[wanita-muslimah] IBRAHIM ISA'S -- SELECTED NEWS VIEWS, 15.12.07

2007-12-15 Terurut Topik isa
*=*

*IBRAHIM ISA'S -- SELECTED NEWS  VIEWS, 15.12.07*

*=*

*BALI CLIMATE NEGOTIATIONS - ON THE EDGE*

*GOVT BANS, --- BOOK ON PAPUA POLITICAL STRUGGLE*

*HUMAN RIGHTS BODY (KOMNASHAM), TO INVESTIGATE CHURCH CLOSURE*

*SLOW YEAR FOR HUMAN RIGHTS -- SAY ACTIVITISTS *

*-*

*Bali climate negotiations on the edge*

*Abdul Khalik*, The Jakarta Post, Nusa Dua, Bali 15/12/07

Despite the removal of several sticking points that hindered talks in 
creating a road map toward future climate commitments, participants in 
the UN climate conference here failed Friday to decide on 
emissions-cutting targets for developed countries. Another stumbling 
block was the question of the responsibilities of developed countries, 
and what efforts developing countries should undertake regarding 
mitigation, with the U.S. pushing for national level efforts instead of 
international commitments.


Most participants, particularly those from the European Union and 
developing countries, insisted that the inclusion of carbon emissions 
cut targets were crucial to guide the next two negotiations in Poland in 
2008 and Denmark in 2009, in which the future commitment is to be 
concluded. The new agreement is to replace the earlier pact on climate 
change, the Kyoto Protocol. Meanwhile, the U.S., fearing economic 
disadvantages from a rising China and India should they commit to 
certain targets, continue to oppose any figures in the road map. 
Developing countries also opposed any targets, citing fears of economic 
slowdown and further constraints to wiping out poverty. The 
negotiations, which were supposed to end by Friday, continued until 
after midnight with no sign of a conclusion.


Speculation even arose on whether the U.S. delegation was waiting for 
directions from the White House which could change the course of the 
negotiations. The executive secretary of the UN Framework Convention on 
Climates Change, Yvo de Boer, said the negotiations were taking longer 
than I expected. But this is a very important journey ... they need to 
craft the language very carefully because that language is going to 
guide them over the next two years. I think it's better to leave here 
with a very clear decision rather than spend next session trying to 
understand what's been agreed here in Bali, he told reporters. Many 
officials, however, have speculated that the negotiations will not be 
concluded until Saturday. De Boer said the progress had been made in the 
two weeks in which the participants had been able to reach agreements on 
points that had previously posed a problem, such as technology 
transfers, adaptation efforts and a financial scheme for the road map. 
He said that the parties had also decided what mitigation efforts the 
developed countries should bear, with discussion on the responsibilities 
for developing countries still going on.


But the trickiest problem, de Boer said, was how the Intergovernmental 
Panel on Climate Change scientific report's discussion on the need for 
the cutting of emissions by 25-40 percent for developed countries is 
reflected in the roadmap, without inviting rejection from the U.S., the 
EU and the developing countries. The determining moment of the 
negotiation occurred Thursday night after the U.S. unexpectedly came up 
with a proposal on mitigation efforts that did not differentiate 
responsibility between developing and developed countries but underlined 
the need for domestic efforts for each country, threatening to undo the 
progress made in the negotiations so far. After negotiating until past 3 
a.m., Foreign Minister Hassan Wirayuda postponed the meeting to 10 a.m. 
, and came up with a new proposal with accommodation being given to the 
U.S. on softening the target by changing it to reducing 50 percent of 
emissions by 2050 by 1990 levels. But officials said that the numbers 
have been reduced further after participants agreed to mention only 
targets of deeper emission cuts before 2012 as mandated by the Kyoto 
Protocol.---


*Govt bans, confiscates book on Papuan political struggle* *Angela Maria 
Flassy*, The Jakarta Post, Jayapura, Papua

State prosecutors seized Friday 60 copies of a book they say could 
divide Papua politically, while critics have accused them of robbing 
local people of their freedom of expression. The 244-page book, titled 
Tenggelamnya Rumpun Melanesia, Pertarungan Politik di Papua Barat (The 
Sinking of the Melanesian Race: The Political Struggle in West Papua) 
was written by a local academic, Sendius Wonda. The book is misleading, 
it could spark unrest and divide the Papuan community, said Rudi 
Hartono, the intelligence chief at the provincial prosecutors' office.


The 60 copies of the book printed by local publishing house Deiyai were 
confiscated from a 

[wanita-muslimah] surat dari montmartre: le banian pasar malam

2007-12-15 Terurut Topik Kusni jean


Surat Dari Montmartre:



LE BANIAN PASAR MALAM PARIS



Le Banian [Pohon Beringin] adalah nama dari penerbitan yang dikelola oleh 
Lembaga Persahabatan Perancis-Indonesia di Paris, dipimpin oleh seorang 
perempuan enerjik dan penuh prakarsa: Johanna Lederer, mantan balerina, sarjana 
sastra Amerika Serikat, lulusan Universitas Sorbonne Paris, kelahiran Malang, 
puteri pemilik sebuah kebun tebu di Jawa Timur. Pasar Malam di Paris dan yang 
di Belanda adalah dua hal yang jauh berbeda. Yang di Belanda adalah kegiatan 
para warga Indo Indonesia-Belanda bermotifkan nostalgia pada Indonesia , entah 
sebagai negeri kelahiran atau pun sebagai tautan asal darah. Yang terakhir ini 
sering dan banyak terjadi sebagaimana diungkapkan oleh kaum republiken Spanyol 
anti diktatur Jendral Franco, dalam sebuah lagu yang mengatakan antara lain: 
Madrid, Madrid, mataharimu tak tergantikan. Bagi para Indo, yang di Amerika 
Latin disebut sebagai mestizo, adalah suatu kegiatan kerinduan pada matahari 
yang tak tergantikan sebagaimana E. du Perron, pengarang tiga negeri 
[Perancis-Belanda-Indonesia] kelahiran Jawa Barat, sahabat André Malraux, 
novelis terkemuka Perancis, menteri kebudayaan Charles de Gaulle,   menyebut 
Indonesia sebagai tanah asal[pays d'origine] nya. Kecintaan  dan sikap E. du 
Perron pada  son pays d'origine sejajar dengan kecintaan pengarang Amerika 
Serikat keturunan Irlandia, Ktut Tantri yang pernah berjuang bahu-membahu 
dengan rakyat Indonesia melawan pendudukan fasis Jepang, pernah disiksa Jepang, 
kemudian ingin dikubur di Indonesia [lihat bukunya:Rebel in Paradise 
[Pemberontakan Di Nusa Damai], terbitan Penguin Books dan telah diterjemahkan 
ke dalam puluhan bahasa di dunia, termasuk edisi bahasa Indonesia]. Pasar 
Malam yang di Belanda lebih bersifat berjualan dan nostalgis dari para 
mestizo Indonesia-Belanda.


Sedangkan Pasar Malam yang di Paris, adalah nama sejenis Lembaga Swadaya 
Masyarakat [LSM] Perancis, berangggotakan para Indonesianis Perancis dan 
orang-orang yang mencintai serta tertarik pada Indonesia. Pasar Malam Paris 
bertujuan mendorong pengembangan persahabatan antara rakyat Perancis dan 
Indonesia dengan menggunakan pendekatan kebudayaan. Karena itu Pasar Malam 
Paris, sering melakukan acara-acara berupa seminar sastra dan kegiatan 
kebudayaan lainnya bekerjasama dengan lembaga-lembaga resmi seperti CNRS 
[semacam LIPI di Indonesia].  Barangkali para pendirinya memang dipengaruhi 
oleh nostalgia Indonesia sebagai negeri asal mereka, tapi mereka keluar dari 
cakupan sempit emosional begini dan memasuki lingkup lebih luas yaitu 
persahabatan Perancis-Indonesia. Menggunakan pendekatan kebudayaan begini, 
Pasar Malam Paris melakukan lobbie  kalangan resmi, berbagai kalangan  dan 
swasta Perancis serta berbagai negeri secara berhasil.   Artinya Pasar Malam 
melebarkan dan mengangkat masalah emosi ke tingkat yang lebih tinggi dari 
emosional belaka. Emosi dijadikan pendorong guna mencapai tujuan yang lebih 
besar dan manusiawi. Jika emosi bisa dipandang sebagai hal instingtif, maka 
Pasar Malam Paris mengembangkan hal yang instingtif ini ke tingkat kesadaran 
manusia yang berpikir dan berwawasan manusiawi. Dengan wawasan demikian Pasar 
Malam Paris telah mengundang Joesoef Isak, Goenawan Mohamad, Seno Gumira, Ayu 
Utami dan lain-lain ke Paris, menyelenggarakan pameran semiunggu lukisan Salim 
-- pelukis Indonesia yang sekarang berusia 100 tahun dan lama tinggal di Paris 
[lihat: JJ.Kusni dalam majalah Visual Arts, Jakarta].


Dengan keterangan ini, saya ingin sekaligus menjawab pertanyaan Mujie; anak 
muda Dayak dari Kalimantan Tengah yang rancu tentang adanya dua Pasar Malam 
di Eropa Barat, cq di Belanda dan di Paris.  Dan dengan keterangan ini juga, 
saya mempertanyakan sebagaimana sejak berdasawarsa saya usulkan ke 
penyelenggara negara, terutama yang menyangkut soal politik luar negeri, apakah 
Indonesia tidak perlu membentuk badan khusus tentang negeri-negeri utama dalam 
urusan luar negeri, agar  politik yang diambil tentang negeri-negeri tersebut 
tidak instingtif dan asal-asalan.  Sekaligus dengan usul ini, kita bisa 
mengembangkan diplomasi pluralis, dan meninggalkan berfokus serta 
ketergantungan pada Amerika Serikat. Dengan adanya lembaga studi pembantu 
begini, barangkali Indonesia bisa melakukan politik diplomasi merakyat dan 
independen. Ide begini pernah saya ajukan kepada Adian Silalahi ketika beliau 
menjadi Dubes RI di Paris dan sering saya kemukakan di media massa Indonesia.


Dengan konsep sadar, bukan instingtif, begini maka Pasar Malam Paris,  
disamping melakukan berbagai kegiatan kebudayaan dan ilmiah [terakhir pada 14 
Desember 2007, tentang sastrawan Indonesia Kekinian], maka sejak beberapa tahun 
ini telah menerbitkan sebuah majalah bernama Le Banian.  Majalah semesterial 
dicetak dengan kertas mewah dan foto-foto berwarna ini berkembang dari bentuk 
sederhana dan makin sempurna. Para Indonesianis dan penulis-penulis Indonesia, 
baik yang di luar negeri 

[wanita-muslimah] Kiat Jitu Dapat HOKI

2007-12-15 Terurut Topik Kabar Indonesia
Kiat Jitu Dapat HOKI

15-Des-2007, 23:14:59 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia -
Bacaan Wajib bagi mereka yang ingin segera dapat Hoki !

Kata yang paling sering ditulis maupun diucapkan menjelang akhir dan
awal tahun ialah kata HOKI tentunya sesuai dengan bahasanya
masing-masing yang artinya beruntung. Di Indonesia kata Hokie sering
ditulis pakai huruf e mengikuti wong Londo dijaman VOC. Sedangkan
dalam bahasa Indonesia seharusnya ditulis HOKI !

Kata Hoki itu sendiri diserap dari bahasa dialeg Hokkian sedangkan
dalam bahasa Mandarin Fuqi. Sama seperti juga dalam bahasa Inggris
banyak orang pakai nama Lucky, begitu juga bagi orang Tionghoa banyak
yang menggunakan nama Hok. Banyak orang Tionghoa yang menempelkan
Huruf Hok didepan pintu rumahnya dengan secara terbalik dengan harapan
agar Hoki nya dapat bergulir menggelinding terus menerus dengan tiada
hentinya. Sumber: Milis Budaya Tionghoa

Hoki bisa disamakan juga dengan nasib, jadi ada orang yang Hokinya
baik maupun buruk dan berdasarkan horoskop ini tergantung dari waktu
dan tempat lahirnya seseorang.

Pada umumnya orang menilai ia dapat Hoki, apabila terjadi sesuatu yang
luar biasa di dalam kehidupannya, misalnya karena terjadi hal yang
luar biasa menyenangkan maka ini disebut Hoki; tetapi apabila terjadi
hal yang buruk atau kena musibah maka ini bisa disebut Bo-Hoki (tidak
beruntung) alias apes atau sial !

Sedangkan bagi mereka yang sudah kebelet ingin buruan dapat Hoki;
mereka berusaha mencari jalan pintas, misalnya melalui judi ataupun
pergi ke Wong Pinter baca Dukun.

Hoki tidak harus berkaitan dengan materi saja, bisa saja seorang
merasa dapat Hoki karena lulus ujian, naik pangkat, dapat jodoh,
ataupun luput dari musibah, tetapi yang sudah pasti semua Hoki yang
kita dapatkan harus ada orang lain yang dijadikan tumbal bayaran untuk
Hoki kita ini.

Pada saat anda dapat Hoki menang judi, pasti anda harus mengorbankan
orang lain yang kalah judi dimana mereka harus bayar bukan hanya
dengan uang saja tetapi juga dengan air mata. Anda dapat hoki bisa
naik jabatan, pasti ada orang lain yang harus dijadikan tumbal, karena
tidak mendapatkan jabatan yang diharapkannya. Jadi rumusnya mudah
ialah Hoki bagi anda tetapi pasti rugi (Bo-Hoki) bagi yang lain.

Kita merasa dapat hoki, karena keinginan atau impian kita terkabul.
Hoki itu sifatnya hanya sementara saja, tidak mungkin bisa hoki
terus-menerus tiada hentinya. Banyak orang percaya bahwa nomor atau
hari tertentu bisa bawa hoki, maka dari itulah banyak sekali orang
menjual nomor cantik atau nomor hoki ataupun mencari hari Hoki untuk
hari perkawinannya.

John Stuart Mills (1806 - 1873) filsuf dari England adalah tokoh
filsuf Hoki. Menurut pendapat dia manusia hanya mempunyai dua tujuan
hidup utama: Berusaha untuk mengejar kebahagiaan semaksimal (maximmize
happines) mungkin dan penderitaan seminimal mungkin (minimze
suffering).

Pada saat manusia mendapatkan Hoki baca bahagia, pada umumnya ia tidak
membutuhkan agama lagi, wong sudah dapat Hoki; kenapa Gw masih butuh
sang Pencipta.

Yang menentukan Hoki atau tidak Hoki itu sebenarnya otak dan perasaan
kita sendiri, maka dari itu menurut Sigmund Freud; Hoki itu adalah
sekedar efek plasebo saja atau perasaan yang dibuat dan ditentukan
oleh diri sendiri.

Misalnya orang yang sudah divonis mati, walaupun menang lotto satu
triliun sekalipun ia tidak akan merasa dapat hoki, wong sudah mau
koit, tapi ia merasa dapat hoki apabila bisa sembuh dan sehat.
Sedangkan abang becak yang sehat waalfiat, merasa dapat hoki apabila
bisa mendapatkan uang Rp 100 ribu.

Jadi kesimpulannya Hoki itu adalah perasaan mensyukuri, dimana kita
merasa bersyukur dengan apa yang kita dapatkan disitulah kita merasa
dapat Hoki tulen.

Untuk mengetahui apakah anda termasuk manusia Hoki atau tidak ini bisa
diukur dengan alat ukur Hoki: Silahkan klik: Measure Your Happines
www.time.com/time/2005/happiness/graphics/quiz.html

Apakah anda ingin dapat HOKI setiap hari, dan ini dijamin dapat,
carilah HOKI di
www.kabarindonesia.com
dan jangan lupa klik Daftar jadi Penulis disana. Kagak percaya;
buktikanlah sendiri ! HOKI anda sudah menunggu disana.

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): [EMAIL PROTECTED]
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
www.kabarindonesia.com


[wanita-muslimah] Put a Stop to These Marriages

2007-12-15 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=13section=0article=104682d=15m=12y=2007pix=kingdom.jpgcategory=Local%20Press

Saturday 15 December 2007 (06 Dhul Hijjah 1428 
 


  Put a Stop to These Marriages 
  Dr. Ibtisam Halwani . Okaz -
 

  Marriage in Islam has an important purpose and there's wisdom behind its 
sacred institution. One of the most important purposes of marriage is to 
continue and increase the human population.

  Marriage is a partnership between a man and a woman to enable them to 
enjoy life to the fullest through mutual cooperation that includes love, 
caring, appreciation and respect. 

  Marriage has long-term goals that can't be achieved unless it is based on 
different factors and obligations. In Islam, marriage is a solid relationship 
that aims for a foundation of settlement and continuity. That's why the Prophet 
(peace be upon him) emphasized that it is important to ask about the suitor's 
background, reputation and morals. He also stressed the importance of choosing 
a woman with characteristics that enable her to help the marriage institution 
succeed and be preserved. 

  Everything proves that marriage isn't just a temporary thing people pass 
by quickly. It is a lifelong commitment that paves the way for other projects 
to develop and grow. 

  In the light of all this, I wonder who gave some people the right to come 
up with ideas and fatwas granting men the right to use marriage as a means of 
experiencing quick pleasure, regardless of the psychological and physical 
torture the women might experience without committing either a sin or a crime?

  What is going on in allowing convicted criminals to get married? 

  A murderer in Taif married a young woman who didn't realize the 
consequences of what she was doing and didn't comprehend the reality of it. She 
will be left to live with that man until he is executed and she will become a 
very young and beautiful widow. What if she becomes pregnant with a child whose 
fate is already to be an orphan even before he is born? The same thing has 
happened in Jeddah with another convicted murderer. How does society allow such 
things to happen?

  The first woman said that no one had pressured her into the marriage and 
that she willingly agreed to it. She said she would take care of her 
mother-in-law after her husband's execution. As for the second woman, she said 
that she was ready to bring up her husband's children - by an ex-wife - after 
he is executed. Those two women are burying themselves alive while society 
watches them without giving a warning or advice. 

  What kind of religion and what kind of logic accept such situations? What 
about the third victim - the ex-wife of the prisoner - who is going to be 
deprived of her children so that their father's widow brings them up after they 
are forcibly taken from her? 

  It is her God-given right to have custody of her daughters as long as 
their father is in jail and is going to be executed. Instead of making things 
better for them and allowing them a better life with their mother, their 
stepmother is given the right to look after them away from their mother's love. 
Why would the second wife take responsibility for bringing up the children of 
the first wife when the first wife is willing and able to bring up her own 
children? 

  Who allowed the families of the two women to destroy their daughters' 
futures with such marriages? Even if the two convicted murderers were pardoned, 
who could guarantee their behavior after they leave prison? Who is responsible 
for the future of these women if anything should happen to them? If and when 
the pardon happened, why not wait for it to be implemented and then make the 
marriage contract? 

  Having an area in prison for legal khalwa (isolation) is supposed to 
serve married prisoners, which I believe is something the General Presidency of 
Prisons should be thanked for. But that doesn't mean altering the noble goal 
this area was created for in order to serve something useless and meaningless. 
We hear and read enough divorce stories every day. Do we need to create more of 
them? Isn't enough is enough?
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Padang Arafah Simbol Padang Mahsyar

2007-12-15 Terurut Topik syamsuri149
Padang Arafah Simbol Padang Mahsyar
Oleh: Syamsuri Rifai

Wuquf di padang Arafah merupakan puncak ibadah haji. Pada tanggal 8 
Dzul-Hijjah semua jema'ah bergegas menuju padang Arafah bagaikan 
penghuni bangkit dari kubur menuju padang Mahsyar saat sangkala 
dikumandangkan oleh malaikat Israfil. Dengan pakaian ihram bagaikan 
sehelai kain kafan mereka bergegas menuju padang Arafah. Mereka 
melepaskan segala pakaian kemewahan duniawi, segala kedudukan dan 
jabatan duniawi, mereka lupakan negeri asal mereka, bahkan mereka 
lupakan anak dan keluarga. Mereka bergegas menuju padang Arafah 
bagaikan bergegas menuju padang Mahsyar untuk mempertang-jawabkan 
semua amal dan perbuatannya, mengakui semua dosa, kesalahan dan 
kehinaan yang pernah mereka lakukan di negeri duniawi. 

Mereka bergegas menuju padang Arafah. Bergegaslah kamu kepada 
Allah. (Adz-Dzariyat:50). Dengan perasaan takut tertinggal, cemas 
akan dosa-dosanya tidak diampuni oleh Allah swt. Mereka berangkat 
dengan penuh tawadhu', berzikir, dan mengumandangkan jawaban 
panggilan Ilahi dengan pakaian ihram melambangkan sehelai kain 
kafan. Saat itu mereka rasakan dunia, materi dan jabatan duniawi tak 
berarti lagi mereka. Pikiran dan hati hanya terfokus untuk menghadap 
Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Pengampun.

Arafah adalah puncak pengenalan manusia terhadap kekuasaan Ilahi dan 
sekaligus pengakuan akan dosa-dosa. Dalam suatu hadis 
disebutkan: Jika ada dosa yang tak terampuni di malam Al-Qadar 
bulan Ramadhan, maka dosa itu tak akan diampuni di bulan-bulan yang 
lain kecuali ia melakukan kesyaksian dan pengakuan di padang 
Arafah. Dari wajah-wajah mereka nampaklah antara cemas dan harap. 
Apakah amal ibadah mereka akan terima oleh Allah swt dan dosa-dosa 
mereka diampuni oleh-Nya.  

Di padang Arafah sebagian mereka mendengar dan melihat peristiwa-
peristiwa ghaib yang belum pernah mereka dengar dan syaksikan di 
negeri asal mereka. Ada yang mendengar lolongan srigala yang 
menakutkan, dan ada yang mendengar keindahan suara tasbih, tahmid 
dan takbir. Suara inilah gambaran suara batin manusia.
Inilah di antara apa yang dimaksud oleh sabda Rasulullah 
saw: Sekiranya dalam dirimu tidak ada tirai-tiran batin, niscaya 
kamu akan mendengar apa yang aku dengar dan  menyaksikan apa yang 
aku saksikan.

Di padang Arafah mereka seakan mendengar suara sambaran petir 
bagaikan suara malaikat membentak mereka di padang Mahsyar. Sebagian 
mereka seakan mendengar keindahan suara bagaikan suara Rasulullah 
saw dan para malaikat yang memberi harapan pada mereka di hari 
Mahsyar, seakan mereka bersama Rasulullah saw dan para malaikat yang 
sebentar akan berjumpa dengan Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Maha 
Penyayang.

Jika Anda ingin berjumpa dan dekat dengan Rasulullah saw pada hari 
kiamat, dan ingin mendapatkan minuman segar dari telaganya di surga, 
maka hendaknya membaca shalawat istimewa di hari Arafah. Yaitu:

Ya Allah, 
Wahai Yang Paling Dermawan dari semua yang memberi 
Wahai Yang Paling Baik dari semua yang dimintai 
Wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi 
Ya Allah
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya yang terdahulu
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan  keluarganya yang belakangan
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya yang berada dalam 
kafilah para Malaikat
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya yang berada dalam 
kafilah  para Rasul
Ya Allah, anugerahkan kepada Muhammad dan keluarganya wasilah, 
keutamaan, kemuliaan dan derajat yang agung. 
Ya Allah, sungguh aku  mempercayai Muhammad saw, walaupun aku belum 
pernah melihatnya.  Maka: 
Jangan halangi aku untuk melihatnya pada hari kiamat 
Anugerahkan padaku kedekatan dengannya 
Matikan aku dalam agamanya
Berilah daku minuman dari telaganya minuman yang menyegarkan dan 
tidak dahaga selamanya sesudahnya 
Sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu 
Ya Allah, sungguh aku mempercayai Muhammad saw, walaupun aku belum 
pernah melihatnya. Maka perkenalkan kepadaku wajahnya di surga.  
Ya Allah, sampaikan salamku yang tak terhingga kepada Muhammad dan 
keluarganya. 
(Dikutip dari kitab Mafatihul Jinan, kunci-kunci surga)

Tek arab dan tek bacaan latin shalawat ini, juga Adab dan doa 
Memotong hewan korban, serta artikel2 Islami, amalan praktis dan doa-
doa pilihan, berikut eBook adab2, Amalan dan doa pilihan malam 
Arafah dan hari Arafah, terdapat dalam eBook, silahkan kopi dan 
kunjungi: 
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Informasi tentang Amalan praktis dan doa-doa pilihan, kunjungi:
http://shalatdoa.blogspot.com

Yang berminat Feng Shui Islami dan rumus2 ttg keserasian tgl lahir 
dan nama, profesi dan mitra, keserasian tempat tinggal, zodiak di 
dalam Al-Qur'an, dan lainnya,  kunjungi:
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami




[wanita-muslimah] Rahasia, Adab dan Doa memotong Hewan Korban

2007-12-15 Terurut Topik syamsuri149
Rahasia, Adab dan Doa memotong Hewan Korban
Oleh: Syamsuri Rifai

Allah swt berfirman:

ÝóáóãøóÇ ÈóáóÛó ãóÚóåõ ÇáÓøóÚúìó ÞóÇáó íóÈõäìøó Åöäøöì ÃóÑóì Ýöì ÇáúãóäóÇãö 
Ãóäøöì ÃóÐúÈóÍõßó ÝóÇäúÙõÑú ãóÇ ÐóÇ 
ÊóÑóì  ÞóÇáó íóÃóÈóÊö ÇöÝúÚóáú ãóÇ ÊõÄúãóÑõ  ÓóÊóÌöÏõäöì Åöäú ÔóÇÁó Çááøóåõ 
ãöäó ÇáÕøóÇÈöÑöíäó
Ketika anaknya mencapai usia yang sanggup berusaha bersama-sama 
Ibrahim, Ibrahim berkata kepadanya: Wahai anakku, sesungguhnya aku 
bermimpi menyembelihmu. Maka pikirkan bagaimana menurut pendapatmu. 
Ia menjawab: Wahai ayahku, laksanakan apa yang diperintahkan 
kepadamu; insya Allah engkau akan dapati aku termasuk orang-orang 
yang sabar. (Ash-Shaffat: 102).

Ketika Nabi Ibrahim (as) mencapai puncak kenabian dan kerasulannya 
ia diuji oleh Allah swt dengan ujian yang sangat berat. Allah swt 
memerintahkan kepadanya agar mengorbankan putera keyasangannya Nabi 
Islmail (as). Demi menunaikan perintah Allah ia rela mengorbankan 
puteranya, dan puteranya pun rela dijadikan korban dan dengan 
kerendahan hati ia menjawab seruan Ilahi: Lakukan apa yang 
diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan dapati aku termasuk 
orang-orang yang sabar.

Dari kasus ini dapatlah kita mengambil pelajaran. Petapa pentingnya 
pendidikan terhadap anak dan keluarga untuk mencapai keimanan dan 
kesabaran sehingga membuahkan keyakinan yang kuat bahwa hidup ini 
perlu pengorbanan. Pengorbanan harus selalu bergandengan dengan 
kesabaran dan keyakinan. Kesabaran dan keyakinan akan membuahkan 
kesuksesan dalam pengorbanan, mencapai tujuan pengorbanan.

Tidak ada di dunia ini kesuksesan tanpa perjuangan dan pengorbanan. 
Dan tidak ada perjuangan dan pengorbanan tanpa proses pendidikan. 
Pengorbanan perlu tujuan yang jelas, dan tahapan-tahapan program 
untuk mencapai tujuan pengorbanan. Jika seseorang berjuang dan 
berkorban untuk mencapai duniawi, maka ia akan memperoleh dunia 
tanpa akhirat. Jika ia berjuang dan berkorban untuk akhirat, maka ia 
akan memproleh keduanya, dunia dan akhirat. Ini adalah janji Allah 
swt. 

Demi kejayaan agama Allah kita korbankan apa yang kita cintai, 
hahkan anak, isteri dan keluarga. Bagi orang-orang yang beriman 
harta lebih rendah nilainya dibanding anak dan keluarga yang shaleh. 
Artinya keshalehan anak dan keluarganya mereka rela mengorbankan 
hartanya. Bukan sebaliknya, demi harta rela mengorbankan anak dan 
keluarganya. Di zaman ini justru banyak terjadi sebaliknya, demi 
mencapai dunia manusia rela mengorbankan anak dan keluarganya. 
Melupakan pendidikan Ilahiyah terhadap mereka, sehingga kelak pada 
hari kiamat mereka lari saling menjauh di antara mereka. 
Na'uzdubillah, mudah-mudah ini terjadi padakeluarga kita. 
Sebaliknya, jika mereka rela mengorbankan harta demi keshalehan anak 
dan keluarganya, maka pada hari kiamat mereka saling berdekatan, 
mengadakan reuni agung keluarga besar surga Adn, dari generasi 
sebelumnya dan sesudahnya. Amin, semoga keluarga kita tergolong pada 
keluarga ini.

Pengorbanan yang disertai ketulusan niat, kesabaran dan keyakinan 
yang kuat, pasti akan membuahkan keajaiban yang berada di luar 
kemampuan pikiran manusia, sebagaimana yang terjadi pada Nabi 
Ibrahim dan Ismail (as) dalam kasus ini. Kita sebenarnya punya tugas 
yang agung yaitu menanamkan kesabaran dan keyakinan kepada anak dan 
keluarga. Tentu melalui proses dan tahapan-tahapan. Sehinga anak dan 
keluarga kita dapat mengalirkan keajaiban dalam kehidupan kita.   

Jika kita perhatikan kasus Nabi Ibrahim dan Ismail (as), maka 
belumlah cukup pengorbanan kita hanya dengan hewan korban. Ini hanya 
sebagai simbol pengorbanan, yang perlu ditingkatkan pada pengorbanan 
yang lebih tinggi yaitu mengorbankan apa yang kita cintai demi 
kejayaan Islam. Apa yang bisa kita ambil pelajaran dari darah yang 
mengalir dari hewan korban? Sekiranya pandangan dan pendengaran kita 
tidak terhijabi oleh tirai-tirai batiniyah, niscaya kita akan 
mendengar suara kesaksian darah yang mengalir dari hewan korban, 
melakukan kesyaksian di hadapan Allah saw yang berkorban telah 
mengorbankan sebagian dari apa yang dimilikinya. Sekarang kita telah 
mengalirkan darah hewan korban. Kapankah ummat Islam mengalirkan 
darah dirinya dan keluarganya demi tegaknya keadilan dan kebenaran?

Bukankah kita telah menyaksikan dalam sejarah Islam bahwa Rasulullah 
saw telah mengorbankan sesuatu yang paling cintai. Rasulullah saw 
tidak mengorbankan hewan korban, tetapi beliau rela mengorbankan 
cucu kesayangannya Al-Husein (sa). Ketika beliau berada di rumah 
isterinya Ummu Salamah (ra), malaikat Jibril (as) datang 
memberitakan kepada beliau bahwa kelak Al-Husein akan di bantai di 
Karbala demi tegaknya kebenaran dan keadilan.

Dalam sejarah Islam disebutkan bahwa Al-Husein bersama rombongan 
keluarga dan sahabatnya menuju Karbala. Al-Husein (sa) rela 
mengorbankan diri dan keluarganya dan segala yang dimilikinya demi 
tegaknya keadilan dan kejayaan Al-Islam. Dalam tarikh Islam 
disebutkan walaupun Al-Husein memakai baju Rasulullah saw dan 
ditunjukkan