Re: [R@ntau-Net] Peristiwa Mekkah

2015-09-20 Terurut Topik 'ZulTan' via RantauNet

Nan sakali ko, yo cadiak MakNgah.  Lah ikhlas babagi barita.  Ndak sakadar ma 
onyoak-onyok'an liank cando nan taralah.  Ambo yo tamasuak nan pamaleh 
manuncik-nuncik liank tu... tibo tatunciak tumo bisa lameh wak dek nyo.
Antah kok indak?

Mo kasi ciek lu MakNgah.

Salam,
ZulTan


Sent from Samsung Mobile

 Original message 
From: Sjamsir Sjarif  
Date: 19/09/2015  23:12  (GMT-08:00) 
To: RantauNet  
Subject: Re: [R@ntau-Net] Fwd: Peristiwa Mekkah 
 
Dari Haluan kita baca lagi Musibah Haajji 2015:


Sabtu, 19 September 2015 03:07
Musim haji tahun 2015 diwarnai kasus tumbangnya crane lalu terbakarnya hotel 
tempat menginap sebagian jamaah Indonesia. Musibah sekaligus cobaan ini 
tentunya juga jadi pembelajaran sekaligus meningkatkan kedekatan kepada sang 
khalik

MAKKAH, HALUAN — Setelah musibah crane tumbang di Masjidil Haram, Jumat 
kemarin, (Kamis waktu setempat), jamaah haji musim 2015 kambali mendapat 
cobaan. Hotel tempat jamaah Indonesia bersama seribuan jemaah haji Asia, Hotel 
Sakkab Al Barakah di wilayah Aziziah terbakar.

Belum ada keterangan resmi dari pejabat haji Indonesia, baik di Arab  Saudi 
maupun di tanah air, Joko Widodo. Api meng­hanguskan seluruh isi kamar 801 
Lantai 8 Pemondokan 403 itu. Tidak ada korban jiwa, namun seluruh barang bawaan 
milik jemaah yang tinggal di kamar itu musnah dilalap api.

“Ada 2 orang yang tinggal di dalam kamar itu,” kata Kepala Seksi Perlin­dungan 
Jemaah Daerah Kerja Mekah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 
Jaetul Muchlis Bashir, Kamis (17/9).

Lantai 8 Pemondokan 403 dihuni jemaah dari Kediri yang tergabung  dalam 
Kelompok Ter­bang (Kloter) Surabaya (SUB) 61. Mereka tiba di Mekah pada Rabu 16 
September 2015. Jema­ah dalam kloter ini melakukan umrah qudum atau kedatangan 
secara bertahap.

Muchlis menjelaskan, keba­karan terjadi saat penghuni ka­mar sedang umrah. Dia 
menduga penghuni kamar lupa mematikan rice cooker ketika berangkat umrah. “Rice 
cooker menyala, pada­hal umrah berjalan sampai 2 jam. Ini tentu saja sangat 
ceroboh,” ujar Muchlis.

Melewati tengah malam, asap muncul dari lantai 8 pemond­o­kan. Dengan cepat, 
asap me­menuhi lantai lain di bawahnya. Pemondokan 403 memiliki 10 lantai yang 
terisi lantai 1 sampai lantai 8. “Jemaah histeris melihat asap,” ujar Muchlis.

Selanjutnya, petugas langsung mengevakuasi seluruh jemaah dari lantai 1 sampai 
lantai 8. Sebagian pintu yang terkunci dibuka paksa. Petugas sektor juga 
menghubungi pemadam keba­karan setempat.

“Tidak sampai 5 menit petu­gas kebakaran langsung datang,” imbuh dia.

Petugas kepolisian juga datang untuk mengatur lalu lintas di sekitar 
pemondokan. Petugas pemadam kebakaran bekerja dengan cepat mulai dari 
mema­damkan sumber api di kamar 801 dan mengevakuasi 2 jemaah ke rumah sakit 
milik pemerintah Arab Saudi.

Muchlis menyatakan, 2 jema­ah itu dievakuasi bukan karena mengalami luka 
melainkan mengi­rup asap tebal. “Keduanya jemaah risiko tinggi, sudah uzur. 
Dievakuasi untuk mendapatkan pertolongan. Nanti Sansur akan cek kondisi 
mereka,” kata dia.

Sansur merupakan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang 
kesehatan yang salah satu tugasnya meman­tau kesehatan jemaah sakit.

Setelah api dipadamkan, pet­ugas pemadam kebakaran dan tim kesehatan melarang 
jemaah ting­gal di dalam pemondokan karena bau asap masih mendominasi. Seluruh 
jemaah dipindahkan ke Pemondokan 310 di Hotel Hol­liday Inn.

Menurut Muchlis, jemaah hanya sementara dipindahkan ke Pemondokan 310. “Setelah 
1x24 jam, jemaah dari lantai 1 sampai 7 bisa kem­bali ke 403. Untuk jemaah yang 
lan­tai 8 harus me­nunggu dulu karena bau asapnya memang sangat kuat,” tandas 
Muchlis. (h/net/lnc)



On Monday, September 14, 2015 at 7:28:24 PM UTC-7, Sjamsir Sjarif wrote:
Sementara itu terbetik pula berita ada setan-setan penipu (tentunya setan 
Indonesia pula) yang memeras keluarga Korban Crane itu supaya mentransfer uang 
ke account setan itu untuk biaya perawatan korban... 
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم 

-- MakNgah 
Sjamsir Sjarif
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan 

Re: [R@ntau-Net] Fwd: Peristiwa Mekkah

2015-09-20 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Dari Haluan kita baca lagi Musibah Haajji 2015:

[image: PDF] 

 [image: 
Cetak] 

 [image: 
Surel] 

 Sabtu, 
19 September 2015 03:07 

Musim haji tahun 2015 diwarnai kasus tumbangnya crane lalu terbakarnya 
hotel tempat menginap sebagian jamaah Indonesia. Musibah sekaligus cobaan 
ini tentunya juga jadi pembelajaran sekaligus meningkatkan kedekatan kepada 
sang khalik

*MAKKAH, HALUAN —* Setelah musibah crane tumbang di Masjidil Haram, Jumat 
kemarin, (Kamis waktu setempat), jamaah haji musim 2015 kambali mendapat 
cobaan. Hotel tempat jamaah Indonesia bersama seribuan jemaah haji Asia, 
Hotel Sakkab Al Barakah di wilayah Aziziah terbakar. 

Belum ada keterangan resmi dari pejabat haji Indonesia, baik di Arab Saudi 
maupun di tanah air, Joko Widodo. Api meng­hanguskan seluruh isi kamar 801 
Lantai 8 Pemondokan 403 itu. Tidak ada korban jiwa, namun seluruh barang 
bawaan milik jemaah yang tinggal di kamar itu musnah dilalap api.

“Ada 2 orang yang tinggal di dalam kamar itu,” kata Kepala Seksi 
Perlin­dungan Jemaah Daerah Kerja Mekah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji 
(PPIH) Arab Saudi Jaetul Muchlis Bashir, Kamis (17/9).

Lantai 8 Pemondokan 403 dihuni jemaah dari Kediri yang tergabung dalam 
Kelompok Ter­bang (Kloter) Surabaya (SUB) 61. Mereka tiba di Mekah pada 
Rabu 16 September 2015. Jema­ah dalam kloter ini melakukan umrah qudum atau 
kedatangan secara bertahap.

Muchlis menjelaskan, keba­karan terjadi saat penghuni ka­mar sedang umrah. 
Dia menduga penghuni kamar lupa mematikan *rice cooker* ketika berangkat 
umrah. “*Rice cooker* menyala, pada­hal umrah berjalan sampai 2 jam. Ini 
tentu saja sangat ceroboh,” ujar Muchlis.

Melewati tengah malam, asap muncul dari lantai 8 pemond­o­kan. Dengan 
cepat, asap me­menuhi lantai lain di bawahnya. Pemondokan 403 memiliki 10 
lantai yang terisi lantai 1 sampai lantai 8. “Jemaah histeris melihat 
asap,” ujar Muchlis.

Selanjutnya, petugas langsung mengevakuasi seluruh jemaah dari lantai 1 
sampai lantai 8. Sebagian pintu yang terkunci dibuka paksa. Petugas sektor 
juga menghubungi pemadam keba­karan setempat.

“Tidak sampai 5 menit petu­gas kebakaran langsung datang,” imbuh dia.

Petugas kepolisian juga datang untuk mengatur lalu lintas di sekitar 
pemondokan. Petugas pemadam kebakaran bekerja dengan cepat mulai dari 
mema­damkan sumber api di kamar 801 dan mengevakuasi 2 jemaah ke rumah 
sakit milik pemerintah Arab Saudi.

Muchlis menyatakan, 2 jema­ah itu dievakuasi bukan karena mengalami luka 
melainkan mengi­rup asap tebal. “Keduanya jemaah risiko tinggi, sudah uzur. 
Dievakuasi untuk mendapatkan pertolongan. Nanti Sansur akan cek kondisi 
mereka,” kata dia.

Sansur merupakan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang 
kesehatan yang salah satu tugasnya meman­tau kesehatan jemaah sakit.

Setelah api dipadamkan, pet­ugas pemadam kebakaran dan tim kesehatan 
melarang jemaah ting­gal di dalam pemondokan karena bau asap masih 
mendominasi. Seluruh jemaah dipindahkan ke Pemondokan 310 di Hotel 
Hol­liday Inn.

Menurut Muchlis, jemaah hanya sementara dipindahkan ke Pemondokan 310. 
“Setelah 1x24 jam, jemaah dari lantai 1 sampai 7 bisa kem­bali ke 403. 
Untuk jemaah yang lan­tai 8 harus me­nunggu dulu karena bau asapnya memang 
sangat kuat,” tandas Muchlis. *(h/net/lnc)*


On Monday, September 14, 2015 at 7:28:24 PM UTC-7, Sjamsir Sjarif wrote:
>
> Sementara itu terbetik pula berita ada setan-setan penipu (tentunya setan 
> Indonesia pula) yang memeras keluarga Korban Crane itu supaya mentransfer 
> uang ke account setan itu untuk biaya perawatan korban... 
> أعوذ بالله من الشيطان الرجيم 
>
> -- MakNgah 
> Sjamsir Sjarif

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan 

[R@ntau-Net] Re: Asok pakek manjala ka Bukittinggi

2015-09-20 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Kabut Asap Makin Pekat, Sekolah di Padang Panjang Diliburkan Lagi 

in Headline , Padang 
Panjang , 
Sumbar  2 hari ago 
[image: Kabut asap di Padang Panjang makin pekat. (jasriman)] 


Kabut asap di Padang Panjang makin pekat. (jasriman)

PADANG PANJANG -Kabut asap yang menyelimuti Kota Padang Panjang mencapai 
puncaknya, Sabtu (19/9) ini. Jarak pandang semakin dekat (tak sampai 100 
meter), bau asapnya menyengat hidung.

Kondisi tersebut memaksa Dinas Pendidikan setempat kembali meliburkan 
sekolah. Karena, kabut asap itu sudah berbahaya bagi kesehatan.

“Ini kali kedua kita meliburkan sekolah. Hari ini kondisi kabut asap jauh 
lebih pekat, kita harapkan anak-anak tidak keluar rumah,” harap Kadis 
Pendidikan, Desmon.

Dengan kabut asap yang semakin pekat itu, warga yang harus tetap 
beraktifitas di luar rumah terpaksa memakai masker. Sayangnya, masker 
standar sulit didapatkan, karena stok di apotik banyak yang kosong.

“Terpaksa beli masker kain, meski kita ragu bisa mengamankan mulut dan 
hidung. Ya bagaimana lagi, hanya itu yang ada,” kata Rajab, seorang tukang 
ojek. (Jasriman)


On Wednesday, September 2, 2015 at 10:21:25 PM UTC-7, Sjamsir Sjarif wrote:
>
>
> http://jambi.tribunnews.com/2015/09/03/kabut-pekat-selimuti-siulak-suhupun-menusuk-tulang
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.