[wanita-muslimah] Kalla tiba di Brussels, terima Bintang Jasa Leopold

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
Refleki: Di Jepang diberi gelar doctor honorus cuasa, di Belgia diberikan 
Bintang Leopold. Hebat.

http://web.bisnis.com/umum/politik-internasional/1id101997.html

 
Jumat, 06/02/2009 17:53 WIB

Kalla tiba di Brussels, terima Bintang Jasa Leopold
oleh : Arief Budisusilo


BRUSSELS (Bisnis.com): Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla 
beserta rombongan tiba di Brussels untuk kunjungan kerja selama dua hari di 
Belgia.

Rombongan Wapres mendarat di bandara Abelag, Brussels, sekitar pukul 4.40 waktu 
setempat atau pkl. 10.40 WIB siang ini dengan pesawat khusus BBJ 737-800. 
Wapres disambut oleh Dubes RI Di Belgia merangkap Keharyapatihan Luxemburg N.R. 
Koesoemo dan pejabat protokol Kemlu Belgia Monique J.L. Driesmans.

Pada siang hari waktu setempat atau petang hari waktu Indonesia, Wapres Kalla, 
menurut keterangan resmi Sekretariat Wapres dan KBRI di Brussels, akan menerima 
kunjungan kehormatan Deputi Perdana Menteri Belgia Karel de Gucht, di Delft 
Room Kastil de Val-Duchesse.

Selanjutnya, Jusuf Kalla akan menerima penganugerahan Tanda Jasa 'Commander of 
the Order of Leopold', yang akan diserahkan oleh Deputi PM de Gucht. Bintang 
jasa Commander of the Order of Leopold itu dianugerahkan kepada Jusuf Kalla 
sebagai penghargaan atas peran besar dalam meningkatkan hubungan bilateral 
Belgia-Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi.

Dalam kesempatan itu, Deputi PM Belgia de Gucht juga akan menyerahkan 
penganugerahan 'Officer of the Order of Leopold' kepada Ketua Kamar Dagang dan 
Industri Indonesia M.S. Hidayat. Bintang jasa 'Officer of the Order of Leopold' 
itu dianugerahkan kepada Ketua Kadin Indonesia tahun ini sebagai apresiasi atas 
peranan dalam peningkatan perdagangan antara kedua negara.

Setelah jamuan santap siang resmi, pada sore hari waktu setempat atau malam 
hari waktu Indonesia, Wapres Kalla akan melakukan Kunjungan Kehormatan kepada 
Putera Mahkota Kerajaan Belgia di Istana Laken, dilanjutkan dengan kunjungan ke 
Pelabuhan Antwerpen yang akan diterima Kepala Pelabuhan Frank Geerkens.

Antwerpen adalah pelabuhan terbesar kedua di Eropa setelah Rotterdam (Belanda), 
dan terbesar keempat di dunia.

Pada 2005, pelabuhan Antwerpen menangani sedikitnya 160 juta ton barang yang 
dikirim melalui laut. Setiap tahun sedikitnya 64.000 kapal melakukan aktivitas 
di pelabuhan yang terletak di teluk Antwerpen itu.

Rangkaian kunjungan Wapres Kalla di Belgia akan diakhiri dengan Jamuan Santap 
Malam dan pertemuan dengan masyarakat Indonesia di KBRI Brussels.

Selama di Brussels, Wapres Kalla menginap di Kastil de Val-Duchesse atau kastil 
Lembah para Putri, yang merupakan kastil peristirahatan Keluarga Kerajaan 
Belgia. Kastil ini memiliki nilai sejarah yang tinggi, sebagai tempat berbagi 
proses negosiasi antara Kerajaan Belgia dan Eropa setelah Perang Dunia II.

Sedangkan Istana Kerajaan Laken (Royal Castle of Laken), tempat Wapres bertemu 
dengan Putera Mahkota, adalah kediaman resmi keluarga Kerajaan Belgia sejak 
dinobatkannya Raja Leopold I pada 1831.

Dari Belgia, pada Sabtu pagi Wapres Kalla langsung bertolak ke Amsterdam dengan 
pesawat khusus BBJ 737-800 untuk kunjungan di Belanda selama dua hari.

Sebelum rangkaian kunjungan kerja ke Eropa hingga 9 Februari mendatang, Wapres 
mengunjungi Jepang sejak 31 Januari, untuk menerima gelar Doktor Honoris Causa 
karena kontribusinya dalam bidang perdamaian di Indonesia.

Dari Jepang, Wapres melanjutkan kunjungan ke Washington hingga 5 Februari, dan 
dilanjutkan ke Eropa. Suhu di Belgia saat ini dilaporkan sekitar -2 derajad 
Celcius hingga 5 derajad Celcius.(er)

bisnis.com




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Ekspor beras, kebutuhan atau sekadar janji pemilu?

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
http://web.bisnis.com/artikel/2id1942.html

Jumat, 06/02/2009 11:13 WIB

Ekspor beras, kebutuhan atau sekadar janji pemilu?
oleh : Sepudin Zuhri

Rencana ekspor beras tahun ini sepertinya akan segera terealisasi, kendati 
hanya untuk beras jenis premium dan super. Apalagi, Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono juga mengizinkan itu. 

Menurut Presiden, rencana ekspor beras harus dipertimbangkan secara matang 
mengenai jumlah, jenis, waktu dan tujuan negara dengan catatan setelah 
mencukupi kebutuhan dalam negeri. Kalau sudah mencukupi dan ada peluang untuk 
ekspor jenis beras tertentu yang mendatangkan keuntungan ekonomi, silakan 
ekspor, ucapnya saat berkunjung ke Bulog, Rabu. 

Bulog pun, berdasarkan hitungannya, siap melakukan ekspor. Jumlah beras jenis 
premium dan super yang akan diekspor sekitar 10.000 ton per bulan dan hingga 
saat ini sudah ada 11 perusahaan swasta yang siap dengan stok 224.000 ton. 

Kami sudah bicara di Menko, kira-kira jika sebanyak 100.000 ton per tahun 
tidak akan mengganggu [stabilisasi harga dan pasokan di dalam negeri], ujar 
Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar. 

Dia menambahkan ekspor beras kualitas super dan medium penting untuk memberikan 
efek stimulasi kepada petani dan pedagang sehingga dapat memanfaatkan nilai 
komersial yang cukup tinggi. 

Adapun beras kualitas medium kemungkinan ekspornya sebesar 1-1,5 juta ton baru 
dapat dilakukan setelah angka ramalan (aram) III/2009 BPS diumumkan dan 
produksi beras meningkat 5%. 

Namun, pemerintah tetap harus berhati-hati dalam memutuskan ekspor terutama 
terkait dengan waktu dan jumlahnya. Misalkan, pemerintah memutuskan akan ekspor 
beras pada April tahun ini tentu harus mempertimbangkan apakah diprediksikan 
hingga akhir tahun stok beras dalam negeri akan tercukupi. 

Pertimbangan lainnya, apakah ada kepastian dengan mampu ekspor tahun ini, pada 
tahun depan tidak ada impor beras? Sebagai catatan, selama 2007, Indonesia 
mengimpor komoditas tersebut sebanyak 1,3 juta ton. 

Kemudian pada 2008, tidak ada lagi impor beras untuk kualitas medium, kendati 
masih ada impor beberapa jenis beras khusus yang memang dibolehkan. 

Namun, seberapa besar faktor-faktor yang memengaruhi untuk melakukan ekspor 
beras. Apakah rencana ekspor hanya janji-janji pemerintah menjelang pemilu, 
seperti yang diiklankan oleh partai politik? 

Pengamat ekonomi pertanian Khudori mengatakan rencana pemerintah akan 
mengekspor beras premium dan super sebesar 10.000 ton per bulan dan jenis 
medium sebesar 1 juta-1,5 juta ton tahun ini harus dikaji kembali mengingat 
data BPS mengenai surplus tidak akurat yakni lebih rendah 17% dari data di 
lapangan. 

Selain itu, katanya, ekspor beras hanya menguntungkan eksportir dan pemerintah 
dengan citra keberhasilan melakukan ekspor, sedangkan petani malah tidak 
mendapatkan keuntungan. 

Data BPS tidak akurat. Mantan kepala BPS pernah mengatakan itu. Produksi beras 
menurut BPS lebih tinggi 17% dibandingkan dengan di lapangan, ujarnya. 

Pemerintah, katanya, harus memastikan keputusan ekspor jangan hanya sebagai 
kebijakan politis sehingga harus benar-benar surplus. 

Khudori menambahkan yang diuntungkan adalah eksportir dan pemerintah dengan 
citra keberhasilan pemerintah bukan petani yang diuntungkan. 

Berdasarkan data BPS angka ramalan (aram) 2008 mencatat produksi gabah sebanyak 
60,28 juta ton setara dengan 35,26 juta ton beras. Adapun konsumsi sebanyak 32 
juta ton beras sehingga surplus komoditas itu diperkirakan sebanyak 3,26 juta 
ton. 

  Tarif batas dan implementasi di WTO (%) 
  P r o d u k Tarif batas Tarif implementasi 
  Beras 9-160 Rp450/kg 
  Gula 40-95 Rp790/kg 
  Kedelai 30-40 0 
  Jagung 9-40 5 
  Daging sapi 40-50 5 
  Daging ayam 35-40 5 
  Susu 40-210 5 
  Jeruk 40-60 5 
  Kambing/Domba 40-50 5 
  Rata-rata 40 5 
Sumber : Berbagai sumber, diolah 

Stabilitas harga 

Selain rencana ekspor, keberhasilan Perum Bulog selama 2008 dalam menjaga 
stabilitas harga beras dan penyerapan mendapatkan apresiasi dari presiden. 

Hal ini karena kinerja Bulog selama 2008 yang mampu menyerap beras petani 
sebanyak 3,2 juta ton dan menjaga stabilitas harga beras sepanjang 2008. 

Selain itu, pemerintah juga memberikan keleluasaan kepada Bulog untuk menangani 
komoditas lain selain beras dan gula. Untuk waktu dekat sepertinya Bulog juga 
akan ikut menangani minyak goreng. 

Peran Perum Bulog akan semakin besar, jika pemerintah menugaskan kepada badan 
tersebut untuk menangani komoditas selain beras dan gula. Pemerintah dan Bulog 
masih membahas skema untuk ikut serta menjadi distributor minyak goreng guna 
menjaga stabilitas harga. 

Walau sudah mendapatkan apresiasi, perjalanan Bulog masih panjang. Semua pihak 
menunggu komitmen Mustafa untuk melakukan perubahan di Bulog agar tidak seperti 
yang dilakukan para pendahulunya. 

Selain itu, kemampuan Bulog dalam menyerap beras sebanyak 3,8 juta ton dan 
menjaga stabilitas harga beras sepanjang 2009 masih ditunggu 

[wanita-muslimah] Hamas Dituduh Mencuri - PBB Tangguhkan Bantuan ke Gaza

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0902/07/sh03.html



Hamas Dituduh Mencuri
PBB Tangguhkan Bantuan ke Gaza 


Yerusalem - Badan PBB untuk pengungsi Palestina menangguhkan bantuan ke Jalur 
Gaza, Jumat (6/2). Mereka menuduh penguasa Hamas mencuri pengiriman pasokan 
kemanusiaan untuk kedua kalinya dalam pekan ini. 

Pengumuman oleh United Nation Relief and Works Agency (UNRWA) memperdalam 
ketegangan antara badan internasional yang membantu sebagian besar dari 1,4 
juta penduduk Gaza dan kelompok Islam yang menguasai jalur pantai. 

Krisis ini muncul pada saat yang sensitif. Pejabat PBB mengatakan, kebutuhan 
Gaza sangat mendesak untuk bangkit setelah serangan militer Israel kepada 
Hamas, yang membunuh hampir 1.300 orang, menelantarkan ribuan orang, dan 
menyebabkan kerusakan yang luas. Dalam sebuah pernyataan, UNRWA mengatakan, 
mereka menangguhkan pengiriman bantuan ke Gaza setelah Kementerian 
Masalah-masalah Sosial Hamas mencuri muatan 10 truk yang berisi tepung dan 
beras yang dikirim ke Gaza, Kamis. Awal pekan ini, polisi Hamas mengambil 
ribuan selimut dan bingkisan makanan yang ditujukan bagi warga yang 
membutuhkan. 

Hamas harus mengembalikan semua bantuan yang mereka ambil dan mereka harus 
memberi jaminan bahwa ini tidak akan terjadi lagi. Hingga semua terjadi, 
kiriman kami ke Gaza akan dihentikan, kata jurubicara UNRWA Chris Gunness. 

Ajukan Protes
Ia mengatakan badan yang mempertahankan kontak tingkat kerja dengan Hamas itu 
telah mengajukan protes kepada pemerintah. Gunness mengatakan, UNRWA akan terus 
mendistribusikan bantuan dari pasokan yang telah ada di Gaza, tapi stok sudah 
mulai menipis. 

Ini hanya cukup untuk beberapa hari, bukan beberapa minggu, katanya. Sekitar 
80 persen dari 1,4 penduduk Gaza bergantung pada badan PBB tersebut untuk 
makanan dan sokongan lain. Di Gaza, Menteri Masalah Sosial Hamas Ahmed al-Kurd 
menyebut insiden Kamis sebagai sebuah kesalahpahaman dan menyatakan harapan 
pertengkaran ini segera diselesaikan.

Kami menyambut semua bantuan, apakah itu dari UNRWA atau organisasi lain, 
katanya. Setiap organisasi internasional yang ingin membantu atau membangun 
Gaza datanglah ke Gaza, dan kami akan memberikan pengamanan, keamanan, dan 
ketenangan, katanya. 

Pertengkaran dengan Hamas memunculkan tantangan bagi UNRWA yang telah menekan 
Israel untuk membuka blokadenya di perbatasan Gaza untuk mengizinkan lebih 
banyak bantuan masuk ke kawasan itu. Kebanyakan muatan masuk ke Gaza melalui 
perbatasan yang dikontrol Israel. Israel menutup sebagian besar perbatasan 
sejak Hamas menguasai Gaza, Juni 2007. Israel khawatir pasokan itu akan 
mencapai Hamas yang dianggap sebagai kelompok teroris. 

Pemilu Israel
Israel secara sepihak menghentikan operasi Gaza, yang dimaksudkan untuk 
menghentikan serangan-serangan roket Hamas, pada 18 Januari dan Hamas 
mengikutinya dengan pengumuman terpisah bahwa mereka juga akan melakukan 
gencatan senjata. 

Mesir berusaha menjadi perantara gencatan senjata jangka panjang. Hamas 
menuntut Israel membuka perbatasan sebagai bagian dari kesepakatan apa pun. 
Sebagai gantinya, Israel meminta penghentian penyelundupan senjata ke Gaza, dan 
berusaha membebaskan seorang tentara yang ditangkap Hamas selama lebih dari dua 
tahun. Upaya-upaya untuk menegosiasikan gencatan senjata terus dilakukan dalam 
bayang-bayang pemilihan umum Israel dan calon-calonnya bersaing tentang siapa 
yang bisa mengambil tindakan lebih tegas terhadap Hamas. 

Jajak pendapat opini terakhir sebelum pemilu memprediksikan persaingan yang 
ketat, tapi menunjukkan bahwa pemilih lebih menyukai partai-partai bergaris 
keras. 

Dalam sebuah wawancara TV, Jumat malam, pemimpin Likud Benjamin Netanyahu 
mengatakan, ia akan mencari koalisi yang luas jika menang, tapi akan kembali ke 
kamp nasionalis--sebuah acuan untuk partai-partai yang lebih keras--dalam 
membangun pemerintah. Kita butuh cara yang berbeda, katanya kepada TV Israel. 
 Netanyahu mengatakan tidak ada kesepakatan damai dengan pesaing Hamas, 
kepemimpinan Palestina yang lebih moderat di Tepi Barat memungkinkan di masa 
mendatang. Alih-alih, ia akan berusaha mendorong ekonomi Tepi Barat sambil 
me-neruskan pendudukan militer Israel secara tak terbatas. Ia juga menganjurkan 
sikap keras terhadap pemerintah Hamas di Gaza. (ap/i

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Prabowo Kritik Kebijakan Pemerintah

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0902/07/pol03.html

Prabowo Kritik Kebijakan Pemerintah



Jakarta-Calon Presiden Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo 
Subianto mengkritik kebijakan pemerintah terkait program bantuan langsung tunai 
(BLT). Semestinya, pemerintah tidak memberikan ikan, tetapi memberikan kail 
kepada masyarakat. Kebijakan ini suatu yang keliru dan menyesatkan. Ini tidak 
produktif dan konyol, kata Prabowo dalam pidato politiknya berkaitan dengan 
Perayaan Satu Tahun Partai Gerindra, Jumat (6/2) malam. Perayaan HUT Gerindra 
itu juga dihadiri, antara lain Ryamizard Ryacudu, Yuddy Chrisnandi, Yenny 
Wahid, Marwah Daud Ibrahim, Tjahjo Kumolo, Yus Usman Sumanegara, dan seluruh 
perwakilan DPC, DPW, dan DPD seluruh Indonesia.


Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengatakan untuk meninggalkan paradoks 
Bangsa yang memiliki kekayaan alam, namun rakyatnya masih dalam kemiskinan. Dia 
juga menyayangkan kondisi kekayaan bangsa Indonesia yang sudah tidak lagi 
berada di tangan anak bangsa. Sebab, apa yang merupakan hasil kekayaan masih 
diekspor dan diimpor dengan harga berkali lipat mahalnya. 

Ekonomi Kerakyatan
Dia mengatakan, kondisi itu juga yang menjadi pendorong bagi dirinya ikut 
mengambil bagian dalam mengubah nasib rakyat Indonesia. Prabowo menambahkan, 
saat ini, perlu mengubah sistem neoliberialisme dan neokolonialisme dengan 
ekonomi kerakyatan. Saya katakan sistemnya yang salah, siapa pun yang pakai 
sistem yang salah, akan keliru, tegasnya. Saat ditanyai mengenai Poros 
Indonesia Raya yang digagas Gerindra sebagai inisiator haluan baru, selain Blok 
M (Megawati Soekarnoputri) dan Blok S (Susilo Bambang Yudhoyono), Prabowo 
mengatakan, hal itu akan lebih konkret setelah pemilu legislatif. Kita berdoa, 
berharap, tidak ada kecurangan sistematis pada pemilihan yang akan datang 
sehingga ada perubahan bagi bangsa ini, tegasnya.


Mengenai adanya 20 kandidat cawapres yang diumumkan DPP Gerindra, Prabowo 
menyatakan, dirinya belum bisa memunculkan nama yang dinilai cocok sebagai 
cawapres. Secara terpisah Dewan Pembina Gerindra Permadi, mengatakan, Prabowo 
telah mengantongi sebuah nama untuk dijadikan sebagai cawapresnya. Nama yang 
ada itu adalah perempuan di luar daftar yang dimunculkan Partai Gerindra. 
Percaya, deh, sudah ada. Mas Prabowo sudah kantongi dan minta saya 
konsultasikan, jelasnya.


Perayaan HUT ke-1 Gerindra itu juga diwarnai acara tabur bunga di Taman Makam 
Pahlawan Kalibata. Dalam acara puncak pada Jumat malam, Gerindra juga 
menyampaikan bantuan kepada korban serangan Israel di Jalur Gaza, Palestina.
(ninuk cucu suwanti) 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] File - Tata Tertib dan Peraturan

2009-02-08 Terurut Topik wanita-muslimah

 TATA TERTIB DAN PERATURAN MAILING LIST WANITA MUSLIMAH

 A. SIFAT

 1. Mailing list ini dikelola dan dikordinir oleh Lembaga Pembinaan
 dan Pengembangan Keluarga Sakinah - Badan Komunikasi
 Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPKS-BKPRMI) Wilayah
 Jawa Barat.
 2. Keanggotaan mailing list ini bersifat terbuka untuk umum dan
 semua lapisan
 3. Diskusi yang dilakukan bersifat bebas , terbuka dan terkendali
 4. Topik utama yang dibicarakan di mailing list adalah segala aspek 
 yang berhubungan dengan permasalahan kaum perempuan pada 
 umumnya dan muslimah pada khususnya seperti  fiqh perempuan , 
 pergerakan perempuan ,  kesehatan reproduksi , isu gender ,  
 kebijaksanaan pemerintah dalam hukum , peraturan ataupun 
 perundang-undangan yang  menyangkut masalah perempuan serta 
 hal-hal lainnya yang  berhubungan dengan perempuan .

 5.  Topik-topik selain topik diatas akan diatur dibagian Tata tertib dan
   Peraturan Diskusi.
 
B. TATA TERTIB DAN PERATURAN DISKUSI

1.  Tata cara diskusi menggunakan aturan netiket standar yang berlaku
  pada diskusi milis pada umumnya.
2.   Usahakan untuk selalu menggunakan emoticon untuk menandai
  ekspresi bicara anda. Ini juga penting untuk menghindari kesalah
  pahaman.
 3.   Usahakan untuk tidak menjadi one-liner alias hanya menanggapi
   sebuah email dengan pernyataan yang terlalu singkat.
 4.   Anda diminta untuk SELALU membuang bagian email yang tidak perlu
   bila anda ingin menanggapi sebuah email yang panjang. Akan lebih
   baik bila anda memfokuskan tanggapan anda pada beberapa baris
   kalimat atau alinea dari email yang anda tanggapi, sementara
   bagian-bagian lain yang tidak akan anda tanggapi bisa anda hapus.
   Footer email yang tidak perlu, juga tolong dihapus setiap kali anda
   membalas email ke forum.
 5.   Usahakan untuk menghindari mengirimkan email yang isinya hanya
   tertuju pada seseorang tertentu. Hingga batas yang wajar hal
   ini masih bisa diterima, tapi bila isinya sudah tidak relevan
   lagi dengan tujuan milis, maka sebaiknya anda mengirimkan email
   langsung (japri) ke orang yang bersangkutan.
 6.   Semua bentuk attachment tidak diperbolehkan di milis ini dan akan
   difilter secara otomatis , bagi anda yang hendak sharing file kepada
   member yang lain bisa dilakukan lewat JAPRI (Jalur Pribadi) atau
   bisa di upload di groups.yahoo.com/group/keluarga-islami/files 
   sehinggga mereka yang membutuhkannya bisa mendownloadnya 
   dari sana.
 7.   Mengenai topik selain yang ditetapkan pada bagian A-4 diatas
   dibagi menjadi dua yaitu
   a. Topik yang ditoleransi
   Meliputi topik-topik yang berkaitan dengan praktek ibadah
   seperti Sholat , puasa , haji , zakat , qurban dll
   b. Topik yang dilarang , meliputi :
- Topik mengenai politik , organisasi politik ataupun tokoh
   politik tertentu , kecuali apabila menyangkut masalah
   kebijakan yang berhubungan ataupun mempunyai implikasi 
   terhadap topik utama milis
- Topik mengenai diskusi ataupun konsep mazhab tertentu
   kecuali apabila berkaitan dengan topik yang dibicarakan
   di milis ini ataupun topik yang ditoleransi
- Segala bentuk spam  atau jualan di milis , arisan , bagi-bagi
   dollar gratis  , MLM dll
 8 .  Pelanggaran terhadap pasal 7 b diatas dikenai sanksi berupa
   perubahan seting pengiriman e-mail menjadi bermoderasi , jadi
   semua posting dari yang bersangkutan harus melalui persetujuan
   moderator
 9 .  Member yang melakukan pelanggaran serius seperti berkata kotor ,
   jorok ataupun mengirimkan posting yang menjurus pornografi dan
   sejenisnya atau melakukan kejahatan internet berat maka akan
   langsung dikeluarkan (dibanned) dari milis.
 10. Seluruh member baru postingnya akan dimoderasi , moderasi akan
   dicabut setelah member yang bersangkutan ikut aktif berdiskusi
 11. Masukan-masukan yang konstruktif bagi perkembangan milis ini
   akan diterima dengan senang hati.

 TATA CARA ADMINISTRASI POSTING

 1. Untuk subscribe / berpartisipasi :
 Kirimkan email kosong ke : wanita-muslimah-subscr...@yahoogroups.com
 Atau bisa juga melalui
 http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
 2. Untuk mengirim email ke forum (setelah ada approve untuk request
 anda) alamatkan ke : wanita-muslimah@yahoogroups.com
 3. Untuk keluar dari forum :
 Kirimkan email kosong ke : wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
 4. Alamat email administrator : wanita-muslimah-ow...@yahoogroups.com
 5. Arsip  diskusi dapat dilihat di
  http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 6. Modus penerimaan posting
 a. Default penerimaan posting adalah individual mail
 b. Untuk member yang hendak merubah modus penerimaan mail menjadi
 No Mail/Web Only bisa mengirim 

[wanita-muslimah] Wiranto: Please Rakyat, Nih Ada Orang Kurang Ajar

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
http://www.gatra.com/artikel.php?id=122890


Wiranto: Please Rakyat, Nih Ada Orang Kurang Ajar


Peluang Wiranto menjadi presiden terbuka ketika Presiden Soeharto menyodorinya 
Instruksi Presiden Nomor 16/1998 tertanggal 18 Mei 1998. Instruksi semacam 
Supersemar ini memberi kekuasaan penuh kepada Jenderal Wiranto sebagai 
Menhankam/Panglima ABRI untuk menentukan kebijakan nasional.

Ketika itu, Kepala Staf Teritorial ABRI Letnan Jenderal Susilo Bambang 
Yudhoyono sempat bertanya kepada Wiranto: Apakah Jenderal akan mengambil 
alih? Dengan tegas Wiranto menjawab, Mari kita antarkan negara ini dalam 
prosedur konstitusional, di mana wakil presiden menjadi presiden. Sejarah pun 
mencatat, Wakil Presiden B.J. Habibie naik menggantikan Soeharto.

Sedangkan Jenderal Wiranto tetap pada posisinya. Setelah reformasi berbuah 
demokrasi --antara lain pemilihan presiden dilakukan secara langsung-- Jenderal 
(purnawirawan) Wiranto justru ikut memburu kursi kepresidenan. Pada 2004, ia 
menjadi calon presiden setelah memenangkan konvensi Golkar. Perjuangannya 
terhenti di putaran pertama.

Kini, lewat Partai Hanura yang dilahirkannya, Wiranto kembali akan berlaga pada 
pemilihan presiden 2009. Pencalonannya secara resmi diamanatkan Rapat Pimpinan 
Nasional Hanura di Makassar, pertengahan Januari lalu. Bagaimana kesiapannya 
pada pemilihan presiden kali ini, Wiranto sempat berbincang-bincang di kantor 
Gatra, Senin pekan lalu. Petikannya:

Ketika di Makassar, kenapa tidak sekalian menyebut nama calon wakil presiden 
(cawapres)?
Dengan peserta 44 partai, ramalan kita pasti tidak mungkin ada partai yang 
dominan memenangkan pemilu. Barangkali yang mendapat kursi 20% saja nggak ada. 
Maka, sekarang siapa pun tidak berani buru-buru menentukan pasangannya, karena 
dia nanti akan kehilangan peluang menggunakan calon pasangannya untuk 
bargaining policy. Kalau sudah menentukan pasangan, lalu pasangan itu tidak 
punya kekuatan apa-apa, lantas apa yang didapat dari berpasangan secara dini 
itu?

Partai besar pun sekarang cuma janji, Desember nanti kita tentukan wapres. 
Namun, Desember bahkan Januari sudah lewat, nama pendamping belum juga disebut. 
Itu kan baru trik politik, sekaligus sebagai tanda bahwa komunikasi politik 
sudah berjalan. Semua pihak memang saling incar.

Menurut Anda, bagaimana format kepemimpinan ke depan, mengingat kemungkinan tak 
ada kekuatan politik yang dominan?
Format kepemimpinan ke depan memang berat karena tidak mungkin ada pemimpin 
yang dominan. Saya juga setuju dengan sebuah tulisan bahwa pemimpin yang kuat 
dan tegar adalah pemimpin yang dilahirkan dari partai politik yang kuat atau 
gabungan partai politik yang kuat.

Gabungan partai politik yang kuat itulah yang nanti mem-backup pemerintahan. 
Lalu pemerintahan yang tegar adalah bila sang pemimpin punya karakter perpaduan 
dari dukungan politik yang kuat dan kemampuan menyelesaikan masalah nasional. 
Nah, sekarang, apa ada yang dominan? Padahal, harus ada the political power 
stronger than the other. Itu baru ada satu pemerintahan yang kuat.

Hal itu bisa dicapai lewat mekanisme pemelihan presiden langsung?
Benar. Kekuatan pemilihan langsung adalah rakyat, bukan partai. Yang memilih 
seorang capres tidak hanya konstituen dari partai asal si calon. Misalnya, yang 
memilih saya tidak hanya dari Partai Hanura. Pada saat ini saja, banyak pemilih 
suatu partai yang inden: Pak, saya nggak bisa pindah ke partai lain, tapi 
kalau presiden, saya pilih Bapak. Berarti, kekuatan datang dari rakyat. Ini 
yang menjelaskan, ketika seseorang jadi presiden, maka kekuatannya jangan di 
parlemen.

Sekarang kan salah kaprah. Makanya, pada waktu Pak SBY jadi presiden, kemudian 
tidak mengambil orang-orang profesional (di kabinet). Justru yang 
diperhitungkan adalah bargaining di parlemen. Beliau tidak akan bisa memilih 
menteri yang berkualitas, sebab terpulang kepada partai politik yang 
menyodorkan calon menterinya. Yang dikirim itu biasanya yang sangat dekat 
dengan ketua partai, bukan dekat dengan presiden. Tapi itulah pilihan dari 
karakter seorang pemimpin.

Kalau Anda jadi presiden, akan memilih menteri yang seperti apa?
Saya akan tetap berorientasi pada profesionalisme kalau punya suara besar. 
Kalau tidak punya suara cukup besar, barangkali akan bagi-bagi. Tapi, paling 
tidak, langkah-langkah kami tidak akan terganggu oleh dominasi parlemen. 
Langkah kami akan berorientasi pada pembelaan misi kerakyatan. Kalau kami tulus 
ikhlas tanpa berorientasi pada keuntungan pribadi dan selalu bertindak untuk 
membela kepentingan rakyat, masak DPR berani menolak. Kalau nolak, kami buka 
pintu, Please, please rakyat... nih, ada orang kurang ajar.

Melihat daftar calon anggota legislatif (caleg) Hanura, kebanyakan berlatar 
belakang partai politik beragam. Apa pertimbangannya terhadap pengumpulan suara?
Memang saya akui, caleg Hanura itu dari berbagai elemen masyarakat, juga 
berbagai partai politik. Tidak mungkin saya mencari caleg yang murni (dari 
Hanura) sama 

[wanita-muslimah] Iran's anti-secularist backlash

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
http://english.aljazeera.net/focus/iranaftertherevolution/2009/02/200924101832660692.html

Sunday, February 08, 2009 
19:43 Mecca time, 16:43 GMT 


  Iran's anti-secularist backlash  
 
   By Massoud Parsi 
 
   
Khomeini was greeted by millions who rejected the Shah's secularist 
policies [GALLO/GETTY] 

   
  Millions of jubilant revolutionaries greeted Ayatollah Ruhollah Khomeini, 
the senior Shia cleric, when he ended 14 years in exile and returned to Iran on 
a direct Air France flight from Paris on February 1, 1979.

  Upon arrival in Mehrabad international airport, Khomeini asked to be 
driven to the largest cemetery in Tehran, Beheshte Zahra.

  Why he chose this venue is a mystery, but it was also ominous. Beheshte 
Zahra was set to become one of the world's largest cemeteries by the time 
Khomeini was laid to rest there in 1989, seen off by an even larger crowd than 
that which greeted him a decade earlier.

  An outspoken opponent of the Shah's rule, Khomeini cultivated a national 
grassroots movement which rejected secularism and western-imposed modernity and 
would eventually anoint him the supreme leader of the Iranian revolution.

  Message of change

In depth 
 
  A look at the revolution and its aftermath 
   
  On his first day back, Khomeini delivered a message of hope and change to 
Iranians.

  He praised inter-faith unity for securing Iran's revolution, dismissed 
the remnants of the Shah's regime as illegal, stated that he would appoint his 
own government, called on all military personnel to remain neutral, promised 
material and moral prosperity, and assured everyone that water, electricity and 
transportation would be provided free of charge.

  All media and political parties would be free, and the criminal 
supporters of the Shah would be put on trial, he said.

  Within 10 days, Khomeini's supporters ousted Shapour Bakhtiar, the 
caretaker prime minister and the Shah's final political appointee. 

  Despite being a longstanding and respected member of the political 
opposition to the Shah, Bakhtiar was labelled a traitor by the new 
revolutionaries. He fled to Paris where he was assassinated in 1991.

  Bakhtiar was replaced by Khomeini's appointee, Mehdi Bazargan, who 
despite his own impeccable revolutionary credentials in the end proved to be 
little more than one of the supreme leader's many useful and dispensable pawns.

  State-building

   
Khomeini established a revolutionary council which drafted a new 
constitution 
  Many political commentators of the time humoured the ageing Ayatollah, 
seeing him as clueless about political affairs.

  They went along with his leadership as a symbolic necessity that would 
serve the revolution and the country.

  But Khomeini proved masterful in the art of establishing a Shia Islamic 
theocracy.

  With a methodology that could have been adopted from Lenin's or Mao's 
handbooks, he established a revolutionary council that, among other things, 
drafted a new constitution.

  He founded a fierce political party (Hezbollah, and later, the Islamic 
Republican party), a parallel military force (Revolutionary Guards) and a 
quasi-police force (Komitehs) concurrently - all this in addition to the 
thousands of mosques that were at his disposal around the country.

  Thanks to the Shah's final drive to set up a one-party state (his 
ill-conceived Rastakhiz party) and decimate all other political organisations, 
the mosques had long become the only nodes of social and political organisation 
in Iran.

  Islamic republic declared

  On April 1, 1979, Khomeini declared an Islamic republic and seven months 
later passed a new constitution through a plebiscite that legitimised the new 
regime.

  Iranians were soon to find out that revolutions are like tsunamis. Once 
the wave builds momentum, the damage to anything in its way is inescapable.

  No one knows the exact numbers, but tens or even hundreds of makeshift 
'revolutionary courts' set up all over the country made swift work of 
retribution in the first few months of the revolution under the leadership of 
the chief executioner, Khalkhali.

  The 'Ancien Régime' of the Shah was literally wiped out.

  Khomeini's not so 'hidden' agenda to establish an Islamic state in Iran 
was largely overlooked by the progressive elements in Iran.

  This was partly caused by the stated republican aims of the Islamic 
project. But it was also mainly due to the romantic nationalism among the youth 
movements and socialist revolutionaries who trusted Khomeini.

  Some of them even called themselves Islamic Marxists in order to remain 
close to Iranian ideals, and many of their comrades had given their lives for 
the revolution in its earlier days.

  It was the left that had seized 

[wanita-muslimah] Underage marriages and HRC's campaign

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
http://www.arabnews.com/?page=7section=0article=118974d=8m=2y=2009

Sunday 8 February 2009 (13 Safar 1430)


  Underage marriages and HRC's campaign
  Abeer Mishkhas | abeermishk...@arabnews.com
 

  In its campaign against child marriage, the Human Rights Commission (HRC) 
worked with the Ministry of Health in the preparation of a report on the 
effects of underage marriages on girls. The ministry issued the report in which 
it warned of the physical effects on girls who married at an early age as well 
as on the offspring of their marriages. The report also specified the 
psychological effects of these marriages and said that girls who are deprived 
of their childhoods often end up mentally ill.

  The report was given support later by a senior member of the Islamic 
Jurisprudence Society in Saudi Arabia, Dr. Muhammad Al-Nujaimi. In his 
interview with Shams newspaper - which was carried on the Al-Arabiya website - 
he spoke out against underage marriages from the religious point of view. He 
stressed that Prophet Muhammad, peace be upon him, had said that when it comes 
to marriage, the bride's consent must be obtained. Obviously, this requires 
that she be mature enough to think for herself that is hardly the case with an 
eight-year-old or one even younger.

  This is an issue that has been around a long time. If underage marriage 
has become the current burning issue, this is not because of its novelty value 
but because the media have suddenly begun to concentrate on it. It is only 
right for religious scholars, in tandem with medical authorities, to come out 
and denounce the practice. Al-Nujaimi's words target men who believe they can 
marry off their daughters whenever they choose - and of course collect dowries.

  It is not a surprise, however, that some of the replies posted on the 
website carrying Al-Nujaimi's interview were not very supportive of the 
scholar. Some of them said that girls in the desert should be married early 
because they mature more quickly. Others said that by blocking these marriages 
people are depriving their daughters of their basic rights and leading them to 
spinsterhood.

  In an interview with Asharq Al-Awsat newspaper, HRC spokesman Dr. Zuhair 
Al-Harithy discussed his organization's efforts to engage all the relevant 
government bodies in the campaign against underage marriage. He said that the 
commission was lobbying to establish a marriage age limit that all marriage 
officials must adhere to. They have also been in touch with the Ministry of 
Justice and several governorates concerning cases that have been recently 
reported in the newspapers and have yet to be resolved.

  In a comment on Al-Harithy's interview, a reader, who lives in France, 
said that the commission should study the cases first to see whether the 
particular marriages work. He advised that the commission should not succumb to 
the influence of imitation or Westernization. The reader went on to say that 
Arabic culture and traditions can make such marriages work and that they were 
the best way to protect young men and women from corruption.

  The reader's remarks actually reflect quite accurately a lot of Saudi 
opinion. There are many people who think of early marriage as a protection from 
corruption. Nonetheless, most people would not allow girls under the age of 15 
to marry.

  Some of the publicized cases in Saudi Arabia concern girls aged 10, 
eight, and sometimes even younger. Obviously some people think that the 
corruption of morals can only be avoided by depriving children of their 
childhood and innocence. But as we have seen in several cases here, early 
marriages can become a lucrative business, and at this point one has to ask who 
is morally corrupt here. Surely a law is called for that forbids this trade in 
young people under any pretex.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Thalidomide 'was created by Nazis'

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,25197,25025275-2703,00.html


Thalidomide 'was created by Nazis'
Daniel Foggo, London | February 09, 2009 

Article from:  The Australian 

THE morning sickness drug thalidomide, which caused pregnant women to give 
birth to babies without arms and legs, was developed by the Nazis, probably as 
part of their chemical-weapons program, new research suggests.

Two separate academics have revealed the discovery of documents indicating that 
the drug did not originate with Chemie Grunenthal, the post-war German chemical 
firm, as has always been claimed. 

If, as their research indicates, thalidomide was first developed by scientists 
working in wartime Germany, it could have implications for the liability of the 
German Government. 

So far, it has given compensation only to German victims, although the drug was 
distributed in 46 countries. 

Thousands of the drug's victims are still battling for increased financial aid 
to help them cope with its legacy. There are up to 6000 thalidomiders 
worldwide, including 2700 in Germany. 

Mothers for whom it was prescribed between its launch in 1957 and 1961, when it 
was removed from the market, gave birth to children who lacked proper arms, 
legs, hands and feet. Some suffered brain damage and other disabilities. 

Martin Johnson, director of the Thalidomide Trust, which provides help for 
surviving victims in Britain, has written a paper detailing evidence that the 
drug had been developed before Grunenthal secured a patent in 1954. The company 
has always maintained that thalidomide was created by chance in 1953. Dr 
Johnson suspects it was first produced as a possible antidote to nerve toxins 
such as sarin, developed by Otto Ambros, a Nazi scientist who joined Grunenthal 
after the war. 

Meanwhile, the author of a coming book on Nazi scientists claims to have a copy 
of a document written in November 1944 by a director of German pharmaceutical 
firm IG Farben that refers to the development of a substance whose chemical 
formula matches thalidomide's. 

Carlos De Napoli, an Argentinian who has published books on the activities of 
the Nazis who fled to South America after the war, claims his book, Hitler's 
Laboratories, will show that the drug has its origins in the Nazi death camps. 

De Napoli said a memo was sent on November 13, 1944, by Fritz ter Meer, an IG 
Farben executive, to Karl Brandt, an SS general who was Hitler's personal 
physician and head of his euthanasia program. The memo, in which the drug is 
referred to simply by a four-digit number, states it has been tested and is 
ready for use. 

De Napoli says he discovered the document in the IG Farben archive in 1978 but 
realised only recently the significance of the formula it contained. There is 
absolutely no doubt of the Nazi development of and experimentation with 
thalidomide in the World War II camps, he said. 

The Sunday Times


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Indonesian VP conferred Soka honorary doctorate + Dunia Akui Konsep Perdamaian Bermartabat Indonesia

2009-02-08 Terurut Topik jano ko
MOHON PERHATIAN, INI BUKAN KAMPANYE.

Kita ajarkan kepada anak cucu kita,

Indonesia adalah Negara Yang Besar, Bermartabat dan bermanfaat untuk ikut 
berpartisipasi turut serta menciptakan perdamaian di dunia.

Mulai hari ini perlu diajarkan kepada anak-anak kita mulai dari TK, SD, SMP dan 
seterusnya tentang pelajaran kecintaan terhadap nilai-nilai perdamaian.

Semoga Indonesia menjadi leader dalam bidang penciptaan perdamaian dunia.

Semoga bermanfaat.  

-o0o-

--- On Sat, 7/2/09, Sunny am...@tele2.se wrote:
From: Sunny am...@tele2.se
Subject: [wanita-muslimah] Indonesian VP conferred Soka honorary doctorate + 
Dunia Akui Konsep Perdamaian Bermartabat Indonesia
To: undisclosed-recipi...@yahoo.com
Date: Saturday, 7 February, 2009, 8:36 PM












http://www.soka. ac.jp/en/ newstopics/ 2009_0202. html



Indonesian VP conferred Soka honorary doctorate

2009.02.02 



On February 2, Soka University paid tribute to Indonesian Vice President 
Muhammad Jusuf Kalla by conferring an honorary doctorate for his contribution 
to world peace and conflict resolution. Following the conferral ceremony, the 
vice president delivered a commemorative address on peace and nation building.



Together with President Susilo Bambang Yudhoyono, Vice President Kalla--who 
also chairs the ruling Golkar Party-was elected in the first direct 
presidential elections held in Indonesia in October 2004. He gained 
international recognition as the principal architect of the 2005 peace 
agreement that ended decades-long fighting in Aceh. He was also instrumental in 
the mediation between warring Muslim and Christian groups in the Central 
Sulawesi town of Poso. 



In his commemorative address, the Indonesian vice president underscored the 
role of peace in facilitating political and economic development, and 
maintained that dialogue was crucial in transcending religious and cultural 
differences. 



Also attending the conferral ceremony was Indonesian Minister of National 
Education Bambang Soedibyo and Indonesian Ambassador to Japan Jusuf Anwar. 



Japan was the first of four countries that Vice President Kalla will visit. He 
is scheduled to speak at the United States Congress' National Prayer Breakfast 
in Washington DC on February 5, an event that President Barack Obama will also 
attend. 

  

  Indonesia Vice President Kalla accepts an honorary doctorate from Soka on 
Feb. 2

 



To view pages in other languages (simplified Chinese, traditional Chinese, 
Hangul), you must have the required language font. 



http://www.mediaind onesia.com/ index.php? ar_id=NTg5MzI=



Senin, 02 Februari 2009 13:30 WIB



Dunia Akui Konsep Perdamaian Bermartabat Indonesia



TOKYO--MI: Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan beberapa negara mengakui dan 
mempelajari konsep perdamaian bermatabat seperti yang dilaksanakan Indonesia 
dalam menyelesaikan berbagai konflik, seperti di Ambon, Poso, dan Nanggroe Aceh 
Darusalaam. 



Mereka mempelajari dan menghargai konsep perdamaian yang bermartabat bagi 
kedua belah pihak seperti yang telah dilakukan Indonesia. Model itu dianggap 
tepat, kata Wapres M Jusuf Kalla seusai pemberian gelar doktor kehormatan 
bidang perdamaian dari Universitas Soka, di Tokyo, Jepang, Senin (2/2). 



Wapres menjelaskan, beberapa negara seperti Thailand dan Sri Lanka 
berkonsultasi kepada Indonesia untuk mempelajari bagaimana menyelesaikan 
konflik dengan perdamaian yang bermartabat. 



Mengenai penghargaan yang diberikan Universitas Soka Jepang kepada dirinya, ia 
mengatakan, itu sebagai kehormatan tidak hanya kepada dirinya tetapi kepada 
bangsa Indonesia. 



Tentu saja saya berterima kasih karena Jepang begitu menghargai upaya kita 
untuk melaksanakan dan mengupayakan perdamaian dengan menyelesaikan berbagai 
konflik secara bermartabat,  kata Wapres. 



Dalam orasi berjudul Perdamaian dan Pembangunan Bangsa, Wapres menegaskan bahwa 
perdamaian adalah keniscayaan yang harus diupayakan bersama, karena perdamaian 
adalah modal dasar untuk membangun. 



Menurut Wapres tidak mungkin suatu bangsa bisa membangun tanpa adanya 
kedamaian. Apa pun bentuk konflik, betapa pun sulitnya dan berapa pun 
ongkosnya, perdamaian harus tetap diperjuangkan dengan sekuat tenaga agar 
bangsa dapat mencapai kesejahteraannya,  kata Wapres di hadapan anggota senat 
Universitas Soka. 



Menurut Wapres, perdamaian hanya dapat tercapai melalui dialog agar para pihak 
yang berkonflik bisa berkompromi. Dialog dan kompromi tersebut, katanya, harus 
dengan lawan yang paling keras. Karena itu pekerjaan ini tidaklah mudah. 



Boleh dikatakan, Indonesia adalah salah satu negara di Asia yang telah 
berhasil menyelesaikan semua konflik dan kekerasan, baik yang horisontal maupun 
vertikal. Karena konflik dan kekerasan masih berlanjut di beberapa wilayah di 
Asia maka menjadi tanggung jawab para pemimpin di Asia untuk saling membantu 
dalam mengakhiri konflik dan membangun perdamaian kata Wapres. 



Mengenai masih 

[wanita-muslimah] GAZA DI TUBIR KIAMAT

2009-02-08 Terurut Topik sumarah wahyudi


SAVE PALESITNA JALUR GAZA
GAZA DI TUBIR KIAMAT


Gaza menderita kerugian US$ 1,9 miliar atas kerusakan yang diakibatkan 
serangan bertubi-tubi militer Israel selama 22 hari. Hal itu diungkapkan Biro 
Pusat Statistik Palestina, satu-satunya lembaga yang menjadi rujukan 
Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam menghitung kerusakan di sekujur wilayah Gaza. 

Biro ini mencatat serangan membabi buta Israel telah menghancurkan lebih dari 
4.000 rumah, 1.500 pabrik dan bengkel kerja, serta 80 persen hasil panen. Badan 
itu menaksir lebih dari 5.000 jiwa kehilangan tempat tinggal. Infrastruktur 
yang 
lumpuh meliputi sistem saluran tinja, air bersih, dan listrik. 
Senin lalu, Badan Pertanian dan Pangan Dunia (FAO) mengatakan agresi militer 
Israel ke Jalur Gaza telah membuat sektor pertanian di wilayah itu remuk redam. 
Alhasil, kata FAO, kondisi itu kian memperparah kekurangan pangan. Padahal, 
Hampir 13 ribu keluarga di Jalur Gaza menggantungkan hidupnya pada pertanian, 
peternakan, dan perikanan, demikian dikatakan FAO dalam rilisnya. 
Rakyat di Jalur Gaza sekarang menderita kekurangan gizi akut. Apalagi 
selama 18 bulan terakhir sebelum serangan tersebut pasokan pangan di wilayah 
itu 
tersendat akibat diblokadenya pintu perbatasan di Jalur Gaza. Berikut ini 
perincian krisis kemanusiaan yang melanda Jalur Gaza. AP | AFP | BBC | UN | 
OCHA | WHO | WSJ 
NASKAH  BAHAN: ANDREE PRIYANTO 
MAKANAN 
PBB mengatakan 1,3 juta warga Gaza--nyaris 90 persen dari populasi 
penduduk--memerlukan bantuan pangan. 
Survei yang digelar Care International mendapati 84 persen penduduk Gaza 
sulit mendapatkan makanan, dan 50 persen mengatakan makanan adalah barang 
mewah. 

AIR BERSIH DAN SANITASI 
Lebih dari 300 ribu jiwa kesulitan mendapatkan air bersih. Layanan dan 
fasilitas sanitasi hancur lebur nyaris tak tersisa. 
LISTRIK 
Sebanyak 86 persen responden yang disurvei Care International mengatakan 
tinggal di kegelapan nyaris sepanjang waktu. 
KESEHATAN 
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan delapan rumah sakit dan 26 klinik 
kesehatan rusak berat. Sebanyak 56 persen responden Care International mengaku 
kesulitan mendapatkan pengobatan. 
PENGUNGSI 
Lebih dari 100 ribu jiwa kehilangan tempat tinggal. Sekitar 35 ribu orang 
berteduh di sekolah-sekolah yang dikelola PBB. Survei Care International 
menyebutkan, 56 persen responden mengaku menampung para pengungsi. 
KERUSAKAN 
Menurut catatan Biro Pusat Statistik Palestina, lebih dari 4.000 rumah 
jadi tanah dan 17 ribu lainnya porak-poranda selama peperangan berlangsung. 
Sekitar 1.500 pabrik dan bengkel serta 20 masjid rusak parah. 
BIAYA REKONSTRUKSI 
Dua lembaga survei Palestina yang terpisah memperkirakan total kerusakan 
mencapai US$ 2 miliar. PBB menyatakan membangun kembali Jalur Gaza memerlukan 
dana miliaran dolar Amerika Serikat. 
KORBAN TEWAS 
PBB mencatat total 1.330 jiwa melayang selama agresi bersenjata Israel ke 
Jalur Gaza. Dari jumlah itu, 412 di antaranya adalah anak-anak dan 110 
perempuan. Sekitar 5.450 lainnya luka-luka. Adapun 13 serdadu Israel tewas. 
BANTUAN DARURAT 
PBB telah menggelontorkan US$ 613 juta guna membantu badan-badan dunia dan 
lembaga bantuan independen menghidupi 1,4 juta orang selama sembilan bulan. 

*survei dilakukan pada 17-19 Januari 2009.
 
 
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/02/06/Internasional/krn.20090206.155951.id.htmlSumber
 http://media-klaten.blogspot.com 


  New Email names for you! 
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Siapa Pemenang di Gaza?

2009-02-08 Terurut Topik sumarah wahyudi


SAVE PALESITNA JALUR GAZA
 Siapa Pemenang di Gaza? 

Oleh Muhsin Labib *

Terjadi perdebatan sengit di kalangan
politisi serta media Arab dan Palestina secara khusus seputar cara
menentukan dan menilai hasil perang tiga pekan yang dilancarkan Israel
atas Jalur Gaza dari untung dan rugi. Pendukung gerakan perlawanan
mengaku sebagai pemenang.

Penentangnya di blok ''Arab moderat'',
termasuk pejabat pro-Presiden Mahmud Abbas di Ramallah, Tepi Barat,
menganggapnya sebagai kekalahan dengan menjadikan jumlah korban luka
dan meninggal serta angka kerugian material dan kerusakan bangunan dan
infrastruktur sebagai tolok ukur.

Pindah Isu 

Mari
kita diskusikan dengan rasional, apalagi sejumlah fakta di lapangan
mulai muncul, setelah agresi Israel atas Gaza berhenti, meski
sementara. Fokus pindah ke isu-isu rekonstruksi, dana-dana yang telah
dianggarkan dan pihak manakah yang berhak melaksanakan tugas ini. 

Coba
kita bersikap sebagai penentang gerakan perlawanan, Hamas. Asumsikan
secara dialetik bahwa Hamas tak menang. Bahwa kemenangannya adalah
kemenangan amat mahal, maka pertanyaannya, apakah Israel pemenang dalam
perang ini dan mencapai semua targetnya?

Berbagai
pengalaman pertempuran yang silam mengajarkan kita bahwa pemenang
adalah yang mencapai target-targetnya dan memaksakan syarat-syarat
untuk menyerah terhadap pihak yang hanya punya opsi menerima kekalahan
terebut. Selanjutnya menandatangi dokumen tanpa sedikit pun keberatan,
sebagaimana dialami Iraq yang kalah pada perang 1991.

Lalu,
apakah milisi-milisi perlawanan di Gaza mengalami proses-proses
kepecundangan seperti itu bila dianggap sebagai pihak yang melemparkan
handuk putih dan menerima syarat-syarat yang diajukan pemenang?

Jawabannya
tentu tidak. Hamas dan faksi-faksi perlawanan hingga detik ini dengan
lantang sesumbar untuk mempertahankan tanah dan harkat rakyatnya dan
sama sekali tidak meminta gencatan senjata sesuai syarat-syarat yang
diajukan Israel. 

Bukan hanya itu,
Hamas dan faksi-faksi perlawanan menolak proposal yang dirancang Mesir
tanpa ragu-ragu, sehingga menyebabkan Israel mengambil keputusan
gencatan senjata sepihak dan menarik seluruh pasukannya dari Gaza demi
mengurangi kerugian-kerugian politik dan militer.

Dapat
dikatakan dengan tegas, Israel dalam agresi ini mengalami kekalahan
militer sekaligus kerugian politik. Jadi pecundang, meski telah
menciptakan kehancuran dan membunuh serta melukai ribuan warga.

Pertama,
bila Israel memang pihak yang menang, mengapa mereka mengemis ke
masyarakat internasional agar mengirimkan kapal-kapal perang guna
mengawasi pantai Gaza dan buru-buru menandatangani perjanjian keamanan
dengan pemerintah AS demi menghalangi penyelundupan senjata ke Gaza?

Kedua,
jelas Israel memperlakukan Jalur Gaza dan faksi-faksi perlawanan di
dalamnya layaknya negara besar yang mengancam keamanannya, yang
memiliki kemampuan dahsyat kini dan mendatang, yang bisa menjadi
tantangan eksistensial bagi negara Israel.

Ketiga,
mesin propaganda Israel secara masif mendramatisasi isu terowongan
Rafah. Hingga kini, Tel Aviv terus melakukan kontak intensif dengan
negara-negara besar dan Mesir demi memperkuat langkah-langkah keamanan
dan mengimpor teknologi mutakhir guna melakukan misi ini.

Maka
sebenarnya, bila Israel adalah sang pemenang dan faksi-faksi perlawanan
(dilukiskan sebagai) pecundang dan pihak yang kalah, mengapa pasukan
Israel tidak tetap menduduki lintasan Shalahuddin yang dikenal dengan
jalur Philadephia dan mengatasi masalah penyelundupan ini tanpa meminta
bantuan kepada pihak-pihak lain?

Keempat, galibnya, perang
dilakukan demi meraih tujuan-tujuan politik bagi mereka yang mengambil
keputusan untuk melemparkan peluru pertama dan mengerahkan tentara
untuk memasuki medannya. 

Tak Mengubah Dominasi 

Lalu,
apa tujuan politik yang diraih petinggi politik Israel dalam agresi
ini? Ia sama sekali tidak mengubah dominasi dan mengganti kekuasaan
Hamas di Gaza. Tidak juga mampu menghentikan tembakan roket ke arah
negaranya. Tidak pula berhasil menyerahkannya kepada pejabat Palestina
di Ramallah.

Kelima,
semestinya porsi dan kontribusi pihak yang (mengaku) menang dalam
agresi ini menghiasi survei-survei dua pekan menjelang pemilu Israel 10
Februari nanti. Namun, kenyataan menunjukkan kelompok kanan Israel
pimpinan Benjamin Netanyahu yang tidak ikut dalam agresi atas Gaza
malah melonjak (29 kursi hingga kini). 

Sebaliknya, porsi
Partai Kadima pimpinan Menteri Luar Negeri Livni menurun hingga 26
kursi. Sementara Ehud Barak, menteri pertahanan Israel, hanya sibuk
menghitung kursi-kursi yang tersisa untuk Partai Buruh pimpinannya
akibat agresi ini.

Sebaliknya, saat orang-orang Palestina sibuk menghitung jumlah korban gugur, 
indikator-indikator
 menegaskan adanya perubahan tak berarti dalam perjudian politiknya di dalam 
dan di luar Israel. 

Yang
ingin menetapkan Israel sebagai pemenang adalah rezim-rezim ''poros
moderat'', bukan rakyat Palestina, masyarakat dunia Islam yang menjadi
pemenang karena keteguhan 

[wanita-muslimah] Hillary to Visit Jakarta This Month

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
http://www.tempointeractive.com/hg/nasional/2009/02/07/brk,20090207-158881,uk.html


Hillary to Visit Jakarta This Month


Saturday, 07 February, 2009 | 07:48 WIB 
TEMPO Interactive, Washington, DC:US Foreign Minister Hillary Rodham Clinton 
will be visiting Jakarta on February 18, said Indonesian Vice President Jusuf 
Kalla following his meeting with US vice president, Joseph Biden, at the White 
House in Washington, yesterday.

At the cabinet meeting, Minister Hillary said she would only visit three 
countries; Japan, China, and South Korea. But President Barack Obama reminded 
her to visit Indonesia, Kalla said.

This means the US government regards Indonesia's role to be important, Kalla 
added.

Indonesian Ambassador to the US, Sudjadnan Parnohadiningrat explained that in 
Jakarta Hillary will meet with Foreign Minister Nur Hassan Wirajuda and 
President Susilo Bambang Yudhoyono.

We have just approved her visa, said an officer at Indonesian Embassy in 
Washington.

The Kalla - Biden meeting was the first bilateral meeting at the White House 
since Obama's inauguration 16 days ago. We never expected you to have the 
initiative to visit here, Biden said, quoted by Kalla.

The 45-minute meeting discussed various topics, from economic issues to 
Palestine. During his visit in Washington, Kalla also met with Senator 
Christopher Bond, Senator Jim Web, National Intelligence director Dennis Blair 
and a number of American businessmen.

WAHYU MURYADI (WASHINGTON) 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] blog sastra pembebasan

2009-02-08 Terurut Topik heri latief
kawan2 yg baik,

jika ada waktu luang, silakan klik:

http://sastrapembebasan.wordpress.com/



  
http://progind.net/
kolektif info coup d'etat 65: kebenaran untuk keadilan

  http://herilatief.wordpress.com/

http://akarrumputliar.wordpress.com/





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] PDI-Perjuangan Tak Peduli Sindiran Soal Wakil Presiden

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2009/02/08/brk,20090208-159041,id.html


PDI-Perjuangan Tak Peduli Sindiran Soal Wakil Presiden
Minggu, 08 Februari 2009 | 23:16 WIB



TEMPO Interaktif, Bandung: Taufiq Kiemas, suami mantan Presiden Megawati 
Soekarnoputri, menyatakan sebaiknya Presiden Yuhoyono tidak ikut campur dalam 
penjaringan calon wakil presiden yang dilakukan PDI-Perjuangan. Biarin ajalah 
dia sendiri, masa ngurusin partai orang lain, urusin demokratlah sama wakil 
presidentnya, ujarnya saat temu kader PDI-P dengan Masyarkat di Kecamatan 
Banjaran Kabupaten Bandung Jawa Barat. Minggu, (8/2).

Ia menyatakan, seseorang bisa mencalonkan diri atau datang untuk dicalonkan, 
tapi sebelum PDI-Perjuangan mencalonkan seseorang, partainya akan menanyakan 
dulu kesediaan calon. Ada tim yang keliling yang akan menanyakan mau atau 
tidak dengan calon wakil presiden yang diusung, ujarnya.

Masih kata Taufiq, dirinya tetap setuju jika PDI-P dan Golkar berkoalisi dalam 
Pilpres mendatang walaupun calonnya bukan Jusuf Kalla.Yang paling penting PDI 
Perjuangan dan Golkar mesti sama sama, ujarnya

Calon anggota DPR-RI ini menegaskan, pihaknya menargetkan perolehan suara 
sekitar 18,5 persen diwilayah Jawa Barat.Lihat di Banjaran sini, saya rasa 
disini tidak ada partai lain selain partai PDI dan Golkar, tegasnya.

ALWAN RIDHA RAMDANI


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Komersialisasi atau Harga dari Otonomi

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/02/09/Nasional/krn.20090209.156244.id.html

Edisi 09 Februari 2009

Komersialisasi atau Harga dari Otonomi

Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan disahkan Dewan Perwakilan Rakyat akhir 
tahun lalu, tapi reaksi penolakannya berlanjut hingga kini. Apa kekhawatiran 
terbesar dari para penolak undang-undang ini? Benarkah undang-undang ini 
melegalisasi komersialisasi pendidikan, yang membuatnya kian tak terjangkau 
masyarakat miskin? Inilah ulasannya.
Interupsi ketua! Suara lantang tanpa mikrofon itu datang dari arah kerumunan 
sekitar 30 mahasiswa Universitas Indonesia yang datang dalam sidang paripurna 
Dewan Perwakilan Rakyat pada 17 Desember 2007. Fraksi balkon, begitulah sebutan 
untuk mereka yang duduk di bagian atas ruangan sidang itu, adalah orang biasa 
yang tentu saja tak punya hak bicara. Sejumlah mata anggota Dewan sempat 
melihat sejenak ke arah datangnya asal suara, tapi tak lebih dari itu. Sidang 
jalan terus. 

Interupsi itu berujung pada kericuhan saat petugas pengamanan DPR memaksa 
mahasiswa keluar dari ruangan. Mahasiswa bertahan. Aksi saling dorong pun tak 
terhindarkan. Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, yang memimpin sidang, meminta 
mereka dikeluarkan. Jumlah petugas pengamanan pun ditambah. Usaha mahasiswa 
yang menolak pengesahan undang-undang untuk bertahan pun menjadi sia-sia. Kami 
ingin pengesahan ditunda, pekik terakhir seorang mahasiswi sembari digelandang 
ke luar ruangan dengan paksa. 

Hari itu DPR mengesahkan rancangan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan menjadi 
undang-undang. Regulasi yang sudah dibahas sejak 2004 itu mengamanatkan 
sejumlah perubahan penting bagi lembaga-lembaga pendidikan. Undang-undang yang 
terdiri atas 69 pasal ini memiliki semangat otonom dan demokratisasi lembaga 
pendidikan, dengan segala konsekuensinya. Untuk lembaga pendidikan dasar dan 
menengah, diharapkan dapat menerapkan pendidikan berbasis sekolah. 

Otonomi itu meliputi pengelolaan pendidikan, termasuk pendanaan. Untuk lembaga 
pendidikan milik negara, pemerintah berkewajiban membantu biaya operasional 
minimal sepertiganya dan investasi. Soal pembiayaan, undang-undang 
mengamanatkan agar biaya yang dibebankan ke peserta didik tak lebih dari 
sepertiganya. Mungkin atau tidak ini dilaksanakan, tapi itulah bunyi dalam 
undang-undang. 

Lembaga pendidikan diberi hak untuk memiliki unit bisnis dan berinvestasi. Jika 
ada yang tak bisa bertahan, undang-undang menyediakan aturan tentang 
penggabungan dan likuidasi. Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo 
mengingatkan, lembaga pendidikan adalah lembaga nirlaba. Hasil dari usaha dan 
investasi harus digunakan untuk meningkatkan mutu. Ada sanksi pidana dan denda 
bagi lembaga pendidikan yang memperkaya diri, yaitu 5 tahun penjara dan denda 
Rp 500 juta. 

Semangat demokratisasi lembaga pendidikan diwujudkan salah satunya dengan 
adanya organ pemangku kepentingan. Organ ini berisi wakil dari pendiri, 
pendidik, pengelola, dan unsur masyarakat--wakil komite sekolah untuk 
pendidikan dasar dan menengah. Organ ini bertugas merumuskan kebijakan penting 
dan mengawal pelaksanaannya. Untuk memenuhi akuntabilitas, pengelola juga harus 
memiliki dewan audit dan wajib menyampaikan laporan pengelolaan lembaganya. 

Untuk menyesuaikan dengan struktur baru ini, lembaga pendidikan diberi masa 
transisi. Untuk urusan tata kelola, lembaga pendidikan diberi masa peralihan 
tiga sampai enam tahun. Untuk urusan pendanaan, transisinya dari empat sampai 
enam tahun. Toleransi ini tak berlaku bagi lembaga pendidikan yang didirikan 
sejak akhir tahun lalu. Bagi pemerintah, kata Bambang, ini melanjutkan apa yang 
sudah dilakukan sebelumnya untuk mendorong otonomi dan peningkatan kualitas. 
Tapi, bagi sejumlah mahasiswa dan pengamat pendidikan, undang-undang ini akan 
membuat pendidikan kian tak terjangkau. 

Pendidikan Bukan Hanya untuk Orang Kaya, Jangan Jual Bangku Kampus!, dan 
Tanpa UU Sudah Mahal. Itulah sejumlah poster yang diusung mahasiswa 
Universitas Udayana, Denpasar, saat menggelar demonstrasi pada 23 Desember 
2008. Para penentang undang-undang ini juga menyambut Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono saat ke Kampus Universitas Brawijaya Malang dengan demonstrasi. 

Di Universitas Indonesia, uang pangkalnya saat ini dari Rp 0 sampai Rp 25 juta, 
SPP per semester dari Rp 100 ribu sampai Rp 7,5 juta. Di Universitas Gadjah 
Mada, Yogyakarta, uang pangkalnya minimal Rp 5 juta, SPP per semester Rp 500 
ribu, plus biaya operasional pendidikan. Dengan biaya cukup tinggi, perguruan 
tinggi milik negara masih optimistis diminati mahasiswa karena merasa 
kualitasnya lebih baik dan biayanya lebih murah daripada swasta. 

Akibat nyata dari mahalnya biaya pendidikan, kata Dewan Pakar Education Forum 
Utomo Dananjaya, peluang mahasiswa kurang mampu kian sempit. Pada 2008, jumlah 
anak yang bisa masuk perguruan tinggi sebanyak 14 persen, turun dari 1998 yang 
masih 17,4 persen. Ia khawatir Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan 

[wanita-muslimah] Fw: [mus-lim] PKS rayakan Valentine...????

2009-02-08 Terurut Topik Kartono Mohamad
 
 
---Original Message---
 
From: Haniwar Syarif
Date: 08/02/2009 18:30:18
To: mus-...@milis.isnet.org
Subject: [mus-lim] PKS rayakan Valentine...
 





Pemilu - pemilihan legislatif


Jaring Pemilih Pemula, PKS Rayakan Valentine


Minggu, 8 Februari 2009 - 11:49 wib


Marieska Harya Virdhani - Okezone


DEPOK - Tampaknya tidak mudah menjaring pemilih pemula atau pemilih usia
remaja untuk memberikan suaranya dalam pemilu mendatang.


Hal tersebut juga dirasakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS mengaku
belum menemukan cara jitu untuk menggaet suara anak muda yang sangat
potensial untuk memenangkan pemilu.


Tapi PKS tak kehabisan akal. Momen hari kasih sayang atau Hari Valentine
pada 14 Februari mendatang diam-diam menjadi incaran PKS untuk mencuri
perhatian anak muda, khususnya di wilayah Depok, Jawa Barat.


Karena itu pada momen Valentine, PKS akan memanfaatkan untuk membagikan
hadiah yang identik dengan Valentine seperti cokelat yang diselipkan stiker
caleg, bunga yang ada lambang nomor 8. Setiap kader khusus mendatangi para
remaja, ujar Ketua DPD PKS Depok Mujtahid Rahman Yadi, Minggu (8/2/2009).


Dalam program Ketok Sejuta Pintu rumah yang diluncurkan PKS, para kader pun
mengaku kesulitan untuk melakukan sosialisasi kepada anggota keluarga yang
masih tergolong pemilih pemula.


Yang paling susah memperkenalkan (PKS) ke anggota keluarga karena berbeda
pilihannya. Apalagi mendekati pemilih pemula atau remaja, dan sampai
sekarang kami belum menentukan formula untuk remaja, pungkasnya.(lam)


 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Pembangunan Menara Tertinggi di Asia Dilanjutkan

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Apakah tidak lebih baik membangun perumahan rakyat,  rumah sakit, 
poliklinik dan gedung sekolah. Bukankah di Jakarta itu ada anak-naka yang 
bersekolah dibawah dibahwah kolong jembatan? Jadi keuntungan ekonominya apa 
ataukah  gengsi yang diinginkan?

http://www.kaltengpos.com/berita/index.asp?Berita=Nasionalid=51776

Minggu, 8 Februari 2009


Pembangunan Menara Tertinggi di Asia Dilanjutkan
Setelah Mangkrak 13 Tahun 

JAKARTA - Setelah tiga tahun terhenti, Pemprov DKI bakal melanjutkan kembali 
pembangunan Menara Jakarta di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Rencananya, 
menara tersebut akan menjadi ikon baru Jakarta setelah Monas. Pasalnya, Pemprov 
mengklaim, menara Jakarta akan menjadi menara tertinggi se-Asia dengan 
ketinggian 558 meter. 
''Menara itu nantinya akan menjadi pusat menara telekomunikasi di ibu kota,'' 
ujar Gubernur Fauzi Bowo. Pondasi Menara Jakarta memang telah dibangun pada 
1996 lalu. Saat kursi Gubernur DKI Jakarta dipegang Surjadi Soedirdja. 
Peletakan batu pertama bahkan dihadiri Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) 
yang saat itu masih dijabat Moerdiono. Pondasi disiapkan untuk ketinggian 558 
meter. 

Artinya, jika menara tersebut bisa diselesaikan, ketinggianya akan melebihi 
Tower Petronas Kuala Lumpur yang hanya 500 meter. Namun, lantaran krisis 
moneter menerpa, pembangunan praktis terhenti. 

Menurut Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, pembangunan Menara Jakarta tersebut 
sangat mendesak lantaran saat ini kawasan Ibu Kota telah menjadi hutan menara. 
Jika Menara Jakarta sudah selesai dibangun, sebanyak 2.092 menara Base 
Transceier Station (BTS) milik sebanyak 33 operator telekomunikasi di DKI 
diwajibkan untuk bergabung di tempat tersebut. 

Setelah menara berdiri, para operator cukup memasang repiter alat penangkap 
sinyal dari pusat Menara Jakarta ke tempatnya masing-masing. Sehingga tidak 
diperlukan lagi operator membangun menara tersendiri. 

Jika DKI memiliki menara permanen seperti di Seoul, Shanghai, Toronto, Kuala 
Lumpur serta Paris, Jakarta tidak perlu lagi ada menara transmisi yang tinggi. 
Seperti di Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang meresahkan warga. ''Dalam jangka 
panjang, masyarakat DKI memerlukan fiber optik. Selain untuk telekomunikasi 
perusahaan besar, fiber optik bisa menjadi jaringan internet untuk rumah 
tangga,'' ungkapnya. 

Keberadaan menara di Jakarta yang cukup membeludak memang mengganggu ketenangan 
masyarakat. Sebab, rata-rata berdiri di daerah pemukiman. Sehingga, perizinan 
pembangunan menara juga akan direvisi seiring rencana Pemprov untuk membangun 
menara bersama. Para pengembang sendiri juga meminta penyesuaian konsep yang 
sedikit berbeda dari rencana semula. Sayangnya, Foke tidak menjelaskan konsep 
bagaimana yang dimaksud. 

Jumlah menara telekomunikasi yang ada di Jakarta mencapai 2.092 menara dan pole 
BTS dari 33 operator. Dengan demikian, sebanyak 1.292 menara akan ditertibkan. 
Rencana penataan menara telekomunikasi diatur berdasarkan Pergub 89 tahun 2006 
agar satu menara BTS digunakan bersama oleh dua operator dan Pergub 138 tahun 
2007 tentang tahapan dan teknis penggabungan menara bersama. 

Keluarnya aturan tersebut, Pemprov Jakarta pun sejak dua tahun lalu tidak 
mengeluarkan izin baru ataupun perpanjangan izin menara. Izin baru mulai 
dikeluarkan pada Mei 2008 menyusul mulai keluarnya block plan area yang 
diperuntukan berdirinya menara. 

Saat ini, sebanyak 729 unit menara sudah mulai melakukan perpanjangan izin 
selama setahun. Konsep pengaturan menara juga tetap berlaku kepada operator 
tersebut segera setelah ijin mereka habis. Begitu juga dengan 14 operator yang 
tengah mengajukan izin mendirikan 1.171 menara baru. Mereka harus memilih akan 
bergabung di lokasi yang mana dari 800 menara yang diizinkan. 
(aak/jpnn/agm/jpnn) 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Efektivitas Sebuah Fatwa

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detailid=8199

Senin, 02 Februari 2009 , 13:03:00


Efektivitas Sebuah Fatwa



Oleh: Munadi 

Rupanya bangsa kita tercintai ini masih digandrungi dan diayomi oleh sebuah 
fatwa untuk menjalankan realitas kehidupannya sehari-hari. Ini dapat dilihat 
dari dikeluarkannya sebuah fatwa oleh MUI pada Ijma' Ulama yang baru-baru ini 
dilaksanakan di Padang Sumbar yang dihadiri oleh tidak kurang dari 700 Ulama 
dari seluruh Indonesia. Sebenarnya tujuan pertemuan ini adalah untuk 
mem-formulasi-kan sebuah fatwa (semacam UU) yang kiranya dapat menuntun rakyat 
bangsa ini menuju kehidupan yang lebih baik merupakan tujuan yang sangat mulia 
untuk sebuah masalah yang semakin kompleks di hadapi oleh bangsa ini. Bangsa 
ini tiba-tiba saja digetarkan oleh fatwa MUI yang mengharamkan yoga, rokok dan 
juga Golput. 

Dan ketiga hal  pokok tersebut secara langsung bersinggungan dengan mayoritas 
masyarakat pengguna dan terkena dampak dari fatwa tersebut, tiga hal yang bagi 
'pemeluk-pemeluk' yang masif populasinya - sesuatu hasil usaha yang kecil dapat 
menghasilkan suatu gelombang pengaruh yang sangat besar dan sebagai sesuatu 
yang diyakini kemanfaatannya - tentu merupakan problematika tersendiri, 
efektivitas sebuah fatwa. Belum lagi kalau dikaitkan dengan sistem pendukung 
dan gerbong yang populasinya lebih besar yang sebagian besar ekses dari semua 
itu adalah masyarakat kecil menengah.
Republik ini memang diwarnai oleh terlalu banyak fatwa. Fatwa ini tentu tidak 
terbatas pada fatwa yang reliji sifatnya, tapi juga meliputi fatwa social 
kemasyarakatan. Realitasnya, tidak sedikit dari fatwa itu yang nihil besar. 
Tidak memiliki efektivitas memadai sampai nihil, berkisar dari fatwa-fatwa 
ekonomi, sosial bahkan sampai fatwa ketahanan dan kesatuan NKRI. Lihat saja 
fatwa sosial ekonomi. Fatwa dua orsos terbesar negeri ini tentang anti-korupsi, 
nyaris ditelan bumi. Tidak efektif sama sekali, nyaris mubazir dan kemudian 
dilupakan publik. Beruntung bahwa munculnya lembaga peradilan korupsi melalui 
KPK ada sedikit gerakan anti-korupsi. Meski harus diakui bahwa gerakan itu 
tidak memiliki relasi dan korelasi sama sekali dengan fatwa anti-korupsi 
tersebut. 

Dalam perjalanannya, gerakan itupun terseok-seok dengan caci maki tebang pilih 
dan memicu makin canggihnya teknologi korupsi. Fatwa-fatwa tentang pembangunan 
juga tidak sedikit yang problematik. Fatwa yang mengamanatkan raskin, pupuk 
bersubsidi, benih unggul dan sebagainya, nyaris tidak efektif dalam hal mutu 
pelayanan. Tetapi tidak juga kunjung berkembang tata kendali yang memadai untuk 
mengamankan fatwa kebijakan tersebut. Masih lumayan baik ketika fatwa itu 
sepenuhnya acceptable diterima publik sebagai sesuatu yang perlu 
dipertentangkan. Lantas? Fatwa pembangunan irigasi yang nyaris tersentralisasi 
ulang ke pemerintah pusat berdasarkan fatwa UU 7/2004 juga tidak pernah 
efektif. Karena kinerja sistem irigasi yang mayoritasnya telanjur 
tersentralisasi ternyata makin 'mangkrak', merosot tajam fungsinya. Itulah 
serentetan fatwa. Persoalan akan muncul hanya pada tingkat implementasi dan 
kendali lapangan ketika fatwa itu sendiri memang betul-betul acceptable. Kalau 
acceptable dan itupun tidak perlu mengganggu kredibilitas lembaga mufti, 
pembuat fatwa atau bahkan dokumen fatwanya. Ketika irigasi kacau, pupuk 
menguap, raskin menjadi rasnguk, kambing berubah menjadi cempe dan lainnya yang 
diperkarakan hanyalah sistem kendali, lembaga pelaksana dan sistem pengaman 
kebijakan. Sama sekali bukan fatwanya. Fatwa itu sendiri nyaris tidak pernah 
dipersoalkan. Bahkan ketika fatwa anti-korupsi tidak memiliki efektivitas sama 
sekali, fatwa anti-korupsi itu tidak pula dipergunjingkan, malah diacungi 
jempol sebagai sesuatu yang bernilai dan mengamanatkan pesan moral yang sangat 
benar dan harus diikuti, dan berani melawan kedzaliman sebuah tirani. Paduan 
suara publik pun mencuat mempersalahkan pemerintah ketika fatwa itu tidak 
kunjung diindahkan secara operasional. 

Jika demikian, bagaimana fatwa MUI yang baru saja muncul dari hasil sidang MUI 
nasional di Padang yang berakhir 25 Januari lalu? Untuk melihat fatwa ini kita 
harus memilah dari beberapa tingkatan. Pertama dari tingkat substansi isunya. 
Apakah itu menyangkut persoalan-persoalan yang sangat jelas atau kontroversial 
terutama menyangkut implikasi dari penerapan butir-butir fatwa itu. Kelebaran 
(penafsiran) fikih sangat memerlukan kebijakan tersendiri untuk berfatwa karena 
potensi munculnya discenting opinion, opini yang berbeda. Kedua, berkenaan 
dengan akseptabilitas publik. Tentu ini berkait dengan preferensi sistem sosial 
pada mana fatwa itu harus diberlakukan. Ini penting diproyeksikan karena aspek 
ini berkait sangat erat dengan kredibilitas sebuah 'lembaga fatwa' yang 
bersangkutan. 

Berdasarkan multiple perspective inilah sebuah fatwa harus diuji dan 
dipertanggungjawabkan untuk tidak menjadi fatwa yang sia-sia ditinjau dari 
segala perspektif. 

[wanita-muslimah] Bullying di Sekolah Kita

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
http://www.pos-kupang.com/index.php?speak=icontent=file_detailjenis=14idnya=18926detailnya=1


Bullying di Sekolah Kita 
Oleh Zainal Asikin


Bekerja pada LSM International yang peduli terhadap anak sejak 2001. Saat ini 
aktif sebagai fasilitator positive discipline untuk guru dan orangtua   

BULLYING adalah suatu bentuk kekerasan anak (child abuse) yang dilakukan teman 
sebaya kepada seseorang (anak) yang lebih 'rendah' atau lebih lemah untuk 
mendapatkan keuntungan atau kepuasan tertentu. Biasanya bullying terjadi 
berulang kali. Bahkan ada yang dilakukan secara sistimatis. Sementara child 
abuse menurut organisasi kesehatan dunia (World Health Organization), adalah 
seluruh bentuk perlakuan buruk, baik secara fisik, emosional dan/atau seksual, 
penelantaran atau perlakuan lalai maupun eksploitasi terhadap anak.

Bullying biasanya dilakukan oleh anak untuk menyakiti temannya dan umumnya 
terjadi berulang kali. Praktek ini bukan merupakan suatu yang kebetulan 
terjadi. Biasanya dilakukan oleh anak yang merasa lebih kuat, lebih berkuasa 
atau bahkan merasa lebih terhormat untuk menindas anak lain untuk mendapatkan 
kepuasan atau keuntungan tertentu. 

Bullying dapat dikategorikan dalam empat kelompok, yakni bullying secara fisik, 
yakni menyakiti orang lain secara fisik, seperti memukul, menampar, menendang, 
mencubit, menjambak rambut, meludah, dan lain-lain. Bullying secara verbal, 
yakni menyakiti orang lain dengan kata-kata, seperti memanggil dengan nama yang 
bukan namanya yang bersifat menghina, mengolok, menghina, mempermalukan atau 
mengancam. Bullying sosial seperti mengucilkan seseorang dari kelompok, 
menyebarkan isu, rumor atau gosip tentang seseorang atau membuat seseorang 
kelihatan bodoh di depan orang lain. Terakhir adalah bullying elektronik, yakni 
menggunakan internet atau telepon genggam untuk mengancam atau menyakiti 
perasaan orang lain, menyebarkan isu tak sedap atau menyebarkan rahasia pribadi 
orang lain.   

Seorang teman saya dengan bangga menceritakan perilaku anak perempuannya yang 
baru duduk di taman kanak-kanak yang melakukan bullying kepada teman-temannya 
dengan jalan menguasai alat permainan saat jam istirahat. Seorang anak  SLTP 
dengan bangga bercerita pada orangtuanya bahwa dia sangat terkenal di 
sekolahnya karena ditakuti teman-temannya. Beta yang geng di sekolah,  kata 
anak itu dengan bangga.  


Akhir tahun 2008  lalu harian ini menurunkan berita tentang murid sebuah SLTP 
di kota Kupang yang memalak teman-temannya hingga ditangkap polisi. Tentu masih 
banyak lagi kisah tentang bullying di sekolah kita.

Umumnya para orangtua, guru dan masyarakat mengganggap fenomena bullying di 
sekolah adalah hal biasa dan baru meresponnya jika hal itu telah membuat korban 
terluka hingga membutuhkan bantuan medis dalam hal bullying fisik. sementara 
bullying sosial, verbal dan elektronik masih belum ditanggapi dengan baik. Hal 
ini diakibatkan karena kurangnya pemahaman akan dampak buruk dari bullying  
terhadap perkembangan dan prestasi anak di sekolah dan tidak adanya atau belum 
dikembangkannya mekanisme anti bullying di sekolah kita. Selain itu anak-anak 
juga masih jarang diberikan pemahaman tentang bullying dan dampaknya.

Anak yang menjadi korban bullying akan menderita secara fisik, tertekan, tidak 
dapat berkonsentrasi dengan baik di sekolah atau bahkan menarik diri dari 
lingkungan sosialnya. Anak korban bullying juga akan mencari pelampiasan yang 
bersifat negatif seperti merokok, mengonsumsi alkohol atau bahkan narkoba. 
Karena stres yang berkepanjangan korban bullying bisa terganggu kesehatannya. 
Bahkan dalam situasi yang sangat ekstrim seorang korban bullying sosial bisa 
melakukan tindakan bunuh diri. 

Pelaku bullying akan mengganggap bahwa penyelesaian masalah dengan cara-cara 
kekerasan atau mengintimidasi orang lain adalah cara yang harus ditempuh dalam 
memenuhi keinginannya. Hal ini akan mendorong sifat premanisme yang akan 
terbawa hingga dewasa. Sehingga tanpa sadar kita telah menjadikan sekolah kita  
sebagai tempat latihan bagi para calon preman yang nantinya akan menjadi 
profesi mereka saat dewasa nanti.

Dari mana anak-anak kita belajar atau terinspirasi melakukan bullying? 
Anak-anak umumnya mengikuti perilaku orang dewasa di sekitarnya seperti 
orangtua dan guru. Cara mendidik anak yang cenderung menggunakan kekerasan di 
rumah dan di sekolah tanpa sadar mengajarkan anak-anak kita untuk melakukan hal 
yang sama kepada teman-temannya. Menghukum anak dengan cara-cara yang negatif 
akan mengajarkan anak untuk berkuasa terhadap anak lain serta  membenarkan 
tindakan kekerasan kepada anak lain yang lebih lemah. Sering karena terbatasnya 
pengetahuan dan pemahaman kita tentang bullying tanpa sadar kita mendorong 
anak-anak kita melakukan bullying di sekolah atau di lingkungan kita.



Lalu apa yang mesti kita lakukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan 
bullying di sekolah kita? Pertama, di lingkungan sekolah harus dibangun 
kesadaran dan 

[wanita-muslimah] Revitalisasi Pers Perjuangan!

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009020900571817

  Senin, 9 Februari 2009 
 
  BURAS 
 
 
 
Revitalisasi Pers Perjuangan! 

   
  H. Bambang Eka Wijaya

  TEMA Hari Pers Nasional 2009, Kemerdekaan pers dari dan untuk rakyat! 
ujar Umar. Intinya, revitalisasi idealisme pers perjuangan, pers yang mengabdi 
pada kepentingan rakyat!

  Revitalisasi itu relevan dengan realitas pers nasional yang kian jauh 
terbawa perkembangan zaman! sambut Amir. Gejala itu, pertama, pers cenderung 
kuat berorientasi komersial akibat tuntutan pemenuhan biaya menghidupinya yang 
juga terus tambah berat oleh kenaikan harga bahan baku terutama kertas--untuk 
pers cetak! Ini bisa mendorong pers lebih mengutamakan komersialisme demi 
bertahan hidup, hingga saat terjadi benturan dengan kepentingan rakyat, ada 
pers mengutamakan kepentingan usahanya--mengorbankan kepentingan rakyat! Kedua, 
demokratisasi era reformasi terbawa jauh oleh liberalisasi politik yang 
terseret liberalisasi ekonomi, dengan arus globalnya yang determinatif! Dalam 
liberalisasi berporos ekonomi itu, yang terkuat--terutama secara 
modal--mendominasi proses dan selalu menang! Akibatnya, lagi-lagi rakyat yang 
lemah, kalah dan dikorbankan!

  Menghadapi dua arus zaman itu, apakah usaha revitalisasi pers perjuangan 
tak seperti Don Kisot yang melawan arus zaman pada masanya, cuma jadi pahlawan 
yang karena idealisemnya dikesankan konyol oleh sejarah? tukas Umar.

  Jelas tak mudah! timpal Amir. Apalagi esensi pers yang melaporkan apa 
adanya itu hanya cermin masyarakat! Sehingga, misalnya, untuk membuat rakyat 
optimistis terhadap politisi, tentu harus menunjukkan kinerja para politisi di 
parlemen yang memang kerja keras! Ternyata, saat sidang kursi anggota parlemen 
banyak kosong, yang terisi banyak pula yang tidur! Dengan esensi sebagai 
cermin, melaporkan apa adanya begitu, pers jadi tak bisa memantulkan gambar 
kerja keras di parlemen, sekaligus tak mungkin membuat rakyat optimistis pada 
kinerja para anggota parlemen!

  Bukankah dengan melaporkan apa adanya itu pers telah menjalankan fungsi 
kontrolnya pada parlemen, sekaligus keberpihakan pada rakyat yang dibhongi 
politisi atas janji memperjuangkan nasib rakyat--padahal saat dibutuhkan 
kehadirannya untuk itu malah absen atau tidur? tukas Umar.

  Begitulah! Revitalisasi pers perjuangan harus dilakukan dengan 
mempertajam kontrol pers terhadap perilaku dan tindakan kelompok dominan, 
kelompok yang berkuasa atau kuat dalam hubungannya dengan kepentingan rakyat 
dan kelompok lemah umumnya! Revitalisasi pers perjuangan hanya bisa dilakukan 
dengan memperkuat orientasi profesi wartawan sebagai profesi profetik--berpihak 
pada kaum lemah dan tertindas! Dengan semangat demikian, pers harus selalu 
mencari keseimbangan idealisme dalam komersialisme dan liberalisasme! Teorinya 
sulit dirumuskan, tapi seperti naik sepeda, dengan kiat tercapai keseimbangan!
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Pers Nasional dan Nasionalisme Pers

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009020823281229

  Senin, 9 Februari 2009 
 
  OPINI 
 
 
 
Pers Nasional dan Nasionalisme Pers 

  Launa

  Program Officer ALNI Indonesia; Peneliti pada Komunitas Pemberdayaan 
Masyarakat Jakarta (KPMJ)

  Bagaimana kita mendudukan sejarah pers nasional dalam konteks 
nasionalisme Indonesia? Benarkah pers nasional mengontribusi penting dalam 
pembentukan ideologi nasionalisme Indonesia? Amir Effendi Siregar (Pers 
Mahasiswa: Patah Tumbuh Hilang Berganti, 1983) dan Francois Raillon (Ideologi 
Mahasiswa Indonesia, 1992), dua pakar yang mengulas sejarah pertumbuhan pers 
mahasiswa Indonesia menunjukkan pencarian identitas nasionalisme tumbuh seiring 
dengan kehadiran pers nasional yang dikelola para mahasiswa dan tokoh-tokoh 
pergerakan, jauh sebelum Indonesia merdeka.

  Tesis bahwa rancang bangun nasionalisme Indonesia dididikan dari tradisi 
olah pikir yang cerdas dan bermutu bisa dilihat dari fakta sejarah bahwa 
seluruh tokoh kunci pergerakan yang berperan penting dalam pembentukan 
nasionalisme Indonesia juga adalah tokoh-tokoh pers ternama. Dimulai dengan Mas 
Tirto Adhi Suryo, perintis pers nasional dan pemimpin redaksi Medan Prijaji, 
yang terbit pertama kali di Bandung pada 1907.

  Berikutnya, H.O.S. Tjokroaminoto yang dikenal sebagai guru pergerakan 
adalah pemimpin redaksi Oetoesan Hindia dan Sinar Djawa yang banyak mengulas 
ide-ide dasar nasionalisme Indonesia. Tiga Serangkai (Douwes Dekker, Ki Hajar 
Dewantara, dan Dr. Tjipto Mangunkusumo) juga menukangi De Express, koran yang 
dikenal kritis terhadap kejahatan sistem kolonial.

  Sebelum berkonsentrasi ke dunia pendidikan (Taman Siswa), Ki Hadjar juga 
dikenal sebagai pemimpin redaksi Persatoean Hindia dan majalah Pemimpin. Dalam 
usia 18 tahun, Semaun sudah memimpin Sinar Djawa (kemudian berubah menjadi 
Sinar Hindia). Sementara itu, S.M. Kartosuwiryo adalah reporter dan redaktur 
iklan di harian Fadjar Asia.

  Selanjutnya, Ir. Soekarno adalah kolumnis sekaligus pemimpin redaksi 
Persatoean Indonesia dan Fikiran Ra'jat. Semasa studi di negeri Belanda, 
Mohammad Hatta adalah pemimpin redaksi majalah Indonesia Merdeka; media yang 
menjadi corong perjuangan Perhimpunan Indonesia (PI), organ mahasiswa Indonesia 
di negeri Belanda. Sepulang dari Belanda, Hatta (dibantu Sutan Sjahrir) 
mendirikan sekaligus menakhodai harian Daulat Ra'jat. Sementara itu, Amir 
Sjarifuddin adalah pemimpin redaksi Banteng, penerbitan yang dikelola Partindo.

  Pers (bersama institusi pendidikan dan partai politik) praktis menjadi 
arena perjuangan baru pemimpin Indonesia abad ke-20. Sebelumnya, skema 
perjuangan lebih didominasi perang dan adu pasukan di medan laga. Perjuangan 
abad ke-20 memasuki pergeseran signifikan yang oleh hadirnya sebuah etos baru: 
Merakit visi nasionalisme sekaligus menggugah patriotisme rakyat melalui jalan 
pers. Jalan nasionalisme Indonesia melalui pers menjadi semacam pembeda dengan 
jalan nasionalisme India yang ditempuh melalui pola hierarki kasta; jalan 
nasionalisme Rusia melalui metode konflik kelas; atau jalan nasionalisme 
Inggris yang hadir dari gilda dan pasar milik kaum borjuis.

  Keinginan para tokoh pergerakan Indonesia menggunakan jalan pers sebagai 
penebar benih-benih kesadaran dan pencerdasan rakyat tak bisa dilepaskan dari 
ikhtiar serius mereka untuk membangun demokrasi, keadilan sosial, dan 
penghargaan terhadap HAM. Periode itu seperti hendak menunjukkan sebelum kita 
sebagai bangsa sanggup merebut kemerdekaan dan mengelola kedaulatan politik, 
rakyat harus dididik untuk menghargai kemerdekaan berfikir dan menyampaikan 
pendapat sebagai bagian penting dari penghormataan atas hak-hak individual 
mereka sebagai warga negara.

  Di sini, jalan pers yang dipilih para tokoh pergerakan menjadi peneguh 
tradisi demokrasi rakyat (civil liberties) dalam sebuah peradaban politik 
kolonial.

  Jalan pers sesungguhnya adalah pilihan rasional (rational choice) tentang 
bagaimana sebuah kebudayaan politik dan tradisi demokrasi dibangun di negeri 
ini. Jalan pers adalah sebuah pentas aktivitas demokrasi paling elegan saat 
prinsip-prinsip dasar demokrasi (kebebasan, keadilan, persaudaraan, dan 
kemanusiaan) hadir bersamaan dengan proses pembentukan watak bangsa (nation and 
character building).

  Lalu, bagaimana dengan wajah pers nasional kita kini? Mengutip Agus 
Sudibyo (2008), jika pada masa Orde Baru, wajah pers dalam perspektif 
ekonomi-politik media, lebih terlihat sebagai perpanjangan tangan negara (state 
centrism), pasca-1998 institusi pers lebih terlihat dalam coraknya yang market 
centrism. Konsep market centrism berangkat dari asumsi bahwa era regulasi 
negara telah berakhir seiring tampilnya era regulasi pasar.

  Dalam perspektif ini, negara tak lagi menjadi faktor determinan dalam 
kehidupan media, tapi hukum pasarlah yang menjadi penentu karakter ruang publik 
media di Indonesia. Dengan 

[wanita-muslimah] Bingung Memilih Pemimpin

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009020823281228

  Senin, 9 Februari 2009
 
 
Bingung Memilih Pemimpin 

  Joko Mursitho

  Kandidat Doktor Sosiologi Universitas Indonesia

  Pemilu legislatif sudah di depan mata, rakyat dibingungkan dengan pameran 
foto bintang-bintang calon legislatif baru. Para kandidat ini sebagian besar 
belum dikenal masyarakat; sehingga mereka bertanya-tanya ini foto siapa, 
anaknya siapa, sekolahnya di mana, dan yang lebih penting masyarakat bertanya 
apa peran yang telah dilakukan dalam upaya mengangkat harkat dan martabat 
masyarakat?

  Pertanyaannya, apakah dengan lomba foto ini mereka akan menuai hasil yang 
diharapkan? Apalagi mengingat slogan-slogan yang dikemukakan adalah mirip-mirip 
hanya ganti kata, tetapi tidak ganti makna, yakni berjuang untuk rakyat; 
seakan-akan menjadi anggota legislatif adalah the only way to strive atau 
satu-satunya cara untuk memperjuangkan nasib rakyat.

  Bagaimana kalau niat berjuang untuk rakyat itu munculnya sejak dahulu? 
Apakah ini ciri berjuang pada zaman modern? Sebagaimana yang dikatakan Simmel, 
Modernitas memberi keuntungan pada umat manusia. Modernitas sebagai 'epiphany' 
dalam arti sebagai tanda kekuatan instrinsik manusia yang sebelumnya tidak 
dijelmakan. Dengan demikian, para kandidat ini akan ber-epiphany--dengan cara 
menakar kekuatan diri dengan melihat sampai di mana dukungan masyarakat 
terhadapnya.

  Modernitas selalu diikuti rasionalitas formal, menurut Weber, sehingga 
manusia terkungkung kerangkeng besi rasionalitas sehingga sudah tidak bisa lagi 
mengungkapkan humanis-nya yang paling mendasar. Dengan kata lain kalau 
seseorang mengeluarkan tenaga, pikiran, dan harta sekian, dalam perhitungan 
rasionalitasnya setelah tujuannya tercapai akan memperoleh modal simbolik 
(gengsi, prestise, jabatan) setinggi sekian, dan harta sejumlah sekian. Inilah 
rasionalitas formal.

  Perhitungan semacam ini seluruh rakyat Indonesia pasti mengerti, walaupun 
tidak bisa menghitungnya secara tepat. Kebingungannya adalah bagaimana ia dapat 
memilih kandidat legislatif yang benar-benar iklhas memperjuangkan dirinya.

  Penulis mencoba mengangkat kiat memilih pemimpin, menurut Ibnu Taimiyah, 
yang sarat dengan nilai dan dapat dianut seluruh bangsa di dunia, yang tentu 
saja bila diterapkan di negara Republik Indonesia rasanya pasti cocok.

  Kiat memilih ini sangat sederhana hanya terdiri dari tiga kata, yakni 
aslah, quwwah, dan amanah.

  Pertama, seorang pemimpin harus dipilih dari yang aslah (paling layak dan 
sesuai). Tentu saja ia adalah orang yang terbaik segala-galanya, di antara 
semua orang yang ada di wilayahnya. Paling tinggi imannya di antara para calon 
yang ada, paling baik moralnya di antara mereka, paling tinggi budi pekertinya, 
paling tinggi ilmunya, dan paling luas wawasannya dalam mengatasi 
masalah-masalah hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta yang 
paling terampil memanage atau mengelola unit/wilayah yang dipimpinnya.

  Kedua, apabila yang terbaik tersebut tidak diperoleh di antara mereka, 
pilihlah kriteria yang di bawahnya, dan apabila hal tersebut juga tidak bisa 
diperoleh, pilihlah yang setidak-tidaknya yang memiliki quwwah (otoritas) dan 
amanah. Quwwah berarti memiliki kekuatan jasmani dan rohani, dia seorang 
problem solver, seorang yang cerdas bisa memecahkan masalah-masalah yang 
dihadapi masyarakat.

  Sedangkan amanah, adalah bisa dipercaya, jujur, tulus dalam melaksanakan 
tugas yang diemban atau diamanatkan kepadanya. Apa pun hambatan dan rintangan 
yang dihadapi karena ia sudah sanggup menjalankannya, tetap akan menjalankannya 
sepenuh tenaga dan sepenuh hati.

  Bagi masyarakat pemilih harus dipahami sabda Rasulullah saw., Barang 
siapa yang mengangkat seseorang untuk mengurusi perkara kaum muslimin, lalu 
mengangkat orang tersebut, sedangkan dia mendapatkan orang yang lebih baik dan 
lebih layak serta lebih sesuai dari orang yang telah diangkatnya maka dia telah 
berkhianat terhadap Allah dan Rasul-Nya. (Al-Hadis)

  Berpijak dari Hadis ini kita tidak boleh sembarangan dalam memilih. 
Apabila kita salah memilih orang, berarti dosa bagi diri kita, dan berakibat 
berdosa pada masyarakat manakala pemimpin tersebut hanya mementingkan diri 
sendiri dan merugikan masyarakat.

  Oleh sebab itu, saya sarankan para kandidat yang berprestasi dan para 
kandidat yang baik-baik, sebutkanlah Anda lulusan mana, amal apa yang telah 
Anda lakukan selama ini, ibadah apa yang telah dilakukan sering di masjid, di 
gereja, di wihara atau di kuil mana rasanya perlu dicantumkan dalam foto-foto 
anda yang ada di jalan-jalan. Oleh sebab itu, menyebarkan riwayat hidup dalam 
kampanye itu penting karena bagi masyarakat pemilih sebaiknya tahu Anda itu 
siapa dan bagaimana.

  Bagi para pemilih, saya harapkan lebih jeli dalam memilih, kalau perlu 
selidikilah bagaimana kehidupan rumah-tangganya, berantakan atau tidak, 

Re: [wanita-muslimah] Siapa Pemenang di Gaza?

2009-02-08 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Gajah main sama gajah, pelanduk mati ditengah2.
Menang jadi arang, kalah jadi abu...

Ya sudah, hamas menang deh... yang mati kan paling berapa ya, 100-200?
duit senjata dan amunisi pluys roket paling berapa?
paling gede kan cuman keluar USD40juta.
dianggap ahli perang gerilya lagi...resilient katanya...
pokoknya top markotop

Israel juga menang deh...
tentara yang mati cuman sedikit
senjata yang rusak juga nggak banyak.
paling keluar banyak amunisi, itu juga bantuan amrik... 
kalo nggak dipake malah nantinya melempem...

Yang kalah memang cuman penduduk Gaza yang katanya di ujung kiamat...
cuman yuen yang ngaku kalah bareng2 rakyat Gaza...
yang lainnya (pingin dianggap) menang...

termasuk simpatisan yang nggak ikut-ikutan perang...



  - Original Message - 
  From: sumarah wahyudi 
  To: undisclosed recipients: 
  Sent: Monday, February 09, 2009 4:36 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Siapa Pemenang di Gaza?




  SAVE PALESITNA JALUR GAZA
   Siapa Pemenang di Gaza? 

  Oleh Muhsin Labib *

  Terjadi perdebatan sengit di kalangan
  politisi serta media Arab dan Palestina secara khusus seputar cara
  menentukan dan menilai hasil perang tiga pekan yang dilancarkan Israel
  atas Jalur Gaza dari untung dan rugi. Pendukung gerakan perlawanan
  mengaku sebagai pemenang.

  Penentangnya di blok ''Arab moderat'',
  termasuk pejabat pro-Presiden Mahmud Abbas di Ramallah, Tepi Barat,
  menganggapnya sebagai kekalahan dengan menjadikan jumlah korban luka
  dan meninggal serta angka kerugian material dan kerusakan bangunan dan
  infrastruktur sebagai tolok ukur.

  Pindah Isu 

  Mari
  kita diskusikan dengan rasional, apalagi sejumlah fakta di lapangan
  mulai muncul, setelah agresi Israel atas Gaza berhenti, meski
  sementara. Fokus pindah ke isu-isu rekonstruksi, dana-dana yang telah
  dianggarkan dan pihak manakah yang berhak melaksanakan tugas ini. 

  Coba
  kita bersikap sebagai penentang gerakan perlawanan, Hamas. Asumsikan
  secara dialetik bahwa Hamas tak menang. Bahwa kemenangannya adalah
  kemenangan amat mahal, maka pertanyaannya, apakah Israel pemenang dalam
  perang ini dan mencapai semua targetnya?

  Berbagai
  pengalaman pertempuran yang silam mengajarkan kita bahwa pemenang
  adalah yang mencapai target-targetnya dan memaksakan syarat-syarat
  untuk menyerah terhadap pihak yang hanya punya opsi menerima kekalahan
  terebut. Selanjutnya menandatangi dokumen tanpa sedikit pun keberatan,
  sebagaimana dialami Iraq yang kalah pada perang 1991.

  Lalu,
  apakah milisi-milisi perlawanan di Gaza mengalami proses-proses
  kepecundangan seperti itu bila dianggap sebagai pihak yang melemparkan
  handuk putih dan menerima syarat-syarat yang diajukan pemenang?

  Jawabannya
  tentu tidak. Hamas dan faksi-faksi perlawanan hingga detik ini dengan
  lantang sesumbar untuk mempertahankan tanah dan harkat rakyatnya dan
  sama sekali tidak meminta gencatan senjata sesuai syarat-syarat yang
  diajukan Israel. 

  Bukan hanya itu,
  Hamas dan faksi-faksi perlawanan menolak proposal yang dirancang Mesir
  tanpa ragu-ragu, sehingga menyebabkan Israel mengambil keputusan
  gencatan senjata sepihak dan menarik seluruh pasukannya dari Gaza demi
  mengurangi kerugian-kerugian politik dan militer.

  Dapat
  dikatakan dengan tegas, Israel dalam agresi ini mengalami kekalahan
  militer sekaligus kerugian politik. Jadi pecundang, meski telah
  menciptakan kehancuran dan membunuh serta melukai ribuan warga.

  Pertama,
  bila Israel memang pihak yang menang, mengapa mereka mengemis ke
  masyarakat internasional agar mengirimkan kapal-kapal perang guna
  mengawasi pantai Gaza dan buru-buru menandatangani perjanjian keamanan
  dengan pemerintah AS demi menghalangi penyelundupan senjata ke Gaza?

  Kedua,
  jelas Israel memperlakukan Jalur Gaza dan faksi-faksi perlawanan di
  dalamnya layaknya negara besar yang mengancam keamanannya, yang
  memiliki kemampuan dahsyat kini dan mendatang, yang bisa menjadi
  tantangan eksistensial bagi negara Israel.

  Ketiga,
  mesin propaganda Israel secara masif mendramatisasi isu terowongan
  Rafah. Hingga kini, Tel Aviv terus melakukan kontak intensif dengan
  negara-negara besar dan Mesir demi memperkuat langkah-langkah keamanan
  dan mengimpor teknologi mutakhir guna melakukan misi ini.

  Maka
  sebenarnya, bila Israel adalah sang pemenang dan faksi-faksi perlawanan
  (dilukiskan sebagai) pecundang dan pihak yang kalah, mengapa pasukan
  Israel tidak tetap menduduki lintasan Shalahuddin yang dikenal dengan
  jalur Philadephia dan mengatasi masalah penyelundupan ini tanpa meminta
  bantuan kepada pihak-pihak lain?

  Keempat, galibnya, perang
  dilakukan demi meraih tujuan-tujuan politik bagi mereka yang mengambil
  keputusan untuk melemparkan peluru pertama dan mengerahkan tentara
  untuk memasuki medannya. 

  Tak Mengubah Dominasi 

  Lalu,
  apa tujuan politik yang diraih petinggi politik Israel dalam agresi
  ini? Ia sama sekali tidak mengubah dominasi dan mengganti 

[wanita-muslimah] Islamic Revolution changed world's political and power str ucture

2009-02-08 Terurut Topik Sunny
http://www.tehrantimes.com/index_View.asp?code=17

February 9, 2009 

Islamic Revolution changed world's political and power structure
Leader: Nuclear enrichment and satellite launch born out of sanctions @H= 
Tehran Times Political Desk


TEHRAN - The Supreme Leader said on Saturday that the Islamic Revolution 
changed the political and power landscape in the world. 


The Islamic Revolution turned the Iranian nation into a determined, powerful, 
dignified and influential nation in the world with voting rights, Ayatollah 
Ali Khamenei told a large group of Air Force commanders and staff ahead of 
February 10 celebrations which marks the anniversary of the Islamic Revolution. 

The meeting with the Supreme Leader is held every year to appreciate the key 
role of the Air Force in the victory of revolution in 1979. 

The Leader pointed to the determining role of Iran in the region and said, 
Some great powers still do not want to admit this great development in Iran. 

However, the Leader said, when a nation realizes the importance of its 
determination and decides and acts based on it no power can withstand it, and 
domination over such a nation is impossible. 

The Leader went on to say that over the past thirty years global powers have 
been resorting to different ploys to restore their domination over the Iranian 
nation. 

Ayatollah Khamenei insisted that despite all pressures and sanctions Iran has 
succeeded to achieve technological breakthrough. 

Out of different sanctions that were imposed on Iranian nation over successive 
years the Omid satellite was born and launched into the orbit, and out of all 
pressures on Iranian nation the scientific technology of uranium enrichment, 
which is limited to a few powerful countries, came out. 

Iran successfully launched its first domestically-produced satellite into orbit 
on Monday. The satellite, called Omid, or hope in Farsi, is intended for 
telecommunications and research activities. 

These sanctions and threats no longer have any effect because the Iranian 
nation has found its way and will continue the road to progress with a firm 
determination and reliance on God. 

The Leader also said the Islamic Revolution has influenced the mindset of 
people in the region and beyond. 

The fact that the Zionist regime's army failed to overcome small groups of 
faithful and determined youths in Gaza and Lebanon despite using modern 
weaponry and with a support from the U.S. signifies the spread and depth of 
the Islamic Revolution's thought. 

Ayatollah Khamenei was referring to Israel's 22-war on the Gaza Strip last 
month and its 33-day on Hezbollah in the summer of 2006 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Gerahnya Gubernur Goyang Jaipong

2009-02-08 Terurut Topik herri.permana
06/02/2009 - 15:16
Gerahnya Gubernur Goyang Jaipong
Herdi Sahrasad  Raden Trimutia Hatta

INILAH.COM, Jakarta - Ada-ada saja gerak langkah PKS belakangan ini. 
Setelah ramai soal pijatan Panti Pijat untuk PKS, kali ini politikus 
PKS bikin gerah lagi. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan 
menginstruksikan untuk mengurangi goyangan pada tarian khas Sunda, 
Jaipongan.


Perintah lisan itu disampaikan Heryawan kepada Kepala Dinas 
Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jabar Herdiwan. Pesannya, 
penari jaipong menutup ketiak dan mengurangi unsur 3G (goyang, gitek 
dan geol). Alasannya sederhana, banyak orang yang terganggu melihat 
penari 'memamerkan' ketiak sambil bergoyang. 


Tak ayal, permintaan ini membuat kalangan budayawan asal bumi 
parahyangan meradang. Imbauan Gubernur Jabar yang PKS itu bisa 
ditafsirkan bermakna bahwa seniman kita dianggap tidak tahu sopan 
santun dan amoral, kata Praktisi Seni Tradisi sekaligus Dosen Tari 
STSI Bandung, Mas Nanu Muda. 


Sejatinya, PKS berartikulasi dan bersuara nyaring soal pembasmian 
korupsi, kemiskinan dan pengangguran yang musti diatasi, bukannya 
malah soal seni jaipongan dan isu remeh-temeh lainnya. Ini 
menyinggung seniman, karena kita dianggap tidak sopan, tidak amoral. 
Pemerintah maksudnya pasti itu. Kalau risih ya jangan dilihat, ketus 
Nanu.


Ia mengaku tidak habis pikir apa maksud Heryawan sibuk mengatur 
goyang jaipong. Sebab, apa yang dilakukan para penggiat tari tersebut 
sudah memenuhi unsur estetika dan etika. Para penari tidak bisa 
sembarangan menggoyangkan pinggang atau pantatnya. Enggak bisa yang 
gagah diperhalus atau sebaliknya, tandas Nanu.


Nanu melihat apa yang dilakukan Heryawan sudah merupakan bentuk 
intervensi terhadap budaya. Padahal selama ini pelaku seni tradisi 
tidak pernah menuntut pemerintah melakukan sesuatu untuk melestarikan 
budaya Sunda. Ini malah pemerintah menuntut terus pada seniman, 
kata Nanu.


Tetapi, pembelaan datang dari partai Heryawan berasal, PKS. Presiden 
PKS Tifatul Sembiring menyatakan apa yang dilakukan kadernya masih 
sebatas imbauan itu untuk mengantisipasi pemberlakuan Undang-undang 
Pornografi. Anjuran Gubernur tersebut, menurut Tifatul, upaya untuk 
menjaga agar tarian jaipong tetap ada namun dengan tampilan yang 
lebih santun.


Apapun itu, di mata Pengamat Politik dari Universitas Padjajaran, 
Arry Bainus, langkah yang dilakukan Herwayawan sudah berlebihan. 
Seharusnya karya seni tidak dibatasi. Pertanyaannya jaipong itu 
munculnya kapan, Jaipong itu kan udah lama kenapa tidak dilarang dari 
dulu saja, cetus Arry.


Daripada ngurusin Jaipong, mendingan urusin tuh sampah-sampah, 
pikirin tuh layanan publik di Bandung yang jelek. Gubernur kayak 
engga ada kerjaan saja ngurus-ngurus yang kayak begitu, ujar staf 
pengajar FISIP tersebut. 


Dirinya berpendapat, tari Jaipong bukanlah merupakan tarian yang 
vulgar. Meskipun pakaiannya sedikit terbuka, Arry menganggap itu 
biasa saja. Lagipula Jaipong sekarang sudah tidak banyak digemari 
seperti dahulu. Hal ini malah memperlihatkan Gubernur Jabar sekarang 
kurang memiliki pengalaman, jelasnya.


Pekerja seni belum tentu moralnya jelek. Toh orang yang jadi Haji 
atau beragama baik juga banyak yang moralnya jelek, tegas Arry.


Tentu saja, permintaan Gubernur ini seakan menjadikan ketakutan para 
seniman terhadap UU Pornografi menjadi nyata. Karya seni dan budaya 
kemudian diintervensi hanya karena penikmat tidak dapat mengontrol 
syahwatnya. Padahal, warisan budaya itu seharusnya menjadi tugas 
pemerintah untuk dilestarikan dan dikembangkan.


Bila ditilik lebih jauh, persoalan yang dihadapi Jawa Barat sangat 
banyak dan kompleks. Selama ini, masalah sampah masih menjadi salah 
satu problem utama yang belum tertangani secara baik. Jadi, alangkah 
lebih baik bila pemimpin di Jawa Barat membuktikan banyak kerja nyata 
dan merealisasikan janji kampanyenya terlebih dahulu daripada 
mengurusi masalah remeh temeh seperti ini.[L4]




[wanita-muslimah] Re: Gerahnya Gubernur Goyang Jaipong

2009-02-08 Terurut Topik ariel

after all, pks is still pks. biar dibungkus dengan girah nasionalisme.
so, jangan berharap terlalu banyaklah. Dalam kasus jaipongan ini,
sepertinya Dede Yusuf punya suara yg agak beda, cmiiw.

salam,
-ariel-

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, herri.permana
herri.perm...@... wrote:

 06/02/2009 - 15:16
 Gerahnya Gubernur Goyang Jaipong
 Herdi Sahrasad  Raden Trimutia Hatta
 
 INILAH.COM, Jakarta - Ada-ada saja gerak langkah PKS belakangan ini. 
 Setelah ramai soal pijatan Panti Pijat untuk PKS, kali ini politikus 
 PKS bikin gerah lagi. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan 
 menginstruksikan untuk mengurangi goyangan pada tarian khas Sunda, 
 Jaipongan.
 
 




[wanita-muslimah] Fw: [Voice_Of_Hebrew] Posisi non-Muslim dalam Khilafah

2009-02-08 Terurut Topik Kartono Mohamad
 
Barangkali yang dari HTI bisa menanggapi (yang bukan juga boleh)
KM
---Original Message---
 
From: Rinaldi Maskinantan
Date: 02/08/09 09:04:15
To: parapemi...@yahoogroups.com;  kultur_tandin...@yahoogroups.com
Cc: ishapu...@yahoo.com;  voice_of_heb...@yahoogroups.com
Subject: [Voice_Of_Hebrew] Posisi non-Muslim dalam Khilafah
 
Posisi non-Muslim dalam Khilafah
By me
 
Ini opini singkat saja untuk mencermati bagaimana kedudukan non-Muslim dalam
konsep Khilafah Islam. 
 
Keistimewaan demokrasi dibandingkan konsep lain, adalah bahwa demokrasi
memandang setiap manusia secara egaliter tanpa ada pembedaan dalam hal-hal
yang fundamental dan “sensitif” seperti ras atau agama. Demokrasi memberi
tiap-tiap  individu hak dan kewajiban sosial dan politik yang setara, yang
kemudian nilai-nilai ini dituangkan dalam draft deklarasi universal HAM pada
tahun 1948. Sebuah pandangan yang “fair” dalam menghadapi pluralitas manusia

 
Namun, membaca artikel di situs Hizbut Tahrir tentang posisi non-Muslim
(ahlu dzimmah) dalam Khilafah Islam, bayangan kita akan nilai-nilai
kesetaraan derajat manusia menjadi redup. Konsep Khilafah Islam, secara
mendasar, memberi pemisahan yang jelas kepada warga negara berdasarkan jenis
keimanan. Yaitu kelompok Muslim dan non-Muslim. Secara logis, konsekwensi
dari pemisahan tersebut adalah adanya pembedaan hak. Dan pembedaan hak yang
dimaksud terlihat pada bidang politik.
 
Di sisi lain, ide Khilafah memang menawarkan perlindungan fisik, kebebasan
beragama, dan perlakuan adil di mata hukum kepada non-Muslim, ini patut kita
akui. Namun bentuk diskriminasi Khilafah terletak pada pelarangan bagi
non-Muslim untuk menduduki posisi-posisi penting dalam pemerintahan, seperti
menjadi pemimpin atau penentu kebijakan negara. Partisipasi non-Muslim dalam
bidang politik hanya diperbolehkan sebatas menjadi anggota Majelis Umat,
untuk “sekedar” menyuarakan aspirasinya, atau mengkoreksi perlakuan Khalifah
jika dirasa melenceng dari ideal ajaran Islam. Kurang lebih sebatas itulah
kritik yang boleh diberikan kepada pemerintah oleh non-Muslim. Tidak boleh
melontarkan opini atau kritik yang bersifat “subversif”, seperti
mempertanyakan secara kritis ideologi Khilafah Islam, apalagi
mempropagandakan ideologi lain. Ini jelas berbeda dengan apa yang diperoleh
aktivis Hizbut Tahrir dalam lingkup negara demokrasi.
 
Di bidang militer, non-Muslim mendapatkan “hak istimewa” untuk tidak ikut
wajib militer, namun diperbolehkan jika mereka memang menginginkannya. Hanya
saja, non-Muslim tidak diperkenankan memegang posisi-posisi penting dalam
kemiliteran. Lebih dari itu, jika negara Islam diserang dari luar, maka kaum
Muslimin wajib membela mati-matian kaum sipil dzimmi yang berada di wilayah
negara Islam. Atas semua “jasa” perlindungan itu, non-Muslim diberi
kewajiban membayar jizyah tiap tahunnya, yang besarnya ditentukan oleh
negara. Jizyah ini semacam “pengikat” bagi non-Muslim untuk dapat berada di
wilayah negara Islam dengan aman. 
 
Atas pembedaan hak-hak itu, non-Muslim jelas-jelas menjadi warga negara
kelas dua yang harus tunduk dan patuh pada institusi kekhalifahan. Praktis,
tidak boleh ada opini-opini dan sikap-sikap politis yang berseberangan
dengan kekhalifahan Islam.
 
**
 
Dalam perspektif nilai-nilai modern, pembedaan warga negara berdasarkan
agama adalah konsep primitif yang tidak relevan lagi dengan kondisi zaman
sekarang. Aktivitas politik yang secara otomatis bersentuhan dengan publik
yang plural, pada prinsipnya tidak bisa melibatkan “keyakinan teologis” yang
bersifat pribadi dan relatif. Untuk menjadi seorang pemimpin yang adil dan
bijak, tak ada hubungannya dengan kepenganutan terhadap teologi tertentu. 
 
Perlindungan fisik, kebebasan beragama, dan perlakuan adil di mata hukum
tidaklah cukup untuk “modal” menjadi manusia seutuhnya di era modern. Ada
peningkatan “standar menjadi manusia”. Jika pada zaman-zaman kuno parameter
pencapaian kesejahteraan manusia masih berkutat pada hal-hal yang bersifat
fundamental seperti kemakmuran fisik, maka pada zaman modern standart
pencapaian itu meningkat. Manusia modern membutuhkan “kemakmuran ideologis”,
yang dalam hal ini diwujudkan dengan kebebasan mengemukakan ide atau
pemikiran, dan terutama, “status sederajat” dengan individu lain. Pada sisi
inilah konsep Khilafah nampak tidak peka dan sudah “merasa lengkap” hanya
dengan memberi tawaran kemakmuran fisik dan keadilan hukum saja. Peningkatan
standart ini, salah satunya didasari oleh kesadaran akan pluralitas manusia,
baik pluralitas fisik-genetis maupun pluralitas pemikiran. Kesadaran akan
pluralitas manusia dipicu oleh perkembangan teknologi, terutama teknologi
informasi. “Teknologi informasi”, ini sesuatu yang tidak ada di abad ke 7,
inilah yang membedakan antara mindset manusia abad ke 7 dengan manusia abad
ke 21.
 
Kita memang patut mengapresiasi tawaran perlindungan fisik, kebebasan
beragama, dan perlakuan adil di mata hukum kepada non-Muslim dalam konsep
Khilafah. Namun permasalahannya, 

RE: [wanita-muslimah] Fw: [mus-lim] PKS rayakan Valentine...????

2009-02-08 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)

http://pemilu.detiknews.com/read/2009/02/09/112535/1081655/700/berbau-ya
hudi-pks-batalkan-rencana-rayakan-valentine-day
Berbau Yahudi, PKS Batalkan Rencana Rayakan Valentine Day 
Niken Widya Yunita - detikPemilu

Foto: Dok. detikcom 

Jakarta - Rencana DPD PKS Depok memanfaatkan momen Valentine Day (Hari
Kasih Sayang) pada 14 Februari untuk menjaring pemilih muda, dibatalkan.
Dewan Syariah PKS melarangnya dengan alasan kegiatan itu berbau Yahudi.

Niat sudah dibatalkan karena dilarang oleh Dewan Syariah. Alasannya
karena berbau Yahudi, ujar Presiden PKS Tifatul Sembiring kepada
detikcom, Senin (9/2/2009).

Menurut Tifatul, begitu adanya rencana yang bertujuan untuk memancing
suara kaum muda dalam pemilu itu bergema, DPD PKS Depok langsung
dikonfirmasi oleh Dewan Syariah PKS.

Ya sudah dijelaskan dan langsung dikonfirmasi dengan Dewan Syariah,
imbuh Tifatul. 

Tifatul mengungkapkan, PKS tidak akan merayakan acara yang tidak sesuai
dengan budaya Islam. Nggak ada kebijakan itu, pungkasnya.

Hadiah yang berkaitan dengan valentine yang akan diberikan DPD PKS Depok
yakni cokelat berstiker caleg dan bunga berlambang PKS yakni nomor 8. (
nik / iy )  

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Kartono Mohamad
Sent: Monday, February 09, 2009 6:13 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Cc: Taufiq Ismail
Subject: [wanita-muslimah] Fw: [mus-lim] PKS rayakan Valentine...


 
 
---Original Message---
 
From: Haniwar Syarif
Date: 08/02/2009 18:30:18
To: mus-...@milis.isnet.org
Subject: [mus-lim] PKS rayakan Valentine...
 





Pemilu - pemilihan legislatif


Jaring Pemilih Pemula, PKS Rayakan Valentine


Minggu, 8 Februari 2009 - 11:49 wib


Marieska Harya Virdhani - Okezone


DEPOK - Tampaknya tidak mudah menjaring pemilih pemula atau pemilih usia
remaja untuk memberikan suaranya dalam pemilu mendatang.


Hal tersebut juga dirasakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS mengaku
belum menemukan cara jitu untuk menggaet suara anak muda yang sangat
potensial untuk memenangkan pemilu.


Tapi PKS tak kehabisan akal. Momen hari kasih sayang atau Hari Valentine
pada 14 Februari mendatang diam-diam menjadi incaran PKS untuk mencuri
perhatian anak muda, khususnya di wilayah Depok, Jawa Barat.


Karena itu pada momen Valentine, PKS akan memanfaatkan untuk membagikan
hadiah yang identik dengan Valentine seperti cokelat yang diselipkan
stiker caleg, bunga yang ada lambang nomor 8. Setiap kader khusus
mendatangi para remaja, ujar Ketua DPD PKS Depok Mujtahid Rahman Yadi,
Minggu (8/2/2009).


Dalam program Ketok Sejuta Pintu rumah yang diluncurkan PKS, para kader
pun mengaku kesulitan untuk melakukan sosialisasi kepada anggota
keluarga yang masih tergolong pemilih pemula.


Yang paling susah memperkenalkan (PKS) ke anggota keluarga karena
berbeda pilihannya. Apalagi mendekati pemilih pemula atau remaja, dan
sampai sekarang kami belum menentukan formula untuk remaja,
pungkasnya.(lam)


 

[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
Yahoo! Groups Links





[wanita-muslimah] Fw: Ayo, Dukung Website Petisi www.lindungikami.org

2009-02-08 Terurut Topik Kartono Mohamad
 
 
---Original Message---
 
From: Tulus Abadi
Date: 09/02/2009 7:54:08
To: mia hanafiah;  mia hanafiah
Cc: Nita Yudhi Nita;  Suhardi Hardi;  ratu sapura;  Victor Subiakto Puja; 
budi dab;  huzna Zahir Huzna;  indah suksma;  sularsi larsi;  Kartono
Mohamad;  dinkes pemkot;  agus pambagio
Subject: Ayo, Dukung Website Petisi www.lindungikami.org
 
Bapak/Ibu Yth.
 
Mohon berkenan bergabung, mendukung dan menyebarkan petisi pengendalian
tembakau berikut ini, via website yg bertajuk www.lindungikami.org. Ini
merupakan kelanjutan petisi yg kita tayangkan di media masa, pada 12 Nop
2008. Petisi ini sgt penting artinya bagi pengendalian tembakau di Indonesia
 Target petisi ini adalah mendulang 1 (satu) juta pendukung, dan nanti akan
kami serahkan Presiden dan DPR RI.
 
Demikian, terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu dlm petisi pengendalian
tembakau ini. 
 
Wass,
 
Tulus Abadi,
Anggota Pengurus Harian YLKI



Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat.
Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Fw: [mus-lim] PKS rayakan Valentine...????

2009-02-08 Terurut Topik IrwanK
PKS sedang menjalankan banyak peran (role playing).. ada yang sembarangan/
gak tahu malu..  ada yang bagian menyebarkan isu... ada yang bagian
meredam..

CMIIW..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
Better team works could lead us to better results
http://irwank.blogspot.com

Pada 9 Februari 2009 12:02, Tri Budi Lestyaningsih (Ning) 
ning...@chevron.com menulis:


 http://pemilu.detiknews.com/read/2009/02/09/112535/1081655/700/berbau-ya
 hudi-pks-batalkan-rencana-rayakan-valentine-day
 Berbau Yahudi, PKS Batalkan Rencana Rayakan Valentine Day
 Niken Widya Yunita - detikPemilu

 Foto: Dok. detikcom

 Jakarta - Rencana DPD PKS Depok memanfaatkan momen Valentine Day (Hari
 Kasih Sayang) pada 14 Februari untuk menjaring pemilih muda, dibatalkan.
 Dewan Syariah PKS melarangnya dengan alasan kegiatan itu berbau Yahudi.

 Niat sudah dibatalkan karena dilarang oleh Dewan Syariah. Alasannya
 karena berbau Yahudi, ujar Presiden PKS Tifatul Sembiring kepada
 detikcom, Senin (9/2/2009).

 Menurut Tifatul, begitu adanya rencana yang bertujuan untuk memancing
 suara kaum muda dalam pemilu itu bergema, DPD PKS Depok langsung
 dikonfirmasi oleh Dewan Syariah PKS.

 Ya sudah dijelaskan dan langsung dikonfirmasi dengan Dewan Syariah,
 imbuh Tifatul.

 Tifatul mengungkapkan, PKS tidak akan merayakan acara yang tidak sesuai
 dengan budaya Islam. Nggak ada kebijakan itu, pungkasnya.

 Hadiah yang berkaitan dengan valentine yang akan diberikan DPD PKS Depok
 yakni cokelat berstiker caleg dan bunga berlambang PKS yakni nomor 8. (
 nik / iy )

 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com]
 On Behalf Of Kartono Mohamad
 Sent: Monday, February 09, 2009 6:13 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com
 Cc: Taufiq Ismail
 Subject: [wanita-muslimah] Fw: [mus-lim] PKS rayakan Valentine...

 ---Original Message---

 From: Haniwar Syarif
 Date: 08/02/2009 18:30:18
 To: mus-...@milis.isnet.org mus-lim%40milis.isnet.org
 Subject: [mus-lim] PKS rayakan Valentine...


 Pemilu - pemilihan legislatif

 Jaring Pemilih Pemula, PKS Rayakan Valentine

 Minggu, 8 Februari 2009 - 11:49 wib

 Marieska Harya Virdhani - Okezone

 DEPOK - Tampaknya tidak mudah menjaring pemilih pemula atau pemilih usia
 remaja untuk memberikan suaranya dalam pemilu mendatang.

 Hal tersebut juga dirasakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS mengaku
 belum menemukan cara jitu untuk menggaet suara anak muda yang sangat
 potensial untuk memenangkan pemilu.

 Tapi PKS tak kehabisan akal. Momen hari kasih sayang atau Hari Valentine
 pada 14 Februari mendatang diam-diam menjadi incaran PKS untuk mencuri
 perhatian anak muda, khususnya di wilayah Depok, Jawa Barat.

 Karena itu pada momen Valentine, PKS akan memanfaatkan untuk membagikan
 hadiah yang identik dengan Valentine seperti cokelat yang diselipkan
 stiker caleg, bunga yang ada lambang nomor 8. Setiap kader khusus
 mendatangi para remaja, ujar Ketua DPD PKS Depok Mujtahid Rahman Yadi,
 Minggu (8/2/2009).

 Dalam program Ketok Sejuta Pintu rumah yang diluncurkan PKS, para kader
 pun mengaku kesulitan untuk melakukan sosialisasi kepada anggota
 keluarga yang masih tergolong pemilih pemula.

 Yang paling susah memperkenalkan (PKS) ke anggota keluarga karena
 berbeda pilihannya. Apalagi mendekati pemilih pemula atau remaja, dan
 sampai sekarang kami belum menentukan formula untuk remaja,
 pungkasnya.(lam)



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Fw: [Voice_Of_Hebrew] Posisi non-Muslim dalam Khilafah

2009-02-08 Terurut Topik werkuwer
baca artikel hti itu kok rasanya langsung mual, gimana gitu loh.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Kartono Mohamad 
kmj...@... wrote:

  
 Barangkali yang dari HTI bisa menanggapi (yang bukan juga 
boleh)
 KM
 ---Original Message---
  
 From: Rinaldi Maskinantan
 Date: 02/08/09 09:04:15
 To: parapemi...@yahoogroups.com;  kultur_tandin...@yahoogroups.com
 Cc: ishapu...@...;  voice_of_heb...@yahoogroups.com
 Subject: [Voice_Of_Hebrew] Posisi non-Muslim dalam Khilafah
  
 Posisi non-Muslim dalam Khilafah
 By me
  
 Ini opini singkat saja untuk mencermati bagaimana kedudukan non-
Muslim dalam
 konsep Khilafah Islam. 
  
 Keistimewaan demokrasi dibandingkan konsep lain, adalah bahwa 
demokrasi
 memandang setiap manusia secara egaliter tanpa ada pembedaan dalam 
hal-hal
 yang fundamental dan sensitif seperti ras atau agama. Demokrasi 
memberi
 tiap-tiap  individu hak dan kewajiban sosial dan politik yang 
setara, yang
 kemudian nilai-nilai ini dituangkan dalam draft deklarasi 
universal HAM pada
 tahun 1948. Sebuah pandangan yang fair dalam menghadapi 
pluralitas manusia
 
  
 Namun, membaca artikel di situs Hizbut Tahrir tentang posisi non-
Muslim
 (ahlu dzimmah) dalam Khilafah Islam, bayangan kita akan nilai-nilai
 kesetaraan derajat manusia menjadi redup. Konsep Khilafah Islam, 
secara
 mendasar, memberi pemisahan yang jelas kepada warga negara 
berdasarkan jenis
 keimanan. Yaitu kelompok Muslim dan non-Muslim. Secara logis, 
konsekwensi
 dari pemisahan tersebut adalah adanya pembedaan hak. Dan pembedaan 
hak yang
 dimaksud terlihat pada bidang politik.
  
 Di sisi lain, ide Khilafah memang menawarkan perlindungan fisik, 
kebebasan
 beragama, dan perlakuan adil di mata hukum kepada non-Muslim, ini 
patut kita
 akui. Namun bentuk diskriminasi Khilafah terletak pada pelarangan 
bagi
 non-Muslim untuk menduduki posisi-posisi penting dalam 
pemerintahan, seperti
 menjadi pemimpin atau penentu kebijakan negara. Partisipasi non-
Muslim dalam
 bidang politik hanya diperbolehkan sebatas menjadi anggota Majelis 
Umat,
 untuk sekedar menyuarakan aspirasinya, atau mengkoreksi 
perlakuan Khalifah
 jika dirasa melenceng dari ideal ajaran Islam. Kurang lebih 
sebatas itulah
 kritik yang boleh diberikan kepada pemerintah oleh non-Muslim. 
Tidak boleh
 melontarkan opini atau kritik yang bersifat subversif, seperti
 mempertanyakan secara kritis ideologi Khilafah Islam, apalagi
 mempropagandakan ideologi lain. Ini jelas berbeda dengan apa yang 
diperoleh
 aktivis Hizbut Tahrir dalam lingkup negara demokrasi.
  
 Di bidang militer, non-Muslim mendapatkan hak istimewa untuk 
tidak ikut
 wajib militer, namun diperbolehkan jika mereka memang 
menginginkannya. Hanya
 saja, non-Muslim tidak diperkenankan memegang posisi-posisi 
penting dalam
 kemiliteran. Lebih dari itu, jika negara Islam diserang dari luar, 
maka kaum
 Muslimin wajib membela mati-matian kaum sipil dzimmi yang berada 
di wilayah
 negara Islam. Atas semua jasa perlindungan itu, non-Muslim diberi
 kewajiban membayar jizyah tiap tahunnya, yang besarnya ditentukan 
oleh
 negara. Jizyah ini semacam pengikat bagi non-Muslim untuk dapat 
berada di
 wilayah negara Islam dengan aman. 
  
 Atas pembedaan hak-hak itu, non-Muslim jelas-jelas menjadi warga 
negara
 kelas dua yang harus tunduk dan patuh pada institusi kekhalifahan. 
Praktis,
 tidak boleh ada opini-opini dan sikap-sikap politis yang 
berseberangan
 dengan kekhalifahan Islam.
  
 **
  
 Dalam perspektif nilai-nilai modern, pembedaan warga negara 
berdasarkan
 agama adalah konsep primitif yang tidak relevan lagi dengan 
kondisi zaman
 sekarang. Aktivitas politik yang secara otomatis bersentuhan 
dengan publik
 yang plural, pada prinsipnya tidak bisa melibatkan keyakinan 
teologis yang
 bersifat pribadi dan relatif. Untuk menjadi seorang pemimpin yang 
adil dan
 bijak, tak ada hubungannya dengan kepenganutan terhadap teologi 
tertentu. 
  
 Perlindungan fisik, kebebasan beragama, dan perlakuan adil di mata 
hukum
 tidaklah cukup untuk modal menjadi manusia seutuhnya di era 
modern. Ada
 peningkatan standar menjadi manusia. Jika pada zaman-zaman kuno 
parameter
 pencapaian kesejahteraan manusia masih berkutat pada hal-hal yang 
bersifat
 fundamental seperti kemakmuran fisik, maka pada zaman modern 
standart
 pencapaian itu meningkat. Manusia modern membutuhkan kemakmuran 
ideologis,
 yang dalam hal ini diwujudkan dengan kebebasan mengemukakan ide 
atau
 pemikiran, dan terutama, status sederajat dengan individu lain. 
Pada sisi
 inilah konsep Khilafah nampak tidak peka dan sudah merasa 
lengkap hanya
 dengan memberi tawaran kemakmuran fisik dan keadilan hukum saja. 
Peningkatan
 standart ini, salah satunya didasari oleh kesadaran akan 
pluralitas manusia,
 baik pluralitas fisik-genetis maupun pluralitas pemikiran. 
Kesadaran akan
 pluralitas manusia dipicu oleh perkembangan teknologi, terutama 
teknologi
 informasi. Teknologi informasi, ini sesuatu yang tidak ada di 
abad ke 7,
 inilah yang 

[wanita-muslimah] Re: Gerahnya Gubernur Goyang Jaipong

2009-02-08 Terurut Topik werkuwer
baru aja jadi gubernur udah mulai menularkan aturan yang memuakkan. 
sudah waktunya pikiran-pikiran kerdil seperti itu diberantas dan 
dibrangus dari bumi pertiwi. saya langsung merasa mual membayangkan 
jalan pikiran gubernur seperti ini. eeit, tapi nanti dulu, minta 
dede yusuf untuk ikut menggulingkannya... hehehe :)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, herri.permana 
herri.perm...@... wrote:

 06/02/2009 - 15:16
 Gerahnya Gubernur Goyang Jaipong
 Herdi Sahrasad  Raden Trimutia Hatta
 
 INILAH.COM, Jakarta - Ada-ada saja gerak langkah PKS belakangan 
ini. 
 Setelah ramai soal pijatan Panti Pijat untuk PKS, kali ini 
politikus 
 PKS bikin gerah lagi. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan 
 menginstruksikan untuk mengurangi goyangan pada tarian khas Sunda, 
 Jaipongan.
 
 
 Perintah lisan itu disampaikan Heryawan kepada Kepala Dinas 
 Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jabar Herdiwan. Pesannya, 
 penari jaipong menutup ketiak dan mengurangi unsur 3G (goyang, 
gitek 
 dan geol). Alasannya sederhana, banyak orang yang terganggu 
melihat 
 penari 'memamerkan' ketiak sambil bergoyang. 
 
 
 Tak ayal, permintaan ini membuat kalangan budayawan asal bumi 
 parahyangan meradang. Imbauan Gubernur Jabar yang PKS itu bisa 
 ditafsirkan bermakna bahwa seniman kita dianggap tidak tahu sopan 
 santun dan amoral, kata Praktisi Seni Tradisi sekaligus Dosen 
Tari 
 STSI Bandung, Mas Nanu Muda. 
 
 
 Sejatinya, PKS berartikulasi dan bersuara nyaring soal pembasmian 
 korupsi, kemiskinan dan pengangguran yang musti diatasi, bukannya 
 malah soal seni jaipongan dan isu remeh-temeh lainnya. Ini 
 menyinggung seniman, karena kita dianggap tidak sopan, tidak 
amoral. 
 Pemerintah maksudnya pasti itu. Kalau risih ya jangan dilihat, 
ketus 
 Nanu.
 
 
 Ia mengaku tidak habis pikir apa maksud Heryawan sibuk mengatur 
 goyang jaipong. Sebab, apa yang dilakukan para penggiat tari 
tersebut 
 sudah memenuhi unsur estetika dan etika. Para penari tidak bisa 
 sembarangan menggoyangkan pinggang atau pantatnya. Enggak bisa 
yang 
 gagah diperhalus atau sebaliknya, tandas Nanu.
 
 
 Nanu melihat apa yang dilakukan Heryawan sudah merupakan bentuk 
 intervensi terhadap budaya. Padahal selama ini pelaku seni tradisi 
 tidak pernah menuntut pemerintah melakukan sesuatu untuk 
melestarikan 
 budaya Sunda. Ini malah pemerintah menuntut terus pada seniman, 
 kata Nanu.
 
 
 Tetapi, pembelaan datang dari partai Heryawan berasal, PKS. 
Presiden 
 PKS Tifatul Sembiring menyatakan apa yang dilakukan kadernya masih 
 sebatas imbauan itu untuk mengantisipasi pemberlakuan Undang-
undang 
 Pornografi. Anjuran Gubernur tersebut, menurut Tifatul, upaya 
untuk 
 menjaga agar tarian jaipong tetap ada namun dengan tampilan yang 
 lebih santun.
 
 
 Apapun itu, di mata Pengamat Politik dari Universitas Padjajaran, 
 Arry Bainus, langkah yang dilakukan Herwayawan sudah berlebihan. 
 Seharusnya karya seni tidak dibatasi. Pertanyaannya jaipong itu 
 munculnya kapan, Jaipong itu kan udah lama kenapa tidak dilarang 
dari 
 dulu saja, cetus Arry.
 
 
 Daripada ngurusin Jaipong, mendingan urusin tuh sampah-sampah, 
 pikirin tuh layanan publik di Bandung yang jelek. Gubernur kayak 
 engga ada kerjaan saja ngurus-ngurus yang kayak begitu, ujar staf 
 pengajar FISIP tersebut. 
 
 
 Dirinya berpendapat, tari Jaipong bukanlah merupakan tarian yang 
 vulgar. Meskipun pakaiannya sedikit terbuka, Arry menganggap itu 
 biasa saja. Lagipula Jaipong sekarang sudah tidak banyak digemari 
 seperti dahulu. Hal ini malah memperlihatkan Gubernur Jabar 
sekarang 
 kurang memiliki pengalaman, jelasnya.
 
 
 Pekerja seni belum tentu moralnya jelek. Toh orang yang jadi Haji 
 atau beragama baik juga banyak yang moralnya jelek, tegas Arry.
 
 
 Tentu saja, permintaan Gubernur ini seakan menjadikan ketakutan 
para 
 seniman terhadap UU Pornografi menjadi nyata. Karya seni dan 
budaya 
 kemudian diintervensi hanya karena penikmat tidak dapat mengontrol 
 syahwatnya. Padahal, warisan budaya itu seharusnya menjadi tugas 
 pemerintah untuk dilestarikan dan dikembangkan.
 
 
 Bila ditilik lebih jauh, persoalan yang dihadapi Jawa Barat sangat 
 banyak dan kompleks. Selama ini, masalah sampah masih menjadi 
salah 
 satu problem utama yang belum tertangani secara baik. Jadi, 
alangkah 
 lebih baik bila pemimpin di Jawa Barat membuktikan banyak kerja 
nyata 
 dan merealisasikan janji kampanyenya terlebih dahulu daripada 
 mengurusi masalah remeh temeh seperti ini.[L4]





[wanita-muslimah] Re: Fw: [mus-lim] PKS rayakan Valentine...????

2009-02-08 Terurut Topik werkuwer
yakkk...

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih 
(Ning) ning...@... wrote:

 
 
http://pemilu.detiknews.com/read/2009/02/09/112535/1081655/700/berbau
-ya
 hudi-pks-batalkan-rencana-rayakan-valentine-day
 Berbau Yahudi, PKS Batalkan Rencana Rayakan Valentine Day 
 Niken Widya Yunita - detikPemilu
 
 Foto: Dok. detikcom 
 
 Jakarta - Rencana DPD PKS Depok memanfaatkan momen Valentine Day 
(Hari
 Kasih Sayang) pada 14 Februari untuk menjaring pemilih muda, 
dibatalkan.
 Dewan Syariah PKS melarangnya dengan alasan kegiatan itu berbau 
Yahudi.
 
 Niat sudah dibatalkan karena dilarang oleh Dewan Syariah. 
Alasannya
 karena berbau Yahudi, ujar Presiden PKS Tifatul Sembiring kepada
 detikcom, Senin (9/2/2009).
 
 Menurut Tifatul, begitu adanya rencana yang bertujuan untuk 
memancing
 suara kaum muda dalam pemilu itu bergema, DPD PKS Depok langsung
 dikonfirmasi oleh Dewan Syariah PKS.
 
 Ya sudah dijelaskan dan langsung dikonfirmasi dengan Dewan 
Syariah,
 imbuh Tifatul. 
 
 Tifatul mengungkapkan, PKS tidak akan merayakan acara yang tidak 
sesuai
 dengan budaya Islam. Nggak ada kebijakan itu, pungkasnya.
 
 Hadiah yang berkaitan dengan valentine yang akan diberikan DPD PKS 
Depok
 yakni cokelat berstiker caleg dan bunga berlambang PKS yakni nomor 
8. (
 nik / iy )  
 
 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Kartono 
Mohamad
 Sent: Monday, February 09, 2009 6:13 AM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Cc: Taufiq Ismail
 Subject: [wanita-muslimah] Fw: [mus-lim] PKS rayakan 
Valentine...
 
 
  
  
 ---Original Message---
  
 From: Haniwar Syarif
 Date: 08/02/2009 18:30:18
 To: mus-...@...
 Subject: [mus-lim] PKS rayakan Valentine...
  
 
 
 
 
 
 Pemilu - pemilihan legislatif
 
 
 Jaring Pemilih Pemula, PKS Rayakan Valentine
 
 
 Minggu, 8 Februari 2009 - 11:49 wib
 
 
 Marieska Harya Virdhani - Okezone
 
 
 DEPOK - Tampaknya tidak mudah menjaring pemilih pemula atau 
pemilih usia
 remaja untuk memberikan suaranya dalam pemilu mendatang.
 
 
 Hal tersebut juga dirasakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS 
mengaku
 belum menemukan cara jitu untuk menggaet suara anak muda yang 
sangat
 potensial untuk memenangkan pemilu.
 
 
 Tapi PKS tak kehabisan akal. Momen hari kasih sayang atau Hari 
Valentine
 pada 14 Februari mendatang diam-diam menjadi incaran PKS untuk 
mencuri
 perhatian anak muda, khususnya di wilayah Depok, Jawa Barat.
 
 
 Karena itu pada momen Valentine, PKS akan memanfaatkan untuk 
membagikan
 hadiah yang identik dengan Valentine seperti cokelat yang 
diselipkan
 stiker caleg, bunga yang ada lambang nomor 8. Setiap kader khusus
 mendatangi para remaja, ujar Ketua DPD PKS Depok Mujtahid Rahman 
Yadi,
 Minggu (8/2/2009).
 
 
 Dalam program Ketok Sejuta Pintu rumah yang diluncurkan PKS, para 
kader
 pun mengaku kesulitan untuk melakukan sosialisasi kepada anggota
 keluarga yang masih tergolong pemilih pemula.
 
 
 Yang paling susah memperkenalkan (PKS) ke anggota keluarga karena
 berbeda pilihannya. Apalagi mendekati pemilih pemula atau remaja, 
dan
 sampai sekarang kami belum menentukan formula untuk remaja,
 pungkasnya.(lam)
 
 
  
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
 
 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun 
masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
 http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com
 
 This mailing list has a special spell casted to reject any 
attachment
 Yahoo! Groups Links





Re: [wanita-muslimah] Fw: [mus-lim] PKS rayakan Valentine...????

2009-02-08 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
ngawur banget ...
sejak kapan Yahudi merayakan Valentine?
baca nih http://www.haaretz.com/hasen/spages/954281.html
14 Februari 1349 buat Yahudi adalah pembantaian Strasbourg
salah satu pembantaian komunitas Yahudi paling besar oleh orang2 anti Yahudi

sementara St Valentine's day sendiri adalah perayaan bangsa Romawi
yang kemudian diadaptasi oleh Kristen dalam menyebarkan ajaran cinta
kasih.

salam,
--
wikan

2009/2/9 Tri Budi Lestyaningsih (Ning) ning...@chevron.com:

 http://pemilu.detiknews.com/read/2009/02/09/112535/1081655/700/berbau-ya
 hudi-pks-batalkan-rencana-rayakan-valentine-day
 Berbau Yahudi, PKS Batalkan Rencana Rayakan Valentine Day
 Niken Widya Yunita - detikPemilu

 Foto: Dok. detikcom

 Jakarta - Rencana DPD PKS Depok memanfaatkan momen Valentine Day (Hari
 Kasih Sayang) pada 14 Februari untuk menjaring pemilih muda, dibatalkan.
 Dewan Syariah PKS melarangnya dengan alasan kegiatan itu berbau Yahudi.

 Niat sudah dibatalkan karena dilarang oleh Dewan Syariah. Alasannya
 karena berbau Yahudi, ujar Presiden PKS Tifatul Sembiring kepada
 detikcom, Senin (9/2/2009).