Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Mengapa Pria Selingkuh? (to mb wikan)
emang kalau di pkir pikir kita ini masuk ke dunia yg kebalik. aneh aja,.. ketika hari independence day salah satu tv menyiarkan infotainment ttg produser dan sutradara film ML yg film nya menjadi kontroversial. ketika di tanya ttg arti kemerdekaan dia bilang negeri ini belum merdeka kalau orang2 masih belum bisa merdeka berekspresi. gue aneh aja sama si wilis ini dan beberapa sutradara yg filmnya jadi kontroversial ini. mereka mengatas nama kan arti kata merdeka. begitu picik nya arti kata merdeka bagi produser yg berperawakan kurus ini. bila ada orang yg berekspresikan dirinya setelah menonton film nya dgn melakukan sesuatu yg bertentangan spt memperkosa itu artinya merdeka?? namun ada inti perkataannya yg jadi perhatian gue,.. dia bilang gue hanya ingin tau aja berapa banyak saih orang2 yg munafik di negeri ini,..gak usah muna lah,... gue ingin tau aja berapa banyak orang yg munafik dgn org yg gak... lucunya arti munafik itu apa? dan siapa yg muna?? kalau bicara muna,.. semua orang normal pasti lah punya rasa suka terhadap sesuatu yg menarik.karna setiap insan mempunyai keinginan. , tapi manusia punya norma2 yg harus di pegang,..artinya mentang2 semua orang butuh duit lalu semua bebas untuk korupsi lalu yg gak korupsi di sebut jangan muna lah,..lo kan butuh duit juga? begitu juga dgn sex. ini kan rancu. dgn mengatas namakan munafik mereka mencoba membodohi orang2 menjadi bodoh,... kedua siapa sih yg muna??? dia atau sapa?? bukannya dia yg mengatas nama kan sex untuk mencari duit? (segala sesuatu yg berkaitan dgn atribut selangkangan di dunia ini pasti laku) semua orang tau, untuk mencari ketenaran, uang danmempermudah segala sesuatunya itu ya dgn uang atau dgn SEX!!! Jadi siapa yg munafik?? mengatas namakan sex untuk sesuatu yg di jual?? siapa dan apa yg munafik?? sayang kita jarang berpendapat spt ini, dunia khususnya negeri kta terlalu mudah di bodohi. mudah di plintir untuk sesuatu yg mereka setir sendri. Ingin spt nya memberi pencerahan pada orang2 spt ini,... sudah lahgh gak usah di bodohi atas nama sex,.. berapa banyak artis yg menjual tubuh nya meliuk2 di panggung atas nama jgn muna. apa mereka laku tanpa tubuh nya spt itu?? berapa kasus juga para anggota dewan kita yg meloloskan sesuatu dgn diplomasinya seorang cewe?? ( contoh kasus al Amin dgn icon carikan lah yg seperti putih2 itu lah,..) berapa banyak juga yg jatuh dari kedudukannya (yg terbaru yg heboh di amrik mantan senator yg juga dari kubu parti demokrat yg kalah menjadi kandidat calon presiden jhon deward yg mengaku selingkuh yg menghebohkan masyarakat US dgn koment dan caci makian dari masyarakat _sumber VOA ) so siapa yg muna?? negeri ini terlalu banyak yg hitam di buat putih yg putih di buat hitam. lalu ada dimana anda?? kalau anda tidak menjawab setidaknya pd hati nurani anda yg terdalam aku bertanya,.. (berdasarkan ungkapan si wilis ingin mengetahui-mungkin polling maksudnya- berapa banyak yg munafik di negeri ini) --- On Mon, 8/18/08, Donnie [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Donnie [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Mengapa Pria Selingkuh? (to mb wikan) To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Monday, August 18, 2008, 12:13 AM Sori mbak, Saya juga sama-sama bodoh.. :D Tau gitu juga karena dulu tv kita banyak membuat acara sekitar kehidupan malam. reportasenya kan ada yang sekitar mereka yang suka swinger dan lain sebagainya.. jadi jangan dianggap sex expert lah.. :D Setahu saya sih.. dari sumber2 itu juga (mass media maksudnya).. open marriage bukan berarti berhubungan secara hati-kehati.. lebih pada mereka masih oke2 saja apabila suatu saat pasangan mereka berhubungan sex dengan orang lain lho.. bukan jatuh cinta pada orang lain. kalau pasangan swinger sih.. mereka justru bertukar pasangan masing2. Pada klub swinger, kode etik nya adalah mereka harus bawa pasangannya yang resmi malah. tentang hipersex, agak sulit juga mendefinisikan setahu saya, kalo partnernya sama2 okay dengan kegiatan sex intensitas tinggi katanya sih bukan tergolong hyper :D kalau yang sex addict ini kata mbak wiki: [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Kronologi 25 Frames Membuat Iklan SB - Suster Apung - Was: Re: Suster Apung Merasa Ditipu Soetrisno Bachir
[reply dari milis lain - topik yang sama] Quote: .. Suster Hj. Andi Rabiah berada di Bali dari tanggal 12-15 Juli untuk pengambilan gambar. Selama masa shooting 2 hari, tentu saja kami memperkenalkan klien kami, Bapak Soetrisno Bachir kepada Suster Hj. Andi Rabiah. Malahan di beberapa adegan, keduanya tampak berdiri bersebelahan dan beberapa kali terlibat pembicaraan. Dengan latar belakang di atas, saya merasa bahwa apa yang menjadi polemik di sini lebih kepada aspek 'non teknis' dan cenderung mengarah kepada aspek politis, kata Ipang Wahid.*(asy/asy)* .. Pertanyaan selanjutnya, apa betul 'Suster Apung' tidak kenal/tahu sama sekali soal iklan ini? Termasuk 'kegusaran' beliau disebut sebagai pendukung PAN? :-) Atau jangan (musti diverifikasi lagi), ada pihak lain yang menunggangi, apalagi Hj. Andi Rabiah ini (mengaku) awam politik. Sudahkah media massa yang mengangkat hal ini (keluhan Suster Apung) memberi porsi yang sepadan untuk kronologis/sanggahan di bawah? Atau prinsipnya, hajar aja dulu.. yang penting nama baik si-x dirusak dulu - di jam yang banyak ditonton orang/ pemirsa durasinya lumayan/lebih lama.. urusan hak jawab/pembelaan belakangan.. kalau dipake ya ala kadarnya (mis: di waktu malam - yang lebih sepi penonton, dan durasinya singkat saja).. :-| CMIIW.. Wassalam, Irwan.K -- Pesan terusan -- Dari: Marsudi W.Kisworo, Executive Director Tanggal: 17 Agustus 2008 00:16 Subjek: Re: [PAN] Kronologi 25 Frames Membuat Iklan SB - Suster Apung Nah, dengan demikian teman2 bisa mengnalisa sendiri ada apa di balik kehebohan ini kan? Selama shooting di Bali, Suster Andi Rabiah banyak berdiskusi dengan SB, bahkan soal PAN. Demikian juga dengan anggota Tim lainnya yang banyak mengenakan jaket atau kaos PAN. Jadi ajaib kalau dia berkata tidak tahu SB bahwa adalah Ketua Umum PAN. Suster tsb juga melihat storyboard iklan yang bahkan pada awalnya ada atribut2 PAN dan ada kata2 Soetrisno Bachir, Ketua Umum DPP PAN seperti versi iklan Mei (Kebangkitan Nasional) dulu, tetapi akhirnya pada final draft dihilangkan dan semua atribut PAN dihilangkan karena ini bukan iklan partai. Jadi logikanya Suster Rabiah mestinya tahu persis iklan apa yang akan dibuat. Yang menarik adalah peran Andi Arfan, yang banyak membantu pada awalnya. Dan sebagai orang media Andi Arfan tahu persis apa yang mau dibuat. Tetapi anehnya justru dialah yang kemudian mendampingi Suster Rabiah waktu ngomong ke berbagai media memprotes iklan tsb. Jadi apa dan siapakah dia? Di balik itu, ada info yang sangat dapat dipercaya, bahwa salah seorang pimpinan partai yang jadi pejabat penguasa negeri inilah yang marah kepada anak buahnya karena partainyalah yang telah menyumbang perahu, tetapi Suster dan perahunya munculnya justru di iklan SB. Jadi jelas sekali nuansa politickingnya. Salam Marsudi Susanto AJIE wrote: Sabtu, 16/08/2008 00:14 WIB Kronologi 25 Frames Membuat Iklan SB - Suster Apung *Arifin Asydhad http://arifin.blogdetik.com/* - detikNews *(Foto: Indra S/dok. detikcom) * http://ad.detik.com/link/peristiwa/prs-zyrex012008.ad *Jakarta* - Rumah Produksi 25 Frames yang membuat seri iklan Soetrisno Bachir telah membantah menipu Suster Hj Rabiah - lebih dikenal dengan Suster Apung -. Untuk menjelaskan kepada publik, 25 Frames memaparkan kronologi proses pembuatan iklan tersebut sebenarnya. Dalam rilis yang diterima *detikcom*, Jumat (15/8/2008), Ipang Wahid, Konsultan Komunikasi PT Fastcomm / Sutradara Iklan 25 Frames Productions membagi dalam dua latar belakang, yaitu latar belakang aspek legal dan latar belakang proses pengerjaan. Dalam penjelasannya, Ipang Wahid, yang merupakan konsultan komunikasi Soetrisno Bachir, menjelaskan bahwa awalnya pihaknya bisa menghubungi suster Hj Andi Rabiah, setelah mengontak mantan produser Metro TV. Oleh produser tersebut, pihaknya disarankan mengontak Sdr. Andi Arfan. Untuk diketahui, Andi Arfan merupakan orang yang menemani Hj Rabiah dalam jumpa pers di Makassar Jumat siang. Dari Andi Arfan, 25 Frames mendapat nomor kontak Hj Rabiah. Dan saat mengontak, pihak Rumah Produksi 25 Frames sudah dengan jelas mengatakan tujuan menghubungi suster Hj. Andi Rabiah adalah untuk dilibatkan dalam iklan TV 'Personal Branding Soetrisno Bachir'. Berikut penjelasan 25 Frames selengkapnya: * Latar belakang Aspek Legal* Dalam membuat iklan televisi, Rumah Produksi 25 Frames memiliki 'Talent Release Form' sebagai prosedur operasional standar dalam bekerja sama dengan pemain (talent). Dalam formulir tersebut tertulis pernyataan dari pemain (talent) yang bersangkutan untuk terlibat dalam sebuah kegiatan produksi pembuatan iklan TV dengan detail waktu, honor, kontrak, dan lain-lain. Prosedur inilah yang telah diterapkan untuk ratusan atau bahkan ribuan iklan-iklan yang diproduksi Rumah Produksi 25 Frames selama ini. Di samping form tersebut kamipun selalu menunjukkan jalan cerita (story board) kepada para calon pemain. Begitupun dalam pembuatan iklan Soetrisno Bachir (SB Kemerdekaan versi
Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Mengapa Pria Selingkuh? (to mb wikan)
Mas wikan, Memang benar... maunya diarahkan ke arah situ. Pertanyaan selanjutnya dari deskripsi yg saya kemukakan adalah: bagaimana mereka melakukan itu? Lewat hukum dan kebijakan tentunya! hehehe... Dan ini menimbulkan pertanyaan lanjutannya lagi: bagaimana membuat hukum yang bisa mengtransformasikan masyarakat ke arah itu? hehehe.. Sekarang ini kan lagi trend ngebahas soal perda syariat. Praktek dan permasalahannya sih sering kita lihat dari berbagai perda atau qanun di Aceh. Tapi menurut saya, ada beberapa aspek yang masih belum tergali. Kebanyakan yg digali sih soal perbedaan interpretasi ketentuan2 agama. Sayangnya, wacana ttg perspektif yg digunakan utk analisanya dan tawaran alternatif solusinya yg belum terlihat. Rata2 masih berupa kritik thd perda2 itu saja... ngebahas dampak2nya... kalau ttg ini sih banyak. Wacananya masih sebatas itu. Itu yg saya lihat sih. Mungkin ada teman2 yg bisa kasih perspektif lain ttg hal ini? 2008/8/19 Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] Mbak Henny, di barat tuh bukan dibiarkan hidup berdampingan begitu saja lho tapi diatur berdasar undang2 yang ketat, agar pihak yang tidak berkepentingan tidak bisa mengakses konten yang berbahaya misal majalah porno dibatasi hanya untuk umur 17 atau 21 tahun tempatnya juga tidak terbuka tapi disimpan buat beli harus punya ID atau credit card dan gak sembarangan kalau di kita, jangankan majalah porno buat nonton film saja terlalu gampang diakses untuk anak2 kecil lha film batman yang harusnya buat orang dewasa malah dipake tontonan anak2 dikira batman film buat anak2 ini yang salah dan kebablasan di barat kebebasan itu bukan berarti bebas semau-maunya tapi melalui undang2 dan peraturan salam, -- wikan On 8/19/08, h.s nurbayanti [EMAIL PROTECTED] nurbayanti%40gmail.com wrote: Alternatif yg ditawarkan sekarang adalah model komunitas spt barat ini, yaitu dimana tiap2 komunitas dibiarkan hidup berdampingan dan membiarkan orang memilih dng kesadarannya sendiri. Tapi apakah benar asumsi ini akan terjadi? masyarakat lebih dewasa dalam memilih dan bukannya mengstimulasi mereka? Di sisi lain, ada alternatif lain yg ditawarkan... nge-banned semua aktivitas itu... maunya kaya di negara Arab tapi ternyata tidak bisa, karena perlawanan terhadap alternatif ini juga berjalan. Lalu saya ingat kata seseorang, kita harus melebarkan pilihan2 kita... cuma saya masih bingung alternatif apa selain dua tadi ya? karena dua2nya gak sreg [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Akad Nikah Langka: Naib dan Saksi Perempuan
Peristiwa langka terjadi di India. Pernikahan dua sejoli adalah hal biasa, yang langka perhelatan akad nikahnya, yang biasanya dipimpin naib atau modin atau petugas KUA laki-laki, dipimpin oleh seorang perempuan. Saksi-saksinya 4 orang perempuan. Satu-satunya laki-laki yang terlibat adalah mempelai laki-laki. Hal ini mengundang kecaman dari kalangan ulama tradisional: Lelucon, kata Pesantren Darul Ulum yang ternama. Tidak sah, kata the Lucknow Idgah Committee Mempelai perempuan adalah seorang aktivis organisasi advokasi hak-hak muslimah, the Indian Muslim Women's Movement. Sebelumnya aktivis Amber Shista dan organisasinya membuat berbagai terobosan untuk pemberdayaan perempuan di India - mendirikan the All India Muslim Women Personal Law Board, sebagai jawaban atas ketidakpuasan dan bias gender fatwa-fatwa dari lembaga mapan the All India Muslim Personal Law Board (Personal Laws sepadan dengan UU Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam di Indonesia yang mengatur nikah, cerai, rujuk dan waris) - menyebarkan pamflet petunjuk pembuatan perjanjian nikah yang melindungi hak-hak perempuan seperti pencantuman klausa menolak poligami, hak-hak atas mahar, nafkah dan warisan. - menyelenggarakan salat berjamaah dengan imam perempuan selamat menyimak. salam, DWS http://www.guardian.co.uk/world/feedarticle/7733432 Women-led Muslim wedding sparks debate in India * AP foreign * , Monday August 18 2008 By BISWAJEET BANERJEE Associated Press Writer LUCKNOW, India (AP) - A Muslim marriage in northern India officiated by women has sparked an angry debate, with one of the most influential Islamic seminaries in South Asia calling it an affront to the religion. Naish Hasan, the 28-year-old bride and a women's rights activist, and Imran Ali, the 41-year-old groom, were married last week in a ceremony that is believed to be the first of its kind in India. Muslim marriages are traditionally officiated by a man, often a local community leader. The signing of the wedding contract is also witnessed by four Muslim males, two each for the bride and groom. But the marriage last Wednesday in the northern city of Lucknow was presided over by a woman and all the witnesses were female. The only man involved in the wedding was Ali. Women's rights activists have greeted the marriage as a symbolic step forward for Muslim women, but the ceremony sparked a firestorm of criticism from conservative Islamic institutions, especially the Dar-ul-Uloom seminary in northern India. The seminary is an intellectual hub for South Asian Muslims. Many of its theologians have publicly denounced terrorism but their work has nonetheless provided the intellectual underpinning for some of the most radical and violent Islamic movements in the region, such as the Taliban in Afghanistan. An official at Dar-ul-Uloom, Ahmad Khizar Shah Masudi, called the marriage a ``cruel joke on (Islamic) laws.'' Another Muslim group, the Lucknow Idgah Committee, has said the marriage is invalid under Islamic law. Hasan, the bride, works for Bharatiya Muslim Mahila Aandolan, or the Indian Muslim Women's Movement, a rights group that seeks a greater role for women in Indian Muslim society. Hasan brushed off the criticism. ``I do not care. Islam says there cannot be anyone between Allah and his disciple. How come these clergymen are interfering in our matter?'' she said Thursday. India, a predominantly Hindu country with a sizable Muslim minority, allows marriage, divorce and inheritance matters to be determined by religious laws, and the couple's unorthodox ceremony was approved by the All India Muslim Personal Law Board, which sets the rules on Muslim religious matters. But Maulana Khalid Rashid Firangimahali of the board said, ``I won't ask anyone to go for this kind of marriage.'' Muslim religious leaders have for decades closely guarded the powers accorded them under the so-called personal laws and have resisted any attempts to dilute their authority. But a small group of liberal Muslims in India have made several attempts in recent years to challenge traditional male dominance within the religion. In 2005, a group of Muslim women established the All India Muslim Women Personal Law Board, saying that the All India Muslim Personal Law Board wasn't doing enough to protect women's rights. Earlier this year, the group's leader, Shaista Amber, led a group of women in prayer at a major mosque in Lucknow, breaking with tradition, which does not allow men and women to pray together.
[wanita-muslimah] Re: [mediacare] MUI Banten Dukung Wacana Fatwa Haram Rokok
- Original Message - From: teddy sunardi Sent: Tuesday, August 19, 2008 10:35 PM Subject: [mediacare] MUI Banten Dukung Wacana Fatwa Haram Rokok http://www.antara.co.id/arc/2008/8/19/mui-banten-dukung-wacana-fatwa-haram-rokok/ MUI Banten Dukung Wacana Fatwa Haram Rokok Serang (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten, KH Wahab Afif, mengatakan, pihaknya mendukung wacana fatwa haram rokok karena banyak mendatangkan mudharat dibandingkan manfaatnya. Oleh karena itu, kami mendesak MUI Pusat agar segera mengeluarkan keputusan fatwa haram rokok itu, kata Ketua MUI Banten KH Wahab Afif di Serang, Selasa. Wahab Afif mengutip salah satu hadis yaitu jika mudharatnya banyak, tetapi manfaat tidak ada maka hal itu hukumnya haram. Menurut dia, dari segi kesehatan, perokok akan mudah terserang berbagai penyakit, seperti paru-paru, jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan kanker, bahkan di Indonesia sangat tinggi angka kematian yang disebabkan rokok. Selain itu, rokok juga bisa mengundang kriminalitas bagi perokok yang belum memiliki pekerjaan tetap. Kasus ini banyak menimpa orang perokok, katanya. Dia mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengkaji tentang wacana fatwa haram rokok. Pengkajian ini dimaksud, kata dia, agar masyarakat bisa mengetahui dampak semakin buruknya yang ditimbulkan perokok. Apalagi, banyak anak-anak usia SMP dan SMA sudah kecanduan rokok. Sementara Ketua Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Wasilatul Falah, Rangkasbitung, KH Ahmad Rifai, menjelaskan, wacana fatwa haram rokok mengundang kontroversi sehingga perlu adanya pengkajian yang mendalam. Sebab, saat ini hukum rokok masih dinyatakan makruh karena tidak tersirat di dalam Al-Quran. Yang ada hanya khomar atau minuman keras yang dinyatakan haram, katanya.(*) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: bicara tentang pelecehan?
Tapi kan katanya kita itu bangsa yg ramah murah senyum, lha pada siapa? Kiranya bagi pesantren yg Mia kunjungi yg dianggap gak ramah juga bisa membuka diri misalnya saja ngasih tahu ke penduduk sekeliling di berdayakan buka usaha persewaan sarong misalnya. Ya mungkin petugas pesantren nggak siap sedia sarong, atau mungkin pesantren itu jarang dikunjungi orang luar. Pesantren aa Gym juga dulu begitu, aa gym promosi lingkungan yg bersih maka lingkungan seputar pesantrennya juga dikenal bersih rapi jali, rumah2 penduduk juga begitu apalagi ada kesempatan jadi penginapan bagi orang2 yg berkunjung ke sana. Orang2 yg datang kesana otomatis juga bersikap nggak buang sampah sembarangan , rajin mengucap salam meskipun pada yg gak dikenal, menata rapijali alaskaki ketika solat di masjid, nggak sembarangan jungkirbalik. Kalo di Bali kan memang semua ritual keagamaan, jadi obyek wisata. Upacara kematian saja bisa mengundang turis. Kalo bagi umat Islam, ibadah itu hal yg pribadi, dilakukan di rumah, tengah malam ketika malam sepi bukan untuk ditonton. Kalo tak salah ingat sewaktu masanya alm Nurcholish Madjid masih aktif; masjid Al Azhar, Istiqlal nggak membolehkan masjidnya jadi obyek wisata, apalagi untuk turis asing. Alasannya non muslim gak tahu etiket masuk masjid. Padahal banyak dari mereka yg tujuannya hanya mau melihat-lihat bentuk arsitektur masjid bagian dalam. Akhirnya kan cuma diluar saja poto2. Kalo di Al Azhar saya pernah lihat mereka foto2 dan mendengar tuturan tour leadernya di trotoar, diluar masjid. Salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, August 13, 2008 4:45 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: bicara tentang pelecehan? kalau saya lihat dari kasusnya mbak mia kita ini masih kurang ramah dengan pendatang jadi terlalu mengharap bahwa pendatang/turis akan tahu dengan sendirinya aturan/adat istiadat setempat meskipun nggak dikasih tahu di beberapa tempat seperti di bali juga ada ketentuan untuk memakai baju adat kala memasuki pura, tapi bagi yang tidak/belum menggunakan bisa meminjam pada petugas di situ di malaysia juga ada ketentuan kalau mau masuk masjid, buat perempuan pakai baju yang tertutup dan kerudung, dan buat yang belum mengenakan bisa pinjam ke petugas dan ini berlaku buat semua, orang non muslim pun boleh masuk mesjid asal pake baju yang pantas makanya ada adegan di James Bond, Michelle Yeoh pake baju kerudung waktu di mesjid, terus kerudungnya dibuka gara2 dikejar2 penjahat. Michelle Yeoh orang Malaysia tapi non muslim. Sebenarnya, kalau dari cerita Mbak Mia juga ada ketentuan semacam itu, di mana buat yang nggak bawa sarong bisa pinjam ke petugas. Mestinya petugasnya mempersilakan Mbak Mia buat pinjam sarongnya. Habis perkara. Nggak usah pakai menghakimi muslim atau non muslim. salam, -- wikan On 8/13/08, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Poinnya adalah seperti peribahasa minang yg tetap saya ingat : 'dimano bumi dipijak, langik di jujuang, aia disauak, rantiang dipatah- di sinan adat dipakai, lasin dituruik' Dimana kita berada hendaklah kita menuruti adat kebiasaan penduduk setempat. :-) Menurut saya pribadi orang minang adalah orang indonesia yg sangat bisa-mudah beradaptasi dimanapun ia berada. Seumpamanya ada kehidupan di bulan, kayaknya orang indonesia suku minang yg pertama duluan pergi bikin rumah makan padang :-)) Saya belum pernah ke Aceh, saya gak tahu persis bagaiamana adat itu berlaku disana. Apakah mungkin orang2 tertentu punya aturan sendiri yg menjadi 'wajib'?? Dimanapun kita berada, nggak usah di Aceh bahkan kalo Mia amati seksama di lingkungan kita juga berlaku adat- aturan entah yg diundangkan [ ada sanksi hukum] atau aturan 'kepantasan' ; Atau aturan yg dibuat sepihak, aturan yg ngaret. Tapi semuanya sebagai warga negara yg baik nggak ingin ribut2 ya diikuti. Di mal2, juga banyak aturan2 'lokal' kalo kita nggak taati ya kemungkinan dipermalukan atau diusir. Di TMP Kalibata dulu waktu zaman orba, jika ziarah nggak boleh/dilarang pake sandal/sandal jepit. [ lha gimana kalo sandal jepit Bali yg ada mote2nya, nggak dijelasken] Sekarang aturannya di ubah, diharuskan memakai sepatu. Pengertian sepatu itu bagaimana??? sandal yg ada talinya - sepatu sandal gimana? Bagi yg setia ziarah ke TMP aturan itu dibaca pokoknya pakai alas kaki [ sandal juga boleh] apa saja yg penting bukan sandal jepit. Mungkin sandal jepit Bali juga boleh asal satpamnya nggak lihat, kalo ziarah lebaran yg pake sandal jepit juga mungkin banyak, kan pake sepatu baru lecet, tapi satpamnya tutup mata. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Warga Tak Pasang Bendera, Honor RT/RW Dipotong
Dimasa sekarang setiap warganegara punya kebebasan apakah mau pasang bendera atau tidak pasang. Di kompleks saya tinggal tidak ada kewajiban pasang bendera, mau pasang terserah gak pasang juga gak pa-pa. Kalo zaman Orba dulu pasang bendera 17-an harus disiplin; 3 hari sebelum 17 sampai 3 hari setelah 17 agt. Hari Kesaktian Pancasila juga pasang bendera, 30- September juga pasang setengah tiang. Kalo gak pasang bendera bisa dianggap subversif. Salam, l.meilany - Original Message - From: monyongsexy To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, August 18, 2008 1:10 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Warga Tak Pasang Bendera, Honor RT/RW Dipotong Aku baru pasang bendera tgl 17 pagi jam 6.30 gara2 gak punya tiang, ya terpaksa pake pipa paralon kira2 cuman 1,5 meter panjangnya. tapi ikut upacara, karena kerja ikut tentara. kalau gak upacara ditembak :) makanya malam tgl 16 gak bisa ikut begadang karena takut kesiangan paginya. Gile.. ngapain upacara baca pidato Gubernur yah.. Inspektur upacara gak kreatif sama sekali... tolol. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=43171ik=3 Warga Tak Pasang Bendera, Honor RT/RW Dipotong Kamis 14 Agustus 2008, Jam: 19:53:00 JAKARTA (Pos Kota) - Pelaksana harian (Plh) Walikota Jakarta Selatan. Budiman Simarmata, meminta semua pengurus RT dan RW seluruh kelurahan memberikan surat pemberitahuan maupun instruksi agar warga, perkantoran, tempat usaha dan lainnya memasang bendera. Kalau perlu ada sanksi ke pengurus yang bersangkutan untuk honornya dipotong. Sanksi tegas memang tak ada tapi sanksi moral kalau perlu dilakukan bila masih ada gedung perkantoran atau tempat usaha serta warga yang tak memasang bendera menyambut HUT ke 63 Kemerdekaan RI, kata Budiman, didampingi Kabag Humas Ahmad Sotar Harahap, Kamis (14/8). Saksi moral mungkin yang lebih tepat jika tepat tanggal 17 Agusutus 2008 mendatang masih ada gedung perkantoran, tempat usaha atau restoran yang tak memasang bendera. Kalau perlu semua lurah mengingatkan seluruh pengurus RT dan RW agar warganya memasang bendera merah putih jika masih ada yang tidak memasang bisa diberikan sanksi pemotongan honor pengurus, tambahnya. Tindakan tegas berupa moral kepada warga, pemilik atau pengusaha yang berada di wilayah Jaksel jika tak memasang bendera kebangsaan, didukung Ketua RW 01 Melawai, Nirzaman. Jelas itu perlu dilakukan untuk menghargai jasa pahlawan yang sudah berjuang untuk kemerdekaan ini, katanya. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Rumah Makan dilarang berjualan selama Bulan Puasa
Di Indonesia itu semua aturan bisa fleksibel. Aturan larangan merokok di tempat umum di DKI kan gak jalan. Perda larangan perempuan keluar malam setelah jam 7 di tangerang juga cuma anget2 tahi ayam. Mungkin juga nasib SK ini sama. Prakteknya bisa diatur; kalo rumah makan gak buka gimana gitu orang2 yg mau berbuka puasa? Apa terus2-an singgah di resto hotel yg tentunya tidak tutup. Rumah makan minang yg banyak terdapat di pekanbaru memang punya aturan khas setiap bulan puasa. Baru buka menjelang berbuka puasa sampai tutup setelah sahur. Mungkin semua resto dimaksud seperti itu. salam, l.meilany - Original Message - From: IrwanK To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Cc: zamanku ; [EMAIL PROTECTED] ; mediacare Sent: Thursday, August 14, 2008 9:06 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Rumah Makan dilarang berjualan selama Bulan Puasa Berita di bawah tidak melebihkan tuh? Bahkan melarang berjualan selama puasa saja sudah kontroversial, masa' pemda segitu bodohnya (disusupi) keputusan kaya begitu? Mustinya cukup diatur saja.. kasih gorden/hordeng(?) atau kain penutup sehingga tidak terlihat dari luar, selama beroperasi di waktu puasa.. Kalau begini, kedua pihak (yang mengeluarkan sk dan penentangnya) sama berlebihan.. Paling juga sebentar lagi (dari pengalaman sebelumnya) bakal keluar 'hinaan' terhadap Islam, di milis ini.. dari kalangan yang memang sudah membenci islam/muslim.. lihat saja.. :-| CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com/ Pada 14 Agustus 2008 08:59, mediacare [EMAIL PROTECTED] menulis: Terkait Keluarnya SK Pelarangan Jualan Selama Ramadhan Pemilik Rumah Makan Di Pekanbaru Mengeluh Pekanbaru, TR.Com - Banyak pemlik rumah makan atau restaurant di Pekanbaru mengeluh mendengar akan adanya Surat Keputusan (SK) larangan berjualan selama bulan ramadhan. Adanya larangan ini mengancam perekonomian masyarakat. Seperti salah satu pemilik restoran dan beberapa kedai kopi di jalan Hang Tuah Pekanbaru khawatir akan adanya isu ini. Bagaimana mungkin kami dapat merayakan lebaran dan idul fitri tahun ini kalau kami sendiri dilarang cari makan. Padahal saya perlu cari duit untuk beli baju anak-anak saya untuk lebaran ini, kata pemilik restauran yang tak mau namanya di ekspos. Herman, salah satu pekerja rumah makan di sekitar jalan M. Yamin mengatakan kepada TR.Com (13/8) bahwa dirinya sangat tidak setuju larangan membuka rumah makan selama bulan puasa. Saya sangat tidak setuju rumah makan atau kedai kopi ditutup selama bulan puasa. Otomatis saya juga tidak akan kerja dan tidak akan digaji. Jadi saya mau makan apa? Dan bagaimana dengan ongkos saya mau mudik ke kampung kalau saya tidak ada gaji? Saya rasa puasa tidak dimaksudkan untuk membuat orang sengsara, kata Herman yang mengaku akan pulang kampung ke Bukit Tinggi lebaran ini. Sementara pemilik kedai kopi bernama pak Asung dijalan Hang Tuah mengatakan hal senada. Satu bulan rasanya cukup lama. Omset saya pasti akan hilang drastis. Padahal saya perlu uang untuk menyekolahkan anak saya. Menurut saya SK larangan berjualan tidak perlu dilakukan. Bukan tidak menghormati saudara kita yang beribadah puasa namun karena kebutuhan ekonomi juga. Lagipula batal tidaknya puasa kan bukan dikarenakan kami jualan. Kami kan tidak memaksa orang harus minum atau makan. Saya rasa puasa juga akan batal kalau menghalang-halangi orang cari makan secara halal karena akan mengakibatkan orang lain menderita, kata Asung.(hm) Komentar Pembaca : by YAK @ 13 Aug 2008 09:05 pm SK nya dari siapa? Tahun lalu baru berupa himbauan. Itupun kena razia. Sudahlah PLN menyengsarakan rakyat, sekarang ditambah lagi dengan SK yang membunuh.Ayo, kita kompak tak usah bayar pajak lagi !!! by H. Burhanuddin @ 14 Aug 2008 05:33 am Pemerintah Kota Pekanbaru tindakannya sudah melebihi Nabi Besar Muhammad SAW. Wahai Pak Wali, anda bukanlah Nabi..anda hanya manusia biasa. Janganlah engkau tutup kedai kopi dan rumah makan, sementara satpol PP mu justru membukanya. 3 hari pertama puasa mungkin ditutup tapi hari ke 4 dan selanjutnya dibuka walau hanya setengah pintu dan keberadaanya dilindungi oleh satpol pp alangkah lebih baik puasa ini anda lakukan audit internal karena banyak sekali anak buah pak wali yang korupsi. Haram itu pak, batal puasanya nanti..hahaha Kirim komentar anda atas berita ini di link : http://www.transparansi-riau.com/cutenews/example2.htm?subaction=showfullid=1218608795ucat=15archive=1211277749start_from=; [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Pro Rita:Jilbab [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir
Saya komentarin di bawah tulisan Rita supaya insya Allah tetap fokus salam :-) l.meilany - Original Message - From: ritajkt To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, August 13, 2008 8:40 PM Subject: Re: Bls:Jilbab [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir Ibu Mei, saya kok kurang paham, bagian mana dari posting saya yang emosional? LM :Saya membaca e-mail Rita terkesan emosional, apa saya gak boleh berpendapat seperti itu?:-Tulisan Rita di buat tanpa sedikitpun memberi emoticon senyum atau apa gitu yg harus disikapi santai. = Bukankah saya hanya bilang unbelievable karena ada sudut pandang yang hanya BERPRASANGKA BAIK pada pria dan menafikan si wanita? Saya lalu mencoba menjelaskan fenomena tersebut, yakni itu adalah output yang logis dari pola pikir patriarkis. Kalimat selanjutnya menjelaskan fenomena tersebut dan konsekuensinya dalam kehidupan sehari-hari. Itu saja, emosinya dimana yah? LM : Emosinya ya tidak berprasangka baik terhadap pria dalam kasus yg Mia sodorkan :-) Menurut saya ini kan bukan masalah gender atau patriarkis ini kan masalah 'kemanusiaan'. Jangan menyalahkan orang lain tengoklah diri sendiri. Menengok lebih jauh diri-introspeksi kan sebagiannya adalah mengusahakan berprasangka baik terhadap sesama bahkan juga terhadap hewan :-) === Saya tetap memegang argumen itu Bu, dan seperti yg saya sudah tulis pula, we have been having it here for years kok. Bukti terbaru adalah posting Pak Irwan K yang mengcounter Mbak Herni dalam thread lain, meskipun menulis pakai emoticon senyum, menurut beliau: (deleted) yang seimbang itu semua pihak saling menjaga.. yang pria menjaga hati tindakan, yang wanita menjaga fisik-nya .(deleted) Menurut saya, output dari dayadidik patriarkis memang demikian. Perempuan itu selalu mendapat perlakuan yg unfair dan selalu salah. Coba deh, kalo pakai pola keseimbangan a la Ustad Irwan K ini, bagaimana beliau menjelaskan fenomena perkosaan di Saudi yg tubuh perempuannya disembunyikan demkian rapet? kalau dari awal pijakan aja sudah begitu biased dan unfair, padahal baru ngomongin usaha preventifnya ya, bagaimana ke proses punihment dan reward-nya? Blaming the victim lagi dong ntar? Semacam salah sendiri pake rok mini, diperkosa deh dst itu? LM : Sekarang saya digiring ke pendapat Pak IrwanK yg dikatakan, sebaiknya semua pihak saling menjaga :-) Artinya kan keseimbangan itu menuntut pihak yg lain untuk melakukan sesuatu. Gimana kalo harus menuntut orang yg gak waras supaya saling menjaga, Bisa ndak? :-) Tapi perbuatan 'berprasangka baik' hanya menuntut dirinya sendiri lewat mekanisme; kewaspadaan, ke-hati2-an, penghormatan terhadap orang lain dan terhadap dirinya -prinsip dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Jadi saya gak setuju kalo dibilang perempuan itu selalu mendapat perlakuan yg tidak adil dan selalu disalahkan akibat pola didik patriarkis. Jangan salahkan siapa2 dong, tengoklah lagi ke diri sendiri. Selama manusia perempuan merasa merasa jadi perempuan katanya dengan mempergunakan sifat lembutnya dan selama manusia laki2 merasa jadi laki2 katanya dengan sifat kuat maka laki2 yg ingin memperlihatkan ke laki2-annya menjadi begitu penting untuk memperdayakan perempuan. Ini poinnya. Tapi bagaimana gitu kalo sifat2 kelembutan perempuan juga dilakukan laki2, begitu juga sifat laki2 yg kuat dilakukan perempuan. Itu semuanya bisa terjadi dari diri sendiri mungkin akibat kontemplasi mendalam-bukan masalah daya didik patriarkis. = eniwei, jika Anda tersinggung dengan posting saya, I am sorry. Tapi konten dari posting saya itu stays where they are, Bu. Dan terima kasih atas sarannya, salam kembali utk bang napi :) LM; saya gak tersinggung yg saya ingat2 knapa kok tiba2 larinya jauh banget ke masalah gender dan pola didik patriarkis; padahal menurut saya ini semata-mata masalah kemanusiaan-sangat manusiawi. == --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Begini Rita kok datang2 sudah langsung esmosi-an, sabar gitu loh. Ikuti dulu dari awalnya gimana mail ini berbunyi. Lha kok tiba2 Rita bilang ini menyangkut jenderlah, patriakilah??? Kejahatan itu nggak milih jender, nggak milih tatanan sosial . Rita sendiri yg 'menjerumuskan diri' mengulas mail Mia pada istilah diatas. Kok tiba2 ke masalah , jender, patriaki; apa mentang2 milis WM :-) Jadi poinnya adalah bukan pada individunya ; laki2 atau perempuan tapi pada perilaku yg tidak menyenangkan yg harus diwaspadai. Jadi bagi saya senantiasa berusaha berlatih untuk berprasangka baik terhadap siapapun, entah ya kalo orang lain. Berprasangka baik itu menenangkan pikiran jadi gak kemrungsung, panjang umur dan bikin pikiran jadi peka selalu waspada tidak menjurus ke paranoid. Percayalah
Re: [wanita-muslimah] 63 Tahun Merdeka Kebebasan Beragama Belum Dijamin (tuk sunny)
bisa kubayangkan belajar toleransi dari agama masing-masingyang terjadi adalah pertikaian di irak dan afghanistan. so ? --- On Sat, 8/16/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Ari Condro [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [wanita-muslimah] 63 Tahun Merdeka Kebebasan Beragama Belum Dijamin (tuk sunny) To: Milis wm wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Saturday, August 16, 2008, 4:51 PM Betul itu. Ndak perlu ada rumah ibadah dekat perumahan. Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: rama yanti [EMAIL PROTECTED] com Date: Sat, 16 Aug 2008 02:31:28 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Subject: Re: [wanita-muslimah] 63 Tahun Merdeka Kebebasan Beragama Belum Dijamin (tuk sunny) saya menghargai pendapat mb wikan,..mungkin ada benar nya,..but kasus di tg priok itu aneh nya kan di saat berdiri 9 gereja di RW tsb karna ketua RW nya itu beragama kristen dan dari suku batak,.. nah spt yg mba wikan tulis seharus nya yg banyak gereja dari suku batak tapi di daerah sana bukan hanya gereja suku batak saja yg berdiri selain gereja HKBP, ada juga gereja pasundan dan gereja jawa yg kebetulan temen kecil aku yg keturunan jawa mereka gerejanya di sana, (padahal rumah nya gak sekitar sana) ini artinya apa, ada suatu kesepakatan kalau tidak di bilang persengkokolan atau rekayasa dan misi yg ingin di buat disini dgn contoh diatas tadi. dan gereja di sana itu juga da dari protestan dan katolik sedangkan aku gak tau mantan RW disana itu kristen apa. btw bus way,..any way inti nya so gak usah lah bilang atas nama kebebasan beragama, tokh selama ini mereka bebas menjalan kan agamanya tidak seperti soudara2 muslim yg susah nya mendirikan sarana ibadah di luar negeri yg nota bene katanya negara demokrasi bgt. so jangan berdalih dgn tameng kebebasan agama,.. aku sendiri ketika kuliah dulu gak setuju dgn dosen ku ketika mata kuliah PPKN. dia bercerita ttg toleransi agama, aku bilang kepd dosen yg udah tua itu maaf pak menurut saya mata kuliah ini gak berguna, spt bicara ttg toleransi. udah gak jamannya lagi atas nama toleransi di dengung2 kan di negeri ini menjadikan SARA itu sesuatu yg tabu. di malaysia bebagai etnis becampur tapi mereka saling menjaga, bgt jg di barat. contoh nya pak, ketika tadi istirahat temen saya yg kristen di olok2 untuk sholat saya menegur temen saya itu, itu bisa menyinggung dia walau hanya dgn bergurau. selama ini pak kita selalu di cekoki atas nama persatuan dan kesatuan selama orla dan orba,..tapi apa??? kasus ambon terjadi lalu di ikuti dgn kasus sampit dll. bagi saya bukan PERSATUAN yg selama ini didengungkan tapi PERPADUAN,.. bagi saya lagi persatuan dan perpaduan beda,.. selama ini kita selalu di suruh bersatu, entah itu dari agama suku atau ras,..dan itu gak bisa, karna kita masing masing punya indetitas diri,.. tapi yg benar adalah PERPADUAN, apapun warna kalian keyakinan, asal muasal yg penting berpadu untuk kemajuan dan kejayaan serta kerukunan negeri ini entah itu berjuang atas dasar agama masing2 ras dan suku nya tapi kita kan selama ini di suruh bersatu melupakan segala indentitas diri kita. semua selama ini di seragamkan di sama kan atas nama persatuan,.. padahal itu atas nama politik!! jadi menurut saya PPKN ini di hapuskan saja dari mata kuliah, kenapa kita gak mendalami pelajaran agama kita saja dan belajar toleransi dari versi agama kita,... spt dalam islam lakum di nukum wali yadin untuk mu agama mu dan untuk ku agama ku dan dosen yg kejawen itu pun memerah... thnk to mb wikan,.. --- On Fri, 8/15/08, Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ gmail.com wrote: From: Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] 63 Tahun Merdeka Kebebasan Beragama Belum Dijamin (tuk sunny) To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Friday, August 15, 2008, 2:36 AM sebenarnya kalau diliat permasalahan mengapa orang kristen banyak membangun gereja tidak semata2 karena kristenisasi, tapi karena perbedaan sekte dalam kristen sendiri di kristen, perbedaan tidak cuma kristen katolik dan kristen protestan tapi juga menyangkut aspek suku maka orang jawa bikin gereja sendiri ... gereja kristen jawa orang batak bikin gereja sendiri ... huria kristen batak protestan terus masing2 gereja menjaga komunitasnya, pengikutnya orang2 tertentu dan terorganisir yang cuma bisa ibadah di gereja itu saja beda dengan orang islam yang (hampir) bisa sholat di masjid manapun kalau dalam Al Quran sendiri disebutkan bahwa kita mengira bahwa mereka itu satu tapi ternyata antar mereka sendiri saling berpecah belah itulah yang terjadi dalam umat nasrani saat ini salam, -- wikan On 8/14/08, rama yanti [EMAIL PROTECTED] com wrote: boss,.masalah nya adalah kebebasan agama yg sperti apa dulu??? maslah nya lagi terlalu banyak segala sesuatu di pelintir di negeri ini... saya
Re: [wanita-muslimah] M. Thalib: Abu Bakar Ba'asyir Siyah, Ahmadiyah, Komunis
yah begitulahdulu ABB nuduh2 bahwa Syiah dan Ahmadi sesat...sekarang dia di tuduh sesat...berlaku lah hukum Tuhan buat diri nya --- On Tue, 8/12/08, MGR [EMAIL PROTECTED] wrote: From: MGR [EMAIL PROTECTED] Subject: [wanita-muslimah] M. Thalib: Abu Bakar Ba'asyir Siyah, Ahmadiyah, Komunis To: [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, August 12, 2008, 4:51 AM Ada puisi Imam Syafi'i: Ahbib habibaka hawnan ma, asa ayyakuna baghidlaka yawman ma wabghidl baghidla hawnan ma, asa ayyakuna habibaka yawman ma cintailah kekasihmu sekadarnya, barangkali ia jadi musuhmu di lain waktu bencilah musuhmu sekadarnya, barangkali ia jadi kekasihmu di lain waktu guntur GATRA, 39 / XIV 13 Agu 2008 NASIONALMAJELIS MUJAHIDIN Ustad Berpisah Jamaah Terbelah Kongres III Majelis Mujahidin digelar di Yogyakarta. Ustad Abu Bakar Ba'asyir mundur dan mendirikan jamaah baru. Kedua institusi yang mengusung syariat Islam itu akan diuji oleh waktu.; Syiah, Ahmadiyah, dan Komunis; Ini Pembunuhan Karakter Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Yogyakarta, Sabtu dan Ahad pekan ini, kembali jadi saksi sejarah. Sebuah hajatan nasional digelar, dengan tema ''Indonesia Bersyariah Solusi Tepat Salah Urus Negara''. Di tempat ini, pada 5-7 Agustus 2000, Kongres I Mujahidin digelar. Ketika itu, Ustad Abu Bakar Ba'asyir (ABB) hadir dan menyampaikan makalah ''Sistem Kaderisasi Mujahidin dalam Mewujudkan Masyarakat Islam''. Dalam Kongres III Mujahidin kali ini, sebulan sebelum dilaksanakan, ABB mundur dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), di tengah semangatnya yang menggebu-gebu untuk mewujudkan masyarakat dan organisasi secara Islami. Menurut ABB, Majelis Mujahidin, meskipun tujuan perjuangannya sudah Islami, yakni dakwah dan jihad, sebagai institusi perjuangan Islam masih menerapkan sistem kepemimpinan yang tidak dikenal dalam ajaran Islam. ''Sejak awal, saya melihat kekeliruan ini, dan saya sejak awal menolak diangkat menjadi Amir Mujahidin,'' katanya kepada Gatra. Tapi, karena desakan dan demi kemaslahatan umat, akhirnya dia bersedia. ''Itu untuk sementara, sambil mengajak pengurus untuk kembali pada sistem ajaran Islam, al-jamaah wal imamah,'' ia menandaskan. Tapi rupanya apa yang dicita-citakan ABB mendapat penolakan dari dalam, baik dari kalangan ahlul halli wal aqdi maupun dari kalangan tanfidziyah. Dalam struktur MMI, ada ahlul halli wal aqdi (AHWA), yang bertindak semacam majelis syuro, dan tanfidziyah yang menjalankan roda organisasi sehari-hari. Tanfidziyah bekerja dengan kontrol penuh dari AHWA. ''Tapi rupanya tanfidziyah berjalan sendiri tanpa mau mendengar nasihat dan saran-saran dari Ustad Abu,'' kata Fauzan Al-Anshari, Ketua Departemen Data dan Informasi MMI, yang pada Juni 2007 dipecat dari jabatannya. Pemecatan Fauzan itu, menurut Irfan Suryahadi Awwas, karena yang bersangkutan melanggar kebijakan institusi. ''Dia mengusung ABB for president, padahal kami tidak pernah membicarakan masalah tersebut,'' tutur Irfan. Tahun lalu, Fauzan memang melemparkan wacana ABB for president. ABB sendiri, meski tidak bersedia, tak sampai memberikan sanksi kepada pengusungnya. Ketika skorsing dan pemecatan dijatuhkan kepada Fauzan, ABB pun tidak setuju. Tapi pihak tanfidziyah, yang didukung Ustad Muhammad Thalib, wakil AHWA, bersikukuh pada pendiriannya. Fauzan tetap dipecat per 30 Juni 2007. Dalam perkembangannya, agenda perselisihan terus bertambah. Persoalan pokoknya adalah ketika ABB mengusung ide al-jamaah wal imamah, sebuah konsep jamaah dengan kepemimpinan berada pada satu komando, amir. Jika ide ABB ini diwujudkan, maka tanfidziyah hanya menjadi pelaksana. Amir adalah komando tertinggi dan wajib ditaati. ''Sekarang yang terjadi terbalik, tanfidziyah menjadi lembaga superbody,'' kata Fauzan. Keluarnya ABB dari MMI diikuti sejumlah pengurus daerah. Kepengurusan Majelis Mujahidin Lajnah Perwakilan Jakarta, yang dipimpin Haris Amir Falah, membubarkan diri. Haris secara resmi mundur tapi malah dipecat oleh pihak tanfidziyah. Ketua Lajnah Jawa Timur, Akhwan, lebih dulu dinonaktifkan. Di beberapa daerah, kondisinya mulai menghangat. Mereka yang keluar atau dipecat kini berimam kepada ABB. Oleh ABB, mereka ditampung dalam wadah bertitel Jamaah Ansharu-Tauhid, yang segera dideklarasikan. Bagi sebagian orang, MMI tanpa ABB tidak ada apa-apanya. MMI ya ABB, ABB ya MMI. ''Perjuangan institusi dalam menegakkan syariah tanpa figur Ustad Abu hanyalah slogan tanpa makna,'' Haris Amir Falah menegaskan. Tapi Irfan Suryahadi Awwas menepisnya. ''Dalam tradisi mujahidin, tidak ada kultus individu,'' kata Irfan kepada Arif Koes Hernawan dari Gatra. ''Kami punya keyakinan bahwa pemimpin boleh datang dan pergi, tapi perjuangan terus berlanjut dan tidak bisa digantungkan pada individu tertentu,'' ujarnya. ''Kita ini punya Allah, kok bergantung pada figur? Ini konyol,'' ia menambahkan. Rupanya dua kubu itu tak lagi bisa disatukan. ABB resmi memisahkan diri dari MMI. Jamaah pun
[wanita-muslimah] FYI: Dari New Scientist ttg poligami. Jangan terkecoh judul.
Polygamy is the key to a long life 17:26 19 August 2008 NewScientist.com news service Ewen Callaway Want to live a little longer? Get a second wife. New research suggests that men from polygamous cultures outlive those from monogamous ones. After accounting for socioeconomic differences, men aged over 60 from 140 countries that practice polygamy to varying degrees lived on average 12% longer than men from 49 mostly monogamous nations, says Virpi Lummaa, an ecologist at the University of Sheffield, UK. Lummaa presented her findings last week at the International Society for Behavioral Ecologys annual meeting in Ithaca, New York. Rather than a call to polygamy, the research might solve a long-standing puzzle in human biology: Why do men live so long? This question only makes sense after asking the same for women, who - unlike nearly all other animals - live long past the menopause. Enforced monogamy One answer seems to be a phenomenon called the grandmother effect. For every 10 years a woman survives past the menopause, she gains two additional grandchildren, Lummaa says. It seems that doting on and spoiling grandchildren aids their survival, as well as furthering some of their grandmothers genes. Men, by contrast, can reproduce well into their 60s and even 70s and 80s, and most researchers assumed this explained their longevity. But Lummaa and colleague Andy Russell wondered whether other factors explained the long lifespan of men, such as a grandfather effect. To test this possibility, the team analysed church-gathered records for 25 000 Finns from the 18th and 19th centuries. People tended to move little, no one practiced contraception and the Lutheran Church enforced monogamy. Only widowed men could remarry, and if they had children with their new wife they fathered more kids, on average, than men who married once. But ultimately remarried men dont end up with any more grandchildren, Lummaa says. If anything the presence of a grandfather was associated with decreased survival of grandchildren. Perhaps, Lummaa adds, the children of the first mother lose out on food and resources that go to the second mothers kids. It's kind of the Cinderella effect. Even fathers with only one wife provided no benefit to their grandchildren, a finding supported by previous research. Biological selection With the grandfather effect ruled out, Lummaa and Russell next wondered whether the constraints of human physiology explain male longevity. In the same way that men have nipples that evolved for women to nourish their young male longevity might be a consequence of biological selection for long-lived women. To answer this question, the researchers compared the lifespan of men from polygamous countries with those from monogamous nations. Using data from the World Health Organization, Lummaa and Russell scored 189 countries on a monogamy scale of one to four - totally monogamous to mostly polygamous. They also took into account a country's gross domestic product and average income to minimise the effect of better nutrition and healthcare in monogamous Western nations. Lummaa stressed that their monogamy score is a crude first stab, and they are working to find multiple ways to assess marriage patterns. The conclusions could evaporate under further analysis, she adds. If female survival is the main explanation for male longevity, then monogamous and polygamous men would live for about the same length of time. Instead, it seems that fathering more kids with more wives leads to increased male longevity. Men, then, live long because they're fertile well into their grey years. The explanation could be both social and genetic. Men who continue fathering kids into their 60s and 70s could take better care for their bodies because they have mouths to feed. But evolutionary forces acting over thousands of years could also select for longer-lived men in polygamous cultures. It's a valid hypothesis and good prediction, says Chris Wilson, an evolutionary anthropologist at Cornell University in Ithaca, New York, who attended the talk. But the care and attention of several wives who depend on the social status of their ageing husband could explain everything. It doesn't surprise me that men in those societies live longer than men in monogamous societies, where they become widowed and have nobody to care for them. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Pro Rita:Jilbab [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir
Mbak mei, Masalah gender dan patriarkis, menurut saya juga masalah kemanusiaan, bahkan dikategorisasi lagi secara lebih spesifik. Yo po ora ? :)) Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: L.Meilany [EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 20 Aug 2008 00:06:27 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: Pro Rita:Jilbab [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir Saya komentarin di bawah tulisan Rita supaya insya Allah tetap fokus salam :-) l.meilany - Original Message - From: ritajkt To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, August 13, 2008 8:40 PM Subject: Re: Bls:Jilbab [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir Ibu Mei, saya kok kurang paham, bagian mana dari posting saya yang emosional? LM :Saya membaca e-mail Rita terkesan emosional, apa saya gak boleh berpendapat seperti itu?:-Tulisan Rita di buat tanpa sedikitpun memberi emoticon senyum atau apa gitu yg harus disikapi santai. = Bukankah saya hanya bilang unbelievable karena ada sudut pandang yang hanya BERPRASANGKA BAIK pada pria dan menafikan si wanita? Saya lalu mencoba menjelaskan fenomena tersebut, yakni itu adalah output yang logis dari pola pikir patriarkis. Kalimat selanjutnya menjelaskan fenomena tersebut dan konsekuensinya dalam kehidupan sehari-hari. Itu saja, emosinya dimana yah? LM : Emosinya ya tidak berprasangka baik terhadap pria dalam kasus yg Mia sodorkan :-) Menurut saya ini kan bukan masalah gender atau patriarkis ini kan masalah 'kemanusiaan'. Jangan menyalahkan orang lain tengoklah diri sendiri. Menengok lebih jauh diri-introspeksi kan sebagiannya adalah mengusahakan berprasangka baik terhadap sesama bahkan juga terhadap hewan :-) === Saya tetap memegang argumen itu Bu, dan seperti yg saya sudah tulis pula, we have been having it here for years kok. Bukti terbaru adalah posting Pak Irwan K yang mengcounter Mbak Herni dalam thread lain, meskipun menulis pakai emoticon senyum, menurut beliau: (deleted) yang seimbang itu semua pihak saling menjaga.. yang pria menjaga hati tindakan, yang wanita menjaga fisik-nya .(deleted) Menurut saya, output dari dayadidik patriarkis memang demikian. Perempuan itu selalu mendapat perlakuan yg unfair dan selalu salah. Coba deh, kalo pakai pola keseimbangan a la Ustad Irwan K ini, bagaimana beliau menjelaskan fenomena perkosaan di Saudi yg tubuh perempuannya disembunyikan demkian rapet? kalau dari awal pijakan aja sudah begitu biased dan unfair, padahal baru ngomongin usaha preventifnya ya, bagaimana ke proses punihment dan reward-nya? Blaming the victim lagi dong ntar? Semacam salah sendiri pake rok mini, diperkosa deh dst itu? LM : Sekarang saya digiring ke pendapat Pak IrwanK yg dikatakan, sebaiknya semua pihak saling menjaga :-) Artinya kan keseimbangan itu menuntut pihak yg lain untuk melakukan sesuatu. Gimana kalo harus menuntut orang yg gak waras supaya saling menjaga, Bisa ndak? :-) Tapi perbuatan 'berprasangka baik' hanya menuntut dirinya sendiri lewat mekanisme; kewaspadaan, ke-hati2-an, penghormatan terhadap orang lain dan terhadap dirinya -prinsip dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Jadi saya gak setuju kalo dibilang perempuan itu selalu mendapat perlakuan yg tidak adil dan selalu disalahkan akibat pola didik patriarkis. Jangan salahkan siapa2 dong, tengoklah lagi ke diri sendiri. Selama manusia perempuan merasa merasa jadi perempuan katanya dengan mempergunakan sifat lembutnya dan selama manusia laki2 merasa jadi laki2 katanya dengan sifat kuat maka laki2 yg ingin memperlihatkan ke laki2-annya menjadi begitu penting untuk memperdayakan perempuan. Ini poinnya. Tapi bagaimana gitu kalo sifat2 kelembutan perempuan juga dilakukan laki2, begitu juga sifat laki2 yg kuat dilakukan perempuan. Itu semuanya bisa terjadi dari diri sendiri mungkin akibat kontemplasi mendalam-bukan masalah daya didik patriarkis. = eniwei, jika Anda tersinggung dengan posting saya, I am sorry. Tapi konten dari posting saya itu stays where they are, Bu. Dan terima kasih atas sarannya, salam kembali utk bang napi :) LM; saya gak tersinggung yg saya ingat2 knapa kok tiba2 larinya jauh banget ke masalah gender dan pola didik patriarkis; padahal menurut saya ini semata-mata masalah kemanusiaan-sangat manusiawi. == --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Begini Rita kok datang2 sudah langsung esmosi-an, sabar gitu loh. Ikuti dulu dari awalnya gimana mail ini berbunyi. Lha kok tiba2 Rita bilang ini menyangkut jenderlah, patriakilah??? Kejahatan itu nggak milih jender, nggak milih tatanan sosial . Rita sendiri yg 'menjerumuskan diri' mengulas mail Mia pada istilah diatas. Kok tiba2 ke masalah , jender, patriaki; apa mentang2 milis
Re: [wanita-muslimah] M. Thalib: Abu Bakar Ba'asyir Siyah, Ahmadiyah, Komunis
Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti. (QS. Al-Hasyr 59:14) --- On Tue, 8/19/08, O-V-I-C [EMAIL PROTECTED] wrote: From: O-V-I-C [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [wanita-muslimah] M. Thalib: Abu Bakar Ba'asyir Siyah, Ahmadiyah, Komunis To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Tuesday, August 19, 2008, 10:40 AM yah begitulahdulu ABB nuduh2 bahwa Syiah dan Ahmadi sesat...sekarang dia di tuduh sesat...berlaku lah hukum Tuhan buat diri nya --- On Tue, 8/12/08, MGR [EMAIL PROTECTED] wrote: From: MGR [EMAIL PROTECTED] Subject: [wanita-muslimah] M. Thalib: Abu Bakar Ba'asyir Siyah, Ahmadiyah, Komunis To: [EMAIL PROTECTED] Date: Tuesday, August 12, 2008, 4:51 AM Ada puisi Imam Syafi'i: Ahbib habibaka hawnan ma, asa ayyakuna baghidlaka yawman ma wabghidl baghidla hawnan ma, asa ayyakuna habibaka yawman ma cintailah kekasihmu sekadarnya, barangkali ia jadi musuhmu di lain waktu bencilah musuhmu sekadarnya, barangkali ia jadi kekasihmu di lain waktu guntur GATRA, 39 / XIV 13 Agu 2008 NASIONALMAJELIS MUJAHIDIN Ustad Berpisah Jamaah Terbelah Kongres III Majelis Mujahidin digelar di Yogyakarta. Ustad Abu Bakar Ba'asyir mundur dan mendirikan jamaah baru. Kedua institusi yang mengusung syariat Islam itu akan diuji oleh waktu.; Syiah, Ahmadiyah, dan Komunis; Ini Pembunuhan Karakter Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Yogyakarta, Sabtu dan Ahad pekan ini, kembali jadi saksi sejarah. Sebuah hajatan nasional digelar, dengan tema ''Indonesia Bersyariah Solusi Tepat Salah Urus Negara''. Di tempat ini, pada 5-7 Agustus 2000, Kongres I Mujahidin digelar. Ketika itu, Ustad Abu Bakar Ba'asyir (ABB) hadir dan menyampaikan makalah ''Sistem Kaderisasi Mujahidin dalam Mewujudkan Masyarakat Islam''. Dalam Kongres III Mujahidin kali ini, sebulan sebelum dilaksanakan, ABB mundur dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), di tengah semangatnya yang menggebu-gebu untuk mewujudkan masyarakat dan organisasi secara Islami. Menurut ABB, Majelis Mujahidin, meskipun tujuan perjuangannya sudah Islami, yakni dakwah dan jihad, sebagai institusi perjuangan Islam masih menerapkan sistem kepemimpinan yang tidak dikenal dalam ajaran Islam. ''Sejak awal, saya melihat kekeliruan ini, dan saya sejak awal menolak diangkat menjadi Amir Mujahidin,'' katanya kepada Gatra. Tapi, karena desakan dan demi kemaslahatan umat, akhirnya dia bersedia. ''Itu untuk sementara, sambil mengajak pengurus untuk kembali pada sistem ajaran Islam, al-jamaah wal imamah,'' ia menandaskan. Tapi rupanya apa yang dicita-citakan ABB mendapat penolakan dari dalam, baik dari kalangan ahlul halli wal aqdi maupun dari kalangan tanfidziyah. Dalam struktur MMI, ada ahlul halli wal aqdi (AHWA), yang bertindak semacam majelis syuro, dan tanfidziyah yang menjalankan roda organisasi sehari-hari. Tanfidziyah bekerja dengan kontrol penuh dari AHWA. ''Tapi rupanya tanfidziyah berjalan sendiri tanpa mau mendengar nasihat dan saran-saran dari Ustad Abu,'' kata Fauzan Al-Anshari, Ketua Departemen Data dan Informasi MMI, yang pada Juni 2007 dipecat dari jabatannya. Pemecatan Fauzan itu, menurut Irfan Suryahadi Awwas, karena yang bersangkutan melanggar kebijakan institusi. ''Dia mengusung ABB for president, padahal kami tidak pernah membicarakan masalah tersebut,'' tutur Irfan. Tahun lalu, Fauzan memang melemparkan wacana ABB for president. ABB sendiri, meski tidak bersedia, tak sampai memberikan sanksi kepada pengusungnya. Ketika skorsing dan pemecatan dijatuhkan kepada Fauzan, ABB pun tidak setuju. Tapi pihak tanfidziyah, yang didukung Ustad Muhammad Thalib, wakil AHWA, bersikukuh pada pendiriannya. Fauzan tetap dipecat per 30 Juni 2007. Dalam perkembangannya, agenda perselisihan terus bertambah. Persoalan pokoknya adalah ketika ABB mengusung ide al-jamaah wal imamah, sebuah konsep jamaah dengan kepemimpinan berada pada satu komando, amir. Jika ide ABB ini diwujudkan, maka tanfidziyah hanya menjadi pelaksana. Amir adalah komando tertinggi dan wajib ditaati. ''Sekarang yang terjadi terbalik, tanfidziyah menjadi lembaga superbody,'' kata Fauzan. Keluarnya ABB dari MMI diikuti sejumlah pengurus daerah. Kepengurusan Majelis Mujahidin Lajnah Perwakilan Jakarta, yang dipimpin Haris Amir Falah, membubarkan diri. Haris secara resmi mundur tapi malah dipecat oleh pihak tanfidziyah. Ketua Lajnah Jawa Timur, Akhwan, lebih dulu dinonaktifkan. Di beberapa daerah, kondisinya mulai menghangat. Mereka yang keluar atau dipecat kini berimam kepada ABB. Oleh ABB, mereka ditampung dalam wadah bertitel Jamaah Ansharu-Tauhid, yang segera dideklarasikan. Bagi sebagian orang, MMI tanpa ABB tidak ada apa-apanya. MMI ya ABB, ABB ya MMI. ''Perjuangan institusi dalam menegakkan syariah tanpa figur Ustad Abu hanyalah slogan tanpa makna,'' Haris Amir Falah menegaskan. Tapi Irfan Suryahadi Awwas menepisnya. ''Dalam tradisi mujahidin, tidak ada kultus individu,'' kata Irfan
[wanita-muslimah] Marhaban ya Ramadhan
YISC AL AZHAR YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB = = Bismillahirrahmanir rahimCRCM ( Cahaya Ramadhan Cahaya Masjid ) 1429 HYISC (Youth Islamic Study Club) Al-Azhar== == == == == Assalaamu¢alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh Marhaban Yaa Syahral MubaarakMarhaban Yaa Syahrasy Syariifah Marhaban Yaa Syahral Maghfiroh MARHABAN YAA RAMADHAAN... Hei...hei... sebentar lagi bulan suci Ramadhan akan menyapa kita Bulan, dimana Allah akan melipat gandakan pahala setiap 'amal shalih kita Dan... Saatnya kita ber-Fastabiqul khairot... Yuuukkss... Isi Ramadhan kita dengan dengan 'amal shalih Terus... Gimana ??? dimana??? caranya ??? Nah... makanya gabung di kegiatan CRCM nanti... Apaan aja sih kegiatannya ??? pengen tahu??? Lihat n pantengin nih yah.. list kegitannya Bidang Rohani Tarhib Ramadhan (Tgl 30-31 Agustus) MABIT (Malam Bina Iman Taqwa) (Setiap Sabtu dan Ahad) I¢tikaf 10 Malam Terakhir Ramadhan Malam Nuzulul Quran (17 September) BSQ Ramadhan (Setiap Sabtu dan Ahad) Tarawih Anak (tgl 8-14 September) Pesantren Ramadhan (Say No To Drug!!!) (Tgl 6-7 September) Bidang Kajian Kram On Air (Setiap hari dibulan Ramadhan) Fordil (Forum Dialog) (Setiap Ahad Ramadhan) KaBuKi (Kajian Buku Islam) (Setiap Ahad Ramadhan) OPus (Obrolan Puasa) (Tgl 6, 14, 20 September) Bidang Sosial Sahur On The Road (Tgl 6 September) Buka Puasa Bersama di Panti Jompo (Tgl 7 September) Buka Puasa Bersama Lapaz Tangerang (Tgl 13 September) Work Shop Sehari Sosialisasi Zakat (Tgl 14 September) Buka Puasa Bersama Anak Yatim (Tgl 20 September) Buka Puasa Bersama Civitas YISC (Tgl 21 September) Buka Puasa Bersama Rumah Singgah (Tgl 27 September) Pembagian Sembako (Tgl 28 September) Pengobatan Massal Nahhh... kegiatannya banyak n seru-seru kaann...??!!! Ayoo... buruan gabung... Isi Ramadhan kita dengan dengan memperbanyak 'amal sholih, menggali ilmu, memperbanyak teman, dan... dapat pahala... (so pasti doongg!!!) Siapa tahu Ramadhan kali ini Ramadhan terakhir kita Siapa yang bisa menjamin kita masih hidup ditahun depan ??? Tunggu apa lagi ??? Hubungi : Hasan Albanna (0856-91213006) (Ketua Panitia CRCM) Arshiel (0856-8315619) (Sekretaris CRCM) Tina (0815-10639177) (PJ Publikasi CRCM)Dan buat kamu-kamu yang ingin memberikan support kegiatan ini berupa uang atau dana, bisa dikirimkan melalui rekening :4501311442 BCA Cab. Bidakara (a/n : Aryani Retno Primandari) 9072658499 Muamalat Cab. Tebet (a/n : Aryani Retno Primandari) wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh HUMAS YISC = = = = === Sekretariat : Komplek Masjid Agung Al Azhar Jl.Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan Telp/Fax : 021-7247444, website: http://www.yisc- alazhar.or.id [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Rumah Makan dilarang berjualan selama Bulan Puasa
justru karena aturan fleksibel itu akibatnya bisa dipermainkan seperti aturan buat pedagang kaki lima by default, pedagang kaki lima dilarang berjualan di trotoar tapi dalam pelaksanaannya ternyata ada PKL yang bisa berjualan di trotoar petugas pun sebenarnya tahu, tapi membiarkan bahkan akhirnya mengutip uang keamanan baru kalau ada operasi, PKL digrebek dan dibersihkan jadi, kalau ada yang kemudian nggrebek rumah makan yang buka di bulan puasa kita patut curiga, jangan2 uang keamanan-nya kurang salam, -- wikan On 8/19/08, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Di Indonesia itu semua aturan bisa fleksibel. Aturan larangan merokok di tempat umum di DKI kan gak jalan. Perda larangan perempuan keluar malam setelah jam 7 di tangerang juga cuma anget2 tahi ayam. Mungkin juga nasib SK ini sama. Prakteknya bisa diatur; kalo rumah makan gak buka gimana gitu orang2 yg mau berbuka puasa? Apa terus2-an singgah di resto hotel yg tentunya tidak tutup. Rumah makan minang yg banyak terdapat di pekanbaru memang punya aturan khas setiap bulan puasa. Baru buka menjelang berbuka puasa sampai tutup setelah sahur. Mungkin semua resto dimaksud seperti itu.
Re: [wanita-muslimah] Re: bicara tentang pelecehan?
Betul, mbak. Itu intinya. Perspektif atau cara pandang yg perlu diubah. 2008/8/19 L.Meilany [EMAIL PROTECTED] Tapi kan katanya kita itu bangsa yg ramah murah senyum, lha pada siapa? Kiranya bagi pesantren yg Mia kunjungi yg dianggap gak ramah juga bisa membuka diri misalnya saja ngasih tahu ke penduduk sekeliling di berdayakan buka usaha persewaan sarong misalnya. Ya mungkin petugas pesantren nggak siap sedia sarong, atau mungkin pesantren itu jarang dikunjungi orang luar. Pesantren aa Gym juga dulu begitu, aa gym promosi lingkungan yg bersih maka lingkungan seputar pesantrennya juga dikenal bersih rapi jali, rumah2 penduduk juga begitu apalagi ada kesempatan jadi penginapan bagi orang2 yg berkunjung ke sana. Orang2 yg datang kesana otomatis juga bersikap nggak buang sampah sembarangan , rajin mengucap salam meskipun pada yg gak dikenal, menata rapijali alaskaki ketika solat di masjid, nggak sembarangan jungkirbalik. Kalo di Bali kan memang semua ritual keagamaan, jadi obyek wisata. Upacara kematian saja bisa mengundang turis. Kalo bagi umat Islam, ibadah itu hal yg pribadi, dilakukan di rumah, tengah malam ketika malam sepi bukan untuk ditonton. Kalo tak salah ingat sewaktu masanya alm Nurcholish Madjid masih aktif; masjid Al Azhar, Istiqlal nggak membolehkan masjidnya jadi obyek wisata, apalagi untuk turis asing. Alasannya non muslim gak tahu etiket masuk masjid. Padahal banyak dari mereka yg tujuannya hanya mau melihat-lihat bentuk arsitektur masjid bagian dalam. Akhirnya kan cuma diluar saja poto2. Kalo di Al Azhar saya pernah lihat mereka foto2 dan mendengar tuturan tour leadernya di trotoar, diluar masjid. Salam, l.meilany - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Wednesday, August 13, 2008 4:45 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: bicara tentang pelecehan? kalau saya lihat dari kasusnya mbak mia kita ini masih kurang ramah dengan pendatang jadi terlalu mengharap bahwa pendatang/turis akan tahu dengan sendirinya aturan/adat istiadat setempat meskipun nggak dikasih tahu di beberapa tempat seperti di bali juga ada ketentuan untuk memakai baju adat kala memasuki pura, tapi bagi yang tidak/belum menggunakan bisa meminjam pada petugas di situ di malaysia juga ada ketentuan kalau mau masuk masjid, buat perempuan pakai baju yang tertutup dan kerudung, dan buat yang belum mengenakan bisa pinjam ke petugas dan ini berlaku buat semua, orang non muslim pun boleh masuk mesjid asal pake baju yang pantas makanya ada adegan di James Bond, Michelle Yeoh pake baju kerudung waktu di mesjid, terus kerudungnya dibuka gara2 dikejar2 penjahat. Michelle Yeoh orang Malaysia tapi non muslim. Sebenarnya, kalau dari cerita Mbak Mia juga ada ketentuan semacam itu, di mana buat yang nggak bawa sarong bisa pinjam ke petugas. Mestinya petugasnya mempersilakan Mbak Mia buat pinjam sarongnya. Habis perkara. Nggak usah pakai menghakimi muslim atau non muslim. salam, -- wikan On 8/13/08, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wpamungk%40centrin.net.id wrote: Poinnya adalah seperti peribahasa minang yg tetap saya ingat : 'dimano bumi dipijak, langik di jujuang, aia disauak, rantiang dipatah- di sinan adat dipakai, lasin dituruik' Dimana kita berada hendaklah kita menuruti adat kebiasaan penduduk setempat. :-) Menurut saya pribadi orang minang adalah orang indonesia yg sangat bisa-mudah beradaptasi dimanapun ia berada. Seumpamanya ada kehidupan di bulan, kayaknya orang indonesia suku minang yg pertama duluan pergi bikin rumah makan padang :-)) Saya belum pernah ke Aceh, saya gak tahu persis bagaiamana adat itu berlaku disana. Apakah mungkin orang2 tertentu punya aturan sendiri yg menjadi 'wajib'?? Dimanapun kita berada, nggak usah di Aceh bahkan kalo Mia amati seksama di lingkungan kita juga berlaku adat- aturan entah yg diundangkan [ ada sanksi hukum] atau aturan 'kepantasan' ; Atau aturan yg dibuat sepihak, aturan yg ngaret. Tapi semuanya sebagai warga negara yg baik nggak ingin ribut2 ya diikuti. Di mal2, juga banyak aturan2 'lokal' kalo kita nggak taati ya kemungkinan dipermalukan atau diusir. Di TMP Kalibata dulu waktu zaman orba, jika ziarah nggak boleh/dilarang pake sandal/sandal jepit. [ lha gimana kalo sandal jepit Bali yg ada mote2nya, nggak dijelasken] Sekarang aturannya di ubah, diharuskan memakai sepatu. Pengertian sepatu itu bagaimana??? sandal yg ada talinya - sepatu sandal gimana? Bagi yg setia ziarah ke TMP aturan itu dibaca pokoknya pakai alas kaki [ sandal juga boleh] apa saja yg penting bukan sandal jepit. Mungkin sandal jepit Bali juga boleh asal satpamnya nggak lihat, kalo ziarah lebaran yg pake sandal jepit juga mungkin banyak, kan pake sepatu baru lecet, tapi satpamnya tutup mata. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Ayah-Bunda-Anak
Halo, Saya mengajak anda utk bergabung dalam klub Ayah bunda dan Anak di: [EMAIL PROTECTED] Dalam klub ini kita dapat berdiskusi seputar dunia ayah bunda dan anak mulai dari pasangan muda, kesehatan, gizi, makanan sehat, kehamilan, kelahiran, penyakit pengobatannya, kiat/tip sehat, persiapan menjadi ayah dan ibu sampai penanganan anak/balita. Dunia Ayah Bunda dan anak adalah dunia yang susah susah gampang krn itu diperlukan pengalaman dan tip tersendiri, dan semua itu bisa didapatkan dengan cara berbagi dan berbagi dengan orang lain yang lebih tahu dan berpengalaman. Dapatkan semuanya itu dalam klub milis ini. Gabung, silahkan kirimkan e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Salam ___ Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru. Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Pandangan Hidup Bangsa Indonesia sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com Keragaman budaya bangsa Indonesia diungkapkan dengan kalimat Bhinneka Tunggal Ika yang mengandung arti, meskipun bangsa Indonesia itu terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya dan bahasa, tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia itu satu sebagai bangsa. Secara konsepsional, keragaman budaya itu merupakan asset bangsa, oleh karena itu perbedaan tidak harus dipersoalkan, sepanjang perbedaan itu dalam kerangka persatuan. Pancasila sering disebut sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Artinya nilai-nilai dari sila-sila Pancasila memang digali dari khazanah kebudayaan bangsa. Dari itu maka setiap pandangan hidup warga bangsa dijamin eksistensinya. Setiap warga negara dijamin oleh Undang-Undang untuk menjalankan agamanya sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya. Dalam perjalanan bangsa, pandangan Komunismepun pernah diakomodir dalam poros Nasakom. Hanya karena kesalahan PKI yang menggunakan kekerasan dalam peristiwa G.30.S lah yang menyebabkan faham komunis terlarang secara konstitusional di Indonesia. Data sejarah bangsa menunjukkan bahwa aspirasi Islam sebagai way of life tak pernah berhenti terlibat dalam pergumulan ideologis, termasuk dalam proses perumusan UUD 45, dan kesemuanya berjalan sangat wajar karena mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam. Oleh karena itu tak bisa dipungkiri bahwa di dalam Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya terkandung butir-butir pandangan hidup Islam. Berbicara mengenai Islam sebagai pandangan hidup dapat terungkap jika kita dapat memahami masalah HIDUP yang pada garis besarnya meliputi tiga permasalahan, yaitu (a) pandangan hidup, (b) Pola Hidup, dan (c) Etika hidup. Pandangan Hidup Ummat manusia sepanjang sejarahnya mencatat banyak ragam pandangan hidup, baik yang dikenal sebagai filsafat maupun yang dikenal sebagai ajaran leluhur, maupun yang dikenal sebagai agama/ajaran Tuhan. Dalam Islam, pandangan hidup itu disebut aqidah (suatu keyakinan yang mengikat batin manusia). Karena mengikat batin maka aqidah menjadi pegangan hidup. Aqidah Islam memperkenalkan kepada manusia tentang Tuhan, tentang alam raya dan tentang makhluk manusia, dimana setiap individu termasuk di dalamnya. Semua manusia secara naluriah mengenal dirinya dan alam sekitarnya sampai kepada alam raya. Secara naluriah manusia juga mengenal Tuhan (sekalipun dalam berbagai macam persepsi) dan pengenalannya itu saat menjadi keyakinan, memberikan pandangan hidup tertentu yang dijadikannya pegangan hidup bagi dirinya. Pandangan hidup yang diajarkan Islam menjelaskan kepada manusia bahwa ke-HIDUP-an itu adalah sesuatu yang amat mulia dan amat berharga. Hidup yang dianugerahkan Allah kepada manusia merupakan modal dasar untuk memenuhi fungsinya dan menentukan harkat dan martabatnya sendiri. Oleh karena itu pesan-pesan al Qur'an dan hadis Rasulullah sendiri memberikan banyak peringatan kepada manusia supaya menggunakan modal dasar tersebut secermat mungkin dan jangan sekali-kali menyia-nyiakannya, karena ia sangat terbatas, baik waktunya maupun ruangnya. Lebih jauh lagi dijelaskan tentang adanya dua jenis ke-HIDUP-an, yaitu kehidupan manusia di bumi yang sangat terbatas ruang dan waktunya, dan karena keterbatasannya itu ia tidak bersifat kekal abadi, namun sifatnya nyata sehingga setiap orang mudah mengenalnya dan merasakannya. Pada dasarnya kehidupan ini menyenangkan bagi manusia, karena bumi dan alam sekitarnya sudah dipersiapkan sedemikian rupa oleh Allah untuk mendukung kehidupan manusia. Ciri kesenangan inilah kemudian mendominasi pandangan hidup kebanyakan orang sehingga menjadikan kesenangan itu sebagai identifikasi dari kehidupan itu sendiri. Pandangan yang demikian itu direkam dalam surah al Hadid; di mana digambarkan bahwa yang dianggap kehidupan yang sesungguhnya ialah; permainan, senda gurau, kemegahan, perlombaan memperkaya diri, dan memperbanyak keturunan/pendukung (Q/57:20). Hal ini lebih diperjelas dalam surat Ali `Imran dimana digambarkan bahwa manusia menjadi tertarik mencintai segala yang menggiurkan, diantaranya; wanita-wanita, putera-puteri, emas dan perak yang bertumpuk-tumpuk, kendaraan pilihan, ternak dan sawah ladang. Semua itu adalah kenyataan-kenyataan yang sudah sangat dikenal oleh semua manusia, dan sebagian mereka sempat merasakan nikmatnya. Pada dasarnya hal itu semua tidak pada tempatnya untuk dibenci atau diremehkan, karena kesemuanya itu adalah sebahagiaan dari nikmat Allah yang dipersiapkan untuk mendukung kehidupan manusia. Namun pemanfaatannya harus sesuai dengan petunjuk penggunaannya, dan ini terkait dengan pola hidup. Selanjutnya jenis kehidupan lain yang diperkenalkan Islam adalah kehidupan di alam akhirat yang mutunya lebih tinggi, karena tidak terbatas dan bersifat kekal abadi. Segala kenikmatan yang ada di dalam kehidupan akhirat adalah lebih sempurna. Kedua jenis kehidupan tersebut itu bukan berdiri sendiri-sendiri, tetapi yang kedua merupakan kelanjutan dan
Re: [wanita-muslimah] Re: bicara tentang pelecehan?
Mbak Mei kalau dalam Islam bukannya ada ibadah yang sifatnya mahdhoh dan ghoiru mahdhoh? kalau kayak sholat tahajud gitu emang sifatnya pribadi dilakukan malam2 tapi ada kan aspek yang menarik, misalnya kayak MTQ, lomba membaca al quran, menulis kaligrafi gitu menarik juga buat orang non-muslim bisa juga dipake buat sarana dakwah untuk menunjukkan keindahan islam kalau orang non musli dianggap nggak tahu etiket itu saatnya buat kita menunjukkan etiket masuk mesjid kasih tahu sama bule2 itu, mas/mbak ... kalau mau masuk mesjid tolong alas kakinya dibuka kalau bajunya masih kurang sopan, dipinjamin baju yang tertutup dikasih guide untuk menunjukkan sejarah pasti menarik deh ... siapa tahu bisa jadi jalan hidayah buat orang2 non muslim buat masuk islam kan jadi berpahala tuh wassalam, -- wikan On 8/19/08, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalo di Bali kan memang semua ritual keagamaan, jadi obyek wisata. Upacara kematian saja bisa mengundang turis. Kalo bagi umat Islam, ibadah itu hal yg pribadi, dilakukan di rumah, tengah malam ketika malam sepi bukan untuk ditonton. Kalo tak salah ingat sewaktu masanya alm Nurcholish Madjid masih aktif; masjid Al Azhar, Istiqlal nggak membolehkan masjidnya jadi obyek wisata, apalagi untuk turis asing. Alasannya non muslim gak tahu etiket masuk masjid. Padahal banyak dari mereka yg tujuannya hanya mau melihat-lihat bentuk arsitektur masjid bagian dalam. Akhirnya kan cuma diluar saja poto2. Kalo di Al Azhar saya pernah lihat mereka foto2 dan mendengar tuturan tour leadernya di trotoar, diluar masjid.
[wanita-muslimah] [resensi] Parlemen Undercover
Friday, August 15, 2008 Anggota Dewan (Memang) Sontoloyo! Oleh: Yayat R. Cipasang, Direktur Eksekutif Institute for Press and Cultural Studies (IPCS), Depok, Jawa Barat. Judul Buku: Parlemen Undercover (Kisah-kisah Sontoloyo Wakil Rakyat Negeri Indosiasat) Penulis: Abu Semar Penyunting dan Kata Pengantar: Akmal Nasery Basral Penerbit: Ufuk Press Cetakan: Pertama, Agustus 2008 Tebal: xvii+251 halaman ANDA masih ingat kasus anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Max Moein yang diduga terlibat mesum dengan sekretaris pribadinya, Desi Fridiyanti. Belakangan Desi yang mengaku sudah tidak perawan lagi ini dipecat Max. Desi melalui LBH pembela kaum perempuan meminta pertanggungjawaban anggota DPR yang sebelumnya lebih dikenal berkarier dalam dunia periklanan ini. Foto Max juga beredar di internet tengah memeluk seorang perempuan tanpa baju. Dalam foto lain, Max tengah tidur pulas kelelahan dan di sampingnya seorang perempuan telentang sambil berpaling ke arah Max. Untuk menguji dua foto tersebut, Badan Kehormatan (BK) DPR dengan tujuan mencari kebenaran meminta pendapat ahli telematika Roy Suryo dan kedua foto panas tersebut diuji di Laboratorium Institut Teknologi Bandung (ITB). Hasilnya? Hanya anggota BK DPR yang tahu. Tapi daripada Anda meminta anggota BK untuk segera mengumumkan keputusan final atas perilaku anggota Dewan yang memang masuk kategori brengsek tersebut, saya sarankan Anda mendingan membaca buku kumpulan cerita atau sketsa berjudul Parlemen Undercover (Kisah-kisah Sontoloyo Wakil Rakyat Negeri Indosiasat). Buku ini ditulis Abu Semar, sebuah nama yang memang tidak wajar. Anda pasti sudah menebak bahwa nama tersebut adalah tiruan, palsu alias nama samaran. Memang benar, kendati dalam buku tersebut tidak secara eksplisit disebutkan identitasnya. Kabarnya, penulis buku ini sejatinya adalah anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kebenarannya, wallahu alam bishawab! Hanya penerbit buku ini yang tahu. Membaca buku inside story setebal 251 halaman ini Anda akan disuguhi 33 perilaku sontoloyo anggota DPR, termasuk urusan syahwat dan berahi anggota Dewan. Dalam tulisan berjudul Sekretaris Selembar Benang pembaca akan paham empat kriteria sekretaris yang dipilih anggota DPR. Pertama, sekretaris senior. Sekretaris ini memiliki profesionalitas dan memiliki jam terbang yang tinggi. Kedua, sekretaris atas hasil persaudaraan (KKN). Sang sekretaris berasal dari keluarga atau kerabat. Ketiga, sekretaris junior. Sekretaris kategori ini pengalaman tidak diutamakan yang penting kegesitannya. Nah yang keempat, adalah sekretaris gitar spanyol atau apalah namanya. Sekretaris inilah yang melahirkan korban-korban seperti kasus yang menimpa Desi. Apalagi anggota Dewan ini memiliki kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan sekretaris pribadi kapanpun dan sesukanya. Bila sang sekretaris kinerjanya buruk atau tidak memuaskan dalam arti positif dan negatif, maka anggota Dewan dengan sangat mudah dapat memecatnya. Easy come, easy go! Masih dalam tulisan berjudul Sekretaris Selembar Benang diceritakan pula seorang office boy (OB) bernama Yobententu nama samaranmenemukan karet yang lengket menempel dalam tong sampah seorang anggota Dewan. Karet tersebut ternyata sebuah kondom bekas pakai! Selain masalah syahwat, bagian cerita yang lucu juga dikemas sangat menggelitik. Dalam tulisan berjudul Toilet Kafir diceritakan perilaku lucu sekaligus menggelikan seorang anggota DPR bernama Kiai Badruzzaman dari pemilihan Jawa Timur (kemungkinan kuat dari PKB) dan anggota Komisi Energi. Sang kiai digambarkan dari kampung, ceplas-ceplos, lugu dan tentu saja doyan humor khas kiai NU. Suatu hari digelar rapat informal dengan lembaga migas di Hotel Muliana (Hotel Mulia). Di tengah-tengah rapat, kiai tersebut kebelet kencing karena AC (air conditioner) yang sangat dingin. Ia pun menuju rest room. Resleting pun segera dibuka karena urine sudah numpuk hingga ke ujung alat vitalnya. Namun setelah kencing, sang kiai kesulitan mencari air pembasuh burung-nya. Ia kemudian bergeser ke toilet sebelahnya untuk berikhtiar mencari air dengan menekan apapun yang menonjol. Tetap saja air tak ada yang keluar. Begitu terus berulang dan bergeser hingga ke toliet yang paling ujung, tetap nihil. Saking kesalnya sang kiai berteriak sangat keras. Dasar toilet kafir! sambil memasukkan burungnya ke dalam celana. Tentu saja teriakan sang kiai tersebut membuat kaget orang lain yang berada di rest room. Mereka akhirnya paham apa yang menjadi sumber kejengkelan sang kiai udik tersebut. Rupanya sang kiai tersebut tidak tahu bahwa toilet di hotel berbintang itu bekerja dengan sistem sensor. Artinya, toilet baru mengeluarkan air setelah pemakainya menjauh. Dan benar saja, saat kiai tersebut menjauh, toilet menggelontorkan air dengan suara gemuruh. Pak kiai menolah dan kembali berteriak kesal, Masya Allah, ana udah dia baru kerluar, bener-bener kafir! Tentu saja gerutuan sang kiai tersebut