"Bedhoyo Sabda Aji" Satukan Silat Minang dan Rampak Kendang Sunda Sembilan penari Bedhoyo, di antaranya Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembayun, putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X, Minggu (16/12) malam, di Pendapa Dalem Suryawijayan, menggelar karya tari Bedhoyo terbaru yang disusun RAy Sri Kadaryati Ywandjono atau R Riya Kusumaningrat (63). SP/Fuska Sani Evani Tari "Bedhoyo Sabda Aji" dipentaskan pertama kali di Pendapa Dalem Suryawijayan, Minggu (16/12) malam. Tari ini merupakan penyempurnaan dari Tari "Golek Menak" ciptaan Sri Sultan HB IX yang kemudian dipersembahkan sebagai karya HB X. erbeda dari jenis tarian lainnya, bedhoyo terbaru ini diberi nama Bedhoyo Sabda Aji yang lahir atas keinginan Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk menyempurnakan Beksan Golek Menak. Alhasil, sesuai dengan keinginan HB IX agar tari Beksan itu memuat beberapa unsur budaya Nusantara, maka di tengah-tengah pergelaran yang berlangsung selama 45 menit itu, muncul kendang Sunda, gerakan silat dari Minangkabau dan satu kostum penari yang berbeda dari delapan penari lainnya. Gerakan-gerakan yang muncul pun sedikit lebih dinamis dibanding bedhoyo pada umumnya. Ada gerakan silat, meski tetap halus dan lunglai. Ada pula gerakan berlari kecil yang lebih cepat. Mengawali pergelaran, alunan gending ageng laras pelog pathet 5 kendang Sarayuda mengalun halus, mengiringi seorang penari (delapan jengkeng) yang melambangkan dhawuh HB IX pada para pakar tari Yogyakarta untuk menyempurnakan dan mengembangkan tari Golek Menak. Dhawuh dalem tersebut ditindaklanjuti dengan mengadakan pelatihan. Gagasan untuk memasukkan gerakan silat Sumatera Barat dan kendang Sunda muncul sebagai titik-titik sentral pencitraan Nusantara. Meski banyak mengadopsi Golek Menak, namun RAy Sri Kadaryati tidak terlalu gamblang memasukkan unsur-unsur peperangan yang dilakukan Dewi Sudarawerti melawan Dewi Sirtupelaeli (dalam Golek Menak). "Saya memasukkan unsur Golek Menak itu dalam perbedaan konstum salah seorang penari," jelasnya. Menantang Setelah penyempurnaan dirasa cukup, para penari bersama-sama menari sejajar sebagai gambaran tersempurnakannya tari Golek Menak yang mampu menyerap unsur budaya Nusantara dan terwujudlah corak demokrasi budaya dalam khazanah tari klasik gaya Yogya. Di penghujung tarian, RAy Sri Kadaryati kembali pada konsep Bedhoyo telu-telunging atunggal (tri tunggal). Pada mulanya, Sri Sultan Hamengku Buwono X menantang seniman untuk membuat karya masterpiece. Sultan HB X menantang Sri Kadaryati yang menggarap Bedaya Sabda Aji mengembangkan tari Golek Menak karya Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Namun tersirat juga tantangan itu bisa diperuntukkan bagi seniman lain. Kadaryati (64) yang sudah lama menekuni dunia tari menyatakan bahwa Sultan HB X memberi masukan tentang busana. Sultan meminta aksesori busana Putri Tiongkok yang tampak terlalu mewah dikurangi. Setelah proses yang memakan empat bulan dan melatih penari selama sebulan, cucu Sri Sultan HB VIII ini mengungkapkan, berawal dari dhawuh HB IX memanggil para guru, seniman, dan tokoh tari dari tujuh organisasi, yakni Siswa Among Beksa, Mardawa Budaya, PLT Bagong Kussudiardja, SMKI, ISI, IKIP, dan Suryakencana pada 1987, HB IX meminta para seniman ini menyempurnakan Golek Menak. Bedhoyo Sabda Aji, kemudian muncul sebagai wacana baru yang mencerahkan khasanah pusaka Kraton Yogyakarta. Meski ide itu muncul dari HB IX, malam itu segenap seniman tari termasuk Kadaryati, mempersembahkan tarian itu pada HB X sebagai Tari Bedhoyo ciptaan HB X. Menurut koreografer sekaligus penari asal Yogyakarta, Miroto, bedhoyo ini menjadi sangat luar biasa, bukan saja dari sisi siapa yang menari, namun karena ide dan pembaharuan yang ada di dalamnya. "Gerakan lentur dan lemah gemulai memang tidak boleh hilang dalam khasanah tari klasik Yogya, tetapi saya sangat takjub dengan keberanian ibu Kadaryati menampilkan gerakan silat dan memadukan rampak kendang Sunda. Ada gerakan dinamis dan ada yang gelumai. Saya kira tidak ada pakem yang dilanggar," katanya. [SP/Fuska Sani Evani] --------------------------------- Last modified: 18/12/07 (http://www.suarapembaruan.com/News/2007/12/18/Hiburan/hib01.htm ) --------------------------------- Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
[Non-text portions of this message have been removed]