.Sebagai orang padang yang kebanyakan islam kearab araban, saya seharusnya cocok berteman denga orang timur tengah. Tapi nop ! kecuali si Kamal dan Hamdi di Los Angeles, setiap kali masuk dalam pergaulan mahluk berkeringat kandang ini, saya merasa seperti dipaksa menjadi member Hamas. Saya adalah mahluk pergaulan bukan mahluk pengajian. Saya adalah cowok sekular, internasionalis, universalis, humanis, dan amat manis. Saya tidak menyukai kehadiran tuhan, agama, liberalisme dan gay aktifis dalam semua persobatan. Falsalah hidup saya adalah pasifism. Itulah sebabnya ajaran ditraktirisme lebih saya dahulukan dari mentraktirisme. Saya mulai menyukai guyonan ketika dia mulai berbicara soal siapa yang mau bayarin tiket pesawat. Kadang saya tidak begitu yakin kalau saya ini orang padang. Karena saya adalah manusia pemurah dan penyayang. Uang infak masih tidak saya sentuh di celengan. September 12 saya akan bawa itu duit ke Bali dan Jakarta. Saya ingin ketemu nabi besar Gas, mr Achang Hasanudin di dekat kampung Bongkaran. Saya ingin bikin suprise buat manusia yang lebih mulia dari segala hazrat ini dengan sebuah pertemuan pertama sekaligus penghabisan. Kali ini untuk pertama kalinya dalam hidup padang saya, the great habe akan mentraktrir orang. Saya memang padang... RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 =============================================== Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===============================================