RE: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-02 Terurut Topik achmad.chodjim
Saya ikut nimbrung untuk mengomentari tulisan Mbak Dini terhadap Mbak Mei. 
Komentar ini sebagai tausiah alias nasehat belaka, dan mudah-mudahan tidak 
perlu dianggap sebagai serangan... :-)

1) AJARAN
Nabi Muhammad saw diutus sebagai seorang rasul untuk menyampaikan ajaran Islam 
yang datangnya dari Allah swt. Tentunya, kita sepakat. Lalu, Nabi wafat. Apa 
yang terjadi? Ternyata, yang terjadi bukan pelurusan ajaran, tapi perebutan 
kekuasaan yang akhirnya dimenangkan oleh Abu Bakar. Begitulah ceritanya

Bagaimana dengan ajaran Islam? Ya..., yang berguru kepada Abu Bakar ya akan 
menyampaikan Islam ala yang dipahami Abu Bakar. Yang ke Ali ya akan 
menyampaikan Islam sebagaimana yang diajarkan oleh Ali. Yang ke Ibnu Mas'ud ya 
menyampaikan ajaran Islam ala Ibnu Mas'ud, dan lain-lain juga demikian. Jadi, 
dari asal mulanya ya sudah ada perbedaan pemahaman terhadap ajaran Islam, meski 
pada waktu itu satu-satunya sumber ajaran Islam adalah Alquran (lha wong Hadis 
baru dibukukan 3 abad kemudian).

Pada saat kekhalifahan dipegang Ali kw, perbedaan menajam. Lahirlah 3 sekte 
dalam Islam, yaitu kelompok yang pro Ali, pro Muawiyah dan Khawarij. Yang 
paling keras adalah Khawarij atau Haruriyah itu, yang mengkafirkan kelompok Ali 
dan Muawiyah.

Kelompok-kelompok itu bukan mengecil tapi malah membesar jumlahnya. Mengapa? 
Karena di antara yang pro-Muawiyah itu pun terdiri dari beberapa paham. Yang 
pro-Ali pun demikian. Khawarij juga. 

Pada abad II H, dalam hal fikih agama orang-orang pada berguru kepada Imam 
Ja'far ash shadiq, cicit Rasulullah. Mereka yang berguru ini tidak mau terlibat 
dalam perseteruan politik kekuasaan dalam agama Islam. Lalu lahirlah madzhab 
Hanafi (seorang murid Imam Ja'far) di abad ke-2 itu. 

Di sisi politik, pada abad ke-2 itu terjadi runtuhnya Daulat Umayyah dan 
digantikan berdirilah Daulat Abbassiyah di Bagdhad. Untuk menggulingkan Daulat 
Umayyah, keturunan Abbass bekerja sama dengan orang-orang Syi'ah yang pro-Ali 
itu. Tapi, setelah Bani Abbass berdiri, yang pro-Ali disingkirkan. Makanya, di 
kalangan Syi'ah pasca Ja'far juga mengalami perpecahan, karena adanya perbedaan 
sikap dalam menghadapi Daulat Abbassiyah. Dan, perbedaan aliran ini semakin 
banyak setelah dibukukannya Hadis di abad III H. Karena, Hadis sendiri 
dibukukan setelah lahirnya imam-imam madzhab fikiyah dalam agama Islam.

Perlu diketahui, terjadinya perbedaan dalam paham politik membawa juga 
perbedaan dalam hal fikih. Makanya, jangan heran bila Wahabi semula berdiri di 
atas landasan teologi, akhirnya juga memiliki fikihnya tersendiri. Dus, di 
sinilah kita harus arif, dan tidak perlu terseret dalam sesat-menyesatkan umat 
Islam yang lain!

Bagaimana dengan Ahmadiyah Qadiyani yang difatwa sesat oleh MUI dan dianggap 
berada di luar Islam? Ahmadiyah juga lahir dari anak kandung umat Islam! Anda 
mungkin termasuk yang percaya bahwa di hari akhir Imam Mahdi dan Nabi Isa itu 
diturunkan kembali ke bumi ini. Turunnya Imam Mahdi dan Nabi Islam itu sudah 
menjadi kepercayaan dari bagian terbesar umat Islam. 

Orang Ahmadiyah mengklaim bahwa Mirza Ghulam Ahmad itu adalah Mahdi dan 
sekaligus Nabi Isa yang diturunkan kembali. Salahkah klaim itu?? Kalau klaim 
itu salah, ya harus diberantas dulu ajaran tentang akan datangnya Imam Mahdi 
dan Isa as ke bumi lagi itu!

Marilah kita perkokoh persatuan umat dan jangan mau dipecah-belah oleh setan!

Wassalam,
chodjim  

  

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Dini
Sent: Monday, August 01, 2005 12:43 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh
adap Ahmadiyah

 Namanya juga ajaran mbak.. susah berantasnya..lah udah sebati 
ama akal pikiran, Komunisme aja keliatannnya dah mati..padahal masih 
ada...:P masih untunglah MUI berani larang..seenggaknya ntar anak 
cucu kita bakal tau..ini salah itu salah..:P gak kebingungan lagi 
buka2 Buku..kan tinggal liat Fatwa..:P


::: Bedain antara Kriminal dengan Aqidah mbak, Kriminal berhubungan 
dengan sesama Manusia..dan jelas ada hukum Negara yang mengaturnya.. 
dan akal juga tau itu emang bener SALAH, bedain antara penipu 
AKIDAH... gak semua orang tau itu salah, kecuali orang2 yang tau 
Agama, tau Syariah...:) 

::: Cinta dimana2 itukan perasaan subjectif..:) yah kadang gara2 
cinta orang juga sanggup bunuh diri.. mendingan mana? bunuh diri 
karena manusia ato Jihad demi Allah dengan balasan surga? -kalo emang 
masih ngaku muslim- 

Dan kalo ada temen gw, guru gw, yang kek gitu keknya gampang aja deh 
jawabannya.. coba dialog.. dan kalo gak berhasil yah diemin aja..:P 
gak usah bunuh dulu, dia lom berani bilang terang2an kan, masih 
dirumah aja dengan akidahnya..ngapain juga dibunuh.. terus coba mbak 
cari alasan dimana aja..mana ada ajaran Islam yang ngehalalin 
NGERAMPOK demi agama??? dalam sejarah Islam manapun..ketika 
pendudukan Islam malah yang ada adil2.. beda sama Barat.. yang malah 
bunuh, 

[wanita-muslimah] Anak yg di kerasi : Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-02 Terurut Topik santi_yasmini
Saya paling tidak setuju dengan yg namanya kekerasan, apalagi 
terhadap anak. Anak tidak ada pilihan selain menerima krn memang 
belum kuat meninggalkan rumah dan pergi hidup sendiri.

Coba tanya sama siapa saja yg pernah dikerasi semasa kecilnya. 
Biarpun kita 100% tahu orang tua kita sayang sama kita, tapi kalau 
kita pernah 'dihajar' sama mereka, pasti kenangan pahit itu muncul 
terus.

Saya tidak percaya kalau Nabi Muhammad pernah memukul siapa pun, 
apalagi anak kecil, dalam rangka mendisplinkan ritual agama. Yg 
paling penting itu contoh. Dan contoh itu bukan menjalankan wajib 
solat belaka, tapi apa yg bisa dihasilkan dari solat itu: misalnya 
menjadi sabar akan cobaan krn bisa 'kontak' dengan Sang Pencipta. 
Buat apa rajin solat tapi sbg orang tua kerjanya marah2 melulu, 
ngegosip, judes, tukang berkelahi dsb. Lantas anak akan bertanya: 
Buat apa pula orang tua saya solat?

Santi

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Di negeri-negeri seperti  Skandinavia dilarang memukul anak. Bila 
terjadi 
 hal demikian orang tua bisa dihukum dan anak diambil oleh kantor 
urusan 
 sosial.
 
 - Original Message - 
 From: L.Meilany [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, August 02, 2005 1:41 AM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Anak yg di kerasi : Re: PP 
Muhammadiyah 
 Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah
 
 
 
  Nimbrung :
  Tindakan peringatan dengan fisik [ dipukul, di jewer, dikurung] 
lebih 
  diingat-ingat
  sampai tua. Suka menimbulkan 'dendam'. Begitu juga perlakuan dia 
nantinya 
  sebagai ortu.
  Padahal yg lebih baik adalah : memberi contoh dan mampu memahami.
 
  Cobalah memutar balik kejadian waktu kecil, knapa dulu ia gak 
mau 
  sholat?, sehingga di pukul
  oleh ortunya? . Gimana rasanya waktu dipukul? Sebenarnya ingin 
  diperlakukan seperti apa waktu itu?
  Kalo mau memutar kembali mesin waktu : Rasanya lebih suka 
ditanya, knapa 
  dia gak mau sholat,
  si anak ingin bertanya knapa ortunya juga gak pernah kliatan 
sholat ?, Gak 
  pernah menjadi imam?
  :-)
  Anak2 jaman sekarang lebih kritis, rasa ingin taunya besar, gak 
bisa gitu 
  menerapkan model ajaran
  jaman nenek moyang dulu; yg tentunya situasinya juga beda.
 
  Bisa2 anak2 itu mengadu karena mendapat perlakuan kekerasan.
  Bahasanya yg lagi populer : KDRT, child abuse, lalu iklan susu 
child 
  stress - karena tindakan ortu yg terlalu menuntut.
  :-))
 
  salam
  l.meilany
 






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [wanita-muslimah] Anak yg di kerasi : Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-02 Terurut Topik achmad.chodjim
Kesalahan paling pokok adalah menerjemahkan kata dharaba dengan memukul. 
Padahal dalam salah satu maknanya ialah menasehati atau memberikan solusi. 

Salam,
chodjim


-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of santi_yasmini
Sent: Tuesday, August 02, 2005 2:01 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Anak yg di kerasi : Re: PP Muhammadiyah
Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah


Saya paling tidak setuju dengan yg namanya kekerasan, apalagi 
terhadap anak. Anak tidak ada pilihan selain menerima krn memang 
belum kuat meninggalkan rumah dan pergi hidup sendiri.

Coba tanya sama siapa saja yg pernah dikerasi semasa kecilnya. 
Biarpun kita 100% tahu orang tua kita sayang sama kita, tapi kalau 
kita pernah 'dihajar' sama mereka, pasti kenangan pahit itu muncul 
terus.

Saya tidak percaya kalau Nabi Muhammad pernah memukul siapa pun, 
apalagi anak kecil, dalam rangka mendisplinkan ritual agama. Yg 
paling penting itu contoh. Dan contoh itu bukan menjalankan wajib 
solat belaka, tapi apa yg bisa dihasilkan dari solat itu: misalnya 
menjadi sabar akan cobaan krn bisa 'kontak' dengan Sang Pencipta. 
Buat apa rajin solat tapi sbg orang tua kerjanya marah2 melulu, 
ngegosip, judes, tukang berkelahi dsb. Lantas anak akan bertanya: 
Buat apa pula orang tua saya solat?

Santi

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Di negeri-negeri seperti  Skandinavia dilarang memukul anak. Bila 
terjadi 
 hal demikian orang tua bisa dihukum dan anak diambil oleh kantor 
urusan 
 sosial.
 
 - Original Message - 
 From: L.Meilany [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, August 02, 2005 1:41 AM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Anak yg di kerasi : Re: PP 
Muhammadiyah 
 Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah
 
 
 
  Nimbrung :
  Tindakan peringatan dengan fisik [ dipukul, di jewer, dikurung] 
lebih 
  diingat-ingat
  sampai tua. Suka menimbulkan 'dendam'. Begitu juga perlakuan dia 
nantinya 
  sebagai ortu.
  Padahal yg lebih baik adalah : memberi contoh dan mampu memahami.
 
  Cobalah memutar balik kejadian waktu kecil, knapa dulu ia gak 
mau 
  sholat?, sehingga di pukul
  oleh ortunya? . Gimana rasanya waktu dipukul? Sebenarnya ingin 
  diperlakukan seperti apa waktu itu?
  Kalo mau memutar kembali mesin waktu : Rasanya lebih suka 
ditanya, knapa 
  dia gak mau sholat,
  si anak ingin bertanya knapa ortunya juga gak pernah kliatan 
sholat ?, Gak 
  pernah menjadi imam?
  :-)
  Anak2 jaman sekarang lebih kritis, rasa ingin taunya besar, gak 
bisa gitu 
  menerapkan model ajaran
  jaman nenek moyang dulu; yg tentunya situasinya juga beda.
 
  Bisa2 anak2 itu mengadu karena mendapat perlakuan kekerasan.
  Bahasanya yg lagi populer : KDRT, child abuse, lalu iklan susu 
child 
  stress - karena tindakan ortu yg terlalu menuntut.
  :-))
 
  salam
  l.meilany
 






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links



 




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Rengeng-Rengeng: Duh, MUI ....

2005-08-02 Terurut Topik Muh Syafei
Duh, MUI 

[5.8] Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang 
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. 
Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong 
kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih 
dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah 
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Kalau seandainya ditanya, setujukah saya dengan faham Ahmadiyah, 
tentunya saya jawab tidak setuju!, terutama terhadap Ahmadiyah 
Qadiyani yang mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi. Begitu pula jika 
ditanya setuju atau tidaknya terhadap (aqidah/dogma) agama Kristen, 
Hindu, Budha, atau bahkan ateisme serta aliran-aliran lain dalam Islam, 
tentu saya jawab tidak setuju!', karena buktinya saya masih menganut 
agama Islam sesuai yang saya fahami. Secara manusiawi, ketidak setujuan 
saya sedikit banyak tentu menimbulkan rasa tidak suka. Ketimbang 
Ahmadiyah yang maju dan berkembang, saya lebih suka faham yang saya anut 
yang berkembang. Ketimbang agama Kristen, Hindu, Budha, dan lainnya, 
tentu saya lebih senang melihat Islam yang berkembang pesat melebihi 
agama-agama lainnya.

Saya punya hak penuh untuk setuju/tidak setuju maupun suka/tidak suka 
terhadap segala sesuatu, termasuk suatu agama dan aliran agama. Dan saya 
akan protes keras serta melakukan perlawanan sedaya upaya, jika dipaksa 
harus setuju/tidak setuju atau suka/tidak suka terhadap sesuatu. Ini 
pikiran saya, ini pendapat saya, dan ini keyakinan saya! Tak satu orang 
pun berhak ikut campur, dalam pengertian sengaja menghambat atau memaksa 
ke suatu arah tertentu.

Inilah salah satu hak paling azasi bagi tiap manusia. Suatu hak yang 
tidak pada tempatnya dirampas oleh siapapun dengan dalih apapun. Hak 
seperti ini sekaligus mengandung konsekuensi suatu kewajiban, yakni 
kewajiban untuk menghormati hak-hak orang lain yang sama dan serupa. 
Dengan hanya mau menuntut hak, tanpa mau menunaikan kewajiban untuk 
menjaga hak orang lain, sungguh merupakan suatu sikap egois dan zhalim.

Dalam kasus penyerangan dan pengrusakan Jamaah Ahmadiyah Indonesia 
(JAI), sikap pengecaman terhadap tindakan tersebut lebih sering 
dipelintir sebagai pembelaan terhadap faham Ahmadiyah, pembelaan 
terhadap aliran -yang dianggap- sesat. Substansi pembelaan yang berupa 
pembelaan terhadap hak meyakini dan menjalankan agama/kepercayaan sesuai 
keyakinan masing-masing, seperti sengaja dikaburkan.

Dalam sistem demokratis, secara normatif, MUI atau siapapun berhak untuk 
mengeluarkan fatwa bahwa Ahmadiyah (atau aliran) lain sesat, karena ini 
merupakan hak berpendapat yang juga dimiliki MUI. Namun, di sisi lain 
Ahmadiyah, atau siapapun yang divonis sesat oleh MUI, juga punya hak 
untuk membela diri dan menyatakan pendapat tanpa boleh dihalang-halangi 
oleh siapapun. Jika, MUI setelah mengeluarkan fatwa kemudian 'merayu' 
otoritas negara untuk mendukung ataupun mengimplementasikan fatwanya, 
sungguh ini suatu sikap pengecut yang tidak pantas disandang oleh orang 
yang bergelar -atau menggelari dirinya- ulama.

Beranikah MUI mempertahankan fatwanya dalam debat publik dengan 
Ahmadiyah ataupun aliran lain yang difatwa sesat? Saya tidak yakin, 
sebab MUI belum menunjukkan suatu kemajuan sejak menggelar 'pengadilan' 
sepihak terhadap aliran Syiah beberapa tahun yang lalu. Dan sungguh, 
saya hanya bisa mengelus dada melihat lembaga yang mengklaim dirinya 
sebagai pembimbing serta teladan umat ini tidak kunjung beranjak dewasa, 
serta masih sanggup mempertontonkan (setidaknya diam terhadap) suatu 
kezhaliman yang sangat telanjang. Duh, MUI .




[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Cambuk Turunkan Angka Kejahatan di Bireun

2005-08-02 Terurut Topik Dadang Fahmi (QA)
Bagi yang Ragu dan tukang hujat hukum Islam

Cambuk Turunkan Angka Kejahatan di Bireun
Selasa, 02 Agustus 2005 | 10:02 WIB 

TEMPO Interaktif, Bireun:Setelah hukuman cambuk diterapkan, angka kejahatan
di provinsi Bireun Nanggroe Aceh turun drastis. Menurut Mustafa A.
Geulangga, Bupati Bireun, untuk perjudian, minuman keras, dan perzinahan,
turun sebanyak 70 persen setelah adanya penerapan hukuman cambuk. 

Menurutnya hukuman cambuk sangat efektif bukan karena sakitnya, Tetapi
lebih karena perasaan malu. Hingga saat ini, masih tersisa delapan orang
lagi untuk pelaksanaan hukuman cambuk, ujarnya saat menerima kunjungan
Menteri Percepatan Pembangunan Kawasan Tertinggal Saifullah Yusuf, Selasa
(2/8). 

Mustafa juga menjelaskan alasannya Bireun menjadi kota pertama di Aceh yang
melaksanakan hukuman cambuk. Judi togel sudah sangat meresahkan masyarakat
di Bireun, dengan hukuman moral seperti ini saya yakin hasilnya akan sangat
efektif, katanya. 

Hukuman cambuk di Aceh dilaksanakan untuk empat hal yaitu, kemaksiatan,
perjudian, minuman keras, dan ibadah. Jika seorang pria dewasa tidak
melaksanakan salat Jumat sebanyak tiga kali, maka ia dapat juga dikenakan
hukuman cambuk, ujar Mustafa. 

Saat ini sudah ada 75 polisi syariat untuk melakukan pengawasan terhadap
masyarakat Aceh. Yudha Setiawan



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-02 Terurut Topik MEY Sirajudin
Wah jawabannya melebar gitu ya:-) saya kira yang lainnya diluar konteks dari 
Ahmadiyah itu sendiri, maka yang perlu dijawab adalah:
 
Kalo MUI sekedar mengeluarkan fatwa saja, saya kira bubarkan saja MUI toch 
tidak ada gunanya, jika fatwa cuman sekedar omong doang:-). alias ngomong tanpa 
dasar hukum.
 
Tentang muslimah yang pake jilbab trus makan direstoran yang tdk jelas 
kehalalannya, saya kira itu tidak nyambung, apa lagi mesti dikeroyokin!!! bisa 
jadi dia tidak tahu atau bisa jadi tingkat pemahamannya belum memadai. jadi 
tidak masuk katagori yang perlu dikaitkan dgn Ahmadiyah, dan ngapain pula mesti 
ngeboikot restoran tsb, itu mah merusak pagar orang karena pemiliknya muslim 
atau bukan??? kalo bukan muslim kita tdk punya kewajiban apa2 baik mengingati 
dengan kata2 ataupun dengan power dan mereka punya hak buat dilindungi dalam 
urusan muamalah. 
 
Ttg Ahmadiyah, jelas mereka berdagang akidah alias mempromosikan diri ttg 
adanya kelompok Ahmadiyah dengan mendompleng nama islam, kemudian memplesetkan 
ajaran islam menjadi ajaran yang ngawur.  Memangnya mau memelihara manusia 
ngawur yang sudah melecehkan ayat2 Allah??? ibaratnya kita punya saudara yang 
sesat, kan perlu disembuhkan untuk kembali ke ajarannya yang sesungguhnya, baik 
dengan kata2 atau dengan kekuatan fisik alias digebuk, kan gebukannya tidak 
sampai membunuh.
 
Saya sependapat dengan MUI ketika berbicara di Metro bahwa Ahmadiyah tidak 
perlu didialog kan kembali karena kasusnya bukan kasus abu2 alias jelas hitam 
dan putihnya.

TTg dendam mah itu sih biasa selama manusia memiliki hawa nafsukecuali kalo 
hawa nafsunya itu dikebiri:-)...
 
Yang lainnya saya cuek-in ya:-) saya kira tdk perlu memperdebatkan lagi toch 
MUI sudah mengeluarkan fatwa yang lumayan baik..khususnya buat umat islam itu 
sendiri. OK kah!!
L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ngegosip MUI :  
MUI kan cuma kasih fatwa. Misal, kasih fatwa halal-haram [ ini jobnya milis 
tetangga]
Tapi kalo orang islam, berjilbab [cirinya] mau makan juga yg tidak sesuai fatwa 
MUI, misal di 
resto jepang X, bekeri X yg belum bersertifikat halal, kan gak apa2 juga? 
Urusannya sendiri2.
Kan gak ada kekerasan, gak ada yg ribut2. Restonya juga gak diboikot, gak di 
demo.
Fatwa MUI itu kan cuma petunjuk, mau dilaksanakan atau tidak, ya terseraaah 
umatnya!
Apa ada sanksi hukumnya?, kan cuma sanksi sosial [umat islam] saja.

Jadi kan 'pilihan' itu diserahkan pada kedewasaan, iman[!] umat islam nya 
sendiri. Nggak usah maksa!
Mestinya begitu juga, umat islam [ khususnya FPI dan fansnya] dalam menyikapi 
kasus JAI,...
kalo mau di hubungkan dengan fatwa sakti MUI.
:-)
---
Seperti yg diceritakan Mia juga Chae juga He-Man, ada hal2 yg lain yg gak 
terpikirkan.
Gimana, keluarga2 dari JAI itu ?
Istri2, anak2 yg masih kecil menyaksikan kekerasan yg ditimpakan kepada ortu 
mereka???
Jaman PKI - suharto kasus seperti He-Man rasakan mungkin tidak seheboh 
pemberitaan media masa kini.
[ bener gak sih?]
Tapi sekarang? Siaran TV yg gratis aja dah di mana-mana. Orang2 yg ngakunya 
miskin bela2-in
masang TV. Pemberitaan kadang2 di besar2-kan, bikin orang2 mudah naik darah di 
lain pihak, 
bikin orang semakin dikucilkan di pihak lain...
Ini kan sama saja dengan pembunuhan karakter juga menumbuhkan tunas2 kekerasan
[ berlebihan-lebihan gak sih?]

Orang2 yg ga tau apa2 akan ter stigma terus sepanjang masa.
Anaknya Ali Sadikin di jaman suharto gak bisa jadi PNS, kerja swasta juga 
banyak halangan lantaran bapaknya
tersangkut petisi 50.
[begitu kan?]
Contohnya : Ada litsus untuk lamaran kerjaan, harus minta surat keterangan 
tidak tersangkut G-30S PKI
padahal lahirnya saja sudah di atas tahun 65. Gak juga kenal atau ada hubungan 
dengan PKI.
Itu contoh yg konyol Ada PNS yg di pecat lantaran sepupu neneknya yg dah 
meninggal anggota PKI terkenal.
[Masuk diakal nggak sih?]
Di milis WM ada juga kan membernya yg menjadi 'buangan' lantaran peristiwa 
G-30S.
Pak JJ Kusni , benarkah demikian, salam hormat untuk bapak.

Kekerasan menciptakan dendam kata Chae.
Kata2 mutiara, bijak bestari dari para survivor, keluarga yg terzalimi adalah : 
Memaafkan untuk tidak melupakan 
( supaya perstiwa kekerasan jangan sampai terjadi lagi]
Tapi apakah bisaSemudah itukah?

Karena perkara patah hati lantaran diremehkan dilecehkan harga diri saja, bisa 
menimbulkan 'dendam'.
Di rampok di bus [ seperti baru2 ini terjadi pada teman kita, member WM ] juga 
menyisakan kepedihan.
Apalagi yg fahamnya yg di hina, apa tidak menimbulkan sakit hati, di kemudian 
harinya?

Jadi sebenernya masalah tindak kekerasannya itu yg gak bijaksana yg gak islami.
Katanya kan islam, penuh kasih sayang -rahman dan rahim, damai, rahmatin lil 
alamin :-), kok gini ya prakteknya?

Seperti yg dialami Mia. Mia kan gagah berani, srikandi :-D.
Nah gimana bagi perempuan, anak2 yg cuma bisa menangis dan menangis, 
menghiba-hiba mohon
ampun, supaya suami, bapaknya, abangnya, pamannya nggak di apa2-in oleh para 
'pejuang'.? 

Kalo 

[wanita-muslimah] Pernikahan Nabi Musa dengan Puteri Syafura---Cinta II [5]

2005-08-02 Terurut Topik huttaqi

Cinta II [5]
 

Pernikahan Nabi Musa dengan Puteri Syafura
 

Ketika Nabi Musa tiba di negri Madyan, beliau beristirahat sejenak duduk di 
bersandar sebuah batu sambil mengamati sekelilingnya. Ada dua sumberan air di 
situ. Yang satu tertutup batu besar, yang satunya tidak.

Seorang gadis cantik jelita sedang menggembalakan kambing dan ikut antri 
diantara antrian yang panjang untuk mengambil air buat minum.

Nabi Musa tak berdiam diri melihat hal itu, dengan sopan beliau menawarkan 
bantuannya pada sang gadis untuk mengambilkan air disumberan yang satunya.

Sang gadis mengangguk pelan, dan mengikuti Musa menuju sumberan air yang 
satunya.

Batu besar yang menutup sumberan itu sedikit demi sedikit digeser oleh Nabi 
Musa, dan sampai akhirnya batu itu pindah tempat, tampaklah sumberan yang lebih 
deras dari yang satunya dan lebih bersih dari yang satunya.

Kambing-kambing sang gadis dengan riang gembiranya menghilangkah hausnya.

Beberapa saat kemudian sang gadis berlalu,

Nabi Musa kembali berteduh sambil bertafakur.

 

Di rumah, sang gadis mengkisahkan pengalamannya tadi kepada ayahanda, Nabi 
Syuaib a.s.

Mendengar kisah itu, sang ayah memerintahkan anaknya tadi, Syafura, untuk 
menemui Musa dan mengundang Musa untuk datang kerumah mereka.

 

Sampailah Syafura di tempat Musa berteduh, sambil menunduk malu, ia 
berkata,Tuan, ayah saya mengundang tuan ke rumah, kalau tuan berkenan

Musa menganggukkan kepala dan berjalan di depan syafura, sambil sesekali 
syafura menunjukkan arah menuju rumahnya.

 

Syafura berbisik kepada ayahnya,

Ayah, pekerjakanlah dia di sini. Sesungguhnya sebaik-baik orang yang bekerja 
pada kita adalah orang yang kuat lagi jujur

 

Ayah belum tahu kekuatannya dan kejujurannya anakku, jawab Nabi Syuaib.

 

Syafura menjawab,Seperti yang syafura ceritakan tadi ayah, ia sanggup 
menggeser, malah sepertinya mengangkat batu besar yang tidak ada seorangpun 
yang kuat menggesernya. Dan ketika tadi berjalan bersama, ia mempersilahkan aku 
untuk berjalan di belakang, agar ia tidak memandang syafura.

 

Demikianlah syafura mencoba meyakinkan ayahnya.

 

Beberapa waktu kemudian, timbullah minat Nabi Syuaib untuk menikahkan puterinya 
dengan Nabi Musa.

 

Aku seorang musafir fakir, bagaimana aku dapat memberikan mas kawin untuk ini 
?, jawab Musa setelah diminta kesediaannya.

Mas kawinmu adalah menggembala kambingku selama delapan tahun. Jika ingin 
menyempurnakannya sampai sepuluh tahun, maka itu adalah kerelaanmu.

 

Demikianlah, kemudian dilangsungkan pernikahan Nabi Musa dengan Syafura.

 

Setelah menikah, Nabi Syuaib memerintahkan pada Nabi Musa untuk masuk ke sebuah 
kamar.

Silakan kamu pilih sebuah tongkat untuk menggembala Musa

Musa memilih sebuah tongkat,

Jangan yang itu, kembalikan yang itu dan pilihlah lagi, seru Nabi Syuaib.

Meski Musa heran mengapa tidak boleh memilih tongkat yang itu, sekali lagi Musa 
memilih dan sekali lagi, tongkat itu lagi yang terpilih,

Demikian seterusnya. Akhirnya oleh Musa tongkat itu tetap diambil.

Nabi Syuaib yang merasa, memang tongkat itu diperuntukkan bagi Musa, kemudian 
ia berkata, itu adalah tongkat titipan dari malaikan Jibril. Memang sudah 
menjadi hakmu Musa.

 

Tongkat inilah yang di suatu hari terkenal banyak mengeluarkan mukjizat. 
Sampai-sampai terbelahnya lautan ketika dikejar oleh Fir'aun juga melalui 
tongkat ini.

 

 ..

 

salam

huttaqi

www.huttaqi.com


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Masdar Minta Fatwa MUI Tentang Pluralisme Dicabut

2005-08-02 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/08/02/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Masdar Minta Fatwa MUI Tentang Pluralisme Dicabut 


JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masdar Farid Mas'udi 
mengimbau Majelis Ulama Indonesia (MUI) mencabut fatwanya, khususnya yang 
berkaitan dengan masalah pluralisme, sekularisme dan liberalisme, karena 
dikhawatirkan dapat memicu meluasnya kekerasan yang mengatasnamakan agama. 

Fatwa MUI yang mengharamkan masalah pluralisme, sekularisme dan liberalisme itu 
dengan definisi, liberalisme adalah pemikiran Islam yang menggunakan pikiran 
manusia secara bebas, bukan pemikiran yang dilandaskan agama. Sedangkan 
sekularisme adalah paham yang menganggap agama hanya mengatur hubungan antara 
manusia dengan Tuhan. Sementara, hubungan antara manusia dengan manusia tak 
bisa diatur agama. 

Sedangkan pluralisme diharamkan karena menganut paham semua agama adalah sama 
dan bahwa agama bersifat relatif dan tidak ada yang boleh mengklaim agamanya 
adalah agama yang paling benar. 

Dengan tidak mengurangi keinginan menghormati MUI kami mengimbau kiranya fatwa 
lembaga ini, khususnya yang berkaitan dengan pandangan pluralisme, sekularisme 
dan liberalisme dapat ditarik dahulu untuk dipikirkan kembali dengan kearifan 
dan kedalaman ilmiah sesuai dengan karakter sejati ulama, katanya di Jakarta, 
Senin. 

Ketua Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) itu khawatir 
fatwa MUI tersebut akan mengakibatkan semakin meluasnya kekerasan atas nama 
agama. Bagi kelompok yang selama ini kerap melakukan aksi kekerasan, fatwa 
tersebut dapat dijadikan sebagai pembenaran atas tindakan mereka. Mengeluarkan 
fatwa seperti itu sungguh-sungguh berisiko. Sangat dikhawatirkan itu akan 
dipakai oleh orang-orang yang sudah ketagihan dengan kekerasan untuk 
menjustifikasi tindakan mereka. Jika ini terjadi, sulit dihindari bahwa MUI 
telah menjadi inspirator tindakan-tindakan kekerasan itu, katanya. 

Dikatakannya, fatwa soal pluralisme, sekularisme dan liberalisme tidak dapat 
dijadikan landasan bagi aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan kekerasan 
atas nama agama, karena pada prinsipnya negara adalah lembaga publik yang harus 
memerankan fungsi sebagai pelindung bagi semua orang. 

Jika memang MUI merasa berwenang dan bersikeras memfatwakan, kami kira itu 
terserah. Akan tetapi hal itu sama sekali tidak bisa dijadikan acuan oleh 
aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan kekerasan atas nama agama, karena 
satu prinsip negara adalah lembaga publik milik orang banyak, katanya. 

Menurut Masdar, fatwa merupakan aplikasi norma fikih yang diperuntukan bagi 
hal-hal yang bersifat tindakan atau perbuatan obyektif seperti masalah 
perjudian, korupsi, suap dan politik uang. Fatwa yang ditujukan terhadap 
hal-hal yang bersifat pemikiran atau pandangan hidup terasa melampaui batas dan 
tidak lazim. 

Lebih lanjut Masdar menambahkan, kegiatan penetapan hukum sebagai tahap 
pengambilan kesimpulan tidak bisa diputuskan secara mendadak, tapi harus 
melalui suatu tahap yang disebut tashawwur atau rekonstruksi dan definisi 
masalah. 

Jika kita mau menjatuhkan hukum atas suatu masalah maka harus jelas perkara 
itu sebagaimana adanya, bukan bagaimana yang saya mau atau saya khayalkan 
sendiri. Tashawwur inilah yang akan menentukan mutu dari hukum yang 
disimpulkan, katanya. (E-5) 


Last modified: 2/8/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Fatwa Panas MUI

2005-08-02 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/08/02/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Fatwa Panas MUI
 

Muhtadin AR 

FATWA Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan pluralisme, sekularis, 
dan liberalisme agama, menarik untuk didiskusikan lebih lanjut. Pasalnya, fatwa 
tersebut lalu ditangkap banyak orang sebagai penjelmaan untuk mengatur dan 
mengekang akidah umat Islam. 

Lalu yang menjadi pertanyaan, haruskah MUI mengambil peran sentral dalam 
persoalan akidah umat Islam? Bukankah fatwa MUI yang terkait dengan akidah 
telah terbukti membawa dampak pada munculnya kekerasan yang dialami oleh 
anggota Jemaah Ahmadiyah di Kampus Mubarak Parung Bogor beberapa waktu lalu? 

Memang MUI adalah kumpulan para ulama, yang dalam hadits, ulama itu disebut 
sebagai pewaris para nabi (al ulama warasatul anbiya), dan penjaga moralitas 
umat (khadimul ummah). Juga keberadaannya diakui oleh pemerintah yang sah. 
Namun, bagaimana jika wejangan dan fatwa-fatwanya ternyata 'kurang' begitu 
membawa kemashlahatan? Tetapi justru menjadi legitimasi bagi munculnya 
kekerasan dan keresahan? 

Dalam posisi inilah fatwa tersebut layak didiskusikan. Pertama, kalau kita 
membuka kembali sejarah munculnya fatwa dalam Islam, bahwa fatwa (secara 
kelembagaan) itu diberikan oleh seorang qodli (hakim) dalam masalah-masalah 
syariat, bukan masalah akidah, dan sifatnya pun tidak mengikat. Pendapat ini 
sangat beralasan karena wacana syariat (fiqih) memang lebih mendominasi 
kehidupan masyarakat, ketimbang masalah akidah yang muaranya pada hati pribadi. 

Kedua, kalaupun MUI harus mengeluarkan fatwa dalam rangka amar ma'ruf nahi 
munkar, dan itu pun karena permintaan maka tidak boleh dilakukan dengan 
agresif. Artinya, tidak harus semua masalah yang tidak diminta pun lalu diberi 
fatwa dan dipaksakan kepada seluruh umat. Bukankah Allah sendiri telah 
memperingatkan Nabi Muhammad SAW agar tidak melakukan dakwah model ini. 

Disebutkan, Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan. (QS. 
11:12); Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan 
kepada orang-orang yang buta agama (ummi): 'Maukah kalian masuk Islam'. Jika 
mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika 
mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan. (QS. 3:20). 

Di sini perlu ditegaskan bahwa fatwa dan seruan itu berbeda dengan hukum. Jika 
fatwa itu sifatnya tidak mengikat dan sesungguhnya hanya berlaku pada orang 
yang meminta fatwa, maka hukum sifatnya mengikat dan berlaku untuk semua, baik 
ia meminta ataupun tidak. 

Untuk itu, ketiga, menjaga akidah sesungguhnya bukanlah tugas dan tanggung 
jawab MUI, tetapi tugas dan tanggung jawab masing-masing individu. Tidak 
seorang pun berhak untuk mengarahkan dan memberi acuan terhadap akidah yang 
lainnya agar sama, karena Tuhan sendiri juga tidak pernah memaksa hambanya. 
(baca: QS. 18:29; QS. 10:99; QS. 2:256). 

Argumen ini semakin menemukan relevansinya jika kita mengaitkan dengan 
pertanggungjawaban di akherat kelak. Bukankah di hadapan Tuhan kelak, 
pertanggungjawaban itu sifatnya pribadi, dan seseorang tidak akan pernah 
menanggung dosa orang lainnya? 

Dan bukankah konsekuensi dari semua itu adalah bahwa setiap umat manusia harus 
menerima keragaman keimanan, kepercayaan dan perbuatan? Dan bukankah itu 
berarti suatu praktik keagamaan tidak boleh dinilai berdasarkan atas penilaian 
(ijtihad) manusia lainnya sebagai sesama pemeluk agama? 

Dari sinilah kita melihat bahwa fatwa MUI itu berlebihan. Karena fatwa ini 
sangat rawan terhadap munculnya monopoli atas tafsir agama. Padahal, tafsir 
atas agama itu tidak boleh dimonopoli oleh siapapun. Tidak ada seorang pun yang 
memiliki hak untuk mengklaim sebagai pemegang otoritas dalam Islam. 

Sebagaimana ditulis Khaled Abou el Fadl dalam Speaking in God's Name (2003), 
karena pemegang otoritas dalam Islam itu hanya ada pada Tuhan, Al-Qur'an, dan 
Nabi. Maka yang sekarang ini ada, termasuk MUI, hanyalah penafsir yang tidak 
memiliki 'hak' untuk menjadi 'juru bicara' Tuhan. 

Memang, dalam al-Qur'an disebutkan: fas aluu ahladdzikri inkuntum la 
ta'lamuun, bertanyalah kalian kepada para ahlinya, jika kalian tidak 
mengetahuinya, tetapi ayat ini tidak bisa dijadikan justifikasi bagi para ahli 
agama untuk mewakili kehendak Tuhan dan memonopoli tafsir agama dengan 
memberikan fatwa pada seluruh persoalan agama. 

Pluralisme adalah suatu keniscayaan. Pun demikian dengan liberalisme, menafsir 
doktrin agama dengan pikiran, untuk apa manusia diberikan akal pikiran kalau 
bukan untuk menafsiri pesan dan kehendak Allah yang termaktub dalam kitab suci 
al-Qur'an? 

Kebenaran dan kemurnian suatu ajaran agama, bukan terletak pada seberapa besar 
para ulamanya memberikan garis pembatas terhadap para penganutnya untuk tetap 
berjalan pada rel yang telah ditentukan. Tetapi lebih pada seberapa besar 
penganutnya mengamalkan ajaran tersebut. Sehingga suatu ajaran tidak hanya bisa 
dinikmati oleh penganutnya saja, tetapi juga 

[wanita-muslimah] MUI Harus Direformasi

2005-08-02 Terurut Topik Ambon
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0508/02/sh08.html


MUI Harus Direformasi


Jakarta - Penggagas Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Absar Abdalla 
mengatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus direformasi karena lebih 
banyak berisi orang-orang yang konservatif dan tidak mendasarkan pada 
paradigma demokrasi. Sementara itu Rektor Universitas Islam Negeri Syarif 
Hidayatullah Asyumardi Azra menilai fatwa yang baru-baru ini dikeluarkan MUI 
sangat potensial menciptakan konflik, bukan hanya di kalangan internal Islam 
tapi juga eksternal.
Pernyataan ini disampaikan Ulil dan Asyumardi dalam jumpa pers yang digelar 
Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) di Jakarta, Senin (1/8). Acara 
tersebut dihadiri Todung Mulya Lubis, Siti Musda Mulya, Nono Anwar Makarim 
dan Clara Joewono.

Dalam pernyataan yang dibacakan Todung, P2D menyatakan fatwa MUI telah 
menanggalkan prinsip pluralisme yang merupakan fakta di Indonesia. Dengan 
menolak pluralitas kami mengkhawatirkan MUI kurang menyadari konteks 
kemasyarakatan dan kebangsaan yang ada saat ini, ujar Todung.

Ia juga menegaskan, fatwa tersebut tidak memperhatikan perkembangan dalam 
kehidupan berdemokrasi, yang mensyaratkan pluralisme guna melindungi 
kebebasan warga negara untuk berserikat dan berkumpul. Fatwa yang 
memunculkan kontroversi tersebut mencerminkan lemahnya visi kebangsaan 
demokratis dalam praktik politik pemerintahan saat ini.
Fatwa tersebut, menurut Asyumardi, tidak sesuai dengan prinsip Islam yaitu 
toleransi dan tidak sejalan dengan prinsip-prinsip dakwah. Maka 
dikhawatirkan fatwa tersebut akan menjadi alat justifikasi tindakan main 
hakim sendiri di masyarakat. Oleh sebab itu, MUI harus membuka dialog dengan 
berbagai agama.

Menyinggung tentang kualitas fatwa tersebut, Asyumardi mengatakan fatwa 
seharusnya tidak dilihat dari sudut hukum Islam saja tetapi harus ada kontak 
sosial politik sehingga relevan dengan perkembangan masyarakat. P2D juga 
meminta pemerintah tegas terhadap MUI.

Beberapa elemen masyarakat di Yogyakarta antara lain Majelis Khuddamul 
Ahmadiyah Indonesia (MKAI), PMII, Institusi Dialog Antar Iman di Indonesia 
(Dian Interfidei), Pusat Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS), Lembaga 
kajian islam dan Sosial (LkiS), JFPA, IPPNU dan Jaringan Intelektual Muda 
Muhammadiyah (JIMM) menyatakan menentang segala bentuk penyesatan di ruang 
publik dan segala bentuk kekerasan terhadap kelompok tertentu. Mereka 
menilai penyesatan dan tindak kekerasan mencerminkan ketidakdewasaan dalam 
beragama dan berpikir. (emy)
 



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Fwd: {forsimpta} Merit Dulu, Pacaran Kemudian

2005-08-02 Terurut Topik agus kurniawan


--- [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 To: [EMAIL PROTECTED]
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED]
 Date: Tue, 2 Aug 2005 08:39:53 +0700 (WIT)
 Subject: {forsimpta} Merit Dulu, Pacaran Kemudian
 
 Wahai sekalian pemuda... barangsiapa di antara
 kalian berkesanggupan (sudah 
 mampu) maka hendaklah menikah. Karena sesungguhnya
 ia (menikah) dapat memejamkan 
 mata dan menjaga kemaluan. Dan barangsiapa belum
 mampu, maka berpuasalah. 
 Maka sesungguhnya puasa itu benteng baginya.
 [HR Bukhari dan Muslim]
 
 Seorang kakak kelas saya waktu sekolah dulu, punya
 pacar yang kalo dari segi 
 fisik cukup bagus. Mereka pasangan yang serasi
 banget. Ibarat panci dengan 
 tutupnya. Klop. Maklum, yang cowok selain pandai di
 bidang akademik, ia 
 juga terampil berorganisasi dan yang wanitanya
 cerdas. Dua sejoli ini setahu 
 saya, cukup akrab dan akur. Sampe-sampe banyak teman
 yang meramalkan bahwa 
 pasangan ini bakalan terus langgeng sampe ke
 pelaminan.
 
 Ternyata, ramalan tinggal ramalan, mereka berpisah
 alias putus ketika sama-
 sama lulus sekolah dan masing-masing menikah dengan
 pasangan lain. Yah, 
 kita emang nggak bisa meramal. Dukun sekali pun
 nggak bisa meramal, mereka 
 cuma nebak. Buktinya, waktu zamannya judi nomer
 buntut (atau sekarang togel), 
 banyak orang sampe bertanya ke dukun. Hmm... kalo
 dukun tersebut tahu nomor 
 buntut, pasti bakalan masang sendiri, nggak bakal
 ngasih tahu. Tul nggak? 
 Eh, kok jadi ngomongin dukun sih? Hehehe... iya saya
 cuma ingin membuat 
 alur logika aja. Bahwa kita nggak bisa memprediksi.
 Intinya begitu. Jadi 
 kalo pun sekarang semangat pacaran dengan tujuan
 ingin menikahinya, itu 
 pun tetap masih gelap. Nah, pelajaran yang bisa
 diambil adalah kita harus 
 pandai memilih jalur dan tentunya kudu akur bin klop
 dengan panduan hidup 
 kita, yakni ajaran Islam. Setuju kan?
 Ada juga sih memang, teman saya yang pacaran sejak
 bangku SMP sampe lulus 
 SMU (karena kebetulan bareng terus dua sejoli itu),
 bahkan sampe masing-
 masing bekerja mereka tetap awet menjalin hubungan.
 Hingga akhirnya mengucap 
 ijab-kabul di depan wali dan petugas pencatat
 pernikahan dari KUA. Mereka 
 pasangan yang cukup bahagia. Model yang seperti ini
 juga nggak sedikit di 
 lapangan. Mereka berhasil membina keluarga, yang
 saling dikenalnya sejak 
 SMP melalui pacaran.
 
 Tapi kenapa saya tetep ngotot ingin membahas masalah
 ini? Kenapa pula ingin 
 mempersoalkan pacaran sebelum menikah? Ya, karena
 saya punya tanggung jawab 
 untuk menyampaikan kebenaran. Memangnya pacaran
 sebelum menikah nggak benar? 
 Memang pacaran nggak boleh? Memangnya kita bisa
 langsung menikah tanpa pacaran 
 dulu? Memang lidah tak bertulang...(eh, malah
 nyanyi!).
 
 Coba deh SMART!
 Dalam ilmu manajemen dikenal istilah SMART. Apa tuh?
 Itu rumusan dari Specific, 
 Measurable, Achievable, Reasonable, Time-phased.
 Walah, masa’ sih untuk 
 menentukan apakah memilih pacaran atau menikah aja
 kudu pake istilah-istilah 
 yang bikin ribet kayak gini? 
 Tenang sobat, saya mencoba mengenalkan rumusan ini
 karena menurut saya 
 ini berlaku umum. Untuk tujuan apa saja. Tapi
 biasanya ini akan memberikan 
 dampak yang cukup bagus untuk membuat komitmen bagi
 diri sendiri dan juga 
 orang yang kita ajak membuat sebuah komitmen. Yuk,
 kita bahas satu per satu 
 formula SMART ini.
 Spesifik artinya tertentu atau khusus. Boleh
 dibilang tujuan kita harus 
 tertentu, khusus, dan bila perlu jelas dan khas.
 Misalnya untuk apa kita 
 pacaran? Tanamkan baik-baik pertanyaan itu dalam
 diri kamu. Sama seperti 
 halnya untuk apa kita belajar. Tiap orang mestinya
 akan berbeda-beda menjawabnya 
 karena sesuai tujuan. Ada yang pacaran mungkin
 sebatas ikutan tren, ada 
 yang menjawab sekadar iseng, ada pula yang menjawab
 sebagai sarana mengenal 
 pasangan yang akan dinikahi. Eh, saya kok malah ragu
 kalo pada usia yang 
 masih ABG ini kita berkomitmen bahwa pacaran untuk
 mengenal pasangan yang 
 akan dinikahi. Tul nggak? Menurut kamu gimana?
 Jujur saja. Saya nggak nuduh, cuma saya sendiri
 sampe usia sekarang masih 
 merasakan masa-masa ABG dulu, bahwa tuntutan untuk
 memiliki kekasih (pacar) 
 lebih karena panas akibat dikomporin teman yang udah
 punya gandengan atau 
 karena kebutuhan untuk berbagi rasa dengan lawan
 jenis. Tapi sejatinya, 
 kalo ditanya tentang nikah, pasti bingung dan
 langsung kehilangan kata-kata. 
 Bahkan nggak memikirkan sedikit pun, kecuali mungkin
 kalo yang ditanya udah 
 dewasa ada yang langsung mantap menjawab sebagai
 upaya mengenal pasangan 
 untuk menikah. Jadi intinya, kalo sekadar iseng
 percuma aja. Nggak punya 
 tujuan yang jelas dan khas serta tertentu bisa
 berabe nantinya.
 
 Nah, rumus yang kedua sebuah tujuan itu harus
 Measurable alias bisa terukur. Kalo 
 tujuan belajar adalah untuk ibadah dan ingin
 mendapat wawasan, maka itu 
 pun harus terukur. Misalnya, apa yang bisa
 didapatkan dari belajar. Kira-
 kira memuaskan nggak kalo sudah dapat sampe level
 tertentu 

[wanita-muslimah] Paspor Belanda, Aku Tetap Indonesia

2005-08-02 Terurut Topik Ambon
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0508/02/sh10.html


Sisi Gelap Perkawinan Timur-Barat (12)
Paspor Belanda, Aku Tetap Indonesia
Oleh
Yuyu A.N. Krisna Mandagie


TILBURG-Kota ini terletak di Belanda bagian Selatan. Pusat agama Katolik. 
Biara-biara besar terdapat di kota ini. Orang-orang Belanda di kota ini 
penganut Katolik yang sangat taat. Penyebaran agama Katolik ke Indonesia diatur 
oleh Gereja Katolik di kota ini. Pada tahun 1893, lebih seabad yang lalu, 
biarawan dan biarawati memulai misinya di Indonesia Timur. 
Di Tilburg, tinggal Liani, Gert Jan dan kedua putri mereka yaitu Intan dan 
Kristal.

Gert Jan, insinyur tamatan TU Delft, waktu berlibur ke Indonesia berkenalan 
dengan Liani, putri seorang pengusaha di Jakarta. Hubungan cinta mereka 
berjalan mulus melalui surat-menyurat dan telepon.

Liani waktu itu kuliah di Universitas Trisakti Jakarta. Sebagai putri bungsu 
dari dua bersaudara, ia disayang dan sangat dimanja ayahnya. Tetapi karena 
ayahnya kawin lagi setelah ibunya meninggal, Liani tidak bisa menerima keadaan 
ini. Dia menjadi gadis pemurung yang terus menerus mengasihani dirinya sendiri. 

Kehidupan Liani sangat mewah. Ke kuliah dia menyetir sendiri Honda Civic, yang 
awal tahun 1980-an sangat terkenal di Indonesia. Hotel Hilton adalah tempat 
mangkal Liani dan teman-teman dari golongan the haves. Saat berenang di kolam 
renang hotel ini Liani berkenalan dengan Gert Jan, yang kemudian menjadi tempat 
curahan hatinya. 

Beberapa kali Gert Jan ke Jakarta karena tugas kantor, sekaligus wakuncar 
(wajib kunjung pacar). Ayah Liani setuju atas pilihan anak gadisnya. Setelah 
setahun berpacaran Liani dan Gert Jan menikah. Karena keduanya Katolik, mereka 
diberkati di Gereja Katedral di Lapangan Banteng, Jakarta, dihadiri keluarga 
kedua belah pihak. Ibu Gert Jan datang dari Amerika. Resepsi diselenggarakan di 
Hotel Hilton.

Liani sangat bahagia, karena dengan penikahan itu berarti Liani tidak lagi 
tinggal di rumah bersama ayah dan ibu tiri.

Itu ceritera masa lalu. Kini ceritera Liani menjadi lain.
Pertama kali di Belanda, Liani dan Gert Jan tinggal di Tilburg. Beberapa tahun 
mereka hidup bahagia hingga saat ibu mertua Liani memutuskan kembali ke Belanda 
setelah beberapa tahun di Amerika. Sejak itu hidup Liani mulai terganggu. Dia 
tidak mau ada orang lain dalam kehidupan Gert Jan, laki-laki yang sangat 
dicintainya. Sikap itu sama tatkala ayahnya menikah lagi. Liani tak rela ada 
orang lain dalam kehidupan ayahnya selain dia sendiri.

Direcoki Mertua
Ibu mertua Liani selalu mencampuri urusan rumah tangga mereka. Dan Gert Jan 
sangat memihak pada ibunya. Sementara usaha ayah Liani di Indonesia mengalami 
kerugian. Ini pukulan yang berat bagi Liani.

Untunglah kehadiran kedua anak buah cinta dengan Gert Jan, Intan dan Kristal, 
menghidupkan semangat Liani. Tetapi ibu mertua merecoki cucu-cucunya dengan 
tata cara kehidupan barat. Mertuanya sering membandingkan Belanda dengan 
Indonesia, dan mengecilkan Indonesia. Liani tidak terima karena dia sangat 
mencintai Indonesia. 

Gara-gara intervensi mertua makin gawat, mereka pindah ke Amsterdam, tetapi 
Gert Jan malah makin jauh dari Liani dan lebih dekat pada ibunya. Dan ini 
merisaukan Liani. Dia merasa berhadapan dengan kubu mertua dan suaminya.

Liani sangat peduli pada Indonesia. Kegiatan apa saja yang menyangkut 
Indonesia, dia selalu hadir. Bayangkan saja, dalam sidang M. Said, pilot Garuda 
yang didakwa menyelundupkan ekstasi, di Pengadilan Amsterdam, dia selalu hadir. 
Perkembangan Indonesia selalu diikutinya lewat internet, televisi dan koran. 
Setiap berita miring tentang Indonesia selalu diprotes. 

Pernah dia menelepon aku meminta pastor agar datang melayani dia. Aku 
memberikan nomor telepon pastor Indonesia. Dia menelepon pastor itu, tetapi 
pastor tidak merespon Liani. Liani marah besar padaku.

Apa aku dikira gila? Aku tidak gila. Aku ingin memperoleh hak untuk mendidik 
kedua anakku secara Indonesia, bukan tata cara barat seperti mertuaku dan 
suamiku. Kenapa kalian tidak dapat menolongku? Aku ini orang Indonesia walaupun 
pasporku Belanda, kata Liani.
Akibat sikapnya ini Liani mencari jawaban dengan gonta-ganti gereja. Dari 
gereja Katolik pindah ke gereja Prostestan. Liani tidak menemukan apa yang 
dicarinya, lalu dia pindah ke gereja kharismatik. 

Untunglah Intan dan Kristal tumbuh menjadi remaja yang manis dan pandai di 
sekolah. Ini satu-satunya hiburan dan harapan. Liani mengharapkan mereka dapat 
menjadi aktris sinetron di Jakarta. Rasanya sulit, karena mereka bukan warga 
negara Indonesia. 
  
Copyright © Sinar Harapan 2002 
 





 
 

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera 

[wanita-muslimah] Pilkada dan Koalisi Beda Agama

2005-08-02 Terurut Topik Ambon
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0508/02/opi01.html


Pilkada dan Koalisi Beda Agama
Oleh
Ali Utsman

Tulisan ini bermaksud mengurai perjalanan panjang demokrasi di Indonesia 
yang baru seumur jagung, terutama terkait dengan isu agama dalam 
melaksanakan pelbagai hajatan besar seperti pilkada. Koalisi beda agama 
merupakan karakteristik pilkada di daerah-daerah dengan komposisi agama 
berimbang.

Pada 1965 Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan yang mengakui resmi enam 
agama: Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Pengakuan ini 
hanya berlangsung hingga tahun 1979 karena Presiden Soeharto menghapus agama 
Konghucu dan memasukkannya sebagai yang lainnya. Dalam sensus 1980, 1990, 
dan 2000 hanya lima agama yang resmi. Dalam sensus 2000, komposisi penduduk 
Indonesia menurut agama: Islam (88,22%), Kristen (termasuk Katolik 8,92%), 
Hindu (1,81%), Buddha (0,84%), dan lainnya (0,20%).

Sentimen agama menjadi faktor penting dalam menciptakan keseimbangan 
politik. Agama seorang kandidat menjadi referensi menggalang koalisi 
pilkada. Hal ini terjadi di daerah-daerah yang dihuni dua agama besar dengan 
komposisi yang relatif berimbang. Kombinasi beda agama menjadi cara aman 
untuk sukses pilkada. Berbeda dengan daerah yang didominasi mutlak oleh satu 
agama (85%-97%), kawasan dengan komposisi berimbang cenderung rawan konflik 
selama pilkada. Terbukti kemudian konflik politik pascapilkada yang mulai 
marak akhir ini tidak disebabkan sentimen agama.

Sebaliknya daerah yang diisi penganut agama yang berimbang cenderung terjadi 
konflik terutama pada momentum politik tertentu seperti pilkada, pergantian 
pejabat birokrasi, dan lain-lain. Banyak sosiolog membantah agama bukan 
faktor timbulnya konflik. Namun, konflik sosial 1999-2004 muncul di daerah 
dengan penganut agama berimbang.

Konflik sosial antara orang Madura (Islam) dan Dayak (Kristen) di Kalimantan 
Tengah, antara Melayu (Islam), Dayak (Kristen), dan Madura (Islam) di 
Kalimantan Barat, antara komunitas Islam dan Kristen di Maluku, dan antara 
sebagian kelompok umat Islam dan Kristen di Sulawesi Tengah.


Agama Faktor Konflik?
Dalam tataran konstitusional dan legal formal perbedaan agama termasuk suku, 
ras, dan golongan tidak dijadikan sebagai faktor pembeda yang menghambat 
hak-hak warga negara. UUD 1945 dan peraturan perundangan lainnya secara 
tegas melenyapkan unsur-unsur identitas tersebut, kecuali UU Otonomi Khusus 
Provinsi Papua dan Daerah Istimewa Yogyakarta. UU Otsus Papua melanggengkan 
kebijakan politik rasial.

Pasal 12 dan 19 UU tersebut mengatur jabatan gubernur/wakil gubernur dan 
keanggotaan Majelis Rakyat Papua (MRP) hanya diperuntukkan bagi ras 
Melanesia. Papua memiliki komposisi penduduk menurut ras, yaitu Melanesia 
82,52% dan non-Melanesia 17,48%. Provinsi lain yang menerapkan politik 
diskriminatif adalah DI Yogyakarta dengan gubernur dan wakil gubernurnya 
hanya dapat dijabat keturunan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Dalam praktik politik yang berlangsung di daerah-daerah tersebut, komposisi 
agama menjadi referensi penting untuk keseimbangan politik. Kekhawatiran 
akan terjadinya konflik yang berkedok agama menjadi alasan tersendiri untuk 
menggabungkan pasangan calon dari latar belakang agama berbeda. Pasangan 
Gubernur Maluku merupakan kombinasi Kristen dan Islam.

Gubernur terpilih Kalimantan Tengah Teras A Narang yang beragama Kristen 
dipasangkan dengan Ahmad Diran yang Islam. Pilkada Irian Jaya Barat yang 
direncanakan akan diadakan kombinasi beda agama menjadi cara untuk koalisi 
kandidat. Misalnya, Yorris Raweyai yang berpasangan Abdul Killian (Islam) 
begitu juga dengan pasangan lainnya.

Faktor Koalisi
Koalisi beda agama dilakukan karena beberapa faktor.
Pertama, konflik-konflik sosial yang berskala kecil atau besar dan konflik 
yang bersifat laten atau manifes yang telah berlangsung lama. Sumber daya 
struktural ekonomi dan politik menjadi pokok sengketa dan persaingan. Dalam 
komposisi yang tidak berimbang cenderung meningkatkan eskalasi konflik. 
Dalam jangka waktu lama situasi ini mengeraskan perbedaan sosial kelompok 
masyarakat berdasarkan identitas agama yang dipeluknya (juga etnis).

Suksesi pimpinan politik lokal (kepala daerah dan birokrasi) menjadi 
momentum untuk mereposisi keseimbangan itu. Konvensi untuk membentuk 
pasangan demikian menjadi jalan keluar dan antisipasi untuk menghindari 
konflik. Pilkada di daerah yang dilanda konflik sebelumnya cenderung 
menerapkan model koalisi beda agama. Kabupaten Ketapang, Bengkayang, Kapuas 
Hulu, dan Sintang di Kalimantan Barat cenderung mengikuti pola koalisi ini.

Kedua, alasan praktis politis dari elite partai politik. Kebutuhan akan 
partisipasi pemilih yang tinggi untuk memberikan suaranya kepada pasangan 
calon. Dengan warna keagamaan diharapkan pendekatan mobilisasi pemilih dapat 
digunakan. Sentimen primordial dapat dijadikan metode kampanye yang efektif 
untuk mengeruk suara. Pasangan kandidat lebih fokus memobilisasi calon 

Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-02 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Nyebut apa? abahkan juga menjelaskan peristilahan dengan baik, meluruskan orang 
yang menyalahkan MUI? Kok mesti nyebut. Mialah yang mesti nyebut !

  - Original Message - 
  From: Mia 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, August 01, 2005 16:21
  Subject: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme


  Kumaha Abah ini, nyebut dong ah. Orang menjelaskan masalah 
  peristilahan dengan niat baek kok malah dianulir.  Bukannya lebih 
  baik gitu, menghormati dalam perbedaan, mau disebut pluralism kek, 
  pluralitas kek, keragaman kek.

  salam
  Mia

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Syafii Anwar wrote:
   MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme 
  adalah bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan 
  itu.
   --
   HMNA:
   Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam 
  perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas).
   Howgh


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-02 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Pluralisme dan plutalitas saya sudah jelaskan dalam postingan reply saya kepada 
Chae. 
Wassalam,
HMNA

  - Original Message - 
  From: Anita Tammy 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, August 01, 2005 17:49
  Subject: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme


  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Syafii Anwar wrote:
   MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme adalah 
  bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan itu.
   --
   HMNA:
   Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam 
  perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas).
   Howgh
   

  Pluralitas itu hanya menyadari perbedaan saja. Seorang yg hidup dalam 
  pluralitas tidak akan mengusik orang-orang yang berbeda, namun tetap 
  punya penilaian pribadi terhadap yg berbeda itu lebih jelek tidak 
  selamat dsb. Pluralitas sudah ada di Indonesia sejak dahulu.

  Sedangkan pluralisme itu ada unsur empati dalam kesadaran itu. Empati 
  ini penting untuk melihat dari sudut pandang orang yg berbeda itu. 
  Karena tanpa empati pasti orang-orang masih punya pendapat kamu lebih 
  jelek daripada saya. Sulit memang untuk berpluralisme, untuk 
  menghilangkan prasangka ini. Pluralisme adalah semua agama adalah baik 
  untuk pemeluknya masing-masing, bukan semua agama adalah baik (untuk 
  saya). 

  Memahami pluralisme, berarti tidak pernah berpikir untuk mengubah agama 
  orang lain. Berarti berpikir Siapapun yg baik karena agamanya, maka 
  agama itulah yg paling cocok untuknya. Siapapun yg pindah agama lalu 
  jadi lebih baik sebagai seorang manusia, maka berarti ia pindah agama 
  karena lebih cocok dengan agama barunya. Orang-orang yg memahami 
  pluralisme tidak akan menghujat orang murtad, juga tidak akan melakukan 
  misi-misi pengalihan agama orang lain (proselytizing).

  Sekali lagi saya bilang sulit. Ada seorang teman saya Kristen yg sangat 
  bisa memahami pluralisme. Karena di keluarganya ada 3 agama, yaitu 
  Kristen, Islam, Budha. Satu teman lagi juga ada yg Islam dan Katholik 
  dalam keluarganya. Mereka ini melihat kehidupan keluarga besarnya 
  sehari-hari baik-baik saja, melakukan ritual-ritual yg dianggap sebagai 
  pemenuhan kehausan spiritualitas saja, sedangkan sisanya berinteraksi 
  dengan baik menurut ajaran agamanya masing-masing, ternyata kok ya 
  tetap nyambung sebagai sebuah keluarga besar. Orangtua mereka memang 
  agak menyayangkan anaknya pindah agama untuk menikah dengan orang yg 
  beda agama. Maklum, namanya juga orangtua, maunya yg diajarkan ke anak 
  dipegang terus oleh anaknya (hal ini kan juga berlaku dalam prinsip-
  prinsip lain). Tapi, nggak ada tuh acara kecewa-kecewa apalagi sampai 
  tidak mengaku anak.


  Coba kita BAYANGKAN.
  TEMPATKAN DIRI KITA dalam diri mereka (put ourselves in their shoes).
  Apakah yg bakal kita lakukan jika saya adalah dia? Jika kita adalah 
  mereka?
  Kalau saya.. kalau saya.. kalau saya.. begitu banyak kalau saya.


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-02 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman

Plurality = the state ot fact of being numerous
Pluralism = a theory that there is more than one basic principle   
[The Random House Dictionary of the English Language, p.1022]

Menurut Utan Kayu = pluralisme yaitu faham yang menganggap semua agama itu 
sama saja, tujuannya sama, semua mengajarkan kebaikan, semuanya masuk surga, 
sama dan sejajar, paralel, dan kita tidak boleh memandang agama lain dengan 
kacamata agama kita sendiri, tidak boleh ada truth claim dan salvation claim 
yang terjelmakan kepada monopoli kebenaran agama sendiri. Tidak boleh ada truth 
claim dan salvation claim, itulah titik temu dari faham pluralisme yang 
dicanangkan oleh John Harwood Hich dalam bukunya God and the Universe of Faiths 
(1973), dengan faham tokoh sufi Ibnu Arabi (560-638H/1165-1240M) yang 
mencanangkan Wihdatul Adyan. Kayaknya ini diperkembang dari more than one basic 
principle. Inilah yang diharamkan dalam fatwa MUI

Wassalam
HMNA


  - Original Message - 
  From: Dwi W. Soegardi 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, August 01, 2005 18:27
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme


  Plurality: the state of being plural
  Pluralism: a state of society in which members of diverse ethnic, 
  racial, religious, or social groups maintain an autonomous participation 
  in and development of their traditional culture or special interest 
  within the confines of a common civilization

  (Merriam-Webster Online webster.com)

  lihat juga:
  http://en.wikipedia.org/wiki/Pluralism
  In the social sciences, pluralism is a framework of interaction in which 
  groups show sufficient respect and tolerance of each other, that they 
  fruitfully coexist and interact without conflict or assimilation.

  http://en.wikipedia.org/wiki/Religious_pluralism
  Religious pluralism is the belief that one can overcome religious 
  differences between different religions, and denominational conflicts 
  within the same religion.

  Saya rasa MUI tidak pernah browsing dictionary dan ensiklopedia :-(
  dan penjelasan mbak Anita sudah sangat memadai.

  salam,
  DWS

  Anita Tammy wrote:

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:

  
  Syafii Anwar wrote:
  MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme adalah 
  
  
  bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan itu.

  
  --
  HMNA:
  Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam 
  
  
  perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas).

  
  Howgh
  
  
  
  
  Pluralitas itu hanya menyadari perbedaan saja. Seorang yg hidup dalam 
  pluralitas tidak akan mengusik orang-orang yang berbeda, namun tetap 
  punya penilaian pribadi terhadap yg berbeda itu lebih jelek tidak 
  selamat dsb. Pluralitas sudah ada di Indonesia sejak dahulu.
  
  Sedangkan pluralisme itu ada unsur empati dalam kesadaran itu. Empati 
  ini penting untuk melihat dari sudut pandang orang yg berbeda itu. 
  Karena tanpa empati pasti orang-orang masih punya pendapat kamu lebih 
  jelek daripada saya. Sulit memang untuk berpluralisme, untuk 
  menghilangkan prasangka ini. Pluralisme adalah semua agama adalah baik 
  untuk pemeluknya masing-masing, bukan semua agama adalah baik (untuk 
  saya). 
  
  Memahami pluralisme, berarti tidak pernah berpikir untuk mengubah agama 
  orang lain. Berarti berpikir Siapapun yg baik karena agamanya, maka 
  agama itulah yg paling cocok untuknya. Siapapun yg pindah agama lalu 
  jadi lebih baik sebagai seorang manusia, maka berarti ia pindah agama 
  karena lebih cocok dengan agama barunya. Orang-orang yg memahami 
  pluralisme tidak akan menghujat orang murtad, juga tidak akan melakukan 
  misi-misi pengalihan agama orang lain (proselytizing).
  
  Sekali lagi saya bilang sulit. Ada seorang teman saya Kristen yg sangat 
  bisa memahami pluralisme. Karena di keluarganya ada 3 agama, yaitu 
  Kristen, Islam, Budha. Satu teman lagi juga ada yg Islam dan Katholik 
  dalam keluarganya. Mereka ini melihat kehidupan keluarga besarnya 
  sehari-hari baik-baik saja, melakukan ritual-ritual yg dianggap sebagai 
  pemenuhan kehausan spiritualitas saja, sedangkan sisanya berinteraksi 
  dengan baik menurut ajaran agamanya masing-masing, ternyata kok ya 
  tetap nyambung sebagai sebuah keluarga besar. Orangtua mereka memang 
  agak menyayangkan anaknya pindah agama untuk menikah dengan orang yg 
  beda agama. Maklum, namanya juga orangtua, maunya yg diajarkan ke anak 
  dipegang terus oleh anaknya (hal ini kan juga berlaku dalam prinsip-
  prinsip lain). Tapi, nggak ada tuh acara kecewa-kecewa apalagi sampai 
  tidak mengaku anak.
  
  
  Coba kita BAYANGKAN.
  TEMPATKAN DIRI KITA dalam diri mereka (put ourselves in their shoes).
  Apakah yg bakal kita lakukan jika saya adalah dia? Jika kita adalah 
  mereka?
  Kalau saya.. kalau saya.. kalau saya.. begitu banyak kalau saya.


[Non-text 

Re: [wanita-muslimah] Re: Tokoh Agama Mengutuk =- 11 Fatwa MUI, Mulai Imam Perempuan Hingga Liberalisme

2005-08-02 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto

- Original Message -
From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, August 01, 2005 5:29 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tokoh Agama Mengutuk =- 11 Fatwa MUI,
Mulai Imam Perempuan Hingga Liberalisme


 Lihat di bawah
   - Original Message -
   From: Ary Setijadi Prihatmanto
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Monday, August 01, 2005 15:45
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tokoh Agama Mengutuk =- 11 Fatwa
MUI, Mulai Imam Perempuan Hingga Liberalisme



   - Original Message -
   From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED]
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Sent: Monday, August 01, 2005 8:21 AM
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tokoh Agama Mengutuk =- 11 Fatwa
MUI,
   Mulai Imam Perempuan Hingga Liberalisme


   (deleted)

mengusik Islam = publikasi dalam rangka Kristianisasi !!!
   bagaimana dengan keharusan berlaku adil?
   kalau publikasi dalam rangka Islamisasi boleh ?

merusak Islam = punya nabi sendiri tetapi masih mengaku Islam,
merusak
   Islam dengan filosofi
liberalisme !!!

   Kalau orang itu mengaku Islam, apa hak kita untuk bilang sebaliknya?
   Kalau ini bukannya hanya masalah beda penafsiran ?
   Lagi pula selama masih bersyahadah kan bukan orang Kafir yang harus
dihadapi
   dengan ketegasan.



   HMNA:
   Bukan soal berhak dan tidak berhak, bukan pula soal beda penafsiran.
Syahadatnya ditambah: pengakuan Ghulam Ahmad itu Nabi = Dalam hal aqidah,
semua tidak boleh kecuali yang digariskan oleh Nash. Tidak boleh ditambah
dan tidak boleh dikurangi. Jadi syahadatnya Ahmadiyah Qadiyan batal. Karena
batal syahadarnya, Rukun Islam Pertama batal, maka Qadianism bukan Islam.
Lain halnya Ahmadiyah Lahore, yang tidak mengakui kenabian Ghulam Ahmad,
syahadarnya betul, sesuai Nash. Ahmadiyah Lahore itu Islam. Anda perlu
belajar lagi Islam di Ibtidaiyah. Berhentilah berdebat tentang Islam, karena
anda asbun saja, wong anak ibtidaiyah lebih nyaho dari anda. Wong cuma jual
tampang sebagai pahlawan kesiangan pembela HAM. Saya berhenti melayani anda.
Anda itu tidak tulus, bukan mencari kebenaran dalam bersoal-jawab, tetapi
hanya mencari pembenaran, orang Makassar, bilang eroq nikana. Waktu saya
terbuang percuma. Nohetto.




Salam Eyang,

Maaf jika Eyang merasa buang waktu.
Tapi masih ada ganjelan ini.

Apakah syahadah-nya Eyang itu berbeda dengan syahadahnya secara umum umat
Islam ?
Bukankah syahadahnya umat Islam itu hanya ada dua:
1. Persaksian bahwa tidak ada Ilah kecuali Allah swt.
2. Persaksian bahwa Muhammad itu lah Rasulullah.

Bagian mana yang oleh Jemaah Ahmadiyah Qadiyan dilanggar?
Mereka tetap bersaksi bahwa tidak ada Ilah kecuali Allah, dan juga mereka
tetap bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah.Bukankah urusan apakah Budha
itu Nabi atau bukan, dll. itu kan tidak termasuk dalam syahadah yang dua itu
?

Wassalam
Ary



-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Anti-Virus.
Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.9.7/60 - Release Date: 7/28/2005



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Garap PSK di Atas Truk, 8 Polisi Ditahan di Polres Jaktim

2005-08-02 Terurut Topik Eko Bambang Subiyantoro
Dear All,
Sebenarnya berita dibawah ini ini menurut saya bagus, bagaimana mengungkap 
kasus pelecehan
seksual seorang anggota Polisi. Namun, sayang, saya terganggu dengan
penggunaan kata Garap dan garukannya dalam menjelaskan kasus
pelecehan seksual. Saya ingin mendiskusikan masalah ini dengan
beberapa catatan.

Pertama kata Garap menurut saya lebih berkonotasi kata kerja yang semestinya
dilakukan. Kata Garap mungkin akan lebih tepat digunakan pada sejumlah
kalimat ya seperti Menggarap Sawah yang berarti ada sawah yang
memang harus di garap (dikerjakan) karena kalau tidak sawah itu tidak
berfungsi. jika kata garap ini dilekatkan dalam kalimat Garap
PSK,,maka konotasi yang muncul adalah ada PSK yang memang harus di
garap sehingga kalimat tersebut akan berkonotasi kewajaran dan bahkan
keharusan. Dengan penggunaan kata itu, tindakan kekerasan terhadap
perempuan berubah makna menjadi tindakan yang semestinya dilakukan dan
bukan kekerasan.

Kedua kata garukannya... kata ini bagi saya berkonotasi bahwa PSK adalah
penyakit atau kotoran yang mesti digaruk. Kata garuk dalam sejumlah
pemaknaan lebih ditujukan kepada sesuatu yang kotor yang harus
dibersikan dengan cara digaruk. Dengan demikian persepsi penulis dalam
hal ini menempatkan PSK sebagai kelompok yang kotor dalam masyarakat,
sehingga mesti digaruk. Bagi saya perspektif ini telah mendeskreditkan
PSK, padahal menjadi PSK tidak bisa dianggap sebagai pekerjaan kotor
apalagi sejumlah kasus saat ini menunjukkan bahwa seseorang menjadi
PSK bukan saja karena kesadaran dan pilihan sadar mereka yang harus
dihormati dan sah, tetapi fenomena PSK juga terkait dengan masalah
perdagangan perempuan. Banyak PSK ternyata adalah korban perdagangan
perempuan. Jika stigma mendeskreditkan mereka terus dilakukan maka
kita telah memperlakukan mereka secara keliru dan tentunya tidak adil.

Itu beberapa catatan saya atas berita dibawah ini,

Salam,
Eko Bambang S
www.jurnalperempuan.com
==

http://jkt.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/08/tgl/02/time/175454/idnews/414784/idkanal/10
Garap PSK di Atas Truk, 8 Polisi Ditahan di Polres Jaktim
Nala Edwin - detikcom

Jakarta - Sambil menyelam minum air. Itulah yang dilakukan 8 oknum polisi saat 
merazia Pekerja Seks Komersil (PSK). Mereka menggarap penjaja seks hasil 
garukannya di atas truk polisi.

Delapan anggota polisi tersebut akhirnya dibekuk dan ditahan di Polres Jakarta 
Timur (Jaktim) hingga Selasa (2/8/2005).

Peristiwa memalukan ini terjadi pada Senin, 25 Juli 2005. Saat itu, Polres 
Jaktim yang beranggotakan 20 personel menggerebek lokalisasi di kawasan Boker, 
Jakarta Timur.

Dari razia itu, 3 PSK dan seorang lelaki hidung belang berhasil dijaring. 
Mereka lantas digelandang ke Polres Jaktim dengan mengendarai truk.

Nah, di atas truk itulah peristiwa pelecehan seksual terjadi. Seorang PSK 
dikerjai beramai-ramai oleh delapan polisi nakal tersebut. PSK itu berusaha 
keras melawan. Tapi apa daya, dia tak mampu mengalahkan delapan aparat hukum 
yang gelap mata itu.

Ketika turun dari truk, PSK itu membongkar kejadian di atas truk kepada aparat 
lain yang memeriksanya. Tapi setelah itu dia malah pulang ke kampung halamannya 
di Pulau Jawa. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Tjiptono berjanji akan menindaklanjuti 
peristiwa yang menampar wajah korpsnya ini. Polres Jaktim akan melakukan 
sidang kode etik terhadap 8 pelaku ini. Kasus ini masih terus diselidiki, 
tandasnya. (aan)



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-02 Terurut Topik a ayeye
Mbak MEY Sirajudin, maaf saya pusing membaca sebagian tanggapan Anda. Bisakah 
Anda menyebut secara spesifik dan konsisten soal apa yang dipermasalahkan dari 
para pengangut Islam Ahmadiyah? Apakah menyangkut pengakuan atas kenabian Mirza 
Ghulam, persona Mirza Ghulam sendiri, pemalsuan terhadap Al Quran atau apa?

Masalahnya, agama berawal dan berdiri atas kepercayaan. Sedangkan sains 
menuntut untuk meruntuhkan setiap kepercayaan dan diganti dengan pembuktian 
berdasarkan fakta real secara terus-menerus. Setelah kepercayaan habis diuji 
oleh sains dan dikonfirmasikan berdasarkan fakta real, maka statusnya bukan 
kepercayaan lagi.

Saya kira tanpa adanya ukuran yang obyektif kita tetap terpaksa untuk memandang 
pemahaman tentang agama sebagai hal yang subyektif. Atau selama kita hanya 
berfokus sebatas kepercayaan, kita tidak dapat meninggalkan subyektifitas kita 
sendiri.

Sedangkan subyektifitas seharusnya tidak boleh dijadikan sebagai pembenar untuk 
melakukan tuduhan dan penghakiman, apalagi tindakan kekerasan, terhadap yang 
lain. Termasuk oleh pihak yang berkewajiban maupun oleh people’s power seperti 
disebut oleh Mbak MEY Sirajudin. Itu saya maksud dalam konteks negara 
berdasarkan hukum yang menjamin kebebasan dalam kepercayaan.

Sayang sekali, pertama Anda mengatakan tidak setuju dengan tindakan FPI yang 
melakukan perusakan dan kezaliman terhadap Ahmadiyah. Tetapi kemudian Anda 
merelativir pernyataan Anda kembali samnpai menunjukkan empati kepada pihak 
yang melakukan perusakan dan kezaliman.

Salam,
ayeye 

**

Problem Ke-1:
Mirza Ghulam itu nabi atau bukan??? lalu ada yg ngomong nabi???apakah dia benar
seorang nabi??? coba direnungkan!!! apakah dia atau yang ngomong itu bener2
tidak berbohong dan tidak menipu??? coba cek deh kredibilitasnya??? Manusia
seperti apa Mirza ghulam itu??? orang waras yang bikin sensasikah atau memang
dia seorang majnun??? Faktanya jelas bahwa Mirza ghulam bikin sensasi dengan
cara berbohong dan menipu penganut Ahmadiyah.

Problem Ke-2
Quran itu hak ciptanya Allah, hak patennya juga Allah, semua orang2 islam
mengakuinya dan seluruh umat islam merasa memilikinya, jadi apabila ada yang
merusaknya adalah kemarahan buat umat islam, itu bukan berarti cinta buta, tapi
cinta atas nama Allah dan Rasul. Mirza ghulam menipu penganut ahmadiyah dengan
membuat Quran tandingan yang isinya dibuat mirip, ini adalah fakta yang hampir
menjebak orang Ahmadiyah meyakini kesucian kitab Tadzkirah.

Kebenaran itu memang benar milik Allah tapi kita sebagai manusia punya alat
pembeda mana yang hak dan yang bathil, dan apabila ada keraguan alias abu2
didalamnya itu lebih baik ditinggalkan, jelas toch kagak ada yang sulit lho
kalo kita punya Guidenya, hidup ini simple kalo kita berfikir simple.

Pada dasarnya boleh dikatakan bahwa setiap pengangut agama Islam memiliki akses 
terhadap Al Quran

Saya tidak setuju tindakan FPI melakukan perusakan atau kezaliman thdp
Ahmadiyah, tapi saya tidak yakin sebesar apa dampak dari tindakan FPI terhadap
Ahmadiyah, apakah itu sangat menyengsarakan kelompok Ahmadiyah? atau cuman
cerita heboh yang dihembuskan oleh media.

Peranan MUI saat ini cuman mampu sebatas fatwa setelah itu tidak ada tindak
lanjut apa2 dari pemerintah. Jadi tindakkan FPI terhadap Ahmadiyah itu sama
wajarnya dengan rakyat yang sedang berdemo/menghakimi pemerintah karena terjadi
penyelewangan/penyimpangan thdp konstitusi, apakah rakyat akan diadili seperti
harapan sebagian orang untuk menangkap FPI??? itu silahkan saja kalo fakta FPI
perlu diadili. The people power itu tidak bisa dibendung ketika tindakan tsb
telah melampui batas, saya kira ini bagian dari hukum alam, itupun terjadi pula
pada kasus terorisme bahwa terorisme akan dibalas dengan terorisme juga.

Jadi berhati-hatilahlah nch dengan sebuah akidah baru buatan manusia yang
kagak ade ape2nye.


-- 
___
NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at 
once.
http://datingsearch.lycos.com



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?

2005-08-02 Terurut Topik alvi_ik
trimakasih pak Chodjim tanggapannya...

saya setuju kadang kita terjebak dg 'isme2' itu sendiri... bahkan 
Islam pun diidentikkan dg Muhammadinisme. Semoga kita ditunjuki kpd 
Islam yang sesungguhnya...dari SAng Khalik.

btw,semoga saya jg tdk terjebak kpd isme2 buatan manusia tsb. Saya 
juga ingin menjadi ahlu jannah...bukan ahlu dollar atau 
euro...*wallaahu a'lam cukupkah bekalku utk itu??? 
so,saya kira nggak ada jalan lain selain berusaha mjd muslim yang 
kaffah-meski akhirnya disebut fundamentalis.

wass.
alvi  

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kalimat jika kita meyakini Islam-berikut aturan dan pemikirannya- 
maka tidak akan bisa kita mendudukkan Islam berikut- isme2 yg lain 
dalam diri kita. Mana mungkin kita mencampuradukkan antara yang haq 
dan yang bathil... 
   
 Cobalah Anda renungkan apa yang dimaksud dengan isme dan mengapa 
tidak dapat didudukkan dalam Islam? Ada wahabisme, ada modernisme, 
ada fundamentalisme, qaddirianisme dan lain-lain. Semua itu telah 
mengisi dalam relung-relung kehidupan umat Islam. Nah, kita tinggal 
berada di mana? Mungkin kita ada di di dalam isme in between?
 
 Lalu, kalau liberalisme, sekularisme dan pluralisme diharamkan, 
mengapa fundamentalisme tidak diharamkan MUI? Apa karena yang duduk 
di sana para fundamentalis?
 
 Di sinilah kita harus benar-benar tadarus dan tadabur serta iqra 
Alquran! Tanpa ini kita hanya akan terhanyut dalam isme-isme itu 
sendiri meski kita bilang tidak berisme. Lenyapkan prasangka ahlu 
riyal, ahlu dolar, ahlu euro atau ahlu-ahlu karena stereotip kita 
terhadap lawan diskusi kita. Jika kita mencap lawan diskusi kita 
dengan ahlu dollar, itu artinya kita yang mencap ahlu dollar berada 
di sisi ahlu yang lain misalnya ahlu riyal atau dinar atau lainnya. 
Sama-sama buruk kalau menjadi ahlu-ahlu itu. Sama-sama tersesat 
jalan!
 
 Bagi saya lebih memilih ahlu jannah, karena di sana tidak ada 
kehidupan saling menyesatkan atau mengkafirkan... :-)
 
 Salam,
 chodjim
 





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Cambuk Turunkan Angka Kejahatan di Bireun

2005-08-02 Terurut Topik Ambon
Bagaimana dengan sekali dipukul terus bilang angka kejahatan turun?

- Original Message - 
From: Dadang Fahmi (QA) [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, August 02, 2005 9:43 AM
Subject: [wanita-muslimah] Cambuk Turunkan Angka Kejahatan di Bireun


 Bagi yang Ragu dan tukang hujat hukum Islam

 Cambuk Turunkan Angka Kejahatan di Bireun
 Selasa, 02 Agustus 2005 | 10:02 WIB

 TEMPO Interaktif, Bireun:Setelah hukuman cambuk diterapkan, angka 
 kejahatan
 di provinsi Bireun Nanggroe Aceh turun drastis. Menurut Mustafa A.
 Geulangga, Bupati Bireun, untuk perjudian, minuman keras, dan perzinahan,
 turun sebanyak 70 persen setelah adanya penerapan hukuman cambuk.

 Menurutnya hukuman cambuk sangat efektif bukan karena sakitnya, Tetapi
 lebih karena perasaan malu. Hingga saat ini, masih tersisa delapan orang
 lagi untuk pelaksanaan hukuman cambuk, ujarnya saat menerima kunjungan
 Menteri Percepatan Pembangunan Kawasan Tertinggal Saifullah Yusuf, Selasa
 (2/8).

 Mustafa juga menjelaskan alasannya Bireun menjadi kota pertama di Aceh 
 yang
 melaksanakan hukuman cambuk. Judi togel sudah sangat meresahkan 
 masyarakat
 di Bireun, dengan hukuman moral seperti ini saya yakin hasilnya akan 
 sangat
 efektif, katanya.

 Hukuman cambuk di Aceh dilaksanakan untuk empat hal yaitu, kemaksiatan,
 perjudian, minuman keras, dan ibadah. Jika seorang pria dewasa tidak
 melaksanakan salat Jumat sebanyak tiga kali, maka ia dapat juga dikenakan
 hukuman cambuk, ujar Mustafa.

 Saat ini sudah ada 75 polisi syariat untuk melakukan pengawasan terhadap
 masyarakat Aceh. Yudha Setiawan



 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links





 



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?

2005-08-02 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto

- Original Message -
From: alvi_ik [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, August 02, 2005 8:12 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?


(deleted)
 btw,semoga saya jg tdk terjebak kpd isme2 buatan manusia tsb. Saya
 juga ingin menjadi ahlu jannah...bukan ahlu dollar atau
 euro...*wallaahu a'lam cukupkah bekalku utk itu???
 so,saya kira nggak ada jalan lain selain berusaha mjd muslim yang
 kaffah-meski akhirnya disebut fundamentalis.

mbak Alvi,

1. kalau Ulil mungkin bicaranya: so,saya kira nggak ada jalan lain selain
berusaha mjd muslim yang
 kaffah-meski akhirnya disebut liberalist

2. kalau Mirza GA mungkin bicaranya: so,saya kira nggak ada jalan lain
selain berusaha mjd muslim yang
 kaffah-meski akhirnya disebut nabi palsu, kafir

Salam hangat,
Ary



-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Anti-Virus.
Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.9.7/60 - Release Date: 7/28/2005



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-02 Terurut Topik ayeye1
Mas HMNA, kalau bicara tentang pluralisme dimana satu membahasnya
dalam konteks theologis, sedangkan yang lain dalam konteks sosiologis,
ya cenderung menimbulkan kesalahpahaman di antara keduanya.

Contohnya:

***Din mengatakan jika ditinjau dari aspek sosiologi, pluralisme
memang berarti kemajemukan dalam masyarakat atas dasar agama, budaya
serta yang lainnya. Hal itu, kata dia, merupakan sesuatu yang tidak
bisa dielakkan karena sudah menjadi kenyataan dan Islam pun tidak
melarang keragaman semacam itu.

Tapi pluralisme dalam fatwa itu lebih mengarah pada pluralisme
teologis yang berkonotasi pada sinkreitisme agama, dalam arti semua
agama dianggap benar dan sama baiknya, katanya.

Pluralisme yang demikian menurut dia justru bertentangan dengan
kepercayaan semua agama. Pasalnya, masing-masing agama mempercayai
versi kebenaran sesuai yang diajarkan oleh agama mereka.***

Terkait Fatwa, MUI Rencanakan Dialog Terbuka
http://www.kompas.com/utama/news/0508/02/191124.htm

Pembahasan yang lalu tetang pluralisme:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/65683

Salam,
ayeye


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Plurality = the state ot fact of being numerous
 Pluralism = a theory that there is more than one basic principle   
 [The Random House Dictionary of the English Language, p.1022]
 
 Menurut Utan Kayu = pluralisme yaitu faham yang menganggap semua
agama itu sama saja, tujuannya sama, semua mengajarkan kebaikan,
semuanya masuk surga, sama dan sejajar, paralel, dan kita tidak boleh
memandang agama lain dengan kacamata agama kita sendiri, tidak boleh
ada truth claim dan salvation claim yang terjelmakan kepada monopoli
kebenaran agama sendiri. Tidak boleh ada truth claim dan salvation
claim, itulah titik temu dari faham pluralisme yang dicanangkan oleh
John Harwood Hich dalam bukunya God and the Universe of Faiths (1973),
dengan faham tokoh sufi Ibnu Arabi (560-638H/1165-1240M) yang
mencanangkan Wihdatul Adyan. Kayaknya ini diperkembang dari more than
one basic principle. Inilah yang diharamkan dalam fatwa MUI
 
 Wassalam
 HMNA
 
 
   - Original Message - 
   From: Dwi W. Soegardi 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, August 01, 2005 18:27
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme
 
 
   Plurality: the state of being plural
   Pluralism: a state of society in which members of diverse ethnic, 
   racial, religious, or social groups maintain an autonomous
participation 
   in and development of their traditional culture or special interest 
   within the confines of a common civilization
 
   (Merriam-Webster Online webster.com)
 
   lihat juga:
   http://en.wikipedia.org/wiki/Pluralism
   In the social sciences, pluralism is a framework of interaction in
which 
   groups show sufficient respect and tolerance of each other, that they 
   fruitfully coexist and interact without conflict or assimilation.
 
   http://en.wikipedia.org/wiki/Religious_pluralism
   Religious pluralism is the belief that one can overcome religious 
   differences between different religions, and denominational conflicts 
   within the same religion.
 
   Saya rasa MUI tidak pernah browsing dictionary dan ensiklopedia :-(
   dan penjelasan mbak Anita sudah sangat memadai.
 
   salam,
   DWS
 
   Anita Tammy wrote:
 
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman 
   [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
   
   Syafii Anwar wrote:
   MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme
adalah 
   
   
   bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan itu.
 
   
   --
   HMNA:
   Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam 
   
   
   perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas).
 
   
   Howgh
   
   
   
   
   Pluralitas itu hanya menyadari perbedaan saja. Seorang yg hidup
dalam 
   pluralitas tidak akan mengusik orang-orang yang berbeda, namun tetap 
   punya penilaian pribadi terhadap yg berbeda itu lebih jelek tidak 
   selamat dsb. Pluralitas sudah ada di Indonesia sejak dahulu.
   
   Sedangkan pluralisme itu ada unsur empati dalam kesadaran itu.
Empati 
   ini penting untuk melihat dari sudut pandang orang yg berbeda itu. 
   Karena tanpa empati pasti orang-orang masih punya pendapat kamu
lebih 
   jelek daripada saya. Sulit memang untuk berpluralisme, untuk 
   menghilangkan prasangka ini. Pluralisme adalah semua agama
adalah baik 
   untuk pemeluknya masing-masing, bukan semua agama adalah baik
(untuk 
   saya). 
   
   Memahami pluralisme, berarti tidak pernah berpikir untuk mengubah
agama 
   orang lain. Berarti berpikir Siapapun yg baik karena agamanya, maka 
   agama itulah yg paling cocok untuknya. Siapapun yg pindah agama lalu 
   jadi lebih baik sebagai seorang manusia, maka berarti ia pindah
agama 
   karena lebih cocok dengan agama barunya. Orang-orang yg memahami 
   pluralisme 

[wanita-muslimah] Apa itu islam HADHARI?

2005-08-02 Terurut Topik abdul latif

JIM Welcomes Islam Hadhari, Urges Debate

Zayd called for the formation of a panel of prominent Muslims scholars to 
evaluate Islam Hadhari. 


By Hossam Tammam, IOL Correspondent

KUALA LUMPUR, August 2, 2005 (Islamnet) – A leading Malaysian civil society 
group has welcomed the Islam Hadhari project championed by Prime Minister 
Abdullah Badawi, backing its implementation.

Jamaah Islah Malaysia (JIM) sees Islam Hadari as a positive step that aims to 
project Islam in a modern image, Zayd Kamar Al-Din, the JIM chairman, told 
IslamOnline.net.

In general, we do not have objections to Islam Hadhari and wish to see its 
implementation. We would be ready to help and assist if asked.

Islam Hadhari is the brainchild of Abdullah, who maintains it is derived from 
the core principles and teachings of Islam.

He believes the concept has the capacity to generate strength for a nation 
because it gave emphasis to various matters including knowledge, economy, 
culture, moral values and defense.

Islam Hadhari is an effort to bring the Ummah back to basics, back to the 
fundamentals, as prescribed in the Qur’an and the Hadith that form the 
foundation of Islamic civilization, Abdullah had said.

Debate

The JIM chairman stressed that the real challenge is implementing the Islam 
Hadhari project on the ground.

Zayd warned the ambitious project would turn to a mere political propaganda 
unless a solid implementation plan was drawn up to achieve its sublime goals.

If the government is keen on the project, a panel of Muslims scholars, such as 
the renowned Sheikh Yusuf Al-Qaradawi should be formed to evaluate the project.

The JIM leader called on Muslim scholars to give their views on the project in 
order to make it a project of the whole Muslim nation.

He asserted that such a step would reflect the credibility of the project and 
take it outside any political or partisan context.

Zayd also maintained that this is not meant to cast doubt on the project.

Abdullah hails from a family of Muslim scholars. His grandfather was a founder 
of the youth wing of Malaysia's Islamic Party (PAS) and his father was also a 
scholar.

Abdullah himself has a degree in Islamic studies and has been interested in 
the Islam Hadhari project before succeeding former premier Mahathir Mohamed.

Formed in 1991 of professionals and technocrats who received their education 
abroad, JIM is a leading Islamic civil society group which also campaigns 
against rights-restricting laws.

Though it does not directly participate in political activities, the group 
allows members to join political parties, which serve the message of Islam and 
interests of Malaysian society.

Before its formation, JIM members had joined the Muslim Youth Movement of 
Malaysia (ABIM) under former deputy premier Anwar Ibrahim.

But when Anwar joined the ruling United Malays National Organization (UMNO) in 
1982, a number of the ABIM young members left the organization to set up the 
Islamic Shura Council in Britain and later JIM. 
 

Ade Sanjaya Aliyasa [EMAIL PROTECTED] wrote:Ya percuma bung Deep ... 
Agama kamu itu tak sama dgn Agama Islamku yg dituntun dengan tuntunan ilmu 
hadist , tuntunan ilmu tafsir , tuntunan ilmu fikih . buat saya saya tak berani 
menuliskan terjemahan ayat sekalipun apalagi menyimpulkannya secara logika dari 
terjemahan 2. kenapa ?
1. Saya bukan orang arab dan tak mengerti bahasa arab
2. Saya sudah enam tahun tinggal di qatar dan bergaul dengan orang Arab yg bisa 
bahasa Arab dan hapal Al Quran ( Hafizd), Tapi kalau saya tanya satu ayat saja 
mereka akan bilang mereka gak berani menerjemahkan secara bahasa yang mereka 
pakai, dan biasanya mereka akan mengambil kitab kitab penunjang, kitab tafsir, 
kitab asbabun nuzul barulah mereka menerangkan. Yang model beginilah teman dan 
Saudara saya . ( bukan Anda yg hanya baca terjemahan bahasa Indonesia langsung 
menyimpulkan ayat dengan logika... he he Anda memang berani 
. Sedang saya dan saudara saudara saya yg lain tak akan berani).
 
Agama Kamu hanya Al Quran dan Logika 2 yang kau karang sendiri agar enak dan 
mudah dan gak usah repot repot  . kamu ini menjalankan agama Islam sama dengan 
orang kristen menerapkan injil, jadi silahkan buat mu agama-mu dan buat ku 
agamaku.  
 
So sekarang sudah jelas kita berbeda . saya tegaskan sekali lagi kita 
menganut agama yg berbeda jadi silahkan anda berjalan dengan logika dan agama 
Anda tentang terjemahan Alquran, jgn bawa bawa saya karena saya orang penakut 
akan siksa dan Azab hari Akhir dengan fitnah fitnahnya . 
 
Ade Sanjaya Aliyasa 
Qapco.co.ltd
Po.box 50155- Ummsaid Qatar
Phone : +974 4642335
Mobile ; +974 5865068

 


* Mailing list ini merupakan forum silaturahmi dan diskusi antar  pengunjung 
setia situs Hidayatullah Online (www.hidayatullah.com) dan simpatisan 
Hidayatullah
* PENTING: Jika ingin membalas email orang lain, harap menghapus terlebih dulu 
bagian email sebelumnya 

[wanita-muslimah] MUI dan Masyarakat Non-Fatwa

2005-08-02 Terurut Topik Ambon
MEDIA INDONESIA
Rabu, 03 Agustus 2005

MUI dan Masyarakat Non-Fatwa
M Hasibullah Satrawi, alumnus Al-Azhar, Kairo, Mesir/peneliti P3M, Jakarta



MUSYAWARAH Nasional (Munas) VII Majelis Ulama Indonesia beberapa waktu lalu, 
melahirkan 11 fatwa. Fatwa-fatwa di atas dimaksudkan untuk menjawab 
fenomena-fenomena baru yang mencuat belakangan. Seperti kawin beda agama, 
doa bersama lintas agama, warisan beda agama dan lainnya. Bahkan, Munas ini 
kembali mengukuhkan fatwa MUI tahun 1980 tentang pelarangan Jamaah 
Ahmadiyah.

Niat baik para ulama ini pantas mendapatkan apresiasi. Mereka telah 
mengorbankan segala kesibukannya demi kemaslahatan masyarakat umum. Segala 
kekuatan yang ada dikerahkan untuk mencapai titik terjauh dari sebuah hukum. 
Hingga lahir 11 fatwa itu.
Tradisi fatwa

Satu hal yang tak terbantahkan: kemampuan dan tingkat pemahaman masyarakat 
sangat beragam. Termasuk dalam memahami doktrin agama. Sebagian menjalani 
doktrin agama dengan tingkat kecerdasan yang memadai. Hingga mereka 
memahami: agama turun untuk kemaslahatan manusia. Sebagian lain menjalankan 
agama dengan 'meraba'. Bagi kelompok kedua ini, yang terpenting adalah 
berjalan. Walaupun harus berbenturan dengan 'dinding' (karena kondisinya 
yang meraba). Alasannya, karena itu perintah agama.

Di sinilah urgensi fatwa. Baik yang dilembagakan seperti MUI, atau yang 
tidak seperti kitab-kitab fatwa. Dalam sejarah Islam, kebiasaan berfatwa 
bermula pada generasi Islam ketiga. Yakni setelah generasi sahabat dan 
tabi'in. Generasi ketiga ini dikenal dengan pengikut tabi'in.

Sebagaimana dimaklumi, pada abad ke-3 H. Islam tersebar sampai ke pelosok 
Persia dan Romawi. Sudah pasti, pengetahuan keislaman mereka yang baru ini 
sangat terbatas. Pada waktu yang sama, tidak ada Nabi yang akan membimbing 
mereka. Kalaupun ada sahabat, itu sangat terbatas. Di masa inilah konsep 
fatwa dicetuskan. Fatwa dijadikan sarana pendidikan kegamaan. Hingga 
masyarakat bisa mengenali Islam secara lebih mendalam dan dapat menjawab 
tantangan yang ada.

Ada dua bentuk fatwa yang berkembang pada masa itu. Pertama, fatwa yang 
bersifat metodologis. Kedua, fatwa yang bersifat tematik. Fatwa metodologis 
adalah perumusan metode penggalian hukum Islam. Dengan kitab 
ar-Risalah-­nya, Imam Syafi'i dikenal sebagai penggagas fatwa metodologis 
pertama dalam Islam. Dalam kitab ini, Imam Syafii merumuskan dengan cukup 
jelas metode penggalian hukum dalam Islam. Adapun fatwa tematik dimaksudkan 
untuk merespons permasalahan yang dihadapi umat Islam. Kemudian muncullah 
banyak buku yang khusus berbicara tentang hukum Islam.

Ada dua perbedaan mendasar antara dua model fatwa ini. Pertama, fatwa 
metodologis dikonsumsi oleh kalangan elite (ulama). Sedangtkan fatwa tematik 
dikonsumsi oleh masyarakat umum. Kedua, fatwa metodologis dalam bentuk 
'bahan mentah' dan harus 'diracik' ulang. Hingga melahirkan hukum sesuai 
dengan selera yang ada. Sedangkan fatwa tematik sudah siap saji. Dalam 
kitab-kitab yang secara khusus membahas tentang hukum, masyarakat menemukan 
konsep siap saji yang dapat menjawab tantangan yang ada.

Fatwa model kedua inilah yang tetap bertahan hingga sekarang. Yang 
dikeluarkan Munas MUI dengan 11 fatwanya adalah bukti yang tak terbantahkan. 
Sebaliknya, fatwa metodologis menjadi 'makhluk asing' dalam kehidupan umat 
Islam sekarang. Bahkan, seseorang yang hendak merumuskan fatwa metodoligis 
mendapatkan kecurigaan yang luar biasa. Tak hanya dari masyarakat, tapi juga 
dari kalangan ulama.

Dilema fatwa

Tak dapat dipungkiri, peran fatwa cukup signifikan dalam memahamkan doktrin 
agama kepada masyarakat. Dengan fatwa masyarakat bisa mengetahui yang harus 
dilakukan. Apalgi dalam konteks model fatwa kedua. Semuanya telah siap saji.

Namun tak dapat dipungkiri, fatwa telah menjadi penengah antara masyarakat 
dengan agama. Bahkan, masyarakat jauh lebih dekat kepada fatwa ketimbang 
agama itu sendiri. Masyarakat menjalankan ajaran agama sesuai dengan isi 
fatwa.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan fatwa ini. Pertama, 
perbedaan antara fatwa dan agama. Fatwa adalah kreasi manusia. Sementara 
agama adalah pemberian Tuhan. Agama berdimensi ketuhanan. Sementara fatwa 
murni perbuatan manusia. Agama adalah Alquran. Sementara fatwa adalah 
penafsiran.

Kedua, monopoli ulama terhadap kebenaran agama. Sebagaimana telah 
diungkapkan, fatwa merupakan hasil ijtihad para ulama. Fatwa adalah 'panen 
intelektual' ulama dari lahan agama yang begitu luas. Adalah benar, fatwa 
dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat. Namun harus juga diakui, tradisi 
fatwa telah memisahkan masyarakat dari agama dan cenderung menjadikan fatwa 
sebagai agama alternatif. Dan itulah yang terjadi selama ini.

Ketiga, tradisi fatwa mengajarkan masyarakat untuk mengambil kesimpulannya 
sendiri. Ketika fatwa melarang A, masyarakat langsung menyimpulkan harus 
berbuat B. Kasus yang menimpa Jamaah Ahmadiyah menjadi salah satu contohnya. 
Fatwa MUI menyatakan kelompok ini sesat dan 

[wanita-muslimah] Fatwa MUI dan Konservatisme Agama

2005-08-02 Terurut Topik Ambon
MEDIA INDONESIA
Rabu, 03 Agustus 2005


Fatwa MUI dan Konservatisme Agama
Ulil Abshar-Abdalla, Direktiur Freedom Institute dan Koordinator Jaringan 
Islam Liberal (JIL), Jakarta.



MUNAS ke-7 MUI telah berakhir, dan menghasilkan, antara lain, 11 fatwa yang 
cukup menyentakkan masyarakat. Ini bukan kali pertama MUI mengeluarkan fatwa 
yang mengundang banyak perhatian dan menyisakan polemik di masyarakat.

Sebelumnya, MUI telah membuat fatwa yang melarang umat Islam mengucapkan 
selamat Natal kepada umat Kristen. Lembaga itu juga pernah berfatwa bahwa 
tenaga kerja perempuan Indonesia tidak boleh bepergian ke luar negeri tanpa 
disertai oleh seorang laki-laki yang masih merupakan kerabat dekatnya, 
dikenal sebagai muhrim.

Fatwa kontroversial lain dari lembaga ini adalah soal haramnya bunga bank. 
Bunga bank dianggap sebagai riba yang memang diharamkan dalam Quran. Sudah 
sejak lama ulama berbeda pendapat, apakah bunga sebagaimana dipraktikkan 
dalam bank-bank modern adalah riba sebagaimana dimaksud oleh Quran atau 
tidak.

Minggu lalu, MUI mengeluarkan fatwa yang buat saya paling aneh dari seluruh 
fatwa yang pernah dibuat oleh lembaga ini. Ada tiga soal di antara 11 fatwa 
yang dihasilkan oleh Munas MUI ke-7 itu yang menurut saya perlu 
dipersoalkan.

Pertama adalah soal haramnya sekularisme, liberalisme, dan pluralisme bagi 
umat Islam. Mengharamkan gagasan, buat saya, agak aneh bagi orang yang 
pernah belajar hukum fikih. Dalam ushul fikih (teori hukum Islam), yang 
disebut sebagai hukum adalah, khithabullahi al muta'alliq bi af'al al 
mukallafin firman Allah (dan RasulNya) yang berkaitan dengan tindakan 
orang-orang yang sudah mempunyai tanggung jawab moral.

Hukum, dalam tradisi fikih, selalu dikaitkan dengan tindakan. Dengan 
demikian, tindakan mencuri dan berbohong adalah haram. Tetapi, sangat aneh 
jika kita mengharamkan suatu pikiran. Sebab, pikiran bukanlah tindakan. 
Sekularisme, liberalisme, dan pluralisme adalah gagasan. Bagaimana mungkin 
MUI mengharamkan suatu gagasan? Ini sama anehnya dengan Orde Baru dulu yang 
mengharamkan marxisme dan komunisme.

Kedua, soal larangan bagi umat Islam untuk melakukan doa bersama. Larangan 
ini jelas menyisakan pro dan kontra. Larangan ini didasarkan pada 
pertimbangan bahwa jika seorang Muslim ikut doa yang dipimpin oleh orang 
dari agama lain, maka hal itu berarti mencampuradukkan ibadah dari satu 
agama dengan agama yang lain. Sebab, doa adalah suatu ibadah. Dalam 
keyakinan umat Islam, pencampuradukan antara pelbagai praktik ritual agama 
tidak diperbolehkan, sebab hal itu tidak dicontohkan oleh Nabi. Tindakan 
semacam ini dianggap sebaga bid'ah. Tindakan semacam itu dilihat sebagai 
praktik sinkretisme yang dilarang dalam agama Islam.

Pertimbangan semacam ini, buat saya sama sekali kurang bisa dimengerti, 
karena tidak masuk di akal saya. Berdoa intinya adalah sama, entah dilakukan 
oleh seorang Muslim atau Kristen atau yang lain, yaitu memohon sesuatu yang 
baik dari Tuhan.

Seorang muslim yang mengamini doa yang dipimpin oleh orang yang beragama 
lain adalah mengamini suatu permohonan kebaikan dari Tuhan. Dalam praktik 
semacam itu, sama sekali tidak pencampuradukan ibadah, tidak ada 
sinkretisme.

Jika tindakan semacam itu dianggap bid'ah atau inovasi, maka hal itu adalah 
inovasi yang baik, bid'ah hasanah. Bukankah dulu orang-orang NU dituduh 
melakukan bid'ah saat melakukan salat tarawih 20 raka'at, dan orang-orang NU 
menjawab bahwa itu adalah bid'ah yang baik.

Fatwa ketiga adalah yang paling keras, yaitu larangan atas kelompok 
Ahmadiyah untuk beroperasi di Indonesia. Dalam fatwa sebelumnya, MUI hanya 
menyatakan bahwa kelompok Ahmadiyah adalah sesat. Dalam fatwa yang baru, MUI 
beringsut lebih tegas lagi, yaitu bukan saja menyesatkan tetapi juga 
melarang kelompok itu untuk berada di bumi Indonesia.

Hanya ada satu pilihan buat kelompok Ahmadiyah, yaitu kembali ke Islam 
'lurus'. Jika tidak, harus hengkang dari Indonesia. Harap diketahui, ada 
sekitar 500 ribu anggota Jamaah Ahmadiyah di Indonesia. Mereka tersebar di 
hampir seluruh provinsi Indonesia. Jika anggota Ahmadiyah menolak untuk 
mengikuti Islam veri MUI, maka mereka akan kehilangan hak untuk tinggal di 
Indonesia. Jika mereka tetap ngotot tinggal di sini, mereka akan rentan 
terhadap serangan dan sikap bermusuhan dari kelompok-kelompok Islam lain 
yang menganggap diri mereka sebagai 'lurus' (ortodoks).

Fatwa ini, buat saya, mengingatkan kita pada inkuisisi akidah yang pernah 
dipraktikkan di Spanyol oleh Raja Ferdinand setelah berhasil merebut kembali 
(reconquista) tanah di semenanjung Iberia itu dari kekuasaan Islam. Dia 
memberikan tiga pilihan kepada umat Islam dan Yahudi saat itu: masuk 
Kristen, hengkang dari Spanyol, atau dibunuh.

Tindakan Raja Ferdinand ini kontras dengan toleransi yang dipraktikkan oleh 
raja-raja Islam di Spanyol selama berabad-abad. Nasib yang dialami oleh 
orang-orang Ahmadiyah di Indonesia mirip dengan nasib umat Islam dan Yahudi 
di Spanyol zaman 

Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-02 Terurut Topik L.Meilany
  - Original Message - 
  From: Dini 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, August 01, 2005 12:43 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap 
Ahmadiyah


  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
   Namanya juga ajaran mbak.. susah berantasnya..lah udah sebati 
  ama akal pikiran, Komunisme aja keliatannnya dah mati..padahal masih 
  ada...:P masih untunglah MUI berani larang..seenggaknya ntar anak 
  cucu kita bakal tau..ini salah itu salah..:P gak kebingungan lagi 
  buka2 Buku..kan tinggal liat Fatwa..:P

  [lm] : saya kan dah bilang waktu skolah di Muhammadiyah saya diberi plajaran
  tentang ahmadiyah, kita juga pernah main2 [ke masjidnya yg di jak bar sana].
  tapi kan gak ada gitu yg 'terpengaruh'. Dulu skolah saya ketat, kalo ada 
murid2 yg 
  kluarganya meninggal langsung didatangi, di 'nasihati' supaya tidak 
mengadakan 
  acara2 tahlil, 3 harian. 7 hariandst. Ada yg melaksanakan ada juga yg 
nggak. 
  Ini gak mempengaruhi nilai rapor, si murid juga gak 'dimusuhi' kalo dia tetep 
mengadakan tahlilan :-D

   Coba betapa banyak faham2 yg mengatasnamakan Islam ada di 
  masyarakat yg bebas bergerak.
   :-)

  ::: Yoi, banyak banget..makanya suka heran.. Ini yang bego siapa sih 
  sebenernya?? :P

  [lm] : Yg bego adalah yg mudah kebakaran jenggot, yg mudah nasping yg mudah 
  naikdarah, yg gampang menghujat, yg seneng nonton acara tv; rahasia illahi 
misalnya.
  Judulnya aja rahasia illahi, mosok sih di sinetronkan, bodoh2in masyarakat 
aja. Trus yg percaya dukun.
  yg nanya pengobatan ke dukun, mentang2 dukunnya bergelar haji:-)))
   
  ::: Bedain antara Kriminal dengan Aqidah mbak, Kriminal berhubungan 
  dengan sesama Manusia..dan jelas ada hukum Negara yang mengaturnya.. 
  dan akal juga tau itu emang bener SALAH, bedain antara penipu 
  AKIDAH... gak semua orang tau itu salah, kecuali orang2 yang tau 
  Agama, tau Syariah...:) 

  [lm] : kriminal kalo mengatasnamakan akidah islam pegimana? 
  Apakah boleh? Tempo hari ada pembokat2 yg di 'baiat' untuk ikuti aliran islam 
tertentu,
  dengan cara dihipnotis, disuruh ngerampok duit majikannya, nggak mau kerja, 
di kamar 
  melulu dzikir ato apa gitu. Dah ditangkap polisi, tapi masih ada aja. yg 
kayak gini..:-D
  Al - Zaytun kok gak diusik-usik. jelas2 dia semi kriminal dan memutarbalikkan 
akidah :-)
   
  ::: Cinta dimana2 itukan perasaan subjectif..:) yah kadang gara2 
  cinta orang juga sanggup bunuh diri.. mendingan mana? bunuh diri 
  karena manusia ato Jihad demi Allah dengan balasan surga? -kalo emang 
  masih ngaku muslim- 

  [lm] : semua ujung2nya subjektif kan [ kadang2 ga masuk di akal].
  Bunuh diri, jihad, whatever sejenisnya adalah tindakan egois.
  Jihad [ baca : teror] jelas2 lebih banyak merusak, orang2 yg ga bersalah juga 
jadi korban.
  Seperti Imam Samudra bolak-balik menyerukan jihad, jangan dong ngorbanin 
orang2 
  yg ga tau apa2.. kalo brani jihad langsung ke pemerintahan yg ia benci. Ke 
sasaran langsung.
  Itu baru jentelmen :-D 

  :::Dan kalo ada temen gw, guru gw, yang kek gitu keknya gampang aja deh 
  jawabannya.. coba dialog.. dan kalo gak berhasil yah diemin aja..:P 
  gak usah bunuh dulu, dia lom berani bilang terang2an kan, masih 
  dirumah aja dengan akidahnya..ngapain juga dibunuh.. terus coba mbak 
  cari alasan dimana aja..mana ada ajaran Islam yang ngehalalin 
  NGERAMPOK demi agama??? dalam sejarah Islam manapun..ketika 
  pendudukan Islam malah yang ada adil2.. beda sama Barat.. yang malah 
  bunuh, rampok, bakar library terbesar.. tolong dibedakan yah mbak..:)

  [lm] : ajaran islam memang ga ada menghalalkan tindakan tindakan 
kekerasan/kriminal/ yg jelek2 . 
  Musti dibedakan antara ajaran islam dengan para penganut/pemeluk/oknumnya
  Gimana imam samudra ngerampok toko mas di serang demi agama. FPI [lagi!] yg 
ngerusak lahan 
  kerjaan orang muslim juga. Al Zaytun [ ngerampok dengan cara halus]
  Korupsi itu ngerampok ato bukan? Depag yg ngorup duit calhaj, itu 
alasannya demi agama kan?
  Ada yg korup [ baca ngerampok duit rakyat] trus bikin masjid , panti asuhan, 
menghajikan orang sekampung.
  :-D
  --
   
   contoh yang mbak bagikan bukan general, dan Mbak ketika melihat 
  contoh kek gitu juga taukan.. wah itu mah islamnya lom bener -

  [lm] : wah trus terang saya gak pernah [ Insya Allah]bilang 'islamnya blom 
bener'
  yg sering saya komentari : perilakunya gak sejalan dengan yg ia omongin
  ini sih sering sekali saya omongin. Karena kalo masalah bener ato blm bener 
juga ukurannya apa???
  Masalah ia buka tutup jilbab, ato haji tapi masih dugem ato mabok...ya 
terserah.
  Lha wong ke mekahnya cuma mau ngrasain 'piknik' ke SA. Ke semua negara telah 
di jelajahi,
  tinggal ke SA. ke SA kan gampangnya cuma pas musim haji. Salah umatnya 
sendiri knapa kok kalo 
  pergi ke SA waktu musim haji, setelah pulang langsung 

[wanita-muslimah] Seorang Sudan Bertanya

2005-08-02 Terurut Topik Ambon
REPUBLIKA
Selasa, 02 Agustus 2005


Seorang Sudan Bertanya 

Oleh : Ahmad Syafii Maarif 


Sambil membalik-balik arsip lama, saya menjumpai kliping koran the Indonesia 
Times, 3 Maret 1990, hlm 1 pada Pojok Koki yang mengisahkan pembicaraan singkat 
antara seorang Indonesia dengan seorang Sudan di Bandara Karachi, Pakistan. 
Terjemahan pembicaraan itu adalah sebagai berikut:

Seorang laki-laki Sudan berjumpa dengan laki-laki Indonesia. Karena melihat 
demikian ramai wanita Indonesia, ia bertanya akan pergi ke mana para perempuan 
itu. Mereka akan pergi ke Arab Saudi untuk bekerja sebagai pembantu, jawab si 
Indonesia.

Apakah negeri Anda begitu papa sehingga Anda harus mengirim perempuan untuk 
bekerja sebagai pembantu rumah tangga? Tahukah Anda apa yang berlaku pada diri 
mereka yang bekerja di rumah-rumah besar itu? Si Sudan meneruskan: Negeriku 
adalah salah satu negeri yang termiskin di dunia. Rakyatku sering menderita 
kelaparan tetapi kami tidak pernah mengirimkan perempuan untuk bekerja di luar 
negeri sebagai pembantu, khususnya tidak ke sebuah negeri yang memandang rendah 
kaum perempuan.

Si Indonesia tak berucap apa-apa, ia hanya tertawa. Bagaimana ia akan dapat 
menjawab sebaliknya terhadap pertanyaan yang begitu perih? Di Tanah Air pun tak 
seorang pun pernah memberikan jawaban yang tepat terhadap pertanyaan serupa itu.

Sengaja saya kutip pojok surat kabar yang sudah almarhum itu semata-mata untuk 
menyegarkan ingatan kita kembali tentang nasib buruk sebagian anak bangsa yang 
harus membanting tulang di negeri orang karena sempitnya lapangan kerja di 
Indonesia. Dan percakapan di atas terjadi awal 1990, tujuh tahun sebelum 
krisis. Anda bisa bayangkan gambaran yang lebih perih dan suram terjadi selama 
krisis yang sampai hari ini situasinya belum juga membaik.

Derita panjang yang yang tak berkesudahan yang ditanggungkan oleh TKW/TKI kita 
sudah umum kita ketahui, apakah itu di negeri Arab ataupun bahkan di negeri 
jiran. Sebelum berangkat banyak di antara mereka yang ditipu oleh calo tenaga 
kerja, sampai di tempat tujuan diperlakukan lagi sebagai separuh manusia. Tentu 
tidak semua yang bernasib begitu. Bila induk semangnya adalah seorang yang 
bermartabat, para pekerja kita akan diperlakukan secara bermartabat pula, 
sebagai manusia penuh. Jika si bos seorang yang haus seks sekalipun sudah punya 
istri, tidak jarang TKW kita dijadikan tempat pelampiasannya. Tidak sedikit 
pula yang dizalimi dan disiksa sampai lumpuh. Namun mereka tidak kapok juga 
pergi, karena sulitnya mencari penghidupan di negeri sendiri.

Persoalan TKW/TKI ini hanyalah salah satu masalah sosial yang akut yang 
dihadapi oleh bangsa kita yang berfalsafahkan Pancasila, yang di antara silanya 
berbunyi: Kemanusiaan yang adil dan beradab dan Keadilan sosial bagi seluruh 
rakyat Indoensia. Bulan ini kita akan memperingati 60 tahun Indonesia merdeka, 
tetapi masalah TKW/TKI kita yang bernasib malang belum tersentuh oleh kedua 
sila itu. Rumusan silanya yang padat dan anggun, dalam realitas kita belum 
sungguh-sungguh mau melaksanakannya. Apakah sebagian besar politisi kita masih 
mau berunding dengan sila-sila ini? Saya sangat ragu bila dikaitkan dengan 
fenomena pilkada-pilkada yang sarat dengan politik uang dan ancaman kekerasan. 
Pancasila dengan demikian telah terlalu lama diinjak-injak dalam perbuatan. 

Saya tidak tahu bagaimana reaksi ruh seorang Hatta menonton perilaku sebagian 
anak bangsa yang lupa daratan dan lupa lautan. Barangkali ruh itu akan berucap, 
Sewaktu aku masih menyatu dengan raga Hatta, aku pernah menderita di Digul 
yang penuh nyamuk malaria demi kemerdekaan Tanah Air. Hatta melakukan semuanya 
itu dengan tingkat ketabahan yang luar biasa lantaran cintanya yang teramat 
dalam kepada bangsa ini. Mengapa tuan-tuan yang datang kemudian sampai hati 
mengkhianati hasil jerih payah para pendiri Indonesia yang telah berkorban 
demikian banyak? 

Nasib malang yang menimpa sebagian para TKW/TKI kita adalah di antara penyebab 
yang membuat ruh Hatta gelisah yang tak putus-putusnya. Pertanyaannya tetap 
saja: Mengapa tuan-tuan belum juga sadar hai anak-anak bangsaku. Mengapa 
petualangan dalam dosa dan dusta belum juga berakhir? Saya percaya dalam 
suasana 60 tahun Indonesia merdeka masih ada di antara kita yang punya hati 
nurani. Itulah yang memberi secercah harapan bahwa kita punya masa depan! 




[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:

[wanita-muslimah] MUI Diimbau Cabut Fatwa Haram Pluralisme - ICMI Sampaikan Tasyiah

2005-08-02 Terurut Topik Ambon
http://www.suaramerdeka.com/harian/0508/03/nas08.htm

MUI Diimbau Cabut Fatwa Haram Pluralisme 
  a.. ICMI Sampaikan Tasyiah 

JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam mengeluarkan fatwa tidak 
semata-sata dari pandangan fikih, namun perlu metodelogi dengan pertimbangan 
ahli. Karena itu, sangat bijak jika fatwa haram pluralisme dicabut untuk 
dipertimbangkan secara bijak.

Demikian rangkuman pendapat Ketua PBNU KH Masdar Farid Mas'udi dan Rektor 
Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra, di 
Jakarta, kemarin, saat menanggapi pro dan kontra fatwa MUI, belum lama ini.

Sementara itu, Ikatan Cendekiawan Mulsim Se-Indonesia (ICMI) mendukung dan 
menerima fatwa MUI. Sebab, lembaga itu memang memiliki kewenangan untuk 
mengeluarkan fatwa. Untuk itu, ICMI mengajak umat Islam bersikap arif serta 
menghindari cara-cara kekerasan dan selalu mengedepankan cara-cara damai dalam 
menyikapi fatwa MUI .

Kekerasan bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan, kata 
Ketua ICMI Salahuddin Wahid di Jakarta, Selasa, saat membacakan tausyiah 
(nasihat) kepada seluruh komponen bangsa sehubungan dengan timbulnya berbagai 
tanggapan masyarakat terhadap fatwa MUI.

Tausyiah ICMI itu antara lain mengimbau seluruh komponen bangsa untuk tidak 
melakukan campur tangan dalam permasalahan agama lain. Masyarakat tetap menjaga 
persatuan dan kesatuan bangsa dengan selalu waspada terhadap berbagai 
provokasi, pancingan, adu bomba, teror dan berbagai hal yang dapat mengarah 
memecah belah bangsa.

Ditanya tentang pro kontra fatwa ajaran Ahmadiyah haram, Salahuddin mengatakan, 
ICMI tidak akan ikut dalam perdebatan itu. Fakta ada fatwa dan ada yang 
membantah. Saya pikir ICMI tak ikut dalam perdebatan tersebut. .

Dengan tegas dia pun menyatakan, MUI memang punya kewenangan mengeluarkan 
fatwa. Dan, realitasnya fatwa MUI mendapatkan dukungan mayoritas umat Islam 
Indonesia. Namun demikian, ICMI tetap menghargai adanya pendapat dari sebagian 
umat yang berbeda dengan fatwa MUI. Hendaknya perbedaan yang terjadi diterima 
sebagai rahmat dan disertai sikap lapang dada.

Menurut Masdar, fatwa merupakan aplikasi norma fikih yang diperuntukkan bagi 
hal-hal yang bersifat tindakan atau perbuatan objektif seperti masalah 
perjudian, korupsi, suap, dan politik uang. ''Fatwa yang ditujukan untuk 
hal-hal yang bersifat pemikiran atau pandangan hidup terasa melampaui batas dan 
tidak lazim,'' katanya, di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, kegiatan penetapan hukum sebagai tahap pengambilan kesimpulan tidak 
bisa diputuskan secara mendadak, tapi harus melalui suatu tahap yang disebut 
tashawwur atau rekonstruksi dan definisi masalah. ''Jika kita mau menjatuhkan 
hukum atas suatu masalah, maka harus jelas perkara itu sebagaimana adanya, 
bukan bagaimana yang saya mau atau saya khayalkan. Tashawwur inilah yang akan 
menentukan mutu dari hukum yang disimpulkan,'' tambah Masdar.

Dia mengimbau MUI untuk mencabut fatwa yang dikeluarkan, khususnya yang 
berkaitan dengan masalah pluralisme, sekularisme, dan liberalisme, karena 
dikhawatirkan dapat memicu meluasnya kekerasan yang mengatasnamakan agama.

Dia mengatakan, fatwa MUI yang mengharamkan masalah pluralisme, sekularisme, 
dan liberalisme itu dengan definisi liberalisme adalah pemikiran Islam yang 
menggunakan pikiran manusia secara bebas, bukan pemikiran yang dilandaskan 
agama. Sedangkan sekularisme adalah paham yang menganggap agama hanya mengatur 
hubungan antara manusia dan Tuhan. Sementara hubungan antara manusia dan 
manusia tak bisa diatur agama.

Adapun pluralisme diharamkan karena menganut paham semua agama adalah sama dan 
bahwa agama bersifat relatif dan tidak ada yang boleh mengklaim agamanya adalah 
agama yang paling benar. ''Dengan tidak mengurangi keinginan menghormati MUI, 
kami mengimbau fatwa lembaga ini, khususnya yang berkaitan dengan pandangan 
pluralisme, sekularisme, dan liberalisme dapat ditarik dahulu untuk dipikirkan 
kembali dengan kearifan dan kedalaman ilmiah sesuai dengan karakter sejati 
ulama.''

Sementara itu, Azyumardi Azra meminta metodologi pembuatan fatwa oleh MUI 
ditinjau kembali. ''Saya berharap MUI membuka pintu dialog dan mengundang orang 
yang bisa melihat lebih jernih dalam konteks keagamaan dan konteks kebangsaan, 
serta tidak hanya melihat dari konteks fikih,'' katanya.

Merevisi

Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Anwar Ibrahim mengatakan, mungkin saja MUI 
merevisi fatwanya jika ada perubahan keadaan atau situasi. ''Bisa saja 
direvisi, misalnya karena perubahan keadaan atau situasi. Tapi biasanya itu 
berlaku bagi fatwa-fatwa yang bersifat keduniawian. Tetapi untuk akidah seperti 
ini, MUI belum pernah merevisi fatwanya,'' katanya di sela-sela sosialisasi 
Fatwa MUI tentang Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) di Jakarta, kemarin.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, pluralisme 
secara sosiologis atas dasar agama, budaya, atau bahasa adalah keniscayaan yang 
tidak dapat dihindari. Dari 

[wanita-muslimah] dikotomis=iblis?

2005-08-02 Terurut Topik Ade Suerani
Kayaknya penyakit mbak Mia belum berubah:)
Dikotomi yang dimaksud itu apa, sih? Pikiran iblis itu kayak gimana?
Koq, berani mengklaim dikotomi adalah pikiran iblis? 
Apapun itu yang haq dan yang bathil haram untuk dicampur, dan tetap 
harus dipisahkan.
Perlu keseragaman (standarisasi) dikotomi itu apa, jadi jelas 
maksudnya. Nggak pukul rata termasuk generalisir. Yang dibahas 
adalah isme dkknya. 

Sikap mengklaim ini sebenarnya tidak baik apalagi dilestarikan. 
Maaf, mengklaim menurut saya adalah penyakit.

Wassalamu'alaikum,
Ade

 
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Inilah salah satu contoh pemikiran dikotomis. Kenapa membenturkan
 pluralism dengan agama (Islam?). Agama yang berasal dari wahyu itu
 sifatnya memenuhi secara intensif, termasuk memenuhi pluralism.

 Pemikiran dikotomi semu, bisa merasuki siapa saja termasuk yang
 liberal kek, yang fundies kek. Dikotomi menciptakan kesemuan
musuh,
 yaitu memproyeksikan 'yang lain' sebagai musuh. Misalnya, walaupun
 sudah dibilang bahwa pluralism itu bukan mencampuradukkan agama,
 tetep saja disebut begitu. Lalu memang ada juga lib
 yang 'mencampuradukkan' agama dengan sembarangan, atau menafikan
 pengalaman beragama sama sekali.

 Dikotomi adalah pikiran iblis. Dan iblis itu dalam diri kita. Ini
 jadi urusannya psikologi.

 Salam
 Mia




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] RALAT:) Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-02 Terurut Topik Ade Suerani
Mana dasarnya kebenaran itu ada pada semua agama?
Kalau yang saya percayai, semua agama adalah baik, tapi apakah semua
agama adalah benar? Tunggu dulu. [This is just personal 
perception :)]

Agama Ibrahim adalah Islam. Mbak Chae tolong baca AlHaj 78 (kalau
saya tidak keliru), disitu disebutkan muslim. Muhammad SAW datang
untuk menyempurnakan dan meluruskan kekeliruan yang dianut agama
pasca Ibrahim dan pre Muhammad SAW.

Wassalamu'alaikum,
Ade

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Enggak apa-apa Mba Ning, saya senang kok bisa bertukar pikiran
dengan
 Mba Ning;)

 Ada perbedaan antara statement bahwa semua agama itu sama dengan
 statement bahwa  kebenaran itu ada di semua agama/kepercayaan
yang di
 anut masing-masing individu

 Saya sendiri tidak setuju dengan statement pertama bahwa semua
agama
 adalah sama, jelas Islam tidak sama dengan kristen, budha,
katolik,
 kong hu chu dll begitu juga sebaliknya. Perbedaan itu terletak pada
 syariatnya.

 Tapi seperti yang saya pahami dari Qs.5:42-48 dinyatakan di
dalamnya
 bahwa kebenaran itu ada pada setiap kitab-kitab suci untuk
penganutnya
 masing-masing karena pada kenyataanya Al-Qur'an sendiri merupakan
 kontinuitas dari kebenaran yang dibawa oleh kitab-kitab sebelumnya.

 Coba kita kutip pada Qs.5:47
 Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara
menurut
 apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan
 perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah
 orang-orang yang fasik.

 Dalam hal ini para pengenut Yahudi dan kristen harus mematuhi
 hukum-hukum yang ada pada taurat dan injil kecuali jika mereka
 menyimpang dari Taurat dan injil maka mereka itulah yang kafir.

 nah sekarang apa kebenaran yang terus dibawa secara kontinuitas
 samapai kepada Al-Qur'an? silahkan merujuk kepada Qs.2:130 dimana
 dijelaskan bahwa hanya orang bodoh lah yg membenci agama Ibrahim,
lalu
 apa agama Ibrahim? Agama Ibrahim itu adalah Tawhid atau paham
 Ketuhanan Yang Maha Esa. untuk itulah ditegaskan dalam Qs.2:124
bahwa
 Nabi Ibrahim dijadikan Imam bagi seluruh umat manusia dengan
risalah
 yang dibawanya yaitu kebenaran yang hakiki/mutlak mengenai ke-
Esa'an
 Tuhan, Tiada Tuhan selain Allah


 Ada catatan khusus bahwa Qur'an hanya merefer kepada yahudi dan
 nasrani sebagai ahli kitab, karena secara tekstual Al-Qur'an
terbatasi
 oleh ruang dan waktu ikut dalam dimensi manusia/keterbatasan
manusia
 (soale kalau diluar dimensi manusia, wah kagak bisa di mengerti
sama
 manusia dong;) maka dari itu hanya menyebutkan yahudi dan nasrani
 sebagai ahli kitab padahal menurut Qs.23:32 dimana setiap kalangan
 umat manusia ada utusan/rasul yang datang untuk menyeru kepada
konsep
 Tauhid. Apakah Sidharata Gautama adalah rasul?? Hanya Allah saja
yang
 Maha Mengetahui?;)






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-02 Terurut Topik D'Laudza
sorry mia.. saya orang kampung, jadi baru sempat ke warnet nech.. kalau konsep 
yang aku bicarakan dikaitkan dengan PKS kok malah jadi tidak menarik, bahkan 
membuatku tidak gairah  untuk diskusi -:), apalagi kalau dikaitkan dengan JIL 
yang jelas2 tidak mempuni dalam metodologi, ini masih untung ada muqsid yang 
bisa dipakai ushul fiqhnya di JIL, kalau tidak kan JIL hanya kayak anjing 
menggonggong aja..-:)

Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau anda pikir itu adalah tuduhan, tolong 
klarifikasi dong:
- dulu murtad dibunuh sudah diomongin. Lalu apa maksudnya tarikus 
sholah dibunuh? orang yang beda sholatnya patut dibunuh gitu?

- ranah yang sifatnya personal dan non personal, dihukum secara 
Islam atau diperangi...ini apa maksudnya? Kalau bagi saya 
kedengarannya kok kayak sekular..

Sejujurnya saya jadi berempati pada temen-temen lain yang 
sepemikiran dengan anda.  Kasihan dong mereka, kalau cara 
berdiskusinya kayak gini. Cukup Dadang sajalah jadi 
koleksi 'piaraan'  cewek-cewek WM, jangan ditambah-tambah lagi...:-
)) Sato aja seneng jadi piaraan...:-)

Saya juga deadly serious ketika bilang AQ bakal gemes ngliat kader 
dan simpatisan PKS kayak gini.  PKS harus membenahi dirinya dari 
dalam dan di sektor madani, bukan cuma strategi politiknya doang.  
Dan memisahkan diri secara total dari yang ekstrim kayak gini. 
Bahkan harus mulai menjauhkan kurikulum dari asal-usul pemikiran 
pergerakannya sendiri seperti Qutb, Sayyid Hawwa yang ekstrim-
ekstrim.  Kalau nggak akan dibajak oleh garis keras pendukungnya 
(garis keras tapi keliatan santun). Dan akan terjadi krisis ideologi 
yang akan menyusahkan kita semua. Akibat yang paling mendingan 
adalah politiking yang nggak sehat, karena lebarnya gap antara 
kenyataan dan ideologi.

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, D'Laudza [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 nah.. si mia udah mulai nuduh2 neh.. ketularan siapa pula kau 
neh.. -:) -:)
 
 Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:Ini nggak salah? tarikus salah dibunuh, 
murtad dibunuh. Trus ada 
 peronal, non personal, hukum secara Islam...kayak sekularis Sato 
 saja nih. Ditanggung mbak Ning tambah mumet baca yang kayak gini.  
 Apalagi AQ...masak kader PKS kayak gini, ini mestinya disingkirin 
 dari PKS karena ngrusak kurikulum PKS dan akan menjadikan kader 
PKS 
 radikal di masa depan...
 
 salam
 Mia






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  



-
YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group wanita-muslimah on the web.
  
To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


-





__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-02 Terurut Topik Dadang Fahmi (QA)
Saya kira Ustadz HMNA sudah jelas memberikan pendapat, yang lainnya malah
tidak jelas dan cenderung tendensius, jadi silahkan berpendapat dengan baik.

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of H. M. Nur Abdurrahman
Sent: Tuesday, August 02, 2005 4:45 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

Nyebut apa? abahkan juga menjelaskan peristilahan dengan baik, meluruskan
orang yang menyalahkan MUI? Kok mesti nyebut. Mialah yang mesti nyebut !

  - Original Message - 
  From: Mia 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, August 01, 2005 16:21
  Subject: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme


  Kumaha Abah ini, nyebut dong ah. Orang menjelaskan masalah 
  peristilahan dengan niat baek kok malah dianulir.  Bukannya lebih 
  baik gitu, menghormati dalam perbedaan, mau disebut pluralism kek, 
  pluralitas kek, keragaman kek.

  salam
  Mia

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Syafii Anwar wrote:
   MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme 
  adalah bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan 
  itu.
   --
   HMNA:
   Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam 
  perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas).
   Howgh


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links



 



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-02 Terurut Topik Chae
Syukur atuh Abah kalau dalam kondisi Fit mah, mudah-mudahan sehat
selalu ya Abah;)

Terlepas dari definisi yang Abah buat mengenai eksklusif dan inklusif.

Menurut Abah sendiri adakah kebenaran dalam agama/kepercayaan lain
jika kita merefer kepada Qs.5:42-48. 

Untuk lebih jelasnya saya kutip Qs.3:199

Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada
Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan
kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka
tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka
memperoleh pahala di sisi Rabbnya. Sesungguhnya Allah amat cepat
perhitungan-Nya. (QS. 3:199)

juga pada Qs.59:2

Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari
kampung-kampung mereka pada saat pengusiran kali yang pertama

di dalam Qs.2:62 pun di sebutkan tentang kebenaran yang ada dalam
agama atau kepercayaan lain di luar islam yang dibawa kanjeng Nabi
Muhammad saw sbb

Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang
Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang
benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh,
mereka akan menerima pahala dari Rabb mereka, tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka, dan tidak (pula) meereka bersedih hati. (QS. 2:62)

Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan
orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar
beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
(QS. 5:69)

Jelas di dalam Al-Qur'an sendiri DIAKUI ADANYA PLURALISME, YAITU
KEBENARAN DALAM AGAMA DAN KEPERCAYAAN masing-masing penganutnya. 

Tidak hanya dalam ruang lingkup YAHUDI DAN NASRANI tapi Qur'an
menegaskan dengan kata SHABIIN yang berarti orang-orang yang mengikuti
syaria Nabi-Nabi atau Rasul, sedangkan secara tegas dalam Al-Qur'an di
jelas bahwa Allah SWT mengutus banyak Nabi dan Rasul dari kalangan
masing-masing, siapa kah Nabi atau Rasul dari kalangan china, india,
melayu dll??

Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari kalangan mereka
sendiri (yang berkata):Sembahlah Allah oleh kamu sekalian,
sekali-kali tidak ada Ilah selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu
tidak bertaqwa (kepada-Nya). (QS. 23:32)

Menurut Abah, apakah dari ayat2 yang ada di dalam Al-Qur'an sendiri
tidak terlihatkah bahwa Qur'an melegalkan/mengakui adanya pluralisme?
bahwa kebenaran itu ada di dalam agama dan kepercayaan2 lain yang
dianut manusia?

kedua, Abah menanyakan mana Zabur, mana Taurat dan mana Injil sekarang
ini? karena keterbatasan pengetahuan saya, mungkin hanya bisa
memberikan contoh keberadaan Taurat dan injil hanya sedikit saja
sekarang ini.

Silahkan Abah lihat di dalam Qs.5:45

Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At-Taurat)
bahwasannya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung
dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka
(pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan ( hak kisas) nya, maka
melepaskan hak itu (menjadi) penevus disa baginya. Barangsiapa tidak
memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu
adalah orang-orang yang zalim. (QS. 5:45)

ini sama tercantum di dalam Perjanjian Lama (Taurat), yang saya ambil
dari website nya di SABDA.org. pada Keluaran 21:24 dan ulangan 19:21

Ini sama dengan di dalam Perjanjian Baru ( Injil) sbb:

Matius 5:22-26

Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan
membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
5:22Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap
saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir!
harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil!
harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
5:23Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas
mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu
terhadap engkau,
5:24tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah
berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan
persembahanmu itu.
5:25Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama
dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan
engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada
pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
5:26Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari
sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

Bukankah yang terurai di dalam ayat2 di atas adalak konsep pema'afan
yang disebutkan dalam Qs.5:45???

dan kedua hukum balasan (keadilan) dan hukum Rahmat (kasih sayang) ada
di dalam Qur'an sebagai bukti bahwa Qur'an sendiri adalah
konitunuitas/kelanjutan dari hukum/syariat2 yang telah ada pada kitab2
sebelumnya??

Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang
sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu
bersabar, sesungguhnya itulah yang 

RE: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-02 Terurut Topik Dadang Fahmi (QA)
Bingung yach ini ada tulisan yang semoga bias jadi wasilah petunjuk


SESATNYA AHMADIYAH

Sejarah

Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad pada pada tahun 1889 M/1306 H,
yang dengan sengaja gerakan Jemaat Ahmadiyah ini disokong oleh pemerintah
kolonial Inggris di India. Tujuannya adalah untuk menjauhkan kaum muslimin
dari agama Islam dari kewajiban jihad, sehingga tidak lagi melakukan
perlawanan terhadap penjajahan Inggris dengan nama Islam. Corong gerakan ini
adalah majalah al-Adyan yang diterbitkan dalam bahasa Inggris. Walaupun
menurut Ahmadiyah sendiri bahwa didirikannya Jemaat Ahmadiyah ini
dilatarbelakangi oleh keadaan dunia menjelang lahirnya Ahmadiyah diliputi
oleh berbagai keburukan, immoralitas, dan mementingkan urusan duniawi
daripada mementingkan urusan akhirat. Selain itu pula karena di dunia ini
pada waktu itu tidak ada yang dapat merepresentasikan sebagai Jemaat Islam.
Dengan Tujuan memperbaiki kehidupan agama umat Islam dan mempersatukannya,
yang didasarkan pada wahyu yang diterimanya, yaitu untuk menghidupkan agama
dan menegakkan Syari'at Islam.   

Mirza Ghulam Ahmad nama sebenarnya adalah Ghulam Ahmad bin Mirza Ghulam
Murtadha, hidup pada tahun 1835 - 1908 M.  Dia  dilahirkan  di desa Qadian,
di wilayah Punjab,  India  pada tanggal 15 Februari 1835  M/14 Syawal 1250
H.  Dia tumbuh di keluarga yang terkenal suka khianat kepada agama dan
negara. Begitulah dia tumbuh, mengabdi kepada penjajahan dan senantiasa
mentaatinya. Ketika dia mengangkat dirinya menjadi nabi, kaum muslimin
bergabung dan menyibukkan diri dengannya sehingga mengalihkan perhatian dari
jihad melawan penjajahan Inggris. Namun Ghulam Ahmad mengaku berasal dari
orang - orang terhormat keturunan Persia dan keturunan Fatimah dari ahlul
bait nabawi. 
Pemerintah Inggris banyak berbuat baik kepada mereka. Sehingga dia dan
pengikutnya pun memperlihatkan loyalitas kepada pemerintah Inggris. Muhammad
Ali telah menulis terjemah Al-Qur'an dengan perubahan transkripnya ke dalam
bahasa Inggris. Tulisannya yang lain, Haqiqat al-Ikhtilaf an-Nubuwwah fi
al-Islam dan ad-Din al-Islami. 
Khawajah Kamaluddin menulis kitab yang berjudul Matsal al-A`la fi
al-Anbiya' serta kitab-kitab lain. Jamaah Ahmadiyah Lahore ini berpandangan
bahwa Mirza Ghulam Ahmad hanyalah seorang mujadid. Tetapi yang berpandangan
seperti ini dan yang tidak, mereka sama saja saling mengadopsi satu sama
lain. Muhammad Shadiq, mufti kelompok Ahmadiyah. Di antara tulisannya
berjudul, Khatam an-Nabiyyin. Basyir Ahmad bin Ghulam, pemimpin pengganti
kedua setelah Mirza Ghulam Ahmad. Di antara tulisannya berjudul Anwar
al-Khilafah, Tuhfat al-Muluk, Haqiqat an-Nubuwwah. Dzhafrillah Khan,
Menteri Luar Negeri Pakistan. Dia memiliki andil besar dalam menolong
kelompok sesat ini, dengan memberikan tempat luas di daerah Punjab sebagai
markas besar Ahmadiyah sedunia, dengan nama Robwah Isti'aroh (tanah tinggi
yang datar) yang diadopsi dari ayat al-Qur'an.
Di antara yang melawan dakwah Mirza Ghulam adalah Syaikh Abul Wafa', seorang
pemimpin Jam'iyyah Ahlul Hadits di India. Beliau mendebat dan mematahkan
hujjah Mirza Ghulam Ahmad, menyingkap keburukan yang disembunyikannya,
kekufuran serta penyimpangan pengakuannya.  
Pada awalnya Mirza Ghulam berdakwah sebagaimana para dai Islam yang lain,
sehingga berkumpul di sekelilingnya orang-orang yang mendukungnya.
Selanjutnya dia mengklaim bahwa dirinya adalah seorang mujaddid (pembaharu).
Pada tahap berikutnya dia mengklaim dirinya sebagai Mahdi al-Muntazhar dan
Masih Al-Maud. Lalu setelah itu mengaku sebagai nabi dan menyatakan bahwa
kenabiannya lebih tinggi dan agung dari kenabian Nabi Muhammad SAW. Para
pengikut Ahmadiyah ini disebut dengan Jemaat Ahmadiyah atau orang - orang
Ahmadi.
Ketika Mirza Ghulam Ahmad masih juga belum kembali kepada petunjuk
kebenaran, Syaikh Abul Wafa' mengajaknya bermubahalah (berdoa bersama), agar
Allah mematikan siapa yang berdusta di antara mereka, dan yang benar tetap
hidup. Tak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui ajalnya
tahun 1908 M. 
Dia mati meninggalkan lebih dari 50 buku, buletin serta artikel hasil
karyanya. Di antara kitab terpenting yang dimilikinya berjudul Izalatul
Auham, I'jaz Ahmadi, Barohin Ahmadiyah, Anwarul Islam, I'jazul Masih,
At-Tabligh dan Tajliat Ilahiah. 
Namun selepas kematiannya, Ahmadiyah dilanjutkan oleh Khalifah I Hadhrat
Hafiz H. Hakim Nurruddin (meninggal 1914), Khalifah II Mirza Bashiruddin
Mahmud Ahmad (menjabat dari 1914 - 1965), Khalifah III Hadhrat Hafiz nasir
Ahmad (meninggal 1982), Khalifah IV Hadhrat Mirza Taher Ahmad (yang
berkedudukan di London, Inggris) dan sekarang Khalifah V Hadhrat Mirza
Masroor Ahmad (tahun 2003).
Namun sepeninggal Khalifah II, Ahmadiyah terpecah jadi dua, yaitu Ahmadiyah
Qadian dan Ahmadiyah Lahore, penyebab perpecahan karena terjadinya perbedaan
pandangan, tentang kekhalifahan II Mirza Bashiruddin yang ditentang oleh
Mualvi Muhammad Ali dan Khawajah Kamaluddin, dimana mereka menghendaki
Khawajah sebagai Khalifah II, namun 

[wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?

2005-08-02 Terurut Topik alvi_ik

Kalo Pak Ary gimana? ...bla2-meski akhirnya disebut ???

Tapi parameter mjd muslim yang kaffah kan sudah jelas, yaitu Al 
Quran dan Hadist. Tingggal bagaimana kita men-tadabburi dan 
mengamalkannya. Karena dari satu ayat bisa bermacam2 pendapat yang 
muncul...bahkan sangat jauh perbedaannya. Contohnya saja masalah 
pakaian muslimah, ada yg menganggap jilbab wajib,sedangkan yg lain 
menganggap tidak. 

Ya,akhirnya berpulang ke diri kita masing2, mau ngambil yang 
mana...sebagai argumen utk hari penghisaban kelak. wallaahu a'lam

wass.
alvi

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 mbak Alvi,
 
 1. kalau Ulil mungkin bicaranya: so,saya kira nggak ada jalan 
lain selain
 berusaha mjd muslim yang
  kaffah-meski akhirnya disebut liberalist
 
 2. kalau Mirza GA mungkin bicaranya: so,saya kira nggak ada jalan 
lain
 selain berusaha mjd muslim yang
  kaffah-meski akhirnya disebut nabi palsu, kafir
 
 Salam hangat,
 Ary
 
 
 






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: Mba Ade,kebenaran dalam setiap agama dan kepercayaan

2005-08-02 Terurut Topik khaidarmak
Jadi kayak memandang gelas setengah kosong setengah penuh nih. Yg satu
memandang sebagian kaum yg taat, yang beriman kepada Allah, hari
kemudian dan beramal saleh, satunya lagi memandang kaum yg perlu
diluruskan. Klop dah...

Khaidar


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Lama tak bersua, kumaha kabarna Mba Ade teh damang?;) lawas ti lawas
 teu ningali postinganana di WM..
 
 Sebagai dasar dari pengertian saya bahwa kebenaran itu ada pada semua
 agama/kepercayaan, silahkan di buka Qs.2:62
 
 Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang
 Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang
 benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh,
 mereka akan menerima pahala dari Rabb mereka, tidak ada kekhawatiran
 terhadap mereka, dan tidak (pula) meereka bersedih hati. (QS. 2:62)
 
 Mengenai agama Nabi Ibrahim as, yang di sebut sebagai muslim atau
 muslimun artinya orang yang berserah diri bukan hanya merujuk kepada
 umat Islam sebagai lembaga keagamaan sekarang ini tapi setiap bentuk
 keyakinan bahwa Tiada Tuhan selain Allah (Tauhid) atau kata Allah itu
 di ganti dengan Yahweh, Tuhan pada konsep Tauhid, Maha Esa, Ahad dan
 kemudian dia berserah diri atau pasrah maka itulah yang dinamakan
 sebagai muslim atau muslimun.
 
 semisal, seorang Yahudi mengakui Tiada Tuhan selain Yahweh dan Nabi
 Musa utusan Allah dalam syahadatnya kemudian dia berserah diri pada
 Tuhanya apakah dia bisa dikatakan sebagai muslimun??
 
 bukankah para Nabi, Nabi Daud dengan zaburnya adalah muslimun, Nabi
 Musa dengan Tauratnya adalah muslimun, Nabi Isa dengan Injilnya adalah
 muslimun??
 
 Chae
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ade Suerani [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
  Mana dasarnya kebenaran itu ada pada semua agama?
  Kalau yang saya percayai, semua agama adalah baik, tapi apakah semua
  agama adalah benar? Tunggu dulu. [This is just personal 
  perception :)]
  
  Agama Ibrahim adalah Islam. Mbak Chae tolong baca AlHaj 78 (kalau
  saya tidak keliru), disitu disebutkan muslim. Muhammad SAW datang
  untuk menyempurnakan dan meluruskan kekeliruan yang dianut agama
  pasca Ibrahim dan pre Muhammad SAW.
  
  Wassalamu'alaikum,
  Ade
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Enggak apa-apa Mba Ning, saya senang kok bisa bertukar pikiran
  dengan
   Mba Ning;)
  
   Ada perbedaan antara statement bahwa semua agama itu sama dengan
   statement bahwa  kebenaran itu ada di semua agama/kepercayaan
  yang di
   anut masing-masing individu
  
   Saya sendiri tidak setuju dengan statement pertama bahwa semua
  agama
   adalah sama, jelas Islam tidak sama dengan kristen, budha,
  katolik,
   kong hu chu dll begitu juga sebaliknya. Perbedaan itu terletak pada
   syariatnya.
  
   Tapi seperti yang saya pahami dari Qs.5:42-48 dinyatakan di
  dalamnya
   bahwa kebenaran itu ada pada setiap kitab-kitab suci untuk
  penganutnya
   masing-masing karena pada kenyataanya Al-Qur'an sendiri merupakan
   kontinuitas dari kebenaran yang dibawa oleh kitab-kitab sebelumnya.
  
   Coba kita kutip pada Qs.5:47
   Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara
  menurut
   apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan
   perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah
   orang-orang yang fasik.
  
   Dalam hal ini para pengenut Yahudi dan kristen harus mematuhi
   hukum-hukum yang ada pada taurat dan injil kecuali jika mereka
   menyimpang dari Taurat dan injil maka mereka itulah yang kafir.
  
   nah sekarang apa kebenaran yang terus dibawa secara kontinuitas
   samapai kepada Al-Qur'an? silahkan merujuk kepada Qs.2:130 dimana
   dijelaskan bahwa hanya orang bodoh lah yg membenci agama Ibrahim,
  lalu
   apa agama Ibrahim? Agama Ibrahim itu adalah Tawhid atau paham
   Ketuhanan Yang Maha Esa. untuk itulah ditegaskan dalam Qs.2:124
  bahwa
   Nabi Ibrahim dijadikan Imam bagi seluruh umat manusia dengan
  risalah
   yang dibawanya yaitu kebenaran yang hakiki/mutlak mengenai ke-
  Esa'an
   Tuhan, Tiada Tuhan selain Allah
  
  
   Ada catatan khusus bahwa Qur'an hanya merefer kepada yahudi dan
   nasrani sebagai ahli kitab, karena secara tekstual Al-Qur'an
  terbatasi
   oleh ruang dan waktu ikut dalam dimensi manusia/keterbatasan
  manusia
   (soale kalau diluar dimensi manusia, wah kagak bisa di mengerti
  sama
   manusia dong;) maka dari itu hanya menyebutkan yahudi dan nasrani
   sebagai ahli kitab padahal menurut Qs.23:32 dimana setiap kalangan
   umat manusia ada utusan/rasul yang datang untuk menyeru kepada
  konsep
   Tauhid. Apakah Sidharata Gautama adalah rasul?? Hanya Allah saja
  yang
   Maha Mengetahui?;)
  




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com

[wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?

2005-08-02 Terurut Topik alvi_ik
mbak Chae,

kalo menurut saya...muslim yang kaffah itu ya yg menjalankan Islam 
secara keseluruhan,sebagaimana yg ditunjukkan dalam AL Quran dan 
Hadist...itu globalnya. Detailnya saya kira mbak Chae sudah 
mengkajinya :) 

Kenapa saya tambahkan dg ...akhirnya disebut fundamentalis...hanya 
sekedar ungkapan. Betapa banyak saudara kita yg berusaha utk ber-Islam 
dg kaffah, contoh kecil muslimah yg konsisten dengan 'jubahnya',atau 
orang2 (jama'ah) yang berusaha utk menegakkan Syariat Islam, kemudian 
begitu saja disebut fundamentalis. Bahkan oleh saudara muslimnya 
sendiri.

wass.alvi


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Kalau boleh nanya sama Mba Alvi, sebetulnya muslim yang kaffah itu
 yang bagaimana? kok bisa pada kesimpulan akan menyandang gelar
 fundamentalis?;)
 
 chae
 





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-02 Terurut Topik MEY Sirajudin
He...heSpesifikasi permasalahan Ahmadiyah telah Anda sebutkan kembali lho, 
Anda sudah meresumenya dengan baik  Mirza Ghulam ngaku2 nabi, 
Pembohong/Penipu, membuat ayat2 Allah seakan2 itu adalah wahyu yang diturunkan 
buat si pembohong ini.
 
Pusing ya:-) ???. itulah akar permasalahan sesungguhnya yang menyebabkan FPI 
melakukan tindakan penyerangan thdp Ahmadiyah,saya tidak perlu menjelaskan/ 
menuliskan kembali toch banyak tulisan dari P' HMNA atau yang lainnya ttg 
batalnya akidah (syahadatnaya) ahmadiyah. Anda bisa baca kembali atau anda bisa 
berselancar di cyber untuk mengetahui Ahmadiyah, Mirza Ghulam dari 
pandangan orang islam. Dan perlu diketahui pula bahwa fatwa sesatnya Ahmadiyah 
tidak  hanya datang dari MUI saja tetapi sudah menjadi kesepakatan ulama dunia.
 
Ttg FPI, saya bingung juga, koq bisa2 nya warga WM ini menggambarkan FPI 
sebagai kelompok premanisme yang melakukan kebrutalan terhadap warga Ahmadiyah, 
misalnya ngerampok, memperkosa atau ngegorok gitu??? tapi sayangnya sampai hari 
ini tidak ada tuch kabar ttg tindakan kriminal dari FPI seperti yang barusan 
saya sebut. coba kita bandingin sama kasus ambon, banyak juga orang 
digorok-gorok tapi kagak ada sangsi apa2, atau aksi demo yang melakukan 
perusakan thdp warga yang tidak pernah diketahui siapa dalangnya, . Ngelakuin 
demo khan tdk hanya FPI saja , ada demo atas nama persatuan guru, buruh, 
mahasiswa, demo partai bahkan demo masak juga ada, apa semuanya kena sangsi??? 
ataukah begitu trauma sehingga ada penyakit hati sama FPI hehe,  
misalnya saya lagi nongkrong didiskotik lagi sakau pula kemudian saya diserang 
oleh FPI atau polisi, jelas dong saya trauma dan dendam sama FPI atau polisi, 
karena otak saya tidak mampu berfikir jernih karena chip diotak saya sudah 
rusak. 
 
Saya kira tidak perlu impulsif begitulah kalo menghakimi orang, masalah seperti 
itu butuh  kacamata yang memiliki kebeningan hati yang memancar dari kecerdasan 
sikap dan prilaku hidupnya. Ibaratnya kita punya anak trus badung, lalu 
digebukin, artinya bukan kita sedang menzalimin anak tsb tapi ngasih 
pelajaran physik karena sudah tidak mempan lagi dikasih peringatan, biar 
ntarnya tidak menjadi anak nakal yang akan menjadi polutan/epidemi buat 
lingkungan disekitarnya, alias nularin,  begitu lho pak ayeye:-). 
 
Pernyataan sesat itu perlu untuk membedakan yang benar dan yang salah, jadi 
kagak perlu tersinggung:-) kalo dikatakan sesat, introspeksi diri apa yang 
salah dalam ritual keagamaan dan cara berfikir kita???dan cari yang benar itu 
seperti apa???sayang kalo hidup kita keblingsek sama pemahaman yang tidak 
melandaskan diri kepada hukum yang dibuat oleh Allah. Yang sesat itu perlu 
diluruskan kembali, inilah bentuk sesungguhnya persaudaraan dalam islam 
mengajak kepada kebaikan menjauhi kesesatan karena  kapling surga itu luaas 
sekali, kagak enak lho hidup dalam sorga kalo kagak ada temen, tetangga apa 
lagi si beloved, jadi ngajak2 buat berbagi kebahagian, kebahagian yg kekal 
gitu maksudnya.

a ayeye [EMAIL PROTECTED] wrote:

Mbak MEY Sirajudin, maaf saya pusing membaca sebagian tanggapan Anda. Bisakah 
Anda menyebut secara spesifik dan konsisten soal apa yang dipermasalahkan dari 
para pengangut Islam Ahmadiyah? Apakah menyangkut pengakuan atas kenabian Mirza 
Ghulam, persona Mirza Ghulam sendiri, pemalsuan terhadap Al Quran atau apa?

Masalahnya, agama berawal dan berdiri atas kepercayaan. Sedangkan sains 
menuntut untuk meruntuhkan setiap kepercayaan dan diganti dengan pembuktian 
berdasarkan fakta real secara terus-menerus. Setelah kepercayaan habis diuji 
oleh sains dan dikonfirmasikan berdasarkan fakta real, maka statusnya bukan 
kepercayaan lagi.

Saya kira tanpa adanya ukuran yang obyektif kita tetap terpaksa untuk memandang 
pemahaman tentang agama sebagai hal yang subyektif. Atau selama kita hanya 
berfokus sebatas kepercayaan, kita tidak dapat meninggalkan subyektifitas kita 
sendiri.

Sedangkan subyektifitas seharusnya tidak boleh dijadikan sebagai pembenar untuk 
melakukan tuduhan dan penghakiman, apalagi tindakan kekerasan, terhadap yang 
lain. Termasuk oleh pihak yang berkewajiban maupun oleh people’s power seperti 
disebut oleh Mbak MEY Sirajudin. Itu saya maksud dalam konteks negara 
berdasarkan hukum yang menjamin kebebasan dalam kepercayaan.

Sayang sekali, pertama Anda mengatakan tidak setuju dengan tindakan FPI yang 
melakukan perusakan dan kezaliman terhadap Ahmadiyah. Tetapi kemudian Anda 
merelativir pernyataan Anda kembali samnpai menunjukkan empati kepada pihak 
yang melakukan perusakan dan kezaliman.

Salam,
ayeye 

**

Problem Ke-1:
Mirza Ghulam itu nabi atau bukan??? lalu ada yg ngomong nabi???apakah dia benar
seorang nabi??? coba direnungkan!!! apakah dia atau yang ngomong itu bener2
tidak berbohong dan tidak menipu??? coba cek deh kredibilitasnya??? Manusia
seperti apa Mirza ghulam itu??? orang waras yang bikin sensasikah atau memang
dia seorang