[wanita-muslimah] Donor Darah YISC Al Azhar (09.06.07)
YISC AL AZHAR YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB = Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh Saat ini PMI sedang membutuhkan banyak darah untuk membantu sesama saudara kita yang sedang tertimpa bencana alam, musibah, dan kecelakaan, serta korban konflik di berbagai daerah. Untuk itu YISC AL Azhar mengadakan kegiatan DONOR DARAH YISC AL AZHAR dan mengajak Bapak/Ibu/Teman-teman sekalian untuk bisa membantu menyediakan darah bagi saudara-saudara kita. IKUTILAHÂ….!!! Hari/tanggal : Sabtu, 9 Juni 2007 Waktu : Pukul 11.00 sd 13.00 WIB Tempat: Kompleks Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru Jakarta Selatan Informasi Lebih lanjut dapat menghubungi YISC AL Azhar : Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp/Fax : 021-7247444 (Sdri. Firzia), website: http://www.yisc.or.id wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh HUMAS YISC Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc.or.id Choose the right car based on your needs. Check out Yahoo! Autos new Car Finder tool.http://us.rd.yahoo.com/evt=48518/*http://autos.yahoo.com/carfinder/;_ylc=X3oDMTE3NWsyMDd2BF9TAzk3MTA3MDc2BHNlYwNtYWlsdGFncwRzbGsDY2FyLWZpbmRlcg-- hot CTA = Yahoo! Autos new Car Finder tool [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Wah, ... ibu, mohon maap, memang kesannya saya terburu-buru, krn postingan itu -- 'soal bersih2 got tanya ke Mia -- memang langsung saya post sebelum ibu beri reply yang saya tanggapi dengan 'points well taken' ... maap. intinya bagi saya sederhana, apa yang dilakukan FPI tidak bisa dilihat secara hantam kromo meskipun itu bisa dilihat sebagai aksi vandalisme atau anarkis ... karena sering saya dapati bahwa setiap aksi FPI itu pasti ada koordinasi dng pihak aparat. jadi aneh saja jika pihak media massa ko tidak pernah atau setidaknya jarang mengangkat ini? jangan2 memang media ybs tidak kalah 'pelacurnya' dengan tuduhan atas FPI yaitu dapat bayaran? see ...? jadi saya ingin maintain objective perspective. adapun kesan saya membela FPI itu karena lontaran mereka yang sok tahu, atau merasa tahu duduk perkara, mostly simply based on what the media feeds, dan disregards kemungkinan lain atau segan trying to seek the obvious truth, bahwa sejatinya FPI itu memang bernaiat amar maruf nahi munkar, walau pada tataran grass root sering timbul akses. ini keniscayaan belaka. dan yang lebih membuat saya sedih adalah tidak sedikit yang mengaku muslim tapi tidak ada empati buat tataran grass root FPI yang kemungkinan besar masih besar semangat daripada ilmu/pemahaman. jadi empati menurut saya works both ways, buat yang jadi sasaran FPI juga buat FPI nya ... as i said, (yang ibu hanya kutip 'etc') saya juga berpihak pada kebenaran ... menjunjung prinsip menghindari mudharat ... etc sementara begitu ibu ... salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Di postingan lain Pak Satriyo bilang 'points well taken..etc'...di sini bilang 'soal bersih2 got tanya ke Mia, menabrakkan 'maraknya tempat maksiat' dengan merhatiin got doang seolah pentingan got ketimbang tempat maksiat'? Paling tidak Pak Satriyo bisa slown down a bit dalam berdiskusi, supaya tetep konsisten, nggak parsial dan nggak berlebih2an, supaya kita semua bisa mencernakannya. Kita tunggu expressinya Pak Satriyo. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: soal bersih2 got, tanya-ken mba Mia, mas Tot ... ;-] soal gerebek tempat maksiat, klaim atau bukan, terserah laporan masyarakat ... toh kita tidak bisa sok suci seakan kita perhatian dengan maraknya tempat maksiat tapi hanya merhatiin got doang seolah pentingan got daripada tempat maksiat ... mana sih yang lebih bahaya buat ummat, kan ada prioritas. emang selama ini yang lingkungannya kotor dan jorok pada kemana? ga ada mata, telinga, hidung en hati nurani sampe nyuruh2 orang? calling dong sudin kebersihan. ntar mereka ongkang2 kaki aja krn keenakan diurus pihak lain ... ;-] soal membaca, tergantung siapa yang menulis ... media massa ko dipercaya begitu saja seehhh ... halahhh ... mannaa ekspressiinyaa...? salam
[wanita-muslimah] Re: Cerai halal atau haram? ... aneh bin ajaib
Hmm ... yang membuat saya geleng-geleng adalah mendengar talkshow Dorce yang menampilkan ibu yang suka-rela berhubungan badan dengan anak laki-lakinya, walau si ibu bilang dengan mata ditutup ...! Dan yang membuat saya geleng-geleng adalah Dorce-nya, bukan si ibu dan aksi gilan-nya ...! Apa ini tidak masuk sosialisasi maksiat? Ada yang bisa menjawab? salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaikumussalam wr wb, ... Saya juga kembali teringat pada perbincangan lama. Andaikan saja sesungguhnya talak itu telah jatuh namun kedua suami istri ini tidak mengerti bhw telah haram bagi mereka untuk berhubungan (krn telah jatuh talak tsb) dan mereka kembali melakukan hubungan intim suami istri, lalu mereka punya anak dr hubungan itu maka jadilah anak itu anak diluar nikah. Maka tak aneh bila dikehidupan dunia kini hubungan ayah dan anak kandung menjadi aneh bin ajaib karena telah terjadi pelanggaran rambu2Nya shgg menimbulkan konsekwensi. Sedangkan secara ilmu kejiwaan akan dijelaskan bhw hubungan ayah dan anak kandung yang aneh ini merupakan salah satu kelainan jiwa (psikis). wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rahima rahima2000@ wrote: Assalamu'alaikum. Mbak Lina, saya postingkan tanya jawab pembaca dengan KH. Muhyiddin Abdusshomad di edisi 19 majalah SWARA RAHIMA, yang dapat juga diakses di http://www.rahima.or.id/SR/19-06/TJ.htm .Mudah-mudahan cukup informatif dan membantu. Wassalam AD.Kusumaningtyas (Nining) Koor. Dokumentasi dan Informasi RAHIMA Pusat Pendidikan dan Informasi Islam dan Hak-hak Perempuan. Dapatkah Talak Jatuh dalam Keadaan Marah? Oleh K.H. Muhyiddin Abdush Shomad Pertanyaan: Pak Kyai yang terhormat, nama saya MR, seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja dan telah menikah selama 3 tahun. Saya telah dikarunia seorang puteri yang cantik dan lincah yang kini telah berusia 2 tahun. Akhir-akhir ini, saya sedang mengalami masalah keluarga. Saya dan suami sama-sama keras dan tidak mau mengalah satu sama lain. Hal ini membuat kami sering bertengkar. Namun ada kebiasaan buruk suami saya ketika kami tengah bertengkar, yaitu suka mengucapkan kata cerai. Hal ini membuat saya tak tahu lagi harus berbuat apa, karena saya merasa suami sudah tidak lagi sayang dan cinta pada saya. Terkadang saya ingin melepaskan diri dari penderitaan dan beban batin seperti ini, sehingga membuat saya mengemasi barang dan kembali ke rumah orang tua di ibukota. Saya juga mengurus surat pindah agar tidak kehilangan pekerjaan saya. Namun setiap kali melihat si Kecil, rasanya hati saya tak tega dan tetap ingin bertahan serta kembali pada suami saya. Pak Kyai, apa yang harus saya lakukan? Mengingat suami saya tak mau menjemput saya ke rumah orang tua dengan alasan bahwa kabur dari rumah itu adalah kesalahan saya. Menurutnya, kalau saya berani meninggalkan rumah sendiri saya juga harus berani untuk pulang kembali ke rumah sendiri. Saya ingin bertanya pada Pak Kyai, dapatkah cerai/talak itu jatuh dalam keadaan marah? Siapa yang berhak untuk menjatuhkan putusan talak atau cerai itu? Dapatkan perceraian jatuh begitu saja, tanpa konsekuensi logis bagi kedua belah pihak? Dan yang terakhir, dapatkah perkawinan kami diselamatkan? Lalu apa yang mesti kami lakukan untuk membangun kembali keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah? Terimakasih atas jawabannya. Wassalam MR, di sebuah kawasan di luar P. Jawa. Jawaban: Ibu MR yang saya hormati, berikut jawaban dari pertanyaan Ibu: Pertama, al-Qur'an mengajarkan bahwa ketika perselisihan antara suami dan istri sudah memuncak, sebaiknya menunjuk hakam (juru damai) dari kedua belah pihak yang bertugas untuk mencarikan solusi terbaik dari kemelut yang terjadi sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Nisa' 35. Ini menunjukkan bahwa agama menginginkan agar suatu perkawinan itu langgeng dan kekal. Karena perkawinan itu dimulai dengan sesuatu yang indah, maka usahakan keindahan itu langgeng dan terus menghiasi kehidupan berumah tangga. Kalaupun harus diakhiri, hendaklah dilakukan dengan baik dan meminimalisir dampak buruk yang akan ditimbulkannya. Firman Allah SWT: Dan ceraikanlah mereka itu dengan cara yang sebaik-baiknya. (QS. Al-Ahzab 49) Kedua, dalam aturan talak, pihak yang memiliki hak talak adalah suami. sementara istri memiliki kewenangan untuk memutuskan ikatan pernikahan melalui khulu' dan fasakh. Istilah di Pengadilan Agama adalah gugat cerai. Namun talak itu tidak cukup dengan niat saja, tetapi harus diucapkan. Dari tinjauan agama, semua ulama sepakat bahwa talak harus diucapkan. Apakah ucapan itu harus disaksikan atau tidak? Terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Imam Malik, Abu Hanifah dan salah satu pendapat dari madzhab Syafi'i mengatakan bahwa persaksian itu hukumnya sunnah. Tetapi
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Minta maaf karena apa? Terburu2 itu bukan soal waktunya, karena nggak ada yang ngeburu2in kita di alam maya, tapi terburu2 mencerna tanpa mendengar (i.e membaca) dengan baik, itu bukan cara diskusi yang adil. Nggak usah minta maaf lagi ya Pak. Saya menawarkan energi yang semacam FPI (jadi bukan FPI saja), disalurkan untuk prioritas bersama, yaitu memperbaiki lingkungan kita yang sudah rusak dan nggak diperhatikan ini. Tapi kalau Pak Satriyo meliat itu bukannya prioritas, bahkan merangsek 'tempat maksiat' itu dianggap prioritas, ini perbedaan kita memandang suatu persoalan, YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI PERSOALAN ITU SENDIRI. Saya mengerti nafsu mau menang kita sendiri menutup mata kita terhadap lingkungan yang merupakan sumber kehidupan kita sendiri dan anak2 di masa depan. Jadi ini bukan hantam kromo, tapi menawarkan solusi. Bahkan jalan yang benar (memelihara lingkungan), bukan jalan yang sesat (anarkisme kekerasan). Apa ini bukan amar maruf nahyi munkar? Apa yang disinyalir beberapa temen saya yang PKS maupun bukan, ternyata sejalan dengan yang anda bilang (sumber saya bukan koran/media). FPI mendapat beckingan dari aparat militer/polisi. Dengan anarkisme seperti ini, plus atas nama Islam plus beckingan miiter, ini namanya berbahaya, dan sesat. Tindakan FPI bukan amar maruf nahyi munkar tapi premanism yang lagi diinstitusikan. Empati untuk FPI sudah saya jelaskan, kita memahami perasaan/emosi para preman, tapi bukan artinya serta merta keberpihakan khusus kepada mereka yang jelas anarkis, garis keras dan KKN. Pak Satriyo mesti meninjau ulang persepsi/niat/konsep anda tentang kiprah FPI. Kenyataannya dari dulu anda yang bawa2 FPI, mengatakan persepsi temen2 lain salah tentang FPI dan itu lantaran media. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah, ... ibu, mohon maap, memang kesannya saya terburu-buru, krn postingan itu -- 'soal bersih2 got tanya ke Mia -- memang langsung saya post sebelum ibu beri reply yang saya tanggapi dengan 'points well taken' ... maap. intinya bagi saya sederhana, apa yang dilakukan FPI tidak bisa dilihat secara hantam kromo meskipun itu bisa dilihat sebagai aksi vandalisme atau anarkis ... karena sering saya dapati bahwa setiap aksi FPI itu pasti ada koordinasi dng pihak aparat. jadi aneh saja jika pihak media massa ko tidak pernah atau setidaknya jarang mengangkat ini? jangan2 memang media ybs tidak kalah 'pelacurnya' dengan tuduhan atas FPI yaitu dapat bayaran? see ...? jadi saya ingin maintain objective perspective. adapun kesan saya membela FPI itu karena lontaran mereka yang sok tahu, atau merasa tahu duduk perkara, mostly simply based on what the media feeds, dan disregards kemungkinan lain atau segan trying to seek the obvious truth, bahwa sejatinya FPI itu memang bernaiat amar maruf nahi munkar, walau pada tataran grass root sering timbul akses. ini keniscayaan belaka. dan yang lebih membuat saya sedih adalah tidak sedikit yang mengaku muslim tapi tidak ada empati buat tataran grass root FPI yang kemungkinan besar masih besar semangat daripada ilmu/pemahaman. jadi empati menurut saya works both ways, buat yang jadi sasaran FPI juga buat FPI nya ... as i said, (yang ibu hanya kutip 'etc') saya juga berpihak pada kebenaran ... menjunjung prinsip menghindari mudharat ... etc sementara begitu ibu ... salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote: Di postingan lain Pak Satriyo bilang 'points well taken..etc'...di sini bilang 'soal bersih2 got tanya ke Mia, menabrakkan 'maraknya tempat maksiat' dengan merhatiin got doang seolah pentingan got ketimbang tempat maksiat'? Paling tidak Pak Satriyo bisa slown down a bit dalam berdiskusi, supaya tetep konsisten, nggak parsial dan nggak berlebih2an, supaya kita semua bisa mencernakannya. Kita tunggu expressinya Pak Satriyo. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: soal bersih2 got, tanya-ken mba Mia, mas Tot ... ;-] soal gerebek tempat maksiat, klaim atau bukan, terserah laporan masyarakat ... toh kita tidak bisa sok suci seakan kita perhatian dengan maraknya tempat maksiat tapi hanya merhatiin got doang seolah pentingan got daripada tempat maksiat ... mana sih yang lebih bahaya buat ummat, kan ada prioritas. emang selama ini yang lingkungannya kotor dan jorok pada kemana? ga ada mata, telinga, hidung en hati nurani sampe nyuruh2 orang? calling dong sudin kebersihan. ntar mereka ongkang2 kaki aja krn keenakan diurus pihak lain ... ;-] soal membaca, tergantung siapa yang menulis ... media massa ko dipercaya begitu saja seehhh ... halahhh ... mannaa ekspressiinyaa...? salam
[wanita-muslimah] Pesantren itu rumah Allah?
Temans, Hari ini beberapa stasiun tv menayangkan keadaan pesantren DT yang lebih sepi dari zaman dulu, yang menarik wawancara Aa Gym di SCTV ketika ditanya apakah betul DT mulai bangkrut? Jawaban Aa Gym begini, tidak mungkin satu pesantren itu bangkrut karena rumah Allah. Pertanyaannya kemudian, apakah betul pesantren itu rumah Allah? Yang pernah saya dengar, rumah Allah itu mesjid. Apa betul tidak ada pesantren yang bangkrut atau bubar? Lalu apa sih pengertian rumah Allah itu? salam Aisha [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] kosmetik:Wanita berkerudung melebihi siku gak matre?
Mba Mia, Untuk kulit sensitif memang pilihannya terbatas, ada beberapa merk kosmetik yang menyediakan produk2 untuk kulit peka. Pernah juga di satu negara, teman menganjurkan saya untuk memakai Clinique, saya ambil satu kotak lipstik yang isinya banyak sekali warnanya, memang terasa enak nyaman karena mungkin kadar pelembabnya tinggi, tapi tidak semua warna dipakai (dibagikan ke mbak, teteh, uwa, ibu, teman, dll - dan mereka juga suka membagi lipstiknya ke aku), karena ternyata banyak lipstik yang mengarah ke ungu, dipake aku kok bibirnya seperti monyong bengkak..:) Tapi temenku memang pernah bengkak beneran karena lipstiknya saat nikah tidak cucoks dengan kulit sensitifnya, jadi bulan madunya dia berbibir super sexy, bibir bengkak bangetsss hehehe. Ada juga wanita yang saya kenal itu alergi produk impor, pakai yang lokal malah sehat, jadi pas nikah dia wanti-wanti pesen ke calon suaminya untuk barang seserahan kan termasuk satu set kosmetik, dia pesen yang lokal sementara calon mertuanya merasa malu - katanya sih nyangkut harga diri kalau gak ngasih yang impor, ternyata ribet ya kalau mau nikah itu..:) Lulur itu memang menyebalkan karena perlu waktu khusus di rumah tapi hasilnya OK banget - halus lembut dan wangi kulitnya. Luluran di salon kok ngeri ya, di-pegang2 orang lain walaupun mbak2 juga tapi geli dan malu aja. Ada lulur bubuk yang dibuat home industry di Solo, harus dicampur air mawar, tapi sekarang ada yang seperti pasta gigi, jadi enak, langsung oles, tidak perlu campur2, dan tentu saja lebih murah daripada ke salon. Masker juga ada yang pasta putih atau bening, murah juga. Alis kurang itu tipis ya mba Mia? Ada juga teman yang alisnya setengah dari sononya, jadi mau gak mau pakai pensil alis, pas ketemu lagi ditato alis selain wajahnya putih banget, wah... jadi aneh wajahnya, seperti pemain kabuki (?) di Jepang. Alisku tipis, di mesjid Salman ITB ada senior yang pernah negur, katanya di Islam gak boleh cukur alis, sebel juga, siapa yang nyukur, memang tipis mau digimanain? Apa harus pakai obat penumbuh kumis?:) Kegiatan outdoor memang harus pakai sunblock, apalagi di negara subtropis yang suhunya hanya 15 derajat tapi mataharinya terik, kata dokter kulit, yang seperti itu bisa bikin kanker kulit. Di gurun banyak-banyak pakai pelembab yang bentuk cream bukan yang cair. BTW, lotion anti nyamuk itu bahaya nggak ya? Di koran tadi lihat iklan lotion anti nyamuk yang untuk bayi, mungkin lebih aman yang seperti itu ya? Logikanya kalau untuk bayi aman, maka untuk kita juga aman ya?..:) Ada juga mantan boss-ku yang harus pakai pelembab, bedak, dll khusus dari dokter kulit di Swiss, gajinya memang tinggi tapi aku ngebayangin jumlah uang yang harus keluar untuk urusan kosmetik ini entah berapa, sengaja terbang bolak-balik hanya untuk urusan kulit, mba Mia tidak perlu bolak-balik ke LN untuk pelembab kan? ...;) salam Aisha From : Mia Mba Ai, kosmetik wajah aku pake pelembab, bedak, lipstik dan pensil alis, lantaran alisku kurang..:-( Kalo pensil alis bisa beli yang nggak lebih dari 10,000 - tapi pelembab, bedak dan lipstik dari dulu aku sangat selektif. Karena nggak bisa pake yang murah lantaran alergi, kalo nggak cocok menimbulkan jerawat gede-gede atau kulit kering. Cuci muka pake cream tonic, maskeran dan luluran kok rasanya malas. Pake buah/sayuran/bahan alami tambah males lagi..:-( Pake lotion cukup rajin lantaran takut digigit nyamuk. Selalu pake sun block untuk kegiatan2 outdoor. Seumur hidupku cuman pake pelembab, bedak dan lipstik jaman dulu merek Clinic, sekarang Body Shop. Aku nyaris nggak pernah eksperimen ganti2 merek, soale riskan alergi. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang namanya kosmetika itu, ada kosmetika perawatan seperti krim pelembab, deodoran, shampo, sabun mandi, bubuk untuk luluran, dll. Juga ada kosmetika untuk riasan seperti lipstik, bedak, dll. Kedua jenis kosmetika itu ada yang berharga mahal karena diimpor atau memang bahannya mahal, tapi ada juga yang murah meriah dan bisa dibikin sendiri, misal masker dari buah-buahan, bahan lulur dari pasar tradisional, dll. Kosmetika riasan juga ada yang produk lokal yang harganya murah selain yang impor dan mahal. Luluran itu kan tidak perlu ke salon (salon juga banyak jenisnya, dari salon murah sampai salon yang mahal), luluran bisa di rumah, saya tidak mengerti bagaimana luluran sama suami dengan kelanjutannya? Lulur itu kan modelnya seperti pasta berwarna kuning karena pakai kunyit, dipakai dengan dilulurkan di seluruh tubuh lalu dibiarkan mengering, dimana letak kelanjutannya? Apa suami seperti bapak ini suka meluk-meluk istri yang tubuhnya pakai lulur yang mengering?..:) Siapa bilang makin sederhana dandanannya, makin sedikit uang yang dikeluarkan? Saya kenal seorang boss wanita yang dandanannya sederhana, make up-nya hanya bedak dengan foundation tipis dan lipstik tipis, tapi harga bedak,
[wanita-muslimah] Re: Cerai halal atau haram?
Mba Lina, Saya pernah melihat dan mendengar seorang ibu yang mengaku bahwa mereka sudah bercerai tetapi mereka masih sekamar karena punya beberapa orang anak gadis yang belum menikah. Anak2 merekapun tidak tahu orang tuanya sudah bercerai. Orang tua yang sudah bercerai ini sengaja tidak mengaku ke masyarakat dan ke keluarganya karena mereka berpendapat bahwa hina sekali jika ketahuan bercerai, mereka takut diejek di kantor masing-masing, karena ada anggapan jika seseorang tidak becus menangani masalah keluarga, apalagi menangani perusahaan atau menangani negara, pasti tidak becus. Mereka juga takut semua anak-anak perempuannya tidak ada yang melamar karena katanya tidak semua orang tua menilai positif calon mantu yang orang tuanya bercerai. Saya sampai bengong mendengar pengakuan ibu itu karena yang terlihat dari luar, keluarga itu begitu harmonis, ada ayah yang tampan, ada ibu dan anak-anak yang cantik. Ternyata yang terlihat indah di luar itu belum tentu indah pula di dalamnya. Kok ada ya orang yang begitu takutnya dengan sebutan pelaku perceraian sampai rela hidup seperti itu? salam Aisha --- From : Lina Dahlan Ada yang beranggapan bhw orang yang bercerai adalah orang yang gak becus menangani permasalahan keluarga. Lalu apakah orang yang tidak bercerai berarti mereka becus menangani permasalahan keluarga? Dulu, pernah saya ceritakan bhw ada sebuah keluarga yang istrinya selingkuh kemudian dia menjadikan PRTnya untuk menjadi selingkuhan bagi suaminya karena suaminya memang tak bekerja. Jadi, impas deh si istri berselingkuh diluar rumah dan suami berselingkuh didalam rumah. Rumah tangga mereka memang tetap berdiri dan mereka tidak bercerai. Inikah orang yang becus menangani masalah? ... [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Pak Satriyo, Milisan itu santai saja, tapi yang mungkin perlu kita cermati bersama. Di Indonesia ini ada kesepakatan bersama yang mungkin salah satunya berbentuk hukum positif misalnya orang akan dihukum jika membunuh, melukai orang lain atau merusak harta benda orang lain. Jadi siapapun pelakunya, dia beragama apapun harus dihukum jika melakukan beberapa hal tersebut. Artinya, FPI juga harus dihukum jika mereka melakukan kekerasan atau pengrusakan. Tapi saya tidak tahu apakah sudah ada penghukuman terhadap FPI jika mereka melakukan pengrusakan? Sekarang kalau melihat alasan FPI melakukan pengrusakan, karena katanya itu tempat maksiat dan sudah berkoordinasi dengan polisi, maksudnya koordinasi bersama polisi untuk menghancurkan tempat2 seperti itu? Kenapa di tv ditayangkan hanya FPI yang merusak? Kenapa tidak terlihat polisi yang sedang merusak pula? Saya pernah melihat di tv ada pelayan tempat bilyar yang berdarah-darah dipukul FPI, padahal orang itu cacat badannya dan ngomongnya pun tidak jelas, mungkin termasuk tuna wicara (ini istilahnya ya? yang seperti anaknya mba Dewi Yull itu). Saya tidak tahu apakah semua stasiun tv dan koran yang memberitakan pengrusakan itu bohong? Sekarang kalau kita lihat dari aspek empati, jika anak atau saudara pak Satriyo cacat seperti itu dan hanya tempat bilyar yang mau memperkerjakan dia, apakah pak Satriyo akan tenang-tenang saja anggota keluarga cacat ini dipukuli FPI? Yang saya herankan juga, kalau memang sudah berkoordinasi dengan polisi, kenapa tidak semua yang dianggap tempat maksiat itu dihancurkan? Termasuk disini tempat bilyar atau tempat hiburan kelas atas, kenapa mereka tidak terjamah FPI? Pernah juga saya membaca ada tempat-tempat judi di banyak tempat di Jakarta, tapi mereka aman-aman saja, kenapa tempat judi yang memang betul-betul dilarang agama itu bisa tetap beroperasi dan aman dari FPI? Jika FPI bergerak karena polisi dianggap tidak berdaya, apakah koordinasi dengan polisi itu memberdayakan polisi dengan cara mereka yang menghancurkan dengan janji tidak akan diapa-apakan polisi? salam Aisha -- From : Satriyo Wah, ... ibu, mohon maap, memang kesannya saya terburu-buru, krn postingan itu -- 'soal bersih2 got tanya ke Mia -- memang langsung saya post sebelum ibu beri reply yang saya tanggapi dengan 'points well taken' ... maap. intinya bagi saya sederhana, apa yang dilakukan FPI tidak bisa dilihat secara hantam kromo meskipun itu bisa dilihat sebagai aksi vandalisme atau anarkis ... karena sering saya dapati bahwa setiap aksi FPI itu pasti ada koordinasi dng pihak aparat. jadi aneh saja jika pihak media massa ko tidak pernah atau setidaknya jarang mengangkat ini? jangan2 memang media ybs tidak kalah 'pelacurnya' dengan tuduhan atas FPI yaitu dapat bayaran? see ...? jadi saya ingin maintain objective perspective. adapun kesan saya membela FPI itu karena lontaran mereka yang sok tahu, atau merasa tahu duduk perkara, mostly simply based on what the media feeds, dan disregards kemungkinan lain atau segan trying to seek the obvious truth, bahwa sejatinya FPI itu memang bernaiat amar maruf nahi munkar, walau pada tataran grass root sering timbul akses. ini keniscayaan belaka. dan yang lebih membuat saya sedih adalah tidak sedikit yang mengaku muslim tapi tidak ada empati buat tataran grass root FPI yang kemungkinan besar masih besar semangat daripada ilmu/pemahaman. jadi empati menurut saya works both ways, buat yang jadi sasaran FPI juga buat FPI nya ... as i said, (yang ibu hanya kutip 'etc') saya juga berpihak pada kebenaran ... menjunjung prinsip menghindari mudharat ... etc sementara begitu ibu ... salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Cerai halal atau haram?
Kalau talak baru jatuh sekali, dan kemudian suami dan istri berhubungan, maka itu sudah rujuk meskipun tidak dinyatakan. Kecuali kalau sudah talak tiga kali, tidak bisa rujuk lagi, kecuali kalau sudah menikah dengan orang lain, kemudian bercerai dengan orang lain itu. CMIIW. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 5/22/07, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga kembali teringat pada perbincangan lama. Andaikan saja sesungguhnya talak itu telah jatuh namun kedua suami istri ini tidak mengerti bhw telah haram bagi mereka untuk berhubungan (krn telah jatuh talak tsb) dan mereka kembali melakukan hubungan intim suami istri, lalu mereka punya anak dr hubungan itu maka jadilah anak itu anak diluar nikah. Maka tak aneh bila dikehidupan dunia kini hubungan ayah dan anak kandung menjadi aneh bin ajaib karena telah terjadi pelanggaran rambu2Nya shgg menimbulkan konsekwensi. Sedangkan secara ilmu kejiwaan akan dijelaskan bhw hubungan ayah dan anak kandung yang aneh ini merupakan salah satu kelainan jiwa (psikis).
[wanita-muslimah] Aa Gym Akui Bisnisnya Menurun Pasca Berpoligami
http://www.gatra.com/artikel.php?id=104757 Aa Gym Akui Bisnisnya Menurun Pasca Berpoligami Bandung, 22 Mei 2007 03:42 Aa Gym mengaku jika kondisi MQ Corporation, bisnis yang telah dirintisnya dari kompleks Daarut Tauhid (DT), Gegerkalong, Bandung, mengalami penurunan kunjungan secara drastis setelah merebaknya kabar pernikahan keduanya. Selain karena pemberitaan juga akibat pihak manajemen perusahaan yang kurang profesional yang mengakibatkan penurunan jumlah kunjungan ke DT, ujarnya, seperti dilansir Antara, Minggu (20/5). Tetapi ia bersyukur beberapa anak perusahaan seperti travel masih dapat bertahan bahkan mengalami kenaikan. Ini cobaan bagi Aa dan keluarga, yang harus dihadapi dengan kesabaran, ujarnya. Selain mengungkapkan soal bisnisnya yang kian lesu, Aa Gym juga menyatakan jika saat ini ia tengah menghadapi cobaan yang sulit di Indonesia atas pemberitaan terhadap dirinya yang menurutnya kurang proposional. Saya bersyukur masih dapat bertahan untuk menjadi pembicara dan menghadiri beberapa acara di luar negeri mewakili Indonesia, saat situasi sulit yang saya alami di Indonesia, ujarnya. Aa Gym saat ini tengah berada di Jordan, Qatar, diundang sebagai tamu khusus di World Economic Forum untuk mewakili Indonesia. Undangan tersebut jatuh ke Aa Gym, setelah ia dinilai sebagai salah satu tokoh Islam yang konsisten berbisnis tanpa menghilangkan nilai-nilai moral keislaman. Mengenai undangan khusus itu, pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid ini pun juga menyatakan merasa bersyukur, lantaran masih tetap mendapat undangan sebagai pembicara di luar negeri. Selain di Jordan, Aa juga diundang sebagai pembicara di Tokyo beberapa waktu lalu dan Selandia Baru, ternyata masih ada orang yang membutuhkan Aa meski kondisi sedang sulit, ujarnya. [EL, Ant] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Cerai halal atau haram?
Iya mas Wikan, kalau situasinya spt yang Mas Wikan katakan dan dimengerti oleh suami istri itu tak masalah. Tapi yang dikhawatirkan, adakalanya suami itu sering (lebih dari 3X) ngomong 'cerai' entah ada saksi entah gak, ato suami itu ngomong didepan keluarga istri supaya cepet selesai urusannya, saya langsung talak tiga saja and dilalanya keluarga istri minta surat pernyataan dan ditandatanganilah surat pernyataan tsb. Ucapan ini baru pertama kali diucapkan suami. Apakah sudah jatuh talak 3? Bagi suami yang sering ngomong talak kalo lagi marah dan bila ini benar-benar telah jatuh syarat talak tiga tapi...suami/istri tsb tidak menyadarinya...ini yang saya khawatirkan pula. Makanya para suami berhati-hatilah kalo lagi marah. Mengapa talak ada ditangan suami juga mungkin karena pertimbangannya laki2 itu lebih coool or tidak terlalu emosional. Gak tau ini mitos ato bukan? Kalo para suami sekarang gampang marah barangkali dunia ini memang sudah semakin tua sehingga banyak laki2 stress dan sakit, maka sakitlah dunia ini juga. Kalau talak baru jatuh sekali dan mereka rujuk, itu berarti talaknya tinggal dua, maksute jatahnya tinggal dua. Bukan mentang2 dah rujuk jatahnya kembali menjadi tiga. Gitu kan? wassalam, wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau talak baru jatuh sekali, dan kemudian suami dan istri berhubungan, maka itu sudah rujuk meskipun tidak dinyatakan. Kecuali kalau sudah talak tiga kali, tidak bisa rujuk lagi, kecuali kalau sudah menikah dengan orang lain, kemudian bercerai dengan orang lain itu. CMIIW. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 5/22/07, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga kembali teringat pada perbincangan lama. Andaikan saja sesungguhnya talak itu telah jatuh namun kedua suami istri ini tidak mengerti bhw telah haram bagi mereka untuk berhubungan (krn telah jatuh talak tsb) dan mereka kembali melakukan hubungan intim suami istri, lalu mereka punya anak dr hubungan itu maka jadilah anak itu anak diluar nikah. Maka tak aneh bila dikehidupan dunia kini hubungan ayah dan anak kandung menjadi aneh bin ajaib karena telah terjadi pelanggaran rambu2Nya shgg menimbulkan konsekwensi. Sedangkan secara ilmu kejiwaan akan dijelaskan bhw hubungan ayah dan anak kandung yang aneh ini merupakan salah satu kelainan jiwa (psikis).
Re: [wanita-muslimah] Re: Cerai halal atau haram? - Hak Asasi Anak
Ada berita : Prinsipnya kami sangat mendukung keinginan Ibu untuk kembali kepada suami demi anak Karena bagaimanapun perceraian akan memberikan dampak yang kurang baik bagi perkembangan jiwa anak. == Jano - ko : Emang enak ya jadi ortu yang kekanak-kanakan, yang dipikirin cuma nafsu dirinya masing-masing, engga pernah berfikir bahwa anak itu juga manusia and titipan dari Allah. Si suami ngotot dengan pendapatnya sendiri, si istri ngotot dengan pendapatnya sendiri, semua pingin menangnya sendiri, lupa bahwa mereka mendapat amanat dari Allah yang berupa anak. Kepiye iki ? Islamlah solusinya, menggunakan solusi yang tidak diridhai oleh Allah, hanya akan menimbulakn kerusakan. Salam --oo0oo-- Rahima [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum. Mbak Lina, saya postingkan tanya jawab pembaca dengan KH. Muhyiddin Abdusshomad di edisi 19 majalah SWARA RAHIMA, yang dapat juga diakses di http://www.rahima.or.id/SR/19-06/TJ.htm .Mudah-mudahan cukup informatif dan membantu. Wassalam AD.Kusumaningtyas (Nining) Koor. Dokumentasi dan Informasi RAHIMA Pusat Pendidikan dan Informasi Islam dan Hak-hak Perempuan. Dapatkah Talak Jatuh dalam Keadaan Marah? Oleh K.H. Muhyiddin Abdush Shomad Pertanyaan: Pak Kyai yang terhormat, nama saya MR, seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja dan telah menikah selama 3 tahun. Saya telah dikarunia seorang puteri yang cantik dan lincah yang kini telah berusia 2 tahun. Akhir-akhir ini, saya sedang mengalami masalah keluarga. Saya dan suami sama-sama keras dan tidak mau mengalah satu sama lain. Hal ini membuat kami sering bertengkar. Namun ada kebiasaan buruk suami saya ketika kami tengah bertengkar, yaitu suka mengucapkan kata cerai. Hal ini membuat saya tak tahu lagi harus berbuat apa, karena saya merasa suami sudah tidak lagi sayang dan cinta pada saya. Terkadang saya ingin melepaskan diri dari penderitaan dan beban batin seperti ini, sehingga membuat saya mengemasi barang dan kembali ke rumah orang tua di ibukota. Saya juga mengurus surat pindah agar tidak kehilangan pekerjaan saya. Namun setiap kali melihat si Kecil, rasanya hati saya tak tega dan tetap ingin bertahan serta kembali pada suami saya. Pak Kyai, apa yang harus saya lakukan? Mengingat suami saya tak mau menjemput saya ke rumah orang tua dengan alasan bahwa kabur dari rumah itu adalah kesalahan saya. Menurutnya, kalau saya berani meninggalkan rumah sendiri saya juga harus berani untuk pulang kembali ke rumah sendiri. Saya ingin bertanya pada Pak Kyai, dapatkah cerai/talak itu jatuh dalam keadaan marah? Siapa yang berhak untuk menjatuhkan putusan talak atau cerai itu? Dapatkan perceraian jatuh begitu saja, tanpa konsekuensi logis bagi kedua belah pihak? Dan yang terakhir, dapatkah perkawinan kami diselamatkan? Lalu apa yang mesti kami lakukan untuk membangun kembali keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah? Terimakasih atas jawabannya. Wassalam MR, di sebuah kawasan di luar P. Jawa. Jawaban: Ibu MR yang saya hormati, berikut jawaban dari pertanyaan Ibu: Pertama, al-Qur'an mengajarkan bahwa ketika perselisihan antara suami dan istri sudah memuncak, sebaiknya menunjuk hakam (juru damai) dari kedua belah pihak yang bertugas untuk mencarikan solusi terbaik dari kemelut yang terjadi sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Nisa' 35. Ini menunjukkan bahwa agama menginginkan agar suatu perkawinan itu langgeng dan kekal. Karena perkawinan itu dimulai dengan sesuatu yang indah, maka usahakan keindahan itu langgeng dan terus menghiasi kehidupan berumah tangga. Kalaupun harus diakhiri, hendaklah dilakukan dengan baik dan meminimalisir dampak buruk yang akan ditimbulkannya. Firman Allah SWT: Dan ceraikanlah mereka itu dengan cara yang sebaik-baiknya. (QS. Al-Ahzab 49) Kedua, dalam aturan talak, pihak yang memiliki hak talak adalah suami. sementara istri memiliki kewenangan untuk memutuskan ikatan pernikahan melalui khulu' dan fasakh. Istilah di Pengadilan Agama adalah gugat cerai. Namun talak itu tidak cukup dengan niat saja, tetapi harus diucapkan. Dari tinjauan agama, semua ulama sepakat bahwa talak harus diucapkan. Apakah ucapan itu harus disaksikan atau tidak? Terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Imam Malik, Abu Hanifah dan salah satu pendapat dari madzhab Syafi'i mengatakan bahwa persaksian itu hukumnya sunnah. Tetapi Ibnu Juraih menceritakan bahwa Atho' berpendapat talak wajib dipersaksikan sebagaimana kewajiban adanya saksi dalam pernikahan dan ruju'. (Tafsir al-Shawi, juz IV hal 280, Tafsir Ibnu Katsir juz IV, hal 486). Dalil yang digunakan adalah firman Allah SWT: Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah... (QS. Al-Thalaq: 2) Selanjutnya, talak
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Maaf, meminta maaf itu hak, jadi mohon jangan langgar HAM saya. Terima kasih. Apakah perbedaan bagi kita yang pluralis dan demokrat memang SUATU MASALAH atau hanya keniscayaan? Mungkin yang jadi masalah adalah ketika ada pihak yang memaksakan kehendak atau keyakinannya kepada pihak yang berbeda, agar menjadi sama ... Yang saya maksud hantam kromo atau generalisir adalah fenomena bahwa FPI atau kelompok mana saja, termasuk yang lebih besar, spt muslim, nasrani, hindu dll, yang oleh pihak tertentu disama-ratakan, padahal elemen di dalam kelompok itu juga heterogen. Apalagi hantam kromo itu tanpa lebih dulu kroscek atau tabayun ... Silakan percaya dari sumber yang ibu tahu tapi dari Habib langsung -- dan ini artinya sumber primer -- beliau tidak pernah memerintahkan tindak anarkis. Adapun ekses di grass root yang lalu dibesar2kan dan malah dibuat menjadi trademark, itu yang saya anggap hantam kromo dan tidak fair. Jadi untuk menutup diskusi yang sudah melenceng dari judul thread, saya tetap berpegang pada apa yang disampaikan oleh Habib dan apa yang tertera pada ad/art FPI. Jika ada yagn telanjur punya stereotip dan keukeuh berpegang padanya ya silakan ... krn sama saja dengan mengambil sikap non-muslim yang melihat islam dari perilaku muslim, bukan pada sumbernya, Al-Qur'an dan Hadis ... Alasan saya jelas, bukti jg akurat dan konkrit. Jadi saya kembalikan ke ibu dan yang lain yang sepaham/sependapat. Soal prioritas saya kira sudah terjawab. Tambahan saja agar jelas, bahwa semua penting, tapi dengan tidak berlaku proporsional, menyamakan FPI dengan pelacur, FPI dianggap sarang preman atau bahkan adalah kumpulan preman (memang di DPR atau MPR beda gitu?), FPI selalu menjadi pihak yang bersalah dng fakta yang dipaksakan atau fakta parsial di lapangan, atau memabndingkan FPI dengan sudin kebersihan atau aktifis lingkungan ... wah ko nda ingat betapa FPI ikut tanpa pamrih membantu membersihkan mayat2 korban tsunami di Aceh di awal-awal. Kemana fakta itu? Tapi memang sudah typical, yang bagus sebanyak apapun, ketika ada yang jelek setitik ya itu yang paling dipegang ... Saya cukupkan sekian, adapun yang ingin menanggapi yo monggo, mau nanggapi message atau messenger nya ... ra menopo ... feel free ... salam, satriyo PS: maaf kalo standar diskusi saya katrok dan ndeso ... maklum, wong udik, ra duwe mata, telinga lan hati nurani ... ;-] === --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Minta maaf karena apa? Terburu2 itu bukan soal waktunya, karena nggak ada yang ngeburu2in kita di alam maya, tapi terburu2 mencerna tanpa mendengar (i.e membaca) dengan baik, itu bukan cara diskusi yang adil. Nggak usah minta maaf lagi ya Pak. Saya menawarkan energi yang semacam FPI (jadi bukan FPI saja), disalurkan untuk prioritas bersama, yaitu memperbaiki lingkungan kita yang sudah rusak dan nggak diperhatikan ini. Tapi kalau Pak Satriyo meliat itu bukannya prioritas, bahkan merangsek 'tempat maksiat' itu dianggap prioritas, ini perbedaan kita memandang suatu persoalan, YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI PERSOALAN ITU SENDIRI. Saya mengerti nafsu mau menang kita sendiri menutup mata kita terhadap lingkungan yang merupakan sumber kehidupan kita sendiri dan anak2 di masa depan. Jadi ini bukan hantam kromo, tapi menawarkan solusi. Bahkan jalan yang benar (memelihara lingkungan), bukan jalan yang sesat (anarkisme kekerasan). Apa ini bukan amar maruf nahyi munkar? Apa yang disinyalir beberapa temen saya yang PKS maupun bukan, ternyata sejalan dengan yang anda bilang (sumber saya bukan koran/media). FPI mendapat beckingan dari aparat militer/polisi. Dengan anarkisme seperti ini, plus atas nama Islam plus beckingan miiter, ini namanya berbahaya, dan sesat. Tindakan FPI bukan amar maruf nahyi munkar tapi premanism yang lagi diinstitusikan. Empati untuk FPI sudah saya jelaskan, kita memahami perasaan/emosi para preman, tapi bukan artinya serta merta keberpihakan khusus kepada mereka yang jelas anarkis, garis keras dan KKN. Pak Satriyo mesti meninjau ulang persepsi/niat/konsep anda tentang kiprah FPI. Kenyataannya dari dulu anda yang bawa2 FPI, mengatakan persepsi temen2 lain salah tentang FPI dan itu lantaran media. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo efikoe@ wrote: Wah, ... ibu, mohon maap, memang kesannya saya terburu-buru, krn postingan itu -- 'soal bersih2 got tanya ke Mia -- memang langsung saya post sebelum ibu beri reply yang saya tanggapi dengan 'points well taken' ... maap. intinya bagi saya sederhana, apa yang dilakukan FPI tidak bisa dilihat secara hantam kromo meskipun itu bisa dilihat sebagai aksi vandalisme atau anarkis ... karena sering saya dapati bahwa setiap aksi FPI itu pasti ada koordinasi dng pihak aparat. jadi aneh saja jika pihak media massa ko tidak pernah atau setidaknya jarang mengangkat ini? jangan2 memang media ybs tidak kalah
Re: [wanita-muslimah] Re: Cerai halal atau haram?
talak model begini, ngga diakui oleh hukum (UU Perkawinan dan KHI). dalam proses pengadilan agama, ditanyain apa bener sudah pisah ranjang, malah pisah rumah. kalo belum, ya hakimnya ngga ngasih ijin. tentu aja ada yang mau milih mazhab suka-suka. tapi kalo nikah menurut hukum yang berlaku, cerainya ya mesti sesuai hukum yang sama. kalo ngga, tanggung sendiri konsekuensinya (nafkah, warisan, gono-gini, dll) On 5/22/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau talak baru jatuh sekali, dan kemudian suami dan istri berhubungan, maka itu sudah rujuk meskipun tidak dinyatakan. Kecuali kalau sudah talak tiga kali, tidak bisa rujuk lagi, kecuali kalau sudah menikah dengan orang lain, kemudian bercerai dengan orang lain itu. CMIIW. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 5/22/07, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga kembali teringat pada perbincangan lama. Andaikan saja sesungguhnya talak itu telah jatuh namun kedua suami istri ini tidak mengerti bhw telah haram bagi mereka untuk berhubungan (krn telah jatuh talak tsb) dan mereka kembali melakukan hubungan intim suami istri, lalu mereka punya anak dr hubungan itu maka jadilah anak itu anak diluar nikah. Maka tak aneh bila dikehidupan dunia kini hubungan ayah dan anak kandung menjadi aneh bin ajaib karena telah terjadi pelanggaran rambu2Nya shgg menimbulkan konsekwensi. Sedangkan secara ilmu kejiwaan akan dijelaskan bhw hubungan ayah dan anak kandung yang aneh ini merupakan salah satu kelainan jiwa (psikis). === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links
[wanita-muslimah] Re: Cerai halal atau haram? - Hak Asasi Anak
Mas Jano, Kalau masalahnya 'pendapat yang berbeda' dan masing-masing ngotot, menurutku sih biarin aja ngotot2an asal ujung2nya jangan ada yang maksa dan ngancam. Sebaiknya masing-masing kembalikan saja kepada Allah SWT dengan berdoa semoga Allah SWT yang menunjukkan masing- masing hati. Akhirnya istri mendo'akan suami dan suami mendo'akan istri. Yang buat saya geram, sekali lagi, adalah kalau ada KDRT itu. Adakalanya anak memang bisa menjadi pemersatu namun adakalanya malah menjadi alasan untuk perceraian. Ortu memang harus tau/jeli apa yang di butuhkan anak. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada berita : Prinsipnya kami sangat mendukung keinginan Ibu untuk kembali kepada suami demi anak Karena bagaimanapun perceraian akan memberikan dampak yang kurang baik bagi perkembangan jiwa anak. == Jano - ko : Emang enak ya jadi ortu yang kekanak-kanakan, yang dipikirin cuma nafsu dirinya masing-masing, engga pernah berfikir bahwa anak itu juga manusia and titipan dari Allah. Si suami ngotot dengan pendapatnya sendiri, si istri ngotot dengan pendapatnya sendiri, semua pingin menangnya sendiri, lupa bahwa mereka mendapat amanat dari Allah yang berupa anak. Kepiye iki ? Islamlah solusinya, menggunakan solusi yang tidak diridhai oleh Allah, hanya akan menimbulakn kerusakan. Salam --oo0oo-- Rahima [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum. Mbak Lina, saya postingkan tanya jawab pembaca dengan KH. Muhyiddin Abdusshomad di edisi 19 majalah SWARA RAHIMA, yang dapat juga diakses di http://www.rahima.or.id/SR/19-06/TJ.htm .Mudah-mudahan cukup informatif dan membantu. Wassalam AD.Kusumaningtyas (Nining) Koor. Dokumentasi dan Informasi RAHIMA Pusat Pendidikan dan Informasi Islam dan Hak-hak Perempuan. Dapatkah Talak Jatuh dalam Keadaan Marah? Oleh K.H. Muhyiddin Abdush Shomad Pertanyaan: Pak Kyai yang terhormat, nama saya MR, seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja dan telah menikah selama 3 tahun. Saya telah dikarunia seorang puteri yang cantik dan lincah yang kini telah berusia 2 tahun. Akhir-akhir ini, saya sedang mengalami masalah keluarga. Saya dan suami sama-sama keras dan tidak mau mengalah satu sama lain. Hal ini membuat kami sering bertengkar. Namun ada kebiasaan buruk suami saya ketika kami tengah bertengkar, yaitu suka mengucapkan kata cerai. Hal ini membuat saya tak tahu lagi harus berbuat apa, karena saya merasa suami sudah tidak lagi sayang dan cinta pada saya. Terkadang saya ingin melepaskan diri dari penderitaan dan beban batin seperti ini, sehingga membuat saya mengemasi barang dan kembali ke rumah orang tua di ibukota. Saya juga mengurus surat pindah agar tidak kehilangan pekerjaan saya. Namun setiap kali melihat si Kecil, rasanya hati saya tak tega dan tetap ingin bertahan serta kembali pada suami saya. Pak Kyai, apa yang harus saya lakukan? Mengingat suami saya tak mau menjemput saya ke rumah orang tua dengan alasan bahwa kabur dari rumah itu adalah kesalahan saya. Menurutnya, kalau saya berani meninggalkan rumah sendiri saya juga harus berani untuk pulang kembali ke rumah sendiri. Saya ingin bertanya pada Pak Kyai, dapatkah cerai/talak itu jatuh dalam keadaan marah? Siapa yang berhak untuk menjatuhkan putusan talak atau cerai itu? Dapatkan perceraian jatuh begitu saja, tanpa konsekuensi logis bagi kedua belah pihak? Dan yang terakhir, dapatkah perkawinan kami diselamatkan? Lalu apa yang mesti kami lakukan untuk membangun kembali keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah? Terimakasih atas jawabannya. Wassalam MR, di sebuah kawasan di luar P. Jawa. Jawaban: Ibu MR yang saya hormati, berikut jawaban dari pertanyaan Ibu: Pertama, al-Qur'an mengajarkan bahwa ketika perselisihan antara suami dan istri sudah memuncak, sebaiknya menunjuk hakam (juru damai) dari kedua belah pihak yang bertugas untuk mencarikan solusi terbaik dari kemelut yang terjadi sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Nisa' 35. Ini menunjukkan bahwa agama menginginkan agar suatu perkawinan itu langgeng dan kekal. Karena perkawinan itu dimulai dengan sesuatu yang indah, maka usahakan keindahan itu langgeng dan terus menghiasi kehidupan berumah tangga. Kalaupun harus diakhiri, hendaklah dilakukan dengan baik dan meminimalisir dampak buruk yang akan ditimbulkannya. Firman Allah SWT: Dan ceraikanlah mereka itu dengan cara yang sebaik-baiknya. (QS. Al-Ahzab 49) Kedua, dalam aturan talak, pihak yang memiliki hak talak adalah suami. sementara istri memiliki kewenangan untuk memutuskan ikatan pernikahan melalui khulu' dan fasakh. Istilah di Pengadilan Agama adalah gugat cerai. Namun talak itu tidak cukup dengan niat saja, tetapi harus diucapkan. Dari tinjauan agama, semua ulama sepakat bahwa talak harus diucapkan. Apakah ucapan itu harus disaksikan atau tidak?
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Pertama saya mau tanya sama Pak Satriyo, memangnya bagaimana misi dan visi FPI berdasarkan.. 1. Habib Rizki (ma'af kalau salah nulis) sebagai ketuanya.. 2. Berdasarkan ad/art FPI Kemudian kenapa saya katakan bahwa bahwa FPI sama saja dengan pelacur dalam konteks bahwa keduanya mempunyai niat yang baik...FPI ingin menghapus kejelekan sedangkan pelacur ingin menyelamatakan keluarga tapi keduanya menjalani kedzaliman...jika FPI mendzalimi orang lain maka pelacur mendzalimi dirinya sendiri artinya mereka berdua (FPI dan Pelacur sama-sama tidak berbuat adil)sedangkan dalam Qur'an sendiri ada larangan untuk tidak berbuat tidak adil walau kepada musuh sekalipun. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf, meminta maaf itu hak, jadi mohon jangan langgar HAM saya. Terima kasih. Apakah perbedaan bagi kita yang pluralis dan demokrat memang SUATU MASALAH atau hanya keniscayaan? Mungkin yang jadi masalah adalah ketika ada pihak yang memaksakan kehendak atau keyakinannya kepada pihak yang berbeda, agar menjadi sama ... Yang saya maksud hantam kromo atau generalisir adalah fenomena bahwa FPI atau kelompok mana saja, termasuk yang lebih besar, spt muslim, nasrani, hindu dll, yang oleh pihak tertentu disama-ratakan, padahal elemen di dalam kelompok itu juga heterogen. Apalagi hantam kromo itu tanpa lebih dulu kroscek atau tabayun ... Silakan percaya dari sumber yang ibu tahu tapi dari Habib langsung -- dan ini artinya sumber primer -- beliau tidak pernah memerintahkan tindak anarkis. Adapun ekses di grass root yang lalu dibesar2kan dan malah dibuat menjadi trademark, itu yang saya anggap hantam kromo dan tidak fair. Jadi untuk menutup diskusi yang sudah melenceng dari judul thread, saya tetap berpegang pada apa yang disampaikan oleh Habib dan apa yang tertera pada ad/art FPI. Jika ada yagn telanjur punya stereotip dan keukeuh berpegang padanya ya silakan ... krn sama saja dengan mengambil sikap non-muslim yang melihat islam dari perilaku muslim, bukan pada sumbernya, Al-Qur'an dan Hadis ... Alasan saya jelas, bukti jg akurat dan konkrit. Jadi saya kembalikan ke ibu dan yang lain yang sepaham/sependapat. Soal prioritas saya kira sudah terjawab. Tambahan saja agar jelas, bahwa semua penting, tapi dengan tidak berlaku proporsional, menyamakan FPI dengan pelacur, FPI dianggap sarang preman atau bahkan adalah kumpulan preman (memang di DPR atau MPR beda gitu?), FPI selalu menjadi pihak yang bersalah dng fakta yang dipaksakan atau fakta parsial di lapangan, atau memabndingkan FPI dengan sudin kebersihan atau aktifis lingkungan ... wah ko nda ingat betapa FPI ikut tanpa pamrih membantu membersihkan mayat2 korban tsunami di Aceh di awal-awal. Kemana fakta itu? Tapi memang sudah typical, yang bagus sebanyak apapun, ketika ada yang jelek setitik ya itu yang paling dipegang ... Saya cukupkan sekian, adapun yang ingin menanggapi yo monggo, mau nanggapi message atau messenger nya ... ra menopo ... feel free ... salam, satriyo PS: maaf kalo standar diskusi saya katrok dan ndeso ... maklum, wong udik, ra duwe mata, telinga lan hati nurani ... ;-] === --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote: Minta maaf karena apa? Terburu2 itu bukan soal waktunya, karena nggak ada yang ngeburu2in kita di alam maya, tapi terburu2 mencerna tanpa mendengar (i.e membaca) dengan baik, itu bukan cara diskusi yang adil. Nggak usah minta maaf lagi ya Pak. Saya menawarkan energi yang semacam FPI (jadi bukan FPI saja), disalurkan untuk prioritas bersama, yaitu memperbaiki lingkungan kita yang sudah rusak dan nggak diperhatikan ini. Tapi kalau Pak Satriyo meliat itu bukannya prioritas, bahkan merangsek 'tempat maksiat' itu dianggap prioritas, ini perbedaan kita memandang suatu persoalan, YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI PERSOALAN ITU SENDIRI. Saya mengerti nafsu mau menang kita sendiri menutup mata kita terhadap lingkungan yang merupakan sumber kehidupan kita sendiri dan anak2 di masa depan. Jadi ini bukan hantam kromo, tapi menawarkan solusi. Bahkan jalan yang benar (memelihara lingkungan), bukan jalan yang sesat (anarkisme kekerasan). Apa ini bukan amar maruf nahyi munkar? Apa yang disinyalir beberapa temen saya yang PKS maupun bukan, ternyata sejalan dengan yang anda bilang (sumber saya bukan koran/media). FPI mendapat beckingan dari aparat militer/polisi. Dengan anarkisme seperti ini, plus atas nama Islam plus beckingan miiter, ini namanya berbahaya, dan sesat. Tindakan FPI bukan amar maruf nahyi munkar tapi premanism yang lagi diinstitusikan. Empati untuk FPI sudah saya jelaskan, kita memahami perasaan/emosi para preman, tapi bukan artinya serta merta keberpihakan khusus kepada mereka yang jelas anarkis, garis keras dan KKN. Pak Satriyo mesti meninjau ulang persepsi/niat/konsep anda tentang kiprah FPI. Kenyataannya dari
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov - Ecological Crimes
Mia : Jadi ini bukan hantam kromo, tapi menawarkan solusi. Bahkan jalan yang benar (memelihara lingkungan), bukan jalan yang sesat (anarkisme kekerasan). Apa ini bukan amar maruf nahyi munkar? --- Jani - ki : Wah, hm...kelihatannya Mia ini ahli dalam memberikan nasehat, jano-ko bisa minta penjelasan nich tentang pendapatnya Sosiolog dan kriminolog terkenal asal Norwegia, Johan Galtung. Tolong dong jelaskan sasaran-sasaran kekerasan itu apa saja menurut Johan Galtung, tolong jelaskan apa yang dimaksud dengan Kekerasan terhadap Alam atau Ecological Crimes Apa hubungannya antara Ecological Crimes dengan Global Warming ?, adakah insan atau negara pelaku Ecological Crimes yang sampai masuk kebui ? Monggo, monggo Salam --oo0oo-- satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf, meminta maaf itu hak, jadi mohon jangan langgar HAM saya. Terima kasih. Apakah perbedaan bagi kita yang pluralis dan demokrat memang SUATU MASALAH atau hanya keniscayaan? Mungkin yang jadi masalah adalah ketika ada pihak yang memaksakan kehendak atau keyakinannya kepada pihak yang berbeda, agar menjadi sama ... Yang saya maksud hantam kromo atau generalisir adalah fenomena bahwa FPI atau kelompok mana saja, termasuk yang lebih besar, spt muslim, nasrani, hindu dll, yang oleh pihak tertentu disama-ratakan, padahal elemen di dalam kelompok itu juga heterogen. Apalagi hantam kromo itu tanpa lebih dulu kroscek atau tabayun ... Silakan percaya dari sumber yang ibu tahu tapi dari Habib langsung -- dan ini artinya sumber primer -- beliau tidak pernah memerintahkan tindak anarkis. Adapun ekses di grass root yang lalu dibesar2kan dan malah dibuat menjadi trademark, itu yang saya anggap hantam kromo dan tidak fair. Jadi untuk menutup diskusi yang sudah melenceng dari judul thread, saya tetap berpegang pada apa yang disampaikan oleh Habib dan apa yang tertera pada ad/art FPI. Jika ada yagn telanjur punya stereotip dan keukeuh berpegang padanya ya silakan ... krn sama saja dengan mengambil sikap non-muslim yang melihat islam dari perilaku muslim, bukan pada sumbernya, Al-Qur'an dan Hadis ... Alasan saya jelas, bukti jg akurat dan konkrit. Jadi saya kembalikan ke ibu dan yang lain yang sepaham/sependapat. Soal prioritas saya kira sudah terjawab. Tambahan saja agar jelas, bahwa semua penting, tapi dengan tidak berlaku proporsional, menyamakan FPI dengan pelacur, FPI dianggap sarang preman atau bahkan adalah kumpulan preman (memang di DPR atau MPR beda gitu?), FPI selalu menjadi pihak yang bersalah dng fakta yang dipaksakan atau fakta parsial di lapangan, atau memabndingkan FPI dengan sudin kebersihan atau aktifis lingkungan ... wah ko nda ingat betapa FPI ikut tanpa pamrih membantu membersihkan mayat2 korban tsunami di Aceh di awal-awal. Kemana fakta itu? Tapi memang sudah typical, yang bagus sebanyak apapun, ketika ada yang jelek setitik ya itu yang paling dipegang ... Saya cukupkan sekian, adapun yang ingin menanggapi yo monggo, mau nanggapi message atau messenger nya ... ra menopo ... feel free ... salam, satriyo PS: maaf kalo standar diskusi saya katrok dan ndeso ... maklum, wong udik, ra duwe mata, telinga lan hati nurani ... ;-] === --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Minta maaf karena apa? Terburu2 itu bukan soal waktunya, karena nggak ada yang ngeburu2in kita di alam maya, tapi terburu2 mencerna tanpa mendengar (i.e membaca) dengan baik, itu bukan cara diskusi yang adil. Nggak usah minta maaf lagi ya Pak. Saya menawarkan energi yang semacam FPI (jadi bukan FPI saja), disalurkan untuk prioritas bersama, yaitu memperbaiki lingkungan kita yang sudah rusak dan nggak diperhatikan ini. Tapi kalau Pak Satriyo meliat itu bukannya prioritas, bahkan merangsek 'tempat maksiat' itu dianggap prioritas, ini perbedaan kita memandang suatu persoalan, YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI PERSOALAN ITU SENDIRI. Saya mengerti nafsu mau menang kita sendiri menutup mata kita terhadap lingkungan yang merupakan sumber kehidupan kita sendiri dan anak2 di masa depan. Jadi ini bukan hantam kromo, tapi menawarkan solusi. Bahkan jalan yang benar (memelihara lingkungan), bukan jalan yang sesat (anarkisme kekerasan). Apa ini bukan amar maruf nahyi munkar? Apa yang disinyalir beberapa temen saya yang PKS maupun bukan, ternyata sejalan dengan yang anda bilang (sumber saya bukan koran/media). FPI mendapat beckingan dari aparat militer/polisi. Dengan anarkisme seperti ini, plus atas nama Islam plus beckingan miiter, ini namanya berbahaya, dan sesat. Tindakan FPI bukan amar maruf nahyi munkar tapi premanism yang lagi diinstitusikan. Empati untuk FPI sudah saya jelaskan, kita memahami perasaan/emosi para preman, tapi bukan artinya serta
Re: [wanita-muslimah] Re: Cerai halal atau haram? - Hak Asasi Anak
Mbak Lina : Yang buat saya geram, sekali lagi, adalah kalau ada KDRT itu. - Jano - ko : Maksud saya beginuu, sebaiknya suami istri itu kompak and saling sayang menyayangi, nah hasilnya pasti nanti anak-anaknya juga akan menjadi mahluk yang suka menyayangi sesama manusia. Kalau ada suami atau istri yang suka KDRT maka kita harus lihat kebelakang, sejarah atau pengalaman suami/istri sewaktu masa kanak-kanak dulu, ini seperti lingakran setan, and ini yang harus kita putus. Percaya dech, anak yang suka disiksa oleh ibunya atau bapaknya, pasti suatu ketika nanti waktu si anak itu sudah dewasa and jadi bapak-bapak mentalitynya juga suka menyiksa. Nah, sebaiknya ibu-ibu dan bapak-bapak engga use saling salah menyalahkan, uu perlindungan terhadap anak itu mungkin suatu terobosan, mencegah ortu ( suami atau istri) menganiaya anaknya, semoga anak yang dididik dengan pendidikan yang manis dan indah nantinya akan menjadi bapak2/ibu2 yang memperlakukan putera-puterinya dengan indah dan manis. Jano-ko bukan ahli mendidik anak, tapi penyayang anak. :) Salam Note: Semoga nanti ada gerakan penghapusan kekerasan terhadap lelaki :) --oo0oo-- Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Jano, Kalau masalahnya 'pendapat yang berbeda' dan masing-masing ngotot, menurutku sih biarin aja ngotot2an asal ujung2nya jangan ada yang maksa dan ngancam. Sebaiknya masing-masing kembalikan saja kepada Allah SWT dengan berdoa semoga Allah SWT yang menunjukkan masing- masing hati. Akhirnya istri mendo'akan suami dan suami mendo'akan istri. Yang buat saya geram, sekali lagi, adalah kalau ada KDRT itu. Adakalanya anak memang bisa menjadi pemersatu namun adakalanya malah menjadi alasan untuk perceraian. Ortu memang harus tau/jeli apa yang di butuhkan anak. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada berita : Prinsipnya kami sangat mendukung keinginan Ibu untuk kembali kepada suami demi anak Karena bagaimanapun perceraian akan memberikan dampak yang kurang baik bagi perkembangan jiwa anak. == Jano - ko : Emang enak ya jadi ortu yang kekanak-kanakan, yang dipikirin cuma nafsu dirinya masing-masing, engga pernah berfikir bahwa anak itu juga manusia and titipan dari Allah. Si suami ngotot dengan pendapatnya sendiri, si istri ngotot dengan pendapatnya sendiri, semua pingin menangnya sendiri, lupa bahwa mereka mendapat amanat dari Allah yang berupa anak. Kepiye iki ? Islamlah solusinya, menggunakan solusi yang tidak diridhai oleh Allah, hanya akan menimbulakn kerusakan. Salam --oo0oo-- Rahima [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum. Mbak Lina, saya postingkan tanya jawab pembaca dengan KH. Muhyiddin Abdusshomad di edisi 19 majalah SWARA RAHIMA, yang dapat juga diakses di http://www.rahima.or.id/SR/19-06/TJ.htm .Mudah-mudahan cukup informatif dan membantu. Wassalam AD.Kusumaningtyas (Nining) Koor. Dokumentasi dan Informasi RAHIMA Pusat Pendidikan dan Informasi Islam dan Hak-hak Perempuan. Dapatkah Talak Jatuh dalam Keadaan Marah? Oleh K.H. Muhyiddin Abdush Shomad Pertanyaan: Pak Kyai yang terhormat, nama saya MR, seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja dan telah menikah selama 3 tahun. Saya telah dikarunia seorang puteri yang cantik dan lincah yang kini telah berusia 2 tahun. Akhir-akhir ini, saya sedang mengalami masalah keluarga. Saya dan suami sama-sama keras dan tidak mau mengalah satu sama lain. Hal ini membuat kami sering bertengkar. Namun ada kebiasaan buruk suami saya ketika kami tengah bertengkar, yaitu suka mengucapkan kata cerai. Hal ini membuat saya tak tahu lagi harus berbuat apa, karena saya merasa suami sudah tidak lagi sayang dan cinta pada saya. Terkadang saya ingin melepaskan diri dari penderitaan dan beban batin seperti ini, sehingga membuat saya mengemasi barang dan kembali ke rumah orang tua di ibukota. Saya juga mengurus surat pindah agar tidak kehilangan pekerjaan saya. Namun setiap kali melihat si Kecil, rasanya hati saya tak tega dan tetap ingin bertahan serta kembali pada suami saya. Pak Kyai, apa yang harus saya lakukan? Mengingat suami saya tak mau menjemput saya ke rumah orang tua dengan alasan bahwa kabur dari rumah itu adalah kesalahan saya. Menurutnya, kalau saya berani meninggalkan rumah sendiri saya juga harus berani untuk pulang kembali ke rumah sendiri. Saya ingin bertanya pada Pak Kyai, dapatkah cerai/talak itu jatuh dalam keadaan marah? Siapa yang berhak untuk menjatuhkan putusan talak atau cerai itu? Dapatkan perceraian jatuh begitu saja, tanpa konsekuensi logis bagi kedua belah pihak? Dan yang terakhir, dapatkah perkawinan kami diselamatkan? Lalu apa yang mesti kami lakukan untuk membangun kembali
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: PS: maaf kalo standar diskusi saya katrok dan ndeso ... maklum, wong udik, ra duwe mata, telinga lan hati nurani ... ;-] mas satriyo.. sampiyan diwenehi mata, telinga lan hati nurani.. lengkap kabeh.. mung ora digunaken semestine.. hitam katakan hitam.. putih katakan putih.. nek mata dipicekno, telinga dibudegno, hati nurani ditutupi lara'an.. dadine yo kemunafikan.. Salam, Rani
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov - Ecological Crimes
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Jani - ki : Wah, hm...kelihatannya Mia ini ahli dalam memberikan nasehat, Wah..mas Jano ko jadi merasa tersaingi..nih karena gelar menjadi master of nasehat akan terusik.. biasanya hanya mas Jano ko saja yang gemar memberikan nasehat, diminta ataupun tidak diminta.. Selamat malam, Rani
[wanita-muslimah] Fwd: Re: Undangan ke Forum Pengkaji Pemikiran Tamadun
Saya membaca posting ini di milis islamprogresif. Saya forward ke milis ini sebagai tausiyah untuk kita semua. Menurut saya saran dari Dr. Moch Nur Ichwan ini patut dipertimbangkan bagi kita yang ingin mengadakan seminar atau kelas diskusi. salam, muhkito --- In [EMAIL PROTECTED], M.N. Ichwan [EMAIL PROTECTED] wrote: Sdr Azril, Menurut saya sangat disayangkan jika ABIM mengembangkan pengkajian dengan cara semacam ini: menjemput orang yang MEMBENCI (pemikiran) seseorang, bukan orang yang MENGERTI benar pemikirannya. Like and dislike tidak akan mengajarkan kita apa-apa, kecuali semakin menebalnya kebencian dan ... ketidaktahuan, ignorance. Yang muncul bukannya pengetahuan, namun hujatan. Seharusnya ABIM bisa melakukan lebih daripada ini, lebih mencerahkan. Atau menjemput Arkoun sendiri ke Malaysia, dan mendengarkan sendiri Arkoun menjelaskan pemikirannya. Salam, Ichwan - Original Message From: Azril Mohd Amin [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, May 22, 2007 11:51:22 AM Subject: [IslamProgresif] Undangan ke Forum Pengkaji Pemikiran Tamadun Akademi Kajian Ketamadunan (AKK) Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) _ _ _ _ _ _ _ __ Dengan segala hormatnya menjemput ke: Forum Pengkaji Pemikiran dan Tamadun Siri ke-15 Tajuk: Pemikiran Arkoun Dalam Konteks Arus Wacana Perdana Islam Pembentang : al- Ustaz (Dr) Muhammad Uthman el-Muhammady ISTAC, Universiti Islam Antarabangsa (UIAM) Tarikh: 27 Mei 2007 / 10 Jamadilawal 1427H (Ahad) Masa: 9:30 pagi Tempat: Bilik Syura, Kolej Dar al-Hikmah, Sg. Ramal Dalam, Kajang Semua dijemput hadir Sebarang pertanyaan, sila hubungi: Sekretariat ABIM Pusat di talian 03-61880300 / 019-3825762 (Sdr. Mohd Raimi) atau AKK di talian 03-89252392 (Ust. Khalif Muammar/ Cik Marzita) Tempat adalah terhad: Sila maklumkan kehadiran melalui sms/emel: [EMAIL PROTECTED] my Kertas Kerja disediakan dengan bayaran: RM5.00 - - - --- SINOPSIS Mohammed Arkoun, adalah seorang professor sejarah pemikiran Islam di Universiti Sorbonne, Paris. Berasal dari Algeria dan menetap di Perancis telah mendapat Ijazah dari Fakulti Philologi di University of Algiers di Algeria dan Arab Language and Literature dari universiti Sorbonne, Paris 1956, Perancis. Antara karya beliau adalah LÂ'Humanisme arabe au IVe/Xe siècle (1982), Pour une critique de la raison islamique (1984), Arab Thought (1988), Rethinking Islam: Common Questions - Uncommon Answers (Boulder, Col., 1994), L'immigration: défis et richesses (Paris, 1998) dan The Unthought in Contemporary Islamic Thought (London, 2002). Arkoun adalah seorang pemikir yang cuba menggunakan pendekatan historisisme dalam pengajian Islam. Beliau menggunakan kaedah-kaedah antropologi, sosiologi dan psikologi dalam memahami dan menafsirkan Islam. Dengan metodologi seperti ini Arkoun berharap dapat membebaskan akal rasional daripada kepungan dogma dan hasilnya adalah serangan bertubi-tubi yang diarahkannya terhadap tradisi Islam. Beliau mengumandangkan isu l'imaginaire, isu kepentingan penguasa dalam penulisan al-Qur'an, perlunya umat Islam menggunakan hermeneutika dalam menafsirkan al-Qur'an, isu menyamaratakan semua sekte-sekte dalam pemikiran Islam dan lain-lain lagi. Pengaruh pascamodenisme dan Islam Liberal dikatakan sangat besar terhadap pemikiran Muhammed Arkoun, sejauh manakah kebenarannya? Dan bagaimanakah kita dapat menjelaskan segala kekeliruan yang ditimbulkan olehnya mengenai Islam? Semua ini diharapkan akan terjawab dalam forum ini. Diskusi ini boleh diikuti secara dalam talian melalui: yahoo.messenger [EMAIL PROTECTED] com] www.abim.org. my --- End forwarded message ---
[wanita-muslimah] Ego Kita adalah Wakil Setan yang Bersama Kita
Ego Kita adalah Wakil Setan yang Bersama Kita Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al Qubrusi Al Haqqani Lefke, Cyprus 13 May 2007 As-salamu 'alaikum! Syukr, ya Rabbi, Syukr, ya Rabbi, Syukr, Alhamdulillah, Tauba, ya Rabbi, Tauba, ya Rabbi, Tauba, Astaghfirullah! Audzu bi-llahi mina syaitani rajim, Bismillahir Rahmanir Rahim, La haula wa la quwatta illa bi-llahi-l 'Aliyu-l 'Azim! Madad, ya Sultanu-l Awliya! Madad, ya Rijalallah! Aiduna bi madadikum! Selamat datang lagi kepada kalian! Kita berharap mendapat salam dari para malaikat pada Hari Kiamat dengan sapaan: Selamat datang, wahai hamba yang baik! Setiap orang adalah hamba; setan juga hamba. Tidak mungkin –setiap orang adalah hamba- tapi setan adalah hamba yang buruk. Barang siapa yang mengikuti Perintah-perintah surgawi, mengikuti para Nabi, mereka mencoba menjadi hamba-hamba yang baik. Tapi hambayang buruk itu -setan- dia meminta (kepada Allah) agar dapat menggoda manusia, semua manusia, menjadi hamba-hamba yang buruk. Dan setan masih terus berusaha sejak zaman Nabi Adam (as) sampai hari ini; berusaha, tidak pernah lelah, tidak pernah pensiun, tidak pernah tidur, tidak pernah istirahat, dan kepentingannya adalah menjadikan manusia hamba-hamba yang buruk. Siapakah yang membantu setan? Ego kalian! Ego kalian adalah asisten setan! Setan berkata: Ohhh, aku punya banyak asisten, aku memperalat mereka! Ummat manusia, mereka berpikir bahwa mereka adalah sesuatu seperti Fir'aun yang pernah berkata: *Ana Rabbukum 'ala*! Fir'aun pernah berkata: Wahai manusia, akulah Tuhan kalian dan akulah Tuhan terpenting bagi kalian, tempat kalian berdo'a dan diikuti, karena bangsa Mesir mempunyai sangat banyak tuhan imajinasi. Sangat banyak! Mereka berdo'a kepada tuhan imajinasi, berlutut, dan memberikan kehormatan tertinggi kepadanya, bahkan mereka menjadikan tuhan-tuhan imajinasi itu menjadi berhala, benar! Fir'aun berkata: Bukan, aku tidak seperti tuhan yang biasa yang kepadanya kalian berlutut- aku melebihi mereka, akulah tuhan tertinggi bagi kalian! Karakteristik sama yang ditemui pada setiap orang! Setiap orang mempunyai ego, nafs, melalui diri mereka sendiri yang memerintahkan mereka untuk mematuhi ego, nafs. Itu tidak berada diluar tubuh, amatilah diri kalian, bukan, berhala kalian sedang duduk diqalbu dan memperalat kalian! Kini, seperti komputer atau internet, mempermainkan manusia. Setan membuat ego kalian menjadi berhala kalian, seperti komputernya atau internet yang menyebar luaskan setan-setan internet melalui Timur dan Barat. Seperti telepon. Ini dikendalikan oleh seseorang! Kalian tahu siapa? Tidak! Kalian menggunakannya, tapi kalian tidak berpikir bahwa ini dikendalikan oleh seseorang! Segala sesuatu yang kalian pinta, akan dijawab, karena kalian berada dibawah kendalinya! Jangan berkata: Bagaimana bisa? Satu-satunya yang kau katakan adalah setan mengendalikan seluruh ummat manusia? Dan saya berkata: Mengapa kalian bertanya sebuah pertanyaan bodoh seperti itu? Hanya karena kalian membuat sebuah instrumen, kini disebut telepon, dan seluruh dunia dibawah kendali benda itu! Ada sebuah komputer besar- mereka berkata, melampaui bumi. Dari sana (perintah-perintah berasal) datang kepada kalian dan telepon berdering dan kalian menjawab dengan cepat: Hello, siapakah disana? George Bush! Bagaimana bisa? Aku ingin bicara dengan Paus! Tidak, apa yang kami bukakan buatmu, kau harus bicara kepada orang itu. Tapi aku minta bicara dengan orang lain! Tunggu sebentar! Tutup teleponnya dan aku sedang melakukan pembicaraan, sebuah hubungan bagimu kepada Paus! Kemudian: Ya, Pak! Just a moment! Shut down and I am making (a) speaking, a line for you to (the) Pope!. Then: Yes, Sir! Siapakah ini yang bicara? Kau tidak tahu siapa aku? Tidak pernah. Akulah yang mengendalikan seluruh dunia pembicaraan atau perbincangan melalui diri mereka sendiri. Aku melampauimu, akulah sang pengendali! Benar! Seorang laki-laki membuat sebuah instrumen, dan mengendalikan seluruh ummat manusia kini adalah setan. Setan lebih kuat dibanding ego kita dan setan bisa berada dimana saja! Dan tanpa menyentuh dia dapat meraih kalian sebaik menyentuh setiap orang dari ummat manusia! Setan mempunyai sebuah otoritas/kekuasaan karena memang hal itu diberikan padanya; sejak awal Tuhan Penguasa Surga memberikan kuasa kepadanya, Dia berkata: Sesukamulah, untuk membuat hamba-hamba-Ku tidak menjadi hamba-hamba-Ku, kau bebas melakukannya. Barang siapa yang mengikutimu, biarlah mereka mengikutimu- kau dan mereka semua, Aku mengirim kalian semua ke Neraka! Pergilah, setan! Dari surga 'hitab', suara surgawi datang: Jangan kau pikir bahwa Tuhan-mu tidak pernah menang! Tuhan-mu selalu muncul sebagai pemenang! Kamu berpikir kalau kamu sanggup membawa seluruh ummat manusia mengikutimu masuk Neraka, tapi Aku-lah Tuhan ummat manusia -seperti juga halnya bagi seluruh makhluk- kau tidak bisa
Re: [wanita-muslimah] Pesantren itu rumah Allah?
--- generated by Aisha DD : Tue, 22 May 2007 14:00:12 +0700 From: Aisha [EMAIL PROTECTED] Temans, Hari ini beberapa stasiun tv menayangkan keadaan pesantren DT yang lebih sepi dari zaman dulu, yang menarik wawancara Aa Gym di SCTV ketika ditanya apakah betul DT mulai bangkrut? Jawaban Aa Gym begini, tidak mungkin satu pesantren itu bangkrut karena rumah Allah. Pertanyaannya kemudian, apakah betul pesantren itu rumah Allah? Yang pernah saya dengar, rumah Allah itu mesjid. Apa betul tidak ada pesantren yang bangkrut atau bubar? Lalu apa sih pengertian rumah Allah itu? salam Aisha. --- Allah itu homeless alias gelandangan, karena sibuk memeriksa hamba-hamba yg suka milisan dan lupa kerja. Houseless kerna tidak ada Bank yang berani menawarkan KPR ke DIA. -- All of my friends and I are crazy.Thats what keeps us sane! Genius is the ability to reduce the complicated to the simple. -- C.W. Ceram
[wanita-muslimah] Fw: KETIKA MENDENGARKAN SAUADARA-SAUDARA KAMI PKS DI JAKTV
New Page 1Bagi khususnya warga DKI Jaya, kiriman dari seorang simpatisan PKS Salam l.meilany [bukan PKS bukan warga DKI Jaya] - Original Message - From: G Suryaputra KETIKA MENDENGARKAN SAUADAR-SAUDARA KAMI PKS DI JAKTV INNALILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUUN . Itu yang pertama saya desahkan ketika mendengar pernyataan saudara2 kita dari Partai Keadilan Sejahtera di JakTV dalam acara Gubernur Kita Kamis 19 April 2007 ( yang juga dimuat di www.perspektif.net) , yang tetap akan membiarkan tempat-tempat maksiat seperti panti pijat, pelacuran, tempat minuman keras yang ada di Jakarta . Sebagai seorang muslim, saya tidak bisa mengerti bagaimana jalan fikiran saudara-saudara kita dijajaran partai, sehingga mereka dapat dengan mudah melegalkan tempat2 yang mungkin daharamkan oleh jutaan umat muslim . Saya tidak tahu apakah hanya untuk jabatan duniawi seperti GUBERNUR dan WAKIL GUBERNUR JAKARTA, beberapa gelintir orang harus merubah rasa imani nya. Dan sangat menyedihkan kalau ini dilakukan oleh saudara2 kita yang sedang bernaung dibawah Partai Keadilan Sejahtera , dimana diseluruh dunia melalui Web nya orang bisa melihat waktu sholat Shubuh, Dzuhur, Asar, Maghrib dan Isyak. Sungguh saya tidak bisa mengerti bahwa saudara-saudara saya yang hampir tiap hari berdakwah dari masjid ke masjid, dari surau ke surau, menceramahkan keteladanan nabi atau bahkan ber Assalamu'alaikum ketika bertemu , bisa demikian mudahnya melanggengkan tempat-tempat maksiat perjudian, pelacuran atau tempat-tempat minuman keras. Mungkin saya terlalu bodoh untuk bisa mengerti saudara-saudara saya yang berdakwah sekaligus bermain dengan sandiwara politik. Atau mungkin saya tidak tahu bahwa ada HIDDEN AGENDA yang sedang berjalan diantara teman-teman yang berambisi untuk menapaki jalan ke kursi nomor satu di Jakarta , apapun resikonya baik kepada sesamanya ataupun terhadap DIA Yang Maha Tahu. Namun yang pasti, akan semakin berat beban kami sebagai orang muslim untuk berbicara tentang kebenaran ketika sebagian dari kami , dulu mengatakan SALAH dan sekarang mengatakan BENAR tentang KEMAKSIATAN. Juga akan makin berat beban kepercayaan saudara-saudara kami non muslim terhadap kami dan semoga mereka tidak mengatakan kami sebagai orang yang HIPOKRIT. G Suryaputra - [EMAIL PROTECTED] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Kebohongan perkosaan masal Mei 1998 terungkap!
Terimakasih! Bacaan favorit saya sementara ini cuma komik asterix, biografi. Kalo novel suka Marga T, Pramoedya Ananta Toer. Kebanyakan sih dibaca sambil numpang ngadem di Gramed. :-) Peristiwa Mei 98, baru 9 tahun, tapi banyak para pelaku/tokoh yg menyangkal. Banyak buku diterbitkan tentang kejadian tersebut tapi berbeda-beda versi. Sebenernya inilah yg harusnya diluruskan. Kebenaran dan Pengakuan. Bahwa peristiwa Mei 98 memang benar terjadi. Tentang nama; memang nama saya l.meilany asli sesuai akte kelahiran. Karena saya lahir bulan Mei [tanggalnya sudah lewat] Saya orang yg cukup PD untuk memakai nama asli dimilis :-) salam PD l.meilany - Original Message - From: thegontors To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, May 18, 2007 6:37 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Kebohongan perkosaan masal Mei 1998 terungkap! Sis Meilany, Jika ada waktu coba search dengan kata kunci rape warfare rape tactic rape bosnia rape nanking genocidal rape systematic rape rape burma mutilation rape sexual enslavement ethnic cleansing, Anda bisa dapat gambaran bagaimana -genocidal systematic mass rape- Mei 1998 bisa terjadi. Ketika kebiadaban perkosaan massal dan sistematis terhadap Muslim Bosnia terungkap, saya berusaha mencari tahu. Betapa terkejutnya saya ketika mengetahui bahwa sejak puluhan tahun yang lalu, perkosaan biasa digunakan untuk menekan musuh, jadi semacam psy war, gitu. Saya punya beberapa buku tentang ini: 1. Mass Rape: the War against Women in Bosnia Herzegovina, diedit oleh Alexandra Stiglmayer 2. Rape Warfare: the Hidden Genocide in Bosnia-Herzegovina and Croatia oleh Beverly Allen 3. The Rape of Nanking oleh Iris Chang Ada beberapa buku sejenis yang menarik, tapi waktu itu duitnya gak cukup, cuma kebeli ini. Tiap ke LN selalu lagi bokek (emang gak kaya, hehehe) jadi cuma bisa memandang sedih buku-buku yang ingin kumiliki tapi tak terbeli :-(. Ada cukup banyak buku-buku yang membahas perkosaan sbg senjata biologis (?!) ini, di Amazon bisa dibaca berbagai ulasannya. Begitulah, siapa tahu Anda berniat mempelajari lebih lanjut tentang `taktik' yang biadab ini. BTW, kenapa pakai nama Meilany, apa Anda orang Tionghoa? [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Fwd: tanggapan utk lawan debatnya mas Satriyo di milis tetangga
Nimbrung, nyelak: Wah kok jadi kemana-mana ya :-) Saya pikir saya rasakan untuk suatu bahasan yg biasa saja, suka nggak nyambung jika diketengahkan di milis. Ada suatu yg nyata tersurat tapi tidak sesuai dengan yg tersirat. Ada yg ingin ditanyakan, dibahas tapi komentarnya tidak sesuai dengan apa yg kita inginkan. Seperti saja misalnya saya cerita masa lalu 'ratusan' tahun; artinya sudah kejadian kan gak bisa diulang/dikoreksi lagi. Lantas dikomentari : kok begitu itu kan gak bener - [begitulah kira2 yg saya dapat tangkap] Silakan lihat komentar Pak Jano ko untuk crita saya tentang subyek 'nama bahasa arab' :-) Apalagi jika ngomongin pendapat orang lain lantas di fwd kemana-mana. Kalo dah di fwd itu redaksinya 'bisa diubah-ubah' sesuai keinginan kita. Bisa saja dibagus-bagusin atau bahkan dibikin rusak. Sebaris jadi 20 baris. 50 baris jadi 10 baris. Pelengketan awalan, kata2 yg dibalik-balik hingga mengubah makna itu bisa saja terjadi. Antara 'dijamin tidak luntur' dan 'luntur tidak dijamin', sama nggak artinya ? Karena kalo sesuai linguistik arab kan kalimat dibaca dari kanan ke kiri :-) Maka dalam ngobrol dimilis saya selalu berusaha menghindari mengambil data dari 'fwd' dari 'katanya'. Wikipedia menerangkan tentang arti agama saja bisa ajaib. Wikipedia buatan manusia :-) Kalo saya baca 'cap' nya Pak Adian Husaini saya menangkap rasa kebencian yg dalam terhadap X. Radikalisme dalam tulisan kira2 gitulah menurut saya, yg bisa bikin naikdarah bagi yg mudah tersinggung. Tapi begitu lihat sosoknya, yg andap asor [ artinya saja nggak ngerti tepat tapi orang jawa bilang tawadu], saya mikir apakah ia mungkin kurang bisa menuangkan isi hatinya dalam tulisan? Baru2 ini tulisan Pak KM di kompas di maknai kurang tepat di milis hingga pak KM perlu menjelaskan lagi apa yg ia maksud. Kalo klik nama saya di yahoo kemudian muncullah apa yg saya omongin di milis. Diantaranya ada milis X disitu di tulis pendapat saya yang memuja muji pks. Padahal sumprit, sumpeh, demi Allah, sumpah pocong juga berani :-) saya gak pernah mengatakan seperti itu. Saya kadang2 heran kok bisa2nya ya mengubah tulisan seseorang? Kata2 seperti misalnya kutukan, hujatan, ghibah dalam tulisan sering juga dimaknai keliru atau kurang tepat dalam konteks ngomongin agama atau umum. Salah kaprah ; sesuatu yg keliru tapi sudah dianggap sesuai maksud yg dituju dan biasa serta benar Seperti kosakata; -canggih -; dalam bahasa indonesia dipergunakan sebagai pengganti kata inggris ; modern atau spectacular atau fantastic atau sensational atau extraordinary, pokoknya sangat hebat skali. Padahal canggih kalo mau lihat asalusulnya artinya ; ribut, bawel. :-) Nyambung gak sih canggih dengan sangat hebat sekali? :-) Jadi mungkin kalo mau berbahasa yg halusbudi kata kutukan harus diganti dengan kata kritik pedas :- Kayaknya lebih pas; kalo kutukan kesannya dikutuk jadi kodok atau batu kayak kisah malin kundang Kan pemerintah menganjurkan eufimisme-penghalusan; ditahan dikantor polisi dibilang diamankan. Harga naik dibilang penyesuaian; dapat uang sogok, upeti dibilang hibah, prostitusi di puncak dibilang nikah mut'ah, bunga bank disebut bagi hasil. Dll. Salam mohon maap, l.meilany - Original Message - From: satriyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, May 21, 2007 11:23 AM Subject: [wanita-muslimah] Fwd: tanggapan utk lawan debatnya mas Satriyo di milis tetangga Buat mas Ary, Berikut tanggapan Akmal, dan 'sayangnya' sejauh ini belum minat gabung berdiskusi di WM. salam, satriyo === --- In [EMAIL PROTECTED], Akmal [EMAIL PROTECTED] wrote: assalaamu'alaikum wr. wb. Berikut ini saya sampaikan tanggapan saya utk mas Ary yg di milisnya mas Satriyo... tanggapan saya adalah tulisan yg didahului dengan tanda untuk mempermudah bacaan... saya menanggapi satu per satu tulisan mas Ary agar tidak rancu dan jelas konteksnya... Kadang-kadang saya heran. Tulisan yang sama ketika saya baca dengan saat teman2 INSIST membaca, kesimpulannya bisa beda banget... ;-) mengaku pluralis tapi melihat perbedaan pemahaman kok heran... nah ketahuan belangnya toh??? Saya tidak melihat apa-apa yang ditulis oleh sdr. Guntur itu bertentangan dengan point-point penting dari sdr. Akmal. Herannya sdr Akmal selalu merasa bertentangan ;-)) nggak selalu kok, hanya saja saya hanya menyampaikan apa yg saya rasa bertentangan... kalo yg saya setujui ya tidak dibahas... coba kita pikir lagi kalimat yang Anda bikin : Anda merasa blablabla tidak bertentangan, tapi HERANNYA sdr Akmal selalu merasa bertentangan... nah kenapa mesti heran? dikemanakan ideologi pluralisnya nih? :)) Memang niat ketika membaca akan berpengaruh pada kepahaman. Oleh karena itu bukankah kita sebelum belajar sebailknya memang selalu berdoa, Ya Allah, berikanlah aku ilmu pengetahuan dan pemahaman yang baik. kalau ada orang yg menyatakan pendapatnya, lalu ada yg mendengar /
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemilihan Gubernur Jakarta
Ya memang jangan golput; pilih yg terbaik dari yg terburuk:-) Bayangkan jika kita jadi calon pilkada yg musti dipilih trus nggak ada yg mau milih Giliran nanti protes semangat, padahal dulunya gak milih. Kalo jadi golput bagusnya sih diam saja, nggak usah protes2, demo segala :-) Salam l.meilany - Original Message - From: rama yanti To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, May 21, 2007 11:26 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Pemilihan Gubernur Jakarta Golput bukan pilihan yang tepat jika kita menginginkan perubahan, Sekarang saatnya kita mulai benahi jakarta kita dengan ikut andil dalam PILKADA. Kita yang menentukan nasib kita sendiri jadi jangan sampai salah pilih. Lihat, Cermati dan Amati siapa yang paling tepat untuk Memimpin Jakarta kita. Pemimpin yang membela kepentingan rakyat dan mau Peduli terhadap Rakyat... Jangan Ulangi Kesalahan untuk yang kesekian Kali . Pilih Adang Darajatun dan Dhani Anwar. Klau ga Percaya silakan Cermati dan Amati siapa Beliau... OK masarcon [EMAIL PROTECTED] wrote: golput ajah, saya juga golput kok :D udah dari sejak 17 tahun gak pernah ikutan pemilu atau pilkada. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, thegontors [EMAIL PROTECTED] wrote: Siapa-siapa aja seh cagub Jakarta? Bagaimana seh Fauzi Wibowo, Adang Dorodjatun? ada 'gossip' gak? Saya males deh milis gubernur yang pake bagi2 duit segala. Saya lagi menjuju pak Sarwono neh. ada 'gossip' ttg belio? Yang saya tahu, Pak Adang menyumbang uang dalam jumlah signifikan ketika PKS (PK) baru berdiri. Mau gimana lagi, bikin partai memang butuh uang kan? Ini semacam balas budi-kah? Saya juga dukung Pak Sarwono, sayang beliau tidak punya uang. Sebulan yg lalu saya bertemu anaknya, katanya partai2 kecil bersedia mengusung Sarwono tapi beliau harus sedia uang Rp 20 milyar. Uang dari mana? kata anaknya sembari tersenyum pahit. Tambahan lagi, istri Sarwono itu agamanya Nasrani. Saya kenal beliau, baik hati dan sederhana (tasnya cuma Sophie Martin, bandingkan dgn tasnya Ibu Anu, merk Hermes seharga US$ 4000). Saya tidak bisa bayangkan Ibu yang baik hati ini nanti disikat dan dihajar oleh pihak lain karena agamanya. Binun, tapi kalo golput, sayang juga biaya Pilkada mahal-mahal, masak Golput seh? - Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. Try the Yahoo! Mail Beta. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fw: KETIKA MENDENGARKAN SAUADARA-SAUDARA KAMI PKS DI JAKTV
New Page 1Bagi khususnya warga DKI Jaya, kiriman dari seorang simpatisan PKS Salam l.meilany [bukan PKS bukan warga DKI Jaya] - Original Message - From: G Suryaputra KETIKA MENDENGARKAN SAUADAR-SAUDARA KAMI PKS DI JAKTV INNALILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUUN . Itu yang pertama saya desahkan ketika mendengar pernyataan saudara2 kita dari Partai Keadilan Sejahtera di JakTV dalam acara Gubernur Kita Kamis 19 April 2007 ( yang juga dimuat di www.perspektif.net) , yang tetap akan membiarkan tempat-tempat maksiat seperti panti pijat, pelacuran, tempat minuman keras yang ada di Jakarta . Sebagai seorang muslim, saya tidak bisa mengerti bagaimana jalan fikiran saudara-saudara kita dijajaran partai, sehingga mereka dapat dengan mudah melegalkan tempat2 yang mungkin daharamkan oleh jutaan umat muslim . Saya tidak tahu apakah hanya untuk jabatan duniawi seperti GUBERNUR dan WAKIL GUBERNUR JAKARTA, beberapa gelintir orang harus merubah rasa imani nya. Dan sangat menyedihkan kalau ini dilakukan oleh saudara2 kita yang sedang bernaung dibawah Partai Keadilan Sejahtera , dimana diseluruh dunia melalui Web nya orang bisa melihat waktu sholat Shubuh, Dzuhur, Asar, Maghrib dan Isyak. Sungguh saya tidak bisa mengerti bahwa saudara-saudara saya yang hampir tiap hari berdakwah dari masjid ke masjid, dari surau ke surau, menceramahkan keteladanan nabi atau bahkan ber Assalamu'alaikum ketika bertemu , bisa demikian mudahnya melanggengkan tempat-tempat maksiat perjudian, pelacuran atau tempat-tempat minuman keras. Mungkin saya terlalu bodoh untuk bisa mengerti saudara-saudara saya yang berdakwah sekaligus bermain dengan sandiwara politik. Atau mungkin saya tidak tahu bahwa ada HIDDEN AGENDA yang sedang berjalan diantara teman-teman yang berambisi untuk menapaki jalan ke kursi nomor satu di Jakarta , apapun resikonya baik kepada sesamanya ataupun terhadap DIA Yang Maha Tahu. Namun yang pasti, akan semakin berat beban kami sebagai orang muslim untuk berbicara tentang kebenaran ketika sebagian dari kami , dulu mengatakan SALAH dan sekarang mengatakan BENAR tentang KEMAKSIATAN. Juga akan makin berat beban kepercayaan saudara-saudara kami non muslim terhadap kami dan semoga mereka tidak mengatakan kami sebagai orang yang HIPOKRIT. G Suryaputra - [EMAIL PROTECTED] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Nimbrung : Lha Pak Satriyo ini masa gak tau, banyak kasus; FPI merasa jadi polisi/hakim. Kalo yg kayak gini di biarkan maka akan banyak lagi ormas2 yg merasa benarnya sendiri bermain hakim/polisi sendiri terhadap yg ia tidak sukai. Negara ini dah kayak negara rimba. Seenaknya sendiri, sapa kuat sapa merasa bener bisa saja menjahati orang lain yg dianggap lemah dan salah. Mustinya FPI menekan institusi polisi supaya bisa kerja maksimal. Barusan saja kemarin ormas FBR berkelahi rebutan lahan parkir dengan anggota IKB [?] Ikatan Keluarga Betawi hingga 2 anggota FBR mati di Cipulir. Ini kan premanisme. Lahan parkir kan milik-dikelola oleh Pemda lha kok tiba2 dipunyain ormas? Seenaknya sendiri saja :-( Nanti pasar juga dipunyain, semua pedagang di mintain uang 'jago'; pengunjungnya juga disuruh traktir mereka :-) Amit2 deh! Salam l.meilany - Original Message - From: satriyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, May 21, 2007 6:28 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar Di manapun main hakim sendiri memang tidak boleh, HARAM, tapi bagian mana dari tindakan FPI yang masuk kategori main hakim sendiri? salam, satriyo --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: ya tetep aja nggak boleh. tindakan main hakim sendiri kan gak boleh dilakukan di indo. alih2 malah pelakunya bisa dikenai sanksi pidana. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 5/21/07, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: intinya sebenarnya bukan hanya itu, tapi apakah mereka yang melakukan apa yang dilakukan oleh misalnya FPI, tapi tanpa atribut itu menjadi 'tidak apa-apa' alias 'boleh'...? [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Peta Perokok di Kalangan Anggota Legislatif
Mia, Itu rokok palsu dibikin di RRC. Salam l.meilany - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, May 21, 2007 1:35 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Peta Perokok di Kalangan Anggota Legislatif Kalo jalan ke daerah2, ada merek2 rokok yang lucu2, yang kalau sepintas lalu gambar dan tulisannya mirip (meniru) rokok2 beken dalam maupun luar negeri. harganya murah banget, 2000-5000 sebungkus. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st Sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: --- generated by Wikan Danar Sunindyo DD : Mon, 21 May 2007 07:27:48 +0200 From : Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] Kira-kira kalau Pak Adang jadi gubernur Jakarta, apakah akan menutup pabrik rokok dan melarang orang merokok terutama di tempat-tempat publik. Apakah ada yang bisa menjawab? Terima kasih. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com -- Pabrik rokok tidak ada yg berada di Jakarta jadi Gubernur dki gak bisa menutupnya (kurang wewenang). Melarang merokok di tempat publik tertentu khan skarang dah ada cuma jarang ditaati :=)) Jawabannya : Tidak seorang presidenpun berani menutup pabrik roko kecuali presiden Republik Mimpi :=)) salam st sabri [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Pak Satriyo, Betul memang bahwa minta maaf itu hak seseorang di milis ini, ini sama dengan seorang anggota WM punya hak menulis apa saja di milis ini, tapi kita kan hidup dalam satu komunitas yang terdiri dari banyak orang, hak seseorang jangan mengganggu hak yang lainnya untuk bisa nyaman berdiskusi. Seperti dalam kasus di bawah ini, mba Mia mempertanyakan permintaan maaf pak Satriyo dan menjelaskan bahwa dalam kasus di bawah ini bagi mba Mia tidak perlu minta maaf, yang diharapkan adalah ketika kita mau menanggapi satu tulisan/ pendapat yang lain, cobalah untuk tidak tergesa-gesa sehingga bisa memahami apa yang ingin disampaikan orang lain. Berdiskusi di milis itu bukan untuk menang-menangan atau memaksakan pendapat satu pihak ke pihak lainnya, tapi proses untuk saling memahami pendapat masing-masing anggota di milis ini, itu sebabnya di postingan sebelumnya saya menuliskan bahwa di milis itu cobalah pak Satriyo untuk santai. Ini milis pak, bukan sedang chatting yang butuh pendapat atau jawaban seketika yang pendek-pendek kalimatnya, cobalah pahami dulu rangkaian kalimat (kalimatnya lebih panjang dan lebih banyak daripada ngobrol chatting), sebelum menanggapi. Pak, itu sebabnya ada pepatah - nilai setitik, rusak susu sebelanga (cmiiw, bahasa Indonesia saya jelek..:), artinya di tiap individu atau kelompok tentunya ada segi baiknya selain segi buruknya, tapi coba pak Satriyo pikirkan, jika benar di level Habib dan AD/ART FPI tidak ada kekerasan, kenapa sering terjadi kekerasan? Apa iya semua tv, semua koran, semua radio yang memberitakan kekerasan FPI itu bohong semua? Atau jangan-jangan kalaupun ada kebaikan yang dilakukan FPI, jumlahnya lebih sedikit daripada tindakan anarkisnya ya? itu bisa jadi feedback untuk Habib dan jajaran top management FPI, apa mereka mampu menertibkan anak buahnya atau memang tidak mampu mengelola anak buah yang berlaku preman itu? Ini mengingatkan kasus satu negara yang kepala negaranya teriak2 mau memberantas korupsi tapi bawahannya dari tingkat menteri sampai pejabat di bawahnya, dari pusat sampai daerah umumnya koruptor, di atas ribut dengan banyak wacana tapi tidak ada imbasnya dalam pemberantasan korupsi, entah di negara mana itu, di republik mimpi mungkin..:) Tenang pak Satriyo - diskusi di milis ini tidak ada kaitannya dengan ndeso, saya tidak mengerti arti katrok, tadi ndeso itu kan berkaitan dengan desa maksudnya kampungan begitu? wong udik itu orang kampung? tidak punya mata, telinga dan hati nurani? kalau begitu artinya, kasihan banget orang desa, orang kampung ya, apa desa dan kampung itu selalu identik dengan keburukan? Di tiap komunitas, tentah di kota, entah di desa, selalu ada orang baik dan orang buruk - yang punya hati nurani, yang punya mata hati, yang punya telinga fisik dan telinga untuk mendengar dan mendengar yang tidak terucap. Tolong donk, disini kan anggotanya tidak semua orang Jawa, saya juga berdarah Jawa tapi tidak bisa bahasa Jawa, dan disini juga tidak semuanya anggota dari suku Jawa, ada suku-suku lainnya dan juga ras lainnya. Supaya tidak salah mengerti saja. salam Aisha -- From : Satriyo Maaf, meminta maaf itu hak, jadi mohon jangan langgar HAM saya. Terima kasih. Apakah perbedaan bagi kita yang pluralis dan demokrat memang SUATU MASALAH atau hanya keniscayaan? Mungkin yang jadi masalah adalah ketika ada pihak yang memaksakan kehendak atau keyakinannya kepada pihak yang berbeda, agar menjadi sama ... Yang saya maksud hantam kromo atau generalisir adalah fenomena bahwa FPI atau kelompok mana saja, termasuk yang lebih besar, spt muslim, nasrani, hindu dll, yang oleh pihak tertentu disama-ratakan, padahal elemen di dalam kelompok itu juga heterogen. Apalagi hantam kromo itu tanpa lebih dulu kroscek atau tabayun ... Silakan percaya dari sumber yang ibu tahu tapi dari Habib langsung -- dan ini artinya sumber primer -- beliau tidak pernah memerintahkan tindak anarkis. Adapun ekses di grass root yang lalu dibesar2kan dan malah dibuat menjadi trademark, itu yang saya anggap hantam kromo dan tidak fair. Jadi untuk menutup diskusi yang sudah melenceng dari judul thread, saya tetap berpegang pada apa yang disampaikan oleh Habib dan apa yang tertera pada ad/art FPI. Jika ada yagn telanjur punya stereotip dan keukeuh berpegang padanya ya silakan ... krn sama saja dengan mengambil sikap non-muslim yang melihat islam dari perilaku muslim, bukan pada sumbernya, Al-Qur'an dan Hadis ... Alasan saya jelas, bukti jg akurat dan konkrit. Jadi saya kembalikan ke ibu dan yang lain yang sepaham/sependapat. Soal prioritas saya kira sudah terjawab. Tambahan saja agar jelas, bahwa semua penting, tapi dengan tidak berlaku proporsional, menyamakan FPI dengan pelacur, FPI dianggap sarang preman atau bahkan adalah kumpulan preman (memang di DPR atau MPR beda gitu?), FPI selalu menjadi pihak yang bersalah dng fakta yang dipaksakan atau fakta parsial di lapangan, atau memabndingkan FPI dengan sudin
[wanita-muslimah] Re: Cerai halal atau haram?
Mbak Aisha yang manis, Saya juga pernah mendengar cerita serupa ini dari teman-teman: temannya teman ato familynya teman. Bedanya mungkin mereka tidak sekamar tapi serumah, jadi anak2nya mengerti bhw hubungan ortunya tidak baik. Disatu kisah suami/istri tsb sudah bercerai scr agama dan tidak mengurus ke pengadilan. Namun mantan istri ini masih ngurusi makan dan etc (pekerjaan domestik) buat keluarga tsb. Kalau mantan suami sakitpun masih dia urusi. Hanya saja dia tak mau mengurusi masalah di tempat tidur. Saya pikir, mungkin yang begini lebih baik berpoligami ??? tapi mereka non muslim. Mereka melakukan hal demikian demi anak-anak. Tapi menurut teman saya tsb, anak2nya tsbpun termasuk anak yang broken home. Saya sendiri gak tau mereka broken home krn hal tsb ato tidak. Saya pikir-pikir nih mbak, kalau mau rujuk sekalipun janganlah karena anak-anak...tapi hanya karena Allah SWT semata, dalam arti baik/bahagia untuk semua. Semalam katanya acara empat matanya Tukul membahas soal rujuk ini...tapi saya gak nonton...:-( wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Mba Lina, Saya pernah melihat dan mendengar seorang ibu yang mengaku bahwa mereka sudah bercerai tetapi mereka masih sekamar karena punya beberapa orang anak gadis yang belum menikah. Anak2 merekapun tidak tahu orang tuanya sudah bercerai. Orang tua yang sudah bercerai ini sengaja tidak mengaku ke masyarakat dan ke keluarganya karena mereka berpendapat bahwa hina sekali jika ketahuan bercerai, mereka takut diejek di kantor masing-masing, karena ada anggapan jika seseorang tidak becus menangani masalah keluarga, apalagi menangani perusahaan atau menangani negara, pasti tidak becus. Mereka juga takut semua anak-anak perempuannya tidak ada yang melamar karena katanya tidak semua orang tua menilai positif calon mantu yang orang tuanya bercerai. Saya sampai bengong mendengar pengakuan ibu itu karena yang terlihat dari luar, keluarga itu begitu harmonis, ada ayah yang tampan, ada ibu dan anak-anak yang cantik. Ternyata yang terlihat indah di luar itu belum tentu indah pula di dalamnya. Kok ada ya orang yang begitu takutnya dengan sebutan pelaku perceraian sampai rela hidup seperti itu? salam Aisha --- From : Lina Dahlan Ada yang beranggapan bhw orang yang bercerai adalah orang yang gak becus menangani permasalahan keluarga. Lalu apakah orang yang tidak bercerai berarti mereka becus menangani permasalahan keluarga? Dulu, pernah saya ceritakan bhw ada sebuah keluarga yang istrinya selingkuh kemudian dia menjadikan PRTnya untuk menjadi selingkuhan bagi suaminya karena suaminya memang tak bekerja. Jadi, impas deh si istri berselingkuh diluar rumah dan suami berselingkuh didalam rumah. Rumah tangga mereka memang tetap berdiri dan mereka tidak bercerai. Inikah orang yang becus menangani masalah? ... [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Undangan Diskusi dan Pemutaran Film
Mas Guntur, izin ya saya teruskan ke teman2 di milis lain siapa tahu ada yang minat hadir ... salam, satriyo === --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohamad Guntur Romli [EMAIL PROTECTED] wrote: Diskusi Bulan Mei Penyelenggara: Jaringan Islam Liberal Tempat: Teater Utan Kayu, Jln Utan Kayu No 68H Jakarta Timur Waktu: Jumat, 25 Mei 2007, Pukul 18.30 Pemutaran Film The Lost Tomb of Jesus (Pukul 18.30) Diskusi dengan tema Yesus Historis Versus Yesus Iman (Pukul 19.00) Narasumber: Dr. Ioanes Rakhmat dan Mohamad Guntur Romli Moderator: Abdul Moqsith Ghazali Penelusuran kembali terhadap sosok Yesus, baik melalui kajian sejarah ataupun arkeologi menghadirkan pandangan-pandangan yang dianggap mengusik keimanan. James D. Tabor misalnya dalam The Jesus Dinasty—diterjemahkan oleh Gramedia Dinasti Yesus (2007) menawarkan sebuah interpretasi yang segar dan berani tentang kehidupan Yesus serta usul-usul Kekristenan. Buku itu juga menyulut polemik, karena mengarah pada penemuan makam yang diasumsikan berasal dari trah Yesus, untuk selanjutnya, penemuan makam Yesus pun bukan hal yang mustahil dibuktikan oleh argumen arkeologis. Jika Yesus memiliki makam, bagaimana dengan mukjizat Kebangkitan? Apakah Kebangkitan itu hanya ruhani, bukan ragawi? Penelusuran kembali Yesus Sejarah ini, menurut Tabor, telah mendekatkan sosok Yesus seperti yang diyakini dalam doktrin Islam. Adakah pengaruh sebuah sekte Ebyon yang disebut Tabor sebagai perawat asli ajaran Yesus terhadap Islam? Diskusi ini akan menghadirkan Dr. Ioanes Rakhmat, pakar Perjanjian Baru dan kajian Yesus Sejarah, dan Mohamad Guntur Romli, aktivis Jaringan Islam Liberal, yang akan menghadirkan studi, Sejarah Kristen di Arab dan Pengaruhnya Terhadap Islam Perdana. - You snooze, you lose. Get messages ASAP with AutoCheck in the all-new Yahoo! Mail Beta. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
nambahin Mbak Aisha sebenarnya tiap individu/organisasi yang merasa diberitakan buruk/difitnah/diberitakan tidak sesuai dengan kenyataan oleh media massa bisa mengajukan hak jawab, seperti yang dilakukan Gus Dur pada pemberitaan tentang korupsi Bulog-gate yang menyangkut beliau dan Jusuf Kalla. Dapat juga melakukan somasi/tuntutan hukum kepada media massa yang bersangkutan, seperti yang dilakukan Soeharto kepada majalah Times soal korupsi Soeharto. Kalau FPI memang merasa difitnah oleh media massa, FPI berhak untuk memberikan hak jawab atau menuntut media-media massa tersebut melalui jalur hukum. Jika tidak, ya ... masyarakat akan melihat bahwa berita media massa itu benar adanya. Sebagai organisasi massa, mestinya FPI tahu benar soal efek media dan pencitraan. Selama ini Islam dibilang diidentikkan dengan kekerasan dan terorisme. Tapi kalau orang Islamnya sendiri tidak sadar dan tidak melakukan pembentukan citra yang baik, bagaimana orang bisa melihat bahwa Islam itu baik. Rasulullah dulu punya akhlak dan tabiat yang baik, yang kelihatan oleh orang non-muslim meskipun mereka tidak memeluk agama Islam. Sehingga mereka tahu, ooh Rasulullah itu orang yang berakhlak baik, jujur dan amanah. Orang2 di sekitarnya juga berakhlak baik. Berarti Islam ajaran yang baik ya. Ini yang mestinya juga bisa dilihat dan diakui oleh orang2 non-muslim terhadap Islam dan orang2 Islam di masa kini. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 5/23/07, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Satriyo, Betul memang bahwa minta maaf itu hak seseorang di milis ini, ini sama dengan seorang anggota WM punya hak menulis apa saja di milis ini, tapi kita kan hidup dalam satu komunitas yang terdiri dari banyak orang, hak seseorang jangan mengganggu hak yang lainnya untuk bisa nyaman berdiskusi. Seperti dalam kasus di bawah ini, mba Mia mempertanyakan permintaan maaf pak Satriyo dan menjelaskan bahwa dalam kasus di bawah ini bagi mba Mia tidak perlu minta maaf, yang diharapkan adalah ketika kita mau menanggapi satu tulisan/ pendapat yang lain, cobalah untuk tidak tergesa-gesa sehingga bisa memahami apa yang ingin disampaikan orang lain. Berdiskusi di milis itu bukan untuk menang-menangan atau memaksakan pendapat satu pihak ke pihak lainnya, tapi proses untuk saling memahami pendapat masing-masing anggota di milis ini, itu sebabnya di postingan sebelumnya saya menuliskan bahwa di milis itu cobalah pak Satriyo untuk santai. Ini milis pak, bukan sedang chatting yang butuh pendapat atau jawaban seketika yang pendek-pendek kalimatnya, cobalah pahami dulu rangkaian kalimat (kalimatnya lebih panjang dan lebih banyak daripada ngobrol chatting), sebelum menanggapi. Pak, itu sebabnya ada pepatah - nilai setitik, rusak susu sebelanga (cmiiw, bahasa Indonesia saya jelek..:), artinya di tiap individu atau kelompok tentunya ada segi baiknya selain segi buruknya, tapi coba pak Satriyo pikirkan, jika benar di level Habib dan AD/ART FPI tidak ada kekerasan, kenapa sering terjadi kekerasan? Apa iya semua tv, semua koran, semua radio yang memberitakan kekerasan FPI itu bohong semua? Atau jangan-jangan kalaupun ada kebaikan yang dilakukan FPI, jumlahnya lebih sedikit daripada tindakan anarkisnya ya? itu bisa jadi feedback untuk Habib dan jajaran top management FPI, apa mereka mampu menertibkan anak buahnya atau memang tidak mampu mengelola anak buah yang berlaku preman itu? Ini mengingatkan kasus satu negara yang kepala negaranya teriak2 mau memberantas korupsi tapi bawahannya dari tingkat menteri sampai pejabat di bawahnya, dari pusat sampai daerah umumnya koruptor, di atas ribut dengan banyak wacana tapi tidak ada imbasnya dalam pemberantasan korupsi, entah di negara mana itu, di republik mimpi mungkin..:)
Re: [wanita-muslimah] Re: Pemilihan Gubernur Jakarta
Mbak Meilany, dalam demokrasi memilih untuk tidak memilih juga merupakan pilihan lho :) dan siapapun yang terpilih nantinya, harusnya menjadi gubernur untuk semua golongan, termasuk golongan yang tidak memilih beliau. bukan hanya jadi gubernur untuk golongan/partainya saja. jadi ya, mestinya harus siap pula untuk menerima protes dari warga apalagi kalau itu menyangkut kepentingan umum. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 5/23/07, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya memang jangan golput; pilih yg terbaik dari yg terburuk:-) Bayangkan jika kita jadi calon pilkada yg musti dipilih trus nggak ada yg mau milih Giliran nanti protes semangat, padahal dulunya gak milih. Kalo jadi golput bagusnya sih diam saja, nggak usah protes2, demo segala :-)
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Aisha, Terima kasih atas bantuan penjelasannya. Spt biasa saya lebih nyaman untuk dapat tanggapan langsung dari yang bersangkutan dalam hal ini Mia, untuk apa yang saya tujukan ke beliau. Sekali lagi, menyampaikan maaf itu sudah kelaziman, karena tidak ada yang dirugikan dengan meminta maaf. Jadi saya merasa tidak pada tempatnya saja ada larangan meminta maaf. Apa yang Aisha dan Chairunisa sampaikan seputar komentar saya tentang ucapan Habib RIZIQ (hmm ... sebapa jauh ya tahu persis FPI misalnya jika nama pimpinannya saja tidak tahu persis, atau bahkan tidak tahu?) dan AD/ART FPI bisa saya pahami. Artinya bagi yang tidak tahu FPI lebih jauh atau langsung dan hanya mengandalkan secondary sources atau bahkan kurang dari itu, spt dari media massa atau dari kata si anu, tidak aneh jika tidak bisa empati. Hal yang wajar buat manusia tidak suka atau bahkan benci pada sesuatu yang tidak dikenal atau yang dianggap dikenal tapi sebenarnya tidak. Justru ini yang kadang tidak kita sadari. Ko merasa tahu padahal sebenarnya tidak, dan sudah pula berani berkomentar. Bukankah ini sesuatu yang terlihat remeh tapi penting, to know exactly what you think you know? Soal komentar Habib, saya tahu langsung karena pernah satu majlis dengan belaiu bersama ust Arifin Ilham dan para ulama dan habaib lainnya. Bahkan yang saya tahu, habib Riziq dan Habib Jafar Umar Thalib, doa sosok yang dianggap cerminan 'kebiadaban' atau 'kepremanan' Islam, konon mau mengerti masukan dari pks dan mereka sejak itu tidak lagi bergerak independen dan tanpa strategi. Bahkan ayahanda Jafar menerima konsekuensinya yaitu ditinggal oleh jamaahnya yang merasa beliau jadi lembek, dan bahkan ada yang 'memecat' beliau dari 'blok' salafi di tanah air. Kembali ke habib Riziq, saya kira apa yang beliau alami dengan FPI tidak jauh berbeda dengan organisasi atau lembaga lain di manapun. Polri misalnya. Kita tentu tahu bahwa stigma atau stereotip polisi itu ini dan itu tentu bukan tanpa bukti dan fakta/data akurat. Tapi apakah itu mencerminkan dan membuat semua orang di lembaga polisi seperti itu? Tidak bukan? Padahal polisi konon adalah bagian dari penegakan hukum dan pelindung masyarakat negara ini. Dengan jumlah anggota atau simpatisan yang tidak sedikit, saya kira tidak mengherankan jika FPI pun terkena fenomena serupa. Jadi intinya bukanlah hitam putih semata, tapi secara pragmatis, praktek dan idealisme tidak selalu bisa sejalan. Saya percaya bahwa setiap pemimpin pasti sudah berusaha sebisa mungkin mengatur dan bertanggung jawab atas mereka yang ia pimpin tapi bukan berarti pasti tidak ada ekses. Dalam sejarah Islam pun demikian. Rasul yang jelas punya segala kelebihan, tetap saja tidak bisa serta merta membuat semua pengikutnya tunduk patuh. Satu contohnya ketika beliau memutuskan untuk tidak meneruskan berhaji ke Mekkah karena sudah sepakat dengan Quraisy untuk menundanya tahun berikutnya. Para shahabat sangat kecewa dan menolak untuk tahalul, mencukur rambut. Not until istri Nabi menyarankan agar Nabi yang lebih dulu memulai, baru para shahabat menerima kenyataan itu. Jadi pendirian saya adalah bukan membabi buta meng-hitamkan atau me- mutihkan sesuatu, tapi bukan juga menjadi abu-abu. Ada hal-hal yang memang kasat mata dan itu adalah apa adanya tapi ada juga yang tidak kasat mata dan kita tidak bisa memberi penilaian apapun. Bahkan ada yang seolah buruk padahal tidak dan sebaliknya. Ini bisa kita lihat di kasus Musa dan Khidir. Sekali lagi saya tidak membela FPI jika memang jelas FPI melanggar hukum tapi saya juga tidak setuju mereka yang belum tahu duduk perkaranya tapi sudah bisa dan berani memberikan penilaian bahkan hujatan. Ini sudah saya sampaikan beberapa kali. salam, satriyo PS: baidewei, dari mana Aisha bisa yakin saya tidak tenang? bukankah ini menuduh? ;-] yang jelas-jelas sajalah, toh kita diminta juga untuk empati buat sesama dalam skala diskusi maya sekalipun bukan? jadi komentar yang seolah atau menganggap (tanpa kejelasan bukti/fakta) si anu kalap atau emosi, sebaiknya hindarilah ... toh Aisha juga tidak lepas dari hal itu. Tapi saya terima kasih telah 'mengingatkan' saya untuk tenang ... ;-] === --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Satriyo, Betul memang bahwa minta maaf itu hak seseorang di milis ini, ini sama dengan seorang anggota WM punya hak menulis apa saja di milis ini, tapi kita kan hidup dalam satu komunitas yang terdiri dari banyak orang, hak seseorang jangan mengganggu hak yang lainnya untuk bisa nyaman berdiskusi. Seperti dalam kasus di bawah ini, mba Mia mempertanyakan permintaan maaf pak Satriyo dan menjelaskan bahwa dalam kasus di bawah ini bagi mba Mia tidak perlu minta maaf, yang diharapkan adalah ketika kita mau menanggapi satu tulisan/ pendapat yang lain, cobalah untuk tidak tergesa-gesa sehingga bisa memahami apa yang ingin disampaikan orang lain. Berdiskusi di milis itu bukan untuk menang-menangan
[wanita-muslimah] Hukum--Re: Cerai halal atau haram?
Mas Dws, Kalo bicara soal hukum, terutama di Indonesia...and karena saya orang yang pesimis thdp hukum di Indonesia, memangnya Indonesia bisa nanggung apa soal konsekwensi nafkah, warisan, gogi, dll tsb?? Apa cuma caranya/ucapannya JK itu sbg tanggung jawab negara thdp kaum pere? Soal kawin siri yang marak di kawasan puncak?.. Hukum ..oh hukum, gimana kita bisa merasa aman nyaman kalo hukum gak tegak? coba aja tanah aja bisa banyak (ganda) sertifikatnya. Mules deeh bicara hukum. Lagi..lagi hukum, kalo hukum tegak, FPI gak bakalan main Hakim sendiri. [Bakalan main Hakim rame-rame...:-)] Tapi bener Mas, soal hakim yang gak mau memberi ijin kalo pasangan tsb masih sekamar/serumah. Saya pernah ngobrol sama seorang penasehat hukum menasehatkan kliennya yang mau mengajukan khulu' untuk pisah rumah kalau memang sudah bertekad akan bercerai...ya..krn alasan tsb. Karena suami kliennya itu gak mau menceraikan, jadi takutnya itu yang dijadikan alasan ke pengadilan untuk membatalkan khulu' si istri. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: talak model begini, ngga diakui oleh hukum (UU Perkawinan dan KHI). dalam proses pengadilan agama, ditanyain apa bener sudah pisah ranjang, malah pisah rumah. kalo belum, ya hakimnya ngga ngasih ijin. tentu aja ada yang mau milih mazhab suka-suka. tapi kalo nikah menurut hukum yang berlaku, cerainya ya mesti sesuai hukum yang sama. kalo ngga, tanggung sendiri konsekuensinya (nafkah, warisan, gono-gini, dll) On 5/22/07, Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau talak baru jatuh sekali, dan kemudian suami dan istri berhubungan, maka itu sudah rujuk meskipun tidak dinyatakan. Kecuali kalau sudah talak tiga kali, tidak bisa rujuk lagi, kecuali kalau sudah menikah dengan orang lain, kemudian bercerai dengan orang lain itu. CMIIW. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 5/22/07, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga kembali teringat pada perbincangan lama. Andaikan saja sesungguhnya talak itu telah jatuh namun kedua suami istri ini tidak mengerti bhw telah haram bagi mereka untuk berhubungan (krn telah jatuh talak tsb) dan mereka kembali melakukan hubungan intim suami istri, lalu mereka punya anak dr hubungan itu maka jadilah anak itu anak diluar nikah. Maka tak aneh bila dikehidupan dunia kini hubungan ayah dan anak kandung menjadi aneh bin ajaib karena telah terjadi pelanggaran rambu2Nya shgg menimbulkan konsekwensi. Sedangkan secara ilmu kejiwaan akan dijelaskan bhw hubungan ayah dan anak kandung yang aneh ini merupakan salah satu kelainan jiwa (psikis). === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita- muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga- [EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Aisha : jika benar di level Habib dan AD/ART FPI tidak ada kekerasan, kenapa sering terjadi kekerasan? Apa iya semua tv, semua koran, semua radio yang memberitakan kekerasan FPI itu bohong semua? - Jano - ko : Jangan-jangan kita tidak tahu apa yang disebut dengan kekerasan ?, coba dong Aisha jelaskan yang dimaksud dengan kekerasan itu apa ?, kemudian jelaskan pendapat Johan Galtung tentang kekerasan. Banyak lho manusia-manusia yang mempunyai karakter suka mengritik orang lain, tapi padahal dia sendiri gudangnya kritikan, mangkanya ada pepatah berbunyi Gajah dipelupuk mata keculek, semut diseberang kurang kerjaan :) Siang --oo0oo-- Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Satriyo, Betul memang bahwa minta maaf itu hak seseorang di milis ini, ini sama dengan seorang anggota WM punya hak menulis apa saja di milis ini, tapi kita kan hidup dalam satu komunitas yang terdiri dari banyak orang, hak seseorang jangan mengganggu hak yang lainnya untuk bisa nyaman berdiskusi. Seperti dalam kasus di bawah ini, mba Mia mempertanyakan permintaan maaf pak Satriyo dan menjelaskan bahwa dalam kasus di bawah ini bagi mba Mia tidak perlu minta maaf, yang diharapkan adalah ketika kita mau menanggapi satu tulisan/ pendapat yang lain, cobalah untuk tidak tergesa-gesa sehingga bisa memahami apa yang ingin disampaikan orang lain. Berdiskusi di milis itu bukan untuk menang-menangan atau memaksakan pendapat satu pihak ke pihak lainnya, tapi proses untuk saling memahami pendapat masing-masing anggota di milis ini, itu sebabnya di postingan sebelumnya saya menuliskan bahwa di milis itu cobalah pak Satriyo untuk santai. Ini milis pak, bukan sedang chatting yang butuh pendapat atau jawaban seketika yang pendek-pendek kalimatnya, cobalah pahami dulu rangkaian kalimat (kalimatnya lebih panjang dan lebih banyak daripada ngobrol chatting), sebelum menanggapi. Pak, itu sebabnya ada pepatah - nilai setitik, rusak susu sebelanga (cmiiw, bahasa Indonesia saya jelek..:), artinya di tiap individu atau kelompok tentunya ada segi baiknya selain segi buruknya, tapi coba pak Satriyo pikirkan, jika benar di level Habib dan AD/ART FPI tidak ada kekerasan, kenapa sering terjadi kekerasan? Apa iya semua tv, semua koran, semua radio yang memberitakan kekerasan FPI itu bohong semua? Atau jangan-jangan kalaupun ada kebaikan yang dilakukan FPI, jumlahnya lebih sedikit daripada tindakan anarkisnya ya? itu bisa jadi feedback untuk Habib dan jajaran top management FPI, apa mereka mampu menertibkan anak buahnya atau memang tidak mampu mengelola anak buah yang berlaku preman itu? Ini mengingatkan kasus satu negara yang kepala negaranya teriak2 mau memberantas korupsi tapi bawahannya dari tingkat menteri sampai pejabat di bawahnya, dari pusat sampai daerah umumnya koruptor, di atas ribut dengan banyak wacana tapi tidak ada imbasnya dalam pemberantasan korupsi, entah di negara mana itu, di republik mimpi mungkin..:) Tenang pak Satriyo - diskusi di milis ini tidak ada kaitannya dengan ndeso, saya tidak mengerti arti katrok, tadi ndeso itu kan berkaitan dengan desa maksudnya kampungan begitu? wong udik itu orang kampung? tidak punya mata, telinga dan hati nurani? kalau begitu artinya, kasihan banget orang desa, orang kampung ya, apa desa dan kampung itu selalu identik dengan keburukan? Di tiap komunitas, tentah di kota, entah di desa, selalu ada orang baik dan orang buruk - yang punya hati nurani, yang punya mata hati, yang punya telinga fisik dan telinga untuk mendengar dan mendengar yang tidak terucap. Tolong donk, disini kan anggotanya tidak semua orang Jawa, saya juga berdarah Jawa tapi tidak bisa bahasa Jawa, dan disini juga tidak semuanya anggota dari suku Jawa, ada suku-suku lainnya dan juga ras lainnya. Supaya tidak salah mengerti saja. salam Aisha -- From : Satriyo Maaf, meminta maaf itu hak, jadi mohon jangan langgar HAM saya. Terima kasih. Apakah perbedaan bagi kita yang pluralis dan demokrat memang SUATU MASALAH atau hanya keniscayaan? Mungkin yang jadi masalah adalah ketika ada pihak yang memaksakan kehendak atau keyakinannya kepada pihak yang berbeda, agar menjadi sama ... Yang saya maksud hantam kromo atau generalisir adalah fenomena bahwa FPI atau kelompok mana saja, termasuk yang lebih besar, spt muslim, nasrani, hindu dll, yang oleh pihak tertentu disama-ratakan, padahal elemen di dalam kelompok itu juga heterogen. Apalagi hantam kromo itu tanpa lebih dulu kroscek atau tabayun ... Silakan percaya dari sumber yang ibu tahu tapi dari Habib langsung -- dan ini artinya sumber primer -- beliau tidak pernah memerintahkan tindak anarkis. Adapun ekses di grass root yang lalu dibesar2kan dan malah dibuat menjadi trademark, itu yang saya anggap hantam kromo dan tidak fair. Jadi untuk menutup diskusi yang sudah melenceng dari judul thread, saya tetap
Re: [wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov - Say No to Hate Crimes, Say no to Racism, Say No to Islamophobia
Mas Wikan : Selama ini Islam dibilang diidentikkan dengan kekerasan dan terorisme. -- Jano - ko : Mohon sumbernya dong mas, siapa yang bilang begitu, sebutkan siapa saja yang mengatakan Islam seperti yang mas sebutkan diatas. Dimohon jawabannya jangan berbunyi jarene atau katanya. Selamat siang Wassalam NOTE : Say No to Hate Crimes Say No to Racism Say No to Islamophobia --oo0oo-- Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: nambahin Mbak Aisha sebenarnya tiap individu/organisasi yang merasa diberitakan buruk/difitnah/diberitakan tidak sesuai dengan kenyataan oleh media massa bisa mengajukan hak jawab, seperti yang dilakukan Gus Dur pada pemberitaan tentang korupsi Bulog-gate yang menyangkut beliau dan Jusuf Kalla. Dapat juga melakukan somasi/tuntutan hukum kepada media massa yang bersangkutan, seperti yang dilakukan Soeharto kepada majalah Times soal korupsi Soeharto. Kalau FPI memang merasa difitnah oleh media massa, FPI berhak untuk memberikan hak jawab atau menuntut media-media massa tersebut melalui jalur hukum. Jika tidak, ya ... masyarakat akan melihat bahwa berita media massa itu benar adanya. Sebagai organisasi massa, mestinya FPI tahu benar soal efek media dan pencitraan. Selama ini Islam dibilang diidentikkan dengan kekerasan dan terorisme. Tapi kalau orang Islamnya sendiri tidak sadar dan tidak melakukan pembentukan citra yang baik, bagaimana orang bisa melihat bahwa Islam itu baik. Rasulullah dulu punya akhlak dan tabiat yang baik, yang kelihatan oleh orang non-muslim meskipun mereka tidak memeluk agama Islam. Sehingga mereka tahu, ooh Rasulullah itu orang yang berakhlak baik, jujur dan amanah. Orang2 di sekitarnya juga berakhlak baik. Berarti Islam ajaran yang baik ya. Ini yang mestinya juga bisa dilihat dan diakui oleh orang2 non-muslim terhadap Islam dan orang2 Islam di masa kini. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 5/23/07, Aisha [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Satriyo, Betul memang bahwa minta maaf itu hak seseorang di milis ini, ini sama dengan seorang anggota WM punya hak menulis apa saja di milis ini, tapi kita kan hidup dalam satu komunitas yang terdiri dari banyak orang, hak seseorang jangan mengganggu hak yang lainnya untuk bisa nyaman berdiskusi. Seperti dalam kasus di bawah ini, mba Mia mempertanyakan permintaan maaf pak Satriyo dan menjelaskan bahwa dalam kasus di bawah ini bagi mba Mia tidak perlu minta maaf, yang diharapkan adalah ketika kita mau menanggapi satu tulisan/ pendapat yang lain, cobalah untuk tidak tergesa-gesa sehingga bisa memahami apa yang ingin disampaikan orang lain. Berdiskusi di milis itu bukan untuk menang-menangan atau memaksakan pendapat satu pihak ke pihak lainnya, tapi proses untuk saling memahami pendapat masing-masing anggota di milis ini, itu sebabnya di postingan sebelumnya saya menuliskan bahwa di milis itu cobalah pak Satriyo untuk santai. Ini milis pak, bukan sedang chatting yang butuh pendapat atau jawaban seketika yang pendek-pendek kalimatnya, cobalah pahami dulu rangkaian kalimat (kalimatnya lebih panjang dan lebih banyak daripada ngobrol chatting), sebelum menanggapi. Pak, itu sebabnya ada pepatah - nilai setitik, rusak susu sebelanga (cmiiw, bahasa Indonesia saya jelek..:), artinya di tiap individu atau kelompok tentunya ada segi baiknya selain segi buruknya, tapi coba pak Satriyo pikirkan, jika benar di level Habib dan AD/ART FPI tidak ada kekerasan, kenapa sering terjadi kekerasan? Apa iya semua tv, semua koran, semua radio yang memberitakan kekerasan FPI itu bohong semua? Atau jangan-jangan kalaupun ada kebaikan yang dilakukan FPI, jumlahnya lebih sedikit daripada tindakan anarkisnya ya? itu bisa jadi feedback untuk Habib dan jajaran top management FPI, apa mereka mampu menertibkan anak buahnya atau memang tidak mampu mengelola anak buah yang berlaku preman itu? Ini mengingatkan kasus satu negara yang kepala negaranya teriak2 mau memberantas korupsi tapi bawahannya dari tingkat menteri sampai pejabat di bawahnya, dari pusat sampai daerah umumnya koruptor, di atas ribut dengan banyak wacana tapi tidak ada imbasnya dalam pemberantasan korupsi, entah di negara mana itu, di republik mimpi mungkin..:) Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Fwd: Dilempar Bom Molotov, Kantor DPD PKS Depok Nyaris Terbakar
Justru pertanyaan saya pada Pak Satriyo sebagai process tabayun..jadi silahkan informasikan agar tidak salah paham mengenai.. 1. Misi dan Visi FPI menurut Habib RIZIQ 2. Misi dan Visi FPI berdasarkan AD/ART. Silahkan dijawab. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, satriyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Aisha, Terima kasih atas bantuan penjelasannya. Spt biasa saya lebih nyaman untuk dapat tanggapan langsung dari yang bersangkutan dalam hal ini Mia, untuk apa yang saya tujukan ke beliau. Sekali lagi, menyampaikan maaf itu sudah kelaziman, karena tidak ada yang dirugikan dengan meminta maaf. Jadi saya merasa tidak pada tempatnya saja ada larangan meminta maaf. Apa yang Aisha dan Chairunisa sampaikan seputar komentar saya tentang ucapan Habib RIZIQ (hmm ... sebapa jauh ya tahu persis FPI misalnya jika nama pimpinannya saja tidak tahu persis, atau bahkan tidak tahu?) dan AD/ART FPI bisa saya pahami. Artinya bagi yang tidak tahu FPI lebih jauh atau langsung dan hanya mengandalkan secondary sources atau bahkan kurang dari itu, spt dari media massa atau dari kata si anu, tidak aneh jika tidak bisa empati. Hal yang wajar buat manusia tidak suka atau bahkan benci pada sesuatu yang tidak dikenal atau yang dianggap dikenal tapi sebenarnya tidak. Justru ini yang kadang tidak kita sadari. Ko merasa tahu padahal sebenarnya tidak, dan sudah pula berani berkomentar. Bukankah ini sesuatu yang terlihat remeh tapi penting, to know exactly what you think you know? Soal komentar Habib, saya tahu langsung karena pernah satu majlis dengan belaiu bersama ust Arifin Ilham dan para ulama dan habaib lainnya. Bahkan yang saya tahu, habib Riziq dan Habib Jafar Umar Thalib, doa sosok yang dianggap cerminan 'kebiadaban' atau 'kepremanan' Islam, konon mau mengerti masukan dari pks dan mereka sejak itu tidak lagi bergerak independen dan tanpa strategi. Bahkan ayahanda Jafar menerima konsekuensinya yaitu ditinggal oleh jamaahnya yang merasa beliau jadi lembek, dan bahkan ada yang 'memecat' beliau dari 'blok' salafi di tanah air. Kembali ke habib Riziq, saya kira apa yang beliau alami dengan FPI tidak jauh berbeda dengan organisasi atau lembaga lain di manapun. Polri misalnya. Kita tentu tahu bahwa stigma atau stereotip polisi itu ini dan itu tentu bukan tanpa bukti dan fakta/data akurat. Tapi apakah itu mencerminkan dan membuat semua orang di lembaga polisi seperti itu? Tidak bukan? Padahal polisi konon adalah bagian dari penegakan hukum dan pelindung masyarakat negara ini. Dengan jumlah anggota atau simpatisan yang tidak sedikit, saya kira tidak mengherankan jika FPI pun terkena fenomena serupa. Jadi intinya bukanlah hitam putih semata, tapi secara pragmatis, praktek dan idealisme tidak selalu bisa sejalan. Saya percaya bahwa setiap pemimpin pasti sudah berusaha sebisa mungkin mengatur dan bertanggung jawab atas mereka yang ia pimpin tapi bukan berarti pasti tidak ada ekses. Dalam sejarah Islam pun demikian. Rasul yang jelas punya segala kelebihan, tetap saja tidak bisa serta merta membuat semua pengikutnya tunduk patuh. Satu contohnya ketika beliau memutuskan untuk tidak meneruskan berhaji ke Mekkah karena sudah sepakat dengan Quraisy untuk menundanya tahun berikutnya. Para shahabat sangat kecewa dan menolak untuk tahalul, mencukur rambut. Not until istri Nabi menyarankan agar Nabi yang lebih dulu memulai, baru para shahabat menerima kenyataan itu. Jadi pendirian saya adalah bukan membabi buta meng-hitamkan atau me- mutihkan sesuatu, tapi bukan juga menjadi abu-abu. Ada hal-hal yang memang kasat mata dan itu adalah apa adanya tapi ada juga yang tidak kasat mata dan kita tidak bisa memberi penilaian apapun. Bahkan ada yang seolah buruk padahal tidak dan sebaliknya. Ini bisa kita lihat di kasus Musa dan Khidir. Sekali lagi saya tidak membela FPI jika memang jelas FPI melanggar hukum tapi saya juga tidak setuju mereka yang belum tahu duduk perkaranya tapi sudah bisa dan berani memberikan penilaian bahkan hujatan. Ini sudah saya sampaikan beberapa kali. salam, satriyo PS: baidewei, dari mana Aisha bisa yakin saya tidak tenang? bukankah ini menuduh? ;-] yang jelas-jelas sajalah, toh kita diminta juga untuk empati buat sesama dalam skala diskusi maya sekalipun bukan? jadi komentar yang seolah atau menganggap (tanpa kejelasan bukti/fakta) si anu kalap atau emosi, sebaiknya hindarilah ... toh Aisha juga tidak lepas dari hal itu. Tapi saya terima kasih telah 'mengingatkan' saya untuk tenang ... ;-] === --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Aisha aishayasmina2002@ wrote: Pak Satriyo, Betul memang bahwa minta maaf itu hak seseorang di milis ini, ini sama dengan seorang anggota WM punya hak menulis apa saja di milis ini, tapi kita kan hidup dalam satu komunitas yang terdiri dari banyak orang, hak seseorang jangan mengganggu hak yang lainnya untuk bisa nyaman berdiskusi. Seperti dalam
[wanita-muslimah] Hukum--Re: Cerai halal atau haram?
saya pikir berdasarkan Qs.33:51 bahwa perceraian sendiri bisa saja terhapus begitu saja dengan sebuah hubungan suami istri asal didasari dengan kerela-an kedua belah pihak. Jadi mau cerai-nyambung 1000 kali juga asal dua-duanya cucok..ya monggo bae. Kalau istilah sunda na mah awet rajet...leres neng Aisya??;) Soal 3 kali cerai harus diselingi perempuan dan lelaki lain kalau tidak salah ini berupa fiqh yach??CMIIW. bentuk aturan yang demikian dibuat agar bisa melindungi perempuan dari permainan nafsu lelaki buaya darat pada zaman itu..soale jatah istri cuman 4 sedangkan keinginan bisa lebih. Nah buat perempuan silahkan mengajukan cerai dengan cara mengembalikan mahar, apalagi mahar dikita mah sesuatu yang simbolis sekedar seperangkat alat sholat dan duit ala kadarnya maka sudah syah bagi perempuan untuk mendapatkan hak menceraikan suaminya. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Dws, Kalo bicara soal hukum, terutama di Indonesia...and karena saya orang yang pesimis thdp hukum di Indonesia, memangnya Indonesia bisa nanggung apa soal konsekwensi nafkah, warisan, gogi, dll tsb?? Apa cuma caranya/ucapannya JK itu sbg tanggung jawab negara thdp kaum pere? Soal kawin siri yang marak di kawasan puncak?.. Hukum ..oh hukum, gimana kita bisa merasa aman nyaman kalo hukum gak tegak? coba aja tanah aja bisa banyak (ganda) sertifikatnya. Mules deeh bicara hukum. Lagi..lagi hukum, kalo hukum tegak, FPI gak bakalan main Hakim sendiri. [Bakalan main Hakim rame-rame...:-)] Tapi bener Mas, soal hakim yang gak mau memberi ijin kalo pasangan tsb masih sekamar/serumah. Saya pernah ngobrol sama seorang penasehat hukum menasehatkan kliennya yang mau mengajukan khulu' untuk pisah rumah kalau memang sudah bertekad akan bercerai...ya..krn alasan tsb. Karena suami kliennya itu gak mau menceraikan, jadi takutnya itu yang dijadikan alasan ke pengadilan untuk membatalkan khulu' si istri. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: talak model begini, ngga diakui oleh hukum (UU Perkawinan dan KHI). dalam proses pengadilan agama, ditanyain apa bener sudah pisah ranjang, malah pisah rumah. kalo belum, ya hakimnya ngga ngasih ijin. tentu aja ada yang mau milih mazhab suka-suka. tapi kalo nikah menurut hukum yang berlaku, cerainya ya mesti sesuai hukum yang sama. kalo ngga, tanggung sendiri konsekuensinya (nafkah, warisan, gono-gini, dll) On 5/22/07, Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ wrote: Kalau talak baru jatuh sekali, dan kemudian suami dan istri berhubungan, maka itu sudah rujuk meskipun tidak dinyatakan. Kecuali kalau sudah talak tiga kali, tidak bisa rujuk lagi, kecuali kalau sudah menikah dengan orang lain, kemudian bercerai dengan orang lain itu. CMIIW. salam, -- wikan http://wikan.multiply.com On 5/22/07, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Saya juga kembali teringat pada perbincangan lama. Andaikan saja sesungguhnya talak itu telah jatuh namun kedua suami istri ini tidak mengerti bhw telah haram bagi mereka untuk berhubungan (krn telah jatuh talak tsb) dan mereka kembali melakukan hubungan intim suami istri, lalu mereka punya anak dr hubungan itu maka jadilah anak itu anak diluar nikah. Maka tak aneh bila dikehidupan dunia kini hubungan ayah dan anak kandung menjadi aneh bin ajaib karena telah terjadi pelanggaran rambu2Nya shgg menimbulkan konsekwensi. Sedangkan secara ilmu kejiwaan akan dijelaskan bhw hubungan ayah dan anak kandung yang aneh ini merupakan salah satu kelainan jiwa (psikis). === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita- muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga- [EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links
[wanita-muslimah] Hati-hati modus penipuan via SMS/telepon - Was: Re: Hati-hati terima SMS dari 222
Saya bukan orang Telkomsel (TKS), tapi AFAIK, bisa saja pengirim sms itu (A#) menggunakan apa yang disebut 'sms masking'.. Jadi, dia menggunakan angka 222 sebagai 'sender' waktu mengirim sms diterima/dibaca pelanggan/'receiver' - dalam hal ini David (B#). Kata kuncinya memang, nomor kontak provider resmi gak mungkin berupa nomor private (0813). Ini kan cuma modus baru (tapi polanya sama) dari sms/telepon soal undian berhadiah dan keharusan menyetorkan uang ke rekening tertentu. Memang menyebalkan kalau service provider kurang memikirkan dampak terhadap potensi kerugian yang bisa muncul bagi pelanggan. Apalagi kalau alasannya lebih pada ketakutan kehilangan pelanggan yang berniat jahat (mengharapkan ada orang/ korban tertipu).. :-( Lagi publik/konsumen di negeri ini memang lemah.. Ada yang mau/bisa bantu memperkuat posisi kita sebagai konsumen? CMIIW.. Wassalam, Irwan.K On 5/22/07, Kaniasari [EMAIL PROTECTED] wrote: -Original Message- *Subject:* FW: Hati-hati terima SMS dari 222 *Posted by: David Rainier [EMAIL PROTECTED] david_rainier http://profiles.yahoo.com/david_rainier* *Sat May 19, 2007* 3:05 pm (PST) -Original Message- From: Mulyana Sent: 16 May 2007 13 javascript:void(0):05 To: Inggrid; Ninik; Lina; Yani Subject: Hati-hati terima SMS dari Guys, hati-hati jika terima SMS dari 222, kejadian ini gue alami sendiri, tadi malam (13 Mei'07) jam 23:25. SMS ini bunyinya sbb: Selamat, anda mendapatkan bonus PULSA dr TELKOMSEL POIN edisi Thn 2007. senilai, RP 1.000.000(juta) u/mengaktifkan silahkan tekan; *858* 081354691954javascript:void(0)*40# lalu tekan, OK/YES terima kasih Buat yg nga tau *858* itu digunakan untuk transfer pulsa so sms itu menyuruh kita untuk transfer pulsa sebesar 40rb ke nomor 081354691954javascript:void(0), untung gue suka baca info so nga ketipu tapi bagaimana buat orang2 yg nga ngikutin info? Dah gitu sms itu meyakinkan banget dari 222 dimana setau gue nomor itu adalah nomor resmi dari Telkomsel. Bingung khan, kenapa bisa untuk penipuan??? Koq bisa yah perusahaan sebesar Telkomsel nomornya digandakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab??? Karena gue punya niat baik agar orang2 tidak ada yg ketipu spt gue maka pada saat itu jg gue langsung telp ke CS Telkomsel di 116 untuk komplain agar nomor 081354691954 javascript:void(0) diblokir dan dilacak siapa orangnya (khan sudah registrasi di ). Mau tau apa jawabannya??? Karena kita di negara hukum maka kita tidak bisa sembarangan ngeblokir nomor, walaupun gue bilang - kalau gue bawa bukti sms ini ke Grapari, bisa nga nomor ini diblokir? Dia bilang tetep aja nga bisa krn ini negara hukum, kl mau jg bawa bukti sms ini ke polisi, biar polisi yg usut, males lah gue urusan sama polisi, apalagi gue juga bukan korban krn gue nga dirugikan koq, so buat apa lapor polisi?? Yah kita boleh bangga lah krn hidup di negara hukum sehingga penipu2 SMS spt ini bisa bebas. Oh yah, waktu gue telp CS Telkomsel, mereka memang mengakui bahwa 222 adalah nomor dari Telkomsel tapi jika ada undian maka pemenangnya tidak pernah dipublikasikan melalui sms melainkan melalui koran atau televisi, yah ini buat info aja dan tolong mail ini di foward ke milis2 dan lain2, syukur2 nyampe jg ke orang2 yg kerja di Telkomsel Regards, DAVID [Non-text portions of this message have been removed]