Re: [wanita-muslimah] Arabic television lauds a Jewish Egyptian diva
Mungkin juga KM ---Original Message--- From: firman wiwaha Date: 9/6/2009 6:17:22 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Arabic television lauds a Jewish Egyptian diva yahoo sama yahoogroups bukannya punya yahudi pak? --- On Sun, 9/6/09, kmj...@indosat.net.id kmj...@indosat.net.id wrote: From: kmj...@indosat.net.id kmj...@indosat.net.id Subject: Re: [wanita-muslimah] Arabic television lauds a Jewish Egyptian diva To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Sunday, September 6, 2009, 5:53 AM Di Indonesia, apapun yang berbau Yahudi pasti jelek dan jahat. Lupa bahw Yakub, Yusuf, Musa, Daud, Sulaiman, Isa, dan Harun adalah orang Yahudi. KM Original Message From: am...@tele2.se Date: 06/09/2009 5:07 To: Undisclosed-Recipient:, Subj: [wanita-muslimah] Arabic television lauds a Jewish Egyptian diva http://www.atimes.com/atimes/Middle_East/KI05Ak01.html Sep 5, 2009 Arabic television lauds a Jewish Egyptian diva By Sami Moubayed DAMASCUS - For the first time on Arabic television, a dramatic production airing this Ramadan, the holy Muslim month, depicts the life of Egyptian Jews during the 1920s and 1930s, showing them in favorable light as ordinary citizens, no different from Egyptian Muslims and Christians. The series is as controversial as the life of its heroine, Egyptian diva Layla Murad - a Jewish singer and actress who rocketed to fame in the inter-war years before her life was marred with controversy after the creation of the state of Israel in 1948. Currently showing on 14 Arabic channels, Ana Albi Dalili (My Heart is my Guide), is among the most widely watched works among 60 productions made by Egyptian and Syrian artists in 2009. Apart from covering the life of Layla, the work goes to great lengths to promote tolerance and co-existence, shattering long-held stereotypes against Arab Jews, showing how integrated and proactive they were within Egyptian society. The film is directed by Syrian Mohammad Zuhair and stars Syrian actress Safa Sultan. Layla Murad, with a powerful legacy of 27 black and white classics in Egyptian cinema and 1,200 songs, was one of the most popular, talented and beautiful Arab artists of the 20th century. She compared in fame only to the Egyptian Um Kalthoum and the Syrian diva Asmahan - together, they were the three women who competed for supremacy on Arab charts in the 1930s. Born to a Moroccan Jewish father named Ibrahim Zaki Murad in February 1918, Layla's mother was a Polish Jew named Gamila. Her father was a respected singer in the 1920s and with her brother, Munir, a composer and celebrity in his own right, encouraged her to sing at the age of 15. Her first recorded song was in 1932, composed by the veteran Dawoud Hosni, the same year that talkies first came to Egyptian cinema. Murad was handpicked by Mohammad Abdul Wahab, the giant of 20th- century Arabic music, to co-star with him in the 1938 classic, Yahya al- Hobb (Long Live Love). She received a staggering 250 Egyptian pounds, making her one of the best-paid artists in Cairo. In addition to Abdul Wahab, she worked with famous composer Mohammad Fawzi, who was the romantic lead man in many of her future works, and with other giants like Mohammad Qassabji, Riyad al-Sunbati and Sheikh Zakariya Ahmad - three names who graced the songs of Um Kalthoum, placing the two ladies in direct competition. The radio and cinema boom of the 1940s aided her career. Matters took an unpleasant turn in 1948, when Israel was created, prompting many of her audience to become suspicious of her Jewish origins. Vicious rumors spread throughout Egypt and the Arab world - probably started by her competitors - saying that Murad had visited Tel Aviv and donated 50,000 Egyptian pounds to the newly created Israeli Defense Forces. The Damascus bureau of the popular Egyptian daily al-Ahram originally reported that rumor. Murad categorically challenged the rumors, but with little luck. The damage had already been done. Syrian Radio, previously one of the most powerful promoters of her works, boycotted her songs and she was banned from entering Syria in the early 1950s. Murad converted to Islam after marrying Egyptian director Anwar Wajdi, and often told reporters, I am now an Egyptian Muslim! President Gamal Abdul Nasser intervened on her behalf when Syria and Egypt merged into the United Arab Republic in 1958, lifting the ban on Syrian Radio. An official communique was released by Egyptian authorities clearing her name from all charges, including that which accused her of having visited Israel in 1948. Rumors, however, rocked her life in the 10 years after 1948. Some said she died in a car accident in Paris. Others said she was married in secret to King Farouk I.
[wanita-muslimah] Korban Gempa Tidur di Kandang Kambing
http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detailid=96434 Korban Gempa Tidur di Kandang Kambing Sabtu, 05 September 2009 , 04:08:00 BANJAR, (PRLM).- Kasim (45) dan keluarganya, warga RT 05 RW Desa Karyamukti Kec. Langensari, Kota Banjar, semula tidak membayangkan akan tidur di kandang kambing. Ya, karena ia mempunyai rumah untuk tempat tinggal istrinya, Jariah (40), dan enam orang anaknya. Namun sesuatu yang tidak dibayangkan oleh keluarganya itu, ternyata harus ia alami bersama keluarganya. Itu terjadi karena rumah temboknya dengan luas sekira 5X6 meter ambruk diguncang gempa, Rabu (2/9) lalu. Karena tidak ada yang membantu tenda, kami terpaksa bermalam di kandang kambing sejak ada gempa itu, kata Kasim didampingi istrinya. Di belakang rumahnya yang yang ambruk itu, terdapat dua kandang kambing. Semula kedua kandang itu berisi kambing. Namun sejak Kasim membutuhkan tempat tidur, kandang yang satu dipinjam sementara, dan kambing milik orang lain yang dipelihara Kasim itu kemudian disatukan dalam satu kandang. Kami harus kedinginan karena kandangnya terbuka. Anak-anak yang masih kecil, tiap malam menangis terus, kata Janih yang berperawakan kurus tersebut. Selain dingin, sejak rumahnya ambruk, Kasim dan keluarganya praktis kehilangan seluruh perabotan keluarganya seperti televisi, radio, kursi, tempat tidur dan beberapa barang lainnya. Pasalnya, seluruhnya hancur tertimpa reruntuhan rumah, dan belum sempat diangkat sampai kemarin. Kami sebenarnya tidak ingin tidur di kandang kambing. Kasihan anak-anak. Kami untuk sementara minimal ingin tidur di tenda. Namun hingga saat ini ternyata tidak ada satu pihak pun yang membantu meminjamkan tenda, ujar Kasim yang bekerja sebagai kuli pikul dan kerja serabutan lainnya itu, dengan nada memelas. (A-112/A-147 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Sekolah yang Rusak Sudah Mencapai 800 + Jumlah Penderita Diare Terus Bertambah
http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detailid=96591 Sekolah yang Rusak Sudah Mencapai 800 Minggu, 06 September 2009 , 11:50:00 TASIKMALAYA, (PRLM).- Jumlah bangunan sekolah yang rusak akibat gempa di Jawa Barat, terus bertambah. Hasil pendataan terakhir, bangunan sekolah yang sudah rusak mencapai 800 unit. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar di sejumlah sekolah terhenti total. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Wahyudin mengatakan, gempa yang terjadi di sejumlah daerah Jawa Barat sangat berdampak besar terhadap dunia pendidikan. Banyak sekolah yang hancur dan tidak bisa dipergunakan sama sekali. Perbaikan sarana pendidikan tersebut dianggap sangat mendesak, karena kegiatan menuntut ilmu para murid tidak boleh terhenti. Menurut dia, jika hanya mengandalkan dana dari pemerintah, mungkin perbaikan tidak bisa dilaksanakan secara menyeluruh dan dilakukan secara cepat. Untuk itu, diharapkan peranan swasta untuk membantu membangun kembali sejumlah sekolah yang hancur. (A-97/A-147)*** http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detailid=96594 Jumlah Penderita Diare Terus Bertambah Minggu, 06 September 2009 , 13:26:00 TASIKMALAYA, (PRLM).- Warga korban gempa yang menderita penyakit diare jumlahnya sudah mencapai 100 orang lebih. Puskesmas Tinewati Singaparna Kab. Tasikmalaya, pada Minggu (6/9) saja, melayani pengobatan 23 warga yang menderita penyakit diare. Kemungkinan warga yang terserang diare akibat mengonsumsi makanan dan air yang kurang bersih. Informasi yang diperoleh PRLM para korban gempa yang menempat tenda-tenda darurat memang mengalami krisis air bersih. Mereka sulit memperoleh air bersih, sementara bantuan kadang datang agak lambat. Para korban gempa juga kadang bingung jika akan memasak, karena ketiadaan air bersih. Semua penderita diare memang masih bisa ditangani. Sebagian besar dari mereka tidak perlu mendapat perawatan inap. Mereka hanya diberikan obat dan diperbolehkan pulang dari puskesmas. Namun, diperkirakan penderita diare kembali bertambah pada hari-hari berikutnya, terkait kondisi kesehatan lingkungan di pengungsian kurang terjamin. (A-97/A-147)*** [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Islam Tak Bisa Jadi Kambing Hitam
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/07/20/islam-tak-bisa-jadi-kambing-hitam Islam Tak Bisa Jadi Kambing Hitam Juli 20, 2009 - 7:52 Kategori Berita Terkini, Opini SEBELUM terjadi serangan terhadap menara WTC pada 11 September 2001, Indonesia sudah diguncang oleh serangkaian aksi teror. Bebeberapa aksi teror yang signifikan adalah peledakan di Gedung Atrium Senen 1 Desember 1998, Plaza Hayam Wuruk 15 April 1999, Mesjid Istiqlal tahun 1999, Gereja (GKPI) Medan 28 Mei 2000, Gereja Katolik Medan 18 Mei 2000, serta peledakan di Rumah Kedubes Filipina 1 Agustus 2000. Gedung Atrium Senen kembali jadi sasaran pada 1 Agustus 2001 dan 24 April 2001, kemudian beberapa Gereja di malam Natal tahun 2000 dan 2001, di Kuta Bali 12 Oktober 2002, peledakan di Menado November 2002, Mc Donald, Makassar 5 Desember 2002, Hotel JW Marriot, Jl Mega Kuningan 5 Agustus 2003, di depan Kedubes Australia, Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta 9 September 2004 dan peledakan bom Bali II 1 Oktober 2005. Terlihat sekali dari data di atas bahwa tidak bisa kasus-kasus seperti ini hanya Islam kambing hitamnya atau Islamlah yang menjadi faktor utama munculnya tindakan teror ini. Kasus-kasus seperti ini harus diletakkan dalam konteks yang benar, baik dari perspektif doktriner, historis, kultural maupun ekonomi politik. Artinya, berbagai indikator itu harus dipertimbangkan. Setelah itu, barulah kita bisa melihat dimanakah letak agama dalam kasus-kasus terorisme. Dengan cara demikian maka kita bisa menilai benarkah Islam sebagai agama harus yang bertanggungjawab sepenuhnya terkait kasus-kasus terorisme di seluruh dunia dewasa ini ? BEBERAPA FAKTOR Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan jika ingin membicarakan faktor penyebab munculnya tindak teroris. Di antaranya, pertama, dimensi internasional. Para teroris memandang pihak Barat, terutama Amerika Serikat (AS) selalu berpihak kepada Israel dalam konflik Timur Tengah. Kemudian diperburuk oleh perang Afghanistan dan Irak. Barat dan AS akan terus menjadi sasaran kelompok radikal kecuali jika mereka mengubah kebijakannya terhadap Timur Tengah. Selama penyelidikan diketahui bahwa salah satu motivasi teroris adalah untuk menentang ketidakadilan dan tekanan yang dilakukan Barat pimpinan AS. Dimensi kedua, adalah masalah internal, Salah satu faktor penting yang mendorong terorisme adalah kesalahan penafsiran dan pemahaman ajaran agama Islam. Ideologi dan mind-set para teroris memandang, bahwa tindakan mereka dapat dibenarkan agama, oleh sebab itu resiko apapun akan mereka hadapi. Tindakan ini tidaklah mengenal batas negara. Ideologi dan mind-set kelompok radikal telah menjadi prinsip perjuangannya. Perang melawan teror harus dilihat sebagai perang gagasan yang mengarah kepada memenangkan pikiran dan hati mereka yang bersimpati atau mendukung gagasan para teroris. POLITIK DAN KESENJANGAN SOSIAL Hal ini harus dilaksanakan secara serempak dengan memusatkan pada faktor-faktor terkait seperti kemiskinan, pendidikan dan masalah sosial-politik, karena itu tindak kekerasan dalam masyarakat bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, karena persoalan politik. Hal ini terlihat dari beberapa peristiwa perusakan dan tindakan kekerasan karena persaingan politik maupun rekayasa yang bernuansa politis, sehingga membakar emosi masyarakat untuk saling berhadapan dengan saudaranya sendiri. Kedua, karena kekecewaan terhadap kesenjangan sosial yang tidak sejalan dengan harapannya, baik dalam masalah ekonomi, politik, hukum maupun budaya ditambah lagi pemahaman sepihak terhadap ajaran keagamaan yang mendorong bertindak dan berperilaku ekstrim tanpa mempertimbangkan maslahat dan madharatnya bagi kehidupan masyarakat yang sangat beragam dari segi suku, agama maupun golongan. Faktor tersebut merupakan potensi yang bisa meledakkan emosi dan tindakan anarkis yang mengerikan padahal tidak ada kaitannya dengan masalah agama. Karena sedari awal harus bisa meminimalisasi bahkan mengeliminasi berbagai faktor munculnya tindak kekerasan tersebut. ISLAM AGAMA JALAN TENGAH (al Din al Tawassuthi) Islam adalah agama yang selalu mengajarkan konsep keseimbangan atau jalan tengah dalam segala hal, baik dalam hal konsep, akidah perilaku, hubungan sesama manusia.Konsep seperti ini dalam Al-Quran disebut dengan jalan lurus (sharat al-mustaqim). Bahkan pepatah Arab mengatakan : Sebaik-baik perkara adalah tengah-tengah. Sikap tengah (moderat) merupakan salah satu ciri ajaran Islam yang tidak didapati dalam agama-agama sebelumnya. Allah berfirman :Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan (tengah-tengah) agar kamu menjadi saksi-saksi atas (perbuatan) manusia .. (Al-Baqarah ayat 143) Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa umat Islam yang mempunyai ciri moderat dan toleran akan menjadi saksi atas segenap umat manusia. Sikap moderat dan toleran ini pernah dipraktikan oleh muslim klasik (yang dimaksud dengan Islam klasik
[wanita-muslimah] Tradisi Kritik Belum Terbangun! (1+2)
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009090401431016 Jum'at, 4 September 2009 BURAS Tradisi Kritik Belum Terbangun! (1) H. Bambang Eka Wijaya SATU dekade reformasi, dasar kultural bagi masyarakatnya yang kritis, tradisi kritik, belum terbangun! ujar Umar. Presiden SBY sebenarnya amat menyadari pentingnya tradisi itu, sehingga membuka jalur hotline di 9949 dan PO Box 9949 Jakarta 1, tapi hasilnya belum optimal! Nasib Arif Rohmana, guru Pandegelang, yang sempat 18 jam ditahan polisi akibat mengirim SMS ke telepon Ibu Negara, salah satu petunjuknya! Staf ahli presiden, Heru Lelono, menyatakan di televisi, semua keluhan atau laporan yang masuk hotline Presiden diproses! Malah ada yang dibawa ke sidang kabinet! Namun, sebagian diteruskan ke instansi yang terkait untuk ditangani! sambut Amir. Pada kasus Arif, bisa saja SMS diteruskan ke PLN atau PLTU Labuan, tapi mungkin, di alamat terakhir ini diperam sehingga Arif frustrasi! Maka itu, untuk membangun tradisi kritik hingga melembaga, pengelolaan hotline Presiden perlu dibenahi dengan mekanisme kontrol terhadap proses di instansi teknis yang menerima terusan hotline Presiden! tegas Umar. Seiring itu, dibuat standar pelayanan keluhan, laporan dan kritik dari warga di kantor pemerintahan dan DPRD, agar tak lagi terjadi ratusan warga yang menyampaikan keluhan menginap berhari-hari di DPRD, tak satu pun wakil rakyat melayaninya! Standar penyampaian dan pelayanan kritik itu perlu dibangun sebagai tradisi kritik dalan masyarakat reformis yang terus bertambah kritis oleh semangat keterbukaan era reformasi, justru sebagai kemajuan peradaban! timpal Amir. Amat pentingnya tradisi itu, menjaga agar saluran kritik tidak tersumbat, sesuai pengalaman bangsa, jika saluran kritik tersumbat berkepanjangan seperti era Orde Baru, bisa meledak jadi amuk massa yang simultan pada kerusuhan Mei 1998! Amuk massa yang mudah tersulut awal reformasi itu, didorong kemajuan IT dan media massa telah berubah menjadi pola kritis di jalan damai, berupa unjuk rasa dan SMS yang jauh lebih beradab! tegas Umar. Sebaliknya di pihak penguasa yang cenderung justru makin tertutup! Kecenderungan itu bahkan terjadi sistemik, dengan keluarnya UU ITE, RUU Rahasia Negara, revisi UU Antiterorisme, tegangan yang lebih tinggi dari era Orde Baru! Pergeseran dari gejala amuk massa ke unjuk rasa dan SMS itu tak lepas dari iklim demokratis yang tercipta oleh UU Keterbukaan Informasi Publik, melengkapi serangkai UU yang mengaktualkan semangat reformasi! sambut Amir. Inkonsistensi legislasi yang cenderung bergeser dari haluan reformasi itu layak dipertanyakan--mau dibawa ke mana reformasi? Gejala memutar balik arah reformasi ini hanya bisa dicegah dengan tradisi kritik, sarana aktualisasi sikap dasar rakyat yang telah melahirkan reformasi--dan melembaga jadi kebiasaan hidup--mengawal arah reformasi itu sendiri! http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009090501435814 Sabtu, 5 September 2009 Tradisi Kritik Belum Terbentuk! (2) H. Bambang Eka Wijaya SISI lemah sebagai kendala utama terbentuknya tradisi kritik justru pada penyampaian kritik! ujar Umar. Kritik disampaikan lebih menonjolkan emosionalitas ketimbang rasionalitas, menuding tanpa argumentasi memadai ketimbang mengurai masalah secara jernih untuk menunjukkan kelemahan atau kesalahan objek yang dikritik! Lalu, diboboti pemaksaan kehendak sepihak ketimbang membuka ruang untuk diskusi mencari alternatif solusi secara bersama-sama! Hal itu mudah dipahami karena sepanjang Orde Baru rakyat dibungkam, tak kenal kritik! sambut Amir. Sedang reformasi itu sendiri, secara nyata merupakan paduan pekik perjuangan mahasiswa dengan amuk massa (kerusuhan Mei '98) yang tersimpul sebagai people power meruntuhkan Orde Baru! Kritik emosional lewat unjuk rasa itu merupakan metamorfosis dari amuk massa yang diformat dalam kerangka--seolah-olah--sebagai pelaksanaan demokrasi perwakilan! Pseudomatika--keseolah-olahan--demokrasi perwakilan itu terkesan kuat, dengan lembaga-lembaga representatif hasil pilihan rakyat yang menjadi tumpuan demonstran! tegas Umar. Namun hakikat dari perwakilan atau malah kerakyatan itu sirna saat para pemimpin hasil pilihan yang menampung aspirasi rakyat itu mengambil keputusan lebih berorientasi pada kepentingan kelompok elitenya! Perbandingan anggaran publik yang selalu lebih kecil dari anggaran rutin atau biaya operasional lingkungan kerja elite, membuktikan hal itu! Celakanya, terkait dengan usaha mendahulukan kepentingan kelompoknya itu, kalangan elite tak segan mengenyampingkan usul dan kritik massa yang ditampungnya! timpal Amir. Untuk itu, elite berwajah ganda! Di depan massa mereka sok pahlawan memperjuangkan kepentingan rakyat, tapi dalam praktek selalu lebih mengutamakan kepentingan diri dan
[wanita-muslimah] Bantuan Rp5 Miliar untuk Jabar bukan Uang Presiden
Refleksi: Syukuralhamdulliloh, kekayaan presiden sebanyak Rp 7,1 milyar tidak terganggu untuk berkuang! Insyaaloh dengan rahmat dan berkatNya kekayaan ini bertambah lebih banyak lagi dalam waktu singkat. http://www.mediaindonesia.com/read/2009/09/09/94092/18/1/Bantuan-Rp5-Miliar-untuk-Jabar-bukan-Uang-Presiden Bantuan Rp5 Miliar untuk Jabar bukan Uang Presiden Jumat, 04 September 2009 15:04 WIB Penulis : Thalatie Yani MI/M SOLEH JAKARTA--MI: Juru bicara presiden, Andi Mallarangeng, membantah bantuan yang diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Jawa Barat guna membantu tanggap darurat merupakan uang pribadi. Namun, dana Rp5miliar yang diberikan itu berasal dari dana tanggap darurat APBN. Tidak (bantuan pribadi). Beliau ke sana dalam kapasitas Presiden. Jadi, bantuan itu bantuan Presiden, ujar Andi yang mendampingi Presiden dalam perjalanan dari Cipanas, Jawa Barat, menuju Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jum'at (4/9). Lebih lanjut Andi menyatakan, bantuan akan kembali dikucurkan untuk anggaran dana relokasi dan rehabilitasi. Jadi, tidak mungkin atas nama pribadi. Kalau artis yang datang, pasti sumbangan atas nama pribadi, tuturnya. Sumbangan Rp5 miliar tersebut diberikan Presiden ketika meninjau lokasi gempa di Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (3/9). Sebagaimana UU dan sistem yang berlaku, ada bantuan untuk masyarakat yang terkena bencana. Saya ingin membantu di luar itu untuk Jawa Barat. Saya bantu Rp5miliar untuk keperluan logistik tanggap darurat, kata Presiden kala itu. (Rin/OL-04) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Belum Terima Bantuan, Ribuan Pengungsi di Cikoneng Ciamis Terlantar
Jawa Pos [ Minggu, 06 September 2009 ] Belum Terima Bantuan, Ribuan Pengungsi di Cikoneng Ciamis Terlantar Tim SAR Temukan Ibu Tewas dengan Peluk Bayi TASIKMALAYA - Ribuan pengungsi korban bencana gempa di Cikoneng, Ciamis, telantar. Selain kekurangan tenda, mereka belum menerima bantuan makanan dan perlengkapan lain. Sebagian pengungsi juga terserang sakit flu dan batuk. Kepala Desa Darmacaang Ajo Warjo didampingi ketua BPD sekaligus pangawas Posko Penanganan Bencana Endang Wardana menyatakan, 1.910 pengungsi tersebut berasal dari tiga dusun, yakni Dusun Sorok, Dusun Desa, dan Dusun Cimong. Warjo membenarkan bahwa para pengungsi belum mendapat bantuan logistik dari pemerintah. Selain itu, mereka membutuhkan tambahan beberapa tenda. Endang menggambarkan, satu tenda berkapasitas 40 orang ditempati lebih dari 52 orang. Untuk tenda keluarga berkapasitas 6 orang, ditempati 10 sampai 12 orang. ''Akibatnya, sebagian pengungsi sulit tidur, katanya. Endang menjelaskan, tenda yang ada saat ini hanya 10 unit. Kekhawatiran lain, lanjutnya, 15 persen pengungsi yaitu sekitar 286 orang sakit flu, batuk, dan ispa. Sebagian besar penderita adalah anak-anak. Untuk itu, pihaknya meminta dinas kesehatan segera turun tangan. Minimal mendirikan posko kesehatan di dekat tenda pengungsi. ''Pengungsi juga membutuhkan selimut karena hawa dingin, terangnya. Kondisi para pengungsi di beberapa daerah lain juga memburuk. Departemen Kesehatan (Depkes) menyatakan telah menerima laporan tentang kondisi sanitasi yang buruk sehingga memengaruhi kesehatan pengungsi. ''Yang saat ini diperlukan adalah wc darurat, hidran umum, dan mobil pengolah air bersih,'' terang Kepala Pusat Pengendalian Krisis Departemen Kesehatan (PPK Depkes Rustam Pakaya dalam pesan singkatnya kemarin (5/9). Hingga pukul 18.00 WIB kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, korban meninggal di Jawa Barat berjumlah 70 orang. Korban terbanyak dari Cianjur, yakni 27 orang. Korban tewas lain dari Garut (7), Sukabumi (3), Tasikmalaya (4), Kota Tasikmalaya (5), Bandung (15), Bandung Barat (1), Bogor (2), dan Ciamis (6). Bahkan, di Kampung Babakan, Desa Cikangkareng, Cibinong, Cianjur, puluhan orang masih dinyatakan hilang. Itu karena proses evakuasi korban tanah longsor sangat sulit. Korban masih tertimbun bebatuan besar. Sebagian besar korban meninggal ditemukan dengan kondisi tubuh mengenaskan. Tiga jenazah kemarin ditemukan dengan anggota tubuh terpisah-pisah. Salah satunya bernama Tatin binti Anup, 35. Korban ditemukan tengah menggendong bayinya, Muhamad Fanza yang baru berusia 15 bulan. Tatin merupakan korban ke-26 yang ditemukan di balik bongkahan batu yang menimpa perkampungan tersebut. Dengan kondisi muka yang sudah gepeng, jasad Tatin dievakuasi secara manual dengan dibantu satu unit backhoe. Untuk mencari korban, tujuh tim SAR beranggota 150 orang yang disebar di sejumlah titik longsor tetap mengalami kesulitan. Longsoran tanah bercampur bebatuan besar menjadi penyebab kesulitan itu. Alat berat yang digunakan pun sangat terbatas. Sejumlah tim SAR menyusuri titik longsor yang dicurigai sebagai lokasi korban. Para anggota SAR memeriksa satu per satu bebatuan dengan alat seadanya, seperti palu dan linggis. Mereka juga memanfaatkan indra penciuman. ''Untuk sementara evakuasi kami hentikan dan kembali dilaksanakan besok pagi, ujar Kepala Seksi Basarnas Jakarta Budiawan kepada Radar Bogor kemarin. Dia juga sempat memperingatkan warga yang terus memadati lokasi longsor. Selain dianggap mengganggu konsentrasi pencarian, keberadaan mereka bisa memicu longsor susulan. Sebab, struktur tanah yang bercampur batu-batu besar itu bisa bergeser. Sebelumnya, Desa Cikangkareng mencatat 63 warga hilang dan ditengarai tertimbun reruntuhan. Berdasar data terakhir, jumlah warga yang hilang bertambah menjadi 71 orang. ''Ada beberapa warga yang melapor kehilangan sanak keluarga. Sangat mungkin ikut tertimbun di reruntuhan, tambah Sekretaris Desa Cikangkareng Lukman kepada Radar Bogor di posko Basarnas kemarin. Menurut Lukman, RT 04/01 memiliki 19 kepala keluarga (KK) dengan 53 jiwa. Di lokasi tersebut terdapat satu musala, empat warung, dan dua tempat persewaan PlayStation yang setiap hari dipenuhi anak-anak. Hingga kemarin, Desa Cikangkareng mencatat empat orang terluka serius, 71 orang hilang, dan 25 korban sudah ditemukan. Selain itu, sebelas bangunan hancur, 250 rusak serius, empat sekolah dasar rusak, tiga pondok pesantren dan 22 madrasyah ibtidaiyah rusak serius. Kepala Seksi Basarnas Jakarta Budiawan menambahkan, Basarnas akan bekerja sesuai Standard Operating Procedure (SOP). Pencarian dan evakuasi korban akan dilakukan satu pekan. ''Bila evakuasi sudah tidak representatif, kami akan berkonsultasi dengan Pemkab Cianjur. Apakah evakuasi dilanjutkan atau tidak, paparnya. Kendala lain evakuasi adalah kondisi tanah sangat tidak stabil dan bebatuan berdiameter sangat besar
[wanita-muslimah] Gempa dan Beban Pulau Jawa
Jawa Pos [ Jum'at, 04 September 2009 ] Gempa dan Beban Pulau Jawa Oleh: Goei Tiong Ann Jr GEMPA 7,3 skala Richter mengguncang Jawa Rabu pukul 14.53 WIB (2/9). Pusat gempa berada di 142 km barat daya Tasikmalaya dengan kedalaman 30 kilometer dari permukaan laut. Seluruh Jawa, termasuk gedung pencakar langit di Jakarta, Jogja, atau Bandung, bergoyang. Puluhan orang tewas, luka-luka, dan lainnya terkubur, serta ribuan rumah, masjid, dan fasilitas umum rusak (Jawa Pos 3/9/2009). Gempa bumi datang tanpa permisi sehingga membuat kita terkejut. Namun, kalau sudah sejak dini dididik untuk mengenali lingkungan, kita akan sadar bahwa Jawa memang daerah rawan gempa. Sayang, sejak dahulu, nenek moyang kita, khususnya di Jawa, tak pernah dididik untuk menghadapi gempa. Tiap ada gempa, mereka memilih lari meninggalkan tempat tinggalnya, sambil meyakini mitos ada yang marah, sehingga gempa terjadi. Ketika terjadi gempa di Jogjakarta, 27 Mei 2006, yang menewaskan 5.000 jiwa, berkembang mitos Nyai Roro Kidul sedang marah. Bahkan, ada anggota DPR yang berani menyebutkan itu di televisi. Tepatlah apa yang disebut almarhum Mochtar Lubis, jurnalis dan budayawan, bahwa bangsa ini begitu percaya kepada tahayul atau hal-hal mistis sehingga sukar maju. Padahal, kalau kita mau berpikir ilmiah sejak dini, sebagaimana warga Jepang, kita akan menyadari bahwa Pulau Jawa, Sumatera, Bali, NTT, Sulawesi, Maluku, dan Papua, khususnya yang menghadap ke Samudra Indonesia, memang merupakan daerah rawan gempa. Belajar dari Jepang Pola pikir mistis itu memang warisan dari nenek moyang yang seperti disebutkan di atas, suka lari tiap ada gempa, mengingat luasnya wilayah dan masih sedikitnya penduduk ketika itu. Berbeda dengan warga Jepang yang wilayahnya sangat terbatas sehingga mereka harus menghadapi gempa. Sejak bayi, mulai di rumah hingga sekolah, warga Jepang sudah dididik untuk tahu dan sadar akan fakta bahwa mereka hidup di daerah rawan gempa. Mereka sudah tahu bagaimana membangun rumah, fasilitas umum, dan infrastruktur yang tahan gempa. Mereka juga sudah tahu bagaimana harus menyelamatkan diri tiap gempa terjadi. Kalau ada orang asing menjadi penduduk Jepang, sosialisasi akan gempa langsung diberikan. Sosialiasi semacam itu mendesak diajarkan dalam dunia pendidikan kita sehingga warga tidak terus terjebak dalam pola pikir mistis. Pulau Jawa khususnya, seperti sudah disebutkan, memang rawan gempa. Gempa bisa tektonik atau vulkanik. Untuk memahami gempa tektonik, kita bisa memandang tanah di Jawa ibarat setumpuk kayu lapis yang masing-masing terbuat dari beragam kayu. Ada kayu jati, kayu mahoni, dan sebagainya yang daya tahannya berbeda. Kayu lapis itu terus ditekan oleh tiga ''buldoser'', yakni tiga lempeng tektonik, yaitu Asia, Australia, dan Pasifik. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung di atas astenosfer yang cair dan panas sehingga bebas bergerak. Tiap lempeng berjalan dengan kekuatan satu skala Richter per tahun. Gerakan dari tiga lempeng tektonik di Jawa, misalnya, bisa menimbulkan pergerakan pada tanah. Lapisan paling atas atau permukaan tanah biasanya bergerak paling keras sehingga kalau ada bangunan bisa roboh dan banyak orang di dalamnya jelas dalam bahaya. Yang patut diwaspadai, gempa tektonik kali ini bisa pula mendorong terjadinya gempa vulkanik. Konsekuensinya, aktivitas gunung berapi di Jawa yang masih aktif, seperti Kelud atau Semeru, perlu diwaspadai dalam satu hingga dua pekan pascagempa yang berpusat di barat daya Tasikmalaya. Beban Pulau Jawa Selain soal sosialisasi gempa, perlu juga dipikirkan soal beban Pulau Jawa agar ke depan tidak makin banyak korban tiap ada gempa. Pulau Jawa memang menderita akibat beban berat. Data geospasial dan kependudukan memperlihatkan, luas Pulau Jawa 132.187 km2 atau 6,9 persen daratan Indonesia. Sayang, jumlah penduduknya sekitar 60 persen penduduk Indonesia. Berarti, kepadatan penduduk di Jawa 813 orang/km2. Relokasi penduduk dan industri ke luar Jawa merupakan langkah yang perlu segera diambil. Sebab, kalau tidak, akan banyak korban berjatuhan setiap kali terjadi gempa. Dari perspektif ekologi, hutan, dan sumber air di Jawa juga kian tidak mencukupi lagi bagi manusia dan flora-faunanya. Ditambah kasus kebakaran hutan akhir-akhir ini dan rencana pembangunan tol Trans Jawa, pasti akan mengurangi ketersediaan air atau oksigen yang sangat vital bagi kehidupan kita. Di Jawa, seiring banyaknya kasus alih fungsi hutan untuk lahan pertanian dan perumahan, banyak sumber air juga mulai tidak mengucur.Terlebih di musim kemarau seperti saat ini, banyak warga di Jawa, seperti di beberapa desa di Mojokerto, hingga minum air tercemar (Jawa Pos, 3/9/2009). Beberapa warga di daerah lain harus berjalan beberapa kilometer untuk mendapatkan seember air. Itu salah satu bukti daya dukung lingkungan Pulau Jawa pun melemah. Jadi, daripada banyak korban berjatuhan tiap ada gempa, bencana, atau krisis
[wanita-muslimah] Salah Pahami Fatwa MUI
Refleksi : MUI adalah agen tunggal yang memliki kontak hotline ke Atas jadi dengan adanya polusi yang menyebabkan gangguan cuaca bisa menyebabkan terjadi salah paham dalam berkomnuikasi. Cuma saja sering terjadi pahamnya salah, jadi repot masalahnya, karena mungkin yang menelepon kurang paham bahasa komunikasi. :-)) Jawa Pos [ Sabtu, 05 September 2009 ] Salah Pahami Fatwa MUI FATWA MUI akhir-akhir ini selalu disalahkan, terutama tentang fatwa haram. Mulai Facebook, rokok, golput, mengemis, hingga tayangan The Master. Sebetulnya, sangat tidak gampang memutuskan sesuatu itu haram atau tidak. Sebab, hal tersebut menyangkut persoalan agama dan sosial. Jika fatwa itu tidak sungguh-sungguh berdampak positif, ulama tidak akan bisa dipercaya lagi untuk mengurusi umat. Menurut saya, fatwa MUI tidak salah, bahkan memberikan solusi. Yakni, supaya masyarakat lebih berhati-hati dan menjalani hidup dengan lebih baik. Tidak diterimanya fatwa MUI mengindikasikan bahwa pola pikir positif belum tumbuh di masyarakat kita. Lebih baik, setiap keluar, fatwa MUI dianalisis terlebih dahulu sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. M. Habib Idris Daruna, mahasiswa Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Wonosobo, Jateng. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Menghapus Mitos Bencana
Jawa Pos [ Jum'at, 04 September 2009 ] Menghapus Mitos Bencana Oleh : Paulus Mujiran BENCANA gempa bumi menggoyang Jawa Barat. Bencana berkekuatan 7,3 skala Richter itu menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan orang lain. Belum lagi ribuan rumah rusak. Peristiwa gempa ini bersamaan dengan ''gempa dahsyat'' yang melanda Kabinet Indonesia Bersatu akibat pembobolan Bank Century yang oleh Wapres Jusuf Kalla disebut sebagai kriminalitas. Tak aneh bila sebagian orang mengaitkan musibah ini dengan kemenangan pasangan SBY-Boediono. Bencana beruntun ini seolah semakin menegaskan bahwa negeri ini berselimutkan bencana. Bencana bertubi-tubi memberikan andil bagi penderitaan bangsa ini yang masih terpuruk dengan kemiskinan dan bangkit dari keterpurukan korupsi. Namun sayang, bencana beruntun tidak pernah menjadi sumber belajar. Memang murka alam tidak dapat dicegah, tetapi matinya sirene peringatan dini di pantai laut selatan karena dicuri orang adalah kecerobohan yang fatal. Bertubi-tubinya bencana melanda negeri ini, hingga banyak pihak mulai mengaitkan dengan aspek mitologi. Mereka yang menganut paham mitologi berpendapat kemenangan SBY-Boediono, meski didukung rakyat karena menang telak dalam pemilihan langsung, kurang didukung alam. Alam terus mengamuk dari ujung barat hingga ujung timur. Penganut mitologi mengaitkan kelahiran SBY pada Jumat Kliwon sebagai penyebab minta tumbal. Beredarnya mitos-mitos bencana yang berkembang pascasebuah bencana dahsyat tentu saja tidak bisa diterima akal sehat. Namun, kondisi masyarakat yang serbasulit dalam kehidupannya, bisa saja mengaitkan itu sebagai kartasis atas beratnya persoalan kehidupan sehari-hari. Sudah menjadi kebiasaan umum di masyarakat bahwa di tengah penatnya hidup, mereka akan lari ke hal-hal yang bersifat mistik. Apalagi, sejarah bangsa ini terbentuk dari kerajaan-kerajaan yang tentu saja lekat dengan aspek kosmos dan mitologi. Yang tidak kalah penting dicatat di sini, pasangan SBY-Boediono diterima publik lewat jalur pencitraan yang mau tidak mau dipengaruhi mulai hal yang masuk akal, emosional, sampai yang irasional alias tidak masuk akal, bahkan mitos. Sebagian rakyat masih percaya dengan notonagoro yang akan memimpin Indonesia. Dengan mengingat sejarah Indonesia yang terdiri atas kerajaan-kerajaan tradisional yang tersebar di pelosok Nusantara - meski kita sudah memasuki globalisasi- kenyataan hal-hal yang berbau mistis tetap berkembang subur. Dunia ramal-meramal, paranormal, dukun santet, baik yang terang-terangan atau sembunyi, masih tumbuh subur. Impian akan datangnya sosok penyelamat juga masih mengemuka pada masyarakat meski eranya sudah semakin modern. Michael Parenti (1993) menjelaskan, hubungan mitos dan politik sebenarnya telah menjadi kajian tersendiri di Amerika Serikat. Dalam buku The Lands of Idols: Political Mythology in America diharapkan terwujudnya masyarakat pascapolitik mitos, a truly democratic society. Mungkin dengan cepat kita akan menyimpulkan Amerika saja sebagai pelopor negara modern masih dijejali mitos, apalagi Indonesia. Muchtar Lubis (1977) pernah menyindir manusia Indonesia sebagai sosok yang masih percaya pada mitos-mitos. Karena itu sudah menjadi konsekuensi umum siapa pun yang tampil dalam panggung politik Indonesia harus rela dihubungkan dengan mitos-mitos. *** Kemenangan SBY-Boediono membuncahkan harapan rakyat Indonesia akan perbaikan di berbagai bidang. Namun, harus disadari bahwa politik pencitraan yang dibawa SBY-Boediono akan memengaruhi seluruh perjalanannya menjadi presiden/wakil presiden. Bahkan, SBY-Boediono harus berterima kasih karena didukung dengan mitos-mitos sehingga popularitasnya kian meningkat. Dalam konteks ini, di satu sisi SBY-Boediono dibesarkan oleh mitos-mitos. Namun, pada saat yang sama menjadi tugas dan tanggung jawab SBY-Boediono menghapuskan mitos-mitos yang melekat pada dirinya untuk bekerja taktis memperbaiki keadaan bangsa yang kian terpuruk ini. Dalam peristiwa bencana sebelumnya, berkali-kali SBY-Boediono menepis datangnya bencana bertubi-tubi bukan karena mitos, melainkan melihatnya dari kacamata ilmu pengetahuan. Penghapusan pencitraan negatif lewat mitos sudah seharusnya dijawab dengan tindakan rasional yang membuahkan hasil konkret bagi kesejahteraan rakyat. Bukan hanya retorika, tetapi mengerahkan seluruh sumber daya yang membuahkan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat. Jangan malah mempertontonkan penyelesaian Bank Century yang melukai rasa keadilan masyarakat. Bertubi-tubi datangnya bencana bukan politik pencitraan yang lahir, melainkan politik penyiksaan yang menyebabkan kepercayaan terhadap pasangan SBY-Boediono dapat saja memburuk jika gagal mewujudkan janjinya. Kritik atas kinerja pemerintah yang buruk lima tahun belakangan ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Ketidaktegasan SBY patut diduga sebagai pangkal semua masalah. Terhadap beragam bencana beruntun itu, sudah saatnya rakyat
[wanita-muslimah] Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU
demi kepentingan para pengikut fasisme dan rasisme, maka buku pun dibakar, kerna buku itu punya cerita tentang sejarah berdarah anak bangsanya sendiri. kaum reaksioner berkarakter sadis jadi makin bengis, lalu apakah orang indonesia di seluruh dunia yg berpendidikan cukup tidak bisa membedakan mana yg benar mana yg direkayasakan demi politik kekuasaan... saya harapkan solidaritas dari semua orang yg mendukung demokrasi tanpa basa-basi utk menolak aksi2 sepihak orang2 yg memaksakan kekerasan sebagai alat utk menindas pemikiran manusia. heri latief amsterdam http://herilatief.wordpress.com/ http://akarrumputliar.wordpress.com/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ --- On Sun, 9/6/09, sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com wrote: From: sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com Subject: #sastra-pembebasan# AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU To: sastra-pembeba...@yahoogroups.com Date: Sunday, September 6, 2009, 3:45 PM Salam Buku, Rabo, (2/9/09) Front Anti-Komunis (FAK) berdemonstrasi di depan kantor Jawa Pos. Mereka terdiri dari Paguyuban Keluarga Korban Pemberontakan PKI 1948 Madiun, Centre For Indonesian Communities Studies (CICS), Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur, Front Pemuda Islam Surabaya (FPIS), dan MUI Jawa Timur, Forum Madura Bersatu (Formabes) Jawa Timur, DHD `45 Cabang Surabaya, anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), serta beberapa kelompok lainnya. Mereka keberatan atas beberapa pernyataan Soemarsono, ketua Pemuda Republik Indonesia (PRI), yang dimuat dalam tulisan bertajuk, Soemarsono; Tokoh Kunci dalam Pertempuran Surabaya. Catatan terkait dengan sejarah dan masa lalu Soemarsono tersebut dimuat bersambung tiga seri di halaman depan Metropolis Jawa Pos, 9-11 Agustus 2009, yang ditulis Chairman Jawa Pos Dahlan Iskan. Setelah membacakan pernyataan sikap, Akurat, Muhammad Khoiruddin, dan Nazir Zaini (Formabes) beramai-ramai membakar buku testimonial Soemarsono berjudul Revolusi Agustus, Kesaksian Pelaku Sejarah. Tindakan pembakaran buku itu adalah tindakan vandalisme tidak beradab yang dilakukan manusia-manusia berpendidikan. Di antara kerumunan massa itu ada Profesor Sejarah, Aminudin Kasdi yang menjadi mediator. Kami sangat kecewa Prof. Aminudin, selaku akademisi, tidak melakukan pencegahan aksi pembakaran buku tersebut. Sungguh teladan yang tak layak dicontohkan seorang begawan sejarah. Bagi kami, buku adalah penanda jaman. Ia adalah dokumen sejarah. Buku adalah arsip yang padanya kelak generasi mendatang akan belajar tentang sejarah bangsanya. Indonesia sudah mengalami banyak kebutaan akan alur sejarahnya karena ketiadaan arsip yang berimbang. Dan ini tak boleh terjadi lagi di era demokrasi dijunjung tinggi tingi ini. Bagi seorang penulis, Buku adalah harga diri, maka barangsiapa berani memBAKAR BUKU, ia telah melakukan PELECEHAN HARGA DIRI PENULIS. Apapun isinya, siapapun penulisnya, apapun ideologi penulisnya, ia tentu ditulis dengan darah dan keringat, maka tak ada yang sekali-kali boleh memberangusnya. Tidak setuju boleh, beda pendapat OK, tapi janganlah buku dibakar-bakar. Itu cermin ketidakberadaban. Lawan buku dengan buku, Tulisan dengan tulisan, bukan API…!!! Karena itu kami mengajak kawan-kawan untuk turut memberikan dukungan pada aksi protes dan keberatan atas Asi pembakaran buku tersebut. Pelaksanaan : Taman Apsari,depan Grahadi,Surabaya, senin, 7 september 2009, pukul 16.00 WIB Format acara : 1. Performing art dengan seluruh peserta aksi membaca buku 2 halaman secara bersama-sama dan dengan suara keras (Setiap peserta diharap membawa buku) 2. Dilanjutkan mimbar bebas yang akan diisi penampilan orasi, puisi, teatrikal musik, dll dari kawan-kawan seniman, sastra, musik, dan partisipasi semua peserta aksi(Bebas) 3. Penyebaran pamflet pada pengguna jalan gubernur suryo 4. Pembacaan pernyataan sikap 5. Menunggu buka puasa. Karena tidak ada penyokong acara ini, disilahkan membawa buka puasa dari rumah. Kami hanya menyediakan takjil ala kadarnya, amal baik seorang kawan pecinta buku. Untuk membela buku dan semua penulis yang sudah menulis dengan darah. Terimakasih, sampai jumpa di muka Grahadi Diana AV Sasa [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Kepemimpinan Manusia Vs Kepemimpinan Kera
Refleksi: Bahagian (1) tidak ditemukan. Untuk lebih luas diskusi dilampirkan tulisan Mula Harahap. Kera itu ada banyak macam, tetapi yang paling hebat ialah Bonobo. Cerita tentang Bonobo dilanjutkan pada kesempatan lain :-) +++ Harian Komentar 05 September 2009 Kepemimpinan Manusia Vs Kepemimpinan Kera (2) Oleh: Rommy N Loho Dalam sebuah diskusi tentang kepemimpinan yang terselenggara di sebuah kedai kopi, ada seorang bapak tua yang mengajukan sebuah pertanyaan menggelitik sebagai berikut, apa perbedaan antara kepemimpinan masyarakat manusia dengan sekelompok kera. Menanggapi pertanyaan ini mungkin kita akan tertawa dan bersikap sinis, seperti juga kami peserta diskusi itu, tetapi ketika ada yang coba menjawabnya dan melanjutkan diskusi itu, maka kita akan terhenyak melihat betapa perbedaan antara kedua jenis kepemimpinan itu juga ternyata merefleksikan keadaan di masyarakat kita. Adapun ciri-ciri dari ketiga-nya sangat jelas terlihat, kalau pada pemimpin yang hanya mengandalkan pada keberaniannya maka prinsip dasarnya adalah apa yang kita kenal dengan tiga 'ta', Harta, Tahta, Wanita. Olehnya kejatuhan tipe pemimpin ini juga terjadi karena ke tiga hal tersebut. Lain lagi dengan pemimpin yang mengandalkan kecerdasan intelektual, biasanya filosofi kalau makan, jangan makan seperti babi, tetapi makanlah seperti sapi berlaku dalam semua sepak terjangnya, menurutnya jika babi (dan anak-nya) makan pasti ketahuan oleh orang sekampung karena begitu riuhnya padahal yang dimakan hanya sebelanga saja, lain halnya kalau sapi (juga dengan anaknya), diam-diam eh. ndak tahunya rumput satu lapangan habis dimamah biak. Sedangkan pada pemimpin yang mengandalkan kebersihan hati saja, prinsip hidupnya adalah, biarkan saja bagai air yang mengalir dan karenanya akan sangat mudah dimanipulasi dan diperalat oleh orang lain (biasanya oleh orang didekat/di sekitarnya). Anehnya kalau ke tiga karakter tadi digabungkan dalam formulasi yang tepat maka tidak menghasilkan salah satu dari ciri-ciri di atas, melainkan ber'metamorfosis' membentuk suatu karakter kepemimpinan baru yaitu pe-mimpin yang ideal, yang mampu memikul amanah dan tanggung jawab dari masyarakat yang memilihnya, baginya me-mimpin adalah suatu peng-abdian tulus, senantiasa berusaha meletakkan tindakan dan kebijakannya pada stan-dar moral dan norma-norma yang ada di masyarakatnya, berani memikul risiko yang berat demi orang yang dipimpin tetapi juga mampu mengambil keputusan-keputusan yang tepat pada saat yang genting sekalipun. Pemimpin seperti ini benar-benar menunjukkan kwalitasnya sebagai manusia sejati, se-orang pemimpin paripurna, dia dapat diterima oleh siapa saja dan di tempat mana saja, termasuk pada level yang lebih tinggi dia akan beradaptasi dengan mudahnya. Mengakhiri semua ini, saya (eh bukan) kami peserta diskusi hanya bisa berharap agar supaya proses pemilihan (sebagaimana diketahui kita sedang memasuki musimnya) yang sedang dan akan berlangsung di masyarakat, gereja, dan negara kita boleh berjalan dengan baik, lancar, dan berhasil memilih pemimpin yang diidam-idamkan oleh kita semua. Semoga.!(habis) +++ http://mulaharahap.wordpress.com/2008/11/22/seleksi-pemimpin-antara-dunia-kera-dan-indonesia/ Seleksi Pemimpin: Antara Dunia Kera dan Indonesia November 22, 2008 · 12 Comments Oleh: Mula Harahap Program Pascasarjana Komunikasi Politik Universitas Indonesia, menggelar diskusi publik soal iklan politik, Rabu (19/11) di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat. Mengangkat tema Dengan Iklan Politik Menuju Kontrak Politik? diskusi ini menghadirkan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Anas Urbaningrum, Rizal Mallarangeng, Wiranto, Effendi Ghazali, dan Garin Nugroho (Harian KOMPAS, Selasa 18 November 2008) Di dunia hewan-terutama di dunia kera-pemimpin itu biasanya muncul dari bawah. Dan untuk bisa menaiki jenjang kepemimpinan maka seekor kera harus benar-benar bisa membuktikan bahwa dirinya memang layak diakui sebagai pemimpin. Kera itu harus melewati berbagai pertempuran. Di balik bulu-bulu kera yang menjadi pemimpin sekelompok kawanannya itu biasanya akan banyak sekali ditemukan scars dan pitak-pitak bekas cakaran dan gigitan lawan dalam berbagai pertempuran. Tapi deretan scars dan pitak-pitak itulah yang membuat sang pemimpin menjadi sedemikian berwibawa dan disegani. Kalau ada kera-kera lain yang ingin mengganggu maka sang pemimpin cukup menyeringai dan menaikkan bulu-bulu lehernya dari kejauhan, lalu mereka yang hendak coba-coba membikin gara-gara itu akan segera menyingkir jauh-jauh. Sampai beberapa waktu yang lalu hal yang sama juga terjadi di dunia manusia.Mereka yang terpilih menjadi raja atau jenderal biasanya memang sudah bertarung sejak dari bawah. Karena kepalanya masih melekat di badannya sajalah (tidak sampai kena tebas lawan) maka dia yang terpilih. Tapi perkembangan demokrasi dan revolusi yang terjadi dalam teknologi media-komunikasi memang telah mengubah segala-galanya. Kini di dunia
Re: [wanita-muslimah] Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU
jaman PKI dulu, Lekra dan dan Pram juga membakar buku bener gak? salam, -- wikan 2009/9/6 heri latief herilat...@yahoo.com: demi kepentingan para pengikut fasisme dan rasisme, maka buku pun dibakar, kerna buku itu punya cerita tentang sejarah berdarah anak bangsanya sendiri. kaum reaksioner berkarakter sadis jadi makin bengis, lalu apakah orang indonesia di seluruh dunia yg berpendidikan cukup tidak bisa membedakan mana yg benar mana yg direkayasakan demi politik kekuasaan... saya harapkan solidaritas dari semua orang yg mendukung demokrasi tanpa basa-basi utk menolak aksi2 sepihak orang2 yg memaksakan kekerasan sebagai alat utk menindas pemikiran manusia.
[wanita-muslimah] Fw: [pantau-komunitas] Undangan Peringatan 5 Tahun MUNIR, Senin 7/9 di AJIJAK
- Original Message - From: wahyu_komang To: pantau-komuni...@yahoogroups.com Sent: Sunday, September 06, 2009 2:48 AM Subject: [pantau-komunitas] Undangan Peringatan 5 Tahun MUNIR, Senin 7/9 di AJIJAK Nomor : 136/AJIJAK/IX/09 Lampiran : - Perihal : Undangan Kepada Yth. Anggota AJI Jakarta Di - T E M P A T Dengan Hormat, Sehubungan dengan peringatan lima tahun meninggalnya aktivis Hak Asasi Manusia, Munir, yang tewas diracun di atas pesawat Garuda Indonesia dalam perjalanan menuju Amsterdam, Belanda, pada 7 September 2004 silam, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta bekerjasama dengan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) akan menyelenggarakan diskusi dan pemutaran film bertema Peran Media Menjaga Ingatan Publik tentang Munir, pada: Hari/Tanggal : Senin, 7 September 2009 Waktu : Pukul 16.30 - 20.00 wib Tempat : Sekretariat AJI Jakarta, Jl. Prof. Soepomo 1A Kompleks BIER, Menteng Dalam, Jakarta Selatan Telp. 021-83702660, email: aji...@cbn.net.id Besar harapan kami, Bapak/Ibu/Saudara Anggota AJI dapat meluangkan waktu untuk hadir dalam acara ini. Terimakasih. Jakarta, 5 September 2009 Dhandy Dwi Laksono Wahyu Dhyatmika Koordinator Acara Ketua AJI Jakarta [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Kepemimpinan Manusia Vs Kepemimpinan Kera
kepemimpinan ala preman, kali ... kalau banyak bekas bacokan dan masih idup, berarti dia yang pantes jadi pemimpin lha masyarakat kita kan bukan masyarakat preman jadi ya yang anak manis, yang gak pernah berkelahi yang pantas jadi pemimpin karena dia kan yang paling suci dan paling bersih di antara masyarakat yang penuh dosa ini kalau paling banyak luka bekas bacokan berarti paling banyak berantem wah, gawat pemimpin kayak gini ... bisa2 sedikit2 ngajakin berantem melulu salam, -- wikan 2009/9/6 sunny am...@tele2.se: Refleksi: Bahagian (1) tidak ditemukan. Untuk lebih luas diskusi dilampirkan tulisan Mula Harahap. Kera itu ada banyak macam, tetapi yang paling hebat ialah Bonobo. Cerita tentang Bonobo dilanjutkan pada kesempatan lain :-)
[wanita-muslimah] File - Tata Tertib dan Peraturan
TATA TERTIB DAN PERATURAN MAILING LIST WANITA MUSLIMAH A. SIFAT 1. Mailing list ini dikelola dan dikordinir oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Keluarga Sakinah - Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPKS-BKPRMI) Wilayah Jawa Barat. 2. Keanggotaan mailing list ini bersifat terbuka untuk umum dan semua lapisan 3. Diskusi yang dilakukan bersifat bebas , terbuka dan terkendali 4. Topik utama yang dibicarakan di mailing list adalah segala aspek yang berhubungan dengan permasalahan kaum perempuan pada umumnya dan muslimah pada khususnya seperti fiqh perempuan , pergerakan perempuan , kesehatan reproduksi , isu gender , kebijaksanaan pemerintah dalam hukum , peraturan ataupun perundang-undangan yang menyangkut masalah perempuan serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan perempuan . 5. Topik-topik selain topik diatas akan diatur dibagian Tata tertib dan Peraturan Diskusi. B. TATA TERTIB DAN PERATURAN DISKUSI 1. Tata cara diskusi menggunakan aturan netiket standar yang berlaku pada diskusi milis pada umumnya. 2. Usahakan untuk selalu menggunakan emoticon untuk menandai ekspresi bicara anda. Ini juga penting untuk menghindari kesalah pahaman. 3. Usahakan untuk tidak menjadi one-liner alias hanya menanggapi sebuah email dengan pernyataan yang terlalu singkat. 4. Anda diminta untuk SELALU membuang bagian email yang tidak perlu bila anda ingin menanggapi sebuah email yang panjang. Akan lebih baik bila anda memfokuskan tanggapan anda pada beberapa baris kalimat atau alinea dari email yang anda tanggapi, sementara bagian-bagian lain yang tidak akan anda tanggapi bisa anda hapus. Footer email yang tidak perlu, juga tolong dihapus setiap kali anda membalas email ke forum. 5. Usahakan untuk menghindari mengirimkan email yang isinya hanya tertuju pada seseorang tertentu. Hingga batas yang wajar hal ini masih bisa diterima, tapi bila isinya sudah tidak relevan lagi dengan tujuan milis, maka sebaiknya anda mengirimkan email langsung (japri) ke orang yang bersangkutan. 6. Semua bentuk attachment tidak diperbolehkan di milis ini dan akan difilter secara otomatis , bagi anda yang hendak sharing file kepada member yang lain bisa dilakukan lewat JAPRI (Jalur Pribadi) atau bisa di upload di groups.yahoo.com/group/keluarga-islami/files sehinggga mereka yang membutuhkannya bisa mendownloadnya dari sana. 7. Mengenai topik selain yang ditetapkan pada bagian A-4 diatas dibagi menjadi dua yaitu a. Topik yang ditoleransi Meliputi topik-topik yang berkaitan dengan praktek ibadah seperti Sholat , puasa , haji , zakat , qurban dll b. Topik yang dilarang , meliputi : - Topik mengenai politik , organisasi politik ataupun tokoh politik tertentu , kecuali apabila menyangkut masalah kebijakan yang berhubungan ataupun mempunyai implikasi terhadap topik utama milis - Topik mengenai diskusi ataupun konsep mazhab tertentu kecuali apabila berkaitan dengan topik yang dibicarakan di milis ini ataupun topik yang ditoleransi - Segala bentuk spam atau jualan di milis , arisan , bagi-bagi dollar gratis , MLM dll 8 . Pelanggaran terhadap pasal 7 b diatas dikenai sanksi berupa perubahan seting pengiriman e-mail menjadi bermoderasi , jadi semua posting dari yang bersangkutan harus melalui persetujuan moderator 9 . Member yang melakukan pelanggaran serius seperti berkata kotor , jorok ataupun mengirimkan posting yang menjurus pornografi dan sejenisnya atau melakukan kejahatan internet berat maka akan langsung dikeluarkan (dibanned) dari milis. 10. Seluruh member baru postingnya akan dimoderasi , moderasi akan dicabut setelah member yang bersangkutan ikut aktif berdiskusi 11. Masukan-masukan yang konstruktif bagi perkembangan milis ini akan diterima dengan senang hati. TATA CARA ADMINISTRASI POSTING 1. Untuk subscribe / berpartisipasi : Kirimkan email kosong ke : wanita-muslimah-subscr...@yahoogroups.com Atau bisa juga melalui http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join 2. Untuk mengirim email ke forum (setelah ada approve untuk request anda) alamatkan ke : wanita-muslimah@yahoogroups.com 3. Untuk keluar dari forum : Kirimkan email kosong ke : wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com 4. Alamat email administrator : wanita-muslimah-ow...@yahoogroups.com 5. Arsip diskusi dapat dilihat di http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages 6. Modus penerimaan posting a. Default penerimaan posting adalah individual mail b. Untuk member yang hendak merubah modus penerimaan mail menjadi No Mail/Web Only bisa mengirim
[wanita-muslimah] File - Tata Tertib dan Peraturan
TATA TERTIB DAN PERATURAN MAILING LIST WANITA MUSLIMAH A. SIFAT 1. Mailing list ini dikelola dan dikordinir oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Keluarga Sakinah - Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPKS-BKPRMI) Wilayah Jawa Barat. 2. Keanggotaan mailing list ini bersifat terbuka untuk umum dan semua lapisan 3. Diskusi yang dilakukan bersifat bebas , terbuka dan terkendali 4. Topik utama yang dibicarakan di mailing list adalah segala aspek yang berhubungan dengan permasalahan kaum perempuan pada umumnya dan muslimah pada khususnya seperti fiqh perempuan , pergerakan perempuan , kesehatan reproduksi , isu gender , kebijaksanaan pemerintah dalam hukum , peraturan ataupun perundang-undangan yang menyangkut masalah perempuan serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan perempuan . 5. Topik-topik selain topik diatas akan diatur dibagian Tata tertib dan Peraturan Diskusi. B. TATA TERTIB DAN PERATURAN DISKUSI 1. Tata cara diskusi menggunakan aturan netiket standar yang berlaku pada diskusi milis pada umumnya. 2. Usahakan untuk selalu menggunakan emoticon untuk menandai ekspresi bicara anda. Ini juga penting untuk menghindari kesalah pahaman. 3. Usahakan untuk tidak menjadi one-liner alias hanya menanggapi sebuah email dengan pernyataan yang terlalu singkat. 4. Anda diminta untuk SELALU membuang bagian email yang tidak perlu bila anda ingin menanggapi sebuah email yang panjang. Akan lebih baik bila anda memfokuskan tanggapan anda pada beberapa baris kalimat atau alinea dari email yang anda tanggapi, sementara bagian-bagian lain yang tidak akan anda tanggapi bisa anda hapus. Footer email yang tidak perlu, juga tolong dihapus setiap kali anda membalas email ke forum. 5. Usahakan untuk menghindari mengirimkan email yang isinya hanya tertuju pada seseorang tertentu. Hingga batas yang wajar hal ini masih bisa diterima, tapi bila isinya sudah tidak relevan lagi dengan tujuan milis, maka sebaiknya anda mengirimkan email langsung (japri) ke orang yang bersangkutan. 6. Semua bentuk attachment tidak diperbolehkan di milis ini dan akan difilter secara otomatis , bagi anda yang hendak sharing file kepada member yang lain bisa dilakukan lewat JAPRI (Jalur Pribadi) atau bisa di upload di groups.yahoo.com/group/keluarga-islami/files sehinggga mereka yang membutuhkannya bisa mendownloadnya dari sana. 7. Mengenai topik selain yang ditetapkan pada bagian A-4 diatas dibagi menjadi dua yaitu a. Topik yang ditoleransi Meliputi topik-topik yang berkaitan dengan praktek ibadah seperti Sholat , puasa , haji , zakat , qurban dll b. Topik yang dilarang , meliputi : - Topik mengenai politik , organisasi politik ataupun tokoh politik tertentu , kecuali apabila menyangkut masalah kebijakan yang berhubungan ataupun mempunyai implikasi terhadap topik utama milis - Topik mengenai diskusi ataupun konsep mazhab tertentu kecuali apabila berkaitan dengan topik yang dibicarakan di milis ini ataupun topik yang ditoleransi - Segala bentuk spam atau jualan di milis , arisan , bagi-bagi dollar gratis , MLM dll 8 . Pelanggaran terhadap pasal 7 b diatas dikenai sanksi berupa perubahan seting pengiriman e-mail menjadi bermoderasi , jadi semua posting dari yang bersangkutan harus melalui persetujuan moderator 9 . Member yang melakukan pelanggaran serius seperti berkata kotor , jorok ataupun mengirimkan posting yang menjurus pornografi dan sejenisnya atau melakukan kejahatan internet berat maka akan langsung dikeluarkan (dibanned) dari milis. 10. Seluruh member baru postingnya akan dimoderasi , moderasi akan dicabut setelah member yang bersangkutan ikut aktif berdiskusi 11. Masukan-masukan yang konstruktif bagi perkembangan milis ini akan diterima dengan senang hati. TATA CARA ADMINISTRASI POSTING 1. Untuk subscribe / berpartisipasi : Kirimkan email kosong ke : wanita-muslimah-subscr...@yahoogroups.com Atau bisa juga melalui http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join 2. Untuk mengirim email ke forum (setelah ada approve untuk request anda) alamatkan ke : wanita-muslimah@yahoogroups.com 3. Untuk keluar dari forum : Kirimkan email kosong ke : wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com 4. Alamat email administrator : wanita-muslimah-ow...@yahoogroups.com 5. Arsip diskusi dapat dilihat di http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages 6. Modus penerimaan posting a. Default penerimaan posting adalah individual mail b. Untuk member yang hendak merubah modus penerimaan mail menjadi No Mail/Web Only bisa mengirim
Re: [wanita-muslimah] Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU
yang mulai bakar bakar duluan orang kiri komunis sih. rasain sendiri sekarang rasanya nggak enak, kan ... :)) 2009/9/6 Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com: jaman PKI dulu, Lekra dan dan Pram juga membakar buku bener gak? salam, -- wikan 2009/9/6 heri latief herilat...@yahoo.com: demi kepentingan para pengikut fasisme dan rasisme, maka buku pun dibakar, kerna buku itu punya cerita tentang sejarah berdarah anak bangsanya sendiri. kaum reaksioner berkarakter sadis jadi makin bengis, lalu apakah orang indonesia di seluruh dunia yg berpendidikan cukup tidak bisa membedakan mana yg benar mana yg direkayasakan demi politik kekuasaan... saya harapkan solidaritas dari semua orang yg mendukung demokrasi tanpa basa-basi utk menolak aksi2 sepihak orang2 yg memaksakan kekerasan sebagai alat utk menindas pemikiran manusia. -- salam, Ari
[wanita-muslimah] Titik Api di Sumsel Mencapai Ratusan
Rfleksi : Ini taktik militer yang dipakai, namanya bumi hangus , munkin dimaksudkan agar cepat bisa diciptakan padang tandus atau padang pasir sebagaimna yang dicita-citakan oleh penguasa NKRI. http://regional.kompas.com/read/xml/2009/09/06/20044125/Titik.Api.di.Sumsel.Mencapai.Ratusan Titik Api di Sumsel Mencapai Ratusan Minggu, 6 September 2009 | 20:04 WIB PALEMBANG, KOMPAS.com-Jumlah titik api (hot spot) di Sumsel pada bulan September semakin meningkat. Berdasarkan pantauan terakhir dari satelit Aqua/Terra Modis pada hari Sabtu (5/9), jumlah titik api terpantau mencapai 401 titik. Peningkatan jumlah titik api tersebut sangat drastis, karena pada tanggal 1 September hanya terpantau 64 titik, dan tanggal 2 September menurun menjadi 11 titik. Titik api meningkat kembali pada tanggal 3 September sebanyak 289 titik, namun pada tanggal 4 September menurun menjadi empat titik. Ratusan titik api tersebut tersebar di Kabupaten Banyuasin 35 titik, Lahat (18), Muara Enim (16), Musi Banyuasin (45), Musi Rawas (87), Ogan Komering Ulu (18), Ogan Komering Ulu Timur (5), Ogan Komering Ulu Selatan (14), Ogan Ilir (15), Palembang (1) , dan yang terbanyak di Ogan Komering Ilir (147). Sekretaris UPTD Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan Sumsel Ahmad Taufik, Minggu (6/9) mengutarakan, peningkatan titik api disebabkan hujan tidak turun selama berhari-hari. Ada titik api di Ogan Komering Ilir yang terletak di lahan gambut tetapi tidak menimbulkan kabut asap. Kemungkinan karena lahan gambut itu masih basah, sehingga ketika terbakar masih bisa dipadamkan, kata Ahmad. Artikel Terkait: a.. Titik Api di Sumsel Kembali Meningkat b.. Titik Api di Sumsel Meningkat c.. 127 Titik Api Terdeteksi d.. Titik Api di Sumsel Meningkat e.. Jumlah Titik Api di Sumsel Berfluktuasi [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Jalan Riau-Sumbar Dikawal Polisi
Refleksi : Beda antara pungli dan sedekah tak besar, pungli diberikan kepada penguasa sedangkan sedekah diberikan kepada orang miskin (pengemis). Dengan pungli bisa cepat jadi kaya raya sedangkan sedekah hanya penyambung hidup sejenak, tanpa ada sisa untuk diwariskan kepada anak cucu. Mungkin sekali tidak ada pungli pada bulan puasa nan suci, karena penguasa takut dosa dengan akibat dicemplunkan ke neraka, jadi Mr Pungli pun terpaksa turut berpuasa. Nanti setelah bulan puasa selesai, Mr Pungli akan bertugas seperti biasa, dengan harapan akan tetap berkat dilimpahkan. http://www.riaupos.com/berita.php?act=fullid=1855kat=3 Kapolres Jamin, Tak Ada Lagi Pungli Jalan Riau-Sumbar Dikawal Polisi 6 September 2009 LIMAPULUH KOTA (RP)-Jalan negara Riau-Sumbar yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, kini mendapat pengawalan ekstra ketat dari aparat kepolisian. Bahkan, Sabtu (5/9), sekitar 60 petugas tampak diturunkan mengawal jalan di Km 69 Tanjungbalik, Kecamatan Pangkalan Koto Baru yang terban sepanjang 30 meter dan lebar 2,5 meter, serta jalan lama yang menjadi jalur alternatif untuk kendaraan roda enam ke bawah. Penurunan 60 personel tambahan ini kami lakukan untuk mengantisipasi pungutan liar sebagaimana pemberitaan media-massa hari ini, kata Kapolres Limapuluh Kota AKBP Chairul Aziz kepada RPG ini sewaktu turun ke Tanjungbalik, kemarin siang (5/9). Penelusuran Padang Ekspres (Riau Pos Group), Jumat (4/9) sepeda motor dan mobil yang lewat jalur alternatif harus merogoh kocek Rp10 ribu. Waktu itu, Chairul Aziz tampak sangat kaget dengan pemberitaan soal pungli yang merajalela di jalan lama Tanjungbalik. Karenanya, dia langsung memanggil Muspika Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Wali Nagari, beserta Bamus Nagari Tanjungbalik dan Tanjungpauh, tokoh-tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat H Khairuddin, untuk menggelar pertemuan. ''Saya tidak menyangka, ada pungli di balik longsor. Kemarin waktu saya cek ke Pak Camat dan Kapolsek Pangkalan, dibilang tidak ada pungli. Yang ada hanya meminta sumbangan secara sukarela. Tak tahunya, hari ini ada ada berita besar-besar di koran. Saya sangat kaget. Wakapolda sampai turun ke sini untuk mengkros-cheknya,'' kata Chairul Aziz. Mulai hari ini sampai seterusnya, Chairul Aziz menjamin, tidak akan ada lagi pungli di Jalan Sumbar-Riau yang ada di wilayah hukum Kabupaten Limapuluh Kota, sebagaimana pengakuan para pengemudi. Kalau masih ada, pihaknya tidak akan segan-segan mengambil tindakan tegas untuk para pelaku. ''Apalagi dalam rapat tadi yang dihadiri oleh Kasdim 0306 Limapuluh Kota, Kepala Dinas Perhubungan, dan Kepala Satpol PP tersebut. Para pemuda beserta wali nagari Tanjungbalik dan Tanjungpauh, sudah sepakat bahwa tidak ada lagi masyarakat yang melakukan pungutan di jalur alternatif atau jalan lama,'' ujar Chairul Aziz. Dia juga meminta kesepakatan tersebut benar-benar dipatuhi. ''Karena tidak ada dasarnya warga memungut uang di lokasi jalan alternatif untuk dana pembangunan nagari,'' imbuhnya. Disambut Senang Para pengemudi yang mengetahui adanya jaminan dari polisi, bahwa tidak akan ada lagi pungli di jalan Sumbar-Riau, tepatnya di jalan alternatif, mengaku sangat bersyukur sekali. Namun mereka berharap, hal itu benar-benar terwujud. ''Walau tadi pagi, sebelum berangkat ke Pekanbaru, kami masih membayar Rp10 Ribu. Namun kami senang pula, dengan adanya jaminan dimaksud. Mudah-mudahan saja, pas pulang nanti, kami tidak lagi dimintai uang,'' harap Sujarman, pelaku UKM dari Sago Halaban yang berangkat ke Pekanbaru bersama mantan anggota DPRD Limapuluh Kota Ferizal Ridwan, Sabtu (5/9). Hal senada juga disampaikan para supir pembawa beras, telur ayam, sayur-mayur, dan pasokan sembako lainnya. ''Kalau memang tidak ada lagi, itu bagus. Kalaupun ada, kami sebenarnya sudah sediakan dana. Tapi janganlah banyak-banyak, sampai dipaksa bayar Rp10 ribu satu mobil seperti hari kemarin,'' ungkap Sedi, seorang supir L-300 yang membawa beras.(frv/rpg/muh) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU
Catatan La Luta: Pembakaran buku yang dilakukan oleh siapa pun juga adalah manifestasi bagi dirinya sebagai kelompok Anti -Demokrasi serta mendukung tindakan Subversip karena melakukan Pelanggaran Hukum Kebebasan Pendapat Individu/ Umum. Dengan terbitnya Buku Testimonial Soemarsono berjudul Revolusi Agustus, Kesaksian Pelaku Sejarah ini bertujuan untuk mengungkap Sejarah Kebenaran Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 1945 - 1949. Untuk itu perlu adanya dukungan Aksi Tolak Pembakaran Buku dari kaum pro Demokrasi demi penuntasan terhadap Pelanggaran HAM secara sistimatis yang di pimpin sejak Pemerintahan Rejim Orde Baru sampai dengan Sistim Pemerintahan Neo-ORBA. Salam Solidaritas, La Luta Continua! Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ --- On Sun, 9/6/09, heri latief herilat...@yahoo.com wrote: From: heri latief herilat...@yahoo.com Subject: Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU Date: Sunday, September 6, 2009, 3:49 AM demi kepentingan para pengikut fasisme dan rasisme, maka buku pun dibakar, kerna buku itu punya cerita tentang sejarah berdarah anak bangsanya sendiri. kaum reaksioner berkarakter sadis jadi makin bengis, lalu apakah orang indonesia di seluruh dunia yg berpendidikan cukup tidak bisa membedakan mana yg benar mana yg direkayasakan demi politik kekuasaan... saya harapkan solidaritas dari semua orang yg mendukung demokrasi tanpa basa-basi utk menolak aksi2 sepihak orang2 yg memaksakan kekerasan sebagai alat utk menindas pemikiran manusia. heri latief amsterdam http://herilatief.wordpress.com/ http://akarrumputliar.wordpress.com/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ --- On Sun, 9/6/09, sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com wrote: From: sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com Subject: #sastra-pembebasan# AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU To: sastra-pembeba...@yahoogroups.com Date: Sunday, September 6, 2009, 3:45 PM Salam Buku, Rabo, (2/9/09) Front Anti-Komunis (FAK) berdemonstrasi di depan kantor Jawa Pos. Mereka terdiri dari Paguyuban Keluarga Korban Pemberontakan PKI 1948 Madiun, Centre For Indonesian Communities Studies (CICS), Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur, Front Pemuda Islam Surabaya (FPIS), dan MUI Jawa Timur, Forum Madura Bersatu (Formabes) Jawa Timur, DHD `45 Cabang Surabaya, anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), serta beberapa kelompok lainnya. Mereka keberatan atas beberapa pernyataan Soemarsono, ketua Pemuda Republik Indonesia (PRI), yang dimuat dalam tulisan bertajuk, Soemarsono; Tokoh Kunci dalam Pertempuran Surabaya. Catatan terkait dengan sejarah dan masa lalu Soemarsono tersebut dimuat bersambung tiga seri di halaman depan Metropolis Jawa Pos, 9-11 Agustus 2009, yang ditulis Chairman Jawa Pos Dahlan Iskan. Setelah membacakan pernyataan sikap, Akurat, Muhammad Khoiruddin, dan Nazir Zaini (Formabes) beramai-ramai membakar buku testimonial Soemarsono berjudul Revolusi Agustus, Kesaksian Pelaku Sejarah. Tindakan pembakaran buku itu adalah tindakan vandalisme tidak beradab yang dilakukan manusia-manusia berpendidikan. Di antara kerumunan massa itu ada Profesor Sejarah, Aminudin Kasdi yang menjadi mediator. Kami sangat kecewa Prof. Aminudin, selaku akademisi, tidak melakukan pencegahan aksi pembakaran buku tersebut. Sungguh teladan yang tak layak dicontohkan seorang begawan sejarah. Bagi kami, buku adalah penanda jaman. Ia adalah dokumen sejarah. Buku adalah arsip yang padanya kelak generasi mendatang akan belajar tentang sejarah bangsanya. Indonesia sudah mengalami banyak kebutaan akan alur sejarahnya karena ketiadaan arsip yang berimbang. Dan ini tak boleh terjadi lagi di era demokrasi dijunjung tinggi tingi ini. Bagi seorang penulis, Buku adalah harga diri, maka barangsiapa berani memBAKAR BUKU, ia telah melakukan PELECEHAN HARGA DIRI PENULIS. Apapun isinya, siapapun penulisnya, apapun ideologi penulisnya, ia tentu ditulis dengan darah dan keringat, maka tak ada yang sekali-kali boleh memberangusnya. Tidak setuju boleh, beda pendapat OK, tapi janganlah buku dibakar-bakar. Itu cermin ketidakberadaban. Lawan buku dengan buku, Tulisan dengan tulisan, bukan API…!!! Karena itu kami mengajak kawan-kawan untuk turut memberikan dukungan pada aksi protes dan keberatan atas Asi pembakaran buku tersebut. Pelaksanaan : Taman Apsari,depan Grahadi,Surabaya, senin, 7 september 2009, pukul 16.00 WIB Format acara : 1. Performing art dengan seluruh peserta aksi membaca buku 2 halaman secara bersama-sama dan dengan suara keras (Setiap peserta diharap membawa buku) 2. Dilanjutkan mimbar bebas yang akan diisi penampilan orasi, puisi, teatrikal musik, dll dari kawan-kawan seniman, sastra, musik, dan partisipasi semua peserta aksi(Bebas) 3. Penyebaran pamflet pada pengguna jalan gubernur suryo 4. Pembacaan pernyataan sikap 5. Menunggu buka puasa. Karena tidak ada penyokong acara ini, disilahkan membawa buka
[wanita-muslimah] Konsumen Banjiri Toko Busana Muslim
http://beta.bangkapos.com/detail.php?section=1category=6subcat=15id=9359 Konsumen Banjiri Toko Busana Muslim Sumber : http://3.bp.blogspot.com PANGKALPINANG, BANGKA POS -- Memasuki dua pekan Ramadhan, konsumen mulai membanjiri tokotoko busana muslim di Pangkalpinang. Salah satunya, Toko Anugrah, Pangkalpinang Pengelola Toko Anugrah Pangkalpinang, Jhon Asta menyatakan, menghadapi lebaran ini ia telah mempersiapkan suplai baju busana muslim baik untuk wanita, pria dan anak remaja. Kita menyiapkan baju busana muslim hingga mukenah, sajadah, peci dan kopiah haji, kata Jhon, ditemui Bangka Pos Group, Rabu (2/9). Tidak hanya itu, ia juga telah menyiapkan perlengkapan jamaah haji yang akan berangkat bulan depan. Mengenai busana muslim yang dijualnya, saat ini banyak yang memilih busana muslim model Ummi Dessy dan model Manohara. Untuk prianya, ia menyediakan busana muslim model baju koko merek Al Mia dan merek Preview. Sedangkan untuk para remaja putra maupun putri, ia menyiapkan busana muslim yang dimungkinkan sangat disukai para remaja. Untuk busana muslim itu kita siapkan mulai harga Rp 50 ribu Rp 285 ribu, dan saat ini yang banyak dicari itu Mukenah Manohara, ucapnya. Diungkapkannya, Mukenah Manohara yang banyak dicari itu karena motifnya di bagian mukenah itu berenda. Guna memberikan yang terbaik bagi konsumen, menghadapai lebaran ini ia tidak menaikkan harga untuk busana muslim. Tidak hanya itu, layanan lainnya apabila busana muslim yang sudah dibeli dan dibawa pulang namun saat dicoba tidak cocok dapat dikembalikan lagi. Saat pengembaliannya untuk dalam kota tidak lebih dari tiga hari dan yang luar kota diberi waktu seminggu, ucapnya. Indah salah seorang warga Genas mengaku membeli baju menghadapi lebaran punya cara tersendiri. Ia lebih membeli baju ketika ada uang, sehingga saat lebaran ia tidak membeli baju baru. Saat lebaran itu saya hanya tinggal membeli mukenah dan sajadah saja, ucapnya. Hal itu dilakukannya, karena saat membeli baju menghadapi lebaran harga cukup lumayan, antisipasinya ia membeli baju lebaran ketika memperoleh uang dari hasil kerjanya. Paling saat lebaran saya beli baju busana muslim saja, jelasnya. (spa) Harga Busana Muslim : Info Harga Untuk Wanita * Baju Model Ummi Dess Rp 50.000 Rp 220.000 * Baju Model Monohara Rp 150.000 Rp 200.000 Untuk Pria * Baju Koko Merek Al Mia Rp 265.000 Rp 285.000 * Baju Koko Preview Rp 120.000 Rp 130.000 Untuk Remaja * Busana Muslim Putra Rp 55.000 Rp 150.000 * Busana Muslim Putri Rp 100.000 Rp 200.000 Mukenah * Manohara Rp 150.000 Rp 200.000 * Bordiran Padang Rp 150.000 Rp 750.000 Sajadah Turkey Rp 50.000 Rp 75.000 Sajadah biasa Rp 25.000 Rp 60.000 Kain Ihram Rp 120.000 Rp 220.000 Jilbab IhramRp 60.000 Rp 200.000 Sarung tangan ihram Rp 15.000 Rp 20.000 Kaus Dalam Haji Rp 20.000 Rp 45.000 PeciRp 30.000 Rp 95.000 Kopiah Haji Rp 15.000 Rp 35.000 Sumber : Toko Anugrah Pangkalpinang. (spa) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Salah Kaprah Penyebutan Ang Pao
http://beta.bangkapos.com/detailsurat.php?kat=1ids=32 Salah Kaprah Penyebutan Ang Pao Pengirim : SMS Peduli Selasa, 01 SEPTEMBER 2009 Salah Kaprah tentang Angpao Lebaran udah dekat, biasanya banyak media mengutip wawancara artis selalu ikut-ikutan ngomong ANGPAO. Padahal para wartawan tidak tahu apa sebenarnya angpao), angpao bukan duit hari raya, angpao dari lafal Hokian dari kata ang=merah dan pao=merah. Angpao adalah salah satu nama amplop, dalam Bahasa Tionghoa masing-masing warna amplop disebut sesuai dengan warnanya misalnya amplop putih disebut phakpao (phak=putih pao=amplop), amplop kuning = bongpao dll Pada momen bahagia (Imlek,ultah,nikahan dll) amplop2 yg dipakai adalah warna merah/angpao dan untk momen dukacita amplop yg dipakai adalah amplop putih/phakpao. Sekali lagi jangan sebut angpao seakan akan diartikan duit hari raya, duit hari raya dalam Bahas Tionghoa disebut YA SUI QIAN, dan angpao adalah pembungkus YA SUI QIAN. Waktu lebaran kan amplopnya bukan merah tapi hijau, putih..Jadi lebih cocok disebut duit lebaran /amplop lebaran. Makasih banyak SMS Peduli SMS Peduli Bangka Pos [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Arabic television lauds a Jewish Egyptian diva
Ngga, udah bener Joshua nama orang Yahudi http://en.wikipedia.org/wiki/Joshua_(name) Kayaknya ngga pernah denger Jesus nama orang Israel, orang Amerika Latin kali (dibaca Hesus), Kalau Joseph iya kali, seharusnya Yosef nama orang Israel. http://en.wikipedia.org/wiki/Joseph_(name) On Sun, Sep 6, 2009 at 12:29 AM, kmj...@indosat.net.idkmj...@indosat.net.id wrote: Ha ha ha, kalau Joshua, Joseph, dsb itu malah orang Keristen dan dari Inggeris pula KM Original Message From: soega...@gmail.com Date: 06/09/2009 7:45 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subj: Re: [wanita-muslimah] Arabic television lauds a Jewish Egyptian diva Masak sih mereka orang Yahudi? Bukannya orang Islam? Kalau Jacob, Joseph, Moses, David, Solomon, Joshua, dan Aaron, mungkin aja On 9/5/09, kmj...@indosat.net.id kmj...@indosat.net.id wrote: Di Indonesia, apapun yang berbau Yahudi pasti jelek dan jahat. Lupa bahw Yakub, Yusuf, Musa, Daud, Sulaiman, Isa, dan Harun adalah orang Yahudi. KM Original Message From: am...@tele2.se Date: 06/09/2009 5:07 To: Undisclosed-Recipient:, Subj: [wanita-muslimah] Arabic television lauds a Jewish Egyptian diva http://www.atimes.com/atimes/Middle_East/KI05Ak01.html Sep 5, 2009 Arabic television lauds a Jewish Egyptian diva By Sami Moubayed DAMASCUS - For the first time on Arabic television, a dramatic production airing this Ramadan, the holy Muslim month, depicts the life of Egyptian Jews during the 1920s and 1930s, showing them in favorable light as ordinary citizens, no different from Egyptian Muslims and Christians. The series is as controversial as the life of its heroine, Egyptian diva Layla Murad - a Jewish singer and actress who rocketed to fame in the inter-war years before her life was marred with controversy after the creation of the state of Israel in 1948. Currently showing on 14 Arabic channels, Ana Albi Dalili (My Heart is my Guide), is among the most widely watched works among 60 productions made by Egyptian and Syrian artists in 2009. Apart from covering the life of Layla, the work goes to great lengths to promote tolerance and co-existence, shattering long-held stereotypes against Arab Jews, showing how integrated and proactive they were within Egyptian society. The film is directed by Syrian Mohammad Zuhair and stars Syrian actress Safa Sultan. Layla Murad, with a powerful legacy of 27 black and white classics in Egyptian cinema and 1,200 songs, was one of the most popular, talented and beautiful Arab artists of the 20th century. She compared in fame only to the Egyptian Um Kalthoum and the Syrian diva Asmahan - together, they were the three women who competed for supremacy on Arab charts in the 1930s. Born to a Moroccan Jewish father named Ibrahim Zaki Murad in February 1918, Layla's mother was a Polish Jew named Gamila. Her father was a respected singer in the 1920s and with her brother, Munir, a composer and celebrity in his own right, encouraged her to sing at the age of 15. Her first recorded song was in 1932, composed by the veteran Dawoud Hosni, the same year that talkies first came to Egyptian cinema. Murad was handpicked by Mohammad Abdul Wahab, the giant of 20th- century Arabic music, to co-star with him in the 1938 classic, Yahya al- Hobb (Long Live Love). She received a staggering 250 Egyptian pounds, making her one of the best-paid artists in Cairo. In addition to Abdul Wahab, she worked with famous composer Mohammad Fawzi, who was the romantic lead man in many of her future works, and with other giants like Mohammad Qassabji, Riyad al-Sunbati and Sheikh Zakariya Ahmad - three names who graced the songs of Um Kalthoum, placing the two ladies in direct competition. The radio and cinema boom of the 1940s aided her career. Matters took an unpleasant turn in 1948, when Israel was created, prompting many of her audience to become suspicious of her Jewish origins. Vicious rumors spread throughout Egypt and the Arab world - probably started by her competitors - saying that Murad had visited Tel Aviv and donated 50,000 Egyptian pounds to the newly created Israeli Defense Forces. The Damascus bureau of the popular Egyptian daily al-Ahram originally reported that rumor. Murad categorically challenged the rumors, but with little luck. The damage had already been done. Syrian Radio, previously one of the most powerful promoters of her works, boycotted her songs and she was banned from entering Syria in the early 1950s. Murad converted to Islam after marrying Egyptian director Anwar Wajdi, and often told reporters, I am now an Egyptian Muslim! President Gamal Abdul Nasser intervened on her behalf when Syria and Egypt merged into the United Arab Republic in 1958, lifting the ban on Syrian Radio. An official communique was released by Egyptian authorities clearing her name from all charges, including that which accused her of
[wanita-muslimah] Ribuan Guru SD-SMP Mogok
http://www.radarsorong.com/detail.php?id=287 05 September 2009 16:50:56 Ribuan Guru SD-SMP Mogok Siswa Diliburkan Hingga Senin Mendatang MANOKWARI-Aktivitas belajar-mengajar di SD dan SMP di Kabupaten Manokwari Jumat (4/9) kemarin lumpuh total. Para siswa yang sudah datang ke sekolah sejak pagi disuruh pulang. Ribuan guru yang menuntut pembayaran uang insentif atau kesejahteraan mogok mengajar. Pantauan Koran ini di sejumlah sekolah terpampang papan pengumuman yang menyatakan libur akibat mogok mengajar. Seperti di SD Negeri 1 misalnya, pada papan pengumuman yang diletakkan di dekat pagar tertulis 'Mogok mengajar karena uang kesejahteraan belum dibayar'. Sekaligus juga ditulis 'Masa aksi mogok mulai Jumat 4 September dan masuk kembali Senin, 7 September'. Pengumuman yang sama terlihat juga di SD YPPK Padma dan sejumlah sekolah lainnya. Meski mogok mengajar, namun sejumlah guru tetap berada di sekolah. Mereka hanya berada di dalam kantor, namun ada pula yang tak masuk kerja karena sudah mengetahui, kalau akan ada aksi mogok serentak. Orang tua yang mengantar anaknya ke sekolah bertanya-tanya, mengapa sampai terjadi aksi mogok yang berbuntut berhentinya aktivitas belajar-mengajar. Aksi ini merugikan anak didik. ''Wah kalau begini terus, bagaimana torang punya anak-anak. Anak-anak yang terkenda dampaknya,'' ujar orang tua siswa. Tanda-tanda akan ada aksi mogok para guru sudah terlihat saat puluhan tenaga pengajar ini menggelar protes di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari Selasa (1/9) lalu. Mereka mempertanyakan dana insentif dan lauk pauk sejak tahun 2007 yang belum dibayarkan. Tuntutan ini bukan tanpa dasar. Pembayaran uang insentif dan lauk pauk (kesejahteraan) sesuai surat edaran Departemen Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan. ''Ada surat edaran, sehingga kami guru-guru berani menuntut. Sejak tahun 2007 sampai sekarang belum dibayarkan,'' ujar William Manggaprow, guru SD Negeri Masni kepada wartawan. Para guru mendesak agar pemerintah lewat Dinas Pendidikan segera menanggapi tuntutan. Sebab aksi mogok mengajar akan terus dilakukan bila belum respon. ''Dinas harus transparan. Dimana sebenarnya dana kesejahteraan guru itu. Kalau ada harus dibayarkan,'' ujar Manggaprow lagi. Sementara itu Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dispora Manokwari Lewi Kamesrar, S.Sos menyatakan, isu adanya dana insentif dan lauk pauk patut dipertanyakan. Karena selama ini pihaknya belum ada petunjuk teknis dari Departemen Pendidikan. ''Kalau itu ada pasti sudah ada dalam anggaran pendidikan. Aksi mogok mengajar jelas sangat merugikan para siswa,'' ujarnya. Aksi mogok mengajar para guru hanya terjadi di SD dan SMP, sedangkan proses belajar-mengajar di SMA dan SMK di Manokwari tetap berjalan normal. Namun para orang tua siswa berharap, aksi ini tidak berlarut-larut karena merugikan anak didik. Pemda diminta turun tangan untuk mencari solusi terbaik.(lm/jus) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti
Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan, Bangladesh), dan dunia tetap berputar pada porosnya. Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi pemimpin, bahkan mufti. Barangkali bagi sebagian orang, dunia mereka mulai bergoyang. salam, http://www.eramuslim.com/berita/dunia/fatwa-aneh-qardhawi-perempuan-boleh-jadi-presiden-dan-mufti.htm Fatwa Kontroversial Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti Syaikh Yusuf al-Qardhawi kembali mengeluarkan pernyataan aneh dan kontroversial, setelah sebelumnya dirinya mencap Sayyid Quthb bukan Ahlus Sunnah Wal Jamaah sehingga menimbulkan gonjang ganjing dikalangan Ikhwan dan sekarang ia memfatwakan fatwa yang bertentangan dengan mayoritas pendapat ulama-ulama besar baik ulama salaf maupun khalaf yang juga membuat Ikhwanul Muslimin kembali gonjang ganjing atas pendapatnya itu. Baru-baru ini, ulama terkemuka yang juga ketua persatuan internasional ulama Muslim, Syaikh Dr. Yusuf al-Qardhawi, merilis fatwa yang menegaskan bolehnya pencalonan seorang perempuan dan seorang Koptik (unsur non-Muslim) pada pemilihan presiden. Kontan saja fatwa yang dikemukakan ulama kharismatik asal Mesir itu menuai kontroversial di dunia Islam, khususnya di jagat perpolitikann Mesir dan juga di dalam kalangan Jama'ah al-Ikhwan al-Muslimun (Ikhwan) yang merupakan organisasi binaan Qardhawi. Selama ini, Ikhwan memiliki prinsip dan pandangan yang sama sekali bertentangan dengan fatwa Qardhawi tersebut. Pendapat resmi Ikhwan menyatakan jika seorang non-Muslim dan perempuan tidak boleh didukung untuk menjadi calon presiden. Sementara itu, dalam fatwanya, Qardhawi menyatakan jika seorang perempuan memiliki hak untuk menduduki pelbagai jabatan kenegaraan semisal anggota parlemen, menteri, bahkan menjadi presiden, dan juga jabatan pada dewan fatwa. Logika Islam dalam kasus ini berdiri di atas prinsip jika perempuan adalah entitas masyarakat yang juga paripurna, mereka memiliki hak sebagaimana lelaki, terang Qardhawi. Dalam acara bertajuk Fikih Kehidupan (Fiqh al-Hayat) yang disiarkan oleh kanal televisi Ana pada jaringan televisi satelit Timur Tengah Nilesat, Qardhawi menegaskan pihaknya lebih condong kepada pendapat fikih yang menyatakan seorang perempuan boleh menduduki jabatan kehakiman (qadha). Tapi tenu saja ada syarat-syarat kapabilitas yang ketat yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh perempuan tersebut, tidak sembarangan, terang Qardhawi. Ditambahkan oleh Qardhawi, benar bahwa mayoritas ulama fikih tidak membolehkan perempuan untuk menduduki jabatan khalifah besar atau khalifah 'ammah, atau imamah uzhma, yaitu jabatan tertinggi kekhalifahan umat Muslim. Tetapi, masalahnya, apakah jawatan presiden yang hanya memerintah dan menguasai sebuah negara termasuk pada pembahasan khilafah? Atau, apakah hal ini bisa diqiyaskan sebagai pemimpin iqlim (wilayah bagian) pada zaman dulu? Saya katakan, ya, tidak ada penghalang dalam agama bagi seorang perempuan yang mampu untuk menduduki jabatan presiden, jelas Qardhawi. Sebagai reaksi atas fatwa dan pernyataan Qardhawi di atas, pucuk tertinggi pimpinan Ikhwan, Mahdi Akif, menegaskan jika Ikhwan tidak akan berubah pikiran terkait pendapatnya. Akif menegaskan, pihaknya berada pada posisi tetap memuliakan dan menghormati Qardhawi dalam fatwanya. Tetapi, terkait hal ini, Akif lebih merujuk kepada fatwa dan pendapat ulama fikih lain yang dipandang lebih selaras dan sejalan dengan konsep dan manhaj jama'ahnya. Hal serupa juga ditegaskan oleh Muhammad Habib, wakil pertama Ikhwan. Dikatakan Habib, pihaknya masih belum menyetujui opsi pencalonan perempuan dan Koptik untuk menjadi presiden. Meski demikian, tanggapan bernada lain diungkapkan juru bicara masalah politik pada jama'ah Ikhwan, Dr. Isham Uryan. Fatwa Syaikh Qardhawi akan menjadi masukan bagi kami. Dan memang sudah seharusnya kami melakukan banyak pembenahan ke depan, terang Uryan. Tampaknya fatwa kontroversial Qardhawi ini bisa jadi bakal dipakai oleh partai-partai Islam khususnya Indonesia untuk melegitimasi syahwat kekuasaan mereka, belum ada fatwa seperti inipun mereka telah menganggap tidak masalah dengan presiden perempuan.(L2-AGS/db)
[wanita-muslimah] Hamas Fights Over Gaza's Islamist Identity
http://www.nytimes.com/2009/09/06/world/middleeast/06gaza.html?_r=1hpw Hamas Fights Over Gaza's Islamist Identity Abed Rahim Khatib/European Pressphoto Agency Abdel Latif Moussa and his Warriors of God took over a mosque in August and declared strict religious law to be in force in Gaza before Hamas troops raided it. By TAGHREED EL-KHODARY and ETHAN BRONNER Published: September 5, 2009 GAZA - An acute struggle is emerging within the Hamas movement, which rules this coastal Palestinian strip, over the extent and nature of its Islamist identity. Guardians of religious morality, some self-appointed, others from within the government, have sought to impose their views in recent months. Students at girls' schools in Gaza were told to cover up, with mixed results. So far, top government officials have pushed them back, but it remains unclear for how long. Examples of the battle abound. The most threatening occurred in mid-August when an extreme group called the Warriors of God commandeered a mosque in the southern city of Rafah and, calling Hamas impure and collaborationist, declared strict religious law to be in force. Hamas forces surrounded the mosque and, after an all-night gun battle, killed about two dozen people, including the group's leader, and arrested 155 others, Hamas officials said. The Interior Ministry is now monitoring mosques and sponsoring public lectures against Muslim extremism. Other cases involved no violence but plenty of coercion. The chief justice decreed this summer that female lawyers must wear the hijab head covering in court. A committee set up by the religious affairs ministry sent men along the beaches instructing bathers not to touch each other in public and to cover up. And a number of teachers and headmistresses in girls' high schools told their students to dress in long coats and hijab rather than the jean skirts of past years. All of those rules have already been reversed. Prime Minister Ismail Haniya told the chief justice, Abed al-Raouf Halabi, to rescind his order to female lawyers, and he did so. The education minister, Mohammed Asqoul, called any new uniform requirement an individual act. The government and Hamas have nothing to do with it, he said. I'm against such orders since there is no need to impose the hijab in a conservative society. Khalil al-Hayya, a senior political leader in Hamas, said: Neither the government nor Hamas has come out with any decision regarding such orders. We are an Islamic resistance movement that will never oblige anyone against his or her will. Advice is the best tactic. Iyad el-Serraj, a psychiatrist and close observer here, said there was little doubt that Gaza, long a religiously and socially conservative place, was increasingly so. Without instruction from above, the vast majority of women wear religiously modest dress and more and more men are bearded. No alcohol is sold. Dr. Serraj attributes the shift to several developments beyond the fact that such an outward expression of identity is increasingly common across the Muslim Middle East. Hamas, he noted, has been in power for more than two years and those in midlevel positions of power, as well as those aspiring for such jobs, want to be noticed and promoted. Second, he said, with the economy completely stalled because of the blockade of Gaza led by Israel, there is little to do and little horizon for advancement or development. In such circumstances, he suggested, fundamentalism finds fertile ground. But Hamas, despite favoring Islamic law and behavior, has many reasons for pushing back. Its rival, the Fatah-led Palestinian Authority in the West Bank, uses any hint of the imposition of religious law as evidence that Hamas is not capable of running a responsible, modern government. Hamas is labeled a terrorist organization by the United States, European Union and Israel, and is seeking international legitimacy to be the leader of the Palestinian movement. It rejects Israel's right to exist and remains doctrinally committed to its destruction. However, its leaders have said several times that if Israel were to leave all land taken in the 1967 war, Hamas could accept a Palestinian state limited to the West Bank, Gaza and East Jerusalem, depending on the terms of a truce. A hard-line leader in Gaza said Hamas was deluding itself if it thought moderation would lead to international acceptance. The world will never recognize us and will never end the siege, he said, speaking on condition of anonymity. He added that perhaps imposing religious law will scare them and force them to end the siege. For the small number of relatively secular Palestinians in Gaza, the growing push toward a more Islamic life is deeply worrying. Ahmed Shawa, 18, said that when he asked friends for a back massage on the beach recently, a man wearing civilian clothing intervened. He said there should be no touching and
[wanita-muslimah] Indonesia Takes Beggars Off Jakarta Streets
Refleksi : Dari tahun ke tahun selama existensi NKRI hanya simptom kemiskinan diberantas bukan akarnya yang diliwidasikan. Alhasil dari tindakan politik, ekonomi dan sosial ini akan terus memperpanjang penderitaan rakyat untuk waktu yang tak terhingga; tetapi bukan berarti bahwa para petinggi dan penguasa serta sobat-sobat mereka juga menderita kemiskinan seperti rakyat mayoritas, sebaliknaya mereka hidup berpesta poraperanda diatas kemelaratan rakyat. http://www.nytimes.com/2009/09/06/world/asia/06jakarta.html?ref=asia Indonesia Takes Beggars Off Jakarta Streets By NORIMITSU ONISHI Published: September 5, 2009 JAKARTA, Indonesia - Every year during Ramadan, the poor from every corner of the island of Java gravitate here to the capital to beg. They wander in between cars stuck at traffic corners, in the shadows of the city's skyscrapers and gigantic shopping malls, in the knowledge that Islam's most sacred month makes people particularly charitable. Skip to next paragraph Enlarge This Image Kemal Jufri/Imagi, for The New York Times A woman seeking money on Saturday in Jakarta, where beggars flock for Ramadan. Officials say gangs exploit religious feeling. This year, however, Jakarta is cracking down on the seasonal influx of beggars. Many of them belong to organized gangs and simply exploit religious sentiments, the authorities say. And they add that the beggars pose a threat to the stability of Jakarta, Indonesia's most important city and the seat of power, a bubble of five-star hotels and luxury stores that, in the words of one law enforcement official, feeds the outsiders' sweet dreams. Thirteen days into Ramadan, Jakarta had rounded up 1,465 beggars, most of them women and children, almost all from outside Jakarta. For the first time, the authorities are also going after those caught giving to beggars, though they have fined only 12 people so far. A capital is built on the condition that it be a comfortable, safe and dignified place, said Budiharjo, who took over Jakarta's Social Welfare Agency eight months ago and decided to penalize charity givers for the first time. If we stop giving, naturally they will disappear, said Mr. Budiharjo, who, like many Indonesians, uses only one name. He said investigators found that about 500 of the arrested beggars belonged to groups that gathered Indonesians in villages and bused them to Jakarta to beg during Ramadan. Officials have arrested coordinators of the ring in Jakarta, but were still looking for leaders outside the city, he said. The authorities were enforcing a 2007 city bylaw that made it illegal not only to beg on city streets, but also to give to street beggars. Violators on both sides can be fined up to $2,000 and jailed for up to two months. The 12 people caught giving were fined between $15 and $30, Mr. Budiharjo said. All were apprehended while handing out money to beggars from inside their cars, an act as common as the city's traffic jams. But the severity of the crackdown, in a developing country with not much of a social safety net, has drawn criticism from some of the local media, as well as those caught in the daily raids against beggars. Begging should be allowed, said Jariyah, 39, who had traveled a couple of hours by bus to beg with her 16-month-old son. We can ask for assistance from our relatives, but only once or twice. Otherwise, I'd lose my dignity. That's why I came here. Ms. Jariyah, who was being held in a screening center after being arrested, said she had come to Jakarta on her own. She had started begging, she said, because a daughter was entering junior high school and her husband, a day laborer, earned only a couple of dollars a day if he was lucky enough to find work. The city was trying to steer both the needy and their donors to organized charities, though the number of poor vastly overwhelmed the few national charities. One of this country's largest charities, Rumah Zakat, raised $7.1 million last year from individual and corporate donations, mostly in Jakarta. About 40 percent of the gifts came during Ramadan and during the festival of Id al-Adha, another important holiday, said Rachmat Ari Kusamanto, the organization's chief executive. Rumah Zakat finances educational and health programs, and lends money to help people start businesses. The concept of charity is to empower people, not to make them dependent, Mr. Rachmat said. By giving money directly to a person, we are not empowering that person. And yet things did not seem so clear-cut at the screening center where some of the beggars were being held along with others picked off Jakarta's streets. A bus arrived regularly, dropping off people who were then placed in one of 15 categories at the center: beggars, of course, but also unlicensed hawkers and musicians, the mentally ill, prostitutes, transvestites and other fixtures of Jakarta's streetscape. According to a large board, 120 beggars
[wanita-muslimah] Corrupt officials wont line up to surrender anymore
http://opinion.globaltimes.cn/commentary/2009-09/464037.html Corrupt officials wont line up to surrender anymore a.. Source: Global Times b.. [23:38 September 03 2009] c.. Illustration: Liu Rui By Cao Lin We often see the poor waiting in line deep in the night to snap up affordable housing, migrant workers staying up all night to seek train tickets during the Spring Festival, and drivers queuing up late at night to fuel up before the oil price rises. But have you ever seen corrupt officials waiting in line in front of anti-corruption bureaus deep in the night to surrender themselves up to justice? Dont regard such a scene as impossible, for it did happen once. Recently, Peoples Daily conducted an interview with the first director of the Guangdong Anti-Corruption Bureau, the first anti-corruption bureau in China. The director talked about the grand anti-corruption campaign in 1989, when 3,485 officials surrendered themselves during the first month of the campaign, and until midnight on the last day of the notification period, there were still some waiting in line in the bureau to confess. It is quite impressive to look back upon the history of our anti-corruption. It was assumed that venal officials who took bribes were daring and psychologically strong, while they were actually timid to the extent of queuing up waiting for confession. The deterrent power of the system was so strong as to put the corrupt officials on tenterhooks. Such experiences were sure to please the public and increase their confidence in anti-corruption greatly. However, that is just history. More than two decades later, will venal officials today queue up voluntarily at the word of anti-corruption bureaus command to surrender? And are present notices equipped with as strong deterrent power as they used to be, or are corrupt officials as innocent as their predecessors? In my opinion, it was the inexperi?ence and lack of sophistication among corrupt officials rather than the effectiveness of the system that led to the spectacular event of their lining up in late night waiting to confess before the deadline. It was the first time for those officials, who had never seen any real anti-corruption campaign before and thus were rather weak psychologically, to be confronted with so severe an institutional deterrence; the systems psychological offensive frightened them and easily penetrated their inner defenses. The appearance of the first anti-corruption bureau at the time set off an earthshaking anti-corruption tide in Guangdong. Then, the Supreme Peoples Court and the Supreme Peoples Procuratorate jointly issued the Notification for Corruption, Bribery and Speculation and Profiteering Criminals to Confess within a Time Limit immediately, and anti-corruption bureaus promptly launched publicity campaigns to push for voluntary surrender. This kind of pressing notices may account for little now that anti-corruption is a normal part of the political environment, but at the time they were of an unheard of harshness. However, similar confession within a time limit programs arent powerful today, since after more than two decades of anti-corruption schemes, corrupt officials are no longer so naive. They have accumulated plenty of experience through numerous anti-corruption campaigns and know how to conceal their crimes. Moreover, they are thoroughly acquainted with the weaknesses and loopholes of the anti-corruption system, which elevates them high above those corrupt officials who rushed to give themselves up at the news of severe punishment. On the contrary, they may just regard notices of confession within a time limit as a manifestation of weakness among anti-corruption institutions, holding the notion that If they knew about my corruption, they would have arrested me long ago, rather than wanting me to line up to confess. It thus can be seen today that long-term effectiveness of anti-corruption lies rather in institutional investigation of corruption than harsh measures. The key is to prevent institutional corruption and create such a feeling among corrupt officials that they will be caught as soon as they make a move. Harsh measures and tough attitudes in anti-corruption can scare out inexperienced officials. Once they find that they remain still safe under the deterrence of confession notices, they will develop a growing contempt for these notices; and when they see that the exposure of corruption is the mere results of accidents like a big fire, a theft, or a quarrel with the mistress, they mock the system all the more. The occasion when corrupt officials waited in line deep in the night to give themselves up can only be regarded as a story of long ago. What current anti-corruption needs is more thorough, sound and institutional methods. The author is an editor at the Opinion Department of China Youth Daily [Non-text portions of this message have been
[wanita-muslimah] Woman's case reflects treatment of prisoners
http://www.kuwaittimes.net/read_news.php?newsid=NjkwNTE3OTQ2 Woman's case reflects treatment of prisoners Published Date: September 07, 2009 BEIRUT: The interrogator politely apologized for grilling the prisoner about her role in the mass protests over Iran's disputed presidential election. Then the prisoner was made to sit facing a wall in the courtyard of Iran's Evin Prison, blindfolded, handcuffed and covered in an all-enveloping chador for four and a half hours under the blazing sun. America is our enemy, the interrogator told her. Why are you so naive and can't see this? It's exploiting the situation here and wants to ransack the country. They don't have your interest at heart. The ordeal of Nazy, a 29-year-old university student who worked with the campaign of defeated presidential candidate Mahdi Karroubi, gives a rare glimpse of what is happening to detained protesters. Nazy spoke to The Associated Press by telephone from Tehran after her release on the condition that only her first name be used, to protect herself and her family. Thousands have been arrested since incumbent President Mahmoud Ahmadinejad was declared the winner, despite cries of fraud. The opposition claims detainees were savagely raped by their jailers and at least 69 people were killed, including some from beatings in prison. The account from Nazy, who is known in reformist circles, could not be independently backed up. But former prisoners and human rights groups have noted that such treatment of prisoners - a mix of intimidation and persuasion known as white torture - is widespread, and that ordinary people along with well-known opposition politicians have been subjected to it. This case is one of thousands that take place in Iran, said Mohammad Javad Akbarein, an analyst who was himself jailed in 2001. The majority of prisoners experience white torture. But it's worrisome when people become complacent when prisoners are not subjected to black torture and forget that their rights, dignity and honor are trampled on. June 20 was a tense Saturday, the day after Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei declared the presidential vote would stand and warned opposition leaders to end street protests or be responsible for bloodshed. We knew that from that day on anyone who comes into the street may have to pay a high price for it, said Nazy. Nazy was on her way to buy a book in Tehran's downtown Enqelab Street and planned to attend a demonstration that afternoon at 4. Before leaving home, she stuffed a bunch of white wristbands that said change into her backpack along with a folded poster she had prepared for the afternoon demonstration. White is the color of Karroubi's supporters. At noon, Nazy had just climbed out of the car in front of the bookshop when a man in a white vest, blue shirt and white sneakers twisted her arm and slapped handcuffs on her. He pushed her forward and ordered her to walk a few yards in front of him in the busy street. No sooner had she started walking that two clean-shaven young men in tight blue jeans and wearing green wristbands - the color of the other defeated reformist candidate, Mir Hossein Mousavi - caught up with her. Don't make any noise; when y ou reach the narrow street we will help you escape, one of them told her. But when she reached the street that led to the Protective Police, the men pushed her inside the gate. They had duped her. She walked into a huge courtyard packed with disciplinary police officers and with vans and jeeps. Nazy saw five or six men beaten as they were led into the detention center. Nazy herself was hit a couple of times on her back, led into a basement and interrogated. A female guard pulled out a poster from Nazy's bag. Ha, instead of saying 'In the Name of God,' she's written 'In the Name of Democracy' on the poster, the guard mocked Nazy. I'll show you what democracy really is. Another guard came in and challenged Nazy for being a member of the 'One Million Signature' campaign - a group pressing for changes in Iran's laws on women. Why don't you live your life quietly? she said. Do you really consider yourself a woman? We are women who work to bring bread to th e table, just like normal people. You ought to do the same and work. You call collecting signatures work? She said Nazy's family was looking all over town for her and added, Why don't you use your brain a little? Nazy said she was working for the woman's rights. Can't you find a better way to fight for our rights? the officer asked her. By 4 pm the number of detainees - mostly men picked up at the protest sites - had swelled to more than 100. Nazy and two other women waited for several hours in a van while more female demonstrators were brought in. It was dark by the time the van, which seated 12, was filled with 19 women plus two female and one male officers. They sat three to a seat, blindfolded, their hands tied to the chairs. Every time they
Re: [wanita-muslimah] Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU
waktu pram dan genk nya bakar bakar buku , elu berdua pada kemana ajah keluarga besar ane juga banyak yg bukunya dibakar bakar ama golongan kiri elu tong meskipun sekarang ane ngoleksi tetralogi nya si pram, tapi gue tetep gak suka ama kelakuan ente orang kiri yg suka munafik sama aja sama agamawan yg dikit dikit muter balikkan ayat. hah ! 2009/9/6 Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com: Catatan La Luta: Pembakaran buku yang dilakukan oleh siapa pun juga adalah manifestasi bagi dirinya sebagai kelompok Anti -Demokrasi serta mendukung tindakan Subversip karena melakukan Pelanggaran Hukum Kebebasan Pendapat Individu/ Umum. Dengan terbitnya Buku Testimonial Soemarsono berjudul Revolusi Agustus, Kesaksian Pelaku Sejarah ini bertujuan untuk mengungkap Sejarah Kebenaran Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 1945 - 1949. Untuk itu perlu adanya dukungan Aksi Tolak Pembakaran Buku dari kaum pro Demokrasi demi penuntasan terhadap Pelanggaran HAM secara sistimatis yang di pimpin sejak Pemerintahan Rejim Orde Baru sampai dengan Sistim Pemerintahan Neo-ORBA. Salam Solidaritas, La Luta Continua! Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ --- On Sun, 9/6/09, heri latief herilat...@yahoo.com wrote: From: heri latief herilat...@yahoo.com Subject: Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU Date: Sunday, September 6, 2009, 3:49 AM demi kepentingan para pengikut fasisme dan rasisme, maka buku pun dibakar, kerna buku itu punya cerita tentang sejarah berdarah anak bangsanya sendiri. kaum reaksioner berkarakter sadis jadi makin bengis, lalu apakah orang indonesia di seluruh dunia yg berpendidikan cukup tidak bisa membedakan mana yg benar mana yg direkayasakan demi politik kekuasaan... saya harapkan solidaritas dari semua orang yg mendukung demokrasi tanpa basa-basi utk menolak aksi2 sepihak orang2 yg memaksakan kekerasan sebagai alat utk menindas pemikiran manusia. heri latief amsterdam http://herilatief.wordpress.com/ http://akarrumputliar.wordpress.com/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ --- On Sun, 9/6/09, sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com wrote: From: sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com Subject: #sastra-pembebasan# AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU To: sastra-pembeba...@yahoogroups.com Date: Sunday, September 6, 2009, 3:45 PM Salam Buku, Rabo, (2/9/09) Front Anti-Komunis (FAK) berdemonstrasi di depan kantor Jawa Pos. Mereka terdiri dari Paguyuban Keluarga Korban Pemberontakan PKI 1948 Madiun, Centre For Indonesian Communities Studies (CICS), Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur, Front Pemuda Islam Surabaya (FPIS), dan MUI Jawa Timur, Forum Madura Bersatu (Formabes) Jawa Timur, DHD `45 Cabang Surabaya, anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), serta beberapa kelompok lainnya. Mereka keberatan atas beberapa pernyataan Soemarsono, ketua Pemuda Republik Indonesia (PRI), yang dimuat dalam tulisan bertajuk, Soemarsono; Tokoh Kunci dalam Pertempuran Surabaya. Catatan terkait dengan sejarah dan masa lalu Soemarsono tersebut dimuat bersambung tiga seri di halaman depan Metropolis Jawa Pos, 9-11 Agustus 2009, yang ditulis Chairman Jawa Pos Dahlan Iskan. Setelah membacakan pernyataan sikap, Akurat, Muhammad Khoiruddin, dan Nazir Zaini (Formabes) beramai-ramai membakar buku testimonial Soemarsono berjudul Revolusi Agustus, Kesaksian Pelaku Sejarah. Tindakan pembakaran buku itu adalah tindakan vandalisme tidak beradab yang dilakukan manusia-manusia berpendidikan. Di antara kerumunan massa itu ada Profesor Sejarah, Aminudin Kasdi yang menjadi mediator. Kami sangat kecewa Prof. Aminudin, selaku akademisi, tidak melakukan pencegahan aksi pembakaran buku tersebut. Sungguh teladan yang tak layak dicontohkan seorang begawan sejarah. Bagi kami, buku adalah penanda jaman. Ia adalah dokumen sejarah. Buku adalah arsip yang padanya kelak generasi mendatang akan belajar tentang sejarah bangsanya. Indonesia sudah mengalami banyak kebutaan akan alur sejarahnya karena ketiadaan arsip yang berimbang. Dan ini tak boleh terjadi lagi di era demokrasi dijunjung tinggi tingi ini. Bagi seorang penulis, Buku adalah harga diri, maka barangsiapa berani memBAKAR BUKU, ia telah melakukan PELECEHAN HARGA DIRI PENULIS. Apapun isinya, siapapun penulisnya, apapun ideologi penulisnya, ia tentu ditulis dengan darah dan keringat, maka tak ada yang sekali-kali boleh memberangusnya. Tidak setuju boleh, beda pendapat OK, tapi janganlah buku dibakar-bakar. Itu cermin ketidakberadaban. Lawan buku dengan buku, Tulisan dengan tulisan, bukan API…!!! Karena itu kami mengajak kawan-kawan untuk turut memberikan dukungan pada aksi protes dan keberatan atas Asi pembakaran buku tersebut. Pelaksanaan : Taman Apsari,depan Grahadi,Surabaya, senin, 7 september 2009, pukul 16.00 WIB Format acara : 1. Performing art dengan seluruh peserta aksi membaca buku 2 halaman secara
Re: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti
mas dws, paragraf terakhir ini yang nulis eramuslim atau mas dwi yah ? kok tempatnya berada sebelum kode pengarang artikelnya yah ? Tampaknya fatwa kontroversial Qardhawi ini bisa jadi bakal dipakai oleh partai-partai Islam khususnya Indonesia untuk melegitimasi syahwat kekuasaan mereka, belum ada fatwa seperti inipun mereka telah menganggap tidak masalah dengan presiden perempuan.(L2-AGS/db) 2009/9/6 Dwi Soegardi soega...@gmail.com: Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan, Bangladesh), dan dunia tetap berputar pada porosnya. Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi pemimpin, bahkan mufti. Barangkali bagi sebagian orang, dunia mereka mulai bergoyang. salam, http://www.eramuslim.com/berita/dunia/fatwa-aneh-qardhawi-perempuan-boleh-jadi-presiden-dan-mufti.htm Fatwa Kontroversial Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti Syaikh Yusuf al-Qardhawi kembali mengeluarkan pernyataan aneh dan kontroversial, setelah sebelumnya dirinya mencap Sayyid Quthb bukan Ahlus Sunnah Wal Jamaah sehingga menimbulkan gonjang ganjing dikalangan Ikhwan dan sekarang ia memfatwakan fatwa yang bertentangan dengan mayoritas pendapat ulama-ulama besar baik ulama salaf maupun khalaf yang juga membuat Ikhwanul Muslimin kembali gonjang ganjing atas pendapatnya itu. Baru-baru ini, ulama terkemuka yang juga ketua persatuan internasional ulama Muslim, Syaikh Dr. Yusuf al-Qardhawi, merilis fatwa yang menegaskan bolehnya pencalonan seorang perempuan dan seorang Koptik (unsur non-Muslim) pada pemilihan presiden. Kontan saja fatwa yang dikemukakan ulama kharismatik asal Mesir itu menuai kontroversial di dunia Islam, khususnya di jagat perpolitikann Mesir dan juga di dalam kalangan Jama'ah al-Ikhwan al-Muslimun (Ikhwan) yang merupakan organisasi binaan Qardhawi. Selama ini, Ikhwan memiliki prinsip dan pandangan yang sama sekali bertentangan dengan fatwa Qardhawi tersebut. Pendapat resmi Ikhwan menyatakan jika seorang non-Muslim dan perempuan tidak boleh didukung untuk menjadi calon presiden. Sementara itu, dalam fatwanya, Qardhawi menyatakan jika seorang perempuan memiliki hak untuk menduduki pelbagai jabatan kenegaraan semisal anggota parlemen, menteri, bahkan menjadi presiden, dan juga jabatan pada dewan fatwa. Logika Islam dalam kasus ini berdiri di atas prinsip jika perempuan adalah entitas masyarakat yang juga paripurna, mereka memiliki hak sebagaimana lelaki, terang Qardhawi. Dalam acara bertajuk Fikih Kehidupan (Fiqh al-Hayat) yang disiarkan oleh kanal televisi Ana pada jaringan televisi satelit Timur Tengah Nilesat, Qardhawi menegaskan pihaknya lebih condong kepada pendapat fikih yang menyatakan seorang perempuan boleh menduduki jabatan kehakiman (qadha). Tapi tenu saja ada syarat-syarat kapabilitas yang ketat yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh perempuan tersebut, tidak sembarangan, terang Qardhawi. Ditambahkan oleh Qardhawi, benar bahwa mayoritas ulama fikih tidak membolehkan perempuan untuk menduduki jabatan khalifah besar atau khalifah 'ammah, atau imamah uzhma, yaitu jabatan tertinggi kekhalifahan umat Muslim. Tetapi, masalahnya, apakah jawatan presiden yang hanya memerintah dan menguasai sebuah negara termasuk pada pembahasan khilafah? Atau, apakah hal ini bisa diqiyaskan sebagai pemimpin iqlim (wilayah bagian) pada zaman dulu? Saya katakan, ya, tidak ada penghalang dalam agama bagi seorang perempuan yang mampu untuk menduduki jabatan presiden, jelas Qardhawi. Sebagai reaksi atas fatwa dan pernyataan Qardhawi di atas, pucuk tertinggi pimpinan Ikhwan, Mahdi Akif, menegaskan jika Ikhwan tidak akan berubah pikiran terkait pendapatnya. Akif menegaskan, pihaknya berada pada posisi tetap memuliakan dan menghormati Qardhawi dalam fatwanya. Tetapi, terkait hal ini, Akif lebih merujuk kepada fatwa dan pendapat ulama fikih lain yang dipandang lebih selaras dan sejalan dengan konsep dan manhaj jama'ahnya. Hal serupa juga ditegaskan oleh Muhammad Habib, wakil pertama Ikhwan. Dikatakan Habib, pihaknya masih belum menyetujui opsi pencalonan perempuan dan Koptik untuk menjadi presiden. Meski demikian, tanggapan bernada lain diungkapkan juru bicara masalah politik pada jama'ah Ikhwan, Dr. Isham Uryan. Fatwa Syaikh Qardhawi akan menjadi masukan bagi kami. Dan memang sudah seharusnya kami melakukan banyak pembenahan ke depan, terang Uryan. Tampaknya fatwa kontroversial Qardhawi ini bisa jadi bakal dipakai oleh partai-partai Islam khususnya Indonesia untuk melegitimasi syahwat kekuasaan mereka, belum ada fatwa seperti inipun mereka telah menganggap tidak masalah dengan presiden perempuan.(L2-AGS/db) -- salam, Ari
[wanita-muslimah] Palestinians 'Seriously Considering' One-State
Reflection : Solusi satu negara [one state solution] untuk kedua bangsa yang bertikai ini sudah agak lama beredar, tetapi agaknya kurang mendapat perhatian dan baru sekarang dibicarakan. Organisasi seperti PFLP dan juga Moamar Kadafi dari libiya juga pernah bicara tentang one state solustion. Bagaimana dan apakah solusi satu negara ini akan menjadi kenyataan, hanya waktu yang akan memberitakan. http://www.aawsat.com/english/news.asp?section=1id=18012 Palestinians 'Seriously Considering' One-State 06/09/2009 WASHINGTON (AFP) - Former US president Jimmy Carter said Sunday Palestinian leaders were seriously considering a one-state solution for the Israeli-Palestinian conflict, following a visit to the Middle East. A majority of the Palestinian leaders with whom we met are seriously considering acceptance of one state, between the Jordan River and the Mediterranean Sea, Carter wrote in an op-ed piece in The Washington Post. By renouncing the dream of an independent Palestine, they would become fellow citizens with their Jewish neighbors and then demand equal rights within a democracy, he explained. In this non-violent civil rights struggle, their examples would be Mahatma Gandhi, Martin Luther King Jr. and Nelson Mandela. Carter noted that in doing so, Palestinian leaders were taking into consideration current demographic trends. He said non-Jews were already a slight majority of total citizens in this area, and within a few years Arabs will constitute a clear majority. Carter added that a two-state solution for the conflict was clearly preferable and had been embraced at the grass root level but that a one-state solution was a more likely alternative to the present debacle. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti
Masarcon, tentu saja dari eramuslim, tampaknya bumi mereka berpijak mulai bergoyang :-) 2009/9/6 Ari Condro masar...@gmail.com: mas dws, paragraf terakhir ini yang nulis eramuslim atau mas dwi yah ? kok tempatnya berada sebelum kode pengarang artikelnya yah ? Tampaknya fatwa kontroversial Qardhawi ini bisa jadi bakal dipakai oleh partai-partai Islam khususnya Indonesia untuk melegitimasi syahwat kekuasaan mereka, belum ada fatwa seperti inipun mereka telah menganggap tidak masalah dengan presiden perempuan.(L2-AGS/db) 2009/9/6 Dwi Soegardi soega...@gmail.com: Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan, Bangladesh), dan dunia tetap berputar pada porosnya. Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi pemimpin, bahkan mufti. Barangkali bagi sebagian orang, dunia mereka mulai bergoyang. salam, http://www.eramuslim.com/berita/dunia/fatwa-aneh-qardhawi-perempuan-boleh-jadi-presiden-dan-mufti.htm Fatwa Kontroversial Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti Syaikh Yusuf al-Qardhawi kembali mengeluarkan pernyataan aneh dan kontroversial, setelah sebelumnya dirinya mencap Sayyid Quthb bukan Ahlus Sunnah Wal Jamaah sehingga menimbulkan gonjang ganjing dikalangan Ikhwan dan sekarang ia memfatwakan fatwa yang bertentangan dengan mayoritas pendapat ulama-ulama besar baik ulama salaf maupun khalaf yang juga membuat Ikhwanul Muslimin kembali gonjang ganjing atas pendapatnya itu. Baru-baru ini, ulama terkemuka yang juga ketua persatuan internasional ulama Muslim, Syaikh Dr. Yusuf al-Qardhawi, merilis fatwa yang menegaskan bolehnya pencalonan seorang perempuan dan seorang Koptik (unsur non-Muslim) pada pemilihan presiden. Kontan saja fatwa yang dikemukakan ulama kharismatik asal Mesir itu menuai kontroversial di dunia Islam, khususnya di jagat perpolitikann Mesir dan juga di dalam kalangan Jama'ah al-Ikhwan al-Muslimun (Ikhwan) yang merupakan organisasi binaan Qardhawi. Selama ini, Ikhwan memiliki prinsip dan pandangan yang sama sekali bertentangan dengan fatwa Qardhawi tersebut. Pendapat resmi Ikhwan menyatakan jika seorang non-Muslim dan perempuan tidak boleh didukung untuk menjadi calon presiden. Sementara itu, dalam fatwanya, Qardhawi menyatakan jika seorang perempuan memiliki hak untuk menduduki pelbagai jabatan kenegaraan semisal anggota parlemen, menteri, bahkan menjadi presiden, dan juga jabatan pada dewan fatwa. Logika Islam dalam kasus ini berdiri di atas prinsip jika perempuan adalah entitas masyarakat yang juga paripurna, mereka memiliki hak sebagaimana lelaki, terang Qardhawi. Dalam acara bertajuk Fikih Kehidupan (Fiqh al-Hayat) yang disiarkan oleh kanal televisi Ana pada jaringan televisi satelit Timur Tengah Nilesat, Qardhawi menegaskan pihaknya lebih condong kepada pendapat fikih yang menyatakan seorang perempuan boleh menduduki jabatan kehakiman (qadha). Tapi tenu saja ada syarat-syarat kapabilitas yang ketat yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh perempuan tersebut, tidak sembarangan, terang Qardhawi. Ditambahkan oleh Qardhawi, benar bahwa mayoritas ulama fikih tidak membolehkan perempuan untuk menduduki jabatan khalifah besar atau khalifah 'ammah, atau imamah uzhma, yaitu jabatan tertinggi kekhalifahan umat Muslim. Tetapi, masalahnya, apakah jawatan presiden yang hanya memerintah dan menguasai sebuah negara termasuk pada pembahasan khilafah? Atau, apakah hal ini bisa diqiyaskan sebagai pemimpin iqlim (wilayah bagian) pada zaman dulu? Saya katakan, ya, tidak ada penghalang dalam agama bagi seorang perempuan yang mampu untuk menduduki jabatan presiden, jelas Qardhawi. Sebagai reaksi atas fatwa dan pernyataan Qardhawi di atas, pucuk tertinggi pimpinan Ikhwan, Mahdi Akif, menegaskan jika Ikhwan tidak akan berubah pikiran terkait pendapatnya. Akif menegaskan, pihaknya berada pada posisi tetap memuliakan dan menghormati Qardhawi dalam fatwanya. Tetapi, terkait hal ini, Akif lebih merujuk kepada fatwa dan pendapat ulama fikih lain yang dipandang lebih selaras dan sejalan dengan konsep dan manhaj jama'ahnya. Hal serupa juga ditegaskan oleh Muhammad Habib, wakil pertama Ikhwan. Dikatakan Habib, pihaknya masih belum menyetujui opsi pencalonan perempuan dan Koptik untuk menjadi presiden. Meski demikian, tanggapan bernada lain diungkapkan juru bicara masalah politik pada jama'ah Ikhwan, Dr. Isham Uryan. Fatwa Syaikh Qardhawi akan menjadi masukan bagi kami. Dan memang sudah seharusnya kami melakukan banyak pembenahan ke depan, terang Uryan. Tampaknya fatwa kontroversial Qardhawi ini bisa jadi bakal dipakai oleh partai-partai Islam khususnya Indonesia untuk melegitimasi syahwat kekuasaan mereka, belum ada fatwa seperti inipun mereka telah menganggap tidak masalah dengan presiden perempuan.(L2-AGS/db) -- salam, Ari === Milis
[wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti
Berita serupa di situsnya Syeh Qaradawi http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196 (dalam bahasa Arab). Qaradawi: the predominance of the emotional side of women does not mean they had lost reason and discrimination and perception, pointing out that the efficiency and merit should be the criterion for the women to fill any job, and that if a man and a woman competing in the field of work, the win must be in by be better and more efficient. (terjemahan Google) Bandingkan dengan pendapatnya tahun 2004 ketika menentang pencalonan Nawal el-Saadawi sebagai presiden: (http://arabist.net/archives/2004/12/23/qaradaw-tantawi-and-the-mufti-on-women/) Qaradawi: It is not acceptable for a woman to be president of the state at all, because her nature does not allow her to carry out the tasks of the presidency, or to adminster the affairs of the country, or to oversee the needs of the people. A woman’s emotions overcome her mind, and this is why her testimony in Islam is only half that of a man’s testimony, as evident in the saying of the prophet: “If there are not two men available, then bring one man and two women.” Qaradawi added: The pain and the physical tiring that a woman suffers from during her monthly period prevent her from carrying out her duties and following the affairs of her subjects. To stress his opinion rejecting Tantawi’s fatwa Qaradawi cited the prophet as saying: “A people will not succeed if their leader is a woman.” Sekali lagi tentang wawancara Qaradawi di acara tv Fiqh al-Hayah http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196 ini layak disimak. Mudah-mudahan terjemahan lengkapnya segera beredar. (saya hanya baca dengan translate.google.com terjemahannya agak kacau di beberapa tempat, tapi cukup bisa dipahami) Isinya cukup luas antara lain tentang: - perempuan bekerja di luar rumah - perempuan menjabat presiden, anggota parlemen, dan jabatan2 politik lainnya - perempuan menjadi hakim, mufti, - nilai kesaksian perempuan Cukup mencolok juga pergeseran pendapat Qaradawi, yang tadinya menentang atas dasar karakter biologis, (argumen klasik tentang haid, hamil, menyusui, dll) kali ini tampaknya tidak lagi. Secara umum: apa yang baik bagi laki-laki baik bagi perempuan, haram bagi laki-laki haram bagi perempuan. Apa ya istilah yang tepat? Kesetaraan? :-) Ramadan Mubarak! salam, 2009/9/6 Dwi Soegardi soega...@gmail.com: Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan, Bangladesh), dan dunia tetap berputar pada porosnya. Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi pemimpin, bahkan mufti. Barangkali bagi sebagian orang, dunia mereka mulai bergoyang. salam, http://www.eramuslim.com/berita/dunia/fatwa-aneh-qardhawi-perempuan-boleh-jadi-presiden-dan-mufti.htm Fatwa Kontroversial Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti Syaikh Yusuf al-Qardhawi kembali mengeluarkan pernyataan aneh dan kontroversial, setelah sebelumnya dirinya mencap Sayyid Quthb bukan Ahlus Sunnah Wal Jamaah sehingga menimbulkan gonjang ganjing dikalangan Ikhwan dan sekarang ia memfatwakan fatwa yang bertentangan dengan mayoritas pendapat ulama-ulama besar baik ulama salaf maupun khalaf yang juga membuat Ikhwanul Muslimin kembali gonjang ganjing atas pendapatnya itu. Baru-baru ini, ulama terkemuka yang juga ketua persatuan internasional ulama Muslim, Syaikh Dr. Yusuf al-Qardhawi, merilis fatwa yang menegaskan bolehnya pencalonan seorang perempuan dan seorang Koptik (unsur non-Muslim) pada pemilihan presiden. Kontan saja fatwa yang dikemukakan ulama kharismatik asal Mesir itu menuai kontroversial di dunia Islam, khususnya di jagat perpolitikann Mesir dan juga di dalam kalangan Jama'ah al-Ikhwan al-Muslimun (Ikhwan) yang merupakan organisasi binaan Qardhawi. Selama ini, Ikhwan memiliki prinsip dan pandangan yang sama sekali bertentangan dengan fatwa Qardhawi tersebut. Pendapat resmi Ikhwan menyatakan jika seorang non-Muslim dan perempuan tidak boleh didukung untuk menjadi calon presiden. Sementara itu, dalam fatwanya, Qardhawi menyatakan jika seorang perempuan memiliki hak untuk menduduki pelbagai jabatan kenegaraan semisal anggota parlemen, menteri, bahkan menjadi presiden, dan juga jabatan pada dewan fatwa. Logika Islam dalam kasus ini berdiri di atas prinsip jika perempuan adalah entitas masyarakat yang juga paripurna, mereka memiliki hak sebagaimana lelaki, terang Qardhawi. Dalam acara bertajuk Fikih Kehidupan (Fiqh al-Hayat) yang disiarkan oleh kanal televisi Ana pada jaringan televisi satelit Timur Tengah Nilesat, Qardhawi menegaskan pihaknya lebih condong kepada pendapat fikih yang menyatakan seorang perempuan boleh menduduki jabatan kehakiman (qadha). Tapi tenu saja ada syarat-syarat kapabilitas yang ketat yang harus dipenuhi terlebih dahulu
Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti
akhirnya mas yusuf qordhlowi memeluk feminisme dan kesetaraan gender. kira kira apa yah yang menjadi pengebab pergeseran pemikiran dalam fatwa fatwanya mas yusuf ini ? *curious mode on* 2009/9/7 Dwi Soegardi soega...@gmail.com: Berita serupa di situsnya Syeh Qaradawi http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196 (dalam bahasa Arab). Qaradawi: the predominance of the emotional side of women does not mean they had lost reason and discrimination and perception, pointing out that the efficiency and merit should be the criterion for the women to fill any job, and that if a man and a woman competing in the field of work, the win must be in by be better and more efficient. (terjemahan Google) Bandingkan dengan pendapatnya tahun 2004 ketika menentang pencalonan Nawal el-Saadawi sebagai presiden: (http://arabist.net/archives/2004/12/23/qaradaw-tantawi-and-the-mufti-on-women/) Qaradawi: It is not acceptable for a woman to be president of the state at all, because her nature does not allow her to carry out the tasks of the presidency, or to adminster the affairs of the country, or to oversee the needs of the people. A woman’s emotions overcome her mind, and this is why her testimony in Islam is only half that of a man’s testimony, as evident in the saying of the prophet: “If there are not two men available, then bring one man and two women.” Qaradawi added: The pain and the physical tiring that a woman suffers from during her monthly period prevent her from carrying out her duties and following the affairs of her subjects. To stress his opinion rejecting Tantawi’s fatwa Qaradawi cited the prophet as saying: “A people will not succeed if their leader is a woman.” Sekali lagi tentang wawancara Qaradawi di acara tv Fiqh al-Hayah http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196 ini layak disimak. Mudah-mudahan terjemahan lengkapnya segera beredar. (saya hanya baca dengan translate.google.com terjemahannya agak kacau di beberapa tempat, tapi cukup bisa dipahami) Isinya cukup luas antara lain tentang: - perempuan bekerja di luar rumah - perempuan menjabat presiden, anggota parlemen, dan jabatan2 politik lainnya - perempuan menjadi hakim, mufti, - nilai kesaksian perempuan Cukup mencolok juga pergeseran pendapat Qaradawi, yang tadinya menentang atas dasar karakter biologis, (argumen klasik tentang haid, hamil, menyusui, dll) kali ini tampaknya tidak lagi. Secara umum: apa yang baik bagi laki-laki baik bagi perempuan, haram bagi laki-laki haram bagi perempuan. Apa ya istilah yang tepat? Kesetaraan? :-) Ramadan Mubarak! salam, 2009/9/6 Dwi Soegardi soega...@gmail.com: Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan, Bangladesh), dan dunia tetap berputar pada porosnya. Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi pemimpin, bahkan mufti. Barangkali bagi sebagian orang, dunia mereka mulai bergoyang. salam, http://www.eramuslim.com/berita/dunia/fatwa-aneh-qardhawi-perempuan-boleh-jadi-presiden-dan-mufti.htm Fatwa Kontroversial Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti Syaikh Yusuf al-Qardhawi kembali mengeluarkan pernyataan aneh dan kontroversial, setelah sebelumnya dirinya mencap Sayyid Quthb bukan Ahlus Sunnah Wal Jamaah sehingga menimbulkan gonjang ganjing dikalangan Ikhwan dan sekarang ia memfatwakan fatwa yang bertentangan dengan mayoritas pendapat ulama-ulama besar baik ulama salaf maupun khalaf yang juga membuat Ikhwanul Muslimin kembali gonjang ganjing atas pendapatnya itu. Baru-baru ini, ulama terkemuka yang juga ketua persatuan internasional ulama Muslim, Syaikh Dr. Yusuf al-Qardhawi, merilis fatwa yang menegaskan bolehnya pencalonan seorang perempuan dan seorang Koptik (unsur non-Muslim) pada pemilihan presiden. Kontan saja fatwa yang dikemukakan ulama kharismatik asal Mesir itu menuai kontroversial di dunia Islam, khususnya di jagat perpolitikann Mesir dan juga di dalam kalangan Jama'ah al-Ikhwan al-Muslimun (Ikhwan) yang merupakan organisasi binaan Qardhawi. Selama ini, Ikhwan memiliki prinsip dan pandangan yang sama sekali bertentangan dengan fatwa Qardhawi tersebut. Pendapat resmi Ikhwan menyatakan jika seorang non-Muslim dan perempuan tidak boleh didukung untuk menjadi calon presiden. Sementara itu, dalam fatwanya, Qardhawi menyatakan jika seorang perempuan memiliki hak untuk menduduki pelbagai jabatan kenegaraan semisal anggota parlemen, menteri, bahkan menjadi presiden, dan juga jabatan pada dewan fatwa. Logika Islam dalam kasus ini berdiri di atas prinsip jika perempuan adalah entitas masyarakat yang juga paripurna, mereka memiliki hak sebagaimana lelaki, terang Qardhawi. Dalam acara bertajuk Fikih Kehidupan (Fiqh al-Hayat) yang disiarkan oleh kanal televisi Ana pada jaringan
[wanita-muslimah] The Real Enemy Is Ethanol, Not NATO
http://www.moscowtimes.ru/opinion/article/382371/index.html The Real Enemy Is Ethanol, Not NATO 07 September 2009 By Richard Lourie The French have a saying: If you talk about Christmas long enough, Christmas will come. That seems to be the case with the developed world's independence from oil. The Chevrolet Volt was recently introduced with much fanfare and the promise of some 98 kilometers per liter. Entrepreneurial inventors are experimenting to derive cheap, clean energy from stale beer, garbage and other various materials. Wired magazine notes that it was 150 years ago, on Aug. 27, 1859, that the first commercial well began producing petroleum in Pennsylvania. The article quotes experts as arguing that we are now once again in the midst of an energy transition and points out that while nothing can replace oil, everything might. Since nearly two-thirds of Russia's exports are gas and oil, Moscow should be more worried about ethanol than NATO. And how is Russia preparing for a future in which its main commodity may be rendered obsolete? Not well at all, judging by the way it is dealing with its infrastructure in general and its roads in particular. Russia has less than 800,000 kilometers of roads it needs and many of those it has are of poor quality, costing the country 3 percent of gross domestic product per year. In 2008, when the country was flush with oil revenues, Russia built 2,200 kilometers of new roads. That's what China builds every 10 days. And because of corruption and ineptitude, the cost to build roads in Russia is nearly four times higher. The long-predicted implosion of the rickety Soviet infrastructure may have begun with the recent disaster at the Sayano-Shushenskaya hydroelectric power plant. Chechen terrorists have claimed the incident as sabotage on their part. It probably wasn't, but a deteriorating infrastructure could be an easy target for actual terrorist attacks. As the Kremlin continues to try to modernize the country's infrastructure, there will be more disasters like Sayano-Shushenskaya. This is what happens when Russia tries to impose a new system on an old one. The Soviet Union collapsed when Mikhail Gorbachev tried to reform it, and the old Soviet infrastructure is collapsing as Russia attempts to repair it. On the spiritual side of the ledger, things don't look too promising either. Russia did not produce the renaissance in art and culture that many expected would occur when the Soviet lid was lifted. That's not necessarily bad, since cultural flowerings can just as easily emerge from decadent phases in a nation's life as it does from healthy ones. Russia's real cultural failure is more anthropological than artistic. Post-Soviet Russia is about to turn 18, yet it has no definite and discernible identity. It is still a country without vision and values, still a country without its own anthem and flag. (The anthem is a rewrite of a Soviet rewrite, and the flag belongs to late tsarist Russia.) When Soviet Russia turned 18 in 1935, there was no question of what it was. And six years later, Red Army soldiers went into battle shouting, For the country and Stalin! It would be difficult to imagine today's soldiers streaming into Georgia with a cry of For Gazprom and Putin! These problems of economic direction and social identity - difficult as they are - could be aired in a free and open mass media. And they could be resolved, however imperfectly, by a political system that offered real choice and a legal system that provided a modicum of justice. But Russia has none of the above, while Christmas is getting closer all the time. Richard Lourie is the author of The Autobiography of Joseph Stalin and Sakharov: A Biography. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Concerns Over 'Steps Toward Islamic State' in Indonesia
http://thejakartaglobe.com/home/concerns-over-steps-toward-islamic-state-in-indonesia/328429 September 07, 2009 Febriamy Hutapea Heru Andriyanto Concerns Over 'Steps Toward Islamic State' in Indonesia The nation is quietly being pushed closer toward an Islamic state, Christian politicians and religious groups warned on Sunday, pointing to attempts this month to push through a bill requiring halal product labeling. The legislation could be passed by the House of Representatives as soon as next week, despite opposition from the Christian-based Prosperous Peace Party (PDS) and minority religious groups who say it is discriminatory. The House and central government are being accused of rushing discussion on the bill in the hope of endorsing it on Sept. 15. Critics claim the bill, like the Anti-Pornography Law passed almost a year ago, is a ploy by conservative Islamic groups to introduce elements of Shariah law within secular Indonesia. The House, they say, is being pressured to endorse the legislation before its term expires at the end of September. Hasrul Azwar, chairman of the House committee deliberating the bill, said on Sunday that he expected it to be completed within two weeks. There is no pressure. The bill has been scheduled to be finished by the end of this month, he said. The bill states that all packaged food, drinks, medicine and cosmetics produced and sold in Indonesia must be certified as halal or not by an independent body and then labeled accordingly. Hasrul said the central government wanted the classifying body formed under the Ministry of Religious Affairs, while several parties have demanded an independent body with representatives from the central government and the Indonesian Council of Ulema (MUI). Those matters are still being debated. Even [yesterday] we worked on it, he said. The PDS has said that determining what is halal - permissible under Islam - is a religious issue and shouldn't be stipulated by the state. Some members of the business community said the labeling system would be expensive and that small businesses could suffer. Lawmaker Badriyah Fayumi of the Islamic-based National Awakening Party (PKB) said non-Muslim communities should not feel threatened by the bill. The state is obliged to facilitate its citizens in practicing their [version of] Shariah. The halal matter is very much one of principle for Muslims, she said. She said a halal law would provide a stronger legal basis to impose sanctions on companies that lied about the contents of their products. The bill will stipulate sanctions if there is forgery or mixing halal and non-halal foods, Badriyah said, adding that this could result in fines of up to Rp 4 million ($400). Husna Zahir, chairwoman of the Indonesian Consumers Foundation (YLKI), said she was concerned that the issue of classifying products as halal had distracted attention from the real debate. This ongoing problem must not divert the government's focus from product safety, because what we need is an effective system capable of making sure that all products distributed in the markets are safe and halal to consume, she said. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Beneath Robes and Veils, Saudi Women Get Nips and Tucks
http://thejakartaglobe.com/health/beneath-robes-and-veils-saudi-women-get-nips-and-tucks/321842 August 03, 2009 Donna Abu-Nasr Young women having their faces treated with lightening creams in Saudi Arabia, above and below. Such cosmetic procedures have become popular in the past few years. (AP Photo) Beneath Robes and Veils, Saudi Women Get Nips and Tucks Does Islam frown on nose jobs? Chemical peels? How about breast implants? One of the clerics with the answers is Sheik Mohammed al-Nujaimi and Saudi women flock to him for guidance about going under the knife. The results may not see much light of day in a kingdom where women cover up from head to toe, yet cosmetic surgery is booming. Religion covers every facet of life in Saudi Arabia, including plastic surgery. Al-Nujaimi draws his guidelines from the consensus that was reached three years ago when clergymen and plastic surgeons met in Riyadh to determine whether cosmetic procedures violate the Islamic tenet against tampering with God's creation. The verdict was that it's halal (sanctioned) to augment unusually small breasts, fix features that are causing a person grief or reverse damage from an accident. But undergoing an unsafe procedure or changing the shape of a perfect nose'' just to resemble a singer or actress is haram (forbidden). I get calls from many, many women asking about cosmetic procedures,'' al-Nujaimi told The Associated Press in an interview. The presentations we got from the doctors made me better equipped to give them guidance.'' In recent years, plastic surgery centers with gleaming facades have sprung up on streets in Riyadh, the capital. Their front-page newspaper ads promise laser treatments, hair implants and liposuction. From rarities only 10 years ago, the centers now number 35 and are saturating the Saudi market,'' Ahmed al-Otaibi, a Saudi skin specialist, was quoted as saying in the Al-Hayat newspaper. Al-Otaibi cited a study according to which liposuction, breast augmentations and nose jobs are the most popular among women, while men go for hair implants and nose jobs. Saudi women see nothing unusual about undergoing plastic surgery and then covering it up in robes and veils. Sarah, an unmarried, 28-year-old professional woman, pointed out in an interview that underneath their robes, women go in for designer clothes and trendy haircuts to be flaunted at women's gatherings, shown to their husbands and exposed on trips abroad. We attend a lot of private occasions, and we also travel,'' said Sarah, who declined to give her full name to protect her privacy. She said she was contemplating having 22 surgeries, including a breast lift, padding her rear and reversing her down-turned lips into a smile. She also wants the lips of Lebanese singer Haifa Wehb, and less flare to her nostrils, though so far, her plastic surgeon has refused to do the nose because he doesn't think it needs altering. Ayman al-Sheikh, a Saudi doctor who spent almost 14 years in the United States, most of them at Harvard, said demand in Saudi Arabia was in line with increased global demand. But what he sees more of in the Arab world, including Saudi Arabia, is a boom in the number customers for procedures that enhance the face to the point where it no longer looks natural. The trend is being set by entertainers whose pouty lips, chiseled midriffs and enhanced breasts are seen on TVs across the Arab world. Not all customers seek religious sanction, and not all surgeons abide by the clerics' guidelines, so a woman is apt to pick a surgeon depending on how liberal he is. People are overdone by design or by mistake,'' al-Sheikh said. If something is done on a famous figure, it becomes iconic in our world even if it doesn't look aesthetically appealing.'' He said when he returned to the kingdom four years ago, patients initially came with requests for one performer's nose or another's cheeks, but that stopped after word spread he was a conservative who believes every face has its own features.'' The boom in surgery prompted Saudi columnist Abdoo Khal to write a piece titled, We don't want you to be Cinderella.'' Women's rush to undergo plastic surgery is an obsession resulting from a woman's insecurity,'' he wrote, and it consolidates the idea that women are for bed only.'' Associated Press [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] In Jakarta, Beggars Can't Be Choosers
http://thejakartaglobe.com/home/in-jakarta-beggars-cant-be-choosers/328314 September 06, 2009 Tasa Nugraza Barley and Ade Mardiyati Lia begs on a pedestrian overpass on Jalan Sudirman. (Photo: Tasa Nugraza Barly, JG) In Jakarta, Beggars Can't Be Choosers Each year during Ramadan, beggars come to Jakarta to take advantage of the extra generosity of the city's Muslims during the fasting month. The giving of charity is required from all Muslims to help those in need, and during Ramadan each gift to the poor, or any other good deed, earns extra credit for the faithful from Allah. But two years ago the Jakarta municipal administration passed a bylaw carrying penalties as high as a Rp 20 million ($2,000) fine or 60 days in jail for anyone caught giving cash to street beggars. And efforts are made each year in Jakarta to round up beggars before and during Ramadan and take them to shelters and training centers. Authorities have estimated that the number of beggars arriving in Jakarta from outside the city rose by about 10 percent during the first week of Ramadan, and during the first 10 days of the fasting month, the Jakarta Social Agency netted more than 850 beggars, including 83 infants, in raids across the city's five municipalities. Most came from northern coastal areas such as Brebes and Pekalongan in Central Java, and the vast majority are controlled by panhandling syndicates, according to Budiarjo, the head of the agency. In 2008, Budiarjo said, 7,000 beggars were caught in raids during Ramadan, with around 5,000 placed in shelters, about 1,100 sent back to their hometowns and the rest taken in by their families. BeritaJakarta.com, the city administration's official news portal, has reported that the number of beggars coming to the city could increase by 500 percent over the entire holy month. Here are the stories of five people counting on the generosity of others on the streets of Jakarta this year. Susi With too many mouths to feed and no husband, Susi says she has no choice but beg for money. The 40-year-old was cradling the youngest of her six children while begging on her turf - a traffic intersection in Matraman, East Jakarta - last week. Susi said she collected about Rp 20,000 to Rp 50,000 a day, which she used to keep her children in school and feed them. She said syndicates of beggars existed, but not around Matraman. It's usually beggars from other cities who are involved in syndicates. I'm a Matraman native, she said. She said Muslims usually showed charity toward beggars during Ramadan, but the government's renewed focus on enforcing the 2007 bylaw on begging had made many of them nervous about handing out money. To illustrate her point, on the day she spoke to the Jakarta Globe, Susi said she had only collected Rp 3,000 in three hours. They don't understand. I do this for a living. If they had a better job for me, I would take it in a flash, she said. Bunga Bunga means flower in Indonesian, and this little girl had a pretty little face to match her name, and a big smile. She doesn't know exactly how old she is, but looks to be around 6. Bunga said she had been helping her mother find money for about two years. They beg at intersections in Gudang Peluru, East Jakarta. Bunga said she badly wanted to join her friends at school, but for now that just wasn't possible. She had been in school once, she said, but was forced to drop out because her mother could no longer pay the fees. Bunga said she made Rp 15,000 a day on average, but lately it has been less. People are afraid they'll go to jail for giving us money, she said. Which is so sad because I'd been hoping to get more money this Ramadan. I wanted to buy new clothes like other children at Idul Fitri. Budi Budi was seen strumming a ukulele as he dodged traffic in Permata Hijau last week, right near a block of luxury apartments. He said he only begged during those times when he didn't have work. Budi said he usually made Rp 25,000 from begging from 7 a.m. to 11 a.m. He prefers to beg in the morning so he can sleep in the afternoon, he said. Budi said he'd never heard of syndicates of beggars operating in Jakarta, and that the city administration's ban on begging seemed both cruel and unnecessary. They don't have hearts. My people need money for food. Do they give us food? No, he said. Budi, a Muslim, said he knew God didn't approve of him relying on handouts, but what choice did he have? It's hard finding a decent job in this city, he said. Budi said he dreamed of being a famous singer one day, just like Iwan Fals who sang on the streets before he got famous. But, in the meantime, I'll just keep begging for money. Sri Maryani (Narti) Thank you so much, pretty sister, Sri Maryani, or Narti, said in Javanese to a young woman who had just given her three Rp 5,000 bills. After arriving in the city about two weeks ago with her 3-year-old
[wanita-muslimah] Tantangan Berat Indonesia Menyangkut Kemiskinan
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_contentview=articleid=27716:tantangan-berat-indonesia-menyangkut-kemiskinancatid=3:nasionalItemid=128 Tantangan Berat Indonesia Menyangkut Kemiskinan Denpasar, (Analisa) Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi Depkominfo Freddy Tulung menegaskan, Indonesia menghadapi tantangan berat sejak terjadinya krisis ekonomi menyangkut pengentasan kemiskinan dan menanggulangi pengangguran. Masyarakat miskin akibat krisis ekonomi di Indonesia mencapai 49,50 juta orang atau 24,23 persen, kata Dirjen dalam sambutan tertulis yang dibacakan Direktur Kelembagaan Sosial Denpkominfo Drs James Pardede di Denpasar, Sabtu. Pada kegiatan sosialisasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang melibatkan lintas instansi, LSM dan kalangan perguruan tinggi itu, Ia menyatakan, berkat berbagai upaya dan terobosan yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat miskin itu jumlahnya semakin berkurang. Namun pada bulan Maret 2008, kata dia, masyarakat miskin itu masih mencapai 34,96 juta orang atau 15,42 persen. Sedangkan pengangguran pada Februari 2007 tercatat 10,55 juta orang, atau berkurang 1,2 juta dalam satu tahun. Dirjen Freddy Tulung menjelaskan bahwa pemerintah mengalokasikan dana yang cukup untuk menanggulangi kemiskinan dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat yang menganggur. Semua itu memerlukan adanya koordinasi dan kerjasama yang baik lintas sektor, dengan harapan nantinya akan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat sekaligus menekan angka kemiskinan dan jumlah pengangguran, harap Dirjen Freddy Tulung. (Ant) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Bantuan Tzu Chi untuk Korban Gempa di Tasikmalaya
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_contentview=articleid=27715:bantuan-tzu-chi-untuk-korban-gempa-di-tasikmalayacatid=3:nasionalItemid=128 Bantuan Tzu Chi untuk Korban Gempa di Tasikmalaya Sehari sesudah gempa, relawan Tzu Chi Kantor Penghubung Bandung berangkat menuju ke kota Tasikmalaya untuk melakukan survei bencana gempa Tasikmalaya, Kamis (3/9) pukul 07.30 WIB. Gempa Tasikmalaya melanda sebagian daerah Jawa Barat dan kota besar lainnya, Rabu (2/9) pukul 14.55 WIB dengan kekuatan 7,3 skala Richter, menimbulkan kerusakan yang cukup berat di wilayah Tasikmalaya, Garut, Cianjur dan Pelabuhan Ratu. Gempa bahkan dirasakan oleh warga Jakarta, Solo (Jawa Tengah), dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Setelah menempuh jarak kurang lebih 160 km, relawan Tzu Chi Bandung tiba di lokasi bencana. Kecamatan yang mengalami kerusakan terparah antara lain Kecamatan Cikatomas, Cisayong, dan Cigalontang. Tzu Chi melakukan survey di Kecamatan Cigalontang, daerah terparah dalam bencana gempa kali ini. Kondisi di Kota Tasikmalaya sendiri tidak terlihat kerusakan berarti, akan tetapi ketika dalam perjalanan menuju Kec. Cigalontang, di desa-desa yang dilalui, terlihat banyak rumah yang rusak ringan mau pun parah. Setelah survei, relawan Tzu Chi langsung memberikan bantuan berupa 1 ton beras, 100 kg buah kurma, dan 100 bungkus tempe. Malam harinya pukul 21.00 WIB, relawan Tzu Chi melakukan survei kedua di Desa Mekarwangi, Kampung Langkob, Kecamatan Cisayong, Tasikmalaya. Di tempat ini, terdapat 200 orang pengungsi dari 3 RT. Gempa mengakibatkan 28 rumah rusak berat, 26 rusak ringan, 11 rumah tidak layak huni, dan 1 mesjid hancur. Relawan Tzu Chi merupakan yang pertama datang melakukan survei dan memberi bantuan di lokasi bencana tersebut. Bantuan yang diberikan berupa 500 kg beras, 50 kg buah kurma, dan 50 bungkus tempe. Gempa Juga Merusak Kota Ciamis Setelah memberikan bantuan di Desa Mekarwangi, relawan Tzu Chi melanjutkan perjalanan ke Desa Sindang Jaya, Kelurahan Karang Layung, Kecamatan Mangun Jaya, Dusun Kersaratu, Kabupaten Ciamis. Gempa mengakibatkan 194 rumah hancur, 319 rumah rusak berat, yang mengakibatkan 706 keluarga terpaksa mengungsi di tenda-tenda pengungsian. Gempa juga mengakibatkan 3 orang penduduk mengalami patah tulang akibat tertimpa bangunan. Warga di desa ini belum memperoleh bantuan dari pihak manapun. Untuk membantu meringankan derita korban, relawan Tzu Chi memberikan bantuan berupa 1 ton beras, 100 kg buah kurma, dan 100 bungkus tempe. Pada saat bersamaan, Tim Tanggap Darurat Tzu Chi juga sedang mengirimkan bantuan ke daerah Tasikmalaya Jawa Barat, berupa 300 paket terpal, 2 tenda komando, 25 paket tenda, 732 kotak mi instan, 53 kardus air mineral, 250 bungkus biskuit, 500 helai selimut, 120 botol obat gosok, dan 50 helai jas hujan yang akan disalurkan bagi para korban bencana. Pascagempa, bantuan tenda darurat, tempat tidur darurat (velbed), ataupun sembako belum terlihat penuh. Hingga Kamis malam, bantuan darurat hanya terlihat dari Korem dan Kodim setempat serta Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Partisipasi Tzu Chi Medan Sejak Jumat (4/9) sampai akhir bulan ini, Tzu Chi Medan mengadakan bazar penjualan kue bulan di berbagai pusat perbelanjaan, antara lain Cambridge City Square, Deli Plaza, Brastagi The 5-star Supermarket dan Sun Plaza. Semua keuntungan hasil penjualan kue bulan vegetarian ini akan disalurkan untuk membantu para korban gempa bumi Tasikmalaya Jawa Barat. (rel) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Rayakan Ramadan dan Idul Fitri di Hilton Bandung
ttp://iklan.pikiran-rakyat.com/?mib=pradd.artikel.detailid=184 Rayakan Ramadan dan Idul Fitri di Hilton Bandung Jum'at, 04 September 2009 Merayakan Ramadan bagi kebanyakan orang tentunya dapat dilakukan berbagai macam cara, seperti buka bersama, tarawih berjamaah, dan silaturahmi, namun juga tidak terlepas dari aktifitas sehari - hari selama berpuasa, setelah menahan lapar dahaga dan hawa nafsu, berbuka merupakan hal yang ditunggu - tunggu, banyaknya pilihan makanan dan tempat untuk berbuka yang menawarkan berbagai macam menu pilihan juga patut menjadi pertimbangan, hotel Hilton yang menyediakan beberapa paket promo yang menarik selama bulan Ramadan dan menyambut Idul Fitri. Hotel yang terletak di JL. HOS. Tjokroaminoto No.41-43 ini, memiliki menu berbuka puasa di restoran Purnawarman. Restoran ini, menyajikan berbagai macam menu masakan mulai dari Asia, Eropa, Indonesia hingga sushi, dimsum, serta aneka kue dan pastry (tersedia kolak dan tajil khusus bulan Ramadan). Harga yang ditawarkan per paketnya pun tergolong relatif terjangkau untuk hotel dikelasnya, yakni Rp.100.000++ /orang untuk pemesanan minimum 10 orang sementara itu, untuk anda yang ingin berbuka dengan teman, klien atau gathering, Hilton juga menyediakan paket berbuka mulai dari Rp.110.000 ++ / orang, dengan pilihan berbagai macam menu yang dapat disesuaikan dengan keinginan anda di Grand Ballroom. Harga belum termasuk pajak dan pelayanan. Promo Kamar Hotel Hilton yang memiliki 186 kamar ini, pada bulan Ramadan juga menyediakan paket promo kamar yakni mulai dari Rp.550.000++ /malam / kamar dan sudah termasuk didalamnya sahur atau sarapan untuk dua orang. Sementara itu, bagi anda yang ingin merayakan Idul Fitri, Hilton juga menyediakan paket kamar yang berlaku mulai tanggal 20 - 27 September 2009, yakni mulai dari 1.650.000 ++ / malam, paket Idul Fitri tersebut sudah termasuk sarapan dan makan malam untuk dua orang. (harga sewaktu - waktu dapat berubah dan belum termasuk pajak dan pelayanan). Fasilitas Hotel Hilton memiliki berbagai macam fasilitas yang terbilang cukup lengkap, mulai dari, keamanan 24 jam, Swimming Pool, Fitness Center, Business Center, Spa, Ballroom, Meeting room, hingga Executive Lounge. Untuk urusan makanan dan minuman, Hilton memiliki empat tempat yang nyaman bagi anda yang ingin bersantai sejenak antara lain : Purnawarman Restaurant, Fresco Italian Restaurant, Magma, dan Caffe Cino, yang seluruhnya menyajikan makanan dan minuman bercitarasa tinggi. Design bangunan yang didominasi oleh kaca menambah kemegahan hotel ini yang memiliki 12 lantai ini. Untuk informasi lebih lanjut hubungi : Toll Free 0800 188.(AE-10)*** [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Gadaikan Seprai demi Sepiring Nasi
http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=10266 2009-09-05 Gadaikan Seprai demi Sepiring Nasi Wahyu Mandoko Petugas Pegadaian memeriksa sejumlah motor yang memenuhi gudang kantor Pegadaian Purwokerto, Jawa Tengah. Tidak hanya perhiasan, warga juga menggadaikan barang-barang seperti sepeda motor, kain, dan barang elektronik untuk memenuhi kebutuhan menjelang Idul Fitri. antor Pegadaian acap menjadi andalan warga masyarakat, terutama mereka yang berada di tataran menengah ke bawah, untuk mendapatkan dana segar dalam waktu cepat. Asal mereka memiliki barang berharga sebagai jaminan, uang yang dibutuhkan pun akan dapat diperoleh hanya dalam hitungan menit. Namun, bagi kalangan menengah bawah, masa pinjam maksimal empat bulan yang diberikan kantor Pegadaian, terkadang terasa tiba sama cepatnya seperti saat mereka menghabiskan uang tersebut untuk menopang kebutuhan hidupnya. Hal itulah yang dirasakan Suminah. Dia mengaku tidak pernah bisa menebus perhiasan emas yang telah digadaikannya. Padahal dari menggadaikan cincin seberat tiga gram dan satu gram anting anaknya, dia hanya meminjam uang sekitar Rp 700.000. Uang itu untuk bawa anak saya yang sakit tipes. Boro-boro mau nebus barang saya kembali, untuk melunasi biaya rumah sakit anak saya saja, kemarin saya kembali pinjam ke tetangga, ucapnya lirih. Ratinah, janda tanpa anak yang bermukim di Kalideres terpaksa menggadaikan satu-satunya anting yang dimiliki agar bisa mendapatkan menu berbuka puasa seperti yang diinginkannya. Dari menggadaikan antingnya seberat setengah gram, dia memperoleh pinjaman hampir Rp 100.000. Uang itu untuk makan, biasanya sih saya makan suka dikasih tetangga. Tapi karena kemarin saya pengen makan kolak buat buka puasa, maka saya gadaikan anting, dapet Rp 100.000. Lumayan buat beli kolak dan beras untuk sahur. Abis malu kalau setiap hari selalu nunggu kiriman tetangga, katanya. Sedangkan bagi Koko, kantor Pengadaian menjadi harapan bagi dia untuk mendapatkan dana guna menambah modal usahanya sebagai penjual kue dadakan. Menjelang Lebaran, dia berniat berdagang kue lebaran di lapak kaki lima Pasar Palmerah, Jakarta Barat. Saya butuh modal yang tidak sedikit, makanya mau gadaikan motor, imbuhnya. Asisten Manager Operasional Pengadaian Cabang Tanjung Duren Dody Haryono mengatakan, kantornya relatif sepi sejak awal Agustus lalu. Dana pengadaian yang terserap masyarakat pada bulan lalu hanya mencapai Rp8,1 miliar. Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan jumlah dana yang terserap masyarakat pada Juli yang mencapai Rp 9,7 miliar. Dia mengungkapkan, sebagian besar nasabah yang menggadaikan barang berharga miliknya akan menebus kembali. Tidak lebih dari dua persen yang tidak mampu menebus kembali barangnya. Biasanya kalau sampai pada masa berakhirnya akad yang lamanya sekitar empat bulan mereka belum mampu menebus barangnya, maka mereka akan memperpanjang sampai akhirnya mampu menebus kembali barangnya. Sekitar 99 persen nasabah kami pada akhirnya menebus kembali barangnya, tuturnya. Dia menyebutkan, 60 persen dari mereka yang menggadaikan barangnya membutuhkan dana untuk modal berdagang. Sedangkan 30 persen selebihnya untuk biaya sekolah dan kesehatan, dan untuk keperluan konsumtif hanya sepuluh persen. Karena jumlah nasabah yang datang untuk menggadaikan barang lebih banyak untuk mendapatkan modal usaha, maka mereka pun baru bisa mengembalikan dana yang dipinjamnya setelah usahanya berkembang. Sedangkan bagi masyarakat yang tak memiliki usaha, biasanya mengembalikan pinjamannya setelah mendapatkan gajian. Tapi jumlah ini sangat sedikit, paparnya. Staf kantor Pegadaian cabang Palmerah, Jakarta Barat, Adit mengemukakan, transaksi selama Ramadan hanya mencapai Rp 250 juta per hari. Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya. Sekarang ini lagi sepi, ujarnya. Sprei dan Kain Di tengah kemajuan ekonomi yang dinikmati sebagian kalangan, masih banyak warga masyarakat yang amat membutuhkan bantuan pinjaman uang dengan menggadaikan perlengkapan rumah tangga sekadar bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama selama bulan puasa dan menjelang Lebaran nanti. Bahkan ada di antara mereka yang terpaksa menggadaikan jarit (kain panjang) dan sprei. Itulah potret masyarakat kecil yang melanda sebagian kampung di kota Surabaya, Jawa Timur. Mereka tidak menggadaikan barang yang lebih berharga, seperti komputer, perangkat elektronik, telepon selular dan perhiasan karena tidak memiliki barang yang telah menjadi gaya hidup masyarakat moderen. Saya menggadaikan sprei karena tidak memiliki uang untuk makan, kata Sakem, perempuan paruh baya warga Putat Jaya, Surabaya, kepada SP di lokasi pegadaian kampung, dekat Pasar Jarak, Surabaya, kemarin. Sejumlah ibu rumah tangga lainnya juga hendak meminjam uang dengan menggadaikan kain panjang. Sebuah sprei baru dihargai Rp 15.000, sedangkan harga gadai kain panjang baru Rp 7.500 per potong. Bunga
[wanita-muslimah] Indonesia Hidup dengan Gizi Buruk
http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=newsdetail=trueid=10263 2009-09-05 Indonesia Hidup dengan Gizi Buruk [JAKARTA] Sebagian rakyat Indonesia saat ini masih mengalami masalah kekurangan gizi makro (karbohidrat dan protein), yakni gizi buruk dan gizi kurang. Hal itu tercermin dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) dan data Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Berdasarkan Riskesdes 2007, prevalensi nasional gizi buruk pada anak balita mencapai 5,4 persen dan gizi kurang 13 persen. Kemudian, 13,3 persen anak laki-laki dan 10,9 persen anak perempuan usia sekolah (6-14 tahun) tergolong kurus berdasarkan perbandingan berat/tinggi badan, serta 13,6 persen wanita usia subur (15-45 tahun) mengalami kurang energi kronis. Sedangkan data FAO menunjukkan, secara umum konsumsi susu, daging, sayur, telur, dan ikan, rakyat Indonesia lebih rendah dibanding Amerika, Inggris, Australia, bahkan dengan negara-negara di Asia, seperti Jepang, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Terkait hal itu, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan kepada SP, Jumat (4/9), menyatakan faktor-faktor yang mengakibatkan munculnya gizi buruk dan gizi kurang, antara lain kemiskinan, tingkat pendidikan, pola hidup, sosio-budaya, dan ketidaktahuan tentang gizi. Akar utama masalah gizi kurang adalah kemiskinan. Kemiskinan bisa diatasi, maka gizi kurang pun bisa diatasi. Jadi program yang harus dilakukan adalah pengentasan orang miskin, katanya. Diakui, dari tahun ke tahun memang terjadi perbaikan gizi masyarakat, tetapi belum mencapai angka ideal. Misalnya, kebutuhan karbohidrat ideal 2.100 kilokalori/kapita/hari, tetapi saat ini baru 1.735 kilokalori/kapita/hari dan protein 60 gram/kapita/hari, namun saat ini hanya 55,5 gram/kapita/hari. Ali menambahkan, perbaikan gizi tidak cukup dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) Rp 100.000 per bulan. Selain menghadapi masalah gizi makro, rakyat Indonesia juga mengalami kekurangan zat gizi mikro, seperti vitamin dan mineral. Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) dr Rachmi Untoro, kekurangan zat gizi ini disebut hidden hunger dan kerap terjadi pada remaja, seperti kekurangan zat besi yang menimbulkan anemia. Masalah anemia juga terjadi pada ibu hamil dan anak sekolah dasar (SD) yang mencapai 30 persen sampai 40 persen. Kekurangan gizi, lanjutnya, terjadi setelah seorang anak berusia enam bulan. Sebab, sejak usia itu anak mendapatkan makanan pendamping air susu ibu. Sejak lahir hingga berusia enam bulan, bayi cukup diberi ASI karena mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan. Setelah itu, bayi membutuhkan makanan selain ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi. Ketidaktahuan tentang makanan bergizi dan kemiskinan membuat seorang anak tak mendapat gizi seimbang, yaitu karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Tragisnya, menurut Racmi, ada juga kejadian gizi kurang pada keluarga yang secara ekonomi mampu dan cukup berpendidikan. Hal itu terjadi karena ibu tidak tahu tentang makanan bergizi dan tidak memanfaatkan sumber makanan di sekitarnya yang bergizi untuk dikonsumsi. Vietnam patut dicontoh untuk menurunkan angka gizi kurang. Mereka memanfaatkan makanan lokal, seperti siput, untuk menurunkan angka gizi kurang. Jadi makanan bergizi tak harus mahal, tegasnya. Tertinggal Secara terpisah, Ketua Badan Pertimbangan Organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Siswono Yudo Husodo menyatakan konsumsi daging, susu, ayam, telur, ikan, gula, sayuran, dan buah-buahan, per kapita rakyat Indonesia memang masih sangat rendah, bahkan tertinggal dari negara-negara tetangga. Kondisi ini berpengaruh terhadap kesehatan, pertumbuhan, dan kecerdasan. Tidak akan ada perbaikan kualitas sumber daya manusia secara signifikan tanpa perbaikan kualitas gizi masyarakat melalui perbaikan ekonomi, katanya. Sementara itu, Sekretaris Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Departemen Pertanian, Banun Harpini mengakui walaupun konsumsi susu rakyat Indonesia mengalami peningkatan, tetapi masih jauh dibanding negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Demikian pula dengan konsumsi daging. Bahkan, menurut Dirjen P2HP Deptan, Zaenal Bachruddin, jika diteliti lebih jauh, konsumsi per kapita itu tidak merata, karena daging dan susu lebih banyak dinikmati masyarakat perkotaan yang berpenghasilan tinggi. Konsumsi susu segar rata-rata hanya 0,5 liter/kapita/tahun atau hanya beberapa tetes per hari. Sedangkan, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Martani Huseini mengatakan, konsumsi ikan laut dan tawar masyarakat Indonesia tahun 2008 mencapai 28 kg/kapita/tahun, naik 1 kg dibanding tahun sebelumnya. Padahal, harapan FAO minimal 31 kg/kapita/tahun. Untuk itu, DKP terus menggalakkan program gemar makan ikan. [N-4/S-26] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Memalukan, Kelaparan Terjadi Lagi di Yahukimo
http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=newsdetail=trueid=10223 2009-09-04 Memalukan, Kelaparan Terjadi Lagi di Yahukimo [JAYAPURA] Terulangnya kelaparan di Yahukimo, Papua, disesalkan banyak pihak. Bencana terjadi pada era otonomi khusus (otsus) dimana dana triliunan rupiah sudah dikucurkan ke Papua untuk meningkatkan kesejahteraan hidup orang asli Papua. Saya sangat malu dengan adanya bencana kelaparan di Yahukimo. Bencana terulang di tempat yang sama. Padahal, saat kelaparan tahun 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menurunkan tim untuk melakukan pembangunan. Apa yang dibuat pemerintah di sana sehingga terjadi kelaparan, kata Kepala Pemerintahan Adat Papua Fadal Al Hamid kepada SP, di Jayapura, Kamis (3/9). Kelaparan ini menandakan pemerintah sama sekali tidak memihak kepada kepentingan rakyat. Pemerintah tidak memiliki program pembangunan yang menyentuh langsung kehidupan rakyat. Penyebab kelaparan akibat gagal panen yang disebabkan cuaca buruk, bukan hal baru karena cuaca buruk selalu terjadi setiap tahun. Seharusnya, pemerintah memikirkan cara untuk mengantisipasi saat datangnya cuaca buruk, bukan kalah dengan alam. Fenomena alam harus dipelajari untuk mengantisipasi kejadian buruk yang akan terjadi. Ini bukti bahwa pemerintah tidak berpihak pada rakyat. Masalah utama rakyat di sana cuaca, kenapa tidak diantisipasi, katanya. Sekretaris Daerah Yahukimo Robby Longkotoy mengaku sudah mengunjungi tiga distrik, Geredala, Walma, dan Pronggoli untuk menyampaikan bantuan. Memang banyak dari warga yang menderita sakit. Namun, dia belum bisa memastikan apa penyakit yang diderita warga. Tak Masuk Akal Sekretaris Jenderal Aliansi Mahasiswa Pegunungan Tengah Indonesia (AMPTI) Markus Haluk menilai, ini sungguh tidak masuk akal. Uang di Papua ini sangat banyak, ada dana otsus, royalti PT Freeport, dana APBN, APBD, tetapi kenapa tidak ada satu pun program pembangunan yang dilakukan untuk mencegah kelaparan di wilayah pegunungan. Saya malu, orang Papua mati karena kelaparan, ujarnya Pemerintah daerah selalu memaparkan jumlah kemiskinan di Papua untuk mendapatkan dana bantuan, tetapi kematian akibat kelaparan terus berlangsung. Yang mengakibatkan panen gagal adalah fenomena alam yang sudah berlangsung sejak bumi ini ada, kenapa tidak ada satu pun orang yang memikirkan bagaimana cara menghadapinya. Markus menilai, Pemerintah Kabupaten Yahukimo dan Pemerintah Provinsi Papua hanya menggembor-gemborkan keberhasilan pembangunan yang dilakukan melalui media, ternyata yang terjadi di lapangan adalah sebaliknya. Adanya kematian ini juga merupakan teguran dari Tuhan untuk menyadarkan pemimpin di Tanah Papua untuk mengoreksi diri. Jangan hanya bicara di atas awang-awang, tetapi harus membuat program pembangunan yang membumi, ujarnya. Ketua DPRD Papua Barat Jimmy Idjie mengaku malu dan kecewa atas bencana kelaparan. Ini menjadi koreksi bagi semua pihak bahwa apa yang sudah dilakukan selama ini keliru karena kebutuhan mendasar rakyat Papua diabaikan, akibatnya banyak yang mati karena kelaparan. Dari catatan SP pada tahun 2005, Kabupaten Yahukimo dilanda kelaparan. Dalam jangka waktu dua bulan, November-Desember 2005 yang meninggal dunia 55 orang. Presiden SBY memerintahkan Menko Kesra yang menurunkan tim interdepartemen membangun di berbagai sektor selama enam bulan. Hasil kerja tim yang menghabiskan uang Rp 40 miliar itu diresmikan SBY pada 28 Juli 2006 dengan melakukan panen raya umbi-umbian di Pasema. Umbi-umbian yang dipanen merupakan varietas unggul yang diberi nama Solossa Wamena, Pattipi Wamena, Cangkuang, dan Halaleke. [154] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Hamas warns Arabs: Don't rush toward normalizing Israel ties
http://www.haaretz.com/hasen/spages/1112669.html Last update - 22:31 06/09/2009 Hamas warns Arabs: Don't rush toward normalizing Israel ties By Mazal Mualem, Barak Ravid, Chaim Levinson and Natasha Mozgovaya, Haaretz Correspondents and Agencies Hamas on Sunday warned Arab states to be wary of Israel's proposal to temporarily halt settlement construction in exchange for normalization of ties, describing it as a dangerous equation. There is an Israeli effort to avoid the American demands, Hamas political chief Khaled Meshal said, referring to U.S. call for a full s ettlement freeze. We warn against any Arab rush toward normalization. Meshal welcomed the Obama's administration calls for a settlement freeze, but said he awaited concrete U.S. measures in the peace process. Amr Moussa, the secretary general of the Arab League, who appeared with Meshal before reporters in Cairo, said that the reaction would be tough on any Arab country improving relations with Israel in response to this offer. Prime Minister Benjamin Netanyahu held talks with several Likud cabinet ministers and Knesset members over the weekend, in an attempt to persuade them to support a freeze on construction in the West Bank settlements. One of Netanyahu's main messages is that Israel has done its part, and that he is now waiting to see what gestures toward normalizing ties Arab states are willing to make. The security cabinet met on Sunday to continue its preparation for the arrival later this week of U.S. special envoy to the Middle East George Mitchell. Ministers and MKs who spoke with Netanyahu and his associates told Haaretz that the prime minister showed them the final agreement reached with the U.S. administration on suspending settlement construction. A source in the Prime Minister's Office said Netanyahu did not use the word moratorium or freeze, opting instead to describe the proposed measure as reducing the scale of construction. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] New treaty to leave 'fish pirates' without safe haven
Refleksi: Bagaimana dengan konfensi ini bagi NKRI untuk ditandatangai dan diratifikasikan, apakah tidak merugikan penguasa kleptokratik? http://www.hurriyetdailynews.com/n.php?n=new-treaty-to-leave-8216fish-pirates8217-without-safe-haven-2009-09-06 New treaty to leave 'fish pirates' without safe haven Sunday, September 6, 2009 ISTANBUL - Hürriyet Daily News Turkey and other members of the Food and Agriculture Organization of the United Nations, or FAO, have agreed on an international pact to implement measures to combat illegal fishing. The final text of a new treaty that aims to close fishing ports to vessels involved in illegal, unreported and unregulated, or IUU, fishing has been agreed upon by a group of 91 countries during talks brokered by the FAO. The Agreement on Port State Measures to Prevent, Deter and Eliminate Illegal, Unreported and Unregulated Fishing will be the first-ever global treaty focused specifically on the problem of IUU fishing, the FAO said last week. By hampering responsible management, IUU fishing damages the productivity of fisheries - or leads to their collapse. That is a serious problem for the people who depend on them for food and income, said Ichiro Nomura, the FAO's assistant director-general for fisheries and aquaculture. This treaty represents a real, palpable advance in the ongoing effort to stamp it out. The agreement aims to help keep IUU-caught fish from entering international markets, thereby removing an important incentive for fishermen to engage in such practices. Participating countries agree to take a number of steps to close their ports to non-complying fishing vessels. Ratification process The agreement falls under Article XIV of the FAO Constitution, with the organization's director-general acting as legal depository for the countries' ratifications. It will next be reviewed by the FAO's Committee on Constitutional and Legal Matters at its Sept. 23 to 25 meeting; from there it will go to the FAO Council starting in late September and the FAO Conference in November for final review and formal adoption. However, the substantive work on the treaty is considered to have been finalized already. So-called port state measures are widely considered one of the most effective, and cost-effective, weapons in the fight against illicit fishing. Of course, the effectiveness of port state measures depends in large part on how well countries implement them, said David Doulman, an expert on the issue from the FAO, who noted that agreement provides assistance and support to developing countries to help them with implementation. So the focus now is to make sure that countries and other involved parties have the means and know-how to enforce it, and that they are living up to their commitments. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti
IMHO wajar loh... Ulama (besar) juga manusia mas Arcon Mereka juga harus terus belajar... - Original Message - From: Ari Condro masar...@gmail.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, September 07, 2009 4:50 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti akhirnya mas yusuf qordhlowi memeluk feminisme dan kesetaraan gender. kira kira apa yah yang menjadi pengebab pergeseran pemikiran dalam fatwa fatwanya mas yusuf ini ? *curious mode on* 2009/9/7 Dwi Soegardi soega...@gmail.com: Berita serupa di situsnya Syeh Qaradawi http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196 (dalam bahasa Arab). Qaradawi: the predominance of the emotional side of women does not mean they had lost reason and discrimination and perception, pointing out that the efficiency and merit should be the criterion for the women to fill any job, and that if a man and a woman competing in the field of work, the win must be in by be better and more efficient. (terjemahan Google) Bandingkan dengan pendapatnya tahun 2004 ketika menentang pencalonan Nawal el-Saadawi sebagai presiden: (http://arabist.net/archives/2004/12/23/qaradaw-tantawi-and-the-mufti-on-women/) Qaradawi: It is not acceptable for a woman to be president of the state at all, because her nature does not allow her to carry out the tasks of the presidency, or to adminster the affairs of the country, or to oversee the needs of the people. A woman’s emotions overcome her mind, and this is why her testimony in Islam is only half that of a man’s testimony, as evident in the saying of the prophet: “If there are not two men available, then bring one man and two women.” Qaradawi added: The pain and the physical tiring that a woman suffers from during her monthly period prevent her from carrying out her duties and following the affairs of her subjects. To stress his opinion rejecting Tantawi’s fatwa Qaradawi cited the prophet as saying: “A people will not succeed if their leader is a woman.” Sekali lagi tentang wawancara Qaradawi di acara tv Fiqh al-Hayah http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196 ini layak disimak. Mudah-mudahan terjemahan lengkapnya segera beredar. (saya hanya baca dengan translate.google.com terjemahannya agak kacau di beberapa tempat, tapi cukup bisa dipahami) Isinya cukup luas antara lain tentang: - perempuan bekerja di luar rumah - perempuan menjabat presiden, anggota parlemen, dan jabatan2 politik lainnya - perempuan menjadi hakim, mufti, - nilai kesaksian perempuan Cukup mencolok juga pergeseran pendapat Qaradawi, yang tadinya menentang atas dasar karakter biologis, (argumen klasik tentang haid, hamil, menyusui, dll) kali ini tampaknya tidak lagi. Secara umum: apa yang baik bagi laki-laki baik bagi perempuan, haram bagi laki-laki haram bagi perempuan. Apa ya istilah yang tepat? Kesetaraan? :-) Ramadan Mubarak! salam, 2009/9/6 Dwi Soegardi soega...@gmail.com: Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan, Bangladesh), dan dunia tetap berputar pada porosnya. Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi pemimpin, bahkan mufti. Barangkali bagi sebagian orang, dunia mereka mulai bergoyang. salam, http://www.eramuslim.com/berita/dunia/fatwa-aneh-qardhawi-perempuan-boleh-jadi-presiden-dan-mufti.htm Fatwa Kontroversial Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti Syaikh Yusuf al-Qardhawi kembali mengeluarkan pernyataan aneh dan kontroversial, setelah sebelumnya dirinya mencap Sayyid Quthb bukan Ahlus Sunnah Wal Jamaah sehingga menimbulkan gonjang ganjing dikalangan Ikhwan dan sekarang ia memfatwakan fatwa yang bertentangan dengan mayoritas pendapat ulama-ulama besar baik ulama salaf maupun khalaf yang juga membuat Ikhwanul Muslimin kembali gonjang ganjing atas pendapatnya itu. Baru-baru ini, ulama terkemuka yang juga ketua persatuan internasional ulama Muslim, Syaikh Dr. Yusuf al-Qardhawi, merilis fatwa yang menegaskan bolehnya pencalonan seorang perempuan dan seorang Koptik (unsur non-Muslim) pada pemilihan presiden. Kontan saja fatwa yang dikemukakan ulama kharismatik asal Mesir itu menuai kontroversial di dunia Islam, khususnya di jagat perpolitikann Mesir dan juga di dalam kalangan Jama'ah al-Ikhwan al-Muslimun (Ikhwan) yang merupakan organisasi binaan Qardhawi. Selama ini, Ikhwan memiliki prinsip dan pandangan yang sama sekali bertentangan dengan fatwa Qardhawi tersebut. Pendapat resmi Ikhwan menyatakan jika seorang non-Muslim dan perempuan tidak boleh didukung untuk menjadi calon presiden. Sementara itu, dalam fatwanya, Qardhawi menyatakan jika seorang perempuan memiliki hak untuk menduduki pelbagai jabatan kenegaraan semisal anggota parlemen, menteri, bahkan
[wanita-muslimah] Selama Ramadhan Curanmor Marak di Masjid
Refleksi : Rupanya para pencuri tetap setia melakukan tugas pada bulan ramadhan. http://regional.kompas.com/read/xml/2009/09/07/05490310/Selama.Ramadhan.Curanmor.Marak.di.Masjid Selama Ramadhan Curanmor Marak di Masjid Senin, 7 September 2009 | 05:49 WIB TAKALAR, KOMPAS.com-Sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) kembali beraksi di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Bahkan sindikat ini beraksi di sejumlah masjid saat beberapa jamaah sedang melaksanakan ibadah salat. Kapolsek Mangarabombang, AKP Budi Hariyanta, Senin (7/9) ketika dikonfirmasi membenarkan maraknya aksi curanmor di beberapa titik di wilayah hukumnya itu. Selama ramadhan ini sindikat curanmor yang beraksi cenderung meningkat karena itu saya sudah menurunkan anggota untuk mengroscek di beberapa tempat kejadian perkara (TKP). Selebihnya, kami meningkatkan pengamanan di beberapa titik yang dianggap rawan, ujarnya. Seperti yang terjadi di Masjid Baiturrahman Kalappo, Kelurahan Mangngadu, Kecamatan Mangngarabombang (Marbo), Minggu subuh. Jaringan curanmor berhasil membawa kabur satu unit motor bebek jenis Yamaha MX, yang terparkir di halaman masjid tersebut. Pemilik kendaraan diketahui bernama Nanga, Warga Kalappo Baru, Kelurahan Mangngadu, Kecamatan Mangngarabombang. Keterangan salah seorang warga, Daeng Te`ne, peristiwa itu terjadi saat pemilik kendaraan melaksanakan Salat Subuh berjamaah di masjid Baiturrahman. Saya mendengar suara motor sesaat setelah takbir. Tapi, namanya orang Salat tidak berfikir kesana. Nanti setelah jamaah pulang, baru ribut-ribut kehilangan motor, paparnya. Selain itu, dua hari sebelumnya hal serupa juga terjadi di wilayah Kecamatan Polongbangkeng Utara, perbatasan Gowa-Takalar. Terhitung, empat unit motor bebek raib. Sehari kemudian, satu unit motor ikut raib di halaman Masjid Raya Andi Rifai di Kelurahan Pa`bundukang, kecamatan Pattallassang. Kala itu, pemilik kendaraan sedang melaksanakan salat subuh. Warga berharap pihak kepolisian terus siaga dan melakukan pemantauan di setiap tempat ibadah, khususnya waktu salat subuh dan tarawih, pinta warga setempat, Abdul Rahman [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Warung Kopi Non-Muslim di Aceh Diminta Tutup Selama Puasa
http://www.christianpost.co.id/europe/U.K./20090826/4963/Warung-Kopi-Non-Muslim-di-Aceh-Diminta-Tutup-Selama-Puasa/index.html Warung Kopi Non-Muslim di Aceh Diminta Tutup Selama Puasa Ariza Samuel Reporter Kristiani Pos Posted: Sep. 02, 2009 13:16:31 WIB Para ulama di Aceh minta pemerintah menutup warung kopi berlabel khusus untuk warga non-muslim di kawasan Peunayong, Kota Banda Aceh karena dinilai dapat merusak suasana Puasa. Kami mengimbau semua pihak agar tetap memelihara kerukunan umat beragama yang telah berjalan baik di Aceh. Keberadaan warkop berlabel khusus non-muslim itu sangat menganggu perasaan kami, kata Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk Faisal Aly di Banda Aceh, Senin, seperti diberitakan Antara. Ia mengatakan untuk warga Aceh non-muslim, rutinitas seperti makan dan minum tidak dilarang, namun harus ditempat tertutup. Itu sebagai upaya kita bersama memelihara kerukunan umat beragama. Kami mengimbau warga non-muslim tetap menghormati masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa, katanya. Faisal menjelaskan banyak kalangan masyarakat mempertanyakan keberadaan salah satu warkop berlabel khusus non-muslim yang buka pada siang hari, saat umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1430 Hijriyah. Informasi penangkapan warga beragama Islam di warkop yang menempel pengumuman khusus untuk non-muslim itu telah menguatkan penafsiran diantaranya adalah sebuah bentuk pelecehan bagi Islam. Karena itu, warkop tersebut harus ditutup, katanya. Oleh karena itu, ia juga mempertanyakan kenapa warkop dengan menempel tulisan khusus dibuka untuk non-muslim tersebut bisa beroperasi di Aceh pada siang hari bulan puasa Ramadhan. Kita sudah sepakat bahwa tidak boleh ada pedagang yang menjual makanan dan minuman serta restoran pada siang hari selama Ramadhan, tapi kenapa warkop tersebut bisa beroperasi, ujar Faisal. Permintaan agar warkop tersebut segera ditutup, katanya menambahkan bukan berarti tidak menghargai hak-hak minoritas di Aceh. Warga non-muslim di Aceh masih banyak alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan makan dan minumnya saat umat Islam menjalankan ibadah puasa, katanya. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Bahaya Akibat Salah Menghitung dan Menahan Zakat Harta/Uang
By: Alihozi Beberapa hari yang lalu di bulan suci ramadhan ini saya ditanya oleh teman-teman saya para ibu-ibu rumah tangga perihal berapa zakat yang harus mereka keluarkan dari uang simpanan mereka di bank syariah. Awalnya mereka beranggapan kalau zakat uang simpanan mereka tsb dikeluarkan hanya pada saat baru memperolehnya, untuk selanjutnya hanya bagi hasilnya saja yang dikeluarkan zakatnya. Saya katakan kepada mereka kalau anggapan mereka itu adalah tidak sesuai dengan ketentuan yang ada dalam kitab-kitab fiqih, karena yang namanya zakat uang simpanan adalah sama dengan zakat emas dan perak yakni harus dikeluarkan setiap tahun 2,5% dari (pokok + bagi hasil) uang tsb bukan dari bagi hasilnya saja, setelah cukup nisab dan genap haulnya uang tsb. Berdasarkan cerita di atas, saya mengatakan benar apa yang dikatakan para ulama bahwa setiap muslim yang mempunyai harta wajib mempelajari hukum-hukum mengenai perkara-perkara yang wajib dizakatkan supaya ia mengetahui, umpamanya ia wajib zakat berapa kadar yang harus dikeluarkan, kapan waktu dikeluarkan dan siapa pula orang-orang yang harus diberikan zakat tsb. Hal itu dilakukan agar setiap muslim yang memiliki harta kekayaan tidak salah dalam menghitung zakatnya apalagi sampai menahan untuk mengeluarkan zakat tsb. Kita harus berhati-hati dengan sama-sama melakukan intropeksi kembali, apakah kita selama ini telah benar dalam menghitung kadar zakat yang mestinya dikeluarkan ? Kita bisa bertanya kepada para ulama atau kepada lembaga lembaga zakat yang ada di Indonesia sehingga kita bisa selamat dari bahaya salah menghitung dan menahan zakat harta yang akan saya uraikan berikut ini. Bahaya salah menghitung dan menahan zakat harta/uang : 1.Harta tsb bisa menjadi sumber bahaya, fitnah dan bencana 2.Harta tsb terangkat berkahnya. 3.Harta tsb bisa menjadi sumber dari segala perbuatan dosa. 4.Hidup penuh gelisah dan keluh kesah, merasa bosan dg ketentuan Allah,SWT. 5.Dikhawatirkan meninggal dalam keadaan Suul Khatimah (keluar dari agama Islam). 6.Di akhirat harta yang tidak dikeluarkan zakatnya akan menyiksa yang empunya harta tsb di neraka. Firman Allah,SWT Harta yang mereka kikirkan itu akan digantungkan di leher mereka di hari kiamat (Al-Imran :180) ...Dan orang2 yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi,lambung dan punggung mereka (At-Taubah 34-35). Maha Suci Engkau, Wahai Tuhan, tiada ilmu bagiku melainkan apa yang Engkau ajariku. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Wallahua'lam Al-Faqir Alihozi http://alihozi77.blogspot.com Bagi yang ingin mengambil KPR Syariah bisa menghubungi Ali di no 0813-882-364-05 atau email ali.h...@yahoo.co.id
Re: [wanita-muslimah] Bahaya Akibat Salah Menghitung dan Menahan Zakat Harta/Uang
jaman Rasulullah juga sudah ada mata uang (dinar, dirham, dll.), sekaligus juga banyak yang memiliki dalam jumlah yang besar. tapi Rasulullah tidak pernah membuat zakat uang simpanan... hmmm sangat liberal khas WM... ;-) - Original Message - From: ali.hozi To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, September 07, 2009 7:55 AM Subject: [wanita-muslimah] Bahaya Akibat Salah Menghitung dan Menahan Zakat Harta/Uang By: Alihozi Beberapa hari yang lalu di bulan suci ramadhan ini saya ditanya oleh teman-teman saya para ibu-ibu rumah tangga perihal berapa zakat yang harus mereka keluarkan dari uang simpanan mereka di bank syariah. Awalnya mereka beranggapan kalau zakat uang simpanan mereka tsb dikeluarkan hanya pada saat baru memperolehnya, untuk selanjutnya hanya bagi hasilnya saja yang dikeluarkan zakatnya. Saya katakan kepada mereka kalau anggapan mereka itu adalah tidak sesuai dengan ketentuan yang ada dalam kitab-kitab fiqih, karena yang namanya zakat uang simpanan adalah sama dengan zakat emas dan perak yakni harus dikeluarkan setiap tahun 2,5% dari (pokok + bagi hasil) uang tsb bukan dari bagi hasilnya saja, setelah cukup nisab dan genap haulnya uang tsb. Berdasarkan cerita di atas, saya mengatakan benar apa yang dikatakan para ulama bahwa setiap muslim yang mempunyai harta wajib mempelajari hukum-hukum mengenai perkara-perkara yang wajib dizakatkan supaya ia mengetahui, umpamanya ia wajib zakat berapa kadar yang harus dikeluarkan, kapan waktu dikeluarkan dan siapa pula orang-orang yang harus diberikan zakat tsb. Hal itu dilakukan agar setiap muslim yang memiliki harta kekayaan tidak salah dalam menghitung zakatnya apalagi sampai menahan untuk mengeluarkan zakat tsb. Kita harus berhati-hati dengan sama-sama melakukan intropeksi kembali, apakah kita selama ini telah benar dalam menghitung kadar zakat yang mestinya dikeluarkan ? Kita bisa bertanya kepada para ulama atau kepada lembaga - lembaga zakat yang ada di Indonesia sehingga kita bisa selamat dari bahaya salah menghitung dan menahan zakat harta yang akan saya uraikan berikut ini. Bahaya salah menghitung dan menahan zakat harta/uang : 1.Harta tsb bisa menjadi sumber bahaya, fitnah dan bencana 2.Harta tsb terangkat berkahnya. 3.Harta tsb bisa menjadi sumber dari segala perbuatan dosa. 4.Hidup penuh gelisah dan keluh kesah, merasa bosan dg ketentuan Allah,SWT. 5.Dikhawatirkan meninggal dalam keadaan Suul Khatimah (keluar dari agama Islam). 6.Di akhirat harta yang tidak dikeluarkan zakatnya akan menyiksa yang empunya harta tsb di neraka. Firman Allah,SWT Harta yang mereka kikirkan itu akan digantungkan di leher mereka di hari kiamat (Al-Imran :180) ...Dan orang2 yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi,lambung dan punggung mereka (At-Taubah 34-35). Maha Suci Engkau, Wahai Tuhan, tiada ilmu bagiku melainkan apa yang Engkau ajariku. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Wallahua'lam Al-Faqir Alihozi http://alihozi77.blogspot.com Bagi yang ingin mengambil KPR Syariah bisa menghubungi Ali di no 0813-882-364-05 atau email ali.h...@yahoo.co.id [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti
FATWA QARADAWI TIDAK LAKU BAGI ISLAM, YANG NAMANYA FATWA ITU ADALAH HASIL KESIMPULAN IJTIHAD. SEDANGKAN YANG NAMANYA IJTIHAAD TIDAK BOLEH DILAKUKA SECARA PRIBADI TETAPI HARUS RAPAT SEBANYAK2 ULAMA-ULAMA UTAMA / PESANTREN SEDUNIA. JADI QARADAWI TIDAK BERHAK MENGELUARKAN FATWA SECARA ISLAM - KALAU BOLEH ITU HANYA PENDAPAT SAJA. JADI TIDAK LAKU ... KAMI KHAWATIR BELIAU SELAMA INI TERLALU BANYAK TOLERANSI PADA KEPENTINGAN KEBEBASAN DARI KUNGKUNGAN TUHAN ...APA MUNGKIN BELIAU TELAH DIKUASAI OLEH KAUM ORIENTALIS BARAT YANG MEMANG USIL PADA ISLAM DAN DIBAWAH KENDALI ZIONIS PROTOCOL ? - SEBAGAIMANA ULAMA INDONESIA ( MOHON MAAF SEKEDAR INFO DISKUSI ) QURAIYS SHIHAB, DI INDONESIA. BELIAU SERING MEMBERIKAN NASIHAT2 YANG MENYEJUKKAN ANAK2 GENERASI SEKARANG INI. MESKI BELIAU-BELIAU ITU MUNGKIN BERILMU TINGGI. DAN TERMASYHUR, TETAPI ILMU TINGGI DAN KEMASHURAN TIDAKLAH MENJAMIN KEBENARAN ( TAQWA ) PENYAMPAIANNYA SESUAI DENGAN KEINGINAN TUHAN KITA, KARENA ILMU TIDAK DIJALANKAN / DISAMPAIKAN DENGAN BENAR. WALLAAHU A'LAM. --- On Mon, 7/9/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Monday, 7 September, 2009, 4:50 AM akhirnya mas yusuf qordhlowi memeluk feminisme dan kesetaraan gender. kira kira apa yah yang menjadi pengebab pergeseran pemikiran dalam fatwa fatwanya mas yusuf ini ? *curious mode on* 2009/9/7 Dwi Soegardi soega...@gmail.com: Berita serupa di situsnya Syeh Qaradawi http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196 (dalam bahasa Arab). Qaradawi: the predominance of the emotional side of women does not mean they had lost reason and discrimination and perception, pointing out that the efficiency and merit should be the criterion for the women to fill any job, and that if a man and a woman competing in the field of work, the win must be in by be better and more efficient. (terjemahan Google) Bandingkan dengan pendapatnya tahun 2004 ketika menentang pencalonan Nawal el-Saadawi sebagai presiden: (http://arabist.net/archives/2004/12/23/qaradaw-tantawi-and-the-mufti-on-women/) Qaradawi: It is not acceptable for a woman to be president of the state at all, because her nature does not allow her to carry out the tasks of the presidency, or to adminster the affairs of the country, or to oversee the needs of the people. A woman’s emotions overcome her mind, and this is why her testimony in Islam is only half that of a man’s testimony, as evident in the saying of the prophet: “If there are not two men available, then bring one man and two women.” Qaradawi added: The pain and the physical tiring that a woman suffers from during her monthly period prevent her from carrying out her duties and following the affairs of her subjects. To stress his opinion rejecting Tantawi’s fatwa Qaradawi cited the prophet as saying: “A people will not succeed if their leader is a woman.” Sekali lagi tentang wawancara Qaradawi di acara tv Fiqh al-Hayah http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196 ini layak disimak. Mudah-mudahan terjemahan lengkapnya segera beredar. (saya hanya baca dengan translate.google.com terjemahannya agak kacau di beberapa tempat, tapi cukup bisa dipahami) Isinya cukup luas antara lain tentang: - perempuan bekerja di luar rumah - perempuan menjabat presiden, anggota parlemen, dan jabatan2 politik lainnya - perempuan menjadi hakim, mufti, - nilai kesaksian perempuan Cukup mencolok juga pergeseran pendapat Qaradawi, yang tadinya menentang atas dasar karakter biologis, (argumen klasik tentang haid, hamil, menyusui, dll) kali ini tampaknya tidak lagi. Secara umum: apa yang baik bagi laki-laki baik bagi perempuan, haram bagi laki-laki haram bagi perempuan. Apa ya istilah yang tepat? Kesetaraan? :-) Ramadan Mubarak! salam, 2009/9/6 Dwi Soegardi soega...@gmail.com: Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan, Bangladesh), dan dunia tetap berputar pada porosnya. Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi pemimpin, bahkan mufti. Barangkali bagi sebagian orang, dunia mereka mulai bergoyang. salam, http://www.eramuslim.com/berita/dunia/fatwa-aneh-qardhawi-perempuan-boleh-jadi-presiden-dan-mufti.htm Fatwa Kontroversial Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti Syaikh Yusuf al-Qardhawi kembali mengeluarkan pernyataan aneh dan kontroversial, setelah sebelumnya dirinya mencap Sayyid Quthb bukan Ahlus Sunnah Wal Jamaah sehingga menimbulkan gonjang ganjing dikalangan Ikhwan dan sekarang ia memfatwakan fatwa yang bertentangan dengan mayoritas pendapat ulama-ulama besar baik ulama salaf maupun khalaf yang juga membuat Ikhwanul Muslimin
Re: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti
Oh jadi, Islam = pendapat Istiaji Sutopo ;-) - Original Message - From: istiaji sutopo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Cc: issut...@gmail.com Sent: Monday, September 07, 2009 10:34 AM Subject: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti FATWA QARADAWI TIDAK LAKU BAGI ISLAM, YANG NAMANYA FATWA ITU ADALAH HASIL KESIMPULAN IJTIHAD. SEDANGKAN YANG NAMANYA IJTIHAAD TIDAK BOLEH DILAKUKA SECARA PRIBADI TETAPI HARUS RAPAT SEBANYAK2 ULAMA-ULAMA UTAMA / PESANTREN SEDUNIA. JADI QARADAWI TIDAK BERHAK MENGELUARKAN FATWA SECARA ISLAM - KALAU BOLEH ITU HANYA PENDAPAT SAJA. JADI TIDAK LAKU ... KAMI KHAWATIR BELIAU SELAMA INI TERLALU BANYAK TOLERANSI PADA KEPENTINGAN KEBEBASAN DARI KUNGKUNGAN TUHAN ...APA MUNGKIN BELIAU TELAH DIKUASAI OLEH KAUM ORIENTALIS BARAT YANG MEMANG USIL PADA ISLAM DAN DIBAWAH KENDALI ZIONIS PROTOCOL ? - SEBAGAIMANA ULAMA INDONESIA ( MOHON MAAF SEKEDAR INFO DISKUSI ) QURAIYS SHIHAB, DI INDONESIA. BELIAU SERING MEMBERIKAN NASIHAT2 YANGMENYEJUKKAN ANAK2 GENERASI SEKARANG INI. MESKI BELIAU-BELIAU ITU MUNGKIN BERILMU TINGGI. DAN TERMASYHUR, TETAPI ILMU TINGGI DAN KEMASHURAN TIDAKLAH MENJAMIN KEBENARAN ( TAQWA ) PENYAMPAIANNYA SESUAI DENGAN KEINGINAN TUHAN KITA, KARENA ILMU TIDAK DIJALANKAN / DISAMPAIKAN DENGAN BENAR. WALLAAHU A'LAM. --- On Mon, 7/9/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Monday, 7 September, 2009, 4:50 AM akhirnya mas yusuf qordhlowi memeluk feminisme dan kesetaraan gender. kira kira apa yah yang menjadi pengebab pergeseran pemikiran dalam fatwa fatwanya mas yusuf ini ? *curious mode on* 2009/9/7 Dwi Soegardi soega...@gmail.com: Berita serupa di situsnya Syeh Qaradawi http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196 (dalam bahasa Arab). Qaradawi: the predominance of the emotional side of women does not mean they had lost reason and discrimination and perception, pointing out that the efficiency and merit should be the criterion for the women to fill any job, and that if a man and a woman competing in the field of work, the win must be in by be better and more efficient. (terjemahan Google) Bandingkan dengan pendapatnya tahun 2004 ketika menentang pencalonan Nawal el-Saadawi sebagai presiden: (http://arabist.net/archives/2004/12/23/qaradaw-tantawi-and-the-mufti-on-women/) Qaradawi: It is not acceptable for a woman to be president of the state at all, because her nature does not allow her to carry out the tasks of the presidency, or to adminster the affairs of the country, or to oversee the needs of the people. A woman’s emotions overcome her mind, and this is why her testimony in Islam is only half that of a man’s testimony, as evident in the saying of the prophet: “If there are not two men available, then bring one man and two women.” Qaradawi added: The pain and the physical tiring that a woman suffers from during her monthly period prevent her from carrying out her duties and following the affairs of her subjects. To stress his opinion rejecting Tantawi’s fatwa Qaradawi cited the prophet as saying: “A people will not succeed if their leader is a woman.” Sekali lagi tentang wawancara Qaradawi di acara tv Fiqh al-Hayah http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196 ini layak disimak. Mudah-mudahan terjemahan lengkapnya segera beredar. (saya hanya baca dengan translate.google.com terjemahannya agak kacau di beberapa tempat, tapi cukup bisa dipahami) Isinya cukup luas antara lain tentang: - perempuan bekerja di luar rumah - perempuan menjabat presiden, anggota parlemen, dan jabatan2 politik lainnya - perempuan menjadi hakim, mufti, - nilai kesaksian perempuan Cukup mencolok juga pergeseran pendapat Qaradawi, yang tadinya menentang atas dasar karakter biologis, (argumen klasik tentang haid, hamil, menyusui, dll) kali ini tampaknya tidak lagi. Secara umum: apa yang baik bagi laki-laki baik bagi perempuan, haram bagi laki-laki haram bagi perempuan. Apa ya istilah yang tepat? Kesetaraan? :-) Ramadan Mubarak! salam, 2009/9/6 Dwi Soegardi soega...@gmail.com: Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan, Bangladesh), dan dunia tetap berputar pada porosnya. Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi pemimpin, bahkan mufti. Barangkali bagi sebagian orang, dunia mereka mulai bergoyang. salam,
Bls: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti
Darimana mas Istiaji tahu kalau pendapat Yusuf Qardawy tidak sesuai dengan Tuhan ??, bisa dijelaskan keinginan Tuhan yang mana yang bertentangan dengan ijtihad Yusuf Qardawy ??? Wassalam Abdul Muíz --- Pada Sen, 7/9/09, istiaji sutopo issut...@yahoo.com menulis: Dari: istiaji sutopo issut...@yahoo.com Judul: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Cc: issut...@gmail.com Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 10:34 AM FATWA QARADAWI TIDAK LAKU BAGI ISLAM, YANG NAMANYA FATWA ITU ADALAH HASIL KESIMPULAN IJTIHAD. SEDANGKAN YANG NAMANYA IJTIHAAD TIDAK BOLEH DILAKUKA SECARA PRIBADI TETAPI HARUS RAPAT SEBANYAK2 ULAMA-ULAMA UTAMA / PESANTREN SEDUNIA. JADI QARADAWI TIDAK BERHAK MENGELUARKAN FATWA SECARA ISLAM - KALAU BOLEH ITU HANYA PENDAPAT SAJA. JADI TIDAK LAKU ... KAMI KHAWATIR BELIAU SELAMA INI TERLALU BANYAK TOLERANSI PADA KEPENTINGAN KEBEBASAN DARI KUNGKUNGAN TUHAN ...APA MUNGKIN BELIAU TELAH DIKUASAI OLEH KAUM ORIENTALIS BARAT YANG MEMANG USIL PADA ISLAM DAN DIBAWAH KENDALI ZIONIS PROTOCOL ? - SEBAGAIMANA ULAMA INDONESIA ( MOHON MAAF SEKEDAR INFO DISKUSI ) QURAIYS SHIHAB, DI INDONESIA. BELIAU SERING MEMBERIKAN NASIHAT2 YANG MENYEJUKKAN ANAK2 GENERASI SEKARANG INI. MESKI BELIAU-BELIAU ITU MUNGKIN BERILMU TINGGI. DAN TERMASYHUR, TETAPI ILMU TINGGI DAN KEMASHURAN TIDAKLAH MENJAMIN KEBENARAN ( TAQWA ) PENYAMPAIANNYA SESUAI DENGAN KEINGINAN TUHAN KITA, KARENA ILMU TIDAK DIJALANKAN / DISAMPAIKAN DENGAN BENAR. WALLAAHU A'LAM. --- On Mon, 7/9/09, Ari Condro masar...@gmail. com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail. com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Monday, 7 September, 2009, 4:50 AM akhirnya mas yusuf qordhlowi memeluk feminisme dan kesetaraan gender. kira kira apa yah yang menjadi pengebab pergeseran pemikiran dalam fatwa fatwanya mas yusuf ini ? *curious mode on* 2009/9/7 Dwi Soegardi soega...@gmail. com: Berita serupa di situsnya Syeh Qaradawi http://www.qaradawi .net/site/ topics/article. asp?cu_no= 2item_no= 7159version= 1template_ id=197parent_ id=196 (dalam bahasa Arab). Qaradawi: the predominance of the emotional side of women does not mean they had lost reason and discrimination and perception, pointing out that the efficiency and merit should be the criterion for the women to fill any job, and that if a man and a woman competing in the field of work, the win must be in by be better and more efficient. (terjemahan Google) Bandingkan dengan pendapatnya tahun 2004 ketika menentang pencalonan Nawal el-Saadawi sebagai presiden: (http://arabist. net/archives/ 2004/12/23/ qaradaw-tantawi- and-the-mufti- on-women/) Qaradawi: It is not acceptable for a woman to be president of the state at all, because her nature does not allow her to carry out the tasks of the presidency, or to adminster the affairs of the country, or to oversee the needs of the people. A woman’s emotions overcome her mind, and this is why her testimony in Islam is only half that of a man’s testimony, as evident in the saying of the prophet: “If there are not two men available, then bring one man and two women.” Qaradawi added: The pain and the physical tiring that a woman suffers from during her monthly period prevent her from carrying out her duties and following the affairs of her subjects. To stress his opinion rejecting Tantawi’s fatwa Qaradawi cited the prophet as saying: “A people will not succeed if their leader is a woman.” Sekali lagi tentang wawancara Qaradawi di acara tv Fiqh al-Hayah http://www.qaradawi .net/site/ topics/article. asp?cu_no= 2item_no= 7159version= 1template_ id=197parent_ id=196 ini layak disimak. Mudah-mudahan terjemahan lengkapnya segera beredar. (saya hanya baca dengan translate.google. com terjemahannya agak kacau di beberapa tempat, tapi cukup bisa dipahami) Isinya cukup luas antara lain tentang: - perempuan bekerja di luar rumah - perempuan menjabat presiden, anggota parlemen, dan jabatan2 politik lainnya - perempuan menjadi hakim, mufti, - nilai kesaksian perempuan Cukup mencolok juga pergeseran pendapat Qaradawi, yang tadinya menentang atas dasar karakter biologis, (argumen klasik tentang haid, hamil, menyusui, dll) kali ini tampaknya tidak lagi. Secara umum: apa yang baik bagi laki-laki baik bagi perempuan, haram bagi laki-laki haram bagi perempuan. Apa ya istilah yang tepat? Kesetaraan ? :-) Ramadan Mubarak! salam, 2009/9/6 Dwi Soegardi soega...@gmail. com: Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan, Bangladesh), dan dunia tetap berputar pada porosnya. Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi
[wanita-muslimah] 3 Langkah Tampil Cantik Di Segala Usia
3 Langkah Tampil Cantik Di Segala Usia ASSALM WR. WB Saya ingin berbagi informasi dengan para perempuan muslimah lainnya. Semoga bisa memberi manfaat dan pengetahuan baru bagi semua wanita muslimah member muslimah yahoogroups. Setiap fase usia punya keistimewaan tersendiri. Tentunya sebagai kaum wanita ingin selalu tampil cantik dan menawan berapapun usianya. Untuk mendapatkan kecantikan abadi tersebut, harus dilakukan perawat secara tepat. Karena itu, lakukan perawatan yang sesuai untuk setiap tahapan usia. CANTIK DI USIA 20 AN Puncak perkembangan kulit terjadi di usia 20 an. Pada masa ini, semua komponen kulit seperti epiderma, kolagen, elastin dan pembuluh darah berkembang secara maksimal. Sehingga tekstur kulit terlihat berwarna kemerahan segar. Masalah utama yang menghantui pada masa ini, biasanya hanya seputar kulit berminyak dan berjerawat yang disebabkan oleh faktor hormonal atau perawatan yang kurang tepat. Selain kedua hal itu hampir tidak ada problem yang patut dicemaskan. Perawatan Harian Lakukan perawatan ringan dan teratur setiap hari, selalu membersihkan wajah dengan pembersih sebelum tidur. Agar wajah bisa bernapas dengan nyaman. Pilih pembersih dan penyegar yang tepat, sesuai dengan kondisi kulit (berminyak, kering, sensitive, normal ataupun kombinasi). Karena tiap kulit yang berbeda, memerlukan perawatn yang berbeda pula. Oleskan setiap malam eye gel sebelum tidur. Gunakan pelembap yang mengandung SPF, minimal 15 atau lebih terutama jika Anda termasuk wanita aktif yang sering berada di luar ruangan dalam waktu lama. Oleskan 15-20 menit sebelum ke luar ruangan, agar meresap sempurna. Masukkan juga buah buahan, sayur mayur dan air putih dalam menu makan Anda. Kanduangan serat serta vitamin dalam buah dan sayur membantu proses regenerasi kulit secara alami, sementara air putih mampu mempercepat pengeluaran racun dan lemak tak berguna dalam tubuh yang menjadi penyebab jerawat. Perawatan Mingguan Melakukan facial, peeling, dan pakai masker secara berkala merupakan perawatan tambahan yang dapat dilakukan sebagai tindakan pencegahan penuaan dini. Lakukan facial dengan teknik pemijatan secara tepat, karena apabila salah pijat, bisa memicu timbulnya kerutan di wajah. Anda pun bisa melakukannya sendiri, asalkan Anda tahu caranya. Selain facial, lakukan juga peeling. Peeling berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati. Berapa sering Anda melakukan peeling? Hal tersebut tergantung bagaimana kondisi kulit Anda. Untuk kulit kering dan sensitif antara 7 - 14 hari sekali, kulit normal 5 hari sekali dan kulit berminyak 3 - 5 hari sekali. Pastikan tidak ada luka atau infeksi pada wajah saat melakukan pengelupasan dan jangan melakukan peeling terlalu sering agar kulit memiliki kesempatan regenerasi. Maker berfungsi untuk menyegarkan kulit dan mempercantiknya. Banyak pilihan masker yang bisa Anda pakai. Baik yang keluaran pabrik atau keluaran dapur Anda, membuat sendiri maksudnya J lebih murah, mudah, dan yang pasti aman. Yang penting adalah memperhatikan manfaat dan kandungan bahan pembuatnya. Make Up Pemilihan kosmetik pada usia ini dapat lebih bervariasi, berbagai warna riasan dapat dicoba. Anda bisa mencoba berbagai macam warna dan gaya make-up untuk meng-xplor kecantikan. Mumpung masih muda J Jika tidak diperlukan hindari penggunaan foundation dan concealer terlalu sering. Jika memang diperlukan, gunakan yang berbahan dasar air (water based), agar terasa lebih ringan. Penggunaan foundation menyebabkan poripori tersumbat, dan kalo pori-pori tersumbat akan menimbulkan komedo dan jerawat. Sebagai alternatif, cukup oleskan pelembap ringan dan bedak tabur (ditekan-tekan dengan mengunakan puff). Pilih warnawarna transparan untuk bedaknya, agar wajah terlihat lebih segar dan bersinar. MENARIK DI USIA 30-AN Mulai usia 30, tandatanda penuaan sudah mulai terjadi. Proses pengelupasan kulit mati mulai melambat, kolagen dan elastin berkurang dan mulai terlihat kantong mata. Selain itu warna kulit mulai tidak merata, kulit terasa lebih kering serta timbul garisgaris halus pada ujung mata dan bibir, Ini dikarenakan penyebab utamanya adalah perubahan hormon. Memasuki usia ini, Anda harus lebih selektif dalam memilih produk perawatan dan riasan wajah. Lakukanlah semua perawatan harian yang telah Anda jalani dengan lebih intensif lagi. Ganti produk ringan yang biasa Anda pakai, dengan jenis yang mempunyai kekuatan lebih yang berguna untuk menghindari penuaan dini. Perawatan Harian Jangan lupa selalu membersihkan wajah setelah beraktifitas dan sebelum tidur. Pilih penyegar yang tidak mengandung alcohol. Karena alcohol akan membuat kulit semakin kering dan kulit kering mempercepat timbulnya keriput. Gunakan pelembap yang berbeda untuk siang dan malam secara teratur (pelembap siang yang mengandung tabir surya dan pelembap malam yang mengandung antiaging untuk membantu regenerasi kulit di malam hari). Oleskan krim mata untuk melembapkan daerah
Bls: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti
ga usah panjang lebar dulu, DI CEK KEBENARAN BERITANYA DULU, KEUTUHAN KONTEKSNYA, bisa jadi hanya gosip belaka... --- Pada Sen, 7/9/09, Abdul Muiz mui...@yahoo.com menulis: Dari: Abdul Muiz mui...@yahoo.com Judul: Bls: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 10:42 AM Darimana mas Istiaji tahu kalau pendapat Yusuf Qardawy tidak sesuai dengan Tuhan ??, bisa dijelaskan keinginan Tuhan yang mana yang bertentangan dengan ijtihad Yusuf Qardawy ??? Wassalam Abdul Muíz --- Pada Sen, 7/9/09, istiaji sutopo issut...@yahoo. com menulis: Dari: istiaji sutopo issut...@yahoo. com Judul: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Cc: issut...@gmail. com Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 10:34 AM FATWA QARADAWI TIDAK LAKU BAGI ISLAM, YANG NAMANYA FATWA ITU ADALAH HASIL KESIMPULAN IJTIHAD. SEDANGKAN YANG NAMANYA IJTIHAAD TIDAK BOLEH DILAKUKA SECARA PRIBADI TETAPI HARUS RAPAT SEBANYAK2 ULAMA-ULAMA UTAMA / PESANTREN SEDUNIA. JADI QARADAWI TIDAK BERHAK MENGELUARKAN FATWA SECARA ISLAM - KALAU BOLEH ITU HANYA PENDAPAT SAJA. JADI TIDAK LAKU ... KAMI KHAWATIR BELIAU SELAMA INI TERLALU BANYAK TOLERANSI PADA KEPENTINGAN KEBEBASAN DARI KUNGKUNGAN TUHAN ...APA MUNGKIN BELIAU TELAH DIKUASAI OLEH KAUM ORIENTALIS BARAT YANG MEMANG USIL PADA ISLAM DAN DIBAWAH KENDALI ZIONIS PROTOCOL ? - SEBAGAIMANA ULAMA INDONESIA ( MOHON MAAF SEKEDAR INFO DISKUSI ) QURAIYS SHIHAB, DI INDONESIA. BELIAU SERING MEMBERIKAN NASIHAT2 YANG MENYEJUKKAN ANAK2 GENERASI SEKARANG INI. MESKI BELIAU-BELIAU ITU MUNGKIN BERILMU TINGGI. DAN TERMASYHUR, TETAPI ILMU TINGGI DAN KEMASHURAN TIDAKLAH MENJAMIN KEBENARAN ( TAQWA ) PENYAMPAIANNYA SESUAI DENGAN KEINGINAN TUHAN KITA, KARENA ILMU TIDAK DIJALANKAN / DISAMPAIKAN DENGAN BENAR. WALLAAHU A'LAM. --- On Mon, 7/9/09, Ari Condro masar...@gmail. com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail. com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Monday, 7 September, 2009, 4:50 AM akhirnya mas yusuf qordhlowi memeluk feminisme dan kesetaraan gender. kira kira apa yah yang menjadi pengebab pergeseran pemikiran dalam fatwa fatwanya mas yusuf ini ? *curious mode on* 2009/9/7 Dwi Soegardi soega...@gmail. com: Berita serupa di situsnya Syeh Qaradawi http://www.qaradawi .net/site/ topics/article. asp?cu_no= 2item_no= 7159version= 1template_ id=197parent_ id=196 (dalam bahasa Arab). Qaradawi: the predominance of the emotional side of women does not mean they had lost reason and discrimination and perception, pointing out that the efficiency and merit should be the criterion for the women to fill any job, and that if a man and a woman competing in the field of work, the win must be in by be better and more efficient. (terjemahan Google) Bandingkan dengan pendapatnya tahun 2004 ketika menentang pencalonan Nawal el-Saadawi sebagai presiden: (http://arabist. net/archives/ 2004/12/23/ qaradaw-tantawi- and-the-mufti- on-women/) Qaradawi: It is not acceptable for a woman to be president of the state at all, because her nature does not allow her to carry out the tasks of the presidency, or to adminster the affairs of the country, or to oversee the needs of the people. A woman’s emotions overcome her mind, and this is why her testimony in Islam is only half that of a man’s testimony, as evident in the saying of the prophet: “If there are not two men available, then bring one man and two women.” Qaradawi added: The pain and the physical tiring that a woman suffers from during her monthly period prevent her from carrying out her duties and following the affairs of her subjects. To stress his opinion rejecting Tantawi’s fatwa Qaradawi cited the prophet as saying: “A people will not succeed if their leader is a woman.” Sekali lagi tentang wawancara Qaradawi di acara tv Fiqh al-Hayah http://www.qaradawi .net/site/ topics/article. asp?cu_no= 2item_no= 7159version= 1template_ id=197parent_ id=196 ini layak disimak. Mudah-mudahan terjemahan lengkapnya segera beredar. (saya hanya baca dengan translate.google. com terjemahannya agak kacau di beberapa tempat, tapi cukup bisa dipahami) Isinya cukup luas antara lain tentang: - perempuan bekerja di luar rumah - perempuan menjabat presiden, anggota parlemen, dan jabatan2 politik lainnya - perempuan menjadi hakim, mufti, - nilai kesaksian perempuan Cukup mencolok juga pergeseran pendapat Qaradawi, yang tadinya menentang atas dasar karakter biologis, (argumen klasik tentang haid, hamil, menyusui, dll) kali
Re: Bls: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti
Masya AllahAstaghfirullah. 1. Sudah kah kita membaca langsung artikelnya ? 2. Kalau sudah membaca apalagi di dunia maya...Masih besar kemungkinan bisa dirusak atau dipelesetkan oleh tangan2 jahil 3. sebaiknya kita membaca melalui buku, konfirmasi langsung kepadanya, supaya kita tidak terjebak suuz zhan, dan ghibah, nauzubillah min zalik From: yayah soleha ya2hsol...@yahoo.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, September 7, 2009 11:16:32 AM Subject: Bls: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti ga usah panjang lebar dulu, DI CEK KEBENARAN BERITANYA DULU, KEUTUHAN KONTEKSNYA, bisa jadi hanya gosip belaka... --- Pada Sen, 7/9/09, Abdul Muiz mui...@yahoo. com menulis: Dari: Abdul Muiz mui...@yahoo. com Judul: Bls: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 10:42 AM Darimana mas Istiaji tahu kalau pendapat Yusuf Qardawy tidak sesuai dengan Tuhan ??, bisa dijelaskan keinginan Tuhan yang mana yang bertentangan dengan ijtihad Yusuf Qardawy ??? Wassalam Abdul Muíz --- Pada Sen, 7/9/09, istiaji sutopo issut...@yahoo. com menulis: Dari: istiaji sutopo issut...@yahoo. com Judul: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Cc: issut...@gmail. com Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 10:34 AM FATWA QARADAWI TIDAK LAKU BAGI ISLAM, YANG NAMANYA FATWA ITU ADALAH HASIL KESIMPULAN IJTIHAD. SEDANGKAN YANG NAMANYA IJTIHAAD TIDAK BOLEH DILAKUKA SECARA PRIBADI TETAPI HARUS RAPAT SEBANYAK2 ULAMA-ULAMA UTAMA / PESANTREN SEDUNIA. JADI QARADAWI TIDAK BERHAK MENGELUARKAN FATWA SECARA ISLAM - KALAU BOLEH ITU HANYA PENDAPAT SAJA. JADI TIDAK LAKU ... KAMI KHAWATIR BELIAU SELAMA INI TERLALU BANYAK TOLERANSI PADA KEPENTINGAN KEBEBASAN DARI KUNGKUNGAN TUHAN ...APA MUNGKIN BELIAU TELAH DIKUASAI OLEH KAUM ORIENTALIS BARAT YANG MEMANG USIL PADA ISLAM DAN DIBAWAH KENDALI ZIONIS PROTOCOL ? - SEBAGAIMANA ULAMA INDONESIA ( MOHON MAAF SEKEDAR INFO DISKUSI ) QURAIYS SHIHAB, DI INDONESIA. BELIAU SERING MEMBERIKAN NASIHAT2 YANGMENYEJUKKAN ANAK2 GENERASI SEKARANG INI. MESKI BELIAU-BELIAU ITU MUNGKIN BERILMU TINGGI. DAN TERMASYHUR, TETAPI ILMU TINGGI DAN KEMASHURAN TIDAKLAH MENJAMIN KEBENARAN ( TAQWA ) PENYAMPAIANNYA SESUAI DENGAN KEINGINAN TUHAN KITA, KARENA ILMU TIDAK DIJALANKAN / DISAMPAIKAN DENGAN BENAR. WALLAAHU A'LAM. --- On Mon, 7/9/09, Ari Condro masar...@gmail. com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail. com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Date: Monday, 7 September, 2009, 4:50 AM akhirnya mas yusuf qordhlowi memeluk feminisme dan kesetaraan gender. kira kira apa yah yang menjadi pengebab pergeseran pemikiran dalam fatwa fatwanya mas yusuf ini ? *curious mode on* 2009/9/7 Dwi Soegardi soega...@gmail. com: Berita serupa di situsnya Syeh Qaradawi http://www.qaradawi .net/site/ topics/article. asp?cu_no= 2item_no= 7159version= 1template_ id=197parent_ id=196 (dalam bahasa Arab). Qaradawi: the predominance of the emotional side of women does not mean they had lost reason and discrimination and perception, pointing out that the efficiency and merit should be the criterion for the women to fill any job, and that if a man and a woman competing in the field of work, the win must be in by be better and more efficient. (terjemahan Google) Bandingkan dengan pendapatnya tahun 2004 ketika menentang pencalonan Nawal el-Saadawi sebagai presiden: (http://arabist. net/archives/ 2004/12/23/ qaradaw-tantawi- and-the-mufti- on-women/) Qaradawi: It is not acceptable for a woman to be president of the state at all, because her nature does not allow her to carry out the tasks of the presidency, or to adminster the affairs of the country, or to oversee the needs of the people. A woman’s emotions overcome her mind, and this is why her testimony in Islam is only half that of a man’s testimony, as evident in the saying of the prophet: “If there are not two men available, then bring one man and two women.” Qaradawi added: The pain and the physical tiring that a woman suffers from during her monthly period prevent her from carrying out her duties and following the affairs of her subjects. To stress his opinion rejecting Tantawi’s fatwa Qaradawi cited the prophet as saying: “A people will not succeed if their leader is a woman.” Sekali lagi tentang wawancara Qaradawi di acara tv Fiqh al-Hayah http://www.qaradawi .net/site/ topics/article. asp?cu_no= 2item_no= 7159version= 1template_ id=197parent_ id=196 ini layak disimak. Mudah-mudahan terjemahan lengkapnya segera beredar. (saya hanya baca dengan translate.google. com terjemahannya agak