Re: [wanita-muslimah] Re: MILIS APA INI?

2009-03-02 Terurut Topik ayesharyzka_echa
Sebenarnya kalau memang bisa dijalankan dan diskusi mengenai fiqh perempuan 
atau hal2 yang terkait lainnya milis ini sangatlah bermanfaat. Tapi.. Jika saya 
perhatikan, apabila terdapat perbedaan pendapat mengapa pembahasan2 dan dalam 
milis ini hanya ada saling tuding, saling hujat dan bahkan dari beberapa orang 
cenderung memojokan. Apakah begini yah cara berdiskusi di milis ini? Haruskah 
se extreme itu? Tidak dapatkah perbedaan pendapat diselesaikan dengan diskusi 
dan menggunakan tutr bahasa dan kalimat2 yg sopan dan tidak memojakan? Atau 
memang begini aturan main di milis ini?

Salam,
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com

Date: Mon, 02 Mar 2009 07:29:09 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: MILIS APA INI?


Milis wanita muslimah ini membicarakan hal-hal yang menyangkut isu-
isu masalah perempuan pada umumnya dan wanita muslimah pada 
khususnya, fiqh perempuan, pergerakan perempuan, kesehatan 
reproduksi, isu gender dan hal-hal lain yang menyangkut perempuan 
termasuk kebijaksanaan pemerintah seperti hukum, peraturan ataupun 
perundang-undangan yang menyangkut masalah perempuan.

Apakah ada yang terlewatkan? 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt rita...@... 
wrote:

 Bu Ayesha Rizki dan Pak Agung Wibowo mau diskusi soal apakah?
 Ibadah?
 Mualamah?
 atau soal kesehatan reproduksi?
 
 Semua ada kok dan udah bolak balik didiskusikan disini, ketik aja 
 tema yang Anda inginkan di websearch milis ini, arsip WM yang 
sudah 
 mencapai seratus ribu lebih posting itu akan menghujani Anda 
dengan 
 diskusi di milis ini yang sudah berjalan hampir sepuluh tahun 
 lamanya. 
 
 Kalau mau diskusi soal tersebut dengan tema yang baru, ya silakan, 
 diposting aja disini, insyaAllah, pasti akan ditanggapi member 
 lainnya. Banyak yang bisa Anda diskusikan dsini, fenomena 
kawinsiri 
 yang sekarang sedang banyak dibicarakan itu misalnya, silakan aja 
 diposting.
 
 Begitu juga sebaliknya, kalau Anda merasa tidak setuju dnegan 
posting 
 yang Anda terima, ANDA PUNYA HAK lho untuk posting dan 
menyanggahnya. 
 Jangan hanya ngomel aja dong, INI MILIS KITA BERSAMA, so silakan 
Anda 
 balas saja posting yang menurut Anda tidak benar itu, dan 
 berdiskusilah dengan lancar.
 
 BTW, Anda ini kenapa sih kok sepertinya kagok melihat warna warni 
 pendapat orang? 
 
 Milis ini milis yang merdeka, disini milis yang menghargai 
pendapat 
 semua membernya, sengawur apapun argumennya. Kenapa? Ya karena 
itulah 
 dasar KEISLAMAN yang coba diperjuangkan disini, semua manusia 
 diperlakukan dengan adil. Disini, asalkan Anda tidak melakukan 
 kriminalitas dunia maya (mengancam, mengharras, bahkan mengebom 
milis-
  ini pernah terjadi disini, dsb), maka pendapat Anda dihargai, 
 dipersilakan tampil.
 
 Semoga bisa dipahami
 
 salam,
 rita, bukan moderator
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ayesharyzka_echa@ wrote:
 
  Saya setuju sm mas Agung.. Tadinya sy kira join di milis ini 
akan 
 menambah pengetahuan saya di bidang agama yg kita cintai.. 
Namun..  
 Bukan pengetahuan yg sy dapatkan.. Malah adu argumen yg gak jelas 
yg 
 merasa diri masing2 paling islami ... Sangat disayangkan...  
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, 
Nyambung 
 Teruuusss...!
  
  -Original Message-
  From: Agung Wibowo bowo_mknows@
  
  Date: Sat, 28 Feb 2009 20:29:25 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Fw: [wanita-muslimah] MILIS APA INI?
  
  
  Metropolitan,01 Maret 2009
  
  
  Dukungan sy buat Izza.. saya juga heran kok isinya 
seperti 'debat 
 kusir', 
  sy juga nyesel bergabung ke milis ini, terlalu banyak 
yang 'pintar' 
 tapi cuma sebatas area ini...
  
  Sy rasa perlu dibuktikan dengan kehebatan yang lain dehhh... 
jangan 
 asal kirim2 sanggahan, men-jelekan kelompok tertentu,
  apa yang disampaikan bobotnya kurang... malah cenderung seperti 
 menjelekan agama yang kita Cintai ini. (jangan-jangan???)
  
  Wassalam.
  
  
  - Forwarded Message 
  From: Izzatun Nisa Haq izza_haq@
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Saturday, February 28, 2009 7:41:51 PM
  Subject: [wanita-muslimah] MILIS APA INI?
  
  
  dear moderartor dan member milis wanita muslimah
  (jika memang disini ada moderator)
  akhirnya saya nggak tahan setelah mengamati beberapa lama lalu 
 lintas email di milis ini
  pada awalnya sesuai dengan namanya, maka tujuan saya mengikuti 
 milis ini adalah untuk belajar menjadi wanita muslimah, yang mana 
 pada netiketnya disebutkan bahwa permasalahan yang dibahas disini 
 adalah seputar diskusi ke-islaman
  namun, kecewa sekali saya mendapati isi2 email yang bertebaran
  sungguh berbeda dengan milis2 lain yang saya ikuti
  boro2 membahas masalah keislaman, diskusi atau debat seputar 
fiqih 
 dan semacamnya
  disini kebanyakan para anggota hanya posting artikel2 yang gak 
 nyambung 
  atau malahan banyak yang saling 

[wanita-muslimah] Manfaat Shalawat

2009-03-02 Terurut Topik muhamad agus syafii
Manfaat Shalawat

By: agussyafii

Shalat dan shalawat terjemahan harfiahnya sebenarnya sama yaitu doa, tetapi 
shalat dalam arti ritual ibadah (shalat maghrib misalnya) adalah ritual ibadah 
yang terdiri dari gerak, bacaan dan doa. Sedangkan shalawat Nabi adalah doa 
yang secara khusus diperuntukkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan keluarganya. 

Mengapa Nabi Muhammad yang sudah dibebaskan dari dosa (ma`shum) masih harus 
didoakan segala oleh kita, bukankah itu sudah tidak perlu ?  Konsep shalawat 
adalah konsep syafa`at. Dalam teologi Islam dikatakan bahwa Nabi Muhammad 
memiliki  “otoritas” syafa`at, yakni perlindungan kepada ummatnya kelak nanti 
di hari kiamat, ketika tidak ada lagi yang bisa memberikan perlindungan. 

Orang yang berpeluang memperoleh syafa’at Nabi adalah orang yang mencintainya. 
Wujud dari cinta Rasul dibuktikan dengan  membaca salawat itu. Nabi sendiri 
secara konsepsional sudah tidak memerlukan doa dari ummatnya, jadi shalawat itu 
bukan untuk kepentingan Nabi, tetapi kepentingan kita. Jika Nabi diibaratkan 
sebuah gelas, ia sudah penuh dengan air putih bersih, nah orang yang membaca 
shalawat Nabi ibarat menambahkan air ke dalam gelas yang sudah penuh itu dengan 
harapan memperoleh luberannya, yakni luberan syafa`atnya. Jangankan kita 
manusia, menurut al Qur’an, Allah dan malaikatpun membaca salawat kepada Nabi 
sehingga orang beriman juga diperintahkan untuk bersalawat dan salam kepadanya; 
Innalloha wa mala’ikatahu yushalluna `alan nabiy, ya ayyuhalladzina amanu 
shallu `alaihi wa sallimu taslima (Q/33:56).

Pembacaan shalawat Nabi sebagai ekpressi cinta kepada Rasul kemudian melahirkan 
kreatifitas seni. Bukan saja dalam teks-teks doa shalawat dibaca, tetapi juga 
dalam nasyid, dalam syair, dalam lagu.  Dalam teks doa, banyak sekali format 
salawat dibuat, misalnya ada shalawat Nariyah, shalawat tunjina, shalawat anti 
kezaliman. 

Dalam seni ada sebuah karya epik sejarah Nabi , terkenal dengan Barzanji atau 
orang Betawi menyebutnya Rawi. Di dalam kitab Barzanzi, riwayat Nabi dikisahkan 
dalam kalimat yang sangat indah, enak dibaca dan enak di dengar. Demikian juga 
kasidah Barzanji yang berisi shalawat dan pujian kepada Nabi disusun dalam 
karya seni yang sangat tinggi kualitasnya. 

Buku kasidah Barzanji atau Rawi adalah karya seni yang   terbanyak pembacanya 
dan karya seni yang tidak pernah basi hingga hari ini, hingga pada segmen 
masyarakat tertentu, kitab Barzanji bagaikan kitab suci kedua... Barzanji 
dibaca oleh bangsa-bangsa muslim di Asia dan Afrika, ritmenya bisa didendangkan 
dengan berbagai lagu. Mari bersalawat dan bersalam kepada Nabi ; 

Ya Nabi salam `alaika –ya Rasul salam `alaika –
ya habib salam `alaika—shalawaatulllah `alaikaa……….

hayo…barengg…..

Wassalam,
agussyafii

---
Tulisan ini dibuat dalam rangka program kegiatan Amalia Cinta
Rasul (ACR), Hari Sabtu, tanggal 20 Maret 2009 di Rumah Amalia, Jl.
Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim,
Ciledug. TNG. silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di 087 8777
12 431 atau http://agussyafii.blogspot.com




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fwd: [PAN] SEKILAS TENTANG YASMIN MUNTAZ

2009-03-02 Terurut Topik IrwanK
Quote:
..
Kalau melihat latar belakang pendidikan S1 dan S2 Yasmin di bidang
hukum, seharusnya Yasmin duduk di komisi hukum. Namun, karena
perhatian Yasmin terhadap masalah Ketenagakerjaan dan Kesehatan
(Narkoba, HIV/AIDS dan flu burung), maka Yasmin berharap bisa duduk di
komisi yang menangani masalah tersebut. Berkecimpung cukup lama di
dunia pertelevisian sebagai wartawan, membuat Yasmin cukup paham
berbagai persoalan. Isu utama yang akan diperjuangkannya adalah
masalah ketenagakerjaan. Sekarang ini banyak pekerjaan yang sifatnya
pekerjaan tetap, namun menggunakan pekerja dengan sistem kontrak
(outsourching) Padahal seharusnya pegawai kontrak hanya dipekerjakan
untuk pekerjaan yang sifatnya tidak tetap (berakhir dalam waktu
tertentu, bukan untuk pekerjaan yang sifatnya rutin). Hal itu jelas
merugikan pekerja, ujar Yasmin.

* BANTEN III meliputi : Bintaro, Serpong, Karawaci, Tiga
Raksa,Pamulang, Ciputat, Ciledug, Kota Tangerang dll
..

Dipilih dipilih.. yang Banten III..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
Better team works could lead us to better results
http://irwank.blogspot.com

-- Pesan terusan --
Dari: Edwin
Tanggal: 2 Maret 2009 08:42
Subjek: [PAN] SEKILAS TENTANG YASMIN MUNTAZ
Ke: p...@yahoogroups.com

Setelah mendapat ijin dari Mbak Yasmin, saya coba post profile beliau..
- do copy dari facebook --
SEKILAS TENTANG YASMIN MUNTAZ (sebuah cuplikan buku caleg 2009,kutipan
dari sejumlah media cetak dan milis)
Share
Fri 6:11pm
Jika REPORTASE MALAM tanggal 31 Desember tidak tayang, maka hari ini
adalah hari terakhir saya di TRANS TV sebelum cuti panjang selama 3
bulan lebih

Demikian pamit sementara produser pemberitaan dan mantan presenter
TRANS TV Yasmin Muntaz, yang kemudian tersebar secara berantai di
milis-milis dunia maya. Cuti panjang Yasmin tersebut terkait dengan
pencalonannya sebagai anggota legislatif dalam Pemilu 9 April 2009.

Yasmin,yang beberapa tahun lalu dikenal sebagai penyiar CAKRAWALA di
ANteve ini, merasa tertantang menjadi calon anggota legislatif (caleg)
DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN). Apalagi, Mahkamah Konstitusi
(MK) sudah memutuskan caleg yang bakal lolos ke Senayan bukan lagi
berdasarkan nomor urut, melainkan mengunakan mekanisme suara
terbanyak. Mekanisme ini mengharuskan caleg bekerja keras untuk
meyakinkan konstituennya. Meski saya nomor urut 4 (empat) tapi saya
tidak pesimis. PAN memang sejak awal menganut system suara terbanyak.
Apalagi belakangan ada keputusan MK yang menyatakan caleg terpilih
adalah dengan suara terbanyak, bukan nomor urut, ujar ibu 2 anak ini.

Saya mohon doa dari rekan-rekan sekalian. Kalau tidak suka dengan
partainya, jangan lihat partainya tapi lihat orangnya,  seloroh
perempuan kelahiran 20 Juli ini.

Menjadi caleg, bagi Yasmin merupakan sebuah tantangan. Makin banyak
kendala, akan makin terasa `berwarna' dan indah jika berhasil melewatinya.
Jika saya lolos ke Senayan, saya akan menjalankan peran saya yang
lain. Jika tidak lolos, saya tidak akan kecewa dan akan menganggap apa
yang telah saya lewati sebagai sebuah pengalaman berharga dan dengan
senang hati kembali ke Trans TV, ujarnya bijak.

Setelah hijrah ke Trans TV tahun 2000, Yasmin memang lebih banyak di
berada di belakang layar. Kendati demikian, pada awal lahirnya TRANS
TV, Yasmin sempat tampil dalam program BERITA HARI INI dan BERITA
TRANS PETANG (cikal bakal program berita REPORTASE) dan KUPAS TUNTAS,
sebagai presenter. Peraih penghargaan sebagai Reporter Terbaik dari
Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Award tahun 2000 untuk
peliputan ledakan bom di Rumah Dinas Dubes Filipina ini, maju dari
daerah pemilihan BANTEN III (Kota dan Kabupaten Tangerang).*

Saya mau maju karena sebagai orang yang berlatar belakang pendidikan
hukum, Saya prihatin dengan banyaknya UU yang tidak tepat dan sarat
kepentingan pihak-pihak tertentu sehingga perlu direvisi. Sebagai
orang hukum, Saya ingin berkontribusi dengan cara Saya. Mudah-mudahan
ini tidak terdengar muluk-muluk.

Kalau melihat latar belakang pendidikan S1 dan S2 Yasmin di bidang
hukum, seharusnya Yasmin duduk di komisi hukum. Namun, karena
perhatian Yasmin terhadap masalah Ketenagakerjaan dan Kesehatan
(Narkoba, HIV/AIDS dan flu burung), maka Yasmin berharap bisa duduk di
komisi yang menangani masalah tersebut. Berkecimpung cukup lama di
dunia pertelevisian sebagai wartawan, membuat Yasmin cukup paham
berbagai persoalan. Isu utama yang akan diperjuangkannya adalah
masalah ketenagakerjaan. Sekarang ini banyak pekerjaan yang sifatnya
pekerjaan tetap, namun menggunakan pekerja dengan sistem kontrak
(outsourching) Padahal seharusnya pegawai kontrak hanya dipekerjakan
untuk pekerjaan yang sifatnya tidak tetap (berakhir dalam waktu
tertentu, bukan untuk pekerjaan yang sifatnya rutin). Hal itu jelas
merugikan pekerja, ujar Yasmin.

Selain itu, istri dari Muhammad Rahmani ini juga akan mengangkat isu
anti narkoba. Isu ini didapatkan Yasmin saat menggarap program anti
narkoba AKU MAU SEMBUH di Trans TV tahun 2004 

[wanita-muslimah] Awas! Perampokan di Dalam Taksi Kembali Marak di Jakarta

2009-03-02 Terurut Topik Sunny
http://www.detiknews.com/read/2009/03/02/183452/1093101/10/awas-perampokan-di-dalam-taksi-kembali-marak-di-jakarta

Senin, 02/03/2009 18:34 WIB


Awas! Perampokan di Dalam Taksi Kembali Marak di Jakarta
E Mei Amelia R - detikNews


Jakarta - Kejahatan di dalam taksi mulai marak kembali. Kali ini korbannya 2 
karyawati yang dirampok setelah pulang berbelanja. Korban ditodong pelaku 
dengan menggunakan gunting.

Ya, pelakunya masih dalam pengejaran kami, kata Kepala Satuan Kejahatan dan 
Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya AKBP Nico  Afinta saat dihubungi 
wartawan, Senin (2/3/2009).

Kejadian bermula saat korban, Adriana Mathaus dan Riawari menyetop sebuah taksi 
di depan Mall Ambassador, Kuningan pada Minggu (1/3) pukul 20.30. Kepada sang 
sopir, kedua korban minta diantarkan ke kawasan Pangkalan Jati, Jakarta Timur.

Saat taksi tersebut melintas di fly over depah Hotel Harris, Casablanca, 
tiba-tiba sopir taksi mendadak memberhentikan taksinya. Kepada korban, sopir 
taksi mengaku hendak membetulkan tali sepatunya.

Tanpa disadari, tiba-tiba dua orang lelaki tak dikenal masuk ke dalam taksi 
yang ditumpangi mereka. Satu orang pelaku naik melalui pintu depan dan rekannya 
naik melalui pintu belakang.

Setelah berada di dalam mobil, pelaku kemudian menodongkan gunting ke arah 
korban. Kemudian kedua pelaku menyuruh sopir untuk mengemudikan taksinya 
kembali.

Saat berada di dalam taksi, kedua korban dipaksa menyerahkan barang-barang 
berharga yang berada dalam tasnya. Uang tunai sebesar Rp 400 ribu, cek 
BCAsenilai Rp 1,9 juta, 3 buah handphone, 1 kartu ATM BCA serta 2 buah jam 
tangan merk Alexander Christy pun raib dirampas pelaku.

Setelah berhasil menggasak semua harta bendanya, pelaku kemudian menurunkan 
kedua korban di sebuah gang dekat gedung eks Wisma Timah, Gatot Subroto pada 
pukul 01.00 WIB. Korban kemudian akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke 
Mapolda Metro Jaya. (mei/ndr



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Fwd: [PAN] SEKILAS TENTANG YASMIN MUNTAZ

2009-03-02 Terurut Topik donnie damana
Jualan Bang??

:D
On Mar 2, 2009, at 1:08 PM, IrwanK wrote:

 Quote:
 ..
 Kalau melihat latar belakang pendidikan S1 dan S2 Yasmin di bidang
 hukum, seharusnya Yasmin duduk di komisi hukum. Namun, karena
 perhatian Yasmin terhadap masalah Ketenagakerjaan dan Kesehatan
 (Narkoba, HIV/AIDS dan flu burung), maka Yasmin berharap bisa duduk di
 komisi yang menangani masalah tersebut. Berkecimpung cukup lama di
 dunia pertelevisian sebagai wartawan, membuat Yasmin cukup paham
 berbagai persoalan. Isu utama yang akan diperjuangkannya adalah
 masalah ketenagakerjaan. Sekarang ini banyak pekerjaan yang sifatnya
 pekerjaan tetap, namun menggunakan pekerja dengan sistem kontrak
 (outsourching) Padahal seharusnya pegawai kontrak hanya dipekerjakan
 untuk pekerjaan yang sifatnya tidak tetap (berakhir dalam waktu
 tertentu, bukan untuk pekerjaan yang sifatnya rutin). Hal itu jelas
 merugikan pekerja, ujar Yasmin.

 * BANTEN III meliputi : Bintaro, Serpong, Karawaci, Tiga
 Raksa,Pamulang, Ciputat, Ciledug, Kota Tangerang dll
 ..

 Dipilih dipilih.. yang Banten III..

 --  
 Wassalam,

 Irwan.K
 Better team works could lead us to better results
 http://irwank.blogspot.com

 -- Pesan terusan --
 Dari: Edwin
 Tanggal: 2 Maret 2009 08:42
 Subjek: [PAN] SEKILAS TENTANG YASMIN MUNTAZ
 Ke: p...@yahoogroups.com

 Setelah mendapat ijin dari Mbak Yasmin, saya coba post profile  
 beliau..
 - do copy dari facebook --
 SEKILAS TENTANG YASMIN MUNTAZ (sebuah cuplikan buku caleg 2009,kutipan
 dari sejumlah media cetak dan milis)
 Share
 Fri 6:11pm
 Jika REPORTASE MALAM tanggal 31 Desember tidak tayang, maka hari ini
 adalah hari terakhir saya di TRANS TV sebelum cuti panjang selama 3
 bulan lebih

 Demikian pamit sementara produser pemberitaan dan mantan presenter
 TRANS TV Yasmin Muntaz, yang kemudian tersebar secara berantai di
 milis-milis dunia maya. Cuti panjang Yasmin tersebut terkait dengan
 pencalonannya sebagai anggota legislatif dalam Pemilu 9 April 2009.

 Yasmin,yang beberapa tahun lalu dikenal sebagai penyiar CAKRAWALA di
 ANteve ini, merasa tertantang menjadi calon anggota legislatif (caleg)
 DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN). Apalagi, Mahkamah Konstitusi
 (MK) sudah memutuskan caleg yang bakal lolos ke Senayan bukan lagi
 berdasarkan nomor urut, melainkan mengunakan mekanisme suara
 terbanyak. Mekanisme ini mengharuskan caleg bekerja keras untuk
 meyakinkan konstituennya. Meski saya nomor urut 4 (empat) tapi saya
 tidak pesimis. PAN memang sejak awal menganut system suara terbanyak.
 Apalagi belakangan ada keputusan MK yang menyatakan caleg terpilih
 adalah dengan suara terbanyak, bukan nomor urut, ujar ibu 2 anak ini.

 Saya mohon doa dari rekan-rekan sekalian. Kalau tidak suka dengan
 partainya, jangan lihat partainya tapi lihat orangnya,  seloroh
 perempuan kelahiran 20 Juli ini.

 Menjadi caleg, bagi Yasmin merupakan sebuah tantangan. Makin banyak
 kendala, akan makin terasa `berwarna' dan indah jika berhasil  
 melewatinya.
 Jika saya lolos ke Senayan, saya akan menjalankan peran saya yang
 lain. Jika tidak lolos, saya tidak akan kecewa dan akan menganggap apa
 yang telah saya lewati sebagai sebuah pengalaman berharga dan dengan
 senang hati kembali ke Trans TV, ujarnya bijak.

 Setelah hijrah ke Trans TV tahun 2000, Yasmin memang lebih banyak di
 berada di belakang layar. Kendati demikian, pada awal lahirnya TRANS
 TV, Yasmin sempat tampil dalam program BERITA HARI INI dan BERITA
 TRANS PETANG (cikal bakal program berita REPORTASE) dan KUPAS TUNTAS,
 sebagai presenter. Peraih penghargaan sebagai Reporter Terbaik dari
 Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Award tahun 2000 untuk
 peliputan ledakan bom di Rumah Dinas Dubes Filipina ini, maju dari
 daerah pemilihan BANTEN III (Kota dan Kabupaten Tangerang).*

 Saya mau maju karena sebagai orang yang berlatar belakang pendidikan
 hukum, Saya prihatin dengan banyaknya UU yang tidak tepat dan sarat
 kepentingan pihak-pihak tertentu sehingga perlu direvisi. Sebagai
 orang hukum, Saya ingin berkontribusi dengan cara Saya. Mudah-mudahan
 ini tidak terdengar muluk-muluk.

 Kalau melihat latar belakang pendidikan S1 dan S2 Yasmin di bidang
 hukum, seharusnya Yasmin duduk di komisi hukum. Namun, karena
 perhatian Yasmin terhadap masalah Ketenagakerjaan dan Kesehatan
 (Narkoba, HIV/AIDS dan flu burung), maka Yasmin berharap bisa duduk di
 komisi yang menangani masalah tersebut. Berkecimpung cukup lama di
 dunia pertelevisian sebagai wartawan, membuat Yasmin cukup paham
 berbagai persoalan. Isu utama yang akan diperjuangkannya adalah
 masalah ketenagakerjaan. Sekarang ini banyak pekerjaan yang sifatnya
 pekerjaan tetap, namun menggunakan pekerja dengan sistem kontrak
 (outsourching) Padahal seharusnya pegawai kontrak hanya dipekerjakan
 untuk pekerjaan yang sifatnya tidak tetap (berakhir dalam waktu
 tertentu, bukan untuk pekerjaan yang sifatnya rutin). Hal itu jelas
 merugikan pekerja, ujar Yasmin.

 Selain itu, istri dari 

[wanita-muslimah] Free speech and fatwas

2009-03-02 Terurut Topik Sunny
http://weekly.ahram.org.eg/2009/936/op3.htm

26 February - 4 March 2009
Issue No. 936
Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875


Free speech and fatwas

Understanding and tolerance between the West and Islam can hardly be achieved 
when one side continues abusing the other, writes Aijaz Zaka Syed* 



This appears to be a year of anniversaries. If Iran's revolution was marked 
last week, the media spotlight this week has been on the fatwa the late 
Ayatollah Khomeini issued against Salman Rushdi 20 years ago.

A great deal has been said and written over the past two decades for and 
against The Satanic Verses as well as the fatwa condemning its author for his 
cheap offensive targeting the prophet of Islam. And today as the world revisits 
the storm Rushdi's underhand book and Iran's fatwa unleashed back then, a lot 
of chest thumping and hand wringing is going on in the West.

Rushdi's defenders are back with a vengeance and both the rabid right and 
liberal left have joined forces to take on extremist Islam that is apparently 
a clear and present danger to the hallowed ideals and values of Western 
civilisation. 

At a time when anything to do with Islam and Muslims looks fair game, the 
Rushdi saga appears to offer another opportunity to all Islam bashers. Some 
cleverly cloak their invective in a critique of Iran and all the troubles it 
appears to be unleashing across the Middle East. Some target the alleged 
inherent intolerance of Islam and its followers in the name of debating free 
speech. The rest simply do not need an excuse to open another front in the war 
on Islamist terror. Seems we are the world's favourite punching bag. Just try 
using the same freedom against the Jews and see the instant results.

Last week, British journalist and columnist Johann Hari wrote a rather nasty 
piece dripping with hatred for Islam in The Independent, a fine newspaper I've 
long admired. Of course, he does it in the name of defending free speech and 
human rights. Hari's article that was reproduced in The Statesman published 
from New Delhi and Calcutta generated lot of heat and dust in India, home to a 
large Muslim community. As a result, the Statesman's editor and publisher were 
arrested for hurting religious sensibilities. 

As a journalist, I empathise with the Statesman folks because they were 
penalised for no fault of theirs. But were the people who came out on the 
streets in protest wrong to do so? I don't think so. The Independent columnist 
was certainly out of line when he attacked Islam in his piece titled, Why 
should I respect these oppressive religions? But if you think Hari is equally 
irreverent to all religions, you'd better think again. The whole piece is 
devoted to Islam and its oppressive practices and teachings. 

Hari, who was last year awarded Newspaper Journalist of the Year by Amnesty 
International, is all worked up that world bodies like the United Nations are 
curbing the right to criticise religious beliefs. In fact, Hari's harangue 
begins with the lament that the right to criticise religion is being slowly 
doused in acid.

Specifically, the writer is upset that the UN Human Rights Council has accepted 
an old demand by Muslim states to check the abuses of free expression 
including defamation of religions and prophets. In fact, Hari bewails the fact 
that with the UN conceding to the Muslim appeal against attacks on religious 
beliefs and symbols in the name of free speech, writers like Rushdi can no 
longer have the freedom to target Islam and its prophet. He goes on to 
complain that today, whenever a religious belief is criticised, its adherents 
immediately claim they are the victims of 'prejudice' -- and their outrage is 
increasingly being backed by laws.

But that's how it should be, shouldn't it? What kind of freedom is it that 
gives you a right to hurt others and abuse their sacred beliefs and 
convictions? Arguing that nothing should be sacrosanct in a free society and 
that he is not attacking Muslims but their faith, Hari says: All people 
deserve respect, but not all ideas do!

That's some argument and some logic! Fortunately or unfortunately, I've never 
lived and worked in the West. So I've really got no idea what makes the likes 
of Johann Hari reach this conclusion. But I've heard that line of reasoning 
before. Like when Sheriff Bush and Deputy Sheriff Blair reassured us that their 
war was not against Muslims but against a hateful, evil ideology.

That is the cleverest thing to say -- or perhaps the dumbest! Because history 
would tell you that those looking to humiliate you will first attack what you 
believe in. Which is what Hari has been trying to do for some time. Which is 
what those behind the Danish cartoons sought to do when they abused the man who 
is 

[wanita-muslimah] Peace or capitulation?

2009-03-02 Terurut Topik Sunny
http://weekly.ahram.org.eg/2009/936/in3.htm

26 February - 4 March 2009
Issue No. 936
Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875

Peace or capitulation?
A peace deal with Islamists has been applauded by Pakistan's foes and denounced 
by its allies, writes Graham Usher in Islamabad 


   Click to view caption 
  Girls in a private school in Mingora, capital of Swat valley, awaiting 
the outcome of negotiations to allow them to attend school 
--
 
Pakistan President Asif Ali Zardari told American television earlier this month 
that large parts of his country had fallen to a Taliban movement that was bent 
on taking over the state of Pakistan and our way of life. He vowed to do 
everything he could to reverse the tide. The next day he approved an agreement 
which in the eyes of many recognises the Taliban's de facto control of the Swat 
Valley, a pastoral district in Pakistan's North West Frontier Province (NWFP), 
less than 100 miles from Islamabad.

Many inhabitants of the valley, wearied by months of war, have welcomed the 
deal. Pakistan's liberal intelligentsia and women's movements decry it as a 
retreat before a misogynist, retrograde form of political Islam. And NATO, 
Delhi, Kabul and Washington have charged the Zardari government with 
capitulating before Taliban forces now waging and winning the war in 
Afghanistan.

It's hard to understand this deal in Swat, United States Special Envoy to 
Pakistan and Afghanistan Richard Holbrooke told CNN on 19 February. The Swat 
Taliban are murderous thugs and militants who pose a danger not only to 
Pakistan but to the United States and India... And I'm concerned, and I know 
Secretary [of State Hillary] Clinton is [concerned] and President [Barack 
Obama] is [concerned], that this deal, which is portrayed as a truce... does 
not turn into a surrender.

The deal in Swat is not in fact with the Pakistani Taliban. It's between the 
NWFP provincial government and a small Islamist movement led by an ageing 
cleric Sufi Mohamed. But the Taliban has granted Mohamed power to negotiate on 
their behalf. Negotiations revolve around implementing a localised form of 
Sharia law in Swat: a law that has been agreed by three different Pakistani 
governments and has support in the valley, especially among the rural poor.

In return for Sharia, it is my hope the armed people will disarm themselves, 
give up the path of violence and work for the restoration of peace in Swat, 
said NWFP Chief Minister Amir Haidar Hoti on 16 February.

Failure to implement Sharia was one of the reasons for the collapse last July 
of an earlier peace agreement between the NWFP government and the Taliban. In 
its wake erupted perhaps the most virulent insurgency Pakistan has ever faced.

Over the next six months the Taliban established control in 80 per cent of the 
valley, set up 73 Sharia courts to dispense their own brand of justice, and 
instituted a system of rule characterised by beheadings of dissidents, purdah 
for women and public floggings of anyone who deviated from its rigid codes of 
conduct, including prescribed beard and trouser lengths.

The Taliban particularly targeted the local, elected political leadership, as 
well as police officers, soldiers, government officials and women workers. In 
December Maulvi Fazlullah, the Taliban leader in Swat, pronounced a ban on 
female education, climaxing a campaign against learning that has so far seen 
the destruction of 191 schools, affecting 62,000 pupils, most of them girls.

Faced with this utter collapse of its writ the provincial government turned to 
the army to re-impose some form of rule, first in the district capital Mingora, 
then across Swat as a whole. The army did so -- but like a sledgehammer trying 
to track down a moth.

Relying on massive airpower and artillery, 15,000 soldiers reclaimed Mingora in 
January, often by bombarding civilian neighbourhoods as a prelude to winkling 
out militants. The cost was enormous and, for the local government, 
unsustainable.

In the six-month campaign, 1,200 civilians were killed, between 200,000 and 
500,000 displaced, and 1,000 hotels (the lifeblood of an economy based on 
tourism) closed. When, on 16 February, the Taliban announced a ceasefire 
thousands took to the streets of Mingora in unrestrained joy. The army returned 
to its barracks, conceding that it had lost the battle for their hearts and 
minds.

Will peace hold? The Taliban have endorsed the Sharia law negotiated by Sufi 
Mohamed. But it is their political demands beyond Sharia that will prove harder 
to take, especially for their victims. The militants want the release of all 
prisoners, amnesty and compensation for their fighters (including, presumably, 
those who carried out executions and floggings) and the right to bear arms.

At a press conference 

[wanita-muslimah] China's lunar probe lands on moon

2009-03-02 Terurut Topik Sunny
http://edition.cnn.com/2009/WORLD/asiapcf/03/02/china.moon/index.html

March 2, 2009 -- Updated 0621 GMT (1421 HKT)
China's lunar probe lands on moon

BEIJING, China (CNN) -- China's first lunar probe landed on the moon in a 
controlled collision Sunday, marking the first phase of the nation's 
three-stage moon mission, the state-run Xinhua news agency reported.

The second stage involves sending a second probe to practice soft landings, the 
Xinhua news agency said.

The mission will culminate with the launch and landing of a rover on the moon 
to collect mineral samples in 2012. 

The probe -- Chang'e-1, named after a legendary moon goddess -- launched into 
space 16 months ago on October 24, 2007.

China became only the third nation, after the United States and Russia, to send 
a manned spacecraft into orbit. It did so in October 2003.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: MILIS APA INI?

2009-03-02 Terurut Topik Titik Semarang
saya baru beberapa hari join dengan milis ini, tujuan saya ikut milis ini 
adalah untuk menambah pengetahuan saya tentang agama, bukan mendengar hujatan 
atau argumen yang memojokan pihak tertentu. saya tahu ini adalah warna, ini 
adalah demokrasi, tapi apa lantas dengan mengagungkan kata demokrasi kita 
berhak untuk menghujat orang lain, mengina mereka. setahu saya Nabi Muhammad 
mengajarkan kepada umatnya untuk saling menyayangi, menutup aib saudara sendiri 
apalagi saudara seiman. memang ada beberapa email yang isinya cukup informatif 
meskipun tidak terkait dengan maslah agama, yang tidak bisa saya terima adalah 
pendapat dari beberapa orang yang terlalu memojokan.
saya seorang perumpuan yang memakai jilbab, saya memakai jilbab karena saya 
tahu ini merupakan kewajiban bagi saya atas perintah Allah yang ada dalam AL - 
Qur'an, dan mengingatkan perempuan lain untuk memakai jilbab bukanlah suatu 
pemaksaan tapi suatu upaya mengingatkan saudara seiman tentang kewajibannya, 
yang dalam ISLAm disebut dengan Amar makhru' nahi munkar. dan sekali lagi 
jilbab bukan budaya arab tapi merupakan perintah ALLAH SWT.
atau kalau tidak milis ini diganti nama saja, agar tidak mengecohkan orang 
seperti saya. yang berharap dapat menambah ilmu tapi yang ditemuin hanya 
hujatan.
saya minta maaf jiaka ada yang tersinggung, dan terimakasih.






From: ayesharyzka_e...@yahoo.com ayesharyzka_e...@yahoo.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, March 2, 2009 3:09:47 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: MILIS APA INI?

Sebenarnya kalau memang bisa dijalankan dan diskusi mengenai fiqh perempuan 
atau hal2 yang terkait lainnya milis ini sangatlah bermanfaat.. Tapi.. Jika 
saya perhatikan, apabila terdapat perbedaan pendapat mengapa pembahasan2 dan 
dalam milis ini hanya ada saling tuding, saling hujat dan bahkan dari beberapa 
orang cenderung memojokan. Apakah begini yah cara berdiskusi di milis ini? 
Haruskah se extreme itu? Tidak dapatkah perbedaan pendapat diselesaikan dengan 
diskusi dan menggunakan tutr bahasa dan kalimat2 yg sopan dan tidak memojakan? 
Atau memang begini aturan main di milis ini?

Salam,
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com

Date: Mon, 02 Mar 2009 07:29:09 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: MILIS APA INI?


Milis wanita muslimah ini membicarakan hal-hal yang menyangkut isu-
isu masalah perempuan pada umumnya dan wanita muslimah pada 
khususnya, fiqh perempuan, pergerakan perempuan, kesehatan 
reproduksi, isu gender dan hal-hal lain yang menyangkut perempuan 
termasuk kebijaksanaan pemerintah seperti hukum, peraturan ataupun 
perundang-undangan yang menyangkut masalah perempuan.

Apakah ada yang terlewatkan? 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ritajkt rita...@... 
wrote:

 Bu Ayesha Rizki dan Pak Agung Wibowo mau diskusi soal apakah?
 Ibadah?
 Mualamah?
 atau soal kesehatan reproduksi?
 
 Semua ada kok dan udah bolak balik didiskusikan disini, ketik aja 
 tema yang Anda inginkan di websearch milis ini, arsip WM yang 
sudah 
 mencapai seratus ribu lebih posting itu akan menghujani Anda 
dengan 
 diskusi di milis ini yang sudah berjalan hampir sepuluh tahun 
 lamanya. 
 
 Kalau mau diskusi soal tersebut dengan tema yang baru, ya silakan, 
 diposting aja disini, insyaAllah, pasti akan ditanggapi member 
 lainnya. Banyak yang bisa Anda diskusikan dsini, fenomena 
kawinsiri 
 yang sekarang sedang banyak dibicarakan itu misalnya, silakan aja 
 diposting.
 
 Begitu juga sebaliknya, kalau Anda merasa tidak setuju dnegan 
posting 
 yang Anda terima, ANDA PUNYA HAK lho untuk posting dan 
menyanggahnya. 
 Jangan hanya ngomel aja dong, INI MILIS KITA BERSAMA, so silakan 
Anda 
 balas saja posting yang menurut Anda tidak benar itu, dan 
 berdiskusilah dengan lancar.
 
 BTW, Anda ini kenapa sih kok sepertinya kagok melihat warna warni 
 pendapat orang? 
 
 Milis ini milis yang merdeka, disini milis yang menghargai 
pendapat 
 semua membernya, sengawur apapun argumennya. Kenapa? Ya karena 
itulah 
 dasar KEISLAMAN yang coba diperjuangkan disini, semua manusia 
 diperlakukan dengan adil. Disini, asalkan Anda tidak melakukan 
 kriminalitas dunia maya (mengancam, mengharras, bahkan mengebom 
milis-
  ini pernah terjadi disini, dsb), maka pendapat Anda dihargai, 
 dipersilakan tampil.
 
 Semoga bisa dipahami
 
 salam,
 rita, bukan moderator
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ayesharyzka_echa@ wrote:
 
  Saya setuju sm mas Agung.. Tadinya sy kira join di milis ini 
akan 
 menambah pengetahuan saya di bidang agama yg kita cintai.. 
Namun..  
 Bukan pengetahuan yg sy dapatkan.. Malah adu argumen yg gak jelas 
yg 
 merasa diri masing2 paling islami ... Sangat disayangkan...  
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, 
Nyambung 
 Teruuusss...!
  
  -Original Message-
  From: Agung Wibowo 

[wanita-muslimah] Fenomena Ponari dan Parade Kemiskinan

2009-03-02 Terurut Topik Sunny
Refleksi : Apa komentar Anda?


http://202.169.46.231/spnews/News/2009/03/02/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

 

Fenomena Ponari dan Parade Kemiskinan

Oleh Bambang Shergi Laksmono, Guru Besar Ilmu Kesejahteraan FISIP Universitas 
Indonesia 

 

Menjelajahi fenomena spektakuler Ponari, perasaan kita menjadi heran, terenyuh, 
namun juga takjub. Dalam hati kita bertanya, bagaimana seorang bocah berusia 10 
tahun berlatar belakang keluarga sederhana dari Jombang, tiba-tiba menjadi 
tokoh sentral dari sebuah panggung pengobatan massal yang memukau. 

Dari jauh kita menduga-duga, apakah ini suatu fenomena keterdesakan rakyat 
miskin, benar suatu mukjizat, atau eksploitasi anak dan berbumbu motif 
komersial? Kiranya, batu yang dipakai untuk mengobati hanyalah media pasif, 
walau mungkin bisa jadi bertuah. 

Semua dugaan dan pemberitaan media mengenai si bocah ajaib ini telah mengungkap 
sisi menarik dari sebuah masyarakat yang resah dan tidak berdaya menghadapi 
masalah yang paling fundamental, yakni masalah kesehatan. 

Yang jelas, Ponari telah menjadi buah bibir masyarakat luas dan kemungkinan 
besar bukan yang pertama muncul dan bukan pula yang terakhir. Yang jelas, ini 
bukan panggung selebriti, tapi panggung parade kemiskinan dan ketidakberdayaan 
masyarakat mengatasi masalah kesehatan. 

Jujur saja, kita sebenarnya penasaran. Rasa setengah percaya sebagian besar 
dari kita diwakili dengan pertanyaan, Sebenarnya sembuh enggak ya pasiennya? 
Kita tidak sepenuhnya percaya, tetapi juga sulit untuk sepenuhnya mengutuk. 
Terucap dalam hati, Jangan-jangan pasien Ponari memang ada yang sembuh. 

Di sinilah sebenarnya paham kita diuji. Bagaimana penerimaan kita terhadap 
pengobatan alternatif? Kita tinggalkan sejenak praduga tentang adanya unsur 
mistik dalam pengobatan Ponari. Apakah kita dapat menerima kemungkinan lain 
(probable alternative) untuk pengobatan suatu penyakit? Diterima atau tidaknya 
pengobatan alternatif menjadi titik awal persepsi kita tentang kejanggalan 
fenomena pengobatan alternatif. Saat ini semakin sulit bagi kebanyakan dari 
kita untuk menerima sepenuhnya keberadaan pengobatan alternatif. Walaupun 
varian pengobatan alternatif cukup banyak, namun kita umumnya tidak terbuka 
atau malu-malu menggunakan pengobatan alternatif. Masalahnya, orang kota yang 
modern takut dicap irasional. Pikiran manusia modern seperti kita umumnya telah 
didominasi dengan kemutlakan pendekatan biomedis. Penyakit bagi dunia medis 
adalah akibat dari proses serangan-serangan bakteri dan virus. Munculnya 
penyakit juga dipahami sebagai akibat dari proses menuanya organ tubuh. 
Gangguan fisiologis bagian tubuh dan ketidakseimbangan hubungan unsur di dalam 
tubuh juga merupakan penyebab lain dari berbagai macam penyakit. Di sini, 
manusia modern harus percaya bahwa pendekatan kedokteran klinis hanyalah 
satu-satunya cara mutlak untuk penyembuhan. Terbalik dengan penjelasan di atas, 
Ponari tidak berusaha mencari penyebab penyakit dan menyembuhkan tanpa 
bertanya. Cara berpikir dengan mencari sumbu sebab-akibat menjadi runyam. 


Harapan Rasional 

Adalah tidak benar untuk mengatakan bahwa pasien Ponari irasional. Kemutlakan 
pendekatan kedokteran modern juga sebenarnya menjebak, khususnya bila kita 
mencoba melihat dari sisi pasien Ponari yang jumlahnya ribuan itu. Semua pasien 
ingin kesembuhan. Namun, kesembuhan yang dicari haruslah melewati cara yang 
murah, langsung, dan bersahabat. Inilah harapan yang rasional dari pasien 
miskin di pedesaan. 

Pengobatan Ponari yang bersifat massal, langsung, penuh sugesti, dan bayar 
seikhlasnya, itulah yang dicari pasien. Praktik yang mengundang 
berbondong-bondong orang seakan mengikat solidaritas pasien. Suasana hiruk 
pikuk inilah yang seakan menciptakan collective grief atau penderitaan bersama. 
Sama-sama orang susah, ya enggak usah malu-malu, demikian kira-kira suasana 
hati para pasien. Ini tentunya berbeda dengan pengobatan modern yang semakin 
akurat tapi impersonal. Kalau mau jujur, ciri pengobatan kedokteran modern saat 
ini memang semakin kompleks, mahal, dan kurang bersahabat, bagi orang 
kebanyakan. Cara kerja dan cara berhubungan seorang dokter dengan pasien tanpa 
disadari juga sudah mengalami pergeseran. Tanpa dirasa, hubungan pasien dengan 
dokter saat ini telah menjadi sangat impersonal. 

Coba kita simak catatan sejarah pelayanan kesehatan modern menurut Jewson 
(1976). Semula, pelayanan kesehatan berpola bedside medicine, yakni para dokter 
adalah pelayan dari para bangsawan yang memiliki uang. Pelayanan kemudian 
bergeser menjadi hospital medicine di abad ke-19, di mana spesialisasi telah 
berkembang dan pengobatan difokuskan pada gejala penyakit. Kini, pengobatan 
kontemporer telah masuk pada tahap laboratory medicine. Pada tahap yang disebut 
terakhir, peran dokter dan khususnya kesempatan pasien untuk menyampaikan 
pandangan dan keluhan dikesampingkan. Ruang yang lebih 

[wanita-muslimah] Berobat ke Luar Negeri

2009-03-02 Terurut Topik Sunny
http://202.169.46.231/spnews/News/2009/03/02/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Berobat ke Luar Negeri
 

Kartono Mohamad 

 


Masalah orang Indonesia yang (senang) berobat ke luar negeri sering menjadi 
bahan kritikan. Tidak kurang Menteri Kesehatan sendiri mengkritik kebiasaan 
tersebut dan kemudian memutuskan untuk membangun sayap khusus di RSCM guna 
menampung orang Indonesia yang senang berobat ke luar negeri dan juga 
diharapkan mengundang orang asing untuk berobat ke Indonesia. 

Pemerintah barangkali beranggapan bahwa orang Indonesia pergi berobat ke luar 
negeri, karena fasilitas dan peralatan di rumah sakit Indonesia kurang memadai, 
sehingga penyelesaiannya adalah dengan menyediakan sayap khusus yang dilengkapi 
dengan sarana perawatan dan peralatan mutakhir. 

Tetapi, benarkah kebiasaan orang Indonesia yang pergi berobat ke luar negeri 
hanya karena menganggap peralatan di rumah sakit kita tidak mutakhir? Ataukah 
karena dokter kita kurang mampu, karena mereka tidak meng-update pengetahuan 
dan keterampilannya? Ataukah karena biaya berobat di luar negeri lebih murah? 
Apa pun alasannya, gejala orang Indonesia yang senang berobat ke luar negeri 
menunjukkan adanya kekurangpercayaan mereka kepada pelayanan di dalam negeri. 
Bahkan, Menteri Kesehatan sendiri memilih berobat ke Jepang untuk dirinya 
sendiri daripada berobat dengan sesama dokter di Indonesia. 


Transplantasi 

Dalam hal peralatan, sebenarnya sudah ada beberapa rumah sakit di Indonesia 
yang memiliki peralatan yang mutakhir, meskipun itu rumah sakit swasta. 
Sehingga alasan ber- obat ke luar negeri, karena faktor peralatan, sebenarnya 
kurang kuat. Kecuali untuk transplantasi. Tetapi, masalah transplantasi ini 
jadi faktor utama adalah karena tidak tersedianya donor dan belum adanya aturan 
yang jelas mengenai hal itu. 

Faktor lain yang mendorong orang Indonesia memilih berobat ke luar negeri 
adalah biaya. Pengalaman beberapa teman menunjukkan bahwa dalam hal biaya, 
berobat ke luar negeri tidak selalu lebih mahal, bahkan harga obat ada kalanya 
lebih murah di luar negeri, daripada di Indonesia. Teman saya membeli obat 
Xalatan untuk glaukoma seharga Rp 450.000 di Indonesia, sedangkan di Singapura 
seharga 45 dolar Singapura atau sekitar Rp 300.000. Selain itu, berobat ke 
Singapura atau Malaysia juga menjadi lebih murah bagi penduduk Sumatera, 
daripada kalau mereka berobat di Jakarta, sementara Medan belum siap untuk 
melayani mereka. Dengan hapusnya fiskal perjalanan ke luar negeri, seandainya 
tidak ada krisis ekonomi, akan makin banyak orang Indonesia pergi berobat ke 
luar negeri. 

Faktor lain dan yang sering dilupakan oleh para penyedia pelayanan, adalah 
hospitality, perhatian dan kemampuan para dokter dan penyedia pelayanan 
kesehatan Indonesia untuk berkomunikasi dengan pasien secara manusiawi. Sudah 
bukan rahasia bahwa banyak dokter spesialis yang melakukan visite pada jam-jam 
yang seharusnya pasien beristirahat, dan itu pun hanya semacam absensi tanpa 
melihat, apalagi berkomunikasi dengan pasien. Juga belum menjadi kebiasaan bagi 
dokter Indonesia untuk bekerja sebagai tim, kalau untuk pasien diperlukan 
pemeriksaan oleh berbagai spesialis. Tidak ada komunikasi di antara mereka dan 
masing-masing memberikan terapi yang berbeda tanpa melihat terapi yang 
diberikan oleh teman sejawatnya. Akibatnya, terjadi pengobatan polifarmasi 
tanpa mempertimbangkan interaksi dan efek samping yang dapat terjadi. 


Kelemahan 

Dalam hal komunikasi dan hospitality harus diakui dokter-dokter kita masih 
lemah. Mungkin dilatarbelakangi oleh arogansi, oleh kelemahan menggunakan 
bahasa atau karena ingin menutupi kelemahan sendiri. Memang kosakata bahasa 
pergaulan kita sangat kurang memadai. Misalnya, tidak ada kata yang tepat untuk 
menggantikan please. Dokter di negara lain tidak akan merasa hina untuk 
mengatakan will you hold your head down for me, please?. Kalimat itu sulit 
untuk diungkapkan dalam bahasa Indonesia. Apalagi, kalau sudah ditutupi oleh 
arogansi, karena merasa kelasnya lebih tinggi dibanding pasien. 

Dari segi perilaku dokter dan penyedia pelayanan perawatan inilah yang 
dilupakan ketika kita mau mengundang agar orang Indonesia tidak berobat ke luar 
negeri, atau bahkan menarik orang luar negeri agar berobat ke Indonesia. 







Dan arogansi itu pula yang membuat para dokter dan penyedia pelayanan perawatan 
enggan mengakui kelemahan itu, apalagi memperbaikinya. 

Mengapa orang luar negeri tidak berobat ke Indonesia? 

Jika kita mencoba menyediakan rumah sakit yang dapat menarik orang luar negeri 
agar berobat ke Indonesia, mungkin kita akan kecewa. Orang-orang Singapura, 
Australia, atau mungkin juga Malaysia enggan berobat ke negara lain, karena 
mereka dijamin oleh asuransi kesehatan di negaranya, sehingga tidak perlu 
mengeluarkan uang dari kantongnya sendiri. Selain itu, di negerinya juga 
diberikan pelayanan kesehatan yang terjaga mutu dan keramahannya. Oleh karena 
itu, dalam hal medical tourism bagi 

[wanita-muslimah] Mari: Ingin Membahas Perdagangan Bebas

2009-03-02 Terurut Topik Sunny
Refleksi :  Perdagangan bebas bagus bila sama-sama kuat ekonominya, tetapi 
bagaimana kalau perdagangan itu antara negeri kuat dan negeri lemah yang hanya 
mebisa menjual bahan-bahan mentah ke negeri kuat?  Hal ini disebabkan negeri 
lemah tidak memiliki kapasitas untuk memproduksi barang-barang yang 
mendatangkan nilai lebih yang besar. 

http://202.169.46.231/spnews/News/2009/03/02/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Mari: Ingin Membahas Perdagangan Bebas

[HUA HIN] Organisasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) ingin membicarakan 
atau membahas usulan kesepakatan perdagangan bebas dengan Uni Eropa. Hal 
tersebut diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Mari Pangestu, Minggu (1/3) di 
Hua Hin, Thailand. 

Di sisi lain 10 anggota ASEAN sudah menandatangani sejumlah pakta perdagangan 
bebas. Kini, ASEAN berusaha memacu perdagangan di kawasan ini untuk menjamin 
supaya ekspor mereka bisa tetap berjalan di tengah krisis global yang makin 
dalam. 

Menurut Mari Pangestu, jika terjadi kesepakatan perdagangan bebas ASEAN-Uni 
Eropa, maka itu harus terwujud antara kawasan dan kawasan. Dalam posisi itu, 
ASEAN tidak pernah berubah. Menteri Pedagangan dan Investasi Inggris Gareth 
Thomas, pada bulan Januari lalu kepada kantor berita AFP mengatakan, kedua 
kelompok kawasan itu harus mengadopsi pendekatan baru dalam perundingan 
perdagangan bebas yang sedang berlangsung. Hal ini sebagai langkah untuk 
mempercepat pembicaraan. 

Dia menambahkan, Uni Eropa dapat berunding dengan masing-masing negara anggota 
ASEAN, daripada berbicara dengan 10 anggota organisasi itu secara keseluruhan. 
Kemudian, pakta perjanjian bilateral dengan masing-masing anggota ASEAN, bisa 
selanjutnya dikembangkan menjadi sebuah kesepakatan regional. 

Namun, ASEAN menginginkan adanya pakta kawasan dan kawasan, walaupun ada 
kebebasan untuk berunding dengan masing-masing anggota organisasi itu dalam 
mewujudkan kesepakatan perdagangan bilateral. [AFP/CNBC.Com/E-4] 




Last modified: 2/3/09 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] 62,7 Persen Remaja SMP Tak Perawan

2009-03-02 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Kapan ada surevey anak SMP pergi sekolah tanpa makan pagi? Kalau 
mengenai  wanita tidak perawan lantas mau dibikin perwan lagi bisa saja, 
kememajuan ilmu kedokteran telah menungkinkan hal tsb diciptakan!

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0903/02/sh05.html

62,7 Persen Remaja SMP Tak Perawan   

Oleh
Web Warouw



Jakarta-Otak merupakan organ yang mengolah informasi, apa saja yang bisa 
dilihat dan didengar dari lingkungan. Pornografi yang diterima oleh otak pada 
anak akan merusak otak sehingga menyebabkan gangguan inteligensia. 

Kerusakan otak tersebut dapat dibuktikan dengan kerusakan fisik dan radiologis, 
serta dapat dalam bentuk manifestasi gangguan perilaku.  Jika gangguan ini 
meluas dalam masyarakat, akan memperburuk kesehatan fisik, mental, sosial, dan 
menghancurkan sendi tatanan masyarakat disertai penurunan kemampuan 
intelegensia secara umum, kata Kepala Pusat Intelegensia Departemen Kesehatan 
Dr Jopisal Janes di Jakarta, Senin (2/3). Menurutnya, pornografi mengubah pola 
perilaku seseorang, apalagi jika disertai dengan kerusakan sel-sel otak akibat 
narkoba. Informasi pornografi direkam dan diatur oleh otak. Sel-sel otak 
menyimpannya di dalam neurotransmiter dan keluar sebagai intuisi pada 
perilaku, jelasnya.


Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Peningkatan Pemeliharaan Kemampuan 
Intelegensia Kesehatan Dr Adremaeza menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada 
data dan penelitian tentang seberapa banyak anak yang sudah terpapar dan 
terpengaruh oleh pornografi. Yang pasti, seksualitas pada anak akan memengaruhi 
kepolosan otak dan memacu zat-zat tertentu yang akan merangsang intuisi anak 
pada perilaku.


Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan Dr Ratna Rosita juga 
menegaskan bahwa kondisi pendidikan seks pada anak akan ikut memengaruhi anak 
dalam membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Menurutnya, pendidikan 
seks di tingkat SMP dan SMA saat ini sudah cukup terbuka, namun perlu 
ditingkatkan lagi, karena industri pornografi lebih canggih daripada pendidikan 
yang didapat di sekolah.Yayasan Kita dan Buah Hati menemukan data pada 1.625 
siswa kelas 4-6 SD di Jabodetabek, sepanjang tahun 2008, bahwa 66 persen dari 
jumlah tersebut menyaksikan pornografi lewat media, yaitu 24 persen komik, 18 
persen melalui games, 16 persen situs porno, 14 persen film, 10 persen VCD dan 
DVD, 8 persen lewat handphone, serta 4,6 persen lewat majalah dan koran. Dari 
jumlah itu, 27 persen melihat karena iseng, 10 persen terbawa oleh teman, 4 
persen takut dibilang kuper (kurang pergaulan).


Ternyata anak-anak ini melihat pornografi sebanyak 36 persen di rumah dan kamar 
pribadi, 12 persen di rumah teman, 18 persen di warnet, 3 persen di rental. 
Ketika ditanya apa perasaan mereka saat melihat materi porno, sebanyak 43 
persen mengaku merasa jijik dan 27 persen mengatakan biasa-biasa saja. Reaksi 
anak-anak sebanyak 7 persen mau muntah, 5 persen takut, dan 4 persen terangsang.


Survei Komnas Perlindungan Anak terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar di 
Indonesia tahun 2007 menunjukkan, 97 persen pernah menonton film porno, 93,7 
persen pernah berciuman, petting dan oral seks, 62,7 persen remaja SMP tidak 
perawan, dan 21,2 persen remaja SMU pernah aborsi. 
Sementara itu, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa setiap 
tahunnya, 15 juta remaja mengalami kehamilan dan 60 persen berusaha 
mengakhirinya. Hal ini wajar karena mereka sudah terpapar pornografi sejak 
balita, ungkap Elly Risman, Ketua Yayasan Kita dan Buah Hati. n


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] FORUM EKONOMI ISLAM: Negara Muslim Harus Menggalang Kekuatan

2009-03-02 Terurut Topik Sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009030205514544

  Senin, 2 Maret 2009 
 

 
 
 
 

FORUM EKONOMI ISLAM: Negara Muslim Harus Menggalang Kekuatan 


  JAKARTA (Lampost): Dengan kekayaan alam yang dimiliki sebagian besar 
negara muslim, harusnya bisa menggalang untuk maju. Hal tersebut diungkapkan 
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberikan pidato pada pembukaan World Islamic 
Economic Forum di Ritz Chaltron, Jakarta, Minggu (1-3).

  Kalla mengaitkan kepada kultur Islam dalam perdagangan. Dia mengatakan 
bahwa dalam Islam falsafah perdagangan adalah transaksi riil (nyata). Maka 
tidak heran bila negara Islam tidak menghadapi masalah serius pada krisis 
dibandingkan negara lain, kata dia.

  Kalla juga mengatakan pada dasarnya banyak negara muslim yang mempunyai 
sumber daya alam yang bagus, khususnya minyak. Namun, bila tidak disertai 
dengan kemampuan kewiraswastaan yang tingggi dan koneksi yang banyak, maka 
tidak akan berjalan.

  Selain itu sebaiknya dalam berdagang juga tidak terbatas dengan batas 
agama saja. Soalnya kita mempunyai tujuan yang sama. Ingin sejahtera, 
ungkapnya.

  Dengan adanya forum ini, lanjut Kalla, negara-negara muslim menggalang 
untuk maju. Dengan adanya SDM dan SDA yang kuat, mari kita menggalang untuk 
maju, kata dia.

  Sementara itu, Chairman WIEF Foundation Tun Musa Hitam mengatakan bahwa 
banyak negara muslim mempunyai permasalahan dengan produksi makanan yang 
cenderung rendah.

  Apalagi dengan perubahan yang sangat fluktuatif pada harga barang dunia, 
seperti harga minyak, menyebabkan banyak negara muslim mau tidak mau melakukan 
impor makanan. Maka stabilitas energi dan manajemen air yang bagus menjadi 
sesuatu yang amat penting untuk dibahas. Khususnya untuk pemerintah, harus 
memikirkan hal ini secara serius, pungkasnya. n MI/N-2
 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Globalization 2009 begins this afternoon

2009-03-02 Terurut Topik Sunny
http://www.granma.cu/ingles/2009/march/lun2/Globalization.html

  Havana.  March 2, 2009
 

 
  Globalization 2009 begins this afternoon


  . More than a thousand specialists from 52 countries have confirmed their 
attendance . On the first day, President José Manuel Zelaya Rosales of Honduras 
will give a master lecture, as will the 2007 Nobel laureate in Economics and 
other notable figures 

  Susana Lee

  THE 11th International Meeting of Economists on Globalization and 
Development Problems will begin at 3:00 p.m. today, March 2, at the 
International Convention Center, and its first session is to feature Honduran 
President José Manuel Zelaya Rosales, who will give a master lecture on 
Required Adjustments to Globalization.

  Roberto Verrier Castro, president of the event's organizing committee, 
told Granma more than 1,000 economists and other social sciences professionals 
from 52 countries had been registered and confirmed as of yesterday. In 
committees, panels, and plenary sessions, the participants will hear more than 
250 presentations from selected specialists from 44 nations who will address 
crucial topics on the global economy. 

  Verrier Castro, who is also the president of the National Association of 
Cuban Economists - the co-sponsor of these meetings along with the Association 
of Latin American and Caribbean Economists - said that the first day's sessions 
would include a panel titled From the Financial Crisis to the Global Economic 
Crisis: Impact and Lessons, with scholars from Argentina, the United States 
and Belgium.

  Today's program, as a preview of the week's events, includes lectures by 
Edmund Phelps, 2007 Nobel Prize winner in Economics; Samir Amin, president of 
the Third World Forum; Ecuadorian Pedro Páez, president of the Presidential 
Technical Commission for the configuration of components of the International 
Financial Architecture; and Alí Rodríguez Araque, Venezuelan minister of 
economics and finances. 

  Translation by Granma Internacional 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Palestinians Get Aid

2009-03-02 Terurut Topik Sunny
http://www.themoscowtimes.com/article/1010/42/374952.htm

Palestinians Get Aid
03 March 2009
The Russian government will give the Palestinian Authority 50 armored personnel 
carriers and two civilian helicopters, Foreign Minister Sergei Lavrov said 
Monday.

Russia also will deliver a significant amount of flour to the World Food 
Program for the Palestinians, Lavrov said at an international donors conference 
at the Egyptian resort of Sharm el-Sheik

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Islam's evolutionary legacy

2009-03-02 Terurut Topik Sunny
Refleksi:  Apakah  Harun Yahya, MUI serta konco-konco lain tidak tahu atau 
sengaja lupa baca buku Ibn 'Arabi?

http://www.tehrantimes.com/index_View.asp?code=190274

March 3, 2009 

 
Islam's evolutionary legacy
By Ehsan Masood


Last month, scientists from around the world partied into the small hours on 
the 200th anniversary of the birth of Darwin. 


But as we celebrate the work of one of the most influential scientists ever, 
let's take a moment or two to remember others who contributed ideas in the 
history of evolutionary thought. Many came from Britain as well as other 
countries in Europe. Others came from further afield, and their writings are 
increasingly coming to light thanks to the painstaking work of historians of 
science, and historians of ideas. 

One of them is an East African writer based in Baghdad in the 9th century 
called al-Jahiz. In a book describing the characteristics of animals, he 
remarked: 

Animals engage in a struggle for existence, and for resources, to avoid being 
eaten, and to breed. He added, Environmental factors influence organisms to 
develop new characteristics to ensure survival, thus transforming them into new 
species. Animals that survive to breed can pass on their successful 
characteristics to their offspring. 

Or there's Muhammad al-Nakhshabi, a scholar from 10th century central Asia. He 
wrote: While man has sprung from sentient creatures (animals), these have 
sprung from vegetal beings (plants) and these in turn from combined substances; 
these from elementary qualities, and these (in turn) from celestial bodies. 

In their excellent Darwin's Sacred Cause: Race, Slavery and the Quest for Human 
Origins, Adrian Desmond and James Moore describe how Darwin and his family were 
influenced by the anti-slavery movement, and they explore the extent to which 
these ideas, in turn, influenced his own thinking - especially on the idea of 
the connectedness of humanity. 

A parallel line of argument can also be found from a Spanish philosopher from 
the 12th century. His name is Muhammad ibn Arabi and he developed an idea that 
his translators called the unity of existence. He believed that all living 
matter is connected. And many commentators now think that this was his way of 
showing that within humanity, there can be no outsiders or others. 

These ideas were later taken up in the writings of Indian-born philosopher-poet 
Muhammad Iqbal in the early 20th century. We also know that Iqbal had been 
reading Darwin and wanted to find a way of synthesizing the latest ideas from 
biological science with earlier Islamic-era philosophy. Iqbal today is revered 
throughout South Asia and also happens to be Pakistan's national poet. 

Why is it important to emphasize links between Darwin, and thinking on 
evolution in other cultures? 

One reason is that in many developing countries today, Darwin - and by 
extension evolution - are seen as being in the service of imperialism. This is 
partly because of the period in which Darwin lived and worked, but also because 
of a perception that Darwin's ideas were used by colonialists to provide 
scientific justification for empire. 

Another reason comes from the rise of creationism. I've just finished work on a 
new documentary series for BBC radio 4 on science and Islam in the modern 
world. One thing I didn't expect to find was the extent to which creationism 
poses a risk to what is otherwise more encouraging news: that after decades of 
neglect, interest and investment in science and learning in Islamic countries 
is on an upward trajectory. 

Many countries are building more universities and opening doors for young 
people to embark on PhDs. Progress, however, will be slower if more start 
believing that scientific knowledge can be found in the pages of sacred texts; 
or if they devote time and energy getting sucked into anti-evolution campaigns. 

Instead, if today's young scientists could just take a peek into the history of 
science in Islamic cultures, they would see a respectable tradition of 
thinking, debate and argument on the origins of life and the evolution of 
species. 

The irony in all this is that creationism did not exist as a significant 
movement during the heyday of Islamic civilization. Back when Baghdad was a 
centre for advanced learning, scientists did not spend hours examining passages 
of revelation to see if they compare with observed knowledge of the natural 
world. 

Instead, they went out and tried to discover things for themselves. 




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] The atheist buses

2009-03-02 Terurut Topik Sunny
http://www.tehrantimes.com/index_View.asp?code=190270

  Documents 
 www.tehrantimes.com


 
The atheist buses
By Gwynne Dyer 

If the objective was to undermine people's belief in God, then turning the 
atheist buses loose in Britain was largely a waste of time, because most 
British people don't believe in God anyway. 


The atheist buses are all over London and some other big British cities by now, 
with a large ad running down the sides saying: There is probably no God. Now 
stop worrying and enjoy your life. But you have to ask: if the sponsors of the 
ad, the British Humanist Society, felt strongly enough about it to spend 
£35,000 ($50,000) to put the signs on all those buses, why did they only say 
PROBABLY no God? 

It's not their fault. Tim Bleakley, managing director for sales and marketing 
at CBS Outdoor in London, which handles advertising for the bus system, 
explained that advertisements saying flatly that there is no God would have 
been misleading for religious people. So as not to fall foul of the code, you 
have to acknowledge that there is a gray area. 

When the complaints rolled in anyway, alleging that the ad was offensive to 
Christians and that the no God claim could not be substantiated, the 
Advertising Standards Authority ruled that the ads were an expression of the 
advertiser's opinion and that the claims in it were not capable of objective 
substantiation. For a non-theological organization, the ASA is pretty sharp. 

Never mind all that. The real question is: what did the British Humanist 
Society think it would achieve with its ad campaign? It's not as though 
non-believers in Britain were an oppressed minority. In fact, they're not a 
minority at all. They are the majority, although you have to read the 
statistics carefully to realize that. 

According to the 2001 census, only 7 million people in Britain said they had no 
religion, while 37 million said they were Christian. 1.5 million were Muslim, 
half a million were Hindu, 390,000 were Jedi Knights (there was a conspiracy 
among younger Britons to mock the process by claiming allegiance to the 
religion of Star Wars), 329,000 were Sikhs, and 260,000 were Jewish. 

Those numbers suggest that Britain is an overwhelmingly Christian country, with 
under 20 percent of the population non-believers. Yet three-quarters of the 
people in Britain do not go to church even once a year. On an average Sunday 
only 6 percent of the population is in church, and that figure has been 
dropping at 2 percent per decade since the 1970s. Something doesn't add up 
here. 

When the International Social Survey Program conducted a more in-depth study of 
religious belief almost 20 years ago (1991 and 1993), it asked people if they 
agreed or disagreed with the statement I know God exists and I have no doubts 
about it. In Britain, only 23.8 percent of people said they agreed. 

That's a normal number for Europe. In that ISSP poll, most European countries 
only registered between 20 and 30 percent for confident belief in God, although 
Italy struggled up to 51 percent, Ireland reached 58 percent, and Poland got 
the prize with 66 percent believers. 

What is happening is that people in Britain and many other countries are 
answering the census question about religion in terms of their cultural 
heritage (which is, in most cases, Christian), not of their actual beliefs. It 
all depends on how you phrase the question, but the official figures are 
misleading. Actual levels of religious belief in Europe are very low. 

Moreover, the collapse in belief is continuing, with the youngest least likely 
to identify with a religion. A MORI poll commissioned by the British Library in 
2007 found that nearly half of teenagers in Britain were atheists. 

This fits in better with what you actually observe from day to day in most 
European countries. People are no less moral than they ever were, but religion 
is simply absent in daily life in Europe, at least compared to the United 
States, where it seems omnipresent. Yet here's a strange thing: the very first 
place those bus ads came out was the United States. 

The idea started in Britain, but the American Humanists moved faster. Their ads 
appeared on buses in Washington, DC in November, saying Why believe in a god? 
Just be good for goodness' sake -- and there was little public outcry. Maybe 
the United States is not that different after all. 

The United States, we are constantly told, has a level of religious belief 
almost as high as Iran's, and every Gallup poll since 1944 has reported that at 
least 94 percent of Americans believe in God or a universal spirit. But look 
at that question. If you had any lingering guilt at all about having abandoned 
your ancestral religion, you'd say yes to that, wouldn't you? 

When the ISSP asked its much more rigorous question, only 66 percent of 
Americans agreed with the statement I know God exists and I have no doubts 
about it. That was 

[wanita-muslimah] Malaysia Larang Kata Allah dalam Publikasi Kristen

2009-03-02 Terurut Topik Sunny
Refleksi :  Apakah larangan sejenis akan juga diberlakukan di NKRI?

http://www.republika.co.id/berita/34844/Malaysia_Larang_Kata_Allah_dalam_Publikasi_Kristen

Malaysia Larang Kata Allah dalam Publikasi Kristen
By Republika Newsroom
Senin, 02 Maret 2009 pukul 14:09:00 
CHINAPOST.COM.TW 
THE HERALD: Membawa isu lebih lanjut ke Pengadilan pada Juni nanti untuk 
menggugat pelarangan. 


KUALA LUMPUR -  Pemerintah Malaysia mencabut kembali keputusan mengijinkan 
publikasi yang dilakukan umat Kristiani unuk menggunakan beberapa kata Muslim, 
terutama Allah

Saya kira ada kesalahan dalam pengajuan undang-undang resmi itu, ujar Menteri 
Dalam Negeri Syed Hamid Albar, seperti yang dikutip oleh Strait Times, 1 Maret.

Ketika kami membuat kesalahan. Saya harus akui ada kebutuhan untuk 
mengevaluasi ulang secara menyeluruh, ujarnya.

Sebuah peraturan pemerintah telah membolehkan publikasi Kristiani menggunakan 
kata-kata dalam Islam seperti, Allah, Kaabah, Baitullah dan Salat, selama 
kata-kata tersebut Untuk Kristen saja dan dicetak di sampul depan.

Namun pada 16 Februari lalu peraturan tersebut memicu protes dari para ulama 
Muslim, yang mengingatkan keputusan tersebut memungkinkan menyerang area 
sensitif umat Muslim.

Menteri Dalam Negeri mengatakan pelarangan penggunaan kata-kata tersebut akan 
tetap diberlakukan hingga sidang Mahkamah Konsitutusi Malaysia menetapkan hal 
tersebut.

Ada judicial review terhadap putusan tersebut dan kami menyerahkan kapada 
sidang untuk menentukan, imbuhnya.

Sementara pemerintah dan media mingguan berbasis Katholik, The Herald merasa 
janggal melihat situasi tersebut mengingat Allah telah digunakan lebih dari 
setahun oleh penganut Kristiani di rubrik Bahasa-Melayu mereka.

Sementara pihak berwenang beragumen kata tersebut seharusnya eksklusif hanya 
untuk Muslim, dan mengingatkan kemungkinan pencabutan ijin terbit media 
tersebut jika mereka menyangkal pelarangan.

Surat kabar itu sendiri membawa isu lebih lanjut ke Pengadilan pada Juni nanti 
untuk menggugat pelarangan.

Mingguan Katholik mengaku terkejut dengan keputusan pemerintah.  Sangat 
disayangkan, kebebasan nyata yang kami nikmati sekarang diambil lagi, tulis 
redaktur The Herald, Lawrence Andrew.

Saya tidak tahu apa status terkini, sebagaimana kami tidak mendapat 
pemberitahuan resmi terhadap keputusan baru tersebut,'

Keterjutan yang sama juga dirasakan Federasi Kristen Malaysia Rev, . Melalui 
wakil pimpinan, Eu Hong Seng, mengatakan, Pembolehan bersyarat paling tidak 
mengindikasikan ada kemajuan dalam isu tersebut,  ujar Eu.

Menanggapi situasi tersebut Andrew mengatakan mingguan Katholik akan meneruskan 
upaya di pangadilan menentang pelarangan pemerintah untuk mencetak kata Allah

Ia juga menambahkan kaum Kristen Malaysia pun telah menggunakan kata Allah 
selama berabad-abad dalam Injil terjemahan dan di dalam doa bersama umumnya,

Ras, bahasa, dan agama, memang menjadi isu yang gampang disenggol di negara 
multietnis Malaysia, dimana Muslim Melayu memiliki prosentasi 60 % dari 26 juta 
penduduk.

Penganut Kristen sendiri berjumlah sekitar 9,1 persen, sudah termasuk populasi 
Katholik sebesar 800 ribu orang. Sementara prosentasi Budha dan Hindu berkisar 
19,2 persen dan 6,3 persen dari populasi total.

Padahal negara ini juga kerap dijuluki melting pot (wadah percampuran) Asia 
atas keragaman budayanya, dan Malayia juga menjadi salah satu model ko-eksisten 
harmoni dalam ras dan agama./afp/reuters/strait times/itz


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Mantan Dirjen PLS Rugikan Negara Rp 3,48 M

2009-03-02 Terurut Topik Sunny
http://www.pos-kupang.com/index.php?speak=icontent=file_detailjenis=50idnya=21163detailnya=1

Date : 03 Mar 2009 08:20:09 


Mantan Dirjen PLS Rugikan Negara Rp 3,48 M 


Jakarta (ANTARA News) - Ace Suryadi, mantan Dirjen Pendidikan Luar Sekolah 
(PLS) Depdiknas, didakwa telah merugikan keuangan negara sebesar Rp3,48 miliar 
terkait pengadaan komputer (ICT) untuk Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) 2006.

Dakwaan tersebut dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yuni Deni Wikarsih, dalam 
sidang perdana perkara tersebut di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin, 
yang dipimpin ketua majelis hakim Dasniel.

Perbuatan terdakwa bersama-sama dengan Faisal Madani, telah mengakibatkan 
kerugian keuangan negara sebesar Rp3,48 miliar, kata JPU.

Dalam dakwaannya, besaran kerugian negara itu merupakan selisih harga pengadaan 
dengan harga resmi sebesar Rp12,199 juta yang dikalikan dengan 286 SKB.

Data itu, berdasarkan Laporan Hasil Audit Investigatif Badan Pengawasan dan 
Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi DKI Jakarta tanggal 18 Desember 2008.

Dari perbandingan antara harga pengadaan komputer untuk 286 SKB dari dana 
pengadaan server HP Proliant Rp14,371 juta sedangkan harga resmi dari PT Adaya 
Distribusi Rp7,66 juta.

Kemudian jenis PC Desktop Clinet sesuai harga pengadaan oleh SKB sebesar 
Rp9,725 juta sedangkan harga resmi dari PT Adaya Distribusi Rp4,230 juta.

Selisih pengadaan komputer itu Rp12,199 juta yang dikalikan dengan 286 SKB, 
kata JPU. 

JPU menyatakan pelaksanaan pengadaan komputer bersama-sama Faisal Madani, 
merupakan perbuatan melawan hukum yang tidak sesuai dengan Keputusan Presiden 
(Kepres) Nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa 
Pemerintah.

Penandatanganan surat perintah kerja (SPK) yang dilakukan pada 20 November 
2006 dan 28 Desember 2006 tersebut, merupakan perbuatan melawan hukum, katanya.

Pengadaan komputer tersebut terkait Pengadaan Peralatan Information and 
Communication Technology (ICT) dalam rangka pengembangan jaringan komputer SKB 
tahun 2006.

JPU mengancam perbuatan terdakwa diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 
18 UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 
sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan 
Atas UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo 
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Selain itu, Ace Suryadi juga dikenai dakwaan soal Program Penguatan Kelembagaan 
Bidang Pendidikan Kecakapan Hidup (lifeskills) tahun 2006.

Perbuatan terdakwa bersama-sama Faisal Madani telah mengakibatkan kerugian 
keuangan negara sebesar Rp1,1 miliar.

Perbuatan terdakwa diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU Nomor 
31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah 
dan ditambah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU Nomor 31 
tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) 
ke-1 KUHP.

Sementara itu, kuasa hukum Ace Suryadi, Saut Edward Rajagukguk, mengatakan, 
dakwaan jaksa penuntut umum tersebut tidak berdasar.

Kegiatan ICDL (International Computer Driving Lisence, tidak ditemukan 
kerugian negara, katanya.

Dakwaan ini sangat janggal sekali karena tidak jelas ketentuan mana yang 
dilanggar Dirjen PLS pada pemberian block grant tersebut, katanya. 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] SBY: Future of Sharia banking in Indonesia

2009-03-02 Terurut Topik Sunny
http://www.thejakartapost.com/news/2009/03/02/sby-future-sharia-banking-indonesia.html

SBY: Future of Sharia banking in Indonesia

The Jakarta Post ,  Jakarta   |  Mon, 03/02/2009 2:48 PM  |  Business 

The Sharia banking system can offer Indonesia hope in the midst of the current 
global economic slowdown because Islamic banking has not been affected, the 
President said at the opening of the World Islamic Economic Forum (WIEF) in 
Jakarta on Monday.

Islamic banking should take a front seat because it has not been affected by 
the crisis, President Susilo Bambang Yudhoyono said.

Yudhoyono added that recently many countries in the West had warmed to Sharia 
branking because it does not incorporate dubious assets in investments and is 
risk-free.

In the West, Sharia banks have a mission because countries are increasingly 
welcoming them, Yudhoyono said, as quoted by kompas.com.

The domestic Sharia banking industry has shown promising growth results, which 
have been increasing from year to year, he said.

We hope in future Indonesia will serve as a Sharia economic hub. We invite 
investors to develop this sector. 

According to data at Bank Indonesia, the amount of financing provided by the 
country's Islamic banking institutions had grown from a mere Rp 5.53 trillion 
in 2003 to Rp 27.94 trillion in 2007 and Rp 38.19 trillion in 2008. 

The 2008 figure constituted about 3 percent of the total amount of national 
bank financing. 

The amount of assets managed by the country's sharia banks also rose from 1.4 
percent of the country's national bank assets in 2005, to 1.6 percent in 2006, 
1.8 percent in 2007 and 1.8 percent, or about Rp 50 trillion in 2008. 

The central bank said there were currently 1,470 sharia bank offices across the 
country, and that they had disbursed Rp 326 billion in loans for micro- and 
small-scale firms as of the end of 2008. (amr) 

.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] 62,7 Persen Remaja SMP Tak Perawan - kerusakan otak

2009-03-02 Terurut Topik jano ko
Refleksi: Kapan ada surevey anak SMP pergi sekolah tanpa makan pagi? Kalau 
mengenai wanita tidak perawan lantas mau dibikin perwan lagi bisa saja, 
kememajuan ilmu kedokteran telah menungkinkan hal tsb diciptakan!---
ko_jano :Bung, masalah utamanya bukan bagaimana bisa atau tidak menciptakan 
keperawanan dengan teknologi, tapi masalah utamanya adalah kerusakan otak 
yang disebabkan oleh pornografi tersebut.eling, eling...eling-o0o-
--- On Tue, 3/3/09, Sunny am...@tele2.se wrote:
From: Sunny am...@tele2.se
Subject: [wanita-muslimah] 62,7 Persen Remaja SMP Tak Perawan
To: undisclosed-recipi...@yahoo.com
Date: Tuesday, 3 March, 2009, 3:57 AM











 







Refleksi: Kapan ada surevey anak SMP pergi sekolah tanpa makan 
pagi? Kalau mengenai  wanita tidak perawan lantas mau dibikin perwan lagi bisa 
saja, kememajuan ilmu kedokteran telah menungkinkan hal tsb diciptakan!



http://www.sinarhar apan.co.id/ berita/0903/ 02/sh05.html



62,7 Persen Remaja SMP Tak Perawan   



Oleh

Web Warouw



Jakarta-Otak merupakan organ yang mengolah informasi, apa saja yang bisa 
dilihat dan didengar dari lingkungan. Pornografi yang diterima oleh otak pada 
anak akan merusak otak sehingga menyebabkan gangguan inteligensia. 



Kerusakan otak tersebut dapat dibuktikan dengan kerusakan fisik dan radiologis, 
serta dapat dalam bentuk manifestasi gangguan perilaku.  Jika gangguan ini 
meluas dalam masyarakat, akan memperburuk kesehatan fisik, mental, sosial, dan 
menghancurkan sendi tatanan masyarakat disertai penurunan kemampuan 
intelegensia secara umum, kata Kepala Pusat Intelegensia Departemen Kesehatan 
Dr Jopisal Janes di Jakarta, Senin (2/3). Menurutnya, pornografi mengubah pola 
perilaku seseorang, apalagi jika disertai dengan kerusakan sel-sel otak akibat 
narkoba. Informasi pornografi direkam dan diatur oleh otak. Sel-sel otak 
menyimpannya di dalam neurotransmiter dan keluar sebagai intuisi pada 
perilaku, jelasnya.



Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Peningkatan Pemeliharaan Kemampuan 
Intelegensia Kesehatan Dr Adremaeza menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada 
data dan penelitian tentang seberapa banyak anak yang sudah terpapar dan 
terpengaruh oleh pornografi. Yang pasti, seksualitas pada anak akan memengaruhi 
kepolosan otak dan memacu zat-zat tertentu yang akan merangsang intuisi anak 
pada perilaku.



Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan Dr Ratna Rosita juga 
menegaskan bahwa kondisi pendidikan seks pada anak akan ikut memengaruhi anak 
dalam membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Menurutnya, pendidikan 
seks di tingkat SMP dan SMA saat ini sudah cukup terbuka, namun perlu 
ditingkatkan lagi, karena industri pornografi lebih canggih daripada pendidikan 
yang didapat di sekolah.Yayasan Kita dan Buah Hati menemukan data pada 1.625 
siswa kelas 4-6 SD di Jabodetabek, sepanjang tahun 2008, bahwa 66 persen dari 
jumlah tersebut menyaksikan pornografi lewat media, yaitu 24 persen komik, 18 
persen melalui games, 16 persen situs porno, 14 persen film, 10 persen VCD dan 
DVD, 8 persen lewat handphone, serta 4,6 persen lewat majalah dan koran. Dari 
jumlah itu, 27 persen melihat karena iseng, 10 persen terbawa oleh teman, 4 
persen takut dibilang kuper (kurang pergaulan).



Ternyata anak-anak ini melihat pornografi sebanyak 36 persen di rumah dan kamar 
pribadi, 12 persen di rumah teman, 18 persen di warnet, 3 persen di rental. 
Ketika ditanya apa perasaan mereka saat melihat materi porno, sebanyak 43 
persen mengaku merasa jijik dan 27 persen mengatakan biasa-biasa saja. Reaksi 
anak-anak sebanyak 7 persen mau muntah, 5 persen takut, dan 4 persen terangsang.



Survei Komnas Perlindungan Anak terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar di 
Indonesia tahun 2007 menunjukkan, 97 persen pernah menonton film porno, 93,7 
persen pernah berciuman, petting dan oral seks, 62,7 persen remaja SMP tidak 
perawan, dan 21,2 persen remaja SMU pernah aborsi. 

Sementara itu, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa setiap 
tahunnya, 15 juta remaja mengalami kehamilan dan 60 persen berusaha 
mengakhirinya. Hal ini wajar karena mereka sudah terpapar pornografi sejak 
balita, ungkap Elly Risman, Ketua Yayasan Kita dan Buah Hati. n



[Non-text portions of this message have been removed]




 

  




 






















  New Email names for you! 
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: MILIS APA INI? - Etika Jurnalisme Warga

2009-03-02 Terurut Topik jano ko
Eyang :Milis wanita muslimah ini membicarakan hal-hal yang menyangkut isu-
isu masalah perempuan pada umumnya dan wanita muslimah pada 
khususnya, fiqh perempuan, pergerakan perempuan, kesehatan 
reproduksi, isu gender dan hal-hal lain yang menyangkut perempuan 
termasuk kebijaksanaan pemerintah seperti hukum, peraturan ataupun 
perundang-undangan yang menyangkut masalah perempuan.

Apakah ada yang terlewatkan?
---
ko_jano:Ada...Etika Jurnalisme Warga.Silahkan juga membaca Kode Etik 
Jurnalistik.Wassalam-o0o-
--- On Mon, 2/3/09, eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com wrote:
From: eyang_mbelgedes eyang_mbelge...@yahoo.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: MILIS APA INI?
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Monday, 2 March, 2009, 2:29 PM











 







Milis wanita muslimah ini membicarakan hal-hal yang menyangkut isu-

isu masalah perempuan pada umumnya dan wanita muslimah pada 

khususnya, fiqh perempuan, pergerakan perempuan, kesehatan 

reproduksi, isu gender dan hal-hal lain yang menyangkut perempuan 

termasuk kebijaksanaan pemerintah seperti hukum, peraturan ataupun 

perundang-undangan yang menyangkut masalah perempuan.



Apakah ada yang terlewatkan? 



--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, ritajkt rita...@...  

wrote:



 Bu Ayesha Rizki dan Pak Agung Wibowo mau diskusi soal apakah?

 Ibadah?

 Mualamah?

 atau soal kesehatan reproduksi?

 

 Semua ada kok dan udah bolak balik didiskusikan disini, ketik aja 

 tema yang Anda inginkan di websearch milis ini, arsip WM yang 

sudah 

 mencapai seratus ribu lebih posting itu akan menghujani Anda 

dengan 

 diskusi di milis ini yang sudah berjalan hampir sepuluh tahun 

 lamanya. 

 

 Kalau mau diskusi soal tersebut dengan tema yang baru, ya silakan, 

 diposting aja disini, insyaAllah, pasti akan ditanggapi member 

 lainnya. Banyak yang bisa Anda diskusikan dsini, fenomena 

kawinsiri 

 yang sekarang sedang banyak dibicarakan itu misalnya, silakan aja 

 diposting.

 

 Begitu juga sebaliknya, kalau Anda merasa tidak setuju dnegan 

posting 

 yang Anda terima, ANDA PUNYA HAK lho untuk posting dan 

menyanggahnya. 

 Jangan hanya ngomel aja dong, INI MILIS KITA BERSAMA, so silakan 

Anda 

 balas saja posting yang menurut Anda tidak benar itu, dan 

 berdiskusilah dengan lancar.

 

 BTW, Anda ini kenapa sih kok sepertinya kagok melihat warna warni 

 pendapat orang? 

 

 Milis ini milis yang merdeka, disini milis yang menghargai 

pendapat 

 semua membernya, sengawur apapun argumennya. Kenapa? Ya karena 

itulah 

 dasar KEISLAMAN yang coba diperjuangkan disini, semua manusia 

 diperlakukan dengan adil. Disini, asalkan Anda tidak melakukan 

 kriminalitas dunia maya (mengancam, mengharras, bahkan mengebom 

milis-

  ini pernah terjadi disini, dsb), maka pendapat Anda dihargai, 

 dipersilakan tampil.

 

 Semoga bisa dipahami

 

 salam,

 rita, bukan moderator

 

 --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, ayesharyzka_ echa@ wrote:

 

  Saya setuju sm mas Agung.. Tadinya sy kira join di milis ini 

akan 

 menambah pengetahuan saya di bidang agama yg kita cintai.. 

Namun..  

 Bukan pengetahuan yg sy dapatkan.. Malah adu argumen yg gak jelas 

yg 

 merasa diri masing2 paling islami ... Sangat disayangkan. ..  

  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, 

Nyambung 

 Teruuusss... !

  

  -Original Message-

  From: Agung Wibowo bowo_mknows@ 

  

  Date: Sat, 28 Feb 2009 20:29:25 

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

  Subject: Fw: [wanita-muslimah] MILIS APA INI?

  

  

  Metropolitan, 01 Maret 2009

  

  

  Dukungan sy buat Izza.. saya juga heran kok isinya 

seperti 'debat 

 kusir', 

  sy juga nyesel bergabung ke milis ini, terlalu banyak 

yang 'pintar' 

 tapi cuma sebatas area ini...

  

  Sy rasa perlu dibuktikan dengan kehebatan yang lain dehhh... 

jangan 

 asal kirim2 sanggahan, men-jelekan kelompok tertentu,

  apa yang disampaikan bobotnya kurang... malah cenderung seperti 

 menjelekan agama yang kita Cintai ini. (jangan-jangan. ...???)

  

  Wassalam.

  

  

  - Forwarded Message 

  From: Izzatun Nisa Haq izza_haq@

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

  Sent: Saturday, February 28, 2009 7:41:51 PM

  Subject: [wanita-muslimah] MILIS APA INI?

  

  

  dear moderartor dan member milis wanita muslimah

  (jika memang disini ada moderator)

  akhirnya saya nggak tahan setelah mengamati beberapa lama lalu 

 lintas email di milis ini

  pada awalnya sesuai dengan namanya, maka tujuan saya mengikuti 

 milis ini adalah untuk belajar menjadi wanita muslimah, yang mana 

 pada netiketnya disebutkan bahwa permasalahan yang dibahas disini 

 adalah seputar diskusi ke-islaman

  namun, kecewa sekali saya mendapati isi2 email yang bertebaran

  sungguh berbeda dengan milis2 lain yang saya ikuti

  boro2 membahas masalah keislaman, diskusi atau debat seputar 

fiqih 

 dan semacamnya

  disini kebanyakan para anggota hanya posting artikel2 yang 

[wanita-muslimah] Kiat Mendidik Anak Menjadi Insan Mulia

2009-03-02 Terurut Topik muhamad agus syafii
Kiat Mendidik Anak Menjadi Insan Mulia

By: agussyafii

Satu malam datang seorang Ibu bersama suami tercintanya. Ibu ini bertanya pada 
saya bagaimana mendidik anak menjadi insan mulia. Saya katakan padanya, anak 
akan menjadi insan mulia jika anak diperlakukan dengan penuh kemuliaan. 
Pendidikan yang memuliaan anak berarti meningkatkan kualitas spiritual pada 
diri anak. Maka perlu pendidikan spiritual bagi anak agar kelak mereka menjadi 
insan mulia.

Tidak ada yang mengingkari bahwa kualitas manusia itu diukur dari kualitas 
jiwanya, moralnya atau akhlaknya, meski masih pula terdapat kelompok manusia 
yang lebih menghargai dimensi jasmaninya.  Kesehatan jasmani manusia tumbuh 
bersama gizi yang dikonsumsi sebagaimana kesehatan jiwa juga tumbuh bersama 
konsumsi rohaniah. Dalam perjalanan hidupnya manusia selalu berjumpa dengan 
konflik yang berkesinambungan; konflik antara dorongan instink, syahwat dan 
hawa nafsu dengan nilai-nilai akumulatif akidah, konflik antara kejujuran 
dengan kebohongan, antara kebaikan dengan kejahatan, antara egoisme dengan 
mementingkan orang lain (itsar).

Akal dapat berfikir, membantu manusia memecahkan masalah (problem solving), dan 
untuk meningkatkan kualitas akal (intelektualnya) dapat diupayakan melalui 
pendidikan yang bersifat kognitip. Hati atau kalbu (qalb), meski karakternya 
tidak konsisten, tetapi ia dapat membantu manusia memahami peristiwa yang 
rumit. Lebih dari itu manusia masih memiliki hati nurani yang konsisten 
menyuarakan kebenaran dan kejujuran. Meski demikian, tetap saja ada (bahkan 
kebanyakan) manusia yang bodoh, tidak berperasaan dan nuraninya mati.

Dulu orang mengedepankan kecerdasan intelektual sebagai kunci kesuksesan. 
Belakangan orang menganggap peran kecerdasan intelektual (IQ) itu hanya 20 %, 
selebihnya oleh kecerdasan emosional (EQ). Terakhir orang lebih menengok 
kecerdasan Spiritual (SQ) sebagai penentu yang dominan. Ketika bangsa Indonesia 
terpuruk pada krisis yang memalukan seperti sekarang ini, orang menyalahkan 
sistem pendidikan nasional sebagai penyebab, yakni pendidikan yang terlalu 
mengedepankan aspek kognitif, mengabaikan aspek afektif. Jika krisis ekonomi 
dapat diperbaiki dalam waktu singkat, tidak demikian dengan krisis moral, 
apalagi jika krisis itu sudah mencapai keruntuhan moral bangsa. Mendidik moral 
manusia membutuhkan waktu yang panjang, konsistensi, konprehensif dan 
berkesinambungan. Masyarakat Indonesia dewasa ini sudah sangat mendesak 
kebutuhannya pada pendidikan spiritual.

Pendidikan adalah satu proses yang bertujuan membentuk pola perilaku; misalnya 
pendidikan kemiliteran, pendidikan kewiraswastaan, pendidikan agama.  Proses 
itu biasanya membutuhkan peran seorang pendidik, tetapi manusia juga bisa 
mendidik diri sendiri setelah berjumpa dengan pengalaman yang mendidik. 

Oleh karena itu pendidikan spiritual lebih menekankan pada pemberian kesempatan 
agar anak mengalami sendiri suatu pengalaman spiritual. Jika bercermin kepada 
perilaku Nabi Muhammad, maka nampaknya lembaga pendidikan spiritual yang 
dialami oleh Muhammad bertafakkur, mengasah nurani, menajamkan hati, dan 
mengelola emosi serta mengendalikan nafsu. 

Dalam perspektif Islam, Pendidikan spiritual adalah  proses tranformasi sistem 
nilai Qur’ani ke dalam potensi kejiwaan pada anak melalui  perjuangan dan 
pelatihan jiwa (mujahadah) agar setiap kali merespon stimulus dalam kehidupan, 
jiwanya tunduk kepada nilai-nilai tersebut dengan tenang, senang dan yakin. 
Wujud mujahadah itu adalah zikir, puasa sunnat, sholat dhuha.

Maka anak yang telah memiliki kecerdasan spiritual disebut sebagai ‘arif atau 
min al ‘arifin, secara sosiologis sering disebut sebagai yang arif bijaksana. 
Ma‘rifat tidak menetap, melainkan sesaat-sesaat (sa‘atan sa‘atan), seperti 
disebut dalam hadis riwayat Hanzalah, tetapi pengaruhnya menghunjam dalam 
kejiwaan pada anak, mempengaruhi persepsi dan mewarnai perilaku. Kelak anak 
menjadi insan mulia. Insya Alloh.

Wassalam,
agussyafii

---
Tulisan ini dibuat dalam rangka program kegiatan Amalia Cinta Rasul (ACR), 
Hari Sabtu, tanggal 20 Maret 2009 di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 
Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG. silahkan kirimkan dukungan 
dan komentar anda di 087 8777 12 431 atau http://agussyafii.blogspot.com




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Numpang info: Umroh bersama Raffi ahmad - khusus pelanggan INDOSAT

2009-03-02 Terurut Topik Leni SV

Untuk yang berminat ...

Bisa mengikuti seleksi Umroh yang nantinya akan berangkat periode 
liburan sekolah akhir Juni-awal Juli 2009 bersama Raffi ahmad dan 
Indosat.

Khusus pelanggan Indosat, tekan *123# lalu pilih nomer 7 untuk Top 
Kuis, lalu pilih nomer 1 untuk Umroh bersama Raffi ahmad.

Peserta bisa juga mengirim opini seputar program ini dan harapannya 
apabila menang. 2 pemenang dari 2 opini terbaik akan berangkat 
Umroh. Caranya sms: UMROH OPINI (isi opini) lalu kirim ke 9008.

Total pemenang 6 orang. Apabila pemenang adalah pelajar yang masih 
dibawah 17 tahun, dapat didampingi oleh 1 orang dari orangtua/wali.

Info program bisa dilihat juga di www.funmobinet.com. Info di 
website Indosat menyusul.

Terima kasih.
 



[wanita-muslimah] Pengertian Ukhuwah

2009-03-02 Terurut Topik muhamad agus syafii
Pengertian Ukhuwah

By: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA

Sungguh bahwa Allah telah menempatkan manusia secara keseluruhan sebagai Bani 
Adam dalam kedudukan yang mulia, walaqad karramna bani Adam (Q/17:70). Manusia 
diciptakan Allah SWT dengan  identitas yang berbeda-beda agar mereka saling 
mengenal dan saling memberi manfaat antara yang satu dengan yang lain 
(Q/49:13). Tiap-tiap ummat diberi aturan dan jalan (yang berbeda), padahal 
seandainya Allah mau, seluruh manusia bisa disatukan dalam kesatuan ummat. 

Allah SWT menciptakan perbedaan itu untuk memberi peluang berkompetisi secara 
sehat dalam menggapai kebajikan, fastabiqul khairat (Q/5;48). Oleh karena itu 
sebagaimana dikatakan oleh Rasul, agar seluruh manusia itu menjadi saudara 
antara yang satu dengan yang lain, wakunu ‘ibadallahi ikhwana. (Hadis Bukhari)
Dalam bahasa Arab, ada kalimat ukhuwwah (persaudaraan), ikhwah (saudara 
seketurunan) dan ikhwan (saudara tidak seketurunan).  Dalam al Qur’an  kata 
akhu (saudara) digunakan untuk menyebut saudara kandung atau seketurunan 
(Q/4:23), saudara sebangsa (Q/7:65),  saudara semasyarakat walau berselisih 
faham (Q/38;23) dan saudara seiman (Q/49;10). Al Qur’an bukan hanya menyebut 
persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah insaniyyah), tetapi bahkan menyebut binatang 
dan burung sebagai ummat seperti ummat manusia (Q/6;38) sebagai saudara 
semakhluk (ukhuwwah makhluqiyyah). 

Istilah ukhuwwah Islamiyyah bukan bermakna persaudaraan  antara orang-orang 
Islam, tetapi persaudaraan yang didasarkan pada ajaran Islam atau persaudaraan 
yang bersifat Islami. Oleh karena cakupan ukhuwwah Islamiyyah bukan hanya 
menyangkut sesama orang Islam tetapi juga menyangkut persaudaraan dengan non 
muslim, bahkan dengan makhluk yang lain. Seorang pemilik kuda misalnya, tidak 
boleh membebani kudanya dengan beban yang melampaui batas kewajaran. Ajaran ini 
termasuk dalam ajaran ukhuwwah Islamiyyah bagaimana seorang muslim bergaul 
dengan hewan kuda yang dimilikinya.

Dari ayat-ayat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Al Qur’an (dan Hadis) 
sekurang-kurangnya memperkenalkan empat macam ukhuwwah; yaitu;

1. Ukhuwwah ‘ubudiyyah; persaudaraan karena sama-sama  makhluk yang tunduk 
kepada Allah.

2. Ukhuwwah insaniyyah atau basyariyyah, persau¬daraan karena sama-sama sebagai 
manusia secara keseluruhan.

3. Ukhuwwah wathaniyyah wa an nasab. Persaudaraan karena keterikatan keturunan 
dan kebangsaan.

4. Ukhuwwah diniyyah, persaudaraan karena seagama.

Bagaimana  ukhuwwah berlangsung, tak lepas dari faktor penunjang. Faktor 
penunjang yang signifi¬kan membentuk persaudaraan adalah persamaan. Semakin 
banyak persamaannya, baik persamaan rasa maupun persamaan cita-cita maka 
semakin kokoh ukhuwwahnya. Ukhuwwah biasanya melahirkan aksi solidaritas. 
Contohnya, di antara kelompok masyarakat yang sedang berselisih, segera 
terjalin persaudaraan ketika semuanya menjadi korban banjir, karena banjir 
menyatukan  perasaan, yakni sama-sama merasa menderita.Kesamaan perasaan itu 
kemudian memunculkan kesadaran untuk saling membantu.

Petunjuk Al Qur’an Tentang Ukhuwwah

1. Tetaplah berkompetisi secara sehat dalam mela¬kukan kebajikan, meski mereka 
berbeda-beda agama, ideologi, status; fastabiqul khairat (Q/5;48). Jangan 
berfikir menjadikan manusia dalam keseragaman, memaksa orang lain untuk 
ber¬pendirian seperti kita misalnya, karena Tuhan menciptakan perbedaan itu 
sebagai rahmat, untuk menguji mereka siapa diantara mereka yang mmberikan 
kontribusi terbesar dalam kebajikan.

2. Memelihara amanah ( tanggung jawab) sebagai khalifah Allah di bumi, di mana 
manusia dibebani keharusan menegakkan kebenaran dan keadilan (Q/38;26), serta 
memelihara keseimbangan lingkungan alam (Q/30:41).

3. Kuat pendirian tetapi menghargai pendirian orang lain. Lakum dinukum waliya 
din (Q/112;4), tidak perlu bertengkar dengan asumsi bahwa kebenaran akan 
terbuka nanti di hadapan Tuhan (Q/42:15).

4. Meski berbeda ideologi dan pandangan, tetapi harus berusaha mencari titik 
temu, kalimatin sawa, tidak bermusuhan, seraya  mengakui eksistensi 
masing-masing (Q;3;64).

5. Tidak mengapa bekerjasama dengan pihak yang berbeda pendirian, dalam hal 
kemaslahatan umum, atas dasar saling menghargai eksistensi, berkeadilan dan 
tidak saling menimbulkan kerugian (Q/60;8). Dalam hal kebutuhan pokok, 
(mengatasi kelaparan, bencana alam, wabah penyakit dsb) solidaritas sosial 
dilaksanakan tanpa memandang agama, etnik atau identitas lainya (Q/2:272).

6. Tidak memandang rendah (mengolok-olok) kelompok lain, tidak pula meledek 
atau membenci mereka (Q/49:11). 

7. Jika ada perselisihan diantara kaum beriman, maka islahnya haruslah merujuk 
kepada petunjuk Al Qur’an dan Sunnah Nabi (Q/4;59).

Al Qur’an menyebut bahwa sanya pada hakekat¬nya orang mu’min itu bersaudara 
(seperti saudara sekandung), innamal mu’minuna ikhwah (Q/49;10). Hadis Nabi 
bahkan memisalkan hubungan antara mukmin itu bagaikan hubungan anggauta badan 
dalam satu tubuh dimana jika ada satu anggauta badan 

[wanita-muslimah] Baju Seragam Buat Bejo

2009-03-02 Terurut Topik muhamad agus syafii
Baju Seragam Buat Bejo
 
By: agussyafii
 
 
Malam itu anak-anak pengajian Amalia sedang mengaji. Bejo datang ke rumah. Bejo 
mengabarkan bahwa dirinya sekarang telah bekerja disalah satu Bank Nasional di 
Jakarta.  Saya turut berbahagia mendengar kabar gembira itu. Bejo adalah salah 
satu santri di pengajian. Sejak tamat SMA Bejo langsung bekerja dan kuliah pada 
malam hari. Ditengah kesibukannya pada saat hari-hari libur Bejo suka datang ke 
pengajian bahkan suka membantu mengajar anak-anak. 
 
Sekian tahun yang lalu Bejo adalah seorang anak kecil kelas 5 SD yang menangis 
dijalan. Sejak ayahnya meninggal Bejo tidak lagi mau sekolah, katanya malu 
dengan teman-temannya karena baju seragamnya sudah jelek, sampai pada satu 
malam saya membawakan baju seragam sekolah buatnya. Matanya berbinar-binar dan 
Bejo berjanji untuk sekolah lagi. Pada malam itulah Bejo berjanji untuk tidak 
menangis lagi. Bahkan baju seragam SD itu hingga kini masih tersimpan dengan 
baik. Emaknya Bejo pernah mengatakan pada saya bahwa baju seragam itu sengaja 
disimpan sebagai kenangan indah.
 
“Kak Agus, baju seragam itulah yang menyelamatkan saya dari ejekan teman-teman. 
Dan karena baju seragam itulah teman-teman mau maen bersama saya lagi.” Kata 
Bejo malam itu. Nampak mata Bejo memerah. Berkali-kali mengucapkan terima 
kasih. 
 
Peristiwa kecil hanya baju seragam yang dialami oleh Bejo bisa mempengaruhi 
konsep dirinya tentang masa depan yang kelak menjadikan mereka sebagai 
orang-orang yang besar. Orang-orang yang besar adalah orang-orang yang selalu 
membawa kebaikan bagi orang banyak. Sebagaimana sabda Baginda Nabi Muhamad, 
Khairunnas anfa’uhum linnas (Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi 
orang lain).
 
Wassalam,
agussyafii
 
---
Tulisan ini dibuat dalam rangka program kegiatan Amalia Cinta Rasul (ACR), 
Hari Kamis, tanggal 26 Maret 2009 di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 
Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sud-Tim, Ciledug. TNG. silahkan kirimkan dukungan 
dan komentar anda di 087 8777 12 431 atau http://agussyafii.blogspot.com
 

 


  

[Non-text portions of this message have been removed]