[...@ntau-net] Re: Membangun Kampung Terapung di Maninjau

2009-12-02 Terurut Topik Madahar (madahar)
Assalamu'alaikum ww,

Rancak juo du ide IA ITB ko sanak mbo Rajo Mantari, tapi disubaliak itu
ado nan paralu ciek di bahas jo dimupakaik an basamo baa status
kapamilikan kampuang/ruamah nangko apo sebagai pinjaman, samantaro atau
salamonyo. Juo nan paralu di paralu di inok jo ditimbang-timbang adolah
karano status danau Maninjau iko kawasan wisata baa pulo nantinyo sakiro
pamarentah baniaik pulo mangambangan potensi danau iko, apo kampuang itu
akan tamasuak dalam kawasan atau malah dihabihan baliak baa pulo
statusnyo jo masyarakaik nan sadang manampati kampuang nan ado. Sudah tu
kalo ado pulo masyarakaik di salingkuang danau nan lain apo dunsanak
kito tu buliah pulo mambangunnyo (saroman karamba kini).

 

Sakitu sakiro-kiro nan takana sasudah mambaco salinteh tulisan nan sanak
Rajo Mantari kirinan.

 

Wassalamu'alaikum ww

Buyuang Batuduang Ameh (42) Nan Ba Bandera Sirah

 

From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On
Behalf Of Nofiardi
Sent: Thursday, December 03, 2009 8:07 AM
To: Rantau
Subject: [...@ntau-net] Membangun Kampung Terapung di Maninjau

 

GAGASAN IA-ITB UNTUK NAGARI TANJUNG SANI

Membangun Kampung Terapung di Maninjau

Rabu, 02/12/2009 20:21 WIB


padangmedia.com - PADANG - Nagari Air! Inilah nagari impian yang tengah
dicoba oleh Ikatan Alumni ITB untuk dijadikan perkampungan model
terapung di Tanjung Sani Maninjau Kabupaten Agam. 

Tapi segala sesuatu ini masih dalam taraf konsep karena mesti
dilengkapi dengan perencanaan non-teknis seperti masalah-masalah
sosio-kultural, ekonomi dan sebagainya, ujar Zukri Saad dari IA-ITB
Sumatera Barat ketika mempresentasikan gagasan besar itu di depan pegiat
lingkungan di Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Unand Padang, siang
tadi. 

Gagasan membangun perkampungan baru di atas permukaan air danau Maninjau
dilahirkan para pengurus IA-ITB saat melaksanakan operasi tanggap
darurat pascagempa Sumbar. IA-ITB kemudian mengambil basis di Tanjung
Sani Maninjau. 

Masalah di Tanjung Sani sangat spesifik. Pascagempa nyaris lahan untuk
bermukim makin menipis jumlahnya. Nagari yang terdiri dari 11 jorong itu
tertimpa longsoran perbukitan yang berbatasan dengan Kabupaten Padang
Pariaman tersebut. 

Sebenarnya tak hanya gempa ini saja yang pernah menimpa masyarakat di
sini, sebelumnya beberapa kali galodo -banjir bandang-dan longsor pernah
dialami masyarakat. Dan beberapa kali sudah dilaksanakan transmigrasi
lokal ke Sawahlunto Sijunjung, tapi kemudian massyarakat kembali lagi ke
kampung asalnya ini, tutur Zukri didamping Apris Hamid dan Harmen
Nashar dari IA-ITB. 

Berdasarkan pengalaman itu dan penelitian para pengurus IA-ITB diperoleh
kesimpulan bahwa transmigrasi bukan langkah yang tepat bagi penanganan
korban pascagempa di Tanjung Sani. 

Kultur masyarakat yang terbiasa hidup dengan air danau, kemudian
dipindahkan ke kawasan berhutan untuk bertani di lokasi translok membuat
mereka tidak betah bertahan hidup, jadi mereka kembali lagi ke
kampungnya, ujar Alfan Miko, Kepala LPM Unand yang juga sedang
melakukan berbagai kegiatan dengan mahasiswa Unand dan UGM di Tanjung
Sani. 

Gagasan Zukri dan IA-ITB itu didiskusi dalam suasana yang hangat dan
sengit oleh para peserta. Terlihat yang hadir antara lain Ardinis
Arbain, John Farlis, Hendri Martius, Jafri Nur, bahkan budayawan Edy
Utama dan sejumlah akademisi Unand lainnya. 

Gagasan membangun Nagari Terapung ini secara sederhana adalah membangun
perumahan berikut fasilitas umum dan sosial seperti pasar, rumah ibadah
dan Puskesmas di atas air. 

Secara teknis kalangan ITB sudah mendesain bentuk rumah dan bangunan
dengan kondisi diapungkan oleh ponton-ponton yang terbuat dari
fiberglas. Kelak semua aktifitas masyarakat Tanjung Sani akan beralih
dari darat ke rumah terapung di bibir pantai Barat Danau Maninjau ini. 

Secara teknis tidak ada lagi kendalanya, yang menjadi soal sekarang
adalah persoalan non-teknis, antara lain kesiapan masyarakat, perubahan
kultur, sampai penerimaan masyarakat untuk hidup dalam habit yang baru.
Ini perlu social engineering lebih intensif, kata Zukri. 

Saat ini sekitar 3.802 orang (+/- 700 KK) warga Tanjung Sani masih
berdiam di pengungsian. Setidaknya dibutuhkan 700 rumah dan
infrastruktur pendukung, fasos dan fasum untuk bisa memulihkan kehidupan
masyaraiat setempat seperti semula. 

Sementara Hendri Martius memperingatkan agar kalau gagasan ini jadi
diimplementasikan, hendaknya benar-benar serius dipikirkan segi-segi
non-teknisnya itu agar tidak menimbulkan kerugian besar. Ia bahkan
mencontohkan Pasar Amur yang dibangun tanpa mempertimbangkan segi
non-teknisnya. Jadinya, ya, seperti yang kita lihat, gagal dan
menimbulkan kerugian, kata Hendri. 

Zukri dan kawan-kawan para penggagas berjanji akan memperkaya lagi
konsep ini dengan berbagai pendapat yang sudah disumbangkan para
akademisi Unand. Dalam waktu dekat ini focus group discussion (FGD) akan
dilakukan lagi dengan pejabat Pemkab Agam dan pejabat Pemprov Sumatera
Barat. 

Jika ini jadi diimplementasikan 

[...@ntau-net] Re: Membangun Kampung Terapung di Maninjau

2009-12-02 Terurut Topik taufiqrasjid
Kalau soal kampung terapung lah  banyak contohnyo..apo lai berbahan fiber tantu 
labiah tahan karano biasonyo dari kayu jo batuang sajo. Tapi. Nan lah banyak 
disungai atau lauik sahinggo sirkulasi aianyo lai indak bamasalah 

Kalau dibuek di danau dengan segala fasos dan fasumnya lah diperhitungkan daya 
dukungnyo. Atau nanti ado pulo quotanyo. Sahinggo indak panuah danau tu dek 
kampuang nntinyo. 

Salam
TR
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Nofiardi nofia...@pec-tech.com
Date: Thu, 3 Dec 2009 08:07:29 
To: RantauRantauNet@googlegroups.com
Subject: [...@ntau-net] Membangun Kampung Terapung di Maninjau

GAGASAN IA-ITB UNTUK NAGARI TANJUNG SANI

Membangun Kampung Terapung di Maninjau

Rabu, 02/12/2009 20:21 WIB


padangmedia.com - PADANG - Nagari Air! Inilah nagari impian yang tengah
dicoba oleh Ikatan Alumni ITB untuk dijadikan perkampungan model
terapung di Tanjung Sani Maninjau Kabupaten Agam. 

Tapi segala sesuatu ini masih dalam taraf konsep karena mesti
dilengkapi dengan perencanaan non-teknis seperti masalah-masalah
sosio-kultural, ekonomi dan sebagainya, ujar Zukri Saad dari IA-ITB
Sumatera Barat ketika mempresentasikan gagasan besar itu di depan pegiat
lingkungan di Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Unand Padang, siang
tadi. 

Gagasan membangun perkampungan baru di atas permukaan air danau Maninjau
dilahirkan para pengurus IA-ITB saat melaksanakan operasi tanggap
darurat pascagempa Sumbar. IA-ITB kemudian mengambil basis di Tanjung
Sani Maninjau. 

Masalah di Tanjung Sani sangat spesifik. Pascagempa nyaris lahan untuk
bermukim makin menipis jumlahnya. Nagari yang terdiri dari 11 jorong itu
tertimpa longsoran perbukitan yang berbatasan dengan Kabupaten Padang
Pariaman tersebut. 

Sebenarnya tak hanya gempa ini saja yang pernah menimpa masyarakat di
sini, sebelumnya beberapa kali galodo -banjir bandang-dan longsor pernah
dialami masyarakat. Dan beberapa kali sudah dilaksanakan transmigrasi
lokal ke Sawahlunto Sijunjung, tapi kemudian massyarakat kembali lagi ke
kampung asalnya ini, tutur Zukri didamping Apris Hamid dan Harmen
Nashar dari IA-ITB. 

Berdasarkan pengalaman itu dan penelitian para pengurus IA-ITB diperoleh
kesimpulan bahwa transmigrasi bukan langkah yang tepat bagi penanganan
korban pascagempa di Tanjung Sani. 

Kultur masyarakat yang terbiasa hidup dengan air danau, kemudian
dipindahkan ke kawasan berhutan untuk bertani di lokasi translok membuat
mereka tidak betah bertahan hidup, jadi mereka kembali lagi ke
kampungnya, ujar Alfan Miko, Kepala LPM Unand yang juga sedang
melakukan berbagai kegiatan dengan mahasiswa Unand dan UGM di Tanjung
Sani. 

Gagasan Zukri dan IA-ITB itu didiskusi dalam suasana yang hangat dan
sengit oleh para peserta. Terlihat yang hadir antara lain Ardinis
Arbain, John Farlis, Hendri Martius, Jafri Nur, bahkan budayawan Edy
Utama dan sejumlah akademisi Unand lainnya. 

Gagasan membangun Nagari Terapung ini secara sederhana adalah membangun
perumahan berikut fasilitas umum dan sosial seperti pasar, rumah ibadah
dan Puskesmas di atas air. 

Secara teknis kalangan ITB sudah mendesain bentuk rumah dan bangunan
dengan kondisi diapungkan oleh ponton-ponton yang terbuat dari
fiberglas. Kelak semua aktifitas masyarakat Tanjung Sani akan beralih
dari darat ke rumah terapung di bibir pantai Barat Danau Maninjau ini. 

Secara teknis tidak ada lagi kendalanya, yang menjadi soal sekarang
adalah persoalan non-teknis, antara lain kesiapan masyarakat, perubahan
kultur, sampai penerimaan masyarakat untuk hidup dalam habit yang baru.
Ini perlu social engineering lebih intensif, kata Zukri. 

Saat ini sekitar 3.802 orang (+/- 700 KK) warga Tanjung Sani masih
berdiam di pengungsian. Setidaknya dibutuhkan 700 rumah dan
infrastruktur pendukung, fasos dan fasum untuk bisa memulihkan kehidupan
masyaraiat setempat seperti semula. 

Sementara Hendri Martius memperingatkan agar kalau gagasan ini jadi
diimplementasikan, hendaknya benar-benar serius dipikirkan segi-segi
non-teknisnya itu agar tidak menimbulkan kerugian besar. Ia bahkan
mencontohkan Pasar Amur yang dibangun tanpa mempertimbangkan segi
non-teknisnya. Jadinya, ya, seperti yang kita lihat, gagal dan
menimbulkan kerugian, kata Hendri. 

Zukri dan kawan-kawan para penggagas berjanji akan memperkaya lagi
konsep ini dengan berbagai pendapat yang sudah disumbangkan para
akademisi Unand. Dalam waktu dekat ini focus group discussion (FGD) akan
dilakukan lagi dengan pejabat Pemkab Agam dan pejabat Pemprov Sumatera
Barat. 

Jika ini jadi diimplementasikan dan didukung pemerintah dengan
pengalokasian anggaran, maka ini yang pertama di dunia, ujar Zukri.
(eko)

 

http://www.padangmedia.com/?mod=beritaid=58602

 


The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or 

[...@ntau-net] Re: Membangun Kampung Terapung di Maninjau

2009-12-02 Terurut Topik jupardi_jp
Pak TR

Batua tu harus diperhitungkan dengan matang dan dikaji secara konfrehensif dari 
barbagai sudut bidang dan ilmu pengetahuan 

Daya dukung, ekosistim danau, masalah sosial, dan tak kalah penting limbah2 
rumah tangga yang akan mencemari danau tersebut

Kesadaran masyarakat awak masih randah kok lah manyangkuik masalah iko, ambo 
yakin danau takambang jadi tong sampah masyarakat main campakan sajo limbah2 
rumah tangga di rumah terapung tu sarupo plastik, kertas, minyak dan oli bekas, 
mancuci motor bisa jadi mangganti oli masin motor tampek oli dari plastik dan 
oli bekas baleak peak di aia danau

Lalu limbah kotor manusia sendiri dan limbah dapur rumah terapung

Jadi memang harus HATI HATI bana kok ka mambuek rumah terapung di danau 
maninjau dengan ekosistimnya serta daya dukungnya terbatas tentu sangat berbeda 
sekali dengan model2 rumah terapung di Sungai2 besar di Kalimantan

Wass-Jepe
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: taufiqras...@gmail.com
Date: Thu, 3 Dec 2009 02:54:40 
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [...@ntau-net] Re: Membangun Kampung Terapung di Maninjau

Kalau soal kampung terapung lah  banyak contohnyo..apo lai berbahan fiber tantu 
labiah tahan karano biasonyo dari kayu jo batuang sajo. Tapi. Nan lah banyak 
disungai atau lauik sahinggo sirkulasi aianyo lai indak bamasalah 

Kalau dibuek di danau dengan segala fasos dan fasumnya lah diperhitungkan daya 
dukungnyo. Atau nanti ado pulo quotanyo. Sahinggo indak panuah danau tu dek 
kampuang nntinyo. 

Salam
TR
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Nofiardi nofia...@pec-tech.com
Date: Thu, 3 Dec 2009 08:07:29 
To: RantauRantauNet@googlegroups.com
Subject: [...@ntau-net] Membangun Kampung Terapung di Maninjau

GAGASAN IA-ITB UNTUK NAGARI TANJUNG SANI

Membangun Kampung Terapung di Maninjau

Rabu, 02/12/2009 20:21 WIB


padangmedia.com - PADANG - Nagari Air! Inilah nagari impian yang tengah
dicoba oleh Ikatan Alumni ITB untuk dijadikan perkampungan model
terapung di Tanjung Sani Maninjau Kabupaten Agam. 

Tapi segala sesuatu ini masih dalam taraf konsep karena mesti
dilengkapi dengan perencanaan non-teknis seperti masalah-masalah
sosio-kultural, ekonomi dan sebagainya, ujar Zukri Saad dari IA-ITB
Sumatera Barat ketika mempresentasikan gagasan besar itu di depan pegiat
lingkungan di Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Unand Padang, siang
tadi. 

Gagasan membangun perkampungan baru di atas permukaan air danau Maninjau
dilahirkan para pengurus IA-ITB saat melaksanakan operasi tanggap
darurat pascagempa Sumbar. IA-ITB kemudian mengambil basis di Tanjung
Sani Maninjau. 

Masalah di Tanjung Sani sangat spesifik. Pascagempa nyaris lahan untuk
bermukim makin menipis jumlahnya. Nagari yang terdiri dari 11 jorong itu
tertimpa longsoran perbukitan yang berbatasan dengan Kabupaten Padang
Pariaman tersebut. 

Sebenarnya tak hanya gempa ini saja yang pernah menimpa masyarakat di
sini, sebelumnya beberapa kali galodo -banjir bandang-dan longsor pernah
dialami masyarakat. Dan beberapa kali sudah dilaksanakan transmigrasi
lokal ke Sawahlunto Sijunjung, tapi kemudian massyarakat kembali lagi ke
kampung asalnya ini, tutur Zukri didamping Apris Hamid dan Harmen
Nashar dari IA-ITB. 

Berdasarkan pengalaman itu dan penelitian para pengurus IA-ITB diperoleh
kesimpulan bahwa transmigrasi bukan langkah yang tepat bagi penanganan
korban pascagempa di Tanjung Sani. 

Kultur masyarakat yang terbiasa hidup dengan air danau, kemudian
dipindahkan ke kawasan berhutan untuk bertani di lokasi translok membuat
mereka tidak betah bertahan hidup, jadi mereka kembali lagi ke
kampungnya, ujar Alfan Miko, Kepala LPM Unand yang juga sedang
melakukan berbagai kegiatan dengan mahasiswa Unand dan UGM di Tanjung
Sani. 

Gagasan Zukri dan IA-ITB itu didiskusi dalam suasana yang hangat dan
sengit oleh para peserta. Terlihat yang hadir antara lain Ardinis
Arbain, John Farlis, Hendri Martius, Jafri Nur, bahkan budayawan Edy
Utama dan sejumlah akademisi Unand lainnya. 

Gagasan membangun Nagari Terapung ini secara sederhana adalah membangun
perumahan berikut fasilitas umum dan sosial seperti pasar, rumah ibadah
dan Puskesmas di atas air. 

Secara teknis kalangan ITB sudah mendesain bentuk rumah dan bangunan
dengan kondisi diapungkan oleh ponton-ponton yang terbuat dari
fiberglas. Kelak semua aktifitas masyarakat Tanjung Sani akan beralih
dari darat ke rumah terapung di bibir pantai Barat Danau Maninjau ini. 

Secara teknis tidak ada lagi kendalanya, yang menjadi soal sekarang
adalah persoalan non-teknis, antara lain kesiapan masyarakat, perubahan
kultur, sampai penerimaan masyarakat untuk hidup dalam habit yang baru.
Ini perlu social engineering lebih intensif, kata Zukri. 

Saat ini sekitar 3.802 orang (+/- 700 KK) warga Tanjung Sani masih
berdiam di pengungsian. Setidaknya dibutuhkan 700 rumah dan
infrastruktur pendukung, fasos dan fasum untuk bisa

[...@ntau-net] Re: Membangun Kampung Terapung di Maninjau

2009-12-02 Terurut Topik Nofiardi
Sanak  Berpayung Emas,

Memang harus dikaji semua aspek: sosial, lingkungan, keamanan,
kesehatan, tata ruang, pemanfaatan jangka panjang, dll.

Kalau perlu buat dulu percontohan sebelum dibuat secara massal.

Jangan proyek berjalan, pemanfaatan tidak maksimal, anggran terkuras,
akhirnya ditinggal  menjadi limbah/ sampah yg akan merusak danau.

Pemda Agam harusnya dapat pelajaran dari Pasar Amor. 

 

Salam,

Nofiardi RM 42+



From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On
Behalf Of Madahar (madahar)
Sent: Thursday, December 03, 2009 8:51 AM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [...@ntau-net] Re: Membangun Kampung Terapung di Maninjau

 

Assalamu'alaikum ww,

Rancak juo du ide IA ITB ko sanak mbo Rajo Mantari, tapi disubaliak itu
ado nan paralu ciek di bahas jo dimupakaik an basamo baa status
kapamilikan kampuang/ruamah nangko apo sebagai pinjaman, samantaro atau
salamonyo. Juo nan paralu di paralu di inok jo ditimbang-timbang adolah
karano status danau Maninjau iko kawasan wisata baa pulo nantinyo sakiro
pamarentah baniaik pulo mangambangan potensi danau iko, apo kampuang itu
akan tamasuak dalam kawasan atau malah dihabihan baliak baa pulo
statusnyo jo masyarakaik nan sadang manampati kampuang nan ado. Sudah tu
kalo ado pulo masyarakaik di salingkuang danau nan lain apo dunsanak
kito tu buliah pulo mambangunnyo (saroman karamba kini).

 

Sakitu sakiro-kiro nan takana sasudah mambaco salinteh tulisan nan sanak
Rajo Mantari kirinan.

 

Wassalamu'alaikum ww

Buyuang Batuduang Ameh (42) Nan Ba Bandera Sirah

 



The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you.

--~--~-~--~~~---~--~~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~--~~~~--~~--~--~---



[...@ntau-net] Re: Membangun Kampung Terapung di Maninjau

2009-12-02 Terurut Topik Bot S Piliang
Yang saya heran, kenapa masyarakatnya di pindah ke Sawahlunto yang karakter dan 
  kondisi alamnya berbeda jauh dengan Maninjau. Kenapa tidak di sekitar Agam, 
Lubuk Basung dan sekitarnya. Sehingga masyarakat Tanjung Sani masih bisa tetap 
berkebuan dan berladang serat mencari hidup di tanah ulayatnya.
Entah kenapa saya ngeri membayangkan kalau nanti pemukiman terapung ini 
terealisir, bagimana dengan sampah2nya, sedangkan masyarakat ktia belum siap 
dan belum disiplin untuk masalah pembuangan ini. Apalagi orientasi PEMDA dan 
pihakt erkait masih sebatas proyek pembangunan, belum pada tahap maitenance 
yangs ering ditingalkan begitu proyek sudah selesai.
Maaf, saya bukan ahli tata kota atau sipil, jadi cuma bisa cuap-cuap sebatas 
pengetahuan di kepala saja.

Salam

Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300

--- On Wed, 12/2/09, Nofiardi nofia...@pec-tech.com wrote:

From: Nofiardi nofia...@pec-tech.com
Subject: [...@ntau-net] Re: Membangun Kampung Terapung di Maninjau
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wednesday, December 2, 2009, 10:10 PM




 
 

 

 







Sanak “ Berpayung Emas”, 

Memang harus dikaji semua aspek: sosial,
lingkungan, keamanan, kesehatan, tata ruang, pemanfaatan jangka panjang, dll. 

Kalau perlu buat dulu percontohan sebelum
dibuat secara massal. 

Jangan proyek berjalan, pemanfaatan tidak
maksimal, anggran terkuras, akhirnya ditinggal  menjadi limbah/ sampah yg
akan merusak danau. 

Pemda Agam harusnya dapat pelajaran dari
Pasar Amor.  

   

Salam, 

Nofiardi RM 42+ 









From:
 rantaunet@googlegroups.com [mailto:
 rantaunet@googlegroups.com ] On Behalf Of Madahar (madahar)

Sent: Thursday, December 03, 2009
8:51 AM

To: rantaunet@googlegroups.com

Subject: [...@ntau-net] Re:
Membangun Kampung Terapung di Maninjau 



   

Assalamu’alaikum
ww, 

Rancak juo du ide IA
ITB ko sanak mbo Rajo Mantari, tapi disubaliak itu ado nan paralu ciek di bahas
jo dimupakaik an basamo baa status kapamilikan kampuang/ruamah nangko apo
sebagai pinjaman, samantaro atau salamonyo. Juo nan paralu di paralu di inok jo
ditimbang-timbang adolah karano status danau Maninjau iko kawasan wisata baa
pulo nantinyo sakiro pamarentah baniaik pulo mangambangan potensi danau iko,
apo kampuang itu akan tamasuak dalam kawasan atau malah dihabihan baliak baa
pulo statusnyo jo masyarakaik nan sadang manampati kampuang nan ado. Sudah tu
kalo ado pulo masyarakaik di salingkuang danau nan lain apo dunsanak kito tu
buliah pulo mambangunnyo (saroman karamba kini). 

   

Sakitu sakiro-kiro nan
takana sasudah mambaco salinteh tulisan nan sanak Rajo Mantari kirinan. 

   

Wassalamu’alaikum
ww 

Buyuang Batuduang Ameh
(42) Nan Ba Bandera Sirah 

   



The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you.



 







  
--~--~-~--~~~---~--~~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur  Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~--~~~~--~~--~--~---