Re: [Bulk] Balasan: [silatindonesia] Olahraga bikin pinter dan bahagia
--- In [EMAIL PROTECTED], "E l a n g" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > kalo silatnya kebatinan apakah juga olahraga :( > Olah batin? *main catur, olah batin ala barat*
Re: [Bulk] Balasan: [silatindonesia] Olahraga bikin pinter dan bahagia
kalo silatnya kebatinan apakah juga olahraga :( - Original Message - From: rq marobayo To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 11, 2007 4:32 PM Subject: [Bulk] Balasan: [silatindonesia] Olahraga bikin pinter dan bahagia setuuujuu.. salah satunya cara untuk berolahraga ya PENCAK SILAT.. Ian Samsudin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear S S (sahabat Silat, Ayo kita olahraga PENCAK SILAT, tabik, I.S == Diambil dari www.kompas.co.id hari Rabu, 11 April 2007 Pintar, Bahagia dengan Olahraga John Locke Filsuf Inggris "Pikiran yang sehat dalam jiwa yang sehat, itu penjelasan ringkas tapi sepenuhnya tentang keadaan bahagia di dunia". Anjuran untuk berolahraga kini semakin sering diberikan oleh para dokter ketika pasien-pasien yang kegemukan atau punya risiko terserang penyakit datang menemuinya. Anjuran serupa juga rutin dan standar diberikan kepada karyawan perusahaan tatkala hasil medical check-up dibahas oleh dokter yang menyelia aktivitas periodik ini. Namun, satu hal yang serta-merta hinggap dalam benak kita pada umumnya ketika menerima anjuran semacam itu adalah bahwa olahraga akan membuat kita jauh dari penyakit, atau setidaknya membuat badan kita bugar. Penelitian mutakhir ternyata menemukan bahwa olahraga juga membuat pikiran jadi terang dan pelakunya jadi lebih pintar. Laporan sampul Newsweek (9/4) pekan silam mengupas hal ini meskipun sebenarnya kita sudah lama mendengar semboyan mens sana in corpore sano yang berarti "dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat". (Lengkapnya adalah Orandum est ut sit mens sana in corpore sano, yang artinya "Hendaknya engkau berdoa agar ada jiwa yang sehat di dalam badan yang sehat". Juvenalis, Sat. 10, 356. Proverbia Latina, Marwoto & Witdarmono) Kini, semakin diyakinkan bahwa olahraga bermanfaat lebih daripada sekadar membangun otot dan membantu mencegah penyakit jantung. Olahraga, menurut sains mutakhir, juga meningkatkan daya otak dan boleh jadi memberi harapan baru dalam melawan penyakit semacam alzheimer. Charles Hillman, ahli di Laboratorium Ilmu Saraf dan Kinesiologi Universitas Illinois, AS, semula tertarik untuk mengetahui apakah ada kaitan yang vital antara aktivitas fisik dan otak. Penelitian terhadap 259 siswa ternyata membuktikan hal itu. Mereka yang punya tubuh paling bugar adalah juga yang punya otak paling bugar. Penelitian yang baru akan terbit beberapa waktu mendatang ini mungkin belum meyakinkan kalau berdiri sendiri. Tetapi, dalam sains dewasa ini juga sedang tumbuh gerakan yang memperlihatkan bahwa olahraga bisa membuat orang lebih pintar. Agar bisa sampai pada kesimpulan olahraga membuat orang pintar, ilmuwan telah meneliti keadaan otak manusia, melihat pertumbuhan sel saraf baru pada orang yang melakukan aerobik selama tiga bulan. Ilmuwan lainnya ada yang melihat bahwa olahraga teratur membuat sel-sel saraf tua membentuk jejaring (web) rapat dan saling terhubung sehingga membuat otak berjalan lebih cepat dan lebih efisien. Lainnya lagi menemukan bahwa aktivitas fisik juga bisa menghalangi munculnya penyakit alzheimer dan gangguan kognitif lainnya. Dengan penemuan seperti itu, banyak yang lalu teringat kembali pada tradisi Yunani kuno, yang menegaskan bahwa "kebugaran itu hampir sama penting dengan belajar". Ahli jiwa dari Universitas Harvard, John Ratey, menyatakan bahwa orang Yunani meyakini "koneksi pikiran-tubuh", dan peneliti Barat pun sudah lama memegang faham seperti ini, yakni aerobik membantu jantung memompa lebih banyak darah ke otak dan juga ke bagian tubuh yang lain. Lebih banyak darah berarti lebih banyak oksigen, dan karena itu sel-sel otak pun mendapat makanan lebih baik. Orang rupanya lambat mengetahui, olahraga benar-benar bisa memengaruhi kemampuan belajar (kognisi). Juga bahagia Dalam penelitian lainnya, sekitar 300 tahun setelah masa John Locke, para ahli juga melihat kaitan antara sehat tubuh dan pikiran, dan melihat keduanya secara konseptual identik. Seperti disinggung oleh Michael Craig Miller dari Harvard Medical School di Newsweek, sebenarnya sudah beberapa dekade terakhir orang mengetahui satu efek olahraga pada otak, yakni "endorfin tinggi", yang membuat kita merasakan nyaman selama dan setelah olahraga. Tetapi, belum lama ini ilmuwan menemukan beberapa efek lain yang lebih bertahan lama di otak. Olahraga teratur memperbaiki suasana hati, mengurangi kecemasan, memperbaiki tidur, memperbaiki daya tahan ketika menghadapi stres, dan meningkatkan harga diri. Semua manfaat tersebut tidak datang karena Anda melihat adanya penyusutan di sekitar pinggang, tulis Miller. Yang benar, hal itu muncul karena perubahan di kepala yang dipicu oleh olahraga. Proses-proses biologi yang penting iniyang merupakan hal pokok dalam adaptasi dan pembelajarancenderung melambat dengan usia, juga kalau ada stres, atau setelah
Re: [Bulk] Balasan: [silatindonesia] Olahraga bikin pinter dan bahagia
Kalo masih pake gerakan2 untuk membangkitkannya kebatinannya ...mungkin bisa tetapi kalau sudah pake yang diluar logikawah berat jawabnya... Eko Hadi S Corporate Legal & Compliance PT. TEMPO INTI MEDIA Tbk Telp: 021-3916160, Ext.212 - Original Message - From: E l a n g To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 11, 2007 5:13 PM Subject: Re: [Bulk] Balasan: [silatindonesia] Olahraga bikin pinter dan bahagia kalo silatnya kebatinan apakah juga olahraga :( - Original Message - From: rq marobayo To: silatindonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 11, 2007 4:32 PM Subject: [Bulk] Balasan: [silatindonesia] Olahraga bikin pinter dan bahagia setuuujuu.. salah satunya cara untuk berolahraga ya PENCAK SILAT.. Ian Samsudin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear S S (sahabat Silat, Ayo kita olahraga PENCAK SILAT, tabik, I.S == Diambil dari www.kompas.co.id hari Rabu, 11 April 2007 Pintar, Bahagia dengan Olahraga John Locke Filsuf Inggris "Pikiran yang sehat dalam jiwa yang sehat, itu penjelasan ringkas tapi sepenuhnya tentang keadaan bahagia di dunia". Anjuran untuk berolahraga kini semakin sering diberikan oleh para dokter ketika pasien-pasien yang kegemukan atau punya risiko terserang penyakit datang menemuinya. Anjuran serupa juga rutin dan standar diberikan kepada karyawan perusahaan tatkala hasil medical check-up dibahas oleh dokter yang menyelia aktivitas periodik ini. Namun, satu hal yang serta-merta hinggap dalam benak kita pada umumnya ketika menerima anjuran semacam itu adalah bahwa olahraga akan membuat kita jauh dari penyakit, atau setidaknya membuat badan kita bugar. Penelitian mutakhir ternyata menemukan bahwa olahraga juga membuat pikiran jadi terang dan pelakunya jadi lebih pintar. Laporan sampul Newsweek (9/4) pekan silam mengupas hal ini meskipun sebenarnya kita sudah lama mendengar semboyan mens sana in corpore sano yang berarti "dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat". (Lengkapnya adalah Orandum est ut sit mens sana in corpore sano, yang artinya "Hendaknya engkau berdoa agar ada jiwa yang sehat di dalam badan yang sehat". Juvenalis, Sat. 10, 356. Proverbia Latina, Marwoto & Witdarmono) Kini, semakin diyakinkan bahwa olahraga bermanfaat lebih daripada sekadar membangun otot dan membantu mencegah penyakit jantung. Olahraga, menurut sains mutakhir, juga meningkatkan daya otak dan boleh jadi memberi harapan baru dalam melawan penyakit semacam alzheimer. Charles Hillman, ahli di Laboratorium Ilmu Saraf dan Kinesiologi Universitas Illinois, AS, semula tertarik untuk mengetahui apakah ada kaitan yang vital antara aktivitas fisik dan otak. Penelitian terhadap 259 siswa ternyata membuktikan hal itu. Mereka yang punya tubuh paling bugar adalah juga yang punya otak paling bugar. Penelitian yang baru akan terbit beberapa waktu mendatang ini mungkin belum meyakinkan kalau berdiri sendiri. Tetapi, dalam sains dewasa ini juga sedang tumbuh gerakan yang memperlihatkan bahwa olahraga bisa membuat orang lebih pintar. Agar bisa sampai pada kesimpulan olahraga membuat orang pintar, ilmuwan telah meneliti keadaan otak manusia, melihat pertumbuhan sel saraf baru pada orang yang melakukan aerobik selama tiga bulan. Ilmuwan lainnya ada yang melihat bahwa olahraga teratur membuat sel-sel saraf tua membentuk jejaring (web) rapat dan saling terhubung sehingga membuat otak berjalan lebih cepat dan lebih efisien. Lainnya lagi menemukan bahwa aktivitas fisik juga bisa menghalangi munculnya penyakit alzheimer dan gangguan kognitif lainnya. Dengan penemuan seperti itu, banyak yang lalu teringat kembali pada tradisi Yunani kuno, yang menegaskan bahwa "kebugaran itu hampir sama penting dengan belajar". Ahli jiwa dari Universitas Harvard, John Ratey, menyatakan bahwa orang Yunani meyakini "koneksi pikiran-tubuh", dan peneliti Barat pun sudah lama memegang faham seperti ini, yakni aerobik membantu jantung memompa lebih banyak darah ke otak dan juga ke bagian tubuh yang lain. Lebih banyak darah berarti lebih banyak oksigen, dan karena itu sel-sel otak pun mendapat makanan lebih baik. Orang rupanya lambat mengetahui, olahraga benar-benar bisa memengaruhi kemampuan belajar (kognisi). Juga bahagia Dalam penelitian lainnya, sekitar 300 tahun setelah masa John Locke, para ahli juga melihat kaitan antara sehat tubuh dan pikiran, dan melihat keduanya secara konseptual identik. Seperti disinggung oleh Michael Craig Miller dari Harvard Medical School di Newsweek, sebenarnya sudah beberapa dekade terakhir orang mengetahui satu efek olahraga pada otak, yakni "endorfin tinggi", yang membuat kita merasakan nyaman selama dan setelah olahraga. Tetapi, belum lama ini ilmuwan menemukan beberapa efek lain yang lebih bertahan lama
Balasan: [silatindonesia] Olahraga bikin pinter dan bahagia
setuuujuu.. salah satunya cara untuk berolahraga ya PENCAK SILAT.. Ian Samsudin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear S S (sahabat Silat, Ayo kita olahraga PENCAK SILAT, tabik, I.S == Diambil dari www.kompas.co.id hari Rabu, 11 April 2007 Pintar, Bahagia dengan Olahraga John Locke Filsuf Inggris "Pikiran yang sehat dalam jiwa yang sehat, itu penjelasan ringkas tapi sepenuhnya tentang keadaan bahagia di dunia". Anjuran untuk berolahraga kini semakin sering diberikan oleh para dokter ketika pasien-pasien yang kegemukan atau punya risiko terserang penyakit datang menemuinya. Anjuran serupa juga rutin dan standar diberikan kepada karyawan perusahaan tatkala hasil medical check-up dibahas oleh dokter yang menyelia aktivitas periodik ini. Namun, satu hal yang serta-merta hinggap dalam benak kita pada umumnya ketika menerima anjuran semacam itu adalah bahwa olahraga akan membuat kita jauh dari penyakit, atau setidaknya membuat badan kita bugar. Penelitian mutakhir ternyata menemukan bahwa olahraga juga membuat pikiran jadi terang dan pelakunya jadi lebih pintar. Laporan sampul Newsweek (9/4) pekan silam mengupas hal ini meskipun sebenarnya kita sudah lama mendengar semboyan mens sana in corpore sano yang berarti "dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat". (Lengkapnya adalah Orandum est ut sit mens sana in corpore sano, yang artinya "Hendaknya engkau berdoa agar ada jiwa yang sehat di dalam badan yang sehat". Juvenalis, Sat. 10, 356. Proverbia Latina, Marwoto & Witdarmono) Kini, semakin diyakinkan bahwa olahraga bermanfaat lebih daripada sekadar membangun otot dan membantu mencegah penyakit jantung. Olahraga, menurut sains mutakhir, juga meningkatkan daya otak dan boleh jadi memberi harapan baru dalam melawan penyakit semacam alzheimer. Charles Hillman, ahli di Laboratorium Ilmu Saraf dan Kinesiologi Universitas Illinois, AS, semula tertarik untuk mengetahui apakah ada kaitan yang vital antara aktivitas fisik dan otak. Penelitian terhadap 259 siswa ternyata membuktikan hal itu. Mereka yang punya tubuh paling bugar adalah juga yang punya otak paling bugar. Penelitian yang baru akan terbit beberapa waktu mendatang ini mungkin belum meyakinkan kalau berdiri sendiri. Tetapi, dalam sains dewasa ini juga sedang tumbuh gerakan yang memperlihatkan bahwa olahraga bisa membuat orang lebih pintar. Agar bisa sampai pada kesimpulan olahraga membuat orang pintar, ilmuwan telah meneliti keadaan otak manusia, melihat pertumbuhan sel saraf baru pada orang yang melakukan aerobik selama tiga bulan. Ilmuwan lainnya ada yang melihat bahwa olahraga teratur membuat sel-sel saraf tua membentuk jejaring (web) rapat dan saling terhubung sehingga membuat otak berjalan lebih cepat dan lebih efisien. Lainnya lagi menemukan bahwa aktivitas fisik juga bisa menghalangi munculnya penyakit alzheimer dan gangguan kognitif lainnya. Dengan penemuan seperti itu, banyak yang lalu teringat kembali pada tradisi Yunani kuno, yang menegaskan bahwa "kebugaran itu hampir sama penting dengan belajar". Ahli jiwa dari Universitas Harvard, John Ratey, menyatakan bahwa orang Yunani meyakini "koneksi pikiran-tubuh", dan peneliti Barat pun sudah lama memegang faham seperti ini, yakni aerobik membantu jantung memompa lebih banyak darah ke otak dan juga ke bagian tubuh yang lain. Lebih banyak darah berarti lebih banyak oksigen, dan karena itu sel-sel otak pun mendapat makanan lebih baik. Orang rupanya lambat mengetahui, olahraga benar-benar bisa memengaruhi kemampuan belajar (kognisi). Juga bahagia Dalam penelitian lainnya, sekitar 300 tahun setelah masa John Locke, para ahli juga melihat kaitan antara sehat tubuh dan pikiran, dan melihat keduanya secara konseptual identik. Seperti disinggung oleh Michael Craig Miller dari Harvard Medical School di Newsweek, sebenarnya sudah beberapa dekade terakhir orang mengetahui satu efek olahraga pada otak, yakni "endorfin tinggi", yang membuat kita merasakan nyaman selama dan setelah olahraga. Tetapi, belum lama ini ilmuwan menemukan beberapa efek lain yang lebih bertahan lama di otak. Olahraga teratur memperbaiki suasana hati, mengurangi kecemasan, memperbaiki tidur, memperbaiki daya tahan ketika menghadapi stres, dan meningkatkan harga diri. Semua manfaat tersebut tidak datang karena Anda melihat adanya penyusutan di sekitar pinggang, tulis Miller. Yang benar, hal itu muncul karena perubahan di kepala yang dipicu oleh olahraga. Proses-proses biologi yang penting iniyang merupakan hal pokok dalam adaptasi dan pembelajarancenderung melambat dengan usia, juga kalau ada stres, atau setelah ada cedera otak, atau ketika sedang depresi. Olahraga, menurut Miller, bisa membuat proses tadi meningkat lagi. Selain menyediakan zat penangkal stres dan penuaan, olahraga juga menjadi obat antidepresi yang baik, layaknya obat atau psikoterapi. Perlu motivasi Topik semacam ini sebetulnya bukan hal yang baru karena jurnal ilmiah ataupun bacaan popu
[silatindonesia] Olahraga bikin pinter dan bahagia
Dear S S (sahabat Silat, Ayo kita olahraga PENCAK SILAT, tabik, I.S == Diambil dari www.kompas.co.id hari Rabu, 11 April 2007 Pintar, Bahagia dengan OlahragaJohn Locke Filsuf Inggris "Pikiran yang sehat dalam jiwa yang sehat, itu penjelasan ringkas tapi sepenuhnya tentang keadaan bahagia di dunia". Anjuran untuk berolahraga kini semakin sering diberikan oleh para dokter ketika pasien-pasien yang kegemukan atau punya risiko terserang penyakit datang menemuinya. Anjuran serupa juga rutin dan standar diberikan kepada karyawan perusahaan tatkala hasil medical check-up dibahas oleh dokter yang menyelia aktivitas periodik ini. Namun, satu hal yang serta-merta hinggap dalam benak kita pada umumnya ketika menerima anjuran semacam itu adalah bahwa olahraga akan membuat kita jauh dari penyakit, atau setidaknya membuat badan kita bugar. Penelitian mutakhir ternyata menemukan bahwa olahraga juga membuat pikiran jadi terang dan pelakunya jadi lebih pintar. Laporan sampul Newsweek (9/4) pekan silam mengupas hal ini meskipun sebenarnya kita sudah lama mendengar semboyan mens sana in corpore sano yang berarti "dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat". (Lengkapnya adalah Orandum est ut sit mens sana in corpore sano, yang artinya "Hendaknya engkau berdoa agar ada jiwa yang sehat di dalam badan yang sehat". Juvenalis, Sat. 10, 356. Proverbia Latina, Marwoto & Witdarmono) Kini, semakin diyakinkan bahwa olahraga bermanfaat lebih daripada sekadar membangun otot dan membantu mencegah penyakit jantung. Olahraga, menurut sains mutakhir, juga meningkatkan daya otak dan boleh jadi memberi harapan baru dalam melawan penyakit semacam alzheimer. Charles Hillman, ahli di Laboratorium Ilmu Saraf dan Kinesiologi Universitas Illinois, AS, semula tertarik untuk mengetahui apakah ada kaitan yang vital antara aktivitas fisik dan otak. Penelitian terhadap 259 siswa ternyata membuktikan hal itu. Mereka yang punya tubuh paling bugar adalah juga yang punya otak paling bugar. Penelitian yang baru akan terbit beberapa waktu mendatang ini mungkin belum meyakinkan kalau berdiri sendiri. Tetapi, dalam sains dewasa ini juga sedang tumbuh gerakan yang memperlihatkan bahwa olahraga bisa membuat orang lebih pintar. Agar bisa sampai pada kesimpulan olahraga membuat orang pintar, ilmuwan telah meneliti keadaan otak manusia, melihat pertumbuhan sel saraf baru pada orang yang melakukan aerobik selama tiga bulan. Ilmuwan lainnya ada yang melihat bahwa olahraga teratur membuat sel-sel saraf tua membentuk jejaring (web) rapat dan saling terhubung sehingga membuat otak berjalan lebih cepat dan lebih efisien. Lainnya lagi menemukan bahwa aktivitas fisik juga bisa menghalangi munculnya penyakit alzheimer dan gangguan kognitif lainnya. Dengan penemuan seperti itu, banyak yang lalu teringat kembali pada tradisi Yunani kuno, yang menegaskan bahwa "kebugaran itu hampir sama penting dengan belajar". Ahli jiwa dari Universitas Harvard, John Ratey, menyatakan bahwa orang Yunani meyakini "koneksi pikiran-tubuh", dan peneliti Barat pun sudah lama memegang faham seperti ini, yakni aerobik membantu jantung memompa lebih banyak darah ke otak dan juga ke bagian tubuh yang lain. Lebih banyak darah berarti lebih banyak oksigen, dan karena itu sel-sel otak pun mendapat makanan lebih baik. Orang rupanya lambat mengetahui, olahraga benar-benar bisa memengaruhi kemampuan belajar (kognisi). Juga bahagia Dalam penelitian lainnya, sekitar 300 tahun setelah masa John Locke, para ahli juga melihat kaitan antara sehat tubuh dan pikiran, dan melihat keduanya secara konseptual identik. Seperti disinggung oleh Michael Craig Miller dari Harvard Medical School di Newsweek, sebenarnya sudah beberapa dekade terakhir orang mengetahui satu efek olahraga pada otak, yakni "endorfin tinggi", yang membuat kita merasakan nyaman selama dan setelah olahraga. Tetapi, belum lama ini ilmuwan menemukan beberapa efek lain yang lebih bertahan lama di otak. Olahraga teratur memperbaiki suasana hati, mengurangi kecemasan, memperbaiki tidur, memperbaiki daya tahan ketika menghadapi stres, dan meningkatkan harga diri. Semua manfaat tersebut tidak datang karena Anda melihat adanya penyusutan di sekitar pinggang, tulis Miller. Yang benar, hal itu muncul karena perubahan di kepala yang dipicu oleh olahraga. Proses-proses biologi yang penting iniyang merupakan hal pokok dalam adaptasi dan pembelajarancenderung melambat dengan usia, juga kalau ada stres, atau setelah ada cedera otak, atau ketika sedang depresi. Olahraga, menurut Miller, bisa membuat proses tadi meningkat lagi. Selain menyediakan zat penangkal stres dan penuaan, olahraga juga menjadi obat antidepresi yang baik, layaknya obat atau psikoterapi. Perlu motivasi Topik semacam ini sebetulnya bukan hal yang baru karena jurnal ilmiah ataupun bacaan populer banyak yang mengupasnya. Boleh j