Re: [wanita-muslimah] Re: MILIS APA INI?
Sebenarnya kalau memang bisa dijalankan dan diskusi mengenai fiqh perempuan atau hal2 yang terkait lainnya milis ini sangatlah bermanfaat. Tapi.. Jika saya perhatikan, apabila terdapat perbedaan pendapat mengapa pembahasan2 dan dalam milis ini hanya ada saling tuding, saling hujat dan bahkan dari beberapa orang cenderung memojokan. Apakah begini yah cara berdiskusi di milis ini? Haruskah se extreme itu? Tidak dapatkah perbedaan pendapat diselesaikan dengan diskusi dan menggunakan tutr bahasa dan kalimat2 yg sopan dan tidak memojakan? Atau memang begini aturan main di milis ini? Salam, Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com Date: Mon, 02 Mar 2009 07:29:09 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: MILIS APA INI? Milis wanita muslimah ini membicarakan hal-hal yang menyangkut isu- isu masalah perempuan pada umumnya dan wanita muslimah pada khususnya, fiqh perempuan, pergerakan perempuan, kesehatan reproduksi, isu gender dan hal-hal lain yang menyangkut perempuan termasuk kebijaksanaan pemerintah seperti hukum, peraturan ataupun perundang-undangan yang menyangkut masalah perempuan. Apakah ada yang terlewatkan? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt rita...@... wrote: Bu Ayesha Rizki dan Pak Agung Wibowo mau diskusi soal apakah? Ibadah? Mualamah? atau soal kesehatan reproduksi? Semua ada kok dan udah bolak balik didiskusikan disini, ketik aja tema yang Anda inginkan di websearch milis ini, arsip WM yang sudah mencapai seratus ribu lebih posting itu akan menghujani Anda dengan diskusi di milis ini yang sudah berjalan hampir sepuluh tahun lamanya. Kalau mau diskusi soal tersebut dengan tema yang baru, ya silakan, diposting aja disini, insyaAllah, pasti akan ditanggapi member lainnya. Banyak yang bisa Anda diskusikan dsini, fenomena kawinsiri yang sekarang sedang banyak dibicarakan itu misalnya, silakan aja diposting. Begitu juga sebaliknya, kalau Anda merasa tidak setuju dnegan posting yang Anda terima, ANDA PUNYA HAK lho untuk posting dan menyanggahnya. Jangan hanya ngomel aja dong, INI MILIS KITA BERSAMA, so silakan Anda balas saja posting yang menurut Anda tidak benar itu, dan berdiskusilah dengan lancar. BTW, Anda ini kenapa sih kok sepertinya kagok melihat warna warni pendapat orang? Milis ini milis yang merdeka, disini milis yang menghargai pendapat semua membernya, sengawur apapun argumennya. Kenapa? Ya karena itulah dasar KEISLAMAN yang coba diperjuangkan disini, semua manusia diperlakukan dengan adil. Disini, asalkan Anda tidak melakukan kriminalitas dunia maya (mengancam, mengharras, bahkan mengebom milis- ini pernah terjadi disini, dsb), maka pendapat Anda dihargai, dipersilakan tampil. Semoga bisa dipahami salam, rita, bukan moderator --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ayesharyzka_echa@ wrote: Saya setuju sm mas Agung.. Tadinya sy kira join di milis ini akan menambah pengetahuan saya di bidang agama yg kita cintai.. Namun.. Bukan pengetahuan yg sy dapatkan.. Malah adu argumen yg gak jelas yg merasa diri masing2 paling islami ... Sangat disayangkan... Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Agung Wibowo bowo_mknows@ Date: Sat, 28 Feb 2009 20:29:25 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Fw: [wanita-muslimah] MILIS APA INI? Metropolitan,01 Maret 2009 Dukungan sy buat Izza.. saya juga heran kok isinya seperti 'debat kusir', sy juga nyesel bergabung ke milis ini, terlalu banyak yang 'pintar' tapi cuma sebatas area ini... Sy rasa perlu dibuktikan dengan kehebatan yang lain dehhh... jangan asal kirim2 sanggahan, men-jelekan kelompok tertentu, apa yang disampaikan bobotnya kurang... malah cenderung seperti menjelekan agama yang kita Cintai ini. (jangan-jangan???) Wassalam. - Forwarded Message From: Izzatun Nisa Haq izza_haq@ To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, February 28, 2009 7:41:51 PM Subject: [wanita-muslimah] MILIS APA INI? dear moderartor dan member milis wanita muslimah (jika memang disini ada moderator) akhirnya saya nggak tahan setelah mengamati beberapa lama lalu lintas email di milis ini pada awalnya sesuai dengan namanya, maka tujuan saya mengikuti milis ini adalah untuk belajar menjadi wanita muslimah, yang mana pada netiketnya disebutkan bahwa permasalahan yang dibahas disini adalah seputar diskusi ke-islaman namun, kecewa sekali saya mendapati isi2 email yang bertebaran sungguh berbeda dengan milis2 lain yang saya ikuti boro2 membahas masalah keislaman, diskusi atau debat seputar fiqih dan semacamnya disini kebanyakan para anggota hanya posting artikel2 yang gak nyambung atau malahan banyak yang saling
[wanita-muslimah] Manfaat Shalawat
Manfaat Shalawat By: agussyafii Shalat dan shalawat terjemahan harfiahnya sebenarnya sama yaitu doa, tetapi shalat dalam arti ritual ibadah (shalat maghrib misalnya) adalah ritual ibadah yang terdiri dari gerak, bacaan dan doa. Sedangkan shalawat Nabi adalah doa yang secara khusus diperuntukkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan keluarganya. Mengapa Nabi Muhammad yang sudah dibebaskan dari dosa (ma`shum) masih harus didoakan segala oleh kita, bukankah itu sudah tidak perlu ? Konsep shalawat adalah konsep syafa`at. Dalam teologi Islam dikatakan bahwa Nabi Muhammad memiliki “otoritas” syafa`at, yakni perlindungan kepada ummatnya kelak nanti di hari kiamat, ketika tidak ada lagi yang bisa memberikan perlindungan. Orang yang berpeluang memperoleh syafa’at Nabi adalah orang yang mencintainya. Wujud dari cinta Rasul dibuktikan dengan membaca salawat itu. Nabi sendiri secara konsepsional sudah tidak memerlukan doa dari ummatnya, jadi shalawat itu bukan untuk kepentingan Nabi, tetapi kepentingan kita. Jika Nabi diibaratkan sebuah gelas, ia sudah penuh dengan air putih bersih, nah orang yang membaca shalawat Nabi ibarat menambahkan air ke dalam gelas yang sudah penuh itu dengan harapan memperoleh luberannya, yakni luberan syafa`atnya. Jangankan kita manusia, menurut al Qur’an, Allah dan malaikatpun membaca salawat kepada Nabi sehingga orang beriman juga diperintahkan untuk bersalawat dan salam kepadanya; Innalloha wa mala’ikatahu yushalluna `alan nabiy, ya ayyuhalladzina amanu shallu `alaihi wa sallimu taslima (Q/33:56). Pembacaan shalawat Nabi sebagai ekpressi cinta kepada Rasul kemudian melahirkan kreatifitas seni. Bukan saja dalam teks-teks doa shalawat dibaca, tetapi juga dalam nasyid, dalam syair, dalam lagu. Dalam teks doa, banyak sekali format salawat dibuat, misalnya ada shalawat Nariyah, shalawat tunjina, shalawat anti kezaliman. Dalam seni ada sebuah karya epik sejarah Nabi , terkenal dengan Barzanji atau orang Betawi menyebutnya Rawi. Di dalam kitab Barzanzi, riwayat Nabi dikisahkan dalam kalimat yang sangat indah, enak dibaca dan enak di dengar. Demikian juga kasidah Barzanji yang berisi shalawat dan pujian kepada Nabi disusun dalam karya seni yang sangat tinggi kualitasnya. Buku kasidah Barzanji atau Rawi adalah karya seni yang terbanyak pembacanya dan karya seni yang tidak pernah basi hingga hari ini, hingga pada segmen masyarakat tertentu, kitab Barzanji bagaikan kitab suci kedua... Barzanji dibaca oleh bangsa-bangsa muslim di Asia dan Afrika, ritmenya bisa didendangkan dengan berbagai lagu. Mari bersalawat dan bersalam kepada Nabi ; Ya Nabi salam `alaika –ya Rasul salam `alaika – ya habib salam `alaika—shalawaatulllah `alaikaa………. hayo…barengg….. Wassalam, agussyafii --- Tulisan ini dibuat dalam rangka program kegiatan Amalia Cinta Rasul (ACR), Hari Sabtu, tanggal 20 Maret 2009 di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG. silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di 087 8777 12 431 atau http://agussyafii.blogspot.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fwd: [PAN] SEKILAS TENTANG YASMIN MUNTAZ
Quote: .. Kalau melihat latar belakang pendidikan S1 dan S2 Yasmin di bidang hukum, seharusnya Yasmin duduk di komisi hukum. Namun, karena perhatian Yasmin terhadap masalah Ketenagakerjaan dan Kesehatan (Narkoba, HIV/AIDS dan flu burung), maka Yasmin berharap bisa duduk di komisi yang menangani masalah tersebut. Berkecimpung cukup lama di dunia pertelevisian sebagai wartawan, membuat Yasmin cukup paham berbagai persoalan. Isu utama yang akan diperjuangkannya adalah masalah ketenagakerjaan. Sekarang ini banyak pekerjaan yang sifatnya pekerjaan tetap, namun menggunakan pekerja dengan sistem kontrak (outsourching) Padahal seharusnya pegawai kontrak hanya dipekerjakan untuk pekerjaan yang sifatnya tidak tetap (berakhir dalam waktu tertentu, bukan untuk pekerjaan yang sifatnya rutin). Hal itu jelas merugikan pekerja, ujar Yasmin. * BANTEN III meliputi : Bintaro, Serpong, Karawaci, Tiga Raksa,Pamulang, Ciputat, Ciledug, Kota Tangerang dll .. Dipilih dipilih.. yang Banten III.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com -- Pesan terusan -- Dari: Edwin Tanggal: 2 Maret 2009 08:42 Subjek: [PAN] SEKILAS TENTANG YASMIN MUNTAZ Ke: p...@yahoogroups.com Setelah mendapat ijin dari Mbak Yasmin, saya coba post profile beliau.. - do copy dari facebook -- SEKILAS TENTANG YASMIN MUNTAZ (sebuah cuplikan buku caleg 2009,kutipan dari sejumlah media cetak dan milis) Share Fri 6:11pm Jika REPORTASE MALAM tanggal 31 Desember tidak tayang, maka hari ini adalah hari terakhir saya di TRANS TV sebelum cuti panjang selama 3 bulan lebih Demikian pamit sementara produser pemberitaan dan mantan presenter TRANS TV Yasmin Muntaz, yang kemudian tersebar secara berantai di milis-milis dunia maya. Cuti panjang Yasmin tersebut terkait dengan pencalonannya sebagai anggota legislatif dalam Pemilu 9 April 2009. Yasmin,yang beberapa tahun lalu dikenal sebagai penyiar CAKRAWALA di ANteve ini, merasa tertantang menjadi calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN). Apalagi, Mahkamah Konstitusi (MK) sudah memutuskan caleg yang bakal lolos ke Senayan bukan lagi berdasarkan nomor urut, melainkan mengunakan mekanisme suara terbanyak. Mekanisme ini mengharuskan caleg bekerja keras untuk meyakinkan konstituennya. Meski saya nomor urut 4 (empat) tapi saya tidak pesimis. PAN memang sejak awal menganut system suara terbanyak. Apalagi belakangan ada keputusan MK yang menyatakan caleg terpilih adalah dengan suara terbanyak, bukan nomor urut, ujar ibu 2 anak ini. Saya mohon doa dari rekan-rekan sekalian. Kalau tidak suka dengan partainya, jangan lihat partainya tapi lihat orangnya, seloroh perempuan kelahiran 20 Juli ini. Menjadi caleg, bagi Yasmin merupakan sebuah tantangan. Makin banyak kendala, akan makin terasa `berwarna' dan indah jika berhasil melewatinya. Jika saya lolos ke Senayan, saya akan menjalankan peran saya yang lain. Jika tidak lolos, saya tidak akan kecewa dan akan menganggap apa yang telah saya lewati sebagai sebuah pengalaman berharga dan dengan senang hati kembali ke Trans TV, ujarnya bijak. Setelah hijrah ke Trans TV tahun 2000, Yasmin memang lebih banyak di berada di belakang layar. Kendati demikian, pada awal lahirnya TRANS TV, Yasmin sempat tampil dalam program BERITA HARI INI dan BERITA TRANS PETANG (cikal bakal program berita REPORTASE) dan KUPAS TUNTAS, sebagai presenter. Peraih penghargaan sebagai Reporter Terbaik dari Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Award tahun 2000 untuk peliputan ledakan bom di Rumah Dinas Dubes Filipina ini, maju dari daerah pemilihan BANTEN III (Kota dan Kabupaten Tangerang).* Saya mau maju karena sebagai orang yang berlatar belakang pendidikan hukum, Saya prihatin dengan banyaknya UU yang tidak tepat dan sarat kepentingan pihak-pihak tertentu sehingga perlu direvisi. Sebagai orang hukum, Saya ingin berkontribusi dengan cara Saya. Mudah-mudahan ini tidak terdengar muluk-muluk. Kalau melihat latar belakang pendidikan S1 dan S2 Yasmin di bidang hukum, seharusnya Yasmin duduk di komisi hukum. Namun, karena perhatian Yasmin terhadap masalah Ketenagakerjaan dan Kesehatan (Narkoba, HIV/AIDS dan flu burung), maka Yasmin berharap bisa duduk di komisi yang menangani masalah tersebut. Berkecimpung cukup lama di dunia pertelevisian sebagai wartawan, membuat Yasmin cukup paham berbagai persoalan. Isu utama yang akan diperjuangkannya adalah masalah ketenagakerjaan. Sekarang ini banyak pekerjaan yang sifatnya pekerjaan tetap, namun menggunakan pekerja dengan sistem kontrak (outsourching) Padahal seharusnya pegawai kontrak hanya dipekerjakan untuk pekerjaan yang sifatnya tidak tetap (berakhir dalam waktu tertentu, bukan untuk pekerjaan yang sifatnya rutin). Hal itu jelas merugikan pekerja, ujar Yasmin. Selain itu, istri dari Muhammad Rahmani ini juga akan mengangkat isu anti narkoba. Isu ini didapatkan Yasmin saat menggarap program anti narkoba AKU MAU SEMBUH di Trans TV tahun 2004
[wanita-muslimah] Awas! Perampokan di Dalam Taksi Kembali Marak di Jakarta
http://www.detiknews.com/read/2009/03/02/183452/1093101/10/awas-perampokan-di-dalam-taksi-kembali-marak-di-jakarta Senin, 02/03/2009 18:34 WIB Awas! Perampokan di Dalam Taksi Kembali Marak di Jakarta E Mei Amelia R - detikNews Jakarta - Kejahatan di dalam taksi mulai marak kembali. Kali ini korbannya 2 karyawati yang dirampok setelah pulang berbelanja. Korban ditodong pelaku dengan menggunakan gunting. Ya, pelakunya masih dalam pengejaran kami, kata Kepala Satuan Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya AKBP Nico Afinta saat dihubungi wartawan, Senin (2/3/2009). Kejadian bermula saat korban, Adriana Mathaus dan Riawari menyetop sebuah taksi di depan Mall Ambassador, Kuningan pada Minggu (1/3) pukul 20.30. Kepada sang sopir, kedua korban minta diantarkan ke kawasan Pangkalan Jati, Jakarta Timur. Saat taksi tersebut melintas di fly over depah Hotel Harris, Casablanca, tiba-tiba sopir taksi mendadak memberhentikan taksinya. Kepada korban, sopir taksi mengaku hendak membetulkan tali sepatunya. Tanpa disadari, tiba-tiba dua orang lelaki tak dikenal masuk ke dalam taksi yang ditumpangi mereka. Satu orang pelaku naik melalui pintu depan dan rekannya naik melalui pintu belakang. Setelah berada di dalam mobil, pelaku kemudian menodongkan gunting ke arah korban. Kemudian kedua pelaku menyuruh sopir untuk mengemudikan taksinya kembali. Saat berada di dalam taksi, kedua korban dipaksa menyerahkan barang-barang berharga yang berada dalam tasnya. Uang tunai sebesar Rp 400 ribu, cek BCAsenilai Rp 1,9 juta, 3 buah handphone, 1 kartu ATM BCA serta 2 buah jam tangan merk Alexander Christy pun raib dirampas pelaku. Setelah berhasil menggasak semua harta bendanya, pelaku kemudian menurunkan kedua korban di sebuah gang dekat gedung eks Wisma Timah, Gatot Subroto pada pukul 01.00 WIB. Korban kemudian akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Mapolda Metro Jaya. (mei/ndr [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Fwd: [PAN] SEKILAS TENTANG YASMIN MUNTAZ
Jualan Bang?? :D On Mar 2, 2009, at 1:08 PM, IrwanK wrote: Quote: .. Kalau melihat latar belakang pendidikan S1 dan S2 Yasmin di bidang hukum, seharusnya Yasmin duduk di komisi hukum. Namun, karena perhatian Yasmin terhadap masalah Ketenagakerjaan dan Kesehatan (Narkoba, HIV/AIDS dan flu burung), maka Yasmin berharap bisa duduk di komisi yang menangani masalah tersebut. Berkecimpung cukup lama di dunia pertelevisian sebagai wartawan, membuat Yasmin cukup paham berbagai persoalan. Isu utama yang akan diperjuangkannya adalah masalah ketenagakerjaan. Sekarang ini banyak pekerjaan yang sifatnya pekerjaan tetap, namun menggunakan pekerja dengan sistem kontrak (outsourching) Padahal seharusnya pegawai kontrak hanya dipekerjakan untuk pekerjaan yang sifatnya tidak tetap (berakhir dalam waktu tertentu, bukan untuk pekerjaan yang sifatnya rutin). Hal itu jelas merugikan pekerja, ujar Yasmin. * BANTEN III meliputi : Bintaro, Serpong, Karawaci, Tiga Raksa,Pamulang, Ciputat, Ciledug, Kota Tangerang dll .. Dipilih dipilih.. yang Banten III.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com -- Pesan terusan -- Dari: Edwin Tanggal: 2 Maret 2009 08:42 Subjek: [PAN] SEKILAS TENTANG YASMIN MUNTAZ Ke: p...@yahoogroups.com Setelah mendapat ijin dari Mbak Yasmin, saya coba post profile beliau.. - do copy dari facebook -- SEKILAS TENTANG YASMIN MUNTAZ (sebuah cuplikan buku caleg 2009,kutipan dari sejumlah media cetak dan milis) Share Fri 6:11pm Jika REPORTASE MALAM tanggal 31 Desember tidak tayang, maka hari ini adalah hari terakhir saya di TRANS TV sebelum cuti panjang selama 3 bulan lebih Demikian pamit sementara produser pemberitaan dan mantan presenter TRANS TV Yasmin Muntaz, yang kemudian tersebar secara berantai di milis-milis dunia maya. Cuti panjang Yasmin tersebut terkait dengan pencalonannya sebagai anggota legislatif dalam Pemilu 9 April 2009. Yasmin,yang beberapa tahun lalu dikenal sebagai penyiar CAKRAWALA di ANteve ini, merasa tertantang menjadi calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN). Apalagi, Mahkamah Konstitusi (MK) sudah memutuskan caleg yang bakal lolos ke Senayan bukan lagi berdasarkan nomor urut, melainkan mengunakan mekanisme suara terbanyak. Mekanisme ini mengharuskan caleg bekerja keras untuk meyakinkan konstituennya. Meski saya nomor urut 4 (empat) tapi saya tidak pesimis. PAN memang sejak awal menganut system suara terbanyak. Apalagi belakangan ada keputusan MK yang menyatakan caleg terpilih adalah dengan suara terbanyak, bukan nomor urut, ujar ibu 2 anak ini. Saya mohon doa dari rekan-rekan sekalian. Kalau tidak suka dengan partainya, jangan lihat partainya tapi lihat orangnya, seloroh perempuan kelahiran 20 Juli ini. Menjadi caleg, bagi Yasmin merupakan sebuah tantangan. Makin banyak kendala, akan makin terasa `berwarna' dan indah jika berhasil melewatinya. Jika saya lolos ke Senayan, saya akan menjalankan peran saya yang lain. Jika tidak lolos, saya tidak akan kecewa dan akan menganggap apa yang telah saya lewati sebagai sebuah pengalaman berharga dan dengan senang hati kembali ke Trans TV, ujarnya bijak. Setelah hijrah ke Trans TV tahun 2000, Yasmin memang lebih banyak di berada di belakang layar. Kendati demikian, pada awal lahirnya TRANS TV, Yasmin sempat tampil dalam program BERITA HARI INI dan BERITA TRANS PETANG (cikal bakal program berita REPORTASE) dan KUPAS TUNTAS, sebagai presenter. Peraih penghargaan sebagai Reporter Terbaik dari Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Award tahun 2000 untuk peliputan ledakan bom di Rumah Dinas Dubes Filipina ini, maju dari daerah pemilihan BANTEN III (Kota dan Kabupaten Tangerang).* Saya mau maju karena sebagai orang yang berlatar belakang pendidikan hukum, Saya prihatin dengan banyaknya UU yang tidak tepat dan sarat kepentingan pihak-pihak tertentu sehingga perlu direvisi. Sebagai orang hukum, Saya ingin berkontribusi dengan cara Saya. Mudah-mudahan ini tidak terdengar muluk-muluk. Kalau melihat latar belakang pendidikan S1 dan S2 Yasmin di bidang hukum, seharusnya Yasmin duduk di komisi hukum. Namun, karena perhatian Yasmin terhadap masalah Ketenagakerjaan dan Kesehatan (Narkoba, HIV/AIDS dan flu burung), maka Yasmin berharap bisa duduk di komisi yang menangani masalah tersebut. Berkecimpung cukup lama di dunia pertelevisian sebagai wartawan, membuat Yasmin cukup paham berbagai persoalan. Isu utama yang akan diperjuangkannya adalah masalah ketenagakerjaan. Sekarang ini banyak pekerjaan yang sifatnya pekerjaan tetap, namun menggunakan pekerja dengan sistem kontrak (outsourching) Padahal seharusnya pegawai kontrak hanya dipekerjakan untuk pekerjaan yang sifatnya tidak tetap (berakhir dalam waktu tertentu, bukan untuk pekerjaan yang sifatnya rutin). Hal itu jelas merugikan pekerja, ujar Yasmin. Selain itu, istri dari
[wanita-muslimah] Free speech and fatwas
http://weekly.ahram.org.eg/2009/936/op3.htm 26 February - 4 March 2009 Issue No. 936 Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875 Free speech and fatwas Understanding and tolerance between the West and Islam can hardly be achieved when one side continues abusing the other, writes Aijaz Zaka Syed* This appears to be a year of anniversaries. If Iran's revolution was marked last week, the media spotlight this week has been on the fatwa the late Ayatollah Khomeini issued against Salman Rushdi 20 years ago. A great deal has been said and written over the past two decades for and against The Satanic Verses as well as the fatwa condemning its author for his cheap offensive targeting the prophet of Islam. And today as the world revisits the storm Rushdi's underhand book and Iran's fatwa unleashed back then, a lot of chest thumping and hand wringing is going on in the West. Rushdi's defenders are back with a vengeance and both the rabid right and liberal left have joined forces to take on extremist Islam that is apparently a clear and present danger to the hallowed ideals and values of Western civilisation. At a time when anything to do with Islam and Muslims looks fair game, the Rushdi saga appears to offer another opportunity to all Islam bashers. Some cleverly cloak their invective in a critique of Iran and all the troubles it appears to be unleashing across the Middle East. Some target the alleged inherent intolerance of Islam and its followers in the name of debating free speech. The rest simply do not need an excuse to open another front in the war on Islamist terror. Seems we are the world's favourite punching bag. Just try using the same freedom against the Jews and see the instant results. Last week, British journalist and columnist Johann Hari wrote a rather nasty piece dripping with hatred for Islam in The Independent, a fine newspaper I've long admired. Of course, he does it in the name of defending free speech and human rights. Hari's article that was reproduced in The Statesman published from New Delhi and Calcutta generated lot of heat and dust in India, home to a large Muslim community. As a result, the Statesman's editor and publisher were arrested for hurting religious sensibilities. As a journalist, I empathise with the Statesman folks because they were penalised for no fault of theirs. But were the people who came out on the streets in protest wrong to do so? I don't think so. The Independent columnist was certainly out of line when he attacked Islam in his piece titled, Why should I respect these oppressive religions? But if you think Hari is equally irreverent to all religions, you'd better think again. The whole piece is devoted to Islam and its oppressive practices and teachings. Hari, who was last year awarded Newspaper Journalist of the Year by Amnesty International, is all worked up that world bodies like the United Nations are curbing the right to criticise religious beliefs. In fact, Hari's harangue begins with the lament that the right to criticise religion is being slowly doused in acid. Specifically, the writer is upset that the UN Human Rights Council has accepted an old demand by Muslim states to check the abuses of free expression including defamation of religions and prophets. In fact, Hari bewails the fact that with the UN conceding to the Muslim appeal against attacks on religious beliefs and symbols in the name of free speech, writers like Rushdi can no longer have the freedom to target Islam and its prophet. He goes on to complain that today, whenever a religious belief is criticised, its adherents immediately claim they are the victims of 'prejudice' -- and their outrage is increasingly being backed by laws. But that's how it should be, shouldn't it? What kind of freedom is it that gives you a right to hurt others and abuse their sacred beliefs and convictions? Arguing that nothing should be sacrosanct in a free society and that he is not attacking Muslims but their faith, Hari says: All people deserve respect, but not all ideas do! That's some argument and some logic! Fortunately or unfortunately, I've never lived and worked in the West. So I've really got no idea what makes the likes of Johann Hari reach this conclusion. But I've heard that line of reasoning before. Like when Sheriff Bush and Deputy Sheriff Blair reassured us that their war was not against Muslims but against a hateful, evil ideology. That is the cleverest thing to say -- or perhaps the dumbest! Because history would tell you that those looking to humiliate you will first attack what you believe in. Which is what Hari has been trying to do for some time. Which is what those behind the Danish cartoons sought to do when they abused the man who is
[wanita-muslimah] Peace or capitulation?
http://weekly.ahram.org.eg/2009/936/in3.htm 26 February - 4 March 2009 Issue No. 936 Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875 Peace or capitulation? A peace deal with Islamists has been applauded by Pakistan's foes and denounced by its allies, writes Graham Usher in Islamabad Click to view caption Girls in a private school in Mingora, capital of Swat valley, awaiting the outcome of negotiations to allow them to attend school -- Pakistan President Asif Ali Zardari told American television earlier this month that large parts of his country had fallen to a Taliban movement that was bent on taking over the state of Pakistan and our way of life. He vowed to do everything he could to reverse the tide. The next day he approved an agreement which in the eyes of many recognises the Taliban's de facto control of the Swat Valley, a pastoral district in Pakistan's North West Frontier Province (NWFP), less than 100 miles from Islamabad. Many inhabitants of the valley, wearied by months of war, have welcomed the deal. Pakistan's liberal intelligentsia and women's movements decry it as a retreat before a misogynist, retrograde form of political Islam. And NATO, Delhi, Kabul and Washington have charged the Zardari government with capitulating before Taliban forces now waging and winning the war in Afghanistan. It's hard to understand this deal in Swat, United States Special Envoy to Pakistan and Afghanistan Richard Holbrooke told CNN on 19 February. The Swat Taliban are murderous thugs and militants who pose a danger not only to Pakistan but to the United States and India... And I'm concerned, and I know Secretary [of State Hillary] Clinton is [concerned] and President [Barack Obama] is [concerned], that this deal, which is portrayed as a truce... does not turn into a surrender. The deal in Swat is not in fact with the Pakistani Taliban. It's between the NWFP provincial government and a small Islamist movement led by an ageing cleric Sufi Mohamed. But the Taliban has granted Mohamed power to negotiate on their behalf. Negotiations revolve around implementing a localised form of Sharia law in Swat: a law that has been agreed by three different Pakistani governments and has support in the valley, especially among the rural poor. In return for Sharia, it is my hope the armed people will disarm themselves, give up the path of violence and work for the restoration of peace in Swat, said NWFP Chief Minister Amir Haidar Hoti on 16 February. Failure to implement Sharia was one of the reasons for the collapse last July of an earlier peace agreement between the NWFP government and the Taliban. In its wake erupted perhaps the most virulent insurgency Pakistan has ever faced. Over the next six months the Taliban established control in 80 per cent of the valley, set up 73 Sharia courts to dispense their own brand of justice, and instituted a system of rule characterised by beheadings of dissidents, purdah for women and public floggings of anyone who deviated from its rigid codes of conduct, including prescribed beard and trouser lengths. The Taliban particularly targeted the local, elected political leadership, as well as police officers, soldiers, government officials and women workers. In December Maulvi Fazlullah, the Taliban leader in Swat, pronounced a ban on female education, climaxing a campaign against learning that has so far seen the destruction of 191 schools, affecting 62,000 pupils, most of them girls. Faced with this utter collapse of its writ the provincial government turned to the army to re-impose some form of rule, first in the district capital Mingora, then across Swat as a whole. The army did so -- but like a sledgehammer trying to track down a moth. Relying on massive airpower and artillery, 15,000 soldiers reclaimed Mingora in January, often by bombarding civilian neighbourhoods as a prelude to winkling out militants. The cost was enormous and, for the local government, unsustainable. In the six-month campaign, 1,200 civilians were killed, between 200,000 and 500,000 displaced, and 1,000 hotels (the lifeblood of an economy based on tourism) closed. When, on 16 February, the Taliban announced a ceasefire thousands took to the streets of Mingora in unrestrained joy. The army returned to its barracks, conceding that it had lost the battle for their hearts and minds. Will peace hold? The Taliban have endorsed the Sharia law negotiated by Sufi Mohamed. But it is their political demands beyond Sharia that will prove harder to take, especially for their victims. The militants want the release of all prisoners, amnesty and compensation for their fighters (including, presumably, those who carried out executions and floggings) and the right to bear arms. At a press conference
[wanita-muslimah] China's lunar probe lands on moon
http://edition.cnn.com/2009/WORLD/asiapcf/03/02/china.moon/index.html March 2, 2009 -- Updated 0621 GMT (1421 HKT) China's lunar probe lands on moon BEIJING, China (CNN) -- China's first lunar probe landed on the moon in a controlled collision Sunday, marking the first phase of the nation's three-stage moon mission, the state-run Xinhua news agency reported. The second stage involves sending a second probe to practice soft landings, the Xinhua news agency said. The mission will culminate with the launch and landing of a rover on the moon to collect mineral samples in 2012. The probe -- Chang'e-1, named after a legendary moon goddess -- launched into space 16 months ago on October 24, 2007. China became only the third nation, after the United States and Russia, to send a manned spacecraft into orbit. It did so in October 2003. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: MILIS APA INI?
saya baru beberapa hari join dengan milis ini, tujuan saya ikut milis ini adalah untuk menambah pengetahuan saya tentang agama, bukan mendengar hujatan atau argumen yang memojokan pihak tertentu. saya tahu ini adalah warna, ini adalah demokrasi, tapi apa lantas dengan mengagungkan kata demokrasi kita berhak untuk menghujat orang lain, mengina mereka. setahu saya Nabi Muhammad mengajarkan kepada umatnya untuk saling menyayangi, menutup aib saudara sendiri apalagi saudara seiman. memang ada beberapa email yang isinya cukup informatif meskipun tidak terkait dengan maslah agama, yang tidak bisa saya terima adalah pendapat dari beberapa orang yang terlalu memojokan. saya seorang perumpuan yang memakai jilbab, saya memakai jilbab karena saya tahu ini merupakan kewajiban bagi saya atas perintah Allah yang ada dalam AL - Qur'an, dan mengingatkan perempuan lain untuk memakai jilbab bukanlah suatu pemaksaan tapi suatu upaya mengingatkan saudara seiman tentang kewajibannya, yang dalam ISLAm disebut dengan Amar makhru' nahi munkar. dan sekali lagi jilbab bukan budaya arab tapi merupakan perintah ALLAH SWT. atau kalau tidak milis ini diganti nama saja, agar tidak mengecohkan orang seperti saya. yang berharap dapat menambah ilmu tapi yang ditemuin hanya hujatan. saya minta maaf jiaka ada yang tersinggung, dan terimakasih. From: ayesharyzka_e...@yahoo.com ayesharyzka_e...@yahoo.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, March 2, 2009 3:09:47 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: MILIS APA INI? Sebenarnya kalau memang bisa dijalankan dan diskusi mengenai fiqh perempuan atau hal2 yang terkait lainnya milis ini sangatlah bermanfaat.. Tapi.. Jika saya perhatikan, apabila terdapat perbedaan pendapat mengapa pembahasan2 dan dalam milis ini hanya ada saling tuding, saling hujat dan bahkan dari beberapa orang cenderung memojokan. Apakah begini yah cara berdiskusi di milis ini? Haruskah se extreme itu? Tidak dapatkah perbedaan pendapat diselesaikan dengan diskusi dan menggunakan tutr bahasa dan kalimat2 yg sopan dan tidak memojakan? Atau memang begini aturan main di milis ini? Salam, Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com Date: Mon, 02 Mar 2009 07:29:09 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: MILIS APA INI? Milis wanita muslimah ini membicarakan hal-hal yang menyangkut isu- isu masalah perempuan pada umumnya dan wanita muslimah pada khususnya, fiqh perempuan, pergerakan perempuan, kesehatan reproduksi, isu gender dan hal-hal lain yang menyangkut perempuan termasuk kebijaksanaan pemerintah seperti hukum, peraturan ataupun perundang-undangan yang menyangkut masalah perempuan. Apakah ada yang terlewatkan? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt rita...@... wrote: Bu Ayesha Rizki dan Pak Agung Wibowo mau diskusi soal apakah? Ibadah? Mualamah? atau soal kesehatan reproduksi? Semua ada kok dan udah bolak balik didiskusikan disini, ketik aja tema yang Anda inginkan di websearch milis ini, arsip WM yang sudah mencapai seratus ribu lebih posting itu akan menghujani Anda dengan diskusi di milis ini yang sudah berjalan hampir sepuluh tahun lamanya. Kalau mau diskusi soal tersebut dengan tema yang baru, ya silakan, diposting aja disini, insyaAllah, pasti akan ditanggapi member lainnya. Banyak yang bisa Anda diskusikan dsini, fenomena kawinsiri yang sekarang sedang banyak dibicarakan itu misalnya, silakan aja diposting. Begitu juga sebaliknya, kalau Anda merasa tidak setuju dnegan posting yang Anda terima, ANDA PUNYA HAK lho untuk posting dan menyanggahnya. Jangan hanya ngomel aja dong, INI MILIS KITA BERSAMA, so silakan Anda balas saja posting yang menurut Anda tidak benar itu, dan berdiskusilah dengan lancar. BTW, Anda ini kenapa sih kok sepertinya kagok melihat warna warni pendapat orang? Milis ini milis yang merdeka, disini milis yang menghargai pendapat semua membernya, sengawur apapun argumennya. Kenapa? Ya karena itulah dasar KEISLAMAN yang coba diperjuangkan disini, semua manusia diperlakukan dengan adil. Disini, asalkan Anda tidak melakukan kriminalitas dunia maya (mengancam, mengharras, bahkan mengebom milis- ini pernah terjadi disini, dsb), maka pendapat Anda dihargai, dipersilakan tampil. Semoga bisa dipahami salam, rita, bukan moderator --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ayesharyzka_echa@ wrote: Saya setuju sm mas Agung.. Tadinya sy kira join di milis ini akan menambah pengetahuan saya di bidang agama yg kita cintai.. Namun.. Bukan pengetahuan yg sy dapatkan.. Malah adu argumen yg gak jelas yg merasa diri masing2 paling islami ... Sangat disayangkan... Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Agung Wibowo
[wanita-muslimah] Fenomena Ponari dan Parade Kemiskinan
Refleksi : Apa komentar Anda? http://202.169.46.231/spnews/News/2009/03/02/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Fenomena Ponari dan Parade Kemiskinan Oleh Bambang Shergi Laksmono, Guru Besar Ilmu Kesejahteraan FISIP Universitas Indonesia Menjelajahi fenomena spektakuler Ponari, perasaan kita menjadi heran, terenyuh, namun juga takjub. Dalam hati kita bertanya, bagaimana seorang bocah berusia 10 tahun berlatar belakang keluarga sederhana dari Jombang, tiba-tiba menjadi tokoh sentral dari sebuah panggung pengobatan massal yang memukau. Dari jauh kita menduga-duga, apakah ini suatu fenomena keterdesakan rakyat miskin, benar suatu mukjizat, atau eksploitasi anak dan berbumbu motif komersial? Kiranya, batu yang dipakai untuk mengobati hanyalah media pasif, walau mungkin bisa jadi bertuah. Semua dugaan dan pemberitaan media mengenai si bocah ajaib ini telah mengungkap sisi menarik dari sebuah masyarakat yang resah dan tidak berdaya menghadapi masalah yang paling fundamental, yakni masalah kesehatan. Yang jelas, Ponari telah menjadi buah bibir masyarakat luas dan kemungkinan besar bukan yang pertama muncul dan bukan pula yang terakhir. Yang jelas, ini bukan panggung selebriti, tapi panggung parade kemiskinan dan ketidakberdayaan masyarakat mengatasi masalah kesehatan. Jujur saja, kita sebenarnya penasaran. Rasa setengah percaya sebagian besar dari kita diwakili dengan pertanyaan, Sebenarnya sembuh enggak ya pasiennya? Kita tidak sepenuhnya percaya, tetapi juga sulit untuk sepenuhnya mengutuk. Terucap dalam hati, Jangan-jangan pasien Ponari memang ada yang sembuh. Di sinilah sebenarnya paham kita diuji. Bagaimana penerimaan kita terhadap pengobatan alternatif? Kita tinggalkan sejenak praduga tentang adanya unsur mistik dalam pengobatan Ponari. Apakah kita dapat menerima kemungkinan lain (probable alternative) untuk pengobatan suatu penyakit? Diterima atau tidaknya pengobatan alternatif menjadi titik awal persepsi kita tentang kejanggalan fenomena pengobatan alternatif. Saat ini semakin sulit bagi kebanyakan dari kita untuk menerima sepenuhnya keberadaan pengobatan alternatif. Walaupun varian pengobatan alternatif cukup banyak, namun kita umumnya tidak terbuka atau malu-malu menggunakan pengobatan alternatif. Masalahnya, orang kota yang modern takut dicap irasional. Pikiran manusia modern seperti kita umumnya telah didominasi dengan kemutlakan pendekatan biomedis. Penyakit bagi dunia medis adalah akibat dari proses serangan-serangan bakteri dan virus. Munculnya penyakit juga dipahami sebagai akibat dari proses menuanya organ tubuh. Gangguan fisiologis bagian tubuh dan ketidakseimbangan hubungan unsur di dalam tubuh juga merupakan penyebab lain dari berbagai macam penyakit. Di sini, manusia modern harus percaya bahwa pendekatan kedokteran klinis hanyalah satu-satunya cara mutlak untuk penyembuhan. Terbalik dengan penjelasan di atas, Ponari tidak berusaha mencari penyebab penyakit dan menyembuhkan tanpa bertanya. Cara berpikir dengan mencari sumbu sebab-akibat menjadi runyam. Harapan Rasional Adalah tidak benar untuk mengatakan bahwa pasien Ponari irasional. Kemutlakan pendekatan kedokteran modern juga sebenarnya menjebak, khususnya bila kita mencoba melihat dari sisi pasien Ponari yang jumlahnya ribuan itu. Semua pasien ingin kesembuhan. Namun, kesembuhan yang dicari haruslah melewati cara yang murah, langsung, dan bersahabat. Inilah harapan yang rasional dari pasien miskin di pedesaan. Pengobatan Ponari yang bersifat massal, langsung, penuh sugesti, dan bayar seikhlasnya, itulah yang dicari pasien. Praktik yang mengundang berbondong-bondong orang seakan mengikat solidaritas pasien. Suasana hiruk pikuk inilah yang seakan menciptakan collective grief atau penderitaan bersama. Sama-sama orang susah, ya enggak usah malu-malu, demikian kira-kira suasana hati para pasien. Ini tentunya berbeda dengan pengobatan modern yang semakin akurat tapi impersonal. Kalau mau jujur, ciri pengobatan kedokteran modern saat ini memang semakin kompleks, mahal, dan kurang bersahabat, bagi orang kebanyakan. Cara kerja dan cara berhubungan seorang dokter dengan pasien tanpa disadari juga sudah mengalami pergeseran. Tanpa dirasa, hubungan pasien dengan dokter saat ini telah menjadi sangat impersonal. Coba kita simak catatan sejarah pelayanan kesehatan modern menurut Jewson (1976). Semula, pelayanan kesehatan berpola bedside medicine, yakni para dokter adalah pelayan dari para bangsawan yang memiliki uang. Pelayanan kemudian bergeser menjadi hospital medicine di abad ke-19, di mana spesialisasi telah berkembang dan pengobatan difokuskan pada gejala penyakit. Kini, pengobatan kontemporer telah masuk pada tahap laboratory medicine. Pada tahap yang disebut terakhir, peran dokter dan khususnya kesempatan pasien untuk menyampaikan pandangan dan keluhan dikesampingkan. Ruang yang lebih
[wanita-muslimah] Berobat ke Luar Negeri
http://202.169.46.231/spnews/News/2009/03/02/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Berobat ke Luar Negeri Kartono Mohamad Masalah orang Indonesia yang (senang) berobat ke luar negeri sering menjadi bahan kritikan. Tidak kurang Menteri Kesehatan sendiri mengkritik kebiasaan tersebut dan kemudian memutuskan untuk membangun sayap khusus di RSCM guna menampung orang Indonesia yang senang berobat ke luar negeri dan juga diharapkan mengundang orang asing untuk berobat ke Indonesia. Pemerintah barangkali beranggapan bahwa orang Indonesia pergi berobat ke luar negeri, karena fasilitas dan peralatan di rumah sakit Indonesia kurang memadai, sehingga penyelesaiannya adalah dengan menyediakan sayap khusus yang dilengkapi dengan sarana perawatan dan peralatan mutakhir. Tetapi, benarkah kebiasaan orang Indonesia yang pergi berobat ke luar negeri hanya karena menganggap peralatan di rumah sakit kita tidak mutakhir? Ataukah karena dokter kita kurang mampu, karena mereka tidak meng-update pengetahuan dan keterampilannya? Ataukah karena biaya berobat di luar negeri lebih murah? Apa pun alasannya, gejala orang Indonesia yang senang berobat ke luar negeri menunjukkan adanya kekurangpercayaan mereka kepada pelayanan di dalam negeri. Bahkan, Menteri Kesehatan sendiri memilih berobat ke Jepang untuk dirinya sendiri daripada berobat dengan sesama dokter di Indonesia. Transplantasi Dalam hal peralatan, sebenarnya sudah ada beberapa rumah sakit di Indonesia yang memiliki peralatan yang mutakhir, meskipun itu rumah sakit swasta. Sehingga alasan ber- obat ke luar negeri, karena faktor peralatan, sebenarnya kurang kuat. Kecuali untuk transplantasi. Tetapi, masalah transplantasi ini jadi faktor utama adalah karena tidak tersedianya donor dan belum adanya aturan yang jelas mengenai hal itu. Faktor lain yang mendorong orang Indonesia memilih berobat ke luar negeri adalah biaya. Pengalaman beberapa teman menunjukkan bahwa dalam hal biaya, berobat ke luar negeri tidak selalu lebih mahal, bahkan harga obat ada kalanya lebih murah di luar negeri, daripada di Indonesia. Teman saya membeli obat Xalatan untuk glaukoma seharga Rp 450.000 di Indonesia, sedangkan di Singapura seharga 45 dolar Singapura atau sekitar Rp 300.000. Selain itu, berobat ke Singapura atau Malaysia juga menjadi lebih murah bagi penduduk Sumatera, daripada kalau mereka berobat di Jakarta, sementara Medan belum siap untuk melayani mereka. Dengan hapusnya fiskal perjalanan ke luar negeri, seandainya tidak ada krisis ekonomi, akan makin banyak orang Indonesia pergi berobat ke luar negeri. Faktor lain dan yang sering dilupakan oleh para penyedia pelayanan, adalah hospitality, perhatian dan kemampuan para dokter dan penyedia pelayanan kesehatan Indonesia untuk berkomunikasi dengan pasien secara manusiawi. Sudah bukan rahasia bahwa banyak dokter spesialis yang melakukan visite pada jam-jam yang seharusnya pasien beristirahat, dan itu pun hanya semacam absensi tanpa melihat, apalagi berkomunikasi dengan pasien. Juga belum menjadi kebiasaan bagi dokter Indonesia untuk bekerja sebagai tim, kalau untuk pasien diperlukan pemeriksaan oleh berbagai spesialis. Tidak ada komunikasi di antara mereka dan masing-masing memberikan terapi yang berbeda tanpa melihat terapi yang diberikan oleh teman sejawatnya. Akibatnya, terjadi pengobatan polifarmasi tanpa mempertimbangkan interaksi dan efek samping yang dapat terjadi. Kelemahan Dalam hal komunikasi dan hospitality harus diakui dokter-dokter kita masih lemah. Mungkin dilatarbelakangi oleh arogansi, oleh kelemahan menggunakan bahasa atau karena ingin menutupi kelemahan sendiri. Memang kosakata bahasa pergaulan kita sangat kurang memadai. Misalnya, tidak ada kata yang tepat untuk menggantikan please. Dokter di negara lain tidak akan merasa hina untuk mengatakan will you hold your head down for me, please?. Kalimat itu sulit untuk diungkapkan dalam bahasa Indonesia. Apalagi, kalau sudah ditutupi oleh arogansi, karena merasa kelasnya lebih tinggi dibanding pasien. Dari segi perilaku dokter dan penyedia pelayanan perawatan inilah yang dilupakan ketika kita mau mengundang agar orang Indonesia tidak berobat ke luar negeri, atau bahkan menarik orang luar negeri agar berobat ke Indonesia. Dan arogansi itu pula yang membuat para dokter dan penyedia pelayanan perawatan enggan mengakui kelemahan itu, apalagi memperbaikinya. Mengapa orang luar negeri tidak berobat ke Indonesia? Jika kita mencoba menyediakan rumah sakit yang dapat menarik orang luar negeri agar berobat ke Indonesia, mungkin kita akan kecewa. Orang-orang Singapura, Australia, atau mungkin juga Malaysia enggan berobat ke negara lain, karena mereka dijamin oleh asuransi kesehatan di negaranya, sehingga tidak perlu mengeluarkan uang dari kantongnya sendiri. Selain itu, di negerinya juga diberikan pelayanan kesehatan yang terjaga mutu dan keramahannya. Oleh karena itu, dalam hal medical tourism bagi
[wanita-muslimah] Mari: Ingin Membahas Perdagangan Bebas
Refleksi : Perdagangan bebas bagus bila sama-sama kuat ekonominya, tetapi bagaimana kalau perdagangan itu antara negeri kuat dan negeri lemah yang hanya mebisa menjual bahan-bahan mentah ke negeri kuat? Hal ini disebabkan negeri lemah tidak memiliki kapasitas untuk memproduksi barang-barang yang mendatangkan nilai lebih yang besar. http://202.169.46.231/spnews/News/2009/03/02/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Mari: Ingin Membahas Perdagangan Bebas [HUA HIN] Organisasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) ingin membicarakan atau membahas usulan kesepakatan perdagangan bebas dengan Uni Eropa. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Mari Pangestu, Minggu (1/3) di Hua Hin, Thailand. Di sisi lain 10 anggota ASEAN sudah menandatangani sejumlah pakta perdagangan bebas. Kini, ASEAN berusaha memacu perdagangan di kawasan ini untuk menjamin supaya ekspor mereka bisa tetap berjalan di tengah krisis global yang makin dalam. Menurut Mari Pangestu, jika terjadi kesepakatan perdagangan bebas ASEAN-Uni Eropa, maka itu harus terwujud antara kawasan dan kawasan. Dalam posisi itu, ASEAN tidak pernah berubah. Menteri Pedagangan dan Investasi Inggris Gareth Thomas, pada bulan Januari lalu kepada kantor berita AFP mengatakan, kedua kelompok kawasan itu harus mengadopsi pendekatan baru dalam perundingan perdagangan bebas yang sedang berlangsung. Hal ini sebagai langkah untuk mempercepat pembicaraan. Dia menambahkan, Uni Eropa dapat berunding dengan masing-masing negara anggota ASEAN, daripada berbicara dengan 10 anggota organisasi itu secara keseluruhan. Kemudian, pakta perjanjian bilateral dengan masing-masing anggota ASEAN, bisa selanjutnya dikembangkan menjadi sebuah kesepakatan regional. Namun, ASEAN menginginkan adanya pakta kawasan dan kawasan, walaupun ada kebebasan untuk berunding dengan masing-masing anggota organisasi itu dalam mewujudkan kesepakatan perdagangan bilateral. [AFP/CNBC.Com/E-4] Last modified: 2/3/09 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] 62,7 Persen Remaja SMP Tak Perawan
Refleksi: Kapan ada surevey anak SMP pergi sekolah tanpa makan pagi? Kalau mengenai wanita tidak perawan lantas mau dibikin perwan lagi bisa saja, kememajuan ilmu kedokteran telah menungkinkan hal tsb diciptakan! http://www.sinarharapan.co.id/berita/0903/02/sh05.html 62,7 Persen Remaja SMP Tak Perawan Oleh Web Warouw Jakarta-Otak merupakan organ yang mengolah informasi, apa saja yang bisa dilihat dan didengar dari lingkungan. Pornografi yang diterima oleh otak pada anak akan merusak otak sehingga menyebabkan gangguan inteligensia. Kerusakan otak tersebut dapat dibuktikan dengan kerusakan fisik dan radiologis, serta dapat dalam bentuk manifestasi gangguan perilaku. Jika gangguan ini meluas dalam masyarakat, akan memperburuk kesehatan fisik, mental, sosial, dan menghancurkan sendi tatanan masyarakat disertai penurunan kemampuan intelegensia secara umum, kata Kepala Pusat Intelegensia Departemen Kesehatan Dr Jopisal Janes di Jakarta, Senin (2/3). Menurutnya, pornografi mengubah pola perilaku seseorang, apalagi jika disertai dengan kerusakan sel-sel otak akibat narkoba. Informasi pornografi direkam dan diatur oleh otak. Sel-sel otak menyimpannya di dalam neurotransmiter dan keluar sebagai intuisi pada perilaku, jelasnya. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Peningkatan Pemeliharaan Kemampuan Intelegensia Kesehatan Dr Adremaeza menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada data dan penelitian tentang seberapa banyak anak yang sudah terpapar dan terpengaruh oleh pornografi. Yang pasti, seksualitas pada anak akan memengaruhi kepolosan otak dan memacu zat-zat tertentu yang akan merangsang intuisi anak pada perilaku. Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan Dr Ratna Rosita juga menegaskan bahwa kondisi pendidikan seks pada anak akan ikut memengaruhi anak dalam membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Menurutnya, pendidikan seks di tingkat SMP dan SMA saat ini sudah cukup terbuka, namun perlu ditingkatkan lagi, karena industri pornografi lebih canggih daripada pendidikan yang didapat di sekolah.Yayasan Kita dan Buah Hati menemukan data pada 1.625 siswa kelas 4-6 SD di Jabodetabek, sepanjang tahun 2008, bahwa 66 persen dari jumlah tersebut menyaksikan pornografi lewat media, yaitu 24 persen komik, 18 persen melalui games, 16 persen situs porno, 14 persen film, 10 persen VCD dan DVD, 8 persen lewat handphone, serta 4,6 persen lewat majalah dan koran. Dari jumlah itu, 27 persen melihat karena iseng, 10 persen terbawa oleh teman, 4 persen takut dibilang kuper (kurang pergaulan). Ternyata anak-anak ini melihat pornografi sebanyak 36 persen di rumah dan kamar pribadi, 12 persen di rumah teman, 18 persen di warnet, 3 persen di rental. Ketika ditanya apa perasaan mereka saat melihat materi porno, sebanyak 43 persen mengaku merasa jijik dan 27 persen mengatakan biasa-biasa saja. Reaksi anak-anak sebanyak 7 persen mau muntah, 5 persen takut, dan 4 persen terangsang. Survei Komnas Perlindungan Anak terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar di Indonesia tahun 2007 menunjukkan, 97 persen pernah menonton film porno, 93,7 persen pernah berciuman, petting dan oral seks, 62,7 persen remaja SMP tidak perawan, dan 21,2 persen remaja SMU pernah aborsi. Sementara itu, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa setiap tahunnya, 15 juta remaja mengalami kehamilan dan 60 persen berusaha mengakhirinya. Hal ini wajar karena mereka sudah terpapar pornografi sejak balita, ungkap Elly Risman, Ketua Yayasan Kita dan Buah Hati. n [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] FORUM EKONOMI ISLAM: Negara Muslim Harus Menggalang Kekuatan
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009030205514544 Senin, 2 Maret 2009 FORUM EKONOMI ISLAM: Negara Muslim Harus Menggalang Kekuatan JAKARTA (Lampost): Dengan kekayaan alam yang dimiliki sebagian besar negara muslim, harusnya bisa menggalang untuk maju. Hal tersebut diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberikan pidato pada pembukaan World Islamic Economic Forum di Ritz Chaltron, Jakarta, Minggu (1-3). Kalla mengaitkan kepada kultur Islam dalam perdagangan. Dia mengatakan bahwa dalam Islam falsafah perdagangan adalah transaksi riil (nyata). Maka tidak heran bila negara Islam tidak menghadapi masalah serius pada krisis dibandingkan negara lain, kata dia. Kalla juga mengatakan pada dasarnya banyak negara muslim yang mempunyai sumber daya alam yang bagus, khususnya minyak. Namun, bila tidak disertai dengan kemampuan kewiraswastaan yang tingggi dan koneksi yang banyak, maka tidak akan berjalan. Selain itu sebaiknya dalam berdagang juga tidak terbatas dengan batas agama saja. Soalnya kita mempunyai tujuan yang sama. Ingin sejahtera, ungkapnya. Dengan adanya forum ini, lanjut Kalla, negara-negara muslim menggalang untuk maju. Dengan adanya SDM dan SDA yang kuat, mari kita menggalang untuk maju, kata dia. Sementara itu, Chairman WIEF Foundation Tun Musa Hitam mengatakan bahwa banyak negara muslim mempunyai permasalahan dengan produksi makanan yang cenderung rendah. Apalagi dengan perubahan yang sangat fluktuatif pada harga barang dunia, seperti harga minyak, menyebabkan banyak negara muslim mau tidak mau melakukan impor makanan. Maka stabilitas energi dan manajemen air yang bagus menjadi sesuatu yang amat penting untuk dibahas. Khususnya untuk pemerintah, harus memikirkan hal ini secara serius, pungkasnya. n MI/N-2 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Globalization 2009 begins this afternoon
http://www.granma.cu/ingles/2009/march/lun2/Globalization.html Havana. March 2, 2009 Globalization 2009 begins this afternoon . More than a thousand specialists from 52 countries have confirmed their attendance . On the first day, President José Manuel Zelaya Rosales of Honduras will give a master lecture, as will the 2007 Nobel laureate in Economics and other notable figures Susana Lee THE 11th International Meeting of Economists on Globalization and Development Problems will begin at 3:00 p.m. today, March 2, at the International Convention Center, and its first session is to feature Honduran President José Manuel Zelaya Rosales, who will give a master lecture on Required Adjustments to Globalization. Roberto Verrier Castro, president of the event's organizing committee, told Granma more than 1,000 economists and other social sciences professionals from 52 countries had been registered and confirmed as of yesterday. In committees, panels, and plenary sessions, the participants will hear more than 250 presentations from selected specialists from 44 nations who will address crucial topics on the global economy. Verrier Castro, who is also the president of the National Association of Cuban Economists - the co-sponsor of these meetings along with the Association of Latin American and Caribbean Economists - said that the first day's sessions would include a panel titled From the Financial Crisis to the Global Economic Crisis: Impact and Lessons, with scholars from Argentina, the United States and Belgium. Today's program, as a preview of the week's events, includes lectures by Edmund Phelps, 2007 Nobel Prize winner in Economics; Samir Amin, president of the Third World Forum; Ecuadorian Pedro Páez, president of the Presidential Technical Commission for the configuration of components of the International Financial Architecture; and Alí Rodríguez Araque, Venezuelan minister of economics and finances. Translation by Granma Internacional [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Palestinians Get Aid
http://www.themoscowtimes.com/article/1010/42/374952.htm Palestinians Get Aid 03 March 2009 The Russian government will give the Palestinian Authority 50 armored personnel carriers and two civilian helicopters, Foreign Minister Sergei Lavrov said Monday. Russia also will deliver a significant amount of flour to the World Food Program for the Palestinians, Lavrov said at an international donors conference at the Egyptian resort of Sharm el-Sheik [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Islam's evolutionary legacy
Refleksi: Apakah Harun Yahya, MUI serta konco-konco lain tidak tahu atau sengaja lupa baca buku Ibn 'Arabi? http://www.tehrantimes.com/index_View.asp?code=190274 March 3, 2009 Islam's evolutionary legacy By Ehsan Masood Last month, scientists from around the world partied into the small hours on the 200th anniversary of the birth of Darwin. But as we celebrate the work of one of the most influential scientists ever, let's take a moment or two to remember others who contributed ideas in the history of evolutionary thought. Many came from Britain as well as other countries in Europe. Others came from further afield, and their writings are increasingly coming to light thanks to the painstaking work of historians of science, and historians of ideas. One of them is an East African writer based in Baghdad in the 9th century called al-Jahiz. In a book describing the characteristics of animals, he remarked: Animals engage in a struggle for existence, and for resources, to avoid being eaten, and to breed. He added, Environmental factors influence organisms to develop new characteristics to ensure survival, thus transforming them into new species. Animals that survive to breed can pass on their successful characteristics to their offspring. Or there's Muhammad al-Nakhshabi, a scholar from 10th century central Asia. He wrote: While man has sprung from sentient creatures (animals), these have sprung from vegetal beings (plants) and these in turn from combined substances; these from elementary qualities, and these (in turn) from celestial bodies. In their excellent Darwin's Sacred Cause: Race, Slavery and the Quest for Human Origins, Adrian Desmond and James Moore describe how Darwin and his family were influenced by the anti-slavery movement, and they explore the extent to which these ideas, in turn, influenced his own thinking - especially on the idea of the connectedness of humanity. A parallel line of argument can also be found from a Spanish philosopher from the 12th century. His name is Muhammad ibn Arabi and he developed an idea that his translators called the unity of existence. He believed that all living matter is connected. And many commentators now think that this was his way of showing that within humanity, there can be no outsiders or others. These ideas were later taken up in the writings of Indian-born philosopher-poet Muhammad Iqbal in the early 20th century. We also know that Iqbal had been reading Darwin and wanted to find a way of synthesizing the latest ideas from biological science with earlier Islamic-era philosophy. Iqbal today is revered throughout South Asia and also happens to be Pakistan's national poet. Why is it important to emphasize links between Darwin, and thinking on evolution in other cultures? One reason is that in many developing countries today, Darwin - and by extension evolution - are seen as being in the service of imperialism. This is partly because of the period in which Darwin lived and worked, but also because of a perception that Darwin's ideas were used by colonialists to provide scientific justification for empire. Another reason comes from the rise of creationism. I've just finished work on a new documentary series for BBC radio 4 on science and Islam in the modern world. One thing I didn't expect to find was the extent to which creationism poses a risk to what is otherwise more encouraging news: that after decades of neglect, interest and investment in science and learning in Islamic countries is on an upward trajectory. Many countries are building more universities and opening doors for young people to embark on PhDs. Progress, however, will be slower if more start believing that scientific knowledge can be found in the pages of sacred texts; or if they devote time and energy getting sucked into anti-evolution campaigns. Instead, if today's young scientists could just take a peek into the history of science in Islamic cultures, they would see a respectable tradition of thinking, debate and argument on the origins of life and the evolution of species. The irony in all this is that creationism did not exist as a significant movement during the heyday of Islamic civilization. Back when Baghdad was a centre for advanced learning, scientists did not spend hours examining passages of revelation to see if they compare with observed knowledge of the natural world. Instead, they went out and tried to discover things for themselves. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] The atheist buses
http://www.tehrantimes.com/index_View.asp?code=190270 Documents www.tehrantimes.com The atheist buses By Gwynne Dyer If the objective was to undermine people's belief in God, then turning the atheist buses loose in Britain was largely a waste of time, because most British people don't believe in God anyway. The atheist buses are all over London and some other big British cities by now, with a large ad running down the sides saying: There is probably no God. Now stop worrying and enjoy your life. But you have to ask: if the sponsors of the ad, the British Humanist Society, felt strongly enough about it to spend £35,000 ($50,000) to put the signs on all those buses, why did they only say PROBABLY no God? It's not their fault. Tim Bleakley, managing director for sales and marketing at CBS Outdoor in London, which handles advertising for the bus system, explained that advertisements saying flatly that there is no God would have been misleading for religious people. So as not to fall foul of the code, you have to acknowledge that there is a gray area. When the complaints rolled in anyway, alleging that the ad was offensive to Christians and that the no God claim could not be substantiated, the Advertising Standards Authority ruled that the ads were an expression of the advertiser's opinion and that the claims in it were not capable of objective substantiation. For a non-theological organization, the ASA is pretty sharp. Never mind all that. The real question is: what did the British Humanist Society think it would achieve with its ad campaign? It's not as though non-believers in Britain were an oppressed minority. In fact, they're not a minority at all. They are the majority, although you have to read the statistics carefully to realize that. According to the 2001 census, only 7 million people in Britain said they had no religion, while 37 million said they were Christian. 1.5 million were Muslim, half a million were Hindu, 390,000 were Jedi Knights (there was a conspiracy among younger Britons to mock the process by claiming allegiance to the religion of Star Wars), 329,000 were Sikhs, and 260,000 were Jewish. Those numbers suggest that Britain is an overwhelmingly Christian country, with under 20 percent of the population non-believers. Yet three-quarters of the people in Britain do not go to church even once a year. On an average Sunday only 6 percent of the population is in church, and that figure has been dropping at 2 percent per decade since the 1970s. Something doesn't add up here. When the International Social Survey Program conducted a more in-depth study of religious belief almost 20 years ago (1991 and 1993), it asked people if they agreed or disagreed with the statement I know God exists and I have no doubts about it. In Britain, only 23.8 percent of people said they agreed. That's a normal number for Europe. In that ISSP poll, most European countries only registered between 20 and 30 percent for confident belief in God, although Italy struggled up to 51 percent, Ireland reached 58 percent, and Poland got the prize with 66 percent believers. What is happening is that people in Britain and many other countries are answering the census question about religion in terms of their cultural heritage (which is, in most cases, Christian), not of their actual beliefs. It all depends on how you phrase the question, but the official figures are misleading. Actual levels of religious belief in Europe are very low. Moreover, the collapse in belief is continuing, with the youngest least likely to identify with a religion. A MORI poll commissioned by the British Library in 2007 found that nearly half of teenagers in Britain were atheists. This fits in better with what you actually observe from day to day in most European countries. People are no less moral than they ever were, but religion is simply absent in daily life in Europe, at least compared to the United States, where it seems omnipresent. Yet here's a strange thing: the very first place those bus ads came out was the United States. The idea started in Britain, but the American Humanists moved faster. Their ads appeared on buses in Washington, DC in November, saying Why believe in a god? Just be good for goodness' sake -- and there was little public outcry. Maybe the United States is not that different after all. The United States, we are constantly told, has a level of religious belief almost as high as Iran's, and every Gallup poll since 1944 has reported that at least 94 percent of Americans believe in God or a universal spirit. But look at that question. If you had any lingering guilt at all about having abandoned your ancestral religion, you'd say yes to that, wouldn't you? When the ISSP asked its much more rigorous question, only 66 percent of Americans agreed with the statement I know God exists and I have no doubts about it. That was
[wanita-muslimah] Malaysia Larang Kata Allah dalam Publikasi Kristen
Refleksi : Apakah larangan sejenis akan juga diberlakukan di NKRI? http://www.republika.co.id/berita/34844/Malaysia_Larang_Kata_Allah_dalam_Publikasi_Kristen Malaysia Larang Kata Allah dalam Publikasi Kristen By Republika Newsroom Senin, 02 Maret 2009 pukul 14:09:00 CHINAPOST.COM.TW THE HERALD: Membawa isu lebih lanjut ke Pengadilan pada Juni nanti untuk menggugat pelarangan. KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia mencabut kembali keputusan mengijinkan publikasi yang dilakukan umat Kristiani unuk menggunakan beberapa kata Muslim, terutama Allah Saya kira ada kesalahan dalam pengajuan undang-undang resmi itu, ujar Menteri Dalam Negeri Syed Hamid Albar, seperti yang dikutip oleh Strait Times, 1 Maret. Ketika kami membuat kesalahan. Saya harus akui ada kebutuhan untuk mengevaluasi ulang secara menyeluruh, ujarnya. Sebuah peraturan pemerintah telah membolehkan publikasi Kristiani menggunakan kata-kata dalam Islam seperti, Allah, Kaabah, Baitullah dan Salat, selama kata-kata tersebut Untuk Kristen saja dan dicetak di sampul depan. Namun pada 16 Februari lalu peraturan tersebut memicu protes dari para ulama Muslim, yang mengingatkan keputusan tersebut memungkinkan menyerang area sensitif umat Muslim. Menteri Dalam Negeri mengatakan pelarangan penggunaan kata-kata tersebut akan tetap diberlakukan hingga sidang Mahkamah Konsitutusi Malaysia menetapkan hal tersebut. Ada judicial review terhadap putusan tersebut dan kami menyerahkan kapada sidang untuk menentukan, imbuhnya. Sementara pemerintah dan media mingguan berbasis Katholik, The Herald merasa janggal melihat situasi tersebut mengingat Allah telah digunakan lebih dari setahun oleh penganut Kristiani di rubrik Bahasa-Melayu mereka. Sementara pihak berwenang beragumen kata tersebut seharusnya eksklusif hanya untuk Muslim, dan mengingatkan kemungkinan pencabutan ijin terbit media tersebut jika mereka menyangkal pelarangan. Surat kabar itu sendiri membawa isu lebih lanjut ke Pengadilan pada Juni nanti untuk menggugat pelarangan. Mingguan Katholik mengaku terkejut dengan keputusan pemerintah. Sangat disayangkan, kebebasan nyata yang kami nikmati sekarang diambil lagi, tulis redaktur The Herald, Lawrence Andrew. Saya tidak tahu apa status terkini, sebagaimana kami tidak mendapat pemberitahuan resmi terhadap keputusan baru tersebut,' Keterjutan yang sama juga dirasakan Federasi Kristen Malaysia Rev, . Melalui wakil pimpinan, Eu Hong Seng, mengatakan, Pembolehan bersyarat paling tidak mengindikasikan ada kemajuan dalam isu tersebut, ujar Eu. Menanggapi situasi tersebut Andrew mengatakan mingguan Katholik akan meneruskan upaya di pangadilan menentang pelarangan pemerintah untuk mencetak kata Allah Ia juga menambahkan kaum Kristen Malaysia pun telah menggunakan kata Allah selama berabad-abad dalam Injil terjemahan dan di dalam doa bersama umumnya, Ras, bahasa, dan agama, memang menjadi isu yang gampang disenggol di negara multietnis Malaysia, dimana Muslim Melayu memiliki prosentasi 60 % dari 26 juta penduduk. Penganut Kristen sendiri berjumlah sekitar 9,1 persen, sudah termasuk populasi Katholik sebesar 800 ribu orang. Sementara prosentasi Budha dan Hindu berkisar 19,2 persen dan 6,3 persen dari populasi total. Padahal negara ini juga kerap dijuluki melting pot (wadah percampuran) Asia atas keragaman budayanya, dan Malayia juga menjadi salah satu model ko-eksisten harmoni dalam ras dan agama./afp/reuters/strait times/itz [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Mantan Dirjen PLS Rugikan Negara Rp 3,48 M
http://www.pos-kupang.com/index.php?speak=icontent=file_detailjenis=50idnya=21163detailnya=1 Date : 03 Mar 2009 08:20:09 Mantan Dirjen PLS Rugikan Negara Rp 3,48 M Jakarta (ANTARA News) - Ace Suryadi, mantan Dirjen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Depdiknas, didakwa telah merugikan keuangan negara sebesar Rp3,48 miliar terkait pengadaan komputer (ICT) untuk Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) 2006. Dakwaan tersebut dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yuni Deni Wikarsih, dalam sidang perdana perkara tersebut di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin, yang dipimpin ketua majelis hakim Dasniel. Perbuatan terdakwa bersama-sama dengan Faisal Madani, telah mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp3,48 miliar, kata JPU. Dalam dakwaannya, besaran kerugian negara itu merupakan selisih harga pengadaan dengan harga resmi sebesar Rp12,199 juta yang dikalikan dengan 286 SKB. Data itu, berdasarkan Laporan Hasil Audit Investigatif Badan Pengawasan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi DKI Jakarta tanggal 18 Desember 2008. Dari perbandingan antara harga pengadaan komputer untuk 286 SKB dari dana pengadaan server HP Proliant Rp14,371 juta sedangkan harga resmi dari PT Adaya Distribusi Rp7,66 juta. Kemudian jenis PC Desktop Clinet sesuai harga pengadaan oleh SKB sebesar Rp9,725 juta sedangkan harga resmi dari PT Adaya Distribusi Rp4,230 juta. Selisih pengadaan komputer itu Rp12,199 juta yang dikalikan dengan 286 SKB, kata JPU. JPU menyatakan pelaksanaan pengadaan komputer bersama-sama Faisal Madani, merupakan perbuatan melawan hukum yang tidak sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Penandatanganan surat perintah kerja (SPK) yang dilakukan pada 20 November 2006 dan 28 Desember 2006 tersebut, merupakan perbuatan melawan hukum, katanya. Pengadaan komputer tersebut terkait Pengadaan Peralatan Information and Communication Technology (ICT) dalam rangka pengembangan jaringan komputer SKB tahun 2006. JPU mengancam perbuatan terdakwa diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Selain itu, Ace Suryadi juga dikenai dakwaan soal Program Penguatan Kelembagaan Bidang Pendidikan Kecakapan Hidup (lifeskills) tahun 2006. Perbuatan terdakwa bersama-sama Faisal Madani telah mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp1,1 miliar. Perbuatan terdakwa diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Sementara itu, kuasa hukum Ace Suryadi, Saut Edward Rajagukguk, mengatakan, dakwaan jaksa penuntut umum tersebut tidak berdasar. Kegiatan ICDL (International Computer Driving Lisence, tidak ditemukan kerugian negara, katanya. Dakwaan ini sangat janggal sekali karena tidak jelas ketentuan mana yang dilanggar Dirjen PLS pada pemberian block grant tersebut, katanya. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] SBY: Future of Sharia banking in Indonesia
http://www.thejakartapost.com/news/2009/03/02/sby-future-sharia-banking-indonesia.html SBY: Future of Sharia banking in Indonesia The Jakarta Post , Jakarta | Mon, 03/02/2009 2:48 PM | Business The Sharia banking system can offer Indonesia hope in the midst of the current global economic slowdown because Islamic banking has not been affected, the President said at the opening of the World Islamic Economic Forum (WIEF) in Jakarta on Monday. Islamic banking should take a front seat because it has not been affected by the crisis, President Susilo Bambang Yudhoyono said. Yudhoyono added that recently many countries in the West had warmed to Sharia branking because it does not incorporate dubious assets in investments and is risk-free. In the West, Sharia banks have a mission because countries are increasingly welcoming them, Yudhoyono said, as quoted by kompas.com. The domestic Sharia banking industry has shown promising growth results, which have been increasing from year to year, he said. We hope in future Indonesia will serve as a Sharia economic hub. We invite investors to develop this sector. According to data at Bank Indonesia, the amount of financing provided by the country's Islamic banking institutions had grown from a mere Rp 5.53 trillion in 2003 to Rp 27.94 trillion in 2007 and Rp 38.19 trillion in 2008. The 2008 figure constituted about 3 percent of the total amount of national bank financing. The amount of assets managed by the country's sharia banks also rose from 1.4 percent of the country's national bank assets in 2005, to 1.6 percent in 2006, 1.8 percent in 2007 and 1.8 percent, or about Rp 50 trillion in 2008. The central bank said there were currently 1,470 sharia bank offices across the country, and that they had disbursed Rp 326 billion in loans for micro- and small-scale firms as of the end of 2008. (amr) . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] 62,7 Persen Remaja SMP Tak Perawan - kerusakan otak
Refleksi: Kapan ada surevey anak SMP pergi sekolah tanpa makan pagi? Kalau mengenai wanita tidak perawan lantas mau dibikin perwan lagi bisa saja, kememajuan ilmu kedokteran telah menungkinkan hal tsb diciptakan!--- ko_jano :Bung, masalah utamanya bukan bagaimana bisa atau tidak menciptakan keperawanan dengan teknologi, tapi masalah utamanya adalah kerusakan otak yang disebabkan oleh pornografi tersebut.eling, eling...eling-o0o- --- On Tue, 3/3/09, Sunny am...@tele2.se wrote: From: Sunny am...@tele2.se Subject: [wanita-muslimah] 62,7 Persen Remaja SMP Tak Perawan To: undisclosed-recipi...@yahoo.com Date: Tuesday, 3 March, 2009, 3:57 AM Refleksi: Kapan ada surevey anak SMP pergi sekolah tanpa makan pagi? Kalau mengenai wanita tidak perawan lantas mau dibikin perwan lagi bisa saja, kememajuan ilmu kedokteran telah menungkinkan hal tsb diciptakan! http://www.sinarhar apan.co.id/ berita/0903/ 02/sh05.html 62,7 Persen Remaja SMP Tak Perawan Oleh Web Warouw Jakarta-Otak merupakan organ yang mengolah informasi, apa saja yang bisa dilihat dan didengar dari lingkungan. Pornografi yang diterima oleh otak pada anak akan merusak otak sehingga menyebabkan gangguan inteligensia. Kerusakan otak tersebut dapat dibuktikan dengan kerusakan fisik dan radiologis, serta dapat dalam bentuk manifestasi gangguan perilaku. Jika gangguan ini meluas dalam masyarakat, akan memperburuk kesehatan fisik, mental, sosial, dan menghancurkan sendi tatanan masyarakat disertai penurunan kemampuan intelegensia secara umum, kata Kepala Pusat Intelegensia Departemen Kesehatan Dr Jopisal Janes di Jakarta, Senin (2/3). Menurutnya, pornografi mengubah pola perilaku seseorang, apalagi jika disertai dengan kerusakan sel-sel otak akibat narkoba. Informasi pornografi direkam dan diatur oleh otak. Sel-sel otak menyimpannya di dalam neurotransmiter dan keluar sebagai intuisi pada perilaku, jelasnya. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Peningkatan Pemeliharaan Kemampuan Intelegensia Kesehatan Dr Adremaeza menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada data dan penelitian tentang seberapa banyak anak yang sudah terpapar dan terpengaruh oleh pornografi. Yang pasti, seksualitas pada anak akan memengaruhi kepolosan otak dan memacu zat-zat tertentu yang akan merangsang intuisi anak pada perilaku. Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan Dr Ratna Rosita juga menegaskan bahwa kondisi pendidikan seks pada anak akan ikut memengaruhi anak dalam membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Menurutnya, pendidikan seks di tingkat SMP dan SMA saat ini sudah cukup terbuka, namun perlu ditingkatkan lagi, karena industri pornografi lebih canggih daripada pendidikan yang didapat di sekolah.Yayasan Kita dan Buah Hati menemukan data pada 1.625 siswa kelas 4-6 SD di Jabodetabek, sepanjang tahun 2008, bahwa 66 persen dari jumlah tersebut menyaksikan pornografi lewat media, yaitu 24 persen komik, 18 persen melalui games, 16 persen situs porno, 14 persen film, 10 persen VCD dan DVD, 8 persen lewat handphone, serta 4,6 persen lewat majalah dan koran. Dari jumlah itu, 27 persen melihat karena iseng, 10 persen terbawa oleh teman, 4 persen takut dibilang kuper (kurang pergaulan). Ternyata anak-anak ini melihat pornografi sebanyak 36 persen di rumah dan kamar pribadi, 12 persen di rumah teman, 18 persen di warnet, 3 persen di rental. Ketika ditanya apa perasaan mereka saat melihat materi porno, sebanyak 43 persen mengaku merasa jijik dan 27 persen mengatakan biasa-biasa saja. Reaksi anak-anak sebanyak 7 persen mau muntah, 5 persen takut, dan 4 persen terangsang. Survei Komnas Perlindungan Anak terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar di Indonesia tahun 2007 menunjukkan, 97 persen pernah menonton film porno, 93,7 persen pernah berciuman, petting dan oral seks, 62,7 persen remaja SMP tidak perawan, dan 21,2 persen remaja SMU pernah aborsi. Sementara itu, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa setiap tahunnya, 15 juta remaja mengalami kehamilan dan 60 persen berusaha mengakhirinya. Hal ini wajar karena mereka sudah terpapar pornografi sejak balita, ungkap Elly Risman, Ketua Yayasan Kita dan Buah Hati. n [Non-text portions of this message have been removed] New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: MILIS APA INI? - Etika Jurnalisme Warga
Eyang :Milis wanita muslimah ini membicarakan hal-hal yang menyangkut isu- isu masalah perempuan pada umumnya dan wanita muslimah pada khususnya, fiqh perempuan, pergerakan perempuan, kesehatan reproduksi, isu gender dan hal-hal lain yang menyangkut perempuan termasuk kebijaksanaan pemerintah seperti hukum, peraturan ataupun perundang-undangan yang menyangkut masalah perempuan. Apakah ada yang terlewatkan? --- ko_jano:Ada...Etika Jurnalisme Warga.Silahkan juga membaca Kode Etik Jurnalistik.Wassalam-o0o- --- On Mon, 2/3/09, eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com wrote: From: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: MILIS APA INI? To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Monday, 2 March, 2009, 2:29 PM Milis wanita muslimah ini membicarakan hal-hal yang menyangkut isu- isu masalah perempuan pada umumnya dan wanita muslimah pada khususnya, fiqh perempuan, pergerakan perempuan, kesehatan reproduksi, isu gender dan hal-hal lain yang menyangkut perempuan termasuk kebijaksanaan pemerintah seperti hukum, peraturan ataupun perundang-undangan yang menyangkut masalah perempuan. Apakah ada yang terlewatkan? --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, ritajkt rita...@... wrote: Bu Ayesha Rizki dan Pak Agung Wibowo mau diskusi soal apakah? Ibadah? Mualamah? atau soal kesehatan reproduksi? Semua ada kok dan udah bolak balik didiskusikan disini, ketik aja tema yang Anda inginkan di websearch milis ini, arsip WM yang sudah mencapai seratus ribu lebih posting itu akan menghujani Anda dengan diskusi di milis ini yang sudah berjalan hampir sepuluh tahun lamanya. Kalau mau diskusi soal tersebut dengan tema yang baru, ya silakan, diposting aja disini, insyaAllah, pasti akan ditanggapi member lainnya. Banyak yang bisa Anda diskusikan dsini, fenomena kawinsiri yang sekarang sedang banyak dibicarakan itu misalnya, silakan aja diposting. Begitu juga sebaliknya, kalau Anda merasa tidak setuju dnegan posting yang Anda terima, ANDA PUNYA HAK lho untuk posting dan menyanggahnya. Jangan hanya ngomel aja dong, INI MILIS KITA BERSAMA, so silakan Anda balas saja posting yang menurut Anda tidak benar itu, dan berdiskusilah dengan lancar. BTW, Anda ini kenapa sih kok sepertinya kagok melihat warna warni pendapat orang? Milis ini milis yang merdeka, disini milis yang menghargai pendapat semua membernya, sengawur apapun argumennya. Kenapa? Ya karena itulah dasar KEISLAMAN yang coba diperjuangkan disini, semua manusia diperlakukan dengan adil. Disini, asalkan Anda tidak melakukan kriminalitas dunia maya (mengancam, mengharras, bahkan mengebom milis- ini pernah terjadi disini, dsb), maka pendapat Anda dihargai, dipersilakan tampil. Semoga bisa dipahami salam, rita, bukan moderator --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, ayesharyzka_ echa@ wrote: Saya setuju sm mas Agung.. Tadinya sy kira join di milis ini akan menambah pengetahuan saya di bidang agama yg kita cintai.. Namun.. Bukan pengetahuan yg sy dapatkan.. Malah adu argumen yg gak jelas yg merasa diri masing2 paling islami ... Sangat disayangkan. .. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! -Original Message- From: Agung Wibowo bowo_mknows@ Date: Sat, 28 Feb 2009 20:29:25 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Subject: Fw: [wanita-muslimah] MILIS APA INI? Metropolitan, 01 Maret 2009 Dukungan sy buat Izza.. saya juga heran kok isinya seperti 'debat kusir', sy juga nyesel bergabung ke milis ini, terlalu banyak yang 'pintar' tapi cuma sebatas area ini... Sy rasa perlu dibuktikan dengan kehebatan yang lain dehhh... jangan asal kirim2 sanggahan, men-jelekan kelompok tertentu, apa yang disampaikan bobotnya kurang... malah cenderung seperti menjelekan agama yang kita Cintai ini. (jangan-jangan. ...???) Wassalam. - Forwarded Message From: Izzatun Nisa Haq izza_haq@ To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Saturday, February 28, 2009 7:41:51 PM Subject: [wanita-muslimah] MILIS APA INI? dear moderartor dan member milis wanita muslimah (jika memang disini ada moderator) akhirnya saya nggak tahan setelah mengamati beberapa lama lalu lintas email di milis ini pada awalnya sesuai dengan namanya, maka tujuan saya mengikuti milis ini adalah untuk belajar menjadi wanita muslimah, yang mana pada netiketnya disebutkan bahwa permasalahan yang dibahas disini adalah seputar diskusi ke-islaman namun, kecewa sekali saya mendapati isi2 email yang bertebaran sungguh berbeda dengan milis2 lain yang saya ikuti boro2 membahas masalah keislaman, diskusi atau debat seputar fiqih dan semacamnya disini kebanyakan para anggota hanya posting artikel2 yang
[wanita-muslimah] Kiat Mendidik Anak Menjadi Insan Mulia
Kiat Mendidik Anak Menjadi Insan Mulia By: agussyafii Satu malam datang seorang Ibu bersama suami tercintanya. Ibu ini bertanya pada saya bagaimana mendidik anak menjadi insan mulia. Saya katakan padanya, anak akan menjadi insan mulia jika anak diperlakukan dengan penuh kemuliaan. Pendidikan yang memuliaan anak berarti meningkatkan kualitas spiritual pada diri anak. Maka perlu pendidikan spiritual bagi anak agar kelak mereka menjadi insan mulia. Tidak ada yang mengingkari bahwa kualitas manusia itu diukur dari kualitas jiwanya, moralnya atau akhlaknya, meski masih pula terdapat kelompok manusia yang lebih menghargai dimensi jasmaninya. Kesehatan jasmani manusia tumbuh bersama gizi yang dikonsumsi sebagaimana kesehatan jiwa juga tumbuh bersama konsumsi rohaniah. Dalam perjalanan hidupnya manusia selalu berjumpa dengan konflik yang berkesinambungan; konflik antara dorongan instink, syahwat dan hawa nafsu dengan nilai-nilai akumulatif akidah, konflik antara kejujuran dengan kebohongan, antara kebaikan dengan kejahatan, antara egoisme dengan mementingkan orang lain (itsar). Akal dapat berfikir, membantu manusia memecahkan masalah (problem solving), dan untuk meningkatkan kualitas akal (intelektualnya) dapat diupayakan melalui pendidikan yang bersifat kognitip. Hati atau kalbu (qalb), meski karakternya tidak konsisten, tetapi ia dapat membantu manusia memahami peristiwa yang rumit. Lebih dari itu manusia masih memiliki hati nurani yang konsisten menyuarakan kebenaran dan kejujuran. Meski demikian, tetap saja ada (bahkan kebanyakan) manusia yang bodoh, tidak berperasaan dan nuraninya mati. Dulu orang mengedepankan kecerdasan intelektual sebagai kunci kesuksesan. Belakangan orang menganggap peran kecerdasan intelektual (IQ) itu hanya 20 %, selebihnya oleh kecerdasan emosional (EQ). Terakhir orang lebih menengok kecerdasan Spiritual (SQ) sebagai penentu yang dominan. Ketika bangsa Indonesia terpuruk pada krisis yang memalukan seperti sekarang ini, orang menyalahkan sistem pendidikan nasional sebagai penyebab, yakni pendidikan yang terlalu mengedepankan aspek kognitif, mengabaikan aspek afektif. Jika krisis ekonomi dapat diperbaiki dalam waktu singkat, tidak demikian dengan krisis moral, apalagi jika krisis itu sudah mencapai keruntuhan moral bangsa. Mendidik moral manusia membutuhkan waktu yang panjang, konsistensi, konprehensif dan berkesinambungan. Masyarakat Indonesia dewasa ini sudah sangat mendesak kebutuhannya pada pendidikan spiritual. Pendidikan adalah satu proses yang bertujuan membentuk pola perilaku; misalnya pendidikan kemiliteran, pendidikan kewiraswastaan, pendidikan agama. Proses itu biasanya membutuhkan peran seorang pendidik, tetapi manusia juga bisa mendidik diri sendiri setelah berjumpa dengan pengalaman yang mendidik. Oleh karena itu pendidikan spiritual lebih menekankan pada pemberian kesempatan agar anak mengalami sendiri suatu pengalaman spiritual. Jika bercermin kepada perilaku Nabi Muhammad, maka nampaknya lembaga pendidikan spiritual yang dialami oleh Muhammad bertafakkur, mengasah nurani, menajamkan hati, dan mengelola emosi serta mengendalikan nafsu. Dalam perspektif Islam, Pendidikan spiritual adalah proses tranformasi sistem nilai Qur’ani ke dalam potensi kejiwaan pada anak melalui perjuangan dan pelatihan jiwa (mujahadah) agar setiap kali merespon stimulus dalam kehidupan, jiwanya tunduk kepada nilai-nilai tersebut dengan tenang, senang dan yakin. Wujud mujahadah itu adalah zikir, puasa sunnat, sholat dhuha. Maka anak yang telah memiliki kecerdasan spiritual disebut sebagai ‘arif atau min al ‘arifin, secara sosiologis sering disebut sebagai yang arif bijaksana. Ma‘rifat tidak menetap, melainkan sesaat-sesaat (sa‘atan sa‘atan), seperti disebut dalam hadis riwayat Hanzalah, tetapi pengaruhnya menghunjam dalam kejiwaan pada anak, mempengaruhi persepsi dan mewarnai perilaku. Kelak anak menjadi insan mulia. Insya Alloh. Wassalam, agussyafii --- Tulisan ini dibuat dalam rangka program kegiatan Amalia Cinta Rasul (ACR), Hari Sabtu, tanggal 20 Maret 2009 di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG. silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di 087 8777 12 431 atau http://agussyafii.blogspot.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Numpang info: Umroh bersama Raffi ahmad - khusus pelanggan INDOSAT
Untuk yang berminat ... Bisa mengikuti seleksi Umroh yang nantinya akan berangkat periode liburan sekolah akhir Juni-awal Juli 2009 bersama Raffi ahmad dan Indosat. Khusus pelanggan Indosat, tekan *123# lalu pilih nomer 7 untuk Top Kuis, lalu pilih nomer 1 untuk Umroh bersama Raffi ahmad. Peserta bisa juga mengirim opini seputar program ini dan harapannya apabila menang. 2 pemenang dari 2 opini terbaik akan berangkat Umroh. Caranya sms: UMROH OPINI (isi opini) lalu kirim ke 9008. Total pemenang 6 orang. Apabila pemenang adalah pelajar yang masih dibawah 17 tahun, dapat didampingi oleh 1 orang dari orangtua/wali. Info program bisa dilihat juga di www.funmobinet.com. Info di website Indosat menyusul. Terima kasih.
[wanita-muslimah] Pengertian Ukhuwah
Pengertian Ukhuwah By: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA Sungguh bahwa Allah telah menempatkan manusia secara keseluruhan sebagai Bani Adam dalam kedudukan yang mulia, walaqad karramna bani Adam (Q/17:70). Manusia diciptakan Allah SWT dengan identitas yang berbeda-beda agar mereka saling mengenal dan saling memberi manfaat antara yang satu dengan yang lain (Q/49:13). Tiap-tiap ummat diberi aturan dan jalan (yang berbeda), padahal seandainya Allah mau, seluruh manusia bisa disatukan dalam kesatuan ummat. Allah SWT menciptakan perbedaan itu untuk memberi peluang berkompetisi secara sehat dalam menggapai kebajikan, fastabiqul khairat (Q/5;48). Oleh karena itu sebagaimana dikatakan oleh Rasul, agar seluruh manusia itu menjadi saudara antara yang satu dengan yang lain, wakunu ‘ibadallahi ikhwana. (Hadis Bukhari) Dalam bahasa Arab, ada kalimat ukhuwwah (persaudaraan), ikhwah (saudara seketurunan) dan ikhwan (saudara tidak seketurunan). Dalam al Qur’an kata akhu (saudara) digunakan untuk menyebut saudara kandung atau seketurunan (Q/4:23), saudara sebangsa (Q/7:65), saudara semasyarakat walau berselisih faham (Q/38;23) dan saudara seiman (Q/49;10). Al Qur’an bukan hanya menyebut persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah insaniyyah), tetapi bahkan menyebut binatang dan burung sebagai ummat seperti ummat manusia (Q/6;38) sebagai saudara semakhluk (ukhuwwah makhluqiyyah). Istilah ukhuwwah Islamiyyah bukan bermakna persaudaraan antara orang-orang Islam, tetapi persaudaraan yang didasarkan pada ajaran Islam atau persaudaraan yang bersifat Islami. Oleh karena cakupan ukhuwwah Islamiyyah bukan hanya menyangkut sesama orang Islam tetapi juga menyangkut persaudaraan dengan non muslim, bahkan dengan makhluk yang lain. Seorang pemilik kuda misalnya, tidak boleh membebani kudanya dengan beban yang melampaui batas kewajaran. Ajaran ini termasuk dalam ajaran ukhuwwah Islamiyyah bagaimana seorang muslim bergaul dengan hewan kuda yang dimilikinya. Dari ayat-ayat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Al Qur’an (dan Hadis) sekurang-kurangnya memperkenalkan empat macam ukhuwwah; yaitu; 1. Ukhuwwah ‘ubudiyyah; persaudaraan karena sama-sama makhluk yang tunduk kepada Allah. 2. Ukhuwwah insaniyyah atau basyariyyah, persau¬daraan karena sama-sama sebagai manusia secara keseluruhan. 3. Ukhuwwah wathaniyyah wa an nasab. Persaudaraan karena keterikatan keturunan dan kebangsaan. 4. Ukhuwwah diniyyah, persaudaraan karena seagama. Bagaimana ukhuwwah berlangsung, tak lepas dari faktor penunjang. Faktor penunjang yang signifi¬kan membentuk persaudaraan adalah persamaan. Semakin banyak persamaannya, baik persamaan rasa maupun persamaan cita-cita maka semakin kokoh ukhuwwahnya. Ukhuwwah biasanya melahirkan aksi solidaritas. Contohnya, di antara kelompok masyarakat yang sedang berselisih, segera terjalin persaudaraan ketika semuanya menjadi korban banjir, karena banjir menyatukan perasaan, yakni sama-sama merasa menderita.Kesamaan perasaan itu kemudian memunculkan kesadaran untuk saling membantu. Petunjuk Al Qur’an Tentang Ukhuwwah 1. Tetaplah berkompetisi secara sehat dalam mela¬kukan kebajikan, meski mereka berbeda-beda agama, ideologi, status; fastabiqul khairat (Q/5;48). Jangan berfikir menjadikan manusia dalam keseragaman, memaksa orang lain untuk ber¬pendirian seperti kita misalnya, karena Tuhan menciptakan perbedaan itu sebagai rahmat, untuk menguji mereka siapa diantara mereka yang mmberikan kontribusi terbesar dalam kebajikan. 2. Memelihara amanah ( tanggung jawab) sebagai khalifah Allah di bumi, di mana manusia dibebani keharusan menegakkan kebenaran dan keadilan (Q/38;26), serta memelihara keseimbangan lingkungan alam (Q/30:41). 3. Kuat pendirian tetapi menghargai pendirian orang lain. Lakum dinukum waliya din (Q/112;4), tidak perlu bertengkar dengan asumsi bahwa kebenaran akan terbuka nanti di hadapan Tuhan (Q/42:15). 4. Meski berbeda ideologi dan pandangan, tetapi harus berusaha mencari titik temu, kalimatin sawa, tidak bermusuhan, seraya mengakui eksistensi masing-masing (Q;3;64). 5. Tidak mengapa bekerjasama dengan pihak yang berbeda pendirian, dalam hal kemaslahatan umum, atas dasar saling menghargai eksistensi, berkeadilan dan tidak saling menimbulkan kerugian (Q/60;8). Dalam hal kebutuhan pokok, (mengatasi kelaparan, bencana alam, wabah penyakit dsb) solidaritas sosial dilaksanakan tanpa memandang agama, etnik atau identitas lainya (Q/2:272). 6. Tidak memandang rendah (mengolok-olok) kelompok lain, tidak pula meledek atau membenci mereka (Q/49:11). 7. Jika ada perselisihan diantara kaum beriman, maka islahnya haruslah merujuk kepada petunjuk Al Qur’an dan Sunnah Nabi (Q/4;59). Al Qur’an menyebut bahwa sanya pada hakekat¬nya orang mu’min itu bersaudara (seperti saudara sekandung), innamal mu’minuna ikhwah (Q/49;10). Hadis Nabi bahkan memisalkan hubungan antara mukmin itu bagaikan hubungan anggauta badan dalam satu tubuh dimana jika ada satu anggauta badan
[wanita-muslimah] Baju Seragam Buat Bejo
Baju Seragam Buat Bejo By: agussyafii Malam itu anak-anak pengajian Amalia sedang mengaji. Bejo datang ke rumah. Bejo mengabarkan bahwa dirinya sekarang telah bekerja disalah satu Bank Nasional di Jakarta. Saya turut berbahagia mendengar kabar gembira itu. Bejo adalah salah satu santri di pengajian. Sejak tamat SMA Bejo langsung bekerja dan kuliah pada malam hari. Ditengah kesibukannya pada saat hari-hari libur Bejo suka datang ke pengajian bahkan suka membantu mengajar anak-anak. Sekian tahun yang lalu Bejo adalah seorang anak kecil kelas 5 SD yang menangis dijalan. Sejak ayahnya meninggal Bejo tidak lagi mau sekolah, katanya malu dengan teman-temannya karena baju seragamnya sudah jelek, sampai pada satu malam saya membawakan baju seragam sekolah buatnya. Matanya berbinar-binar dan Bejo berjanji untuk sekolah lagi. Pada malam itulah Bejo berjanji untuk tidak menangis lagi. Bahkan baju seragam SD itu hingga kini masih tersimpan dengan baik. Emaknya Bejo pernah mengatakan pada saya bahwa baju seragam itu sengaja disimpan sebagai kenangan indah. “Kak Agus, baju seragam itulah yang menyelamatkan saya dari ejekan teman-teman. Dan karena baju seragam itulah teman-teman mau maen bersama saya lagi.” Kata Bejo malam itu. Nampak mata Bejo memerah. Berkali-kali mengucapkan terima kasih. Peristiwa kecil hanya baju seragam yang dialami oleh Bejo bisa mempengaruhi konsep dirinya tentang masa depan yang kelak menjadikan mereka sebagai orang-orang yang besar. Orang-orang yang besar adalah orang-orang yang selalu membawa kebaikan bagi orang banyak. Sebagaimana sabda Baginda Nabi Muhamad, Khairunnas anfa’uhum linnas (Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain). Wassalam, agussyafii --- Tulisan ini dibuat dalam rangka program kegiatan Amalia Cinta Rasul (ACR), Hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009 di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG. silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di 087 8777 12 431 atau http://agussyafii.blogspot.com [Non-text portions of this message have been removed]