[wanita-muslimah] Anis Hidayah: Give migrant workers more protection
http://www.thejakartapost.com:80/news/2009/02/01/anis-hidayah-give-migrant-workers-more-protection.html Anis Hidayah: Give migrant workers more protection Kurniawan Hari , The Jakarta Post , JAKARTA | Sun, 02/01/2009 10:32 AM | People Anis Hidayah: (Courtesy of Migrant Care) Just returned home from Palestine, clearly shows the hardship an Indonesian migrant worker has to face. Promised employment in Jordan nine years ago, the agency took her to Gaza without her consent, where her employer did not pay her salary for five years. When Umi requested the payment, her employer concocted a story, accusing Umi of stealing US$15,000 and she was sent to a police detention center. She remained there until Israel attacked Gaza a few weeks ago. After talks with her former employer Umi was freed from all charges. Umi's ordeal underlines the lack of government protection for migrant workers. Under the Palermo Protocol, the case of Umi Saodah can be categorized as human trafficking. To get more views on migrant workers and human trafficking, The Jakarta Post talked to Anis Hidayah, the executive director of Migrant Care - the Indonesian Association of Migrants Workers Sovereignty. The following is an excerpt of the interview: How do you describe human trafficking in this country? I think in the past three years the modus operandi of human trafficking syndicates remain unchanged, however the strategy has developed in various ways. Human trafficking syndicates, either the ones who meet the victims directly or the bosses, have taken different approaches. What do you mean by unchanged? I think human traffickers still take advantage of the fact that there is high unemployment. People need jobs and traffickers focus on these people. Syndicates offer jobs to the unemployed and promise high salaries. They use a variety of methods to get people, from threats to provision of false documents such as identity cards and passports. They also trick people into debt. In some cases, syndicates offer to help by giving bricks to build houses or even buying motorbikes for people, who then have to work to pay off the debt. People are ignorant of the scheme, but it is a systematic process used by the traffickers. Some syndicates even pretend to be providing humanitarian aid. Most of the victims are women because demand from overseas only require women employees. In Indonesia, poor and uneducated women are very prone to human trafficking. The modus operandi remain the same today and yet the government does little or nothing. If we read the profiles of victims the data are the same; they are female, uneducated and from poor regions. The situation is still the same even after the government had issued the Trafficking Law in 2007.Many human trafficking victims go overseas with full documentation, so the process is legal. How do you differentiate migrant workers from victims of human trafficking? We analyze the process. There are three indicators: the process, the methods and the destinations. The process means the recruitment and training. We know all the workers go through the same process but then they get exploited, either physically or sexually, by their employers. Exploitation is the important factor to distinguish whether migrant workers are victims of human trafficking. What about the case of Umi Saodah? She wanted to return home from the start but her employer would not allow her to go. He refused to pay her salary for five years, a sum of $15,000. By then, Umi had also overstayed her visa. After a dispute with her employer, who accused her of stealing money, he beat her. She threatened to report him to the police but instead was herself detained by the police. She was set free at the trial as there was no evidence. She returned home safely with little help from the government. The government should be ashamed. What are the figures on human trafficking today? The number has been increasing year by year. It follows the government's policy of increasing the number of migrant workers each year. How do you deal with victims of human trafficking? Human trafficking victims require separate handling; it is a crime. Cases related to the recruitment and sending of workers overseas can simply be caused by administrative failures. Principally, we never categorize the cases. We want to get away from the way of thinking which suggests that those who are not victims of human trafficking get secondary treatment. In addition, we have adopted the Palermo Protocol on human trafficking and the Trafficking Law that we have to follow. Do you think there is any difference since the issuance of the law? We don't think so. There is no significant difference. The bureaucracy does not change even though there is now a specific law on human trafficking. The law enforcers do not understand. The trafficking law should be used to charge those involved in human
[wanita-muslimah] SBY Disarankan tak Terlalu Reaktif Tanggapi Kritik
http://ng.republika.co.id/berita/28917/SBY_Disarankan_tak_Terlalu_Reaktif_Tanggapi_Kritik SBY Disarankan tak Terlalu Reaktif Tanggapi Kritik By Republika Newsroom Sabtu, 31 Januari 2009 pukul 19:14:00 JAKARTA--Pengamat politik Syamsuddin Haris menyarankan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak terlalu reaktif menanggapi kritik yang ditujukan pada kinerja pemerintahan yang dipimpinnya. Sangat tidak baik bagi seorang presiden menanggapi kritik kelewat reaktif. Saya lihat beliau (Presiden Yudhoyono) terlalu reaktif, katanya dalam sebuah diskusi bertema Main Yoyo Depan Cermin di Jakarta, Sabtu. Selain Syamsuddin Haris, pembicara lain dalam diskusi itu adalah budayawan Arswendo Atmowiloto, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman, dan Ketua DPP PDIP Perjuangan Firman Jaya Daeli. Menurut Syamsuddin, tanggapan yang reaktif telah ditunjukkan Yudhoyono antara lain terhadap kritik seperti soal yoyo, poco-poco atau istilah Asal Bukan S (ABS). Padahal, katanya, di era demokrasi saat ini, munculnya kritik terhadap kinerja pemerintah adalah hal yang wajar dan sebaiknya pemerintah melakukan koreksi dan memperbaiki kinerjanya terkait dengan hal-hal yang dikritik tersebut. Menyangkut kritik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang ditanggapi oleh Yudhoyono, Syamsuddin Haris mengatakan, sepanjang menyangkut institusi tidak masalah. Tapi jangan sampai konflik politik itu terjebak menjadi konflik internal, katanya. Karena itu, ia menyarankan agar ke depan, baik Yudhoyono maupun Megawati, sama-sama berupaya memperbaiki tata hubungan personalnya. Hampir senada dengan itu, budayawan Arswendo Atmowiloto berpendapat, kedua tokoh nasional itu saling melontarkan kritik sesuai dengan kulturnya masing-masing yakni kultur Jawa yang cenderung tidak langsung bicara ke persoalan tapi menggunakan istilah-istilah. Yang menjadi masalah adalah orang-orang di sekitar mereka atau Tim Pemenang Pemilu-nya yang bicara A, B, C dan kemudian 'ditanggap' oleh pers, katanya. Sedangkan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman mengatakan, apa yang ditanggapi Yudhoyono normatif saja dan tidak terlalu reaktif. Tidak ada kalimat SBY yang membalas dengan mengkritik Megawati. SBY hanya mengajak elit politik untuk lebih beretika dalam berpolitik, bersaing boleh tetapi jangan saling menjatuhkan, katanya. Mantan Menpora itu menganggap kritik terhadap pemerintah yang kerap dilontarkan Megawati atau PDIP adalah wajar, apalagi partai tersebut jauh-jauh hari telah menyatakan sebagai oposisi. Asal, kata Hayono Isman, jangan membawa-bawa masalah pribadi ke permukaan karena politik tidak akan sehat kalau masalah pribadi dibawa keluar. Sementara itu, Ketua DPP PDIP Firman Jaya Daeli mengatakan, apa yang disampaikan Megawati sama sekali bukan mengejek atau menjelekkan tetapi mengingatkan pemerintah atas kinerjanya yang dinilai gagal dalam berbagai hal. Hanya saja Ibu Mega menyampaikan itu dalam ungkapan-ungkapan seperti 'yoyo' atau 'poco-poco' agar lebih menarik. Sebagai partai oposisi, kami harus sampaikan koreksi itu. Jadi ini biasa saja, SBY tidak perlu 'kebakaran jenggot', katanya. PDIP, katanya, hanya mengungkapkan realitas sosial ekonomi yang dirasakan masyarakat, seperti soal harga sembako yang sulit terjangkau, soal kemiskinan, pengangguran dan lain-lain. PDIP akan menyampaikan apa yang menurut kita perlu disampaikan atau dikoreksi, katanya. ant/fif [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Cegah Kanker Leher Rahim dengan Vaksin
http://202.169.46.231/spnews/News/2009/02/01/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Cegah Kanker Leher Rahim dengan Vaksin Wajah putih Katrida (44) terlihat pucat pasi. Tubuhnya lemah terbaring di tempat tidur dengan beberapa selang medis melilit. Ibu satu anak ini tidak mampu menggerakkan tubuhnya. Meski bibirnya kering, dia mencoba tersenyum sambil menyodorkan tangan kanannya yang tinggal kulit membungkus tulang ketika SP menyalaminya, di ruang perawatan pasien kanker di Rumah Sakit (RS) Dharmais, Jakarta, Kamis (29/01). Ditemani sang suami, Supriyanto (33), Katrida mengisahkan, awalnya keluar darah dari vagina setiap kali berhubungan suami istri. Dia mengakui, mereka mengabaikannya dan tidak berpikir untuk memeriksakan diri. Saat memeriksakan kandungannya yang berusia dua bulan di RS Koja, barulah dia sadar bahwa dirinya telah menderita kanker serviks setelah ditunjukkan hasilnya oleh dokter. Saat itu kata dokter belum bisa dilakukan tindakan medis, karena alasan keselamatan janin, sehingga rencana akan dioperasi sekaligus saat melahirkan. Namun sayang, mantan guru SMP swasta ini melahirkan normal dan premature. Bayinya keluar tapi kankernya tetap ada, hingga harus dirawat di RS Dharmais. Pembunuh Nomor Satu Saat ini, kanker serviks atau biasa disebut kanker leher rahim merupakan pembunuh nomor satu pada perempuan setelah kanker payudara. Setiap harinya terjadi sekitar 40-45 kasus, 20-25 di antaranya diperkirakan mengalami kematian. Sekitar 80 persen penderitanya berada di Pulau Jawa dan Bali. Sementara di dunia setiap menitnya seorang perempuan meninggal, akibat kanker ganas ini. Spesialis Obstetri Ginekologi, Prof dr Farid Aziz mengatakan, sebenarnya kanker ini dapat dicegah. Namun, karena umumnya pasien yang datang memeriksakan diri sudah pada stadium lanjut, sehingga terlambat diobati akhirnya menyebabkan kematian. Sekitar 98 persen orang terkena serviks pasti mengalami kematian. Awal terkena virus serviks itu tidak ada gejala, gejala itu muncul ketika sudah serviks. Umumnya mereka memeriksakan diri setelah ada gejala seperti keluar darah, keputihan, dan berbau serta susah buang air kecil, ujarnya. Serviks umumnya menyerang perempuan usia produktif, yakni 30-50 tahun, pada saat mereka mempunyai tanggung jawab ekonomi sosial terhadap anak dan anggota keluarganya. Angka kematian akibat serviks di negara berkembang termasuk Indonesia lebih tinggi ketimbang di negara maju, yakni sebesar 83 persen. Faktor ekonomi dan minimnya akses pencegahan merupakan faktor pendukung tingginya angka tersebut. Berbeda dengan negara maju seperti Amerika yang sudah bisa mencegah risiko lebih dini sehingga kasusnya menurun. Negara berkembang seperti Indonesia, memang masih kurang pencegahannya sehingga jumlah kasus ada di urutan pertama, jelasnya. Sekali lagi, serviks adalah jenis kanker yang bisa dicegah dan diobati. Deteksi dini merupakan pencegahan sekunder yang sangat penting dilakukan oleh setiap wanita dewasa atau sudah melakukan hubungan seks, dengan menggunakan Pap Smear atau infeksi visual asetat (IVA). Pap Smear adalah pemeriksaan usapan mulut rahim untuk melihat sel-sel mulut rahim di bawah mikroskop. Pap Smear ini diperlukan untuk dapat mendeteksi lebih dini perubahan atau abnormalitas dalam serviks sebelum sel-sel tersebut menjadi kanker. Meskipun Pap Smear mudah diakses, tersedia di rumah sakit di seluruh Indonesia dengan harga terjangkau, ternyata masih banyak perempuan yang belum mau melakukannya. Kecenderungan malu diperiksa atau takut akan divonis menderita panyakit ganas dari hasil pemeriksaan masih menjadi kendala tersendiri. Padahal kalau diperiksa dini, lebih cepat mengetahui penyakitnya maka lebih cepat diobati sehingga risiko kematian itu bisa dikurangi, katanya. Pencegahan Primer Namun, Pap Smear sebagai pencegahan sekunder tidaklah cukup. National Cancer Institute menyebutkan risiko terkena kanker serviks lima kali lebih tinggi pada perempuan yang tidak dideteksi, tetapi tidak dapat mencegah infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Ahli Penyakit Dalam dan Konsultan Alergi Imunologi dari FKUI Prof Samsuridjal Djauzi, mengatakan vaksinasi sebagai pencegahan primer disertai dengan deteksi dini mencegah risiko kanker serviks lebih efektif. Vaksinasi kata Samsuridjal, dibutuhkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh atau antibodi sebagai perlindungan utama terhadap infeksi Human Papilloma Virus (HPV). Vaksin yang dibutuhkan adalah yang dapat memberikan perlindungan yang luas untuk tipe HPV penyebab kanker (onkogenik) dengan masa proteksi paling lama. Vaksin kanker serviks merupakan penemuan terkini yang berkhasiat melindungi tubuh dari HPV tipe 16 dan 18, yang secara bersamaan 71 persen menyebabkan kanker serviks. Selain itu, vaksin juga memberikan perlindungan silang terhadap infeksi HPV tipe lain, seperti 45, 31 dan 52 yang turut menjadi penyebab kanker. Uji klinis menunjukkan masa proteksi vaksin HPV hingga sekarang
Re: [wanita-muslimah] Re: Turkish PM leaves stage during debate with Peres over Gaza
Salam... Memerdekakan singkawang, aceh dan papua dari cengkraman penjajah mana mas? Dari penjajahan Indonesia? Jika anda berpikiran begitu, Terus bagaimana dengan Jakarta, apakah Jakarta perlu dimerdekakan juga dari jajahan Indonesia? Jika tidak perlu, apakah maksud Anda Indonesia itu = Jakarta? Jika anda menyimpulkannya dengan cara yang lugu seperti itu, pertanyaannya sejak kapan Indonesia itu hanya Jakarta? Jika Indonesia TIDAK SAMA DENGAN Jakarta, lalu menurut Anda apakah aceh dan papua itu bukan Indonesia? Salam, Iman K. www.parapemikir.com - Original Message - From: Ari Condro To: Milis wm Sent: Sunday, February 01, 2009 12:34 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Turkish PM leaves stage during debate with Peres over Gaza Kalau begitu kita bisa memerdekakan singkawang, aceh dan papua, bukan ? Bagaimana ? salam, -Original Message- From: Iman K. alexander_soebr...@yahoo.com.sg Date: Sat, 31 Jan 2009 23:00:15 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Turkish PM leaves stage during debate with Peres over Gaza Salam... Bung Ary Setijadi, menurut anda apakah masyarakat dunia harus mengingatkan supaya Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol , Pattimura, Teuku Umar, Pitung supaya jangan menyerang Belanda karena hal itu akan menyulut permusuhan yang berkepanjangan dengan belanda? Apakah anda berani mengatakan bahwa pahlawan pejuang kemerdekaan tersebut juga sebenarnya harus dipersalahkan atas terjadinya beberapa kali peperangan yang tidak seimbang melawan belanda? Bung Ari, Ketahuilah : Israil itu sekarng menjajah Palestina, mengusir rakyat palestina dari tanah tumpah darahnya sendiri, memenjarakan orang-orang yang tersisa di gaza secara massal. Bagaimana mungkin anda tiba kepada kesimpulan bahwa orang yang membela tanah tumpah darahnya (hamas) anda katakan juga sebagai penyebab terjadinya peperangan yang berkepanjangan? Sungguh dalam hal ini anda tidak bisa membedakan apa yang disebut dengan it takes two to tanggo dengan Kewajiban membela tanah tumpah darah dari kaki penjajah... Salam, Iman K. http:www.parapemikir.com - Original Message - From: Ary Setijadi Prihatmanto To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, January 31, 2009 6:53 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Turkish PM leaves stage during debate with Peres over Gaza ;-)) sampe segitunya mbak Flora... Saya kira yang lain di WM malah sekedar berusaha bersikap adil, daripada sekedar menjadi partisan fanatik buta pada salah satu pihak. Israel memang melakukan hal yang keterlaluan dan pantas dikecam, Tapi jangan dilupakan, it takes two to tango Jadi hanya mengecam salah satu pihak saja, tanpa mengingatkan yang lain, tidak saja berarti tidak adil, tapi juga tidak produktif untukmenyelesaikan masalah. Di Indonesia, Israel itu sudah jadi bahan bulan2-an. Namun tidak ada yang mengingatkan peran hamas sama sekali. Padahal hamas juga peran besar terjadinya perang berkepanjangan spt. ini. Bukankah Rasul pernah berkata yang kira-kira, sungguh beruntung orang-orang yang sibuk dengan kelemahan dirinya, dan berusaha memperbaikinya, dibanding orang yang mengurusi kelemahan orang lain. Dan Hamas itu merupakan anggota masyarakat muslim, one of ours... - Original Message - From: Flora Pamungkas GMail To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, January 30, 2009 10:44 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Turkish PM leaves stage during debate with Peres over Gaza Berikut ini versi terjemahan dalam bahasa Indonesia atas inti berita yang diposting oleh pak Ambon. Saya ambil dari eramuslim. Maaf kalo tak berkenan. Soalnya sebetulnya saya miris posting berita dari media Islam, takut di-plengosi jama'ah WM :-) Hiks . Salam, Flora -- PM Turki Sumpah Serapahi Presiden Israel Jumat, 30/01/2009 09:12 WIB Cetak | Kirim Hubungan Israel-Turki Israel memasuki babak baru yang dramatis. Dalam pertemuan di Davos, Swiss pekan ini, Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan tanpa diduga secara berani meninggalkan forum pembicaraan ekonomi dunia setelah beradu mulut dengan Presiden Israel, Shimon Perez, Selasa malam (27/01). Erdogan tanpa rasa takut berdebat panas dengan Perez tentang agresi Israel di Jalur Gaza. Kalian membunuhi orang-orang. seru Erdogan keras kepada Perez. Apa yang kalian lakukan tidak manusiawi! Menanggapi perkataan Erdogan, Perez langsung memotong dengan panas, Apakah Anda sungguh benar-benar mengerti akan situasi dimana ratusan roket berhamburan dan menyerang perempuan dan anak-anak? Ada apa dengan Anda? repetnya. Erdogan tidak terima perkataan Perez, dan ia meminta waktu kepada moderator untuk kembali bicara. Namun, ia hanya diberikan waktu satu menit saja. Kalian, Israel, tidak pernah mau mendengarkan. Setelah
[wanita-muslimah] Abbas: No reconciliation talks until all Palestinian groups accept PLO authority
http://www.haaretz.com/hasen/spages/1060610.html Last update - 00:16 01/01/2009 Abbas: No reconciliation talks until all Palestinian groups accept PLO authority By Reuters Tags: israel news, fatah Palestinian President Mahmoud Abbas said on Sunday that dialogue with his rivals in the Islamist movement Hamas was impossible unless they recognise the supremacy of the Palestine Liberation Organization. Now we say ... no dialogue with those who reject the Palestine Liberation Organization, Abbas told a news conference in the Egyptian capital Cairo. They must admit without equivocation or ambiguity that the organization is the sole and only representative of the Palestinian people. Then there will be dialogue, he added. Egypt last week proposed February 22 as the date for the start of a dialogue between Palestinian groups, several of the groups said in reports published on Tuesday. Foreign Minister Ahmed Aboul Gheit of Egypt, which has been mediating between the groups, told reporters: We will invite the Palestinian groups. We hope we will succeed in this in the third week or at the end of the third week of February. Egypt came close to organizing a Palestinian dialogue in November but the Islamist group Hamas pulled out a few days before it was due to begin, saying the rival Fatah group has failed to meet its demand that it free Hamas prisoners. Egypt, Saudi Arabia and the European Union see Palestinian reconciliation as one of the keys to progress towards an end to the Israeli-Egyptian blockade of Gaza and towards a possible resumption of Israeli-Palestinian peace talks. The main parties are Hamas, which runs the Gaza Strip, and the Fatah group of Palestinian President Mahmoud Abbas, who since June 2007 has controlled only the West Bank. The two sides agree in principle on the idea of a national unity government for the Palestinian Authority, but they disagree on whether Abbas still has a mandate to govern and on whether armed struggle is still a legitimate strategy for dealing with Israel. They also disagree on the terms for reopening the Rafah crossing between Gaza and Egypt. Abbas wants his forces to resume control there, but Hamas opposes that idea [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] STOP ILLEGAL LOGGING !!! TANGKAP DAN ADILI PARA PELAKU ILLEGAL LOGGING !!!
PENGUMUMAN KEPADA SELURUH PENDUKUNG PETISI Aan de leden van STOP ILLEGAL LOGGING !!! TANGKAP DAN ADILI PARA PELAKU ILLEGAL LOGGING !!! Illegalloggingwatch Indonesia 31 januari om 22:52 Depok, 31 Januari 2009 Kepada Yth. Seluruh pendukung Petisi Kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk Pemberantasan Illegal Logging Salam hutan hijau, Sejak Petisi Kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk Pemberantasan Illegal Logging di launching tanggal 19 Januari 2009, telah ratusan individu/lembaga yang mendukung petisi ini. Hal ini sangat menggembirakan, mengingat pemberantasan illegal logging dan pelestarian hutan Indonesia masih mengalami berbagai permasalahan yang terkait dengan kebijakan yang di keluarkan oleh otoritas yang mengelola hutan indonesia, otoritas yang \seharusnya\ menjadi garda terdepan dalam perlindungan hutan Indonesia dan kondisi di lapangan terkait perusahaan-perusahaan kehutanan, pertambangan dan perkebunan serta masyarakat di sekitar kawasan hutan. Sejak tahun 2005, pemberantasan illegal logging setidaknya telah di payungi dengan Inpres No. 4 Tahun 2005 tentang Pemberantasan penebangan kayu secara illegal di kawasan hutan dan peredarannya di seluruh wilayah Indonesia, akan tetapi dengan payung hukum Inpres ini belumlah maksimal sehingga perlu payung hukum yang lebih kuat dalam bentuk Undang-Undang Anti Illegal Logging. Melalui pengumuman ini di beritahukan kepada seluruh pendukung petisi ini bahwa nama-nama dari individu/lembaga yang mendukung petisi ini akan di umumkan dan senantiasa di up grade di blog Illegal Logging Watch (ILW) ini. Untuk melihatnya silahkan bisa melihatnya di http://www.illegalloggingwatch.blogspot.com atau http://petisi-illegalloggingwatch.blogspot.com Selanjutnya, apabila di rasakan pendukung dari petisi ini sudah memadai, maka Illegal Logging Watch (ILW) sebagai lembaga yang menggagas petisi ini akan mengundang seluruh pendukung guna merumuskan langkah-langkah yang perlu di lakukan untuk mendorong adanya UU Anti Illegal Logging yang isinya tidak bertentangan dengan UU terkait yang di gunakan sebagai payung hukum yang melindungi hutan kita. Terima Kasih Diddy Kurniawan, Koordinator Illegal Logging Watch (ILW) HP. 0817135156 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] The language of politics (2/2)
Sambungan dari 1/2 : http://weekly.ahram.org.eg/2009/932/bo1.htm 29 January - 4 February 2009 Issue No. 932 Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875 The language of politics Extract: 'The varieties of Arabic languages' The thesis that the varieties of Arabic languages spoken currently in many different countries represent languages different both from each other and from the Qureish Arabic, the language of the Prophet's tribe and in which the Koran was thus revealed, is no novelty. It was already affirmed in the fourteenth century by no less an authority than the great Arabic thinker Ibn Khaldoun in his well known Introduction [ Muqaddimah ]. Nobody has ever explained better than him the difference between knowing a language by birth and oral transmission, and knowing it by study and learning. Study may enable someone to know the structure of a language, but the structure itself is not the language. The learner may thus be compared to someone who can say something about the art of sewing without having the ability to sew. In Ibn Khaldoun's terms, they have the knowledge of the faculty but not the faculty itself. I can only agree with him in affirming that the differences between the spoken Arabic -- and I am mainly thinking of the idiom spoken in Egypt -- and Qureish or Koranic Arabic are as significant as those between Italian and Latin. Whatever the semantic and syntactic affinities between Italian and Latin, an Italian speaker has to study Latin in order to understand it. If we compare spoken Egyptian and classical Arabic we can note that in classical Arabic the predicate usually precedes the subject, whereas in Egyptian the subject precedes the predicate. Moreover, the negative and interrogative particles are not the same and they obey different word-order rules. This is also true for demonstratives. Nouns in classical Arabic decline, but they don't in spoken Egyptian. Phonological differences are no less important... As for vocabulary, it is true that an enormous quantity of words are common between the two languages. However, most of these have changed through the centuries, some changing the order of letters and some dropping or adding letters. And that's before we start talking about meaning change and neologisms. To all this we must add a substantial number of words that go back to ancient Egyptian. For example, Egyptian peasants still use Coptic names to indicate the months of the year. Before the Arab conquest there were three languages current in Egypt: Greek, which continued to be the administrative language after the Roman conquest, Latin and Coptic -- the native language. As for the Arab conquerors, they were not all from the Qureish ; many if not most belonged to other tribes which spoke different idioms, so that the Egyptians had to make, you might say, their own cocktail of Arabic, which was not necessarily the same as the Qureishi tongue. More of them came to talk their Arabic as more of them converted to Islam for a variety of reasons, amongst which one has to note the exemption from the tax each adult Christian male had to pay, the jizya. When in AD 705, Abdelmalek Ibn Marawan issued a decree imposing Arabic as the official administrative language, many Copts had to learn it in order to keep their offices. The distinction between the written and the spoken languages, which had existed in Egypt from the beginning of its history, was thus revived in a new form. My understanding of the political significance of this divorce between political and demotic Arabic and the key place of writing in the perptuation of despotism crystallised when I read the work of our great poet Adonis, entitled The Book. It is one of the most revolutionary books I've read in Arabic literature. Apart from its provocative title, it lays bare the truth of our political history as having been a series of assassinations in a struggle for power. But it's written in such a high style that it's a difficult text even for the educated, without taking into account the vast majority of illiterate folk. So, it's no wonder that The Book has remained a 'dead letter'. I may say that I once heard Adonis declare that he won't ever write except in 'grammatical' Arabic because he prefers writing in a 'dead language'. One may wonder if his choice doesn't also represent his method for dealing with the condition [the German-born American political philosopher] Leo Strauss describes in his Persecution and the Art of Writing. The authorities are happy to ignore such books because in the unlikely event that they themselves have understood them, they know that their message will only reach a very limited number of people. It was thus the greatest modern example of classical Arabic which made me determined henceforward to abandon the classical language and to write in demotic Egyptian. Adonis's poem is merciless about the misplaced pride taken in this language
[wanita-muslimah] Who wants rule by scholars?
http://weekly.ahram.org.eg/2009/932/op22.htm 29 January - 4 February 2009 Issue No. 932 Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875 Who wants rule by scholars? Those who think that Iran's rising regional profile is no matter of concern are not looking closely enough, writes Galal Nassar The absolute velayat-e faqih [rule by the scholar] is a byword for polytheism, one of the founders of the Iranian republic and a top Shia scholar recently said. Ayatollah Hussein Ali Montazeri was the heir apparent of Ayatollah Khomeini until he was ousted from that position shortly before the death of Khomeini. Montazeri was then placed under house arrest because he objected to the appointment of Ayatollah Ali Khamenei as supreme guide of the revolution. On Monday 22 December 2008, Montazeri was having a meeting with Ibrahim Yazdi, leader of the opposition Iran Freedom Movement ( Nezhat-e Azadi ) and the first foreign minister of post-revolutionary Iran. During that meeting, Montazeri said he opposed the idea of an absolute velayat-e faqih, saying that, the opinion of the faqih supersedes the views of others in Sharia [Islamic law] interpretation only. As for matters related to political affairs and maintaining relations with other countries, this is not the domain of the vali-faqih [scholar- ruler] and must be left to the specialists. When the Iranian constitution was revised in the mid- 1980s, I opposed the enlargement of the vali-faqih powers and the transfer of these powers into absolute rule, for I believe that Prophet Mohamed himself was not a supporter of absolute rule. The Quran told the prophet to govern according to Islamic law, not according to his own views. So the belief in the absolute velayat-e faqih is a byword for polytheism, Montazeri stated. This was Montazeri's answer to those who support the absolute power of Iran's supreme guide, Ayatollah Ali Khamenei. The latter take their cue from the late supreme guide Khomeini, who once said that the formation of government and its running is part of the absolute velayet of the prophet and one of the primary tenets that outranks all other tenets, including prayer, fasting and pilgrimage. The phrase absolute velayet-e faqih was used by Khomeini for the first time in 1982, three years after the ousting of the shah, and right after the mullahs finished liquidating all the political allies who helped stage the revolution. Two years after Khomeini espoused velayat-e faqih, the idea became enshrined in the Iranian constitution against the objections of Shia clerics and politicians, who saw it as a threat to Iranian political life. Their biggest fear was that velayat-e faqih would lead to the abolition of the constitution and the introduction of emergency measures by the vali-faqih, which is happening now. It was the Shia scholar Mohamed bin Makki Al-Amili (born in Jazzin in south Lebanon in 725 AH, killed in Damascus in 786 AH, and often referred to as the first martyr) who gave birth to the concept of velayat-e faqih. He proceeded to name himself a deputy for the hidden imam. Al-Amili coined the term al-faqih al-jamie lil sharaet , or the scholar holding all the reins. He was the first to order tithes to be paid to the faqih and it was his opinion that Friday Prayers should be cancelled until the return of the hidden imam. His views on velayat-e faqih were briefly discussed in his books Al-Lamaah Al-Damashqiyah (The Damascene Glow) published 782 AH as well Dhikra Al-Shia (Shiism Remembered) published 784 AH. Having studied in Iraq, Al-Amili returned to Jazzin in 760 AH and started propagating his ideas, gaining many followers. He soon formed an armed gang to seek power. Some of his supporters turned against him as a result, accusing him of extremism. He retaliated with fatwas, or decrees, sanctioning their murder. One of the men killed by decree was called Mohamed Al-Yalushi. The followers of Al-Yalushi, led by Taqieddin Al-Khyami, collaborated with the Mameluke rulers of Damascus and had Al-Amili arrested. The Mameluke authorities collected the signatures of 70 of Al-Amili's followers as well as those of hundreds of scholars, all testifying that the man was an apostate. He was tried for apostasy and insurrection. As was the custom, according to the Shaffite doctrine, an apostate or a heretic was condemned to one year in prison before execution, to give him a chance to repent and be pardoned. Al-Amili was first given this privilege by the Damascus qadi (jurist). But the qadi al-qodah (supreme jurist) ordered his execution. The first Shia cleric to advocate velayat-e faqih was thus executed in 786 AH. This incident is described in Shia books as Hijrat Ulamaa al-Shiaa min Jabal Amil ila Iran fi al-Asr al-Safawi (The Emigration of Shia scholars from Jabal Amil to Iran in Safavid Times) by Mahdi Ferhani. According
[wanita-muslimah] Palestina Siap Membuka Dialog Dengan Israel
http://www.detiknews.com/read/2009/02/02/025000/1077765/10/palestina-siap-membuka-dialog-dengan-israel Senin, 02/02/2009 02:50 WIB Palestina Siap Membuka Dialog Dengan Israel Rachmadin Ismail - detikNews Presiden Palestina Mahmud Abbas kembali buka suara. Kali ini dia menegaskan, siap berdialog dengan Israel dengan satu syarat, mengakui kemerdekaan Palestina. Kami tegaskan, tidak ada dialog dengan pihak-pihak yang menolak kebebasan Palestina, ujarnya di Kairo sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (1/2/2009). Selain itu, Abbas juga meminta seluruh pihak untuk mengakui demokrasi di Palestina. Organisasi yang selama ini berada di Palestina harus dianggap sebagai perwakilan rakyat Palestina. Setelah itu diakui, baru kami siap berdialog, pungkasnya. PLO sudah mewakili Palestina sejak tahun 1964, tapi pamor mereka menurun akhir-akhir ini jika dibandingkan dengan Hamas. Namun sayangnya Hamas tidak pernah dilibatkan dalam proses perundingan apapun. Sebelumnya, serangan Israel kepada Palestina mengakibatkan 1.300 warga tewas. Diantara korban, ada 700 warga sipil yang terbunuh. (mad/mad) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Turkish PM leaves stage during debate with Peres over Gaza
Saya ngeliat dari sisi daerah aja. - yang menderita karena jadi minoritas - yg sumber dayanya dikeruk, memperkaya orang jakarta - yang jadi sasaran operasi militer - yang penduduknya tertinggal dan terlibas dalam pembangunan - yang mereka sendiri minta merdeka - yang mereka merasa miris dan tidak lagi bangga jadi bagian bangsa ini salam, -Original Message- From: Iman K. alexander_soebr...@yahoo.com.sg Date: Sun, 1 Feb 2009 23:43:21 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Turkish PM leaves stage during debate with Peres over Gaza Salam... Memerdekakan singkawang, aceh dan papua dari cengkraman penjajah mana mas? Dari penjajahan Indonesia? Jika anda berpikiran begitu, Terus bagaimana dengan Jakarta, apakah Jakarta perlu dimerdekakan juga dari jajahan Indonesia? Jika tidak perlu, apakah maksud Anda Indonesia itu = Jakarta? Jika anda menyimpulkannya dengan cara yang lugu seperti itu, pertanyaannya sejak kapan Indonesia itu hanya Jakarta? Jika Indonesia TIDAK SAMA DENGAN Jakarta, lalu menurut Anda apakah aceh dan papua itu bukan Indonesia? Salam, Iman K. www.parapemikir.com - Original Message - From: Ari Condro To: Milis wm Sent: Sunday, February 01, 2009 12:34 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Turkish PM leaves stage during debate with Peres over Gaza Kalau begitu kita bisa memerdekakan singkawang, aceh dan papua, bukan ? Bagaimana ? salam, -Original Message- From: Iman K. alexander_soebr...@yahoo.com.sg Date: Sat, 31 Jan 2009 23:00:15 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Turkish PM leaves stage during debate with Peres over Gaza Salam... Bung Ary Setijadi, menurut anda apakah masyarakat dunia harus mengingatkan supaya Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol , Pattimura, Teuku Umar, Pitung supaya jangan menyerang Belanda karena hal itu akan menyulut permusuhan yang berkepanjangan dengan belanda? Apakah anda berani mengatakan bahwa pahlawan pejuang kemerdekaan tersebut juga sebenarnya harus dipersalahkan atas terjadinya beberapa kali peperangan yang tidak seimbang melawan belanda? Bung Ari, Ketahuilah : Israil itu sekarng menjajah Palestina, mengusir rakyat palestina dari tanah tumpah darahnya sendiri, memenjarakan orang-orang yang tersisa di gaza secara massal. Bagaimana mungkin anda tiba kepada kesimpulan bahwa orang yang membela tanah tumpah darahnya (hamas) anda katakan juga sebagai penyebab terjadinya peperangan yang berkepanjangan? Sungguh dalam hal ini anda tidak bisa membedakan apa yang disebut dengan it takes two to tanggo dengan Kewajiban membela tanah tumpah darah dari kaki penjajah... Salam, Iman K. http:www.parapemikir.com - Original Message - From: Ary Setijadi Prihatmanto To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, January 31, 2009 6:53 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Turkish PM leaves stage during debate with Peres over Gaza ;-)) sampe segitunya mbak Flora... Saya kira yang lain di WM malah sekedar berusaha bersikap adil, daripada sekedar menjadi partisan fanatik buta pada salah satu pihak. Israel memang melakukan hal yang keterlaluan dan pantas dikecam, Tapi jangan dilupakan, it takes two to tango Jadi hanya mengecam salah satu pihak saja, tanpa mengingatkan yang lain, tidak saja berarti tidak adil, tapi juga tidak produktif untukmenyelesaikan masalah. Di Indonesia, Israel itu sudah jadi bahan bulan2-an. Namun tidak ada yang mengingatkan peran hamas sama sekali. Padahal hamas juga peran besar terjadinya perang berkepanjangan spt. ini. Bukankah Rasul pernah berkata yang kira-kira, sungguh beruntung orang-orang yang sibuk dengan kelemahan dirinya, dan berusaha memperbaikinya, dibanding orang yang mengurusi kelemahan orang lain. Dan Hamas itu merupakan anggota masyarakat muslim, one of ours... - Original Message - From: Flora Pamungkas GMail To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, January 30, 2009 10:44 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Turkish PM leaves stage during debate with Peres over Gaza Berikut ini versi terjemahan dalam bahasa Indonesia atas inti berita yang diposting oleh pak Ambon. Saya ambil dari eramuslim. Maaf kalo tak berkenan. Soalnya sebetulnya saya miris posting berita dari media Islam, takut di-plengosi jama'ah WM :-) Hiks . Salam, Flora -- PM Turki Sumpah Serapahi Presiden Israel Jumat, 30/01/2009 09:12 WIB Cetak | Kirim Hubungan Israel-Turki Israel memasuki babak baru yang dramatis. Dalam pertemuan di Davos, Swiss pekan ini, Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan tanpa diduga secara berani meninggalkan forum pembicaraan ekonomi dunia setelah beradu mulut dengan Presiden Israel, Shimon Perez, Selasa malam (27/01). Erdogan tanpa rasa takut berdebat panas dengan Perez tentang
[wanita-muslimah] Pengkhianatan
Pengkhianatan berita tentang indonesia di perantauan terlihat ada wajah licik pengkhianatan mungkin ini akibat makan keju busuk maka dikunyahlah van mook punya impian berlaku seperti legenda si malin kundang semua itu katanya gara-gara materi siapa doi yang mukanya belang tiga? memanipulasi sejarah atas nama siapa? padamu negeri indonesia kita marikita bersama membangun bangsa jangan mau diperbudak napsu pengkhianat waspada terhadap tipu muslihat kaum pengkhianat Heri Latief Amsterdam, 2 Februari 2009 http://progind.net/ kolektif info coup d'etat 65: kebenaran untuk keadilan http://herilatief.wordpress.com/ http://akarrumputliar.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] PDK Capreskan Jusuf Kalla
http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=23976 02 Februari 2009 04:46:43 PDK Capreskan Jusuf Kalla JAKARTA - Desakan terhadap Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla untuk maju sebagai calon presiden tak hanya disuarakan kalangan internal partai beringin. Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) bahkan menyatakan kesiapan untuk bergabung dalam koalisi partai pendukung Jusuf Kalla sebagai capres pada Pemilu 2009. ''Kalau Golkar mencalonkan Jusuf Kalla sebagai calon presiden, PDK akan mendukung. Syaratnya, harus ada dukungan dari Golkar karena kita tidak mau dianggap mencuri kader partai lain,'' ujar Presiden PDK Ryaas Rasyid di Jakarta kemarin (31/1). Menurut Ryaas, Kalla memiliki semua kriteria yang dibutuhkan untuk memimpin Indonesia, yakni kemampuan teknis pemerintahan yang mumpuni, keberanian mengambil risiko, dan berani bertanggung jawab pada keputusan yang diambil. Dia mencontohkan keberanian Kalla menghadapi cemoohan ketika mempertahankan argumentasi pemerintah yang menaikkan harga BBM, ketika presiden tidak berani bertanggung jawab pada keputusannya. Sikap siap tidak populer tersebut tidak dimiliki calon presiden lain. Padahal, justru sikap itu yang kita butuhkan agar Indonesia lebih baik, katanya. Ryaas menilai, pernyataan Kalla bersedia kembali maju sebagai calon wakil presiden SBY sekadar sopan santun politik karena SBY-JK masih bersama di pemerintahan sampai pertengahan 2009. ''Kalau Golkar menang dalam Pemilu 2009, kemudian menugaskan ketua umum sebagai calon presiden, masak Jusuf Kalla bisa menolak. Kalau dia tidak percaya diri (bisa memenangkan pilpres), itu mencederai kebesaran Golkar, ungkapnya.(noe/mk [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Memerkarakan Biaya Perkara
http://www.radartimika.com/index.php?mod=articlecat=Opiniarticle=15066 Selasa, 27/01/2009 | 03:50 (GMT+9) Memerkarakan Biaya Perkara Departemen Keuangan melansir 260 rekening liar dari berbagai departemen dan lembaga negara. Rekening itu tersebar di Mahkamah Agung 102 rekening, Departemen Hukum dan HAM 66 rekening, Departemen Dalam Negeri 36 rekening, Departemen Pertanian 32 rekening, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi 21 rekening, dan Badan Pelaksana Migas 2 rekening. Departemen dan lembaga tersebut dinilai tidak transparan dan tidak dapat menjelaskan status rekening-rekening itu. Disebut rekening liar karena rekening tersebut digunakan untuk menyimpan uang negara dan menampung sejumlah penerimaan negara, tetapi tidak disetor ke kas negara. Selain itu, rekening tersebut tidak pernah dilaporkan kepada Menteri Keuangan selaku bendahara umum negara. Penggunaannya pun bermacam-macam. Ada yang dipakai untuk menyimpan pungutan tak resmi atau dana nonbujeter, biasanya menjadi dana taktis yang peruntukannya sering tidak sesuai dengan fungsi departemen atau lembaga negara tersebut. Sebelumnya, Departemen Keuangan melansir temuan rekening yang tidak dilaporkan atau liar versi audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2006. Jumlahnya 2.396 rekening senilai Rp 2,7 triliun. Sedangkan total rekening liar sejak 2004, yang ditemukan 5.591 rekening senilai Rp 20 trilun.Walaupun sudah terjadi sejak zaman Orde Baru, keberadaan rekening liar yang diduga berpotensi menimbulkan tindak pidana korupsi dan merugikan keuangan negara tersebut belum dapat ditertibkan. Kali ini Depkeu meminta Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) meneliti 260 rekening liar senilai Rp 314,2 miliar dan US$ 1,1 juta. Biaya Perkara Dalam laporan Depkeu ke KPK, MA merupakan lembaga yang mempunyai rekening liar paling banyak, yakni mencapai 102 rekening. Data sementara, KPK menemukan bahwa rekening liar di beberapa departemen dan lembaga negara tersebut dibuka dengan nama yang bervariasi. Mulai jabatan, nama pribadi, bahkan nama proyek. Namun, di institusi MA, dari 102 rekening liar itu, justru sebagian besar atas nama pribadi. Praktik penggunaan rekening liar tersebut jelas merupakan pelanggaran hukum. Pejabat tidak dibenarkan mengumpulkan dana tanpa menyetorkannya ke kas negara. Hal ini jelas melanggar UU No 20/1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, UU No 17/2003 tentang Keuangan Negara, dan UU No 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara bahwa setiap penerimaan negara harus dilaporkan kepada bendahara negara dalam hal ini Menteri Keuangan. Tak dapat dihindarkan, penyelidikan KPK di MA akhirnya menyentuh masalah biaya perkara yang sempat menjadi pemicu konflik antara MA dan BPK pada rentang 2005-2007. Penyelidikan KPK terhadap pengelolaan biaya perkara di MA sebenarnya dimulai sejak pertengahan 2007. Bermula dari laporan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menemukan adanya biaya perkara Rp 31,1 miliar pada 2005-2007 yang tak jelas pengelolaannya. Angka sebesar itu diperoleh ICW dari penghitungan terhadap jumlah perkara yang masuk ke MA berdasarkan laporan tahunan MA 2005-2007. Diduga kuat terjadi penyimpangan pengelolaan biaya perkara ini. Ada sejumlah uang yang sangat besar mengalir atas nama biaya perkara yang dipungut pada setiap perkara tertentu. Ribuan perkara per tahun yang masuk tersebut memiliki bilangan angka tersendiri berdasarkan jenis perkaranya yang harus dibayarkan kepada MA. Sebagaimana dijelaskan MA, jumlah biaya perkara tersebut berkisar antara Rp 500 ribu sampai Rp 5 juta. Indikasi korupsi semakin kuat manakala MA menolak BPK mengaudit biaya perkara. Akibatnya, setiap tahun MA selalu mendapatkan predikat disclaimer dari BPK. Padahal, penilaian disclaimer sebetulnya sangat memalukan karena berarti MA dianggap tak sanggup mengelola keuangan secara transparan dan akuntabel. Hasil pemeriksaan BPK itu juga mengindikasikan kemungkinan korupsi masih merajalela di lingkungan peradilan. Karena itulah, upaya KPK patut didukung. Penegakan hukum antikorupsi harus dilaksanakan jika rekening-rekening liar tersebut terindikasi menampung dana haram. Secara ketatanegaraan, KPK lebih tepat membongkar kasus ini karena KPK merupakan lembaga independen dan tidak berada di bawah kekuasaan (eksekutif, legislatif, yudikatif) mana pun. Selain itu, KPK telah membuktikan kemampuannya dalam mengusut aliran dana liar di beberapa departemen, BUMN, swasta, dan pemerintah daerah. Misalnya, korupsi aliran dana nonbujeter di Departemen Kelautan dan Perikanan yang akhirnya menyeret mantan Menteri Rokhmin Dahuri. Apalagi, mengingat salah satu tujuan utama mengapa KPK dibentuk adalah untuk memberantas korupsi di lembaga peradilan (judicial coruption). Jika KPK berani, tinggal menunggu waktu, korupsi biaya perkara di MA akan terkuak dan semakin memerosotkan citra lembaga peradilan tertinggi di Indonesia itu. * Oce Madril, peneliti di Pusat
[wanita-muslimah] MASALAH MEROKOK ...
Menyimak beberapa postingan tentang masalah merokok di milis ini , saya rasa ada hal hal yang perlu diluruskan. Seperti halnya dimilis milis lain , bila ada postingan tentang penanggulangan masalah merokok , selalu ada balasan yang nadanya seolah olah akan ada pelarangan merokok atau bahkan penutupan pabrik rokok . Saudara dan saudariku sekalian , ada hal yang perlu digarisbawahi , yaitu bahwa di seluruh dunia TIDAK ADA ATURAN YANG MELARANG ORANG MEROKOK , dengan demikian maka TIDAK ADA PULA ATURAN YANG MELARANG ORANG ATAU PABRIK UNTUK MEMPRODUKSI ROKOK , dengan kata lain TIDAK ADA ATURAN ATAU UNDANG UNDANG yang dibuat untuk MENUTUP PABRIK ROKOK . Seluruh aturan atau undang undang yang dibuat atau diciptakan untuk menanggulangi masalah merokok , intinya adalah untuk melindungi generasi mendatang dari bahaya adiksi rokok dan untuk melindungi orang orang yang tidak merokok dari bahaya menjadi perokok pasif . Kini saya ajak anda semua untuk berfikir jernih. Pertama , posisikan diri anda sebagai orangtua dengan dua atau tiga orang anak yang beranjak remaja . Relakah anda membiarkan anak anak anda menjadi santapan empuk industri rokok ? Saya katakan demikian karena point pemasaran rokok adalah para remaja . Coba simak laporan perusahaan rokok di AS, Philip Morris (1981), Remaja hari ini adalah pelanggan tetap yang potensial untuk hari esok! Pola merokok remaja amat penting bagi Philip Morris This is is real ... Bahkan dilanjutkan dengan kalimat yang lebih bernada mengancam : Bila para remaja tidak merokok maka Industri rokok akan bangkrut seperti halnya suatu bangsa akan punah karena tidak melahirkan generasi penerusnya. Lihat iklan iklan rokok dimanapun , hampir semua slogannya mengarah pada remaja ; Gak ada loe gak rame Enjoy aja dan lain lain . Apa hasilnya ? Hasilnya adalah suatu kenyataan bahwa laju pertumbuhan perokok remaja di Indonesia adalah yang tercepat di dunia !! Kedua , kini posisikan diri anda sebagai orang yang tidak merokok . Bila anda mengetahui bahwa anda sangat rawan untuk terkena dampak buruk asap rokok orang lain yang menjadikan anda perokok pasif dengan bahaya yang dikatakan sama dengan perokok aktifnya , akankah anda membiarkan orang lain merokok di sekitar anda?. Itulah yang diupayakan oleh hampir seluruh negara negara beradab di dunia . Dengan sebuah senjata yang bernama Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) mereka bangkit dan melawan hegemoni industri rokok yang telah bercokol puluhan tahun. Dengan FCTC itu , mereka tidak melarang orang merokok . Mereka hanya menempatkan para perokok di suatu tempat yang tidak mengganggu orang lain . Mereka juga tidak menutup pabrik rokok . Mereka hanya mengendalikan perdagangan rokok karena rokok memang sebuah komoditas yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Tidak cukupkah pengakuan Industri rokok bahwa MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER , SERANGAN JANTUNG , IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN ? Saya katakan Pengakuan , karena logikanya bila mereka merasa bahwa tulisan itu bohong belaka , maka pasti mereka akan memprotes aturan yang mengharuskan mereka menuliskannya pada setiap bungkus rokok. Jadi , kesimpulannya adalah , jangan pernah takut Industri rokok akan bangkrut dan menyisakan masalah pengangguran dalam jumlah besar Sudah terbukti di 160 negara yang sudah meratifikasi FCTC tak ada satupun pabrik rokoknya yang bangkrut . Jangan cemas bahwa suatu saat nanti akan ada larangan orang merokok . Kalau larangan merokok di tempat umum , ya wajar laaah .. kan mengganggu orang lain. Jadi , stay cool aja , dan bantulah usaha menyelamatkan generasi muda dari bahaya merokok ini . Karena salah satunya mungkin adalah anak atau kerabat dekat anda . Wassalam . Fuad Baradja Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM-3) Indonesian Smoking Control Foundation Indonesian Tobacco Control Network. Jakarta.
[wanita-muslimah] Peperangan Yahudi Bukti Nyata Permulaan Akhir Zaman
Ass,Wr.Wb Perbincangan tentang kiamat dan berbagai peristiwa yang mengitarinya, seakan menjadi satu menu khusus, selalu mengundang rasa penasaran.Tercatat, berbagai manuskrip, buku-buku maupun analisa memberikan penafsiran beranekaragam terhadap berbagai teks-teks suci yang terkait dengan permasalahan satu ini. Salah satunya adalah buku karangan Amin Muhammad Jamaludin, Akademisi Fakultas Dakwah dan Tsaqafah Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, kelebihanyang cukup langkadari buku ini adalah keberaniannya untuk mengkontekstualisasikan berbagai teks-teks suci dengan kenyataan hari ini.Keberanian itu didorong oleh berbagai pembenaran atas aneka peristiwa hari ini, yang ternyata telah diramalkan dalam berbagai kitab-kitab hadits maupun atsar yang notabene merupakan teks suci.Munculnya perang anti teror, perang Afghanistan II, perang Irak dan sebagainya, agaknya menjadi satu hal yang tidak jauh dari ramalan teks-teks suci diatas.Buku ini merupakan serial terakhir dari 3 buku karangan beliau sebelumnya yaitu, Umru Ummatil Islam, Al Qoulul Mubîn dan Raddus-Sihâm. Oleh sebuah penerbit di Indonesia diterbitkan dalam satu bendel buku berjudul Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi dan Munculnya Dajjal. Sebagai tulisan terakhir, penulis agaknya memberikan kesan emotif yang melukiskan keyakinan terhadap kebenaran teks suci sekaligus kecemasannya atas apatisme umat Islam. Ditengah kegalauan itu, ia melantunkan bait syair, Hari-hari akan kutunjukkan kepadamu, apa yang dulu kau tak mengerti. Dan memberitahumu berita-berita yang tidak pernah kau percaya INfo Selengkapnya klik www.senyumuslim.com [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Drama Politik PDI-P
Refleksi: Apakah bukan sendirwara dansa-dansi poco-poco diiringi perrmainan yoyo? http://cetak.kompas.com:80/read/xml/2009/02/02/00281583/drama.politik.pdi-p Drama Politik PDI-P M Alfan Alfian Senin, 2 Februari 2009 | 00:28 WIB Meski Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Solo (27-29 Januari) menyita perhatian, misteri calon wakil presiden belum terjawab tuntas. Terlalu banyaknya nama yang disebut justru membuat sosok sang pendamping yang dikehendaki kian misterius. Rakernas itu juga meninggalkan sindiran khas Megawati, sebagai pihak oposisi, bahwa pemerintah seperti tengah bermain yoyo. PDI-P amat yakin dapat mencalonkan presidennya sendiri. Megawati diperkirakan bakal berduel seru berhadapan dengan pesaing bebuyutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), jago Partai Demokrat. Bagi Mega dan SBY, Pemilu Presiden 2009 adalah, meminjam judul novel Ernest Hemingway, A Farewell to Arms, pertempuran penghabisan. Namun, bagaimana jika ada pesaing lain yang menjadi kuda hitam dan mampu mewujudkan wacana koalisi alternatif? Tentu persaingan akan menjadi lebih kompleks dan itu bukan tak mungkin. Faktor cawapres Dalam berebut dukungan, faktor calon wakil presiden (cawapres) tidak dapat disepelekan, kalau bukan justru amat menentukan. Maka, berkembanglah asumsi utama, cawapres masing- masing akan menentukan kemenangan. Dengan catatan, jika mereka saling memperkuat, bukan menegasikan. Asumsi SBY sebagai sosok yang sudah populer dan pasti menang dengan atau tanpa Jusuf Kalla bisa terpatahkan oleh kekuatan Megawati seandainya mampu berpasangan dengan cawapres yang tepat sehingga lebih diapresiasi lebih positif oleh pemilih. Mengingat cawapres amat menentukan, tampaknya ini yang membuat dua pendekar itu saling menunggu siapa yang bakal digandeng sebagai pasangan. Pasca-Rakernas Solo, publik dipaksa menunggu lebih lama atas jawaban misteri pendamping Megawati. Seperti kisah-kisah wayang, PDI-P memang seolah sedang membuka sayembara memperebutkan pendamping sang putri. Beberapa nama telah disebut, manuver demi manuver terjadi. Anas Urbaningrum (Partai Demokrat) menyindir sebagai shopping politik. Bagaimanapun, itulah bagian dari realitas proses politik PDI-P. Hitung-hitungan politik dilakukan secermat mungkin karena kontes politik pemilu presiden ditentukan banyak variabel. Pemenangnya tidak serta-merta. Perang citra (klaim) sudah pasti untuk memengaruhi persepsi masyarakat agar memberi dukungan. Kontribusi dan pengaruh para elite utama di seputar Megawati akan menentukan pilihan akhir, terlepas dari pertimbangan yang berbeda-beda atas jago-jago yang hendak dipasangkan. Faktor suara arus bawah yang didengar di Rakernas Solo juga penting. namun, faktor Megawati sendirilah yang tetap utama. Masa depan PDI-P PDI-P dan partai-partai lain semakin dihadapkan pada tantangan kian berat dalam Pemilu 2009. Kompetitor kian beragam dan berimpitan. Kendala PDI-P dan partai lain yang semula yakin pada aturan nomor urut adalah telanjurnya komposisi calon anggota legislatif (caleg) ditetapkan secara subyektif. Padahal, Mahkamah Konstitusi membatalkan ketentuan nomor urut itu dan menegaskan caleg terpilih berdasarkan suara terbanyak. PDI-P dihadapkan pada pasar bebas politik dan amat riskan dengan fenomena banyaknya caleg salah letak. Meski demikian, simbol dan ikon khas PDI-P masih bertahan di tengah rumitnya medan politik. Moncong putih masih mendengus menggelorakan slogan membela wong cilik, dengan ikon sang ibu bijak Megawati, justru di tengah realitas keluarnya sejumlah elite internal partai yang lantas mendirikan Partai Demokrasi Pembaruan. Terlepas dari kesangsian bahwa PDI-P masih moncer, positioning politiknya tidak sedilematis Partai Golkar yang belakangan terkesan tertatih-tatih dalam menetapkan tema kampanye yang efektif. PDI-P punya modal histori dan sebagai partai oposisi berpeluang menjadi alternatif utama bagi yang tidak suka dengan gaya dan kebijakan pemerintah. Meski demikian, rakyatlah yang bakal menentukan nasib partai yang dipimpin putri Bung karno ini. M Alfan Alfian Dosen FISIP Universitas Nasional, Jakarta [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Merenungi Pilgub; Demokrasi Memang Menjengkelkan?
Jawa Pos Senin, 02 Februari 2009 ] Merenungi Pilgub; Demokrasi Memang Menjengkelkan? PEMILIHAN gubernur Jatim sudah dalam tahap ''dilupakan''. Emosi masyarakat sudah sulit dibangkitkan untuk menengok hajatan demokrasi yang mestinya penting ini. Ketika KPU Jatim mengumumkan hasil pemenang pilgub, yakni pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf (Karsa), tak ada reaksi yang mencolok. Untuk ukuran hajatan sebesar ini, biasanya ada kelegaan atau sorak sorai ketika selesai. Hajatan pilgub Jatim ini acara besar sekali. Sejak putaran I, total dana yang dihabiskan mencapai Rp 835.000.000.000. Rinciannya, putaran I Rp 550 miliar, putaran II Rp 270 miliar, dan ronde tambahan Rp 15 miliar. Itu uang semua? Begitu tanya banyak orang. Ya, tentu saja uang semua! Bila dana sebesar ini berwujud proyek-proyek infrastruktur, yang diuntungkan masyarakat banyak. Sedangkan untuk pilgub, yang diuntungkan paling-paling percetakan dan pabrik kertas. Kalaupun dana itu menetes untuk honor para panitia, jumlah yang didapatkan tak memadai. Tetesannya juga bukan kepada masyarakat yang paling membutuhkan bantuan negara. Seperti pernah ditulis di Jati Diri koran ini, jalan untuk menduduki kursi di Gedung Grahadi jauh lebih panjang dibandingkan jalan menduduki Gedung Putih. Pemilunya bareng, 4 November, tetapi presiden terpilih Barack Obama sudah dilantik 20 Januari (Jawa Pos, 21 Januari). Pemilu 4 November itu pun pilgub putaran kedua. Sedangkan putaran pertama sudah lima bulan sebelumnya, 23 Juli. Ketika pilgub ronde tambahan akhirnya selesai, masih ada tanda-tanda pilgub ini belum selesai dengan mulus. Koran ini pernah mengkritik karena pilgub ini menjadi yang termahal (Jati Diri, 5 November 2008). Siapa yang harus dikecam karena mahalnya pilgub ini? Pembuat undang-undang! Semestinya pilgup, pilbup, pilwali, bahkan pilpres cukup satu putaran. Tak perlu angka ''threshold'' 30 persen atau lebih dari 50 persen untuk memenangkan pemilihan pemimpin politik. Toh tak akan berkurang legitimasinya, berapa pun persentase kemenangan itu, kalau sejak semula disepakati. Ketika pemerintahan berjalan, tak ada lagi yang mengingat-ingat berapa dulu persentase perolehan suara seorang pemimpin pemerintahan. Pemilu yang mahal akan membuat demokrasi terasa menjadi barang mewah dan menjengkelkan. Bila ini terjadi, rakyat bisa-bisa tak percaya pada demokrasi. Seolah-olah demi demokrasi berapa pun rupiah harus dibayarkan. Padahal, kebutuhan konkret rakyat masih banyak yang harus diprioritaskan. Di provinsi dengan 6,65 juta penduduk miskin (Maret 2008), rasanya tak pantas membelanjakan ratusan miliar rupiah ''hanya'' untuk memilih seorang gubernur. Patut diingat juga, Jatim praktis ''tanpa gubernur'' sejak 26 Agustus, ketika Imam Utomo habis masa jabatannya. Pejabat gubernur Setya Purwaka mengisi kekosongan itu meski dia bukan gubernur yang terpilih secara demokratis. Berarti selama lima bulan ''tanpa gubernur'' pun ternyata rakyat baik-baik saja. Semuanya berjalan normal. Rakyat terkesan tak terganggu tanpa ada gubernur definitif. Untuk itu, bila nanti gubernur-wakil gubernur baru benar-benar dilantik, silakan mulai mengaca diri. Apa guna diri mereka buat rakyat. Bila ''tanpa gubernur'' rakyat bisa hidup baik-baik saja, mereka harus membuatnya lebih dinamis dan berkemajuan. Jangan malah menjadi beban rakyat, karena, misalnya, terjerat persoalan hukum. Jalan ke Grahadi sangat panjang. Jalan ke Gedung Putih jauh lebih ringkas. Jalan yang ringkas itu sudah berhasil menemukan ''tokoh impian'' Amerika. Yakinkah kita bahwa setelah proses yang panjang dan ''sakit'' dalam pilgub ini Jatim kita juga menemukan tokoh impian? (*) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Demokrat: Duet SBY-JK Masih Bisa Berubah
Jawa Pos [ Senin, 02 Februari 2009 ] Demokrat: Duet SBY-JK Masih Bisa Berubah JAKARTA - Partai Demokrat mematok syarat tinggi bagi kandidat cawapres yang akan mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2009 nanti. Selain bergantung pada hasil polling, perolehan suara partai yang menaungi calon tersebut juga harus signifikan. Karena itu, perlu menunggu hasil pemilu legislatif agar kekuatan partai-partai dapat terlihat lebih dulu, ujar anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Hayono Isman di Jakarta kemarin (1/2). Sebab, menurut dia, strategi menyusun pasangan capres-cawapres juga harus memperhitungkan seberapa besar dukungan di parlemen. Bukan sekadar bisa maju saja, tapi bagaimana nanti (usai terpilih, Red), tambah mantan Menpora itu, percaya diri. Karena itu, menurut Hayono, ruang bagi tokoh lain selain Jusuf Kalla (JK) untuk menjadi cawapres pendamping SBY nanti masih cukup terbuka. Tergantung suara Golkar berapa dulu, ujar Hayono kembali. Namun, apakah Demokrat juga sudah melakukan penjajakan ke calon-calon lain? Hingga saat ini, menurut mantan politikus Golkar itu, partainya belum melakukan upaya aktif. Kami lebih baik serius dulu memenangkan pemilu Legislatif 2009, jelasnya. Namun, dia mengakui bahwa ada beberapa pihak maupun individu yang sudah berusaha melakukan pendekatan untuk menjadi cawapres SBY. Tentu ada dan peluang mereka (menjadi cawapres SBY, Red) juga bukan sesuatu yang mustahil, ujarnya, enggan menyebut siapa saja tokoh-tokoh itu. Meski demikian, dia menegaskan, kalau pihaknya tidak bisa memungkiri bahwa duet SBY-JK tetap punya potensi lebih besar untuk diajukan lagi. Kita harus jujur kalau kinerja duet itu kan terbukti cukup baik selama hampir lima tahun ini, tandasnya. Dalam beberapa survei, perolehan suara Golkar banyak yang memperkirakan akan turun pada 2009 nanti. Di sisi lain, suara Demokrat justru diperkirakan melonjak tajam dibanding perolehan pada Pemilu 2004 lalu. Jika benar terjadi, kondisi tersebut tentu saja akan memperlemah posisi Kalla sebagai kandidat cawapres SBY pada pilpres nanti. Demokrat akan percaya diri untuk mencari pasangan cawapres yang punya popularitas lebih tinggi. Menurut Hayono, hasil survei terhadap tingkat popularitas dan keterpilihan calon bersangkutan hingga detik menjelang pemilu, memang juga tetap dipakai. Persepsi masyarakat itu juga penting sekali, tapi kita lihat saja sama-sama nanti, siapa yang akan dipilih (sebagai cawapres, Red), ujar putra pendiri Kosgoro, Mas Isman tersebut. Selain Kalla, beberapa tokoh yang dianggap masih berpeluang menjadi cawapres SBY, di antaranya Sri Sultan Hamengku Buwono X, Hidayat Nurwahid, Akbar Tanjung, dan Yusril Ihza Mahendra. Meski demikian, belum ada satu pun yang secara terbuka menyatakannya secara langsung. Sri Sultan, misalnya, hingga hari ini tetap mendeklarasikan diri sebagai capres. Anggota dewan penasihat DPP Partai Golkar yang beberapa waktu terakhir dikabarkan makin dekat dengan Mega itu masih menyatakan belum ingin menjadi nomor dua. Deklarasi Sultan adalah untuk capres, dan sampai sekarang itu belum berubah, tegas ketua tim sukses pencalonan Sultan, Sukardi Rinakit, saat dikonfirmasi. Menurut dia, hingga saat ini nama raja Jawa itu masih dikunci di posisi capres. Sekarang kami berjuang dan bertempur untuk itu (capres, Red) dulu, posisi nomor dua kita abaikan, ujarnya. (dyn) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Kesepakatan Soal TKI Tercapai
http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detailid=56661 Kesepakatan Soal TKI Tercapai Senin, 02 Februari 2009 , 00:12:00 JAKARTA, (PRLM).- Indonesia akhirnya menyatakan akan tetap mengirimkan tenaga kerjanya (TKI) ke Arab Saudi. Hal itu menyusul tercapainya kesepakatan antara tiga asosiasi perusahaan jasa TKI (PJTKI) dan Sanarcom (asosiasi perusahaan jasa tenaga kerja asing Arab Saudi). Kedua belah siap membenahi penempatan TKI informal ke negara itu, kata Koordinator Crisis Center TKI Yunus Moh. Yamani di Jakarta, Minggu (1/2). Yunus yang juga Ketua Himpunan Pengusaha Jasa TKI (Himsataki) menyatakan rasa puasnya atas tercapainya kesepakatan itu, setelah melalui perundingan beberapa kali dan sempat buntu (deadlock). Setelah kembali dari Filipina, pengurus Sanarcom kembali menghubungi dan meminta untuk melanjutkan pembicaraan, kata Yunus. Tiga asosiasi perusahaan jasa TKI itu adalah Himsataki, Asosiasi Perusahaan Jasa TKI (Apjati) dan Indonesia Employment Agency (Idea). Disebutkan, s etelah pertemuan lanjutan maka dicapai sejumlah kesepakatan, diantaranya, joint comitte pembentukan pusat krisis (crisis center) antara asosiasi PJTKI dengan Sanarcom Pembentukan pusat krisis itu bermula dari anggapan bahwa hanya agen tenaga kerja asing Saudi yang mengetahui jati diri dan alamat majikan. Ini yang paling baik, kata Yunus mengutip pernyataan pengurus Sanarcom. Namun, di sisi lain Sanarcom meminta agar mereka (majikan) tidak diminta pertanggungjawabannya atas hal-hal yang menimpa TKI yang kabur. Jika sudah kabur dan majikan sudah melapor ke polisi maka jangan lagi diminta pertanggungjawabannya jika terjadi sesuatu atas TKI itu, kata Yunus. Pendapat itu dinilai masuk akal. Namanya juga kabur. (jika terjadi masalah) Harus menjadi tanggungjawab TKI sendiri, tambah dia. Tentang masalah-masalah TKI yang sudah di sepakati, seperti gaji tidak dibayar, penganiayaan, pelecehan dan sebagainya, menurut Yunus, Sanarcom melalui Pusat Krisis akan meminta pertanggungjawaban majikan. Asosiasi dari Saudi itu menjamin akan merespons semua masalah yang disampaikan Pusat Krisis di Jakarta. Mereka menjamin paling lambat satu minggu sudah direspons oleh Pusat Krisis Saudi, kata Yunus. Jika majikan tidak menyelesaikan masalah TKI tersebut,Sanarcom akan meminta pemerintah Saudi untuk menghentikan pelayanan perbankan, pajak, imigrasi dan semua pelayanan administrasi atas majikan tersebut. Ketika ditanya, apakah Sanarcom sebagai lembaga swasta memiliki wewenang untuk melakukan hal itu, Yunus mengatakan Sanarcom didukung oleh kementerian terkait tenaga kerja di Arab Saudi. Jika terjadi perselisihan yang tidak bisa diselesaikan antara PJTKI dengan majikan, maka dalam kesepakatan tersebut dikatakan, masalahnya akan diselesaikan melalui lembaga arbitrase. Jika tidak selesai juga, akan diselesaikan melalui pemerintah kedua negara. Yang penting jangan main tutup penempatan, kata Yunus menambahkan. (A-78/A-26). [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Mujahid Al Qassam Diselamatkan Al-Quran
http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_contentview=articleid=8539:mujahid-al-qassam-qdiselamatkanq-al-quran-catid=124:keajaiban-jalur-gazaItemid=53 Mujahid Al Qassam Diselamatkan Al-Quran Peluru Israel gagal menembus jantung pejuang Al-Qassam karena terhalang mushaf Al-Quran yang selalu tersimpan di sakunya Hidayatullah. com--Allah kembali menampakkan kekuasan-Nya (ayaturrahman) melalui sebuah kejadian ajaib. Peristiwa itu diceritakan oleh beberapa dokter Yordan yang menjadi relawan di Gaza. Dr Hisam Az Zighah menyatakan hal yang telah ia saksikan itu di acara Festival Ikatan Dokter Yordan beberapa hari yang lalu. Di hadapan para wartawan ia menunjukkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al-Quran serta buku kumpulan doa-doa, Hishnul Muslim. Cerita bermula dengan datangnya salah seorang pejuang yang menderita luka di rumah sakit As Syifa', lalu dokter tersebut melakukan pemeriksaan. Akan tetapi ketika proses pemeriksaan medis dilakukan, dokter itu dikejutkan dengan sepotong proyektil peluru yang ia temukan bersarang di saku pejuang tersebut. Timah panas itu gagal menembus jantung pejuang itu, karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf Al-Quran yang selalu berada di saku si pejuang. Buku kumpulan doa itu berlobang, akan tetapi hanya sampul muka mushaf yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah berantakan. Demikian, Allah telah menampakkan ayat-ayatnya, melalui para pejuang yang ikhlas dan taat. Semoga Allah selalu memberi per;indungan kepada hamba-hamba- Nya yang membela agamanya. [tho/alnookbah/www.hidayatullah.com] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Kajian Meditasi Sufi di Rumi Cafe, Haqqani Sufi Meditation Center, Sabtu 7 Februari 2009
KAJIAN MEDITASI SUFI, ANGKATAN KE VI di RUMI CAFÉ HAQQANI SUFI INSTITUT OF INDONESIA, RUMI CAFE, SUFI MEDITATION CENTER Hari/ tgl : Sabtu, 7 Februari 2009, Jam 13.30- 15.30 Tempat: Rumi Cafe (Rumah Asih), Haqqani Sufi Meditation Center. JL. Iskandarsyah Raya Kav 12-14 NO.3B (RUMAH ASIH), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tel. 0816830748, 08881335003. (Terminal Blok M, Ruko diantara Harley Davidson dan Masjid Syarif Hidayatullah Materi Kajian : - Five Level of The Heart, Lathaif dan Lima Maqam Hati - Praktek Meditasi Sufi, Langkah Demi Langkah - Meditasi Sufi dengan Dzikr Sufi - Meditasi Sufi dengan Whirling Dervishes Rumi Pendaftaran melalui email ariefd...@yahoo.com atau SMS ke 0816830748, 08881335003 atau Fax ke 021-7255508. Pendaftaran ditutup Jum'at 6 Februari 2009. Pembayaran via transfer BCA Setiap Peserta mendapat 1 buah Buku Meditasi Sufi. Biaya untuk Kajian Meditasi Sufi hanya Rp. 250.000 (Termasuk Buku Meditasi Sufi, 2 CD Audio Musik Dzikir Meditasi, Makalah Snack/Minuman Ringan). * 10 Pendaftar Pertama dengan Pembayaran Awal s/d Rabu 4 Februari 2009 Discount 20% ( Paket Kajian Rp. 200.000 ) * 10 Pendaftar Pertama dengan Melunasi Pembayaran s/d Jumat 6 Februari 2009 Diskon 10% ( Paket Kajian Rp. 225.000) * Pendaftaran dengan Pembayaran Langsung pada saat Kajian Meditasi Sufi di Rumi Cafe pada tgl 7 Februari 2009 Rp. 250.000,- Salam, arief hamdani HAQQANI SUFI INSTITUTE OF INDONESIA RUMI CAFE, SUFI MEDITATION CENTER www.rumicafe.blogspot.com, ariefd...@yahoo.com HP. 0816 830 748.
[wanita-muslimah] Mujahid Al Qassam Diselamatkan Al-Quran
http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_contentview=articleid=8539:mujahid-al-qassam-qdiselamatkanq-al-quran-catid=124:keajaiban-jalur-gazaItemid=53 Mujahid Al Qassam Diselamatkan Al-Quran Peluru Israel gagal menembus jantung pejuang Al-Qassam karena terhalang mushaf Al-Quran yang selalu tersimpan di sakunya Hidayatullah. com--Allah kembali menampakkan kekuasan-Nya (ayaturrahman) melalui sebuah kejadian ajaib. Peristiwa itu diceritakan oleh beberapa dokter Yordan yang menjadi relawan di Gaza. Dr Hisam Az Zighah menyatakan hal yang telah ia saksikan itu di acara Festival Ikatan Dokter Yordan beberapa hari yang lalu. Di hadapan para wartawan ia menunjukkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al-Quran serta buku kumpulan doa-doa, Hishnul Muslim. Cerita bermula dengan datangnya salah seorang pejuang yang menderita luka di rumah sakit As Syifa', lalu dokter tersebut melakukan pemeriksaan. Akan tetapi ketika proses pemeriksaan medis dilakukan, dokter itu dikejutkan dengan sepotong proyektil peluru yang ia temukan bersarang di saku pejuang tersebut. Timah panas itu gagal menembus jantung pejuang itu, karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf Al-Quran yang selalu berada di saku si pejuang. Buku kumpulan doa itu berlobang, akan tetapi hanya sampul muka mushaf yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah berantakan. Demikian, Allah telah menampakkan ayat-ayatnya, melalui para pejuang yang ikhlas dan taat. Semoga Allah selalu memberi per;indungan kepada hamba-hamba- Nya yang membela agamanya. [tho/alnookbah/www.hidayatullah.com] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] orang-orang buta membahas gajah
... setelah tak tinggal beberapa hari ternyata anak-anak masih juga ngobrolin tentang palestina-israel ya? weleh-weleh...nampaknya diskusi ini benar-benar never ending. masalahnya adalah orang-orang buta memamng suka bersikeras membicarakan 'gajah' sesuai dengan yang dipikirnya sedang dipegangnya: belalai, kaki, telinga, perut, dsb. padahal semuanya sedang memegangi pohon yang berbeda-beda. yah piye ya...dah ah tak mingslep lagi. saya akan kembali lagi nanti dan mengecek apakah orang-orang buta memang suka sekali membahas 'gajah' yang sama atau sudah berpindah topik. dah ya... ciao...