[wanita-muslimah] Re: A women's right to wear, or not to wear, the veil - Global Warming

2007-04-04 Terurut Topik satriyo
Salam, mas Chodjim,

Lama juga ya ga 'tatap-jempol' di milis ini. Dah lama ga ikut updates 
di wm, eh ada pernyataan menarik ni dari mas Chodjim:

 Nabi Muhammad saja memberi contoh untuk mengakomodasi semua agama 
dan keyakinan. Lha mosok kita malah aneh-aneh?

Boleh tanya yang mas Chodjim maksudkan mengakomodasi di pernyataan di 
atas itu apa ya?

terima kasih,

salam,
satriyo


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Menurut pendapat saya, Pancasila tidak perlu ditafsir-tafsirkan. 
Bukankah sudah jelas disebutkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara? 
Lha, kalau Pancasila itu masih terus-menerus ditafsirkan, ya 
Pancasila bukan lagi dasar negara tapi sarana penguasa untuk 
menguasai Indonesia.
 
 Pancasila itu common platform, pijakan bersama untuk hidup 
bernegara dan berbangsa. Dengan pijakan bersama itulah bangsa yang 
beragam etnis, agama dan keyakinan bisa hidup bersama.
 
 Jadi, Ke-Tuhan-an YME ya hendaknya tidak ditafsirkan lagi, namanya 
saja pijakan hidup bersama dalam bernegara dan berbangsa. Wujud KYME 
ya negara menjamin semua pemeluk agama/kepercayaan masing-masing. 
Bangsa ini ribut kan lantaran ada dominasi pihak tertentu terhadap 
pihak lain --katakanlah yang minoritas-- sehingga hanya ada beberapa 
agama yang diakui. Nah, mengakui beberapa agama itulah pelanggaran 
terhadap Pancasila dan UUD 1945. 
 
 Nabi Muhammad saja memberi contoh untuk mengakomodasi semua agama 
dan keyakinan. Lha mosok kita malah aneh-aneh?
 
 Salam,
 chodjim   
 
 
   - Original Message - 
   From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Friday, March 23, 2007 2:08 PM
   Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: A women's right to wear, or 
not to wear, the veil - Global Warming
 
 
 
   Mbak,
   Kalau hukum yang untuk masing-masing (tidak berimpact pada orang 
lain),
   misalnya sholat, puasa dll saya rasa OK saja setiap agama untuk
   menjalankan atau meng-govern-nya masing-masing untuk para 
pemeluknya. 
 
   Kalau sudah ke hubungan antar manusia, atau aturan yang 
menyangkut lebih
   dari satu orang, tentu perlu ada satu hukum yang dipakai 
(diadopt) untuk
   diimplementasikan bersama-sama. Nah, untuk aturan seperti ini, 
ada 2
   pilihan :
   1/ Sekuler, yang pada dasarnya adalah terserah manusia, atau 
manusia
   membuat hukum sesuai kemauannya, atau berdasarkan demokrasi.
   2/ Islam, yaitu menggunakan hukum yang digali dari syariat Islam. 
Kenapa
   bukan aturan agama lain ? Karena agama lain tidak memiliki aturan 
yang
   menyeluruh seperti Islam. Islam itu ideologi, yang dari situ kita 
bisa
   menggali hukum-hukum kemasyarakatan, sebagaimana pernah tegak dan
   diterapkan di masa kekhalifahan dulu. Dan aturan-aturan itu 
applicable
   dan membawa maslahat untuk orang Islam dan non-Islam, termasuk
   perlindungan bagi orang-orang beragama lain untuk menjalankan 
ibadah
   sesuai agamanya masing-masing, dan perlindungan atas keselamatan
   orang-orang non muslim yang tidak memerangi Islam.
 
   Sebagai orang Islam yang menginginkan untuk menjalankan hukum 
Islam
   secara kaffah, seharusnya kita menginginkan pilihan ke-2: Islam 
sebagai
   aturan. Saya rasa itu adalah keinginan yang sangat logis bagi umat
   Islam. 
 
   Bagaimana dengan Pancasila ? Inget ngga jaman Sukarno dulu. Kan 
pake-nya
   Pancasila ya. Jaman pak Harto, sama juga pake Pancasila. Kenapa 
aturan
   secara praktis (tataran implementasi)-nya berbeda ? Ya karena 
Pancasila
   bisa diinterpretasikan secara berbeda. Pada jaman pak Karno, 
Pancasila
   diinterpretasikan dengan kacamata orla. Jaman pak Harto, dengan 
kacamata
   orba. Ya kalau mbak tanya apa yang mesti diubah, mungkin : Hayu 
kita
   interpretasikan Pancasila dengan kacamata Islam. Bukankah 
mayoritas
   penduduk di Indonesia juga Islam? Kenapa ragu mengambil sumber 
hukum
   dari Islam ?
 
   Mungkin itu dari saya, mbak. Prof DP kemungkinan akan 
menganjurkan untuk
   ambil pilihan pertama (sekuler). Kalau memang demikian, memang 
saya dan
   beliau memiliki pendapat dan pandangan yang berseberangan. 
 
   Wallahu'alam
   Wassalaam,
   -Ning
 
   -Original Message-
   From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Mia
   Sent: Friday, March 23, 2007 12:06 PM
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Subject: [wanita-muslimah] Re: A women's right to wear, or not to 
wear,
   the veil - Global Warming
 
   Pak Dana, mba Ning negara plural Pancasila dengan parlemen 
sekarang dan
   yang mengakui semua 'hukum agama', apakah cukup memadai?
 
   Kalau nggak, apa yang mesti diubah?
 
   salam
   Mia
 
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan dana.pamilih@
   wrote:
   
Asumsi di sini ialah bahwa agama itu terpisah dari negara. 
Hukum 
negara berkedudukan di atas hukum agama karena hukum negara itu
   adalah
hasil kontrak sosial warganegara tsb. Hukum negara itu lebih
   mengikat
karena tidak membedakan agama dan perangkat 

[wanita-muslimah] Kesulitan Dan Kebahagiaan (2)

2007-04-04 Terurut Topik agussyafii
Kesulitan Dan Kebahagiaan (2) 

Dalam bahasa Arab ada empat kata yang berhubungan dengan kebahagiaan, 
yaitu sa`adah (bahagia), falah (beruntung) dan najat (selamat) dan 
najah (berhasil). Jika saadah (bahagia) mengandung nuansa anugerah 
Tuhan setelah terlebih dahulu mengarungi kesulitan, maka falah 
mengandung arti menemukan apa yang dicari (idrak al bughyah). Falah 
ada dua macam, dunyawi dan ukhrawi. Falah duniawi adalah memperoleh 
kebahagiaan yang membuat hidup di dunia terasa nikmat, yakni 
menemukan (a) keabadian (terbatas); umur panjang, sehat terus, 
kebutuhan tercukupi terus dsb, (b) kekayaan; segala yang dimiliki 
jauh melebihi dari yang dibutuhkan, dan (c) kehormatan sosial. 
Sedangkan falah ukhrawi terdiri dari empat macam, yaitu (a) keabadian 
tanpa batas, (b) kekayaan tanpa ada lagi yang dibutuhkan, (c) 
kehormatan tanpa ada unsur kehinaan dan (d) pengetahuan hingga tiada 
lagi yang tidak diketahui. Sedangkan najat merupakan kebahagiaan yang 
dirasakan karena merasa terbebas dari ancaman yang menakutkan, 
misalnya ketika menerima putusan bebas dari pidana, ketika mendapat 
grasi besar dari presiden, ketika ternyata seluruh keluarganya 
selamat dari gelombang tsunami dan sebagainya. Adapun najah adalah 
perasaan bahagia karena yang diidam-idamkan ternyata terkabul, 
padahal ia sudah merasa pesimis, misalnya keluarga miskin yang 
sepuluh anaknya berhasil menjadi sarjana semua.

Kesenangan berdimensi horizontal, sedangkan kebahagiaan berdimensi 
horizontal dan vertikal. Orang masih bisa menguraikan anatomi 
kesenangan yang diperolehnya, tetapi ia akan susah mengungkap rincian 
kebahagiaan yang dirasakannya. Air mata bahagia merupakan wujud 
ketidakmampuan kata-kata. Prof. Fuad Hasan dalam bukunya Pengalaman 
Naik Haji mengaku tidak bisa menerangkan kenapa beliau menangis di 
depan Ka`bah, karena kebahagiaan yang beliau alami berdimensi 
vertikal, bernuansa anugerah, bukan prestasi. Banyak mempelai 
menitikkan air mata ketika akad nikah, demikian juga kedua orang 
tuanya, dan mereka tidak bisa menerangkan anatomi perasaan bahagianya.

Kebahagiaan berkaitan dengan tingkat kesulitan yang dialami. 
Kebahagiaan sesungguhynya dalam kehidupan rumah tangga bukan ketika 
akad nikah, bukan pula ketika bulan madu, tetapi ketika pasangan itu 
telah membuktikan mampu mengarungi samudera kehidupan hingga ke 
pantai tujuan, dan di pantai tujuan ia mendapati anak cucu yang 
sukses dan terhormat. Sungguh orang sangat menderita ketika di ujung 
umurnya menyaksikan anak-anak dan cucu-cucunya nya sengsara dan hina, 
meski perjalanan bahtera rumah tangganya penuh dengan sukses story. 
Kebahagiaan biasanya datang setelah orang sukses mengatasi kesulitan 
yang panjang, tetapi tidak semua kesulitan mengantar pada kebahagiaan 
yang sebenarnya.

Menurut hadis Nabi ada empat pilar kebahagiaan dalam hidup berumah 
tangga; (1) isteri/suami yang setia (2) anak-anak yang berbakti (3) 
lingkungan sosial yang sehat dan (4) rizkinya dekat. Kesetiaan 
membuat hati tenang dan bangga, anak-anak yang berbakti menjadikannya 
sebagai buah hati, lingkungan sosial yang sehat menghilangkan rasa 
khawatir dan rizki yang dekat merangsang optimisme, idealisme dan 
imajinasi.

Wassalam,
agussyafii
http://mubarok-institute.blogspot.com




[wanita-muslimah] JIL : Enam Tahun Menebar Sesat

2007-04-04 Terurut Topik satriyo
Sabili/al-islahonline
JIL : Enam Tahun Menebar Sesat
Oleh : Redaksi 04 Apr 2007 - 2:00 am

Selama enam tahun berkiprah, para aktivis JIL sering melontarkan 
pemikiran-pemikiran nyeleneh. Mereka juga acap kali mempersoalkan 
otentisitas al-Qur'an dan Sunnah. Jika untuk merancukan pemahaman 
agama umat, buat apa dipertahankan.

Pagi itu (17/3), di kantor Radio 68H Utan Kayu sedang berlangsung 
acara dialog dengan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Acara yang biasanya 
disebut `Kongkow Bareng Gus Dur' ini membicarakan berbagai hal. 
Bentuk acaranya tak terlalu formal. Para peserta duduk di bangku-
bangku yang telah disediakan, mirip meja kursi rumah makan.

Yang hadir dari berbagai kalangan, mulai dari abang becak hingga 
orang berpangkat. Semua tampak serius menyimak `ocehan' Gus Dur. 
Pagi itu, acara `Kongkow Bareng Gus Dur' membahas tentang Wihdatul 
Wujud versi Syekh Siti Jenar. Pemandu acaranya Muhammad Guntur 
Romli, salah seorang aktivis jaringan Islam Liberal (JIL) yang juga 
aktif di Jurnal Kalam, Utan Kayu. 

Selama ini, Utan Kayu 68 H memang menjadi markas beberapa kelompok 
budaya, seni dan agama. JIL juga bermarkas di sini. Kami memang 
mendapat tempat di sini, sejak terbentuknya JIL pada 2001, jelas 
Novriantoni Kahar, salah seorang aktivis JIL kepada Chairul Ahmad 
dari Sabili usai acara tersebut. 

Selain menjadi markas, Utan Kayu 68H juga benar-benar 
menjadi `tulang punggung' kaum liberal selama enam tahun belakangan 
ini. Dari situlah para aktivis liberal ini menyebarluaskan pikiran-
pikiran nyelenehnya ke umat Islam Indonesia. Talk show di radio 
dengan mengangkat tema-tema nyeleneh misalnya, rutin disiarkan 
setiap Kamis. Isinya banyak yang menggugat keshahihan Islam. 

Milis dan website JIL juga selalu mengudara dan mudah diakses oleh 
banyak kalangan. Sama seperti talk show, konten website tersebut pun 
tidak sedikit yang mengritik syariat Islam. Bahkan tidak jarang juga 
menggugat otentitas al-Qur'an yang menjadi kitab suci umat Islam 
seluruh dunia. 

Namun, tidak semua kegiatan JIL ternyata berjalan mulus. Ada juga 
acara yang kurang aktif. Misalnya, program diskusi di kampus-kampus. 
Acara ini sama sekali tidak berjalan. Penyebabnya soal teknis. 
Sebagian aktivis JIL melanjutkan studi ke luar negeri, sehingga 
program tersebut jadi terbengkalai dan tidak terurus sama sekali. 

Mas Ulil (Ulil Abshar Abdalla—red) ada di Amerika, Burhan di 
Australia. Nong (Nong Darol Mahmada—red) di Australia dan Mas Luthfi 
(Luthfi Assyaukanie—red) lagi di Singapura. Anik juga di India. Jadi 
agak tersendat, kata Novriantoni, memberi penjelasan. 

Cutinya sejumlah personil JIL ternyata tak membuat aktivitas JIL 
berhenti. Sebaliknya, mereka terus bergerak dengan menggelar 
berbagai kegiatan. Memperingati hari kelahirannya, misalnya, para 
pendukung JIL menggelar berbagai diskusi dan pemutaran film. Acara 
yang digelar pada 22-24 Maret 2007 itu mengangkat tema `Agama dan 
Ruang Publik, Memperbincangkan Kembali Sekularisme.'

Diskusi yang direncanakan akan berlangsung selama tiga hari tersebut 
akan mengundang beberapa pembicara, antara lain: Franky Budi 
Hardiman, Fransisca Seda, Ihsan Ali Fauzi dan Hamid Basyaib. Mereka 
berbicara di hari pertama dengan tema `Sekularisme: Konsepsi dan 
Teori.'

Hari kedua diskusi mengangkat tema `Sekularisme dalam Praktik: 
Pengalaman beberapa negara.' Para pembicara antara lain, Dick van 
der Meij, Rizal Mallarangeng, Syamsurizal Panggabean dan Novriantoni 
Kahar. Hari ketiga mengangkat tema `Sekularisme: Prospek dan 
Tantangannya. Martin Lukito Sinaga, Gadis Arivia dan Saiful Mujani 
bertindak sebagai pembicara dengan moderator Guntur Romli. 

Meski berada di luar negeri, para pentolan Jill tetap aktif mengirim 
tulisannya. Ulil Abshar Abdallah misalnya. Meski sedang sibuk studi 
doktor di Universitas Harvard, Amerika Serikat (AS), pria yang baru 
saja menyabet gelar master dari Boston University ini sempat 
mengirim tulisannya. 

Baru-baru ini, terbit satu buku baru karyanya. Buku yang diberi 
judul Menyegarkan Kembali Pemikiran Islam, Bunga Rampai Surat-surat 
Tersiar ini merupakan kumpulan surat Ulil dengan para anggota milis 
Islam Liberal sejak ia belajar di Boston satu setengah tahun 
lamanya. Saya senang sekali. Surat-surat saya yang semula hanya 
dibaca secara terbatas bisa terbit dan dibaca oleh publik, katanya, 
sebagaimana dikutip harian Kompas beberapa waktu lalu. 

Hal serupa juga dilakukan Luthfi Assyaukanie. Luthfi yang sedang 
berada di Australia, tak segan-segan menebarkan pemikirannya ke 
masyarakat Indonesia. Bahkan, belakangan ini ia terlihat giat 
menuliskan pemikiran liberalnya tersebut ke sejumlah media massa 
Indonesia. 

Tulisannya yang berjudul Dua Abad Islam Liberal dimuat Kompas, Jumat 
(2/3) lalu. Dalam tulisan tersebut. Luthfi menyebut JIL, lembaga 
yang dibentuk pada 2001 itu sebagai sebuah gerakan pencerahan bagi 
umat Islam di Indonesia. Karenanya, ia pun menganjurkan umat Islam 
untuk gembira menyambut ulang tahun JIL ke-6 ini. Selamat 

[wanita-muslimah] Bunga Yang Mekar

2007-04-04 Terurut Topik agussyafii
Bunga Yang Mekar

Ketika kegembiraan dituturkan melalui cerita maka begitu mudah 
menyebar dan menular menjadi sebuah aktifitas yang membahagiakan 
bagai Bunga Yang Mekar. Demikian halnya dengan tulisan saya yang 
berjudul kegembiraan mendapatkan respon email dari teman-teman 
dimilis. Salahsatu email dari mbak Inayati yang bertanya, Ma Agus, 
orang apa yang paling kuat? Kemudian saya menjawabnya, orang yang 
paling sabar. 

Dia membalas, Salaaah. Yang benar, orang yg 
paling kuat adalah orang yg mengayak gajah untuk memisahkan mana 
gajah yang besar and mana gajah yg kecil.  hehehesorry 
pak...bercanda aja...

Wassalam,
agussyafii
http://agussyafii.blogspot.com






[wanita-muslimah] Re: detikcom : Dibetulkankah???

2007-04-04 Terurut Topik satriyo
apakabar mba mia? lama ya ga jumpa-maya ...,

wah masih ributin FPI ya. kalo memang mau demo FPI aku dukung deh, 
ntar aku kasih tau habib rizieq kalo ada teman2 yang mau demo, biar 
beliau minta tolong aparat juga membantu mengawal agar demonya 
sukses, dan mungkin habib juga akan siapkan kudapan buat para pendemo 
yang mungkin lapar dan haus ... beliau pasti ingin dapat masukan 
tentang cara demo yang baik dan benar dan jauh dari gaya PKI yang 
menghalalkan segala cara termasuk menggunakan partai politik yang 
seolah berpenampilan sosialis.

agar mudah komunikasi ini tlp sekretariat FPI:
02153676617
0215341250

kalo jadi demo kasih kabar ya, saya mungkin akan menyempatkan ikutan 
demo ...

salam,
satriyo

ps: memang menteri kesehatan belum didemo ya soal dbd? bukannya para 
nyamuk udah demo tu sampe banyak yang jatuh korban dirawat? ksian 
kalo jatah para penggiat medis diambil alih FPI, kesannya ko FPI mau 
urusin dan nolong semua orang gitu lohhh ... :-)


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Papernas itu yang dipimpin Dita Indah Sari? Mereka lebih ke 
sosialis 
 bukan komunis.  Kata text book PKI menghalalkan segala cara, 
 sekarang ganti 'FPI menghalalkan segala cara'.
 
 Gimana kalo kita demo FPI, supaya mereka memerangi nyamuk demam 
 berdarah? Kalo di rumah aku ngegebukin nyamuk dengan raket nyamuk, 
 coba orang FPI yang melakukan itu - ketimbang ngegebukin orang.  
 Baru deh kita bisa berhusnuzon sama FPI
 
 salam
 Mia
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha 
 aishayasmina2002@ wrote:
 
  Mba Nadina, betul sekali, memang ada Islam sebagai petunjuk hidup 
 dan Islam yang menurut mba Nadina dikaitkan dengan busana dan 
 teriakan, mereka - massa FPI yang berbusana Islami menurut mereka 
 dan teriakan Allahu Akbar sambil menyerang beringas satu kelompok 
 yang mayoritas perempuan itu membuat saya juga heran luar biasa 
 sebab Rasulullah saja saat perang kan mengajarkan untuk tidak 
 menyerang perempuan, anak-anak dan orang tua sebagai salah satu 
 aturan. 
  
  From : Tri Budi L
  
  
  Saya berhusnu zhon pada saudara-saudara kita di FPI, bahwa tujuan 
 mereka adalah baik. Mereka ingin melindungi bangsa ini dari 
 komunisme. Namun saya sangat prihatin dengan langkah (cara) yang 
 mereka ambil untuk mewujudkan niatnya itu. Mudah-mudahan ada yang 
 menyampaikan keprihatinan saya ini kepada mereka. Cara yang mereka 
 pilih ini justru menjadi kontra produktif bagi perjuangan 
organisasi-
 organisasi Islam. Orang yang tidak suka pada Islam akan dengan 
mudah 
 mengeneralisir dan mengatakan : Nih beginilah organisasi yang 
ingin 
 menegakkan Islam.. Beringas dan kasar. Pdahal FPI hanya satu dari 
 sekian banyak organisasi Islam di Indonesia ini.
 





[wanita-muslimah] IBRAHIM ISA MENGAJAK: - BACA ASWI Ttg Istilah 'GERAKAN 30 SEPTEMBER

2007-04-04 Terurut Topik IBRAHIM ISA Alias BRAMIJN
IBRAHIM ISA MENGAJAK: 

Rabu, 04 APRIL 2007

BACA ASWI Ttg Istilah 'GERAKAN 30 SEPTEMBER' 

Hari Minggu y.l. (01.04.07) dapat dibaca sebuah wawancara yang menarik
sekali. Itu diberikan oleh sejarawan generasi muda kita ASWI WARMAN
ADAM mengenai istilah 'GERAKAN 30 SEPTEMBER, yang menurutnya adalah
lebih obyektif terbanding istilah 'G30S/PKI', versi Orba. 

Kukatakan Aswi Adam adalah sejarawan muda 'KITA'. Karena aku percaya
akan kejujuran Aswi Adam mengenai FAKTA-FAKTA SEJARAH. Sebagaimana
juga aku mempercayai sejarawan muda yang belum lama kukenal, BONNIE
TRIYANA. Kedua-dua sejarawan muda ini, gairah dan serius sekali dalam
meneliti dan menstudi fakta-fakta sejarah yang telah dibengkokkan dan
dipalsu oleh Orba seperti yang antara lain  dilakukan oleh sejarawan
Angkatan Darat, Nugroho Notosusanto, dan sebangsanya. 

Tidak sedikit sejarawan muda dewasa ini, yang berusaha keras untuk
'meluruskan sejarah' (isilah Aswi) Indonesia. Atau seperti istilah
Bonnie 'Mengklarifikasi' fakta sejarah Indonesia. Kiranya tidaklah
berkelebihan untuk menaruh harapan terhadap sejarawan-sejarawan
generasi baru, seperti Aswi dan Bonnie, juga Bambang Purwanto, dan
lain-lainnya. Mereka gairah, maju terus meski menghadapi pelbagai
rintangan. Termasuk ancaman dan intimidasi 'preman' seperti yang
dialami oleh Aswi Adam dan keluarganya belakangan ini. Rintangan dan
intimidasi tsb dilakukan terhadap setiap usaha untuk mengungkap
kebenaran, membeberkan fakta-fakta sejarah Indonesia, khususnya yang
menyangkut masa sejak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia; lebih
khusus lagi yang menyangkut sekitar 'Peristiwa 1965'. Karena adalah
pada periode itu, selama lebih dari 30 tahun Orba telah
memutarbalikkan fakta-fakta sejarah Indonesia. Dan belakangan ini, --
memuakkan sekali, sampai-sampai Kejaksaan Agung ikut-ikutan, dengan
keputusannya melarang buku-buku sejarah kurikulum 2004, yang tidak
mencantumkan nama 'PKI' sesudah nama 'G30S'.

Harapanku bertambah besar terhadap para sejarawan muda kita yang
berani dan  mampu menangkis 'brainwashing' Orba, antara lain setelah
membaca tulisan-tulisan (Adam dan Bonnie). Lebih mengesankan lagi dari
perkenalan pribadi dengan Aswi di Leiden beberapa tahun yang lalu, dan
baru-baru ini pertemuan dan percakapanku dengan Bonnie. Ketika 
mendengarkan tuturnya mengenai pemahamannya tentang sejarah negeri dan
bagsa kita. Di sini  kiranya perlu disebut satu nama lagi dari
generasi muda kita yang berusaha keras menyajikan fakta-fakta yang
benar sekitar sejarah bangsa kita, seperti Lexi Rambadetta (dengan
cameranya), dengan siapa baru ini saja aku terlibat dalam percakapan
panjang lebar menyangkut masa kini dan haridepan Indonesia, serta
peranan kaum muda di dalamnya.

*   **

Wawancara Aswi seperti yang diberikannya kepada dua orang jurnalis
TEMPO,  Endri Kurniawati dan fotografer Bismo Agung, telah disiarkan
oleh TEMPO dan mailist WAHANA, kemudian disiarkan-ulang di bawah ini. 

*   *   *


ISTILAH 'GERAKAN 30 SEPTEMBER' LEBIH OBYEKTIF
Asvi Warman Adam, Sejarawan

(TANYA: Istilah apa yang digunakan untuk menyebut pembunuhan enam
jenderal pada 30 September 1965 ketika itu)
   
JAWAB: Pada 1 Oktober 1965, istilah yang dipakai adalah Gerakan 30
September. Tidak disingkat menjadi G-30-S, tapi ditulis penuh. Itu
menurut dokumen yang dikeluarkan pada 1 Oktober. Dalam
perkembangannya, bahkan 40 hari setelah peristiwa itu, Jenderal
Nasution menulis buku yang diterbitkan Departemen Pertahanan berjudul
40 Hari Kegagalan G30S. Istilah G-30-S itu dipakai sampai
pertengahan Desember 1965. Pelakunya sendiri menyatakan Gerakan 30
September. 
   
(TANYA - Siapa pelakunya?)
   
JAWAB:   Untung, Latif, memakai istilah itu. Dalam dokumennya, Untung
menggunakan istilah Gerakan 30 September. 
   
(TANYA -Dokumen apa itu?) 
   
JAWAB -  Dokumen yang mereka keluarkan pada hari pertama (setelah
pemberontakan) yang menyatakan mereka membentuk Dewan Revolusi dan
lain-lain. Tapi gerakan itu mereka sebut sebagai Gerakan 30 September. 
Setelah itu Bung Karno menggunakan istilah Gestok, Gerakan Satu
Oktober. Itu ditandingi oleh Angkatan Darat dan kelompok Islam dengan
istilah Gestapu untuk diasosiasikan dengan Gestapo (Nazi-Jerman).
Tapi, kalau dilihat dari bahasa Indonesia, itu kan kurang tepat. Sejak
awal ada pertarungan antara Gestok dan Gestapu. Baru setelah 1966
dipakai istilah PKI.
   
(TANYA - Sejak Orde Baru berkuasa?) 
   
JAWAB - Ya, sejak Soeharto makin kuat kedudukannya dipakai istilah
G-30-S/PKI. Alasan lainnya, ketika itu ada Mahkamah Militer Luar Biasa
(Mahmilub). Yang diadili pertama kali adalah Nyono, Ketua CC PKI
Jakarta Raya. Sejak itu dikaitkan (dengan PKI). Tapi kita tahu yang
diadili bukan hanya pengurus PKI. Tapi juga perwira Angkatan Darat
(AD), Angkatan Udara (AU), Wakil Perdana Menteri, dan Menteri Luar
Negeri Soebandrio, yang bukan pengurus PKI, bukan anggota AD atau AU. 
adi ada empat kelompok yang diadili. Di pengadilan, pelakunya
dinyatakan terbukti terlibat makar. Tapi tidak 

[wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna (An-Nisa 34)

2007-04-04 Terurut Topik satriyo
Subhanallaah! Brother Yusuf Estes sungguh sangat bijak dalam mencoba 
memberikan jawaban atas pertanyaan khususnya untuk ayat 34 surat 
Annisa ini.

Terima kasih mba atas sharingnya ...!

satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Satu lagi penjelasan perihal topik yang sedang dibicarakan, yaitu 
memukul
 isteri.
 Diuraikan oleh Sheikh Yusuf Estes, seorang mantan pendeta dari 
Texas, USA 
 di web sitenya : www.shareislam.com atau di link tsb di bawah ini:.
 
 http://www.islamtomorrow.com/articles/women_treatment.htm
  
  
 Question:
  
 Could you please tell me why the Quran tells men to beat them 
meaning
 their wives? (chapter 4, verse 34)
  
 Answer:
  
 Thank you for asking about Islam. It is our committment to try our 
best to
 provide answers to questions to the best of our ability. However, 
sometimes
 we come across questions for which we do not have answers. In this 
case we
 will refer you to others who may be able to provide you with proper 
answers.
  
 Please be aware that we as Muslims, must never lie about anything,
 especially our religion.
  
 Secondly, we do have the original text of the Quran and the 
preserved
 teachings of Muhammad, peace be upon him. This enables us to verify 
exactly
 what was said, intended and taught by Muhammad, peace be upon him, 
as being
 the religion of Islam.
  
 Third, I would like to remind myself and all who read this in the 
future
 that not all questions are purely questions. Some contain 
statements and
 implications, that may or may not be true.
  
 Finally, it is important to keep in mind anytime we discover 
something in
 the answers to actually be better than what we already have, we 
should be
 committed to change our position and accept that which is true over 
that
 which is false and take that which is better for that which is 
inferior.
  
 After taking all of the above into consideration, if we find that 
the answer
 to this question provides us with a better approach to 
understanding what
 Almighty God has provided us with as a way of life on this earth 
and in the
 Next Life, we should then make the logical decsion to begin to 
worship Him
 on His terms.
  
 Having said that, let us now look to the particular verse in 
question in the
 original text (Arabic), followed by the phonetic sounds in Latin 
letters and
 then finally, followed by a translation of the meaning to the 
English
 language by experts in both Arabic and in Quranic meanings.
  
   
 Transliteration
 Alrrijalu qawwamoona AAala alnnisa-i bima faddala Allahu baAAdahum 
AAala
 baAAdin wabima anfaqoo min amwalihim faalssalihatu qanitatun 
hafithatun
 lilghaybi bima hafitha Allahu waallatee takhafoona nushoozahunna
 faAAithoohunna waohjuroohunna fee almadajiAAi waidriboohunna fa-in
 ataAAnakum fala tabghoo AAalayhinna sabeelan inna Allaha kana 
AAaliyyan
 kabeeran
  
 Explanation (tafsir) of Sura 4:34
 Here is the translation of meaning of the verse as best can be 
defined
 according to the rules of understanding Quran with the explanations
 following this translation:
  
 Men are the protectors and maintainers of women, because Allah has 
made one
 of them to excel the other, and because they spend (to support 
them) from
 their means. Therefore the righteous women are devoutly obedient 
(to Allah),
 and guard in the husband's absence what Allah orders them to guard 
(e.g.
 their chastity, their husband's property, etc.). Regarding the 
woman who is
 guilty of lewd, or indecent behavior, admonish her (if she 
continues in this
 indecency then), stop sharing her bed (if she still continues doing 
this
 lewd behavior, then), [set forth for her the clear meaning of either
 straighten up or else we are finished and when she returns to proper
 behavior take up sharing the bed with her again], but if she 
returns in
 obedience (to proper behavior and conduct) then seek not against 
them means
 (of annoyance). Surely, Allah is Ever Most High, Most Great.
  
 Meaning of the Words
 For the three words fa'izu, wahjaru, and wadribu in the original, 
translated
 here `speak to them in a persuasive manner', `leave them alone (in 
bed - fi
 l-madage'),' and `have intercourse', respectively, see Raghib Lisan 
al-'Arab
 and Zamakhsari. Raghib in his Al-Mufridat fi Gharib al-Qur'an gives 
the
 meanings of these words with special reference to this verse. Fa-
'izu, he
 says, means to 'to talk to them so persuasively as to melt their 
hearts.'
  (See also v.63 of this Surah where it has been used in a similar 
sense.)
  
 Hajara - Wahjaru (do not touch or moleste them)
 Hajara, he says, means to separate body from body, and points out 
that the
 expression wahjaru hunna metaphorically means to refrain from 
touching or
 molesting them. Zamakhshari is more explicit in his Kshshaf when he 
says, 
 do not get inside their blankets.' 
  
 Here is the translation of meaning of the verse as best can be 
defined
 according to the rules of understanding 

[wanita-muslimah] Pesantren Dalam Tarik-menarik Partai Politik

2007-04-04 Terurut Topik Sunny
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/042007/04/0902.htm


Pesantren Dalam Tarik-menarik Partai Politik
Oleh Dr. H. FADLIL MUNAWWAR MANSHUR, M.S. 
  Pesantren dan partai politik sesungguhnya dua entitas yang agak berjauhan. 
Pesantren lebih identik dengan pendidikan yang bersentuhan dengan keilmuan dan 
moralitas, sedangkan partai politik lebih dekat pada upaya bersama untuk 
meraih, mempertahankan, dan merebut kekuasaan. 

Pesantren dalam kehidupan kesehariannya sibuk dengan kajian kitab yang membahas 
pandangan ulama-ulama klasik dan modern tentang berbagai disiplin ilmu agama 
Islam, sedangkan partai politik sibuk dengan penyusunan platform partai dengan 
segala strategi dan taktik politik untuk memperoleh kekuasaan demi memajukan 
bangsa dan negara serta menyejahterakan rakyat.

Di pesantren telah tertanam budaya tanpa pamrih dalam mengerjakan apa saja yang 
diperintahkan kiai, asal pekerjaan itu baik dan bermanfaat untuk umat dan orang 
banyak. Dalam tradisi pesantren, sikap ini disebut ikhlas dan patuh. Misalnya, 
kiai mengisyaratkan kepada para santrinya untuk memilih partai politik 
tertentu, maka mereka mematuhinya dengan dasar bahwa partai politik yang 
dipilihnya itu akan menegakkan politik moral, bukan hanya politik kekuasaan. 

Adapun di partai politik, budaya tanpa pamrih dan politik moral merupakan 
sesuatu yang kecil kemungkinan terjadi karena setiap tindakan yang dilakukan 
anggota partai telah terbentuk beberapa rumus politik, yaitu, (a) siapa 
mendapatkan apa?, (b) siapa mengalahkan siapa?, (c) siapa yang menjadi 
saingan?, dan (d) siapa yang menjadi teman seiring?. Jadi, di pesantren telah 
terbangun citra bahwa partai itu semestinya membangun politik moral sebagai 
salah satu basis utamanya dalam meraih dan mempertahankan kekuasaan. Dengan 
demikian, politik kekuasaan yang sudah menjadi ciri utama partai politik harus 
didampingi dengan politik moral agar kekuasaan yang diraihnya tidak mengarah 
pada penghalalan segala cara.

Sebuah pesantren bisa muncul dan terkenal biasanya karena ketokohan dan aura 
keulamaan kiainya. Kiai dalam konteks ini adalah simbol masyarakat santri yang 
santun, pandai, dan berwibawa yang sangat dihormati dan dicintai pengikutnya, 
bahkan oleh masyarakat luas yang simpati kepadanya. Pada sisi lain, partai 
politik pun bisa berkembang menjadi besar, di samping karena sistem yang 
dibangunnya baik dan modern juga karena pemimpin partainya pintar dan memiliki 
karisma besar yang mampu menyedot perhatian dan simpati masyarakat luas. Itulah 
sebabnya pemimpin partai itu harus mampu menjadi magnet yang dapat merebut 
simpati rakyat dan harus berupaya sekuat tenaga untuk menyejahterakan rakyat 
pendukungnya. 

Dalam konteks politik moral, bagi pesantren, politik hanyalah instrumen 
keduniaan untuk meraih kekuasaan dalam rangka ibadah kepada Allah SWT. Kaidah 
ini mempunyai konsekuensi bahwa apabila, misalnya, partai politik itu tidak 
mampu memotivasi dan mengarahkan masyarakat pendukungnya untuk meraih kekuasaan 
berdasarkan politik moral, politik itu menjadi tidak berguna sama sekali. Bagi 
masyarakat pesantren, politik harus dijalankan secara santun dan menurut kaidah 
politik moral yang kemudian bisa membimbing para pemegang amanah kekuasaan agar 
tidak keluar dari rel moral agama. Hal ini perlu ditekankan karena saat ini 
banyak orang yang tergelincir ke dalam low politics, yaitu politik praktis yang 
selalu mempragmatiskan persoalan yang seharusnya berada di atas nilai-nilai 
luhur agama dan susila. 

Jadi, sebuah pesantren seharusnya dapat memosisikan dirinya secara tepat dalam 
arus besar (mainstream) politik nasional dan politik daerah agar jati dirinya 
tetap terjaga dan citranya sebagai lembaga pendidikan tetap terpelihara. Hal 
ini memang sangat sulit karena pesantren senantiasa berada dalam arus 
persaingan kekuatan-kekuatan politik yang mengharapkan dukungan moral dan 
kontribusi suara politik dari pesantren ini melalui figur kiainya.

Ketika zaman Orde Baru, tidak sedikit pesantren yang dipandang lebih condong ke 
sebuah partai politik besar yang ketika itu menjadi penguasa negeri ini. Akan 
tetapi pada zaman reformasi, ketika perundang-undangan politik Indonesia 
menerapkan sistem multipartai, tidak sedikit pula pesantren yang menggeser 
bandul politiknya ke partai-partai politik baru. Perubahan orientasi dan 
kontribusi suara kiai ke partai-partai politik baru diibaratkan sebuah 
pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu, yang kemungkinan akan 
mencair kembali setelah bulan madu itu selesai.

Sikap para kiai terhadap perubahan politik nasional memang beragam. Ada yang 
akomodatif, tetapi ada pula yang konfrontatif. Sikap-sikap semacam itu 
dipandang wajar karena pesantren adalah entitas yang sengaja diciptakan khusus 
untuk pendidikan Islam, bukan untuk bermain politik. Tidaklah mengherankan 
apabila ada sejumlah kiai yang ingin mencoba terjun ke dunia politik sebagai 
ijtihadnya untuk mewarnai kehidupan politik yang dikategorikan 

[wanita-muslimah] Geger Penistaan Islam di Malang

2007-04-04 Terurut Topik caklis
 Geger Penistaan Islam di Malang  

hidayatullah.com, Rabu, 04 April 2007

//Puluhan wanita berjilbab dan  pria berbaju Muslim bernyanyi. Lalu, 
Al-Qur'an itu berada sejajar dengan kaki mereka ...itulah sekelumit
penistaan agama di Malang//

Hidayatullah.com—Puluhan pasangan menari dan bernyanyi. Para wanitanya
berjilbab dan yang pria berbaju koko layaknya seorang Muslim dan
Muslimah. Jangan keliru, mereka bukan warga Muslim. Tapi, warga
berstatus agama lain.

Penampilan mereka yang terekam dalam video inilah yang minggu-minggu
ini `menggegerkan' kota Batu Malang. Tak hanya kota di kota Apel,
video itu juga telah beredar di Pasuruan, Madura dan bahkan sampai ke
luar negeri.

Saya mendapatkanya dari teman,  minggu lalu,  kata Linda, seorang
TKW asal Indonesia yang bekerja di Hongkong.  Di sini sudah ramai pak
orang lihar VCD nya, tambah Agus,  (22) mahasiswa sebuah perguruan
tinggi di  Malang .

Video berdurasi sekitar satu jam itu menceritakan aktivitas sekitar 30
orang yang melakukan ritual khusus. Penampilan peserta seperti terekam
dalam VCD, cukup beragam. Peserta laki-laki ada yang memakai sarung
dan ada juga yang memakai celana.

Sementara, peserta perempuan sebagian terlihat memakai jilbab. Selama
durasi 60 menit lima detik itu tergambar aktivitas kelompok yang
dikomando seorang pemimpin. Setelah memberi pengarahan dan instruksi,
sang pemimpin lalu mengangkat Al-Qur'an dan mengarahkan peserta lain
untuk berdiri melingkar.

Tak beberapa lama, dalam gambar, Al-Quran sudah berada di lantai.
Sejajar dengan kaki para peserta yang mengitarinya.

Di belakang mereka, terpampang tulisan Lembaga Pelayanan Mahasiswa
Indonesia (LPMI) sebagai penyelenggara. Kegiatan ini dilakukan di
salah satu hotel di Kota Batu mulai 17-20 Desember 2006.

Salah seorang pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang,
Nidhom Hidayatullah mengatakan, kasus ini sebagai penistaan dan
pembajakan identitas Islam. Ini bukan kasus biasa. Ini adalah
pembajakan identitas Islam, ujarnya saat dihubungi www.hidayatullah.com

Pihak MUI sendiri, sebagaimana disampaikan Nidhom, sudah melaporkan
kasusnya ke pihak Polwil Malang dan MUI Pusat. Kami sudah
melaporkannya. Sebab sebagian masyarakat sudah resah, tambahnya.

Kapolwil Malang, Kombes Pol M Amin Saleh, sebagaimana dikutip harian
Surya  (3/4) telah memeriksa lima lebih orang sebagai saksi. Mereka
adalah peserta yang tergabung dalam forum itu.  [gus/hud/cha]

 

Untuk detil berita isi rekaman, ikuti terus di www.hidayatullah.com
edisi besok




[wanita-muslimah] Fwd: [syiar-alsofwah] DI ANTARA UCAPAN KENABIAN PERTAMA

2007-04-04 Terurut Topik anNajiyah . notLong . com
Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh

Berikut saya copy-kan sebuah artikel menarik.
Semoga bermanfaat  menambah ilmu bagi kita semua.

Wassalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh
*Harap di-forward ke saudara/i lainnya
--
Haryo 4 Dakwah
http://anNajiyah.notLong.com http://annajiyah.notlong.com/ -- Islamic
download, up to 250 KB/sec!
--~--~-~--~~~---~--~~
Jika email ini ditandai sebagai spam/ bulk/ junk / mass, harap tandai ulang
sebagai NOT spam/ bulk/ junk / mass!
--~--~-~--~~~---~--~~


-- Forwarded message --
From: Mailinglist alsofwa 
Date: Mar 30, 2007 8:49 AM
Subject: [syiar-alsofwah] DI ANTARA UCAPAN KENABIAN PERTAMA

Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh
Semoga Netters Syiar al-Sofwa senantiasa dalam lindungan Allah Ta'ala


DI ANTARA UCAPAN KENABIAN PERTAMA
Rabu, 28 Maret 07, selengkapnya klik di sini:
http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatannurid=421

Banyak orang yang terbiasa mengucapkan kalimat, Malu dong! yang merupakan
ungkapan untuk mengecam dan diarahkan kepada orang yang menentang syari'at
Allah subhanahu wata'ala, melakukan sesuatu yang diharamkan-Nya atau
menyepelekan suatu kewajiban dan kurang berlaku sopan terhadap sesama
manusia dalam bentuk apa pun.! Benar, sesungguhnya itu adalah ungkapan yang
memiliki makna dan misteri.

Kerapnya ungkapan seperti itu dilontarkan merupakan pertanda adanya
kecemburuan dan kepekaan yang tidak lain merupakan salah satu dari metode
beramar ma'ruf nahi munkar, yang pantas diterapkan terhadap sekelompok
manusia yang tidak mempan dengan cara-cara yang lain dan perilaku maksiatnya
telah mencapai puncaknya hingga secara terang-terangan melakukannya tanpa
rasa takut kepada Allah subhanahu wata'ala dan rasa malu kepada sesama
manusia. Pelecehan terhadap hak-hak makhluk yang dia lakukan telah sampai
kepada batasan di mana orang-orang harus mengatakan kepadanya, Malu dong!'
tersebut.

Sekalipun demikian, terkadang kita tidak mengetahui makna malu itu sendiri,
bahkan sebagian kita tidak memahami perbedaan antara malu 'syar'i' dan malu
bukan 'syar'i', demikian juga malah ada di kalangan kita yang tidak mengenal
nilai malu tersebut.!

Kedudukan Sifat Malu

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah
malu. (HR. Malik dan Ibn Majah dengan sanad Hasan)

Saking pentingnya sifat malu dan tingginya kedudukannya, maka ia merupakan
karakteristik Dien ini dan juga semua agama terdahulu. Ia merupakan salah
satu dari sekian syari'at-syari'at terdahulu yang tidak dihapus. Oleh karena
itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
Sesungguhnya di antara ucapan kenabian pertama yang didapati manusia adalah
(ungkapan), Bila engkau tidak malu, maka lakukanlah apa yang kamu mau.
(HR. al-Bukhari dan Abu Daud)

Dan cukuplah untuk menunjukkan betapa kedudukan malu sangat tinggi,
penilaian bahwa ia merupakan sebagian dari iman dan jalan menuju surga.
Lawannya adalah badza' (ucapan cabul, jorok). Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, Malu merupakan bagian dari iman dan iman itu di surga
sedangkan badza' (ucapan cabul) itu merupakan bagian dari jafa' (tabi'at
kasar) dan jafa' (tabi'at kasar) itu di neraka. (HR. at-Turmudzi, Hasan
Shahih)
Definisi Malu

Para ulama mendefinisikan malu secara bahasa yakni perubahan dan kekalahan
diri yang dialami manusia akibat rasa takut dicela. (Fath al-Bari, I:56)

Sedangkan definisi malu secara istilah syari'at adalah sifat yang mendorong
diri menghindari hal yang buruk dan mencegah ketidak-optimalan dalam
memberikan hak kepada pemiliknya. Oleh karena itu, dalam hadits dikatakan,
Malu itu semuanya baik. (Fat-h al-Bari, I:56)

Malu Adalah Sebagian Dari Iman

Malu merupakan tanda kebaikan dan salah satu dari cabang iman sebagaimana
sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Iman itu memiliki tujuh
puluh tiga-an (tujuh puluh tiga hingga tujuh puluh sembilan) cabang, dan
malu merupakan bagian dari iman. (HR. al-Bukhari). Pertanyaan penting di
sini, mengapa malu merupakan bagian dari iman? Mengapa pula ia disebutkan
secara tersendiri dari sekian cabang-cabang iman? Ada pun mengapa ia
merupakan bagian dari iman, hal ini karena seperti yang dikatakan, Ibn
Qutaibah rahimahullah, Sesungguhnya malu mencegah pemiliknya dari melakukan
perbuatan maksiat sebagaimana iman mencegahnya, maka dinamakan dengan iman.
Sebagaimana juga sesuatu dinamakan dengan nama yang mewakilinya.

Ibn al-Atsir rahimahullah berkata, Malu yang merupakan watak merupakan
bagian dari iman. Ia juga sesuatu yang dihasilkan (bukan eksis dengan
sendirinya) sebab dengan sifat malunya, si pemalu akan terputus dari
perbuatan-perbuatan maksiat sekalipun bukan sebagai tameng atau pencegah
baginya. Maka jadilah ia seperti iman yang memutus antara pelaku maksiat dan
kemaksiatan. Malu dijadikan sebagian iman karena iman terbagi kepada sikap
mengikuti perintah Allah subhanahu wata'ala dan berhenti dari 

[wanita-muslimah] Re: detikcom : Dibetulkankah???

2007-04-04 Terurut Topik Mia
Iya, kita lagi ngomongin FPI lantaran detik.com dan media lain 
menampilkan anggota FPI dkk yang menyerang kelompok lain.  Anarkis 
kan?  Mereka mungkin saling mensomasi, biasalah - tapi gimana 
kesaksian orang banyak, media dan laporan polisi?

Kalau Pak Satriyo suka ketemu Pak Habib Rizieq tolong disampaikan 
saja, kelompok anarkisnya bisa memanfaatkan energinya, gebukin 
nyamuk demam berdarah.  Ini pekerjaan semua orang kan bukan petugas 
kesehatan saja, lha di rumah masing2 kita semua 'anarkis' gebukin 
nyamuk pake raket..:-) 

Nah, apabila FPI pingin masuk sorga, fatwanya gebuklah nyamuk 
DB..sekalian menyalurkan energi, sekalian dapet pahala (dan mungkin 
bayaran juga...:-)

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 apakabar mba mia? lama ya ga jumpa-maya ...,
 
 wah masih ributin FPI ya. kalo memang mau demo FPI aku dukung deh, 
 ntar aku kasih tau habib rizieq kalo ada teman2 yang mau demo, 
biar 
 beliau minta tolong aparat juga membantu mengawal agar demonya 
 sukses, dan mungkin habib juga akan siapkan kudapan buat para 
pendemo 
 yang mungkin lapar dan haus ... beliau pasti ingin dapat masukan 
 tentang cara demo yang baik dan benar dan jauh dari gaya PKI yang 
 menghalalkan segala cara termasuk menggunakan partai politik yang 
 seolah berpenampilan sosialis.
 
 agar mudah komunikasi ini tlp sekretariat FPI:
 02153676617
 0215341250
 
 kalo jadi demo kasih kabar ya, saya mungkin akan menyempatkan 
ikutan 
 demo ...
 
 salam,
 satriyo
 
 ps: memang menteri kesehatan belum didemo ya soal dbd? bukannya 
para 
 nyamuk udah demo tu sampe banyak yang jatuh korban dirawat? ksian 
 kalo jatah para penggiat medis diambil alih FPI, kesannya ko FPI 
mau 
 urusin dan nolong semua orang gitu lohhh ... :-)
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote:
 
  Papernas itu yang dipimpin Dita Indah Sari? Mereka lebih ke 
 sosialis 
  bukan komunis.  Kata text book PKI menghalalkan segala cara, 
  sekarang ganti 'FPI menghalalkan segala cara'.
  
  Gimana kalo kita demo FPI, supaya mereka memerangi nyamuk demam 
  berdarah? Kalo di rumah aku ngegebukin nyamuk dengan raket 
nyamuk, 
  coba orang FPI yang melakukan itu - ketimbang ngegebukin orang.  
  Baru deh kita bisa berhusnuzon sama FPI
  
  salam
  Mia
  




[wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna (An-Nisa 34)

2007-04-04 Terurut Topik Mia
Kesimpulannya pemahaman Laleh Bakhtiar, Ibu Musdah dan Pak Yusuf 
Estes ini sejalan, bahkan ada cross-cut nya yaitu 'leave them alone' 
atau 'go away', slangnya mungkin egepe-lah. Kira-kira gitu kan, kalo 
saya nggak salah baca?

Emang udah waktunya digali lagi pemahaman kita. Buku lama yang saya 
baca pertama kali tentang makna 'idrib' ini dari Fetima Mernissi, 
yaitu 'leave them alone'.  Dan baru-baru ini dari Prof. Jeffrey Lang.

Yang saya kurang ngerti, penafsiran Fatima Mernissi yang sudah lama 
sekali itu dikritik keras oleh jumhur ulama.  Mungkin kita orang 
Indonesia nggak terlalu ngeh, karena dalam pikiran bawah sadar kita, 
toh kita nggak memahaminya secara harafiah 'memukul' gitu, kan.  
Tapi dalam konteks budaya negaranya sendiri Pakistan (dan Timur 
Tengah), Fatima Mernissi dan perempuan2 lainnya jelas mengalami 
trauma dari praktek diskriminasi terhadap perempuan yang didukung 
tafsiran sempit pada Quran seperti itu.

Alhamdulillah, sekarang keberanian Fatima Mernissi membuahkan hasil. 
It's long over due. Kali ini Pak Janoko akan menggumam nurutin 
iklan: Mernissi...emang bikin bangga...:-)

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Satu lagi penjelasan perihal topik yang sedang dibicarakan, yaitu 
memukul
 isteri.
 Diuraikan oleh Sheikh Yusuf Estes, seorang mantan pendeta dari 
Texas, USA 
 di web sitenya : www.shareislam.com atau di link tsb di bawah ini:.
 
 http://www.islamtomorrow.com/articles/women_treatment.htm
  
  
 Question:




[wanita-muslimah] Bunuh Diri

2007-04-04 Terurut Topik Aisha
Terima kasih mas Donnie, derajat integrasi sosial rendah itu apa bisa dikaitkan 
dengan masyarakat tanpa empati seperti yang dikatakan psikolog itu (kalau tidak 
salah pak Limas Sutanto)? Terus untuk kasus alturistik suicide apa ini ada 
kaitannya dengan satu istilah Karen Amstrong (The Great Transformation) yaitu 
kesalehan militan? saya belum baca bukunya, hanya baca tulisan tinjauan buku 
ini dari pak Sumardianta.

salam Aisha

---

From : Donnie Ahmad

Mbak Aisha kalau pake teorinya Emile Durkheim, yang terkenal dengan penelitian 
sosiologinya tentang suicide. Kecenderungan bunuh diri tergantung dua faktor 
penting:
1. Derajat integrasi/kohesi sosial
2. Derajat kontrol sosial

Kalau derajat integrasi sosial rendah (misalnya masarakatnya sangat 
individualistik lu-lu gue-gue sekali), atau derajat kohesi sosial sangat tinggi 
(misal pada penganut sekte/aliran keagamaan yang sangat radikal) maka intensi 
untuk melakukan bunuh diri akan tinggi. Yang satu karena merasa kesepian yang 
sangat, yang kedua karena masalah
keyakinan yang membuta (sering disebut altruistik suicide) dan sepertinya 
menjelaskan apa yang dilakukan oleh para pembom bunuh diri.

Demikian juga kalau derajat kontrol sosialnya sangat rendah (masyarakat yang 
anomie, tanpa kontrol sosial sama sekali) atau dalam situasi dimana kontrol 
sosial sangat tinggi dan individu tidak punya kontrol sama sekali terhadap 
dirinya (misalnya seorang budak), maka tendensi untuk melakukan bunuh diri juga 
menjadi meningkat.

Dalam kasus ibu tadi sepertinya kedua faktor tadi berpengaruh. Dilihat dari 
faktor kohesi sosial, sepertinya mereka merupakan individu yang kesepian 
ditambah perubahan sosial yang sangat turbulen saat ini sepertinya menciptakan 
masyarakat yang anomie, chaotic. jadi yah paling gampang menyudahi jiwanya saja.

regards,
Donnie
==
 Saya pernah baca pendapat seorang psikolog, katanya gejala bunuh diri ini
 juga berkaitan dengan masyarakat yang miskin empati, serem ya? Masyarakat
 yang tidak punya kepedulian, yang tidak mampu merasakan penderitaan orang
 lain. Khusus berkaitan dengan ibu-ibu bunuh diri ini memang seharusnya dia
 tidak merasa hidup sendiri menanggung beban kehidupan, seharusnya memang
 yang terdekat (suami) yang seharusnya mampu jadi orang yang menjadi curhatan
 si istri dan mampu memberi ketenangan bagi istrinya. Ini mungkin berkaitan
 dengan konsep belahan jiwa itu ya mba Rita? Lihat wawancara seorang suami/
 ayah di tv yang kehilangan sitri dan anaknya karena demam berdarah, membuat
 saya sedih, suami ini mengatakan bahwa rasa kehilangan terdalam itu ketika
 dia tidur sendirian, dia selalu ingat istrinya, bukan masalah karena dia
 tidak punya pasangan seks lagi, tapi dia kehilangan sebagian jiwanya
 (belahan jiwa), karena setiap malam menjelang tidur, mereka-suami istri ini
 sering ngobrol saling
 curhat, cerita kegiatan dan pengalaman masing-masing di siang harinya,
 mereka saling menceritakan kebahagiaan, kesedihan, kejengkelan, dll yang
 dialaminya sehingga dari hari ke hari mereka semakin dekat, semakin kuat
 menghadapi apapun kehidupan yang keras ini. Ini mungkin konsep rumah tangga
 sakinah mawadah wa rahmah ini ya? Dengan konsep ini yang tentunya mengandung
 nilai kesetaraan antara suami istri (sama-sama manusia yang harus dihormati,
 disayang, dihargai, dll), kasus househusbands bukan masalah lagi, tergantung
 kesempatan yang ada untuk kebaikan semua anggota keluarga.

 salam
 Aisha



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Indigenous - Suami yang Gak bikin Depresi :-)

2007-04-04 Terurut Topik Aisha
Pak Jano,
Saya membaca di tabloid Nova yang kelompok Kompas Gramedia, no 997/XX (2-8 
April 2007) halaman 34-35. Silahkan baca sendiri, disana ada foto dan 
pernyataan dari yang berwajib (Kapolsek Turi, Sleman) AKP Hendrikus Suparno 
yang menjelaskan ada jamu dan kapsul yang berjumlah 10 bungkus + satu cairan 
dari kamar korban. Ada juga Dyah Sulistyorini dari Balai Besar Pengawas Obat 
dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta yang di fotonya memperlihatkan satu dari 10 
bungkus jamu - terlihat plastik berisi bubuk berwarna kuning, dengan tulisan di 
plastiknya 2 sendok makan+soda, 4 kali sehari. Ada juga kapsul tanpa merek, 
lalu cairan berwarna coklat kehitaman.

Kenapa saya harus menjelaskan definisi jamu? Di berita itu dijelaskan tentang 
jamu malah judulnya Jamu Pelangsing Renggut Korban, di toko, kios, warung 
juga bertebaran jamu. Di media massa juga ada iklan jamu. Apa pak Jano ada 
hubungannya dengan jamu? Jika iya, kenapa tanya orang lain untuk menjelaskan 
jamu? Silahkan bagi pengetahuan anda tentang jamu jika anda tahu tentang jamu.

Kenapa pula teman-teman di milis harus bingung membaca tulisan saya, setiap 
orang juga kan tidak hanya mendapat informasi dari milis saja, buktinya mba 
Yulia menceritakan versi lain dari kasus ini yang dari televisi. Dokter Donnie 
menjelaskan dari sisi bunuh dirinya.

salam
Aisha
--
Jano - ko :
Tolong dong Aisha sebutkan sumbernya, Aisha membaca dari koran / harian apa 
atau Aisha hanya dapat informasi dari pihak ketiga ?

Inga...inga...dalam statemen Aisha diatas menyebutkan ada unsur  campuran 
sianidanya  yang merupakan bahan kimia dan bukan jamu / medicinal plants. 
Tolong dijelaskan, sianidanya tersebut jadi satu kesatuan dengan serbuk jamu 
yang ada didalam kapsul atau terpisah dengan serbuk jamu yang ada didalam 
kapsul tersebut ?

Jano-ko minta penjelasan kepada Aisha tentang definisi jamu, supaya teman-temin 
yang membaca pernyataan Aisha tidak pada kebiungan.

Inga...inga...jamu merupakan I N D I G E N O U S H E R B A L yang dilindungi 
oleh HAM ( Hak Asasi Manusia ) dan dilindungi oleh Undang - Undang NKRI dan 
masuk dalam GBHN.

Ditunggu penjelasan dari Aisha tentang definisi JAMU
---
Aisha :
Ibu ini suaminya TKI yang mau pulang beberapa bulan lagi dan dia ingin terlihat 
lebih langsing sehingga makan jamu bubuk itu, tapi herannya ada campuran 
lainnya berwarna gelap dan berbau menyengat, ternyata ada campuran sianida-
nya, jadi aneh juga - ibu ini tidak tahu jamunya mengandung racun atau memang 
mau bunuh diri? Ibu ini meninggal, adik sepupunya penasaran, menjilat sisa jamu 
itu, meninggal pula. Jadi ati-ati dengan jamu pelangsing ini.



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Suami yang Gak bikin Depresi :-)

2007-04-04 Terurut Topik Aisha
Mba Yulia,
Saya baca cerita versi bunuh diri lengkap dengan foto korban, anak korban, ayah 
korban, adik sepupunya yang ikut meninggal, petugas BPOM yang memeriksa jamu 
yang tersisa, Kapolsek Turi AKP Hendrikus Suparno itu di tabloid keluarga Nova. 
Judul tulisannya Jamu Pelangsing Renggut Korban yang terbit Senin 2 April 
2007. Tabloid ini mungkin naik cetak minggu malam ya? Setelah posting ke WM dan 
KS, saya melihat tv sekilas, ternyata dari hasil penelitian polisi selanjutnya 
seperti yang diceritakan mba Yulia, ada sms di hp-nya korban yang menanyakan 
cara meracik jamu itu. Polisi memang mencari darimana korban mendapat 
bungkusan2 jamu itu. Dari pengakuan pemberi jamu itu yang laki-laki selingkuhan 
korban, korban hamil dan minta dicarikan jamu untuk menggugurkan karena 
suaminya mau pulang dari Brunei sebagai TKI. Korban memang mengatakan ke 
keluarga ingin menurunkan berat badannya yang subur, jadi ada anggapan itu jamu 
pelangsing.

Betul, ketika terjadi hubungan seks di luar nikah, maka yang hamil kan wanita, 
maka jika para pelaku ingin menghilangkan hasil dari hubungan seks ini, bisa 
dipastikan korbannya wanita, mencoba berbagai cara pengguguran yang bisa 
menghilangkan nyawa. Dalam kasus ini pelakunya bisa ditangkap karena masih ada 
sms di hpnya korban, yang lain mungkin pihak laki-lakinya lolos dari jeratan 
hukum walaupun yang wanitanya mati karena aborsi.

salam
Aisha 
-
From : Yulia Artati
mbak Aisha,
Sekedar melengkapi, menurut berita terakhir yg saya dengar di TV, wanita yg 
minum jamu pelangsing itu ternyata dibunuh oleh selingkuhannya dengan cara 
memasukkan arsenik ke cairan jamu. Jadi bukan bunuh diri dan bukan jamunya yg 
kadaluwarsa. Hik, hik, Lagi2 wanita jadi korban

Salam,
http://yartati.multiply.com

--- Aisha wrote:
Mba Rita,
Postingannya ke WM ini saya cross-posting ke milis Keluarga-Sejahtera juga 
karena menyangkut masalah keluarga juga, kan? ...:)

Kasus ibu bunuh diri meningkat, kemarin saya baca ibu-ibu muda yang entah 
sengaja atau tidak, mengonsumsi jamu pelangsing yang tidak jelas pabriknya 
karena polisi menemukan beberapa bungkus sisanya. Ibu ini suaminya TKI yang mau 
pulang beberapa bulan lagi dan dia ingin terlihat lebih langsing sehingga makan 
jamu bubuk itu, tapi herannya ada campuran lainnya berwarna gelap dan berbau 
menyengat, ternyata ada campuran sianida-nya, jadi aneh juga - ibu ini tidak 
tahu jamunya mengandung racun atau memang mau bunuh diri? Ibu ini meninggal, 
adik sepupunya penasaran, menjilat sisa jamu itu, meninggal pula. Jadi ati-ati 
dengan jamu pelangsing ini.

Kasus ibu-ibu bunuh diri sendirian tidak terlalu ramai diberitakan (dianggap 
biasa?), yang diributkan yang luar biasa seperti kasus ibu yang berpendidikan 
tinggi dan muslimah aktivis mesjid di Bandung yang membunuh 3 anaknya dengan 
tangan sendiri tapi dia tidak bunuh dirinya sendiri. Yang baru, kasus bunuh 
diri ibu non muslim yang sebelumnya membunuh dulu semua anak-anaknya sebelum 
dia juga bunuh diri.

Saya pernah baca pendapat seorang psikolog, katanya gejala bunuh diri ini juga 
berkaitan dengan masyarakat yang miskin empati, serem ya? Masyarakat yang tidak 
punya kepedulian, yang tidak mampu merasakan penderitaan orang lain. Khusus 
berkaitan dengan ibu-ibu bunuh diri ini memang seharusnya dia tidak merasa 
hidup sendiri menanggung beban kehidupan, seharusnya memang yang terdekat 
(suami) yang seharusnya mampu jadi orang yang menjadi curhatan si istri dan 
mampu memberi ketenangan bagi istrinya. Ini mungkin berkaitan dengan konsep 
belahan jiwa itu ya mba Rita? Lihat wawancara seorang suami/ ayah di tv yang 
kehilangan sitri dan anaknya karena demam berdarah, membuat saya sedih, suami 
ini mengatakan bahwa rasa kehilangan terdalam itu ketika dia tidur sendirian, 
dia selalu ingat istrinya, bukan masalah karena dia tidak punya pasangan seks 
lagi, tapi dia kehilangan sebagian jiwanya (belahan jiwa), karena setiap malam 
menjelang tidur, mereka-suami istri ini sering ngobrol saling curhat, cerita 
kegiatan dan pengalaman masing-masing di siang harinya, mereka saling 
menceritakan kebahagiaan, kesedihan, kejengkelan, dll yang dialaminya sehingga 
dari hari ke hari mereka semakin dekat, semakin kuat menghadapi apapun 
kehidupan yang keras ini. Ini mungkin konsep rumah tangga sakinah mawadah wa 
rahmah ini ya? Dengan konsep ini yang tentunya mengandung nilai kesetaraan 
antara suami istri (sama-sama manusia yang harus dihormati, disayang, dihargai, 
dll), kasus househusbands bukan masalah lagi, tergantung kesempatan yang ada 
untuk kebaikan semua anggota keluarga.

salam
Aisha 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Indigenous - Suami yang Gak bikin Depresi :-)

2007-04-04 Terurut Topik jano ko
Aisha :
   
  Kenapa saya harus menjelaskan definisi jamu? Di berita itu dijelaskan tentang 
jamu malah judulnya Jamu Pelangsing Renggut Korban, di toko, kios, warung 
juga bertebaran jamu. Di media massa juga ada iklan jamu. Apa pak Jano ada 
hubungannya dengan jamu? Jika iya, kenapa tanya orang lain untuk menjelaskan 
jamu? Silahkan bagi pengetahuan anda tentang jamu jika anda tahu tentang jamu.

=
   
  Jano - ko :
   
  Elok tenan.dalam bahasa jawa..
   
  Nanti jano-ko akan memberi informasi kepada Aisha, para dokter, para wartawan 
dan lain sebagainya, sebelum jano-ko memberi informasi, sudah selayaknya 
jano-ko memberi sedikit pencerahan melalui artikel dibawah ini,
   
  ---
   
  http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_radarid=157150c=1
   
  Kandung Sianida

  Racikan Obat Pelangsing yang Tewaskan 2 Orang dan Pingsankan 3 Polisi
SLEMAN - Hasil pemeriksaan terhadap campuran obat pelangsing dan soda yang 
menewaskan dua orang serta membuat pingsan tiga polisi menunjukkan adanya zat 
sianida. Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Daerah Istimewa Jogja (DIJ) 
memaparkan kandungan zat mematikan itu mencapai 30 ppm. Namun, sianida itu 
tidak ditemukan pada obat pelangsingnya, jelas Plh Kepala Balai POM DIJ Dra 
Triyanti Setyarini kemarin.

  ---
   
  Coba perhatikan kalimat diatasNamun, sianida itu tidak ditemukan pada 
obat pelangsingnya 
   
  Nahsilahkan dipikir-pikir lebih mendalam, jano-ko berharap semoga Aisha 
sudah membaca berita terbaru tentang latar belakang kejadian tersebut, karena 
KOMPAS juga sudah memuatnya.

  --
   
  Pertanyaannya adalah, apa yang membuat ibu tersebut meninggal dunia ?, 
jamunya atau sianidanya yang membuat  ibu tersebut meninggal dunia ? 
   
  Silahkan informasi dari jano-ko yang sekelumit tersebut dihayati lebih 
dahulu, nanti jano-ko akan memberi informasi lagi.
   
  Selamat malam.
   
   
  --oo0oo--
   
   
  Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Jano,
Saya membaca di tabloid Nova yang kelompok Kompas Gramedia, no 997/XX (2-8 
April 2007) halaman 34-35. Silahkan baca sendiri, disana ada foto dan 
pernyataan dari yang berwajib (Kapolsek Turi, Sleman) AKP Hendrikus Suparno 
yang menjelaskan ada jamu dan kapsul yang berjumlah 10 bungkus + satu cairan 
dari kamar korban. Ada juga Dyah Sulistyorini dari Balai Besar Pengawas Obat 
dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta yang di fotonya memperlihatkan satu dari 10 
bungkus jamu - terlihat plastik berisi bubuk berwarna kuning, dengan tulisan di 
plastiknya 2 sendok makan+soda, 4 kali sehari. Ada juga kapsul tanpa merek, 
lalu cairan berwarna coklat kehitaman.

Kenapa saya harus menjelaskan definisi jamu? Di berita itu dijelaskan tentang 
jamu malah judulnya Jamu Pelangsing Renggut Korban, di toko, kios, warung 
juga bertebaran jamu. Di media massa juga ada iklan jamu. Apa pak Jano ada 
hubungannya dengan jamu? Jika iya, kenapa tanya orang lain untuk menjelaskan 
jamu? Silahkan bagi pengetahuan anda tentang jamu jika anda tahu tentang jamu.

Kenapa pula teman-teman di milis harus bingung membaca tulisan saya, setiap 
orang juga kan tidak hanya mendapat informasi dari milis saja, buktinya mba 
Yulia menceritakan versi lain dari kasus ini yang dari televisi. Dokter Donnie 
menjelaskan dari sisi bunuh dirinya.

salam
Aisha
--
Jano - ko :
Tolong dong Aisha sebutkan sumbernya, Aisha membaca dari koran / harian apa 
atau Aisha hanya dapat informasi dari pihak ketiga ?

Inga...inga...dalam statemen Aisha diatas menyebutkan ada unsur  campuran 
sianidanya  yang merupakan bahan kimia dan bukan jamu / medicinal plants. 
Tolong dijelaskan, sianidanya tersebut jadi satu kesatuan dengan serbuk jamu 
yang ada didalam kapsul atau terpisah dengan serbuk jamu yang ada didalam 
kapsul tersebut ?

Jano-ko minta penjelasan kepada Aisha tentang definisi jamu, supaya teman-temin 
yang membaca pernyataan Aisha tidak pada kebiungan.

Inga...inga...jamu merupakan I N D I G E N O U S H E R B A L yang dilindungi 
oleh HAM ( Hak Asasi Manusia ) dan dilindungi oleh Undang - Undang NKRI dan 
masuk dalam GBHN.

Ditunggu penjelasan dari Aisha tentang definisi JAMU
---
Aisha :
Ibu ini suaminya TKI yang mau pulang beberapa bulan lagi dan dia ingin terlihat 
lebih langsing sehingga makan jamu bubuk itu, tapi herannya ada campuran 
lainnya berwarna gelap dan berbau menyengat, ternyata ada campuran sianida-
nya, jadi aneh juga - ibu ini tidak tahu jamunya mengandung racun atau memang 
mau bunuh diri? Ibu ini meninggal, adik sepupunya penasaran, menjilat sisa jamu 
itu, meninggal pula. Jadi ati-ati dengan jamu pelangsing ini.

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: detikcom : Dibetulkankah???

2007-04-04 Terurut Topik Sunny
Usulan bagus.  Nyamuk pembawa penyakit malaria, kalau dibasmi lebih berguna 
dari tindakan anarkis. Atau memangnya FPI takut nyamuk.  

Nyamuk  tidak pandang bulu apakah orang lagi minum kopi trubruk, lagi 
enak-enakan atau lagi mengucapkan  doa kepada Allah. Semua disikat.

  - Original Message - 
  From: Mia 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, April 04, 2007 12:45 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: detikcom : Dibetulkankah???


  Iya, kita lagi ngomongin FPI lantaran detik.com dan media lain 
  menampilkan anggota FPI dkk yang menyerang kelompok lain. Anarkis 
  kan? Mereka mungkin saling mensomasi, biasalah - tapi gimana 
  kesaksian orang banyak, media dan laporan polisi?

  Kalau Pak Satriyo suka ketemu Pak Habib Rizieq tolong disampaikan 
  saja, kelompok anarkisnya bisa memanfaatkan energinya, gebukin 
  nyamuk demam berdarah. Ini pekerjaan semua orang kan bukan petugas 
  kesehatan saja, lha di rumah masing2 kita semua 'anarkis' gebukin 
  nyamuk pake raket..:-) 

  Nah, apabila FPI pingin masuk sorga, fatwanya gebuklah nyamuk 
  DB..sekalian menyalurkan energi, sekalian dapet pahala (dan mungkin 
  bayaran juga...:-)

  salam
  Mia

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   apakabar mba mia? lama ya ga jumpa-maya ...,
   
   wah masih ributin FPI ya. kalo memang mau demo FPI aku dukung deh, 
   ntar aku kasih tau habib rizieq kalo ada teman2 yang mau demo, 
  biar 
   beliau minta tolong aparat juga membantu mengawal agar demonya 
   sukses, dan mungkin habib juga akan siapkan kudapan buat para 
  pendemo 
   yang mungkin lapar dan haus ... beliau pasti ingin dapat masukan 
   tentang cara demo yang baik dan benar dan jauh dari gaya PKI yang 
   menghalalkan segala cara termasuk menggunakan partai politik yang 
   seolah berpenampilan sosialis.
   
   agar mudah komunikasi ini tlp sekretariat FPI:
   02153676617
   0215341250
   
   kalo jadi demo kasih kabar ya, saya mungkin akan menyempatkan 
  ikutan 
   demo ...
   
   salam,
   satriyo
   
   ps: memang menteri kesehatan belum didemo ya soal dbd? bukannya 
  para 
   nyamuk udah demo tu sampe banyak yang jatuh korban dirawat? ksian 
   kalo jatah para penggiat medis diambil alih FPI, kesannya ko FPI 
  mau 
   urusin dan nolong semua orang gitu lohhh ... :-)
   
   
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote:
   
Papernas itu yang dipimpin Dita Indah Sari? Mereka lebih ke 
   sosialis 
bukan komunis. Kata text book PKI menghalalkan segala cara, 
sekarang ganti 'FPI menghalalkan segala cara'.

Gimana kalo kita demo FPI, supaya mereka memerangi nyamuk demam 
berdarah? Kalo di rumah aku ngegebukin nyamuk dengan raket 
  nyamuk, 
coba orang FPI yang melakukan itu - ketimbang ngegebukin orang. 
Baru deh kita bisa berhusnuzon sama FPI

salam
Mia




   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition.
  Version: 7.5.446 / Virus Database: 268.18.25/745 - Release Date: 4/3/2007 
12:48 PM


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Jamu Pelangsing

2007-04-04 Terurut Topik Aisha
Pak Jano,
Sebenarnya anda sudah mengerti tidak maksud diskusi di milis? Di milis kita 
bisa mendiskusikan topik apa saja sepanjang masih relevan dengan topik-topik 
yang diijinkan atau sesuai dengan maksud dari milis tersebut didirikan. 
Misalnya saya mengangkat satu topik yang berkaitan dengan keinginan wanita 
untuk menjadi langsing  berdasarkan informasi dari Nova, lalu saya menjelaskan 
lebih lanjut di beberapa postingan tanggapan terhadap pak Jano, mba Yulia, dan 
mas Donnie. Topik ini lebih berkembang ke berbagai sisi, misalnya dari 
tanggapan mba Yulia yang menjelaskan bahwa kasus ini bukan karena jamu untuk 
menurunkan berat badan tapi karena korban sudah hamil dan dia minum racikan 
jamu dari selingkuhannya, kasusnya bukan lagi bunuh diri atau tidak sengaja 
karena minum jamu pelangsing tapi korban pembunuhan. Topik ini juga berkembang 
dari sisi penyebab bunuh diri yang diuraikan mas Donnie. 

Yang membuat saya heran dengan pak Jano, jika anda mempunyai sumber informasi 
lain dari perkembangan kasus ini sekian hari setelah penerbitan Nova (Nova 
terbit senin dan sekarang kamis, penyelidikan polisi juga sudah berkembang), 
kenapa tidak langsung menceritakan saja seperti mba Yulia yang menceritakan apa 
yang diketahuinya dan tidak berputar-putar di pertanyaan definisi jamu, dll? 
saya sudah menjelaskan pula di postingan sebelumnya bahwa setiap orang tidak 
hanya mendapat informasi dari milis saja (dari banyak koran, tv, radio, 
kenalan, teman, dll), gunakan pengetahuan itu dengan cara saling berbagi di 
milis dan saya rasa tidak perlu berputar-putar dulu dengan cara bertanya, 
langsung saja ceritakan apa yang kita ketahui tentang jamu, tentang kasus ini, 
dll. Saling memberi informasi secara cepat itu menghemat waktu kita, menghemat 
rupiah yang dikeluarkan untuk download, tidak memenuhi inbox masing-masing 
anggota, dll. Itu sebabnya saya bertanya, anda ini sudah mengerti belum diskusi 
di milis? Jika sudah mengerti, tentunya anda bisa berkomunikasi secara langsung 
bukan berputar-putar dulu, ada satu topik yang diangkat, langsung komentari 
dengan yang anda ketahui bukan nanya-nanya definisi, dll.

Tentang bahayanya jamu, menurut teman yang apoteker, jamu itu sebenarnya tidak 
berbahaya karena daya sembuhnya pelan-pelan walaupun konsumen tidak tahu persis 
kandungan dan kadar setiap zat dalam jamu itu apalagi jika jamu godokan, 
misalnya segenggam daun-daunan kering direbus dengan 2 gelas air - besar 
genggaman orang kan beda-beda, besar gelas untuk menakar air juga beda-beda. 
Tetapi orang ingin serba instan, ingin segera sembuh, maka peracik jamu itu 
menambahkan zat-zat kimia, celakanya penambahan zat-zat yang mungkin berbahaya 
juga tidak dicantumkan. Mungkin orang yang mengonsumsi jamu pelangsing 
misalnya, tidak langsung mati walaupun ada penambahan zat-zat kimia yang tidak 
jelas. Tapi akan berbahaya jika sampai merusak organ-organ tubuh kita misalnya 
ginjal yang rusak. dulu pernah juga saya membaca kasus jamu yang menyebabkan 
orangnya berkurang berat badannya, ternyata jamu itu ada penambahan zat yang 
menyebabkan orang ingin pipis terus sehingga dalam pemakaian jumlah tertentu, 
orangnya mengalami dehidrasi. Berat badan berkurangnya itu karena cairan 
tubuhnya berkurang. Nah seterusnya tentang masalah ini para dokter yang mungkin 
bisa menjelaskan.

Mudah-mudahan pak Jano sekarang bisa lebih baik lagi dalam berdiskusi di milis. 
Ada kesetaraan setiap anggota milis untuk saling menanggapi dan berbagi yang 
diketahui, dan bukan nanya lalu merasa hebat dengan kalimat-kalimat seperti pak 
Jano ini, Nanti jano-ko akan memberi informasi kepada Aisha, para dokter, para 
wartawan dan lain sebagainya, sebelum jano-ko memberi informasi, sudah 
selayaknya jano-ko memberi sedikit pencerahan melalui artikel dibawah ini, 
Silahkan informasi dari jano-ko yang sekelumit tersebut dihayati lebih dahulu, 
nanti jano-ko akan memberi informasi lagi. kalimat-kalimat ini menunjukkan 
bahwa anda merasa lebih dari orang lain di milis ini dengan memposisikan diri 
sebagai pemberi informasi yang bertahap tidak jelas. Silahkan menanggapi dengan 
lengkap bukan, nanya, lalu merasa memberi informasi bertahap, langsung saja 
menjelaskan. Saya tidak tahu apakah pak Jano ini seperti yang dulu kalau tidak 
salah menurut mas Donnie itu di tahun-tahun kemarin, pak Jano megalomania atau 
apa gitu istilahnya, merasa diri lebih hebat atau apa gitchu..:)

salam
Aisha
-
Jano - ko :
Elok tenan.dalam bahasa jawa..
Nanti jano-ko akan memberi informasi kepada Aisha, para dokter, para wartawan 
dan lain sebagainya, sebelum jano-ko memberi informasi, sudah selayaknya 
jano-ko memberi sedikit pencerahan melalui artikel dibawah ini,
---
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_radarid=157150c=1
Kandung Sianida
Racikan Obat Pelangsing yang Tewaskan 2 Orang dan Pingsankan 3 Polisi
SLEMAN - Hasil pemeriksaan terhadap campuran obat pelangsing dan soda yang 
menewaskan dua orang serta membuat pingsan tiga polisi 

Re: [wanita-muslimah] Re: detikcom : Dibetulkankah???

2007-04-04 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
satriyo::
 apakabar mba mia? lama ya ga jumpa-maya .wah masih ributin FPI ya. kalo
memang mau demo FPI aku dukung deh,
Mia:
Kata text book PKI menghalalkan segala cara, sekarang ganti 'FPI
menghalalkan segala cara'
==
HMNA:
FPI tidaklah menghalalkan segala cara. FPI ber-Nahi Mungkar, pake Juklat
Nabi SAW, falyughayyiru biyadihi, wajib mengubah kemungkaran dengan tangan,
action. Selanjutnya baca catatan kaki Seri 476 yang direpsting bersama-sama
dengan Seri 372.
Wassalam,

*

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
372. C-Dot

C-Dot, atau C-Titik (C.), terjadi jika lemak menitik ke bara-api.  Asap
lemak  hasil  pembakaran  yang  mengandung  unsur  C. tersebut diserap oleh
daging yang dipanggang di atasnya. Juga  C. ini terdapat banyak dalam sisa
minyak goreng yang telah  dipakai. Carbon ini sangat ganas, lebih ganas dari
virus, sehingga disebut pula  Carbon-radikal. Kerjanya menyerang DNA, yaitu
bagian  tubuh yang  paling dalam. DNA (deoxyribonucleicacid) suatu  kelas
inti asam  (nucleic  acids)  yang  mengandung  deoxyribose,   terdapat
utamanya  dalam inti sel. Allah SWT menetapkan nasib  (qadha  dan qadar)
makhluqNya  khusus dari jenis yang  dapat  bertumbuh  dan berkembang  biak
dalam wujud rantai DNA.  Masing-masing  individu memiliki   rantai  DNA
tersendiri.  DNA  meneruskan   sifat-asli (heredity) makhluk kepada
turunannya. Juga DNA ini membentuk  dan membangun protein.

Jika  C.  ini menempel pada DNA, maka DNA itu  menjadi  ganas pula,
menjadi   DNA..  Selanjutnya   dapat   terjadi   rambatan (propagasi),
yaitu  DNA. menempel DNA normal  dan  menjadikannya DNA.  pula.  Jika
propagasi ini berlangsung terus,  maka  sel-sel yang intinya terjadi
propagasi DNA. yang ganas itu, akan  menjadi ganas pula, dan itulah sel-sel
kanker. Syukur-syukur kalau  Allah SWT  melindungi  kita,  yaitu DNA.
bertemu  DNA.,  maka  DNA  itu kembali  normal, tidak ganas lagi. Itulah
gunanya  selalu  berdoa kepada  Allah  SWT supaya diberi kesehatan,  karena
tak  seorang juapun yang tidak pernah makan ikan atau daging bakar. Dewasa
ini bagian  teknologi makanan LIPI sudah membuat alat  panggang  yang
bara-apinya  di  atas, sehingga lemak yang menitik ke  bawah  itu tidak
mengena  bara-api. Artinya ikan atau daging  panggang  itu bebas polusi C..
Informasi mengenai terbentuknya dan tindak-tanduk C. ini saya dapatkan dari
seorang dosen senior Unhas, pakar ilmu-obat-obatan, yaitu  DR  Tjiptasurasa
setelah shalat Jum'at  di  masjid  Syura kemarin dulu.

Metode  Al  Quran  dengan mengambil  peristiwa  di  alam  ini sebagai  bahan
kiasan untuk penjelasan bandingan. Dalam  Seri 370 dikemukakan  sebuah
ayat   tentang pergolakan  batin Al Walid ibn Al Mughirah yang dikiaskan
ibarat orang   mendaki:   SARQH  SH'UWDA  (S.  ALMDTSR,   17),   dibaca:
Sa.urhiquhu-   sa'u-dan   (S.  Almuddatstsir),   artinya:Aku
membebaninya (seperti beban orang) mendaki (74:17). Pada suatu waktu Al
Walid ibn Al Mughirah datang kepada  Nabi Muhammad  SAW,  maka  Nabipun
membaca  beberapa  ayat  Al  Quran. Rupanya  bunyi dan isi ayat itu dapat
menggugah batin  Al  Walid. Ketika Abu Jahil mendapat kabar bahwa Al Walid
mulai terpengaruh, segera  ia menemui Al Walid. Abu Jahil memprovokasi  Al
Mughirah sehingga menjadi bimbang. Ayat (74:17) mengungkapkan potret batin
Al Mughirah, ibarat orang mendaki. Jika orang mendaki makin tipis oksigen
yang dihirupnya, lalu menjadi sesak nafas.

Metode  Al  Quran  dengan mengambil  peristiwa  di  alam  ini sebagai  bahan
kiasan untuk penjelasan bandingan, dalam seri  ini dipakai  pula.  Yaitu C.
diibaratkan golongan  marxist  di  dalam tubuh  Republik Indonesia yang kita
cintai ini. Bukan  penyusupan komunis  saja yang patut diwaspadai, melainkan
seluruh  penganut marxisme. Komunis hanya salah satu di antaranya. Seperti
misalnya negara  mantan Yugoslavia, yang dijagokan oleh golongan  sosialis
di  Indonesia dahulu. Yugoslavia bukan negara komunis,  melainkan negara
sosialis yang berideologi marxisme. Bagi golongan sosialis di  Indonesia
negara Yugoslavia merupakan idola  mereka  sebagai suatu  negara  sosialis.
Menurut Tap  No.XXV/MPRS/1966  dan  Tap No.V/MPR/1973  yang masih berlaku
hingga sekarang, yang  dilarang di Indonesia bukan hanya komunisme saja,
melainkan marxisme  pada umumnya.

Dewasa ini muncul marxisme dengan bulu baru dan gaya baru. Bulu baru, yaitu
neo-marxisme, musang berbulu ayam. Dengan berbulu ayam mengagitasikan
pemahaman baru yang diadopsi dari apa yang terjadi di Amerika Selatan.
Berupaya membangkitkan semangat perlawanan kelas tertindas dengan apa yang
dikenal sebagai teologi pembebasan. Gaya baru, yaitu  melakukan trik-trik
penyusupan, ibarat C. yang menyusup ke dalam inti  sel dan menempel DNA.
Dimulai dengan menyusup ke dalam para mahasiswa pengunjuk  rasa  yang masih
murni  menyampaikan  aspirasi  secara damai kepada SI MPR. Mereka menyusup
proaktif pada bagian  depan. 

Re: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna (An-Nisa 34)

2007-04-04 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Jadi perintah dharaba kepada anak kita yang sudah berumur 10 tahun tidak
shalat juga seperti ini: 'leave him/her alone' Tambah tidak shalatlah dia.
Yang jadi masalah sekarang, semua yang keras itu dianggap tidak baik. Tidak
semua yang keras itu tidak baik, tidak semua yang lembut itu baik. Banyak
yang kritik Perda Syari'ah di Bulukumba ttg hukuman cambuk bagi peminum, itu
tidak baik itu keras. Apa hasilnya? Lihatlah di lapangan. Pergilah lihat
desa Padang desa percontohan Syari'ah di Kabupaten Bulukumba, di mana
hukuman cambuk itu diterapkan bagi para pemabuk. Semua senang, masyarakat
senang. Larangan menjual minuman keras, hanya di Bulukumba. Pemuda brandalan
bisa pergi ke Makassar beli miras, dia bawa sembunyi-sembunyi ke tempat
pemukimannya di Bulukmba, pesta miras secara diam-diam, lalu kalau sudah
mabuk keluar mengganggu utamanya gadis-gadis. Degan hukuman cambuk, mereka
mati kutulah. Tidak ada lagi pemuda brandalan mabuk-mabukan mengganggu
gadis-gadis.

Oh, ya, hampir lupa, itu para sekularis di Indonesia ini kok tidak ribut
mengkritik(*) itu hukaman cambuk di Singapura bagi pemabuk. Kalau yang
dilaksanakan menurut Syari'ah para sekularis berkoar angkat bicara, itu
tidak baik itu keras, tetapi para sekularis di Indonesia ini tidak berkoar
mengkritik itu Singapura.
Wassalam,
HMNA

Dalam EYD kata yang diadopsi dari kata asing, hukum sengau tidak
menghilangkan t, k, seperti  = mentakdirkan, menterjemahkan, mengkritik,
mentolerer, bukan menakdirkan, menerjemahkan, mengeritik, menolerer dll.

- Original Message - 
From: Mia [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, April 04, 2007 19:44
Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna
(An-Nisa 34)


 Kesimpulannya pemahaman Laleh Bakhtiar, Ibu Musdah dan Pak Yusuf
 Estes ini sejalan, bahkan ada cross-cut nya yaitu 'leave them alone'
 atau 'go away', slangnya mungkin egepe-lah. Kira-kira gitu kan, kalo
 saya nggak salah baca?

 Emang udah waktunya digali lagi pemahaman kita. Buku lama yang saya
 baca pertama kali tentang makna 'idrib' ini dari Fetima Mernissi,
 yaitu 'leave them alone'.  Dan baru-baru ini dari Prof. Jeffrey Lang.

 Yang saya kurang ngerti, penafsiran Fatima Mernissi yang sudah lama
 sekali itu dikritik keras oleh jumhur ulama.  Mungkin kita orang
 Indonesia nggak terlalu ngeh, karena dalam pikiran bawah sadar kita,
 toh kita nggak memahaminya secara harafiah 'memukul' gitu, kan.
 Tapi dalam konteks budaya negaranya sendiri Pakistan (dan Timur
 Tengah), Fatima Mernissi dan perempuan2 lainnya jelas mengalami
 trauma dari praktek diskriminasi terhadap perempuan yang didukung
 tafsiran sempit pada Quran seperti itu.

 Alhamdulillah, sekarang keberanian Fatima Mernissi membuahkan hasil.
 It's long over due. Kali ini Pak Janoko akan menggumam nurutin
 iklan: Mernissi...emang bikin bangga...:-)

 salam
 Mia

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Satu lagi penjelasan perihal topik yang sedang dibicarakan, yaitu
 memukul
  isteri.
  Diuraikan oleh Sheikh Yusuf Estes, seorang mantan pendeta dari
 Texas, USA
  di web sitenya : www.shareislam.com atau di link tsb di bawah ini:.
 
  http://www.islamtomorrow.com/articles/women_treatment.htm
 
 
  Question:




 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links






[wanita-muslimah] Kebohongan Perkosaan Masal Mei 1998, TERUNGKAP

2007-04-04 Terurut Topik habibah silmy
Isu pemerkosaan massal atas perempuan Cina dalam Kerusuhan Mei 1998 senantiasa 
dihembus-hembuskan. Tidak lebih dari berita bohong.

Hasil penyidikan FBI akhirnya membongkar kebohongan itu. Jika sebuah 
kebohongan terus-menerus diceritakan hingga terdengar luas di masyarakat, maka 
lama-kelamaan masyarakat akan meyakini kebohongan itu sebagai sebuah 
kebenaran. kata Menteri Propaganda Nazi Jerman, Dr Josef Goebels, enam 
dasawarsa yang lalu.

Meski sudah kuno, namun prinsip propaganda yang diterapkan Nazi untuk melibas 
bangsa Yahudi di Eropa menjelang Perang Dunia II itu masih terus dipakai dan 
dilestarikan hingga kini.

Strategi propaganda ala Goebels ini pun tetap laris di Indonesia dan masih 
cukup efektif sebagai alat pemukul lawan politik dan ide yang berseberangan. 
Tengoklah berbagai propaganda hitam yang dikembangkan dengan cara itu. 
Misalnya, pembangunan opini bahwa Islam sudah tidak cocok untuk zaman modern 
ini, pembentukan opini bahwa poligami identik dengan kekerasan, pengelabuan 
bahwa pluralisme adalah kebaikan yang harus diterima dan sebagainya.

Tapi, propaganda kebohongan paling dahsyat di Republik ini adalah isu tentang 
pemerkosaan massal atas para perempuan etnis Cina pada saat kerusuhan Mei 1998. 
Dengan sistematis mereka meniupkan isu tentang isu perkosaan itu, dengan 
berbagai cerita di berbagai media, dengan berbagai cara dan sarana, baik di 
dalam dan luar negeri. Padahal, dengan jelas isu itu sebenarnya dipakai untuk 
mendeskreditkan Islam dan simbol-simbol Islam.

Kisah Vivian dan Foto-Foto Perkosaan

Internet menjadi sarana paling hebat untuk menyebarluaskan kisah perkosaan 
massal itu. Yang paling kontroversial adalah kisah yang konon dialami oleh 
seorang gadis keturunan Cina bernama 'Vivian. Kisah itu muncul kira-kira pada 
pertengahan Juni 1998. Konon Vivian tinggal bersama orang tuanya di lantai 7 
sebuah apartemen di kawasan Kapuk, Jakarta Utara ketika diserbu orang-orang tak 
dikenal saat kerusuhan Mei. Mereka lalu memperkosa Vivian, saudara, tante dan 
tetangga-tetangganya.

Kisah Vivian sangat deskriptif, detail dan menyentuh, sehingga mampu 
membangkitkan emosi. Majalah Jakarta-Jakarta sempat mengutip cerita perkosaan 
yang sangat vulgar itu mentah-mentah dalam sebuah edisinya. Dalam cerita itu, 
dengan sangat kurang ajar, ia menceritakan bahwa orang-orang yang bertampang 
seram itu memperkosa mereka dengan berteriak Allahu Akbar sebelum melakukan 
perbuatan itu. Caci maki pun berhamburan kepada ummat Islam dan para Ulama.

Hampir bersamaan dengan munculnya kisah Vivian, muncul pula foto-foto yang 
konon berisi gambar para korban kerusuhan Mei di jaringan internet. Beberapa 
website memuat foto-foto yang luar biasa sadis dan mencekam. Siapapun pasti 
tersulut amarahnya bila melihat foto-foto yang disebut-sebut sebagai foto 
kerusuhan Mei 1998 dan korban-korban perkosaan massal itu.

Pemajangan foto-foto di media internet itu telah mengundang emosi luar biasa 
bagi etnis Cina di seluruh dunia. Mereka menganggap kerusuhan Mei 1998 adalah 
sebuah operasi yang sengaja ditujukan untuk mengenyahkan orang Cina, dan 
menyetarakan kasus perkosaan massal atas perempuan-perempuan itu dengan kasuk 
The Rape of Nanking, saat pendudukan Jepang ke Cina tahun 1937.

Upaya Menelisik Fakta

Para wartawan yang kredibel mengakui bahwa pada saat peristiwa Mei 1998, 
peristiwa perkosaan memang terjadi. Seorang wartawan FORUM mendapat pengakuan 
dari seorang anggota Satgas PDI Perjuangan bernama M, bahwa dia dan 
teman-temannyalah yang menyerbu dan membakar pertokoan di Pasar Minggu. Ia juga 
mengaku melecehkan perempuan, bahkan beberapa kawannya memperkosa mereka. Tapi 
menurut dia, korban tidak hanya dari kalangan Cina. Siapa aja, ada Amoy, ada 
Melayu, ada Arab, kata anggota Satgas PDIP itu.

Para wartawan pun terus mencoba mengejar dan mewawancarai korban dengan semua 
petunjuk tentang para korban, tapi hasilnya nihil. Konon semua sudah pergi ke 
luar negeri dan tidak terlacak lagi. Hanya anak ekonom Christianto Wibisono 
yang terkonfirmasi sebagai korban perkosaan Mei 1998. Majalah Tempo, dalam 
edisi pertama setelah terbit lagi juga tak mampu menemukan korban, apalagi 
sampai berjumlah ratusan.Beberapa wartawan yang melacak lokasi yang di duga 
menjadi tempat tinggal Vivian dan keluarganya, juga tak menemukan apa-apa. 
Warga di sekitar apartemen menjawab tidak ada dan tidak pernah terdengar adanya 
Amoy yang diperkosa saat kerusuhan Mei 1998. Seorang anak nelayan yang pada dua 
hari jahanam itu menjarah apartemen tempat Vivian tinggal mengaku, jangankan 
memperkosa, ketemu penghuni juga tidak. Sebab, mereka sudah kabur ke luar 
negeri.

Soal jumlah korban perkosaan pun menjadi ajang perdebatan seru. Tim Gabungan 
Pencari Fakta (TGPF) Kasus Kerusuhan Mei 1998 pecah gara-gara bab yang membahas 
hal ini. Sebagian anggota ingin memasukkan semua laporan tentang adanya 
perkosaan, sementara yang lain meminta semua di klarifikasi dulu. Terkesan ada 
yang ingin memanfaatkan isu ini untuk 

[wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat

2007-04-04 Terurut Topik Mia
Aku suka ngebayangin begini. Orang2 seperti dalam kelompok JIL, 
walaupun kontroversial, mereka seperti menunggu temen2 lain seperti 
Satriyo dkk di ujung jalan sana.  Pas ketemu, yang satu bilang 'o 
iya ya' , yang lain bilang 'ape gw kate'...:-) It happens all the 
time...

Aku pribadi nggak kenal Ulil dkk. Namun di antara keluarga besarku 
sebagian nge-link ke mereka, seperti juga sebagian lain nge-link ke 
Hidayat Nur Wahid, dan bahkan Hisbut Tahrir (tapi nggak ada tuh yang 
nge-link ke kelompok anarkis FPI, kecuali dulu diwajibkan ke 
pengajian Kwitang).  Dalam pikiranku nggak pernah terlintas bahwa 
orang-orang ini sesat, soalnya dengan segala perbedaan itu nggak ada 
yang anarkis atau menghalalkan segala cara.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sabili/al-islahonline
 JIL : Enam Tahun Menebar Sesat
 Oleh : Redaksi 04 Apr 2007 - 2:00 am
 
. 
 
 Jadi, seyogianya JIL dibubarkan saja. Jika hanya untuk merancukan 
 pemahaman agama umat, untuk apa. (sabili/al-islahonline)





Re: [wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat

2007-04-04 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Baru 6 tahun aja diributin,
lha wong sepanjang 1400 tahun saja
saling melabeli sesat-menyesatkan,
dan saling menumpahkan darah satu sama lain :-(



On 4/4/07, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Aku suka ngebayangin begini. Orang2 seperti dalam kelompok JIL,
 walaupun kontroversial, mereka seperti menunggu temen2 lain seperti
 Satriyo dkk di ujung jalan sana.  Pas ketemu, yang satu bilang 'o
 iya ya' , yang lain bilang 'ape gw kate'...:-) It happens all the
 time...

 Aku pribadi nggak kenal Ulil dkk. Namun di antara keluarga besarku
 sebagian nge-link ke mereka, seperti juga sebagian lain nge-link ke
 Hidayat Nur Wahid, dan bahkan Hisbut Tahrir (tapi nggak ada tuh yang
 nge-link ke kelompok anarkis FPI, kecuali dulu diwajibkan ke
 pengajian Kwitang).  Dalam pikiranku nggak pernah terlintas bahwa
 orang-orang ini sesat, soalnya dengan segala perbedaan itu nggak ada
 yang anarkis atau menghalalkan segala cara.

 salam
 Mia

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Sabili/al-islahonline
  JIL : Enam Tahun Menebar Sesat
  Oleh : Redaksi 04 Apr 2007 - 2:00 am
 
 .
 
  Jadi, seyogianya JIL dibubarkan saja. Jika hanya untuk merancukan
  pemahaman agama umat, untuk apa. (sabili/al-islahonline)
 




 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links






Re: [wanita-muslimah] Ana ogah diwawancarai media kafir

2007-04-04 Terurut Topik Kinantaka
Waduh,

Ada yg kepancing, neh... :)
Nyante aja atuh bos..

Kinantaka


On 4/5/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote:

   wa'alaikumussalam wr wb,
 hai indonebia, apa ente tidak tahu bahwa internet dan email adalah
 teknologi buatan Amerikun Kafirun (seperti Anda bilang). Nabi dan
 shahabat tidak ada yang pake internet. Apa ente mau ikut-ikutan
 seperti orang kafir?

 wassalam,
 --
 wikan
 http://wikan.multiply.com

 On 4/4/07, indonebia indonebia [EMAIL PROTECTED]indonebia%40yahoo.co.id
 wrote:
  Assalamu'alaikum wr wb,
 
  Pada suatu hari di siang bolong, ana dapat email dari seorang reporter
 BBC. Setelah ana baca dengan seksama dalam tempo sesingkat-singkatnya,
 rupanya ia ingin mewawancarai ana sebagai narasumber bertopik penegakan
 Syariat Islam di Indonesia. Yang ana herankan, dari mana BBC tahu bahwa ana
 adalah seorang pakar tentang Arabisasi di negeri ini? Padahal ana cuma
 lulusan Madrasah Ibtidaiyah sahaja. Ana memang pernah ke Mesir beberapa
 tahun lamanya, namun ana disana bukannya mencari ilmu agama, tapi bekerja di
 sebuah toko kurma dan aneka oleh-oleh khas padang pasir.
 



[Non-text portions of this message have been removed]