[wanita-muslimah] Re: A women's right to wear, or not to wear, the veil - Global Warming
Salam, mas Chodjim, Lama juga ya ga 'tatap-jempol' di milis ini. Dah lama ga ikut updates di wm, eh ada pernyataan menarik ni dari mas Chodjim: Nabi Muhammad saja memberi contoh untuk mengakomodasi semua agama dan keyakinan. Lha mosok kita malah aneh-aneh? Boleh tanya yang mas Chodjim maksudkan mengakomodasi di pernyataan di atas itu apa ya? terima kasih, salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Achmad Chodjim [EMAIL PROTECTED] wrote: Menurut pendapat saya, Pancasila tidak perlu ditafsir-tafsirkan. Bukankah sudah jelas disebutkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara? Lha, kalau Pancasila itu masih terus-menerus ditafsirkan, ya Pancasila bukan lagi dasar negara tapi sarana penguasa untuk menguasai Indonesia. Pancasila itu common platform, pijakan bersama untuk hidup bernegara dan berbangsa. Dengan pijakan bersama itulah bangsa yang beragam etnis, agama dan keyakinan bisa hidup bersama. Jadi, Ke-Tuhan-an YME ya hendaknya tidak ditafsirkan lagi, namanya saja pijakan hidup bersama dalam bernegara dan berbangsa. Wujud KYME ya negara menjamin semua pemeluk agama/kepercayaan masing-masing. Bangsa ini ribut kan lantaran ada dominasi pihak tertentu terhadap pihak lain --katakanlah yang minoritas-- sehingga hanya ada beberapa agama yang diakui. Nah, mengakui beberapa agama itulah pelanggaran terhadap Pancasila dan UUD 1945. Nabi Muhammad saja memberi contoh untuk mengakomodasi semua agama dan keyakinan. Lha mosok kita malah aneh-aneh? Salam, chodjim - Original Message - From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, March 23, 2007 2:08 PM Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: A women's right to wear, or not to wear, the veil - Global Warming Mbak, Kalau hukum yang untuk masing-masing (tidak berimpact pada orang lain), misalnya sholat, puasa dll saya rasa OK saja setiap agama untuk menjalankan atau meng-govern-nya masing-masing untuk para pemeluknya. Kalau sudah ke hubungan antar manusia, atau aturan yang menyangkut lebih dari satu orang, tentu perlu ada satu hukum yang dipakai (diadopt) untuk diimplementasikan bersama-sama. Nah, untuk aturan seperti ini, ada 2 pilihan : 1/ Sekuler, yang pada dasarnya adalah terserah manusia, atau manusia membuat hukum sesuai kemauannya, atau berdasarkan demokrasi. 2/ Islam, yaitu menggunakan hukum yang digali dari syariat Islam. Kenapa bukan aturan agama lain ? Karena agama lain tidak memiliki aturan yang menyeluruh seperti Islam. Islam itu ideologi, yang dari situ kita bisa menggali hukum-hukum kemasyarakatan, sebagaimana pernah tegak dan diterapkan di masa kekhalifahan dulu. Dan aturan-aturan itu applicable dan membawa maslahat untuk orang Islam dan non-Islam, termasuk perlindungan bagi orang-orang beragama lain untuk menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing, dan perlindungan atas keselamatan orang-orang non muslim yang tidak memerangi Islam. Sebagai orang Islam yang menginginkan untuk menjalankan hukum Islam secara kaffah, seharusnya kita menginginkan pilihan ke-2: Islam sebagai aturan. Saya rasa itu adalah keinginan yang sangat logis bagi umat Islam. Bagaimana dengan Pancasila ? Inget ngga jaman Sukarno dulu. Kan pake-nya Pancasila ya. Jaman pak Harto, sama juga pake Pancasila. Kenapa aturan secara praktis (tataran implementasi)-nya berbeda ? Ya karena Pancasila bisa diinterpretasikan secara berbeda. Pada jaman pak Karno, Pancasila diinterpretasikan dengan kacamata orla. Jaman pak Harto, dengan kacamata orba. Ya kalau mbak tanya apa yang mesti diubah, mungkin : Hayu kita interpretasikan Pancasila dengan kacamata Islam. Bukankah mayoritas penduduk di Indonesia juga Islam? Kenapa ragu mengambil sumber hukum dari Islam ? Mungkin itu dari saya, mbak. Prof DP kemungkinan akan menganjurkan untuk ambil pilihan pertama (sekuler). Kalau memang demikian, memang saya dan beliau memiliki pendapat dan pandangan yang berseberangan. Wallahu'alam Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Mia Sent: Friday, March 23, 2007 12:06 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: A women's right to wear, or not to wear, the veil - Global Warming Pak Dana, mba Ning negara plural Pancasila dengan parlemen sekarang dan yang mengakui semua 'hukum agama', apakah cukup memadai? Kalau nggak, apa yang mesti diubah? salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dan dana.pamilih@ wrote: Asumsi di sini ialah bahwa agama itu terpisah dari negara. Hukum negara berkedudukan di atas hukum agama karena hukum negara itu adalah hasil kontrak sosial warganegara tsb. Hukum negara itu lebih mengikat karena tidak membedakan agama dan perangkat
[wanita-muslimah] Kesulitan Dan Kebahagiaan (2)
Kesulitan Dan Kebahagiaan (2) Dalam bahasa Arab ada empat kata yang berhubungan dengan kebahagiaan, yaitu sa`adah (bahagia), falah (beruntung) dan najat (selamat) dan najah (berhasil). Jika saadah (bahagia) mengandung nuansa anugerah Tuhan setelah terlebih dahulu mengarungi kesulitan, maka falah mengandung arti menemukan apa yang dicari (idrak al bughyah). Falah ada dua macam, dunyawi dan ukhrawi. Falah duniawi adalah memperoleh kebahagiaan yang membuat hidup di dunia terasa nikmat, yakni menemukan (a) keabadian (terbatas); umur panjang, sehat terus, kebutuhan tercukupi terus dsb, (b) kekayaan; segala yang dimiliki jauh melebihi dari yang dibutuhkan, dan (c) kehormatan sosial. Sedangkan falah ukhrawi terdiri dari empat macam, yaitu (a) keabadian tanpa batas, (b) kekayaan tanpa ada lagi yang dibutuhkan, (c) kehormatan tanpa ada unsur kehinaan dan (d) pengetahuan hingga tiada lagi yang tidak diketahui. Sedangkan najat merupakan kebahagiaan yang dirasakan karena merasa terbebas dari ancaman yang menakutkan, misalnya ketika menerima putusan bebas dari pidana, ketika mendapat grasi besar dari presiden, ketika ternyata seluruh keluarganya selamat dari gelombang tsunami dan sebagainya. Adapun najah adalah perasaan bahagia karena yang diidam-idamkan ternyata terkabul, padahal ia sudah merasa pesimis, misalnya keluarga miskin yang sepuluh anaknya berhasil menjadi sarjana semua. Kesenangan berdimensi horizontal, sedangkan kebahagiaan berdimensi horizontal dan vertikal. Orang masih bisa menguraikan anatomi kesenangan yang diperolehnya, tetapi ia akan susah mengungkap rincian kebahagiaan yang dirasakannya. Air mata bahagia merupakan wujud ketidakmampuan kata-kata. Prof. Fuad Hasan dalam bukunya Pengalaman Naik Haji mengaku tidak bisa menerangkan kenapa beliau menangis di depan Ka`bah, karena kebahagiaan yang beliau alami berdimensi vertikal, bernuansa anugerah, bukan prestasi. Banyak mempelai menitikkan air mata ketika akad nikah, demikian juga kedua orang tuanya, dan mereka tidak bisa menerangkan anatomi perasaan bahagianya. Kebahagiaan berkaitan dengan tingkat kesulitan yang dialami. Kebahagiaan sesungguhynya dalam kehidupan rumah tangga bukan ketika akad nikah, bukan pula ketika bulan madu, tetapi ketika pasangan itu telah membuktikan mampu mengarungi samudera kehidupan hingga ke pantai tujuan, dan di pantai tujuan ia mendapati anak cucu yang sukses dan terhormat. Sungguh orang sangat menderita ketika di ujung umurnya menyaksikan anak-anak dan cucu-cucunya nya sengsara dan hina, meski perjalanan bahtera rumah tangganya penuh dengan sukses story. Kebahagiaan biasanya datang setelah orang sukses mengatasi kesulitan yang panjang, tetapi tidak semua kesulitan mengantar pada kebahagiaan yang sebenarnya. Menurut hadis Nabi ada empat pilar kebahagiaan dalam hidup berumah tangga; (1) isteri/suami yang setia (2) anak-anak yang berbakti (3) lingkungan sosial yang sehat dan (4) rizkinya dekat. Kesetiaan membuat hati tenang dan bangga, anak-anak yang berbakti menjadikannya sebagai buah hati, lingkungan sosial yang sehat menghilangkan rasa khawatir dan rizki yang dekat merangsang optimisme, idealisme dan imajinasi. Wassalam, agussyafii http://mubarok-institute.blogspot.com
[wanita-muslimah] JIL : Enam Tahun Menebar Sesat
Sabili/al-islahonline JIL : Enam Tahun Menebar Sesat Oleh : Redaksi 04 Apr 2007 - 2:00 am Selama enam tahun berkiprah, para aktivis JIL sering melontarkan pemikiran-pemikiran nyeleneh. Mereka juga acap kali mempersoalkan otentisitas al-Qur'an dan Sunnah. Jika untuk merancukan pemahaman agama umat, buat apa dipertahankan. Pagi itu (17/3), di kantor Radio 68H Utan Kayu sedang berlangsung acara dialog dengan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Acara yang biasanya disebut `Kongkow Bareng Gus Dur' ini membicarakan berbagai hal. Bentuk acaranya tak terlalu formal. Para peserta duduk di bangku- bangku yang telah disediakan, mirip meja kursi rumah makan. Yang hadir dari berbagai kalangan, mulai dari abang becak hingga orang berpangkat. Semua tampak serius menyimak `ocehan' Gus Dur. Pagi itu, acara `Kongkow Bareng Gus Dur' membahas tentang Wihdatul Wujud versi Syekh Siti Jenar. Pemandu acaranya Muhammad Guntur Romli, salah seorang aktivis jaringan Islam Liberal (JIL) yang juga aktif di Jurnal Kalam, Utan Kayu. Selama ini, Utan Kayu 68 H memang menjadi markas beberapa kelompok budaya, seni dan agama. JIL juga bermarkas di sini. Kami memang mendapat tempat di sini, sejak terbentuknya JIL pada 2001, jelas Novriantoni Kahar, salah seorang aktivis JIL kepada Chairul Ahmad dari Sabili usai acara tersebut. Selain menjadi markas, Utan Kayu 68H juga benar-benar menjadi `tulang punggung' kaum liberal selama enam tahun belakangan ini. Dari situlah para aktivis liberal ini menyebarluaskan pikiran- pikiran nyelenehnya ke umat Islam Indonesia. Talk show di radio dengan mengangkat tema-tema nyeleneh misalnya, rutin disiarkan setiap Kamis. Isinya banyak yang menggugat keshahihan Islam. Milis dan website JIL juga selalu mengudara dan mudah diakses oleh banyak kalangan. Sama seperti talk show, konten website tersebut pun tidak sedikit yang mengritik syariat Islam. Bahkan tidak jarang juga menggugat otentitas al-Qur'an yang menjadi kitab suci umat Islam seluruh dunia. Namun, tidak semua kegiatan JIL ternyata berjalan mulus. Ada juga acara yang kurang aktif. Misalnya, program diskusi di kampus-kampus. Acara ini sama sekali tidak berjalan. Penyebabnya soal teknis. Sebagian aktivis JIL melanjutkan studi ke luar negeri, sehingga program tersebut jadi terbengkalai dan tidak terurus sama sekali. Mas Ulil (Ulil Abshar Abdallared) ada di Amerika, Burhan di Australia. Nong (Nong Darol Mahmadared) di Australia dan Mas Luthfi (Luthfi Assyaukaniered) lagi di Singapura. Anik juga di India. Jadi agak tersendat, kata Novriantoni, memberi penjelasan. Cutinya sejumlah personil JIL ternyata tak membuat aktivitas JIL berhenti. Sebaliknya, mereka terus bergerak dengan menggelar berbagai kegiatan. Memperingati hari kelahirannya, misalnya, para pendukung JIL menggelar berbagai diskusi dan pemutaran film. Acara yang digelar pada 22-24 Maret 2007 itu mengangkat tema `Agama dan Ruang Publik, Memperbincangkan Kembali Sekularisme.' Diskusi yang direncanakan akan berlangsung selama tiga hari tersebut akan mengundang beberapa pembicara, antara lain: Franky Budi Hardiman, Fransisca Seda, Ihsan Ali Fauzi dan Hamid Basyaib. Mereka berbicara di hari pertama dengan tema `Sekularisme: Konsepsi dan Teori.' Hari kedua diskusi mengangkat tema `Sekularisme dalam Praktik: Pengalaman beberapa negara.' Para pembicara antara lain, Dick van der Meij, Rizal Mallarangeng, Syamsurizal Panggabean dan Novriantoni Kahar. Hari ketiga mengangkat tema `Sekularisme: Prospek dan Tantangannya. Martin Lukito Sinaga, Gadis Arivia dan Saiful Mujani bertindak sebagai pembicara dengan moderator Guntur Romli. Meski berada di luar negeri, para pentolan Jill tetap aktif mengirim tulisannya. Ulil Abshar Abdallah misalnya. Meski sedang sibuk studi doktor di Universitas Harvard, Amerika Serikat (AS), pria yang baru saja menyabet gelar master dari Boston University ini sempat mengirim tulisannya. Baru-baru ini, terbit satu buku baru karyanya. Buku yang diberi judul Menyegarkan Kembali Pemikiran Islam, Bunga Rampai Surat-surat Tersiar ini merupakan kumpulan surat Ulil dengan para anggota milis Islam Liberal sejak ia belajar di Boston satu setengah tahun lamanya. Saya senang sekali. Surat-surat saya yang semula hanya dibaca secara terbatas bisa terbit dan dibaca oleh publik, katanya, sebagaimana dikutip harian Kompas beberapa waktu lalu. Hal serupa juga dilakukan Luthfi Assyaukanie. Luthfi yang sedang berada di Australia, tak segan-segan menebarkan pemikirannya ke masyarakat Indonesia. Bahkan, belakangan ini ia terlihat giat menuliskan pemikiran liberalnya tersebut ke sejumlah media massa Indonesia. Tulisannya yang berjudul Dua Abad Islam Liberal dimuat Kompas, Jumat (2/3) lalu. Dalam tulisan tersebut. Luthfi menyebut JIL, lembaga yang dibentuk pada 2001 itu sebagai sebuah gerakan pencerahan bagi umat Islam di Indonesia. Karenanya, ia pun menganjurkan umat Islam untuk gembira menyambut ulang tahun JIL ke-6 ini. Selamat
[wanita-muslimah] Bunga Yang Mekar
Bunga Yang Mekar Ketika kegembiraan dituturkan melalui cerita maka begitu mudah menyebar dan menular menjadi sebuah aktifitas yang membahagiakan bagai Bunga Yang Mekar. Demikian halnya dengan tulisan saya yang berjudul kegembiraan mendapatkan respon email dari teman-teman dimilis. Salahsatu email dari mbak Inayati yang bertanya, Ma Agus, orang apa yang paling kuat? Kemudian saya menjawabnya, orang yang paling sabar. Dia membalas, Salaaah. Yang benar, orang yg paling kuat adalah orang yg mengayak gajah untuk memisahkan mana gajah yang besar and mana gajah yg kecil. hehehesorry pak...bercanda aja... Wassalam, agussyafii http://agussyafii.blogspot.com
[wanita-muslimah] Re: detikcom : Dibetulkankah???
apakabar mba mia? lama ya ga jumpa-maya ..., wah masih ributin FPI ya. kalo memang mau demo FPI aku dukung deh, ntar aku kasih tau habib rizieq kalo ada teman2 yang mau demo, biar beliau minta tolong aparat juga membantu mengawal agar demonya sukses, dan mungkin habib juga akan siapkan kudapan buat para pendemo yang mungkin lapar dan haus ... beliau pasti ingin dapat masukan tentang cara demo yang baik dan benar dan jauh dari gaya PKI yang menghalalkan segala cara termasuk menggunakan partai politik yang seolah berpenampilan sosialis. agar mudah komunikasi ini tlp sekretariat FPI: 02153676617 0215341250 kalo jadi demo kasih kabar ya, saya mungkin akan menyempatkan ikutan demo ... salam, satriyo ps: memang menteri kesehatan belum didemo ya soal dbd? bukannya para nyamuk udah demo tu sampe banyak yang jatuh korban dirawat? ksian kalo jatah para penggiat medis diambil alih FPI, kesannya ko FPI mau urusin dan nolong semua orang gitu lohhh ... :-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Papernas itu yang dipimpin Dita Indah Sari? Mereka lebih ke sosialis bukan komunis. Kata text book PKI menghalalkan segala cara, sekarang ganti 'FPI menghalalkan segala cara'. Gimana kalo kita demo FPI, supaya mereka memerangi nyamuk demam berdarah? Kalo di rumah aku ngegebukin nyamuk dengan raket nyamuk, coba orang FPI yang melakukan itu - ketimbang ngegebukin orang. Baru deh kita bisa berhusnuzon sama FPI salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha aishayasmina2002@ wrote: Mba Nadina, betul sekali, memang ada Islam sebagai petunjuk hidup dan Islam yang menurut mba Nadina dikaitkan dengan busana dan teriakan, mereka - massa FPI yang berbusana Islami menurut mereka dan teriakan Allahu Akbar sambil menyerang beringas satu kelompok yang mayoritas perempuan itu membuat saya juga heran luar biasa sebab Rasulullah saja saat perang kan mengajarkan untuk tidak menyerang perempuan, anak-anak dan orang tua sebagai salah satu aturan. From : Tri Budi L Saya berhusnu zhon pada saudara-saudara kita di FPI, bahwa tujuan mereka adalah baik. Mereka ingin melindungi bangsa ini dari komunisme. Namun saya sangat prihatin dengan langkah (cara) yang mereka ambil untuk mewujudkan niatnya itu. Mudah-mudahan ada yang menyampaikan keprihatinan saya ini kepada mereka. Cara yang mereka pilih ini justru menjadi kontra produktif bagi perjuangan organisasi- organisasi Islam. Orang yang tidak suka pada Islam akan dengan mudah mengeneralisir dan mengatakan : Nih beginilah organisasi yang ingin menegakkan Islam.. Beringas dan kasar. Pdahal FPI hanya satu dari sekian banyak organisasi Islam di Indonesia ini.
[wanita-muslimah] IBRAHIM ISA MENGAJAK: - BACA ASWI Ttg Istilah 'GERAKAN 30 SEPTEMBER
IBRAHIM ISA MENGAJAK: Rabu, 04 APRIL 2007 BACA ASWI Ttg Istilah 'GERAKAN 30 SEPTEMBER' Hari Minggu y.l. (01.04.07) dapat dibaca sebuah wawancara yang menarik sekali. Itu diberikan oleh sejarawan generasi muda kita ASWI WARMAN ADAM mengenai istilah 'GERAKAN 30 SEPTEMBER, yang menurutnya adalah lebih obyektif terbanding istilah 'G30S/PKI', versi Orba. Kukatakan Aswi Adam adalah sejarawan muda 'KITA'. Karena aku percaya akan kejujuran Aswi Adam mengenai FAKTA-FAKTA SEJARAH. Sebagaimana juga aku mempercayai sejarawan muda yang belum lama kukenal, BONNIE TRIYANA. Kedua-dua sejarawan muda ini, gairah dan serius sekali dalam meneliti dan menstudi fakta-fakta sejarah yang telah dibengkokkan dan dipalsu oleh Orba seperti yang antara lain dilakukan oleh sejarawan Angkatan Darat, Nugroho Notosusanto, dan sebangsanya. Tidak sedikit sejarawan muda dewasa ini, yang berusaha keras untuk 'meluruskan sejarah' (isilah Aswi) Indonesia. Atau seperti istilah Bonnie 'Mengklarifikasi' fakta sejarah Indonesia. Kiranya tidaklah berkelebihan untuk menaruh harapan terhadap sejarawan-sejarawan generasi baru, seperti Aswi dan Bonnie, juga Bambang Purwanto, dan lain-lainnya. Mereka gairah, maju terus meski menghadapi pelbagai rintangan. Termasuk ancaman dan intimidasi 'preman' seperti yang dialami oleh Aswi Adam dan keluarganya belakangan ini. Rintangan dan intimidasi tsb dilakukan terhadap setiap usaha untuk mengungkap kebenaran, membeberkan fakta-fakta sejarah Indonesia, khususnya yang menyangkut masa sejak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia; lebih khusus lagi yang menyangkut sekitar 'Peristiwa 1965'. Karena adalah pada periode itu, selama lebih dari 30 tahun Orba telah memutarbalikkan fakta-fakta sejarah Indonesia. Dan belakangan ini, -- memuakkan sekali, sampai-sampai Kejaksaan Agung ikut-ikutan, dengan keputusannya melarang buku-buku sejarah kurikulum 2004, yang tidak mencantumkan nama 'PKI' sesudah nama 'G30S'. Harapanku bertambah besar terhadap para sejarawan muda kita yang berani dan mampu menangkis 'brainwashing' Orba, antara lain setelah membaca tulisan-tulisan (Adam dan Bonnie). Lebih mengesankan lagi dari perkenalan pribadi dengan Aswi di Leiden beberapa tahun yang lalu, dan baru-baru ini pertemuan dan percakapanku dengan Bonnie. Ketika mendengarkan tuturnya mengenai pemahamannya tentang sejarah negeri dan bagsa kita. Di sini kiranya perlu disebut satu nama lagi dari generasi muda kita yang berusaha keras menyajikan fakta-fakta yang benar sekitar sejarah bangsa kita, seperti Lexi Rambadetta (dengan cameranya), dengan siapa baru ini saja aku terlibat dalam percakapan panjang lebar menyangkut masa kini dan haridepan Indonesia, serta peranan kaum muda di dalamnya. * ** Wawancara Aswi seperti yang diberikannya kepada dua orang jurnalis TEMPO, Endri Kurniawati dan fotografer Bismo Agung, telah disiarkan oleh TEMPO dan mailist WAHANA, kemudian disiarkan-ulang di bawah ini. * * * ISTILAH 'GERAKAN 30 SEPTEMBER' LEBIH OBYEKTIF Asvi Warman Adam, Sejarawan (TANYA: Istilah apa yang digunakan untuk menyebut pembunuhan enam jenderal pada 30 September 1965 ketika itu) JAWAB: Pada 1 Oktober 1965, istilah yang dipakai adalah Gerakan 30 September. Tidak disingkat menjadi G-30-S, tapi ditulis penuh. Itu menurut dokumen yang dikeluarkan pada 1 Oktober. Dalam perkembangannya, bahkan 40 hari setelah peristiwa itu, Jenderal Nasution menulis buku yang diterbitkan Departemen Pertahanan berjudul 40 Hari Kegagalan G30S. Istilah G-30-S itu dipakai sampai pertengahan Desember 1965. Pelakunya sendiri menyatakan Gerakan 30 September. (TANYA - Siapa pelakunya?) JAWAB: Untung, Latif, memakai istilah itu. Dalam dokumennya, Untung menggunakan istilah Gerakan 30 September. (TANYA -Dokumen apa itu?) JAWAB - Dokumen yang mereka keluarkan pada hari pertama (setelah pemberontakan) yang menyatakan mereka membentuk Dewan Revolusi dan lain-lain. Tapi gerakan itu mereka sebut sebagai Gerakan 30 September. Setelah itu Bung Karno menggunakan istilah Gestok, Gerakan Satu Oktober. Itu ditandingi oleh Angkatan Darat dan kelompok Islam dengan istilah Gestapu untuk diasosiasikan dengan Gestapo (Nazi-Jerman). Tapi, kalau dilihat dari bahasa Indonesia, itu kan kurang tepat. Sejak awal ada pertarungan antara Gestok dan Gestapu. Baru setelah 1966 dipakai istilah PKI. (TANYA - Sejak Orde Baru berkuasa?) JAWAB - Ya, sejak Soeharto makin kuat kedudukannya dipakai istilah G-30-S/PKI. Alasan lainnya, ketika itu ada Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub). Yang diadili pertama kali adalah Nyono, Ketua CC PKI Jakarta Raya. Sejak itu dikaitkan (dengan PKI). Tapi kita tahu yang diadili bukan hanya pengurus PKI. Tapi juga perwira Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), Wakil Perdana Menteri, dan Menteri Luar Negeri Soebandrio, yang bukan pengurus PKI, bukan anggota AD atau AU. adi ada empat kelompok yang diadili. Di pengadilan, pelakunya dinyatakan terbukti terlibat makar. Tapi tidak
[wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna (An-Nisa 34)
Subhanallaah! Brother Yusuf Estes sungguh sangat bijak dalam mencoba memberikan jawaban atas pertanyaan khususnya untuk ayat 34 surat Annisa ini. Terima kasih mba atas sharingnya ...! satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas [EMAIL PROTECTED] wrote: Satu lagi penjelasan perihal topik yang sedang dibicarakan, yaitu memukul isteri. Diuraikan oleh Sheikh Yusuf Estes, seorang mantan pendeta dari Texas, USA di web sitenya : www.shareislam.com atau di link tsb di bawah ini:. http://www.islamtomorrow.com/articles/women_treatment.htm Question: Could you please tell me why the Quran tells men to beat them meaning their wives? (chapter 4, verse 34) Answer: Thank you for asking about Islam. It is our committment to try our best to provide answers to questions to the best of our ability. However, sometimes we come across questions for which we do not have answers. In this case we will refer you to others who may be able to provide you with proper answers. Please be aware that we as Muslims, must never lie about anything, especially our religion. Secondly, we do have the original text of the Quran and the preserved teachings of Muhammad, peace be upon him. This enables us to verify exactly what was said, intended and taught by Muhammad, peace be upon him, as being the religion of Islam. Third, I would like to remind myself and all who read this in the future that not all questions are purely questions. Some contain statements and implications, that may or may not be true. Finally, it is important to keep in mind anytime we discover something in the answers to actually be better than what we already have, we should be committed to change our position and accept that which is true over that which is false and take that which is better for that which is inferior. After taking all of the above into consideration, if we find that the answer to this question provides us with a better approach to understanding what Almighty God has provided us with as a way of life on this earth and in the Next Life, we should then make the logical decsion to begin to worship Him on His terms. Having said that, let us now look to the particular verse in question in the original text (Arabic), followed by the phonetic sounds in Latin letters and then finally, followed by a translation of the meaning to the English language by experts in both Arabic and in Quranic meanings. Transliteration Alrrijalu qawwamoona AAala alnnisa-i bima faddala Allahu baAAdahum AAala baAAdin wabima anfaqoo min amwalihim faalssalihatu qanitatun hafithatun lilghaybi bima hafitha Allahu waallatee takhafoona nushoozahunna faAAithoohunna waohjuroohunna fee almadajiAAi waidriboohunna fa-in ataAAnakum fala tabghoo AAalayhinna sabeelan inna Allaha kana AAaliyyan kabeeran Explanation (tafsir) of Sura 4:34 Here is the translation of meaning of the verse as best can be defined according to the rules of understanding Quran with the explanations following this translation: Men are the protectors and maintainers of women, because Allah has made one of them to excel the other, and because they spend (to support them) from their means. Therefore the righteous women are devoutly obedient (to Allah), and guard in the husband's absence what Allah orders them to guard (e.g. their chastity, their husband's property, etc.). Regarding the woman who is guilty of lewd, or indecent behavior, admonish her (if she continues in this indecency then), stop sharing her bed (if she still continues doing this lewd behavior, then), [set forth for her the clear meaning of either straighten up or else we are finished and when she returns to proper behavior take up sharing the bed with her again], but if she returns in obedience (to proper behavior and conduct) then seek not against them means (of annoyance). Surely, Allah is Ever Most High, Most Great. Meaning of the Words For the three words fa'izu, wahjaru, and wadribu in the original, translated here `speak to them in a persuasive manner', `leave them alone (in bed - fi l-madage'),' and `have intercourse', respectively, see Raghib Lisan al-'Arab and Zamakhsari. Raghib in his Al-Mufridat fi Gharib al-Qur'an gives the meanings of these words with special reference to this verse. Fa- 'izu, he says, means to 'to talk to them so persuasively as to melt their hearts.' (See also v.63 of this Surah where it has been used in a similar sense.) Hajara - Wahjaru (do not touch or moleste them) Hajara, he says, means to separate body from body, and points out that the expression wahjaru hunna metaphorically means to refrain from touching or molesting them. Zamakhshari is more explicit in his Kshshaf when he says, do not get inside their blankets.' Here is the translation of meaning of the verse as best can be defined according to the rules of understanding
[wanita-muslimah] Pesantren Dalam Tarik-menarik Partai Politik
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/042007/04/0902.htm Pesantren Dalam Tarik-menarik Partai Politik Oleh Dr. H. FADLIL MUNAWWAR MANSHUR, M.S. Pesantren dan partai politik sesungguhnya dua entitas yang agak berjauhan. Pesantren lebih identik dengan pendidikan yang bersentuhan dengan keilmuan dan moralitas, sedangkan partai politik lebih dekat pada upaya bersama untuk meraih, mempertahankan, dan merebut kekuasaan. Pesantren dalam kehidupan kesehariannya sibuk dengan kajian kitab yang membahas pandangan ulama-ulama klasik dan modern tentang berbagai disiplin ilmu agama Islam, sedangkan partai politik sibuk dengan penyusunan platform partai dengan segala strategi dan taktik politik untuk memperoleh kekuasaan demi memajukan bangsa dan negara serta menyejahterakan rakyat. Di pesantren telah tertanam budaya tanpa pamrih dalam mengerjakan apa saja yang diperintahkan kiai, asal pekerjaan itu baik dan bermanfaat untuk umat dan orang banyak. Dalam tradisi pesantren, sikap ini disebut ikhlas dan patuh. Misalnya, kiai mengisyaratkan kepada para santrinya untuk memilih partai politik tertentu, maka mereka mematuhinya dengan dasar bahwa partai politik yang dipilihnya itu akan menegakkan politik moral, bukan hanya politik kekuasaan. Adapun di partai politik, budaya tanpa pamrih dan politik moral merupakan sesuatu yang kecil kemungkinan terjadi karena setiap tindakan yang dilakukan anggota partai telah terbentuk beberapa rumus politik, yaitu, (a) siapa mendapatkan apa?, (b) siapa mengalahkan siapa?, (c) siapa yang menjadi saingan?, dan (d) siapa yang menjadi teman seiring?. Jadi, di pesantren telah terbangun citra bahwa partai itu semestinya membangun politik moral sebagai salah satu basis utamanya dalam meraih dan mempertahankan kekuasaan. Dengan demikian, politik kekuasaan yang sudah menjadi ciri utama partai politik harus didampingi dengan politik moral agar kekuasaan yang diraihnya tidak mengarah pada penghalalan segala cara. Sebuah pesantren bisa muncul dan terkenal biasanya karena ketokohan dan aura keulamaan kiainya. Kiai dalam konteks ini adalah simbol masyarakat santri yang santun, pandai, dan berwibawa yang sangat dihormati dan dicintai pengikutnya, bahkan oleh masyarakat luas yang simpati kepadanya. Pada sisi lain, partai politik pun bisa berkembang menjadi besar, di samping karena sistem yang dibangunnya baik dan modern juga karena pemimpin partainya pintar dan memiliki karisma besar yang mampu menyedot perhatian dan simpati masyarakat luas. Itulah sebabnya pemimpin partai itu harus mampu menjadi magnet yang dapat merebut simpati rakyat dan harus berupaya sekuat tenaga untuk menyejahterakan rakyat pendukungnya. Dalam konteks politik moral, bagi pesantren, politik hanyalah instrumen keduniaan untuk meraih kekuasaan dalam rangka ibadah kepada Allah SWT. Kaidah ini mempunyai konsekuensi bahwa apabila, misalnya, partai politik itu tidak mampu memotivasi dan mengarahkan masyarakat pendukungnya untuk meraih kekuasaan berdasarkan politik moral, politik itu menjadi tidak berguna sama sekali. Bagi masyarakat pesantren, politik harus dijalankan secara santun dan menurut kaidah politik moral yang kemudian bisa membimbing para pemegang amanah kekuasaan agar tidak keluar dari rel moral agama. Hal ini perlu ditekankan karena saat ini banyak orang yang tergelincir ke dalam low politics, yaitu politik praktis yang selalu mempragmatiskan persoalan yang seharusnya berada di atas nilai-nilai luhur agama dan susila. Jadi, sebuah pesantren seharusnya dapat memosisikan dirinya secara tepat dalam arus besar (mainstream) politik nasional dan politik daerah agar jati dirinya tetap terjaga dan citranya sebagai lembaga pendidikan tetap terpelihara. Hal ini memang sangat sulit karena pesantren senantiasa berada dalam arus persaingan kekuatan-kekuatan politik yang mengharapkan dukungan moral dan kontribusi suara politik dari pesantren ini melalui figur kiainya. Ketika zaman Orde Baru, tidak sedikit pesantren yang dipandang lebih condong ke sebuah partai politik besar yang ketika itu menjadi penguasa negeri ini. Akan tetapi pada zaman reformasi, ketika perundang-undangan politik Indonesia menerapkan sistem multipartai, tidak sedikit pula pesantren yang menggeser bandul politiknya ke partai-partai politik baru. Perubahan orientasi dan kontribusi suara kiai ke partai-partai politik baru diibaratkan sebuah pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu, yang kemungkinan akan mencair kembali setelah bulan madu itu selesai. Sikap para kiai terhadap perubahan politik nasional memang beragam. Ada yang akomodatif, tetapi ada pula yang konfrontatif. Sikap-sikap semacam itu dipandang wajar karena pesantren adalah entitas yang sengaja diciptakan khusus untuk pendidikan Islam, bukan untuk bermain politik. Tidaklah mengherankan apabila ada sejumlah kiai yang ingin mencoba terjun ke dunia politik sebagai ijtihadnya untuk mewarnai kehidupan politik yang dikategorikan
[wanita-muslimah] Geger Penistaan Islam di Malang
Geger Penistaan Islam di Malang hidayatullah.com, Rabu, 04 April 2007 //Puluhan wanita berjilbab dan pria berbaju Muslim bernyanyi. Lalu, Al-Qur'an itu berada sejajar dengan kaki mereka ...itulah sekelumit penistaan agama di Malang// Hidayatullah.comPuluhan pasangan menari dan bernyanyi. Para wanitanya berjilbab dan yang pria berbaju koko layaknya seorang Muslim dan Muslimah. Jangan keliru, mereka bukan warga Muslim. Tapi, warga berstatus agama lain. Penampilan mereka yang terekam dalam video inilah yang minggu-minggu ini `menggegerkan' kota Batu Malang. Tak hanya kota di kota Apel, video itu juga telah beredar di Pasuruan, Madura dan bahkan sampai ke luar negeri. Saya mendapatkanya dari teman, minggu lalu, kata Linda, seorang TKW asal Indonesia yang bekerja di Hongkong. Di sini sudah ramai pak orang lihar VCD nya, tambah Agus, (22) mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Malang . Video berdurasi sekitar satu jam itu menceritakan aktivitas sekitar 30 orang yang melakukan ritual khusus. Penampilan peserta seperti terekam dalam VCD, cukup beragam. Peserta laki-laki ada yang memakai sarung dan ada juga yang memakai celana. Sementara, peserta perempuan sebagian terlihat memakai jilbab. Selama durasi 60 menit lima detik itu tergambar aktivitas kelompok yang dikomando seorang pemimpin. Setelah memberi pengarahan dan instruksi, sang pemimpin lalu mengangkat Al-Qur'an dan mengarahkan peserta lain untuk berdiri melingkar. Tak beberapa lama, dalam gambar, Al-Quran sudah berada di lantai. Sejajar dengan kaki para peserta yang mengitarinya. Di belakang mereka, terpampang tulisan Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI) sebagai penyelenggara. Kegiatan ini dilakukan di salah satu hotel di Kota Batu mulai 17-20 Desember 2006. Salah seorang pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang, Nidhom Hidayatullah mengatakan, kasus ini sebagai penistaan dan pembajakan identitas Islam. Ini bukan kasus biasa. Ini adalah pembajakan identitas Islam, ujarnya saat dihubungi www.hidayatullah.com Pihak MUI sendiri, sebagaimana disampaikan Nidhom, sudah melaporkan kasusnya ke pihak Polwil Malang dan MUI Pusat. Kami sudah melaporkannya. Sebab sebagian masyarakat sudah resah, tambahnya. Kapolwil Malang, Kombes Pol M Amin Saleh, sebagaimana dikutip harian Surya (3/4) telah memeriksa lima lebih orang sebagai saksi. Mereka adalah peserta yang tergabung dalam forum itu. [gus/hud/cha] Untuk detil berita isi rekaman, ikuti terus di www.hidayatullah.com edisi besok
[wanita-muslimah] Fwd: [syiar-alsofwah] DI ANTARA UCAPAN KENABIAN PERTAMA
Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh Berikut saya copy-kan sebuah artikel menarik. Semoga bermanfaat menambah ilmu bagi kita semua. Wassalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh *Harap di-forward ke saudara/i lainnya -- Haryo 4 Dakwah http://anNajiyah.notLong.com http://annajiyah.notlong.com/ -- Islamic download, up to 250 KB/sec! --~--~-~--~~~---~--~~ Jika email ini ditandai sebagai spam/ bulk/ junk / mass, harap tandai ulang sebagai NOT spam/ bulk/ junk / mass! --~--~-~--~~~---~--~~ -- Forwarded message -- From: Mailinglist alsofwa Date: Mar 30, 2007 8:49 AM Subject: [syiar-alsofwah] DI ANTARA UCAPAN KENABIAN PERTAMA Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh Semoga Netters Syiar al-Sofwa senantiasa dalam lindungan Allah Ta'ala DI ANTARA UCAPAN KENABIAN PERTAMA Rabu, 28 Maret 07, selengkapnya klik di sini: http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatannurid=421 Banyak orang yang terbiasa mengucapkan kalimat, Malu dong! yang merupakan ungkapan untuk mengecam dan diarahkan kepada orang yang menentang syari'at Allah subhanahu wata'ala, melakukan sesuatu yang diharamkan-Nya atau menyepelekan suatu kewajiban dan kurang berlaku sopan terhadap sesama manusia dalam bentuk apa pun.! Benar, sesungguhnya itu adalah ungkapan yang memiliki makna dan misteri. Kerapnya ungkapan seperti itu dilontarkan merupakan pertanda adanya kecemburuan dan kepekaan yang tidak lain merupakan salah satu dari metode beramar ma'ruf nahi munkar, yang pantas diterapkan terhadap sekelompok manusia yang tidak mempan dengan cara-cara yang lain dan perilaku maksiatnya telah mencapai puncaknya hingga secara terang-terangan melakukannya tanpa rasa takut kepada Allah subhanahu wata'ala dan rasa malu kepada sesama manusia. Pelecehan terhadap hak-hak makhluk yang dia lakukan telah sampai kepada batasan di mana orang-orang harus mengatakan kepadanya, Malu dong!' tersebut. Sekalipun demikian, terkadang kita tidak mengetahui makna malu itu sendiri, bahkan sebagian kita tidak memahami perbedaan antara malu 'syar'i' dan malu bukan 'syar'i', demikian juga malah ada di kalangan kita yang tidak mengenal nilai malu tersebut.! Kedudukan Sifat Malu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah malu. (HR. Malik dan Ibn Majah dengan sanad Hasan) Saking pentingnya sifat malu dan tingginya kedudukannya, maka ia merupakan karakteristik Dien ini dan juga semua agama terdahulu. Ia merupakan salah satu dari sekian syari'at-syari'at terdahulu yang tidak dihapus. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Sesungguhnya di antara ucapan kenabian pertama yang didapati manusia adalah (ungkapan), Bila engkau tidak malu, maka lakukanlah apa yang kamu mau. (HR. al-Bukhari dan Abu Daud) Dan cukuplah untuk menunjukkan betapa kedudukan malu sangat tinggi, penilaian bahwa ia merupakan sebagian dari iman dan jalan menuju surga. Lawannya adalah badza' (ucapan cabul, jorok). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Malu merupakan bagian dari iman dan iman itu di surga sedangkan badza' (ucapan cabul) itu merupakan bagian dari jafa' (tabi'at kasar) dan jafa' (tabi'at kasar) itu di neraka. (HR. at-Turmudzi, Hasan Shahih) Definisi Malu Para ulama mendefinisikan malu secara bahasa yakni perubahan dan kekalahan diri yang dialami manusia akibat rasa takut dicela. (Fath al-Bari, I:56) Sedangkan definisi malu secara istilah syari'at adalah sifat yang mendorong diri menghindari hal yang buruk dan mencegah ketidak-optimalan dalam memberikan hak kepada pemiliknya. Oleh karena itu, dalam hadits dikatakan, Malu itu semuanya baik. (Fat-h al-Bari, I:56) Malu Adalah Sebagian Dari Iman Malu merupakan tanda kebaikan dan salah satu dari cabang iman sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Iman itu memiliki tujuh puluh tiga-an (tujuh puluh tiga hingga tujuh puluh sembilan) cabang, dan malu merupakan bagian dari iman. (HR. al-Bukhari). Pertanyaan penting di sini, mengapa malu merupakan bagian dari iman? Mengapa pula ia disebutkan secara tersendiri dari sekian cabang-cabang iman? Ada pun mengapa ia merupakan bagian dari iman, hal ini karena seperti yang dikatakan, Ibn Qutaibah rahimahullah, Sesungguhnya malu mencegah pemiliknya dari melakukan perbuatan maksiat sebagaimana iman mencegahnya, maka dinamakan dengan iman. Sebagaimana juga sesuatu dinamakan dengan nama yang mewakilinya. Ibn al-Atsir rahimahullah berkata, Malu yang merupakan watak merupakan bagian dari iman. Ia juga sesuatu yang dihasilkan (bukan eksis dengan sendirinya) sebab dengan sifat malunya, si pemalu akan terputus dari perbuatan-perbuatan maksiat sekalipun bukan sebagai tameng atau pencegah baginya. Maka jadilah ia seperti iman yang memutus antara pelaku maksiat dan kemaksiatan. Malu dijadikan sebagian iman karena iman terbagi kepada sikap mengikuti perintah Allah subhanahu wata'ala dan berhenti dari
[wanita-muslimah] Re: detikcom : Dibetulkankah???
Iya, kita lagi ngomongin FPI lantaran detik.com dan media lain menampilkan anggota FPI dkk yang menyerang kelompok lain. Anarkis kan? Mereka mungkin saling mensomasi, biasalah - tapi gimana kesaksian orang banyak, media dan laporan polisi? Kalau Pak Satriyo suka ketemu Pak Habib Rizieq tolong disampaikan saja, kelompok anarkisnya bisa memanfaatkan energinya, gebukin nyamuk demam berdarah. Ini pekerjaan semua orang kan bukan petugas kesehatan saja, lha di rumah masing2 kita semua 'anarkis' gebukin nyamuk pake raket..:-) Nah, apabila FPI pingin masuk sorga, fatwanya gebuklah nyamuk DB..sekalian menyalurkan energi, sekalian dapet pahala (dan mungkin bayaran juga...:-) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: apakabar mba mia? lama ya ga jumpa-maya ..., wah masih ributin FPI ya. kalo memang mau demo FPI aku dukung deh, ntar aku kasih tau habib rizieq kalo ada teman2 yang mau demo, biar beliau minta tolong aparat juga membantu mengawal agar demonya sukses, dan mungkin habib juga akan siapkan kudapan buat para pendemo yang mungkin lapar dan haus ... beliau pasti ingin dapat masukan tentang cara demo yang baik dan benar dan jauh dari gaya PKI yang menghalalkan segala cara termasuk menggunakan partai politik yang seolah berpenampilan sosialis. agar mudah komunikasi ini tlp sekretariat FPI: 02153676617 0215341250 kalo jadi demo kasih kabar ya, saya mungkin akan menyempatkan ikutan demo ... salam, satriyo ps: memang menteri kesehatan belum didemo ya soal dbd? bukannya para nyamuk udah demo tu sampe banyak yang jatuh korban dirawat? ksian kalo jatah para penggiat medis diambil alih FPI, kesannya ko FPI mau urusin dan nolong semua orang gitu lohhh ... :-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote: Papernas itu yang dipimpin Dita Indah Sari? Mereka lebih ke sosialis bukan komunis. Kata text book PKI menghalalkan segala cara, sekarang ganti 'FPI menghalalkan segala cara'. Gimana kalo kita demo FPI, supaya mereka memerangi nyamuk demam berdarah? Kalo di rumah aku ngegebukin nyamuk dengan raket nyamuk, coba orang FPI yang melakukan itu - ketimbang ngegebukin orang. Baru deh kita bisa berhusnuzon sama FPI salam Mia
[wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna (An-Nisa 34)
Kesimpulannya pemahaman Laleh Bakhtiar, Ibu Musdah dan Pak Yusuf Estes ini sejalan, bahkan ada cross-cut nya yaitu 'leave them alone' atau 'go away', slangnya mungkin egepe-lah. Kira-kira gitu kan, kalo saya nggak salah baca? Emang udah waktunya digali lagi pemahaman kita. Buku lama yang saya baca pertama kali tentang makna 'idrib' ini dari Fetima Mernissi, yaitu 'leave them alone'. Dan baru-baru ini dari Prof. Jeffrey Lang. Yang saya kurang ngerti, penafsiran Fatima Mernissi yang sudah lama sekali itu dikritik keras oleh jumhur ulama. Mungkin kita orang Indonesia nggak terlalu ngeh, karena dalam pikiran bawah sadar kita, toh kita nggak memahaminya secara harafiah 'memukul' gitu, kan. Tapi dalam konteks budaya negaranya sendiri Pakistan (dan Timur Tengah), Fatima Mernissi dan perempuan2 lainnya jelas mengalami trauma dari praktek diskriminasi terhadap perempuan yang didukung tafsiran sempit pada Quran seperti itu. Alhamdulillah, sekarang keberanian Fatima Mernissi membuahkan hasil. It's long over due. Kali ini Pak Janoko akan menggumam nurutin iklan: Mernissi...emang bikin bangga...:-) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas [EMAIL PROTECTED] wrote: Satu lagi penjelasan perihal topik yang sedang dibicarakan, yaitu memukul isteri. Diuraikan oleh Sheikh Yusuf Estes, seorang mantan pendeta dari Texas, USA di web sitenya : www.shareislam.com atau di link tsb di bawah ini:. http://www.islamtomorrow.com/articles/women_treatment.htm Question:
[wanita-muslimah] Bunuh Diri
Terima kasih mas Donnie, derajat integrasi sosial rendah itu apa bisa dikaitkan dengan masyarakat tanpa empati seperti yang dikatakan psikolog itu (kalau tidak salah pak Limas Sutanto)? Terus untuk kasus alturistik suicide apa ini ada kaitannya dengan satu istilah Karen Amstrong (The Great Transformation) yaitu kesalehan militan? saya belum baca bukunya, hanya baca tulisan tinjauan buku ini dari pak Sumardianta. salam Aisha --- From : Donnie Ahmad Mbak Aisha kalau pake teorinya Emile Durkheim, yang terkenal dengan penelitian sosiologinya tentang suicide. Kecenderungan bunuh diri tergantung dua faktor penting: 1. Derajat integrasi/kohesi sosial 2. Derajat kontrol sosial Kalau derajat integrasi sosial rendah (misalnya masarakatnya sangat individualistik lu-lu gue-gue sekali), atau derajat kohesi sosial sangat tinggi (misal pada penganut sekte/aliran keagamaan yang sangat radikal) maka intensi untuk melakukan bunuh diri akan tinggi. Yang satu karena merasa kesepian yang sangat, yang kedua karena masalah keyakinan yang membuta (sering disebut altruistik suicide) dan sepertinya menjelaskan apa yang dilakukan oleh para pembom bunuh diri. Demikian juga kalau derajat kontrol sosialnya sangat rendah (masyarakat yang anomie, tanpa kontrol sosial sama sekali) atau dalam situasi dimana kontrol sosial sangat tinggi dan individu tidak punya kontrol sama sekali terhadap dirinya (misalnya seorang budak), maka tendensi untuk melakukan bunuh diri juga menjadi meningkat. Dalam kasus ibu tadi sepertinya kedua faktor tadi berpengaruh. Dilihat dari faktor kohesi sosial, sepertinya mereka merupakan individu yang kesepian ditambah perubahan sosial yang sangat turbulen saat ini sepertinya menciptakan masyarakat yang anomie, chaotic. jadi yah paling gampang menyudahi jiwanya saja. regards, Donnie == Saya pernah baca pendapat seorang psikolog, katanya gejala bunuh diri ini juga berkaitan dengan masyarakat yang miskin empati, serem ya? Masyarakat yang tidak punya kepedulian, yang tidak mampu merasakan penderitaan orang lain. Khusus berkaitan dengan ibu-ibu bunuh diri ini memang seharusnya dia tidak merasa hidup sendiri menanggung beban kehidupan, seharusnya memang yang terdekat (suami) yang seharusnya mampu jadi orang yang menjadi curhatan si istri dan mampu memberi ketenangan bagi istrinya. Ini mungkin berkaitan dengan konsep belahan jiwa itu ya mba Rita? Lihat wawancara seorang suami/ ayah di tv yang kehilangan sitri dan anaknya karena demam berdarah, membuat saya sedih, suami ini mengatakan bahwa rasa kehilangan terdalam itu ketika dia tidur sendirian, dia selalu ingat istrinya, bukan masalah karena dia tidak punya pasangan seks lagi, tapi dia kehilangan sebagian jiwanya (belahan jiwa), karena setiap malam menjelang tidur, mereka-suami istri ini sering ngobrol saling curhat, cerita kegiatan dan pengalaman masing-masing di siang harinya, mereka saling menceritakan kebahagiaan, kesedihan, kejengkelan, dll yang dialaminya sehingga dari hari ke hari mereka semakin dekat, semakin kuat menghadapi apapun kehidupan yang keras ini. Ini mungkin konsep rumah tangga sakinah mawadah wa rahmah ini ya? Dengan konsep ini yang tentunya mengandung nilai kesetaraan antara suami istri (sama-sama manusia yang harus dihormati, disayang, dihargai, dll), kasus househusbands bukan masalah lagi, tergantung kesempatan yang ada untuk kebaikan semua anggota keluarga. salam Aisha [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Indigenous - Suami yang Gak bikin Depresi :-)
Pak Jano, Saya membaca di tabloid Nova yang kelompok Kompas Gramedia, no 997/XX (2-8 April 2007) halaman 34-35. Silahkan baca sendiri, disana ada foto dan pernyataan dari yang berwajib (Kapolsek Turi, Sleman) AKP Hendrikus Suparno yang menjelaskan ada jamu dan kapsul yang berjumlah 10 bungkus + satu cairan dari kamar korban. Ada juga Dyah Sulistyorini dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta yang di fotonya memperlihatkan satu dari 10 bungkus jamu - terlihat plastik berisi bubuk berwarna kuning, dengan tulisan di plastiknya 2 sendok makan+soda, 4 kali sehari. Ada juga kapsul tanpa merek, lalu cairan berwarna coklat kehitaman. Kenapa saya harus menjelaskan definisi jamu? Di berita itu dijelaskan tentang jamu malah judulnya Jamu Pelangsing Renggut Korban, di toko, kios, warung juga bertebaran jamu. Di media massa juga ada iklan jamu. Apa pak Jano ada hubungannya dengan jamu? Jika iya, kenapa tanya orang lain untuk menjelaskan jamu? Silahkan bagi pengetahuan anda tentang jamu jika anda tahu tentang jamu. Kenapa pula teman-teman di milis harus bingung membaca tulisan saya, setiap orang juga kan tidak hanya mendapat informasi dari milis saja, buktinya mba Yulia menceritakan versi lain dari kasus ini yang dari televisi. Dokter Donnie menjelaskan dari sisi bunuh dirinya. salam Aisha -- Jano - ko : Tolong dong Aisha sebutkan sumbernya, Aisha membaca dari koran / harian apa atau Aisha hanya dapat informasi dari pihak ketiga ? Inga...inga...dalam statemen Aisha diatas menyebutkan ada unsur campuran sianidanya yang merupakan bahan kimia dan bukan jamu / medicinal plants. Tolong dijelaskan, sianidanya tersebut jadi satu kesatuan dengan serbuk jamu yang ada didalam kapsul atau terpisah dengan serbuk jamu yang ada didalam kapsul tersebut ? Jano-ko minta penjelasan kepada Aisha tentang definisi jamu, supaya teman-temin yang membaca pernyataan Aisha tidak pada kebiungan. Inga...inga...jamu merupakan I N D I G E N O U S H E R B A L yang dilindungi oleh HAM ( Hak Asasi Manusia ) dan dilindungi oleh Undang - Undang NKRI dan masuk dalam GBHN. Ditunggu penjelasan dari Aisha tentang definisi JAMU --- Aisha : Ibu ini suaminya TKI yang mau pulang beberapa bulan lagi dan dia ingin terlihat lebih langsing sehingga makan jamu bubuk itu, tapi herannya ada campuran lainnya berwarna gelap dan berbau menyengat, ternyata ada campuran sianida- nya, jadi aneh juga - ibu ini tidak tahu jamunya mengandung racun atau memang mau bunuh diri? Ibu ini meninggal, adik sepupunya penasaran, menjilat sisa jamu itu, meninggal pula. Jadi ati-ati dengan jamu pelangsing ini. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Suami yang Gak bikin Depresi :-)
Mba Yulia, Saya baca cerita versi bunuh diri lengkap dengan foto korban, anak korban, ayah korban, adik sepupunya yang ikut meninggal, petugas BPOM yang memeriksa jamu yang tersisa, Kapolsek Turi AKP Hendrikus Suparno itu di tabloid keluarga Nova. Judul tulisannya Jamu Pelangsing Renggut Korban yang terbit Senin 2 April 2007. Tabloid ini mungkin naik cetak minggu malam ya? Setelah posting ke WM dan KS, saya melihat tv sekilas, ternyata dari hasil penelitian polisi selanjutnya seperti yang diceritakan mba Yulia, ada sms di hp-nya korban yang menanyakan cara meracik jamu itu. Polisi memang mencari darimana korban mendapat bungkusan2 jamu itu. Dari pengakuan pemberi jamu itu yang laki-laki selingkuhan korban, korban hamil dan minta dicarikan jamu untuk menggugurkan karena suaminya mau pulang dari Brunei sebagai TKI. Korban memang mengatakan ke keluarga ingin menurunkan berat badannya yang subur, jadi ada anggapan itu jamu pelangsing. Betul, ketika terjadi hubungan seks di luar nikah, maka yang hamil kan wanita, maka jika para pelaku ingin menghilangkan hasil dari hubungan seks ini, bisa dipastikan korbannya wanita, mencoba berbagai cara pengguguran yang bisa menghilangkan nyawa. Dalam kasus ini pelakunya bisa ditangkap karena masih ada sms di hpnya korban, yang lain mungkin pihak laki-lakinya lolos dari jeratan hukum walaupun yang wanitanya mati karena aborsi. salam Aisha - From : Yulia Artati mbak Aisha, Sekedar melengkapi, menurut berita terakhir yg saya dengar di TV, wanita yg minum jamu pelangsing itu ternyata dibunuh oleh selingkuhannya dengan cara memasukkan arsenik ke cairan jamu. Jadi bukan bunuh diri dan bukan jamunya yg kadaluwarsa. Hik, hik, Lagi2 wanita jadi korban Salam, http://yartati.multiply.com --- Aisha wrote: Mba Rita, Postingannya ke WM ini saya cross-posting ke milis Keluarga-Sejahtera juga karena menyangkut masalah keluarga juga, kan? ...:) Kasus ibu bunuh diri meningkat, kemarin saya baca ibu-ibu muda yang entah sengaja atau tidak, mengonsumsi jamu pelangsing yang tidak jelas pabriknya karena polisi menemukan beberapa bungkus sisanya. Ibu ini suaminya TKI yang mau pulang beberapa bulan lagi dan dia ingin terlihat lebih langsing sehingga makan jamu bubuk itu, tapi herannya ada campuran lainnya berwarna gelap dan berbau menyengat, ternyata ada campuran sianida-nya, jadi aneh juga - ibu ini tidak tahu jamunya mengandung racun atau memang mau bunuh diri? Ibu ini meninggal, adik sepupunya penasaran, menjilat sisa jamu itu, meninggal pula. Jadi ati-ati dengan jamu pelangsing ini. Kasus ibu-ibu bunuh diri sendirian tidak terlalu ramai diberitakan (dianggap biasa?), yang diributkan yang luar biasa seperti kasus ibu yang berpendidikan tinggi dan muslimah aktivis mesjid di Bandung yang membunuh 3 anaknya dengan tangan sendiri tapi dia tidak bunuh dirinya sendiri. Yang baru, kasus bunuh diri ibu non muslim yang sebelumnya membunuh dulu semua anak-anaknya sebelum dia juga bunuh diri. Saya pernah baca pendapat seorang psikolog, katanya gejala bunuh diri ini juga berkaitan dengan masyarakat yang miskin empati, serem ya? Masyarakat yang tidak punya kepedulian, yang tidak mampu merasakan penderitaan orang lain. Khusus berkaitan dengan ibu-ibu bunuh diri ini memang seharusnya dia tidak merasa hidup sendiri menanggung beban kehidupan, seharusnya memang yang terdekat (suami) yang seharusnya mampu jadi orang yang menjadi curhatan si istri dan mampu memberi ketenangan bagi istrinya. Ini mungkin berkaitan dengan konsep belahan jiwa itu ya mba Rita? Lihat wawancara seorang suami/ ayah di tv yang kehilangan sitri dan anaknya karena demam berdarah, membuat saya sedih, suami ini mengatakan bahwa rasa kehilangan terdalam itu ketika dia tidur sendirian, dia selalu ingat istrinya, bukan masalah karena dia tidak punya pasangan seks lagi, tapi dia kehilangan sebagian jiwanya (belahan jiwa), karena setiap malam menjelang tidur, mereka-suami istri ini sering ngobrol saling curhat, cerita kegiatan dan pengalaman masing-masing di siang harinya, mereka saling menceritakan kebahagiaan, kesedihan, kejengkelan, dll yang dialaminya sehingga dari hari ke hari mereka semakin dekat, semakin kuat menghadapi apapun kehidupan yang keras ini. Ini mungkin konsep rumah tangga sakinah mawadah wa rahmah ini ya? Dengan konsep ini yang tentunya mengandung nilai kesetaraan antara suami istri (sama-sama manusia yang harus dihormati, disayang, dihargai, dll), kasus househusbands bukan masalah lagi, tergantung kesempatan yang ada untuk kebaikan semua anggota keluarga. salam Aisha [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Indigenous - Suami yang Gak bikin Depresi :-)
Aisha : Kenapa saya harus menjelaskan definisi jamu? Di berita itu dijelaskan tentang jamu malah judulnya Jamu Pelangsing Renggut Korban, di toko, kios, warung juga bertebaran jamu. Di media massa juga ada iklan jamu. Apa pak Jano ada hubungannya dengan jamu? Jika iya, kenapa tanya orang lain untuk menjelaskan jamu? Silahkan bagi pengetahuan anda tentang jamu jika anda tahu tentang jamu. = Jano - ko : Elok tenan.dalam bahasa jawa.. Nanti jano-ko akan memberi informasi kepada Aisha, para dokter, para wartawan dan lain sebagainya, sebelum jano-ko memberi informasi, sudah selayaknya jano-ko memberi sedikit pencerahan melalui artikel dibawah ini, --- http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_radarid=157150c=1 Kandung Sianida Racikan Obat Pelangsing yang Tewaskan 2 Orang dan Pingsankan 3 Polisi SLEMAN - Hasil pemeriksaan terhadap campuran obat pelangsing dan soda yang menewaskan dua orang serta membuat pingsan tiga polisi menunjukkan adanya zat sianida. Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Daerah Istimewa Jogja (DIJ) memaparkan kandungan zat mematikan itu mencapai 30 ppm. Namun, sianida itu tidak ditemukan pada obat pelangsingnya, jelas Plh Kepala Balai POM DIJ Dra Triyanti Setyarini kemarin. --- Coba perhatikan kalimat diatasNamun, sianida itu tidak ditemukan pada obat pelangsingnya Nahsilahkan dipikir-pikir lebih mendalam, jano-ko berharap semoga Aisha sudah membaca berita terbaru tentang latar belakang kejadian tersebut, karena KOMPAS juga sudah memuatnya. -- Pertanyaannya adalah, apa yang membuat ibu tersebut meninggal dunia ?, jamunya atau sianidanya yang membuat ibu tersebut meninggal dunia ? Silahkan informasi dari jano-ko yang sekelumit tersebut dihayati lebih dahulu, nanti jano-ko akan memberi informasi lagi. Selamat malam. --oo0oo-- Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Jano, Saya membaca di tabloid Nova yang kelompok Kompas Gramedia, no 997/XX (2-8 April 2007) halaman 34-35. Silahkan baca sendiri, disana ada foto dan pernyataan dari yang berwajib (Kapolsek Turi, Sleman) AKP Hendrikus Suparno yang menjelaskan ada jamu dan kapsul yang berjumlah 10 bungkus + satu cairan dari kamar korban. Ada juga Dyah Sulistyorini dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta yang di fotonya memperlihatkan satu dari 10 bungkus jamu - terlihat plastik berisi bubuk berwarna kuning, dengan tulisan di plastiknya 2 sendok makan+soda, 4 kali sehari. Ada juga kapsul tanpa merek, lalu cairan berwarna coklat kehitaman. Kenapa saya harus menjelaskan definisi jamu? Di berita itu dijelaskan tentang jamu malah judulnya Jamu Pelangsing Renggut Korban, di toko, kios, warung juga bertebaran jamu. Di media massa juga ada iklan jamu. Apa pak Jano ada hubungannya dengan jamu? Jika iya, kenapa tanya orang lain untuk menjelaskan jamu? Silahkan bagi pengetahuan anda tentang jamu jika anda tahu tentang jamu. Kenapa pula teman-teman di milis harus bingung membaca tulisan saya, setiap orang juga kan tidak hanya mendapat informasi dari milis saja, buktinya mba Yulia menceritakan versi lain dari kasus ini yang dari televisi. Dokter Donnie menjelaskan dari sisi bunuh dirinya. salam Aisha -- Jano - ko : Tolong dong Aisha sebutkan sumbernya, Aisha membaca dari koran / harian apa atau Aisha hanya dapat informasi dari pihak ketiga ? Inga...inga...dalam statemen Aisha diatas menyebutkan ada unsur campuran sianidanya yang merupakan bahan kimia dan bukan jamu / medicinal plants. Tolong dijelaskan, sianidanya tersebut jadi satu kesatuan dengan serbuk jamu yang ada didalam kapsul atau terpisah dengan serbuk jamu yang ada didalam kapsul tersebut ? Jano-ko minta penjelasan kepada Aisha tentang definisi jamu, supaya teman-temin yang membaca pernyataan Aisha tidak pada kebiungan. Inga...inga...jamu merupakan I N D I G E N O U S H E R B A L yang dilindungi oleh HAM ( Hak Asasi Manusia ) dan dilindungi oleh Undang - Undang NKRI dan masuk dalam GBHN. Ditunggu penjelasan dari Aisha tentang definisi JAMU --- Aisha : Ibu ini suaminya TKI yang mau pulang beberapa bulan lagi dan dia ingin terlihat lebih langsing sehingga makan jamu bubuk itu, tapi herannya ada campuran lainnya berwarna gelap dan berbau menyengat, ternyata ada campuran sianida- nya, jadi aneh juga - ibu ini tidak tahu jamunya mengandung racun atau memang mau bunuh diri? Ibu ini meninggal, adik sepupunya penasaran, menjilat sisa jamu itu, meninggal pula. Jadi ati-ati dengan jamu pelangsing ini. [Non-text portions of this message have been removed] Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: detikcom : Dibetulkankah???
Usulan bagus. Nyamuk pembawa penyakit malaria, kalau dibasmi lebih berguna dari tindakan anarkis. Atau memangnya FPI takut nyamuk. Nyamuk tidak pandang bulu apakah orang lagi minum kopi trubruk, lagi enak-enakan atau lagi mengucapkan doa kepada Allah. Semua disikat. - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 04, 2007 12:45 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: detikcom : Dibetulkankah??? Iya, kita lagi ngomongin FPI lantaran detik.com dan media lain menampilkan anggota FPI dkk yang menyerang kelompok lain. Anarkis kan? Mereka mungkin saling mensomasi, biasalah - tapi gimana kesaksian orang banyak, media dan laporan polisi? Kalau Pak Satriyo suka ketemu Pak Habib Rizieq tolong disampaikan saja, kelompok anarkisnya bisa memanfaatkan energinya, gebukin nyamuk demam berdarah. Ini pekerjaan semua orang kan bukan petugas kesehatan saja, lha di rumah masing2 kita semua 'anarkis' gebukin nyamuk pake raket..:-) Nah, apabila FPI pingin masuk sorga, fatwanya gebuklah nyamuk DB..sekalian menyalurkan energi, sekalian dapet pahala (dan mungkin bayaran juga...:-) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: apakabar mba mia? lama ya ga jumpa-maya ..., wah masih ributin FPI ya. kalo memang mau demo FPI aku dukung deh, ntar aku kasih tau habib rizieq kalo ada teman2 yang mau demo, biar beliau minta tolong aparat juga membantu mengawal agar demonya sukses, dan mungkin habib juga akan siapkan kudapan buat para pendemo yang mungkin lapar dan haus ... beliau pasti ingin dapat masukan tentang cara demo yang baik dan benar dan jauh dari gaya PKI yang menghalalkan segala cara termasuk menggunakan partai politik yang seolah berpenampilan sosialis. agar mudah komunikasi ini tlp sekretariat FPI: 02153676617 0215341250 kalo jadi demo kasih kabar ya, saya mungkin akan menyempatkan ikutan demo ... salam, satriyo ps: memang menteri kesehatan belum didemo ya soal dbd? bukannya para nyamuk udah demo tu sampe banyak yang jatuh korban dirawat? ksian kalo jatah para penggiat medis diambil alih FPI, kesannya ko FPI mau urusin dan nolong semua orang gitu lohhh ... :-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote: Papernas itu yang dipimpin Dita Indah Sari? Mereka lebih ke sosialis bukan komunis. Kata text book PKI menghalalkan segala cara, sekarang ganti 'FPI menghalalkan segala cara'. Gimana kalo kita demo FPI, supaya mereka memerangi nyamuk demam berdarah? Kalo di rumah aku ngegebukin nyamuk dengan raket nyamuk, coba orang FPI yang melakukan itu - ketimbang ngegebukin orang. Baru deh kita bisa berhusnuzon sama FPI salam Mia -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.446 / Virus Database: 268.18.25/745 - Release Date: 4/3/2007 12:48 PM [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Jamu Pelangsing
Pak Jano, Sebenarnya anda sudah mengerti tidak maksud diskusi di milis? Di milis kita bisa mendiskusikan topik apa saja sepanjang masih relevan dengan topik-topik yang diijinkan atau sesuai dengan maksud dari milis tersebut didirikan. Misalnya saya mengangkat satu topik yang berkaitan dengan keinginan wanita untuk menjadi langsing berdasarkan informasi dari Nova, lalu saya menjelaskan lebih lanjut di beberapa postingan tanggapan terhadap pak Jano, mba Yulia, dan mas Donnie. Topik ini lebih berkembang ke berbagai sisi, misalnya dari tanggapan mba Yulia yang menjelaskan bahwa kasus ini bukan karena jamu untuk menurunkan berat badan tapi karena korban sudah hamil dan dia minum racikan jamu dari selingkuhannya, kasusnya bukan lagi bunuh diri atau tidak sengaja karena minum jamu pelangsing tapi korban pembunuhan. Topik ini juga berkembang dari sisi penyebab bunuh diri yang diuraikan mas Donnie. Yang membuat saya heran dengan pak Jano, jika anda mempunyai sumber informasi lain dari perkembangan kasus ini sekian hari setelah penerbitan Nova (Nova terbit senin dan sekarang kamis, penyelidikan polisi juga sudah berkembang), kenapa tidak langsung menceritakan saja seperti mba Yulia yang menceritakan apa yang diketahuinya dan tidak berputar-putar di pertanyaan definisi jamu, dll? saya sudah menjelaskan pula di postingan sebelumnya bahwa setiap orang tidak hanya mendapat informasi dari milis saja (dari banyak koran, tv, radio, kenalan, teman, dll), gunakan pengetahuan itu dengan cara saling berbagi di milis dan saya rasa tidak perlu berputar-putar dulu dengan cara bertanya, langsung saja ceritakan apa yang kita ketahui tentang jamu, tentang kasus ini, dll. Saling memberi informasi secara cepat itu menghemat waktu kita, menghemat rupiah yang dikeluarkan untuk download, tidak memenuhi inbox masing-masing anggota, dll. Itu sebabnya saya bertanya, anda ini sudah mengerti belum diskusi di milis? Jika sudah mengerti, tentunya anda bisa berkomunikasi secara langsung bukan berputar-putar dulu, ada satu topik yang diangkat, langsung komentari dengan yang anda ketahui bukan nanya-nanya definisi, dll. Tentang bahayanya jamu, menurut teman yang apoteker, jamu itu sebenarnya tidak berbahaya karena daya sembuhnya pelan-pelan walaupun konsumen tidak tahu persis kandungan dan kadar setiap zat dalam jamu itu apalagi jika jamu godokan, misalnya segenggam daun-daunan kering direbus dengan 2 gelas air - besar genggaman orang kan beda-beda, besar gelas untuk menakar air juga beda-beda. Tetapi orang ingin serba instan, ingin segera sembuh, maka peracik jamu itu menambahkan zat-zat kimia, celakanya penambahan zat-zat yang mungkin berbahaya juga tidak dicantumkan. Mungkin orang yang mengonsumsi jamu pelangsing misalnya, tidak langsung mati walaupun ada penambahan zat-zat kimia yang tidak jelas. Tapi akan berbahaya jika sampai merusak organ-organ tubuh kita misalnya ginjal yang rusak. dulu pernah juga saya membaca kasus jamu yang menyebabkan orangnya berkurang berat badannya, ternyata jamu itu ada penambahan zat yang menyebabkan orang ingin pipis terus sehingga dalam pemakaian jumlah tertentu, orangnya mengalami dehidrasi. Berat badan berkurangnya itu karena cairan tubuhnya berkurang. Nah seterusnya tentang masalah ini para dokter yang mungkin bisa menjelaskan. Mudah-mudahan pak Jano sekarang bisa lebih baik lagi dalam berdiskusi di milis. Ada kesetaraan setiap anggota milis untuk saling menanggapi dan berbagi yang diketahui, dan bukan nanya lalu merasa hebat dengan kalimat-kalimat seperti pak Jano ini, Nanti jano-ko akan memberi informasi kepada Aisha, para dokter, para wartawan dan lain sebagainya, sebelum jano-ko memberi informasi, sudah selayaknya jano-ko memberi sedikit pencerahan melalui artikel dibawah ini, Silahkan informasi dari jano-ko yang sekelumit tersebut dihayati lebih dahulu, nanti jano-ko akan memberi informasi lagi. kalimat-kalimat ini menunjukkan bahwa anda merasa lebih dari orang lain di milis ini dengan memposisikan diri sebagai pemberi informasi yang bertahap tidak jelas. Silahkan menanggapi dengan lengkap bukan, nanya, lalu merasa memberi informasi bertahap, langsung saja menjelaskan. Saya tidak tahu apakah pak Jano ini seperti yang dulu kalau tidak salah menurut mas Donnie itu di tahun-tahun kemarin, pak Jano megalomania atau apa gitu istilahnya, merasa diri lebih hebat atau apa gitchu..:) salam Aisha - Jano - ko : Elok tenan.dalam bahasa jawa.. Nanti jano-ko akan memberi informasi kepada Aisha, para dokter, para wartawan dan lain sebagainya, sebelum jano-ko memberi informasi, sudah selayaknya jano-ko memberi sedikit pencerahan melalui artikel dibawah ini, --- http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_radarid=157150c=1 Kandung Sianida Racikan Obat Pelangsing yang Tewaskan 2 Orang dan Pingsankan 3 Polisi SLEMAN - Hasil pemeriksaan terhadap campuran obat pelangsing dan soda yang menewaskan dua orang serta membuat pingsan tiga polisi
Re: [wanita-muslimah] Re: detikcom : Dibetulkankah???
satriyo:: apakabar mba mia? lama ya ga jumpa-maya .wah masih ributin FPI ya. kalo memang mau demo FPI aku dukung deh, Mia: Kata text book PKI menghalalkan segala cara, sekarang ganti 'FPI menghalalkan segala cara' == HMNA: FPI tidaklah menghalalkan segala cara. FPI ber-Nahi Mungkar, pake Juklat Nabi SAW, falyughayyiru biyadihi, wajib mengubah kemungkaran dengan tangan, action. Selanjutnya baca catatan kaki Seri 476 yang direpsting bersama-sama dengan Seri 372. Wassalam, * BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 372. C-Dot C-Dot, atau C-Titik (C.), terjadi jika lemak menitik ke bara-api. Asap lemak hasil pembakaran yang mengandung unsur C. tersebut diserap oleh daging yang dipanggang di atasnya. Juga C. ini terdapat banyak dalam sisa minyak goreng yang telah dipakai. Carbon ini sangat ganas, lebih ganas dari virus, sehingga disebut pula Carbon-radikal. Kerjanya menyerang DNA, yaitu bagian tubuh yang paling dalam. DNA (deoxyribonucleicacid) suatu kelas inti asam (nucleic acids) yang mengandung deoxyribose, terdapat utamanya dalam inti sel. Allah SWT menetapkan nasib (qadha dan qadar) makhluqNya khusus dari jenis yang dapat bertumbuh dan berkembang biak dalam wujud rantai DNA. Masing-masing individu memiliki rantai DNA tersendiri. DNA meneruskan sifat-asli (heredity) makhluk kepada turunannya. Juga DNA ini membentuk dan membangun protein. Jika C. ini menempel pada DNA, maka DNA itu menjadi ganas pula, menjadi DNA.. Selanjutnya dapat terjadi rambatan (propagasi), yaitu DNA. menempel DNA normal dan menjadikannya DNA. pula. Jika propagasi ini berlangsung terus, maka sel-sel yang intinya terjadi propagasi DNA. yang ganas itu, akan menjadi ganas pula, dan itulah sel-sel kanker. Syukur-syukur kalau Allah SWT melindungi kita, yaitu DNA. bertemu DNA., maka DNA itu kembali normal, tidak ganas lagi. Itulah gunanya selalu berdoa kepada Allah SWT supaya diberi kesehatan, karena tak seorang juapun yang tidak pernah makan ikan atau daging bakar. Dewasa ini bagian teknologi makanan LIPI sudah membuat alat panggang yang bara-apinya di atas, sehingga lemak yang menitik ke bawah itu tidak mengena bara-api. Artinya ikan atau daging panggang itu bebas polusi C.. Informasi mengenai terbentuknya dan tindak-tanduk C. ini saya dapatkan dari seorang dosen senior Unhas, pakar ilmu-obat-obatan, yaitu DR Tjiptasurasa setelah shalat Jum'at di masjid Syura kemarin dulu. Metode Al Quran dengan mengambil peristiwa di alam ini sebagai bahan kiasan untuk penjelasan bandingan. Dalam Seri 370 dikemukakan sebuah ayat tentang pergolakan batin Al Walid ibn Al Mughirah yang dikiaskan ibarat orang mendaki: SARQH SH'UWDA (S. ALMDTSR, 17), dibaca: Sa.urhiquhu- sa'u-dan (S. Almuddatstsir), artinya:Aku membebaninya (seperti beban orang) mendaki (74:17). Pada suatu waktu Al Walid ibn Al Mughirah datang kepada Nabi Muhammad SAW, maka Nabipun membaca beberapa ayat Al Quran. Rupanya bunyi dan isi ayat itu dapat menggugah batin Al Walid. Ketika Abu Jahil mendapat kabar bahwa Al Walid mulai terpengaruh, segera ia menemui Al Walid. Abu Jahil memprovokasi Al Mughirah sehingga menjadi bimbang. Ayat (74:17) mengungkapkan potret batin Al Mughirah, ibarat orang mendaki. Jika orang mendaki makin tipis oksigen yang dihirupnya, lalu menjadi sesak nafas. Metode Al Quran dengan mengambil peristiwa di alam ini sebagai bahan kiasan untuk penjelasan bandingan, dalam seri ini dipakai pula. Yaitu C. diibaratkan golongan marxist di dalam tubuh Republik Indonesia yang kita cintai ini. Bukan penyusupan komunis saja yang patut diwaspadai, melainkan seluruh penganut marxisme. Komunis hanya salah satu di antaranya. Seperti misalnya negara mantan Yugoslavia, yang dijagokan oleh golongan sosialis di Indonesia dahulu. Yugoslavia bukan negara komunis, melainkan negara sosialis yang berideologi marxisme. Bagi golongan sosialis di Indonesia negara Yugoslavia merupakan idola mereka sebagai suatu negara sosialis. Menurut Tap No.XXV/MPRS/1966 dan Tap No.V/MPR/1973 yang masih berlaku hingga sekarang, yang dilarang di Indonesia bukan hanya komunisme saja, melainkan marxisme pada umumnya. Dewasa ini muncul marxisme dengan bulu baru dan gaya baru. Bulu baru, yaitu neo-marxisme, musang berbulu ayam. Dengan berbulu ayam mengagitasikan pemahaman baru yang diadopsi dari apa yang terjadi di Amerika Selatan. Berupaya membangkitkan semangat perlawanan kelas tertindas dengan apa yang dikenal sebagai teologi pembebasan. Gaya baru, yaitu melakukan trik-trik penyusupan, ibarat C. yang menyusup ke dalam inti sel dan menempel DNA. Dimulai dengan menyusup ke dalam para mahasiswa pengunjuk rasa yang masih murni menyampaikan aspirasi secara damai kepada SI MPR. Mereka menyusup proaktif pada bagian depan.
Re: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna (An-Nisa 34)
Jadi perintah dharaba kepada anak kita yang sudah berumur 10 tahun tidak shalat juga seperti ini: 'leave him/her alone' Tambah tidak shalatlah dia. Yang jadi masalah sekarang, semua yang keras itu dianggap tidak baik. Tidak semua yang keras itu tidak baik, tidak semua yang lembut itu baik. Banyak yang kritik Perda Syari'ah di Bulukumba ttg hukuman cambuk bagi peminum, itu tidak baik itu keras. Apa hasilnya? Lihatlah di lapangan. Pergilah lihat desa Padang desa percontohan Syari'ah di Kabupaten Bulukumba, di mana hukuman cambuk itu diterapkan bagi para pemabuk. Semua senang, masyarakat senang. Larangan menjual minuman keras, hanya di Bulukumba. Pemuda brandalan bisa pergi ke Makassar beli miras, dia bawa sembunyi-sembunyi ke tempat pemukimannya di Bulukmba, pesta miras secara diam-diam, lalu kalau sudah mabuk keluar mengganggu utamanya gadis-gadis. Degan hukuman cambuk, mereka mati kutulah. Tidak ada lagi pemuda brandalan mabuk-mabukan mengganggu gadis-gadis. Oh, ya, hampir lupa, itu para sekularis di Indonesia ini kok tidak ribut mengkritik(*) itu hukaman cambuk di Singapura bagi pemabuk. Kalau yang dilaksanakan menurut Syari'ah para sekularis berkoar angkat bicara, itu tidak baik itu keras, tetapi para sekularis di Indonesia ini tidak berkoar mengkritik itu Singapura. Wassalam, HMNA Dalam EYD kata yang diadopsi dari kata asing, hukum sengau tidak menghilangkan t, k, seperti = mentakdirkan, menterjemahkan, mengkritik, mentolerer, bukan menakdirkan, menerjemahkan, mengeritik, menolerer dll. - Original Message - From: Mia [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 04, 2007 19:44 Subject: [wanita-muslimah] Re: Versi Baru Terjemahan wadhribuu hunna (An-Nisa 34) Kesimpulannya pemahaman Laleh Bakhtiar, Ibu Musdah dan Pak Yusuf Estes ini sejalan, bahkan ada cross-cut nya yaitu 'leave them alone' atau 'go away', slangnya mungkin egepe-lah. Kira-kira gitu kan, kalo saya nggak salah baca? Emang udah waktunya digali lagi pemahaman kita. Buku lama yang saya baca pertama kali tentang makna 'idrib' ini dari Fetima Mernissi, yaitu 'leave them alone'. Dan baru-baru ini dari Prof. Jeffrey Lang. Yang saya kurang ngerti, penafsiran Fatima Mernissi yang sudah lama sekali itu dikritik keras oleh jumhur ulama. Mungkin kita orang Indonesia nggak terlalu ngeh, karena dalam pikiran bawah sadar kita, toh kita nggak memahaminya secara harafiah 'memukul' gitu, kan. Tapi dalam konteks budaya negaranya sendiri Pakistan (dan Timur Tengah), Fatima Mernissi dan perempuan2 lainnya jelas mengalami trauma dari praktek diskriminasi terhadap perempuan yang didukung tafsiran sempit pada Quran seperti itu. Alhamdulillah, sekarang keberanian Fatima Mernissi membuahkan hasil. It's long over due. Kali ini Pak Janoko akan menggumam nurutin iklan: Mernissi...emang bikin bangga...:-) salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Flora Pamungkas [EMAIL PROTECTED] wrote: Satu lagi penjelasan perihal topik yang sedang dibicarakan, yaitu memukul isteri. Diuraikan oleh Sheikh Yusuf Estes, seorang mantan pendeta dari Texas, USA di web sitenya : www.shareislam.com atau di link tsb di bawah ini:. http://www.islamtomorrow.com/articles/women_treatment.htm Question: === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links
[wanita-muslimah] Kebohongan Perkosaan Masal Mei 1998, TERUNGKAP
Isu pemerkosaan massal atas perempuan Cina dalam Kerusuhan Mei 1998 senantiasa dihembus-hembuskan. Tidak lebih dari berita bohong. Hasil penyidikan FBI akhirnya membongkar kebohongan itu. Jika sebuah kebohongan terus-menerus diceritakan hingga terdengar luas di masyarakat, maka lama-kelamaan masyarakat akan meyakini kebohongan itu sebagai sebuah kebenaran. kata Menteri Propaganda Nazi Jerman, Dr Josef Goebels, enam dasawarsa yang lalu. Meski sudah kuno, namun prinsip propaganda yang diterapkan Nazi untuk melibas bangsa Yahudi di Eropa menjelang Perang Dunia II itu masih terus dipakai dan dilestarikan hingga kini. Strategi propaganda ala Goebels ini pun tetap laris di Indonesia dan masih cukup efektif sebagai alat pemukul lawan politik dan ide yang berseberangan. Tengoklah berbagai propaganda hitam yang dikembangkan dengan cara itu. Misalnya, pembangunan opini bahwa Islam sudah tidak cocok untuk zaman modern ini, pembentukan opini bahwa poligami identik dengan kekerasan, pengelabuan bahwa pluralisme adalah kebaikan yang harus diterima dan sebagainya. Tapi, propaganda kebohongan paling dahsyat di Republik ini adalah isu tentang pemerkosaan massal atas para perempuan etnis Cina pada saat kerusuhan Mei 1998. Dengan sistematis mereka meniupkan isu tentang isu perkosaan itu, dengan berbagai cerita di berbagai media, dengan berbagai cara dan sarana, baik di dalam dan luar negeri. Padahal, dengan jelas isu itu sebenarnya dipakai untuk mendeskreditkan Islam dan simbol-simbol Islam. Kisah Vivian dan Foto-Foto Perkosaan Internet menjadi sarana paling hebat untuk menyebarluaskan kisah perkosaan massal itu. Yang paling kontroversial adalah kisah yang konon dialami oleh seorang gadis keturunan Cina bernama 'Vivian. Kisah itu muncul kira-kira pada pertengahan Juni 1998. Konon Vivian tinggal bersama orang tuanya di lantai 7 sebuah apartemen di kawasan Kapuk, Jakarta Utara ketika diserbu orang-orang tak dikenal saat kerusuhan Mei. Mereka lalu memperkosa Vivian, saudara, tante dan tetangga-tetangganya. Kisah Vivian sangat deskriptif, detail dan menyentuh, sehingga mampu membangkitkan emosi. Majalah Jakarta-Jakarta sempat mengutip cerita perkosaan yang sangat vulgar itu mentah-mentah dalam sebuah edisinya. Dalam cerita itu, dengan sangat kurang ajar, ia menceritakan bahwa orang-orang yang bertampang seram itu memperkosa mereka dengan berteriak Allahu Akbar sebelum melakukan perbuatan itu. Caci maki pun berhamburan kepada ummat Islam dan para Ulama. Hampir bersamaan dengan munculnya kisah Vivian, muncul pula foto-foto yang konon berisi gambar para korban kerusuhan Mei di jaringan internet. Beberapa website memuat foto-foto yang luar biasa sadis dan mencekam. Siapapun pasti tersulut amarahnya bila melihat foto-foto yang disebut-sebut sebagai foto kerusuhan Mei 1998 dan korban-korban perkosaan massal itu. Pemajangan foto-foto di media internet itu telah mengundang emosi luar biasa bagi etnis Cina di seluruh dunia. Mereka menganggap kerusuhan Mei 1998 adalah sebuah operasi yang sengaja ditujukan untuk mengenyahkan orang Cina, dan menyetarakan kasus perkosaan massal atas perempuan-perempuan itu dengan kasuk The Rape of Nanking, saat pendudukan Jepang ke Cina tahun 1937. Upaya Menelisik Fakta Para wartawan yang kredibel mengakui bahwa pada saat peristiwa Mei 1998, peristiwa perkosaan memang terjadi. Seorang wartawan FORUM mendapat pengakuan dari seorang anggota Satgas PDI Perjuangan bernama M, bahwa dia dan teman-temannyalah yang menyerbu dan membakar pertokoan di Pasar Minggu. Ia juga mengaku melecehkan perempuan, bahkan beberapa kawannya memperkosa mereka. Tapi menurut dia, korban tidak hanya dari kalangan Cina. Siapa aja, ada Amoy, ada Melayu, ada Arab, kata anggota Satgas PDIP itu. Para wartawan pun terus mencoba mengejar dan mewawancarai korban dengan semua petunjuk tentang para korban, tapi hasilnya nihil. Konon semua sudah pergi ke luar negeri dan tidak terlacak lagi. Hanya anak ekonom Christianto Wibisono yang terkonfirmasi sebagai korban perkosaan Mei 1998. Majalah Tempo, dalam edisi pertama setelah terbit lagi juga tak mampu menemukan korban, apalagi sampai berjumlah ratusan.Beberapa wartawan yang melacak lokasi yang di duga menjadi tempat tinggal Vivian dan keluarganya, juga tak menemukan apa-apa. Warga di sekitar apartemen menjawab tidak ada dan tidak pernah terdengar adanya Amoy yang diperkosa saat kerusuhan Mei 1998. Seorang anak nelayan yang pada dua hari jahanam itu menjarah apartemen tempat Vivian tinggal mengaku, jangankan memperkosa, ketemu penghuni juga tidak. Sebab, mereka sudah kabur ke luar negeri. Soal jumlah korban perkosaan pun menjadi ajang perdebatan seru. Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Kerusuhan Mei 1998 pecah gara-gara bab yang membahas hal ini. Sebagian anggota ingin memasukkan semua laporan tentang adanya perkosaan, sementara yang lain meminta semua di klarifikasi dulu. Terkesan ada yang ingin memanfaatkan isu ini untuk
[wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat
Aku suka ngebayangin begini. Orang2 seperti dalam kelompok JIL, walaupun kontroversial, mereka seperti menunggu temen2 lain seperti Satriyo dkk di ujung jalan sana. Pas ketemu, yang satu bilang 'o iya ya' , yang lain bilang 'ape gw kate'...:-) It happens all the time... Aku pribadi nggak kenal Ulil dkk. Namun di antara keluarga besarku sebagian nge-link ke mereka, seperti juga sebagian lain nge-link ke Hidayat Nur Wahid, dan bahkan Hisbut Tahrir (tapi nggak ada tuh yang nge-link ke kelompok anarkis FPI, kecuali dulu diwajibkan ke pengajian Kwitang). Dalam pikiranku nggak pernah terlintas bahwa orang-orang ini sesat, soalnya dengan segala perbedaan itu nggak ada yang anarkis atau menghalalkan segala cara. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Sabili/al-islahonline JIL : Enam Tahun Menebar Sesat Oleh : Redaksi 04 Apr 2007 - 2:00 am . Jadi, seyogianya JIL dibubarkan saja. Jika hanya untuk merancukan pemahaman agama umat, untuk apa. (sabili/al-islahonline)
Re: [wanita-muslimah] Re: JIL : Enam Tahun Menebar Sesat
Baru 6 tahun aja diributin, lha wong sepanjang 1400 tahun saja saling melabeli sesat-menyesatkan, dan saling menumpahkan darah satu sama lain :-( On 4/4/07, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Aku suka ngebayangin begini. Orang2 seperti dalam kelompok JIL, walaupun kontroversial, mereka seperti menunggu temen2 lain seperti Satriyo dkk di ujung jalan sana. Pas ketemu, yang satu bilang 'o iya ya' , yang lain bilang 'ape gw kate'...:-) It happens all the time... Aku pribadi nggak kenal Ulil dkk. Namun di antara keluarga besarku sebagian nge-link ke mereka, seperti juga sebagian lain nge-link ke Hidayat Nur Wahid, dan bahkan Hisbut Tahrir (tapi nggak ada tuh yang nge-link ke kelompok anarkis FPI, kecuali dulu diwajibkan ke pengajian Kwitang). Dalam pikiranku nggak pernah terlintas bahwa orang-orang ini sesat, soalnya dengan segala perbedaan itu nggak ada yang anarkis atau menghalalkan segala cara. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Sabili/al-islahonline JIL : Enam Tahun Menebar Sesat Oleh : Redaksi 04 Apr 2007 - 2:00 am . Jadi, seyogianya JIL dibubarkan saja. Jika hanya untuk merancukan pemahaman agama umat, untuk apa. (sabili/al-islahonline) === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links
Re: [wanita-muslimah] Ana ogah diwawancarai media kafir
Waduh, Ada yg kepancing, neh... :) Nyante aja atuh bos.. Kinantaka On 4/5/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: wa'alaikumussalam wr wb, hai indonebia, apa ente tidak tahu bahwa internet dan email adalah teknologi buatan Amerikun Kafirun (seperti Anda bilang). Nabi dan shahabat tidak ada yang pake internet. Apa ente mau ikut-ikutan seperti orang kafir? wassalam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 4/4/07, indonebia indonebia [EMAIL PROTECTED]indonebia%40yahoo.co.id wrote: Assalamu'alaikum wr wb, Pada suatu hari di siang bolong, ana dapat email dari seorang reporter BBC. Setelah ana baca dengan seksama dalam tempo sesingkat-singkatnya, rupanya ia ingin mewawancarai ana sebagai narasumber bertopik penegakan Syariat Islam di Indonesia. Yang ana herankan, dari mana BBC tahu bahwa ana adalah seorang pakar tentang Arabisasi di negeri ini? Padahal ana cuma lulusan Madrasah Ibtidaiyah sahaja. Ana memang pernah ke Mesir beberapa tahun lamanya, namun ana disana bukannya mencari ilmu agama, tapi bekerja di sebuah toko kurma dan aneka oleh-oleh khas padang pasir. [Non-text portions of this message have been removed]