Re: [wanita-muslimah] Komputer KAUST-Saudi Tercepat di Dunia
komputer cepet kalo nggak dipake mubazir...mubazir itu setan... - Original Message - From: jano ko To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 25, 2009 10:51 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Komputer KAUST-Saudi Tercepat di Dunia Ada pertanyaan : Superkomputer ini luar biasa cepat.Pertanyaannya : dipakai untuk apa? --- Ada jawaban : Terserah aja ama yang punya superkomputer itu, namanya saja hak milik. Janoko ( suka dengan pertanyaan yang bermutu ). -o0o- --- On Thu, 25/6/09, Dwi Soegardi soega...@gmail.com wrote: From: Dwi Soegardi soega...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Komputer KAUST-Saudi Tercepat di Dunia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Thursday, 25 June, 2009, 7:11 AM Superkomputer ini luar biasa cepat.Pertanyaannya : dipakai untuk apa? Soal tercepat di dunia, sebaiknya diriset dulu dengan baik. Menurut news releasenya IBM sendiri, http://news. prnewswire. com/DisplayRelea seContent. aspx?ACCT= 104STORY= /www/story/ 06-24-2009/ 0005050070 EDATE= tercepat di kawasan Timur Tengah, dan menurut situs TOP500, yang mendaftar superkomputer2 tercepat di dunia, Shaheen menduduki peringkat 14. http://www.top500. org/lists/ 2009/06 Kita tunggu kelanjutan aplikasi superkomputer ini. http://www.top500. org/lists/ 2009/06 2009/6/24 cak lis cak...@yahoo. com Komputer KAUST-Saudi Tercepat di Dunia Thursday, 25 June 2009 17:42 KAUST Komputer di Thuwal Saudi akan menjadi Komputer tercepat di dunia. Kemampuannya mencapai 222 triliun kalkulasi per detik baca: http://www.hidayatu llah.com/ index.php/ berita/internasi onal/9723- komputer- kaust-saudi- tercepat- di-dunia- [Non-text portions of this message have been removed] - - -- = == Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter. com/wanita_ muslimah Situs Web: http://www.wanita- muslimah. com ARSIP DISKUSI : http://groups. yahoo.com/ group/wanita- muslimah/ messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com Berhenti mailto:wanita-muslimah- unsubscribe@ yahoogroups. com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@ yahoogroups. com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@ yahoogroups. com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed] -- Internal Virus Database is out-of-date. Checked by AVG. Version: 7.5.557 / Virus Database: 270.11.35/2033 - Release Date: 3/31/2009 13:05 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Matikan TV!
Matikan TV! By: agussyafii Matikan TV! begitu teriak istri saya. Saya memahami kegelisahan istri saya. TV buat kami sekeluarga sudah tidak lagi membuat nyaman. Tontonan teramat vulgar dan teramat tidak mendidik. Orang dewasa selalu menyebarkan kebencian dan ketakutan, kata istri saya. Sudah hampir tidak ada lagi ruang keindahan, lanjutnya. Anak-anak yang kebanyakan menonton Tv menjadi tercerabut dari dari komunitas sosialnya. Itulah sebabnya saya sangat memahami teriakan istri saya, matikan TV! Mematikan TV mencoba menikmati keindahan dalam keseharian sungguh sangat nikmat. Keindahan yang sesungguhnya menyentuh jiwa kita menggetarkan kealamian kita untuk mengingatkan siapa sebenarnya diri kita. Keindahan bisa bertegur sapa dipagi hari sambil menikmati indahnya matahari pagi. Menghirup udara yang segar. Kesunyian dan kekhusyu'an dalam sholat. alunan dari nyanyian pepohonan. Lembutnya tangan Sang ayah yang menggenggam tangan putrinya yang dicintai. Melatih diri dengan memusatkan perhatian kepada keindahan sangatlah mudah. hanya membutuhkan penyesuaian hati dan pikiran. Jika kita ingin melihat keindahan, latihlah kesadaran anda hanya untuk melihat keindahan dengan melakukan aktifitas keseharian, nikmati sebuah aktifitasnya. Ketika kita melatih hati dan pikiran anak-anak kita agar fokus kepada keindahan Maka anak-anak hanya mengenal keindahan dan kebaikan. Maka tidak ada ruang untuk kebencian dan ketakutan. Jadi saran saya, matikan TV! Ajaklah anak-anak belajar dan bermain bersama ayah dan ibu. Ajaklah jalan-jalan keliling kampung sambil bertegur sapa dengan tetangga atau berbincang banyak hal tentang kehidupan. Wassalam, agussyafii --- Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' Senin, tanggal 20 Juli 2009, di Rumah Amalia. Silahkan bagi teman2 yang berkenan mewaqafkan buku2, Majalah, Komik, Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( ISLAMI ),IPTEK,buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai untuk Program kegiatan Peduli Kasih Amalia (PKA). kirimkan ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. . Mari dukung pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 087 8777 12431 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Priayi Amtenar Jadi Pelayan!
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009062506131217 Kamis, 25 Juni 2009 BURAS Priayi Amtenar Jadi Pelayan! H. Bambang Eka Wijaya UUPP--Undang-Undang Pelayanan Publik--telah disahkan DPR, untuk mengatur budaya kerja baik aparat pemerintah maupun swasta yang terkait pelaksanaan pelayanan publik! ujar Umar. Apa mungkin UU itu bisa mengubah budaya priayi amtenar yang sudah manjing--mendarah daging--pada aparat birokrasi pemerintah umumnya sebagai kelas sosial yang harus dilayani rakyat, 'turun kelas' menjadi pelayan rakyat? Jelas tak mudah! tegas Amir. Sebab, dalam budaya priayi amtenar, birokrasi pemerintahan justru merupakan sosok nyata kehadiran penjajah di tengah masyarakat! Watak dasar penjajah seperti menindas, memperbudak, dan memeras rakyat, dijalankan oleh priayi amtenar mulai dari memaksa rakyat kerja rodi tanpa digaji, sedang dana pekerjaan umum dari negara dinikmati para pejabat, sampai menarik pajak dari rakyat di luar kemampuan membayarnya, hasilnya untuk memperkaya diri dan memberi upeti ke atasan! (baca: Max Havelaar) Semangat budaya seperti itu belum hilang sepenuhnya dari aparat birokrasi pemerintah kita, sehingga untuk mengubahnya secara drastis menjadi budaya pelayan bukan hanya perlu waktu, tapi lebih dari itu, perlu proses tegas penerapan sanksi sampai setiap ayat UUPP terlaksana efektif sesuai bunyi sesungguhnya! Dengan kapasitas pengawasan internal birokrasi pemerintah yang cenderung amat lemah, harapan UUPP bisa berjalan efektif dalam waktu singkat terlalu berlebihan! timpal Umar. Sementara itu, pengawasan luar seperti dari LSM dan pers, masih belum mendapat respons standar! Maksudnya, tergantung karakter pimpinan suatu instansi--ada yang cukup responsif, tapi banyak pula yang tak peduli dengan kontrol eksternal! Memang, untuk melakukan perubahan budaya masih banyak sisi lagi yang harus diperhatikan! tegas Amir. Masalah motivasi dan orientasi calon pegawai negeri sipil (CPNS), misalnya, bahkan harus sudah diidentifikasi sejak rekrutmen, seperti proses rekrutmen di perusahaan swasta standar! Bukan rahasia umum lagi, motivasi kebanyakan CPNS selain untuk mendapat pekerjaan tetap yang ringan dan jaminan pensiun, juga untuk mencapai status sosial kelas menengah, yang bisa kontroversial dengan praktek budaya pelayan rakyat bagi PNS sesuai UUPP! Meski begitu, lahirnya UUPP pantas disyukuri, karena ada acuan bagi rakyat untuk menuntut hak-haknya atas pelayanan ketika berhubungan dengan instansi pemerintah atau pun pelayanan standar dari perusahaan swasta yang mengelola ruang publik! ujar Umar. Dari semua itu perlu disadari, standar pelayanan publik selalu menjadi cerminan tingkat kesejahteraan rakyat! Jadi, dilihat dari realitas pelayanan publiknya, sekarang ini kesejahteraan rakyat kita masih buruk! [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Kumbokarno, Pilihan demi Bangsa
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009062506384143 Kamis, 25 Juni 2009 OPINI Kumbokarno, Pilihan demi Bangsa Sudjarwo Guru Besar FKIP Unila Melewatkan masa kanak-kanak di perkampungan Jawa yang kental di Provinsi Sumatera Selatan, saya begitu menikmati cerita-cerita wayang kulit. Hampir setiap pekan, ada saja pertunjukan wayang untuk berbagai hajat. Dari acara bersih desa, kawinan, sunatan, hingga yang sengaja nanggap untuk ruwatan. Cerita-cerita yang dibawakan dalang begitu menginspirasi. Salah satu lakon yang cukup populer dan sering dibawakan dalang adalah Kumbokarno gugur. Ada sejumlah pitutur atau nasihat yang terselubung dari cerita itu, dan pada saat-saat tertentu semua nasihat itu muncul kembali sebagai historia nostalgia. Salah satunya tentang bagaimana kita memilih tetap membela negara, meskipun pada posisi yang kurang menguntungkan secara pribadi. Tamsil itu relevan kembali pada saat seperti sekarang menjelang pesta demokrasi pemilihan pemimpin. Walaupun dengan situasi dan waktu yang berbeda. Era keterbukaan seperti sekarang ini, termasuk di dalamnya pola pemilihan, apa pun keperuntukkannya, dilaksanakan secara langsung, bebas, dan rahasia. Tidak terkecuali pemilihan presiden yang dilaksanakan awal Juli. Pada saat ini didahului dengan sejumlah rali kampanye, di mana para kandidat melakukan perjalanan menawarkan program, menarik simpati masyarakat, untuk dapat memilih sang calon pada saatnya nanti. Sampai-sampai kita yang mengikuti pun menjadi bingung ini kampanye atau adu sindir. Pemilihan dengan pola ini, termasuk pemilihan apa pun, dari RT, RW, lurah, bupati, gubernur, rektor, akan menyisakan residu kelompok puas, tidak puas, dan tidak berpendapat. Ketiga kelompok ini memiliki potensi perilaku berbeda-beda. Tidak jarang perilaku tersebut menjadi destruktif, bahkan cenderung saling menghancurkan. Contoh peristiwa ini di mana-mana telah muncul, bahkan jauh sebelum masa merdeka, seperti masa Ken Arok di Kerajaan Singasari, masa Kuti di kerajaan awal Majapahit, dan lain sebagainya. Namun hampir dipastikan peristiwa sejarah cenderung berulang walau dengan setting yang berbeda. Pengulangan itu adalah ketidakpuasan yang berujung pada pertikaian. Pada kondisi seperti itu, yaitu memilih dari sejumlah pilihan, tentu tidak semua opsi dapat mewakili aspirasi kita. Tidak jarang aspirasi tadi tidak jumbuh dengan harapan. Oleh karena itu model opsi yang dipilih seperti Kumbokarno untuk mementingkan negara dari pada pilihannya, adalah teladan yang sangat tepat. Tamsil Kumbokarno maju perang menantang Ramawijaya bukan berarti dia membela abangnya sang Rahwana yang tamak dan merebut istri orang (Ramawijaya), melainkan Kumbokarno maju perang karena demi negaranya yang telah dijarah pasukan kera Ramawijaya. Kumbokarno tidak sudi dijajah, dan tidak rela negaranya dijadikan rayahan oleh orang luar, walaupun dia juga sadar bahwa semua itu akibat dari perilaku abangnya yang merusak. Bersandar pada tamsil di atas, maka dalam memilih siapa pun sebagai pemimpin negeri ini, pada level apa pun, jangan sampai karena pemilihan itu menjebak kita pada situasi terbelenggu kepada pemimpin yang dipilih. Masih ada yang lebih lagi kita perjuangkan, yaitu keutuhan kesatuan negara ini dalam arti luas. Martabat bangsa sebagai harga mati yang tidak mungkin ditawar-tawar adalah sesuatu keharusan. Kita jangan terjebak kepada kepentingan sempit yang hanya mengutamakan kekuasaan, atau mendudukkan seseorang menjadi pemimpin. Akan tetapi yang lebih utama adalah bagaimana menyelamatkan negara ini agar tetap utuh dalam satu kesatuan berbangsa dan bernegara. Pilihan boleh beda, harapan juga bisa beda, tetapi cita-cita negara kesatuan harus tetap menjadi prioritas. Kesadaran akan kesalahan sejarah setelah pemilihan biasanya baru muncul setelah siapa yang dipilih tidak dapat memenuhi aspirasi pemilihnya. Kesalahan sejarah dijadikan outokritik bagi pemilih akan kesalahan dalam memilih. Hal ini dapat terjadi karena sang calon dapat membungkus dengan rapi maksud yang terkandung di lubuk hati yang paling dalam. Oleh sebab itu, kepada para pemilih hendaknya berlaku hati-hati sebelum menjatuhkan pilihan karena kesalahan sejarah dapat berulang apabila kita tidak cermat dalam menentukan pemilihan. Pemilihan dimaksud adalah dalam arti yang sangat luas, bukan hanya pemilihan presiden, melainkan jauh lebih penting dari itu adalah memilih pemimpin masa depan dari institusi di mana kita berada. Kesalahan sejarah akan sulit diperbaiki karena harus menunggu kurun waktu tertentu. Sementara itu kesalahan tadi akan terus meminta korban, minimal korban perasaan kita sendiri. Selamat memilih karena hidup ini sendiri adalah hasil dari memilih. n [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Prabowo Berburu Tikus di Jombang
Refleksi : Apakah Prabowo berburu tikus merupakan suatu latihan untuk nanti dipergunakan memburu kekayaan hasil korupsi Pak Harto yang disembunyikan diberbagai penjuru dunia? Sesuai badan PBB yang bernama Stolen Assets Recovery (StAR), Pak Harto sembunyikan hasil korupsinya berjumlah antara US$ 30 - US$ 50 milyar. Dalam kampanye Pemilu untuk DPR maupun kampanye pilpres, agaknya tidak ada satu orang pun diantara mereka yang bersaing untuk menduduki kursi empuk kekuasaan tertinggi yang menyinggung bahwa bila mereka dipilih menjadi presiden dan wakil presiden NKRI , mereka akan bekerja keras membanting tulang memeras keringat untuk dikembalikan kekayaan rakyat yang dicuri dan disembunyikan oleh Pak Harto selama menjabat presiden NKRI. Jadi dengan begitu boleh dikatakan bahwa mereka ini adalah setali tiga uang dituntun oleh arwah jahat dari Pak Harto. http://pemilu.detiknews.com/read/2009/06/25/154555/1154018/700/prabowo-berburu-tikus-di-jombang Kamis, 25/06/2009 15:45 WIB Prabowo Berburu Tikus di Jombang Ramadhian Fadillah - detikPemilu Jombang - Hama tikus menjadi momok bagi para petani di Jombang, Jawa Timur. Cawapres Prabowo Subianto pun turun tangan memimpin warga berburu tikus. Perburuan tikus ini digelar di Desa Tebek, Kecamatan Bareng, Jombang, Jawa Timur, Kamis (25/6/2009). Selain menggunakan racun, warga juga mengerahkan anjing-anjing untuk berburu tikus. Usai berburu tikus, Prabowo pun menggelar dialog dengan para petani. Prabowo berjanji untuk mengembangkan pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani lewat program-program ekonomi yang diusung pasangan Mega-Prabowo. Prabowo sempat juga bercanda soal daging tikus. Sate tikus enak tidak ya? Kalau di Minahasa di tempat Ibu saya daging tikus itu jadi makanan enak, ada baso tikus, soto tikus, kata Prabowo disambut tawa para petani. Eh, ini juga sumber protein loh, ujarnya sambil tertawa [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: [wanita-muslimah] Re: [pks-depok] Re: [PKS] Fwd : JIKA MASIH RAGU DG SBY-BOEDIONO, MASUK SINI LHU PADE!!!!!
untuk lebih mengenal PKS dari sisi lain silahkan dibuka blog pks watch www.pkswatch.blogspot.com 2009/6/23 Koosala Dewi abcdra...@yahoo.co.id Apapun pilihannya harusnya ummat Islam bisa bersatu, yg sangat saya sayangkan adalah kenapa para partai Islam tidak memiliki rasa percaya diri untuk mengusung kader terbaik ummat Islam padahal saat ada rumor SBY akan memilih Boediono menjadi wapres, para petinggi partai Islam (PKS, PAN, PPP) mulai resah, namun hanya dalam pertemuan beberapa menit semua menjadi seperti sediakala hmmm seperti dagang sapi saja, asal pembagiannya oke maka segala bentuk idealisme boleh lh dilanggar-langgar dikit... mana komitmenmu para petinggi partai kepada kader2nya, mana janji2mu ??? jangan kau khianati kami karena kami tdk tau apa yg kalian lakukan, ingat hanya ALLAH SWT yang Maha Tahu PAN dan PPP sebagai representasi (juga) partai Islam nampaknya pada pileg kali ini sedang gonjang-ganjing masalah internal dan sudah bukan rahasia umum lagi jika kedua partai yg berbasis Islam ini mulai tidak terlalu Islami PKS? wau dengan meroketnya popularitas dan meningkatnya pilihan masyarakat kepada antum, nampaknya mulai menina bobokan antum para petinggi PKS dimana idealisme kalian dengan alasan belum kuat??? dengan alasan masih kecil dengan alasan alasan yang menurut saya alasan utama hanya satu yaitu : MENYELAMTKAN DIRI AGAR TETAP EKSIS DIPEMERINTAHAN DAN MENDAPATKAN POSISI YANG STRATEGIS UNTUK MENINGKATKAN POPLARITAS PARTAI D PILEG YG AKAN DATANG (2014)... idealisme?? oh bisa di gantung dulu lah... Inget saat pilpres 2004 lalu, antum juga masih ragu utk milik kader terbaik ummat Islam (Amien Rais) kenapa karena amien kurang populer saat itu, amien juga iprediksi akan kalah walau didukung mati2 an, padahal apa yg sering abtum sampaikan dalam liqo'2 kader idealisme cita2 negara Islam? tak akan terwujud kawan jika antum masih pertaruhkan dengan kekuasaan dan popularitas Q inget seringkali kader2 PKS mencibir kader2 ormas (NU, Muhammadiyah, Hidayatullah dsb) dinilai kurang militan, kurang Islami, bahkan seringkali mereka berusaha menyerobot amal2 usahan para ormas utk dijadikan alat politik demi kekuasaan Subhanallah sekarang terbukti, coba liat mereka yg istiqomah, mereka nggak peduli apakah popularitas akan naik atau tidak, karena kebenaran Islam, dinul Islam harus tetap dijaga kemurniannya, jangan dicampur adukkan dengan yg subhat demi kepentingan dunia semata Wallahu 'alam bissawab Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] sajak2 tanpa judul (heri latief)
memandang matamu/ada embun pagi di sana/keindahan mistiknya rembulan/merayu langit musim hujan/menggulung mimpi/rindu yang membisu amsterdam, 23/06/2009 -- buruh/memeras keringat darah/diperah/lalu diperah lagi/sampai mati/tak ada yang peduli/tenaga kuda upah budak/sampai kapan? amsterdam, 23062009 --- indonesiaku/ironi ketidakadilan/lumpur hitam sejarahnya/darah rakyat siapa takut?/pengemis berdasi harapanmu?/budaknya orang asing/dirante bunga hutang/memanipulasi kegagalan/menjual mimpi berduri/demi korsi/siapa yang mau? amsterdam, 23062009 - batu merayu rembulan/melukis impian malam/cinta sebatas napsu/ suci kata siapa?/pada puisi memuja/janji bulan madu! amsterdam, 21062009 --- percakapan antara arjuna dan kresna/di bukit dekat kurusetra/arjuna meragu/di hastina ada dorna gurunya/ada bisma eyangnya/ada kenangan masa kecilnya/terhapus semua kerna tahta/krena punya teori perang/ujungnya adalah persembahan/di altar kurusetra/tak ada sanak sodara/yang ada napsu/kepentingan dari kekuasaan amsterdam, 23062009 mau gak mau, suka gak suka, cerita wayang adalah simbolisme, dalam refleksi kehidupan, budaya kekerasan produk dari istana, rakyat tak pernah ditanya, buat apa perang demi tahta, politik kekuasaan wajahnya sama, anti kemanusiaan... amsterdam, 23062009 - ketika internet jadi kebutuhan/jaringan otakmu membeku/dari mailbox ke tembok/refleksi sebaris puisi/bukan hayalan sembarang ilusi/terbuai rayuan malam/dunia maya yang sakti/kau yang punya mimpi! --- padamu vodka/dari mana datangnya cinta/dari air api turun ke puisi/sisakan rindumu/jangan ragu/gubahlah syair/jadi doa manggil hujan! amsterdam, 19062009 -- 50+ kata siapa?/jika jins dan bluejins adalah satu/tunjukkan jalan yang benar/jangan percaya pada hayalan/dunia itu nyata! amsterdam, 19062009 --- dewi kunti/demi kekasih para dewa/wajah langit muram/bau darah disiram/kutukan hujan tangis/dirayu kepentingan/memori dimodifikasi/tragedi puisi! amsterdam, 23062009 -- heri latief http://akarrumputliar.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Jilbab - kisah adam dan pasangannya
Memahami kisah Adam dan pasangannya (yang di Al-Baqarah itu disebut 'zaujaha', kenapa ya?), saya lebih menyukai pemahaman yang lebih ribet tapi optimis...:-) Keribetan pertama, saya memahami kisah Adam dan pasangannya itu sebagai mitos/simbol/metafora/perumpamaan/ayat, yaitu perumpamaan untuk asal usul keberadaan manusia di dunia ini sebagai khalifah. Keribetan selanjutnya, saya memahami bahwa Quran seperti kitab2 suci dan kuno lainnya, menjelaskan aspek psikologi manusia yang belum atau yang sulit dijabarkan dengan deskripsi kata2 yang logis deskriptif ilmiah, dengan mitos2 personal, seperti wayang2 itulah. Bahkan kalau kata Karen Armstrong, orang jadul bernalarnya emang dengan mitologi seperti itu. Kisah Adam dan pasangannya, sebagai konsep, tapi dijabarkan seolah sebagai persona, inilah yang namanya mitologi. Namun konon menurut...siapa, saya lupa...justru Quran konsisten, misalnya menyebut 'zaujaha' pasangannya, sebagai ummah yang konseptual, bukan sebagai kelamin laki2 maupun perempuan. Dan keribetan lain lagi, ini diperlukan untuk keoptimisan saya. Syajaroh adalah simbol yang memang artinya pohon. Simbol pohon di buku2 kuno itu, ini diamini oleh seorang temen saya dosen di Bandung sambil menunjukkan bukunya - melambangkan ilmu pengetahuan, seringnya obat2an atau yang berkaitan dengan tanam2an/pertanian. Keoptimisan saya, mengikuti pendapat Muhammad Iqbal, bahwa pohon pengetahuan itulah yang dimakan oleh Adam dan pasangannya, dimana pengetahuan itu mengandung resiko2 kehidupan. Umpamanya, Adam belum lahir (di sorga), dan diajari nama2 atau pengetahuan awal, tunggal. Dan ketika dia makan buah pengetahuan itu, itulah buah kehidupan (i.e. pengetahuan yang rasional), dengan segala resiko yang inheren di dalamnya. Dalam kapasitasnya sebagai khalifah yang menginisiasi pengetahuan paska sorga ini, Adam dan pasangannya diharuskan untuk memilih, dan pilihan yang selalu benar itu adalah yang selalu mendekati 'pengetahuan awal, tunggal' itu. Makanya agama selalu mengatakan, kehidupan akhirat itu lebih baik dibandingkan kehidupan dunia, kalau saja kamu tau --- pengetahuan awal itu lebih baik ketimbang pengetahuan dunia, kalau saja kamu pandai memilih, artinya memenej resiko. Dan model ini bisa diaplikasikan dalam setiap level kehidupan. salam Mia
[wanita-muslimah] The Sounds of Silence on Iran
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2009/06/24/AR2009062403014.html?wpisrc=newsletterwpisrc=newsletterwpisrc=newsletter The Sounds of Silence on Iran By Mona Eltahawy Thursday, June 25, 2009 Do you hear the silence from the Arab world over events in Iran? Let's start with Arab leaders, who are experts at vote rigging -- if they hold elections at all. What could they possibly say about the Iranian election, or the allegations of vote fraud, without sounding hypocritical? Nor would they rush to congratulate longtime nemesis Mahmoud Ahmadinejad, the leader of a regional rival with nuclear ambitions. The Arabs are quiet, but their silence is surely tempered with discomfort. The demographics of most Arab nations mirror those of Iran: The majority of Arabs are young. It's likely that many young Arabs watching thousands of Iranians demanding to be heard, Arabs who are suffocating under dictators of their own, thought, That's me. For some, the silence is the sound of despair, for in Iran we are seeing the implosion of the politics of cutting off our nose to spite our face. Let's look at the Arab world's legacy: A succession of Arab leaders were known simply for standing up to America and Israel. It did not matter what they did to their own people, the human rights violations, the mass graves, the stifling of the media and most forms of expression. Standing up to the United States and Israel was enough. In that sense, Ahmadinejad is a familiar figure. And Saddam Hussein is gone. Libya's Moammar Gaddafi has gone from U.S. foe to friend. The region is full of U.S.-supported dictators, from President Hosni Mubarak of Egypt to the kings of Jordan and Saudi Arabia. Standing up to America and Israel fell to non-state entities such as Hamas and Hezbollah, and their money trail leads to Iran. Ahmadinejad is simply the latest leader whom Arabs have lionized and forgiven for cutting off our nose to spite our face. Little did the repressions visited upon Iranians matter, even though the hardships they endured were often mirrored in Arab cities cheering on Ahmadinejad. Iran supported the Palestinians, and Ahmadinejad regularly railed at the United States and threatened Israel. But with thousands in Ahmadinejad's own country filling the streets, effectively saying that it's not enough to simply stand up to America and Israel, what now for those Arabs who lionize Ahmadinejad? Especially now that George W. Bush is gone? Where is the sympathy or support for the plight of the Iranians? Silence. That silence is the sound of hearts breaking over the dream of political Islam. When the 1979 revolution swept away the U.S.-backed shah and his injustices, Iran held out the tantalizing mirage of rule by Islam, even for countries that were not majority Shiite. Thirty years later, Iranians are protesting not a secular, U.S.-backed dictator but a system run by clerics who claim to uphold democracy as long as its candidates are given the regime's stamp of approval. What's happening in Iran is not about the United States or Israel. It's not about Ahmadinejad or Mir Hossein Mousavi. It's not even about the poor or the rich in Iran. The demonstrations are about people who feel their will and voice have been disregarded. In Egypt, it's our secular dictator, in power for almost 28 years, who disregards our will. In Iran, it's a clerical regime in power for 30 years, hiding behind God. Dictatorship by clerics is not more acceptable because its torture and beatings are committed in the name of God. This must be especially difficult for political Islamic organizations such as the Muslim Brotherhood, which congratulated Ahmadinejad on his victory and yet whose generational disagreements and divisions mirror those in Iran: A young generation of Muslim brothers and sisters has over the past few years challenged the Brotherhood's aging leadership on issues such as prohibiting female and Christian leaders. That aging leadership gave the young Muslims the very undemocratic choice of shutting up or leaving. How do we know? The same way we've known about much of Iran's strife -- through blogs and social networking Web sites such as Facebook and Twitter. These days, most of the noise in the Arab world is online. Online, you will hear bloggers connecting repression in Iran and Arab countries. Egyptian blogger Wael Abbas, known for exposing police brutality on YouTube, was quick to send Twitter alerts that Iran's clerics, like the Mubarak regime, used plainclothes thugs to terrorize demonstrators. Online, you will hear young Arabs express envy over the huge Iranian demonstrations in the face of government crackdowns. Online, Arabs will expose U.S. hypocrisy and ask what happened to U.S. support for peaceful demonstrators when they were beaten and dragged off Cairo streets in 2005 and 2006. Online, Arabs argue over the politics of cutting off our nose to
[wanita-muslimah] 90625 Amalan yang pahalanya akan tetap mengalir.
90625 Amalan yang pahalanya akan tetap mengalir Bismi l-lahi r-rahmani r-rahim. Rasulullah Muhammad SAW menyebutkan adanya tujuh macam amalan yang pahalanya akan tetap mengalir ke pelakunya walaupun dia sudah berada di liang kubur. Di antaranya adalah: “orang yang menanam pohon, orang mendirikan masjid, orang yang mewariskan mus-haf Qur’an” (Hadits, riwayat Anas). Secara sederhana dapat kita fahamkan bahwa yang dilakukannya itu bukanlah perbuatan yang hasilnya segera tampak, bukan kegiatan yang “quick yielding”, tetapi kegiatan-kegiatan yang hasilnya mungkin baru terlihat jauh kemudian, bahkan mungkin baru tampak sesudah pelakunya meninggal dunia! Yang jelas adalah bahwa perbuatan-perbuatan itu pasti dilakukan dengan penuh keyakinan bahwa yang dilakukannya akan memberi manfaat, bagi siapapun saja; orang lain ataupun dirinya sendiri. Bahkan dia pun mungkin sudah sepenuhnya berserah diri kepada Allah SWT, apapun hasilnya nanti, sampai-sampai dia pun masih mencoba melaksanakan perintah Rasulullah untuk tetap juga akan menanam pohon yang bijinya ada di tangannya sekalipun dia tahu kiamat mungkin akan datang esok hari (Baca: Walau dia “mendapat informasi dari berbagai macam sumbernya” akan datangnya hari kiamat esok hari, dia yakin juga bahwa Allah dengan kekuasaanNya masih mungkin menunda kiamat itu sehingga masih ada peluang bagi pohon yang ditanamnya itu memberi hasil). Begitu pulalah mereka yang mendirikan masjid, mereka yakin bahwa masjid bukan untuk dinikmati dirinya ataupun keluarganya semisal untuk tempat tinggal ataupun bercengkerama, tetapi diyakini masjid yang akan dimanfaatkan sebagai sarana pembinaan ummat, untuk menghasilkan ummat masa depan yang dapat dibanggakan. Adapun orang yang mewariskan mus-haf Qur’an itu yakin, bahwa walaupun dengan sekedar membacanya saja sudah berpahala, namun mempelajarinya, mengamalkan, dan mengajarkan isinya akan lebih berhasil guna; untuk itu dia akan berusaha mewariskan Qur’an yang bagi penggunanya mudah difahami kandungannya, yaitu dalam bentuk Qur’an dengan terjemah ataupun juga tafsirnya. Mudah-mudahan kita menjadi pelaku salah satu ataupun lebih dari amalah-amalan yang merupakan “sumber pahala” bagi kita, selama kita masih hidup maupun nanti sesudah mati. Wa l-Lahu a'lamu bi sh-shawwab SAW. = shalla 'l-Lahu 'alaihi wa sallam (Semoga shalawat Allah dan salamNya terlimpahkan pada Rasulullah Muhammad). SWT. = subhanahu wa ta-'ala (Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi kedudukanNya). *** Kutipan ayat-ayat diperoleh dari penelusuran menggunakan software sederhana (2,5 Mb): Indeks Terjemah Qur'an. Assalamu 'alaikum wr. wb. Semoga sedikit uraian di atas bermanfaat. Sebarkanlah pelita hikmah ini dengan forward langsung ataupun dengan mengajak bergabung di URL http://groups.yahoo.com/group/pelita-hikmah. Jika Anda punya ataupun ingin kajian masalah tertentu untuk pegangan hidup silakan hubungi saya. Wassalam, dr. H.R.M. Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF. e-mail: tau...@telkom.net Jalan Kendangsari Lebar 48 Surabaya INDONESIA 60292 Telp. (031)-841-7486, 081-652-7486 = Dana dakwah. Transfer ke BCA RekNo 822 0213791 (a/n RM Tauhid), atau bergabung dalam http://www.asiakita.com/pandu-hw === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Apa yang Salah dengan Neoliberal?
http://www.radartimika.com/index.php?mod=articlecat=Opiniarticle=20197 Selasa, 16/06/2009 | 02:58 (GMT+9) Apa yang Salah dengan Neoliberal? Oleh : Bambang Nuroso Memanasnya suhu menjelang pemilu presiden disertai hangatnya jargon politik yang mengangkat bahaya ''neolib'' berhasil menggiring semua capres dan cawapres berusaha menghindari label tersebut. Pertanyaan kemudian, apa yang salah dengan neoliberal? Founding father ''Laissez Faire'' pernah mengatakan, ''The best economic policy is to let business make their own decision without government interference'' (Grolier: 167). Intinya, kegiatan ekonomi sebaiknya sekecil mungkin terlibat campur tangan pemerintah. Kerangka dasar pemikiran seperti itu mengilhami lahirnya liberalisasi di sektor ekonomi awal abad ke-18 hingga kini. Physiocrat yang hidup pada abad ke-18 tersebut mengemukakan reaksinya atas larangan praktik ''Mercantilism'' pada awal perjalanan sejarah AS waktu itu. Kebangkitan ekonomi pada masa kolonial ini mengilhami Adam Smith (abad ke-19) dengan klasik ekonominya yang oleh John Stuart Mill disebut sebagai Laissez Faire Capitalism serta lahirnya Individualistic political theory (Grolier: 167). Abad ke-19 ditengarai Laissez Faire menjadi kekuatan atau serial liberalisasi hingga kini. Masih di medio abad ke-19, sejalan dengan gelombang era liberalisasi ekonomi dan bangkitnya industrialisasi, pada waktu bersamaan, muncul berbagai permasalahan baru yang lazim disebut cartelism, monopoly, oligopoly, dan lain-lain yang melahirkan berbagai penyimpangan liberalisasi. Ujungnya, pemerintah masuk dalam permasalahan ekonomi untuk mencegah penyimpangan yang dimaksud. Akibatnya kemudian, muncul ''Sherman Anti-Trust'' yang lebih dikenal dengan ''Sherman Act'' (1890). Disusul ''Clayton Anti-Trust'' atau ''Clayton Act'' (1914) serta ''Robinson_Patmant Anti-Trust'' atau ''Robinson_Patmant Act'' (1936). Semua aturan tersebut lebih fokus pada upaya pencegahan berbagai praktik curang pada era liberalisasi dan revolusi industri abad ke-19 yang diprakarsai pemerintah. Konsep Neolib Melengkapi konstruksi mazhab Laissez Faire yang sangat propasar bebas dan peran kecil pemerintah dalam ekonomi, ''Kynes'' justru sebaliknya menyebutkan, ''...an active government fiscal policy of deficit spending on public works and other projects'' (TR.DYE:225). Dia lebih jauh menggarisbawahi bahwa peran penting pemerintah dalam ekonomi dapat dilakukan dengan berbagai prakarsa kebijakan. Kebijakan fiskal dengan toleransi defisit anggaran federal bisa dilakukan demi mengatasi pengangguran (ketika AS dilanda depresi besar 1930-an). Peran pemerintah dalam permasalahan ekonomi ini disebut neoliberal. Retorika konservatif (Presiden Ronald Reagan) ketika itu menyebut, neoliberal search new solution to the problem of social injustice, poverty and unmet human need. Neoliberal menyentuh bagaimana mencari solusi baru atas berbagai problem, ketidakadilan sosial, kemiskinan, dan ketimpangan apa yang menjadi kebutuhan dasar kemanusiaan. Kepentingan pemerintah atas keberlangsungan industrialisasi mutlak diperlukan bagi setiap pembangunan ekonomi negara. Yakni, menstimulasi kekuatan industri seirama dengan pencarian pasar internasional bagi barang-barang industri, apakah melalui kerangka bilateral maupun multilateral. Neolib melihat pentingnya peran pemerintah dalam konteks kerja sama ekonomi internasional untuk lebih menstimulasi proses produksi, mendorong investasi, menciptakan inovasi, serta menggali pasar internasional maupun pasar domestik. New liberal mendorong pemerintah bisa berperan langsung melalui berbagai bantuan (grants), menciptakan kemudahan proses perbankan untuk pembangunan ekonomi, revitalisasi sektor industri, menciptakan lapangan kerja baru, dan menekan/menjaga stabilitas harga. Neoliberal berkepentingan erat dengan berbagai subsidi di sektor pertanian dan bantuan oleh pemerintah untuk small-medium enterprises. Keadilan Distribusi Ekonomi Presiden Barack Obama merupakan model tokoh identik dengan kekuatan visi neolib. Dia mencoba membongkar hambatan ekonomi yang menjadi kepentingan masyarakat luas. Berhasil meyakinkan kongres bahwa paket ekonomi yang diluncurkan dengan kebijakan fiskalnya mengalirkan keadilan distribusi ekonomi. Meringankan beban pajak masyarakat luas, meningkatkan beban tanggung jawab pajak kepada kelompok ekonomi kuat/raksasa, melindungi pemegang kartu kredit dari praktik predator lembaga perbankan, serta menghindarkan praktik saling kanibal ekonomi di lingkungan raksasa-raksasa ekonomi di AS. Kasus terakhir, mengancam AIG (American Insurance Group) yang sempat menyalahgunakan paket bantuan federal untuk segera mengembalikan ke kas federal. Lemahnya pengawasan pemerintah dalam permasalahan ekonomi pada masa pemerintahan Bush merupakan simbol penyimpangan neolib, sehingga menyeret AS pada krisis ekonomi serius. Pemulihan pernah dilakukan pendahulu Presiden Obama seperti F.D.
[wanita-muslimah] Does Saturn moon hide watery caverns - and life?
http://www.independent.co.uk/news/science/does-saturn-moon-hide-watery-caverns--and-life-1718207.html Does Saturn moon hide watery caverns - and life? By Ben Hirschler, Reuters Thursday, 25 June 2009 a.. Ho New / Reuters The highest resolution view ever obtained of the north polar region of Saturn's moon Enceladus a.. enlarge Saturn's icy moon Enceladus could contain watery underground caverns, forming a potential home for alien life, say scientists. German researchers have found salt - a signature chemical for seawater - in ice grains from vapour jets streaming out of surface cracks, providing the strongest evidence yet of a liquid water reservoir beneath the moon's frozen crust. A US team said the amount of salt they had detected using a different method suggested an earlier theory that water was boiling explosively into the vacuum of space via geysers was wrong, and evaporation was occurring quite slowly. One explanation for the slower evaporation may be that water is emerging from pressurised chambers below the so-called tiger stripe fractures in the moon's surface, said John Spencer of the Southwest Research Institute in Boulder, Colorado. Our picture of its sub-surface must now be expanded to include the possibility of misty ice caverns floored with pools and channels of salty water, lurking beneath the tiger stripes, he wrote in a commentary on the two scientific papers. What else may lurk in those salty pools, if they exist, remains to be seen. The Cassini spacecraft first discovered huge plumes erupting from fissures near the south pole of Enceladus in 2005, sparking speculation of a vast underground ocean spewing vapour through giant Yellowstone-like geysers. Since then, scientists have debated whether this meant that Enceladus (pronounced en-SELL-ah-dus), with a diameter of only 310 miles (500 km), was hiding a reservoir of liquid water. It is one of about 60 moons of the ringed planet Saturn. Frank Postberg of the Max Planck Institute for Nuclear Physics in Heidelberg said the presence of sodium salts was compelling evidence, indicating salty minerals were washed out from rock on Enceladus in the same way oceans absorb salt on Earth. He and colleagues reported they had found salty grains of ice after analysing data from Cassini's cosmic dust detector as it flew through Saturn's outermost ring, where Enceladus orbits. Whether or not Enceladus harbours life remains a mystery. But the evidence of liquid water, coupled with heat near the moon's South Pole, suggests it is possible. If you have this large amount of water in contact with a rocky core and you have heat, then you have very good conditions, Postberg said in a telephone interview. On top of that we measured a slightly alkaline pH value, which is very good for the formation of complex organic molecules. Scientists hope to find out more when Cassini makes two more close fly-bys of Enceladus in November. www.nature.com/nature [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] The Europeans were cannibals: archaeologists
http://www.tehrantimes.com/index_View.asp?code=197562 The Europeans were cannibals: archaeologists ATAPUERCA, Spain (AFP) - The remains of the first Europeans discovered at an archaeological site in northern Spain have revealed that these prehistoric men were cannibals who particularly liked the flesh of children. We know that they practiced cannibalism, said Jose Maria Bermudez de Castro, one of the co-directors of the Atapuerca project, a UNESCO World Heritage Site. A study of the remains revealed that they turned to cannibalism to feed themselves and not as part of a ritual, that they ate their rivals after killing them, mostly children and adolescents. It is the first well-documented case of cannibalism in the history of humanity, which does not mean that it is the oldest, he said. The remains discovered in the caves appeared scattered, broken, fragmented, mixed with other animals such as horses, deer, rhinoceroses, all kinds of animals caught in hunting and eaten by humans, he said. This gives us an idea of cannibalism as a type gastronomy, and not as a ritual. The Atapuerca caves were first discovered in the late 19th century, when a tunnel was blasted through the mountain for a railway line. But at the time in Spain, there was not enough scientific knowledge to begin research, said the other co-director, Eudald Carbonell. The first excavations did not take place until 1978, then in 1984, we found 150 human remains. In 1992, they found a complete intact skeleton, and two years later, they discovered remains dating back more than 800,000 years. Those remains probably correspond to the first humans who reached Europe, known as Homo antecessor, after the Latin word for pioneer or explorer. Homo antecessor, who lived before Neanderthals and Homo Sapiens, probably came to the caves of Atapuerca after a long migration from Africa and through the Middle East, northern Italy and France. It is a particularly good site for human settlement, at the confluence of two rivers with a comfortable climate and rich in fauna and flora, de Castro said. They found water and food in abundance, could hunt wild boar, horses, deer, which means that they did not practice cannibalism through a lack of food. They killed their rivals and used the meat, he said. We have also discovered two levels that contain cannibalized remains, which means that it was not a one-off thing, but continued through time, he said. Another interesting aspect ... is that most of the 11 individuals that we have identified as victims were children or adolescents. We think that there are also two young adults including a female, which indicates that they killed the base of the demographic pyramid of the group. Atapuerca, situated on the edge of Eurasia, allowed Homo antecessor to develop in an isolated and more distinct way, with characteristics that were both archaic and modern. In addition to hunting, they also made tools. The area at the time was heavily forested, with oaks, chestnut trees and junipers, and abundant with bears, lynxes, panthers, foxes and hyenas. Photo: Skull named Miguelon, estimated to be 400,000 years old and the most complete skull of an Homo heidelbergensis ever found, is seen at the Atapuerca archaeological site, in the Atapuerca mountains in northern Spain. In 2007 a historic discovery of the fossilized remains of the 'first european' human was made at the site. (AFP/File/Philippe Desmazes) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Papuans 'tortured by Indonesian army'
http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,25197,25690451-2703,00.html Papuans 'tortured by Indonesian army' Stephen Fitzpatrick, Jakarta correspondent | June 26, 2009 Article from: The Australian INDONESIA's controversial special forces, which are trained by Australia, have been accused of new human rights abuses in the troubled province of Papua. In a report by US-based Human Rights Watch, off-duty members of the elite Kopassus branch of the Indonesian army are said to have tortured and abused Papuans. The claims coincide with a rise in reported violence in the province and a visit this week by presidential candidate Jusuf Kalla to the resources-rich but services-poor region. The report documents the claims of several residents in the town of Merauke, southeastern Papua, who say they were beaten by plainclothes soldiers in Kopassus headquarters. Under a memorandum signed in January by Australia's Defence Force Chief Angus Houston and his Indonesian counterpart, Djoko Santoso, Kopassus troops are among those trained by Australia's military. The report calls on Australia, the US and other countries to reconsider their military co-operation with Indonesia. Military spokesman Vice-Marshal Sagoem Tamboen rejected the abuse claims, suggesting HRW's informants could be just fighting amongst themselves, and then blaming our soldiers. He said concerns over Kopassus abuse should be reported to military police, although the HRW report documented one complainant being told by regular police it was too dangerous for them to do anything. The elite special branch, whose implication in human rights atrocities goes back to the communist purges of 1965-66, is led by Major General Edhie Wibowo, brother-in-law of President Susilo Bambang Yudhoyono. General Wibowo is also the son of one of the special forces' great heroes, the late Sarwo Edhie Wibowo, who was heavily involved in the 1965-66 anti-communist purge that accompanied the overthrow of founding president Sukarno. As Kopassus chief at the time, Wibowo Sr was responsible for enforcing the so-called act of free choice by which Papua was incorporated into the Indonesian state. Papuan activists claim they were coerced into that 1969 decision. The new report documents claims by Merauke residents of being kicked, punched, whipped with hoses and forced to eat raw chillies in the Kopassus barracks. One alleged victim, a man named Petrus, 41, said a soldier shouted at him during a beating: You Papuans, one single Kopassus soldier can kill you like chickens. The report is the second this month from HRW to claim human rights abuses in the closed province, where visits by foreign journalists are rarely allowed and strictly monitored. On June 5, the organisation released a report detailing claims of beatings in Abepura prison, in the main northern city of Jayapura. They included claims of political prisoners being beaten and tortured, then moved out of sight during a visit to the jail by Justice and Human Rights Minister Andi Mattalatta [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Prabowo Datangi Mantan Gubernur Soal Perubahan Nama Suramadu
http://www.tempointeraktif.com/hg/Pemilu2009_janji_janji/2009/06/25/brk,20090625-183673,id.html Prabowo Datangi Mantan Gubernur Soal Perubahan Nama Suramadu Kamis, 25 Juni 2009 | 08:48 WIB TEMPO Interaktif, Surabaya: Pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, berencana mengubah nama jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) menjadi Jembatan M Noer jika keduanya terpilih sebagai pasangan presiden dan wakil presiden. Saya sampaikan niat Ibu Mega untuk mengubah nama jembatan Suramadu, kata Prabowo Subianto ketika berkunjung ke kediaman Muhammad Noer di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/6). Muhammad Noer adalah bekas Gubernur Jawa Timur periode 1967-1974. Nama M Noer, kata Prabowo, berhak dijadikan nama jembatan penghubung Surabaya - Madura karena jembatan itu hasil gagasannya. Beliau menggagasnya sejak tahun 1950, kata Prabowo. M Noer sendiri berpesan agar jembatan Surabaya-Madura bisa mendongkrak kesejahteraan orang Madura. Industri yang mungkin berdiri setelah ada jembatan tersebut, kata M Noer, Harus melibatkan rakyat. Ia juga berpesan agar jembatan tersebut tak berdampak buruk pada keagamaan masyarakat Madura. Prabowo mengatakan dirinya biasa mengunjungi M Noer setiapkali ke Surabaya. Ia mengaku orang tuanya dekat dengan bekas orang nomor satu di Jawa Timur tersebut. Saya belajar pemerintahan dari beliau, kata Prabowo. DWI RIYANTO AGUSTIAR [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Sultan: Debat Capres Normatif Picu Golput Bertambah
http://www.tempointeraktif.com/hg/Pemilu2009_berita_mutakhir/2009/06/25/brk,20090625-183722,id.html Sultan: Debat Capres Normatif Picu Golput Bertambah Kamis, 25 Juni 2009 | 13:19 WIB TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Anggota Dewan Penasehat Partai Golkar Sri Sultan HB X menilai debat calon presiden dan calon wakil presiden yang berlangsung selama ini normatif. Jika debat capres dan cawapres ini tak ada perubahan, Sultan khawatir justru menambah angka golput tinggi. Dengan melihat itu menimbulkan kesan nyoblos opo ra nyoblos to (milih atau tidak milih). Jangan malah membuat golputnya makin tinggi, kata Sultan di Kepatihan, Kamis, (25/6). Menurut Sultan, debat yang ditontonkan ke publik cenderung tidak memuaskan penonton. Apalagi, debat itu belum mampu meyakinkan publik soal harapan-harapan masyarakat yang harus dilayani asprasinya. Kalau debat tidak sepakat kan tidak akan terjadi perdebatan. Kalau pembicaraan kesepakatannya seperti itu terus piye, kata Sultan. Raja Yogyakarta ini, lantas mempertanyakan ketentuan yang diberlakukan oleh KPU maupun penyelenggara debat sehingga menyebabkan debat berlangsung normatif. Tapi kembali ke aturan dan kesepakatan bersama capres-cawapres kan, katanya. Ditanya mengenai soal pilpres, Sultan enggan mengomentari. Alasannya, takut dinilai berpihak pada salah satu kandidat, padahal dirinya tidak memihak calon presiden manapun. Namun soal munculnya black campaign dalam pilpres, Sultan mengaku kandidat manapun tak akan bisa menghindarinya. Ia mencontohkan kasus mencuatnya isu istri Boediono yang non muslim pernah terjadi saat istri SBY juga dinyatakan non muslim lantaran namanya namanya Kristiani. Black campaign pasti terjadi karena tidak proporsional dan hanya akan menjatuhkan citra, kata Sultan. BERNADA RURIT [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Michael Jackson Meninggal Dunia
Michael Jackson Meninggal Dunia Friday, 26 June 2009 18:35 Penyanyi pop terkenal, Michael Jackson, dikabarkan meninggal dunia karena menderita gagal jantung. Sebelumnya, ia telah masuk Islam baca di sini: http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/internasional/9737-michael-jackson-meninggal-dunia- [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Michael Jackson Meninggal Dunia
mati kena apaan tuh gagal jantung ? 2009/6/26 cak lis cak...@yahoo.com: Michael Jackson Meninggal Dunia Friday, 26 June 2009 18:35 Penyanyi pop terkenal, Michael Jackson, dikabarkan meninggal dunia karena menderita gagal jantung. Sebelumnya, ia telah masuk Islam baca di sini: http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/internasional/9737-michael-jackson-meninggal-dunia- [Non-text portions of this message have been removed] -- salam, Ari
[wanita-muslimah] Menghargai Perempuan, Menghargai Peradaban
http://suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetakid_beritacetak=69303 PEREMPUAN 24 Juni 2009 GENDERANG GENDER * Oleh Valentine Febriana MASIH segar dalam benak kita, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa artis Cici Paramida dan Manohara Odelia Pinot beberapa waktu lalu, sontak menjadi isu hangat menyaingi isu-isu politik yang berkembang dewasa ini. Tak terhitung jumlahnya kasus kekerasan dalam rumah tangga yang menimpa perempuan. Ekploitasi terhadap perempuan tak hanya berupa kekerasan fisik. Intimidasi, penyelewengan hak asasi, marginalisasi, dan segala hal yang menghambat gerak mereka selalu menjadi problem sosial yang tidak ada habisnya. Perempuan sebagai gerbang peradaban acapkali menjadi korban kekuatan patriakhi. Pada beberapa hal, perempuan sering menjadi objek eksploitasi, baik dalam rumah tangga, kantor, pabrik, jalanan, dan lainnya. Di dalam realitas kehidupan sosial-kemasyarakatan, ataupun di beberapa media, perempuan juga kerap diperlakuan atau diberitakan negatif dan termarjinalkan. Padahal, perempuan adalah ibu kita. Ibu yang harus diayomi, dihormati, disayangi, diletakkan pada sifat sewajarnya, juga ibu yang melahirkan kita sehingga tercipta sebuah peradaban. Apabila kita tidak bisa menghargai perempuan, bagaimana kita bisa menghargai ibu kita? Begitupula sebaliknya. Mendiskreditkan dan memarjinalkan perempuan tidak ada bedanya dengan merusak sistem peradaban. Bahkan dalam ajaran agama samawi, kekerasan sangat ditentang, karena dogma agama bersumber pada nilai, etika, dan norma yang patut dijunjung tinggi. Steoritifikasi Steoritifikasi perempuan yang selalu mengalah dan tertindas seyogianya menjadi kekuatan untuk bertindak. Ketertindasan yang dialami perempuan, baik fisik maupun nonfisik, menjadi alasan utama keterbelakangan mereka dalam berbagai hal. Marginalisasi hak perempuan seakan-akan menimbulkan kesan lama bernuansa rasisme. Meski emansipasi perempuan digalakkan di segala bidang kehidupan sosial, politik, dan budaya, peran kaum Hawa masih dianggap sebagai subaltern yang tidak memiliki agensi. Maka, sebagai bentuk tangggung jawab dan solidaritas kemanusiaan, marilah kita bersama bergandeng tangan menuju kemerdekaan hakiki dengan menghargai keberadaan perempuan, baik dalam sistem politik, sosial, budaya, ekonomi, dan agama. Gerakan feminisme yang menyuarakan pembebasan perempuan dari rasisme, stereotyping, seksisme, penindasan perempuan, dan phalogosentrisme perlu digalakkan. Menurut Friedan (1963), seorang feminisme liberal, perempuan dapat menaikkan posisinya dalam keluarga dan masyarakat melalui kombinasi inisiatif dan prestasi individual (misalnya pendidikan), diskusi rasional dengan kaum laki-laki khususnya suami, dan lain sebagainya. Menghargai perempuan bukan berarti perempuan membutuhkan belas kasihan. Penghargaan dapat berupa memberikan kebebasan sewajarnya, tidak menganggap perempuan sebagai kelas kedua, tidak melakukan marjinalisasi atau kekerasan baik fisik / nonfisik, tidak melakukan pelecehan seksual, pemberlakuan sistem yang humanis, serta menempatkan perempuan sebagai partner yang baik. Perempuan dan laki-laki merupakan makhluk Tuhan yang harus dihargai. Jenis kelamin telah menjadi takdir. Kesetaraan dapat dilihat dan nilai dari kapabilitas, kreatifitas, peran, kerja, dan aktifitas yang dimiliki. Kesalahan Sistem Diferensiasi feminisme dan maskulinitas tidak dapat dipandang sebagai jenis kelamin belaka, tapi yang lebih urgen adalah kapasitas yang dimiliki seseorang. Tidak peduli apakah ia perempuan, laki-laki, atau bahkan waria. Perempuan bukan sekedar pelengkap. Ketika ia diposisikan sebagai pelengkap atau ban serep, tak jarang perlakuan buruk terhadap perempuan merajalela. Pada kasus traffiking, misalnya, perempuan dijadikan barang dagangan guna meraup keuntungan materi. Menurut Direktur LBH-Apik Estu Rakhmi (2009), akar masalah kekerasan terhadap perempuan bukanlah laki-laki, melainkan sistem yang patriarkhis yang mendiskriminasi perempuan. Di sinilah peran sistem memberlakukan perempuan secara adil dan bertanggung jawab. Sistem yang diperankan laki-laki (superioritas) maupun pada tataran pemerintahan belum mampu menakar keberpihakan terhadap perempuan secara porposional. Adanya sistem yang menjerat, misalnya, membuat ketergantungan perempuan kepada superioritas makin tinggi. Maka, menghargai perempuan seutuhnya adalah menghargai kehidupan dan peradaban kita sendiri. (32) —Valentine Febriana, mahasiswi Psikologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera
[wanita-muslimah] Mengagumi Maskulinitas Perempuan Dieng
http://suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetakid_beritacetak=69302 PEREMPUAN 24 Juni 2009 Mengagumi Maskulinitas Perempuan Dieng DISKURSUS tentang kesetaraan peran perempuan dalam kehidupan sosial telah mengemuka sejak lama. Para aktivis umumnya menyoroti pembagian hak dan wewenang perempuan, baik dalam rumah tangga, kehidupan sosial bermasyarakat, serta bernegara. Namun, jauh hari sebelum diskursus itu muncul, sekelompok kecil perempuan telah mempraktikkannya penuh totalitas. Salah satunya adalah perempuan Dieng. Dieng adalah kawasan dataran tinggi (2.000 meter dpl) di wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani, sebagian terlibat dalam industri pariwisata. Dieng juga dikenal sebagai salah satu daerah penghasil sayuran terbaik di Indonesia, karena produk pertaniannya pernah menembus pasar ekspor. Moncernya produk pertanian itu tak lepas dari peran ibu dan remaja putri di sana. Mereka ikut bekerja keras menggarap lahan, memelihara tanaman, hingga memanen. Sebagian perempuan di sana sering melakukan pekerjaan yang biasa dikerjakan laki-laki, seperti mencangkul, mengangkut pupuk, hingga memanggul hasil panen. Sebagai bagian dari anggota keluarga, perempuan Dieng tidak menempatkan dirinya dalam peran eksklusif. Mereka egaliter. Setiap anggota keluarga memiliki hak dan kewajiban yang sama terhadap keluarga. Jadi, meski sibuk bertani (mencari nafkah), mereka tetap mengerjakan dua tugas lainnya: sebagai ibu dan istri. Prinsipnya sederhana saja, mereka hanya ingin membantu ekonomi keluarga. Tekad membantu perekonomian keluarga itulah yang memunculkan maskulinitas perempuan Dieng. Di balik raga dan sikapnya yang lemah lembut, tersimpan kekuatan besar. Mereka juga memiliki keterampilan mumpuni di bidang pertanian. Tak sekadar menanam, tangan-tangan mereka lihai menyiangi gulma, merawat, dan memanen tanaman. Meski menunjukkan kesan maskulin, perempuan Dieng tak kehilangan identitas feminisnya. Namun kesan feminis pada mereka justru jauh dari konsep feminis yang dicitrakan media. Jika media gencar membangun citra feminis sebagai wanita dengan sifat lemah gemulai, mengenakan aneka aksesoris dan berbagai produk kosmetik, wanita Dieng justru memiliki sikap tegas. Bahkan karena banyak menghabiskan waktu di ladang, mereka cenderung berbicara lantang. Peran Ganda Meski feminisme dan maskulinitas adalah konsep nilai yang kontradiktif, pada dasarnya keduanya bisa saling dipertukarkan. Artinya, feminitas tidak mesti hanya dimiliki perempuan, dan maskulinitas tidak hanya dimiliki laki-laki (Fakih, 2001). Namun di tengah budaya patrilineal, masyarakat kita umumnya mendekatkan citra ideal laki-laki pada maskulinitas dan perempuan pada feminsme. Konsep ini nampaknya tak ditemukan pada tata sosial kehidupan masyarakat Dieng. Seorang perempuan Dieng tak hanya memiliki sifat-sifat kewanitaan, tetapi juga maskulinitas. Buktinya, mereka mampu melakoni dua peran sosial sekaligus, sebagai ibu dan istri yang lemah lembut, juga sebagai pekerja keras di ladang. Simone de Beauvoir, pemikir feminis yang kondang dengan buku The Second Sex, menyatakan peran ganda yang dilakukan perempuan sering menempatkan mereka pada dunia yang bukan miliknya. Akibatnya, mereka kerap kehilangan otonomi atas dirinya. Namun, Beauvoir juga mengaku perempuan bisa melakoni peran yang lebih banyak dari peran sosialnya. Mengingat perempuan sebenarnya tidak terlahir sebagai perempuan, melainkan dilahirkan menjadi perempuan, lingkungan sosial sangat menentukan kesuksesan perempuan saat memainkan peran ganda. Sebagai daerah tujuan wisata yang dikenal sebagai negeri pewayangan, Dieng memiliki kepercayaan unik. Dalam terminologi yang berkembang di sana, konstruksi sosial masyarakat dibuat secara hierarkial. Tak hanya dalam bentuk stratifikasi semacam kasta, tetapi juga struktur bertingkat dalam gender. Namun dalam kepercayaan itu, perempuan memiliki kedudukan yang istimewa. Mereka tak hanya mengenal sosok Dewi Banowati sebagai penggambaran wanita gemulai, tetapi juga Srikandi yang garang dan pemberani. Konsep Beauvoir inilah yang membantu perempuan Dieng mampu melakoni dua peran sekaligus dengan sukses. Mereka sukses sebagai ibu. Dan, berkat bantuan lingkungannya, mereka juga sukses sebagai penopang ekonomi keluarga. Karena itulah banyak yang menyebut perempuan Dieng sebagai perempuan yang perkasa. (Surahmat, pegiat Komunitas Nawaksara di Banjarnegara-32)
[wanita-muslimah] Prita Acquitted of Libel, Prosecutors to Fight On
http://thejakartaglobe.com/home/prita-acquitted-of-libel-prosecutors-to-fight-on/314502 Prita Mulyasari celebrates after a judge threw out her case. Prita was cleared of defamation charges after emails she wrote about poor treatment at a local hospital appeared on social networking website Facebook. (Photo: Isti Nurani Nuutong, AFP) Prita Acquitted of Libel, Prosecutors to Fight On The Tangerang District Court on Thursday threw out the criminal defamation case against cause celebre Prita Mulyasari, saying prosecutors had used an incorrect law to pursue the mother of two who was tossed in jail for writing an e-mail complaining about the service at an upscale Banten hospital. The trial, which began on June 4, came to an abrupt conclusion with judges making a preliminary ruling before the prosecution and defense could even present witness testimonies. However, district prosecutors, who are already under fire for their handling of the case, vowed to indict Prita again in a higher court. The panel of judges ruled that the controversial Electronic Information and Transaction Law (ITE), which was passed by the House of Representatives last year and carries a sentence of up to six years in prison, would not come into affect until April 2010. “The defendant has been charged under a law that has not come into force, meaning that prosecutors didn’t follow the criminal procedures code,” presiding Judge Karel Tuppu said. “As a consequence, the indictment has to be revoked in the name of justice.” Prita, 32, burst into tears upon hearing the verdict and thanked the panel of judges. “Thank you, your honor. May God pay back your kindness. Thank you,” she said. Prita’s ordeal, which shocked and outraged the nation and led to an online campaign on social networking site Facebook to support her, began in September when she wrote an e-mail to friends complaining about the medical treatment she received the previous month at Omni International Hospital in Tangerang. Her case sparked public uproar after she was found guilty in a civil suit filed by Omni, fined Rp 312 million ($30,000), and immediately thrown into the infamous Tangerang Prison on the instructions of district prosecutors ahead of the criminal defamation trial. The prosecutors have been accused by their boss, Attorney General Hendarman Supandji, of improper conduct in pursuing the case. Investigations were launched into allegations that prosecutors received free health care from Omni. The prosecutors were also accused of adding a criminal defamation charge, using the ITE, into Prita’s case dossier after police investigators refused to do so, and of detaining her without a court order. Dondy Soedirman, Banten’s chief prosecutor who approved Prita’s arrest, was replaced this month amid mounting media reports about the case. Nonetheless, the prosecution team defiantly said it would challenge Thursday’s ruling. “We will improve the indictment and re-open the case via the [Banten] High Court,” said prosecutor Riyadi, who declined to answer questions about the alleged misconduct. “I don’t want to get involved in politics. Let’s focus on this case.” House lawmakers, the National Commission on Human Rights (Komnas HAM) and even presidential candidates Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla and Megawati Sukarnoputri have also spoken out on the case. The incumbent president, even promised to review the law, even though it was endorsed by his Democratic Party in the House. After Thursday’s hearing, Prita said she would take a vacation in Lampung to recuperate from what she described as an exhausting legal battle. “The media has helped me a lot to get through this and finally I’m free. Thank you all,” she said. === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Selamatkan Korban KDRT
http://suaramerdeka.com/smcetak/index.php?fuseaction=beritacetak.detailberitacetakid_beritacetak=69304 PEREMPUAN 24 Juni 2009 Selamatkan Korban KDRT Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali mencuat setelah pelantun Wulan Merindu, Cici Paramida, mengalami kekerasan yang dilakukan suaminya, Ahmad Suaebi, yang baru menikahinya tiga bulan lalu. Belum genap seminggu, Sri Sulistiawati (50), istri seorang jaksa di Kejagung, juga mengalaminya (Suara Merdeka, 19 Juni 2009). Masih banyak kasus KDRT yang tak terungkap di media massa. MENURUT data Komnas Perempuan, kasus KDRT dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun 2005 tercatat 16.615 kasus, kemudian meningkat menjadi 16.709 dan 20.380 kasus pada dua tahun berikutnya. Data ini bisa bertambah, karena tak semua korban mau melapor ke instansi berwenang. Hal ini disebabkan beberapa hal. Pertama, korban yang sebagian besar perempuan takut melapor, karena dengan melapor maka aib keluarga akan tercium berbagai pihak. Apalagi bagi istri yang sudah lama berumah tangga. Mereka khawatir, masalah ini akan berdampak pada perkembangan anak dan kehancuran masa depan keluarga. Akhirnya, istri memilih mendiamkan masalah tersebut. Bahkan yang sudah melapor pun kerap menarik pengaduannya. Menurut catatan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak di Polri, sejak 2005 terdapat 50 persen pengaduan yang ditarik kembali oleh korban, sehingga proses hukum tidak bisa dilanjutkan. Kedua, banyak perempuan yang tak tahu apa yang harus dilakukan ketika mengalami KDRT. Kondisi ini banyak terjadi di pedesaan, di mana akses informasi tentang penanganan KDRT sangat minim. Bahkan di koya pun, belum semua perempuan tahu bagaimana mengatasi KDRT. Memang, penangananan KDRT di perkotaan lebih baik daripada di pedesaan. Selama ini banyak perempuan, terutama di pedesaan, yang hanya memendam masalah tersebut. Biasanya mereka hanya melapor ke orang tua atau ke perangkat desa. Itupun hasilnya belum maksimal. Terhadap masalah ini, sebenarnya pemerintah sudah mengaturnya dalam UU No 23/2004 tentang Penghapusan KDRT. Empat Langkah Cuma yang menjadi masalah, tidak semua orang mengetahui isinya dan bagaimana cara penanganannya. Dari berbagai kasus KDRT, yang paling dirugikan tentu perempuan. Hal ini bisa dipahami, karena posisi perempuan dalam keluarga masih lemah. Kalau kondisi ini dibiarkan, keluarga menjadi berantakan. Karenanya, ada empat langkah penyelamatan perempuan dari KDRT. Pertama, penegakan hukum yang tegas bagi yang pelaku KDRT. Dalam Pasal 44-49 UU 23/2004 telah diatur ketentuan pidana bagi yang melakukannya. Misalnya, pidana paling ringan dalam Pasal 44 (1): ’’Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga, sebagaimana dalam Pasal 5 huruf a, dipidanakan dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp 15 juta’’. Sedangkan pidana paling berat terdapat dalam Pasal 48, yakni pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 20 tahun, atau denda paling sedikit Rp 25 juta dan paling banyak Rp 500 juta. Kedua, memperluas jaringan instansi yang menangani KDRT. Sampai Januari 2008, tercatat 129 unit Ruang Pelayanan Khusus pada Unit Pemberdayaan Perempuan dan Anak, serta 36 Unit Pelayanan Terpadu, di RS Bayangkara di seluruh Indonesia. Selain itu, terdapat pula 23 Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Anak di 19 provinsi. Kementerian Pemberdayaan Perempuan juga sudah membentuk Badan Pemberdayaan Perempuan di tingkat kabupaten/kota, meski terkadang bergabung dengan program Keluarga Berencana (KB). Meski sudah ada instansi yang menangani KDRT, jangkauannya masih terbatas di perkotaan. Ke depan, di level bawah perlu ada yang menangani. Kalau tidak, perangkat desa harus dibekali materi penanganan kasus KDRT, sehingga perempuan di desa pun bisa terbantu. Selain itu, sejumlah instansi terkait terkesan pasif menunggu laporan dari korban KDRT. Mestinya mereka melakukan ’’jemput bola’’. Pendampingan terhadap korban KDRT juga perlu dilakukan, agar masalahnya dapat segera dituntaskan Ketiga, bagi korban KDRT, kalau tak bisa diselesaikan dengan baik-baik, istri jangan malu-malu melapor kepada instansi berwenang. Selain itu, meminta perlindungan kepada kepolisian untuk menghindari keamanan dirinya, baik setelah dan setelah melapor, tatkala persidangan berlangsung, dan pascapersidangan. Belajar dari pengalaman di Sidoarjo (Jawa Timur), beberapa tahun lalu, Eka Suhartini ditikam mantan suaminya gara-gara pembagian harta gono-gini. Tidak hanya mantan istrinya, pelaku juga membunuh hakim yang sedang memimpin sidang. Keempat, setiap ada masalah dalam rumah tangga, yang dikedepankan adalah dialog dan saling memahami peran masing-masing. Perlu dipahami, menjalani biduk rumah tangga tidak lepas dari masalah. Ketika muncul masalah, yang dikedepankan haruslah akal sehat, bukan emosi. Dari masing-masing masalah yang ada, bagaimana dapat dicarikan solusi yang terbaik. Karenanya, rasa gengsi, mau menang sendiri harus dibuang jauh-jauh.
[wanita-muslimah] Dakwaan Prita Dibatalkan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/06/26/0320/dakwaan.prita.dibatalkan Dakwaan Prita Dibatalkan Jumat, 26 Juni 2009 | 03:20 WIB Tangerang, Kompas - Prita Mulyasari (32) tak henti-hentinya memanjatkan syukur saat ketua majelis hakim Karel Tuffu membacakan keputusan membatalkan dakwaan jaksa penuntut umum terhadap dirinya di Pengadilan Negeri Tangerang, Banten, Kamis (25/6). Dalam sidang putusan sela, majelis hakim menilai, dakwaan atas pencemaran nama baik Rumah Sakit Omni Internasional Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan, kabur, tidak jelas, dan tidak cermat. ”Alhamdulillah Ya Allah, terima kasih. Ya, Allah, terima kasih. Terima kasih, Pak Hakim,” ucap Prita seraya menengadahkan tangannya. Wakil Presiden M Jusuf Kalla yang ditemui saat berkunjung ke Redaksi Kompas menyambut gembira keputusan Pengadilan Negeri Tangerang yang membatalkan dakwaan JPU dalam kasus pencemaran nama baik terhadap RS Omni Internasional. Keputusan itu dinilai telah mengoreksi kesalahan dan kecerobohan dalam proses penuntutan Prita Mulyasari. ”Pengadilan telah menegakkan keadilan. Sebab, sejak awal saya memandang di situ ada sebuah kecerobohan yang terjadi. Karena ada orang yang mengeluh (dengan pelayanan), mengapa tiba-tiba malah menjadi terpidana,” ujar Kalla. Dalam pembacaan putusan yang dilakukan secara bergantian oleh majelis hakim itu disebutkan, dakwaan batal demi hukum. Salah satu alasan hakim adalah surat dakwaan JPU tak cermat karena penerapan undang-undang yang disangkakan kepada terdakwa, yakni Pasal 45 Ayat 1 jo Pasal 27 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, belum bisa diterapkan. ”UU itu baru bisa diterapkan setelah dua tahun diundangkan atau terhitung 21 April 2010,” ujar Tuffu dalam persidangan. Hakim juga menilai, surat dakwaan JPU yang menyatakan bahwa Prita Mulyasari telah merugikan dan mencemarkan nama baik dokter dan RS Omni Internasional tak terbukti. Surat elektronik yang dibuat dan dikirim terdakwa hanya keluhan buruknya layanan dan ketidakprofesionalan rumah sakit. JPU Riyadi menyatakan akan banding ke Pengadilan Tinggi Banten. ”Kami menerima semua keputusan hakim karena memang semua keputusan hakim adalah benar. Tetapi, kami akan meminta kepada majelis hakim memberikan putusan sela untuk kami pelajari sehingga bisa mengajukan perlawanan ke Pengadilan Tinggi Banten,” papar Riyadi. (har/win/pin) === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com mailto:wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Ada Ribuan Siswa Miskin di Yogya
http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/06/25/20320625/ada.ribuan.siswa.miskin.di.yogya Home/Edukasi/News Ada Ribuan Siswa Miskin di Yogya / Kamis, 25 Juni 2009 | 20:32 WIB Laporan wartawan KOMPAS Defri Werdiono YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah warga kurang mampu pemegang Kartu Menuju Sejahtara atau KMS di Kota Yogyakarta yang telah mendatakan diri untuk bisa masuk di sekolah negeri hingga Kamis (25/6) siang, mencapai 1.706 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 986 lulusan SD dan 720 lulusan SMP. Kepala Unit Pelayanan Teknis Pengelola Jaminan Pendidikan Daerah Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta HM Mawardi Dalga mengemukakan jumlah orangtua murid pemegang KMS yang memiliki anak duduk di bangku kelas 6 SD mencapai 1.187 orang, sedang kelas 9 SMP/ MTS sebanyak 889 orang. Lulusan SD akan menggunakan KMS untuk memasuki SMP/MTS, sedang lulusan SMP/MTS menggunakan KMS untuk masuk ke SMA/SMK/MA. Keberadaan KMS dipakai untuk mendapatkan jaminan pendidikan dari Pemerintah Kota. Masih ada 201 pemegang KMS untuk SD dan 169 untuk SMP yang belum melakukan data diri. Mereka masih punya waktu dua hari sampai Sabtu besok, ujarnya. Meski masih ada kesempatan waktu, Mawardi berharap hari ini semua pemegang KMS sudah bisa mendatakan diri. Sehingga besok pihaknya bisa mengumumkan rentang nilai (perengkingan). Rentang nilai ini sebaiknya dipakai sebagai bahan pertimbangan para orangtua untuk memilih sekolah yang tepat bagi anaknya. Jangan sampai anak yang nilainya tidak terlalu bagus dipaksakan masuk ke sekolah favorit. Setelah rentang nilai diumumkan, pada 29 dan 30 Juni dilakukan pendaftaran peserta didik baru (PPDB) dengan sistem on line. PPDB bagi pemegang KMS dijadwalkan lebih awal dibanding non-KMS. Tanggal 1 Juli dilakukan pengumuman siswa baru, siapa saja yang diterima dan tidak. Hari itu juga dilakukan daftar ulang, ujarnya. Keluhan Disinggung mengenai keluhan dari calon siswa, Mawardi mengungkapkan sebagian orangtua mengeluhkan KMS yang dicabut oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) sehingga tidak bisa mendatakan diri secepatnya. Ada puluhan orang yang mengeluhkan pencabutan itu. Dinas Pendidikan sendiri tidak bisa berbuat banyak karena kebijakan siapa yang berhak mendapat KMS ada pada Dinsosnakertrans. Alasan pencabutan, (Dinsosnakertrans) bilang sudah tidak sesuai dengan parameter (kemiskinan). Sedang, yang bersangkutan (orangtua) bilang kami masih tetap miskin, kata Mawardi. Pujiati orangtua calon siswa asal Baciro menuturkan dirinya mendengar ada tetangga yang KMS-nya dicabut. Namun, ia tidak tahu apakah tetangganya itu menghadapi kesulitan yang sama. Saya masih memiliki KMS, meski BLT (bantuan langsung tunai) jatah saya telah dicabut, ujarnya.