Re: [silatindonesia] Re: Dyah Pitaloka

2007-06-18 Terurut Topik SASTRANEGARA THARYANA
Kang zonny, betul Ni Mbok Sombro masternya keris di
jaman kerajaan sunda.

Sementara saya mau naggapin Kang Devil  "keris yg bisa
terbang",
saya bukti hidup melihat keris melesat terbang.
Pelakunya adalah ibu kandung saya, bernama Dewi Komala
almarhumah. Bujut-buyut nya bernama "Onder kalektor"
asal dari puser kota Bandung tepatnya sekarang Jl Otto
Iskandar Dinata.

Latar belakang ibuku suka meramal dan banyak didatangi
 orang yang minta tolong, kerjaan tetapnya sebagai
pegawai PJKA, tukang bela orang susah di pengadilan
dan selalu menang ( alias lawyer).

Saya memang tidak percaya dalam hal keris bisa terbang
tapi kok nyata ada, itupun masih umur 4 tahun mata
saya melihat melesat ketujuan tertentu.

Teknik digunakan ibuku yang saya lihat meliputi: 
Duduk emok sebagai wanita sunda umumnya.
Bersemedi dan baca mantra -mantra / dzikir / do'a.
Memegang keris kemudian keris gagangnya di ikat tali.
Tangan memegang tali dan keris menggantung. 
Di bawah ujung keris yang tajam tersedia hawu kecil.
Hawu kecil untuk buat serabi, di atasnya bara arang
dan menyan.
Sambil medo'a menyan ngebul dengan wangi menyan
semakin harum.
Keris kemudian bergerak ibarat bell jam dinding.
Semakin lama keris muter ibarat baling-baling.
Putaran keris semakin cepat.
Ibuku menyuruh keris terbang entah kemana tujuannya.
Terjadi di dalam rumah keris tembus dinding tembok.
Saya tanya kemana bu kerisnya?
Jawab ibuku sedang jalan2.
Boleh percaya boleh tidak.



--- devil_buddy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> kalo keris bisa terbang itu gimana ceritanya mas???
> saya belum pernah 
> nyaksiin dgn mata kepala sendiri
> 
> asik juga nih kalo punya keris yg bisa terbang,
> nanti kalo mau kerja 
> ikut pegangan aja di keris ikut terbang sampe kantor
> bebas macet :D
> 
> 
> 
> 
> --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Zonny
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Ni Mbok Sombro mungkin ya ? Seorang wanita yg
> punya kemampuan 
> setara dengan
> > empu2 keris lainnya, pada jaman itu garap keris
> belum seindah masa2
> > sesudahnya, buatan Mpu Sombro ini biasanya pendek,
> dibuat dengan 
> cara
> > dipijit2 dengan jari (luk kerisnya dihitung
> berdasarkan banyaknya 
> bekas
> > pijatan) dan dibagian pesi-nya biasanya berlubang
> yg konon karena 
> beliau
> > suka menyangkutkan keris2nya (biasanya ukuran
> kecil) di rambutnya.
> > 
> > Meski dari bentuk tidak indah, diyakini daya
> linuwih 
> atau 'kemampuan' dari
> > keris2 buatanya tidak kalah bahkan dari karya empu
> pangeran sendang 
> sedayu
> > sekalipun.
> > 
> > Kalau lebih lengkapnya ttg keris mungkin bisa baca
> buku karangan 
> (alm) bp.
> > Bambang H, 'ensikolopedi keris & senjata
> tradisional lainnya' 
> cetakan ke 2
> > yg diterbitkan gramedia.
> > 
> > 
> > Maaf kalau jadi oot
> > 
> > 
> > regards
> > 
> > 
> > 
> > -Original Message-
> > From: SASTRANEGARA THARYANA
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> > Sent: Monday, June 18, 2007 7:46 PM
> > To: silatindonesia@yahoogroups.com
> > Subject: Re: [silatindonesia] Re: Dyah Pitaloka
> > 
> > Seorang ahli keris di Jakarta orang jawa memang
> hidup
> > ngebul dapurnya dari jualan keris, dia mengatakan
> > keris itu asalnya dari orang sunda. Seorang ahli
> keris
> > pada jaman kerajaan sunda namanya "Empu Sombro". 
> > 
> > Eluk keris sunda sangat minim tidak sampai 13 E
> atau
> > 9E simbol Wali Songo. Tapi eluk untuk perang
> digunakan
> >  para serdadu kerajaan sunda. Ada detail tujuan
> eluk
> > bagaimana ngocornya darah pada saat menebas lawan,
> > darah jangan sampai mucrat ke muka penebas. 
> > 
> > Nah itu teknolgi keris  buatan orang sunda, tidak
> > sekedar simbul atau keris bisa jalan sendiri,
> keris
> > bisa ngibing tanpa manusia. keris pakai racun ,
> keris
> > sebagai pasangan hidup sipemakainya.
> > Keris untuk usaha, keris ingin jadi ingin jadi
> > diktator, keris untuk nyantet awewe, keris untuk
> > ngapung.
> > 
> > Saat ini keris bisa ngapung maksudnya teknologi
> "aloy"
> > / campuran logam sudah ada teknologi maju di tatar
> > sunda, maka liat bukti sekarang ide keris ada
> pusat
> > pembuatan pesawat terbang di Bandung, pembuatan
> tank
> > di Bandung, pembuatan peluru 2 dan senjata
> angkatan
> > bersenjata RI di Bandung, bahkan nuklir pun ada di
> > tatar sunda cuma itu rahasia negara. Entar CIA
> ngintip
> > dimana lokasi top secret negara.
> > 
> > Jadi ide keris manusia sunda sudah mengenal
> teknologi
> > canggih pada saat itu, bicara buat keris artinya
> sama
> > dengan kita bisa membuat industri baja di Cilegon,
> > membuat peleburan biji2 besi dengan memisahkan
> pasir
> > dan logam murni kemudian di campur nikel, tembaga
> dll.
> > Maaf ngelantur saya sedikit tahu pendalaman waktu
> > kuliah di USA dalam hal besi / logam2 untuk
> struktur
> > bangunan terkait sebagai arsitek / perancang
> bangunan.
> > 
> > 
> > ---
> >
> 
> 
> 



   

Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search 
that gives answers, not web links. 
http://mobil

Re: [silatindonesia] Miyamoto Musashi - Buku Api

2007-06-18 Terurut Topik Andika Priyandana
Dimana-mana yang namanya perang, penjajahan, penguasaan, kayanya jarang ada 
yang bersih deh...Dalam perang khan yang namanya pembunuhan, pemerkosaan, 
penjarahan, bisa dikatakan menjadi sesuatu yang legal

- Original Message 
From: SASTRANEGARA THARYANA <[EMAIL PROTECTED]>
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Sent: Monday, 18 June, 2007 11:40:37 AM
Subject: Re: [silatindonesia] Re: Fwd:  Miyamoto Musashi - Buku Api









  



Luka hati orang sunda terhadap orang jawa , dimana

cara tipu daya Gajah Mada (GM). 

Gajah Mada memperlakukan Putri Prabu Siliwangi sebagai

'upeti", untuk di hadiahkan / dinikahkan dengan Raja

Hayam Wuruk.

Pada waktu iring-iringan dari Kerajaan Pajajaran ,

Hayam Wuruk ingin menerima / menjemput langsung Putri

DP. GM menolak dengan sifat keras kepala dia yg harus

menjemputnya dengan parang2 plus serdadunya.

GM tetap terbunuh dalam peperangan yang di pihak

Pajajaran bukan tujuan perang . Hayam Wuruk pun tidak

suka dengan prilaku GM.



Angka 70 merupakan angka yang di keramatkan untuk

orang sunda, coba lihat  dalam kemerdekaan Indonesia

17-8-1945  kemungkinan diambil dari 45+8+17 = 70

(Simbul tidak ingin dijajah).



-










___ 
All New Yahoo! Mail – Tired of unwanted email come-ons? Let our SpamGuard 
protect you. http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html

[Non-text portions of this message have been removed]



Jembatan Silaturahmi Pesilat Indonesia
http://www.silatindonesia.com (Situs Utama)
http://www.silatindonesia.com/pustaka/ (Archive Milis)
http://www.sahabatsilat.com/ (Webforum)
http://www.sahabatsilat.org/ (website English versioan)
http://silatindonesia.multiply.com (Blog Foto)
http://silat.4-all.org (Milis)


Anda juga bisa bergaung dengan Forum diskusi di alamat:
http://www.silatindonesia.com/forum/


KOMUNITAS PENCAK SILAT INDONESIA
-
SahabatSilat - silatindonesia The Begining Of Global ORientation
FP2TS - Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional
- 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/silatindonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/silatindonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


RE: [silatindonesia] Re: Dyah Pitaloka

2007-06-18 Terurut Topik Zonny
Bisa terbang ? Fisik-nya maksudnya pak ? Terus terang selama ini belum
pernah lihat. Memang banyak bumbu2nya kalau dunia keris, kadang malah lebih
hebat dari aspek seni (bikin orang mengkoleksi keris krn bumbu/mimpi2 ini). 

Kalau yg saya pernah dengar ceritanya (hanya cerita, belum pernah
menyaksikan) dari seorang pini sepuh, keris itu ada yg suka 'jalan2' dalam
artian hilang dari kotak penyimpanannya (yg dikunci) dan kembali dengan
sendirinya. Kalau terbang kayak superman mungkin cuma ada di film2 aja pak
:)



peace


 

-Original Message-
From: devil_buddy [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, June 19, 2007 10:09 AM
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Subject: [silatindonesia] Re: Dyah Pitaloka

kalo keris bisa terbang itu gimana ceritanya mas??? saya belum pernah
nyaksiin dgn mata kepala sendiri

asik juga nih kalo punya keris yg bisa terbang, nanti kalo mau kerja ikut
pegangan aja di keris ikut terbang sampe kantor bebas macet :D




--- 




[silatindonesia] Kisah sedih para Pesilat

2007-06-18 Terurut Topik Yudhy Haryantho
Coba baca berita ini, sungguh memprihatinkan 
http://www.detiksport.com/sportlain/index.php/home.read/tahun/2007/bulan/06/tgl/15/time/122252/idnews/794242/idkanal/82

Yudhy
http://puragabaya.blogspot.com




Re: [silatindonesia] Re: Dyah Pitaloka - dan keris terbang

2007-06-18 Terurut Topik Elang
Keris bisa terbang???
memang ada dan pernah saya saksikan sendiri.

subuh kalo nggak salah, warna biru memancar darilangit, jalannya lambat 
sehingga orang banyak yang menyaksikan pada waktu itu, ( dulu aku masih SMP), 
dan jatuh tidak jauh di pekarangan seseorang, dari sana nampak keris tipis 
tampa gagang. dan lalu dibungkus kain putih oleh orang2 disana, lalu dibukngkus 
lagi dengan handuk warna merah. entahlah artinya apa.

yang pasti sampe skr pun saya tidak mengerti, maksud keris itu bisa terbang 
melayang di udara dan dikirim oleh siapa dan anehnya kok bisa terbang yaa, ada 
yang bisa memberikan penjelasnnya

  - Original Message - 
  From: devil_buddy 
  To: silatindonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, June 19, 2007 10:08 AM
  Subject: [silatindonesia] Re: Dyah Pitaloka


  kalo keris bisa terbang itu gimana ceritanya mas??? saya belum pernah 
  nyaksiin dgn mata kepala sendiri

  asik juga nih kalo punya keris yg bisa terbang, nanti kalo mau kerja 
  ikut pegangan aja di keris ikut terbang sampe kantor bebas macet :D

  --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Zonny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Ni Mbok Sombro mungkin ya ? Seorang wanita yg punya kemampuan 
  setara dengan
  > empu2 keris lainnya, pada jaman itu garap keris belum seindah masa2
  > sesudahnya, buatan Mpu Sombro ini biasanya pendek, dibuat dengan 
  cara
  > dipijit2 dengan jari (luk kerisnya dihitung berdasarkan banyaknya 
  bekas
  > pijatan) dan dibagian pesi-nya biasanya berlubang yg konon karena 
  beliau
  > suka menyangkutkan keris2nya (biasanya ukuran kecil) di rambutnya.
  > 
  > Meski dari bentuk tidak indah, diyakini daya linuwih 
  atau 'kemampuan' dari
  > keris2 buatanya tidak kalah bahkan dari karya empu pangeran sendang 
  sedayu
  > sekalipun.
  > 
  > Kalau lebih lengkapnya ttg keris mungkin bisa baca buku karangan 
  (alm) bp.
  > Bambang H, 'ensikolopedi keris & senjata tradisional lainnya' 
  cetakan ke 2
  > yg diterbitkan gramedia.
  > 
  > 
  > Maaf kalau jadi oot
  > 
  > 
  > regards
  > 
  > 
  > 
  > -Original Message-
  > From: SASTRANEGARA THARYANA [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  > Sent: Monday, June 18, 2007 7:46 PM
  > To: silatindonesia@yahoogroups.com
  > Subject: Re: [silatindonesia] Re: Dyah Pitaloka
  > 
  > Seorang ahli keris di Jakarta orang jawa memang hidup
  > ngebul dapurnya dari jualan keris, dia mengatakan
  > keris itu asalnya dari orang sunda. Seorang ahli keris
  > pada jaman kerajaan sunda namanya "Empu Sombro". 
  > 
  > Eluk keris sunda sangat minim tidak sampai 13 E atau
  > 9E simbol Wali Songo. Tapi eluk untuk perang digunakan
  > para serdadu kerajaan sunda. Ada detail tujuan eluk
  > bagaimana ngocornya darah pada saat menebas lawan,
  > darah jangan sampai mucrat ke muka penebas. 
  > 
  > Nah itu teknolgi keris buatan orang sunda, tidak
  > sekedar simbul atau keris bisa jalan sendiri, keris
  > bisa ngibing tanpa manusia. keris pakai racun , keris
  > sebagai pasangan hidup sipemakainya.
  > Keris untuk usaha, keris ingin jadi ingin jadi
  > diktator, keris untuk nyantet awewe, keris untuk
  > ngapung.
  > 
  > Saat ini keris bisa ngapung maksudnya teknologi "aloy"
  > / campuran logam sudah ada teknologi maju di tatar
  > sunda, maka liat bukti sekarang ide keris ada pusat
  > pembuatan pesawat terbang di Bandung, pembuatan tank
  > di Bandung, pembuatan peluru 2 dan senjata angkatan
  > bersenjata RI di Bandung, bahkan nuklir pun ada di
  > tatar sunda cuma itu rahasia negara. Entar CIA ngintip
  > dimana lokasi top secret negara.
  > 
  > Jadi ide keris manusia sunda sudah mengenal teknologi
  > canggih pada saat itu, bicara buat keris artinya sama
  > dengan kita bisa membuat industri baja di Cilegon,
  > membuat peleburan biji2 besi dengan memisahkan pasir
  > dan logam murni kemudian di campur nikel, tembaga dll.
  > Maaf ngelantur saya sedikit tahu pendalaman waktu
  > kuliah di USA dalam hal besi / logam2 untuk struktur
  > bangunan terkait sebagai arsitek / perancang bangunan.
  > 
  > 
  > ---
  >



   

[Non-text portions of this message have been removed]



[silatindonesia] Re: Dyah Pitaloka

2007-06-18 Terurut Topik devil_buddy
kalo keris bisa terbang itu gimana ceritanya mas??? saya belum pernah 
nyaksiin dgn mata kepala sendiri

asik juga nih kalo punya keris yg bisa terbang, nanti kalo mau kerja 
ikut pegangan aja di keris ikut terbang sampe kantor bebas macet :D




--- In silatindonesia@yahoogroups.com, Zonny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ni Mbok Sombro mungkin ya ? Seorang wanita yg punya kemampuan 
setara dengan
> empu2 keris lainnya, pada jaman itu garap keris belum seindah masa2
> sesudahnya, buatan Mpu Sombro ini biasanya pendek, dibuat dengan 
cara
> dipijit2 dengan jari (luk kerisnya dihitung berdasarkan banyaknya 
bekas
> pijatan) dan dibagian pesi-nya biasanya berlubang yg konon karena 
beliau
> suka menyangkutkan keris2nya (biasanya ukuran kecil) di rambutnya.
> 
> Meski dari bentuk tidak indah, diyakini daya linuwih 
atau 'kemampuan' dari
> keris2 buatanya tidak kalah bahkan dari karya empu pangeran sendang 
sedayu
> sekalipun.
> 
> Kalau lebih lengkapnya ttg keris mungkin bisa baca buku karangan 
(alm) bp.
> Bambang H, 'ensikolopedi keris & senjata tradisional lainnya' 
cetakan ke 2
> yg diterbitkan gramedia.
> 
> 
> Maaf kalau jadi oot
> 
> 
> regards
> 
> 
> 
> -Original Message-
> From: SASTRANEGARA THARYANA [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, June 18, 2007 7:46 PM
> To: silatindonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [silatindonesia] Re: Dyah Pitaloka
> 
> Seorang ahli keris di Jakarta orang jawa memang hidup
> ngebul dapurnya dari jualan keris, dia mengatakan
> keris itu asalnya dari orang sunda. Seorang ahli keris
> pada jaman kerajaan sunda namanya "Empu Sombro". 
> 
> Eluk keris sunda sangat minim tidak sampai 13 E atau
> 9E simbol Wali Songo. Tapi eluk untuk perang digunakan
>  para serdadu kerajaan sunda. Ada detail tujuan eluk
> bagaimana ngocornya darah pada saat menebas lawan,
> darah jangan sampai mucrat ke muka penebas. 
> 
> Nah itu teknolgi keris  buatan orang sunda, tidak
> sekedar simbul atau keris bisa jalan sendiri, keris
> bisa ngibing tanpa manusia. keris pakai racun , keris
> sebagai pasangan hidup sipemakainya.
> Keris untuk usaha, keris ingin jadi ingin jadi
> diktator, keris untuk nyantet awewe, keris untuk
> ngapung.
> 
> Saat ini keris bisa ngapung maksudnya teknologi "aloy"
> / campuran logam sudah ada teknologi maju di tatar
> sunda, maka liat bukti sekarang ide keris ada pusat
> pembuatan pesawat terbang di Bandung, pembuatan tank
> di Bandung, pembuatan peluru 2 dan senjata angkatan
> bersenjata RI di Bandung, bahkan nuklir pun ada di
> tatar sunda cuma itu rahasia negara. Entar CIA ngintip
> dimana lokasi top secret negara.
> 
> Jadi ide keris manusia sunda sudah mengenal teknologi
> canggih pada saat itu, bicara buat keris artinya sama
> dengan kita bisa membuat industri baja di Cilegon,
> membuat peleburan biji2 besi dengan memisahkan pasir
> dan logam murni kemudian di campur nikel, tembaga dll.
> Maaf ngelantur saya sedikit tahu pendalaman waktu
> kuliah di USA dalam hal besi / logam2 untuk struktur
> bangunan terkait sebagai arsitek / perancang bangunan.
> 
> 
> ---
>




Re: [silatindonesia] Project web dari Kumanggo

2007-06-18 Terurut Topik yans
Maaf !!, Informasi ini salah tulis he he he.
yang benar Bukan Project bisnis tapi project web.

Please dont Reply!




  - Original Message - 
  From: yans 
  To: silatindonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, June 18, 2007 12:35 PM
  Subject: [silatindonesia] Project web dari Kumanggo



  Mas, ada project bisnis dari Uda Aslim dari kumanggo minta dibuatkan web, 
  domain sdh ada tinggal webnya saja, inginnya kioss yang handle.

  no kontak uda aslim : 0811103243

  tadi ia udah kontak via HP, tapi HPnya mas Luri OFF..tuh.

  salam
  yan

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [silatindonesia] Re: Dyah Pitaloka

2007-06-18 Terurut Topik Zonny
Ni Mbok Sombro mungkin ya ? Seorang wanita yg punya kemampuan setara dengan
empu2 keris lainnya, pada jaman itu garap keris belum seindah masa2
sesudahnya, buatan Mpu Sombro ini biasanya pendek, dibuat dengan cara
dipijit2 dengan jari (luk kerisnya dihitung berdasarkan banyaknya bekas
pijatan) dan dibagian pesi-nya biasanya berlubang yg konon karena beliau
suka menyangkutkan keris2nya (biasanya ukuran kecil) di rambutnya.

Meski dari bentuk tidak indah, diyakini daya linuwih atau 'kemampuan' dari
keris2 buatanya tidak kalah bahkan dari karya empu pangeran sendang sedayu
sekalipun.

Kalau lebih lengkapnya ttg keris mungkin bisa baca buku karangan (alm) bp.
Bambang H, 'ensikolopedi keris & senjata tradisional lainnya' cetakan ke 2
yg diterbitkan gramedia.


Maaf kalau jadi oot


regards



-Original Message-
From: SASTRANEGARA THARYANA [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 18, 2007 7:46 PM
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [silatindonesia] Re: Dyah Pitaloka

Seorang ahli keris di Jakarta orang jawa memang hidup
ngebul dapurnya dari jualan keris, dia mengatakan
keris itu asalnya dari orang sunda. Seorang ahli keris
pada jaman kerajaan sunda namanya "Empu Sombro". 

Eluk keris sunda sangat minim tidak sampai 13 E atau
9E simbol Wali Songo. Tapi eluk untuk perang digunakan
 para serdadu kerajaan sunda. Ada detail tujuan eluk
bagaimana ngocornya darah pada saat menebas lawan,
darah jangan sampai mucrat ke muka penebas. 

Nah itu teknolgi keris  buatan orang sunda, tidak
sekedar simbul atau keris bisa jalan sendiri, keris
bisa ngibing tanpa manusia. keris pakai racun , keris
sebagai pasangan hidup sipemakainya.
Keris untuk usaha, keris ingin jadi ingin jadi
diktator, keris untuk nyantet awewe, keris untuk
ngapung.

Saat ini keris bisa ngapung maksudnya teknologi "aloy"
/ campuran logam sudah ada teknologi maju di tatar
sunda, maka liat bukti sekarang ide keris ada pusat
pembuatan pesawat terbang di Bandung, pembuatan tank
di Bandung, pembuatan peluru 2 dan senjata angkatan
bersenjata RI di Bandung, bahkan nuklir pun ada di
tatar sunda cuma itu rahasia negara. Entar CIA ngintip
dimana lokasi top secret negara.

Jadi ide keris manusia sunda sudah mengenal teknologi
canggih pada saat itu, bicara buat keris artinya sama
dengan kita bisa membuat industri baja di Cilegon,
membuat peleburan biji2 besi dengan memisahkan pasir
dan logam murni kemudian di campur nikel, tembaga dll.
Maaf ngelantur saya sedikit tahu pendalaman waktu
kuliah di USA dalam hal besi / logam2 untuk struktur
bangunan terkait sebagai arsitek / perancang bangunan.


--- 




Re: [silatindonesia] Mitos Penjajahan

2007-06-18 Terurut Topik Susanto -
Memang bukan penjajahan. Yang tepat adalah Penjarahan.
Karena orang eropa setelah memegang estafet ilmu
pengetahuan dari orang arab menganggap dunia milik
mereka saja. Yang lain itu cuma ngontrak dan penumpang
gelap. Maka dengan semboyan Gold, Glory dan Gospel
setiap pantai yang mereka singgahi ditancap patok
kepemilikan, meskipun sudah ade yang punye...

 
--- Amal Ihsan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Hehe.. sy gak bete Kang Iwan. Hanya sekedar
> memaparkan hasil studi para pakar 
> sejarah ekonomi soal mitos penjajahan yg membawa
> kesejahteraan. 
> 
> Di banyak negara, infrastruktur bekas penjajah
> justru tidak bisa digunakan  
> setelah merdeka. Begitu jg dinegara yg tdk pernah
> dijajah, yg tdk punya 
> infrastruktur, berhasil membangun sendiri
> infrastrukturnya. 
> 
> Kalo menuruti bahasa para pakar sejarah ekonomi,
> pembangunan dan kemajuan 
> adalah keniscayaan, dengan atau tanpa penjajahan.
> Itu sepenuhnya tergantung 
> kepada komitmen penguasa yg baru thd kemajuan sosial
> dan pembangunan ekonomi, 
> adaptabilitas budaya dengan nilai2 modern dan tata
> ekonomi global, dan 
> lainnya spr yg sdh sy uraikan. 
> 
> Pola pikirnya begini, kalo hasil banyak studi
> membuktikan bahwa peninggalan 
> penjajahan tidak memberikan banyak sumbangan dalam
> pertumbuhan dan kemajuan 
> suatu negara, maka kita jg tidak bs menyalahkan
> penjajahan atas 
> ketidakmampuan bangsa kita utk maju setelah merdeka.
>  
> 
> On 06/16/2007 09:43 pm, iwan setiawan wrote:
> > bedanya ngawur ama ngaco mulai deket nih kalo
> meneer Oong bilang
> > Belanda gak menjajah itu karena paspornya bukan
> gambar garuda ya... gak apa
> > apalah...kalo gan Amal rada bete ya wajar... orang
> paspornya gambar
> > garudacuma yang jadi bahasan harusnya jangan
> masalah jajah atau
> > bukan...tapi pola pikirnya...orang  gak ada kok
> batasan orang
> > berpendapatcuma mungkin omongan meneer Oong
> rada nyinggung, itu aja
> > meneer... O'ong Maryono <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>  Sahabat silat
> >
> > Memang benar pembangunan infrastruktur saja tidak
> > cukupTetapi infrastruktur adalah satu syarat agar
> > pembangunan bisa dicapai.
> > Maksud saya adalah agar kita semua menyadari
> > kekurangan kita sendiri jangan nasionalis yang
> > berlebihan.
> > Suatu contoh juga tidak sepantasnya jalan jalan
> terus
> > berlobang lobang tidak terpelihara seperti
> sekarang
> > ini, karena dapat mengganggu kelancaran ekonomi
> dan
> > perdagangan.
> > Dan masih tingginya angka kematian ibu-ibu yang
> akan
> > melahirkan karena sulitnya jalan untuk mencapai
> > pelayanan kesehatan.
> >
> > Kita sama sekali tidak membela pelanggaran hak
> > manusia, itu bukan saja hanya masalah pemerintah
> > colonial, rezim dan diktator apa saja tidak
> dibenarkan
> > apa itu berasal dari orang asing seperti Belanda
> atau
> > bangsa sendiri, ingat pemerintah orde baru dan
> > kontjo-kontjonya.
> >
> > Ciao
> >
> > O'ong.
> >
> > --- Amal Ihsan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > Penjajahan? pemerintahan oleh rejim diktator
> yang
> > > menyangkal hak2 rakyat untuk
> > > merdeka, bebas dan sejahtera.
> > >
> > > Penjajahan membawa kehancuran, kematian dan
> > > penghinaan kepada jutaan
> > > korbannya. Yang menjadi perhatian hanyalah
> > > kepentingan politik dan ekonomi
> > > sang penjajah.
> > >
> > > Untuk menjamin dan memperlancar aktivitas
> penjajahan
> > > mereka, pemerintah
> > > kolonial membangun infrastruktur spt rel kereta,
> > > jalan raya, jawatan pos dll
> > > dan juga mendidik tenaga lokal.
> > >
> > > Hasil2 penelitian sejarah ekonomi dgn pendekatan
> > > kliometrik sdh menegaskan
> > > "sumbangan infrastruktur" itu tidak memberi
> > > kontribusi berarti bagi
> > > pertumbuhan dan kemajuan bangsa yg terjajah.
> > >
> > > Artinya, tanpa dijajahpun sebenarnya beberapa
> bangsa
> > > mampu menuai pertumbuhan
> > > dan kemajuan yg signifikan.
> > >
> > > Hasil studi menunjukkan faktor2 yang lebih
> berperan
> > > dlm memajukan bangsa
> > > adalah:
> > > -komitmen penguasa thd kemajuan sosial dan
> > > pembangunan ekonomi
> > > -adaptabilitas budaya dengan nilai2 modern dan
> tata
> > > ekonomi global
> > > -pembangunan karakter bangsa dan sistem sosial
> yang
> > > berorientasi kemajuan
> > > -konsentrasi pembangunan pengembangan sumber
> daya
> > > manusia
> > > -ketersediaan sumber daya alam
> > >
> > > On 06/15/2007 03:03 pm, O'ong Maryono wrote:
> > > > Sahabat silat
> > > > Setuju VOC kan tdk jajah semua yang namanya
> > >
> > > Nusantara, jangan dilihat
> > >
> > > > negatif nya saja, tapi juga dilihat apa yang
> > >
> > > mereka tinggalkan. Jika tidak
> > >
> > > > ada Dandels Postweg tidak ada, pantura tdk ad
> > >
> > > juga, betul enggak. jika
> > >
> > > > tdk ada poliklinik tidak ada puskesmas betul
> > >
> > > tidak
> > >
> > > > Ciao
> > > >
> > > > O'ong
> > > >
> > > > dasaman_allaria <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > > >
> > > > --- In silatindonesia@yahoogroups.com,
> > >
> > > O'ong Maryono <[EMAIL PROTECTED]>
> > >

Re: [silatindonesia] Re: Dyah Pitaloka

2007-06-18 Terurut Topik Susanto -
Begini para sahabat silat,
Polemik perang bubat itu tidak akan habisnya. Wong
tidak ada berita yang sahih. Kita cuma dapat cerita
dari mulut ke mulut. 

Sesuatu yang berhubungan dengan perilaku penguasa
biasanya sangat susah dibongkar kebenarannya. Karena
mereka bisa membuat cerita2 opini. Seperti
pemerintahan kita sekarang ini. Dan kejahatan Negara
kepada rakyatnya pun sangat sulit dibongkar. Dimanapun
itu negaranya.

Saya kira kejadian masa lalu itu cukup kita jadikan
contoh (kaca benggala). Bukannya malah untuk memupuk
rasa ego kita. Suku ini paling sakti mandraguna, suku
itu tukang tipu dsb, dsb, dsb.

"tukang baca"
 
--- bayu adhi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> ko jadi ngelantur ya...kemana2 ya.
> ternyata dendam masa lalu masih terbawa sampe
> sekarang?
> pis...bro
> 
> --- Iwan Setiawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > wah...rada ngelantur nih kalo keris di
> > Tarumanagara jadi amengan 
> > (maenan), maka senjatanya kan tetep
> kujang...kasihan
> > dong senjata 
> > orang jawa cuma jadi maenanjangan begitu
> > dong...lagian 
> > peninggalan Tarumanagara kan tinggal Batu
> > Tulisemang 
> > ditambah "voucher" keris ya...? pengen dong liat
> di
> > Mas Amal ada 
> > ya...?
> > 
> > kan yang bikin bingung kerisnya Dyah
> Pitaloka...(kt
> > den Eko Singa 
> > Barong luk 13 beracun)padahal senjata orang sunda
> > itu apa ya 
> > (kecuali panah)? karena berantem pake racun
> > dikalangan bangsawan 
> > sunda itu hal yang tabu
> > 
> > jangan-jangan ini versi yang dikaitkan ama
> > nomor(13), bakal jadi 
> > jago nebak angka nih...kayak togel
> > 
> > pis wae lah
> > 
> > --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Amal Ihsan
> > <[EMAIL PROTECTED]> 
> > wrote:
> > >
> > > Hehe.. keris itu bkn monopoli orang Jawa.
> > Kerajaan2 awal di Jawa 
> > spt 
> > > Tarumanegara, yg menjadi leluhur kerajaan Sunda,
> > juga menggunakan 
> > keris sbg 
> > > amengan. 
> > > 
> > > Ini versi urang gado-gado: Betawi
> > (Tenabang-Kemayoran), Sunda 
> > (Bogor), Jawa 
> > > Tengah (Purwokerto), Jawa Timur (Madiun) dan
> > Palembang 
> > (Kertapati)..  
> > >  
> > > On 06/18/2007 01:34 pm, iwan setiawan wrote:
> > > > baru denger ada kerisnya Dyah
> Pilatokaversi
> > mana lagi
> > > > nihjangan-jangan versi orang Ja.?
> > > >
> > > > Amal Ihsan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> Dyah
> > Pitaloka
> > > > adalah putri Maharaja Linggabuana, bukan putri
> > Prabu Siliwangi. 
> > Perang
> > > > Bubat terjadi pd 1357 M antara Majapahit vs
> > Kerajaan Sunda. 
> > Adapun Kerajaan
> > > > Padjadjaran dengan rajanya Prabu Siliwangi
> baru
> > berdiri pada 
> > 1482.
> > > >
> > > > Gajah Mada tidak tewas dlm Perang Bubat.
> > Sebagian sejarawan jg 
> > percaya Dyah
> > > > Pitaloka Citraresmi jg tidak bunuh diri. Dyah
> > Pitaloka tewas 
> > karena
> > > > bertempur dan berhasil melukai Gajah Mada
> dengan
> > Keris Singa 
> > Barong
> > > > berlekuk 13 yang mengandung racun.
> > > >
> > > > Singa Barong adalah senjata leluhur Sunda
> > peninggalan Prabu
> > > > Jayasingawarman, Raja Tarumanegara. Akibat
> luka
> > beracun itu, 
> > Gajah Mada
> > > > menderita sakit berkepanjangan yang tidak bisa
> > disembuhkan, dan 
> > akhirnya
> > > > meninggal.
> > > >
> > > > Sebagian besar sejarawan yg lain meyakini
> Gajah
> > Mada selamat 
> > sehat
> > > > walafiat. Cuma karir politiknya tamat. Hayam
> > Wuruk memaksanya 
> > pensiun dini
> > > > setelah Perang Bubat.
> > > >
> > > > Tetapi ahli sejarah percaya, GM tetap
> > mengendalikan roda 
> > pemerintahan
> > > > Majapahit dr rumah peristirahatannya
> > Pesanggrahan Madakaripura 
> > di Tongas,
> > > > Probolinggo sampai 1367.
> > > >
> > > > On 06/18/2007 11:40 am, SASTRANEGARA THARYANA
> > wrote:
> > > > > Luka hati orang sunda terhadap orang jawa ,
> > dimana
> > > > > cara tipu daya Gajah Mada (GM).
> > > > > Gajah Mada memperlakukan Putri Prabu
> Siliwangi
> > sebagai
> > > > > 'upeti", untuk di hadiahkan / dinikahkan
> > dengan Raja
> > > > > Hayam Wuruk.
> > > > > Pada waktu iring-iringan dari Kerajaan
> > Pajajaran ,
> > > > > Hayam Wuruk ingin menerima / menjemput
> > langsung Putri
> > > > > DP. GM menolak dengan sifat keras kepala dia
> > yg harus
> > > > > menjemputnya dengan parang2 plus serdadunya.
> > > > > GM tetap terbunuh dalam peperangan yang di
> > pihak
> > > > > Pajajaran bukan tujuan perang . Hayam Wuruk
> > pun tidak
> > > > > suka dengan prilaku GM.
> > > > >
> > > > > Angka 70 merupakan angka yang di keramatkan
> > untuk
> > > > > orang sunda, coba lihat dalam kemerdekaan
> > Indonesia
> > > > > 17-8-1945 kemungkinan diambil dari 45+8+17 =
> > 70
> > > > > (Simbul tidak ingin dijajah).
> > > > >
> > > > > --- devil_buddy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > > > > wah kang iwan...desa pataruman teh
> disebelah
> > mana
> > > > > > nya...kalo menurut
> > > > > > ceritanya kan terjadinya di tegal
> > bubat...makanya
> > > > > > disebut perang
> > > > > > bubat...tapi sampe sekarang posisi tegal
> > bubat itu
> > > > > > lom diket

Re: [silatindonesia] Re: Fwd: Miyamoto Musashi - Buku Api

2007-06-18 Terurut Topik Beps
eh ya kupikir bukan soal ego.
dimana mana lelaki jemput perempuan bukan sebaliknya. itukan etika budaya
sejak zaman kono.

yang masuk akal adalah perlakuan perwira majapahit, yang menganggap DP
adalah "glondong pengareng areng
buluh bekti"  giu kang

bambang sarkoro

- Original Message -
From: "Zonny" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, June 18, 2007 12:31 PM
Subject: RE: [silatindonesia] Re: Fwd: Miyamoto Musashi - Buku Api


> Yg saya pernah baca sih, utusan dr padjajaran tidak mau masuk ke
majapahit,
> tapi minta raja majapahit menjemput, jaman kerajaan dulu kan ego nya
besar,
> majapahit sebagai kerajaan yang mempunyai wilayah yg luas (nusantara) kan
> menjemput = merendahkan martabat (kerajaan yg lebih gede koq jemput), krn
> utusan padjajaran bersikukuh malah jadinya ribut (perang) dengan hasil
> rombongan tsb tumpas (cmiiw).
>
>
>
> peace
>
>
>
> --- devil_buddy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > wah kang iwan...desa pataruman teh disebelah mana nya...kalo menurut
> > ceritanya kan terjadinya di tegal bubat...makanya disebut perang
> > bubat...tapi sampe sekarang posisi tegal bubat itu lom diketahui
> > secara pasti lokasinya
> >
> >
> > --- In silatindonesia@yahoogroups.com, iwan setiawan <[EMAIL PROTECTED]>
> > wrote:
> > >
> > > Dyah Pitaloka gak pernah bunuh Gajah Mada, dia
> > mati bunuh
> > diri.gak pernah ada literatur jelas mengenai jumlah pasukan
> > Majapahit lawan Pajajaran, tapi yang jelas sangat tak berimbang, dan
> > tak mungkin kalau seorang putri raja hanya dikawal 70 orang saja, yang
> > jelas ratusan lawan ribuantapi setahu saya yang pernah tinggal di
> > daerah desa Pataruman (pertarungan) bekas pertempuran itu, jumlah itu
> > masih perdebatan yang pasti sangat tidak berimbang dan pasukan tentara
> > lengkap lawan pengawal penganten tanpa senjata perang itu yang
> > bikin orang Sunda sewot sampe sekarang!
>
>
> ---
>
>
>
>
> Jembatan Silaturahmi Pesilat Indonesia
> http://www.silatindonesia.com (Situs Utama)
> http://www.silatindonesia.com/pustaka/ (Archive Milis)
> http://www.sahabatsilat.com/ (Webforum)
> http://www.sahabatsilat.org/ (website English versioan)
> http://silatindonesia.multiply.com (Blog Foto)
> http://silat.4-all.org (Milis)
>
>
> Anda juga bisa bergaung dengan Forum diskusi di alamat:
> http://www.silatindonesia.com/forum/
>
>
> KOMUNITAS PENCAK SILAT INDONESIA
> -
> SahabatSilat - silatindonesia The Begining Of Global ORientation
> FP2TS - Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional
> -
> Yahoo! Groups Links
>
>
>



Re: [silatindonesia] Re: Dyah Pitaloka

2007-06-18 Terurut Topik bayu adhi
ko jadi ngelantur ya...kemana2 ya.
ternyata dendam masa lalu masih terbawa sampe
sekarang?
pis...bro

--- Iwan Setiawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> wah...rada ngelantur nih kalo keris di
> Tarumanagara jadi amengan 
> (maenan), maka senjatanya kan tetep kujang...kasihan
> dong senjata 
> orang jawa cuma jadi maenanjangan begitu
> dong...lagian 
> peninggalan Tarumanagara kan tinggal Batu
> Tulisemang 
> ditambah "voucher" keris ya...? pengen dong liat di
> Mas Amal ada 
> ya...?
> 
> kan yang bikin bingung kerisnya Dyah Pitaloka...(kt
> den Eko Singa 
> Barong luk 13 beracun)padahal senjata orang sunda
> itu apa ya 
> (kecuali panah)? karena berantem pake racun
> dikalangan bangsawan 
> sunda itu hal yang tabu
> 
> jangan-jangan ini versi yang dikaitkan ama
> nomor(13), bakal jadi 
> jago nebak angka nih...kayak togel
> 
> pis wae lah
> 
> --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Amal Ihsan
> <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> >
> > Hehe.. keris itu bkn monopoli orang Jawa.
> Kerajaan2 awal di Jawa 
> spt 
> > Tarumanegara, yg menjadi leluhur kerajaan Sunda,
> juga menggunakan 
> keris sbg 
> > amengan. 
> > 
> > Ini versi urang gado-gado: Betawi
> (Tenabang-Kemayoran), Sunda 
> (Bogor), Jawa 
> > Tengah (Purwokerto), Jawa Timur (Madiun) dan
> Palembang 
> (Kertapati)..  
> >  
> > On 06/18/2007 01:34 pm, iwan setiawan wrote:
> > > baru denger ada kerisnya Dyah Pilatokaversi
> mana lagi
> > > nihjangan-jangan versi orang Ja.?
> > >
> > > Amal Ihsan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Dyah
> Pitaloka
> > > adalah putri Maharaja Linggabuana, bukan putri
> Prabu Siliwangi. 
> Perang
> > > Bubat terjadi pd 1357 M antara Majapahit vs
> Kerajaan Sunda. 
> Adapun Kerajaan
> > > Padjadjaran dengan rajanya Prabu Siliwangi baru
> berdiri pada 
> 1482.
> > >
> > > Gajah Mada tidak tewas dlm Perang Bubat.
> Sebagian sejarawan jg 
> percaya Dyah
> > > Pitaloka Citraresmi jg tidak bunuh diri. Dyah
> Pitaloka tewas 
> karena
> > > bertempur dan berhasil melukai Gajah Mada dengan
> Keris Singa 
> Barong
> > > berlekuk 13 yang mengandung racun.
> > >
> > > Singa Barong adalah senjata leluhur Sunda
> peninggalan Prabu
> > > Jayasingawarman, Raja Tarumanegara. Akibat luka
> beracun itu, 
> Gajah Mada
> > > menderita sakit berkepanjangan yang tidak bisa
> disembuhkan, dan 
> akhirnya
> > > meninggal.
> > >
> > > Sebagian besar sejarawan yg lain meyakini Gajah
> Mada selamat 
> sehat
> > > walafiat. Cuma karir politiknya tamat. Hayam
> Wuruk memaksanya 
> pensiun dini
> > > setelah Perang Bubat.
> > >
> > > Tetapi ahli sejarah percaya, GM tetap
> mengendalikan roda 
> pemerintahan
> > > Majapahit dr rumah peristirahatannya
> Pesanggrahan Madakaripura 
> di Tongas,
> > > Probolinggo sampai 1367.
> > >
> > > On 06/18/2007 11:40 am, SASTRANEGARA THARYANA
> wrote:
> > > > Luka hati orang sunda terhadap orang jawa ,
> dimana
> > > > cara tipu daya Gajah Mada (GM).
> > > > Gajah Mada memperlakukan Putri Prabu Siliwangi
> sebagai
> > > > 'upeti", untuk di hadiahkan / dinikahkan
> dengan Raja
> > > > Hayam Wuruk.
> > > > Pada waktu iring-iringan dari Kerajaan
> Pajajaran ,
> > > > Hayam Wuruk ingin menerima / menjemput
> langsung Putri
> > > > DP. GM menolak dengan sifat keras kepala dia
> yg harus
> > > > menjemputnya dengan parang2 plus serdadunya.
> > > > GM tetap terbunuh dalam peperangan yang di
> pihak
> > > > Pajajaran bukan tujuan perang . Hayam Wuruk
> pun tidak
> > > > suka dengan prilaku GM.
> > > >
> > > > Angka 70 merupakan angka yang di keramatkan
> untuk
> > > > orang sunda, coba lihat dalam kemerdekaan
> Indonesia
> > > > 17-8-1945 kemungkinan diambil dari 45+8+17 =
> 70
> > > > (Simbul tidak ingin dijajah).
> > > >
> > > > --- devil_buddy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > > > wah kang iwan...desa pataruman teh disebelah
> mana
> > > > > nya...kalo menurut
> > > > > ceritanya kan terjadinya di tegal
> bubat...makanya
> > > > > disebut perang
> > > > > bubat...tapi sampe sekarang posisi tegal
> bubat itu
> > > > > lom diketahui
> > > > > secara pasti lokasinya
> > > > >
> > > > >
> > > > > --- In silatindonesia@yahoogroups.com, iwan
> setiawan
> > > > > 
> > > > >
> > > > > wrote:
> > > > > > Dyah Pitaloka gak pernah bunuh Gajah Mada,
> dia
> > > > >
> > > > > mati bunuh
> > > > > diri.gak pernah ada literatur jelas
> mengenai
> > > > > jumlah pasukan
> > > > > Majapahit lawan Pajajaran, tapi yang jelas
> sangat
> > > > > tak berimbang, dan
> > > > > tak mungkin kalau seorang putri raja hanya
> dikawal
> > > > > 70 orang saja,
> > > > > yang jelas ratusan lawan ribuantapi
> setahu saya
> > > > > yang pernah
> > > > > tinggal di daerah desa Pataruman
> (pertarungan) bekas
> > > > > pertempuran itu,
> > > > > jumlah itu masih perdebatan yang pasti
> sangat tidak
> > > > > berimbang dan
> > > > > pasukan tentara lengkap lawan pengawal
> penganten
> > > > > tanpa senjata
> > > > > perang itu yang bikin orang Sunda sewot
> sampe
> > > > > sekarang!
> > > > >
> > > > > > SASTRANEGARA TH