Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Mengapa Pria Selingkuh? (to mb wikan)

2008-08-19 Terurut Topik rama yanti
emang kalau di pkir pikir kita ini masuk ke dunia yg kebalik.


aneh aja,..



ketika hari independence day salah satu tv menyiarkan infotainment ttg produser 
dan sutradara film ML yg film nya menjadi kontroversial.

ketika di tanya ttg arti kemerdekaan dia bilang  negeri ini belum merdeka 
kalau orang2 masih belum bisa merdeka berekspresi.

gue aneh aja sama si wilis ini dan beberapa sutradara yg  filmnya jadi 
kontroversial ini.

mereka mengatas nama kan arti kata merdeka.

begitu picik nya arti kata merdeka bagi produser yg berperawakan kurus ini. 
bila ada orang yg berekspresikan dirinya setelah menonton film nya dgn 
melakukan sesuatu yg bertentangan spt memperkosa  itu artinya merdeka??


namun ada inti perkataannya yg jadi perhatian gue,.. dia bilang gue hanya 
ingin tau aja berapa banyak saih orang2 yg munafik di negeri ini,..gak usah 
muna lah,... gue ingin tau aja berapa banyak orang yg munafik dgn org yg gak...


lucunya arti munafik itu apa? dan siapa yg muna??


kalau bicara muna,.. semua orang normal pasti lah punya rasa suka terhadap 
sesuatu yg menarik.karna setiap insan mempunyai keinginan.


, tapi manusia punya norma2 yg harus di pegang,..artinya mentang2 semua orang 
butuh duit lalu semua bebas untuk korupsi lalu yg gak korupsi di sebut jangan 
muna lah,..lo kan butuh duit juga?

begitu juga dgn sex. ini kan rancu. dgn mengatas namakan munafik mereka mencoba 
membodohi orang2 menjadi bodoh,...



kedua

siapa sih yg muna???


dia atau sapa??

bukannya dia yg mengatas nama kan sex untuk mencari duit? (segala sesuatu yg 
berkaitan dgn atribut selangkangan di dunia ini pasti laku)



semua orang tau, untuk mencari ketenaran,  uang danmempermudah segala 
sesuatunya itu ya dgn uang atau dgn SEX!!!


Jadi siapa yg munafik?? mengatas namakan sex untuk sesuatu yg di jual??

siapa dan apa yg munafik??

sayang kita jarang berpendapat spt ini, dunia khususnya negeri kta  terlalu 
mudah di bodohi.

mudah di plintir untuk sesuatu yg mereka setir sendri.


Ingin spt nya memberi pencerahan pada orang2 spt ini,...


sudah lahgh gak usah di bodohi atas nama sex,..

berapa banyak artis yg menjual tubuh nya meliuk2 di panggung atas nama jgn 
muna. apa mereka laku tanpa tubuh nya spt itu??

berapa kasus juga para anggota dewan kita yg meloloskan sesuatu dgn 
diplomasinya seorang cewe??  ( contoh kasus al Amin dgn icon  carikan lah yg 
seperti putih2 itu lah,..)

berapa banyak juga yg jatuh dari kedudukannya (yg terbaru yg heboh di amrik 
mantan senator yg juga dari kubu parti demokrat yg kalah menjadi kandidat calon 
presiden jhon deward yg mengaku selingkuh yg menghebohkan masyarakat US dgn 
koment dan caci makian dari masyarakat _sumber VOA )


so siapa yg muna??

negeri ini terlalu banyak yg hitam di buat putih yg putih di buat hitam.


lalu ada dimana anda??

kalau anda tidak menjawab setidaknya pd hati nurani anda yg terdalam aku 
bertanya,..

(berdasarkan ungkapan si wilis ingin mengetahui-mungkin polling maksudnya- 
berapa banyak yg  munafik di negeri ini)



--- On Mon, 8/18/08, Donnie [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Donnie [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Mengapa Pria Selingkuh? (to mb wikan)
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Monday, August 18, 2008, 12:13 AM

Sori mbak,

Saya juga sama-sama bodoh.. :D

Tau gitu juga karena dulu tv kita banyak membuat acara sekitar  
kehidupan malam. reportasenya kan ada yang sekitar mereka yang suka  
swinger dan lain sebagainya.. jadi jangan dianggap sex expert lah.. :D

Setahu saya sih.. dari sumber2 itu juga (mass media maksudnya).. open  
marriage bukan berarti berhubungan secara hati-kehati..
lebih pada mereka masih oke2 saja apabila suatu saat pasangan mereka  
berhubungan sex dengan orang lain lho.. bukan jatuh cinta pada orang  
lain.
kalau pasangan swinger sih.. mereka justru bertukar pasangan masing2.  
Pada klub swinger, kode etik nya adalah mereka harus bawa  
pasangannya yang resmi malah.

tentang hipersex, agak sulit juga mendefinisikan setahu saya, kalo  
partnernya sama2 okay dengan kegiatan sex intensitas tinggi katanya  
sih bukan tergolong hyper :D
kalau yang sex addict ini kata mbak wiki:




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Kronologi 25 Frames Membuat Iklan SB - Suster Apung - Was: Re: Suster Apung Merasa Ditipu Soetrisno Bachir

2008-08-19 Terurut Topik IrwanK
[reply dari milis lain - topik yang sama]

Quote:
..
Suster Hj. Andi Rabiah berada di Bali dari tanggal 12-15 Juli untuk
pengambilan gambar.
Selama masa shooting 2 hari, tentu saja kami memperkenalkan klien kami,
Bapak Soetrisno
Bachir kepada Suster Hj. Andi Rabiah. Malahan di beberapa adegan, keduanya
tampak
berdiri bersebelahan dan beberapa kali terlibat pembicaraan.

Dengan latar belakang di atas, saya merasa bahwa apa yang menjadi polemik
di sini
lebih kepada aspek 'non teknis' dan cenderung mengarah kepada aspek
politis, kata
Ipang Wahid.*(asy/asy)*
..

Pertanyaan selanjutnya, apa betul 'Suster Apung' tidak kenal/tahu sama
sekali soal
iklan ini? Termasuk 'kegusaran' beliau disebut sebagai pendukung PAN? :-)
Atau jangan (musti diverifikasi lagi), ada pihak lain yang menunggangi,
apalagi
Hj. Andi Rabiah ini (mengaku) awam politik.

Sudahkah media massa yang mengangkat hal ini (keluhan Suster Apung) memberi
porsi yang sepadan untuk kronologis/sanggahan di bawah? Atau prinsipnya,
hajar aja
dulu.. yang penting nama baik si-x dirusak dulu - di jam yang banyak
ditonton orang/
pemirsa  durasinya lumayan/lebih lama.. urusan hak jawab/pembelaan
belakangan..
kalau dipake ya ala kadarnya (mis: di waktu malam - yang lebih sepi
penonton, dan
durasinya singkat saja).. :-|

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

-- Pesan terusan --
Dari: Marsudi W.Kisworo, Executive Director
Tanggal: 17 Agustus 2008 00:16
Subjek: Re: [PAN] Kronologi 25 Frames Membuat Iklan SB - Suster Apung

 Nah, dengan demikian teman2 bisa mengnalisa sendiri ada apa di balik
kehebohan
ini kan? Selama shooting di Bali, Suster Andi Rabiah banyak berdiskusi
dengan SB,
bahkan soal PAN. Demikian juga dengan anggota Tim lainnya yang banyak
mengenakan
jaket atau kaos PAN. Jadi ajaib kalau dia berkata tidak tahu SB bahwa adalah
Ketua
Umum PAN.

Suster tsb juga melihat storyboard iklan yang bahkan pada awalnya ada
atribut2 PAN
dan ada kata2 Soetrisno Bachir, Ketua Umum DPP PAN seperti versi iklan Mei

(Kebangkitan Nasional) dulu, tetapi akhirnya pada final draft dihilangkan
dan semua
atribut PAN dihilangkan karena ini bukan iklan partai. Jadi logikanya Suster
Rabiah
mestinya tahu persis iklan apa yang akan dibuat.

Yang menarik adalah peran Andi Arfan, yang banyak membantu pada awalnya.
Dan sebagai orang media Andi Arfan tahu persis apa yang mau dibuat. Tetapi
anehnya
justru dialah yang kemudian mendampingi Suster Rabiah waktu ngomong ke
berbagai
media memprotes iklan tsb. Jadi apa dan siapakah dia?

Di balik itu, ada info yang sangat dapat dipercaya, bahwa salah seorang
pimpinan partai
yang jadi pejabat penguasa negeri inilah yang marah kepada anak buahnya
karena
partainyalah yang telah menyumbang perahu, tetapi Suster dan perahunya
munculnya
justru di iklan SB. Jadi jelas sekali nuansa politickingnya.

Salam

Marsudi

Susanto AJIE wrote:

  Sabtu, 16/08/2008 00:14 WIB
Kronologi 25 Frames Membuat Iklan SB - Suster Apung
*Arifin Asydhad http://arifin.blogdetik.com/* - detikNews

*(Foto: Indra S/dok. detikcom) *
  http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-zyrex012008.ad
*Jakarta* - Rumah Produksi 25 Frames yang membuat seri iklan Soetrisno
Bachir telah membantah menipu Suster Hj Rabiah - lebih dikenal dengan Suster
Apung -. Untuk menjelaskan kepada publik, 25 Frames memaparkan kronologi
proses pembuatan iklan tersebut sebenarnya.

Dalam rilis yang diterima *detikcom*, Jumat (15/8/2008), Ipang Wahid,
Konsultan Komunikasi PT Fastcomm / Sutradara Iklan 25 Frames Productions
membagi dalam dua latar belakang, yaitu latar belakang aspek legal dan latar
belakang proses pengerjaan.

Dalam penjelasannya, Ipang Wahid, yang merupakan  konsultan komunikasi
Soetrisno Bachir, menjelaskan bahwa awalnya pihaknya bisa menghubungi suster
Hj Andi Rabiah, setelah mengontak mantan produser Metro TV. Oleh produser
tersebut, pihaknya disarankan mengontak Sdr. Andi Arfan. Untuk diketahui,
Andi Arfan merupakan orang yang menemani Hj Rabiah dalam jumpa pers di
Makassar Jumat siang.

Dari Andi Arfan, 25 Frames mendapat nomor kontak Hj Rabiah. Dan saat
mengontak, pihak Rumah Produksi 25 Frames sudah dengan jelas mengatakan
tujuan menghubungi suster Hj. Andi Rabiah adalah untuk dilibatkan dalam
iklan TV 'Personal Branding Soetrisno Bachir'.

Berikut penjelasan 25 Frames selengkapnya:
*
Latar belakang Aspek Legal*

Dalam membuat iklan televisi, Rumah Produksi 25 Frames memiliki 'Talent
Release Form' sebagai prosedur operasional standar dalam bekerja sama dengan
pemain (talent). Dalam formulir tersebut tertulis pernyataan dari pemain
(talent) yang bersangkutan untuk terlibat dalam sebuah kegiatan produksi
pembuatan iklan TV dengan detail waktu, honor, kontrak, dan lain-lain.
Prosedur inilah yang telah diterapkan untuk ratusan atau bahkan ribuan
iklan-iklan yang diproduksi Rumah Produksi 25 Frames selama ini. Di samping
form tersebut kamipun selalu menunjukkan jalan cerita (story board) kepada
para calon pemain.

Begitupun dalam pembuatan iklan Soetrisno Bachir (SB Kemerdekaan versi

Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Mengapa Pria Selingkuh? (to mb wikan)

2008-08-19 Terurut Topik h.s nurbayanti
Mas wikan,

Memang benar... maunya diarahkan ke arah situ.
Pertanyaan selanjutnya dari deskripsi yg saya kemukakan adalah:
bagaimana mereka melakukan itu?
Lewat hukum dan kebijakan tentunya! hehehe...

Dan ini menimbulkan pertanyaan lanjutannya lagi:
bagaimana membuat hukum yang bisa mengtransformasikan masyarakat ke arah
itu?
hehehe..

Sekarang ini kan lagi trend ngebahas soal perda syariat.
Praktek dan permasalahannya sih sering kita lihat dari berbagai perda atau
qanun di Aceh.
Tapi menurut saya, ada beberapa aspek yang masih belum tergali.
Kebanyakan yg digali sih soal perbedaan interpretasi ketentuan2 agama.
Sayangnya, wacana ttg perspektif yg digunakan utk analisanya dan tawaran
alternatif solusinya yg belum terlihat.
Rata2 masih berupa kritik thd perda2 itu saja... ngebahas dampak2nya...
kalau ttg ini sih banyak.
Wacananya masih sebatas itu. Itu yg saya lihat sih.

Mungkin ada teman2 yg bisa kasih perspektif lain ttg hal ini?


2008/8/19 Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED]

   Mbak Henny,
 di barat tuh bukan dibiarkan hidup berdampingan begitu saja lho
 tapi diatur berdasar undang2 yang ketat, agar pihak yang tidak
 berkepentingan tidak bisa mengakses konten yang berbahaya
 misal majalah porno dibatasi hanya untuk umur 17 atau 21 tahun
 tempatnya juga tidak terbuka tapi disimpan
 buat beli harus punya ID atau credit card dan gak sembarangan

 kalau di kita, jangankan majalah porno
 buat nonton film saja terlalu gampang diakses untuk anak2 kecil
 lha film batman yang harusnya buat orang dewasa malah dipake tontonan anak2
 dikira batman film buat anak2
 ini yang salah dan kebablasan
 di barat kebebasan itu bukan berarti bebas semau-maunya
 tapi melalui undang2 dan peraturan

 salam,
 --
 wikan


 On 8/19/08, h.s nurbayanti [EMAIL PROTECTED] nurbayanti%40gmail.com
 wrote:
  Alternatif yg ditawarkan sekarang adalah model komunitas spt barat ini,
  yaitu dimana tiap2 komunitas dibiarkan hidup berdampingan dan
 membiarkan
  orang memilih dng kesadarannya sendiri. Tapi apakah benar asumsi ini akan
  terjadi? masyarakat lebih dewasa dalam memilih dan bukannya
 mengstimulasi
  mereka? Di sisi lain, ada alternatif lain yg ditawarkan... nge-banned
 semua
  aktivitas itu... maunya kaya di negara Arab tapi ternyata tidak bisa,
 karena
  perlawanan terhadap alternatif ini juga berjalan. Lalu saya ingat kata
  seseorang, kita harus melebarkan pilihan2 kita... cuma saya masih bingung
  alternatif apa selain dua tadi ya? karena dua2nya gak sreg
  



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Akad Nikah Langka: Naib dan Saksi Perempuan

2008-08-19 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Peristiwa langka terjadi di India.
Pernikahan dua sejoli adalah hal biasa,
yang langka perhelatan akad nikahnya,
yang biasanya dipimpin naib atau modin atau petugas KUA laki-laki,
dipimpin oleh seorang perempuan.
Saksi-saksinya 4 orang perempuan.
Satu-satunya laki-laki yang terlibat adalah mempelai laki-laki.

Hal ini mengundang kecaman dari kalangan ulama tradisional:
Lelucon, kata Pesantren Darul Ulum yang ternama.
Tidak sah, kata the Lucknow Idgah Committee

Mempelai perempuan adalah seorang aktivis organisasi advokasi hak-hak
muslimah, the Indian Muslim Women's Movement.
Sebelumnya aktivis Amber Shista dan organisasinya membuat berbagai
terobosan untuk pemberdayaan perempuan di India
- mendirikan the All India Muslim Women Personal Law Board, sebagai
jawaban atas ketidakpuasan dan bias gender fatwa-fatwa dari lembaga
mapan the All India Muslim Personal Law Board
(Personal Laws sepadan dengan UU Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam
di Indonesia yang mengatur nikah, cerai, rujuk dan waris)
- menyebarkan pamflet petunjuk pembuatan perjanjian nikah yang
melindungi hak-hak perempuan seperti pencantuman klausa menolak
poligami, hak-hak atas mahar, nafkah dan warisan.
- menyelenggarakan salat berjamaah dengan imam perempuan

selamat menyimak.

salam,
DWS

http://www.guardian.co.uk/world/feedarticle/7733432

Women-led Muslim wedding sparks debate in India

* AP foreign
* , Monday August 18 2008

By BISWAJEET BANERJEE

Associated Press Writer

LUCKNOW, India (AP) - A Muslim marriage in northern India officiated
by women has sparked an angry debate, with one of the most influential
Islamic seminaries in South Asia calling it an affront to the
religion.

Naish Hasan, the 28-year-old bride and a women's rights activist, and
Imran Ali, the 41-year-old groom, were married last week in a ceremony
that is believed to be the first of its kind in India.

Muslim marriages are traditionally officiated by a man, often a local
community leader. The signing of the wedding contract is also
witnessed by four Muslim males, two each for the bride and groom.

But the marriage last Wednesday in the northern city of Lucknow was
presided over by a woman and all the witnesses were female. The only
man involved in the wedding was Ali.

Women's rights activists have greeted the marriage as a symbolic step
forward for Muslim women, but the ceremony sparked a firestorm of
criticism from conservative Islamic institutions, especially the
Dar-ul-Uloom seminary in northern India.

The seminary is an intellectual hub for South Asian Muslims. Many of
its theologians have publicly denounced terrorism but their work has
nonetheless provided the intellectual underpinning for some of the
most radical and violent Islamic movements in the region, such as the
Taliban in Afghanistan.

An official at Dar-ul-Uloom, Ahmad Khizar Shah Masudi, called the
marriage a ``cruel joke on (Islamic) laws.''

Another Muslim group, the Lucknow Idgah Committee, has said the
marriage is invalid under Islamic law.

Hasan, the bride, works for Bharatiya Muslim Mahila Aandolan, or the
Indian Muslim Women's Movement, a rights group that seeks a greater
role for women in Indian Muslim society.

Hasan brushed off the criticism. ``I do not care. Islam says there
cannot be anyone between Allah and his disciple. How come these
clergymen are interfering in our matter?'' she said Thursday.

India, a predominantly Hindu country with a sizable Muslim minority,
allows marriage, divorce and inheritance matters to be determined by
religious laws, and the couple's unorthodox ceremony was approved by
the All India Muslim Personal Law Board, which sets the rules on
Muslim religious matters.

But Maulana Khalid Rashid Firangimahali of the board said, ``I won't
ask anyone to go for this kind of marriage.''

Muslim religious leaders have for decades closely guarded the powers
accorded them under the so-called personal laws and have resisted any
attempts to dilute their authority.

But a small group of liberal Muslims in India have made several
attempts in recent years to challenge traditional male dominance
within the religion.

In 2005, a group of Muslim women established the All India Muslim
Women Personal Law Board, saying that the All India Muslim Personal
Law Board wasn't doing enough to protect women's rights.

Earlier this year, the group's leader, Shaista Amber, led a group of
women in prayer at a major mosque in Lucknow, breaking with tradition,
which does not allow men and women to pray together.


[wanita-muslimah] Re: [mediacare] MUI Banten Dukung Wacana Fatwa Haram Rokok

2008-08-19 Terurut Topik mediacare

  - Original Message - 
  From: teddy sunardi 
  Sent: Tuesday, August 19, 2008 10:35 PM
  Subject: [mediacare] MUI Banten Dukung Wacana Fatwa Haram Rokok


  
http://www.antara.co.id/arc/2008/8/19/mui-banten-dukung-wacana-fatwa-haram-rokok/


  MUI Banten Dukung Wacana Fatwa Haram Rokok




  Serang (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten, KH 
Wahab Afif, mengatakan, pihaknya mendukung wacana fatwa haram rokok karena 
banyak mendatangkan mudharat dibandingkan manfaatnya.

  Oleh karena itu, kami mendesak MUI Pusat agar segera mengeluarkan keputusan 
fatwa haram rokok itu, kata Ketua MUI Banten KH Wahab Afif di Serang, Selasa.

  Wahab Afif mengutip salah satu hadis yaitu jika mudharatnya banyak, tetapi 
manfaat tidak ada maka hal itu hukumnya haram.

  Menurut dia, dari segi kesehatan, perokok akan mudah terserang berbagai 
penyakit, seperti paru-paru, jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan kanker, 
bahkan di Indonesia sangat tinggi angka kematian yang disebabkan rokok. 

  Selain itu, rokok juga bisa mengundang kriminalitas bagi perokok yang belum 
memiliki pekerjaan tetap. 

  Kasus ini banyak menimpa orang perokok, katanya. 

  Dia mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengkaji tentang wacana 
fatwa haram rokok. 

  Pengkajian ini dimaksud, kata dia, agar masyarakat bisa mengetahui dampak 
semakin buruknya yang ditimbulkan perokok. 

  Apalagi, banyak anak-anak usia SMP dan SMA sudah kecanduan rokok.

  Sementara Ketua Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Wasilatul Falah, 
Rangkasbitung, KH Ahmad Rifai, menjelaskan, wacana fatwa haram rokok mengundang 
kontroversi sehingga perlu adanya pengkajian yang mendalam. 

  Sebab, saat ini hukum rokok masih dinyatakan makruh karena tidak tersirat di 
dalam Al-Quran. 

  Yang ada hanya khomar atau minuman keras yang dinyatakan haram, katanya.(*)


   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: bicara tentang pelecehan?

2008-08-19 Terurut Topik L.Meilany
Tapi kan katanya kita itu bangsa yg ramah murah senyum, lha pada siapa?
Kiranya bagi pesantren yg Mia kunjungi yg dianggap gak ramah juga bisa membuka 
diri misalnya saja ngasih tahu ke penduduk sekeliling
di berdayakan buka usaha persewaan sarong misalnya.
Ya mungkin petugas pesantren nggak siap sedia sarong, atau mungkin pesantren 
itu jarang dikunjungi orang luar.
Pesantren aa Gym juga dulu begitu, aa gym promosi lingkungan yg bersih maka 
lingkungan seputar pesantrennya juga 
dikenal bersih rapi jali, rumah2 penduduk juga begitu apalagi ada kesempatan 
jadi penginapan bagi orang2 yg berkunjung ke sana.
Orang2 yg datang kesana otomatis juga bersikap nggak buang sampah sembarangan , 
rajin mengucap salam meskipun pada yg gak dikenal, 
menata rapijali alaskaki ketika solat di masjid, nggak sembarangan 
jungkirbalik.  

Kalo di Bali kan memang semua ritual keagamaan, jadi obyek wisata. Upacara 
kematian saja bisa mengundang turis.
Kalo bagi umat Islam, ibadah itu hal yg pribadi, dilakukan di rumah, tengah 
malam ketika malam sepi bukan untuk ditonton.
Kalo tak salah ingat sewaktu masanya alm Nurcholish Madjid masih aktif; masjid 
Al Azhar, Istiqlal  nggak membolehkan masjidnya jadi obyek wisata, apalagi 
untuk turis asing.
Alasannya non muslim gak tahu etiket masuk masjid.
Padahal banyak dari mereka yg tujuannya hanya mau melihat-lihat bentuk 
arsitektur masjid bagian dalam.
Akhirnya kan cuma diluar saja poto2. Kalo di Al Azhar saya pernah lihat mereka 
foto2 dan mendengar tuturan tour leadernya di trotoar, 
diluar masjid.

Salam, 
l.meilany


  - Original Message - 
  From: Wikan Danar Sunindyo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, August 13, 2008 4:45 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: bicara tentang pelecehan?


  kalau saya lihat dari kasusnya mbak mia
  kita ini masih kurang ramah dengan pendatang
  jadi terlalu mengharap bahwa pendatang/turis akan tahu dengan
  sendirinya aturan/adat istiadat setempat meskipun nggak dikasih tahu

  di beberapa tempat seperti di bali juga ada ketentuan untuk memakai
  baju adat kala memasuki pura, tapi bagi yang tidak/belum menggunakan
  bisa meminjam pada petugas di situ
  di malaysia juga ada ketentuan kalau mau masuk masjid, buat perempuan
  pakai baju yang tertutup dan kerudung, dan buat yang belum mengenakan
  bisa pinjam ke petugas
  dan ini berlaku buat semua, orang non muslim pun boleh masuk mesjid
  asal pake baju yang pantas
  makanya ada adegan di James Bond, Michelle Yeoh pake baju kerudung
  waktu di mesjid, terus kerudungnya dibuka gara2 dikejar2 penjahat.
  Michelle Yeoh orang Malaysia tapi non muslim.

  Sebenarnya, kalau dari cerita Mbak Mia juga ada ketentuan semacam itu,
  di mana buat yang nggak bawa sarong bisa pinjam ke petugas. Mestinya
  petugasnya mempersilakan Mbak Mia buat pinjam sarongnya. Habis
  perkara. Nggak usah pakai menghakimi muslim atau non muslim.

  salam,
  --
  wikan

  On 8/13/08, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Poinnya adalah seperti peribahasa minang yg tetap saya ingat :
   'dimano bumi dipijak, langik di jujuang, aia disauak, rantiang dipatah- di 
sinan adat dipakai, lasin dituruik'
   Dimana kita berada hendaklah kita menuruti adat kebiasaan penduduk setempat.
   :-)
   Menurut saya pribadi orang minang adalah orang indonesia yg sangat 
bisa-mudah beradaptasi dimanapun
   ia berada. Seumpamanya ada kehidupan di bulan, kayaknya orang indonesia 
suku minang yg pertama duluan pergi bikin
   rumah makan padang :-))
  
   Saya belum pernah ke Aceh, saya gak tahu persis bagaiamana adat itu berlaku 
disana.
   Apakah mungkin orang2 tertentu punya aturan sendiri yg menjadi 'wajib'??
  
   Dimanapun kita berada, nggak usah di Aceh bahkan kalo Mia amati seksama di 
lingkungan kita
   juga berlaku adat- aturan entah yg diundangkan [ ada sanksi hukum] atau 
aturan 'kepantasan' ;
   Atau aturan yg dibuat sepihak, aturan yg ngaret.
   Tapi semuanya sebagai warga negara yg baik nggak ingin ribut2 ya diikuti.
   Di mal2, juga banyak aturan2 'lokal' kalo kita nggak taati ya kemungkinan 
dipermalukan atau diusir.
  
   Di TMP Kalibata dulu waktu zaman orba, jika ziarah nggak boleh/dilarang 
pake sandal/sandal jepit.
   [ lha gimana kalo sandal jepit Bali yg ada mote2nya, nggak dijelasken]
   Sekarang aturannya di ubah, diharuskan memakai sepatu.
   Pengertian sepatu itu bagaimana??? sandal yg ada talinya - sepatu sandal 
gimana?
   Bagi yg setia ziarah ke TMP aturan itu dibaca pokoknya pakai alas kaki [ 
sandal juga boleh] apa saja yg penting bukan sandal jepit.
   Mungkin sandal jepit Bali juga boleh asal satpamnya nggak lihat, kalo 
ziarah lebaran yg pake sandal jepit juga mungkin banyak,
   kan pake sepatu baru lecet, tapi satpamnya tutup mata.


   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Warga Tak Pasang Bendera, Honor RT/RW Dipotong

2008-08-19 Terurut Topik L.Meilany
Dimasa sekarang setiap warganegara punya kebebasan apakah mau pasang bendera 
atau tidak pasang.
Di kompleks saya tinggal tidak ada kewajiban pasang bendera, mau pasang 
terserah gak pasang juga gak pa-pa.
Kalo zaman Orba dulu pasang bendera 17-an harus disiplin; 3 hari sebelum 17 
sampai 3 hari setelah 17 agt.
Hari Kesaktian Pancasila juga pasang bendera, 30- September juga pasang 
setengah tiang.

Kalo gak pasang bendera bisa dianggap subversif.

Salam, 
l.meilany

  - Original Message - 
  From: monyongsexy 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, August 18, 2008 1:10 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Warga Tak Pasang Bendera, Honor RT/RW Dipotong


  Aku baru pasang bendera tgl 17 pagi jam 6.30 gara2 gak punya tiang, ya
  terpaksa pake pipa paralon kira2 cuman 1,5 meter panjangnya.

  tapi ikut upacara, karena kerja ikut tentara. kalau gak upacara
  ditembak :)

  makanya malam tgl 16 gak bisa ikut begadang karena takut kesiangan
  paginya.

  Gile.. ngapain upacara baca pidato Gubernur yah.. Inspektur upacara
  gak kreatif sama sekali... tolol.

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=43171ik=3
   
   
   Warga Tak Pasang Bendera, Honor RT/RW Dipotong 
   
   Kamis 14 Agustus 2008, Jam: 19:53:00 
   
   JAKARTA (Pos Kota) - Pelaksana harian (Plh) Walikota Jakarta
  Selatan. Budiman Simarmata, meminta semua pengurus RT dan RW seluruh
  kelurahan memberikan surat pemberitahuan maupun instruksi agar warga,
  perkantoran, tempat usaha dan lainnya memasang bendera. Kalau perlu
  ada sanksi ke pengurus yang bersangkutan untuk honornya dipotong. 
   
   Sanksi tegas memang tak ada tapi sanksi moral kalau perlu dilakukan
  bila masih ada gedung perkantoran atau tempat usaha serta warga yang
  tak memasang bendera menyambut HUT ke 63 Kemerdekaan RI, kata
  Budiman, didampingi Kabag Humas Ahmad Sotar Harahap, Kamis (14/8). 
   
   Saksi moral mungkin yang lebih tepat jika tepat tanggal 17 Agusutus
  2008 mendatang masih ada gedung perkantoran, tempat usaha atau
  restoran yang tak memasang bendera. Kalau perlu semua lurah
  mengingatkan seluruh pengurus RT dan RW agar warganya memasang bendera
  merah putih jika masih ada yang tidak memasang bisa diberikan sanksi
  pemotongan honor pengurus, tambahnya. 
   
   Tindakan tegas berupa moral kepada warga, pemilik atau pengusaha
  yang berada di wilayah Jaksel jika tak memasang bendera kebangsaan,
  didukung Ketua RW 01 Melawai, Nirzaman. Jelas itu perlu dilakukan
  untuk menghargai jasa pahlawan yang sudah berjuang untuk kemerdekaan
  ini, katanya. 
   
   [Non-text portions of this message have been removed]
  



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Rumah Makan dilarang berjualan selama Bulan Puasa

2008-08-19 Terurut Topik L.Meilany
Di Indonesia itu semua aturan bisa fleksibel.
Aturan larangan merokok di tempat umum di DKI kan gak jalan.
Perda larangan perempuan keluar malam setelah jam 7 di tangerang juga cuma 
anget2 tahi ayam.
Mungkin juga nasib SK ini sama.
Prakteknya bisa diatur; kalo rumah makan gak buka gimana gitu orang2 yg mau 
berbuka puasa?
Apa terus2-an singgah di resto hotel yg tentunya tidak tutup.
Rumah makan minang yg banyak terdapat di pekanbaru memang punya aturan khas 
setiap bulan puasa.
Baru buka menjelang berbuka puasa sampai tutup setelah sahur.
Mungkin semua resto dimaksud seperti itu.

salam, 
l.meilany


  - Original Message - 
  From: IrwanK 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Cc: zamanku ; [EMAIL PROTECTED] ; mediacare 
  Sent: Thursday, August 14, 2008 9:06 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Rumah Makan dilarang berjualan selama Bulan 
Puasa


  Berita di bawah tidak melebihkan tuh?
  Bahkan melarang berjualan selama puasa saja sudah kontroversial,
  masa' pemda segitu bodohnya (disusupi) keputusan kaya begitu?

  Mustinya cukup diatur saja.. kasih gorden/hordeng(?) atau kain penutup
  sehingga tidak terlihat dari luar, selama beroperasi di waktu puasa..
  Kalau begini, kedua pihak (yang mengeluarkan sk dan penentangnya)
  sama berlebihan..

  Paling juga sebentar lagi (dari pengalaman sebelumnya) bakal keluar
  'hinaan' terhadap Islam, di milis ini.. dari kalangan yang memang sudah
  membenci islam/muslim.. lihat saja.. :-|

  CMIIW..

  -- 
  Wassalam,

  Irwan.K
  Better team works could lead us to better results
  http://irwank.blogspot.com/

  Pada 14 Agustus 2008 08:59, mediacare [EMAIL PROTECTED] menulis:

   Terkait Keluarnya SK Pelarangan Jualan Selama Ramadhan
  
   Pemilik Rumah Makan Di Pekanbaru Mengeluh
  
   Pekanbaru, TR.Com - Banyak pemlik rumah makan atau restaurant di Pekanbaru
   mengeluh mendengar akan adanya Surat Keputusan (SK) larangan berjualan
   selama bulan ramadhan. Adanya larangan ini mengancam perekonomian
   masyarakat.
  
   Seperti salah satu pemilik restoran dan beberapa kedai kopi di jalan Hang
   Tuah Pekanbaru khawatir akan adanya isu ini. Bagaimana mungkin kami dapat
   merayakan lebaran dan idul fitri tahun ini kalau kami sendiri dilarang cari
   makan. Padahal saya perlu cari duit untuk beli baju anak-anak saya untuk
   lebaran ini, kata pemilik restauran yang tak mau namanya di ekspos.
  
   Herman, salah satu pekerja rumah makan di sekitar jalan M. Yamin mengatakan
   kepada TR.Com (13/8) bahwa dirinya sangat tidak setuju larangan membuka
   rumah makan selama bulan puasa. Saya sangat tidak setuju rumah makan atau
   kedai kopi ditutup selama bulan puasa. Otomatis saya juga tidak akan kerja
   dan tidak akan digaji. Jadi saya mau makan apa? Dan bagaimana dengan ongkos
   saya mau mudik ke kampung kalau saya tidak ada gaji? Saya rasa puasa tidak
   dimaksudkan untuk membuat orang sengsara, kata Herman yang mengaku akan
   pulang kampung ke Bukit Tinggi lebaran ini.
  
   Sementara pemilik kedai kopi bernama pak Asung dijalan Hang Tuah mengatakan
   hal senada. Satu bulan rasanya cukup lama. Omset saya pasti akan hilang
   drastis. Padahal saya perlu uang untuk menyekolahkan anak saya. Menurut saya
   SK larangan berjualan tidak perlu dilakukan. Bukan tidak menghormati saudara
   kita yang beribadah puasa namun karena kebutuhan ekonomi juga. Lagipula
   batal tidaknya puasa kan bukan dikarenakan kami jualan. Kami kan tidak
   memaksa orang harus minum atau makan. Saya rasa puasa juga akan batal kalau
   menghalang-halangi orang cari makan secara halal karena akan mengakibatkan
   orang lain menderita, kata Asung.(hm)
  
   Komentar Pembaca :
  
   by YAK @ 13 Aug 2008 09:05 pm
  
   SK nya dari siapa? Tahun lalu baru berupa himbauan. Itupun kena razia.
  
   Sudahlah PLN menyengsarakan rakyat, sekarang ditambah lagi dengan SK yang
   membunuh.Ayo, kita kompak tak usah bayar pajak lagi !!!
  
   by H. Burhanuddin @ 14 Aug 2008 05:33 am
  
   Pemerintah Kota Pekanbaru tindakannya sudah melebihi Nabi Besar Muhammad
   SAW. Wahai Pak Wali, anda bukanlah Nabi..anda hanya manusia biasa. Janganlah
   engkau tutup kedai kopi dan rumah makan, sementara satpol PP mu justru
   membukanya. 3 hari pertama puasa mungkin ditutup tapi hari ke 4 dan
   selanjutnya dibuka walau hanya setengah pintu dan keberadaanya dilindungi
   oleh satpol pp alangkah lebih baik puasa ini anda lakukan audit internal
   karena banyak sekali anak buah pak wali yang korupsi. Haram itu pak, batal
   puasanya nanti..hahaha
  
   Kirim komentar anda atas berita ini di link :
  
  
   
http://www.transparansi-riau.com/cutenews/example2.htm?subaction=showfullid=1218608795ucat=15archive=1211277749start_from=;
  

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Pro Rita:Jilbab [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir

2008-08-19 Terurut Topik L.Meilany
Saya komentarin di bawah tulisan Rita supaya insya Allah tetap fokus
salam :-)
l.meilany
  - Original Message - 
  From: ritajkt 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, August 13, 2008 8:40 PM
  Subject: Re: Bls:Jilbab [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di 
Mesir


  Ibu Mei, saya kok kurang paham, bagian mana dari posting saya yang 
  emosional?

  LM :Saya membaca e-mail Rita terkesan emosional, apa saya gak boleh 
berpendapat seperti itu?:-Tulisan Rita di buat tanpa sedikitpun memberi 
emoticon senyum atau apa gitu yg harus disikapi santai.

  =

  Bukankah saya hanya bilang unbelievable karena ada sudut pandang 
  yang hanya BERPRASANGKA BAIK pada pria dan menafikan si wanita?

  Saya lalu mencoba menjelaskan fenomena tersebut, yakni itu adalah 
  output yang logis dari pola pikir patriarkis. Kalimat selanjutnya 
  menjelaskan fenomena tersebut dan konsekuensinya dalam kehidupan 
  sehari-hari.

  Itu saja, emosinya dimana yah? 

  LM : Emosinya ya tidak berprasangka baik terhadap pria dalam kasus yg Mia 
sodorkan :-)

  Menurut saya ini kan bukan masalah gender atau patriarkis ini kan masalah 
'kemanusiaan'. Jangan menyalahkan orang lain tengoklah diri sendiri. Menengok 
lebih jauh diri-introspeksi kan sebagiannya adalah mengusahakan berprasangka 
baik terhadap sesama bahkan juga terhadap hewan :-)

  ===

  Saya tetap memegang argumen itu Bu, dan seperti yg saya sudah tulis 
  pula, we have been having it here for years kok. Bukti terbaru 
  adalah posting Pak Irwan K yang mengcounter Mbak Herni dalam thread 
  lain, meskipun menulis pakai emoticon senyum, menurut beliau:

  (deleted) yang seimbang itu semua pihak saling menjaga..
  yang pria menjaga hati  tindakan, yang wanita menjaga fisik-nya
  .(deleted)
  Menurut saya, output dari dayadidik patriarkis memang demikian. 
  Perempuan itu selalu mendapat perlakuan yg unfair dan selalu salah. 
  Coba deh, kalo pakai pola keseimbangan a la Ustad Irwan K ini, 
  bagaimana beliau menjelaskan fenomena perkosaan di Saudi yg tubuh 
  perempuannya disembunyikan demkian rapet? kalau dari awal pijakan 
  aja sudah begitu biased dan unfair, padahal baru ngomongin usaha 
  preventifnya ya, bagaimana ke proses punihment dan reward-nya? 
  Blaming the victim lagi dong ntar? Semacam salah sendiri pake rok 
  mini, diperkosa deh dst itu? 

  LM : Sekarang saya digiring ke pendapat Pak IrwanK yg dikatakan, sebaiknya 
semua pihak saling menjaga :-)

  Artinya kan keseimbangan itu menuntut pihak yg lain untuk melakukan sesuatu. 
Gimana kalo harus menuntut orang yg gak waras supaya saling menjaga, Bisa ndak? 
:-)

  Tapi perbuatan 'berprasangka baik' hanya menuntut dirinya sendiri lewat 
mekanisme; kewaspadaan, ke-hati2-an, penghormatan terhadap orang lain dan 
terhadap dirinya -prinsip dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

  Jadi saya gak setuju kalo dibilang perempuan itu selalu mendapat perlakuan yg 
tidak adil dan selalu disalahkan akibat pola didik patriarkis.

  Jangan salahkan siapa2 dong, tengoklah lagi ke diri sendiri.

  Selama manusia perempuan merasa merasa jadi perempuan katanya dengan 
mempergunakan sifat lembutnya dan selama manusia laki2 merasa jadi laki2 
katanya dengan sifat kuat maka laki2 yg ingin memperlihatkan ke laki2-annya 
menjadi begitu penting untuk memperdayakan perempuan. Ini poinnya.

  Tapi bagaimana gitu kalo sifat2 kelembutan perempuan juga dilakukan laki2, 
begitu juga sifat laki2 yg kuat dilakukan perempuan. Itu semuanya bisa terjadi 
dari diri sendiri mungkin akibat kontemplasi mendalam-bukan masalah daya didik 
patriarkis.
  =
  eniwei, jika Anda tersinggung dengan posting saya, I am sorry. Tapi 
  konten dari posting saya itu stays where they are, Bu. Dan terima 
  kasih atas sarannya, salam kembali utk bang napi :)

  LM; saya gak tersinggung yg saya ingat2 knapa kok tiba2 larinya jauh banget 
ke masalah gender dan pola didik patriarkis; padahal menurut saya ini 
semata-mata masalah kemanusiaan-sangat manusiawi. 

  ==
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
  
   Begini Rita kok datang2 sudah langsung esmosi-an, sabar gitu loh.
   Ikuti dulu dari awalnya gimana mail ini berbunyi.
   Lha kok tiba2 Rita bilang ini menyangkut jenderlah, patriakilah???
  
   Kejahatan itu nggak milih jender, nggak milih tatanan sosial .
   Rita sendiri yg 'menjerumuskan diri' mengulas mail Mia pada 
  istilah diatas.

   Kok tiba2 ke masalah , jender, patriaki; apa mentang2 milis WM :-)
   
   Jadi poinnya adalah bukan pada individunya ; laki2 atau perempuan 
  tapi pada perilaku yg tidak menyenangkan yg harus diwaspadai.

   Jadi bagi saya senantiasa berusaha berlatih untuk berprasangka 
  baik terhadap siapapun, entah ya kalo orang lain.
   Berprasangka baik itu menenangkan pikiran jadi gak kemrungsung, 
  panjang umur dan bikin 
   pikiran jadi peka selalu waspada tidak menjurus ke paranoid.
   Percayalah 

Re: [wanita-muslimah] 63 Tahun Merdeka Kebebasan Beragama Belum Dijamin (tuk sunny)

2008-08-19 Terurut Topik O-V-I-C
bisa kubayangkan belajar toleransi dari agama masing-masingyang terjadi 
adalah pertikaian di irak dan afghanistan. so ?

--- On Sat, 8/16/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] 63 Tahun Merdeka Kebebasan Beragama Belum 
Dijamin (tuk sunny)
To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Saturday, August 16, 2008, 4:51 PM


 Betul itu.  Ndak perlu ada rumah ibadah dekat perumahan.




 Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

 -Original Message-
 From: rama yanti [EMAIL PROTECTED] com

 Date: Sat, 16 Aug 2008 02:31:28 
 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] 63 Tahun Merdeka Kebebasan Beragama Belum 
Dijamin (tuk sunny)


 saya menghargai pendapat mb wikan,..mungkin ada benar nya,..but

 kasus di tg priok itu aneh nya kan di saat berdiri 9 gereja di RW tsb karna 
ketua RW nya itu  beragama kristen dan dari suku batak,..


 nah spt yg mba wikan tulis seharus nya yg banyak gereja dari suku batak tapi 
di daerah sana bukan hanya gereja  suku batak saja yg berdiri  selain gereja 
HKBP, ada juga gereja pasundan dan gereja jawa yg kebetulan temen kecil aku yg 
keturunan jawa mereka gerejanya di sana, (padahal rumah nya gak sekitar sana)


 ini artinya apa, ada suatu kesepakatan kalau tidak di bilang persengkokolan 
atau rekayasa dan misi yg ingin di buat disini dgn contoh diatas tadi.


 dan gereja di sana itu juga da dari protestan dan katolik sedangkan aku gak 
tau mantan RW disana itu kristen apa.

 btw bus way,..any way inti nya so gak usah lah bilang atas nama kebebasan 
beragama, tokh selama ini mereka bebas menjalan kan agamanya tidak seperti 
soudara2 muslim yg susah nya mendirikan sarana ibadah di luar negeri yg nota 
bene katanya negara demokrasi bgt.

 so jangan berdalih dgn tameng kebebasan agama,..

 aku sendiri ketika kuliah dulu gak setuju dgn dosen ku ketika mata kuliah PPKN.

 dia bercerita ttg toleransi agama, aku bilang kepd dosen yg udah tua itu maaf 
pak menurut saya mata kuliah ini gak berguna, spt bicara ttg toleransi. udah 
gak jamannya lagi atas nama toleransi di dengung2 kan di negeri ini menjadikan 
SARA itu sesuatu yg tabu. di malaysia bebagai etnis becampur tapi mereka saling 
menjaga, bgt jg di barat.

 contoh nya pak, ketika tadi istirahat temen saya yg kristen di olok2 untuk 
sholat  saya menegur temen saya itu, itu bisa menyinggung dia walau hanya dgn 
bergurau.

 selama ini pak kita selalu di cekoki atas nama persatuan dan kesatuan selama 
orla dan orba,..tapi apa???
 kasus ambon terjadi lalu di ikuti dgn kasus sampit dll.

 bagi saya bukan PERSATUAN yg selama ini didengungkan tapi  PERPADUAN,..
 bagi saya lagi persatuan dan perpaduan beda,..

 selama ini kita selalu di suruh bersatu, entah itu dari agama suku atau 
ras,..dan itu gak bisa, karna kita masing masing punya indetitas diri,..

 tapi yg benar adalah PERPADUAN, apapun warna kalian keyakinan, asal muasal yg 
penting berpadu untuk kemajuan dan kejayaan serta kerukunan negeri ini
 entah itu berjuang atas dasar agama masing2 ras dan suku nya

 tapi kita kan selama ini di suruh bersatu  melupakan segala  indentitas diri 
kita. semua selama ini di seragamkan di sama kan atas nama persatuan,.. padahal 
itu atas nama politik!!
 jadi menurut saya PPKN ini di hapuskan saja dari mata kuliah, kenapa kita gak 
mendalami pelajaran agama kita saja dan belajar toleransi dari versi agama 
kita,...
 spt dalam islam lakum di nukum wali yadin untuk mu agama mu dan untuk ku 
agama ku

 dan dosen yg kejawen itu pun memerah...

 thnk to mb wikan,..

 --- On Fri, 8/15/08, Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ gmail.com wrote:
 From: Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ gmail.com
 Subject: Re: [wanita-muslimah] 63 Tahun Merdeka Kebebasan Beragama Belum 
Dijamin (tuk sunny)
 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
 Date: Friday, August 15, 2008, 2:36 AM











 sebenarnya kalau diliat permasalahan mengapa orang kristen banyak

 membangun gereja tidak semata2 karena kristenisasi, tapi karena

 perbedaan sekte dalam kristen sendiri

 di kristen, perbedaan tidak cuma kristen katolik dan kristen protestan

 tapi juga menyangkut aspek suku

 maka orang jawa bikin gereja sendiri ... gereja kristen jawa

 orang batak bikin gereja sendiri  ... huria kristen batak protestan



 terus masing2 gereja menjaga komunitasnya, pengikutnya orang2 tertentu

 dan terorganisir

 yang cuma bisa ibadah di gereja itu saja

 beda dengan orang islam yang (hampir) bisa sholat di masjid manapun



 kalau dalam Al Quran sendiri disebutkan

 bahwa kita mengira bahwa mereka itu satu

 tapi ternyata antar mereka sendiri saling berpecah belah

 itulah yang terjadi dalam umat nasrani saat ini



 salam,

 --

 wikan



 On 8/14/08, rama yanti [EMAIL PROTECTED] com wrote:

 

  boss,.masalah nya adalah kebebasan agama yg sperti apa dulu???

 

   maslah nya lagi terlalu banyak segala sesuatu di pelintir di negeri ini...

 

   saya 

Re: [wanita-muslimah] M. Thalib: Abu Bakar Ba'asyir Siyah, Ahmadiyah, Komunis

2008-08-19 Terurut Topik O-V-I-C
yah begitulahdulu ABB nuduh2 bahwa Syiah dan Ahmadi sesat...sekarang dia di 
tuduh sesat...berlaku lah hukum Tuhan buat diri nya

--- On Tue, 8/12/08, MGR [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: MGR [EMAIL PROTECTED]
Subject: [wanita-muslimah] M. Thalib: Abu Bakar Ba'asyir Siyah, Ahmadiyah, 
Komunis
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Tuesday, August 12, 2008, 4:51 AM

Ada puisi Imam Syafi'i:
  
 Ahbib habibaka hawnan ma, asa ayyakuna baghidlaka yawman ma
 wabghidl baghidla hawnan ma, asa ayyakuna habibaka yawman ma
  
 cintailah kekasihmu sekadarnya, barangkali ia jadi musuhmu di lain waktu
 bencilah musuhmu sekadarnya, barangkali ia jadi kekasihmu di lain waktu
  
 guntur 
  
 GATRA,  39 / XIV 13 Agu 2008
  
 NASIONALMAJELIS MUJAHIDIN
 Ustad Berpisah Jamaah Terbelah

 Kongres III Majelis Mujahidin digelar di Yogyakarta. Ustad Abu Bakar Ba'asyir 
mundur dan mendirikan jamaah baru. Kedua institusi yang mengusung syariat Islam 
itu akan diuji oleh waktu.; Syiah, Ahmadiyah, dan Komunis; Ini Pembunuhan 
Karakter

 Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Yogyakarta, Sabtu dan Ahad pekan ini, 
kembali jadi saksi sejarah. Sebuah hajatan nasional digelar, dengan tema 
''Indonesia Bersyariah Solusi Tepat Salah Urus Negara''. Di tempat ini, pada 
5-7 Agustus 2000, Kongres I Mujahidin digelar.

 Ketika itu, Ustad Abu Bakar Ba'asyir (ABB) hadir dan menyampaikan makalah 
''Sistem Kaderisasi Mujahidin dalam Mewujudkan Masyarakat Islam''. Dalam 
Kongres III Mujahidin kali ini, sebulan sebelum dilaksanakan, ABB mundur dari 
Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), di tengah semangatnya yang menggebu-gebu 
untuk mewujudkan masyarakat dan organisasi secara Islami.

 Menurut ABB, Majelis Mujahidin, meskipun tujuan perjuangannya sudah Islami, 
yakni dakwah dan jihad, sebagai institusi perjuangan Islam masih menerapkan 
sistem kepemimpinan yang tidak dikenal dalam ajaran Islam. ''Sejak awal, saya 
melihat kekeliruan ini, dan saya sejak awal menolak diangkat menjadi Amir 
Mujahidin,'' katanya kepada Gatra.

 Tapi, karena desakan dan demi kemaslahatan umat, akhirnya dia bersedia. ''Itu 
untuk sementara, sambil mengajak pengurus untuk kembali pada sistem ajaran 
Islam, al-jamaah wal imamah,'' ia menandaskan. Tapi rupanya apa yang 
dicita-citakan ABB mendapat penolakan dari dalam, baik dari kalangan ahlul 
halli wal aqdi maupun dari kalangan tanfidziyah.

 Dalam struktur MMI, ada ahlul halli wal aqdi (AHWA), yang bertindak semacam 
majelis syuro, dan tanfidziyah yang menjalankan roda organisasi sehari-hari. 
Tanfidziyah bekerja dengan kontrol penuh dari AHWA. ''Tapi rupanya tanfidziyah 
berjalan sendiri tanpa mau mendengar nasihat dan saran-saran dari Ustad Abu,'' 
kata Fauzan Al-Anshari, Ketua Departemen Data dan Informasi MMI, yang pada Juni 
2007 dipecat dari jabatannya.

 Pemecatan Fauzan itu, menurut Irfan Suryahadi Awwas, karena yang bersangkutan 
melanggar kebijakan institusi. ''Dia mengusung ABB for president, padahal kami 
tidak pernah membicarakan masalah tersebut,'' tutur Irfan.

 Tahun lalu, Fauzan memang melemparkan wacana ABB for president. ABB sendiri, 
meski tidak bersedia, tak sampai memberikan sanksi kepada pengusungnya. Ketika 
skorsing dan pemecatan dijatuhkan kepada Fauzan, ABB pun tidak setuju. Tapi 
pihak tanfidziyah, yang didukung Ustad Muhammad Thalib, wakil AHWA, bersikukuh 
pada pendiriannya. Fauzan tetap dipecat per 30 Juni 2007.

 Dalam perkembangannya, agenda perselisihan terus bertambah. Persoalan pokoknya 
adalah ketika ABB mengusung ide al-jamaah wal imamah, sebuah konsep jamaah 
dengan kepemimpinan berada pada satu komando, amir. Jika ide ABB ini 
diwujudkan, maka tanfidziyah hanya menjadi pelaksana. Amir adalah komando 
tertinggi dan wajib ditaati. ''Sekarang yang terjadi terbalik, tanfidziyah 
menjadi lembaga superbody,'' kata Fauzan.

 Keluarnya ABB dari MMI diikuti sejumlah pengurus daerah. Kepengurusan Majelis 
Mujahidin Lajnah Perwakilan Jakarta, yang dipimpin Haris Amir Falah, 
membubarkan diri. Haris secara resmi mundur tapi malah dipecat oleh pihak 
tanfidziyah. Ketua Lajnah Jawa Timur, Akhwan, lebih dulu dinonaktifkan. Di 
beberapa daerah, kondisinya mulai menghangat. Mereka yang keluar atau dipecat 
kini berimam kepada ABB. Oleh ABB, mereka ditampung dalam wadah bertitel Jamaah 
Ansharu-Tauhid, yang segera dideklarasikan.

 Bagi sebagian orang, MMI tanpa ABB tidak ada apa-apanya. MMI ya ABB, ABB ya 
MMI. ''Perjuangan institusi dalam menegakkan syariah tanpa figur Ustad Abu 
hanyalah slogan tanpa makna,'' Haris Amir Falah menegaskan. Tapi Irfan 
Suryahadi Awwas menepisnya. ''Dalam tradisi mujahidin, tidak ada kultus 
individu,'' kata Irfan kepada Arif Koes Hernawan dari Gatra. ''Kami punya 
keyakinan bahwa pemimpin boleh datang dan pergi, tapi perjuangan terus 
berlanjut dan tidak bisa digantungkan pada individu tertentu,'' ujarnya. ''Kita 
ini punya Allah, kok bergantung pada figur? Ini konyol,'' ia menambahkan.

 Rupanya dua kubu itu tak lagi bisa disatukan. ABB resmi memisahkan diri dari 
MMI. Jamaah pun 

[wanita-muslimah] FYI: Dari New Scientist ttg poligami. Jangan terkecoh judul.

2008-08-19 Terurut Topik Kartono Mohamad


Polygamy is the key to a long life
17:26 19 August 2008 
NewScientist.com news service 
Ewen Callaway
Want to live a little longer? Get a second wife. New research suggests that
men from polygamous cultures outlive those from monogamous ones.
After accounting for socioeconomic differences, men aged over 60 from 140
countries that practice polygamy to varying degrees lived on average 12%
longer than men from 49 mostly monogamous nations, says Virpi Lummaa, an
ecologist at the University of Sheffield, UK.
Lummaa presented her findings last week at the International Society for
Behavioral Ecology’s annual meeting in Ithaca, New York.
Rather than a call to polygamy, the research might solve a long-standing
puzzle in human biology: Why do men live so long?
This question only makes sense after asking the same for women, who - unlike
nearly all other animals - live long past the menopause.
Enforced monogamy
One answer seems to be a phenomenon called the grandmother effect. For every
10 years a woman survives past the menopause, she gains two additional
grandchildren, Lummaa says. It seems that doting on and spoiling
grandchildren aids their survival, as well as furthering some of their
grandmother’s genes.
Men, by contrast, can reproduce well into their 60s and even 70s and 80s,
and most researchers assumed this explained their longevity. But Lummaa and
colleague Andy Russell wondered whether other factors explained the long
lifespan of men, such as a grandfather effect.
To test this possibility, the team analysed church-gathered records for 25
000 Finns from the 18th and 19th centuries. People tended to move little, no
one practiced contraception and the Lutheran Church enforced monogamy.
Only widowed men could remarry, and if they had children with their new wife
 they fathered more kids, on average, than men who married once.
But ultimately remarried men don’t end up with any more grandchildren,
Lummaa says. If anything the presence of a grandfather was associated with
decreased survival of grandchildren.
Perhaps, Lummaa adds, the children of the first mother lose out on food and
resources that go to the second mother’s kids. It's kind of the Cinderella
effect.
Even fathers with only one wife provided no benefit to their grandchildren,
a finding supported by previous research.
Biological selection
With the grandfather effect ruled out, Lummaa and Russell next wondered
whether the constraints of human physiology explain male longevity. In the
same way that men have nipples that evolved for women to nourish their young
 male longevity might be a consequence of biological selection for
long-lived women.
To answer this question, the researchers compared the lifespan of men from
polygamous countries with those from monogamous nations.
Using data from the World Health Organization, Lummaa and Russell scored 189
countries on a monogamy scale of one to four - totally monogamous to mostly
polygamous. They also took into account a country's gross domestic product
and average income to minimise the effect of better nutrition and healthcare
in monogamous Western nations.
Lummaa stressed that their monogamy score is a crude first stab, and they
are working to find multiple ways to assess marriage patterns. The
conclusions could evaporate under further analysis, she adds.
If female survival is the main explanation for male longevity, then
monogamous and polygamous men would live for about the same length of time.
Instead, it seems that fathering more kids with more wives leads to
increased male longevity. Men, then, live long because they're fertile well
into their grey years.
The explanation could be both social and genetic. Men who continue fathering
kids into their 60s and 70s could take better care for their bodies because
they have mouths to feed. But evolutionary forces acting over thousands of
years could also select for longer-lived men in polygamous cultures.
It's a valid hypothesis and good prediction, says Chris Wilson, an 
evolutionary anthropologist at Cornell University in Ithaca, New York, who 
attended the talk. But the care and attention of several wives who depend on 
the social status of their ageing husband could explain everything. It doesn't 
surprise me that men in those societies live longer than men in monogamous 
societies, where they become widowed and have nobody to care for them.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Pro Rita:Jilbab [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir

2008-08-19 Terurut Topik Ari Condro

Mbak mei,

Masalah gender dan patriarkis, menurut saya juga masalah kemanusiaan, bahkan 
dikategorisasi lagi secara lebih spesifik.

Yo po ora ?

:))





Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: L.Meilany [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 20 Aug 2008 00:06:27 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Pro Rita:Jilbab [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di 
Mesir


Saya komentarin di bawah tulisan Rita supaya insya Allah tetap fokus
salam :-)
l.meilany
  - Original Message - 
  From: ritajkt 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, August 13, 2008 8:40 PM
  Subject: Re: Bls:Jilbab [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di 
Mesir


  Ibu Mei, saya kok kurang paham, bagian mana dari posting saya yang 
  emosional?

  LM :Saya membaca e-mail Rita terkesan emosional, apa saya gak boleh 
berpendapat seperti itu?:-Tulisan Rita di buat tanpa sedikitpun memberi 
emoticon senyum atau apa gitu yg harus disikapi santai.

  =

  Bukankah saya hanya bilang unbelievable karena ada sudut pandang 
  yang hanya BERPRASANGKA BAIK pada pria dan menafikan si wanita?

  Saya lalu mencoba menjelaskan fenomena tersebut, yakni itu adalah 
  output yang logis dari pola pikir patriarkis. Kalimat selanjutnya 
  menjelaskan fenomena tersebut dan konsekuensinya dalam kehidupan 
  sehari-hari.

  Itu saja, emosinya dimana yah? 

  LM : Emosinya ya tidak berprasangka baik terhadap pria dalam kasus yg Mia 
sodorkan :-)

  Menurut saya ini kan bukan masalah gender atau patriarkis ini kan masalah 
'kemanusiaan'. Jangan menyalahkan orang lain tengoklah diri sendiri. Menengok 
lebih jauh diri-introspeksi kan sebagiannya adalah mengusahakan berprasangka 
baik terhadap sesama bahkan juga terhadap hewan :-)

  ===

  Saya tetap memegang argumen itu Bu, dan seperti yg saya sudah tulis 
  pula, we have been having it here for years kok. Bukti terbaru 
  adalah posting Pak Irwan K yang mengcounter Mbak Herni dalam thread 
  lain, meskipun menulis pakai emoticon senyum, menurut beliau:

  (deleted) yang seimbang itu semua pihak saling menjaga..
  yang pria menjaga hati  tindakan, yang wanita menjaga fisik-nya
  .(deleted)
  Menurut saya, output dari dayadidik patriarkis memang demikian. 
  Perempuan itu selalu mendapat perlakuan yg unfair dan selalu salah. 
  Coba deh, kalo pakai pola keseimbangan a la Ustad Irwan K ini, 
  bagaimana beliau menjelaskan fenomena perkosaan di Saudi yg tubuh 
  perempuannya disembunyikan demkian rapet? kalau dari awal pijakan 
  aja sudah begitu biased dan unfair, padahal baru ngomongin usaha 
  preventifnya ya, bagaimana ke proses punihment dan reward-nya? 
  Blaming the victim lagi dong ntar? Semacam salah sendiri pake rok 
  mini, diperkosa deh dst itu? 

  LM : Sekarang saya digiring ke pendapat Pak IrwanK yg dikatakan, sebaiknya 
semua pihak saling menjaga :-)

  Artinya kan keseimbangan itu menuntut pihak yg lain untuk melakukan sesuatu. 
Gimana kalo harus menuntut orang yg gak waras supaya saling menjaga, Bisa ndak? 
:-)

  Tapi perbuatan 'berprasangka baik' hanya menuntut dirinya sendiri lewat 
mekanisme; kewaspadaan, ke-hati2-an, penghormatan terhadap orang lain dan 
terhadap dirinya -prinsip dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

  Jadi saya gak setuju kalo dibilang perempuan itu selalu mendapat perlakuan yg 
tidak adil dan selalu disalahkan akibat pola didik patriarkis.

  Jangan salahkan siapa2 dong, tengoklah lagi ke diri sendiri.

  Selama manusia perempuan merasa merasa jadi perempuan katanya dengan 
mempergunakan sifat lembutnya dan selama manusia laki2 merasa jadi laki2 
katanya dengan sifat kuat maka laki2 yg ingin memperlihatkan ke laki2-annya 
menjadi begitu penting untuk memperdayakan perempuan. Ini poinnya.

  Tapi bagaimana gitu kalo sifat2 kelembutan perempuan juga dilakukan laki2, 
begitu juga sifat laki2 yg kuat dilakukan perempuan. Itu semuanya bisa terjadi 
dari diri sendiri mungkin akibat kontemplasi mendalam-bukan masalah daya didik 
patriarkis.
  =
  eniwei, jika Anda tersinggung dengan posting saya, I am sorry. Tapi 
  konten dari posting saya itu stays where they are, Bu. Dan terima 
  kasih atas sarannya, salam kembali utk bang napi :)

  LM; saya gak tersinggung yg saya ingat2 knapa kok tiba2 larinya jauh banget 
ke masalah gender dan pola didik patriarkis; padahal menurut saya ini 
semata-mata masalah kemanusiaan-sangat manusiawi. 

  ==
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
  
   Begini Rita kok datang2 sudah langsung esmosi-an, sabar gitu loh.
   Ikuti dulu dari awalnya gimana mail ini berbunyi.
   Lha kok tiba2 Rita bilang ini menyangkut jenderlah, patriakilah???
  
   Kejahatan itu nggak milih jender, nggak milih tatanan sosial .
   Rita sendiri yg 'menjerumuskan diri' mengulas mail Mia pada 
  istilah diatas.

   Kok tiba2 ke masalah , jender, patriaki; apa mentang2 milis 

Re: [wanita-muslimah] M. Thalib: Abu Bakar Ba'asyir Siyah, Ahmadiyah, Komunis

2008-08-19 Terurut Topik Mohammad Rizal
Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian 
itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.
(QS. Al-Hasyr 59:14)


--- On Tue, 8/19/08, O-V-I-C [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: O-V-I-C [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [wanita-muslimah] M. Thalib: Abu Bakar Ba'asyir Siyah, Ahmadiyah, 
Komunis
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, August 19, 2008, 10:40 AM

yah begitulahdulu ABB nuduh2 bahwa Syiah dan Ahmadi sesat...sekarang dia di
tuduh sesat...berlaku lah hukum Tuhan buat diri nya

--- On Tue, 8/12/08, MGR [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: MGR [EMAIL PROTECTED]
Subject: [wanita-muslimah] M. Thalib: Abu Bakar Ba'asyir Siyah, Ahmadiyah,
Komunis
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Tuesday, August 12, 2008, 4:51 AM

Ada puisi Imam Syafi'i:
  
 Ahbib habibaka hawnan ma, asa ayyakuna baghidlaka yawman ma
 wabghidl baghidla hawnan ma, asa ayyakuna habibaka yawman ma
  
 cintailah kekasihmu sekadarnya, barangkali ia jadi musuhmu di lain waktu
 bencilah musuhmu sekadarnya, barangkali ia jadi kekasihmu di lain waktu
  
 guntur 
  
 GATRA,  39 / XIV 13 Agu 2008
  
 NASIONALMAJELIS MUJAHIDIN
 Ustad Berpisah Jamaah Terbelah

 Kongres III Majelis Mujahidin digelar di Yogyakarta. Ustad Abu Bakar
Ba'asyir mundur dan mendirikan jamaah baru. Kedua institusi yang mengusung
syariat Islam itu akan diuji oleh waktu.; Syiah, Ahmadiyah, dan Komunis; Ini
Pembunuhan Karakter

 Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Yogyakarta, Sabtu dan Ahad pekan ini,
kembali jadi saksi sejarah. Sebuah hajatan nasional digelar, dengan tema
''Indonesia Bersyariah Solusi Tepat Salah Urus Negara''. Di
tempat ini, pada 5-7 Agustus 2000, Kongres I Mujahidin digelar.

 Ketika itu, Ustad Abu Bakar Ba'asyir (ABB) hadir dan menyampaikan makalah
''Sistem Kaderisasi Mujahidin dalam Mewujudkan Masyarakat
Islam''. Dalam Kongres III Mujahidin kali ini, sebulan sebelum
dilaksanakan, ABB mundur dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), di tengah
semangatnya yang menggebu-gebu untuk mewujudkan masyarakat dan organisasi secara
Islami.

 Menurut ABB, Majelis Mujahidin, meskipun tujuan perjuangannya sudah Islami,
yakni dakwah dan jihad, sebagai institusi perjuangan Islam masih menerapkan
sistem kepemimpinan yang tidak dikenal dalam ajaran Islam. ''Sejak awal,
saya melihat kekeliruan ini, dan saya sejak awal menolak diangkat menjadi Amir
Mujahidin,'' katanya kepada Gatra.

 Tapi, karena desakan dan demi kemaslahatan umat, akhirnya dia bersedia.
''Itu untuk sementara, sambil mengajak pengurus untuk kembali pada
sistem ajaran Islam, al-jamaah wal imamah,'' ia menandaskan. Tapi
rupanya apa yang dicita-citakan ABB mendapat penolakan dari dalam, baik dari
kalangan ahlul halli wal aqdi maupun dari kalangan tanfidziyah.

 Dalam struktur MMI, ada ahlul halli wal aqdi (AHWA), yang bertindak semacam
majelis syuro, dan tanfidziyah yang menjalankan roda organisasi sehari-hari.
Tanfidziyah bekerja dengan kontrol penuh dari AHWA. ''Tapi rupanya
tanfidziyah berjalan sendiri tanpa mau mendengar nasihat dan saran-saran dari
Ustad Abu,'' kata Fauzan Al-Anshari, Ketua Departemen Data dan Informasi
MMI, yang pada Juni 2007 dipecat dari jabatannya.

 Pemecatan Fauzan itu, menurut Irfan Suryahadi Awwas, karena yang bersangkutan
melanggar kebijakan institusi. ''Dia mengusung ABB for president,
padahal kami tidak pernah membicarakan masalah tersebut,'' tutur Irfan.

 Tahun lalu, Fauzan memang melemparkan wacana ABB for president. ABB sendiri,
meski tidak bersedia, tak sampai memberikan sanksi kepada pengusungnya. Ketika
skorsing dan pemecatan dijatuhkan kepada Fauzan, ABB pun tidak setuju. Tapi
pihak tanfidziyah, yang didukung Ustad Muhammad Thalib, wakil AHWA, bersikukuh
pada pendiriannya. Fauzan tetap dipecat per 30 Juni 2007.

 Dalam perkembangannya, agenda perselisihan terus bertambah. Persoalan pokoknya
adalah ketika ABB mengusung ide al-jamaah wal imamah, sebuah konsep jamaah
dengan kepemimpinan berada pada satu komando, amir. Jika ide ABB ini diwujudkan,
maka tanfidziyah hanya menjadi pelaksana. Amir adalah komando tertinggi dan
wajib ditaati. ''Sekarang yang terjadi terbalik, tanfidziyah menjadi
lembaga superbody,'' kata Fauzan.

 Keluarnya ABB dari MMI diikuti sejumlah pengurus daerah. Kepengurusan Majelis
Mujahidin Lajnah Perwakilan Jakarta, yang dipimpin Haris Amir Falah, membubarkan
diri. Haris secara resmi mundur tapi malah dipecat oleh pihak tanfidziyah. Ketua
Lajnah Jawa Timur, Akhwan, lebih dulu dinonaktifkan. Di beberapa daerah,
kondisinya mulai menghangat. Mereka yang keluar atau dipecat kini berimam kepada
ABB. Oleh ABB, mereka ditampung dalam wadah bertitel Jamaah Ansharu-Tauhid, yang
segera dideklarasikan.

 Bagi sebagian orang, MMI tanpa ABB tidak ada apa-apanya. MMI ya ABB, ABB ya
MMI. ''Perjuangan institusi dalam menegakkan syariah tanpa figur Ustad
Abu hanyalah slogan tanpa makna,'' Haris Amir Falah menegaskan. Tapi
Irfan Suryahadi Awwas menepisnya. ''Dalam tradisi mujahidin, tidak ada
kultus individu,'' kata Irfan 

[wanita-muslimah] Marhaban ya Ramadhan

2008-08-19 Terurut Topik HUMAS YISC






YISC AL AZHAR 
YOUTH ISLAMIC 
STUDY CLUB
 = = 


Bismillahirrahmanir 
rahimCRCM ( Cahaya Ramadhan Cahaya Masjid ) 1429 HYISC (Youth Islamic Study 
Club) Al-Azhar==  ==  ==  ==  
== Assalaamu¢alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh Marhaban Yaa Syahral 
MubaarakMarhaban Yaa Syahrasy Syariifah
Marhaban 
Yaa Syahral Maghfiroh

 

MARHABAN 
YAA RAMADHAAN...

 

 

Hei...hei... 
sebentar lagi bulan suci Ramadhan akan menyapa kita 
Bulan, dimana Allah akan 
melipat gandakan pahala setiap 'amal shalih kita 


Dan... 
Saatnya kita ber-Fastabiqul khairot...
Yuuukkss... Isi Ramadhan kita dengan 
dengan 'amal shalih
Terus... Gimana ??? dimana??? caranya ???


Nah... 
makanya gabung di kegiatan CRCM nanti...
Apaan aja sih kegiatannya ??? pengen 
tahu???

Lihat 
n pantengin nih yah.. list kegitannya 

 
 
Bidang Rohani

Tarhib Ramadhan (Tgl 30-31 
Agustus) 
MABIT (Malam Bina Iman  Taqwa) 
(Setiap Sabtu dan Ahad) 
I¢tikaf 10 Malam Terakhir Ramadhan 

Malam Nuzulul Quran (17 
September) 
BSQ Ramadhan (Setiap Sabtu dan 
Ahad) 
Tarawih Anak (tgl 8-14 
September) 
Pesantren Ramadhan (Say No To 
Drug!!!) (Tgl 6-7 September)
 

Bidang Kajian

Kram On Air (Setiap hari dibulan 
Ramadhan) 
Fordil (Forum Dialog) (Setiap Ahad 
Ramadhan) 
KaBuKi (Kajian Buku Islam) (Setiap 
Ahad Ramadhan) 
OPus (Obrolan Puasa) (Tgl 6, 14, 
 20 September)
 

    

Bidang Sosial

Sahur On The Road (Tgl 6 
September) 
Buka Puasa Bersama di Panti Jompo 
(Tgl 7 September) 
Buka Puasa Bersama Lapaz Tangerang 
(Tgl 13 September) 
Work Shop Sehari Sosialisasi Zakat 
(Tgl 14 September) 
Buka Puasa Bersama Anak Yatim (Tgl 
20 September) 
Buka Puasa Bersama Civitas YISC (Tgl 
21 September) 
Buka Puasa Bersama Rumah Singgah 
(Tgl 27 September) 
Pembagian Sembako (Tgl 28 
September) 
Pengobatan Massal 

 

 

Nahhh... 
kegiatannya banyak n seru-seru kaann...??!!!

Ayoo... 
buruan gabung... 

Isi Ramadhan kita dengan dengan memperbanyak 'amal sholih, menggali 
ilmu, memperbanyak teman, dan... dapat pahala... 

(so pasti doongg!!!)
Siapa tahu Ramadhan kali ini Ramadhan terakhir 
kita

Siapa 
yang bisa menjamin kita masih hidup ditahun depan ???

 

 
Tunggu apa lagi ??? Hubungi :

Hasan Albanna   (0856-91213006) 
(Ketua Panitia CRCM)
Arshiel  (0856-8315619)  (Sekretaris 
CRCM)
Tina (0815-10639177) (PJ Publikasi 
CRCM)Dan buat kamu-kamu yang ingin memberikan support kegiatan ini berupa uang 
atau dana, bisa dikirimkan melalui rekening :4501311442 BCA Cab. Bidakara   
(a/n : Aryani Retno Primandari)
9072658499 Muamalat Cab. Tebet (a/n : Aryani Retno Primandari)
   
wassalamualaikum wa rahmatullahi wa 
barakatuh
HUMAS 
YISC
 
= = = = ===
Sekretariat : 
Komplek Masjid Agung Al Azhar
Jl.Sisingamangaraja 
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp/Fax : 
021-7247444, website: http://www.yisc- alazhar.or.id

 
 
 
 
 
 



  

[Non-text portions of this message have been removed]




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Re: Rumah Makan dilarang berjualan selama Bulan Puasa

2008-08-19 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
justru karena aturan fleksibel itu akibatnya bisa dipermainkan
seperti aturan buat pedagang kaki lima
by default, pedagang kaki lima dilarang berjualan di trotoar
tapi dalam pelaksanaannya ternyata ada PKL yang bisa berjualan di trotoar
petugas pun sebenarnya tahu, tapi membiarkan
bahkan akhirnya mengutip uang keamanan
baru kalau ada operasi, PKL digrebek dan dibersihkan

jadi, kalau ada yang kemudian nggrebek rumah makan yang buka di bulan puasa
kita patut curiga, jangan2 uang keamanan-nya kurang

salam,
--
wikan

On 8/19/08, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Di Indonesia itu semua aturan bisa fleksibel.
  Aturan larangan merokok di tempat umum di DKI kan gak jalan.
  Perda larangan perempuan keluar malam setelah jam 7 di tangerang juga cuma 
 anget2 tahi ayam.
  Mungkin juga nasib SK ini sama.
  Prakteknya bisa diatur; kalo rumah makan gak buka gimana gitu orang2 yg mau 
 berbuka puasa?
  Apa terus2-an singgah di resto hotel yg tentunya tidak tutup.
  Rumah makan minang yg banyak terdapat di pekanbaru memang punya aturan khas 
 setiap bulan puasa.
  Baru buka menjelang berbuka puasa sampai tutup setelah sahur.
  Mungkin semua resto dimaksud seperti itu.


Re: [wanita-muslimah] Re: bicara tentang pelecehan?

2008-08-19 Terurut Topik h.s nurbayanti
Betul, mbak. Itu intinya.
Perspektif atau cara pandang yg perlu diubah.


2008/8/19 L.Meilany [EMAIL PROTECTED]

   Tapi kan katanya kita itu bangsa yg ramah murah senyum, lha pada siapa?
 Kiranya bagi pesantren yg Mia kunjungi yg dianggap gak ramah juga bisa
 membuka diri misalnya saja ngasih tahu ke penduduk sekeliling
 di berdayakan buka usaha persewaan sarong misalnya.
 Ya mungkin petugas pesantren nggak siap sedia sarong, atau mungkin
 pesantren itu jarang dikunjungi orang luar.
 Pesantren aa Gym juga dulu begitu, aa gym promosi lingkungan yg bersih maka
 lingkungan seputar pesantrennya juga
 dikenal bersih rapi jali, rumah2 penduduk juga begitu apalagi ada
 kesempatan jadi penginapan bagi orang2 yg berkunjung ke sana.
 Orang2 yg datang kesana otomatis juga bersikap nggak buang sampah
 sembarangan , rajin mengucap salam meskipun pada yg gak dikenal,
 menata rapijali alaskaki ketika solat di masjid, nggak sembarangan
 jungkirbalik.

 Kalo di Bali kan memang semua ritual keagamaan, jadi obyek wisata. Upacara
 kematian saja bisa mengundang turis.
 Kalo bagi umat Islam, ibadah itu hal yg pribadi, dilakukan di rumah, tengah
 malam ketika malam sepi bukan untuk ditonton.
 Kalo tak salah ingat sewaktu masanya alm Nurcholish Madjid masih aktif;
 masjid Al Azhar, Istiqlal nggak membolehkan masjidnya jadi obyek wisata,
 apalagi untuk turis asing.
 Alasannya non muslim gak tahu etiket masuk masjid.
 Padahal banyak dari mereka yg tujuannya hanya mau melihat-lihat bentuk
 arsitektur masjid bagian dalam.
 Akhirnya kan cuma diluar saja poto2. Kalo di Al Azhar saya pernah lihat
 mereka foto2 dan mendengar tuturan tour leadernya di trotoar,
 diluar masjid.


 Salam,
 l.meilany

 - Original Message -
 From: Wikan Danar Sunindyo
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, August 13, 2008 4:45 PM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: bicara tentang pelecehan?

 kalau saya lihat dari kasusnya mbak mia
 kita ini masih kurang ramah dengan pendatang
 jadi terlalu mengharap bahwa pendatang/turis akan tahu dengan
 sendirinya aturan/adat istiadat setempat meskipun nggak dikasih tahu

 di beberapa tempat seperti di bali juga ada ketentuan untuk memakai
 baju adat kala memasuki pura, tapi bagi yang tidak/belum menggunakan
 bisa meminjam pada petugas di situ
 di malaysia juga ada ketentuan kalau mau masuk masjid, buat perempuan
 pakai baju yang tertutup dan kerudung, dan buat yang belum mengenakan
 bisa pinjam ke petugas
 dan ini berlaku buat semua, orang non muslim pun boleh masuk mesjid
 asal pake baju yang pantas
 makanya ada adegan di James Bond, Michelle Yeoh pake baju kerudung
 waktu di mesjid, terus kerudungnya dibuka gara2 dikejar2 penjahat.
 Michelle Yeoh orang Malaysia tapi non muslim.

 Sebenarnya, kalau dari cerita Mbak Mia juga ada ketentuan semacam itu,
 di mana buat yang nggak bawa sarong bisa pinjam ke petugas. Mestinya
 petugasnya mempersilakan Mbak Mia buat pinjam sarongnya. Habis
 perkara. Nggak usah pakai menghakimi muslim atau non muslim.

 salam,
 --
 wikan

 On 8/13/08, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wpamungk%40centrin.net.id
 wrote:
 
  Poinnya adalah seperti peribahasa minang yg tetap saya ingat :
  'dimano bumi dipijak, langik di jujuang, aia disauak, rantiang dipatah-
 di sinan adat dipakai, lasin dituruik'
  Dimana kita berada hendaklah kita menuruti adat kebiasaan penduduk
 setempat.
  :-)
  Menurut saya pribadi orang minang adalah orang indonesia yg sangat
 bisa-mudah beradaptasi dimanapun
  ia berada. Seumpamanya ada kehidupan di bulan, kayaknya orang indonesia
 suku minang yg pertama duluan pergi bikin
  rumah makan padang :-))
 
  Saya belum pernah ke Aceh, saya gak tahu persis bagaiamana adat itu
 berlaku disana.
  Apakah mungkin orang2 tertentu punya aturan sendiri yg menjadi 'wajib'??
 
  Dimanapun kita berada, nggak usah di Aceh bahkan kalo Mia amati seksama
 di lingkungan kita
  juga berlaku adat- aturan entah yg diundangkan [ ada sanksi hukum] atau
 aturan 'kepantasan' ;
  Atau aturan yg dibuat sepihak, aturan yg ngaret.
  Tapi semuanya sebagai warga negara yg baik nggak ingin ribut2 ya diikuti.
  Di mal2, juga banyak aturan2 'lokal' kalo kita nggak taati ya kemungkinan
 dipermalukan atau diusir.
 
  Di TMP Kalibata dulu waktu zaman orba, jika ziarah nggak
 boleh/dilarang pake sandal/sandal jepit.
  [ lha gimana kalo sandal jepit Bali yg ada mote2nya, nggak dijelasken]
  Sekarang aturannya di ubah, diharuskan memakai sepatu.
  Pengertian sepatu itu bagaimana??? sandal yg ada talinya - sepatu sandal
 gimana?
  Bagi yg setia ziarah ke TMP aturan itu dibaca pokoknya pakai alas kaki [
 sandal juga boleh] apa saja yg penting bukan sandal jepit.
  Mungkin sandal jepit Bali juga boleh asal satpamnya nggak lihat, kalo
 ziarah lebaran yg pake sandal jepit juga mungkin banyak,
  kan pake sepatu baru lecet, tapi satpamnya tutup mata.

 [Non-text portions of this message have been removed]

  



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Ayah-Bunda-Anak

2008-08-19 Terurut Topik Fani Noviyani
Halo,

Saya mengajak anda utk bergabung dalam klub Ayah bunda dan Anak di:
[EMAIL PROTECTED] 

Dalam klub ini kita dapat berdiskusi seputar dunia ayah bunda dan anak mulai 
dari pasangan muda, kesehatan, gizi, makanan sehat, kehamilan, kelahiran, 
penyakit  pengobatannya, kiat/tip sehat, persiapan menjadi ayah dan ibu sampai 
penanganan anak/balita.

Dunia Ayah Bunda dan anak adalah dunia yang susah susah gampang krn itu 
diperlukan pengalaman dan tip tersendiri, dan semua itu bisa didapatkan dengan 
cara berbagi dan berbagi dengan orang lain yang lebih tahu dan berpengalaman. 
Dapatkan semuanya itu dalam klub milis ini.

Gabung, silahkan kirimkan e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED] 

Salam


  
___
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

2008-08-19 Terurut Topik agussyafii
Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Keragaman budaya bangsa Indonesia diungkapkan dengan kalimat Bhinneka
Tunggal Ika yang mengandung arti, meskipun bangsa Indonesia itu
terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya dan bahasa, tetapi pada
hakikatnya bangsa Indonesia itu satu sebagai bangsa. Secara
konsepsional, keragaman budaya itu merupakan asset bangsa, oleh karena
itu perbedaan tidak harus dipersoalkan, sepanjang perbedaan itu dalam
kerangka persatuan. Pancasila sering disebut sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia. Artinya nilai-nilai dari sila-sila Pancasila memang
digali dari khazanah kebudayaan bangsa. Dari itu maka setiap pandangan
hidup warga bangsa dijamin eksistensinya. Setiap warga negara dijamin
oleh Undang-Undang untuk menjalankan agamanya sesuai dengan keyakinan
dan kepercayaannya. Dalam perjalanan bangsa, pandangan Komunismepun
pernah diakomodir dalam poros Nasakom. Hanya karena kesalahan PKI yang
menggunakan kekerasan dalam peristiwa G.30.S lah yang menyebabkan
faham komunis terlarang secara konstitusional di Indonesia.

Data sejarah bangsa menunjukkan bahwa aspirasi Islam sebagai way of
life tak pernah berhenti terlibat dalam pergumulan ideologis, termasuk
dalam proses perumusan UUD 45, dan kesemuanya berjalan sangat wajar
karena mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam. Oleh karena
itu tak bisa dipungkiri bahwa di dalam Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa sebenarnya terkandung butir-butir pandangan hidup Islam.

Berbicara mengenai Islam sebagai pandangan hidup dapat terungkap jika
kita dapat memahami masalah HIDUP yang pada garis besarnya meliputi
tiga permasalahan, yaitu (a) pandangan hidup, (b) Pola Hidup, dan (c)
Etika hidup.

Pandangan Hidup
Ummat manusia sepanjang sejarahnya mencatat banyak ragam pandangan
hidup, baik yang dikenal sebagai filsafat maupun yang dikenal sebagai
ajaran leluhur, maupun yang dikenal sebagai agama/ajaran Tuhan. Dalam
Islam, pandangan hidup itu disebut aqidah (suatu keyakinan yang
mengikat batin manusia). Karena mengikat batin maka aqidah menjadi
pegangan hidup. Aqidah Islam memperkenalkan kepada manusia tentang
Tuhan, tentang alam raya dan tentang makhluk manusia, dimana setiap
individu termasuk di dalamnya.

Semua manusia secara naluriah mengenal dirinya dan alam sekitarnya
sampai kepada alam raya. Secara naluriah manusia juga mengenal Tuhan
(sekalipun dalam berbagai macam persepsi) dan pengenalannya itu saat
menjadi keyakinan, memberikan pandangan hidup tertentu yang
dijadikannya pegangan hidup bagi dirinya. Pandangan hidup yang
diajarkan Islam menjelaskan kepada manusia bahwa ke-HIDUP-an itu
adalah sesuatu yang amat mulia dan amat berharga. Hidup yang
dianugerahkan Allah kepada manusia merupakan modal dasar untuk
memenuhi fungsinya dan menentukan harkat dan martabatnya sendiri.

Oleh karena itu pesan-pesan al Qur'an dan hadis Rasulullah sendiri
memberikan banyak peringatan kepada manusia supaya menggunakan modal
dasar tersebut secermat mungkin dan jangan sekali-kali
menyia-nyiakannya, karena ia sangat terbatas, baik waktunya maupun
ruangnya. Lebih jauh lagi dijelaskan tentang adanya dua jenis
ke-HIDUP-an, yaitu kehidupan manusia di bumi yang sangat terbatas
ruang dan waktunya, dan karena keterbatasannya itu ia tidak bersifat
kekal abadi, namun sifatnya nyata sehingga setiap orang mudah
mengenalnya dan merasakannya.

Pada dasarnya kehidupan ini menyenangkan bagi manusia, karena bumi dan
alam sekitarnya sudah dipersiapkan sedemikian rupa oleh Allah untuk
mendukung kehidupan manusia. Ciri kesenangan inilah kemudian
mendominasi pandangan hidup kebanyakan orang sehingga menjadikan
kesenangan itu sebagai identifikasi dari kehidupan itu sendiri.
Pandangan yang demikian itu direkam dalam surah al Hadid; di mana
digambarkan bahwa yang dianggap kehidupan yang sesungguhnya ialah;
permainan, senda gurau, kemegahan, perlombaan memperkaya diri, dan
memperbanyak keturunan/pendukung (Q/57:20). Hal ini lebih diperjelas
dalam surat Ali `Imran dimana digambarkan bahwa manusia menjadi
tertarik mencintai segala yang menggiurkan, diantaranya;
wanita-wanita, putera-puteri, emas dan perak yang bertumpuk-tumpuk,
kendaraan pilihan, ternak dan sawah ladang. Semua itu adalah
kenyataan-kenyataan yang sudah sangat dikenal oleh semua manusia, dan
sebagian mereka sempat merasakan nikmatnya.

Pada dasarnya hal itu semua tidak pada tempatnya untuk dibenci atau
diremehkan, karena kesemuanya itu adalah sebahagiaan dari nikmat Allah
yang dipersiapkan untuk mendukung kehidupan manusia. Namun
pemanfaatannya harus sesuai dengan petunjuk penggunaannya, dan ini
terkait dengan pola hidup.

Selanjutnya jenis kehidupan lain yang diperkenalkan Islam adalah
kehidupan di alam akhirat yang mutunya lebih tinggi, karena tidak
terbatas dan bersifat kekal abadi. Segala kenikmatan yang ada di dalam
kehidupan akhirat adalah lebih sempurna. Kedua jenis kehidupan
tersebut itu bukan berdiri sendiri-sendiri, tetapi yang kedua
merupakan kelanjutan dan 

Re: [wanita-muslimah] Re: bicara tentang pelecehan?

2008-08-19 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
Mbak Mei
kalau dalam Islam bukannya ada ibadah yang sifatnya mahdhoh dan ghoiru mahdhoh?
kalau kayak sholat tahajud gitu emang sifatnya pribadi dilakukan malam2
tapi ada kan aspek yang menarik, misalnya kayak MTQ, lomba membaca al
quran, menulis kaligrafi gitu menarik juga buat orang non-muslim
bisa juga dipake buat sarana dakwah untuk menunjukkan keindahan islam
kalau orang non musli dianggap nggak tahu etiket
itu saatnya buat kita menunjukkan etiket masuk mesjid
kasih tahu sama bule2 itu, mas/mbak ... kalau mau masuk mesjid tolong
alas kakinya dibuka
kalau bajunya masih kurang sopan, dipinjamin baju yang tertutup
dikasih guide untuk menunjukkan sejarah
pasti menarik deh ... siapa tahu bisa jadi jalan hidayah buat orang2
non muslim buat masuk islam
kan jadi berpahala tuh

wassalam,
--
wikan

On 8/19/08, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kalo di Bali kan memang semua ritual keagamaan, jadi obyek wisata. Upacara 
 kematian saja bisa mengundang turis.
  Kalo bagi umat Islam, ibadah itu hal yg pribadi, dilakukan di rumah, tengah 
 malam ketika malam sepi bukan untuk ditonton.
  Kalo tak salah ingat sewaktu masanya alm Nurcholish Madjid masih aktif; 
 masjid Al Azhar, Istiqlal nggak membolehkan masjidnya jadi obyek wisata, 
 apalagi untuk turis asing.
  Alasannya non muslim gak tahu etiket masuk masjid.
  Padahal banyak dari mereka yg tujuannya hanya mau melihat-lihat bentuk 
 arsitektur masjid bagian dalam.
  Akhirnya kan cuma diluar saja poto2. Kalo di Al Azhar saya pernah lihat 
 mereka foto2 dan mendengar tuturan tour leadernya di trotoar,
  diluar masjid.


[wanita-muslimah] [resensi] Parlemen Undercover

2008-08-19 Terurut Topik akmal n. basral
Friday, August 15, 2008



Anggota Dewan (Memang) Sontoloyo!



Oleh:  Yayat R. Cipasang, Direktur Eksekutif Institute for Press and Cultural 
Studies (IPCS), Depok, Jawa Barat.



Judul Buku: Parlemen Undercover (Kisah-kisah Sontoloyo Wakil Rakyat Negeri 
Indosiasat)
Penulis: Abu Semar
Penyunting dan Kata Pengantar: Akmal Nasery Basral 
Penerbit: Ufuk Press
Cetakan: Pertama, Agustus 2008
Tebal: xvii+251 halaman

 
ANDA
masih ingat kasus anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Max Moein yang
diduga terlibat mesum dengan sekretaris pribadinya, Desi Fridiyanti.

Belakangan
Desi yang mengaku sudah tidak perawan lagi ini dipecat Max. Desi
melalui LBH pembela kaum perempuan meminta pertanggungjawaban anggota
DPR yang sebelumnya lebih dikenal berkarier dalam dunia periklanan ini.

Foto
Max juga beredar di internet tengah memeluk seorang perempuan tanpa
baju. Dalam foto lain, Max tengah tidur pulas kelelahan dan di
sampingnya seorang perempuan telentang sambil berpaling ke arah Max.

Untuk
menguji dua foto tersebut, Badan Kehormatan (BK) DPR dengan tujuan
mencari kebenaran meminta pendapat ahli telematika Roy Suryo dan
kedua foto panas tersebut diuji di Laboratorium Institut Teknologi
Bandung (ITB).

Hasilnya? Hanya anggota BK DPR yang tahu.

Tapi
daripada Anda meminta anggota BK untuk segera mengumumkan keputusan
final atas perilaku anggota Dewan yang memang masuk kategori brengsek
tersebut, saya sarankan Anda mendingan membaca buku kumpulan cerita
atau sketsa berjudul Parlemen Undercover (Kisah-kisah Sontoloyo Wakil Rakyat 
Negeri Indosiasat).
 
Buku
ini ditulis Abu Semar, sebuah nama yang memang tidak wajar. Anda pasti
sudah menebak bahwa nama tersebut adalah tiruan, palsu alias nama
samaran. 

Memang benar, kendati dalam buku tersebut tidak secara eksplisit disebutkan 
identitasnya.

Kabarnya, penulis buku ini sejatinya adalah anggota DPR dari Fraksi Partai 
Keadilan Sejahtera (PKS). Kebenarannya, wallahu alam bishawab! Hanya penerbit 
buku ini yang tahu.

Membaca buku inside story setebal 251 halaman ini Anda akan disuguhi 33 
perilaku sontoloyo anggota DPR, termasuk urusan syahwat dan berahi anggota 
Dewan.

Dalam tulisan berjudul Sekretaris Selembar Benang pembaca akan paham empat 
kriteria sekretaris yang dipilih anggota DPR.

Pertama, sekretaris senior. Sekretaris ini memiliki profesionalitas dan 
memiliki jam terbang yang tinggi.

Kedua, sekretaris atas hasil persaudaraan (KKN). Sang sekretaris berasal dari 
keluarga atau kerabat. Ketiga, sekretaris junior. 

Sekretaris kategori ini pengalaman tidak diutamakan yang penting kegesitannya.

Nah yang keempat,
adalah sekretaris gitar spanyol atau apalah namanya. Sekretaris inilah
yang melahirkan korban-korban seperti kasus yang menimpa Desi. 

Apalagi
anggota Dewan ini memiliki kewenangan untuk mengangkat dan
memberhentikan sekretaris pribadi kapanpun dan sesukanya. Bila sang
sekretaris kinerjanya buruk atau tidak memuaskan dalam arti positif dan
negatif, maka anggota Dewan dengan sangat mudah dapat memecatnya. Easy come, 
easy go!

Masih dalam tulisan berjudul Sekretaris Selembar Benang diceritakan pula 
seorang office boy
(OB) bernama Yoben—tentu nama samaran—menemukan karet yang lengket
menempel dalam tong sampah seorang anggota Dewan. Karet tersebut
ternyata sebuah kondom bekas pakai!
 
Selain masalah syahwat,
bagian cerita yang lucu juga dikemas sangat menggelitik. Dalam tulisan
berjudul Toilet Kafir diceritakan perilaku lucu sekaligus menggelikan
seorang anggota DPR bernama Kiai Badruzzaman dari pemilihan Jawa Timur
(kemungkinan kuat dari PKB) dan anggota Komisi Energi.
 
Sang
kiai digambarkan dari kampung, ceplas-ceplos, lugu dan tentu saja doyan
humor khas kiai NU. Suatu hari digelar rapat informal dengan lembaga
migas di Hotel Muliana (Hotel Mulia).

Di tengah-tengah rapat, kiai tersebut kebelet kencing karena AC (air 
conditioner) yang sangat dingin. Ia pun menuju rest room. Resleting pun segera 
dibuka karena urine sudah numpuk hingga ke ujung alat vitalnya.

Namun
setelah kencing, sang kiai kesulitan mencari air pembasuh burung-nya.
Ia kemudian bergeser ke toilet sebelahnya untuk berikhtiar mencari air
dengan menekan apapun yang menonjol. Tetap saja air tak ada yang
keluar. Begitu terus berulang dan bergeser hingga ke toliet yang paling
ujung, tetap nihil.

Saking kesalnya sang kiai berteriak sangat keras. Dasar toilet kafir! sambil 
memasukkan burungnya ke dalam celana.

Tentu saja teriakan sang kiai tersebut membuat kaget orang lain yang berada di 
rest room. Mereka akhirnya paham apa yang menjadi sumber kejengkelan sang kiai 
udik tersebut.

Rupanya
sang kiai tersebut tidak tahu bahwa toilet di hotel berbintang itu
bekerja dengan sistem sensor. Artinya, toilet baru mengeluarkan air
setelah pemakainya menjauh.

Dan benar saja, saat kiai tersebut
menjauh, toilet menggelontorkan air dengan suara gemuruh. Pak kiai
menolah dan kembali berteriak kesal, Masya Allah, ana udah dia baru
kerluar, bener-bener kafir!
Tentu saja gerutuan sang kiai tersebut