Re: Bls: [R@ntau-Net] SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR SUMBAR DST

2012-08-26 Terurut Topik Abraham Ilyas
Terima kasih, insyaalah surat terbuka ini menjadi perhatian oleh yang yang
berkepentingan sesuai dengan amanat Kepala negara pada Pencanangan Gerakan
Pengentasan Kemiskinan berbasis Nagari di Parik Malintang Padangpariaman
2006 yl.

Salam

Abraham Ilyas

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: [R@ntau-Net] SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR SUMBAR DST

2012-08-25 Terurut Topik Akmal N. Basral
kalau nan manjadi common enemy bagi rang Minang ko adolah para konglomerat 
dan kapitalis multi nasional lainnya seperti disabuik Prof. Naim di alinea 
partamo, langkah yang harus dilakukan adalah mangurangi ketergantungan rang 
Minang terhadap konglomerat/kapitalis global dengan cara:

1. Memutuskan tidak lagi menggunakan jasa perbankan konvensional yang berbasis 
interest rate, dan beralih pada sistem perbankan syariah. Termasuk pindahkan 
semua tabungan dan deposito dari perbankan konvensional ke dalam pengelolaan 
ala koperasi, BMT, atau Dompet Duafa-like model.

2. Mengurangi ketergantungan pola hidup dan gaya hidup sehari-hari dari outlet 
jaringan ritel multinasional. Kurangi belanja di Carrefour, Hypermart, etc, 
alihkan ke pasar tradisional yang menghidupi lebih banyak masyarakat grass root 
level.

3. Kurangi melakukan rekreasi tempat-tempat yang dikelola jaringan korporasi 
besar, alihkan pada pariwisata yang dikelola rakyat baik di kawasan pesisir mau 
pun dataran tinggi. Galakkan Eco tourism yang menjadikan warga/rakyat yang 
mendapatkan untung lebih dulu dari berputarnya ekonomi di sektor Pariwisata 
dan Ekonomi Kreatif ini.

4. Dll silakan ditambah oleh sanak palanta ...

Kalau hal itu bisa dilakukan, ada harapan perubahan yang diinginkan berjalan 
lebih cepat karena yang harus berubah bukan hanya Gubernur para pejabat 
eksekutif, legislatif, melainkan seluruh masyarakat.

Kalau hanya sekadar imbauan optimalisasi BAZIS/LAZIS, data tahun 2009 saja 
sudah menunjukkan hanya terkumpul sekitar Rp 1 trilyun, jauh di bawah estimasi 
ADB yang memprediksi total zakat, infaq, shodaqoh, muslim Indonesia yang tahun 
itu saja ditaksir SEHARUSNYA hampir Rp 100 Trilyun.

Akhirnya, dalam konteks rang Minang, mau (dan bisakah) kita mengurangi secara 
signifikan (kalau tidak memutus sama sekali) ketergantungan pada sistem ekonomi 
global yang didominasi oleh kapitalisme ini? Tanpa ada kemauan komunal di atas, 
aparat birokrasi kita terlalu jauh panggang dari api jika diharapkan bisa 
mengentaskan kemiskinan Dan keterbelakangan.

Wallahu a'lam bish shawab,

Akmal N. Basral
Cibubur


On Aug 24, 2012, at 9:22 PM, asmun sjueib kinno...@yahoo.co.id wrote:

 Aww. Satuju bana pak MN, paralu dilakukan berbagai upaya dengan pendekatan 
 sistem tarutamo Ekonomi Rakyat yang bertumpu pada unit usaha Koperasi 
 sebagaimana amanah dari Bapak Koperasi Indonesia yang kito cintai Drs. 
 Moh.Hatta. 
 Dari: Mochtar Naim mochtarn...@yahoo.com
 Kepada: rantaunet rantaunet rantaunet RantauNet@googlegroups.com; 
 Abdurrahman Rasyid amanras...@yahoo.com; su...@yahoogroups.com 
 su...@yahoogroups.com; ba...@yahoogroups.com ba...@yahoogroups.com 
 Cc: MOCHTAR NAIM mochtarn...@yahoo.com 
 Dikirim: Jumat, 24 Agustus 2012 16:06
 Judul: [R@ntau-Net] SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR SUMBAR DST
 
  
  
 Jakarta, 24 Agustus 2012
  
 SURAT TERBUKA
 dari Mochtar Naim
  
 Kepada yth
 Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat
 beserta para Bupati dan Walikota
 Dan para pimpinan dan anggota-anggota DPRD
 Se Sumatera Barat
 Beserta para pemangku adat, agama dan cerdik pandai
 Dan segenap warga Sumatera Barat
 di Rantau di manapun dan di Kampung Halaman
 di Ranah Minang
  
 Assalamu ‘alaikum w.w.,
  
 “MARI BERSAMA KITA BANTU SANAK-SAUDARA KITA
 SE RANAH DAN SENAGARI
 YANG BERADA DI BAWAH GARIS KEMISKINAN
 DI SUMATERA BARAT
 AGAR MEREKA TERLEPAS DARI JERAT KEMISKINAN
 DAN KETERBELAKANGAN”
  
 D
 ENGAN makin dikuasainya sumberdaya ekonomi dan jalur-jalur pusaran 
 perdagangan dan industri di negara kita ini oleh para konglomerat dan 
 kapitalis multinasional lainnya, yang pada gilirannya juga didukung dan 
 dilindungi oleh para elit penguasa pribumi di NKRI ini, lebih dari separuh 
 dari 240an juta rakyat Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan. Dan 
 ini terjadi di hadapan mata kita walau sudah 67 tahun kita merdeka. Menurut 
 ukuran Bank Dunia, penduduk yang berpendapatan di bawah 2 US dollar atau 20 
 ribu rupiah per hari, tergolong ke dalam yang berada di bawah garis 
 kemiskinan. Indonesia sekarang ini malah dikenal sebagai negara dengan 
 penduduk termiskin di Asia Tenggara. Gambaran ini menyeluruh dan tak 
 terkecualinya di kampung halaman kita di Ranah dan di nagari-nagari di 
 Sumatera Barat sendiri.
 Kita-kita, baik yang di rantau maupun yang di kampung halaman 
 sendiri, yang sudah terbebaskan dari jeratan kemiskinan tersebut, 
 bagaimanapun, punya tanggung-jawab moral, spiritual, emosional  maupun 
 material-finansial, untuk bersama-sama menanggulangi nasib nahas yang 
 diderita oleh sanak-saudara kita itu. Salah satu caranya adalah dengan 
 mengeluarkan sebahagian dari hasil pendapatan kita pemberian Allah itu, baik 
 berupa zakat, infaq, sadaqah, atau sumbangan apapun, untuk kita berikan 
 kepada sanak-saudara kita yang dirundung oleh kemiskinan yang merisaukan itu. 
 Jika saja kita bersatu hati dalam melakukan tugas sosial ini, maka insya 
 Allah para sanak-saudara kita itu akan terbebaskan dari belenggu 

Re: Bls: [R@ntau-Net] SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR SUMBAR DST

2012-08-25 Terurut Topik Dr Saafroedin Bahar
Buliah ambo manyalo ? Anjuran pak Mochtar jo jaleh rancak, dan kalau 
dilaksanakan akan marupokan gerakan gadang sarupo gerakan swadeshi Mahatma 
Gandhi dek sari.
Hanyo, baa manindaklanjutinyo ? Kalau saluruah anggota RantauNet sato sacaro 
aktif, paliang banyak 3.000 urang, indak banyak artinyo. Sadangkan urang Minang 
di Sumbar kl 5 juta urang, di Rantau kiro-kiro samo. Baa manjangkau mereka ? 
Apo bisa malalui pejabat birokrasi dan politisi - saparati dianjurkan pak 
Mochtar -  padohal umumnyo mereka indak acuah ka rakyat banyak ? 
Wassalam,
SB.

Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.

-Original Message-
From: Akmal N. Basral an...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 25 Aug 2012 13:57:56 
To: rantaunet@googlegroups.comrantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR SUMBAR DST

kalau nan manjadi common enemy bagi rang Minang ko adolah para konglomerat 
dan kapitalis multi nasional lainnya seperti disabuik Prof. Naim di alinea 
partamo, langkah yang harus dilakukan adalah mangurangi ketergantungan rang 
Minang terhadap konglomerat/kapitalis global dengan cara:

1. Memutuskan tidak lagi menggunakan jasa perbankan konvensional yang berbasis 
interest rate, dan beralih pada sistem perbankan syariah. Termasuk pindahkan 
semua tabungan dan deposito dari perbankan konvensional ke dalam pengelolaan 
ala koperasi, BMT, atau Dompet Duafa-like model.

2. Mengurangi ketergantungan pola hidup dan gaya hidup sehari-hari dari outlet 
jaringan ritel multinasional. Kurangi belanja di Carrefour, Hypermart, etc, 
alihkan ke pasar tradisional yang menghidupi lebih banyak masyarakat grass root 
level.

3. Kurangi melakukan rekreasi tempat-tempat yang dikelola jaringan korporasi 
besar, alihkan pada pariwisata yang dikelola rakyat baik di kawasan pesisir mau 
pun dataran tinggi. Galakkan Eco tourism yang menjadikan warga/rakyat yang 
mendapatkan untung lebih dulu dari berputarnya ekonomi di sektor Pariwisata 
dan Ekonomi Kreatif ini.

4. Dll silakan ditambah oleh sanak palanta ...

Kalau hal itu bisa dilakukan, ada harapan perubahan yang diinginkan berjalan 
lebih cepat karena yang harus berubah bukan hanya Gubernur para pejabat 
eksekutif, legislatif, melainkan seluruh masyarakat.

Kalau hanya sekadar imbauan optimalisasi BAZIS/LAZIS, data tahun 2009 saja 
sudah menunjukkan hanya terkumpul sekitar Rp 1 trilyun, jauh di bawah estimasi 
ADB yang memprediksi total zakat, infaq, shodaqoh, muslim Indonesia yang tahun 
itu saja ditaksir SEHARUSNYA hampir Rp 100 Trilyun.

Akhirnya, dalam konteks rang Minang, mau (dan bisakah) kita mengurangi secara 
signifikan (kalau tidak memutus sama sekali) ketergantungan pada sistem ekonomi 
global yang didominasi oleh kapitalisme ini? Tanpa ada kemauan komunal di atas, 
aparat birokrasi kita terlalu jauh panggang dari api jika diharapkan bisa 
mengentaskan kemiskinan Dan keterbelakangan.

Wallahu a'lam bish shawab,

Akmal N. Basral
Cibubur


On Aug 24, 2012, at 9:22 PM, asmun sjueib kinno...@yahoo.co.id wrote:

 Aww. Satuju bana pak MN, paralu dilakukan berbagai upaya dengan pendekatan 
 sistem tarutamo Ekonomi Rakyat yang bertumpu pada unit usaha Koperasi 
 sebagaimana amanah dari Bapak Koperasi Indonesia yang kito cintai Drs. 
 Moh.Hatta. 
 Dari: Mochtar Naim mochtarn...@yahoo.com
 Kepada: rantaunet rantaunet rantaunet RantauNet@googlegroups.com; 
 Abdurrahman Rasyid amanras...@yahoo.com; su...@yahoogroups.com 
 su...@yahoogroups.com; ba...@yahoogroups.com ba...@yahoogroups.com 
 Cc: MOCHTAR NAIM mochtarn...@yahoo.com 
 Dikirim: Jumat, 24 Agustus 2012 16:06
 Judul: [R@ntau-Net] SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR SUMBAR DST
 
  
  
 Jakarta, 24 Agustus 2012
  
 SURAT TERBUKA
 dari Mochtar Naim
  
 Kepada yth
 Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat
 beserta para Bupati dan Walikota
 Dan para pimpinan dan anggota-anggota DPRD
 Se Sumatera Barat
 Beserta para pemangku adat, agama dan cerdik pandai
 Dan segenap warga Sumatera Barat
 di Rantau di manapun dan di Kampung Halaman
 di Ranah Minang
  
 Assalamu ‘alaikum w.w.,
  
 “MARI BERSAMA KITA BANTU SANAK-SAUDARA KITA
 SE RANAH DAN SENAGARI
 YANG BERADA DI BAWAH GARIS KEMISKINAN
 DI SUMATERA BARAT
 AGAR MEREKA TERLEPAS DARI JERAT KEMISKINAN
 DAN KETERBELAKANGAN”
  
 D
 ENGAN makin dikuasainya sumberdaya ekonomi dan jalur-jalur pusaran 
 perdagangan dan industri di negara kita ini oleh para konglomerat dan 
 kapitalis multinasional lainnya, yang pada gilirannya juga didukung dan 
 dilindungi oleh para elit penguasa pribumi di NKRI ini, lebih dari separuh 
 dari 240an juta rakyat Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan. Dan 
 ini terjadi di hadapan mata kita walau sudah 67 tahun kita merdeka. Menurut 
 ukuran Bank Dunia, penduduk yang berpendapatan di bawah 2 US dollar atau 20 
 ribu rupiah per hari, tergolong ke dalam yang berada di bawah garis 
 kemiskinan. Indonesia sekarang ini malah dikenal sebagai

Re: Bls: [R@ntau-Net] SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR SUMBAR DST

2012-08-25 Terurut Topik Abraham Ilyas
Assalamulaikum Wr. Wb.

Pak Mochtar Naim sarato angku Akmal N. Basral dan dunsanak lainnya di
palanta RN.

Surat terbuka dari Bapak Moctar Naim untuk petinggi SB, ambo jadikan
satu file bersama dengan tanggapan penting dari angku Akmal N. Basral,
...dan ambo tampilkan di http://nagari.or.id/index.php?moda=harapan

Melalui email iko ambo minta izin dari angku Akmal untuk pemuatan tanggapan
pribadi tsb dipublikasikan langsung di bawah surat pak MN.

Hal iko karano web tidak menyadiokan tanggapan yang ditulis pembaca pada
file.
Demikianlah dan bagi dunsanak yang memiliki akun pribadi atau grup di FB
atau Twitter mohon dipublikasikan sehingga maksud surat tsb. bisa diketahui
oleh yang berkepentingan.

Salam

Abraham Ilyas

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: [R@ntau-Net] SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR SUMBAR DST

2012-08-25 Terurut Topik Akmal N. Basral

Silakan kalau dianggap bermanfaat, angku AI.

Salam,

Akmal Nasery Basral
Cibubur 

Sent from my iPad2

On Aug 26, 2012, at 9:52 AM, Abraham Ilyas abrahamil...@gmail.com wrote:

 Assalamulaikum Wr. Wb.
 
 Pak Mochtar Naim sarato angku Akmal N. Basral dan dunsanak lainnya di palanta 
 RN.
 
 Surat terbuka dari Bapak Moctar Naim untuk petinggi SB, ambo jadikan satu 
 file bersama dengan tanggapan penting dari angku Akmal N. Basral, ...dan ambo 
 tampilkan di http://nagari.or.id/index.php?moda=harapan
 
 Melalui email iko ambo minta izin dari angku Akmal untuk pemuatan tanggapan 
 pribadi tsb dipublikasikan langsung di bawah surat pak MN. 
 
 Hal iko karano web tidak menyadiokan tanggapan yang ditulis pembaca pada 
 file. 
 Demikianlah dan bagi dunsanak yang memiliki akun pribadi atau grup di FB atau 
 Twitter mohon dipublikasikan sehingga maksud surat tsb. bisa diketahui oleh 
 yang berkepentingan.
 
 Salam
 
 Abraham Ilyas
 
 -- 
 -- 
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
 http://groups.google.com/group/RantauNet/~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
 - DILARANG:
 1. E-mail besar dari 200KB;
 2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
 3. One Liner.
 - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
 http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
 - Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 - Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
 subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
  
  
  

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
- Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Bls: [R@ntau-Net] SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR SUMBAR DST

2012-08-24 Terurut Topik asmun sjueib
Aww. Satuju bana pak MN, paralu dilakukan berbagai upaya dengan pendekatan 
sistem tarutamo Ekonomi Rakyat yang bertumpu pada unit usaha Koperasi 
sebagaimana amanah dari Bapak Koperasi Indonesia yang kito cintai Drs. 
Moh.Hatta. 



 Dari: Mochtar Naim mochtarn...@yahoo.com
Kepada: rantaunet rantaunet rantaunet RantauNet@googlegroups.com; Abdurrahman 
Rasyid amanras...@yahoo.com; su...@yahoogroups.com su...@yahoogroups.com; 
ba...@yahoogroups.com ba...@yahoogroups.com 
Cc: MOCHTAR NAIM mochtarn...@yahoo.com 
Dikirim: Jumat, 24 Agustus 2012 16:06
Judul: [R@ntau-Net] SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR SUMBAR DST
 

 
 
Jakarta, 24 Agustus 2012
 
SURAT TERBUKA
dari Mochtar Naim
 
Kepada yth
Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat
beserta para Bupati dan Walikota
Dan para pimpinan dan anggota-anggota DPRD
Se Sumatera Barat
Beserta para pemangku adat, agama dan cerdik pandai
Dan segenap warga Sumatera Barat
di Rantau di manapun dan di Kampung Halaman
di Ranah Minang
 
Assalamu ‘alaikum w.w.,
 
“MARI BERSAMA KITA BANTU SANAK-SAUDARA KITA 
SE RANAH DAN SENAGARI
YANG BERADA DI BAWAH GARIS KEMISKINAN
DI SUMATERA BARAT
AGAR MEREKA TERLEPAS DARI JERAT KEMISKINAN
DAN KETERBELAKANGAN”
 
D 
ENGAN makin dikuasainya sumberdaya ekonomi dan jalur-jalur pusaran perdagangan 
dan industri di negara kita ini oleh para konglomerat dan kapitalis 
multinasional lainnya, yang pada gilirannya juga didukung dan dilindungi oleh 
para elit penguasa pribumi di NKRI ini, lebih dari separuh dari 240an juta 
rakyat Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan. Dan ini terjadi di 
hadapan mata kita walau sudah 67 tahun kita merdeka. Menurut ukuran Bank Dunia, 
penduduk yang berpendapatan di bawah 2 US dollar atau 20 ribu rupiah per hari, 
tergolong ke dalam yang berada di bawah garis kemiskinan. Indonesia sekarang 
ini malah dikenal sebagai negara dengan penduduk termiskin di Asia Tenggara. 
Gambaran ini menyeluruh dan tak terkecualinya di kampung halaman kita di Ranah 
dan di nagari-nagari di Sumatera Barat sendiri.
    Kita-kita, baik yang di rantau maupun yang di kampung halaman 
sendiri, yang sudah terbebaskan dari jeratan kemiskinan tersebut, bagaimanapun, 
punya tanggung-jawab moral, spiritual, emosional  maupun material-finansial, 
untuk bersama-sama menanggulangi nasib nahas yang diderita oleh sanak-saudara 
kita itu. Salah satu caranya adalah dengan mengeluarkan sebahagian dari hasil 
pendapatan kita pemberian Allah itu, baik berupa zakat, infaq, sadaqah, atau 
sumbangan apapun, untuk kita berikan kepada sanak-saudara kita yang dirundung 
oleh kemiskinan yang merisaukan itu. Jika saja kita bersatu hati dalam 
melakukan tugas sosial ini, maka insya Allah para sanak-saudara kita itu akan 
terbebaskan dari belenggu kemiskinan dan keterbelakangan itu. 
    Berikut antara lain adalah langkah-langkah yang perlu kita lakukan 
secara bersama-sama dan terencana serta terprogram dengan baik untuk 
menanggulangi duka-nestapa sosial itu.
    Pertama, kita berbuat dan bertindak secara berkelompok dan 
bersinergi bersama-sama yang unit kesatuannya adalah Nagari dan Jorong kita 
masing-masing di Sumatera Barat. Di bawah supervisi dan bimbingan Gubernur 
Sumatera Barat, maupun Bupati dan Camat di Kabupaten, serta para Wali Nagari 
dan para Wali Jorong di setiap Nagari, bersama semua warga masyarakat di Nagari 
sendiri, kita membentuk Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah (LAZIS) Nagari, 
jika belum terbentuk. Pilihan lainnya adalah, kita membentuk BMT (Baitul Mal 
wat Tamwil) tapi dari antara  tugas khususnya adalah seperti LAZIS yang 
dimaksud itu. 
    Sasaran utama dari fungsi Lazis ini adalah bahwa kita secara 
bersama-sama melenyapkan kemiskinan dengan menghimpun Zakat, Infaq dan Sadaqah 
(ZAS) dan sumbangan finansial lainnya dari warga masyarakat Nagari, baik yang 
berada di rantau maupun yang di kampung halaman sendiri. Fungsi Lazis ini juga 
bersinergi dengan fungsi ormas dan pemerintahan Nagari, Kecamatan, Kabupaten 
dan Provinsi dalam upaya menanggulangi pemberantasan kemiskinan secara 
bersama-sama dan bersinergi di tingkat Nagari, Kecamatan, Kabupaten dan 
Provinsi itu.  
    Kedua, pengurus Lazis, yang secara terprogram menjadikan Mesjid 
Nagari sebagai markas kegiatannya, dengan bekerjasama dengan administrasi 
pemerintahan Nagari, dan di bawah tilikan dan supervisi Wali Nagari dan 
Wali-wali Jorong, serta didukung oleh unsur kepemimpinan Tungku nan Tigo 
Sajarangan, yaitu Ninik Mamak, Alim Ulama dan Cerdik Pandai, serta Bundo 
Kanduang dan Pemudanya, dan tak terkecuali segenap unsur masyarakat di Nagari, 
mendaftar semua warga Nagari yang berada di bawah garis kemiskinan, dengan 
mencatat data-data signifikan sosial-ekonomi yang diperlukan, termasuk umur, 
tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah pendapatan per hari/minggu/bulan, jumlah 
anggota keluarga, kondisi rumah tangga, dsb.  
    Ambang batas yang dipakai adalah: mampu atau tak mampu dalam