Tah aya plangna. hehehe.

2009/9/8 Ii Sumirat N. <sumi...@bdg.bumiputera.co.id>

>
>
>  Aya fotona teu kang nya
>
>
>
> Ii Sumirat
>
>
>
> *From:* urangsunda@yahoogroups.com [mailto:urangsu...@yahoogroups.com] *On
> Behalf Of *mh
> *Sent:* Tuesday, September 08, 2009 7:12 AM
> *To:* Ki Sunda; Urang Sunda; Baraya Sunda
> *Subject:* [Urang Sunda] Masjid MUNGSOLKANAS
>
>
>
>
>
> Masjid Mungsolkanas Tertua di Bandung
>
> Senin, 07 September 2009 , 15:18:00
>
> BANDUNG, (PRLM).- Mungkin tidak banyak warga Bandung yang mengenal  Masjid
> Mungsolkanas. Masjid itu memang tidak terletak di pinggir jalan. Untuk
> mencapainya, Anda harus ke Cihampelas, berdiri di seberang Rumah Sakit
> Advent atau di sebelah Sekolah Tinggi Bahasa Asing.
>
> Dari tempat itu akan terlihat sebuah pelang: Masjid Mungsolkanas, Berdiri
> Sejak 1869.
> Siapa yang akan menyangka jika masjid mungil di dalam Gang Winataatmaja itu
> ternyata salah satu masjid tertua di Kota Bandung? Sayangnya, tidak ada
> literatur sejarah resmi yang membahas sejarah mesjid itu.
>
> Satu-satunya sumber yang bisa memberikan penjelasan tentang Masjid
> Mungsolkanas pada saat ini, adalah H. Rudi S. Ahmad. Dia adalah cucu H.
> Zakaria Danamihardja, orang pertama yang menjadi pengurus Masjid
> Mungsolkanas, pascarevolusi kemerdekaan.
>
> Di tangan Rudi, tersimpan dengan baik catatan harian Zakaria Danamihardja,
> yang berisi kisah hidup dan silsilah keluarganya, termasuk riwayat Masjid
> Mungsolkanas, yang memang didirikan oleh leluhurnya pada 1869. Zakaria
> Danamihardja menulis catatan harian dan sejarah hidup leluhurnya pada tahun
> 1985, di usianya yang telah 80 tahun. Catatan itu ditujukan sebagai kenangan
> bagi anak-cucunya.
>
> Menurut Zakaria, Masjid Mungsolkanas awalnya hanya berupa tajug yang
> sederhana. Masjid itu didirikan di atas lahan, yang diwakafkan oleh nenek
> Zakaria yang bernama Ibu Lantenas.
> Lantenas merupakan perempuan kaya, janda dari R. Suradipura, Camat
> Lengkong, Sukabumi, yang wafat pada 1869. Tanah yang dimiliki oleh Lantenas,
> mulai dari Jalan Pelsiran sampai ke Gandok (Jl. Siliwangi). Termasuk di
> dalamnya, lahan untuk pemandian Cihampelas, dan pabrik daging, yang sekarang
> telah berubah menjadi pusat belanja Cihampelas Walk. Lantenas wafat pada
> tahun 1921 di usia 80 tahun.
>
> Masjid itu diberi nama Mungsolkanas oleh Mama Aden alias R. Suradimadja
> alias Abdurohim, yang juga keluarga Lantenas. Mama Aden memberi nama
> Mungsolkanas, sebagai singkatan dari mangga urang solawat ka nabi SAW (mari
> kita solawat ke nabi SAW). Di zaman  Belanda, Mama Aden sering menulis di
> media massa Islam waktu itu, misalnya Al Muhtar. Di setiap artikelnya, Mama
> Aden selalu membubuhkan inisial TTM yang merupakan singkatan Tajug
> Tjihampelas Mungsolkanas.
>
> Tajug Mungsolkanas pertama kali dipugar menjadi masjid pada tahun 1933,
> hampir bersamaan saat Wolf Schumaker memugar Masjid Kaum Cipaganti. Bedanya,
> Mungsolkanas dipugar atas biaya dan inisiatif Mama Aden, sedangkan Mesjid
> Kaum Cipaganti dibiayai oleh pemerintah kolonial Belanda.
>
> Menurut catatan Zakaria, Masjid Cipaganti sendiri awalnya berupa tajug dan
> dibangun oleh Mohammad Tabri, yang juga leluhurnya. Saat Masjid Cipaganti
> dipugar oleh Schumaker, jamaah yang biasa shalat di Cipaganti untuk
> sementara pindah tempat ke Mungsolkanas.
>
> Setelah Masjid Kaum Cipaganti selesai dibangun, Mama Aden yang saat itu
> menjadi imam dan khotib di Mungsolkanas, mengusulkan kepada Bupati Bandung,
> agar yang memimpin Masjid Cipaganti, adalah seorang ulama bernama Juanda.
>
> Usulan itu didengar Bupati Bandung. Ulama Juanda pun dipanggil ke dan diuji
> di Masjid Kaum. Setelah dinyatakan lulus, Juanda menjadi imam Mesjid Kaum
> Cipaganti. Tetapi tak berapa lama, dia dipindahkan menjadi imam Masjid
> Ujungberung, sampai wafatnya di tahun 1935.
>
> Mungsolkanas memiliki sejarah yang panjang, dan tentunya harus dikonfirmasi
> oleh sejarawan. Yang pasti masjid itu sampai saat ini tidak termasuk dalam
> daftar cagar budaya. Masjid itu terakhir dipugar pada tahun 2007.
> (A-132/A-147)***
>
> Cite:
>
>
>
> 
>

Kirim email ke