[teknologia] Re: Tax Outsourcing
On 1/18/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: di kopih: Ada lagi jenis kerja yang lain?-analisan keuangan perushaan-pembuatan tax perusahaan-pembuatan tax individu-personal remote secretaryMungkin kawan2 banyak yang kurang tahu, tahu ada very huge market buat para analis pajak di Indonesia.Engga cuma pajak sebenarnya. Bahkan pembacaan ECG para dokter saja juga sudah bisa di-outsource. Hanya ngebuka kontak antara Indonesia dengan rumah sakit US/Europe saja yang susah. Ini kan urusan kesehatan, hidup matinya orang dan mereka ga mau coba - coba (ditambah lagi reputasi Indonesia yang memang tidak terlalu baik). Jadi gini,tiap awal tahun kan wn usa harus submit tax paperworknahorang india ini pinter, dibikin sama dia (dia India) 100 orang india yang jadi expert di bidang perpajakan di AS (tentunya butuhpendidikan), terus dia jalin kerja sama dengan tax consulting yang adadi US sebagai associate, contohnya jackson hewitts. Nah ini ada pasar baru lagi Mas Carlos. Bagaimana kalau dibuka kursus perpajakan untuk sistem US/Western Europe di Indonesia dan institusi pendidikannya juga ngebrokerin lulusannya untuk mendapat klien. Hum... nice idea actually (loh kok jadi narcis...). Nah,nanti jackson hewitts ini yang jadi penghubung dengan klient.Untungnya: luar biasa...biasanya mereka ngecharge presentase dari return yang bakal diterima.Persentase dari return yang bakal diterima? Bisa diperjelas? FYi..dari statistik,lebih dari 50% kalo gak salah,data prosesing tax diAS di kerjakan di India.Dari bukunya Friedman yah :-D.Wrap-up: Saya rasa banyak kok yang bisa orang Indonesia lakukan untuk ikut dalam outsourcing wave ini. Masalahnya hanya satu loh Mas, koneksi. Orang - orang India itu gampang dapet koneksi karena mereka memang sudah dapet stereotype sebagai bangsa yang dapat dipercaya. Kalau dari human resource sih gampang. Orang - orang Indonesia itu pinter - pinter kok ;-) -- Oskar Syahbanahttp://www.permagnus.com/http://www.pojokbisnis.com/
[teknologia] Re: Tax Outsourcing
Oskar Syahbana wrote: On 1/18/06, muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] wrote: di kopih: Ada lagi jenis kerja yang lain? -analisan keuangan perushaan -pembuatan tax perusahaan -pembuatan tax individu -personal remote secretary Mungkin kawan2 banyak yang kurang tahu, tahu ada very huge market buat para analis pajak di Indonesia. Engga cuma pajak sebenarnya. Bahkan pembacaan ECG para dokter saja juga sudah bisa di-outsource. Korrekt. Hanya ngebuka kontak antara Indonesia dengan rumah sakit US/Europe saja yang susah. Ini kan urusan kesehatan, hidup matinya orang dan mereka ga mau coba - coba (ditambah lagi reputasi Indonesia yang memang tidak terlalu baik). Kalo ada kontak bisa beres ini. Jadi gini,tiap awal tahun kan wn usa harus submit tax paperworknah orang india ini pinter, dibikin sama dia (dia India) 100 orang india yang jadi expert di bidang perpajakan di AS (tentunya butuh pendidikan), terus dia jalin kerja sama dengan tax consulting yang ada di US sebagai associate, contohnya jackson hewitts. Nah ini ada pasar baru lagi Mas Carlos. Korrekt Bagaimana kalau dibuka kursus perpajakan untuk sistem US/Western Europe di Indonesia dan institusi pendidikannya juga ngebrokerin lulusannya untuk mendapat klien. Hum... nice idea actually (loh kok jadi narcis...). Korrekt. Yang dilakukan India itu ya ITU . asli dah gak pinter pinter banget sebenarnya secara teknis, cuman pinter memanfaatkan peluang saja ;-)) Nah,nanti jackson hewitts ini yang jadi penghubung dengan klient. Untungnya: luar biasa...biasanya mereka ngecharge presentase dari return yang bakal diterima. Persentase dari return yang bakal diterima? Bisa diperjelas? Tax filing itu kan suka ada return-nya,jadi si pembayar pajak dibalikin duitnya, nah ini ama mereka diambil 20%nya. Kalo gak ada return,artinya si pembayar pajak harus ngutang lebih ke pemerintah,kalo masalahnya gini,dia beri flat charge ke tax client. FYi..dari statistik,lebih dari 50% kalo gak salah,data prosesing tax di AS di kerjakan di India. Dari bukunya Friedman yah :-D. Yes and no... dari economist,mercury news macam2 .. :-) Wrap-up: Saya rasa banyak kok yang bisa orang Indonesia lakukan untuk ikut dalam outsourcing wave ini. Masalahnya hanya satu loh Mas, koneksi. Orang - orang India itu gampang dapet koneksi karena mereka memang sudah dapet stereotype sebagai bangsa yang dapat dipercaya. Kalau dari human resource sih gampang. Orang - orang Indonesia itu pinter - pinter kok ;-) Betul: KONTAK dan ini sedikit banyak bisa bantu kondisi di Indonesia. Kan saya dah ratusan kali bilang kalo ini cuman masalah kontak. Kalo stereotype gak masalah karena orang luar sebenarnya gak terlalu perduli apa itu Indonesia,etc... yang penting ada satu dua rekanan di Indonesia yang bisa dipercaya olehnya. Carlos
[teknologia] Re: Tax Outsourcing
- Original Message - From: muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] To: teknologia teknologia@googlegroups.com Sent: Thursday, January 19, 2006 5:24 PM Subject: [teknologia] Re: Tax Outsourcing (deleted) Betul: KONTAK dan ini sedikit banyak bisa bantu kondisi di Indonesia. Kan saya dah ratusan kali bilang kalo ini cuman masalah kontak. Kalo stereotype gak masalah karena orang luar sebenarnya gak terlalu perduli apa itu Indonesia,etc... yang penting ada satu dua rekanan di Indonesia yang bisa dipercaya olehnya. Pertama2, mau minta maaf dengan top posting di email sebelumnya. Kelupaan... Nah menurut Bang Carlos sendiri gimana nih mulai buat KONTAKnya? IMHO, urusan KONTAK ini gampang2 susah kalo yang di Indo, gimana mau buat kontak kalo yang sudah di luar, gimana nih buat kontak yang berarti... Salam Ary
[teknologia] Re: Tax Outsourcing
Ary Setijadi Prihatmanto wrote: - Original Message - From: muhamad carlos patriawan [EMAIL PROTECTED] To: teknologia teknologia@googlegroups.com Sent: Thursday, January 19, 2006 5:24 PM Subject: [teknologia] Re: Tax Outsourcing (deleted) Betul: KONTAK dan ini sedikit banyak bisa bantu kondisi di Indonesia. Kan saya dah ratusan kali bilang kalo ini cuman masalah kontak. Kalo stereotype gak masalah karena orang luar sebenarnya gak terlalu perduli apa itu Indonesia,etc... yang penting ada satu dua rekanan di Indonesia yang bisa dipercaya olehnya. Pertama2, mau minta maaf dengan top posting di email sebelumnya. Kelupaan... Nah menurut Bang Carlos sendiri gimana nih mulai buat KONTAKnya? IMHO, urusan KONTAK ini gampang2 susah kalo yang di Indo, gimana mau buat kontak kalo yang sudah di luar, gimana nih buat kontak yang berarti... kita bahasanya masih dalam tataran yang dikemukakan ariya yach,jadi no silver bullet dan keep expectation cool :-) pertama kalo dari sisi individu,kontak saya jelas persh di valley , jadi bisa menolong individu langsung NOW buat yang mau ambil pekerjaan RD/litbang atau mengerjakan proyek outsourcing dari US ( tapi kerja di AS juga) . Yang ini DONE deal lah pokoknya karena emang sudah mengusahakan ini secara pribadi ... jadi kalau masalahnya bagaimana mendapatkan pekerjaan riset di LN (even di spore) mungkin saya bisa bantu melalui channel .. di tiap kompany ada koq dari apple sampai SAP :) sedangkan kontak untuk skala perusahaan,dari sejarahnya bisa ditempuh dalam dua hal: 1. punya kontak Indonesian yang juga belajar-bekerja di bidang tax misalnya,jadi mereka yang mulai outsource tax dari luar ke indonesia. 2. dari level pengusaha, pengusaha indonesia kan sebenarnya kontaknya banyak walaupun bidangnya tidak sejenis ,cuman mereka gak pernah melihat inihanya saja , jika ada enterpreneur di indonesia yang inovatif dan bisa melakukan pendekatan bisnis ini langsung, 3. dari misi pemerintah dong seperti bkpm, itu SBY sudah start the engine kelihatannya melalui visitnya ketemu narayana murthi :-) Carlos PS: masalah kontak ini sebenarnya emang masalah gimana giat orang yg mencarinya,saya dulu di jakarta tahun 1998 dah ketemu investor di indonesia yg mau invest di bisnis internet (dia juga investor dan ceo di salah satu persh minyak di indonesia), ketemunya dimana ? di milis isp-asia bisnis :-)