RE: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah
Saya ikut nimbrung untuk mengomentari tulisan Mbak Dini terhadap Mbak Mei. Komentar ini sebagai tausiah alias nasehat belaka, dan mudah-mudahan tidak perlu dianggap sebagai serangan... :-) 1) AJARAN Nabi Muhammad saw diutus sebagai seorang rasul untuk menyampaikan ajaran Islam yang datangnya dari Allah swt. Tentunya, kita sepakat. Lalu, Nabi wafat. Apa yang terjadi? Ternyata, yang terjadi bukan pelurusan ajaran, tapi perebutan kekuasaan yang akhirnya dimenangkan oleh Abu Bakar. Begitulah ceritanya Bagaimana dengan ajaran Islam? Ya..., yang berguru kepada Abu Bakar ya akan menyampaikan Islam ala yang dipahami Abu Bakar. Yang ke Ali ya akan menyampaikan Islam sebagaimana yang diajarkan oleh Ali. Yang ke Ibnu Mas'ud ya menyampaikan ajaran Islam ala Ibnu Mas'ud, dan lain-lain juga demikian. Jadi, dari asal mulanya ya sudah ada perbedaan pemahaman terhadap ajaran Islam, meski pada waktu itu satu-satunya sumber ajaran Islam adalah Alquran (lha wong Hadis baru dibukukan 3 abad kemudian). Pada saat kekhalifahan dipegang Ali kw, perbedaan menajam. Lahirlah 3 sekte dalam Islam, yaitu kelompok yang pro Ali, pro Muawiyah dan Khawarij. Yang paling keras adalah Khawarij atau Haruriyah itu, yang mengkafirkan kelompok Ali dan Muawiyah. Kelompok-kelompok itu bukan mengecil tapi malah membesar jumlahnya. Mengapa? Karena di antara yang pro-Muawiyah itu pun terdiri dari beberapa paham. Yang pro-Ali pun demikian. Khawarij juga. Pada abad II H, dalam hal fikih agama orang-orang pada berguru kepada Imam Ja'far ash shadiq, cicit Rasulullah. Mereka yang berguru ini tidak mau terlibat dalam perseteruan politik kekuasaan dalam agama Islam. Lalu lahirlah madzhab Hanafi (seorang murid Imam Ja'far) di abad ke-2 itu. Di sisi politik, pada abad ke-2 itu terjadi runtuhnya Daulat Umayyah dan digantikan berdirilah Daulat Abbassiyah di Bagdhad. Untuk menggulingkan Daulat Umayyah, keturunan Abbass bekerja sama dengan orang-orang Syi'ah yang pro-Ali itu. Tapi, setelah Bani Abbass berdiri, yang pro-Ali disingkirkan. Makanya, di kalangan Syi'ah pasca Ja'far juga mengalami perpecahan, karena adanya perbedaan sikap dalam menghadapi Daulat Abbassiyah. Dan, perbedaan aliran ini semakin banyak setelah dibukukannya Hadis di abad III H. Karena, Hadis sendiri dibukukan setelah lahirnya imam-imam madzhab fikiyah dalam agama Islam. Perlu diketahui, terjadinya perbedaan dalam paham politik membawa juga perbedaan dalam hal fikih. Makanya, jangan heran bila Wahabi semula berdiri di atas landasan teologi, akhirnya juga memiliki fikihnya tersendiri. Dus, di sinilah kita harus arif, dan tidak perlu terseret dalam sesat-menyesatkan umat Islam yang lain! Bagaimana dengan Ahmadiyah Qadiyani yang difatwa sesat oleh MUI dan dianggap berada di luar Islam? Ahmadiyah juga lahir dari anak kandung umat Islam! Anda mungkin termasuk yang percaya bahwa di hari akhir Imam Mahdi dan Nabi Isa itu diturunkan kembali ke bumi ini. Turunnya Imam Mahdi dan Nabi Islam itu sudah menjadi kepercayaan dari bagian terbesar umat Islam. Orang Ahmadiyah mengklaim bahwa Mirza Ghulam Ahmad itu adalah Mahdi dan sekaligus Nabi Isa yang diturunkan kembali. Salahkah klaim itu?? Kalau klaim itu salah, ya harus diberantas dulu ajaran tentang akan datangnya Imam Mahdi dan Isa as ke bumi lagi itu! Marilah kita perkokoh persatuan umat dan jangan mau dipecah-belah oleh setan! Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Dini Sent: Monday, August 01, 2005 12:43 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah Namanya juga ajaran mbak.. susah berantasnya..lah udah sebati ama akal pikiran, Komunisme aja keliatannnya dah mati..padahal masih ada...:P masih untunglah MUI berani larang..seenggaknya ntar anak cucu kita bakal tau..ini salah itu salah..:P gak kebingungan lagi buka2 Buku..kan tinggal liat Fatwa..:P ::: Bedain antara Kriminal dengan Aqidah mbak, Kriminal berhubungan dengan sesama Manusia..dan jelas ada hukum Negara yang mengaturnya.. dan akal juga tau itu emang bener SALAH, bedain antara penipu AKIDAH... gak semua orang tau itu salah, kecuali orang2 yang tau Agama, tau Syariah...:) ::: Cinta dimana2 itukan perasaan subjectif..:) yah kadang gara2 cinta orang juga sanggup bunuh diri.. mendingan mana? bunuh diri karena manusia ato Jihad demi Allah dengan balasan surga? -kalo emang masih ngaku muslim- Dan kalo ada temen gw, guru gw, yang kek gitu keknya gampang aja deh jawabannya.. coba dialog.. dan kalo gak berhasil yah diemin aja..:P gak usah bunuh dulu, dia lom berani bilang terang2an kan, masih dirumah aja dengan akidahnya..ngapain juga dibunuh.. terus coba mbak cari alasan dimana aja..mana ada ajaran Islam yang ngehalalin NGERAMPOK demi agama??? dalam sejarah Islam manapun..ketika pendudukan Islam malah yang ada adil2.. beda sama Barat.. yang malah bunuh,
[wanita-muslimah] Anak yg di kerasi : Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah
Saya paling tidak setuju dengan yg namanya kekerasan, apalagi terhadap anak. Anak tidak ada pilihan selain menerima krn memang belum kuat meninggalkan rumah dan pergi hidup sendiri. Coba tanya sama siapa saja yg pernah dikerasi semasa kecilnya. Biarpun kita 100% tahu orang tua kita sayang sama kita, tapi kalau kita pernah 'dihajar' sama mereka, pasti kenangan pahit itu muncul terus. Saya tidak percaya kalau Nabi Muhammad pernah memukul siapa pun, apalagi anak kecil, dalam rangka mendisplinkan ritual agama. Yg paling penting itu contoh. Dan contoh itu bukan menjalankan wajib solat belaka, tapi apa yg bisa dihasilkan dari solat itu: misalnya menjadi sabar akan cobaan krn bisa 'kontak' dengan Sang Pencipta. Buat apa rajin solat tapi sbg orang tua kerjanya marah2 melulu, ngegosip, judes, tukang berkelahi dsb. Lantas anak akan bertanya: Buat apa pula orang tua saya solat? Santi --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: Di negeri-negeri seperti Skandinavia dilarang memukul anak. Bila terjadi hal demikian orang tua bisa dihukum dan anak diambil oleh kantor urusan sosial. - Original Message - From: L.Meilany [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, August 02, 2005 1:41 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Anak yg di kerasi : Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah Nimbrung : Tindakan peringatan dengan fisik [ dipukul, di jewer, dikurung] lebih diingat-ingat sampai tua. Suka menimbulkan 'dendam'. Begitu juga perlakuan dia nantinya sebagai ortu. Padahal yg lebih baik adalah : memberi contoh dan mampu memahami. Cobalah memutar balik kejadian waktu kecil, knapa dulu ia gak mau sholat?, sehingga di pukul oleh ortunya? . Gimana rasanya waktu dipukul? Sebenarnya ingin diperlakukan seperti apa waktu itu? Kalo mau memutar kembali mesin waktu : Rasanya lebih suka ditanya, knapa dia gak mau sholat, si anak ingin bertanya knapa ortunya juga gak pernah kliatan sholat ?, Gak pernah menjadi imam? :-) Anak2 jaman sekarang lebih kritis, rasa ingin taunya besar, gak bisa gitu menerapkan model ajaran jaman nenek moyang dulu; yg tentunya situasinya juga beda. Bisa2 anak2 itu mengadu karena mendapat perlakuan kekerasan. Bahasanya yg lagi populer : KDRT, child abuse, lalu iklan susu child stress - karena tindakan ortu yg terlalu menuntut. :-)) salam l.meilany Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [wanita-muslimah] Anak yg di kerasi : Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah
Kesalahan paling pokok adalah menerjemahkan kata dharaba dengan memukul. Padahal dalam salah satu maknanya ialah menasehati atau memberikan solusi. Salam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of santi_yasmini Sent: Tuesday, August 02, 2005 2:01 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Anak yg di kerasi : Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah Saya paling tidak setuju dengan yg namanya kekerasan, apalagi terhadap anak. Anak tidak ada pilihan selain menerima krn memang belum kuat meninggalkan rumah dan pergi hidup sendiri. Coba tanya sama siapa saja yg pernah dikerasi semasa kecilnya. Biarpun kita 100% tahu orang tua kita sayang sama kita, tapi kalau kita pernah 'dihajar' sama mereka, pasti kenangan pahit itu muncul terus. Saya tidak percaya kalau Nabi Muhammad pernah memukul siapa pun, apalagi anak kecil, dalam rangka mendisplinkan ritual agama. Yg paling penting itu contoh. Dan contoh itu bukan menjalankan wajib solat belaka, tapi apa yg bisa dihasilkan dari solat itu: misalnya menjadi sabar akan cobaan krn bisa 'kontak' dengan Sang Pencipta. Buat apa rajin solat tapi sbg orang tua kerjanya marah2 melulu, ngegosip, judes, tukang berkelahi dsb. Lantas anak akan bertanya: Buat apa pula orang tua saya solat? Santi --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: Di negeri-negeri seperti Skandinavia dilarang memukul anak. Bila terjadi hal demikian orang tua bisa dihukum dan anak diambil oleh kantor urusan sosial. - Original Message - From: L.Meilany [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, August 02, 2005 1:41 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Anak yg di kerasi : Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah Nimbrung : Tindakan peringatan dengan fisik [ dipukul, di jewer, dikurung] lebih diingat-ingat sampai tua. Suka menimbulkan 'dendam'. Begitu juga perlakuan dia nantinya sebagai ortu. Padahal yg lebih baik adalah : memberi contoh dan mampu memahami. Cobalah memutar balik kejadian waktu kecil, knapa dulu ia gak mau sholat?, sehingga di pukul oleh ortunya? . Gimana rasanya waktu dipukul? Sebenarnya ingin diperlakukan seperti apa waktu itu? Kalo mau memutar kembali mesin waktu : Rasanya lebih suka ditanya, knapa dia gak mau sholat, si anak ingin bertanya knapa ortunya juga gak pernah kliatan sholat ?, Gak pernah menjadi imam? :-) Anak2 jaman sekarang lebih kritis, rasa ingin taunya besar, gak bisa gitu menerapkan model ajaran jaman nenek moyang dulu; yg tentunya situasinya juga beda. Bisa2 anak2 itu mengadu karena mendapat perlakuan kekerasan. Bahasanya yg lagi populer : KDRT, child abuse, lalu iklan susu child stress - karena tindakan ortu yg terlalu menuntut. :-)) salam l.meilany Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Rengeng-Rengeng: Duh, MUI ....
Duh, MUI [5.8] Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Kalau seandainya ditanya, setujukah saya dengan faham Ahmadiyah, tentunya saya jawab tidak setuju!, terutama terhadap Ahmadiyah Qadiyani yang mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi. Begitu pula jika ditanya setuju atau tidaknya terhadap (aqidah/dogma) agama Kristen, Hindu, Budha, atau bahkan ateisme serta aliran-aliran lain dalam Islam, tentu saya jawab tidak setuju!', karena buktinya saya masih menganut agama Islam sesuai yang saya fahami. Secara manusiawi, ketidak setujuan saya sedikit banyak tentu menimbulkan rasa tidak suka. Ketimbang Ahmadiyah yang maju dan berkembang, saya lebih suka faham yang saya anut yang berkembang. Ketimbang agama Kristen, Hindu, Budha, dan lainnya, tentu saya lebih senang melihat Islam yang berkembang pesat melebihi agama-agama lainnya. Saya punya hak penuh untuk setuju/tidak setuju maupun suka/tidak suka terhadap segala sesuatu, termasuk suatu agama dan aliran agama. Dan saya akan protes keras serta melakukan perlawanan sedaya upaya, jika dipaksa harus setuju/tidak setuju atau suka/tidak suka terhadap sesuatu. Ini pikiran saya, ini pendapat saya, dan ini keyakinan saya! Tak satu orang pun berhak ikut campur, dalam pengertian sengaja menghambat atau memaksa ke suatu arah tertentu. Inilah salah satu hak paling azasi bagi tiap manusia. Suatu hak yang tidak pada tempatnya dirampas oleh siapapun dengan dalih apapun. Hak seperti ini sekaligus mengandung konsekuensi suatu kewajiban, yakni kewajiban untuk menghormati hak-hak orang lain yang sama dan serupa. Dengan hanya mau menuntut hak, tanpa mau menunaikan kewajiban untuk menjaga hak orang lain, sungguh merupakan suatu sikap egois dan zhalim. Dalam kasus penyerangan dan pengrusakan Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI), sikap pengecaman terhadap tindakan tersebut lebih sering dipelintir sebagai pembelaan terhadap faham Ahmadiyah, pembelaan terhadap aliran -yang dianggap- sesat. Substansi pembelaan yang berupa pembelaan terhadap hak meyakini dan menjalankan agama/kepercayaan sesuai keyakinan masing-masing, seperti sengaja dikaburkan. Dalam sistem demokratis, secara normatif, MUI atau siapapun berhak untuk mengeluarkan fatwa bahwa Ahmadiyah (atau aliran) lain sesat, karena ini merupakan hak berpendapat yang juga dimiliki MUI. Namun, di sisi lain Ahmadiyah, atau siapapun yang divonis sesat oleh MUI, juga punya hak untuk membela diri dan menyatakan pendapat tanpa boleh dihalang-halangi oleh siapapun. Jika, MUI setelah mengeluarkan fatwa kemudian 'merayu' otoritas negara untuk mendukung ataupun mengimplementasikan fatwanya, sungguh ini suatu sikap pengecut yang tidak pantas disandang oleh orang yang bergelar -atau menggelari dirinya- ulama. Beranikah MUI mempertahankan fatwanya dalam debat publik dengan Ahmadiyah ataupun aliran lain yang difatwa sesat? Saya tidak yakin, sebab MUI belum menunjukkan suatu kemajuan sejak menggelar 'pengadilan' sepihak terhadap aliran Syiah beberapa tahun yang lalu. Dan sungguh, saya hanya bisa mengelus dada melihat lembaga yang mengklaim dirinya sebagai pembimbing serta teladan umat ini tidak kunjung beranjak dewasa, serta masih sanggup mempertontonkan (setidaknya diam terhadap) suatu kezhaliman yang sangat telanjang. Duh, MUI . [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Cambuk Turunkan Angka Kejahatan di Bireun
Bagi yang Ragu dan tukang hujat hukum Islam Cambuk Turunkan Angka Kejahatan di Bireun Selasa, 02 Agustus 2005 | 10:02 WIB TEMPO Interaktif, Bireun:Setelah hukuman cambuk diterapkan, angka kejahatan di provinsi Bireun Nanggroe Aceh turun drastis. Menurut Mustafa A. Geulangga, Bupati Bireun, untuk perjudian, minuman keras, dan perzinahan, turun sebanyak 70 persen setelah adanya penerapan hukuman cambuk. Menurutnya hukuman cambuk sangat efektif bukan karena sakitnya, Tetapi lebih karena perasaan malu. Hingga saat ini, masih tersisa delapan orang lagi untuk pelaksanaan hukuman cambuk, ujarnya saat menerima kunjungan Menteri Percepatan Pembangunan Kawasan Tertinggal Saifullah Yusuf, Selasa (2/8). Mustafa juga menjelaskan alasannya Bireun menjadi kota pertama di Aceh yang melaksanakan hukuman cambuk. Judi togel sudah sangat meresahkan masyarakat di Bireun, dengan hukuman moral seperti ini saya yakin hasilnya akan sangat efektif, katanya. Hukuman cambuk di Aceh dilaksanakan untuk empat hal yaitu, kemaksiatan, perjudian, minuman keras, dan ibadah. Jika seorang pria dewasa tidak melaksanakan salat Jumat sebanyak tiga kali, maka ia dapat juga dikenakan hukuman cambuk, ujar Mustafa. Saat ini sudah ada 75 polisi syariat untuk melakukan pengawasan terhadap masyarakat Aceh. Yudha Setiawan Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah
Wah jawabannya melebar gitu ya:-) saya kira yang lainnya diluar konteks dari Ahmadiyah itu sendiri, maka yang perlu dijawab adalah: Kalo MUI sekedar mengeluarkan fatwa saja, saya kira bubarkan saja MUI toch tidak ada gunanya, jika fatwa cuman sekedar omong doang:-). alias ngomong tanpa dasar hukum. Tentang muslimah yang pake jilbab trus makan direstoran yang tdk jelas kehalalannya, saya kira itu tidak nyambung, apa lagi mesti dikeroyokin!!! bisa jadi dia tidak tahu atau bisa jadi tingkat pemahamannya belum memadai. jadi tidak masuk katagori yang perlu dikaitkan dgn Ahmadiyah, dan ngapain pula mesti ngeboikot restoran tsb, itu mah merusak pagar orang karena pemiliknya muslim atau bukan??? kalo bukan muslim kita tdk punya kewajiban apa2 baik mengingati dengan kata2 ataupun dengan power dan mereka punya hak buat dilindungi dalam urusan muamalah. Ttg Ahmadiyah, jelas mereka berdagang akidah alias mempromosikan diri ttg adanya kelompok Ahmadiyah dengan mendompleng nama islam, kemudian memplesetkan ajaran islam menjadi ajaran yang ngawur. Memangnya mau memelihara manusia ngawur yang sudah melecehkan ayat2 Allah??? ibaratnya kita punya saudara yang sesat, kan perlu disembuhkan untuk kembali ke ajarannya yang sesungguhnya, baik dengan kata2 atau dengan kekuatan fisik alias digebuk, kan gebukannya tidak sampai membunuh. Saya sependapat dengan MUI ketika berbicara di Metro bahwa Ahmadiyah tidak perlu didialog kan kembali karena kasusnya bukan kasus abu2 alias jelas hitam dan putihnya. TTg dendam mah itu sih biasa selama manusia memiliki hawa nafsukecuali kalo hawa nafsunya itu dikebiri:-)... Yang lainnya saya cuek-in ya:-) saya kira tdk perlu memperdebatkan lagi toch MUI sudah mengeluarkan fatwa yang lumayan baik..khususnya buat umat islam itu sendiri. OK kah!! L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Ngegosip MUI : MUI kan cuma kasih fatwa. Misal, kasih fatwa halal-haram [ ini jobnya milis tetangga] Tapi kalo orang islam, berjilbab [cirinya] mau makan juga yg tidak sesuai fatwa MUI, misal di resto jepang X, bekeri X yg belum bersertifikat halal, kan gak apa2 juga? Urusannya sendiri2. Kan gak ada kekerasan, gak ada yg ribut2. Restonya juga gak diboikot, gak di demo. Fatwa MUI itu kan cuma petunjuk, mau dilaksanakan atau tidak, ya terseraaah umatnya! Apa ada sanksi hukumnya?, kan cuma sanksi sosial [umat islam] saja. Jadi kan 'pilihan' itu diserahkan pada kedewasaan, iman[!] umat islam nya sendiri. Nggak usah maksa! Mestinya begitu juga, umat islam [ khususnya FPI dan fansnya] dalam menyikapi kasus JAI,... kalo mau di hubungkan dengan fatwa sakti MUI. :-) --- Seperti yg diceritakan Mia juga Chae juga He-Man, ada hal2 yg lain yg gak terpikirkan. Gimana, keluarga2 dari JAI itu ? Istri2, anak2 yg masih kecil menyaksikan kekerasan yg ditimpakan kepada ortu mereka??? Jaman PKI - suharto kasus seperti He-Man rasakan mungkin tidak seheboh pemberitaan media masa kini. [ bener gak sih?] Tapi sekarang? Siaran TV yg gratis aja dah di mana-mana. Orang2 yg ngakunya miskin bela2-in masang TV. Pemberitaan kadang2 di besar2-kan, bikin orang2 mudah naik darah di lain pihak, bikin orang semakin dikucilkan di pihak lain... Ini kan sama saja dengan pembunuhan karakter juga menumbuhkan tunas2 kekerasan [ berlebihan-lebihan gak sih?] Orang2 yg ga tau apa2 akan ter stigma terus sepanjang masa. Anaknya Ali Sadikin di jaman suharto gak bisa jadi PNS, kerja swasta juga banyak halangan lantaran bapaknya tersangkut petisi 50. [begitu kan?] Contohnya : Ada litsus untuk lamaran kerjaan, harus minta surat keterangan tidak tersangkut G-30S PKI padahal lahirnya saja sudah di atas tahun 65. Gak juga kenal atau ada hubungan dengan PKI. Itu contoh yg konyol Ada PNS yg di pecat lantaran sepupu neneknya yg dah meninggal anggota PKI terkenal. [Masuk diakal nggak sih?] Di milis WM ada juga kan membernya yg menjadi 'buangan' lantaran peristiwa G-30S. Pak JJ Kusni , benarkah demikian, salam hormat untuk bapak. Kekerasan menciptakan dendam kata Chae. Kata2 mutiara, bijak bestari dari para survivor, keluarga yg terzalimi adalah : Memaafkan untuk tidak melupakan ( supaya perstiwa kekerasan jangan sampai terjadi lagi] Tapi apakah bisaSemudah itukah? Karena perkara patah hati lantaran diremehkan dilecehkan harga diri saja, bisa menimbulkan 'dendam'. Di rampok di bus [ seperti baru2 ini terjadi pada teman kita, member WM ] juga menyisakan kepedihan. Apalagi yg fahamnya yg di hina, apa tidak menimbulkan sakit hati, di kemudian harinya? Jadi sebenernya masalah tindak kekerasannya itu yg gak bijaksana yg gak islami. Katanya kan islam, penuh kasih sayang -rahman dan rahim, damai, rahmatin lil alamin :-), kok gini ya prakteknya? Seperti yg dialami Mia. Mia kan gagah berani, srikandi :-D. Nah gimana bagi perempuan, anak2 yg cuma bisa menangis dan menangis, menghiba-hiba mohon ampun, supaya suami, bapaknya, abangnya, pamannya nggak di apa2-in oleh para 'pejuang'.? Kalo
[wanita-muslimah] Pernikahan Nabi Musa dengan Puteri Syafura---Cinta II [5]
Cinta II [5] Pernikahan Nabi Musa dengan Puteri Syafura Ketika Nabi Musa tiba di negri Madyan, beliau beristirahat sejenak duduk di bersandar sebuah batu sambil mengamati sekelilingnya. Ada dua sumberan air di situ. Yang satu tertutup batu besar, yang satunya tidak. Seorang gadis cantik jelita sedang menggembalakan kambing dan ikut antri diantara antrian yang panjang untuk mengambil air buat minum. Nabi Musa tak berdiam diri melihat hal itu, dengan sopan beliau menawarkan bantuannya pada sang gadis untuk mengambilkan air disumberan yang satunya. Sang gadis mengangguk pelan, dan mengikuti Musa menuju sumberan air yang satunya. Batu besar yang menutup sumberan itu sedikit demi sedikit digeser oleh Nabi Musa, dan sampai akhirnya batu itu pindah tempat, tampaklah sumberan yang lebih deras dari yang satunya dan lebih bersih dari yang satunya. Kambing-kambing sang gadis dengan riang gembiranya menghilangkah hausnya. Beberapa saat kemudian sang gadis berlalu, Nabi Musa kembali berteduh sambil bertafakur. Di rumah, sang gadis mengkisahkan pengalamannya tadi kepada ayahanda, Nabi Syuaib a.s. Mendengar kisah itu, sang ayah memerintahkan anaknya tadi, Syafura, untuk menemui Musa dan mengundang Musa untuk datang kerumah mereka. Sampailah Syafura di tempat Musa berteduh, sambil menunduk malu, ia berkata,Tuan, ayah saya mengundang tuan ke rumah, kalau tuan berkenan Musa menganggukkan kepala dan berjalan di depan syafura, sambil sesekali syafura menunjukkan arah menuju rumahnya. Syafura berbisik kepada ayahnya, Ayah, pekerjakanlah dia di sini. Sesungguhnya sebaik-baik orang yang bekerja pada kita adalah orang yang kuat lagi jujur Ayah belum tahu kekuatannya dan kejujurannya anakku, jawab Nabi Syuaib. Syafura menjawab,Seperti yang syafura ceritakan tadi ayah, ia sanggup menggeser, malah sepertinya mengangkat batu besar yang tidak ada seorangpun yang kuat menggesernya. Dan ketika tadi berjalan bersama, ia mempersilahkan aku untuk berjalan di belakang, agar ia tidak memandang syafura. Demikianlah syafura mencoba meyakinkan ayahnya. Beberapa waktu kemudian, timbullah minat Nabi Syuaib untuk menikahkan puterinya dengan Nabi Musa. Aku seorang musafir fakir, bagaimana aku dapat memberikan mas kawin untuk ini ?, jawab Musa setelah diminta kesediaannya. Mas kawinmu adalah menggembala kambingku selama delapan tahun. Jika ingin menyempurnakannya sampai sepuluh tahun, maka itu adalah kerelaanmu. Demikianlah, kemudian dilangsungkan pernikahan Nabi Musa dengan Syafura. Setelah menikah, Nabi Syuaib memerintahkan pada Nabi Musa untuk masuk ke sebuah kamar. Silakan kamu pilih sebuah tongkat untuk menggembala Musa Musa memilih sebuah tongkat, Jangan yang itu, kembalikan yang itu dan pilihlah lagi, seru Nabi Syuaib. Meski Musa heran mengapa tidak boleh memilih tongkat yang itu, sekali lagi Musa memilih dan sekali lagi, tongkat itu lagi yang terpilih, Demikian seterusnya. Akhirnya oleh Musa tongkat itu tetap diambil. Nabi Syuaib yang merasa, memang tongkat itu diperuntukkan bagi Musa, kemudian ia berkata, itu adalah tongkat titipan dari malaikan Jibril. Memang sudah menjadi hakmu Musa. Tongkat inilah yang di suatu hari terkenal banyak mengeluarkan mukjizat. Sampai-sampai terbelahnya lautan ketika dikejar oleh Fir'aun juga melalui tongkat ini. .. salam huttaqi www.huttaqi.com [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Masdar Minta Fatwa MUI Tentang Pluralisme Dicabut
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/08/02/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Masdar Minta Fatwa MUI Tentang Pluralisme Dicabut JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masdar Farid Mas'udi mengimbau Majelis Ulama Indonesia (MUI) mencabut fatwanya, khususnya yang berkaitan dengan masalah pluralisme, sekularisme dan liberalisme, karena dikhawatirkan dapat memicu meluasnya kekerasan yang mengatasnamakan agama. Fatwa MUI yang mengharamkan masalah pluralisme, sekularisme dan liberalisme itu dengan definisi, liberalisme adalah pemikiran Islam yang menggunakan pikiran manusia secara bebas, bukan pemikiran yang dilandaskan agama. Sedangkan sekularisme adalah paham yang menganggap agama hanya mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sementara, hubungan antara manusia dengan manusia tak bisa diatur agama. Sedangkan pluralisme diharamkan karena menganut paham semua agama adalah sama dan bahwa agama bersifat relatif dan tidak ada yang boleh mengklaim agamanya adalah agama yang paling benar. Dengan tidak mengurangi keinginan menghormati MUI kami mengimbau kiranya fatwa lembaga ini, khususnya yang berkaitan dengan pandangan pluralisme, sekularisme dan liberalisme dapat ditarik dahulu untuk dipikirkan kembali dengan kearifan dan kedalaman ilmiah sesuai dengan karakter sejati ulama, katanya di Jakarta, Senin. Ketua Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) itu khawatir fatwa MUI tersebut akan mengakibatkan semakin meluasnya kekerasan atas nama agama. Bagi kelompok yang selama ini kerap melakukan aksi kekerasan, fatwa tersebut dapat dijadikan sebagai pembenaran atas tindakan mereka. Mengeluarkan fatwa seperti itu sungguh-sungguh berisiko. Sangat dikhawatirkan itu akan dipakai oleh orang-orang yang sudah ketagihan dengan kekerasan untuk menjustifikasi tindakan mereka. Jika ini terjadi, sulit dihindari bahwa MUI telah menjadi inspirator tindakan-tindakan kekerasan itu, katanya. Dikatakannya, fatwa soal pluralisme, sekularisme dan liberalisme tidak dapat dijadikan landasan bagi aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan kekerasan atas nama agama, karena pada prinsipnya negara adalah lembaga publik yang harus memerankan fungsi sebagai pelindung bagi semua orang. Jika memang MUI merasa berwenang dan bersikeras memfatwakan, kami kira itu terserah. Akan tetapi hal itu sama sekali tidak bisa dijadikan acuan oleh aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan kekerasan atas nama agama, karena satu prinsip negara adalah lembaga publik milik orang banyak, katanya. Menurut Masdar, fatwa merupakan aplikasi norma fikih yang diperuntukan bagi hal-hal yang bersifat tindakan atau perbuatan obyektif seperti masalah perjudian, korupsi, suap dan politik uang. Fatwa yang ditujukan terhadap hal-hal yang bersifat pemikiran atau pandangan hidup terasa melampaui batas dan tidak lazim. Lebih lanjut Masdar menambahkan, kegiatan penetapan hukum sebagai tahap pengambilan kesimpulan tidak bisa diputuskan secara mendadak, tapi harus melalui suatu tahap yang disebut tashawwur atau rekonstruksi dan definisi masalah. Jika kita mau menjatuhkan hukum atas suatu masalah maka harus jelas perkara itu sebagaimana adanya, bukan bagaimana yang saya mau atau saya khayalkan sendiri. Tashawwur inilah yang akan menentukan mutu dari hukum yang disimpulkan, katanya. (E-5) Last modified: 2/8/05 [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Fatwa Panas MUI
http://www.suarapembaruan.com/News/2005/08/02/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Fatwa Panas MUI Muhtadin AR FATWA Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan pluralisme, sekularis, dan liberalisme agama, menarik untuk didiskusikan lebih lanjut. Pasalnya, fatwa tersebut lalu ditangkap banyak orang sebagai penjelmaan untuk mengatur dan mengekang akidah umat Islam. Lalu yang menjadi pertanyaan, haruskah MUI mengambil peran sentral dalam persoalan akidah umat Islam? Bukankah fatwa MUI yang terkait dengan akidah telah terbukti membawa dampak pada munculnya kekerasan yang dialami oleh anggota Jemaah Ahmadiyah di Kampus Mubarak Parung Bogor beberapa waktu lalu? Memang MUI adalah kumpulan para ulama, yang dalam hadits, ulama itu disebut sebagai pewaris para nabi (al ulama warasatul anbiya), dan penjaga moralitas umat (khadimul ummah). Juga keberadaannya diakui oleh pemerintah yang sah. Namun, bagaimana jika wejangan dan fatwa-fatwanya ternyata 'kurang' begitu membawa kemashlahatan? Tetapi justru menjadi legitimasi bagi munculnya kekerasan dan keresahan? Dalam posisi inilah fatwa tersebut layak didiskusikan. Pertama, kalau kita membuka kembali sejarah munculnya fatwa dalam Islam, bahwa fatwa (secara kelembagaan) itu diberikan oleh seorang qodli (hakim) dalam masalah-masalah syariat, bukan masalah akidah, dan sifatnya pun tidak mengikat. Pendapat ini sangat beralasan karena wacana syariat (fiqih) memang lebih mendominasi kehidupan masyarakat, ketimbang masalah akidah yang muaranya pada hati pribadi. Kedua, kalaupun MUI harus mengeluarkan fatwa dalam rangka amar ma'ruf nahi munkar, dan itu pun karena permintaan maka tidak boleh dilakukan dengan agresif. Artinya, tidak harus semua masalah yang tidak diminta pun lalu diberi fatwa dan dipaksakan kepada seluruh umat. Bukankah Allah sendiri telah memperingatkan Nabi Muhammad SAW agar tidak melakukan dakwah model ini. Disebutkan, Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan. (QS. 11:12); Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang buta agama (ummi): 'Maukah kalian masuk Islam'. Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan. (QS. 3:20). Di sini perlu ditegaskan bahwa fatwa dan seruan itu berbeda dengan hukum. Jika fatwa itu sifatnya tidak mengikat dan sesungguhnya hanya berlaku pada orang yang meminta fatwa, maka hukum sifatnya mengikat dan berlaku untuk semua, baik ia meminta ataupun tidak. Untuk itu, ketiga, menjaga akidah sesungguhnya bukanlah tugas dan tanggung jawab MUI, tetapi tugas dan tanggung jawab masing-masing individu. Tidak seorang pun berhak untuk mengarahkan dan memberi acuan terhadap akidah yang lainnya agar sama, karena Tuhan sendiri juga tidak pernah memaksa hambanya. (baca: QS. 18:29; QS. 10:99; QS. 2:256). Argumen ini semakin menemukan relevansinya jika kita mengaitkan dengan pertanggungjawaban di akherat kelak. Bukankah di hadapan Tuhan kelak, pertanggungjawaban itu sifatnya pribadi, dan seseorang tidak akan pernah menanggung dosa orang lainnya? Dan bukankah konsekuensi dari semua itu adalah bahwa setiap umat manusia harus menerima keragaman keimanan, kepercayaan dan perbuatan? Dan bukankah itu berarti suatu praktik keagamaan tidak boleh dinilai berdasarkan atas penilaian (ijtihad) manusia lainnya sebagai sesama pemeluk agama? Dari sinilah kita melihat bahwa fatwa MUI itu berlebihan. Karena fatwa ini sangat rawan terhadap munculnya monopoli atas tafsir agama. Padahal, tafsir atas agama itu tidak boleh dimonopoli oleh siapapun. Tidak ada seorang pun yang memiliki hak untuk mengklaim sebagai pemegang otoritas dalam Islam. Sebagaimana ditulis Khaled Abou el Fadl dalam Speaking in God's Name (2003), karena pemegang otoritas dalam Islam itu hanya ada pada Tuhan, Al-Qur'an, dan Nabi. Maka yang sekarang ini ada, termasuk MUI, hanyalah penafsir yang tidak memiliki 'hak' untuk menjadi 'juru bicara' Tuhan. Memang, dalam al-Qur'an disebutkan: fas aluu ahladdzikri inkuntum la ta'lamuun, bertanyalah kalian kepada para ahlinya, jika kalian tidak mengetahuinya, tetapi ayat ini tidak bisa dijadikan justifikasi bagi para ahli agama untuk mewakili kehendak Tuhan dan memonopoli tafsir agama dengan memberikan fatwa pada seluruh persoalan agama. Pluralisme adalah suatu keniscayaan. Pun demikian dengan liberalisme, menafsir doktrin agama dengan pikiran, untuk apa manusia diberikan akal pikiran kalau bukan untuk menafsiri pesan dan kehendak Allah yang termaktub dalam kitab suci al-Qur'an? Kebenaran dan kemurnian suatu ajaran agama, bukan terletak pada seberapa besar para ulamanya memberikan garis pembatas terhadap para penganutnya untuk tetap berjalan pada rel yang telah ditentukan. Tetapi lebih pada seberapa besar penganutnya mengamalkan ajaran tersebut. Sehingga suatu ajaran tidak hanya bisa dinikmati oleh penganutnya saja, tetapi juga
[wanita-muslimah] MUI Harus Direformasi
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0508/02/sh08.html MUI Harus Direformasi Jakarta - Penggagas Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Absar Abdalla mengatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus direformasi karena lebih banyak berisi orang-orang yang konservatif dan tidak mendasarkan pada paradigma demokrasi. Sementara itu Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Asyumardi Azra menilai fatwa yang baru-baru ini dikeluarkan MUI sangat potensial menciptakan konflik, bukan hanya di kalangan internal Islam tapi juga eksternal. Pernyataan ini disampaikan Ulil dan Asyumardi dalam jumpa pers yang digelar Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) di Jakarta, Senin (1/8). Acara tersebut dihadiri Todung Mulya Lubis, Siti Musda Mulya, Nono Anwar Makarim dan Clara Joewono. Dalam pernyataan yang dibacakan Todung, P2D menyatakan fatwa MUI telah menanggalkan prinsip pluralisme yang merupakan fakta di Indonesia. Dengan menolak pluralitas kami mengkhawatirkan MUI kurang menyadari konteks kemasyarakatan dan kebangsaan yang ada saat ini, ujar Todung. Ia juga menegaskan, fatwa tersebut tidak memperhatikan perkembangan dalam kehidupan berdemokrasi, yang mensyaratkan pluralisme guna melindungi kebebasan warga negara untuk berserikat dan berkumpul. Fatwa yang memunculkan kontroversi tersebut mencerminkan lemahnya visi kebangsaan demokratis dalam praktik politik pemerintahan saat ini. Fatwa tersebut, menurut Asyumardi, tidak sesuai dengan prinsip Islam yaitu toleransi dan tidak sejalan dengan prinsip-prinsip dakwah. Maka dikhawatirkan fatwa tersebut akan menjadi alat justifikasi tindakan main hakim sendiri di masyarakat. Oleh sebab itu, MUI harus membuka dialog dengan berbagai agama. Menyinggung tentang kualitas fatwa tersebut, Asyumardi mengatakan fatwa seharusnya tidak dilihat dari sudut hukum Islam saja tetapi harus ada kontak sosial politik sehingga relevan dengan perkembangan masyarakat. P2D juga meminta pemerintah tegas terhadap MUI. Beberapa elemen masyarakat di Yogyakarta antara lain Majelis Khuddamul Ahmadiyah Indonesia (MKAI), PMII, Institusi Dialog Antar Iman di Indonesia (Dian Interfidei), Pusat Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS), Lembaga kajian islam dan Sosial (LkiS), JFPA, IPPNU dan Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) menyatakan menentang segala bentuk penyesatan di ruang publik dan segala bentuk kekerasan terhadap kelompok tertentu. Mereka menilai penyesatan dan tindak kekerasan mencerminkan ketidakdewasaan dalam beragama dan berpikir. (emy) Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Fwd: {forsimpta} Merit Dulu, Pacaran Kemudian
--- [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: To: [EMAIL PROTECTED] From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 2 Aug 2005 08:39:53 +0700 (WIT) Subject: {forsimpta} Merit Dulu, Pacaran Kemudian Wahai sekalian pemuda... barangsiapa di antara kalian berkesanggupan (sudah mampu) maka hendaklah menikah. Karena sesungguhnya ia (menikah) dapat memejamkan mata dan menjaga kemaluan. Dan barangsiapa belum mampu, maka berpuasalah. Maka sesungguhnya puasa itu benteng baginya. [HR Bukhari dan Muslim] Seorang kakak kelas saya waktu sekolah dulu, punya pacar yang kalo dari segi fisik cukup bagus. Mereka pasangan yang serasi banget. Ibarat panci dengan tutupnya. Klop. Maklum, yang cowok selain pandai di bidang akademik, ia juga terampil berorganisasi dan yang wanitanya cerdas. Dua sejoli ini setahu saya, cukup akrab dan akur. Sampe-sampe banyak teman yang meramalkan bahwa pasangan ini bakalan terus langgeng sampe ke pelaminan. Ternyata, ramalan tinggal ramalan, mereka berpisah alias putus ketika sama- sama lulus sekolah dan masing-masing menikah dengan pasangan lain. Yah, kita emang nggak bisa meramal. Dukun sekali pun nggak bisa meramal, mereka cuma nebak. Buktinya, waktu zamannya judi nomer buntut (atau sekarang togel), banyak orang sampe bertanya ke dukun. Hmm... kalo dukun tersebut tahu nomor buntut, pasti bakalan masang sendiri, nggak bakal ngasih tahu. Tul nggak? Eh, kok jadi ngomongin dukun sih? Hehehe... iya saya cuma ingin membuat alur logika aja. Bahwa kita nggak bisa memprediksi. Intinya begitu. Jadi kalo pun sekarang semangat pacaran dengan tujuan ingin menikahinya, itu pun tetap masih gelap. Nah, pelajaran yang bisa diambil adalah kita harus pandai memilih jalur dan tentunya kudu akur bin klop dengan panduan hidup kita, yakni ajaran Islam. Setuju kan? Ada juga sih memang, teman saya yang pacaran sejak bangku SMP sampe lulus SMU (karena kebetulan bareng terus dua sejoli itu), bahkan sampe masing- masing bekerja mereka tetap awet menjalin hubungan. Hingga akhirnya mengucap ijab-kabul di depan wali dan petugas pencatat pernikahan dari KUA. Mereka pasangan yang cukup bahagia. Model yang seperti ini juga nggak sedikit di lapangan. Mereka berhasil membina keluarga, yang saling dikenalnya sejak SMP melalui pacaran. Tapi kenapa saya tetep ngotot ingin membahas masalah ini? Kenapa pula ingin mempersoalkan pacaran sebelum menikah? Ya, karena saya punya tanggung jawab untuk menyampaikan kebenaran. Memangnya pacaran sebelum menikah nggak benar? Memang pacaran nggak boleh? Memangnya kita bisa langsung menikah tanpa pacaran dulu? Memang lidah tak bertulang...(eh, malah nyanyi!). Coba deh SMART! Dalam ilmu manajemen dikenal istilah SMART. Apa tuh? Itu rumusan dari Specific, Measurable, Achievable, Reasonable, Time-phased. Walah, masaâ sih untuk menentukan apakah memilih pacaran atau menikah aja kudu pake istilah-istilah yang bikin ribet kayak gini? Tenang sobat, saya mencoba mengenalkan rumusan ini karena menurut saya ini berlaku umum. Untuk tujuan apa saja. Tapi biasanya ini akan memberikan dampak yang cukup bagus untuk membuat komitmen bagi diri sendiri dan juga orang yang kita ajak membuat sebuah komitmen. Yuk, kita bahas satu per satu formula SMART ini. Spesifik artinya tertentu atau khusus. Boleh dibilang tujuan kita harus tertentu, khusus, dan bila perlu jelas dan khas. Misalnya untuk apa kita pacaran? Tanamkan baik-baik pertanyaan itu dalam diri kamu. Sama seperti halnya untuk apa kita belajar. Tiap orang mestinya akan berbeda-beda menjawabnya karena sesuai tujuan. Ada yang pacaran mungkin sebatas ikutan tren, ada yang menjawab sekadar iseng, ada pula yang menjawab sebagai sarana mengenal pasangan yang akan dinikahi. Eh, saya kok malah ragu kalo pada usia yang masih ABG ini kita berkomitmen bahwa pacaran untuk mengenal pasangan yang akan dinikahi. Tul nggak? Menurut kamu gimana? Jujur saja. Saya nggak nuduh, cuma saya sendiri sampe usia sekarang masih merasakan masa-masa ABG dulu, bahwa tuntutan untuk memiliki kekasih (pacar) lebih karena panas akibat dikomporin teman yang udah punya gandengan atau karena kebutuhan untuk berbagi rasa dengan lawan jenis. Tapi sejatinya, kalo ditanya tentang nikah, pasti bingung dan langsung kehilangan kata-kata. Bahkan nggak memikirkan sedikit pun, kecuali mungkin kalo yang ditanya udah dewasa ada yang langsung mantap menjawab sebagai upaya mengenal pasangan untuk menikah. Jadi intinya, kalo sekadar iseng percuma aja. Nggak punya tujuan yang jelas dan khas serta tertentu bisa berabe nantinya. Nah, rumus yang kedua sebuah tujuan itu harus Measurable alias bisa terukur. Kalo tujuan belajar adalah untuk ibadah dan ingin mendapat wawasan, maka itu pun harus terukur. Misalnya, apa yang bisa didapatkan dari belajar. Kira- kira memuaskan nggak kalo sudah dapat sampe level tertentu
[wanita-muslimah] Paspor Belanda, Aku Tetap Indonesia
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0508/02/sh10.html Sisi Gelap Perkawinan Timur-Barat (12) Paspor Belanda, Aku Tetap Indonesia Oleh Yuyu A.N. Krisna Mandagie TILBURG-Kota ini terletak di Belanda bagian Selatan. Pusat agama Katolik. Biara-biara besar terdapat di kota ini. Orang-orang Belanda di kota ini penganut Katolik yang sangat taat. Penyebaran agama Katolik ke Indonesia diatur oleh Gereja Katolik di kota ini. Pada tahun 1893, lebih seabad yang lalu, biarawan dan biarawati memulai misinya di Indonesia Timur. Di Tilburg, tinggal Liani, Gert Jan dan kedua putri mereka yaitu Intan dan Kristal. Gert Jan, insinyur tamatan TU Delft, waktu berlibur ke Indonesia berkenalan dengan Liani, putri seorang pengusaha di Jakarta. Hubungan cinta mereka berjalan mulus melalui surat-menyurat dan telepon. Liani waktu itu kuliah di Universitas Trisakti Jakarta. Sebagai putri bungsu dari dua bersaudara, ia disayang dan sangat dimanja ayahnya. Tetapi karena ayahnya kawin lagi setelah ibunya meninggal, Liani tidak bisa menerima keadaan ini. Dia menjadi gadis pemurung yang terus menerus mengasihani dirinya sendiri. Kehidupan Liani sangat mewah. Ke kuliah dia menyetir sendiri Honda Civic, yang awal tahun 1980-an sangat terkenal di Indonesia. Hotel Hilton adalah tempat mangkal Liani dan teman-teman dari golongan the haves. Saat berenang di kolam renang hotel ini Liani berkenalan dengan Gert Jan, yang kemudian menjadi tempat curahan hatinya. Beberapa kali Gert Jan ke Jakarta karena tugas kantor, sekaligus wakuncar (wajib kunjung pacar). Ayah Liani setuju atas pilihan anak gadisnya. Setelah setahun berpacaran Liani dan Gert Jan menikah. Karena keduanya Katolik, mereka diberkati di Gereja Katedral di Lapangan Banteng, Jakarta, dihadiri keluarga kedua belah pihak. Ibu Gert Jan datang dari Amerika. Resepsi diselenggarakan di Hotel Hilton. Liani sangat bahagia, karena dengan penikahan itu berarti Liani tidak lagi tinggal di rumah bersama ayah dan ibu tiri. Itu ceritera masa lalu. Kini ceritera Liani menjadi lain. Pertama kali di Belanda, Liani dan Gert Jan tinggal di Tilburg. Beberapa tahun mereka hidup bahagia hingga saat ibu mertua Liani memutuskan kembali ke Belanda setelah beberapa tahun di Amerika. Sejak itu hidup Liani mulai terganggu. Dia tidak mau ada orang lain dalam kehidupan Gert Jan, laki-laki yang sangat dicintainya. Sikap itu sama tatkala ayahnya menikah lagi. Liani tak rela ada orang lain dalam kehidupan ayahnya selain dia sendiri. Direcoki Mertua Ibu mertua Liani selalu mencampuri urusan rumah tangga mereka. Dan Gert Jan sangat memihak pada ibunya. Sementara usaha ayah Liani di Indonesia mengalami kerugian. Ini pukulan yang berat bagi Liani. Untunglah kehadiran kedua anak buah cinta dengan Gert Jan, Intan dan Kristal, menghidupkan semangat Liani. Tetapi ibu mertua merecoki cucu-cucunya dengan tata cara kehidupan barat. Mertuanya sering membandingkan Belanda dengan Indonesia, dan mengecilkan Indonesia. Liani tidak terima karena dia sangat mencintai Indonesia. Gara-gara intervensi mertua makin gawat, mereka pindah ke Amsterdam, tetapi Gert Jan malah makin jauh dari Liani dan lebih dekat pada ibunya. Dan ini merisaukan Liani. Dia merasa berhadapan dengan kubu mertua dan suaminya. Liani sangat peduli pada Indonesia. Kegiatan apa saja yang menyangkut Indonesia, dia selalu hadir. Bayangkan saja, dalam sidang M. Said, pilot Garuda yang didakwa menyelundupkan ekstasi, di Pengadilan Amsterdam, dia selalu hadir. Perkembangan Indonesia selalu diikutinya lewat internet, televisi dan koran. Setiap berita miring tentang Indonesia selalu diprotes. Pernah dia menelepon aku meminta pastor agar datang melayani dia. Aku memberikan nomor telepon pastor Indonesia. Dia menelepon pastor itu, tetapi pastor tidak merespon Liani. Liani marah besar padaku. Apa aku dikira gila? Aku tidak gila. Aku ingin memperoleh hak untuk mendidik kedua anakku secara Indonesia, bukan tata cara barat seperti mertuaku dan suamiku. Kenapa kalian tidak dapat menolongku? Aku ini orang Indonesia walaupun pasporku Belanda, kata Liani. Akibat sikapnya ini Liani mencari jawaban dengan gonta-ganti gereja. Dari gereja Katolik pindah ke gereja Prostestan. Liani tidak menemukan apa yang dicarinya, lalu dia pindah ke gereja kharismatik. Untunglah Intan dan Kristal tumbuh menjadi remaja yang manis dan pandai di sekolah. Ini satu-satunya hiburan dan harapan. Liani mengharapkan mereka dapat menjadi aktris sinetron di Jakarta. Rasanya sulit, karena mereka bukan warga negara Indonesia. Copyright © Sinar Harapan 2002 [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera
[wanita-muslimah] Pilkada dan Koalisi Beda Agama
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0508/02/opi01.html Pilkada dan Koalisi Beda Agama Oleh Ali Utsman Tulisan ini bermaksud mengurai perjalanan panjang demokrasi di Indonesia yang baru seumur jagung, terutama terkait dengan isu agama dalam melaksanakan pelbagai hajatan besar seperti pilkada. Koalisi beda agama merupakan karakteristik pilkada di daerah-daerah dengan komposisi agama berimbang. Pada 1965 Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan yang mengakui resmi enam agama: Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Pengakuan ini hanya berlangsung hingga tahun 1979 karena Presiden Soeharto menghapus agama Konghucu dan memasukkannya sebagai yang lainnya. Dalam sensus 1980, 1990, dan 2000 hanya lima agama yang resmi. Dalam sensus 2000, komposisi penduduk Indonesia menurut agama: Islam (88,22%), Kristen (termasuk Katolik 8,92%), Hindu (1,81%), Buddha (0,84%), dan lainnya (0,20%). Sentimen agama menjadi faktor penting dalam menciptakan keseimbangan politik. Agama seorang kandidat menjadi referensi menggalang koalisi pilkada. Hal ini terjadi di daerah-daerah yang dihuni dua agama besar dengan komposisi yang relatif berimbang. Kombinasi beda agama menjadi cara aman untuk sukses pilkada. Berbeda dengan daerah yang didominasi mutlak oleh satu agama (85%-97%), kawasan dengan komposisi berimbang cenderung rawan konflik selama pilkada. Terbukti kemudian konflik politik pascapilkada yang mulai marak akhir ini tidak disebabkan sentimen agama. Sebaliknya daerah yang diisi penganut agama yang berimbang cenderung terjadi konflik terutama pada momentum politik tertentu seperti pilkada, pergantian pejabat birokrasi, dan lain-lain. Banyak sosiolog membantah agama bukan faktor timbulnya konflik. Namun, konflik sosial 1999-2004 muncul di daerah dengan penganut agama berimbang. Konflik sosial antara orang Madura (Islam) dan Dayak (Kristen) di Kalimantan Tengah, antara Melayu (Islam), Dayak (Kristen), dan Madura (Islam) di Kalimantan Barat, antara komunitas Islam dan Kristen di Maluku, dan antara sebagian kelompok umat Islam dan Kristen di Sulawesi Tengah. Agama Faktor Konflik? Dalam tataran konstitusional dan legal formal perbedaan agama termasuk suku, ras, dan golongan tidak dijadikan sebagai faktor pembeda yang menghambat hak-hak warga negara. UUD 1945 dan peraturan perundangan lainnya secara tegas melenyapkan unsur-unsur identitas tersebut, kecuali UU Otonomi Khusus Provinsi Papua dan Daerah Istimewa Yogyakarta. UU Otsus Papua melanggengkan kebijakan politik rasial. Pasal 12 dan 19 UU tersebut mengatur jabatan gubernur/wakil gubernur dan keanggotaan Majelis Rakyat Papua (MRP) hanya diperuntukkan bagi ras Melanesia. Papua memiliki komposisi penduduk menurut ras, yaitu Melanesia 82,52% dan non-Melanesia 17,48%. Provinsi lain yang menerapkan politik diskriminatif adalah DI Yogyakarta dengan gubernur dan wakil gubernurnya hanya dapat dijabat keturunan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Dalam praktik politik yang berlangsung di daerah-daerah tersebut, komposisi agama menjadi referensi penting untuk keseimbangan politik. Kekhawatiran akan terjadinya konflik yang berkedok agama menjadi alasan tersendiri untuk menggabungkan pasangan calon dari latar belakang agama berbeda. Pasangan Gubernur Maluku merupakan kombinasi Kristen dan Islam. Gubernur terpilih Kalimantan Tengah Teras A Narang yang beragama Kristen dipasangkan dengan Ahmad Diran yang Islam. Pilkada Irian Jaya Barat yang direncanakan akan diadakan kombinasi beda agama menjadi cara untuk koalisi kandidat. Misalnya, Yorris Raweyai yang berpasangan Abdul Killian (Islam) begitu juga dengan pasangan lainnya. Faktor Koalisi Koalisi beda agama dilakukan karena beberapa faktor. Pertama, konflik-konflik sosial yang berskala kecil atau besar dan konflik yang bersifat laten atau manifes yang telah berlangsung lama. Sumber daya struktural ekonomi dan politik menjadi pokok sengketa dan persaingan. Dalam komposisi yang tidak berimbang cenderung meningkatkan eskalasi konflik. Dalam jangka waktu lama situasi ini mengeraskan perbedaan sosial kelompok masyarakat berdasarkan identitas agama yang dipeluknya (juga etnis). Suksesi pimpinan politik lokal (kepala daerah dan birokrasi) menjadi momentum untuk mereposisi keseimbangan itu. Konvensi untuk membentuk pasangan demikian menjadi jalan keluar dan antisipasi untuk menghindari konflik. Pilkada di daerah yang dilanda konflik sebelumnya cenderung menerapkan model koalisi beda agama. Kabupaten Ketapang, Bengkayang, Kapuas Hulu, dan Sintang di Kalimantan Barat cenderung mengikuti pola koalisi ini. Kedua, alasan praktis politis dari elite partai politik. Kebutuhan akan partisipasi pemilih yang tinggi untuk memberikan suaranya kepada pasangan calon. Dengan warna keagamaan diharapkan pendekatan mobilisasi pemilih dapat digunakan. Sentimen primordial dapat dijadikan metode kampanye yang efektif untuk mengeruk suara. Pasangan kandidat lebih fokus memobilisasi calon
Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme
Nyebut apa? abahkan juga menjelaskan peristilahan dengan baik, meluruskan orang yang menyalahkan MUI? Kok mesti nyebut. Mialah yang mesti nyebut ! - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 01, 2005 16:21 Subject: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme Kumaha Abah ini, nyebut dong ah. Orang menjelaskan masalah peristilahan dengan niat baek kok malah dianulir. Bukannya lebih baik gitu, menghormati dalam perbedaan, mau disebut pluralism kek, pluralitas kek, keragaman kek. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Syafii Anwar wrote: MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme adalah bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan itu. -- HMNA: Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas). Howgh [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme
Pluralisme dan plutalitas saya sudah jelaskan dalam postingan reply saya kepada Chae. Wassalam, HMNA - Original Message - From: Anita Tammy To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 01, 2005 17:49 Subject: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Syafii Anwar wrote: MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme adalah bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan itu. -- HMNA: Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas). Howgh Pluralitas itu hanya menyadari perbedaan saja. Seorang yg hidup dalam pluralitas tidak akan mengusik orang-orang yang berbeda, namun tetap punya penilaian pribadi terhadap yg berbeda itu lebih jelek tidak selamat dsb. Pluralitas sudah ada di Indonesia sejak dahulu. Sedangkan pluralisme itu ada unsur empati dalam kesadaran itu. Empati ini penting untuk melihat dari sudut pandang orang yg berbeda itu. Karena tanpa empati pasti orang-orang masih punya pendapat kamu lebih jelek daripada saya. Sulit memang untuk berpluralisme, untuk menghilangkan prasangka ini. Pluralisme adalah semua agama adalah baik untuk pemeluknya masing-masing, bukan semua agama adalah baik (untuk saya). Memahami pluralisme, berarti tidak pernah berpikir untuk mengubah agama orang lain. Berarti berpikir Siapapun yg baik karena agamanya, maka agama itulah yg paling cocok untuknya. Siapapun yg pindah agama lalu jadi lebih baik sebagai seorang manusia, maka berarti ia pindah agama karena lebih cocok dengan agama barunya. Orang-orang yg memahami pluralisme tidak akan menghujat orang murtad, juga tidak akan melakukan misi-misi pengalihan agama orang lain (proselytizing). Sekali lagi saya bilang sulit. Ada seorang teman saya Kristen yg sangat bisa memahami pluralisme. Karena di keluarganya ada 3 agama, yaitu Kristen, Islam, Budha. Satu teman lagi juga ada yg Islam dan Katholik dalam keluarganya. Mereka ini melihat kehidupan keluarga besarnya sehari-hari baik-baik saja, melakukan ritual-ritual yg dianggap sebagai pemenuhan kehausan spiritualitas saja, sedangkan sisanya berinteraksi dengan baik menurut ajaran agamanya masing-masing, ternyata kok ya tetap nyambung sebagai sebuah keluarga besar. Orangtua mereka memang agak menyayangkan anaknya pindah agama untuk menikah dengan orang yg beda agama. Maklum, namanya juga orangtua, maunya yg diajarkan ke anak dipegang terus oleh anaknya (hal ini kan juga berlaku dalam prinsip- prinsip lain). Tapi, nggak ada tuh acara kecewa-kecewa apalagi sampai tidak mengaku anak. Coba kita BAYANGKAN. TEMPATKAN DIRI KITA dalam diri mereka (put ourselves in their shoes). Apakah yg bakal kita lakukan jika saya adalah dia? Jika kita adalah mereka? Kalau saya.. kalau saya.. kalau saya.. begitu banyak kalau saya. [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme
Plurality = the state ot fact of being numerous Pluralism = a theory that there is more than one basic principle [The Random House Dictionary of the English Language, p.1022] Menurut Utan Kayu = pluralisme yaitu faham yang menganggap semua agama itu sama saja, tujuannya sama, semua mengajarkan kebaikan, semuanya masuk surga, sama dan sejajar, paralel, dan kita tidak boleh memandang agama lain dengan kacamata agama kita sendiri, tidak boleh ada truth claim dan salvation claim yang terjelmakan kepada monopoli kebenaran agama sendiri. Tidak boleh ada truth claim dan salvation claim, itulah titik temu dari faham pluralisme yang dicanangkan oleh John Harwood Hich dalam bukunya God and the Universe of Faiths (1973), dengan faham tokoh sufi Ibnu Arabi (560-638H/1165-1240M) yang mencanangkan Wihdatul Adyan. Kayaknya ini diperkembang dari more than one basic principle. Inilah yang diharamkan dalam fatwa MUI Wassalam HMNA - Original Message - From: Dwi W. Soegardi To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 01, 2005 18:27 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme Plurality: the state of being plural Pluralism: a state of society in which members of diverse ethnic, racial, religious, or social groups maintain an autonomous participation in and development of their traditional culture or special interest within the confines of a common civilization (Merriam-Webster Online webster.com) lihat juga: http://en.wikipedia.org/wiki/Pluralism In the social sciences, pluralism is a framework of interaction in which groups show sufficient respect and tolerance of each other, that they fruitfully coexist and interact without conflict or assimilation. http://en.wikipedia.org/wiki/Religious_pluralism Religious pluralism is the belief that one can overcome religious differences between different religions, and denominational conflicts within the same religion. Saya rasa MUI tidak pernah browsing dictionary dan ensiklopedia :-( dan penjelasan mbak Anita sudah sangat memadai. salam, DWS Anita Tammy wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Syafii Anwar wrote: MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme adalah bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan itu. -- HMNA: Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas). Howgh Pluralitas itu hanya menyadari perbedaan saja. Seorang yg hidup dalam pluralitas tidak akan mengusik orang-orang yang berbeda, namun tetap punya penilaian pribadi terhadap yg berbeda itu lebih jelek tidak selamat dsb. Pluralitas sudah ada di Indonesia sejak dahulu. Sedangkan pluralisme itu ada unsur empati dalam kesadaran itu. Empati ini penting untuk melihat dari sudut pandang orang yg berbeda itu. Karena tanpa empati pasti orang-orang masih punya pendapat kamu lebih jelek daripada saya. Sulit memang untuk berpluralisme, untuk menghilangkan prasangka ini. Pluralisme adalah semua agama adalah baik untuk pemeluknya masing-masing, bukan semua agama adalah baik (untuk saya). Memahami pluralisme, berarti tidak pernah berpikir untuk mengubah agama orang lain. Berarti berpikir Siapapun yg baik karena agamanya, maka agama itulah yg paling cocok untuknya. Siapapun yg pindah agama lalu jadi lebih baik sebagai seorang manusia, maka berarti ia pindah agama karena lebih cocok dengan agama barunya. Orang-orang yg memahami pluralisme tidak akan menghujat orang murtad, juga tidak akan melakukan misi-misi pengalihan agama orang lain (proselytizing). Sekali lagi saya bilang sulit. Ada seorang teman saya Kristen yg sangat bisa memahami pluralisme. Karena di keluarganya ada 3 agama, yaitu Kristen, Islam, Budha. Satu teman lagi juga ada yg Islam dan Katholik dalam keluarganya. Mereka ini melihat kehidupan keluarga besarnya sehari-hari baik-baik saja, melakukan ritual-ritual yg dianggap sebagai pemenuhan kehausan spiritualitas saja, sedangkan sisanya berinteraksi dengan baik menurut ajaran agamanya masing-masing, ternyata kok ya tetap nyambung sebagai sebuah keluarga besar. Orangtua mereka memang agak menyayangkan anaknya pindah agama untuk menikah dengan orang yg beda agama. Maklum, namanya juga orangtua, maunya yg diajarkan ke anak dipegang terus oleh anaknya (hal ini kan juga berlaku dalam prinsip- prinsip lain). Tapi, nggak ada tuh acara kecewa-kecewa apalagi sampai tidak mengaku anak. Coba kita BAYANGKAN. TEMPATKAN DIRI KITA dalam diri mereka (put ourselves in their shoes). Apakah yg bakal kita lakukan jika saya adalah dia? Jika kita adalah mereka? Kalau saya.. kalau saya.. kalau saya.. begitu banyak kalau saya. [Non-text
Re: [wanita-muslimah] Re: Tokoh Agama Mengutuk =- 11 Fatwa MUI, Mulai Imam Perempuan Hingga Liberalisme
- Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 01, 2005 5:29 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tokoh Agama Mengutuk =- 11 Fatwa MUI, Mulai Imam Perempuan Hingga Liberalisme Lihat di bawah - Original Message - From: Ary Setijadi Prihatmanto To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 01, 2005 15:45 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tokoh Agama Mengutuk =- 11 Fatwa MUI, Mulai Imam Perempuan Hingga Liberalisme - Original Message - From: H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 01, 2005 8:21 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tokoh Agama Mengutuk =- 11 Fatwa MUI, Mulai Imam Perempuan Hingga Liberalisme (deleted) mengusik Islam = publikasi dalam rangka Kristianisasi !!! bagaimana dengan keharusan berlaku adil? kalau publikasi dalam rangka Islamisasi boleh ? merusak Islam = punya nabi sendiri tetapi masih mengaku Islam, merusak Islam dengan filosofi liberalisme !!! Kalau orang itu mengaku Islam, apa hak kita untuk bilang sebaliknya? Kalau ini bukannya hanya masalah beda penafsiran ? Lagi pula selama masih bersyahadah kan bukan orang Kafir yang harus dihadapi dengan ketegasan. HMNA: Bukan soal berhak dan tidak berhak, bukan pula soal beda penafsiran. Syahadatnya ditambah: pengakuan Ghulam Ahmad itu Nabi = Dalam hal aqidah, semua tidak boleh kecuali yang digariskan oleh Nash. Tidak boleh ditambah dan tidak boleh dikurangi. Jadi syahadatnya Ahmadiyah Qadiyan batal. Karena batal syahadarnya, Rukun Islam Pertama batal, maka Qadianism bukan Islam. Lain halnya Ahmadiyah Lahore, yang tidak mengakui kenabian Ghulam Ahmad, syahadarnya betul, sesuai Nash. Ahmadiyah Lahore itu Islam. Anda perlu belajar lagi Islam di Ibtidaiyah. Berhentilah berdebat tentang Islam, karena anda asbun saja, wong anak ibtidaiyah lebih nyaho dari anda. Wong cuma jual tampang sebagai pahlawan kesiangan pembela HAM. Saya berhenti melayani anda. Anda itu tidak tulus, bukan mencari kebenaran dalam bersoal-jawab, tetapi hanya mencari pembenaran, orang Makassar, bilang eroq nikana. Waktu saya terbuang percuma. Nohetto. Salam Eyang, Maaf jika Eyang merasa buang waktu. Tapi masih ada ganjelan ini. Apakah syahadah-nya Eyang itu berbeda dengan syahadahnya secara umum umat Islam ? Bukankah syahadahnya umat Islam itu hanya ada dua: 1. Persaksian bahwa tidak ada Ilah kecuali Allah swt. 2. Persaksian bahwa Muhammad itu lah Rasulullah. Bagian mana yang oleh Jemaah Ahmadiyah Qadiyan dilanggar? Mereka tetap bersaksi bahwa tidak ada Ilah kecuali Allah, dan juga mereka tetap bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah.Bukankah urusan apakah Budha itu Nabi atau bukan, dll. itu kan tidak termasuk dalam syahadah yang dua itu ? Wassalam Ary -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.9.7/60 - Release Date: 7/28/2005 Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Garap PSK di Atas Truk, 8 Polisi Ditahan di Polres Jaktim
Dear All, Sebenarnya berita dibawah ini ini menurut saya bagus, bagaimana mengungkap kasus pelecehan seksual seorang anggota Polisi. Namun, sayang, saya terganggu dengan penggunaan kata Garap dan garukannya dalam menjelaskan kasus pelecehan seksual. Saya ingin mendiskusikan masalah ini dengan beberapa catatan. Pertama kata Garap menurut saya lebih berkonotasi kata kerja yang semestinya dilakukan. Kata Garap mungkin akan lebih tepat digunakan pada sejumlah kalimat ya seperti Menggarap Sawah yang berarti ada sawah yang memang harus di garap (dikerjakan) karena kalau tidak sawah itu tidak berfungsi. jika kata garap ini dilekatkan dalam kalimat Garap PSK,,maka konotasi yang muncul adalah ada PSK yang memang harus di garap sehingga kalimat tersebut akan berkonotasi kewajaran dan bahkan keharusan. Dengan penggunaan kata itu, tindakan kekerasan terhadap perempuan berubah makna menjadi tindakan yang semestinya dilakukan dan bukan kekerasan. Kedua kata garukannya... kata ini bagi saya berkonotasi bahwa PSK adalah penyakit atau kotoran yang mesti digaruk. Kata garuk dalam sejumlah pemaknaan lebih ditujukan kepada sesuatu yang kotor yang harus dibersikan dengan cara digaruk. Dengan demikian persepsi penulis dalam hal ini menempatkan PSK sebagai kelompok yang kotor dalam masyarakat, sehingga mesti digaruk. Bagi saya perspektif ini telah mendeskreditkan PSK, padahal menjadi PSK tidak bisa dianggap sebagai pekerjaan kotor apalagi sejumlah kasus saat ini menunjukkan bahwa seseorang menjadi PSK bukan saja karena kesadaran dan pilihan sadar mereka yang harus dihormati dan sah, tetapi fenomena PSK juga terkait dengan masalah perdagangan perempuan. Banyak PSK ternyata adalah korban perdagangan perempuan. Jika stigma mendeskreditkan mereka terus dilakukan maka kita telah memperlakukan mereka secara keliru dan tentunya tidak adil. Itu beberapa catatan saya atas berita dibawah ini, Salam, Eko Bambang S www.jurnalperempuan.com == http://jkt.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/08/tgl/02/time/175454/idnews/414784/idkanal/10 Garap PSK di Atas Truk, 8 Polisi Ditahan di Polres Jaktim Nala Edwin - detikcom Jakarta - Sambil menyelam minum air. Itulah yang dilakukan 8 oknum polisi saat merazia Pekerja Seks Komersil (PSK). Mereka menggarap penjaja seks hasil garukannya di atas truk polisi. Delapan anggota polisi tersebut akhirnya dibekuk dan ditahan di Polres Jakarta Timur (Jaktim) hingga Selasa (2/8/2005). Peristiwa memalukan ini terjadi pada Senin, 25 Juli 2005. Saat itu, Polres Jaktim yang beranggotakan 20 personel menggerebek lokalisasi di kawasan Boker, Jakarta Timur. Dari razia itu, 3 PSK dan seorang lelaki hidung belang berhasil dijaring. Mereka lantas digelandang ke Polres Jaktim dengan mengendarai truk. Nah, di atas truk itulah peristiwa pelecehan seksual terjadi. Seorang PSK dikerjai beramai-ramai oleh delapan polisi nakal tersebut. PSK itu berusaha keras melawan. Tapi apa daya, dia tak mampu mengalahkan delapan aparat hukum yang gelap mata itu. Ketika turun dari truk, PSK itu membongkar kejadian di atas truk kepada aparat lain yang memeriksanya. Tapi setelah itu dia malah pulang ke kampung halamannya di Pulau Jawa. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Tjiptono berjanji akan menindaklanjuti peristiwa yang menampar wajah korpsnya ini. Polres Jaktim akan melakukan sidang kode etik terhadap 8 pelaku ini. Kasus ini masih terus diselidiki, tandasnya. (aan) Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah
Mbak MEY Sirajudin, maaf saya pusing membaca sebagian tanggapan Anda. Bisakah Anda menyebut secara spesifik dan konsisten soal apa yang dipermasalahkan dari para pengangut Islam Ahmadiyah? Apakah menyangkut pengakuan atas kenabian Mirza Ghulam, persona Mirza Ghulam sendiri, pemalsuan terhadap Al Quran atau apa? Masalahnya, agama berawal dan berdiri atas kepercayaan. Sedangkan sains menuntut untuk meruntuhkan setiap kepercayaan dan diganti dengan pembuktian berdasarkan fakta real secara terus-menerus. Setelah kepercayaan habis diuji oleh sains dan dikonfirmasikan berdasarkan fakta real, maka statusnya bukan kepercayaan lagi. Saya kira tanpa adanya ukuran yang obyektif kita tetap terpaksa untuk memandang pemahaman tentang agama sebagai hal yang subyektif. Atau selama kita hanya berfokus sebatas kepercayaan, kita tidak dapat meninggalkan subyektifitas kita sendiri. Sedangkan subyektifitas seharusnya tidak boleh dijadikan sebagai pembenar untuk melakukan tuduhan dan penghakiman, apalagi tindakan kekerasan, terhadap yang lain. Termasuk oleh pihak yang berkewajiban maupun oleh peoples power seperti disebut oleh Mbak MEY Sirajudin. Itu saya maksud dalam konteks negara berdasarkan hukum yang menjamin kebebasan dalam kepercayaan. Sayang sekali, pertama Anda mengatakan tidak setuju dengan tindakan FPI yang melakukan perusakan dan kezaliman terhadap Ahmadiyah. Tetapi kemudian Anda merelativir pernyataan Anda kembali samnpai menunjukkan empati kepada pihak yang melakukan perusakan dan kezaliman. Salam, ayeye ** Problem Ke-1: Mirza Ghulam itu nabi atau bukan??? lalu ada yg ngomong nabi???apakah dia benar seorang nabi??? coba direnungkan!!! apakah dia atau yang ngomong itu bener2 tidak berbohong dan tidak menipu??? coba cek deh kredibilitasnya??? Manusia seperti apa Mirza ghulam itu??? orang waras yang bikin sensasikah atau memang dia seorang majnun??? Faktanya jelas bahwa Mirza ghulam bikin sensasi dengan cara berbohong dan menipu penganut Ahmadiyah. Problem Ke-2 Quran itu hak ciptanya Allah, hak patennya juga Allah, semua orang2 islam mengakuinya dan seluruh umat islam merasa memilikinya, jadi apabila ada yang merusaknya adalah kemarahan buat umat islam, itu bukan berarti cinta buta, tapi cinta atas nama Allah dan Rasul. Mirza ghulam menipu penganut ahmadiyah dengan membuat Quran tandingan yang isinya dibuat mirip, ini adalah fakta yang hampir menjebak orang Ahmadiyah meyakini kesucian kitab Tadzkirah. Kebenaran itu memang benar milik Allah tapi kita sebagai manusia punya alat pembeda mana yang hak dan yang bathil, dan apabila ada keraguan alias abu2 didalamnya itu lebih baik ditinggalkan, jelas toch kagak ada yang sulit lho kalo kita punya Guidenya, hidup ini simple kalo kita berfikir simple. Pada dasarnya boleh dikatakan bahwa setiap pengangut agama Islam memiliki akses terhadap Al Quran Saya tidak setuju tindakan FPI melakukan perusakan atau kezaliman thdp Ahmadiyah, tapi saya tidak yakin sebesar apa dampak dari tindakan FPI terhadap Ahmadiyah, apakah itu sangat menyengsarakan kelompok Ahmadiyah? atau cuman cerita heboh yang dihembuskan oleh media. Peranan MUI saat ini cuman mampu sebatas fatwa setelah itu tidak ada tindak lanjut apa2 dari pemerintah. Jadi tindakkan FPI terhadap Ahmadiyah itu sama wajarnya dengan rakyat yang sedang berdemo/menghakimi pemerintah karena terjadi penyelewangan/penyimpangan thdp konstitusi, apakah rakyat akan diadili seperti harapan sebagian orang untuk menangkap FPI??? itu silahkan saja kalo fakta FPI perlu diadili. The people power itu tidak bisa dibendung ketika tindakan tsb telah melampui batas, saya kira ini bagian dari hukum alam, itupun terjadi pula pada kasus terorisme bahwa terorisme akan dibalas dengan terorisme juga. Jadi berhati-hatilahlah nch dengan sebuah akidah baru buatan manusia yang kagak ade ape2nye. -- ___ NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at once. http://datingsearch.lycos.com Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
trimakasih pak Chodjim tanggapannya... saya setuju kadang kita terjebak dg 'isme2' itu sendiri... bahkan Islam pun diidentikkan dg Muhammadinisme. Semoga kita ditunjuki kpd Islam yang sesungguhnya...dari SAng Khalik. btw,semoga saya jg tdk terjebak kpd isme2 buatan manusia tsb. Saya juga ingin menjadi ahlu jannah...bukan ahlu dollar atau euro...*wallaahu a'lam cukupkah bekalku utk itu??? so,saya kira nggak ada jalan lain selain berusaha mjd muslim yang kaffah-meski akhirnya disebut fundamentalis. wass. alvi --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalimat jika kita meyakini Islam-berikut aturan dan pemikirannya- maka tidak akan bisa kita mendudukkan Islam berikut- isme2 yg lain dalam diri kita. Mana mungkin kita mencampuradukkan antara yang haq dan yang bathil... Cobalah Anda renungkan apa yang dimaksud dengan isme dan mengapa tidak dapat didudukkan dalam Islam? Ada wahabisme, ada modernisme, ada fundamentalisme, qaddirianisme dan lain-lain. Semua itu telah mengisi dalam relung-relung kehidupan umat Islam. Nah, kita tinggal berada di mana? Mungkin kita ada di di dalam isme in between? Lalu, kalau liberalisme, sekularisme dan pluralisme diharamkan, mengapa fundamentalisme tidak diharamkan MUI? Apa karena yang duduk di sana para fundamentalis? Di sinilah kita harus benar-benar tadarus dan tadabur serta iqra Alquran! Tanpa ini kita hanya akan terhanyut dalam isme-isme itu sendiri meski kita bilang tidak berisme. Lenyapkan prasangka ahlu riyal, ahlu dolar, ahlu euro atau ahlu-ahlu karena stereotip kita terhadap lawan diskusi kita. Jika kita mencap lawan diskusi kita dengan ahlu dollar, itu artinya kita yang mencap ahlu dollar berada di sisi ahlu yang lain misalnya ahlu riyal atau dinar atau lainnya. Sama-sama buruk kalau menjadi ahlu-ahlu itu. Sama-sama tersesat jalan! Bagi saya lebih memilih ahlu jannah, karena di sana tidak ada kehidupan saling menyesatkan atau mengkafirkan... :-) Salam, chodjim Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Cambuk Turunkan Angka Kejahatan di Bireun
Bagaimana dengan sekali dipukul terus bilang angka kejahatan turun? - Original Message - From: Dadang Fahmi (QA) [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, August 02, 2005 9:43 AM Subject: [wanita-muslimah] Cambuk Turunkan Angka Kejahatan di Bireun Bagi yang Ragu dan tukang hujat hukum Islam Cambuk Turunkan Angka Kejahatan di Bireun Selasa, 02 Agustus 2005 | 10:02 WIB TEMPO Interaktif, Bireun:Setelah hukuman cambuk diterapkan, angka kejahatan di provinsi Bireun Nanggroe Aceh turun drastis. Menurut Mustafa A. Geulangga, Bupati Bireun, untuk perjudian, minuman keras, dan perzinahan, turun sebanyak 70 persen setelah adanya penerapan hukuman cambuk. Menurutnya hukuman cambuk sangat efektif bukan karena sakitnya, Tetapi lebih karena perasaan malu. Hingga saat ini, masih tersisa delapan orang lagi untuk pelaksanaan hukuman cambuk, ujarnya saat menerima kunjungan Menteri Percepatan Pembangunan Kawasan Tertinggal Saifullah Yusuf, Selasa (2/8). Mustafa juga menjelaskan alasannya Bireun menjadi kota pertama di Aceh yang melaksanakan hukuman cambuk. Judi togel sudah sangat meresahkan masyarakat di Bireun, dengan hukuman moral seperti ini saya yakin hasilnya akan sangat efektif, katanya. Hukuman cambuk di Aceh dilaksanakan untuk empat hal yaitu, kemaksiatan, perjudian, minuman keras, dan ibadah. Jika seorang pria dewasa tidak melaksanakan salat Jumat sebanyak tiga kali, maka ia dapat juga dikenakan hukuman cambuk, ujar Mustafa. Saat ini sudah ada 75 polisi syariat untuk melakukan pengawasan terhadap masyarakat Aceh. Yudha Setiawan Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
- Original Message - From: alvi_ik [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, August 02, 2005 8:12 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis? (deleted) btw,semoga saya jg tdk terjebak kpd isme2 buatan manusia tsb. Saya juga ingin menjadi ahlu jannah...bukan ahlu dollar atau euro...*wallaahu a'lam cukupkah bekalku utk itu??? so,saya kira nggak ada jalan lain selain berusaha mjd muslim yang kaffah-meski akhirnya disebut fundamentalis. mbak Alvi, 1. kalau Ulil mungkin bicaranya: so,saya kira nggak ada jalan lain selain berusaha mjd muslim yang kaffah-meski akhirnya disebut liberalist 2. kalau Mirza GA mungkin bicaranya: so,saya kira nggak ada jalan lain selain berusaha mjd muslim yang kaffah-meski akhirnya disebut nabi palsu, kafir Salam hangat, Ary -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.9.7/60 - Release Date: 7/28/2005 Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme
Mas HMNA, kalau bicara tentang pluralisme dimana satu membahasnya dalam konteks theologis, sedangkan yang lain dalam konteks sosiologis, ya cenderung menimbulkan kesalahpahaman di antara keduanya. Contohnya: ***Din mengatakan jika ditinjau dari aspek sosiologi, pluralisme memang berarti kemajemukan dalam masyarakat atas dasar agama, budaya serta yang lainnya. Hal itu, kata dia, merupakan sesuatu yang tidak bisa dielakkan karena sudah menjadi kenyataan dan Islam pun tidak melarang keragaman semacam itu. Tapi pluralisme dalam fatwa itu lebih mengarah pada pluralisme teologis yang berkonotasi pada sinkreitisme agama, dalam arti semua agama dianggap benar dan sama baiknya, katanya. Pluralisme yang demikian menurut dia justru bertentangan dengan kepercayaan semua agama. Pasalnya, masing-masing agama mempercayai versi kebenaran sesuai yang diajarkan oleh agama mereka.*** Terkait Fatwa, MUI Rencanakan Dialog Terbuka http://www.kompas.com/utama/news/0508/02/191124.htm Pembahasan yang lalu tetang pluralisme: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/65683 Salam, ayeye --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Plurality = the state ot fact of being numerous Pluralism = a theory that there is more than one basic principle [The Random House Dictionary of the English Language, p.1022] Menurut Utan Kayu = pluralisme yaitu faham yang menganggap semua agama itu sama saja, tujuannya sama, semua mengajarkan kebaikan, semuanya masuk surga, sama dan sejajar, paralel, dan kita tidak boleh memandang agama lain dengan kacamata agama kita sendiri, tidak boleh ada truth claim dan salvation claim yang terjelmakan kepada monopoli kebenaran agama sendiri. Tidak boleh ada truth claim dan salvation claim, itulah titik temu dari faham pluralisme yang dicanangkan oleh John Harwood Hich dalam bukunya God and the Universe of Faiths (1973), dengan faham tokoh sufi Ibnu Arabi (560-638H/1165-1240M) yang mencanangkan Wihdatul Adyan. Kayaknya ini diperkembang dari more than one basic principle. Inilah yang diharamkan dalam fatwa MUI Wassalam HMNA - Original Message - From: Dwi W. Soegardi To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 01, 2005 18:27 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme Plurality: the state of being plural Pluralism: a state of society in which members of diverse ethnic, racial, religious, or social groups maintain an autonomous participation in and development of their traditional culture or special interest within the confines of a common civilization (Merriam-Webster Online webster.com) lihat juga: http://en.wikipedia.org/wiki/Pluralism In the social sciences, pluralism is a framework of interaction in which groups show sufficient respect and tolerance of each other, that they fruitfully coexist and interact without conflict or assimilation. http://en.wikipedia.org/wiki/Religious_pluralism Religious pluralism is the belief that one can overcome religious differences between different religions, and denominational conflicts within the same religion. Saya rasa MUI tidak pernah browsing dictionary dan ensiklopedia :-( dan penjelasan mbak Anita sudah sangat memadai. salam, DWS Anita Tammy wrote: --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Syafii Anwar wrote: MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme adalah bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan itu. -- HMNA: Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas). Howgh Pluralitas itu hanya menyadari perbedaan saja. Seorang yg hidup dalam pluralitas tidak akan mengusik orang-orang yang berbeda, namun tetap punya penilaian pribadi terhadap yg berbeda itu lebih jelek tidak selamat dsb. Pluralitas sudah ada di Indonesia sejak dahulu. Sedangkan pluralisme itu ada unsur empati dalam kesadaran itu. Empati ini penting untuk melihat dari sudut pandang orang yg berbeda itu. Karena tanpa empati pasti orang-orang masih punya pendapat kamu lebih jelek daripada saya. Sulit memang untuk berpluralisme, untuk menghilangkan prasangka ini. Pluralisme adalah semua agama adalah baik untuk pemeluknya masing-masing, bukan semua agama adalah baik (untuk saya). Memahami pluralisme, berarti tidak pernah berpikir untuk mengubah agama orang lain. Berarti berpikir Siapapun yg baik karena agamanya, maka agama itulah yg paling cocok untuknya. Siapapun yg pindah agama lalu jadi lebih baik sebagai seorang manusia, maka berarti ia pindah agama karena lebih cocok dengan agama barunya. Orang-orang yg memahami pluralisme
[wanita-muslimah] Apa itu islam HADHARI?
JIM Welcomes Islam Hadhari, Urges Debate Zayd called for the formation of a panel of prominent Muslims scholars to evaluate Islam Hadhari. By Hossam Tammam, IOL Correspondent KUALA LUMPUR, August 2, 2005 (Islamnet) A leading Malaysian civil society group has welcomed the Islam Hadhari project championed by Prime Minister Abdullah Badawi, backing its implementation. Jamaah Islah Malaysia (JIM) sees Islam Hadari as a positive step that aims to project Islam in a modern image, Zayd Kamar Al-Din, the JIM chairman, told IslamOnline.net. In general, we do not have objections to Islam Hadhari and wish to see its implementation. We would be ready to help and assist if asked. Islam Hadhari is the brainchild of Abdullah, who maintains it is derived from the core principles and teachings of Islam. He believes the concept has the capacity to generate strength for a nation because it gave emphasis to various matters including knowledge, economy, culture, moral values and defense. Islam Hadhari is an effort to bring the Ummah back to basics, back to the fundamentals, as prescribed in the Quran and the Hadith that form the foundation of Islamic civilization, Abdullah had said. Debate The JIM chairman stressed that the real challenge is implementing the Islam Hadhari project on the ground. Zayd warned the ambitious project would turn to a mere political propaganda unless a solid implementation plan was drawn up to achieve its sublime goals. If the government is keen on the project, a panel of Muslims scholars, such as the renowned Sheikh Yusuf Al-Qaradawi should be formed to evaluate the project. The JIM leader called on Muslim scholars to give their views on the project in order to make it a project of the whole Muslim nation. He asserted that such a step would reflect the credibility of the project and take it outside any political or partisan context. Zayd also maintained that this is not meant to cast doubt on the project. Abdullah hails from a family of Muslim scholars. His grandfather was a founder of the youth wing of Malaysia's Islamic Party (PAS) and his father was also a scholar. Abdullah himself has a degree in Islamic studies and has been interested in the Islam Hadhari project before succeeding former premier Mahathir Mohamed. Formed in 1991 of professionals and technocrats who received their education abroad, JIM is a leading Islamic civil society group which also campaigns against rights-restricting laws. Though it does not directly participate in political activities, the group allows members to join political parties, which serve the message of Islam and interests of Malaysian society. Before its formation, JIM members had joined the Muslim Youth Movement of Malaysia (ABIM) under former deputy premier Anwar Ibrahim. But when Anwar joined the ruling United Malays National Organization (UMNO) in 1982, a number of the ABIM young members left the organization to set up the Islamic Shura Council in Britain and later JIM. Ade Sanjaya Aliyasa [EMAIL PROTECTED] wrote:Ya percuma bung Deep ... Agama kamu itu tak sama dgn Agama Islamku yg dituntun dengan tuntunan ilmu hadist , tuntunan ilmu tafsir , tuntunan ilmu fikih . buat saya saya tak berani menuliskan terjemahan ayat sekalipun apalagi menyimpulkannya secara logika dari terjemahan 2. kenapa ? 1. Saya bukan orang arab dan tak mengerti bahasa arab 2. Saya sudah enam tahun tinggal di qatar dan bergaul dengan orang Arab yg bisa bahasa Arab dan hapal Al Quran ( Hafizd), Tapi kalau saya tanya satu ayat saja mereka akan bilang mereka gak berani menerjemahkan secara bahasa yang mereka pakai, dan biasanya mereka akan mengambil kitab kitab penunjang, kitab tafsir, kitab asbabun nuzul barulah mereka menerangkan. Yang model beginilah teman dan Saudara saya . ( bukan Anda yg hanya baca terjemahan bahasa Indonesia langsung menyimpulkan ayat dengan logika... he he Anda memang berani . Sedang saya dan saudara saudara saya yg lain tak akan berani). Agama Kamu hanya Al Quran dan Logika 2 yang kau karang sendiri agar enak dan mudah dan gak usah repot repot . kamu ini menjalankan agama Islam sama dengan orang kristen menerapkan injil, jadi silahkan buat mu agama-mu dan buat ku agamaku. So sekarang sudah jelas kita berbeda . saya tegaskan sekali lagi kita menganut agama yg berbeda jadi silahkan anda berjalan dengan logika dan agama Anda tentang terjemahan Alquran, jgn bawa bawa saya karena saya orang penakut akan siksa dan Azab hari Akhir dengan fitnah fitnahnya . Ade Sanjaya Aliyasa Qapco.co.ltd Po.box 50155- Ummsaid Qatar Phone : +974 4642335 Mobile ; +974 5865068 * Mailing list ini merupakan forum silaturahmi dan diskusi antar pengunjung setia situs Hidayatullah Online (www.hidayatullah.com) dan simpatisan Hidayatullah * PENTING: Jika ingin membalas email orang lain, harap menghapus terlebih dulu bagian email sebelumnya
[wanita-muslimah] MUI dan Masyarakat Non-Fatwa
MEDIA INDONESIA Rabu, 03 Agustus 2005 MUI dan Masyarakat Non-Fatwa M Hasibullah Satrawi, alumnus Al-Azhar, Kairo, Mesir/peneliti P3M, Jakarta MUSYAWARAH Nasional (Munas) VII Majelis Ulama Indonesia beberapa waktu lalu, melahirkan 11 fatwa. Fatwa-fatwa di atas dimaksudkan untuk menjawab fenomena-fenomena baru yang mencuat belakangan. Seperti kawin beda agama, doa bersama lintas agama, warisan beda agama dan lainnya. Bahkan, Munas ini kembali mengukuhkan fatwa MUI tahun 1980 tentang pelarangan Jamaah Ahmadiyah. Niat baik para ulama ini pantas mendapatkan apresiasi. Mereka telah mengorbankan segala kesibukannya demi kemaslahatan masyarakat umum. Segala kekuatan yang ada dikerahkan untuk mencapai titik terjauh dari sebuah hukum. Hingga lahir 11 fatwa itu. Tradisi fatwa Satu hal yang tak terbantahkan: kemampuan dan tingkat pemahaman masyarakat sangat beragam. Termasuk dalam memahami doktrin agama. Sebagian menjalani doktrin agama dengan tingkat kecerdasan yang memadai. Hingga mereka memahami: agama turun untuk kemaslahatan manusia. Sebagian lain menjalankan agama dengan 'meraba'. Bagi kelompok kedua ini, yang terpenting adalah berjalan. Walaupun harus berbenturan dengan 'dinding' (karena kondisinya yang meraba). Alasannya, karena itu perintah agama. Di sinilah urgensi fatwa. Baik yang dilembagakan seperti MUI, atau yang tidak seperti kitab-kitab fatwa. Dalam sejarah Islam, kebiasaan berfatwa bermula pada generasi Islam ketiga. Yakni setelah generasi sahabat dan tabi'in. Generasi ketiga ini dikenal dengan pengikut tabi'in. Sebagaimana dimaklumi, pada abad ke-3 H. Islam tersebar sampai ke pelosok Persia dan Romawi. Sudah pasti, pengetahuan keislaman mereka yang baru ini sangat terbatas. Pada waktu yang sama, tidak ada Nabi yang akan membimbing mereka. Kalaupun ada sahabat, itu sangat terbatas. Di masa inilah konsep fatwa dicetuskan. Fatwa dijadikan sarana pendidikan kegamaan. Hingga masyarakat bisa mengenali Islam secara lebih mendalam dan dapat menjawab tantangan yang ada. Ada dua bentuk fatwa yang berkembang pada masa itu. Pertama, fatwa yang bersifat metodologis. Kedua, fatwa yang bersifat tematik. Fatwa metodologis adalah perumusan metode penggalian hukum Islam. Dengan kitab ar-Risalah-nya, Imam Syafi'i dikenal sebagai penggagas fatwa metodologis pertama dalam Islam. Dalam kitab ini, Imam Syafii merumuskan dengan cukup jelas metode penggalian hukum dalam Islam. Adapun fatwa tematik dimaksudkan untuk merespons permasalahan yang dihadapi umat Islam. Kemudian muncullah banyak buku yang khusus berbicara tentang hukum Islam. Ada dua perbedaan mendasar antara dua model fatwa ini. Pertama, fatwa metodologis dikonsumsi oleh kalangan elite (ulama). Sedangtkan fatwa tematik dikonsumsi oleh masyarakat umum. Kedua, fatwa metodologis dalam bentuk 'bahan mentah' dan harus 'diracik' ulang. Hingga melahirkan hukum sesuai dengan selera yang ada. Sedangkan fatwa tematik sudah siap saji. Dalam kitab-kitab yang secara khusus membahas tentang hukum, masyarakat menemukan konsep siap saji yang dapat menjawab tantangan yang ada. Fatwa model kedua inilah yang tetap bertahan hingga sekarang. Yang dikeluarkan Munas MUI dengan 11 fatwanya adalah bukti yang tak terbantahkan. Sebaliknya, fatwa metodologis menjadi 'makhluk asing' dalam kehidupan umat Islam sekarang. Bahkan, seseorang yang hendak merumuskan fatwa metodoligis mendapatkan kecurigaan yang luar biasa. Tak hanya dari masyarakat, tapi juga dari kalangan ulama. Dilema fatwa Tak dapat dipungkiri, peran fatwa cukup signifikan dalam memahamkan doktrin agama kepada masyarakat. Dengan fatwa masyarakat bisa mengetahui yang harus dilakukan. Apalgi dalam konteks model fatwa kedua. Semuanya telah siap saji. Namun tak dapat dipungkiri, fatwa telah menjadi penengah antara masyarakat dengan agama. Bahkan, masyarakat jauh lebih dekat kepada fatwa ketimbang agama itu sendiri. Masyarakat menjalankan ajaran agama sesuai dengan isi fatwa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan fatwa ini. Pertama, perbedaan antara fatwa dan agama. Fatwa adalah kreasi manusia. Sementara agama adalah pemberian Tuhan. Agama berdimensi ketuhanan. Sementara fatwa murni perbuatan manusia. Agama adalah Alquran. Sementara fatwa adalah penafsiran. Kedua, monopoli ulama terhadap kebenaran agama. Sebagaimana telah diungkapkan, fatwa merupakan hasil ijtihad para ulama. Fatwa adalah 'panen intelektual' ulama dari lahan agama yang begitu luas. Adalah benar, fatwa dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat. Namun harus juga diakui, tradisi fatwa telah memisahkan masyarakat dari agama dan cenderung menjadikan fatwa sebagai agama alternatif. Dan itulah yang terjadi selama ini. Ketiga, tradisi fatwa mengajarkan masyarakat untuk mengambil kesimpulannya sendiri. Ketika fatwa melarang A, masyarakat langsung menyimpulkan harus berbuat B. Kasus yang menimpa Jamaah Ahmadiyah menjadi salah satu contohnya. Fatwa MUI menyatakan kelompok ini sesat dan
[wanita-muslimah] Fatwa MUI dan Konservatisme Agama
MEDIA INDONESIA Rabu, 03 Agustus 2005 Fatwa MUI dan Konservatisme Agama Ulil Abshar-Abdalla, Direktiur Freedom Institute dan Koordinator Jaringan Islam Liberal (JIL), Jakarta. MUNAS ke-7 MUI telah berakhir, dan menghasilkan, antara lain, 11 fatwa yang cukup menyentakkan masyarakat. Ini bukan kali pertama MUI mengeluarkan fatwa yang mengundang banyak perhatian dan menyisakan polemik di masyarakat. Sebelumnya, MUI telah membuat fatwa yang melarang umat Islam mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristen. Lembaga itu juga pernah berfatwa bahwa tenaga kerja perempuan Indonesia tidak boleh bepergian ke luar negeri tanpa disertai oleh seorang laki-laki yang masih merupakan kerabat dekatnya, dikenal sebagai muhrim. Fatwa kontroversial lain dari lembaga ini adalah soal haramnya bunga bank. Bunga bank dianggap sebagai riba yang memang diharamkan dalam Quran. Sudah sejak lama ulama berbeda pendapat, apakah bunga sebagaimana dipraktikkan dalam bank-bank modern adalah riba sebagaimana dimaksud oleh Quran atau tidak. Minggu lalu, MUI mengeluarkan fatwa yang buat saya paling aneh dari seluruh fatwa yang pernah dibuat oleh lembaga ini. Ada tiga soal di antara 11 fatwa yang dihasilkan oleh Munas MUI ke-7 itu yang menurut saya perlu dipersoalkan. Pertama adalah soal haramnya sekularisme, liberalisme, dan pluralisme bagi umat Islam. Mengharamkan gagasan, buat saya, agak aneh bagi orang yang pernah belajar hukum fikih. Dalam ushul fikih (teori hukum Islam), yang disebut sebagai hukum adalah, khithabullahi al muta'alliq bi af'al al mukallafin firman Allah (dan RasulNya) yang berkaitan dengan tindakan orang-orang yang sudah mempunyai tanggung jawab moral. Hukum, dalam tradisi fikih, selalu dikaitkan dengan tindakan. Dengan demikian, tindakan mencuri dan berbohong adalah haram. Tetapi, sangat aneh jika kita mengharamkan suatu pikiran. Sebab, pikiran bukanlah tindakan. Sekularisme, liberalisme, dan pluralisme adalah gagasan. Bagaimana mungkin MUI mengharamkan suatu gagasan? Ini sama anehnya dengan Orde Baru dulu yang mengharamkan marxisme dan komunisme. Kedua, soal larangan bagi umat Islam untuk melakukan doa bersama. Larangan ini jelas menyisakan pro dan kontra. Larangan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa jika seorang Muslim ikut doa yang dipimpin oleh orang dari agama lain, maka hal itu berarti mencampuradukkan ibadah dari satu agama dengan agama yang lain. Sebab, doa adalah suatu ibadah. Dalam keyakinan umat Islam, pencampuradukan antara pelbagai praktik ritual agama tidak diperbolehkan, sebab hal itu tidak dicontohkan oleh Nabi. Tindakan semacam ini dianggap sebaga bid'ah. Tindakan semacam itu dilihat sebagai praktik sinkretisme yang dilarang dalam agama Islam. Pertimbangan semacam ini, buat saya sama sekali kurang bisa dimengerti, karena tidak masuk di akal saya. Berdoa intinya adalah sama, entah dilakukan oleh seorang Muslim atau Kristen atau yang lain, yaitu memohon sesuatu yang baik dari Tuhan. Seorang muslim yang mengamini doa yang dipimpin oleh orang yang beragama lain adalah mengamini suatu permohonan kebaikan dari Tuhan. Dalam praktik semacam itu, sama sekali tidak pencampuradukan ibadah, tidak ada sinkretisme. Jika tindakan semacam itu dianggap bid'ah atau inovasi, maka hal itu adalah inovasi yang baik, bid'ah hasanah. Bukankah dulu orang-orang NU dituduh melakukan bid'ah saat melakukan salat tarawih 20 raka'at, dan orang-orang NU menjawab bahwa itu adalah bid'ah yang baik. Fatwa ketiga adalah yang paling keras, yaitu larangan atas kelompok Ahmadiyah untuk beroperasi di Indonesia. Dalam fatwa sebelumnya, MUI hanya menyatakan bahwa kelompok Ahmadiyah adalah sesat. Dalam fatwa yang baru, MUI beringsut lebih tegas lagi, yaitu bukan saja menyesatkan tetapi juga melarang kelompok itu untuk berada di bumi Indonesia. Hanya ada satu pilihan buat kelompok Ahmadiyah, yaitu kembali ke Islam 'lurus'. Jika tidak, harus hengkang dari Indonesia. Harap diketahui, ada sekitar 500 ribu anggota Jamaah Ahmadiyah di Indonesia. Mereka tersebar di hampir seluruh provinsi Indonesia. Jika anggota Ahmadiyah menolak untuk mengikuti Islam veri MUI, maka mereka akan kehilangan hak untuk tinggal di Indonesia. Jika mereka tetap ngotot tinggal di sini, mereka akan rentan terhadap serangan dan sikap bermusuhan dari kelompok-kelompok Islam lain yang menganggap diri mereka sebagai 'lurus' (ortodoks). Fatwa ini, buat saya, mengingatkan kita pada inkuisisi akidah yang pernah dipraktikkan di Spanyol oleh Raja Ferdinand setelah berhasil merebut kembali (reconquista) tanah di semenanjung Iberia itu dari kekuasaan Islam. Dia memberikan tiga pilihan kepada umat Islam dan Yahudi saat itu: masuk Kristen, hengkang dari Spanyol, atau dibunuh. Tindakan Raja Ferdinand ini kontras dengan toleransi yang dipraktikkan oleh raja-raja Islam di Spanyol selama berabad-abad. Nasib yang dialami oleh orang-orang Ahmadiyah di Indonesia mirip dengan nasib umat Islam dan Yahudi di Spanyol zaman
Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah
- Original Message - From: Dini To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 01, 2005 12:43 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Namanya juga ajaran mbak.. susah berantasnya..lah udah sebati ama akal pikiran, Komunisme aja keliatannnya dah mati..padahal masih ada...:P masih untunglah MUI berani larang..seenggaknya ntar anak cucu kita bakal tau..ini salah itu salah..:P gak kebingungan lagi buka2 Buku..kan tinggal liat Fatwa..:P [lm] : saya kan dah bilang waktu skolah di Muhammadiyah saya diberi plajaran tentang ahmadiyah, kita juga pernah main2 [ke masjidnya yg di jak bar sana]. tapi kan gak ada gitu yg 'terpengaruh'. Dulu skolah saya ketat, kalo ada murid2 yg kluarganya meninggal langsung didatangi, di 'nasihati' supaya tidak mengadakan acara2 tahlil, 3 harian. 7 hariandst. Ada yg melaksanakan ada juga yg nggak. Ini gak mempengaruhi nilai rapor, si murid juga gak 'dimusuhi' kalo dia tetep mengadakan tahlilan :-D Coba betapa banyak faham2 yg mengatasnamakan Islam ada di masyarakat yg bebas bergerak. :-) ::: Yoi, banyak banget..makanya suka heran.. Ini yang bego siapa sih sebenernya?? :P [lm] : Yg bego adalah yg mudah kebakaran jenggot, yg mudah nasping yg mudah naikdarah, yg gampang menghujat, yg seneng nonton acara tv; rahasia illahi misalnya. Judulnya aja rahasia illahi, mosok sih di sinetronkan, bodoh2in masyarakat aja. Trus yg percaya dukun. yg nanya pengobatan ke dukun, mentang2 dukunnya bergelar haji:-))) ::: Bedain antara Kriminal dengan Aqidah mbak, Kriminal berhubungan dengan sesama Manusia..dan jelas ada hukum Negara yang mengaturnya.. dan akal juga tau itu emang bener SALAH, bedain antara penipu AKIDAH... gak semua orang tau itu salah, kecuali orang2 yang tau Agama, tau Syariah...:) [lm] : kriminal kalo mengatasnamakan akidah islam pegimana? Apakah boleh? Tempo hari ada pembokat2 yg di 'baiat' untuk ikuti aliran islam tertentu, dengan cara dihipnotis, disuruh ngerampok duit majikannya, nggak mau kerja, di kamar melulu dzikir ato apa gitu. Dah ditangkap polisi, tapi masih ada aja. yg kayak gini..:-D Al - Zaytun kok gak diusik-usik. jelas2 dia semi kriminal dan memutarbalikkan akidah :-) ::: Cinta dimana2 itukan perasaan subjectif..:) yah kadang gara2 cinta orang juga sanggup bunuh diri.. mendingan mana? bunuh diri karena manusia ato Jihad demi Allah dengan balasan surga? -kalo emang masih ngaku muslim- [lm] : semua ujung2nya subjektif kan [ kadang2 ga masuk di akal]. Bunuh diri, jihad, whatever sejenisnya adalah tindakan egois. Jihad [ baca : teror] jelas2 lebih banyak merusak, orang2 yg ga bersalah juga jadi korban. Seperti Imam Samudra bolak-balik menyerukan jihad, jangan dong ngorbanin orang2 yg ga tau apa2.. kalo brani jihad langsung ke pemerintahan yg ia benci. Ke sasaran langsung. Itu baru jentelmen :-D :::Dan kalo ada temen gw, guru gw, yang kek gitu keknya gampang aja deh jawabannya.. coba dialog.. dan kalo gak berhasil yah diemin aja..:P gak usah bunuh dulu, dia lom berani bilang terang2an kan, masih dirumah aja dengan akidahnya..ngapain juga dibunuh.. terus coba mbak cari alasan dimana aja..mana ada ajaran Islam yang ngehalalin NGERAMPOK demi agama??? dalam sejarah Islam manapun..ketika pendudukan Islam malah yang ada adil2.. beda sama Barat.. yang malah bunuh, rampok, bakar library terbesar.. tolong dibedakan yah mbak..:) [lm] : ajaran islam memang ga ada menghalalkan tindakan tindakan kekerasan/kriminal/ yg jelek2 . Musti dibedakan antara ajaran islam dengan para penganut/pemeluk/oknumnya Gimana imam samudra ngerampok toko mas di serang demi agama. FPI [lagi!] yg ngerusak lahan kerjaan orang muslim juga. Al Zaytun [ ngerampok dengan cara halus] Korupsi itu ngerampok ato bukan? Depag yg ngorup duit calhaj, itu alasannya demi agama kan? Ada yg korup [ baca ngerampok duit rakyat] trus bikin masjid , panti asuhan, menghajikan orang sekampung. :-D -- contoh yang mbak bagikan bukan general, dan Mbak ketika melihat contoh kek gitu juga taukan.. wah itu mah islamnya lom bener - [lm] : wah trus terang saya gak pernah [ Insya Allah]bilang 'islamnya blom bener' yg sering saya komentari : perilakunya gak sejalan dengan yg ia omongin ini sih sering sekali saya omongin. Karena kalo masalah bener ato blm bener juga ukurannya apa??? Masalah ia buka tutup jilbab, ato haji tapi masih dugem ato mabok...ya terserah. Lha wong ke mekahnya cuma mau ngrasain 'piknik' ke SA. Ke semua negara telah di jelajahi, tinggal ke SA. ke SA kan gampangnya cuma pas musim haji. Salah umatnya sendiri knapa kok kalo pergi ke SA waktu musim haji, setelah pulang langsung
[wanita-muslimah] Seorang Sudan Bertanya
REPUBLIKA Selasa, 02 Agustus 2005 Seorang Sudan Bertanya Oleh : Ahmad Syafii Maarif Sambil membalik-balik arsip lama, saya menjumpai kliping koran the Indonesia Times, 3 Maret 1990, hlm 1 pada Pojok Koki yang mengisahkan pembicaraan singkat antara seorang Indonesia dengan seorang Sudan di Bandara Karachi, Pakistan. Terjemahan pembicaraan itu adalah sebagai berikut: Seorang laki-laki Sudan berjumpa dengan laki-laki Indonesia. Karena melihat demikian ramai wanita Indonesia, ia bertanya akan pergi ke mana para perempuan itu. Mereka akan pergi ke Arab Saudi untuk bekerja sebagai pembantu, jawab si Indonesia. Apakah negeri Anda begitu papa sehingga Anda harus mengirim perempuan untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga? Tahukah Anda apa yang berlaku pada diri mereka yang bekerja di rumah-rumah besar itu? Si Sudan meneruskan: Negeriku adalah salah satu negeri yang termiskin di dunia. Rakyatku sering menderita kelaparan tetapi kami tidak pernah mengirimkan perempuan untuk bekerja di luar negeri sebagai pembantu, khususnya tidak ke sebuah negeri yang memandang rendah kaum perempuan. Si Indonesia tak berucap apa-apa, ia hanya tertawa. Bagaimana ia akan dapat menjawab sebaliknya terhadap pertanyaan yang begitu perih? Di Tanah Air pun tak seorang pun pernah memberikan jawaban yang tepat terhadap pertanyaan serupa itu. Sengaja saya kutip pojok surat kabar yang sudah almarhum itu semata-mata untuk menyegarkan ingatan kita kembali tentang nasib buruk sebagian anak bangsa yang harus membanting tulang di negeri orang karena sempitnya lapangan kerja di Indonesia. Dan percakapan di atas terjadi awal 1990, tujuh tahun sebelum krisis. Anda bisa bayangkan gambaran yang lebih perih dan suram terjadi selama krisis yang sampai hari ini situasinya belum juga membaik. Derita panjang yang yang tak berkesudahan yang ditanggungkan oleh TKW/TKI kita sudah umum kita ketahui, apakah itu di negeri Arab ataupun bahkan di negeri jiran. Sebelum berangkat banyak di antara mereka yang ditipu oleh calo tenaga kerja, sampai di tempat tujuan diperlakukan lagi sebagai separuh manusia. Tentu tidak semua yang bernasib begitu. Bila induk semangnya adalah seorang yang bermartabat, para pekerja kita akan diperlakukan secara bermartabat pula, sebagai manusia penuh. Jika si bos seorang yang haus seks sekalipun sudah punya istri, tidak jarang TKW kita dijadikan tempat pelampiasannya. Tidak sedikit pula yang dizalimi dan disiksa sampai lumpuh. Namun mereka tidak kapok juga pergi, karena sulitnya mencari penghidupan di negeri sendiri. Persoalan TKW/TKI ini hanyalah salah satu masalah sosial yang akut yang dihadapi oleh bangsa kita yang berfalsafahkan Pancasila, yang di antara silanya berbunyi: Kemanusiaan yang adil dan beradab dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indoensia. Bulan ini kita akan memperingati 60 tahun Indonesia merdeka, tetapi masalah TKW/TKI kita yang bernasib malang belum tersentuh oleh kedua sila itu. Rumusan silanya yang padat dan anggun, dalam realitas kita belum sungguh-sungguh mau melaksanakannya. Apakah sebagian besar politisi kita masih mau berunding dengan sila-sila ini? Saya sangat ragu bila dikaitkan dengan fenomena pilkada-pilkada yang sarat dengan politik uang dan ancaman kekerasan. Pancasila dengan demikian telah terlalu lama diinjak-injak dalam perbuatan. Saya tidak tahu bagaimana reaksi ruh seorang Hatta menonton perilaku sebagian anak bangsa yang lupa daratan dan lupa lautan. Barangkali ruh itu akan berucap, Sewaktu aku masih menyatu dengan raga Hatta, aku pernah menderita di Digul yang penuh nyamuk malaria demi kemerdekaan Tanah Air. Hatta melakukan semuanya itu dengan tingkat ketabahan yang luar biasa lantaran cintanya yang teramat dalam kepada bangsa ini. Mengapa tuan-tuan yang datang kemudian sampai hati mengkhianati hasil jerih payah para pendiri Indonesia yang telah berkorban demikian banyak? Nasib malang yang menimpa sebagian para TKW/TKI kita adalah di antara penyebab yang membuat ruh Hatta gelisah yang tak putus-putusnya. Pertanyaannya tetap saja: Mengapa tuan-tuan belum juga sadar hai anak-anak bangsaku. Mengapa petualangan dalam dosa dan dusta belum juga berakhir? Saya percaya dalam suasana 60 tahun Indonesia merdeka masih ada di antara kita yang punya hati nurani. Itulah yang memberi secercah harapan bahwa kita punya masa depan! [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to:
[wanita-muslimah] MUI Diimbau Cabut Fatwa Haram Pluralisme - ICMI Sampaikan Tasyiah
http://www.suaramerdeka.com/harian/0508/03/nas08.htm MUI Diimbau Cabut Fatwa Haram Pluralisme a.. ICMI Sampaikan Tasyiah JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam mengeluarkan fatwa tidak semata-sata dari pandangan fikih, namun perlu metodelogi dengan pertimbangan ahli. Karena itu, sangat bijak jika fatwa haram pluralisme dicabut untuk dipertimbangkan secara bijak. Demikian rangkuman pendapat Ketua PBNU KH Masdar Farid Mas'udi dan Rektor Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra, di Jakarta, kemarin, saat menanggapi pro dan kontra fatwa MUI, belum lama ini. Sementara itu, Ikatan Cendekiawan Mulsim Se-Indonesia (ICMI) mendukung dan menerima fatwa MUI. Sebab, lembaga itu memang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan fatwa. Untuk itu, ICMI mengajak umat Islam bersikap arif serta menghindari cara-cara kekerasan dan selalu mengedepankan cara-cara damai dalam menyikapi fatwa MUI . Kekerasan bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan, kata Ketua ICMI Salahuddin Wahid di Jakarta, Selasa, saat membacakan tausyiah (nasihat) kepada seluruh komponen bangsa sehubungan dengan timbulnya berbagai tanggapan masyarakat terhadap fatwa MUI. Tausyiah ICMI itu antara lain mengimbau seluruh komponen bangsa untuk tidak melakukan campur tangan dalam permasalahan agama lain. Masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan selalu waspada terhadap berbagai provokasi, pancingan, adu bomba, teror dan berbagai hal yang dapat mengarah memecah belah bangsa. Ditanya tentang pro kontra fatwa ajaran Ahmadiyah haram, Salahuddin mengatakan, ICMI tidak akan ikut dalam perdebatan itu. Fakta ada fatwa dan ada yang membantah. Saya pikir ICMI tak ikut dalam perdebatan tersebut. . Dengan tegas dia pun menyatakan, MUI memang punya kewenangan mengeluarkan fatwa. Dan, realitasnya fatwa MUI mendapatkan dukungan mayoritas umat Islam Indonesia. Namun demikian, ICMI tetap menghargai adanya pendapat dari sebagian umat yang berbeda dengan fatwa MUI. Hendaknya perbedaan yang terjadi diterima sebagai rahmat dan disertai sikap lapang dada. Menurut Masdar, fatwa merupakan aplikasi norma fikih yang diperuntukkan bagi hal-hal yang bersifat tindakan atau perbuatan objektif seperti masalah perjudian, korupsi, suap, dan politik uang. ''Fatwa yang ditujukan untuk hal-hal yang bersifat pemikiran atau pandangan hidup terasa melampaui batas dan tidak lazim,'' katanya, di Jakarta, kemarin. Menurutnya, kegiatan penetapan hukum sebagai tahap pengambilan kesimpulan tidak bisa diputuskan secara mendadak, tapi harus melalui suatu tahap yang disebut tashawwur atau rekonstruksi dan definisi masalah. ''Jika kita mau menjatuhkan hukum atas suatu masalah, maka harus jelas perkara itu sebagaimana adanya, bukan bagaimana yang saya mau atau saya khayalkan. Tashawwur inilah yang akan menentukan mutu dari hukum yang disimpulkan,'' tambah Masdar. Dia mengimbau MUI untuk mencabut fatwa yang dikeluarkan, khususnya yang berkaitan dengan masalah pluralisme, sekularisme, dan liberalisme, karena dikhawatirkan dapat memicu meluasnya kekerasan yang mengatasnamakan agama. Dia mengatakan, fatwa MUI yang mengharamkan masalah pluralisme, sekularisme, dan liberalisme itu dengan definisi liberalisme adalah pemikiran Islam yang menggunakan pikiran manusia secara bebas, bukan pemikiran yang dilandaskan agama. Sedangkan sekularisme adalah paham yang menganggap agama hanya mengatur hubungan antara manusia dan Tuhan. Sementara hubungan antara manusia dan manusia tak bisa diatur agama. Adapun pluralisme diharamkan karena menganut paham semua agama adalah sama dan bahwa agama bersifat relatif dan tidak ada yang boleh mengklaim agamanya adalah agama yang paling benar. ''Dengan tidak mengurangi keinginan menghormati MUI, kami mengimbau fatwa lembaga ini, khususnya yang berkaitan dengan pandangan pluralisme, sekularisme, dan liberalisme dapat ditarik dahulu untuk dipikirkan kembali dengan kearifan dan kedalaman ilmiah sesuai dengan karakter sejati ulama.'' Sementara itu, Azyumardi Azra meminta metodologi pembuatan fatwa oleh MUI ditinjau kembali. ''Saya berharap MUI membuka pintu dialog dan mengundang orang yang bisa melihat lebih jernih dalam konteks keagamaan dan konteks kebangsaan, serta tidak hanya melihat dari konteks fikih,'' katanya. Merevisi Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Anwar Ibrahim mengatakan, mungkin saja MUI merevisi fatwanya jika ada perubahan keadaan atau situasi. ''Bisa saja direvisi, misalnya karena perubahan keadaan atau situasi. Tapi biasanya itu berlaku bagi fatwa-fatwa yang bersifat keduniawian. Tetapi untuk akidah seperti ini, MUI belum pernah merevisi fatwanya,'' katanya di sela-sela sosialisasi Fatwa MUI tentang Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) di Jakarta, kemarin. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, pluralisme secara sosiologis atas dasar agama, budaya, atau bahasa adalah keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Dari
[wanita-muslimah] dikotomis=iblis?
Kayaknya penyakit mbak Mia belum berubah:) Dikotomi yang dimaksud itu apa, sih? Pikiran iblis itu kayak gimana? Koq, berani mengklaim dikotomi adalah pikiran iblis? Apapun itu yang haq dan yang bathil haram untuk dicampur, dan tetap harus dipisahkan. Perlu keseragaman (standarisasi) dikotomi itu apa, jadi jelas maksudnya. Nggak pukul rata termasuk generalisir. Yang dibahas adalah isme dkknya. Sikap mengklaim ini sebenarnya tidak baik apalagi dilestarikan. Maaf, mengklaim menurut saya adalah penyakit. Wassalamu'alaikum, Ade --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Inilah salah satu contoh pemikiran dikotomis. Kenapa membenturkan pluralism dengan agama (Islam?). Agama yang berasal dari wahyu itu sifatnya memenuhi secara intensif, termasuk memenuhi pluralism. Pemikiran dikotomi semu, bisa merasuki siapa saja termasuk yang liberal kek, yang fundies kek. Dikotomi menciptakan kesemuan musuh, yaitu memproyeksikan 'yang lain' sebagai musuh. Misalnya, walaupun sudah dibilang bahwa pluralism itu bukan mencampuradukkan agama, tetep saja disebut begitu. Lalu memang ada juga lib yang 'mencampuradukkan' agama dengan sembarangan, atau menafikan pengalaman beragama sama sekali. Dikotomi adalah pikiran iblis. Dan iblis itu dalam diri kita. Ini jadi urusannya psikologi. Salam Mia Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] RALAT:) Re: MUI Salah Pahami Pluralisme
Mana dasarnya kebenaran itu ada pada semua agama? Kalau yang saya percayai, semua agama adalah baik, tapi apakah semua agama adalah benar? Tunggu dulu. [This is just personal perception :)] Agama Ibrahim adalah Islam. Mbak Chae tolong baca AlHaj 78 (kalau saya tidak keliru), disitu disebutkan muslim. Muhammad SAW datang untuk menyempurnakan dan meluruskan kekeliruan yang dianut agama pasca Ibrahim dan pre Muhammad SAW. Wassalamu'alaikum, Ade --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Enggak apa-apa Mba Ning, saya senang kok bisa bertukar pikiran dengan Mba Ning;) Ada perbedaan antara statement bahwa semua agama itu sama dengan statement bahwa kebenaran itu ada di semua agama/kepercayaan yang di anut masing-masing individu Saya sendiri tidak setuju dengan statement pertama bahwa semua agama adalah sama, jelas Islam tidak sama dengan kristen, budha, katolik, kong hu chu dll begitu juga sebaliknya. Perbedaan itu terletak pada syariatnya. Tapi seperti yang saya pahami dari Qs.5:42-48 dinyatakan di dalamnya bahwa kebenaran itu ada pada setiap kitab-kitab suci untuk penganutnya masing-masing karena pada kenyataanya Al-Qur'an sendiri merupakan kontinuitas dari kebenaran yang dibawa oleh kitab-kitab sebelumnya. Coba kita kutip pada Qs.5:47 Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. Dalam hal ini para pengenut Yahudi dan kristen harus mematuhi hukum-hukum yang ada pada taurat dan injil kecuali jika mereka menyimpang dari Taurat dan injil maka mereka itulah yang kafir. nah sekarang apa kebenaran yang terus dibawa secara kontinuitas samapai kepada Al-Qur'an? silahkan merujuk kepada Qs.2:130 dimana dijelaskan bahwa hanya orang bodoh lah yg membenci agama Ibrahim, lalu apa agama Ibrahim? Agama Ibrahim itu adalah Tawhid atau paham Ketuhanan Yang Maha Esa. untuk itulah ditegaskan dalam Qs.2:124 bahwa Nabi Ibrahim dijadikan Imam bagi seluruh umat manusia dengan risalah yang dibawanya yaitu kebenaran yang hakiki/mutlak mengenai ke- Esa'an Tuhan, Tiada Tuhan selain Allah Ada catatan khusus bahwa Qur'an hanya merefer kepada yahudi dan nasrani sebagai ahli kitab, karena secara tekstual Al-Qur'an terbatasi oleh ruang dan waktu ikut dalam dimensi manusia/keterbatasan manusia (soale kalau diluar dimensi manusia, wah kagak bisa di mengerti sama manusia dong;) maka dari itu hanya menyebutkan yahudi dan nasrani sebagai ahli kitab padahal menurut Qs.23:32 dimana setiap kalangan umat manusia ada utusan/rasul yang datang untuk menyeru kepada konsep Tauhid. Apakah Sidharata Gautama adalah rasul?? Hanya Allah saja yang Maha Mengetahui?;) Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah
sorry mia.. saya orang kampung, jadi baru sempat ke warnet nech.. kalau konsep yang aku bicarakan dikaitkan dengan PKS kok malah jadi tidak menarik, bahkan membuatku tidak gairah untuk diskusi -:), apalagi kalau dikaitkan dengan JIL yang jelas2 tidak mempuni dalam metodologi, ini masih untung ada muqsid yang bisa dipakai ushul fiqhnya di JIL, kalau tidak kan JIL hanya kayak anjing menggonggong aja..-:) Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau anda pikir itu adalah tuduhan, tolong klarifikasi dong: - dulu murtad dibunuh sudah diomongin. Lalu apa maksudnya tarikus sholah dibunuh? orang yang beda sholatnya patut dibunuh gitu? - ranah yang sifatnya personal dan non personal, dihukum secara Islam atau diperangi...ini apa maksudnya? Kalau bagi saya kedengarannya kok kayak sekular.. Sejujurnya saya jadi berempati pada temen-temen lain yang sepemikiran dengan anda. Kasihan dong mereka, kalau cara berdiskusinya kayak gini. Cukup Dadang sajalah jadi koleksi 'piaraan' cewek-cewek WM, jangan ditambah-tambah lagi...:- )) Sato aja seneng jadi piaraan...:-) Saya juga deadly serious ketika bilang AQ bakal gemes ngliat kader dan simpatisan PKS kayak gini. PKS harus membenahi dirinya dari dalam dan di sektor madani, bukan cuma strategi politiknya doang. Dan memisahkan diri secara total dari yang ekstrim kayak gini. Bahkan harus mulai menjauhkan kurikulum dari asal-usul pemikiran pergerakannya sendiri seperti Qutb, Sayyid Hawwa yang ekstrim- ekstrim. Kalau nggak akan dibajak oleh garis keras pendukungnya (garis keras tapi keliatan santun). Dan akan terjadi krisis ideologi yang akan menyusahkan kita semua. Akibat yang paling mendingan adalah politiking yang nggak sehat, karena lebarnya gap antara kenyataan dan ideologi. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, D'Laudza [EMAIL PROTECTED] wrote: nah.. si mia udah mulai nuduh2 neh.. ketularan siapa pula kau neh.. -:) -:) Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:Ini nggak salah? tarikus salah dibunuh, murtad dibunuh. Trus ada peronal, non personal, hukum secara Islam...kayak sekularis Sato saja nih. Ditanggung mbak Ning tambah mumet baca yang kayak gini. Apalagi AQ...masak kader PKS kayak gini, ini mestinya disingkirin dari PKS karena ngrusak kurikulum PKS dan akan menjadikan kader PKS radikal di masa depan... salam Mia Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group wanita-muslimah on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme
Saya kira Ustadz HMNA sudah jelas memberikan pendapat, yang lainnya malah tidak jelas dan cenderung tendensius, jadi silahkan berpendapat dengan baik. -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of H. M. Nur Abdurrahman Sent: Tuesday, August 02, 2005 4:45 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme Nyebut apa? abahkan juga menjelaskan peristilahan dengan baik, meluruskan orang yang menyalahkan MUI? Kok mesti nyebut. Mialah yang mesti nyebut ! - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 01, 2005 16:21 Subject: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme Kumaha Abah ini, nyebut dong ah. Orang menjelaskan masalah peristilahan dengan niat baek kok malah dianulir. Bukannya lebih baik gitu, menghormati dalam perbedaan, mau disebut pluralism kek, pluralitas kek, keragaman kek. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: Syafii Anwar wrote: MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme adalah bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan itu. -- HMNA: Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas). Howgh [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme
Syukur atuh Abah kalau dalam kondisi Fit mah, mudah-mudahan sehat selalu ya Abah;) Terlepas dari definisi yang Abah buat mengenai eksklusif dan inklusif. Menurut Abah sendiri adakah kebenaran dalam agama/kepercayaan lain jika kita merefer kepada Qs.5:42-48. Untuk lebih jelasnya saya kutip Qs.3:199 Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Rabbnya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya. (QS. 3:199) juga pada Qs.59:2 Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran kali yang pertama di dalam Qs.2:62 pun di sebutkan tentang kebenaran yang ada dalam agama atau kepercayaan lain di luar islam yang dibawa kanjeng Nabi Muhammad saw sbb Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Rabb mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) meereka bersedih hati. (QS. 2:62) Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. 5:69) Jelas di dalam Al-Qur'an sendiri DIAKUI ADANYA PLURALISME, YAITU KEBENARAN DALAM AGAMA DAN KEPERCAYAAN masing-masing penganutnya. Tidak hanya dalam ruang lingkup YAHUDI DAN NASRANI tapi Qur'an menegaskan dengan kata SHABIIN yang berarti orang-orang yang mengikuti syaria Nabi-Nabi atau Rasul, sedangkan secara tegas dalam Al-Qur'an di jelas bahwa Allah SWT mengutus banyak Nabi dan Rasul dari kalangan masing-masing, siapa kah Nabi atau Rasul dari kalangan china, india, melayu dll?? Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata):Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Ilah selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya). (QS. 23:32) Menurut Abah, apakah dari ayat2 yang ada di dalam Al-Qur'an sendiri tidak terlihatkah bahwa Qur'an melegalkan/mengakui adanya pluralisme? bahwa kebenaran itu ada di dalam agama dan kepercayaan2 lain yang dianut manusia? kedua, Abah menanyakan mana Zabur, mana Taurat dan mana Injil sekarang ini? karena keterbatasan pengetahuan saya, mungkin hanya bisa memberikan contoh keberadaan Taurat dan injil hanya sedikit saja sekarang ini. Silahkan Abah lihat di dalam Qs.5:45 Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At-Taurat) bahwasannya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan ( hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penevus disa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (QS. 5:45) ini sama tercantum di dalam Perjanjian Lama (Taurat), yang saya ambil dari website nya di SABDA.org. pada Keluaran 21:24 dan ulangan 19:21 Ini sama dengan di dalam Perjanjian Baru ( Injil) sbb: Matius 5:22-26 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. 5:22Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. 5:23Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, 5:24tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. 5:25Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. 5:26Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas. Bukankah yang terurai di dalam ayat2 di atas adalak konsep pema'afan yang disebutkan dalam Qs.5:45??? dan kedua hukum balasan (keadilan) dan hukum Rahmat (kasih sayang) ada di dalam Qur'an sebagai bukti bahwa Qur'an sendiri adalah konitunuitas/kelanjutan dari hukum/syariat2 yang telah ada pada kitab2 sebelumnya?? Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang
RE: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah
Bingung yach ini ada tulisan yang semoga bias jadi wasilah petunjuk SESATNYA AHMADIYAH Sejarah Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad pada pada tahun 1889 M/1306 H, yang dengan sengaja gerakan Jemaat Ahmadiyah ini disokong oleh pemerintah kolonial Inggris di India. Tujuannya adalah untuk menjauhkan kaum muslimin dari agama Islam dari kewajiban jihad, sehingga tidak lagi melakukan perlawanan terhadap penjajahan Inggris dengan nama Islam. Corong gerakan ini adalah majalah al-Adyan yang diterbitkan dalam bahasa Inggris. Walaupun menurut Ahmadiyah sendiri bahwa didirikannya Jemaat Ahmadiyah ini dilatarbelakangi oleh keadaan dunia menjelang lahirnya Ahmadiyah diliputi oleh berbagai keburukan, immoralitas, dan mementingkan urusan duniawi daripada mementingkan urusan akhirat. Selain itu pula karena di dunia ini pada waktu itu tidak ada yang dapat merepresentasikan sebagai Jemaat Islam. Dengan Tujuan memperbaiki kehidupan agama umat Islam dan mempersatukannya, yang didasarkan pada wahyu yang diterimanya, yaitu untuk menghidupkan agama dan menegakkan Syari'at Islam. Mirza Ghulam Ahmad nama sebenarnya adalah Ghulam Ahmad bin Mirza Ghulam Murtadha, hidup pada tahun 1835 - 1908 M. Dia dilahirkan di desa Qadian, di wilayah Punjab, India pada tanggal 15 Februari 1835 M/14 Syawal 1250 H. Dia tumbuh di keluarga yang terkenal suka khianat kepada agama dan negara. Begitulah dia tumbuh, mengabdi kepada penjajahan dan senantiasa mentaatinya. Ketika dia mengangkat dirinya menjadi nabi, kaum muslimin bergabung dan menyibukkan diri dengannya sehingga mengalihkan perhatian dari jihad melawan penjajahan Inggris. Namun Ghulam Ahmad mengaku berasal dari orang - orang terhormat keturunan Persia dan keturunan Fatimah dari ahlul bait nabawi. Pemerintah Inggris banyak berbuat baik kepada mereka. Sehingga dia dan pengikutnya pun memperlihatkan loyalitas kepada pemerintah Inggris. Muhammad Ali telah menulis terjemah Al-Qur'an dengan perubahan transkripnya ke dalam bahasa Inggris. Tulisannya yang lain, Haqiqat al-Ikhtilaf an-Nubuwwah fi al-Islam dan ad-Din al-Islami. Khawajah Kamaluddin menulis kitab yang berjudul Matsal al-A`la fi al-Anbiya' serta kitab-kitab lain. Jamaah Ahmadiyah Lahore ini berpandangan bahwa Mirza Ghulam Ahmad hanyalah seorang mujadid. Tetapi yang berpandangan seperti ini dan yang tidak, mereka sama saja saling mengadopsi satu sama lain. Muhammad Shadiq, mufti kelompok Ahmadiyah. Di antara tulisannya berjudul, Khatam an-Nabiyyin. Basyir Ahmad bin Ghulam, pemimpin pengganti kedua setelah Mirza Ghulam Ahmad. Di antara tulisannya berjudul Anwar al-Khilafah, Tuhfat al-Muluk, Haqiqat an-Nubuwwah. Dzhafrillah Khan, Menteri Luar Negeri Pakistan. Dia memiliki andil besar dalam menolong kelompok sesat ini, dengan memberikan tempat luas di daerah Punjab sebagai markas besar Ahmadiyah sedunia, dengan nama Robwah Isti'aroh (tanah tinggi yang datar) yang diadopsi dari ayat al-Qur'an. Di antara yang melawan dakwah Mirza Ghulam adalah Syaikh Abul Wafa', seorang pemimpin Jam'iyyah Ahlul Hadits di India. Beliau mendebat dan mematahkan hujjah Mirza Ghulam Ahmad, menyingkap keburukan yang disembunyikannya, kekufuran serta penyimpangan pengakuannya. Pada awalnya Mirza Ghulam berdakwah sebagaimana para dai Islam yang lain, sehingga berkumpul di sekelilingnya orang-orang yang mendukungnya. Selanjutnya dia mengklaim bahwa dirinya adalah seorang mujaddid (pembaharu). Pada tahap berikutnya dia mengklaim dirinya sebagai Mahdi al-Muntazhar dan Masih Al-Maud. Lalu setelah itu mengaku sebagai nabi dan menyatakan bahwa kenabiannya lebih tinggi dan agung dari kenabian Nabi Muhammad SAW. Para pengikut Ahmadiyah ini disebut dengan Jemaat Ahmadiyah atau orang - orang Ahmadi. Ketika Mirza Ghulam Ahmad masih juga belum kembali kepada petunjuk kebenaran, Syaikh Abul Wafa' mengajaknya bermubahalah (berdoa bersama), agar Allah mematikan siapa yang berdusta di antara mereka, dan yang benar tetap hidup. Tak lama setelah bermubahalah, Mirza Ghulam Ahmad menemui ajalnya tahun 1908 M. Dia mati meninggalkan lebih dari 50 buku, buletin serta artikel hasil karyanya. Di antara kitab terpenting yang dimilikinya berjudul Izalatul Auham, I'jaz Ahmadi, Barohin Ahmadiyah, Anwarul Islam, I'jazul Masih, At-Tabligh dan Tajliat Ilahiah. Namun selepas kematiannya, Ahmadiyah dilanjutkan oleh Khalifah I Hadhrat Hafiz H. Hakim Nurruddin (meninggal 1914), Khalifah II Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad (menjabat dari 1914 - 1965), Khalifah III Hadhrat Hafiz nasir Ahmad (meninggal 1982), Khalifah IV Hadhrat Mirza Taher Ahmad (yang berkedudukan di London, Inggris) dan sekarang Khalifah V Hadhrat Mirza Masroor Ahmad (tahun 2003). Namun sepeninggal Khalifah II, Ahmadiyah terpecah jadi dua, yaitu Ahmadiyah Qadian dan Ahmadiyah Lahore, penyebab perpecahan karena terjadinya perbedaan pandangan, tentang kekhalifahan II Mirza Bashiruddin yang ditentang oleh Mualvi Muhammad Ali dan Khawajah Kamaluddin, dimana mereka menghendaki Khawajah sebagai Khalifah II, namun
[wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
Kalo Pak Ary gimana? ...bla2-meski akhirnya disebut ??? Tapi parameter mjd muslim yang kaffah kan sudah jelas, yaitu Al Quran dan Hadist. Tingggal bagaimana kita men-tadabburi dan mengamalkannya. Karena dari satu ayat bisa bermacam2 pendapat yang muncul...bahkan sangat jauh perbedaannya. Contohnya saja masalah pakaian muslimah, ada yg menganggap jilbab wajib,sedangkan yg lain menganggap tidak. Ya,akhirnya berpulang ke diri kita masing2, mau ngambil yang mana...sebagai argumen utk hari penghisaban kelak. wallaahu a'lam wass. alvi --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: mbak Alvi, 1. kalau Ulil mungkin bicaranya: so,saya kira nggak ada jalan lain selain berusaha mjd muslim yang kaffah-meski akhirnya disebut liberalist 2. kalau Mirza GA mungkin bicaranya: so,saya kira nggak ada jalan lain selain berusaha mjd muslim yang kaffah-meski akhirnya disebut nabi palsu, kafir Salam hangat, Ary Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Mba Ade,kebenaran dalam setiap agama dan kepercayaan
Jadi kayak memandang gelas setengah kosong setengah penuh nih. Yg satu memandang sebagian kaum yg taat, yang beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, satunya lagi memandang kaum yg perlu diluruskan. Klop dah... Khaidar --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Lama tak bersua, kumaha kabarna Mba Ade teh damang?;) lawas ti lawas teu ningali postinganana di WM.. Sebagai dasar dari pengertian saya bahwa kebenaran itu ada pada semua agama/kepercayaan, silahkan di buka Qs.2:62 Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Rabb mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) meereka bersedih hati. (QS. 2:62) Mengenai agama Nabi Ibrahim as, yang di sebut sebagai muslim atau muslimun artinya orang yang berserah diri bukan hanya merujuk kepada umat Islam sebagai lembaga keagamaan sekarang ini tapi setiap bentuk keyakinan bahwa Tiada Tuhan selain Allah (Tauhid) atau kata Allah itu di ganti dengan Yahweh, Tuhan pada konsep Tauhid, Maha Esa, Ahad dan kemudian dia berserah diri atau pasrah maka itulah yang dinamakan sebagai muslim atau muslimun. semisal, seorang Yahudi mengakui Tiada Tuhan selain Yahweh dan Nabi Musa utusan Allah dalam syahadatnya kemudian dia berserah diri pada Tuhanya apakah dia bisa dikatakan sebagai muslimun?? bukankah para Nabi, Nabi Daud dengan zaburnya adalah muslimun, Nabi Musa dengan Tauratnya adalah muslimun, Nabi Isa dengan Injilnya adalah muslimun?? Chae --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ade Suerani [EMAIL PROTECTED] wrote: Mana dasarnya kebenaran itu ada pada semua agama? Kalau yang saya percayai, semua agama adalah baik, tapi apakah semua agama adalah benar? Tunggu dulu. [This is just personal perception :)] Agama Ibrahim adalah Islam. Mbak Chae tolong baca AlHaj 78 (kalau saya tidak keliru), disitu disebutkan muslim. Muhammad SAW datang untuk menyempurnakan dan meluruskan kekeliruan yang dianut agama pasca Ibrahim dan pre Muhammad SAW. Wassalamu'alaikum, Ade --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Enggak apa-apa Mba Ning, saya senang kok bisa bertukar pikiran dengan Mba Ning;) Ada perbedaan antara statement bahwa semua agama itu sama dengan statement bahwa kebenaran itu ada di semua agama/kepercayaan yang di anut masing-masing individu Saya sendiri tidak setuju dengan statement pertama bahwa semua agama adalah sama, jelas Islam tidak sama dengan kristen, budha, katolik, kong hu chu dll begitu juga sebaliknya. Perbedaan itu terletak pada syariatnya. Tapi seperti yang saya pahami dari Qs.5:42-48 dinyatakan di dalamnya bahwa kebenaran itu ada pada setiap kitab-kitab suci untuk penganutnya masing-masing karena pada kenyataanya Al-Qur'an sendiri merupakan kontinuitas dari kebenaran yang dibawa oleh kitab-kitab sebelumnya. Coba kita kutip pada Qs.5:47 Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. Dalam hal ini para pengenut Yahudi dan kristen harus mematuhi hukum-hukum yang ada pada taurat dan injil kecuali jika mereka menyimpang dari Taurat dan injil maka mereka itulah yang kafir. nah sekarang apa kebenaran yang terus dibawa secara kontinuitas samapai kepada Al-Qur'an? silahkan merujuk kepada Qs.2:130 dimana dijelaskan bahwa hanya orang bodoh lah yg membenci agama Ibrahim, lalu apa agama Ibrahim? Agama Ibrahim itu adalah Tawhid atau paham Ketuhanan Yang Maha Esa. untuk itulah ditegaskan dalam Qs.2:124 bahwa Nabi Ibrahim dijadikan Imam bagi seluruh umat manusia dengan risalah yang dibawanya yaitu kebenaran yang hakiki/mutlak mengenai ke- Esa'an Tuhan, Tiada Tuhan selain Allah Ada catatan khusus bahwa Qur'an hanya merefer kepada yahudi dan nasrani sebagai ahli kitab, karena secara tekstual Al-Qur'an terbatasi oleh ruang dan waktu ikut dalam dimensi manusia/keterbatasan manusia (soale kalau diluar dimensi manusia, wah kagak bisa di mengerti sama manusia dong;) maka dari itu hanya menyebutkan yahudi dan nasrani sebagai ahli kitab padahal menurut Qs.23:32 dimana setiap kalangan umat manusia ada utusan/rasul yang datang untuk menyeru kepada konsep Tauhid. Apakah Sidharata Gautama adalah rasul?? Hanya Allah saja yang Maha Mengetahui?;) Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
[wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
mbak Chae, kalo menurut saya...muslim yang kaffah itu ya yg menjalankan Islam secara keseluruhan,sebagaimana yg ditunjukkan dalam AL Quran dan Hadist...itu globalnya. Detailnya saya kira mbak Chae sudah mengkajinya :) Kenapa saya tambahkan dg ...akhirnya disebut fundamentalis...hanya sekedar ungkapan. Betapa banyak saudara kita yg berusaha utk ber-Islam dg kaffah, contoh kecil muslimah yg konsisten dengan 'jubahnya',atau orang2 (jama'ah) yang berusaha utk menegakkan Syariat Islam, kemudian begitu saja disebut fundamentalis. Bahkan oleh saudara muslimnya sendiri. wass.alvi --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau boleh nanya sama Mba Alvi, sebetulnya muslim yang kaffah itu yang bagaimana? kok bisa pada kesimpulan akan menyandang gelar fundamentalis?;) chae Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah
He...heSpesifikasi permasalahan Ahmadiyah telah Anda sebutkan kembali lho, Anda sudah meresumenya dengan baik Mirza Ghulam ngaku2 nabi, Pembohong/Penipu, membuat ayat2 Allah seakan2 itu adalah wahyu yang diturunkan buat si pembohong ini. Pusing ya:-) ???. itulah akar permasalahan sesungguhnya yang menyebabkan FPI melakukan tindakan penyerangan thdp Ahmadiyah,saya tidak perlu menjelaskan/ menuliskan kembali toch banyak tulisan dari P' HMNA atau yang lainnya ttg batalnya akidah (syahadatnaya) ahmadiyah. Anda bisa baca kembali atau anda bisa berselancar di cyber untuk mengetahui Ahmadiyah, Mirza Ghulam dari pandangan orang islam. Dan perlu diketahui pula bahwa fatwa sesatnya Ahmadiyah tidak hanya datang dari MUI saja tetapi sudah menjadi kesepakatan ulama dunia. Ttg FPI, saya bingung juga, koq bisa2 nya warga WM ini menggambarkan FPI sebagai kelompok premanisme yang melakukan kebrutalan terhadap warga Ahmadiyah, misalnya ngerampok, memperkosa atau ngegorok gitu??? tapi sayangnya sampai hari ini tidak ada tuch kabar ttg tindakan kriminal dari FPI seperti yang barusan saya sebut. coba kita bandingin sama kasus ambon, banyak juga orang digorok-gorok tapi kagak ada sangsi apa2, atau aksi demo yang melakukan perusakan thdp warga yang tidak pernah diketahui siapa dalangnya, . Ngelakuin demo khan tdk hanya FPI saja , ada demo atas nama persatuan guru, buruh, mahasiswa, demo partai bahkan demo masak juga ada, apa semuanya kena sangsi??? ataukah begitu trauma sehingga ada penyakit hati sama FPI hehe, misalnya saya lagi nongkrong didiskotik lagi sakau pula kemudian saya diserang oleh FPI atau polisi, jelas dong saya trauma dan dendam sama FPI atau polisi, karena otak saya tidak mampu berfikir jernih karena chip diotak saya sudah rusak. Saya kira tidak perlu impulsif begitulah kalo menghakimi orang, masalah seperti itu butuh kacamata yang memiliki kebeningan hati yang memancar dari kecerdasan sikap dan prilaku hidupnya. Ibaratnya kita punya anak trus badung, lalu digebukin, artinya bukan kita sedang menzalimin anak tsb tapi ngasih pelajaran physik karena sudah tidak mempan lagi dikasih peringatan, biar ntarnya tidak menjadi anak nakal yang akan menjadi polutan/epidemi buat lingkungan disekitarnya, alias nularin, begitu lho pak ayeye:-). Pernyataan sesat itu perlu untuk membedakan yang benar dan yang salah, jadi kagak perlu tersinggung:-) kalo dikatakan sesat, introspeksi diri apa yang salah dalam ritual keagamaan dan cara berfikir kita???dan cari yang benar itu seperti apa???sayang kalo hidup kita keblingsek sama pemahaman yang tidak melandaskan diri kepada hukum yang dibuat oleh Allah. Yang sesat itu perlu diluruskan kembali, inilah bentuk sesungguhnya persaudaraan dalam islam mengajak kepada kebaikan menjauhi kesesatan karena kapling surga itu luaas sekali, kagak enak lho hidup dalam sorga kalo kagak ada temen, tetangga apa lagi si beloved, jadi ngajak2 buat berbagi kebahagian, kebahagian yg kekal gitu maksudnya. a ayeye [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak MEY Sirajudin, maaf saya pusing membaca sebagian tanggapan Anda. Bisakah Anda menyebut secara spesifik dan konsisten soal apa yang dipermasalahkan dari para pengangut Islam Ahmadiyah? Apakah menyangkut pengakuan atas kenabian Mirza Ghulam, persona Mirza Ghulam sendiri, pemalsuan terhadap Al Quran atau apa? Masalahnya, agama berawal dan berdiri atas kepercayaan. Sedangkan sains menuntut untuk meruntuhkan setiap kepercayaan dan diganti dengan pembuktian berdasarkan fakta real secara terus-menerus. Setelah kepercayaan habis diuji oleh sains dan dikonfirmasikan berdasarkan fakta real, maka statusnya bukan kepercayaan lagi. Saya kira tanpa adanya ukuran yang obyektif kita tetap terpaksa untuk memandang pemahaman tentang agama sebagai hal yang subyektif. Atau selama kita hanya berfokus sebatas kepercayaan, kita tidak dapat meninggalkan subyektifitas kita sendiri. Sedangkan subyektifitas seharusnya tidak boleh dijadikan sebagai pembenar untuk melakukan tuduhan dan penghakiman, apalagi tindakan kekerasan, terhadap yang lain. Termasuk oleh pihak yang berkewajiban maupun oleh peoples power seperti disebut oleh Mbak MEY Sirajudin. Itu saya maksud dalam konteks negara berdasarkan hukum yang menjamin kebebasan dalam kepercayaan. Sayang sekali, pertama Anda mengatakan tidak setuju dengan tindakan FPI yang melakukan perusakan dan kezaliman terhadap Ahmadiyah. Tetapi kemudian Anda merelativir pernyataan Anda kembali samnpai menunjukkan empati kepada pihak yang melakukan perusakan dan kezaliman. Salam, ayeye ** Problem Ke-1: Mirza Ghulam itu nabi atau bukan??? lalu ada yg ngomong nabi???apakah dia benar seorang nabi??? coba direnungkan!!! apakah dia atau yang ngomong itu bener2 tidak berbohong dan tidak menipu??? coba cek deh kredibilitasnya??? Manusia seperti apa Mirza ghulam itu??? orang waras yang bikin sensasikah atau memang dia seorang