Re: [wanita-muslimah] Arabic television lauds a Jewish Egyptian diva

2009-09-06 Terurut Topik Kartono Mohamad
Mungkin juga
KM 
 
---Original Message---
 
From: firman wiwaha
Date: 9/6/2009 6:17:22 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Arabic television lauds a Jewish Egyptian
diva
 
  yahoo sama yahoogroups bukannya punya yahudi pak? 

--- On Sun, 9/6/09, kmj...@indosat.net.id kmj...@indosat.net.id wrote:

 From: kmj...@indosat.net.id kmj...@indosat.net.id
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Arabic television lauds a Jewish Egyptian
diva
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Sunday, September 6, 2009, 5:53 AM
 
 Di Indonesia, apapun yang berbau Yahudi pasti jelek dan
 jahat. Lupa 
 bahw Yakub, Yusuf, Musa, Daud, Sulaiman, Isa, dan Harun
 adalah orang 
 Yahudi.
 KM
 
 Original Message
 From: am...@tele2.se
 Date: 06/09/2009 5:07 
 To: Undisclosed-Recipient:, 
 Subj: [wanita-muslimah] Arabic television lauds a Jewish
 Egyptian diva
 
 http://www.atimes.com/atimes/Middle_East/KI05Ak01.html
 
 Sep 5, 2009 
 
 
 Arabic television lauds a Jewish Egyptian diva
 By Sami Moubayed 
 
 
 DAMASCUS - For the first time on Arabic television, a
 dramatic 
 production airing this Ramadan, the holy Muslim month,
 depicts the life 
 of Egyptian Jews during the 1920s and 1930s, showing them
 in favorable 
 light as ordinary citizens, no different from Egyptian
 Muslims and 
 Christians. 
 
 The series is as controversial as the life of its heroine,
 Egyptian 
 diva Layla Murad - a Jewish singer and actress who rocketed
 to fame in 
 the inter-war years before her life was marred with
 controversy after 
 the creation of the state of Israel in 1948. 
 
 Currently showing on 14 Arabic channels, Ana Albi Dalili
 (My Heart is 
 my Guide), is among the most widely watched works
 
 
   
 among 60 productions made by Egyptian and Syrian artists in
 2009. 
 Apart from covering the life of Layla, the work goes to
 great lengths 
 to promote tolerance and co-existence, shattering long-held
 stereotypes 
 against Arab Jews, showing how integrated and proactive
 they were 
 within Egyptian society. The film is directed by Syrian
 Mohammad Zuhair 
 and stars Syrian actress Safa Sultan. 
 
 Layla Murad, with a powerful legacy of 27 black and white
 classics in 
 Egyptian cinema and 1,200 songs, was one of the most
 popular, talented 
 and beautiful Arab artists of the 20th century. She
 compared in fame 
 only to the Egyptian Um Kalthoum and the Syrian diva
 Asmahan - 
 together, they were the three women who competed for
 supremacy on Arab 
 charts in the 1930s. 
 
 Born to a Moroccan Jewish father named Ibrahim Zaki Murad
 in February 
 1918, Layla's mother was a Polish Jew named Gamila. Her
 father was a 
 respected singer in the 1920s and with her brother, Munir,
 a composer 
 and celebrity in his own right, encouraged her to sing at
 the age of 
 15. Her first recorded song was in 1932, composed by the
 veteran Dawoud 
 Hosni, the same year that talkies first came to Egyptian
 cinema. 
 
 Murad was handpicked by Mohammad Abdul Wahab, the giant of
 20th-
 century Arabic music, to co-star with him in the 1938
 classic, Yahya al-
 Hobb (Long Live Love). She received a staggering 250
 Egyptian pounds, 
 making her one of the best-paid artists in Cairo. 
 
 In addition to Abdul Wahab, she worked with famous composer
 Mohammad 
 Fawzi, who was the romantic lead man in many of her future
 works, and 
 with other giants like Mohammad Qassabji, Riyad al-Sunbati
 and Sheikh 
 Zakariya Ahmad - three names who graced the songs of Um
 Kalthoum, 
 placing the two ladies in direct competition. 
 
 The radio and cinema boom of the 1940s aided her career.
 Matters took 
 an unpleasant turn in 1948, when Israel was created,
 prompting many of 
 her audience to become suspicious of her Jewish origins.
 Vicious rumors 
 spread throughout Egypt and the Arab world - probably
 started by her 
 competitors - saying that Murad had visited Tel Aviv and
 donated 50,000 
 Egyptian pounds to the newly created Israeli Defense
 Forces. 
 
 The Damascus bureau of the popular Egyptian daily al-Ahram
 originally 
 reported that rumor. Murad categorically challenged the
 rumors, but 
 with little luck. The damage had already been done. Syrian
 Radio, 
 previously one of the most powerful promoters of her works,
 boycotted 
 her songs and she was banned from entering Syria in the
 early 1950s. 
 
 Murad converted to Islam after marrying Egyptian director
 Anwar Wajdi, 
 and often told reporters, I am now an Egyptian Muslim!
 President 
 Gamal Abdul Nasser intervened on her behalf when Syria and
 Egypt merged 
 into the United Arab Republic in 1958, lifting the ban on
 Syrian Radio. 
 An official communique was released by Egyptian authorities
 clearing 
 her name from all charges, including that which accused her
 of having 
 visited Israel in 1948. 
 
 Rumors, however, rocked her life in the 10 years after
 1948. Some said 
 she died in a car accident in Paris. Others said she was
 married in 
 secret to King Farouk I. 

[wanita-muslimah] Korban Gempa Tidur di Kandang Kambing

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detailid=96434


Korban Gempa Tidur di Kandang Kambing


Sabtu, 05 September 2009 , 04:08:00
 BANJAR, (PRLM).- Kasim (45) dan keluarganya, warga RT 05 RW Desa Karyamukti 
Kec. Langensari, Kota Banjar, semula tidak membayangkan akan tidur di kandang 
kambing. Ya, karena ia mempunyai rumah untuk tempat tinggal istrinya, Jariah 
(40), dan enam orang anaknya.

Namun sesuatu yang tidak dibayangkan oleh keluarganya itu, ternyata harus ia 
alami bersama keluarganya. Itu terjadi karena rumah temboknya dengan luas 
sekira 5X6 meter ambruk  diguncang gempa, Rabu (2/9) lalu.

Karena tidak ada yang membantu tenda, kami terpaksa bermalam di kandang 
kambing sejak  ada gempa itu, kata Kasim didampingi istrinya.

Di belakang rumahnya yang yang ambruk itu, terdapat dua kandang kambing. Semula 
kedua kandang itu berisi kambing. Namun sejak Kasim membutuhkan tempat tidur, 
kandang yang satu dipinjam sementara, dan kambing milik orang lain yang 
dipelihara Kasim itu kemudian disatukan dalam satu kandang.

Kami harus kedinginan karena kandangnya terbuka. Anak-anak yang masih kecil, 
tiap malam menangis terus, kata Janih yang berperawakan kurus tersebut.

Selain dingin, sejak rumahnya ambruk, Kasim dan keluarganya praktis kehilangan 
seluruh perabotan keluarganya seperti televisi, radio, kursi, tempat tidur dan 
beberapa barang lainnya. Pasalnya, seluruhnya hancur tertimpa reruntuhan rumah, 
dan belum sempat diangkat sampai kemarin.

Kami sebenarnya tidak ingin tidur di kandang kambing. Kasihan anak-anak. Kami 
untuk sementara minimal ingin tidur di tenda. Namun hingga saat ini ternyata 
tidak ada satu pihak pun yang membantu meminjamkan tenda, ujar Kasim yang 
bekerja sebagai kuli pikul dan kerja serabutan lainnya itu, dengan nada 
memelas. (A-112/A-147

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Sekolah yang Rusak Sudah Mencapai 800 + Jumlah Penderita Diare Terus Bertambah

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detailid=96591


Sekolah yang Rusak Sudah Mencapai 800


Minggu, 06 September 2009 , 11:50:00
TASIKMALAYA, (PRLM).- Jumlah bangunan sekolah yang rusak akibat gempa di Jawa 
Barat, terus bertambah. Hasil pendataan terakhir, bangunan sekolah yang sudah 
rusak mencapai 800 unit. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar di sejumlah 
sekolah terhenti total.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Wahyudin mengatakan, gempa yang 
terjadi di sejumlah daerah Jawa Barat sangat berdampak besar terhadap dunia 
pendidikan. Banyak sekolah yang hancur dan tidak bisa dipergunakan sama sekali. 
Perbaikan sarana pendidikan tersebut dianggap sangat mendesak, karena kegiatan 
menuntut ilmu para murid tidak boleh terhenti.

Menurut dia, jika hanya mengandalkan dana dari pemerintah, mungkin perbaikan 
tidak bisa dilaksanakan secara menyeluruh dan dilakukan secara cepat. Untuk 
itu, diharapkan peranan swasta untuk membantu membangun kembali sejumlah 
sekolah yang hancur. (A-97/A-147)***



http://www.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=news.detailid=96594


Jumlah Penderita Diare Terus Bertambah


Minggu, 06 September 2009 , 13:26:00
TASIKMALAYA, (PRLM).- Warga korban gempa yang menderita penyakit diare 
jumlahnya sudah mencapai 100 orang lebih. Puskesmas Tinewati Singaparna Kab. 
Tasikmalaya, pada Minggu (6/9) saja, melayani pengobatan 23 warga yang 
menderita penyakit diare. Kemungkinan warga yang terserang diare akibat 
mengonsumsi makanan dan air yang kurang bersih.

Informasi yang diperoleh PRLM para korban gempa yang menempat tenda-tenda 
darurat memang mengalami krisis air bersih. Mereka sulit memperoleh air bersih, 
sementara bantuan kadang datang agak lambat. Para korban gempa juga kadang 
bingung jika akan memasak, karena ketiadaan air bersih.

Semua penderita diare memang masih bisa ditangani. Sebagian besar dari mereka 
tidak perlu mendapat perawatan inap. Mereka hanya diberikan obat dan 
diperbolehkan pulang dari puskesmas. Namun, diperkirakan penderita diare 
kembali bertambah pada hari-hari berikutnya, terkait kondisi kesehatan 
lingkungan di pengungsian kurang terjamin. (A-97/A-147)***


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Islam Tak Bisa Jadi Kambing Hitam

2009-09-06 Terurut Topik sunny

http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/07/20/islam-tak-bisa-jadi-kambing-hitam

Islam Tak Bisa Jadi Kambing Hitam
Juli 20, 2009 - 7:52 
Kategori Berita Terkini, Opini

SEBELUM terjadi serangan terhadap menara WTC pada 11 September 2001, Indonesia 
sudah diguncang oleh serangkaian aksi teror. Bebeberapa aksi teror yang 
signifikan adalah peledakan di Gedung Atrium Senen 1 Desember 1998, Plaza Hayam 
Wuruk 15 April 1999, Mesjid Istiqlal tahun 1999, Gereja (GKPI) Medan 28 Mei 
2000, Gereja Katolik Medan 18 Mei 2000, serta peledakan di Rumah Kedubes 
Filipina 1 Agustus 2000. Gedung Atrium Senen kembali jadi sasaran pada 1 
Agustus 2001 dan 24 April 2001, kemudian beberapa Gereja di malam Natal tahun 
2000 dan 2001, di Kuta Bali 12 Oktober 2002, peledakan di Menado November 2002, 
Mc Donald, Makassar 5 Desember 2002, Hotel JW Marriot, Jl Mega Kuningan 5 
Agustus 2003, di depan Kedubes Australia, Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta 9 
September 2004 dan peledakan bom Bali II 1 Oktober 2005. Terlihat sekali dari 
data di atas bahwa tidak bisa kasus-kasus seperti ini hanya Islam kambing 
hitamnya atau Islamlah yang menjadi faktor utama munculnya tindakan teror ini.


Kasus-kasus seperti ini harus diletakkan dalam konteks yang benar, baik dari 
perspektif doktriner, historis, kultural maupun ekonomi politik. Artinya, 
berbagai indikator itu harus dipertimbangkan. Setelah itu, barulah kita bisa 
melihat dimanakah letak agama dalam kasus-kasus terorisme. Dengan cara 
demikian maka kita bisa menilai benarkah Islam sebagai agama harus yang 
bertanggungjawab sepenuhnya terkait kasus-kasus terorisme di seluruh dunia 
dewasa ini ?

BEBERAPA FAKTOR


Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan jika ingin membicarakan faktor 
penyebab munculnya tindak teroris. Di antaranya, pertama, dimensi 
internasional. Para teroris memandang pihak Barat, terutama Amerika Serikat 
(AS) selalu berpihak kepada Israel dalam konflik Timur Tengah. Kemudian 
diperburuk oleh perang Afghanistan dan Irak.
Barat dan AS akan terus menjadi sasaran kelompok radikal kecuali jika mereka 
mengubah kebijakannya terhadap Timur Tengah. Selama penyelidikan diketahui 
bahwa salah satu motivasi teroris adalah untuk menentang ketidakadilan dan 
tekanan yang dilakukan Barat pimpinan AS.


Dimensi kedua, adalah masalah internal, Salah satu faktor penting yang 
mendorong terorisme adalah kesalahan penafsiran dan pemahaman ajaran agama 
Islam. Ideologi dan mind-set para teroris memandang, bahwa tindakan mereka 
dapat dibenarkan agama, oleh sebab itu resiko apapun akan mereka hadapi. 
Tindakan ini tidaklah mengenal batas negara. Ideologi dan mind-set kelompok 
radikal telah menjadi prinsip perjuangannya. Perang melawan teror harus dilihat 
sebagai perang gagasan yang mengarah kepada memenangkan pikiran dan hati mereka 
yang bersimpati atau mendukung gagasan para teroris.

POLITIK DAN KESENJANGAN SOSIAL

Hal ini harus dilaksanakan secara serempak dengan memusatkan pada faktor-faktor 
terkait seperti kemiskinan, pendidikan dan masalah sosial-politik, karena itu 
tindak kekerasan dalam masyarakat bisa disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, karena persoalan politik. Hal ini terlihat dari beberapa peristiwa 
perusakan dan tindakan kekerasan karena persaingan politik maupun rekayasa yang 
bernuansa politis, sehingga membakar emosi masyarakat untuk saling berhadapan 
dengan saudaranya sendiri.


Kedua, karena kekecewaan terhadap kesenjangan sosial yang tidak sejalan dengan 
harapannya, baik dalam masalah ekonomi, politik, hukum maupun budaya ditambah 
lagi pemahaman sepihak terhadap ajaran keagamaan yang mendorong bertindak dan 
berperilaku ekstrim tanpa mempertimbangkan maslahat dan madharatnya bagi 
kehidupan masyarakat yang sangat beragam dari segi suku, agama maupun golongan.


Faktor tersebut merupakan potensi yang bisa meledakkan emosi dan tindakan 
anarkis yang mengerikan padahal tidak ada kaitannya dengan masalah agama. 
Karena sedari awal harus bisa meminimalisasi bahkan mengeliminasi berbagai 
faktor munculnya tindak kekerasan tersebut.

ISLAM AGAMA JALAN TENGAH
(al Din al Tawassuthi)
Islam adalah agama yang selalu mengajarkan konsep keseimbangan atau jalan 
tengah dalam segala hal, baik dalam hal konsep, akidah perilaku, hubungan 
sesama manusia.Konsep seperti ini dalam Al-Quran disebut dengan jalan lurus 
(sharat al-mustaqim). Bahkan pepatah Arab mengatakan : Sebaik-baik perkara 
adalah tengah-tengah.


Sikap tengah (moderat) merupakan salah satu ciri ajaran Islam yang tidak 
didapati dalam agama-agama sebelumnya. Allah berfirman :Dan demikian (pula) 
kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan 
(tengah-tengah) agar kamu menjadi saksi-saksi atas (perbuatan) manusia .. 
(Al-Baqarah ayat 143) Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa umat Islam yang 
mempunyai ciri moderat dan toleran akan menjadi saksi atas segenap umat 
manusia. Sikap moderat dan toleran ini pernah dipraktikan oleh muslim klasik 
(yang dimaksud dengan Islam klasik 

[wanita-muslimah] Tradisi Kritik Belum Terbangun! (1+2)

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009090401431016

  Jum'at, 4 September 2009 
 
  BURAS 
 
 
 
Tradisi Kritik Belum Terbangun! (1) 

   
  H. Bambang Eka Wijaya



  SATU dekade reformasi, dasar kultural bagi masyarakatnya yang kritis, 
tradisi kritik, belum terbangun! ujar Umar. Presiden SBY sebenarnya amat 
menyadari pentingnya tradisi itu, sehingga membuka jalur hotline di 9949 dan PO 
Box 9949 Jakarta 1, tapi hasilnya belum optimal! Nasib Arif Rohmana, guru 
Pandegelang, yang sempat 18 jam ditahan polisi akibat mengirim SMS ke telepon 
Ibu Negara, salah satu petunjuknya!

  Staf ahli presiden, Heru Lelono, menyatakan di televisi, semua keluhan 
atau laporan yang masuk hotline Presiden diproses! Malah ada yang dibawa ke 
sidang kabinet! Namun, sebagian diteruskan ke instansi yang terkait untuk 
ditangani! sambut Amir. Pada kasus Arif, bisa saja SMS diteruskan ke PLN atau 
PLTU Labuan, tapi mungkin, di alamat terakhir ini diperam sehingga Arif 
frustrasi!

  Maka itu, untuk membangun tradisi kritik hingga melembaga, pengelolaan 
hotline Presiden perlu dibenahi dengan mekanisme kontrol terhadap proses di 
instansi teknis yang menerima terusan hotline Presiden! tegas Umar. Seiring 
itu, dibuat standar pelayanan keluhan, laporan dan kritik dari warga di kantor 
pemerintahan dan DPRD, agar tak lagi terjadi ratusan warga yang menyampaikan 
keluhan menginap berhari-hari di DPRD, tak satu pun wakil rakyat melayaninya!

  Standar penyampaian dan pelayanan kritik itu perlu dibangun sebagai 
tradisi kritik dalan masyarakat reformis yang terus bertambah kritis oleh 
semangat keterbukaan era reformasi, justru sebagai kemajuan peradaban! timpal 
Amir. Amat pentingnya tradisi itu, menjaga agar saluran kritik tidak 
tersumbat, sesuai pengalaman bangsa, jika saluran kritik tersumbat 
berkepanjangan seperti era Orde Baru, bisa meledak jadi amuk massa yang 
simultan pada kerusuhan Mei 1998!

  Amuk massa yang mudah tersulut awal reformasi itu, didorong kemajuan IT 
dan media massa telah berubah menjadi pola kritis di jalan damai, berupa unjuk 
rasa dan SMS yang jauh lebih beradab! tegas Umar. Sebaliknya di pihak 
penguasa yang cenderung justru makin tertutup! Kecenderungan itu bahkan terjadi 
sistemik, dengan keluarnya UU ITE, RUU Rahasia Negara, revisi UU Antiterorisme, 
tegangan yang lebih tinggi dari era Orde Baru!

  Pergeseran dari gejala amuk massa ke unjuk rasa dan SMS itu tak lepas 
dari iklim demokratis yang tercipta oleh UU Keterbukaan Informasi Publik, 
melengkapi serangkai UU yang mengaktualkan semangat reformasi! sambut Amir. 
Inkonsistensi legislasi yang cenderung bergeser dari haluan reformasi itu 
layak dipertanyakan--mau dibawa ke mana reformasi? Gejala memutar balik arah 
reformasi ini hanya bisa dicegah dengan tradisi kritik, sarana aktualisasi 
sikap dasar rakyat yang telah melahirkan reformasi--dan melembaga jadi 
kebiasaan hidup--mengawal arah reformasi itu sendiri!
 




http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009090501435814

  Sabtu, 5 September 2009 
 
 
 
 
 
Tradisi Kritik Belum Terbentuk! (2) 

   
  H. Bambang Eka Wijaya

  SISI lemah sebagai kendala utama terbentuknya tradisi kritik justru pada 
penyampaian kritik! ujar Umar. Kritik disampaikan lebih menonjolkan 
emosionalitas ketimbang rasionalitas, menuding tanpa argumentasi memadai 
ketimbang mengurai masalah secara jernih untuk menunjukkan kelemahan atau 
kesalahan objek yang dikritik! Lalu, diboboti pemaksaan kehendak sepihak 
ketimbang membuka ruang untuk diskusi mencari alternatif solusi secara 
bersama-sama!

  Hal itu mudah dipahami karena sepanjang Orde Baru rakyat dibungkam, tak 
kenal kritik! sambut Amir. Sedang reformasi itu sendiri, secara nyata 
merupakan paduan pekik perjuangan mahasiswa dengan amuk massa (kerusuhan Mei 
'98) yang tersimpul sebagai people power meruntuhkan Orde Baru! Kritik 
emosional lewat unjuk rasa itu merupakan metamorfosis dari amuk massa yang 
diformat dalam kerangka--seolah-olah--sebagai pelaksanaan demokrasi perwakilan!

  Pseudomatika--keseolah-olahan--demokrasi perwakilan itu terkesan kuat, 
dengan lembaga-lembaga representatif hasil pilihan rakyat yang menjadi tumpuan 
demonstran! tegas Umar. Namun hakikat dari perwakilan atau malah kerakyatan 
itu sirna saat para pemimpin hasil pilihan yang menampung aspirasi rakyat itu 
mengambil keputusan lebih berorientasi pada kepentingan kelompok elitenya! 
Perbandingan anggaran publik yang selalu lebih kecil dari anggaran rutin atau 
biaya operasional lingkungan kerja elite, membuktikan hal itu!

  Celakanya, terkait dengan usaha mendahulukan kepentingan kelompoknya 
itu, kalangan elite tak segan mengenyampingkan usul dan kritik massa yang 
ditampungnya! timpal Amir. Untuk itu, elite berwajah ganda! Di depan massa 
mereka sok pahlawan memperjuangkan kepentingan rakyat, tapi dalam praktek 
selalu lebih mengutamakan kepentingan diri dan 

[wanita-muslimah] Bantuan Rp5 Miliar untuk Jabar bukan Uang Presiden

2009-09-06 Terurut Topik sunny
Refleksi: Syukuralhamdulliloh, kekayaan presiden sebanyak Rp 7,1 milyar tidak 
terganggu untuk berkuang! Insyaaloh dengan rahmat dan berkatNya kekayaan ini 
bertambah lebih banyak lagi dalam waktu singkat.


http://www.mediaindonesia.com/read/2009/09/09/94092/18/1/Bantuan-Rp5-Miliar-untuk-Jabar-bukan-Uang-Presiden


Bantuan Rp5 Miliar untuk Jabar bukan Uang Presiden 
Jumat, 04 September 2009 15:04 WIB 
Penulis : Thalatie Yani

 
MI/M SOLEH

JAKARTA--MI: Juru bicara presiden, Andi Mallarangeng, membantah bantuan yang 
diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Jawa Barat guna membantu 
tanggap darurat merupakan uang pribadi. 

Namun, dana Rp5miliar yang diberikan itu berasal dari dana tanggap darurat 
APBN. Tidak (bantuan pribadi). Beliau ke sana dalam kapasitas Presiden. Jadi, 
bantuan itu bantuan Presiden, ujar Andi yang mendampingi Presiden dalam 
perjalanan dari Cipanas, Jawa Barat, menuju Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jum'at 
(4/9). 

Lebih lanjut Andi menyatakan, bantuan akan kembali dikucurkan untuk anggaran 
dana relokasi dan rehabilitasi. Jadi, tidak mungkin atas nama pribadi. Kalau 
artis yang datang, pasti sumbangan atas nama pribadi, tuturnya. 

Sumbangan Rp5 miliar tersebut diberikan Presiden ketika meninjau lokasi gempa 
di Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (3/9). 
Sebagaimana UU dan sistem yang berlaku, ada bantuan untuk masyarakat yang 
terkena bencana. Saya ingin membantu di luar itu untuk Jawa Barat. Saya bantu 
Rp5miliar untuk keperluan logistik tanggap darurat, kata Presiden kala itu. 
(Rin/OL-04)

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Belum Terima Bantuan, Ribuan Pengungsi di Cikoneng Ciamis Terlantar

2009-09-06 Terurut Topik sunny
Jawa Pos

 

[ Minggu, 06 September 2009 ] 

Belum Terima Bantuan, Ribuan Pengungsi di Cikoneng Ciamis Terlantar 

Tim SAR Temukan Ibu Tewas dengan Peluk Bayi 



TASIKMALAYA - Ribuan pengungsi korban bencana gempa di Cikoneng, Ciamis, 
telantar. Selain kekurangan tenda, mereka belum menerima bantuan makanan dan 
perlengkapan lain. Sebagian pengungsi juga terserang sakit flu dan batuk.

Kepala Desa Darmacaang Ajo Warjo didampingi ketua BPD sekaligus pangawas Posko 
Penanganan Bencana Endang Wardana menyatakan, 1.910 pengungsi tersebut berasal 
dari tiga dusun, yakni Dusun Sorok, Dusun Desa, dan Dusun Cimong. 

Warjo membenarkan bahwa para pengungsi belum mendapat bantuan logistik dari 
pemerintah. Selain itu, mereka membutuhkan tambahan beberapa tenda.

Endang menggambarkan, satu tenda berkapasitas 40 orang ditempati lebih dari 52 
orang. 

Untuk tenda keluarga berkapasitas 6 orang, ditempati 10 sampai 12 orang. 
''Akibatnya, sebagian pengungsi sulit tidur, katanya.

Endang menjelaskan, tenda yang ada saat ini hanya 10 unit. Kekhawatiran lain, 
lanjutnya, 15 persen pengungsi yaitu sekitar 286 orang sakit flu, batuk, dan 
ispa. Sebagian besar penderita adalah anak-anak.

Untuk itu, pihaknya meminta dinas kesehatan segera turun tangan. Minimal 
mendirikan posko kesehatan di dekat tenda pengungsi. ''Pengungsi juga 
membutuhkan selimut karena hawa dingin, terangnya.

Kondisi para pengungsi di beberapa daerah lain juga memburuk. Departemen 
Kesehatan (Depkes) menyatakan telah menerima laporan tentang kondisi sanitasi 
yang buruk sehingga memengaruhi kesehatan pengungsi.

''Yang saat ini diperlukan adalah wc darurat, hidran umum, dan mobil pengolah 
air bersih,'' terang Kepala Pusat Pengendalian Krisis Departemen Kesehatan (PPK 
Depkes Rustam Pakaya dalam pesan singkatnya kemarin (5/9). 

Hingga pukul 18.00 WIB kemarin, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 
melaporkan, korban meninggal di Jawa Barat berjumlah 70 orang. Korban terbanyak 
dari Cianjur, yakni 27 orang. Korban tewas lain dari Garut (7), Sukabumi (3), 
Tasikmalaya (4), Kota Tasikmalaya (5), Bandung (15), Bandung Barat (1), Bogor 
(2), dan Ciamis (6). 

Bahkan, di Kampung Babakan, Desa Cikangkareng, Cibinong, Cianjur, puluhan orang 
masih dinyatakan hilang. Itu karena proses evakuasi korban tanah longsor sangat 
sulit. Korban masih tertimbun bebatuan besar. Sebagian besar korban meninggal 
ditemukan dengan kondisi tubuh mengenaskan. 

Tiga jenazah kemarin ditemukan dengan anggota tubuh terpisah-pisah. Salah 
satunya bernama Tatin binti Anup, 35. Korban ditemukan tengah menggendong 
bayinya, Muhamad Fanza yang baru berusia 15 bulan. Tatin merupakan korban ke-26 
yang ditemukan di balik bongkahan batu yang menimpa perkampungan tersebut. 
Dengan kondisi muka yang sudah gepeng, jasad Tatin dievakuasi secara manual 
dengan dibantu satu unit backhoe. 

Untuk mencari korban, tujuh tim SAR beranggota 150 orang yang disebar di 
sejumlah titik longsor tetap mengalami kesulitan. Longsoran tanah bercampur 
bebatuan besar menjadi penyebab kesulitan itu. Alat berat yang digunakan pun 
sangat terbatas.

Sejumlah tim SAR menyusuri titik longsor yang dicurigai sebagai lokasi korban. 
Para anggota SAR memeriksa satu per satu bebatuan dengan alat seadanya, seperti 
palu dan linggis. Mereka juga memanfaatkan indra penciuman. ''Untuk sementara 
evakuasi kami hentikan dan kembali dilaksanakan besok pagi, ujar Kepala Seksi 
Basarnas Jakarta Budiawan kepada Radar Bogor kemarin.

Dia juga sempat memperingatkan warga yang terus memadati lokasi longsor. Selain 
dianggap mengganggu konsentrasi pencarian, keberadaan mereka bisa memicu 
longsor susulan. Sebab, struktur tanah yang bercampur batu-batu besar itu bisa 
bergeser.

Sebelumnya, Desa Cikangkareng mencatat 63 warga hilang dan ditengarai tertimbun 
reruntuhan. Berdasar data terakhir, jumlah warga yang hilang bertambah menjadi 
71 orang. ''Ada beberapa warga yang melapor kehilangan sanak keluarga. Sangat 
mungkin ikut tertimbun di reruntuhan, tambah Sekretaris Desa Cikangkareng 
Lukman kepada Radar Bogor di posko Basarnas kemarin.

Menurut Lukman, RT 04/01 memiliki 19 kepala keluarga (KK) dengan 53 jiwa. Di 
lokasi tersebut terdapat satu musala, empat warung, dan dua tempat persewaan 
PlayStation yang setiap hari dipenuhi anak-anak.

Hingga kemarin, Desa Cikangkareng mencatat empat orang terluka serius, 71 orang 
hilang, dan 25 korban sudah ditemukan. Selain itu, sebelas bangunan hancur, 250 
rusak serius, empat sekolah dasar rusak, tiga pondok pesantren dan 22 madrasyah 
ibtidaiyah rusak serius.

Kepala Seksi Basarnas Jakarta Budiawan menambahkan, Basarnas akan bekerja 
sesuai Standard Operating Procedure (SOP). Pencarian dan evakuasi korban akan 
dilakukan satu pekan. ''Bila evakuasi sudah tidak representatif, kami akan 
berkonsultasi dengan Pemkab Cianjur. Apakah evakuasi dilanjutkan atau tidak, 
paparnya.

Kendala lain evakuasi adalah kondisi tanah sangat tidak stabil dan bebatuan 
berdiameter sangat besar 

[wanita-muslimah] Gempa dan Beban Pulau Jawa

2009-09-06 Terurut Topik sunny
Jawa Pos
[ Jum'at, 04 September 2009 ] 


Gempa dan Beban Pulau Jawa 


Oleh: Goei Tiong Ann Jr

GEMPA 7,3 skala Richter mengguncang Jawa Rabu pukul 14.53 WIB (2/9). Pusat 
gempa berada di 142 km barat daya Tasikmalaya dengan kedalaman 30 kilometer 
dari permukaan laut. Seluruh Jawa, termasuk gedung pencakar langit di Jakarta, 
Jogja, atau Bandung, bergoyang. Puluhan orang tewas, luka-luka, dan lainnya 
terkubur, serta ribuan rumah, masjid, dan fasilitas umum rusak (Jawa Pos 
3/9/2009).

Gempa bumi datang tanpa permisi sehingga membuat kita terkejut. Namun, kalau 
sudah sejak dini dididik untuk mengenali lingkungan, kita akan sadar bahwa Jawa 
memang daerah rawan gempa. Sayang, sejak dahulu, nenek moyang kita, khususnya 
di Jawa, tak pernah dididik untuk menghadapi gempa. Tiap ada gempa, mereka 
memilih lari meninggalkan tempat tinggalnya, sambil meyakini mitos ada yang 
marah, sehingga gempa terjadi.

Ketika terjadi gempa di Jogjakarta, 27 Mei 2006, yang menewaskan 5.000 jiwa, 
berkembang mitos Nyai Roro Kidul sedang marah. Bahkan, ada anggota DPR yang 
berani menyebutkan itu di televisi. Tepatlah apa yang disebut almarhum Mochtar 
Lubis, jurnalis dan budayawan, bahwa bangsa ini begitu percaya kepada tahayul 
atau hal-hal mistis sehingga sukar maju. Padahal, kalau kita mau berpikir 
ilmiah sejak dini, sebagaimana warga Jepang, kita akan menyadari bahwa Pulau 
Jawa, Sumatera, Bali, NTT, Sulawesi, Maluku, dan Papua, khususnya yang 
menghadap ke Samudra Indonesia, memang merupakan daerah rawan gempa. 

Belajar dari Jepang 

Pola pikir mistis itu memang warisan dari nenek moyang yang seperti disebutkan 
di atas, suka lari tiap ada gempa, mengingat luasnya wilayah dan masih 
sedikitnya penduduk ketika itu. Berbeda dengan warga Jepang yang wilayahnya 
sangat terbatas sehingga mereka harus menghadapi gempa. 

Sejak bayi, mulai di rumah hingga sekolah, warga Jepang sudah dididik untuk 
tahu dan sadar akan fakta bahwa mereka hidup di daerah rawan gempa. Mereka 
sudah tahu bagaimana membangun rumah, fasilitas umum, dan infrastruktur yang 
tahan gempa. Mereka juga sudah tahu bagaimana harus menyelamatkan diri tiap 
gempa terjadi. Kalau ada orang asing menjadi penduduk Jepang, sosialisasi akan 
gempa langsung diberikan. Sosialiasi semacam itu mendesak diajarkan dalam dunia 
pendidikan kita sehingga warga tidak terus terjebak dalam pola pikir mistis.

Pulau Jawa khususnya, seperti sudah disebutkan, memang rawan gempa. Gempa bisa 
tektonik atau vulkanik. Untuk memahami gempa tektonik, kita bisa memandang 
tanah di Jawa ibarat setumpuk kayu lapis yang masing-masing terbuat dari 
beragam kayu. Ada kayu jati, kayu mahoni, dan sebagainya yang daya tahannya 
berbeda. Kayu lapis itu terus ditekan oleh tiga ''buldoser'', yakni tiga 
lempeng tektonik, yaitu Asia, Australia, dan Pasifik. Lempeng tektonik adalah 
segmen keras kerak bumi yang mengapung di atas astenosfer yang cair dan panas 
sehingga bebas bergerak. Tiap lempeng berjalan dengan kekuatan satu skala 
Richter per tahun.

Gerakan dari tiga lempeng tektonik di Jawa, misalnya, bisa menimbulkan 
pergerakan pada tanah. Lapisan paling atas atau permukaan tanah biasanya 
bergerak paling keras sehingga kalau ada bangunan bisa roboh dan banyak orang 
di dalamnya jelas dalam bahaya.

Yang patut diwaspadai, gempa tektonik kali ini bisa pula mendorong terjadinya 
gempa vulkanik. Konsekuensinya, aktivitas gunung berapi di Jawa yang masih 
aktif, seperti Kelud atau Semeru, perlu diwaspadai dalam satu hingga dua pekan 
pascagempa yang berpusat di barat daya Tasikmalaya.

Beban Pulau Jawa 

Selain soal sosialisasi gempa, perlu juga dipikirkan soal beban Pulau Jawa agar 
ke depan tidak makin banyak korban tiap ada gempa. Pulau Jawa memang menderita 
akibat beban berat. Data geospasial dan kependudukan memperlihatkan, luas Pulau 
Jawa 132.187 km2 atau 6,9 persen daratan Indonesia. Sayang, jumlah penduduknya 
sekitar 60 persen penduduk Indonesia. Berarti, kepadatan penduduk di Jawa 813 
orang/km2. Relokasi penduduk dan industri ke luar Jawa merupakan langkah yang 
perlu segera diambil.

Sebab, kalau tidak, akan banyak korban berjatuhan setiap kali terjadi gempa. 
Dari perspektif ekologi, hutan, dan sumber air di Jawa juga kian tidak 
mencukupi lagi bagi manusia dan flora-faunanya. Ditambah kasus kebakaran hutan 
akhir-akhir ini dan rencana pembangunan tol Trans Jawa, pasti akan mengurangi 
ketersediaan air atau oksigen yang sangat vital bagi kehidupan kita. 

Di Jawa, seiring banyaknya kasus alih fungsi hutan untuk lahan pertanian dan 
perumahan, banyak sumber air juga mulai tidak mengucur.Terlebih di musim 
kemarau seperti saat ini, banyak warga di Jawa, seperti di beberapa desa di 
Mojokerto, hingga minum air tercemar (Jawa Pos, 3/9/2009). Beberapa warga di 
daerah lain harus berjalan beberapa kilometer untuk mendapatkan seember air.

Itu salah satu bukti daya dukung lingkungan Pulau Jawa pun melemah. Jadi, 
daripada banyak korban berjatuhan tiap ada gempa, bencana, atau krisis 

[wanita-muslimah] Salah Pahami Fatwa MUI

2009-09-06 Terurut Topik sunny
Refleksi : MUI  adalah agen tunggal yang memliki kontak hotline ke Atas jadi 
dengan adanya polusi yang menyebabkan  gangguan cuaca  bisa  menyebabkan  
terjadi  salah paham dalam berkomnuikasi. Cuma saja sering  terjadi pahamnya 
salah, jadi repot masalahnya, karena mungkin yang menelepon kurang paham bahasa 
komunikasi. :-))



Jawa Pos
[ Sabtu, 05 September 2009 ] 

Salah Pahami Fatwa MUI 


FATWA MUI akhir-akhir ini selalu disalahkan, terutama tentang fatwa haram. 
Mulai Facebook, rokok, golput, mengemis, hingga tayangan The Master.

Sebetulnya, sangat tidak gampang memutuskan sesuatu itu haram atau tidak. 
Sebab, hal tersebut menyangkut persoalan agama dan sosial. Jika fatwa itu tidak 
sungguh-sungguh berdampak positif, ulama tidak akan bisa dipercaya lagi untuk 
mengurusi umat.

Menurut saya, fatwa MUI tidak salah, bahkan memberikan solusi. Yakni, supaya 
masyarakat lebih berhati-hati dan menjalani hidup dengan lebih baik. 

Tidak diterimanya fatwa MUI mengindikasikan bahwa pola pikir positif belum 
tumbuh di masyarakat kita. Lebih baik, setiap keluar, fatwa MUI dianalisis 
terlebih dahulu sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.

M. Habib Idris Daruna, mahasiswa Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Wonosobo, 
Jateng. 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Menghapus Mitos Bencana

2009-09-06 Terurut Topik sunny
 Jawa Pos
[ Jum'at, 04 September 2009 ] 


Menghapus Mitos Bencana 
Oleh : Paulus Mujiran


BENCANA gempa bumi menggoyang Jawa Barat. Bencana berkekuatan 7,3 skala Richter 
itu menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan orang lain. Belum lagi ribuan 
rumah rusak. Peristiwa gempa ini bersamaan dengan ''gempa dahsyat'' yang 
melanda Kabinet Indonesia Bersatu akibat pembobolan Bank Century yang oleh 
Wapres Jusuf Kalla disebut sebagai kriminalitas. Tak aneh bila sebagian orang 
mengaitkan musibah ini dengan kemenangan pasangan SBY-Boediono.

Bencana beruntun ini seolah semakin menegaskan bahwa negeri ini berselimutkan 
bencana. Bencana bertubi-tubi memberikan andil bagi penderitaan bangsa ini yang 
masih terpuruk dengan kemiskinan dan bangkit dari keterpurukan korupsi. Namun 
sayang, bencana beruntun tidak pernah menjadi sumber belajar. Memang murka alam 
tidak dapat dicegah, tetapi matinya sirene peringatan dini di pantai laut 
selatan karena dicuri orang adalah kecerobohan yang fatal. 

Bertubi-tubinya bencana melanda negeri ini, hingga banyak pihak mulai 
mengaitkan dengan aspek mitologi. Mereka yang menganut paham mitologi 
berpendapat kemenangan SBY-Boediono, meski didukung rakyat karena menang telak 
dalam pemilihan langsung, kurang didukung alam. Alam terus mengamuk dari ujung 
barat hingga ujung timur. Penganut mitologi mengaitkan kelahiran SBY pada Jumat 
Kliwon sebagai penyebab minta tumbal. 

Beredarnya mitos-mitos bencana yang berkembang pascasebuah bencana dahsyat 
tentu saja tidak bisa diterima akal sehat. Namun, kondisi masyarakat yang 
serbasulit dalam kehidupannya, bisa saja mengaitkan itu sebagai kartasis atas 
beratnya persoalan kehidupan sehari-hari. 

Sudah menjadi kebiasaan umum di masyarakat bahwa di tengah penatnya hidup, 
mereka akan lari ke hal-hal yang bersifat mistik. Apalagi, sejarah bangsa ini 
terbentuk dari kerajaan-kerajaan yang tentu saja lekat dengan aspek kosmos dan 
mitologi. 

Yang tidak kalah penting dicatat di sini, pasangan SBY-Boediono diterima publik 
lewat jalur pencitraan yang mau tidak mau dipengaruhi mulai hal yang masuk 
akal, emosional, sampai yang irasional alias tidak masuk akal, bahkan mitos. 
Sebagian rakyat masih percaya dengan notonagoro yang akan memimpin Indonesia. 
Dengan mengingat sejarah Indonesia yang terdiri atas kerajaan-kerajaan 
tradisional yang tersebar di pelosok Nusantara - meski kita sudah memasuki 
globalisasi- kenyataan hal-hal yang berbau mistis tetap berkembang subur. 

Dunia ramal-meramal, paranormal, dukun santet, baik yang terang-terangan atau 
sembunyi, masih tumbuh subur. Impian akan datangnya sosok penyelamat juga masih 
mengemuka pada masyarakat meski eranya sudah semakin modern. Michael Parenti 
(1993) menjelaskan, hubungan mitos dan politik sebenarnya telah menjadi kajian 
tersendiri di Amerika Serikat. Dalam buku The Lands of Idols: Political 
Mythology in America diharapkan terwujudnya masyarakat pascapolitik mitos, a 
truly democratic society. 

Mungkin dengan cepat kita akan menyimpulkan Amerika saja sebagai pelopor negara 
modern masih dijejali mitos, apalagi Indonesia. Muchtar Lubis (1977) pernah 
menyindir manusia Indonesia sebagai sosok yang masih percaya pada mitos-mitos. 
Karena itu sudah menjadi konsekuensi umum siapa pun yang tampil dalam panggung 
politik Indonesia harus rela dihubungkan dengan mitos-mitos. 

***

Kemenangan SBY-Boediono membuncahkan harapan rakyat Indonesia akan perbaikan di 
berbagai bidang. Namun, harus disadari bahwa politik pencitraan yang dibawa 
SBY-Boediono akan memengaruhi seluruh perjalanannya menjadi presiden/wakil 
presiden. Bahkan, SBY-Boediono harus berterima kasih karena didukung dengan 
mitos-mitos sehingga popularitasnya kian meningkat. 

Dalam konteks ini, di satu sisi SBY-Boediono dibesarkan oleh mitos-mitos. 
Namun, pada saat yang sama menjadi tugas dan tanggung jawab SBY-Boediono 
menghapuskan mitos-mitos yang melekat pada dirinya untuk bekerja taktis 
memperbaiki keadaan bangsa yang kian terpuruk ini. Dalam peristiwa bencana 
sebelumnya, berkali-kali SBY-Boediono menepis datangnya bencana bertubi-tubi 
bukan karena mitos, melainkan melihatnya dari kacamata ilmu pengetahuan. 

Penghapusan pencitraan negatif lewat mitos sudah seharusnya dijawab dengan 
tindakan rasional yang membuahkan hasil konkret bagi kesejahteraan rakyat. 
Bukan hanya retorika, tetapi mengerahkan seluruh sumber daya yang membuahkan 
kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat. Jangan malah mempertontonkan 
penyelesaian Bank Century yang melukai rasa keadilan masyarakat. 

Bertubi-tubi datangnya bencana bukan politik pencitraan yang lahir, melainkan 
politik penyiksaan yang menyebabkan kepercayaan terhadap pasangan SBY-Boediono 
dapat saja memburuk jika gagal mewujudkan janjinya. Kritik atas kinerja 
pemerintah yang buruk lima tahun belakangan ini tidak bisa dipandang sebelah 
mata. Ketidaktegasan SBY patut diduga sebagai pangkal semua masalah. 

Terhadap beragam bencana beruntun itu, sudah saatnya rakyat 

[wanita-muslimah] Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU

2009-09-06 Terurut Topik heri latief
demi kepentingan para pengikut fasisme dan rasisme, maka buku pun dibakar, 
kerna buku itu punya cerita tentang sejarah berdarah anak bangsanya sendiri. 

kaum reaksioner berkarakter sadis jadi makin bengis, lalu apakah orang 
indonesia di seluruh dunia yg berpendidikan cukup tidak bisa membedakan mana yg 
benar mana yg direkayasakan demi politik kekuasaan...

saya harapkan solidaritas dari semua orang yg mendukung demokrasi tanpa 
basa-basi utk menolak aksi2 sepihak orang2 yg memaksakan kekerasan sebagai alat 
utk menindas pemikiran manusia.

heri latief
amsterdam

http://herilatief.wordpress.com/
http://akarrumputliar.wordpress.com/
http://sastrapembebasan.wordpress.com/


--- On Sun, 9/6/09, sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com wrote:

From: sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com
Subject: #sastra-pembebasan# AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU
To: sastra-pembeba...@yahoogroups.com
Date: Sunday, September 6, 2009, 3:45 PM






 





  Salam Buku, 



Rabo, (2/9/09) Front Anti-Komunis (FAK) berdemonstrasi di depan kantor Jawa 
Pos. Mereka terdiri dari Paguyuban Keluarga Korban Pemberontakan PKI 1948 
Madiun, Centre For Indonesian Communities Studies (CICS), Front Pembela Islam 
(FPI) Jawa Timur, Front Pemuda Islam Surabaya (FPIS), dan MUI Jawa Timur, Forum 
Madura Bersatu (Formabes) Jawa Timur, DHD `45 Cabang Surabaya, anggota Legiun 
Veteran Republik Indonesia (LVRI), serta beberapa kelompok lainnya.



Mereka keberatan atas beberapa pernyataan Soemarsono, ketua Pemuda Republik 
Indonesia (PRI), yang dimuat dalam tulisan bertajuk, Soemarsono; Tokoh Kunci 
dalam Pertempuran Surabaya. Catatan terkait dengan sejarah dan masa lalu 
Soemarsono tersebut dimuat bersambung tiga seri di halaman depan Metropolis 
Jawa Pos, 9-11 Agustus 2009, yang ditulis Chairman Jawa Pos Dahlan Iskan.



Setelah membacakan pernyataan sikap, Akurat, Muhammad Khoiruddin, dan Nazir 
Zaini (Formabes) beramai-ramai membakar buku testimonial Soemarsono berjudul 
Revolusi Agustus, Kesaksian Pelaku Sejarah.



Tindakan pembakaran buku itu adalah tindakan vandalisme tidak beradab yang 
dilakukan manusia-manusia berpendidikan. Di antara kerumunan massa itu ada 
Profesor Sejarah, Aminudin Kasdi yang menjadi mediator. Kami sangat kecewa 
Prof. Aminudin, selaku akademisi, tidak melakukan pencegahan aksi pembakaran 
buku tersebut. Sungguh teladan yang tak layak dicontohkan seorang begawan 
sejarah.



Bagi kami, buku adalah penanda jaman. Ia adalah dokumen sejarah. Buku adalah 
arsip yang padanya kelak generasi mendatang akan belajar tentang sejarah 
bangsanya. Indonesia sudah mengalami banyak kebutaan akan alur sejarahnya 
karena ketiadaan arsip yang berimbang. Dan ini tak boleh terjadi lagi di era 
demokrasi dijunjung tinggi tingi ini. 



Bagi seorang penulis, Buku adalah harga diri, maka barangsiapa berani memBAKAR 
BUKU, ia telah melakukan PELECEHAN HARGA DIRI PENULIS. Apapun isinya, siapapun 
penulisnya, apapun ideologi penulisnya, ia tentu ditulis dengan darah dan 
keringat, maka tak ada yang sekali-kali boleh memberangusnya. 



Tidak setuju boleh, beda pendapat OK, tapi janganlah buku dibakar-bakar. Itu 
cermin ketidakberadaban. Lawan buku dengan buku, Tulisan dengan tulisan, bukan 
API…!!!



Karena itu kami mengajak kawan-kawan untuk turut memberikan dukungan pada aksi 
protes dan keberatan atas Asi pembakaran buku tersebut. 



Pelaksanaan : Taman Apsari,depan Grahadi,Surabaya,  senin, 7 september 2009, 
pukul 16.00 WIB



Format acara : 

1. Performing art dengan seluruh peserta aksi membaca buku 2 halaman secara 
bersama-sama dan dengan suara keras (Setiap peserta diharap membawa buku)

2. Dilanjutkan mimbar bebas yang akan diisi penampilan orasi, puisi, teatrikal 
musik, dll dari kawan-kawan seniman, sastra, musik, dan partisipasi semua 
peserta aksi(Bebas)

3. Penyebaran pamflet pada pengguna jalan gubernur suryo

4. Pembacaan pernyataan sikap

5. Menunggu buka puasa. 



Karena tidak ada penyokong acara ini, disilahkan membawa buka puasa dari rumah. 
Kami hanya menyediakan takjil ala kadarnya, amal baik seorang kawan pecinta 
buku. 



Untuk membela buku dan semua penulis yang sudah menulis dengan darah. 
Terimakasih, sampai jumpa di muka Grahadi



Diana AV Sasa




 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Kepemimpinan Manusia Vs Kepemimpinan Kera

2009-09-06 Terurut Topik sunny
Refleksi: Bahagian (1) tidak ditemukan. Untuk lebih luas diskusi dilampirkan 
tulisan Mula Harahap. Kera itu ada banyak macam, tetapi yang paling hebat ialah 
Bonobo. Cerita tentang Bonobo dilanjutkan pada kesempatan lain :-)

+++
Harian Komentar
05 September 2009


Kepemimpinan Manusia  Vs Kepemimpinan Kera (2)
Oleh: Rommy N Loho

Dalam sebuah diskusi tentang kepemimpinan yang terselenggara di sebuah kedai 
kopi, ada seorang bapak tua yang mengajukan sebuah pertanyaan menggelitik 
sebagai berikut, apa perbedaan antara kepemimpinan masyarakat manusia dengan 
sekelompok kera. Menanggapi pertanyaan ini mungkin kita akan tertawa dan 
bersikap sinis, seperti juga kami peserta diskusi itu, tetapi ketika ada yang 
coba menjawabnya dan melanjutkan diskusi itu, maka kita akan terhenyak melihat 
betapa perbedaan antara kedua jenis kepemimpinan itu juga ternyata 
merefleksikan keadaan di masyarakat kita.


Adapun ciri-ciri dari ketiga-nya sangat jelas terlihat, kalau pada pemimpin 
yang hanya mengandalkan pada keberaniannya maka prinsip dasarnya adalah apa 
yang kita kenal dengan tiga 'ta', Harta, Tahta, Wanita. Olehnya kejatuhan tipe 
pemimpin ini juga terjadi karena ke tiga hal tersebut. Lain lagi dengan 
pemimpin yang mengandalkan kecerdasan intelektual, biasanya filosofi kalau 
makan, jangan makan seperti babi, tetapi makanlah seperti sapi berlaku dalam 
semua sepak terjangnya, menurutnya jika babi (dan anak-nya) makan pasti 
ketahuan oleh orang sekampung karena begitu riuhnya padahal yang dimakan hanya 
sebelanga saja, lain halnya kalau sapi (juga dengan anaknya), diam-diam eh. 
ndak tahunya rumput satu lapangan habis dimamah biak.

 Sedangkan pada pemimpin yang mengandalkan kebersihan hati saja, prinsip 
hidupnya adalah, biarkan saja bagai air yang mengalir dan karenanya akan 
sangat mudah dimanipulasi dan diperalat oleh orang lain (biasanya oleh orang 
didekat/di sekitarnya). Anehnya kalau ke tiga karakter tadi digabungkan dalam 
formulasi yang tepat maka tidak menghasilkan salah satu dari ciri-ciri di atas, 
melainkan ber'metamorfosis' membentuk suatu karakter kepemimpinan baru yaitu 
pe-mimpin yang ideal, yang mampu memikul amanah dan tanggung jawab dari 
masyarakat yang memilihnya, baginya me-mimpin adalah suatu peng-abdian tulus, 
senantiasa berusaha meletakkan tindakan dan kebijakannya pada stan-dar moral 
dan norma-norma yang ada di masyarakatnya, berani memikul risiko yang berat 
demi orang yang dipimpin tetapi juga mampu mengambil keputusan-keputusan yang 
tepat pada saat yang genting sekalipun.

Pemimpin seperti ini benar-benar menunjukkan kwalitasnya sebagai manusia 
sejati, se-orang pemimpin paripurna, dia dapat diterima oleh siapa saja dan di 
tempat mana saja, termasuk pada level yang lebih tinggi dia akan beradaptasi 
dengan mudahnya. 
Mengakhiri semua ini, saya (eh bukan) kami peserta diskusi hanya bisa berharap 
agar supaya proses pemilihan (sebagaimana diketahui kita sedang memasuki 
musimnya) yang sedang dan akan berlangsung di masyarakat, gereja, dan negara 
kita boleh berjalan dengan baik, lancar, dan berhasil memilih pemimpin yang 
diidam-idamkan oleh kita semua. Semoga.!(habis)

+++
http://mulaharahap.wordpress.com/2008/11/22/seleksi-pemimpin-antara-dunia-kera-dan-indonesia/

Seleksi Pemimpin: Antara Dunia Kera dan Indonesia
November 22, 2008 · 12 Comments
Oleh: Mula Harahap

Program Pascasarjana Komunikasi Politik Universitas Indonesia, menggelar 
diskusi publik soal iklan politik, Rabu (19/11) di Hotel Sari Pan Pacific, 
Jakarta Pusat. Mengangkat tema Dengan Iklan Politik Menuju Kontrak Politik? 
diskusi ini menghadirkan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Anas Urbaningrum, Rizal 
Mallarangeng, Wiranto, Effendi Ghazali, dan Garin Nugroho (Harian KOMPAS, 
Selasa 18 November 2008)

Di dunia hewan-terutama di dunia kera-pemimpin itu biasanya muncul dari bawah. 
Dan untuk bisa menaiki jenjang kepemimpinan maka seekor kera harus benar-benar 
bisa membuktikan bahwa dirinya memang layak diakui sebagai pemimpin. Kera itu 
harus melewati berbagai pertempuran.


Di balik bulu-bulu kera yang menjadi pemimpin sekelompok kawanannya itu 
biasanya akan banyak sekali ditemukan scars dan pitak-pitak bekas cakaran dan 
gigitan lawan dalam berbagai pertempuran. Tapi deretan scars dan pitak-pitak 
itulah yang membuat sang pemimpin menjadi sedemikian berwibawa dan disegani. 
Kalau ada kera-kera lain yang ingin mengganggu maka sang pemimpin cukup 
menyeringai dan menaikkan bulu-bulu lehernya dari kejauhan, lalu mereka yang 
hendak coba-coba membikin gara-gara itu akan segera menyingkir jauh-jauh.

Sampai beberapa waktu yang lalu hal yang sama juga terjadi di dunia 
manusia.Mereka yang terpilih menjadi raja atau jenderal biasanya memang sudah 
bertarung sejak dari bawah. Karena kepalanya masih melekat di badannya sajalah 
(tidak sampai kena tebas lawan) maka dia yang terpilih.

Tapi perkembangan demokrasi dan revolusi yang terjadi dalam teknologi 
media-komunikasi memang telah mengubah segala-galanya. Kini di dunia 

Re: [wanita-muslimah] Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU

2009-09-06 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
jaman PKI dulu, Lekra dan dan Pram juga membakar buku
bener gak?

salam,
--
wikan

2009/9/6 heri latief herilat...@yahoo.com:


 demi kepentingan para pengikut fasisme dan rasisme, maka buku pun dibakar,
 kerna buku itu punya cerita tentang sejarah berdarah anak bangsanya sendiri.

 kaum reaksioner berkarakter sadis jadi makin bengis, lalu apakah orang
 indonesia di seluruh dunia yg berpendidikan cukup tidak bisa membedakan mana
 yg benar mana yg direkayasakan demi politik kekuasaan...

 saya harapkan solidaritas dari semua orang yg mendukung demokrasi tanpa
 basa-basi utk menolak aksi2 sepihak orang2 yg memaksakan kekerasan sebagai
 alat utk menindas pemikiran manusia.


[wanita-muslimah] Fw: [pantau-komunitas] Undangan Peringatan 5 Tahun MUNIR, Senin 7/9 di AJIJAK

2009-09-06 Terurut Topik sunny

- Original Message - 
From: wahyu_komang 
To: pantau-komuni...@yahoogroups.com 
Sent: Sunday, September 06, 2009 2:48 AM
Subject: [pantau-komunitas] Undangan Peringatan 5 Tahun MUNIR, Senin 7/9 di 
AJIJAK


  Nomor : 136/AJIJAK/IX/09
Lampiran : - 
Perihal : Undangan

Kepada Yth. Anggota AJI Jakarta 
Di - T E M P A T 

Dengan Hormat,
Sehubungan dengan peringatan lima tahun meninggalnya aktivis Hak Asasi Manusia, 
Munir, yang tewas diracun di atas pesawat Garuda Indonesia dalam perjalanan 
menuju Amsterdam, Belanda, pada 7 September 2004 silam, Aliansi Jurnalis 
Independen (AJI) Jakarta bekerjasama dengan Komisi untuk Orang Hilang dan 
Korban Kekerasan (Kontras) akan menyelenggarakan diskusi dan pemutaran film 
bertema Peran Media Menjaga Ingatan Publik tentang Munir, pada: 

Hari/Tanggal : Senin, 7 September 2009 
Waktu : Pukul 16.30 - 20.00 wib
Tempat : Sekretariat AJI Jakarta, Jl. Prof. Soepomo 1A
Kompleks BIER, Menteng Dalam, Jakarta Selatan
Telp. 021-83702660, email: aji...@cbn.net.id

Besar harapan kami, Bapak/Ibu/Saudara Anggota AJI dapat meluangkan waktu untuk 
hadir dalam acara ini. Terimakasih. 

Jakarta, 5 September 2009 

Dhandy Dwi Laksono Wahyu Dhyatmika
Koordinator Acara Ketua AJI Jakarta 





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Kepemimpinan Manusia Vs Kepemimpinan Kera

2009-09-06 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
kepemimpinan ala preman, kali ...
kalau banyak bekas bacokan dan masih idup, berarti dia yang pantes jadi pemimpin
lha masyarakat kita kan bukan masyarakat preman
jadi ya yang anak manis, yang gak pernah berkelahi yang pantas jadi pemimpin
karena dia kan yang paling suci dan paling bersih di antara masyarakat
yang penuh dosa ini
kalau paling banyak luka bekas bacokan berarti paling banyak berantem
wah, gawat pemimpin kayak gini ... bisa2 sedikit2 ngajakin berantem melulu

salam,
--
wikan

2009/9/6 sunny am...@tele2.se:


 Refleksi: Bahagian (1) tidak ditemukan. Untuk lebih luas diskusi dilampirkan
 tulisan Mula Harahap. Kera itu ada banyak macam, tetapi yang paling hebat
 ialah Bonobo. Cerita tentang Bonobo dilanjutkan pada kesempatan lain :-)


[wanita-muslimah] File - Tata Tertib dan Peraturan

2009-09-06 Terurut Topik wanita-muslimah

 TATA TERTIB DAN PERATURAN MAILING LIST WANITA MUSLIMAH

 A. SIFAT

 1. Mailing list ini dikelola dan dikordinir oleh Lembaga Pembinaan
 dan Pengembangan Keluarga Sakinah - Badan Komunikasi
 Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPKS-BKPRMI) Wilayah
 Jawa Barat.
 2. Keanggotaan mailing list ini bersifat terbuka untuk umum dan
 semua lapisan
 3. Diskusi yang dilakukan bersifat bebas , terbuka dan terkendali
 4. Topik utama yang dibicarakan di mailing list adalah segala aspek 
 yang berhubungan dengan permasalahan kaum perempuan pada 
 umumnya dan muslimah pada khususnya seperti  fiqh perempuan , 
 pergerakan perempuan ,  kesehatan reproduksi , isu gender ,  
 kebijaksanaan pemerintah dalam hukum , peraturan ataupun 
 perundang-undangan yang  menyangkut masalah perempuan serta 
 hal-hal lainnya yang  berhubungan dengan perempuan .

 5.  Topik-topik selain topik diatas akan diatur dibagian Tata tertib dan
   Peraturan Diskusi.
 
B. TATA TERTIB DAN PERATURAN DISKUSI

1.  Tata cara diskusi menggunakan aturan netiket standar yang berlaku
  pada diskusi milis pada umumnya.
2.   Usahakan untuk selalu menggunakan emoticon untuk menandai
  ekspresi bicara anda. Ini juga penting untuk menghindari kesalah
  pahaman.
 3.   Usahakan untuk tidak menjadi one-liner alias hanya menanggapi
   sebuah email dengan pernyataan yang terlalu singkat.
 4.   Anda diminta untuk SELALU membuang bagian email yang tidak perlu
   bila anda ingin menanggapi sebuah email yang panjang. Akan lebih
   baik bila anda memfokuskan tanggapan anda pada beberapa baris
   kalimat atau alinea dari email yang anda tanggapi, sementara
   bagian-bagian lain yang tidak akan anda tanggapi bisa anda hapus.
   Footer email yang tidak perlu, juga tolong dihapus setiap kali anda
   membalas email ke forum.
 5.   Usahakan untuk menghindari mengirimkan email yang isinya hanya
   tertuju pada seseorang tertentu. Hingga batas yang wajar hal
   ini masih bisa diterima, tapi bila isinya sudah tidak relevan
   lagi dengan tujuan milis, maka sebaiknya anda mengirimkan email
   langsung (japri) ke orang yang bersangkutan.
 6.   Semua bentuk attachment tidak diperbolehkan di milis ini dan akan
   difilter secara otomatis , bagi anda yang hendak sharing file kepada
   member yang lain bisa dilakukan lewat JAPRI (Jalur Pribadi) atau
   bisa di upload di groups.yahoo.com/group/keluarga-islami/files 
   sehinggga mereka yang membutuhkannya bisa mendownloadnya 
   dari sana.
 7.   Mengenai topik selain yang ditetapkan pada bagian A-4 diatas
   dibagi menjadi dua yaitu
   a. Topik yang ditoleransi
   Meliputi topik-topik yang berkaitan dengan praktek ibadah
   seperti Sholat , puasa , haji , zakat , qurban dll
   b. Topik yang dilarang , meliputi :
- Topik mengenai politik , organisasi politik ataupun tokoh
   politik tertentu , kecuali apabila menyangkut masalah
   kebijakan yang berhubungan ataupun mempunyai implikasi 
   terhadap topik utama milis
- Topik mengenai diskusi ataupun konsep mazhab tertentu
   kecuali apabila berkaitan dengan topik yang dibicarakan
   di milis ini ataupun topik yang ditoleransi
- Segala bentuk spam  atau jualan di milis , arisan , bagi-bagi
   dollar gratis  , MLM dll
 8 .  Pelanggaran terhadap pasal 7 b diatas dikenai sanksi berupa
   perubahan seting pengiriman e-mail menjadi bermoderasi , jadi
   semua posting dari yang bersangkutan harus melalui persetujuan
   moderator
 9 .  Member yang melakukan pelanggaran serius seperti berkata kotor ,
   jorok ataupun mengirimkan posting yang menjurus pornografi dan
   sejenisnya atau melakukan kejahatan internet berat maka akan
   langsung dikeluarkan (dibanned) dari milis.
 10. Seluruh member baru postingnya akan dimoderasi , moderasi akan
   dicabut setelah member yang bersangkutan ikut aktif berdiskusi
 11. Masukan-masukan yang konstruktif bagi perkembangan milis ini
   akan diterima dengan senang hati.

 TATA CARA ADMINISTRASI POSTING

 1. Untuk subscribe / berpartisipasi :
 Kirimkan email kosong ke : wanita-muslimah-subscr...@yahoogroups.com
 Atau bisa juga melalui
 http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
 2. Untuk mengirim email ke forum (setelah ada approve untuk request
 anda) alamatkan ke : wanita-muslimah@yahoogroups.com
 3. Untuk keluar dari forum :
 Kirimkan email kosong ke : wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
 4. Alamat email administrator : wanita-muslimah-ow...@yahoogroups.com
 5. Arsip  diskusi dapat dilihat di
  http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 6. Modus penerimaan posting
 a. Default penerimaan posting adalah individual mail
 b. Untuk member yang hendak merubah modus penerimaan mail menjadi
 No Mail/Web Only bisa mengirim 

[wanita-muslimah] File - Tata Tertib dan Peraturan

2009-09-06 Terurut Topik wanita-muslimah

 TATA TERTIB DAN PERATURAN MAILING LIST WANITA MUSLIMAH

 A. SIFAT

 1. Mailing list ini dikelola dan dikordinir oleh Lembaga Pembinaan
 dan Pengembangan Keluarga Sakinah - Badan Komunikasi
 Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPKS-BKPRMI) Wilayah
 Jawa Barat.
 2. Keanggotaan mailing list ini bersifat terbuka untuk umum dan
 semua lapisan
 3. Diskusi yang dilakukan bersifat bebas , terbuka dan terkendali
 4. Topik utama yang dibicarakan di mailing list adalah segala aspek 
 yang berhubungan dengan permasalahan kaum perempuan pada 
 umumnya dan muslimah pada khususnya seperti  fiqh perempuan , 
 pergerakan perempuan ,  kesehatan reproduksi , isu gender ,  
 kebijaksanaan pemerintah dalam hukum , peraturan ataupun 
 perundang-undangan yang  menyangkut masalah perempuan serta 
 hal-hal lainnya yang  berhubungan dengan perempuan .

 5.  Topik-topik selain topik diatas akan diatur dibagian Tata tertib dan
   Peraturan Diskusi.
 
B. TATA TERTIB DAN PERATURAN DISKUSI

1.  Tata cara diskusi menggunakan aturan netiket standar yang berlaku
  pada diskusi milis pada umumnya.
2.   Usahakan untuk selalu menggunakan emoticon untuk menandai
  ekspresi bicara anda. Ini juga penting untuk menghindari kesalah
  pahaman.
 3.   Usahakan untuk tidak menjadi one-liner alias hanya menanggapi
   sebuah email dengan pernyataan yang terlalu singkat.
 4.   Anda diminta untuk SELALU membuang bagian email yang tidak perlu
   bila anda ingin menanggapi sebuah email yang panjang. Akan lebih
   baik bila anda memfokuskan tanggapan anda pada beberapa baris
   kalimat atau alinea dari email yang anda tanggapi, sementara
   bagian-bagian lain yang tidak akan anda tanggapi bisa anda hapus.
   Footer email yang tidak perlu, juga tolong dihapus setiap kali anda
   membalas email ke forum.
 5.   Usahakan untuk menghindari mengirimkan email yang isinya hanya
   tertuju pada seseorang tertentu. Hingga batas yang wajar hal
   ini masih bisa diterima, tapi bila isinya sudah tidak relevan
   lagi dengan tujuan milis, maka sebaiknya anda mengirimkan email
   langsung (japri) ke orang yang bersangkutan.
 6.   Semua bentuk attachment tidak diperbolehkan di milis ini dan akan
   difilter secara otomatis , bagi anda yang hendak sharing file kepada
   member yang lain bisa dilakukan lewat JAPRI (Jalur Pribadi) atau
   bisa di upload di groups.yahoo.com/group/keluarga-islami/files 
   sehinggga mereka yang membutuhkannya bisa mendownloadnya 
   dari sana.
 7.   Mengenai topik selain yang ditetapkan pada bagian A-4 diatas
   dibagi menjadi dua yaitu
   a. Topik yang ditoleransi
   Meliputi topik-topik yang berkaitan dengan praktek ibadah
   seperti Sholat , puasa , haji , zakat , qurban dll
   b. Topik yang dilarang , meliputi :
- Topik mengenai politik , organisasi politik ataupun tokoh
   politik tertentu , kecuali apabila menyangkut masalah
   kebijakan yang berhubungan ataupun mempunyai implikasi 
   terhadap topik utama milis
- Topik mengenai diskusi ataupun konsep mazhab tertentu
   kecuali apabila berkaitan dengan topik yang dibicarakan
   di milis ini ataupun topik yang ditoleransi
- Segala bentuk spam  atau jualan di milis , arisan , bagi-bagi
   dollar gratis  , MLM dll
 8 .  Pelanggaran terhadap pasal 7 b diatas dikenai sanksi berupa
   perubahan seting pengiriman e-mail menjadi bermoderasi , jadi
   semua posting dari yang bersangkutan harus melalui persetujuan
   moderator
 9 .  Member yang melakukan pelanggaran serius seperti berkata kotor ,
   jorok ataupun mengirimkan posting yang menjurus pornografi dan
   sejenisnya atau melakukan kejahatan internet berat maka akan
   langsung dikeluarkan (dibanned) dari milis.
 10. Seluruh member baru postingnya akan dimoderasi , moderasi akan
   dicabut setelah member yang bersangkutan ikut aktif berdiskusi
 11. Masukan-masukan yang konstruktif bagi perkembangan milis ini
   akan diterima dengan senang hati.

 TATA CARA ADMINISTRASI POSTING

 1. Untuk subscribe / berpartisipasi :
 Kirimkan email kosong ke : wanita-muslimah-subscr...@yahoogroups.com
 Atau bisa juga melalui
 http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
 2. Untuk mengirim email ke forum (setelah ada approve untuk request
 anda) alamatkan ke : wanita-muslimah@yahoogroups.com
 3. Untuk keluar dari forum :
 Kirimkan email kosong ke : wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
 4. Alamat email administrator : wanita-muslimah-ow...@yahoogroups.com
 5. Arsip  diskusi dapat dilihat di
  http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 6. Modus penerimaan posting
 a. Default penerimaan posting adalah individual mail
 b. Untuk member yang hendak merubah modus penerimaan mail menjadi
 No Mail/Web Only bisa mengirim 

Re: [wanita-muslimah] Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU

2009-09-06 Terurut Topik Ari Condro
yang mulai bakar bakar duluan orang kiri komunis sih.  rasain sendiri
sekarang rasanya nggak enak, kan ... :))




2009/9/6 Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@gmail.com:


 jaman PKI dulu, Lekra dan dan Pram juga membakar buku
 bener gak?

 salam,
 --
 wikan

 2009/9/6 heri latief herilat...@yahoo.com:



 demi kepentingan para pengikut fasisme dan rasisme, maka buku pun dibakar,
 kerna buku itu punya cerita tentang sejarah berdarah anak bangsanya
 sendiri.

 kaum reaksioner berkarakter sadis jadi makin bengis, lalu apakah orang
 indonesia di seluruh dunia yg berpendidikan cukup tidak bisa membedakan
 mana
 yg benar mana yg direkayasakan demi politik kekuasaan...

 saya harapkan solidaritas dari semua orang yg mendukung demokrasi tanpa
 basa-basi utk menolak aksi2 sepihak orang2 yg memaksakan kekerasan sebagai
 alat utk menindas pemikiran manusia.
 



-- 
salam,
Ari


[wanita-muslimah] Titik Api di Sumsel Mencapai Ratusan

2009-09-06 Terurut Topik sunny
Rfleksi : Ini  taktik militer yang dipakai, namanya bumi hangus , munkin 
dimaksudkan agar cepat bisa diciptakan padang tandus atau padang pasir 
sebagaimna yang dicita-citakan oleh penguasa  NKRI. 


http://regional.kompas.com/read/xml/2009/09/06/20044125/Titik.Api.di.Sumsel.Mencapai.Ratusan


Titik Api di Sumsel Mencapai Ratusan
Minggu, 6 September 2009 | 20:04 WIB
PALEMBANG, KOMPAS.com-Jumlah titik api (hot spot) di Sumsel pada bulan 
September semakin meningkat. Berdasarkan pantauan terakhir dari satelit 
Aqua/Terra Modis pada hari Sabtu (5/9), jumlah titik api terpantau mencapai 401 
titik.

Peningkatan jumlah titik api tersebut sangat drastis, karena pada tanggal 1 
September hanya terpantau 64 titik, dan tanggal 2 September menurun menjadi 11 
titik. Titik api meningkat kembali pada tanggal 3 September sebanyak 289 titik, 
namun pada tanggal 4 September menurun menjadi empat titik.

Ratusan titik api tersebut tersebar di Kabupaten Banyuasin 35 titik, Lahat 
(18), Muara Enim (16), Musi Banyuasin (45), Musi Rawas (87), Ogan Komering Ulu 
(18), Ogan Komering Ulu Timur (5), Ogan Komering Ulu Selatan (14), Ogan Ilir 
(15), Palembang (1) , dan yang terbanyak di Ogan Komering Ilir (147).

Sekretaris UPTD Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan Sumsel 
Ahmad Taufik, Minggu (6/9) mengutarakan, peningkatan titik api disebabkan hujan 
tidak turun selama berhari-hari.

Ada titik api di Ogan Komering Ilir yang terletak di lahan gambut tetapi tidak 
menimbulkan kabut asap. Kemungkinan karena lahan gambut itu masih basah, 
sehingga ketika terbakar masih bisa dipadamkan, kata Ahmad.

Artikel Terkait: 
  a.. Titik Api di Sumsel Kembali Meningkat
  b.. Titik Api di Sumsel Meningkat
  c.. 127 Titik Api Terdeteksi 
  d.. Titik Api di Sumsel Meningkat
  e.. Jumlah Titik Api di Sumsel Berfluktuasi


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Jalan Riau-Sumbar Dikawal Polisi

2009-09-06 Terurut Topik sunny
Refleksi : Beda antara pungli dan sedekah tak besar,  pungli diberikan kepada 
penguasa sedangkan sedekah diberikan kepada orang miskin (pengemis). Dengan 
pungli bisa cepat jadi kaya raya sedangkan sedekah hanya penyambung hidup 
sejenak, tanpa ada  sisa untuk diwariskan kepada anak cucu.

Mungkin sekali tidak ada pungli pada bulan puasa  nan suci, karena penguasa 
takut dosa dengan akibat dicemplunkan ke neraka, jadi Mr Pungli pun  terpaksa 
turut berpuasa. Nanti setelah bulan puasa selesai,  Mr Pungli akan bertugas 
seperti biasa, dengan harapan akan tetap berkat dilimpahkan.

http://www.riaupos.com/berita.php?act=fullid=1855kat=3


Kapolres Jamin, Tak Ada Lagi Pungli
Jalan Riau-Sumbar Dikawal Polisi
6 September 2009

  
LIMAPULUH KOTA (RP)-Jalan negara Riau-Sumbar yang ada di Kabupaten Limapuluh 
Kota, kini mendapat pengawalan ekstra ketat dari aparat kepolisian. Bahkan, 
Sabtu (5/9), sekitar 60 petugas tampak diturunkan mengawal jalan di Km 69 
Tanjungbalik, Kecamatan Pangkalan Koto Baru yang terban sepanjang 30 meter dan 
lebar 2,5 meter, serta jalan lama yang menjadi jalur alternatif untuk kendaraan 
roda enam ke bawah. 

Penurunan 60 personel tambahan ini kami lakukan untuk mengantisipasi pungutan 
liar sebagaimana pemberitaan media-massa hari ini, kata Kapolres Limapuluh Kota 
AKBP Chairul Aziz kepada RPG ini sewaktu turun ke Tanjungbalik, kemarin siang 
(5/9). Penelusuran Padang Ekspres (Riau Pos Group), Jumat (4/9) sepeda motor 
dan mobil yang lewat jalur alternatif harus merogoh kocek Rp10 ribu. 

Waktu itu, Chairul Aziz tampak sangat kaget dengan pemberitaan soal pungli yang 
merajalela di jalan lama Tanjungbalik. Karenanya, dia langsung memanggil 
Muspika Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Wali Nagari, beserta Bamus Nagari 
Tanjungbalik dan Tanjungpauh, tokoh-tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat H 
Khairuddin, untuk menggelar pertemuan.

''Saya tidak menyangka, ada pungli di balik longsor. Kemarin waktu saya cek ke 
Pak Camat dan Kapolsek Pangkalan, dibilang tidak ada pungli. Yang ada hanya 
meminta sumbangan secara sukarela. Tak tahunya, hari ini ada ada berita 
besar-besar di koran. Saya sangat kaget. Wakapolda sampai turun ke sini untuk 
mengkros-cheknya,'' kata Chairul Aziz.

Mulai hari ini sampai seterusnya, Chairul Aziz menjamin, tidak akan ada lagi 
pungli di Jalan Sumbar-Riau yang ada di wilayah hukum Kabupaten Limapuluh Kota, 
sebagaimana pengakuan para pengemudi. Kalau masih ada, pihaknya tidak akan 
segan-segan mengambil tindakan tegas untuk para pelaku.

''Apalagi dalam rapat tadi yang dihadiri oleh Kasdim 0306 Limapuluh Kota, 
Kepala Dinas Perhubungan, dan Kepala Satpol PP tersebut. Para pemuda beserta 
wali nagari Tanjungbalik dan Tanjungpauh, sudah sepakat bahwa tidak ada lagi 
masyarakat yang melakukan pungutan di jalur alternatif atau jalan lama,'' ujar 
Chairul Aziz.

Dia juga meminta kesepakatan tersebut benar-benar dipatuhi. ''Karena tidak ada 
dasarnya warga memungut uang di lokasi jalan alternatif untuk dana pembangunan 
nagari,'' imbuhnya.


Disambut Senang

Para pengemudi yang mengetahui adanya jaminan dari polisi, bahwa tidak akan ada 
lagi pungli di jalan Sumbar-Riau, tepatnya di jalan alternatif, mengaku sangat 
bersyukur sekali. Namun mereka berharap, hal itu benar-benar terwujud.

''Walau tadi pagi, sebelum berangkat ke Pekanbaru, kami masih membayar Rp10 
Ribu. Namun kami senang pula, dengan adanya jaminan dimaksud. Mudah-mudahan 
saja, pas pulang nanti, kami tidak lagi dimintai uang,'' harap Sujarman, pelaku 
UKM dari Sago Halaban yang berangkat ke Pekanbaru bersama mantan anggota DPRD 
Limapuluh Kota Ferizal Ridwan, Sabtu (5/9).

Hal senada juga disampaikan para supir pembawa beras, telur ayam, sayur-mayur, 
dan pasokan sembako lainnya. ''Kalau memang tidak ada lagi, itu bagus. Kalaupun 
ada, kami sebenarnya sudah sediakan dana. Tapi janganlah banyak-banyak, sampai 
dipaksa bayar Rp10 ribu satu mobil seperti hari kemarin,'' ungkap Sedi, seorang 
supir L-300 yang membawa beras.(frv/rpg/muh) 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU

2009-09-06 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Catatan La Luta:



Pembakaran buku yang dilakukan oleh siapa pun juga adalah manifestasi
bagi dirinya sebagai kelompok Anti -Demokrasi serta mendukung tindakan
Subversip karena melakukan Pelanggaran Hukum Kebebasan Pendapat Individu/ Umum. 



Dengan terbitnya Buku Testimonial Soemarsono berjudul Revolusi
Agustus, Kesaksian Pelaku Sejarah ini bertujuan untuk mengungkap
Sejarah Kebenaran Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 1945 - 1949. 

Untuk itu perlu adanya dukungan Aksi Tolak Pembakaran Buku dari kaum pro 
Demokrasi demi penuntasan terhadap Pelanggaran HAM secara sistimatis yang di 
pimpin sejak Pemerintahan Rejim Orde Baru sampai dengan Sistim Pemerintahan 
Neo-ORBA.

Salam Solidaritas,

La Luta Continua!

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 

--- On Sun, 9/6/09, heri latief herilat...@yahoo.com wrote:

From: heri latief herilat...@yahoo.com
Subject: Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU
Date: Sunday, September 6, 2009, 3:49 AM

demi
kepentingan para pengikut fasisme dan rasisme, maka buku pun dibakar,
kerna buku itu punya cerita tentang sejarah berdarah anak bangsanya
sendiri. 

kaum reaksioner berkarakter sadis jadi makin bengis,
lalu apakah orang indonesia di seluruh dunia yg berpendidikan cukup
tidak bisa membedakan mana yg benar mana yg direkayasakan demi politik
kekuasaan...

saya harapkan solidaritas dari semua orang yg
mendukung demokrasi tanpa basa-basi utk menolak aksi2 sepihak orang2 yg
memaksakan kekerasan sebagai alat utk menindas pemikiran manusia.

heri latief
amsterdam

http://herilatief.wordpress.com/
http://akarrumputliar.wordpress.com/
http://sastrapembebasan.wordpress.com/


--- On Sun, 9/6/09, sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com wrote:

From: sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com
Subject: #sastra-pembebasan# AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU
To: sastra-pembeba...@yahoogroups.com
Date: Sunday, September 6, 2009, 3:45 PM






 





  Salam Buku, 



Rabo, (2/9/09) Front Anti-Komunis (FAK) berdemonstrasi di depan kantor
Jawa Pos. Mereka terdiri dari Paguyuban Keluarga Korban Pemberontakan
PKI 1948 Madiun, Centre For Indonesian Communities Studies (CICS),
Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur, Front Pemuda Islam Surabaya
(FPIS), dan MUI Jawa Timur, Forum Madura Bersatu (Formabes) Jawa Timur,
DHD `45 Cabang Surabaya, anggota Legiun Veteran Republik Indonesia
(LVRI), serta beberapa kelompok lainnya.



Mereka keberatan atas beberapa pernyataan Soemarsono, ketua Pemuda
Republik Indonesia (PRI), yang dimuat dalam tulisan bertajuk,
Soemarsono; Tokoh Kunci dalam Pertempuran Surabaya. Catatan terkait
dengan sejarah dan masa lalu Soemarsono tersebut dimuat bersambung tiga
seri di halaman depan Metropolis Jawa Pos, 9-11 Agustus 2009, yang
ditulis Chairman Jawa Pos Dahlan Iskan.



Setelah membacakan pernyataan sikap, Akurat, Muhammad Khoiruddin, dan
Nazir Zaini (Formabes) beramai-ramai membakar buku testimonial
Soemarsono berjudul Revolusi Agustus, Kesaksian Pelaku Sejarah.



Tindakan pembakaran buku itu adalah tindakan vandalisme tidak beradab
yang dilakukan manusia-manusia berpendidikan. Di antara kerumunan massa
itu ada Profesor Sejarah, Aminudin Kasdi yang menjadi mediator. Kami
sangat kecewa Prof. Aminudin, selaku akademisi, tidak melakukan
pencegahan aksi pembakaran buku tersebut. Sungguh teladan yang tak
layak dicontohkan seorang begawan sejarah.



Bagi kami, buku adalah penanda jaman. Ia adalah dokumen sejarah. Buku
adalah arsip yang padanya kelak generasi mendatang akan belajar tentang
sejarah bangsanya. Indonesia sudah mengalami banyak kebutaan akan alur
sejarahnya karena ketiadaan arsip yang berimbang. Dan ini tak boleh
terjadi lagi di era demokrasi dijunjung tinggi tingi ini. 



Bagi seorang penulis, Buku adalah harga diri, maka barangsiapa berani
memBAKAR BUKU, ia telah melakukan PELECEHAN HARGA DIRI PENULIS. Apapun
isinya, siapapun penulisnya, apapun ideologi penulisnya, ia tentu
ditulis dengan darah dan keringat, maka tak ada yang sekali-kali boleh
memberangusnya. 



Tidak setuju boleh, beda pendapat OK, tapi janganlah buku
dibakar-bakar. Itu cermin ketidakberadaban. Lawan buku dengan buku,
Tulisan dengan tulisan, bukan API…!!!



Karena itu kami mengajak kawan-kawan untuk turut memberikan dukungan
pada aksi protes dan keberatan atas Asi pembakaran buku tersebut. 



Pelaksanaan : Taman Apsari,depan Grahadi,Surabaya,  senin, 7 september 2009, 
pukul 16.00 WIB



Format acara : 

1. Performing art dengan seluruh peserta aksi membaca buku 2 halaman
secara bersama-sama dan dengan suara keras (Setiap peserta diharap
membawa buku)

2. Dilanjutkan mimbar bebas yang akan diisi penampilan orasi, puisi,
teatrikal musik, dll dari kawan-kawan seniman, sastra, musik, dan
partisipasi semua peserta aksi(Bebas)

3. Penyebaran pamflet pada pengguna jalan gubernur suryo

4. Pembacaan pernyataan sikap

5. Menunggu buka puasa. 



Karena tidak ada penyokong acara ini, disilahkan membawa buka 

[wanita-muslimah] Konsumen Banjiri Toko Busana Muslim

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://beta.bangkapos.com/detail.php?section=1category=6subcat=15id=9359


Konsumen Banjiri Toko Busana Muslim 

 
  Sumber : http://3.bp.blogspot.com  
PANGKALPINANG, BANGKA POS -- Memasuki dua pekan Ramadhan, konsumen mulai 
membanjiri tokotoko busana muslim di Pangkalpinang. Salah satunya, Toko 
Anugrah, Pangkalpinang

Pengelola Toko Anugrah Pangkalpinang, Jhon Asta menyatakan, menghadapi lebaran 
ini ia telah mempersiapkan suplai baju busana muslim baik untuk wanita, pria 
dan anak remaja.

Kita menyiapkan baju busana muslim hingga mukenah, sajadah, peci dan kopiah 
haji, kata Jhon, ditemui Bangka Pos Group, Rabu (2/9).

Tidak hanya itu, ia juga telah menyiapkan perlengkapan jamaah haji yang akan 
berangkat bulan depan.

Mengenai busana muslim yang dijualnya, saat ini banyak yang memilih busana 
muslim model Ummi Dessy dan model Manohara. Untuk prianya, ia menyediakan 
busana muslim model baju koko merek Al Mia dan merek Preview. Sedangkan untuk 
para remaja putra maupun putri, ia menyiapkan busana muslim yang dimungkinkan 
sangat disukai para remaja.

Untuk busana muslim itu kita siapkan mulai harga Rp 50 ribu Rp 285 ribu, dan 
saat ini yang banyak dicari itu Mukenah Manohara, ucapnya.

Diungkapkannya, Mukenah Manohara yang banyak dicari itu karena motifnya di 
bagian mukenah itu berenda. Guna memberikan yang terbaik bagi konsumen, 
menghadapai lebaran ini ia tidak menaikkan harga untuk busana muslim. Tidak 
hanya itu, layanan lainnya apabila busana muslim yang sudah dibeli dan dibawa 
pulang namun saat dicoba tidak cocok dapat dikembalikan lagi.

Saat pengembaliannya untuk dalam kota tidak lebih dari tiga hari dan yang luar 
kota diberi waktu seminggu, ucapnya.

Indah salah seorang warga Genas mengaku membeli baju menghadapi lebaran punya 
cara tersendiri. Ia lebih membeli baju ketika ada uang, sehingga saat lebaran 
ia tidak membeli baju baru.

Saat lebaran itu saya hanya tinggal membeli mukenah dan sajadah saja, ucapnya.

Hal itu dilakukannya, karena saat membeli baju menghadapi lebaran harga cukup 
lumayan, antisipasinya ia membeli baju lebaran ketika memperoleh uang dari 
hasil kerjanya.

Paling saat lebaran saya beli baju busana muslim saja, jelasnya. (spa)

Harga Busana Muslim :

Info Harga

 Untuk Wanita

* Baju Model Ummi Dess  Rp  50.000 Rp 220.000
* Baju Model Monohara   Rp 150.000 Rp 200.000

 Untuk Pria

* Baju Koko Merek Al Mia  Rp 265.000 Rp 285.000
* Baju Koko Preview   Rp 120.000 Rp 130.000

 Untuk Remaja

* Busana Muslim Putra  Rp  55.000 Rp 150.000
* Busana Muslim Putri  Rp 100.000 Rp 200.000

 Mukenah
* Manohara Rp 150.000 Rp 200.000
* Bordiran Padang  Rp 150.000 Rp 750.000

 Sajadah Turkey  Rp  50.000   Rp  75.000
 Sajadah biasa   Rp  25.000   Rp  60.000
 Kain Ihram  Rp 120.000   Rp 220.000
 Jilbab IhramRp  60.000   Rp 200.000
 Sarung tangan ihram Rp  15.000   Rp  20.000
 Kaus Dalam Haji Rp  20.000   Rp  45.000
 PeciRp  30.000   Rp  95.000
 Kopiah Haji Rp  15.000   Rp  35.000

Sumber : Toko Anugrah Pangkalpinang. (spa) 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Salah Kaprah Penyebutan Ang Pao

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://beta.bangkapos.com/detailsurat.php?kat=1ids=32

Salah Kaprah Penyebutan Ang Pao 
 
  Pengirim : SMS Peduli  
Selasa, 01 SEPTEMBER 2009

Salah Kaprah tentang Angpao Lebaran udah dekat, biasanya banyak media mengutip 
wawancara artis selalu ikut-ikutan ngomong ANGPAO. Padahal para wartawan tidak 
tahu apa sebenarnya angpao), angpao bukan duit hari raya, angpao dari lafal 
Hokian dari kata ang=merah dan pao=merah. 

Angpao adalah salah satu nama amplop, dalam Bahasa Tionghoa masing-masing warna 
amplop disebut sesuai dengan warnanya misalnya amplop putih disebut phakpao 
(phak=putih pao=amplop), amplop kuning = bongpao dll Pada momen bahagia 
(Imlek,ultah,nikahan dll) amplop2 yg dipakai adalah warna merah/angpao dan untk 
momen dukacita amplop yg dipakai adalah amplop putih/phakpao. 

Sekali lagi jangan sebut angpao seakan akan diartikan duit hari raya, duit hari 
raya dalam Bahas Tionghoa disebut YA SUI QIAN, dan angpao adalah pembungkus YA 
SUI QIAN. Waktu lebaran kan amplopnya bukan merah tapi hijau, putih..Jadi lebih 
cocok disebut duit lebaran /amplop lebaran. Makasih banyak 



SMS Peduli
SMS Peduli Bangka Pos

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Arabic television lauds a Jewish Egyptian diva

2009-09-06 Terurut Topik Dwi Soegardi
Ngga, udah bener Joshua nama orang Yahudi
http://en.wikipedia.org/wiki/Joshua_(name)
Kayaknya ngga pernah denger Jesus nama orang Israel,
orang Amerika Latin kali (dibaca Hesus),

Kalau Joseph iya kali, seharusnya Yosef nama orang Israel.
http://en.wikipedia.org/wiki/Joseph_(name)




On Sun, Sep 6, 2009 at 12:29 AM,
kmj...@indosat.net.idkmj...@indosat.net.id wrote:
 Ha ha ha,  kalau Joshua, Joseph, dsb itu malah orang Keristen dan dari
 Inggeris pula
 KM

 Original Message
 From: soega...@gmail.com
 Date: 06/09/2009 7:45
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subj: Re: [wanita-muslimah] Arabic television lauds a Jewish Egyptian
 diva

 Masak sih mereka orang Yahudi? Bukannya orang Islam?
 Kalau Jacob, Joseph, Moses, David, Solomon, Joshua, dan Aaron, mungkin
 aja 



 On 9/5/09, kmj...@indosat.net.id kmj...@indosat.net.id wrote:

 Di Indonesia, apapun yang berbau Yahudi pasti jelek dan jahat. Lupa
 bahw Yakub, Yusuf, Musa, Daud, Sulaiman, Isa, dan Harun adalah orang
 Yahudi.
 KM

 Original Message
 From: am...@tele2.se
 Date: 06/09/2009 5:07
 To: Undisclosed-Recipient:, 
 Subj: [wanita-muslimah] Arabic television lauds a Jewish Egyptian
 diva

 http://www.atimes.com/atimes/Middle_East/KI05Ak01.html

 Sep 5, 2009


 Arabic television lauds a Jewish Egyptian diva
 By Sami Moubayed


 DAMASCUS - For the first time on Arabic television, a dramatic
 production airing this Ramadan, the holy Muslim month, depicts the
 life
 of Egyptian Jews during the 1920s and 1930s, showing them in
 favorable
 light as ordinary citizens, no different from Egyptian Muslims and
 Christians.

 The series is as controversial as the life of its heroine, Egyptian
 diva Layla Murad - a Jewish singer and actress who rocketed to fame
 in
 the inter-war years before her life was marred with controversy
 after
 the creation of the state of Israel in 1948.

 Currently showing on 14 Arabic channels, Ana Albi Dalili (My Heart
 is
 my Guide), is among the most widely watched works



 among 60 productions made by Egyptian and Syrian artists in 2009.
 Apart from covering the life of Layla, the work goes to great
 lengths
 to promote tolerance and co-existence, shattering long-held
 stereotypes
 against Arab Jews, showing how integrated and proactive they were
 within Egyptian society. The film is directed by Syrian Mohammad
 Zuhair
 and stars Syrian actress Safa Sultan.

 Layla Murad, with a powerful legacy of 27 black and white classics
 in
 Egyptian cinema and 1,200 songs, was one of the most popular,
 talented
 and beautiful Arab artists of the 20th century. She compared in fame
 only to the Egyptian Um Kalthoum and the Syrian diva Asmahan -
 together, they were the three women who competed for supremacy on
 Arab
 charts in the 1930s.

 Born to a Moroccan Jewish father named Ibrahim Zaki Murad in
 February
 1918, Layla's mother was a Polish Jew named Gamila. Her father was a
 respected singer in the 1920s and with her brother, Munir, a
 composer
 and celebrity in his own right, encouraged her to sing at the age of
 15. Her first recorded song was in 1932, composed by the veteran
 Dawoud
 Hosni, the same year that talkies first came to Egyptian cinema.

 Murad was handpicked by Mohammad Abdul Wahab, the giant of 20th-
 century Arabic music, to co-star with him in the 1938 classic, Yahya
 al-
 Hobb (Long Live Love). She received a staggering 250 Egyptian
 pounds,
 making her one of the best-paid artists in Cairo.

 In addition to Abdul Wahab, she worked with famous composer Mohammad
 Fawzi, who was the romantic lead man in many of her future works,
 and
 with other giants like Mohammad Qassabji, Riyad al-Sunbati and
 Sheikh
 Zakariya Ahmad - three names who graced the songs of Um Kalthoum,
 placing the two ladies in direct competition.

 The radio and cinema boom of the 1940s aided her career. Matters
 took
 an unpleasant turn in 1948, when Israel was created, prompting many
 of
 her audience to become suspicious of her Jewish origins. Vicious
 rumors
 spread throughout Egypt and the Arab world - probably started by her
 competitors - saying that Murad had visited Tel Aviv and donated
 50,000
 Egyptian pounds to the newly created Israeli Defense Forces.

 The Damascus bureau of the popular Egyptian daily al-Ahram
 originally
 reported that rumor. Murad categorically challenged the rumors, but
 with little luck. The damage had already been done. Syrian Radio,
 previously one of the most powerful promoters of her works,
 boycotted
 her songs and she was banned from entering Syria in the early 1950s.

 Murad converted to Islam after marrying Egyptian director Anwar
 Wajdi,
 and often told reporters, I am now an Egyptian Muslim! President
 Gamal Abdul Nasser intervened on her behalf when Syria and Egypt
 merged
 into the United Arab Republic in 1958, lifting the ban on Syrian
 Radio.
 An official communique was released by Egyptian authorities clearing
 her name from all charges, including that which accused her of
 

[wanita-muslimah] Ribuan Guru SD-SMP Mogok

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://www.radarsorong.com/detail.php?id=287

05 September 2009 16:50:56



Ribuan Guru SD-SMP Mogok

Siswa Diliburkan Hingga Senin Mendatang




MANOKWARI-Aktivitas belajar-mengajar di SD dan SMP di Kabupaten Manokwari Jumat 
(4/9) kemarin lumpuh total. Para siswa yang sudah datang ke sekolah sejak pagi 
disuruh pulang. Ribuan guru yang menuntut pembayaran uang insentif atau 
kesejahteraan mogok mengajar. Pantauan Koran ini di sejumlah sekolah terpampang 
papan pengumuman yang menyatakan libur akibat mogok mengajar. Seperti di SD 
Negeri 1 misalnya, pada papan pengumuman yang diletakkan di dekat pagar 
tertulis 'Mogok mengajar karena uang kesejahteraan belum dibayar'. Sekaligus 
juga ditulis 'Masa aksi mogok mulai Jumat 4 September dan masuk kembali Senin, 
7 September'. Pengumuman yang sama terlihat juga di SD YPPK Padma dan sejumlah 
sekolah lainnya.



Meski mogok mengajar, namun sejumlah guru tetap berada di sekolah. Mereka hanya 
berada di dalam kantor, namun ada pula yang tak masuk kerja karena sudah 
mengetahui, kalau akan ada aksi mogok serentak. Orang tua yang mengantar 
anaknya ke sekolah bertanya-tanya, mengapa sampai terjadi aksi mogok yang 
berbuntut berhentinya aktivitas belajar-mengajar. Aksi ini merugikan anak 
didik. ''Wah kalau begini terus, bagaimana torang punya anak-anak. Anak-anak 
yang terkenda dampaknya,'' ujar orang tua siswa.


Tanda-tanda akan ada aksi mogok para guru sudah terlihat saat puluhan tenaga 
pengajar ini menggelar protes di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari 
Selasa (1/9) lalu. Mereka mempertanyakan dana insentif dan lauk pauk sejak 
tahun 2007 yang belum dibayarkan. Tuntutan ini bukan tanpa dasar.


Pembayaran uang insentif dan lauk pauk (kesejahteraan) sesuai surat edaran 
Departemen Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan. ''Ada surat 
edaran, sehingga kami guru-guru berani menuntut. Sejak tahun 2007 sampai 
sekarang belum dibayarkan,'' ujar William Manggaprow, guru SD Negeri Masni 
kepada wartawan.
Para guru mendesak agar pemerintah lewat Dinas Pendidikan segera menanggapi 
tuntutan. Sebab aksi mogok mengajar akan terus dilakukan bila belum respon. 
''Dinas harus transparan. Dimana sebenarnya dana kesejahteraan guru itu. Kalau 
ada harus dibayarkan,'' ujar Manggaprow lagi.


Sementara itu Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dispora Manokwari Lewi Kamesrar, 
S.Sos menyatakan, isu adanya dana insentif dan lauk pauk patut dipertanyakan. 
Karena selama ini pihaknya belum ada petunjuk teknis dari Departemen 
Pendidikan. ''Kalau itu ada pasti sudah ada dalam anggaran pendidikan. Aksi 
mogok mengajar jelas sangat merugikan para siswa,'' ujarnya.
Aksi mogok mengajar para guru hanya terjadi di SD dan SMP, sedangkan proses 
belajar-mengajar di SMA dan SMK di Manokwari tetap berjalan normal. Namun para 
orang tua siswa berharap, aksi ini tidak berlarut-larut karena merugikan anak 
didik. Pemda diminta turun tangan untuk mencari solusi terbaik.(lm/jus)




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

2009-09-06 Terurut Topik Dwi Soegardi
Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh
misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan,
Bangladesh),
dan dunia tetap berputar pada porosnya.

Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi
pemimpin, bahkan mufti.
Barangkali bagi sebagian orang, dunia mereka mulai bergoyang.

salam,


http://www.eramuslim.com/berita/dunia/fatwa-aneh-qardhawi-perempuan-boleh-jadi-presiden-dan-mufti.htm

Fatwa Kontroversial Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

Syaikh Yusuf al-Qardhawi kembali mengeluarkan pernyataan aneh dan
kontroversial, setelah sebelumnya dirinya mencap Sayyid Quthb bukan
Ahlus Sunnah Wal Jamaah sehingga menimbulkan gonjang ganjing
dikalangan Ikhwan dan sekarang ia memfatwakan fatwa yang bertentangan
dengan mayoritas pendapat ulama-ulama besar baik ulama salaf maupun
khalaf yang juga membuat Ikhwanul Muslimin kembali gonjang ganjing
atas pendapatnya itu.

Baru-baru ini, ulama terkemuka yang juga ketua persatuan internasional
ulama Muslim, Syaikh Dr. Yusuf al-Qardhawi, merilis fatwa yang
menegaskan bolehnya pencalonan seorang perempuan dan seorang Koptik
(unsur non-Muslim) pada pemilihan presiden.

Kontan saja fatwa yang dikemukakan ulama kharismatik asal Mesir itu
menuai kontroversial di dunia Islam, khususnya di jagat perpolitikann
Mesir dan juga di dalam kalangan Jama'ah al-Ikhwan al-Muslimun
(Ikhwan) yang merupakan organisasi binaan Qardhawi.

Selama ini, Ikhwan memiliki prinsip dan pandangan yang sama sekali
bertentangan dengan fatwa Qardhawi tersebut. Pendapat resmi Ikhwan
menyatakan jika seorang non-Muslim dan perempuan tidak boleh didukung
untuk menjadi calon presiden.

Sementara itu, dalam fatwanya, Qardhawi menyatakan jika seorang
perempuan memiliki hak untuk menduduki pelbagai jabatan kenegaraan
semisal anggota parlemen, menteri, bahkan menjadi presiden, dan juga
jabatan pada dewan fatwa.

Logika Islam dalam kasus ini berdiri di atas prinsip jika perempuan
adalah entitas masyarakat yang juga paripurna, mereka memiliki hak
sebagaimana lelaki, terang Qardhawi.

Dalam acara bertajuk Fikih Kehidupan (Fiqh al-Hayat) yang disiarkan
oleh kanal televisi Ana pada jaringan televisi satelit Timur Tengah
Nilesat, Qardhawi menegaskan pihaknya lebih condong kepada pendapat
fikih yang menyatakan seorang perempuan boleh menduduki jabatan
kehakiman (qadha).

Tapi tenu saja ada syarat-syarat kapabilitas yang ketat yang harus
dipenuhi terlebih dahulu oleh perempuan tersebut, tidak sembarangan,
terang Qardhawi.

Ditambahkan oleh Qardhawi, benar bahwa mayoritas ulama fikih tidak
membolehkan perempuan untuk menduduki jabatan khalifah besar atau
khalifah 'ammah, atau imamah uzhma, yaitu jabatan tertinggi
kekhalifahan umat Muslim.

Tetapi, masalahnya, apakah jawatan presiden yang hanya memerintah dan
menguasai sebuah negara termasuk pada pembahasan khilafah? Atau,
apakah hal ini bisa diqiyaskan sebagai pemimpin iqlim (wilayah bagian)
pada zaman dulu? Saya katakan, ya, tidak ada penghalang dalam agama
bagi seorang perempuan yang mampu untuk menduduki jabatan presiden,
jelas Qardhawi.

Sebagai reaksi atas fatwa dan pernyataan Qardhawi di atas, pucuk
tertinggi pimpinan Ikhwan, Mahdi Akif, menegaskan jika Ikhwan tidak
akan berubah pikiran terkait pendapatnya.

Akif menegaskan, pihaknya berada pada posisi tetap memuliakan dan
menghormati Qardhawi dalam fatwanya. Tetapi, terkait hal ini, Akif
lebih merujuk kepada fatwa dan pendapat ulama fikih lain yang
dipandang lebih selaras dan sejalan dengan konsep dan manhaj
jama'ahnya.

Hal serupa juga ditegaskan oleh Muhammad Habib, wakil pertama Ikhwan.
Dikatakan Habib, pihaknya masih belum menyetujui opsi pencalonan
perempuan dan Koptik untuk menjadi presiden.

Meski demikian, tanggapan bernada lain diungkapkan juru bicara masalah
politik pada jama'ah Ikhwan, Dr. Isham Uryan. Fatwa Syaikh Qardhawi
akan menjadi masukan bagi kami. Dan memang sudah seharusnya kami
melakukan banyak pembenahan ke depan, terang Uryan.

Tampaknya fatwa kontroversial Qardhawi ini bisa jadi bakal dipakai
oleh partai-partai Islam khususnya Indonesia untuk melegitimasi
syahwat kekuasaan mereka, belum ada fatwa seperti inipun mereka telah
menganggap tidak masalah dengan presiden perempuan.(L2-AGS/db)


[wanita-muslimah] Hamas Fights Over Gaza's Islamist Identity

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://www.nytimes.com/2009/09/06/world/middleeast/06gaza.html?_r=1hpw


Hamas Fights Over Gaza's Islamist Identity 

 
Abed Rahim Khatib/European Pressphoto Agency
Abdel Latif Moussa and his Warriors of God took over a mosque in August and 
declared strict religious law to be in force in Gaza before Hamas troops raided 
it. 


By TAGHREED EL-KHODARY and ETHAN BRONNER
Published: September 5, 2009 
GAZA - An acute struggle is emerging within the Hamas movement, which rules 
this coastal Palestinian strip, over the extent and nature of its Islamist 
identity. Guardians of religious morality, some self-appointed, others from 
within the government, have sought to impose their views in recent months. 

Students at girls' schools in Gaza were told to cover up, with mixed results. 

So far, top government officials have pushed them back, but it remains unclear 
for how long.

Examples of the battle abound. The most threatening occurred in mid-August when 
an extreme group called the Warriors of God commandeered a mosque in the 
southern city of Rafah and, calling Hamas impure and collaborationist, declared 
strict religious law to be in force. Hamas forces surrounded the mosque and, 
after an all-night gun battle, killed about two dozen people, including the 
group's leader, and arrested 155 others, Hamas officials said. The Interior 
Ministry is now monitoring mosques and sponsoring public lectures against 
Muslim extremism.

Other cases involved no violence but plenty of coercion. The chief justice 
decreed this summer that female lawyers must wear the hijab head covering in 
court. A committee set up by the religious affairs ministry sent men along the 
beaches instructing bathers not to touch each other in public and to cover up. 
And a number of teachers and headmistresses in girls' high schools told their 
students to dress in long coats and hijab rather than the jean skirts of past 
years. 

All of those rules have already been reversed. Prime Minister Ismail Haniya 
told the chief justice, Abed al-Raouf Halabi, to rescind his order to female 
lawyers, and he did so. 

The education minister, Mohammed Asqoul, called any new uniform requirement an 
individual act. 

The government and Hamas have nothing to do with it, he said. I'm against 
such orders since there is no need to impose the hijab in a conservative 
society.

Khalil al-Hayya, a senior political leader in Hamas, said: Neither the 
government nor Hamas has come out with any decision regarding such orders. We 
are an Islamic resistance movement that will never oblige anyone against his or 
her will. Advice is the best tactic.

Iyad el-Serraj, a psychiatrist and close observer here, said there was little 
doubt that Gaza, long a religiously and socially conservative place, was 
increasingly so. Without instruction from above, the vast majority of women 
wear religiously modest dress and more and more men are bearded. No alcohol is 
sold.

Dr. Serraj attributes the shift to several developments beyond the fact that 
such an outward expression of identity is increasingly common across the Muslim 
Middle East. Hamas, he noted, has been in power for more than two years and 
those in midlevel positions of power, as well as those aspiring for such jobs, 
want to be noticed and promoted. 

Second, he said, with the economy completely stalled because of the blockade of 
Gaza led by Israel, there is little to do and little horizon for advancement or 
development. In such circumstances, he suggested, fundamentalism finds fertile 
ground.

But Hamas, despite favoring Islamic law and behavior, has many reasons for 
pushing back. Its rival, the Fatah-led Palestinian Authority in the West Bank, 
uses any hint of the imposition of religious law as evidence that Hamas is not 
capable of running a responsible, modern government. Hamas is labeled a 
terrorist organization by the United States, European Union and Israel, and is 
seeking international legitimacy to be the leader of the Palestinian movement. 

It rejects Israel's right to exist and remains doctrinally committed to its 
destruction. However, its leaders have said several times that if Israel were 
to leave all land taken in the 1967 war, Hamas could accept a Palestinian state 
limited to the West Bank, Gaza and East Jerusalem, depending on the terms of a 
truce.

A hard-line leader in Gaza said Hamas was deluding itself if it thought 
moderation would lead to international acceptance. The world will never 
recognize us and will never end the siege, he said, speaking on condition of 
anonymity. He added that perhaps imposing religious law will scare them and 
force them to end the siege. 

For the small number of relatively secular Palestinians in Gaza, the growing 
push toward a more Islamic life is deeply worrying. 

Ahmed Shawa, 18, said that when he asked friends for a back massage on the 
beach recently, a man wearing civilian clothing intervened. He said there 
should be no touching and 

[wanita-muslimah] Indonesia Takes Beggars Off Jakarta Streets

2009-09-06 Terurut Topik sunny
Refleksi : Dari tahun ke tahun selama existensi NKRI  hanya simptom kemiskinan 
diberantas bukan akarnya yang diliwidasikan. Alhasil dari tindakan politik, 
ekonomi dan sosial ini  akan terus memperpanjang penderitaan rakyat untuk waktu 
yang tak terhingga; tetapi bukan berarti bahwa para petinggi dan penguasa serta 
sobat-sobat mereka juga menderita kemiskinan seperti rakyat mayoritas, 
sebaliknaya mereka hidup berpesta poraperanda diatas kemelaratan rakyat.

http://www.nytimes.com/2009/09/06/world/asia/06jakarta.html?ref=asia


Indonesia Takes Beggars Off Jakarta Streets 
By NORIMITSU ONISHI
Published: September 5, 2009 
JAKARTA, Indonesia - Every year during Ramadan, the poor from every corner of 
the island of Java gravitate here to the capital to beg. They wander in between 
cars stuck at traffic corners, in the shadows of the city's skyscrapers and 
gigantic shopping malls, in the knowledge that Islam's most sacred month makes 
people particularly charitable.

Skip to next paragraph 
Enlarge This Image
 
Kemal Jufri/Imagi, for The New York Times
A woman seeking money on Saturday in Jakarta, where beggars flock for Ramadan. 
Officials say gangs exploit religious feeling. 

This year, however, Jakarta is cracking down on the seasonal influx of beggars. 
Many of them belong to organized gangs and simply exploit religious sentiments, 
the authorities say. And they add that the beggars pose a threat to the 
stability of Jakarta, Indonesia's most important city and the seat of power, a 
bubble of five-star hotels and luxury stores that, in the words of one law 
enforcement official, feeds the outsiders' sweet dreams.

Thirteen days into Ramadan, Jakarta had rounded up 1,465 beggars, most of them 
women and children, almost all from outside Jakarta. For the first time, the 
authorities are also going after those caught giving to beggars, though they 
have fined only 12 people so far.

A capital is built on the condition that it be a comfortable, safe and 
dignified place, said Budiharjo, who took over Jakarta's Social Welfare Agency 
eight months ago and decided to penalize charity givers for the first time. 

If we stop giving, naturally they will disappear, said Mr. Budiharjo, who, 
like many Indonesians, uses only one name. 

He said investigators found that about 500 of the arrested beggars belonged to 
groups that gathered Indonesians in villages and bused them to Jakarta to beg 
during Ramadan. Officials have arrested coordinators of the ring in Jakarta, 
but were still looking for leaders outside the city, he said.

The authorities were enforcing a 2007 city bylaw that made it illegal not only 
to beg on city streets, but also to give to street beggars. Violators on both 
sides can be fined up to $2,000 and jailed for up to two months.

The 12 people caught giving were fined between $15 and $30, Mr. Budiharjo said. 
All were apprehended while handing out money to beggars from inside their cars, 
an act as common as the city's traffic jams.

But the severity of the crackdown, in a developing country with not much of a 
social safety net, has drawn criticism from some of the local media, as well as 
those caught in the daily raids against beggars.

Begging should be allowed, said Jariyah, 39, who had traveled a couple of 
hours by bus to beg with her 16-month-old son. We can ask for assistance from 
our relatives, but only once or twice. Otherwise, I'd lose my dignity. That's 
why I came here. 

Ms. Jariyah, who was being held in a screening center after being arrested, 
said she had come to Jakarta on her own. She had started begging, she said, 
because a daughter was entering junior high school and her husband, a day 
laborer, earned only a couple of dollars a day if he was lucky enough to find 
work.

The city was trying to steer both the needy and their donors to organized 
charities, though the number of poor vastly overwhelmed the few national 
charities.

One of this country's largest charities, Rumah Zakat, raised $7.1 million last 
year from individual and corporate donations, mostly in Jakarta. About 40 
percent of the gifts came during Ramadan and during the festival of Id al-Adha, 
another important holiday, said Rachmat Ari Kusamanto, the organization's chief 
executive.

Rumah Zakat finances educational and health programs, and lends money to help 
people start businesses.

The concept of charity is to empower people, not to make them dependent, Mr. 
Rachmat said. By giving money directly to a person, we are not empowering that 
person.

And yet things did not seem so clear-cut at the screening center where some of 
the beggars were being held along with others picked off Jakarta's streets. A 
bus arrived regularly, dropping off people who were then placed in one of 15 
categories at the center: beggars, of course, but also unlicensed hawkers and 
musicians, the mentally ill, prostitutes, transvestites and other fixtures of 
Jakarta's streetscape.

According to a large board, 120 beggars 

[wanita-muslimah] Corrupt officials wont line up to surrender anymore

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://opinion.globaltimes.cn/commentary/2009-09/464037.html

Corrupt officials wont line up to surrender anymore 
  a.. Source: Global Times 
  b.. [23:38 September 03 2009]
  c.. 


Illustration: Liu Rui

By Cao Lin

We often see the poor waiting in line deep in the night to snap up affordable 
housing, migrant workers staying up all night to seek train tickets during the 
Spring Festival, and drivers queuing up late at night to fuel up before the oil 
price rises.

But have you ever seen corrupt officials waiting in line in front of 
anti-corruption bureaus deep in the night to surrender themselves up to justice?

Dont regard such a scene as impossible, for it did happen once. Recently, 
Peoples Daily conducted an interview with the first director of the Guangdong 
Anti-Corruption Bureau, the first anti-corruption bureau in China.

The director talked about the grand anti-corruption campaign in 1989, when 
3,485 officials surrendered themselves during the first month of the campaign, 
and until midnight on the last day of the notification period, there were still 
some waiting in line in the bureau to confess.

It is quite impressive to look back upon the history of our anti-corruption. It 
was assumed that venal officials who took bribes were daring and 
psychologically strong, while they were actually timid to the extent of queuing 
up waiting for confession.

The deterrent power of the system was so strong as to put the corrupt officials 
on tenterhooks. Such experiences were sure to please the public and increase 
their confidence in anti-corruption greatly.

However, that is just history. More than two decades later, will venal 
officials today queue up voluntarily at the word of anti-corruption bureaus 
command to surrender? And are present notices equipped with as strong deterrent 
power as they used to be, or are corrupt officials as innocent as their 
predecessors?

In my opinion, it was the inexperi?ence and lack of sophistication among 
corrupt officials rather than the effectiveness of the system that led to the 
spectacular event of their lining up in late night waiting to confess before 
the deadline.

It was the first time for those officials, who had never seen any real 
anti-corruption campaign before and thus were rather weak psychologically, to 
be confronted with so severe an institutional deterrence; the systems 
psychological offensive frightened them and easily penetrated their inner 
defenses.

The appearance of the first anti-corruption bureau at the time set off an 
earthshaking anti-corruption tide in Guangdong. Then, the Supreme Peoples Court 
and the Supreme Peoples Procuratorate jointly issued the Notification for 
Corruption, Bribery and Speculation and Profiteering Criminals to Confess 
within a Time Limit immediately, and anti-corruption bureaus promptly launched 
publicity campaigns to push for voluntary surrender.

This kind of pressing notices may account for little now that anti-corruption 
is a normal part of the political environment, but at the time they were of an 
unheard of harshness.

However, similar confession within a time limit programs arent powerful 
today, since after more than two decades of anti-corruption schemes, corrupt 
officials are no longer so naive. They have accumulated plenty of experience 
through numerous anti-corruption campaigns and know how to conceal their crimes.

Moreover, they are thoroughly acquainted with the weaknesses and loopholes of 
the anti-corruption system, which elevates them high above those corrupt 
officials who rushed to give themselves up at the news of severe punishment.

On the contrary, they may just regard notices of confession within a time 
limit as a manifestation of weakness among anti-corruption institutions, 
holding the notion that If they knew about my corruption, they would have 
arrested me long ago, rather than wanting me to line up to confess.

It thus can be seen today that long-term effectiveness of anti-corruption lies 
rather in institutional investigation of corruption than harsh measures.

The key is to prevent institutional corruption and create such a feeling among 
corrupt officials that they will be caught as soon as they make a move. Harsh 
measures and tough attitudes in anti-corruption can scare out inexperienced 
officials.

Once they find that they remain still safe under the deterrence of confession 
notices, they will develop a growing contempt for these notices; and when they 
see that the exposure of corruption is the mere results of accidents like a big 
fire, a theft, or a quarrel with the mistress, they mock the system all the 
more.

The occasion when corrupt officials waited in line deep in the night to give 
themselves up can only be regarded as a story of long ago. What current 
anti-corruption needs is more thorough, sound and institutional methods.

The author is an editor at the Opinion Department of China Youth Daily 


[Non-text portions of this message have been 

[wanita-muslimah] Woman's case reflects treatment of prisoners

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://www.kuwaittimes.net/read_news.php?newsid=NjkwNTE3OTQ2

Woman's case reflects treatment of prisoners
Published Date: September 07, 2009 

BEIRUT: The interrogator politely apologized for grilling the prisoner about 
her role in the mass protests over Iran's disputed presidential election. Then 
the prisoner was made to sit facing a wall in the courtyard of Iran's Evin 
Prison, blindfolded, handcuffed and covered in an all-enveloping chador for 
four and a half hours under the blazing sun. America is our enemy, the 
interrogator told her. Why are you so naive and can't see this? It's 
exploiting the situation here and wants to ransack the country. They don't have 
your interest at heart.

The ordeal of Nazy, a 29-year-old university student who worked with the 
campaign of defeated presidential candidate Mahdi Karroubi, gives a rare 
glimpse of what is happening to detained protesters. Nazy spoke to The 
Associated Press by telephone from Tehran after her release on the condition 
that only her first name be used, to protect herself and her family.

Thousands have been arrested since incumbent President Mahmoud Ahmadinejad was 
declared the winner, despite cries of fraud. The opposition claims detainees 
were savagely raped by their jailers and at least 69 people were killed, 
including some from beatings in prison. The account from Nazy, who is known in 
reformist circles, could not be independently backed up. But former prisoners 
and human rights groups have noted that such treatment of prisoners - a mix of 
intimidation and persuasion known as white torture - is widespread, and that 
ordinary people along with well-known opposition politicians have been 
subjected to it.

This case is one of thousands that take place in Iran, said Mohammad Javad 
Akbarein, an analyst who was himself jailed in 2001. The majority of prisoners 
experience white torture. But it's worrisome when people become complacent when 
prisoners are not subjected to black torture and forget that their rights, 
dignity and honor are trampled on.

June 20 was a tense Saturday, the day after Supreme Leader Ayatollah Ali 
Khamenei declared the presidential vote would stand and warned opposition 
leaders to end street protests or be responsible for bloodshed. We knew that 
from that day on anyone who comes into the street may have to pay a high price 
for it, said Nazy. Nazy was on her way to buy a book in Tehran's downtown 
Enqelab Street and planned to attend a demonstration that afternoon at 4. 
Before leaving home, she stuffed a bunch of white wristbands that said change 
into her backpack along with a folded poster she had prepared for the afternoon 
demonstration. White is the color of Karroubi's supporters.

At noon, Nazy had just climbed out of the car in front of the bookshop when a 
man in a white vest, blue shirt and white sneakers twisted her arm and slapped 
handcuffs on her. He pushed her forward and ordered her to walk a few yards in 
front of him in the busy street. No sooner had she started walking that two 
clean-shaven young men in tight blue jeans and wearing green wristbands - the 
color of the other defeated reformist candidate, Mir Hossein Mousavi - caught 
up with her. Don't make any noise; when y
ou reach the narrow street we will help you escape, one of them told her.

But when she reached the street that led to the Protective Police, the men 
pushed her inside the gate. They had duped her. She walked into a huge 
courtyard packed with disciplinary police officers and with vans and jeeps. 
Nazy saw five or six men beaten as they were led into the detention center. 
Nazy herself was hit a couple of times on her back, led into a basement and 
interrogated.

A female guard pulled out a poster from Nazy's bag. Ha, instead of saying 'In 
the Name of God,' she's written 'In the Name of Democracy' on the poster, the 
guard mocked Nazy. I'll show you what democracy really is. Another guard came 
in and challenged Nazy for being a member of the 'One Million Signature' 
campaign - a group pressing for changes in Iran's laws on women. Why don't you 
live your life quietly? she said. Do you really consider yourself a woman? We 
are women who work to bring bread to th
e table, just like normal people. You ought to do the same and work. You call 
collecting signatures work?

She said Nazy's family was looking all over town for her and added, Why don't 
you use your brain a little? Nazy said she was working for the woman's rights. 
Can't you find a better way to fight for our rights? the officer asked her. 
By 4 pm the number of detainees - mostly men picked up at the protest sites - 
had swelled to more than 100. Nazy and two other women waited for several hours 
in a van while more female demonstrators were brought in. It was dark by the 
time the van, which seated 12, was filled with 19 women plus two female and one 
male officers. They sat three to a seat, blindfolded, their hands tied to the 
chairs.

Every time they 

Re: [wanita-muslimah] Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU

2009-09-06 Terurut Topik Ari Condro
waktu pram dan genk nya bakar bakar buku , elu berdua pada kemana ajah
 keluarga besar ane juga banyak yg bukunya dibakar bakar ama
golongan kiri elu tong 

meskipun sekarang ane ngoleksi tetralogi nya si pram, tapi gue tetep
gak suka ama kelakuan ente orang kiri yg suka munafik   sama aja
sama agamawan yg dikit dikit muter balikkan ayat.

hah !








2009/9/6 Mira Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com:


 Catatan La Luta:

 Pembakaran buku yang dilakukan oleh siapa pun juga adalah manifestasi
 bagi dirinya sebagai kelompok Anti -Demokrasi serta mendukung tindakan
 Subversip karena melakukan Pelanggaran Hukum Kebebasan Pendapat Individu/
 Umum.

 Dengan terbitnya Buku Testimonial Soemarsono berjudul Revolusi
 Agustus, Kesaksian Pelaku Sejarah ini bertujuan untuk mengungkap
 Sejarah Kebenaran Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 1945 - 1949.

 Untuk itu perlu adanya dukungan Aksi Tolak Pembakaran Buku dari kaum pro
 Demokrasi demi penuntasan terhadap Pelanggaran HAM secara sistimatis yang di
 pimpin sejak Pemerintahan Rejim Orde Baru sampai dengan Sistim Pemerintahan
 Neo-ORBA.

 Salam Solidaritas,

 La Luta Continua!

 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click:
 http://www.progind.net/
 http://sastrapembebasan.wordpress.com/


 --- On Sun, 9/6/09, heri latief herilat...@yahoo.com wrote:

 From: heri latief herilat...@yahoo.com
 Subject: Re: AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU
 Date: Sunday, September 6, 2009, 3:49 AM

 demi
 kepentingan para pengikut fasisme dan rasisme, maka buku pun dibakar,
 kerna buku itu punya cerita tentang sejarah berdarah anak bangsanya
 sendiri.

 kaum reaksioner berkarakter sadis jadi makin bengis,
 lalu apakah orang indonesia di seluruh dunia yg berpendidikan cukup
 tidak bisa membedakan mana yg benar mana yg direkayasakan demi politik
 kekuasaan...

 saya harapkan solidaritas dari semua orang yg
 mendukung demokrasi tanpa basa-basi utk menolak aksi2 sepihak orang2 yg
 memaksakan kekerasan sebagai alat utk menindas pemikiran manusia.

 heri latief
 amsterdam

 http://herilatief.wordpress.com/
 http://akarrumputliar.wordpress.com/
 http://sastrapembebasan.wordpress.com/

 --- On Sun, 9/6/09, sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com wrote:

 From: sasa_prasetiyadi sasa_prasetiy...@yahoo.com
 Subject: #sastra-pembebasan# AKSI TOLAK PEMBAKARAN BUKU
 To: sastra-pembeba...@yahoogroups.com
 Date: Sunday, September 6, 2009, 3:45 PM



 Salam Buku,

 Rabo, (2/9/09) Front Anti-Komunis (FAK) berdemonstrasi di depan kantor
 Jawa Pos. Mereka terdiri dari Paguyuban Keluarga Korban Pemberontakan
 PKI 1948 Madiun, Centre For Indonesian Communities Studies (CICS),
 Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur, Front Pemuda Islam Surabaya
 (FPIS), dan MUI Jawa Timur, Forum Madura Bersatu (Formabes) Jawa Timur,
 DHD `45 Cabang Surabaya, anggota Legiun Veteran Republik Indonesia
 (LVRI), serta beberapa kelompok lainnya.

 Mereka keberatan atas beberapa pernyataan Soemarsono, ketua Pemuda
 Republik Indonesia (PRI), yang dimuat dalam tulisan bertajuk,
 Soemarsono; Tokoh Kunci dalam Pertempuran Surabaya. Catatan terkait
 dengan sejarah dan masa lalu Soemarsono tersebut dimuat bersambung tiga
 seri di halaman depan Metropolis Jawa Pos, 9-11 Agustus 2009, yang
 ditulis Chairman Jawa Pos Dahlan Iskan.

 Setelah membacakan pernyataan sikap, Akurat, Muhammad Khoiruddin, dan
 Nazir Zaini (Formabes) beramai-ramai membakar buku testimonial
 Soemarsono berjudul Revolusi Agustus, Kesaksian Pelaku Sejarah.

 Tindakan pembakaran buku itu adalah tindakan vandalisme tidak beradab
 yang dilakukan manusia-manusia berpendidikan. Di antara kerumunan massa
 itu ada Profesor Sejarah, Aminudin Kasdi yang menjadi mediator. Kami
 sangat kecewa Prof. Aminudin, selaku akademisi, tidak melakukan
 pencegahan aksi pembakaran buku tersebut. Sungguh teladan yang tak
 layak dicontohkan seorang begawan sejarah.

 Bagi kami, buku adalah penanda jaman. Ia adalah dokumen sejarah. Buku
 adalah arsip yang padanya kelak generasi mendatang akan belajar tentang
 sejarah bangsanya. Indonesia sudah mengalami banyak kebutaan akan alur
 sejarahnya karena ketiadaan arsip yang berimbang. Dan ini tak boleh
 terjadi lagi di era demokrasi dijunjung tinggi tingi ini.

 Bagi seorang penulis, Buku adalah harga diri, maka barangsiapa berani
 memBAKAR BUKU, ia telah melakukan PELECEHAN HARGA DIRI PENULIS. Apapun
 isinya, siapapun penulisnya, apapun ideologi penulisnya, ia tentu
 ditulis dengan darah dan keringat, maka tak ada yang sekali-kali boleh
 memberangusnya.

 Tidak setuju boleh, beda pendapat OK, tapi janganlah buku
 dibakar-bakar. Itu cermin ketidakberadaban. Lawan buku dengan buku,
 Tulisan dengan tulisan, bukan API…!!!

 Karena itu kami mengajak kawan-kawan untuk turut memberikan dukungan
 pada aksi protes dan keberatan atas Asi pembakaran buku tersebut.

 Pelaksanaan : Taman Apsari,depan Grahadi,Surabaya, senin, 7 september 2009,
 pukul 16.00 WIB

 Format acara :

 1. Performing art dengan seluruh peserta aksi membaca buku 2 halaman
 secara 

Re: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

2009-09-06 Terurut Topik Ari Condro
mas dws, paragraf terakhir ini yang nulis eramuslim atau mas dwi yah ?
kok tempatnya berada sebelum kode pengarang artikelnya yah ?

Tampaknya fatwa kontroversial Qardhawi ini bisa jadi bakal dipakai
oleh partai-partai Islam khususnya Indonesia untuk melegitimasi
syahwat kekuasaan mereka, belum ada fatwa seperti inipun mereka telah
menganggap tidak masalah dengan presiden perempuan.(L2-AGS/db)




2009/9/6 Dwi Soegardi soega...@gmail.com:


 Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh
 misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan,
 Bangladesh),
 dan dunia tetap berputar pada porosnya.

 Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi
 pemimpin, bahkan mufti.
 Barangkali bagi sebagian orang, dunia mereka mulai bergoyang.

 salam,

 http://www.eramuslim.com/berita/dunia/fatwa-aneh-qardhawi-perempuan-boleh-jadi-presiden-dan-mufti.htm

 Fatwa Kontroversial Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

 Syaikh Yusuf al-Qardhawi kembali mengeluarkan pernyataan aneh dan
 kontroversial, setelah sebelumnya dirinya mencap Sayyid Quthb bukan
 Ahlus Sunnah Wal Jamaah sehingga menimbulkan gonjang ganjing
 dikalangan Ikhwan dan sekarang ia memfatwakan fatwa yang bertentangan
 dengan mayoritas pendapat ulama-ulama besar baik ulama salaf maupun
 khalaf yang juga membuat Ikhwanul Muslimin kembali gonjang ganjing
 atas pendapatnya itu.

 Baru-baru ini, ulama terkemuka yang juga ketua persatuan internasional
 ulama Muslim, Syaikh Dr. Yusuf al-Qardhawi, merilis fatwa yang
 menegaskan bolehnya pencalonan seorang perempuan dan seorang Koptik
 (unsur non-Muslim) pada pemilihan presiden.

 Kontan saja fatwa yang dikemukakan ulama kharismatik asal Mesir itu
 menuai kontroversial di dunia Islam, khususnya di jagat perpolitikann
 Mesir dan juga di dalam kalangan Jama'ah al-Ikhwan al-Muslimun
 (Ikhwan) yang merupakan organisasi binaan Qardhawi.

 Selama ini, Ikhwan memiliki prinsip dan pandangan yang sama sekali
 bertentangan dengan fatwa Qardhawi tersebut. Pendapat resmi Ikhwan
 menyatakan jika seorang non-Muslim dan perempuan tidak boleh didukung
 untuk menjadi calon presiden.

 Sementara itu, dalam fatwanya, Qardhawi menyatakan jika seorang
 perempuan memiliki hak untuk menduduki pelbagai jabatan kenegaraan
 semisal anggota parlemen, menteri, bahkan menjadi presiden, dan juga
 jabatan pada dewan fatwa.

 Logika Islam dalam kasus ini berdiri di atas prinsip jika perempuan
 adalah entitas masyarakat yang juga paripurna, mereka memiliki hak
 sebagaimana lelaki, terang Qardhawi.

 Dalam acara bertajuk Fikih Kehidupan (Fiqh al-Hayat) yang disiarkan
 oleh kanal televisi Ana pada jaringan televisi satelit Timur Tengah
 Nilesat, Qardhawi menegaskan pihaknya lebih condong kepada pendapat
 fikih yang menyatakan seorang perempuan boleh menduduki jabatan
 kehakiman (qadha).

 Tapi tenu saja ada syarat-syarat kapabilitas yang ketat yang harus
 dipenuhi terlebih dahulu oleh perempuan tersebut, tidak sembarangan,
 terang Qardhawi.

 Ditambahkan oleh Qardhawi, benar bahwa mayoritas ulama fikih tidak
 membolehkan perempuan untuk menduduki jabatan khalifah besar atau
 khalifah 'ammah, atau imamah uzhma, yaitu jabatan tertinggi
 kekhalifahan umat Muslim.

 Tetapi, masalahnya, apakah jawatan presiden yang hanya memerintah dan
 menguasai sebuah negara termasuk pada pembahasan khilafah? Atau,
 apakah hal ini bisa diqiyaskan sebagai pemimpin iqlim (wilayah bagian)
 pada zaman dulu? Saya katakan, ya, tidak ada penghalang dalam agama
 bagi seorang perempuan yang mampu untuk menduduki jabatan presiden,
 jelas Qardhawi.

 Sebagai reaksi atas fatwa dan pernyataan Qardhawi di atas, pucuk
 tertinggi pimpinan Ikhwan, Mahdi Akif, menegaskan jika Ikhwan tidak
 akan berubah pikiran terkait pendapatnya.

 Akif menegaskan, pihaknya berada pada posisi tetap memuliakan dan
 menghormati Qardhawi dalam fatwanya. Tetapi, terkait hal ini, Akif
 lebih merujuk kepada fatwa dan pendapat ulama fikih lain yang
 dipandang lebih selaras dan sejalan dengan konsep dan manhaj
 jama'ahnya.

 Hal serupa juga ditegaskan oleh Muhammad Habib, wakil pertama Ikhwan.
 Dikatakan Habib, pihaknya masih belum menyetujui opsi pencalonan
 perempuan dan Koptik untuk menjadi presiden.

 Meski demikian, tanggapan bernada lain diungkapkan juru bicara masalah
 politik pada jama'ah Ikhwan, Dr. Isham Uryan. Fatwa Syaikh Qardhawi
 akan menjadi masukan bagi kami. Dan memang sudah seharusnya kami
 melakukan banyak pembenahan ke depan, terang Uryan.

 Tampaknya fatwa kontroversial Qardhawi ini bisa jadi bakal dipakai
 oleh partai-partai Islam khususnya Indonesia untuk melegitimasi
 syahwat kekuasaan mereka, belum ada fatwa seperti inipun mereka telah
 menganggap tidak masalah dengan presiden perempuan.(L2-AGS/db)

 



-- 
salam,
Ari


[wanita-muslimah] Palestinians 'Seriously Considering' One-State

2009-09-06 Terurut Topik sunny
Reflection : Solusi satu negara [one state solution] untuk kedua bangsa yang 
bertikai ini  sudah agak lama beredar, tetapi agaknya  kurang mendapat 
perhatian dan  baru sekarang  dibicarakan. Organisasi seperti PFLP dan juga 
Moamar Kadafi dari libiya  juga pernah bicara tentang one state solustion. 
Bagaimana dan apakah solusi satu negara ini akan menjadi kenyataan, hanya waktu 
yang akan memberitakan.


http://www.aawsat.com/english/news.asp?section=1id=18012


Palestinians 'Seriously Considering' One-State

06/09/2009 

WASHINGTON (AFP) - Former US president Jimmy Carter said Sunday Palestinian 
leaders were seriously considering a one-state solution for the 
Israeli-Palestinian conflict, following a visit to the Middle East. 
A majority of the Palestinian leaders with whom we met are seriously 
considering acceptance of one state, between the Jordan River and the 
Mediterranean Sea, Carter wrote in an op-ed piece in The Washington Post.

By renouncing the dream of an independent Palestine, they would become fellow 
citizens with their Jewish neighbors and then demand equal rights within a 
democracy, he explained. In this non-violent civil rights struggle, their 
examples would be Mahatma Gandhi, Martin Luther King Jr. and Nelson Mandela.

Carter noted that in doing so, Palestinian leaders were taking into 
consideration current demographic trends.

He said non-Jews were already a slight majority of total citizens in this area, 
and within a few years Arabs will constitute a clear majority.

Carter added that a two-state solution for the conflict was clearly 
preferable and had been embraced at the grass root level but that a one-state 
solution was a more likely alternative to the present debacle.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

2009-09-06 Terurut Topik Dwi Soegardi
Masarcon,

tentu saja dari eramuslim,
tampaknya bumi mereka berpijak mulai bergoyang :-)


2009/9/6 Ari Condro masar...@gmail.com:
 mas dws, paragraf terakhir ini yang nulis eramuslim atau mas dwi yah ?
 kok tempatnya berada sebelum kode pengarang artikelnya yah ?

 Tampaknya fatwa kontroversial Qardhawi ini bisa jadi bakal dipakai
 oleh partai-partai Islam khususnya Indonesia untuk melegitimasi
 syahwat kekuasaan mereka, belum ada fatwa seperti inipun mereka telah
 menganggap tidak masalah dengan presiden perempuan.(L2-AGS/db)




 2009/9/6 Dwi Soegardi soega...@gmail.com:


 Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh
 misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan,
 Bangladesh),
 dan dunia tetap berputar pada porosnya.

 Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi
 pemimpin, bahkan mufti.
 Barangkali bagi sebagian orang, dunia mereka mulai bergoyang.

 salam,

 http://www.eramuslim.com/berita/dunia/fatwa-aneh-qardhawi-perempuan-boleh-jadi-presiden-dan-mufti.htm

 Fatwa Kontroversial Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

 Syaikh Yusuf al-Qardhawi kembali mengeluarkan pernyataan aneh dan
 kontroversial, setelah sebelumnya dirinya mencap Sayyid Quthb bukan
 Ahlus Sunnah Wal Jamaah sehingga menimbulkan gonjang ganjing
 dikalangan Ikhwan dan sekarang ia memfatwakan fatwa yang bertentangan
 dengan mayoritas pendapat ulama-ulama besar baik ulama salaf maupun
 khalaf yang juga membuat Ikhwanul Muslimin kembali gonjang ganjing
 atas pendapatnya itu.

 Baru-baru ini, ulama terkemuka yang juga ketua persatuan internasional
 ulama Muslim, Syaikh Dr. Yusuf al-Qardhawi, merilis fatwa yang
 menegaskan bolehnya pencalonan seorang perempuan dan seorang Koptik
 (unsur non-Muslim) pada pemilihan presiden.

 Kontan saja fatwa yang dikemukakan ulama kharismatik asal Mesir itu
 menuai kontroversial di dunia Islam, khususnya di jagat perpolitikann
 Mesir dan juga di dalam kalangan Jama'ah al-Ikhwan al-Muslimun
 (Ikhwan) yang merupakan organisasi binaan Qardhawi.

 Selama ini, Ikhwan memiliki prinsip dan pandangan yang sama sekali
 bertentangan dengan fatwa Qardhawi tersebut. Pendapat resmi Ikhwan
 menyatakan jika seorang non-Muslim dan perempuan tidak boleh didukung
 untuk menjadi calon presiden.

 Sementara itu, dalam fatwanya, Qardhawi menyatakan jika seorang
 perempuan memiliki hak untuk menduduki pelbagai jabatan kenegaraan
 semisal anggota parlemen, menteri, bahkan menjadi presiden, dan juga
 jabatan pada dewan fatwa.

 Logika Islam dalam kasus ini berdiri di atas prinsip jika perempuan
 adalah entitas masyarakat yang juga paripurna, mereka memiliki hak
 sebagaimana lelaki, terang Qardhawi.

 Dalam acara bertajuk Fikih Kehidupan (Fiqh al-Hayat) yang disiarkan
 oleh kanal televisi Ana pada jaringan televisi satelit Timur Tengah
 Nilesat, Qardhawi menegaskan pihaknya lebih condong kepada pendapat
 fikih yang menyatakan seorang perempuan boleh menduduki jabatan
 kehakiman (qadha).

 Tapi tenu saja ada syarat-syarat kapabilitas yang ketat yang harus
 dipenuhi terlebih dahulu oleh perempuan tersebut, tidak sembarangan,
 terang Qardhawi.

 Ditambahkan oleh Qardhawi, benar bahwa mayoritas ulama fikih tidak
 membolehkan perempuan untuk menduduki jabatan khalifah besar atau
 khalifah 'ammah, atau imamah uzhma, yaitu jabatan tertinggi
 kekhalifahan umat Muslim.

 Tetapi, masalahnya, apakah jawatan presiden yang hanya memerintah dan
 menguasai sebuah negara termasuk pada pembahasan khilafah? Atau,
 apakah hal ini bisa diqiyaskan sebagai pemimpin iqlim (wilayah bagian)
 pada zaman dulu? Saya katakan, ya, tidak ada penghalang dalam agama
 bagi seorang perempuan yang mampu untuk menduduki jabatan presiden,
 jelas Qardhawi.

 Sebagai reaksi atas fatwa dan pernyataan Qardhawi di atas, pucuk
 tertinggi pimpinan Ikhwan, Mahdi Akif, menegaskan jika Ikhwan tidak
 akan berubah pikiran terkait pendapatnya.

 Akif menegaskan, pihaknya berada pada posisi tetap memuliakan dan
 menghormati Qardhawi dalam fatwanya. Tetapi, terkait hal ini, Akif
 lebih merujuk kepada fatwa dan pendapat ulama fikih lain yang
 dipandang lebih selaras dan sejalan dengan konsep dan manhaj
 jama'ahnya.

 Hal serupa juga ditegaskan oleh Muhammad Habib, wakil pertama Ikhwan.
 Dikatakan Habib, pihaknya masih belum menyetujui opsi pencalonan
 perempuan dan Koptik untuk menjadi presiden.

 Meski demikian, tanggapan bernada lain diungkapkan juru bicara masalah
 politik pada jama'ah Ikhwan, Dr. Isham Uryan. Fatwa Syaikh Qardhawi
 akan menjadi masukan bagi kami. Dan memang sudah seharusnya kami
 melakukan banyak pembenahan ke depan, terang Uryan.

 Tampaknya fatwa kontroversial Qardhawi ini bisa jadi bakal dipakai
 oleh partai-partai Islam khususnya Indonesia untuk melegitimasi
 syahwat kekuasaan mereka, belum ada fatwa seperti inipun mereka telah
 menganggap tidak masalah dengan presiden perempuan.(L2-AGS/db)





 --
 salam,
 Ari


 

 ===
 Milis 

[wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

2009-09-06 Terurut Topik Dwi Soegardi
Berita serupa di situsnya Syeh Qaradawi
http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196
(dalam bahasa Arab).

Qaradawi: the predominance of the emotional side of women does not
mean they had lost reason and discrimination and perception, pointing
out that the efficiency and merit should be the criterion for the
women to fill any job, and that if a man and a woman competing in the
field of work, the win must be in by be better and more efficient.
(terjemahan Google)

Bandingkan dengan pendapatnya tahun 2004 ketika menentang pencalonan
Nawal el-Saadawi sebagai presiden:
(http://arabist.net/archives/2004/12/23/qaradaw-tantawi-and-the-mufti-on-women/)

Qaradawi: It is not acceptable for a woman to be president of the
state at all, because her nature does not allow her to carry out the
tasks of the presidency, or to adminster the affairs of the country,
or to oversee the needs of the people. A woman’s emotions overcome her
mind, and this is why her testimony in Islam is only half that of a
man’s testimony, as evident in the saying of the prophet: “If there
are not two men available, then bring one man and two women.”

Qaradawi added: The pain and the physical tiring that a woman suffers
from during her monthly period prevent her from carrying out her
duties and following the affairs of her subjects.

To stress his opinion rejecting Tantawi’s fatwa Qaradawi cited the
prophet as saying: “A people will not succeed if their leader is a
woman.”

Sekali lagi tentang wawancara Qaradawi di acara tv Fiqh al-Hayah
http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196
ini layak disimak. Mudah-mudahan terjemahan lengkapnya segera beredar.
(saya hanya baca dengan translate.google.com terjemahannya agak kacau
di beberapa tempat, tapi cukup bisa dipahami)
Isinya cukup luas antara lain tentang:
- perempuan bekerja di luar rumah
- perempuan menjabat presiden, anggota parlemen, dan jabatan2 politik lainnya
- perempuan menjadi hakim, mufti, 
- nilai kesaksian perempuan

Cukup mencolok juga pergeseran pendapat Qaradawi, yang tadinya
menentang atas dasar karakter biologis,
(argumen klasik tentang haid, hamil, menyusui, dll)
kali ini tampaknya tidak lagi.
Secara umum: apa yang baik bagi laki-laki baik bagi perempuan,
haram bagi laki-laki haram bagi perempuan.
Apa ya istilah yang tepat? Kesetaraan? :-)

Ramadan Mubarak!

salam,

2009/9/6 Dwi Soegardi soega...@gmail.com:
 Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh
 misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan,
 Bangladesh),
 dan dunia tetap berputar pada porosnya.

 Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi
 pemimpin, bahkan mufti.
 Barangkali bagi sebagian orang, dunia mereka mulai bergoyang.

 salam,


 http://www.eramuslim.com/berita/dunia/fatwa-aneh-qardhawi-perempuan-boleh-jadi-presiden-dan-mufti.htm

 Fatwa Kontroversial Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

 Syaikh Yusuf al-Qardhawi kembali mengeluarkan pernyataan aneh dan
 kontroversial, setelah sebelumnya dirinya mencap Sayyid Quthb bukan
 Ahlus Sunnah Wal Jamaah sehingga menimbulkan gonjang ganjing
 dikalangan Ikhwan dan sekarang ia memfatwakan fatwa yang bertentangan
 dengan mayoritas pendapat ulama-ulama besar baik ulama salaf maupun
 khalaf yang juga membuat Ikhwanul Muslimin kembali gonjang ganjing
 atas pendapatnya itu.

 Baru-baru ini, ulama terkemuka yang juga ketua persatuan internasional
 ulama Muslim, Syaikh Dr. Yusuf al-Qardhawi, merilis fatwa yang
 menegaskan bolehnya pencalonan seorang perempuan dan seorang Koptik
 (unsur non-Muslim) pada pemilihan presiden.

 Kontan saja fatwa yang dikemukakan ulama kharismatik asal Mesir itu
 menuai kontroversial di dunia Islam, khususnya di jagat perpolitikann
 Mesir dan juga di dalam kalangan Jama'ah al-Ikhwan al-Muslimun
 (Ikhwan) yang merupakan organisasi binaan Qardhawi.

 Selama ini, Ikhwan memiliki prinsip dan pandangan yang sama sekali
 bertentangan dengan fatwa Qardhawi tersebut. Pendapat resmi Ikhwan
 menyatakan jika seorang non-Muslim dan perempuan tidak boleh didukung
 untuk menjadi calon presiden.

 Sementara itu, dalam fatwanya, Qardhawi menyatakan jika seorang
 perempuan memiliki hak untuk menduduki pelbagai jabatan kenegaraan
 semisal anggota parlemen, menteri, bahkan menjadi presiden, dan juga
 jabatan pada dewan fatwa.

 Logika Islam dalam kasus ini berdiri di atas prinsip jika perempuan
 adalah entitas masyarakat yang juga paripurna, mereka memiliki hak
 sebagaimana lelaki, terang Qardhawi.

 Dalam acara bertajuk Fikih Kehidupan (Fiqh al-Hayat) yang disiarkan
 oleh kanal televisi Ana pada jaringan televisi satelit Timur Tengah
 Nilesat, Qardhawi menegaskan pihaknya lebih condong kepada pendapat
 fikih yang menyatakan seorang perempuan boleh menduduki jabatan
 kehakiman (qadha).

 Tapi tenu saja ada syarat-syarat kapabilitas yang ketat yang harus
 dipenuhi terlebih dahulu 

Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

2009-09-06 Terurut Topik Ari Condro
akhirnya mas yusuf qordhlowi memeluk feminisme dan kesetaraan gender.
kira kira apa yah yang menjadi pengebab pergeseran pemikiran dalam
fatwa fatwanya mas yusuf ini ?  *curious mode on*




2009/9/7 Dwi Soegardi soega...@gmail.com:
 Berita serupa di situsnya Syeh Qaradawi
 http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196
 (dalam bahasa Arab).

 Qaradawi: the predominance of the emotional side of women does not
 mean they had lost reason and discrimination and perception, pointing
 out that the efficiency and merit should be the criterion for the
 women to fill any job, and that if a man and a woman competing in the
 field of work, the win must be in by be better and more efficient.
 (terjemahan Google)

 Bandingkan dengan pendapatnya tahun 2004 ketika menentang pencalonan
 Nawal el-Saadawi sebagai presiden:
 (http://arabist.net/archives/2004/12/23/qaradaw-tantawi-and-the-mufti-on-women/)

 Qaradawi: It is not acceptable for a woman to be president of the
 state at all, because her nature does not allow her to carry out the
 tasks of the presidency, or to adminster the affairs of the country,
 or to oversee the needs of the people. A woman’s emotions overcome her
 mind, and this is why her testimony in Islam is only half that of a
 man’s testimony, as evident in the saying of the prophet: “If there
 are not two men available, then bring one man and two women.”

 Qaradawi added: The pain and the physical tiring that a woman suffers
 from during her monthly period prevent her from carrying out her
 duties and following the affairs of her subjects.

 To stress his opinion rejecting Tantawi’s fatwa Qaradawi cited the
 prophet as saying: “A people will not succeed if their leader is a
 woman.”

 Sekali lagi tentang wawancara Qaradawi di acara tv Fiqh al-Hayah
 http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196
 ini layak disimak. Mudah-mudahan terjemahan lengkapnya segera beredar.
 (saya hanya baca dengan translate.google.com terjemahannya agak kacau
 di beberapa tempat, tapi cukup bisa dipahami)
 Isinya cukup luas antara lain tentang:
 - perempuan bekerja di luar rumah
 - perempuan menjabat presiden, anggota parlemen, dan jabatan2 politik lainnya
 - perempuan menjadi hakim, mufti, 
 - nilai kesaksian perempuan

 Cukup mencolok juga pergeseran pendapat Qaradawi, yang tadinya
 menentang atas dasar karakter biologis,
 (argumen klasik tentang haid, hamil, menyusui, dll)
 kali ini tampaknya tidak lagi.
 Secara umum: apa yang baik bagi laki-laki baik bagi perempuan,
 haram bagi laki-laki haram bagi perempuan.
 Apa ya istilah yang tepat? Kesetaraan? :-)

 Ramadan Mubarak!

 salam,

 2009/9/6 Dwi Soegardi soega...@gmail.com:
 Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh
 misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan,
 Bangladesh),
 dan dunia tetap berputar pada porosnya.

 Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi
 pemimpin, bahkan mufti.
 Barangkali bagi sebagian orang, dunia mereka mulai bergoyang.

 salam,


 http://www.eramuslim.com/berita/dunia/fatwa-aneh-qardhawi-perempuan-boleh-jadi-presiden-dan-mufti.htm

 Fatwa Kontroversial Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

 Syaikh Yusuf al-Qardhawi kembali mengeluarkan pernyataan aneh dan
 kontroversial, setelah sebelumnya dirinya mencap Sayyid Quthb bukan
 Ahlus Sunnah Wal Jamaah sehingga menimbulkan gonjang ganjing
 dikalangan Ikhwan dan sekarang ia memfatwakan fatwa yang bertentangan
 dengan mayoritas pendapat ulama-ulama besar baik ulama salaf maupun
 khalaf yang juga membuat Ikhwanul Muslimin kembali gonjang ganjing
 atas pendapatnya itu.

 Baru-baru ini, ulama terkemuka yang juga ketua persatuan internasional
 ulama Muslim, Syaikh Dr. Yusuf al-Qardhawi, merilis fatwa yang
 menegaskan bolehnya pencalonan seorang perempuan dan seorang Koptik
 (unsur non-Muslim) pada pemilihan presiden.

 Kontan saja fatwa yang dikemukakan ulama kharismatik asal Mesir itu
 menuai kontroversial di dunia Islam, khususnya di jagat perpolitikann
 Mesir dan juga di dalam kalangan Jama'ah al-Ikhwan al-Muslimun
 (Ikhwan) yang merupakan organisasi binaan Qardhawi.

 Selama ini, Ikhwan memiliki prinsip dan pandangan yang sama sekali
 bertentangan dengan fatwa Qardhawi tersebut. Pendapat resmi Ikhwan
 menyatakan jika seorang non-Muslim dan perempuan tidak boleh didukung
 untuk menjadi calon presiden.

 Sementara itu, dalam fatwanya, Qardhawi menyatakan jika seorang
 perempuan memiliki hak untuk menduduki pelbagai jabatan kenegaraan
 semisal anggota parlemen, menteri, bahkan menjadi presiden, dan juga
 jabatan pada dewan fatwa.

 Logika Islam dalam kasus ini berdiri di atas prinsip jika perempuan
 adalah entitas masyarakat yang juga paripurna, mereka memiliki hak
 sebagaimana lelaki, terang Qardhawi.

 Dalam acara bertajuk Fikih Kehidupan (Fiqh al-Hayat) yang disiarkan
 oleh kanal televisi Ana pada jaringan 

[wanita-muslimah] The Real Enemy Is Ethanol, Not NATO

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://www.moscowtimes.ru/opinion/article/382371/index.html

The Real Enemy Is Ethanol, Not NATO 
07 September 2009
By Richard Lourie
The French have a saying: If you talk about Christmas long enough, Christmas 
will come. That seems to be the case with the developed world's independence 
from oil. The Chevrolet Volt was recently introduced with much fanfare and the 
promise of some 98 kilometers per liter. Entrepreneurial inventors are 
experimenting to derive cheap, clean energy from stale beer, garbage and other 
various materials.

Wired magazine notes that it was 150 years ago, on Aug. 27, 1859, that the 
first commercial well began producing petroleum in Pennsylvania. The article 
quotes experts as arguing that we are now once again in the midst of an energy 
transition and points out that while nothing can replace oil, everything might.

Since nearly two-thirds of Russia's exports are gas and oil, Moscow should be 
more worried about ethanol than NATO. 

And how is Russia preparing for a future in which its main commodity may be 
rendered obsolete? Not well at all, judging by the way it is dealing with its 
infrastructure in general and its roads in particular. Russia has less than 
800,000 kilometers of roads it needs and many of those it has are of poor 
quality, costing the country 3 percent of gross domestic product per year. In 
2008, when the country was flush with oil revenues, Russia built 2,200 
kilometers of new roads. That's what China builds every 10 days. And because of 
corruption and ineptitude, the cost to build roads in Russia is nearly four 
times higher.

The long-predicted implosion of the rickety Soviet infrastructure may have 
begun with the recent disaster at the Sayano-Shushenskaya hydroelectric power 
plant. Chechen terrorists have claimed the incident as sabotage on their part. 
It probably wasn't, but a deteriorating infrastructure could be an easy target 
for actual terrorist attacks. As the Kremlin continues to try to modernize the 
country's infrastructure, there will be more disasters like 
Sayano-Shushenskaya. This is what happens when Russia tries to impose a  new 
system on an old one. The Soviet Union collapsed when Mikhail Gorbachev tried 
to reform it, and the old Soviet infrastructure is collapsing as Russia 
attempts to repair it.  

On the spiritual side of the ledger, things don't look too promising either. 
Russia did not produce the renaissance in art and culture that many expected 
would occur when the Soviet lid was lifted. That's not necessarily bad, since 
cultural flowerings can just as easily emerge from decadent phases in a 
nation's life as it does from healthy ones. Russia's real cultural failure is 
more anthropological than artistic. Post-Soviet Russia is about to turn 18, yet 
it has no definite and discernible identity. It is still a country without 
vision and values, still a country without its own anthem and flag. (The anthem 
is a rewrite of a Soviet rewrite, and the flag belongs to late tsarist Russia.) 
When Soviet Russia turned 18 in 1935, there was no question of what it was. And 
six years later, Red Army soldiers went into battle shouting, For the country 
and Stalin! It would be difficult to imagine today's soldiers streaming into 
Georgia with a cry of For Gazprom and Putin!

These problems of economic direction and social identity - difficult as they 
are - could be aired in a free and open mass media. And they could be resolved, 
however imperfectly, by a political system that offered real choice and a legal 
system that provided a modicum of justice. But Russia has none of the above, 
while Christmas is getting closer all the time.

Richard Lourie is the author of The Autobiography of Joseph Stalin and 
Sakharov: A Biography.


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Concerns Over 'Steps Toward Islamic State' in Indonesia

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://thejakartaglobe.com/home/concerns-over-steps-toward-islamic-state-in-indonesia/328429

September 07, 2009 
Febriamy Hutapea  Heru Andriyanto



Concerns Over 'Steps Toward Islamic State' in Indonesia

The nation is quietly being pushed closer toward an Islamic state, Christian 
politicians and religious groups warned on Sunday, pointing to attempts this 
month to push through a bill requiring halal product labeling. 

The legislation could be passed by the House of Representatives as soon as next 
week, despite opposition from the Christian-based Prosperous Peace Party (PDS) 
and minority religious groups who say it is discriminatory. 

The House and central government are being accused of rushing discussion on the 
bill in the hope of endorsing it on Sept. 15. Critics claim the bill, like the 
Anti-Pornography Law passed almost a year ago, is a ploy by conservative 
Islamic groups to introduce elements of Shariah law within secular Indonesia. 

The House, they say, is being pressured to endorse the legislation before its 
term expires at the end of September. 

Hasrul Azwar, chairman of the House committee deliberating the bill, said on 
Sunday that he expected it to be completed within two weeks. There is no 
pressure. The bill has been scheduled to be finished by the end of this month, 
he said. 

The bill states that all packaged food, drinks, medicine and cosmetics produced 
and sold in Indonesia must be certified as halal or not by an independent body 
and then labeled accordingly. 

Hasrul said the central government wanted the classifying body formed under the 
Ministry of Religious Affairs, while several parties have demanded an 
independent body with representatives from the central government and the 
Indonesian Council of Ulema (MUI). 

Those matters are still being debated. Even [yesterday] we worked on it, he 
said. 

The PDS has said that determining what is halal - permissible under Islam - is 
a religious issue and shouldn't be stipulated by the state. Some members of the 
business community said the labeling system would be expensive and that small 
businesses could suffer. 

Lawmaker Badriyah Fayumi of the Islamic-based National Awakening Party (PKB) 
said non-Muslim communities should not feel threatened by the bill. 

The state is obliged to facilitate its citizens in practicing their [version 
of] Shariah. The halal matter is very much one of principle for Muslims, she 
said. 

She said a halal law would provide a stronger legal basis to impose sanctions 
on companies that lied about the contents of their products. 

The bill will stipulate sanctions if there is forgery or mixing halal and 
non-halal foods, Badriyah said, adding that this could result in fines of up 
to Rp 4 million ($400). 

Husna Zahir, chairwoman of the Indonesian Consumers Foundation (YLKI), said she 
was concerned that the issue of classifying products as halal had distracted 
attention from the real debate. 

This ongoing problem must not divert the government's focus from product 
safety, because what we need is an effective system capable of making sure that 
all products distributed in the markets are safe and halal to consume, she 
said.




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Beneath Robes and Veils, Saudi Women Get Nips and Tucks

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://thejakartaglobe.com/health/beneath-robes-and-veils-saudi-women-get-nips-and-tucks/321842

August 03, 2009 
Donna Abu-Nasr

 
Young women having their faces treated with lightening creams in Saudi Arabia, 
above and below. Such cosmetic procedures have become popular in the past few 
years. (AP Photo)



Beneath Robes and Veils, Saudi Women Get Nips and Tucks

Does Islam frown on nose jobs? Chemical peels? How about breast implants? 

One of the clerics with the answers is Sheik Mohammed al-Nujaimi and Saudi 
women flock to him for guidance about going under the knife. The results may 
not see much light of day in a kingdom where women cover up from head to toe, 
yet cosmetic surgery is booming. 

Religion covers every facet of life in Saudi Arabia, including plastic surgery. 
Al-Nujaimi draws his guidelines from the consensus that was reached three years 
ago when clergymen and plastic surgeons met in Riyadh to determine whether 
cosmetic procedures violate the Islamic tenet against tampering with God's 
creation. 

The verdict was that it's halal (sanctioned) to augment unusually small 
breasts, fix features that are causing a person grief or reverse damage from an 
accident. But undergoing an unsafe procedure or changing the shape of a 
perfect nose'' just to resemble a singer or actress is haram (forbidden). 

I get calls from many, many women asking about cosmetic procedures,'' 
al-Nujaimi told The Associated Press in an interview. The presentations we got 
from the doctors made me better equipped to give them guidance.'' 

In recent years, plastic surgery centers with gleaming facades have sprung up 
on streets in Riyadh, the capital. Their front-page newspaper ads promise laser 
treatments, hair implants and liposuction. 

From rarities only 10 years ago, the centers now number 35 and are saturating 
the Saudi market,'' Ahmed al-Otaibi, a Saudi skin specialist, was quoted as 
saying in the Al-Hayat newspaper. 

Al-Otaibi cited a study according to which liposuction, breast augmentations 
and nose jobs are the most popular among women, while men go for hair implants 
and nose jobs. 

Saudi women see nothing unusual about undergoing plastic surgery and then 
covering it up in robes and veils. Sarah, an unmarried, 28-year-old 
professional woman, pointed out in an interview that underneath their robes, 
women go in for designer clothes and trendy haircuts to be flaunted at women's 
gatherings, shown to their husbands and exposed on trips abroad. 

We attend a lot of private occasions, and we also travel,'' said Sarah, who 
declined to give her full name to protect her privacy. 

She said she was contemplating having 22 surgeries, including a breast lift, 
padding her rear and reversing her down-turned lips into a smile. She also 
wants the lips of Lebanese singer Haifa Wehb, and less flare to her nostrils, 
though so far, her plastic surgeon has refused to do the nose because he 
doesn't think it needs altering. 

Ayman al-Sheikh, a Saudi doctor who spent almost 14 years in the United States, 
most of them at Harvard, said demand in Saudi Arabia was in line with increased 
global demand. 

But what he sees more of in the Arab world, including Saudi Arabia, is a boom 
in the number customers for procedures that enhance the face to the point where 
it no longer looks natural. 

The trend is being set by entertainers whose pouty lips, chiseled midriffs and 
enhanced breasts are seen on TVs across the Arab world. 

Not all customers seek religious sanction, and not all surgeons abide by the 
clerics' guidelines, so a woman is apt to pick a surgeon depending on how 
liberal he is. People are overdone by design or by mistake,'' al-Sheikh said. 
If something is done on a famous figure, it becomes iconic in our world even 
if it doesn't look aesthetically appealing.'' 

He said when he returned to the kingdom four years ago, patients initially came 
with requests for one performer's nose or another's cheeks, but that stopped 
after word spread he was a conservative who believes every face has its own 
features.'' 

The boom in surgery prompted Saudi columnist Abdoo Khal to write a piece 
titled, We don't want you to be Cinderella.'' 

Women's rush to undergo plastic surgery is an obsession resulting from a 
woman's insecurity,'' he wrote, and it consolidates the idea that women are 
for bed only.'' 

Associated Press


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] In Jakarta, Beggars Can't Be Choosers

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://thejakartaglobe.com/home/in-jakarta-beggars-cant-be-choosers/328314

September 06, 2009 
Tasa Nugraza Barley and Ade Mardiyati

 
Lia begs on a pedestrian overpass on Jalan Sudirman. (Photo: Tasa Nugraza 
Barly, JG)



In Jakarta, Beggars Can't Be Choosers

Each year during Ramadan, beggars come to Jakarta to take advantage of the 
extra generosity of the city's Muslims during the fasting month. 

The giving of charity is required from all Muslims to help those in need, and 
during Ramadan each gift to the poor, or any other good deed, earns extra 
credit for the faithful from Allah.

But two years ago the Jakarta municipal administration passed a bylaw carrying 
penalties as high as a Rp 20 million ($2,000) fine or 60 days in jail for 
anyone caught giving cash to street beggars. And efforts are made each year in 
Jakarta to round up beggars before and during Ramadan and take them to shelters 
and training centers.

Authorities have estimated that the number of beggars arriving in Jakarta from 
outside the city rose by about 10 percent during the first week of Ramadan, and 
during the first 10 days of the fasting month, the Jakarta Social Agency netted 
more than 850 beggars, including 83 infants, in raids across the city's five 
municipalities.

Most came from northern coastal areas such as Brebes and Pekalongan in Central 
Java, and the vast majority are controlled by panhandling syndicates, according 
to Budiarjo, the head of the agency. In 2008, Budiarjo said, 7,000 beggars were 
caught in raids during Ramadan, with around 5,000 placed in shelters, about 
1,100 sent back to their hometowns and the rest taken in by their families.

BeritaJakarta.com, the city administration's official news portal, has reported 
that the number of beggars coming to the city could increase by 500 percent 
over the entire holy month. 

Here are the stories of five people counting on the generosity of others on the 
streets of Jakarta this year.

Susi

With too many mouths to feed and no husband, Susi says she has no choice but 
beg for money. 

The 40-year-old was cradling the youngest of her six children while begging on 
her turf - a traffic intersection in Matraman, East Jakarta - last week. 

Susi said she collected about Rp 20,000 to Rp 50,000 a day, which she used to 
keep her children in school and feed them. 

She said syndicates of beggars existed, but not around Matraman. 

It's usually beggars from other cities who are involved in syndicates. I'm a 
Matraman native, she said. 

She said Muslims usually showed charity toward beggars during Ramadan, but the 
government's renewed focus on enforcing the 2007 bylaw on begging had made many 
of them nervous about handing out money. 

To illustrate her point, on the day she spoke to the Jakarta Globe, Susi said 
she had only collected Rp 3,000 in three hours. 

They don't understand. I do this for a living. If they had a better job for 
me, I would take it in a flash, she said. 

Bunga 

Bunga means flower in Indonesian, and this little girl had a pretty little 
face to match her name, and a big smile. 

She doesn't know exactly how old she is, but looks to be around 6. 

Bunga said she had been helping her mother find money for about two years. 

They beg at intersections in Gudang Peluru, East Jakarta.

Bunga said she badly wanted to join her friends at school, but for now that 
just wasn't possible. 

She had been in school once, she said, but was forced to drop out because her 
mother could no longer pay the fees. 

Bunga said she made Rp 15,000 a day on average, but lately it has been less. 

People are afraid they'll go to jail for giving us money, she said. 

Which is so sad because I'd been hoping to get more money this Ramadan. I 
wanted to buy new clothes like other children at Idul Fitri. 

Budi

Budi was seen strumming a ukulele as he dodged traffic in Permata Hijau last 
week, right near a block of luxury apartments. 

He said he only begged during those times when he didn't have work. 

Budi said he usually made Rp 25,000 from begging from 7 a.m. to 11 a.m. 

He prefers to beg in the morning so he can sleep in the afternoon, he said. 

Budi said he'd never heard of syndicates of beggars operating in Jakarta, and 
that the city administration's ban on begging seemed both cruel and 
unnecessary. 

They don't have hearts. My people need money for food. Do they give us food? 
No, he said. 

Budi, a Muslim, said he knew God didn't approve of him relying on handouts, but 
what choice did he have?

It's hard finding a decent job in this city, he said.

Budi said he dreamed of being a famous singer one day, just like Iwan Fals who 
sang on the streets before he got famous. But, in the meantime, I'll just keep 
begging for money. 

Sri Maryani (Narti)

Thank you so much, pretty sister, Sri Maryani, or Narti, said in Javanese to 
a young woman who had just given her three Rp 5,000 bills.

After arriving in the city about two weeks ago with her 3-year-old 

[wanita-muslimah] Tantangan Berat Indonesia Menyangkut Kemiskinan

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_contentview=articleid=27716:tantangan-berat-indonesia-menyangkut-kemiskinancatid=3:nasionalItemid=128


  Tantangan Berat Indonesia Menyangkut Kemiskinan 
 
  Denpasar, (Analisa)

  Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi Depkominfo Freddy 
Tulung menegaskan, Indonesia menghadapi tantangan berat sejak terjadinya krisis 
ekonomi menyangkut pengentasan kemiskinan dan menanggulangi pengangguran.

  Masyarakat miskin akibat krisis ekonomi di Indonesia mencapai 49,50 juta 
orang atau 24,23 persen, kata Dirjen dalam sambutan tertulis yang dibacakan 
Direktur Kelembagaan Sosial Denpkominfo Drs James Pardede di Denpasar, Sabtu.

  Pada kegiatan sosialisasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) 
Mandiri yang melibatkan lintas instansi, LSM dan kalangan perguruan tinggi itu, 
Ia menyatakan, berkat berbagai upaya dan terobosan yang dilakukan oleh 
pemerintah, masyarakat miskin itu jumlahnya semakin berkurang.

  Namun pada bulan Maret 2008, kata dia, masyarakat miskin itu masih 
mencapai 34,96 juta orang atau 15,42 persen. Sedangkan pengangguran pada 
Februari 2007 tercatat 10,55 juta orang, atau berkurang 1,2 juta dalam satu 
tahun.

  Dirjen Freddy Tulung menjelaskan bahwa pemerintah mengalokasikan dana 
yang cukup untuk menanggulangi kemiskinan dan memperluas kesempatan kerja bagi 
masyarakat yang menganggur. Semua itu memerlukan adanya koordinasi dan 
kerjasama yang baik lintas sektor, dengan harapan nantinya akan mampu 
meningkatkan taraf hidup masyarakat sekaligus menekan angka kemiskinan dan 
jumlah pengangguran, harap Dirjen Freddy Tulung. (Ant) 
  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Bantuan Tzu Chi untuk Korban Gempa di Tasikmalaya

2009-09-06 Terurut Topik sunny

http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_contentview=articleid=27715:bantuan-tzu-chi-untuk-korban-gempa-di-tasikmalayacatid=3:nasionalItemid=128


  Bantuan Tzu Chi untuk Korban Gempa di Tasikmalaya 

 
  Sehari sesudah gempa, relawan Tzu Chi Kantor Penghubung Bandung berangkat 
menuju ke kota Tasikmalaya untuk melakukan survei bencana gempa Tasikmalaya, 
Kamis (3/9) pukul 07.30 WIB. 

  Gempa Tasikmalaya melanda sebagian daerah Jawa Barat dan kota besar 
lainnya, Rabu (2/9) pukul 14.55 WIB dengan kekuatan 7,3 skala Richter, 
menimbulkan kerusakan yang cukup berat di wilayah Tasikmalaya, Garut, Cianjur 
dan Pelabuhan Ratu. Gempa bahkan dirasakan oleh warga Jakarta, Solo (Jawa 
Tengah), dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

  Setelah menempuh jarak kurang lebih 160 km, relawan Tzu Chi Bandung tiba 
di lokasi bencana. Kecamatan yang mengalami kerusakan terparah antara lain 
Kecamatan Cikatomas, Cisayong, dan Cigalontang. Tzu Chi melakukan survey di 
Kecamatan Cigalontang, daerah terparah dalam bencana gempa kali ini. 

  Kondisi di Kota Tasikmalaya sendiri tidak terlihat kerusakan berarti, 
akan tetapi ketika dalam perjalanan menuju Kec. Cigalontang, di desa-desa yang 
dilalui, terlihat banyak rumah yang rusak ringan mau pun parah. Setelah survei, 
relawan Tzu Chi langsung memberikan bantuan berupa 1 ton beras, 100 kg buah 
kurma, dan 100 bungkus tempe.

  Malam harinya pukul 21.00 WIB, relawan Tzu Chi melakukan survei kedua di 
Desa Mekarwangi, Kampung Langkob, Kecamatan Cisayong, Tasikmalaya. Di tempat 
ini, terdapat 200 orang pengungsi dari 3 RT. Gempa mengakibatkan 28 rumah rusak 
berat, 26 rusak ringan, 11 rumah tidak layak huni, dan 1 mesjid hancur. Relawan 
Tzu Chi merupakan yang pertama datang melakukan survei dan memberi bantuan di 
lokasi bencana tersebut. Bantuan yang diberikan berupa 500 kg beras, 50 kg buah 
kurma, dan 50 bungkus tempe. 

  Gempa Juga Merusak Kota Ciamis

  Setelah memberikan bantuan di Desa Mekarwangi, relawan Tzu Chi 
melanjutkan perjalanan ke Desa Sindang Jaya, Kelurahan Karang Layung, Kecamatan 
Mangun Jaya, Dusun Kersaratu, Kabupaten Ciamis. Gempa mengakibatkan 194 rumah 
hancur, 319 rumah rusak berat, yang mengakibatkan 706 keluarga terpaksa 
mengungsi di tenda-tenda pengungsian. Gempa juga mengakibatkan 3 orang penduduk 
mengalami patah tulang akibat tertimpa bangunan. 

  Warga di desa ini belum memperoleh bantuan dari pihak manapun. Untuk 
membantu meringankan derita korban, relawan Tzu Chi memberikan bantuan berupa 1 
ton beras, 100 kg buah kurma, dan 100 bungkus tempe. 

  Pada saat bersamaan, Tim Tanggap Darurat Tzu Chi juga sedang mengirimkan 
bantuan ke daerah Tasikmalaya Jawa Barat, berupa 300 paket terpal, 2 tenda 
komando, 25 paket tenda, 732 kotak mi instan, 53 kardus air mineral, 250 
bungkus biskuit, 500 helai selimut, 120 botol obat gosok, dan 50 helai jas 
hujan yang akan disalurkan bagi para korban bencana. 

  Pascagempa, bantuan tenda darurat, tempat tidur darurat (velbed), ataupun 
sembako belum terlihat penuh. Hingga Kamis malam, bantuan darurat hanya 
terlihat dari Korem dan Kodim setempat serta Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

  Partisipasi Tzu Chi Medan

  Sejak Jumat (4/9) sampai akhir bulan ini, Tzu Chi Medan mengadakan bazar 
penjualan kue bulan di berbagai pusat perbelanjaan, antara lain Cambridge City 
Square, Deli Plaza, Brastagi The 5-star Supermarket dan Sun Plaza. Semua 
keuntungan hasil penjualan kue bulan vegetarian ini akan disalurkan untuk 
membantu para korban gempa bumi Tasikmalaya Jawa Barat. (rel) 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Rayakan Ramadan dan Idul Fitri di Hilton Bandung

2009-09-06 Terurut Topik sunny

ttp://iklan.pikiran-rakyat.com/?mib=pradd.artikel.detailid=184


Rayakan Ramadan dan Idul Fitri di Hilton Bandung
Jum'at, 04 September 2009
 

Merayakan Ramadan bagi kebanyakan orang tentunya dapat dilakukan berbagai macam 
cara, seperti buka bersama, tarawih berjamaah, dan silaturahmi, namun juga 
tidak terlepas dari aktifitas sehari - hari selama berpuasa, setelah menahan 
lapar dahaga dan hawa nafsu, berbuka merupakan hal yang ditunggu - tunggu, 
banyaknya pilihan makanan dan tempat untuk berbuka yang menawarkan berbagai 
macam menu pilihan juga patut menjadi pertimbangan, hotel Hilton yang 
menyediakan beberapa paket promo yang menarik selama bulan Ramadan dan 
menyambut Idul Fitri.



Hotel yang terletak di JL. HOS. Tjokroaminoto No.41-43 ini, memiliki menu 
berbuka puasa di restoran Purnawarman. Restoran ini, menyajikan berbagai macam 
menu masakan mulai dari Asia, Eropa, Indonesia hingga sushi, dimsum, serta 
aneka kue dan pastry (tersedia kolak dan tajil khusus bulan Ramadan). Harga 
yang ditawarkan per paketnya pun tergolong relatif terjangkau untuk hotel 
dikelasnya, yakni Rp.100.000++ /orang untuk pemesanan minimum 10 orang 
sementara itu, untuk anda yang ingin berbuka dengan teman, klien atau 
gathering, Hilton juga menyediakan  paket berbuka mulai dari Rp.110.000 ++ / 
orang, dengan pilihan berbagai macam menu yang dapat disesuaikan dengan 
keinginan anda di Grand Ballroom. Harga belum termasuk pajak dan pelayanan.   



Promo Kamar

Hotel Hilton yang memiliki 186 kamar ini, pada bulan Ramadan juga menyediakan 
paket promo kamar yakni mulai dari Rp.550.000++ /malam / kamar dan sudah 
termasuk didalamnya sahur atau sarapan untuk dua orang. Sementara itu, bagi 
anda yang ingin merayakan Idul Fitri, Hilton juga menyediakan paket kamar yang 
berlaku mulai tanggal 20 - 27 September 2009, yakni mulai dari 1.650.000 ++ / 
malam, paket Idul Fitri tersebut sudah termasuk sarapan dan makan malam untuk 
dua orang. (harga sewaktu - waktu dapat berubah dan belum termasuk pajak dan 
pelayanan).



Fasilitas 

Hotel Hilton memiliki berbagai macam fasilitas yang terbilang cukup lengkap, 
mulai dari, keamanan 24 jam, Swimming Pool, Fitness Center, Business Center, 
Spa, Ballroom, Meeting room, hingga Executive Lounge. Untuk urusan makanan dan 
minuman, Hilton memiliki empat tempat yang nyaman bagi anda yang ingin 
bersantai sejenak antara lain : Purnawarman Restaurant, Fresco Italian 
Restaurant, Magma, dan Caffe Cino, yang seluruhnya menyajikan makanan dan 
minuman bercitarasa tinggi. Design bangunan yang didominasi oleh kaca menambah 
kemegahan hotel ini yang memiliki 12 lantai ini. Untuk informasi lebih lanjut 
hubungi : Toll Free 0800 188.(AE-10)***  


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Gadaikan Seprai demi Sepiring Nasi

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=10266

2009-09-05 
Gadaikan Seprai demi Sepiring Nasi


Wahyu Mandoko

Petugas Pegadaian memeriksa sejumlah motor yang memenuhi gudang kantor 
Pegadaian Purwokerto, Jawa Tengah. Tidak hanya perhiasan, warga juga 
menggadaikan barang-barang seperti sepeda motor, kain, dan barang elektronik 
untuk memenuhi kebutuhan menjelang Idul Fitri.

antor Pegadaian acap menjadi andalan warga masyarakat, terutama mereka yang 
berada di tataran menengah ke bawah, untuk mendapatkan dana segar dalam waktu 
cepat. Asal mereka memiliki barang berharga sebagai jaminan, uang yang 
dibutuhkan pun akan dapat diperoleh hanya dalam hitungan menit.

Namun, bagi kalangan menengah bawah, masa pinjam maksimal empat bulan yang 
diberikan kantor Pegadaian, terkadang terasa tiba sama cepatnya seperti saat 
mereka menghabiskan uang tersebut untuk menopang kebutuhan hidupnya.

Hal itulah yang dirasakan Suminah. Dia mengaku tidak pernah bisa menebus 
perhiasan emas yang telah digadaikannya. Padahal dari menggadaikan cincin 
seberat tiga gram dan satu gram anting anaknya, dia hanya meminjam uang sekitar 
Rp 700.000. Uang itu untuk bawa anak saya yang sakit tipes. Boro-boro mau 
nebus barang saya kembali, untuk melunasi biaya rumah sakit anak saya saja, 
kemarin saya kembali pinjam ke tetangga, ucapnya lirih.

Ratinah, janda tanpa anak yang bermukim di Kalideres terpaksa menggadaikan 
satu-satunya anting yang dimiliki agar bisa mendapatkan menu berbuka puasa 
seperti yang diinginkannya. Dari menggadaikan antingnya seberat setengah gram, 
dia memperoleh pinjaman hampir Rp 100.000. Uang itu untuk makan, biasanya sih 
saya makan suka dikasih tetangga. Tapi karena kemarin saya pengen makan kolak 
buat buka puasa, maka saya gadaikan anting, dapet Rp 100.000. 

Lumayan buat beli kolak dan beras untuk sahur. Abis malu kalau setiap hari 
selalu nunggu kiriman tetangga, katanya.

Sedangkan bagi Koko, kantor Pengadaian menjadi harapan bagi dia untuk 
mendapatkan dana guna menambah modal usahanya sebagai penjual kue dadakan. 
Menjelang Lebaran, dia berniat berdagang kue lebaran di lapak kaki lima Pasar 
Palmerah, Jakarta Barat. Saya butuh modal yang tidak sedikit, makanya mau 
gadaikan motor, imbuhnya.

Asisten Manager Operasional Pengadaian Cabang Tanjung Duren Dody Haryono 
mengatakan, kantornya relatif sepi sejak awal Agustus lalu. 

Dana pengadaian yang terserap masyarakat pada bulan lalu hanya mencapai Rp8,1 
miliar. Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan jumlah dana yang terserap 
masyarakat pada Juli yang mencapai Rp 9,7 miliar.

Dia mengungkapkan, sebagian besar nasabah yang menggadaikan barang berharga 
miliknya akan menebus kembali. Tidak lebih dari dua persen yang tidak mampu 
menebus kembali barangnya. Biasanya kalau sampai pada masa berakhirnya akad 
yang lamanya sekitar empat bulan mereka belum mampu menebus barangnya, maka 
mereka akan memperpanjang sampai akhirnya mampu menebus kembali barangnya. 
Sekitar 99 persen nasabah kami pada akhirnya menebus kembali barangnya, 
tuturnya.

Dia menyebutkan, 60 persen dari mereka yang menggadaikan barangnya 

membutuhkan dana untuk modal berdagang. Sedangkan 30 persen selebihnya untuk 
biaya sekolah dan kesehatan, dan untuk keperluan konsumtif hanya sepuluh 
persen. Karena jumlah nasabah yang datang untuk menggadaikan barang lebih 
banyak untuk mendapatkan modal usaha, maka mereka pun baru bisa mengembalikan 
dana yang dipinjamnya setelah usahanya berkembang. Sedangkan bagi masyarakat 
yang tak memiliki usaha, biasanya mengembalikan pinjamannya setelah mendapatkan 
gajian. Tapi jumlah ini sangat sedikit, paparnya.

Staf kantor Pegadaian cabang Palmerah, Jakarta Barat, Adit mengemukakan, 
transaksi selama Ramadan hanya mencapai Rp 250 juta per hari. Jumlah tersebut 
lebih kecil dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya. Sekarang ini lagi sepi, 
ujarnya.


Sprei dan Kain 

Di tengah kemajuan ekonomi yang dinikmati sebagian kalangan, masih banyak warga 
masyarakat yang amat membutuhkan bantuan pinjaman uang dengan menggadaikan 
perlengkapan rumah tangga sekadar bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, 
terutama selama bulan puasa dan menjelang Lebaran nanti. Bahkan ada di antara 
mereka yang terpaksa menggadaikan jarit (kain panjang) dan sprei.

Itulah potret masyarakat kecil yang melanda sebagian kampung di kota Surabaya, 
Jawa Timur. Mereka tidak menggadaikan barang yang lebih berharga, seperti 
komputer, perangkat elektronik, telepon selular dan perhiasan karena tidak 
memiliki barang yang telah menjadi gaya hidup masyarakat moderen. 

Saya menggadaikan sprei karena tidak memiliki uang untuk makan, kata Sakem, 
perempuan paruh baya warga Putat Jaya, Surabaya, kepada SP di lokasi pegadaian 
kampung, dekat Pasar Jarak, Surabaya, kemarin.

Sejumlah ibu rumah tangga lainnya juga hendak meminjam uang dengan menggadaikan 
kain panjang. Sebuah sprei baru dihargai Rp 15.000, sedangkan harga gadai kain 
panjang baru Rp 7.500 per potong. 

Bunga 

[wanita-muslimah] Indonesia Hidup dengan Gizi Buruk

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=newsdetail=trueid=10263

2009-09-05 
Indonesia Hidup dengan Gizi Buruk



[JAKARTA] Sebagian rakyat Indonesia saat ini masih mengalami masalah kekurangan 
gizi makro (karbohidrat dan protein), yakni gizi buruk dan gizi kurang. Hal itu 
tercermin dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) dan data Organisasi 
Pangan dan Pertanian (FAO). 

Berdasarkan Riskesdes 2007, prevalensi nasional gizi buruk pada anak balita 
mencapai 5,4 persen dan gizi kurang 13 persen. Kemudian, 13,3 persen anak 
laki-laki dan 10,9 persen anak perempuan usia sekolah (6-14 tahun) tergolong 
kurus berdasarkan perbandingan berat/tinggi badan, serta 13,6 persen wanita 
usia subur (15-45 tahun) mengalami kurang energi kronis. 

Sedangkan data FAO menunjukkan, secara umum konsumsi susu, daging, sayur, 
telur, dan ikan, rakyat Indonesia lebih rendah dibanding Amerika, Inggris, 
Australia, bahkan dengan negara-negara di Asia, seperti Jepang, Malaysia, 
Thailand, dan Filipina. 

Terkait hal itu, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan kepada 
SP, Jumat (4/9), menyatakan faktor-faktor yang mengakibatkan munculnya gizi 
buruk dan gizi kurang, antara lain kemiskinan, tingkat pendidikan, pola hidup, 
sosio-budaya, dan ketidaktahuan tentang gizi.

Akar utama masalah gizi kurang adalah kemiskinan. Kemiskinan bisa diatasi, 
maka gizi kurang pun bisa diatasi. Jadi program yang harus dilakukan adalah 
pengentasan orang miskin, katanya.

Diakui, dari tahun ke tahun memang terjadi perbaikan gizi masyarakat, tetapi 
belum mencapai angka ideal. Misalnya, kebutuhan karbohidrat ideal 2.100 
kilokalori/kapita/hari, tetapi saat ini baru 1.735 kilokalori/kapita/hari dan 
protein 60 gram/kapita/hari, namun saat ini hanya 55,5 gram/kapita/hari. 

Ali menambahkan, perbaikan gizi tidak cukup dengan memberikan bantuan langsung 
tunai (BLT) Rp 100.000 per bulan. 

Selain menghadapi masalah gizi makro, rakyat Indonesia juga mengalami 
kekurangan zat gizi mikro, seperti vitamin dan mineral. Menurut Ketua Umum 
Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) dr Rachmi Untoro, kekurangan 
zat gizi ini disebut hidden hunger dan kerap terjadi pada remaja, seperti 
kekurangan zat besi yang menimbulkan anemia. Masalah anemia juga terjadi pada 
ibu hamil dan anak sekolah dasar (SD) yang mencapai 30 persen sampai 40 persen.

Kekurangan gizi, lanjutnya, terjadi setelah seorang anak berusia enam bulan. 
Sebab, sejak usia itu anak mendapatkan makanan pendamping air susu ibu. Sejak 
lahir hingga berusia enam bulan, bayi cukup diberi ASI karena mengandung 
seluruh zat gizi yang dibutuhkan. Setelah itu, bayi membutuhkan makanan selain 
ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Ketidaktahuan tentang makanan bergizi dan kemiskinan membuat seorang anak tak 
mendapat gizi seimbang, yaitu karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. 
Tragisnya, menurut Racmi, ada juga kejadian gizi kurang pada keluarga yang 
secara ekonomi mampu dan cukup berpendidikan. Hal itu terjadi karena ibu tidak 
tahu tentang makanan bergizi dan tidak memanfaatkan sumber makanan di 
sekitarnya yang bergizi untuk dikonsumsi. 

Vietnam patut dicontoh untuk menurunkan angka gizi kurang. Mereka memanfaatkan 
makanan lokal, seperti siput, untuk menurunkan angka gizi kurang. Jadi makanan 
bergizi tak harus mahal, tegasnya.

Tertinggal

Secara terpisah, Ketua Badan Pertimbangan Organisasi Himpunan Kerukunan Tani 
Indonesia (HKTI) Siswono Yudo Husodo menyatakan konsumsi daging, susu, ayam, 
telur, ikan, gula, sayuran, dan buah-buahan, per kapita rakyat Indonesia memang 
masih sangat rendah, bahkan tertinggal dari negara-negara tetangga. Kondisi ini 
berpengaruh terhadap kesehatan, pertumbuhan, dan kecerdasan. Tidak akan ada 
perbaikan kualitas sumber daya manusia secara signifikan tanpa perbaikan 
kualitas gizi masyarakat melalui perbaikan ekonomi, katanya. 

Sementara itu, Sekretaris Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian 
(P2HP) Departemen Pertanian, Banun Harpini mengakui walaupun konsumsi susu 
rakyat Indonesia mengalami peningkatan, tetapi masih jauh dibanding negara 
tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Demikian pula dengan 
konsumsi daging.

Bahkan, menurut Dirjen P2HP Deptan, Zaenal Bachruddin, jika diteliti lebih 
jauh, konsumsi per kapita itu tidak merata, karena daging dan susu lebih banyak 
dinikmati masyarakat perkotaan yang berpenghasilan tinggi. Konsumsi susu segar 
rata-rata hanya 0,5 liter/kapita/tahun atau hanya beberapa tetes per hari. 

Sedangkan, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Departemen Kelautan 
dan Perikanan (DKP) Martani Huseini mengatakan, konsumsi ikan laut dan tawar 
masyarakat Indonesia tahun 2008 mencapai 28 kg/kapita/tahun, naik 1 kg 
dibanding tahun sebelumnya. Padahal, harapan FAO minimal 31 kg/kapita/tahun. 
Untuk itu, DKP terus menggalakkan program gemar makan ikan. [N-4/S-26]


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Memalukan, Kelaparan Terjadi Lagi di Yahukimo

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=newsdetail=trueid=10223

2009-09-04 
Memalukan, Kelaparan Terjadi Lagi di Yahukimo



[JAYAPURA] Terulangnya kelaparan di Yahukimo, Papua, disesalkan banyak pihak. 
Bencana terjadi pada era otonomi khusus (otsus) dimana dana triliunan rupiah 
sudah dikucurkan ke Papua untuk meningkatkan kesejahteraan hidup orang asli 
Papua.

Saya sangat malu dengan adanya bencana kelaparan di Yahukimo. Bencana terulang 
di tempat yang sama. Padahal, saat kelaparan tahun 2005, Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono menurunkan tim untuk melakukan pembangunan. Apa yang dibuat 
pemerintah di sana sehingga terjadi kelaparan, kata Kepala Pemerintahan Adat 
Papua Fadal Al Hamid kepada SP, di Jayapura, Kamis (3/9).

Kelaparan ini menandakan pemerintah sama sekali tidak memihak kepada 
kepentingan rakyat. Pemerintah tidak memiliki program pembangunan yang 
menyentuh langsung kehidupan rakyat. Penyebab kelaparan akibat gagal panen yang 
disebabkan cuaca buruk, bukan hal baru karena cuaca buruk selalu terjadi setiap 
tahun.

Seharusnya, pemerintah memikirkan cara untuk mengantisipasi saat datangnya 
cuaca buruk, bukan kalah dengan alam. Fenomena alam harus dipelajari untuk 
mengantisipasi kejadian buruk yang akan terjadi. Ini bukti bahwa pemerintah 
tidak berpihak pada rakyat. Masalah utama rakyat di sana cuaca, kenapa tidak 
diantisipasi, katanya.

Sekretaris Daerah Yahukimo Robby Longkotoy mengaku sudah mengunjungi tiga 
distrik, Geredala, Walma, dan Pronggoli untuk menyampaikan bantuan. Memang 
banyak dari warga yang menderita sakit. Namun, dia belum bisa memastikan apa 
penyakit yang diderita warga.


Tak Masuk Akal

Sekretaris Jenderal Aliansi Mahasiswa Pegunungan Tengah Indonesia (AMPTI) 
Markus Haluk menilai, ini sungguh tidak masuk akal. Uang di Papua ini sangat 
banyak, ada dana otsus, royalti PT Freeport, dana APBN, APBD, tetapi kenapa 
tidak ada satu pun program pembangunan yang dilakukan untuk mencegah kelaparan 
di wilayah pegunungan. Saya malu, orang Papua mati karena kelaparan, ujarnya

Pemerintah daerah selalu memaparkan jumlah kemiskinan di Papua untuk 
mendapatkan dana bantuan, tetapi kematian akibat kelaparan terus berlangsung. 
Yang mengakibatkan panen gagal adalah fenomena alam yang sudah berlangsung 
sejak bumi ini ada, kenapa tidak ada satu pun orang yang memikirkan bagaimana 
cara menghadapinya. 

Markus menilai, Pemerintah Kabupaten Yahukimo dan Pemerintah Provinsi Papua 
hanya menggembor-gemborkan keberhasilan pembangunan yang dilakukan melalui 
media, ternyata yang terjadi di lapangan adalah sebaliknya.

Adanya kematian ini juga merupakan teguran dari Tuhan untuk menyadarkan 
pemimpin di Tanah Papua untuk mengoreksi diri. Jangan hanya bicara di atas 
awang-awang, tetapi harus membuat program pembangunan yang membumi, ujarnya.

Ketua DPRD Papua Barat Jimmy Idjie mengaku malu dan kecewa atas bencana 
kelaparan. Ini menjadi koreksi bagi semua pihak bahwa apa yang sudah dilakukan 
selama ini keliru karena kebutuhan mendasar rakyat Papua diabaikan, akibatnya 
banyak yang mati karena kelaparan.

Dari catatan SP pada tahun 2005, Kabupaten Yahukimo dilanda kelaparan. Dalam 
jangka waktu dua bulan, November-Desember 2005 yang meninggal dunia 55 orang. 
Presiden SBY memerintahkan Menko Kesra yang menurunkan tim interdepartemen 
membangun di berbagai sektor selama enam bulan. 

Hasil kerja tim yang menghabiskan uang Rp 40 miliar itu diresmikan SBY pada 28 
Juli 2006 dengan melakukan panen raya umbi-umbian di Pasema. Umbi-umbian yang 
dipanen merupakan varietas unggul yang diberi nama Solossa Wamena, Pattipi 
Wamena, Cangkuang, dan Halaleke. [154]






[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Hamas warns Arabs: Don't rush toward normalizing Israel ties

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://www.haaretz.com/hasen/spages/1112669.html

  Last update - 22:31 06/09/2009  


 


  

 Hamas warns Arabs: Don't rush toward normalizing Israel ties 


By Mazal Mualem, Barak Ravid, Chaim Levinson and Natasha Mozgovaya, Haaretz 
Correspondents and Agencies
Hamas on Sunday warned Arab states to be wary of Israel's proposal to 
temporarily halt settlement construction in exchange for normalization of ties, 
describing it as a dangerous equation. 

There is an Israeli effort to avoid the American demands, Hamas political 
chief Khaled Meshal said, referring to U.S. call for a full 
s 
  
 
ettlement freeze. We warn against any Arab rush toward normalization. 

Meshal welcomed the Obama's administration calls for a settlement 
freeze, but said he awaited concrete U.S. measures in the peace process. 

Amr Moussa, the secretary general of the Arab League, who appeared with 
Meshal before reporters in Cairo, said that the reaction would be tough on any 
Arab country improving relations with Israel in response to this offer. 

Prime Minister Benjamin Netanyahu held talks with several Likud cabinet 
ministers and Knesset members over the weekend, in an attempt to persuade them 
to support a freeze on construction in the West Bank settlements. 

One of Netanyahu's main messages is that Israel has done its part, and that he 
is now waiting to see what gestures toward normalizing ties Arab states are 
willing to make. 

The security cabinet met on Sunday to continue its preparation for the arrival 
later this week of U.S. special envoy to the Middle East George Mitchell. 

Ministers and MKs who spoke with Netanyahu and his associates told Haaretz that 
the prime minister showed them the final agreement reached with the U.S. 
administration on suspending settlement construction. 

A source in the Prime Minister's Office said Netanyahu did not use the word 
moratorium or freeze, opting instead to describe the proposed measure as 
reducing the scale of construction. 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] New treaty to leave 'fish pirates' without safe haven

2009-09-06 Terurut Topik sunny
Refleksi: Bagaimana dengan konfensi ini bagi NKRI untuk ditandatangai dan 
diratifikasikan, apakah tidak merugikan penguasa kleptokratik?


http://www.hurriyetdailynews.com/n.php?n=new-treaty-to-leave-8216fish-pirates8217-without-safe-haven-2009-09-06

New treaty to leave 'fish pirates' without safe haven


Sunday, September 6, 2009
ISTANBUL - Hürriyet Daily News
Turkey and other members of the Food and Agriculture Organization of the United 
Nations, or FAO, have agreed on an international pact to implement measures to 
combat illegal fishing.

The final text of a new treaty that aims to close fishing ports to vessels 
involved in illegal, unreported and unregulated, or IUU, fishing has been 
agreed upon by a group of 91 countries during talks brokered by the FAO. The 
Agreement on Port State Measures to Prevent, Deter and Eliminate Illegal, 
Unreported and Unregulated Fishing will be the first-ever global treaty focused 
specifically on the problem of IUU fishing, the FAO said last week.

By hampering responsible management, IUU fishing damages the productivity of 
fisheries - or leads to their collapse. That is a serious problem for the 
people who depend on them for food and income, said Ichiro Nomura, the FAO's 
assistant director-general for fisheries and aquaculture. This treaty 
represents a real, palpable advance in the ongoing effort to stamp it out.

The agreement aims to help keep IUU-caught fish from entering international 
markets, thereby removing an important incentive for fishermen to engage in 
such practices. Participating countries agree to take a number of steps to 
close their ports to non-complying fishing vessels.

Ratification process

The agreement falls under Article XIV of the FAO Constitution, with the 
organization's director-general acting as legal depository for the countries' 
ratifications.

It will next be reviewed by the FAO's Committee on Constitutional and Legal 
Matters at its Sept. 23 to 25 meeting; from there it will go to the FAO Council 
starting in late September and the FAO Conference in November for final review 
and formal adoption. However, the substantive work on the treaty is considered 
to have been finalized already.

So-called port state measures are widely considered one of the most 
effective, and cost-effective, weapons in the fight against illicit fishing.

Of course, the effectiveness of port state measures depends in large part on 
how well countries implement them, said David Doulman, an expert on the issue 
from the FAO, who noted that agreement provides assistance and support to 
developing countries to help them with implementation. So the focus now is to 
make sure that countries and other involved parties have the means and know-how 
to enforce it, and that they are living up to their commitments.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

2009-09-06 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
IMHO wajar loh...
Ulama (besar) juga manusia mas Arcon
Mereka juga harus terus belajar...


- Original Message - 
From: Ari Condro masar...@gmail.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, September 07, 2009 4:50 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi 
Presiden dan Mufti


akhirnya mas yusuf qordhlowi memeluk feminisme dan kesetaraan gender.
kira kira apa yah yang menjadi pengebab pergeseran pemikiran dalam
fatwa fatwanya mas yusuf ini ?  *curious mode on*




2009/9/7 Dwi Soegardi soega...@gmail.com:
 Berita serupa di situsnya Syeh Qaradawi
 http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196
 (dalam bahasa Arab).

 Qaradawi: the predominance of the emotional side of women does not
 mean they had lost reason and discrimination and perception, pointing
 out that the efficiency and merit should be the criterion for the
 women to fill any job, and that if a man and a woman competing in the
 field of work, the win must be in by be better and more efficient.
 (terjemahan Google)

 Bandingkan dengan pendapatnya tahun 2004 ketika menentang pencalonan
 Nawal el-Saadawi sebagai presiden:
 (http://arabist.net/archives/2004/12/23/qaradaw-tantawi-and-the-mufti-on-women/)

 Qaradawi: It is not acceptable for a woman to be president of the
 state at all, because her nature does not allow her to carry out the
 tasks of the presidency, or to adminster the affairs of the country,
 or to oversee the needs of the people. A woman’s emotions overcome her
 mind, and this is why her testimony in Islam is only half that of a
 man’s testimony, as evident in the saying of the prophet: “If there
 are not two men available, then bring one man and two women.”

 Qaradawi added: The pain and the physical tiring that a woman suffers
 from during her monthly period prevent her from carrying out her
 duties and following the affairs of her subjects.

 To stress his opinion rejecting Tantawi’s fatwa Qaradawi cited the
 prophet as saying: “A people will not succeed if their leader is a
 woman.”

 Sekali lagi tentang wawancara Qaradawi di acara tv Fiqh al-Hayah
 http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196
 ini layak disimak. Mudah-mudahan terjemahan lengkapnya segera beredar.
 (saya hanya baca dengan translate.google.com terjemahannya agak kacau
 di beberapa tempat, tapi cukup bisa dipahami)
 Isinya cukup luas antara lain tentang:
 - perempuan bekerja di luar rumah
 - perempuan menjabat presiden, anggota parlemen, dan jabatan2 politik 
 lainnya
 - perempuan menjadi hakim, mufti, 
 - nilai kesaksian perempuan

 Cukup mencolok juga pergeseran pendapat Qaradawi, yang tadinya
 menentang atas dasar karakter biologis,
 (argumen klasik tentang haid, hamil, menyusui, dll)
 kali ini tampaknya tidak lagi.
 Secara umum: apa yang baik bagi laki-laki baik bagi perempuan,
 haram bagi laki-laki haram bagi perempuan.
 Apa ya istilah yang tepat? Kesetaraan? :-)

 Ramadan Mubarak!

 salam,

 2009/9/6 Dwi Soegardi soega...@gmail.com:
 Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh
 misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan,
 Bangladesh),
 dan dunia tetap berputar pada porosnya.

 Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi
 pemimpin, bahkan mufti.
 Barangkali bagi sebagian orang, dunia mereka mulai bergoyang.

 salam,


 http://www.eramuslim.com/berita/dunia/fatwa-aneh-qardhawi-perempuan-boleh-jadi-presiden-dan-mufti.htm

 Fatwa Kontroversial Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

 Syaikh Yusuf al-Qardhawi kembali mengeluarkan pernyataan aneh dan
 kontroversial, setelah sebelumnya dirinya mencap Sayyid Quthb bukan
 Ahlus Sunnah Wal Jamaah sehingga menimbulkan gonjang ganjing
 dikalangan Ikhwan dan sekarang ia memfatwakan fatwa yang bertentangan
 dengan mayoritas pendapat ulama-ulama besar baik ulama salaf maupun
 khalaf yang juga membuat Ikhwanul Muslimin kembali gonjang ganjing
 atas pendapatnya itu.

 Baru-baru ini, ulama terkemuka yang juga ketua persatuan internasional
 ulama Muslim, Syaikh Dr. Yusuf al-Qardhawi, merilis fatwa yang
 menegaskan bolehnya pencalonan seorang perempuan dan seorang Koptik
 (unsur non-Muslim) pada pemilihan presiden.

 Kontan saja fatwa yang dikemukakan ulama kharismatik asal Mesir itu
 menuai kontroversial di dunia Islam, khususnya di jagat perpolitikann
 Mesir dan juga di dalam kalangan Jama'ah al-Ikhwan al-Muslimun
 (Ikhwan) yang merupakan organisasi binaan Qardhawi.

 Selama ini, Ikhwan memiliki prinsip dan pandangan yang sama sekali
 bertentangan dengan fatwa Qardhawi tersebut. Pendapat resmi Ikhwan
 menyatakan jika seorang non-Muslim dan perempuan tidak boleh didukung
 untuk menjadi calon presiden.

 Sementara itu, dalam fatwanya, Qardhawi menyatakan jika seorang
 perempuan memiliki hak untuk menduduki pelbagai jabatan kenegaraan
 semisal anggota parlemen, menteri, bahkan 

[wanita-muslimah] Selama Ramadhan Curanmor Marak di Masjid

2009-09-06 Terurut Topik sunny
Refleksi : Rupanya para pencuri tetap setia melakukan tugas pada bulan ramadhan.


http://regional.kompas.com/read/xml/2009/09/07/05490310/Selama.Ramadhan.Curanmor.Marak.di.Masjid


Selama Ramadhan Curanmor Marak di Masjid

Senin, 7 September 2009 | 05:49 WIB
TAKALAR, KOMPAS.com-Sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) kembali 
beraksi di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Bahkan sindikat ini beraksi di 
sejumlah masjid saat beberapa jamaah sedang melaksanakan ibadah salat.

Kapolsek Mangarabombang, AKP Budi Hariyanta, Senin (7/9) ketika dikonfirmasi 
membenarkan maraknya aksi curanmor di beberapa titik di wilayah hukumnya itu.

Selama ramadhan ini sindikat curanmor yang beraksi cenderung meningkat karena 
itu saya sudah menurunkan anggota untuk mengroscek di beberapa tempat kejadian 
perkara (TKP). Selebihnya, kami meningkatkan pengamanan di beberapa titik yang 
dianggap rawan, ujarnya.

Seperti yang terjadi di Masjid Baiturrahman Kalappo, Kelurahan Mangngadu, 
Kecamatan Mangngarabombang (Marbo), Minggu subuh. Jaringan curanmor berhasil 
membawa kabur satu unit motor bebek jenis Yamaha MX, yang terparkir di halaman 
masjid tersebut.

Pemilik kendaraan diketahui bernama Nanga, Warga Kalappo Baru, Kelurahan 
Mangngadu, Kecamatan Mangngarabombang.

Keterangan salah seorang warga, Daeng Te`ne, peristiwa itu terjadi saat pemilik 
kendaraan melaksanakan Salat Subuh berjamaah di masjid Baiturrahman. Saya 
mendengar suara motor sesaat setelah takbir. Tapi, namanya orang Salat tidak 
berfikir kesana. Nanti setelah jamaah pulang, baru ribut-ribut kehilangan 
motor, paparnya.

Selain itu, dua hari sebelumnya hal serupa juga terjadi di wilayah Kecamatan 
Polongbangkeng Utara, perbatasan Gowa-Takalar.

Terhitung, empat unit motor bebek raib. Sehari kemudian, satu unit motor ikut 
raib di halaman Masjid Raya Andi Rifai di Kelurahan Pa`bundukang, kecamatan 
Pattallassang. Kala itu, pemilik kendaraan sedang melaksanakan salat subuh.

Warga berharap pihak kepolisian terus siaga dan melakukan pemantauan di setiap 
tempat ibadah, khususnya waktu salat subuh dan tarawih, pinta warga setempat, 
Abdul Rahman


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Warung Kopi Non-Muslim di Aceh Diminta Tutup Selama Puasa

2009-09-06 Terurut Topik sunny
http://www.christianpost.co.id/europe/U.K./20090826/4963/Warung-Kopi-Non-Muslim-di-Aceh-Diminta-Tutup-Selama-Puasa/index.html

Warung Kopi Non-Muslim di Aceh Diminta Tutup Selama Puasa
Ariza Samuel
Reporter Kristiani Pos
Posted: Sep. 02, 2009 13:16:31 WIB
Para ulama di Aceh minta pemerintah menutup warung kopi berlabel khusus untuk 
warga non-muslim di kawasan Peunayong, Kota Banda Aceh karena dinilai dapat 
merusak suasana Puasa. 


Kami mengimbau semua pihak agar tetap memelihara kerukunan umat beragama yang 
telah berjalan baik di Aceh. Keberadaan warkop berlabel khusus non-muslim itu 
sangat menganggu perasaan kami, kata Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), 
Tgk Faisal Aly di Banda Aceh, Senin, seperti diberitakan Antara. 


Ia mengatakan untuk warga Aceh non-muslim, rutinitas seperti makan dan minum 
tidak dilarang, namun harus ditempat tertutup. Itu sebagai upaya kita bersama 
memelihara kerukunan umat beragama. Kami mengimbau warga non-muslim tetap 
menghormati masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa, katanya. 


Faisal menjelaskan banyak kalangan masyarakat mempertanyakan keberadaan salah 
satu warkop berlabel khusus non-muslim yang buka pada siang hari, saat umat 
Islam menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1430 Hijriyah. 


Informasi penangkapan warga beragama Islam di warkop yang menempel pengumuman 
khusus untuk non-muslim itu telah menguatkan penafsiran diantaranya adalah 
sebuah bentuk pelecehan bagi Islam. Karena itu, warkop tersebut harus ditutup, 
katanya. 


Oleh karena itu, ia juga mempertanyakan kenapa warkop dengan menempel tulisan 
khusus dibuka untuk non-muslim tersebut bisa beroperasi di Aceh pada siang hari 
bulan puasa Ramadhan. 


Kita sudah sepakat bahwa tidak boleh ada pedagang yang menjual makanan dan 
minuman serta restoran pada siang hari selama Ramadhan, tapi kenapa warkop 
tersebut bisa beroperasi, ujar Faisal. 


Permintaan agar warkop tersebut segera ditutup, katanya menambahkan bukan 
berarti tidak menghargai hak-hak minoritas di Aceh. Warga non-muslim di Aceh 
masih banyak alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan makan dan minumnya saat 
umat Islam menjalankan ibadah puasa, katanya. 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Bahaya Akibat Salah Menghitung dan Menahan Zakat Harta/Uang

2009-09-06 Terurut Topik ali.hozi
By: Alihozi

Beberapa hari yang lalu di bulan suci ramadhan ini saya ditanya oleh 
teman-teman saya para ibu-ibu rumah tangga perihal berapa zakat yang harus 
mereka keluarkan dari uang simpanan mereka di bank syariah. Awalnya mereka 
beranggapan kalau zakat uang simpanan mereka tsb dikeluarkan hanya pada saat 
baru memperolehnya, untuk selanjutnya hanya bagi hasilnya saja yang dikeluarkan 
zakatnya.

Saya katakan kepada mereka kalau anggapan mereka itu adalah tidak sesuai dengan 
ketentuan yang ada dalam kitab-kitab fiqih, karena yang namanya zakat uang 
simpanan adalah sama dengan zakat emas dan perak yakni harus dikeluarkan setiap 
tahun 2,5% dari (pokok + bagi hasil) uang tsb bukan dari bagi hasilnya saja, 
setelah cukup nisab dan genap haulnya uang tsb.

Berdasarkan cerita di atas, saya mengatakan benar apa yang dikatakan para ulama 
bahwa setiap muslim yang mempunyai harta wajib mempelajari hukum-hukum mengenai 
perkara-perkara yang wajib dizakatkan supaya ia mengetahui, umpamanya ia wajib 
zakat berapa kadar yang harus dikeluarkan, kapan waktu dikeluarkan dan siapa 
pula orang-orang yang harus diberikan zakat tsb. 

Hal itu dilakukan agar setiap muslim yang memiliki harta kekayaan tidak salah 
dalam menghitung zakatnya apalagi sampai menahan untuk mengeluarkan zakat tsb. 
Kita harus berhati-hati dengan sama-sama melakukan intropeksi kembali, apakah 
kita selama ini telah benar dalam menghitung kadar zakat yang mestinya 
dikeluarkan ? Kita bisa bertanya kepada para ulama atau kepada lembaga – 
lembaga zakat yang ada di Indonesia sehingga kita bisa selamat dari bahaya 
salah menghitung dan menahan zakat harta yang akan saya uraikan  berikut ini.

Bahaya salah menghitung dan menahan zakat harta/uang :
1.Harta tsb bisa menjadi sumber bahaya, fitnah dan bencana
2.Harta tsb terangkat berkahnya.
3.Harta tsb bisa menjadi sumber dari segala perbuatan dosa.
4.Hidup penuh gelisah dan keluh kesah, merasa bosan dg ketentuan Allah,SWT.
5.Dikhawatirkan meninggal dalam keadaan Suul Khatimah (keluar dari agama Islam).
6.Di akhirat harta yang tidak dikeluarkan zakatnya akan menyiksa yang empunya 
harta tsb di neraka.

Firman Allah,SWT
 Harta yang mereka kikirkan itu akan digantungkan di leher mereka di hari 
kiamat  (Al-Imran :180)
...Dan orang2 yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada 
jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka akan mendapat siksa 
yang pedih, pada hari dipanaskan emas  perak itu dalam neraka jahannam, lalu 
dibakar dengannya dahi,lambung dan punggung mereka (At-Taubah 34-35).

Maha Suci Engkau, Wahai Tuhan, tiada ilmu bagiku melainkan apa yang Engkau 
ajariku. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.

Wallahua'lam
Al-Faqir


Alihozi http://alihozi77.blogspot.com
Bagi yang ingin mengambil KPR Syariah bisa menghubungi Ali di no 
0813-882-364-05 atau email ali.h...@yahoo.co.id




Re: [wanita-muslimah] Bahaya Akibat Salah Menghitung dan Menahan Zakat Harta/Uang

2009-09-06 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
jaman Rasulullah juga sudah ada mata uang (dinar, dirham, dll.),
sekaligus juga banyak yang memiliki dalam jumlah yang besar.
tapi Rasulullah tidak pernah membuat zakat uang simpanan...

hmmm sangat liberal khas WM... 
;-)


  - Original Message - 
  From: ali.hozi 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, September 07, 2009 7:55 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Bahaya Akibat Salah Menghitung dan Menahan Zakat 
Harta/Uang


By: Alihozi

  Beberapa hari yang lalu di bulan suci ramadhan ini saya ditanya oleh 
teman-teman saya para ibu-ibu rumah tangga perihal berapa zakat yang harus 
mereka keluarkan dari uang simpanan mereka di bank syariah. Awalnya mereka 
beranggapan kalau zakat uang simpanan mereka tsb dikeluarkan hanya pada saat 
baru memperolehnya, untuk selanjutnya hanya bagi hasilnya saja yang dikeluarkan 
zakatnya.

  Saya katakan kepada mereka kalau anggapan mereka itu adalah tidak sesuai 
dengan ketentuan yang ada dalam kitab-kitab fiqih, karena yang namanya zakat 
uang simpanan adalah sama dengan zakat emas dan perak yakni harus dikeluarkan 
setiap tahun 2,5% dari (pokok + bagi hasil) uang tsb bukan dari bagi hasilnya 
saja, setelah cukup nisab dan genap haulnya uang tsb.

  Berdasarkan cerita di atas, saya mengatakan benar apa yang dikatakan para 
ulama bahwa setiap muslim yang mempunyai harta wajib mempelajari hukum-hukum 
mengenai perkara-perkara yang wajib dizakatkan supaya ia mengetahui, umpamanya 
ia wajib zakat berapa kadar yang harus dikeluarkan, kapan waktu dikeluarkan dan 
siapa pula orang-orang yang harus diberikan zakat tsb. 

  Hal itu dilakukan agar setiap muslim yang memiliki harta kekayaan tidak salah 
dalam menghitung zakatnya apalagi sampai menahan untuk mengeluarkan zakat tsb. 
Kita harus berhati-hati dengan sama-sama melakukan intropeksi kembali, apakah 
kita selama ini telah benar dalam menghitung kadar zakat yang mestinya 
dikeluarkan ? Kita bisa bertanya kepada para ulama atau kepada lembaga - 
lembaga zakat yang ada di Indonesia sehingga kita bisa selamat dari bahaya 
salah menghitung dan menahan zakat harta yang akan saya uraikan berikut ini.

  Bahaya salah menghitung dan menahan zakat harta/uang :
  1.Harta tsb bisa menjadi sumber bahaya, fitnah dan bencana
  2.Harta tsb terangkat berkahnya.
  3.Harta tsb bisa menjadi sumber dari segala perbuatan dosa.
  4.Hidup penuh gelisah dan keluh kesah, merasa bosan dg ketentuan Allah,SWT.
  5.Dikhawatirkan meninggal dalam keadaan Suul Khatimah (keluar dari agama 
Islam).
  6.Di akhirat harta yang tidak dikeluarkan zakatnya akan menyiksa yang empunya 
harta tsb di neraka.

  Firman Allah,SWT
   Harta yang mereka kikirkan itu akan digantungkan di leher mereka di hari 
kiamat  (Al-Imran :180)
  ...Dan orang2 yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada 
jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka akan mendapat siksa 
yang pedih, pada hari dipanaskan emas  perak itu dalam neraka jahannam, lalu 
dibakar dengannya dahi,lambung dan punggung mereka (At-Taubah 34-35).

  Maha Suci Engkau, Wahai Tuhan, tiada ilmu bagiku melainkan apa yang Engkau 
ajariku. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.

  Wallahua'lam
  Al-Faqir

  Alihozi http://alihozi77.blogspot.com
  Bagi yang ingin mengambil KPR Syariah bisa menghubungi Ali di no 
0813-882-364-05 atau email ali.h...@yahoo.co.id



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

2009-09-06 Terurut Topik istiaji sutopo
FATWA QARADAWI TIDAK LAKU BAGI ISLAM, YANG NAMANYA FATWA ITU ADALAH HASIL 
KESIMPULAN IJTIHAD. SEDANGKAN YANG NAMANYA IJTIHAAD TIDAK BOLEH DILAKUKA SECARA 
PRIBADI TETAPI HARUS RAPAT SEBANYAK2 ULAMA-ULAMA UTAMA / PESANTREN SEDUNIA.

JADI QARADAWI TIDAK BERHAK MENGELUARKAN FATWA SECARA ISLAM  - KALAU BOLEH ITU 
HANYA PENDAPAT SAJA. JADI TIDAK LAKU ...

KAMI KHAWATIR BELIAU SELAMA INI TERLALU BANYAK TOLERANSI PADA KEPENTINGAN 
KEBEBASAN DARI KUNGKUNGAN TUHAN ...APA MUNGKIN BELIAU TELAH DIKUASAI OLEH KAUM 
ORIENTALIS BARAT YANG MEMANG USIL PADA ISLAM DAN DIBAWAH KENDALI ZIONIS 
PROTOCOL ? 

- SEBAGAIMANA ULAMA INDONESIA ( MOHON MAAF SEKEDAR INFO DISKUSI ) QURAIYS 
SHIHAB, DI INDONESIA. BELIAU SERING MEMBERIKAN NASIHAT2 YANG    MENYEJUKKAN  
ANAK2 GENERASI SEKARANG INI.

MESKI BELIAU-BELIAU ITU MUNGKIN BERILMU TINGGI. DAN TERMASYHUR, TETAPI ILMU 
TINGGI DAN KEMASHURAN TIDAKLAH MENJAMIN KEBENARAN ( TAQWA ) PENYAMPAIANNYA 
SESUAI DENGAN KEINGINAN TUHAN KITA, KARENA ILMU TIDAK DIJALANKAN / DISAMPAIKAN 
DENGAN BENAR.

WALLAAHU A'LAM.


--- On Mon, 7/9/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote:

From: Ari Condro masar...@gmail.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi  
Presiden dan Mufti
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Monday, 7 September, 2009, 4:50 AM

akhirnya mas yusuf qordhlowi memeluk feminisme dan kesetaraan gender.
kira kira apa yah yang menjadi pengebab pergeseran pemikiran dalam
fatwa fatwanya mas yusuf ini ?  *curious mode on*




2009/9/7 Dwi Soegardi soega...@gmail.com:
 Berita serupa di situsnya Syeh Qaradawi
 http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196
 (dalam bahasa Arab).

 Qaradawi: the predominance of the emotional side of women does not
 mean they had lost reason and discrimination and perception, pointing
 out that the efficiency and merit should be the criterion for the
 women to fill any job, and that if a man and a woman competing in the
 field of work, the win must be in by be better and more efficient.
 (terjemahan Google)

 Bandingkan dengan pendapatnya tahun 2004 ketika menentang pencalonan
 Nawal el-Saadawi sebagai presiden:
 (http://arabist.net/archives/2004/12/23/qaradaw-tantawi-and-the-mufti-on-women/)

 Qaradawi: It is not acceptable for a woman to be president of the
 state at all, because her nature does not allow her to carry out the
 tasks of the presidency, or to adminster the affairs of the country,
 or to oversee the needs of the people. A woman’s emotions overcome her
 mind, and this is why her testimony in Islam is only half that of a
 man’s testimony, as evident in the saying of the prophet: “If there
 are not two men available, then bring one man and two women.”

 Qaradawi added: The pain and the physical tiring that a woman suffers
 from during her monthly period prevent her from carrying out her
 duties and following the affairs of her subjects.

 To stress his opinion rejecting Tantawi’s fatwa Qaradawi cited the
 prophet as saying: “A people will not succeed if their leader is a
 woman.”

 Sekali lagi tentang wawancara Qaradawi di acara tv Fiqh al-Hayah
 http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196
 ini layak disimak. Mudah-mudahan terjemahan lengkapnya segera beredar.
 (saya hanya baca dengan translate.google.com terjemahannya agak kacau
 di beberapa tempat, tapi cukup bisa dipahami)
 Isinya cukup luas antara lain tentang:
 - perempuan bekerja di luar rumah
 - perempuan menjabat presiden, anggota parlemen, dan jabatan2 politik lainnya
 - perempuan menjadi hakim, mufti, 
 - nilai kesaksian perempuan

 Cukup mencolok juga pergeseran pendapat Qaradawi, yang tadinya
 menentang atas dasar karakter biologis,
 (argumen klasik tentang haid, hamil, menyusui, dll)
 kali ini tampaknya tidak lagi.
 Secara umum: apa yang baik bagi laki-laki baik bagi perempuan,
 haram bagi laki-laki haram bagi perempuan.
 Apa ya istilah yang tepat? Kesetaraan? :-)

 Ramadan Mubarak!

 salam,

 2009/9/6 Dwi Soegardi soega...@gmail.com:
 Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh
 misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan,
 Bangladesh),
 dan dunia tetap berputar pada porosnya.

 Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi
 pemimpin, bahkan mufti.
 Barangkali bagi sebagian orang, dunia mereka mulai bergoyang.

 salam,


 http://www.eramuslim.com/berita/dunia/fatwa-aneh-qardhawi-perempuan-boleh-jadi-presiden-dan-mufti.htm

 Fatwa Kontroversial Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

 Syaikh Yusuf al-Qardhawi kembali mengeluarkan pernyataan aneh dan
 kontroversial, setelah sebelumnya dirinya mencap Sayyid Quthb bukan
 Ahlus Sunnah Wal Jamaah sehingga menimbulkan gonjang ganjing
 dikalangan Ikhwan dan sekarang ia memfatwakan fatwa yang bertentangan
 dengan mayoritas pendapat ulama-ulama besar baik ulama salaf maupun
 khalaf yang juga membuat Ikhwanul Muslimin 

Re: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

2009-09-06 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Oh jadi,
Islam = pendapat Istiaji Sutopo
;-)



  - Original Message - 
  From: istiaji sutopo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Cc: issut...@gmail.com 
  Sent: Monday, September 07, 2009 10:34 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi 
Presiden dan Mufti


FATWA QARADAWI TIDAK LAKU BAGI ISLAM, YANG NAMANYA FATWA ITU ADALAH HASIL 
KESIMPULAN IJTIHAD. SEDANGKAN YANG NAMANYA IJTIHAAD TIDAK BOLEH DILAKUKA SECARA 
PRIBADI TETAPI HARUS RAPAT SEBANYAK2 ULAMA-ULAMA UTAMA / PESANTREN SEDUNIA.

  JADI QARADAWI TIDAK BERHAK MENGELUARKAN FATWA SECARA ISLAM  - KALAU BOLEH ITU 
HANYA PENDAPAT SAJA. JADI TIDAK LAKU ...

  KAMI KHAWATIR BELIAU SELAMA INI TERLALU BANYAK TOLERANSI PADA KEPENTINGAN 
KEBEBASAN DARI KUNGKUNGAN TUHAN ...APA MUNGKIN BELIAU TELAH DIKUASAI OLEH KAUM 
ORIENTALIS BARAT YANG MEMANG USIL PADA ISLAM DAN DIBAWAH KENDALI ZIONIS 
PROTOCOL ? 

  - SEBAGAIMANA ULAMA INDONESIA ( MOHON MAAF SEKEDAR INFO DISKUSI ) QURAIYS 
SHIHAB, DI INDONESIA. BELIAU SERING MEMBERIKAN NASIHAT2 YANGMENYEJUKKAN  
ANAK2 GENERASI SEKARANG INI.

  MESKI BELIAU-BELIAU ITU MUNGKIN BERILMU TINGGI. DAN TERMASYHUR, TETAPI ILMU 
TINGGI DAN KEMASHURAN TIDAKLAH MENJAMIN KEBENARAN ( TAQWA ) PENYAMPAIANNYA 
SESUAI DENGAN KEINGINAN TUHAN KITA, KARENA ILMU TIDAK DIJALANKAN / DISAMPAIKAN 
DENGAN BENAR.

  WALLAAHU A'LAM.

  --- On Mon, 7/9/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote:

  From: Ari Condro masar...@gmail.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi 
Presiden dan Mufti
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Date: Monday, 7 September, 2009, 4:50 AM

  akhirnya mas yusuf qordhlowi memeluk feminisme dan kesetaraan gender.
  kira kira apa yah yang menjadi pengebab pergeseran pemikiran dalam
  fatwa fatwanya mas yusuf ini ?  *curious mode on*

  2009/9/7 Dwi Soegardi soega...@gmail.com:
   Berita serupa di situsnya Syeh Qaradawi
   
http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196
   (dalam bahasa Arab).
  
   Qaradawi: the predominance of the emotional side of women does not
   mean they had lost reason and discrimination and perception, pointing
   out that the efficiency and merit should be the criterion for the
   women to fill any job, and that if a man and a woman competing in the
   field of work, the win must be in by be better and more efficient.
   (terjemahan Google)
  
   Bandingkan dengan pendapatnya tahun 2004 ketika menentang pencalonan
   Nawal el-Saadawi sebagai presiden:
   
(http://arabist.net/archives/2004/12/23/qaradaw-tantawi-and-the-mufti-on-women/)
  
   Qaradawi: It is not acceptable for a woman to be president of the
   state at all, because her nature does not allow her to carry out the
   tasks of the presidency, or to adminster the affairs of the country,
   or to oversee the needs of the people. A woman’s emotions overcome her
   mind, and this is why her testimony in Islam is only half that of a
   man’s testimony, as evident in the saying of the prophet: “If there
   are not two men available, then bring one man and two women.”
  
   Qaradawi added: The pain and the physical tiring that a woman suffers
   from during her monthly period prevent her from carrying out her
   duties and following the affairs of her subjects.
  
   To stress his opinion rejecting Tantawi’s fatwa Qaradawi cited the
   prophet as saying: “A people will not succeed if their leader is a
   woman.”
  
   Sekali lagi tentang wawancara Qaradawi di acara tv Fiqh al-Hayah
   
http://www.qaradawi.net/site/topics/article.asp?cu_no=2item_no=7159version=1template_id=197parent_id=196
   ini layak disimak. Mudah-mudahan terjemahan lengkapnya segera beredar.
   (saya hanya baca dengan translate.google.com terjemahannya agak kacau
   di beberapa tempat, tapi cukup bisa dipahami)
   Isinya cukup luas antara lain tentang:
   - perempuan bekerja di luar rumah
   - perempuan menjabat presiden, anggota parlemen, dan jabatan2 politik 
lainnya
   - perempuan menjadi hakim, mufti, 
   - nilai kesaksian perempuan
  
   Cukup mencolok juga pergeseran pendapat Qaradawi, yang tadinya
   menentang atas dasar karakter biologis,
   (argumen klasik tentang haid, hamil, menyusui, dll)
   kali ini tampaknya tidak lagi.
   Secara umum: apa yang baik bagi laki-laki baik bagi perempuan,
   haram bagi laki-laki haram bagi perempuan.
   Apa ya istilah yang tepat? Kesetaraan? :-)
  
   Ramadan Mubarak!
  
   salam,
  
   2009/9/6 Dwi Soegardi soega...@gmail.com:
   Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh
   misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan,
   Bangladesh),
   dan dunia tetap berputar pada porosnya.
  
   Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi
   pemimpin, bahkan mufti.
   Barangkali bagi sebagian orang, dunia mereka mulai bergoyang.
  
   salam,
  
  
   

Bls: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

2009-09-06 Terurut Topik Abdul Muiz
Darimana mas Istiaji tahu kalau pendapat Yusuf Qardawy tidak sesuai dengan 
Tuhan ??, bisa dijelaskan keinginan Tuhan yang mana yang bertentangan dengan 
ijtihad Yusuf Qardawy ???

Wassalam
Abdul Muíz

--- Pada Sen, 7/9/09, istiaji sutopo issut...@yahoo.com menulis:

Dari: istiaji sutopo issut...@yahoo.com
Judul: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi  
Presiden dan Mufti
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Cc: issut...@gmail.com
Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 10:34 AM






 





  FATWA QARADAWI TIDAK LAKU BAGI ISLAM, YANG NAMANYA FATWA ITU 
ADALAH HASIL KESIMPULAN IJTIHAD. SEDANGKAN YANG NAMANYA IJTIHAAD TIDAK BOLEH 
DILAKUKA SECARA PRIBADI TETAPI HARUS RAPAT SEBANYAK2 ULAMA-ULAMA UTAMA / 
PESANTREN SEDUNIA.



JADI QARADAWI TIDAK BERHAK MENGELUARKAN FATWA SECARA ISLAM  - KALAU BOLEH ITU 
HANYA PENDAPAT SAJA. JADI TIDAK LAKU ...



KAMI KHAWATIR BELIAU SELAMA INI TERLALU BANYAK TOLERANSI PADA KEPENTINGAN 
KEBEBASAN DARI KUNGKUNGAN TUHAN ...APA MUNGKIN BELIAU TELAH DIKUASAI OLEH KAUM 
ORIENTALIS BARAT YANG MEMANG USIL PADA ISLAM DAN DIBAWAH KENDALI ZIONIS 
PROTOCOL ? 



- SEBAGAIMANA ULAMA INDONESIA ( MOHON MAAF SEKEDAR INFO DISKUSI ) QURAIYS 
SHIHAB, DI INDONESIA. BELIAU SERING MEMBERIKAN NASIHAT2 YANG    MENYEJUKKAN  
ANAK2 GENERASI SEKARANG INI.



MESKI BELIAU-BELIAU ITU MUNGKIN BERILMU TINGGI. DAN TERMASYHUR, TETAPI ILMU 
TINGGI DAN KEMASHURAN TIDAKLAH MENJAMIN KEBENARAN ( TAQWA ) PENYAMPAIANNYA 
SESUAI DENGAN KEINGINAN TUHAN KITA, KARENA ILMU TIDAK DIJALANKAN / DISAMPAIKAN 
DENGAN BENAR.



WALLAAHU A'LAM.



--- On Mon, 7/9/09, Ari Condro masar...@gmail. com wrote:



From: Ari Condro masar...@gmail. com

Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi  
Presiden dan Mufti

To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

Date: Monday, 7 September, 2009, 4:50 AM



akhirnya mas yusuf qordhlowi memeluk feminisme dan kesetaraan gender.

kira kira apa yah yang menjadi pengebab pergeseran pemikiran dalam

fatwa fatwanya mas yusuf ini ?  *curious mode on*



2009/9/7 Dwi Soegardi soega...@gmail. com:

 Berita serupa di situsnya Syeh Qaradawi

 http://www.qaradawi .net/site/ topics/article. asp?cu_no= 2item_no= 
 7159version= 1template_ id=197parent_ id=196

 (dalam bahasa Arab).



 Qaradawi: the predominance of the emotional side of women does not

 mean they had lost reason and discrimination and perception, pointing

 out that the efficiency and merit should be the criterion for the

 women to fill any job, and that if a man and a woman competing in the

 field of work, the win must be in by be better and more efficient.

 (terjemahan Google)



 Bandingkan dengan pendapatnya tahun 2004 ketika menentang pencalonan

 Nawal el-Saadawi sebagai presiden:

 (http://arabist. net/archives/ 2004/12/23/ qaradaw-tantawi- and-the-mufti- 
 on-women/)



 Qaradawi: It is not acceptable for a woman to be president of the

 state at all, because her nature does not allow her to carry out the

 tasks of the presidency, or to adminster the affairs of the country,

 or to oversee the needs of the people. A woman’s emotions overcome her

 mind, and this is why her testimony in Islam is only half that of a

 man’s testimony, as evident in the saying of the prophet: “If there

 are not two men available, then bring one man and two women.”



 Qaradawi added: The pain and the physical tiring that a woman suffers

 from during her monthly period prevent her from carrying out her

 duties and following the affairs of her subjects.



 To stress his opinion rejecting Tantawi’s fatwa Qaradawi cited the

 prophet as saying: “A people will not succeed if their leader is a

 woman.”



 Sekali lagi tentang wawancara Qaradawi di acara tv Fiqh al-Hayah

 http://www.qaradawi .net/site/ topics/article. asp?cu_no= 2item_no= 
 7159version= 1template_ id=197parent_ id=196

 ini layak disimak. Mudah-mudahan terjemahan lengkapnya segera beredar.

 (saya hanya baca dengan translate.google. com terjemahannya agak kacau

 di beberapa tempat, tapi cukup bisa dipahami)

 Isinya cukup luas antara lain tentang:

 - perempuan bekerja di luar rumah

 - perempuan menjabat presiden, anggota parlemen, dan jabatan2 politik lainnya

 - perempuan menjadi hakim, mufti, 

 - nilai kesaksian perempuan



 Cukup mencolok juga pergeseran pendapat Qaradawi, yang tadinya

 menentang atas dasar karakter biologis,

 (argumen klasik tentang haid, hamil, menyusui, dll)

 kali ini tampaknya tidak lagi.

 Secara umum: apa yang baik bagi laki-laki baik bagi perempuan,

 haram bagi laki-laki haram bagi perempuan.

 Apa ya istilah yang tepat? Kesetaraan ? :-)



 Ramadan Mubarak!



 salam,



 2009/9/6 Dwi Soegardi soega...@gmail. com:

 Di masa lalu, ada perempuan jadi ratu (bukan sekedar permaisuri, Aceh

 misalnya), presiden (Indonesia), perdana menteri (Pakistan,

 Bangladesh),

 dan dunia tetap berputar pada porosnya.



 Sekarang ada fatwa Syeh Qaradawi yang membolehkan perempuan jadi

[wanita-muslimah] 3 Langkah Tampil Cantik Di Segala Usia

2009-09-06 Terurut Topik paketcantik
3 Langkah Tampil Cantik Di Segala Usia



ASSALM WR. WB

Saya ingin berbagi informasi dengan para perempuan muslimah lainnya.
Semoga bisa memberi manfaat dan pengetahuan baru bagi semua wanita
muslimah member muslimah yahoogroups.



Setiap fase usia punya keistimewaan tersendiri. Tentunya… sebagai
kaum wanita ingin selalu tampil cantik dan menawan berapapun usianya.
Untuk mendapatkan kecantikan abadi tersebut, harus dilakukan perawat
secara tepat. Karena itu, lakukan perawatan yang sesuai untuk setiap
tahapan usia.



CANTIK DI USIA 20 – AN

Puncak perkembangan kulit terjadi di usia 20 – an. Pada masa ini,
semua komponen kulit seperti epiderma, kolagen, elastin dan pembuluh
darah berkembang secara maksimal. Sehingga tekstur kulit terlihat
berwarna kemerahan segar.
Masalah utama yang menghantui pada masa ini, biasanya hanya seputar
kulit berminyak dan berjerawat yang disebabkan oleh faktor hormonal atau
perawatan yang kurang tepat. Selain kedua hal itu hampir tidak ada
problem yang patut dicemaskan.


Perawatan Harian

   Lakukan perawatan ringan dan teratur setiap hari, selalu membersihkan
wajah dengan pembersih sebelum tidur. Agar wajah bisa bernapas
dengan nyaman. Pilih pembersih dan penyegar yang tepat, sesuai dengan
kondisi kulit (berminyak, kering, sensitive, normal ataupun kombinasi).
Karena tiap kulit yang berbeda, memerlukan perawatn yang berbeda pula.
Oleskan setiap malam eye gel sebelum tidur.

   Gunakan pelembap yang mengandung SPF,
minimal 15 atau lebih terutama jika Anda termasuk wanita aktif yang
sering berada di luar ruangan dalam waktu lama. Oleskan 15-20 menit
sebelum ke luar ruangan, agar meresap sempurna.

   Masukkan juga buah – buahan, sayur mayur dan air putih dalam menu
makan Anda. Kanduangan serat serta vitamin dalam buah dan sayur membantu
proses regenerasi kulit secara alami, sementara air putih
mampu mempercepat pengeluaran racun dan lemak tak berguna dalam tubuh
yang menjadi penyebab jerawat.


Perawatan Mingguan
Melakukan facial, peeling, dan pakai
masker secara berkala merupakan perawatan tambahan yang dapat dilakukan
sebagai tindakan pencegahan penuaan dini.

   Lakukan facial dengan teknik pemijatan secara tepat, karena apabila
salah pijat, bisa memicu timbulnya kerutan di wajah. Anda pun bisa
melakukannya sendiri, asalkan Anda tahu caranya.

   Selain facial, lakukan juga peeling. Peeling berfungsi untuk
mengangkat sel kulit mati. Berapa sering Anda melakukan peeling? Hal
tersebut tergantung bagaimana kondisi kulit Anda. Untuk kulit kering dan
sensitif antara 7 - 14 hari sekali, kulit normal 5 hari sekali dan kulit
berminyak 3 - 5 hari sekali. Pastikan tidak ada luka atau infeksi pada
wajah saat melakukan pengelupasan dan jangan melakukan peeling terlalu
sering agar kulit memiliki kesempatan regenerasi.

   Maker berfungsi untuk menyegarkan kulit dan mempercantiknya. Banyak
pilihan masker yang bisa Anda pakai. Baik yang keluaran pabrik atau
keluaran dapur Anda, membuat sendiri maksudnya J lebih murah, mudah, dan
yang pasti aman. Yang penting adalah memperhatikan manfaat dan kandungan
bahan pembuatnya.


Make Up
Pemilihan kosmetik pada usia ini dapat lebih bervariasi, berbagai warna
riasan dapat dicoba. Anda bisa mencoba berbagai macam warna dan gaya
make-up untuk meng-xplor kecantikan. Mumpung masih muda J

Jika tidak diperlukan hindari penggunaan foundation dan concealer
terlalu sering. Jika memang diperlukan, gunakan yang berbahan dasar air
(water based), agar terasa lebih ringan. Penggunaan foundation
menyebabkan pori–pori tersumbat, dan
kalo pori-pori tersumbat akan menimbulkan komedo dan jerawat. Sebagai
alternatif, cukup oleskan pelembap ringan dan bedak tabur (ditekan-tekan
dengan mengunakan puff). Pilih warna–warna transparan untuk
bedaknya, agar wajah terlihat lebih segar dan bersinar.



MENARIK DI USIA 30-AN

Mulai usia 30, tanda–tanda penuaan sudah mulai terjadi. Proses
pengelupasan kulit mati mulai melambat, kolagen dan elastin berkurang
dan mulai terlihat kantong mata. Selain itu warna kulit mulai tidak
merata, kulit terasa lebih kering serta timbul garis–garis halus
pada ujung mata dan bibir, Ini dikarenakan penyebab utamanya adalah
perubahan hormon.

Memasuki usia ini, Anda harus lebih selektif dalam memilih produk
perawatan dan riasan wajah. Lakukanlah semua perawatan harian yang telah
Anda jalani dengan lebih intensif lagi. Ganti produk ringan yang biasa
Anda pakai, dengan jenis yang mempunyai kekuatan lebih yang berguna
untuk menghindari penuaan dini.

   Perawatan Harian

   Jangan lupa selalu membersihkan wajah setelah beraktifitas dan sebelum
tidur. Pilih penyegar yang tidak mengandung alcohol. Karena alcohol akan
membuat kulit semakin kering dan kulit kering mempercepat timbulnya
keriput.

   Gunakan pelembap yang berbeda untuk siang dan malam secara teratur
(pelembap siang yang mengandung tabir surya dan pelembap malam yang
mengandung anti–aging untuk membantu regenerasi kulit di malam
hari).

   Oleskan krim mata untuk melembapkan daerah 

Bls: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

2009-09-06 Terurut Topik yayah soleha
ga usah panjang lebar dulu, DI CEK KEBENARAN BERITANYA DULU, KEUTUHAN 
KONTEKSNYA, bisa jadi hanya gosip belaka...

--- Pada Sen, 7/9/09, Abdul Muiz mui...@yahoo.com menulis:

Dari: Abdul Muiz mui...@yahoo.com
Judul: Bls: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi  
Presiden dan Mufti
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 10:42 AM






 





  Darimana mas Istiaji tahu kalau pendapat Yusuf Qardawy tidak 
sesuai dengan Tuhan ??, bisa dijelaskan keinginan Tuhan yang mana yang 
bertentangan dengan ijtihad Yusuf Qardawy ???



Wassalam

Abdul Muíz



--- Pada Sen, 7/9/09, istiaji sutopo issut...@yahoo. com menulis:



Dari: istiaji sutopo issut...@yahoo. com

Judul: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi  
Presiden dan Mufti

Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

Cc: issut...@gmail. com

Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 10:34 AM



 



FATWA QARADAWI TIDAK LAKU BAGI ISLAM, YANG NAMANYA FATWA ITU ADALAH HASIL 
KESIMPULAN IJTIHAD. SEDANGKAN YANG NAMANYA IJTIHAAD TIDAK BOLEH DILAKUKA SECARA 
PRIBADI TETAPI HARUS RAPAT SEBANYAK2 ULAMA-ULAMA UTAMA / PESANTREN SEDUNIA.



JADI QARADAWI TIDAK BERHAK MENGELUARKAN FATWA SECARA ISLAM  - KALAU BOLEH ITU 
HANYA PENDAPAT SAJA. JADI TIDAK LAKU ...



KAMI KHAWATIR BELIAU SELAMA INI TERLALU BANYAK TOLERANSI PADA KEPENTINGAN 
KEBEBASAN DARI KUNGKUNGAN TUHAN ...APA MUNGKIN BELIAU TELAH DIKUASAI OLEH KAUM 
ORIENTALIS BARAT YANG MEMANG USIL PADA ISLAM DAN DIBAWAH KENDALI ZIONIS 
PROTOCOL ? 



- SEBAGAIMANA ULAMA INDONESIA ( MOHON MAAF SEKEDAR INFO DISKUSI ) QURAIYS 
SHIHAB, DI INDONESIA. BELIAU SERING MEMBERIKAN NASIHAT2 YANG    MENYEJUKKAN  
ANAK2 GENERASI SEKARANG INI.



MESKI BELIAU-BELIAU ITU MUNGKIN BERILMU TINGGI. DAN TERMASYHUR, TETAPI ILMU 
TINGGI DAN KEMASHURAN TIDAKLAH MENJAMIN KEBENARAN ( TAQWA ) PENYAMPAIANNYA 
SESUAI DENGAN KEINGINAN TUHAN KITA, KARENA ILMU TIDAK DIJALANKAN / DISAMPAIKAN 
DENGAN BENAR.



WALLAAHU A'LAM.



--- On Mon, 7/9/09, Ari Condro masar...@gmail. com wrote:



From: Ari Condro masar...@gmail. com



Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi  
Presiden dan Mufti



To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com



Date: Monday, 7 September, 2009, 4:50 AM



akhirnya mas yusuf qordhlowi memeluk feminisme dan kesetaraan gender.



kira kira apa yah yang menjadi pengebab pergeseran pemikiran dalam



fatwa fatwanya mas yusuf ini ?  *curious mode on*



2009/9/7 Dwi Soegardi soega...@gmail. com:



 Berita serupa di situsnya Syeh Qaradawi



 http://www.qaradawi .net/site/ topics/article. asp?cu_no= 2item_no= 
 7159version= 1template_ id=197parent_ id=196



 (dalam bahasa Arab).







 Qaradawi: the predominance of the emotional side of women does not



 mean they had lost reason and discrimination and perception, pointing



 out that the efficiency and merit should be the criterion for the



 women to fill any job, and that if a man and a woman competing in the



 field of work, the win must be in by be better and more efficient.



 (terjemahan Google)







 Bandingkan dengan pendapatnya tahun 2004 ketika menentang pencalonan



 Nawal el-Saadawi sebagai presiden:



 (http://arabist. net/archives/ 2004/12/23/ qaradaw-tantawi- and-the-mufti- 
 on-women/)







 Qaradawi: It is not acceptable for a woman to be president of the



 state at all, because her nature does not allow her to carry out the



 tasks of the presidency, or to adminster the affairs of the country,



 or to oversee the needs of the people. A woman’s emotions overcome her



 mind, and this is why her testimony in Islam is only half that of a



 man’s testimony, as evident in the saying of the prophet: “If there



 are not two men available, then bring one man and two women.”







 Qaradawi added: The pain and the physical tiring that a woman suffers



 from during her monthly period prevent her from carrying out her



 duties and following the affairs of her subjects.







 To stress his opinion rejecting Tantawi’s fatwa Qaradawi cited the



 prophet as saying: “A people will not succeed if their leader is a



 woman.”







 Sekali lagi tentang wawancara Qaradawi di acara tv Fiqh al-Hayah



 http://www.qaradawi .net/site/ topics/article. asp?cu_no= 2item_no= 
 7159version= 1template_ id=197parent_ id=196



 ini layak disimak. Mudah-mudahan terjemahan lengkapnya segera beredar.



 (saya hanya baca dengan translate.google. com terjemahannya agak kacau



 di beberapa tempat, tapi cukup bisa dipahami)



 Isinya cukup luas antara lain tentang:



 - perempuan bekerja di luar rumah



 - perempuan menjabat presiden, anggota parlemen, dan jabatan2 politik lainnya



 - perempuan menjadi hakim, mufti, 



 - nilai kesaksian perempuan







 Cukup mencolok juga pergeseran pendapat Qaradawi, yang tadinya



 menentang atas dasar karakter biologis,



 (argumen klasik tentang haid, hamil, menyusui, dll)



 kali 

Re: Bls: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi Presiden dan Mufti

2009-09-06 Terurut Topik bus anas
Masya AllahAstaghfirullah.

1. Sudah kah kita membaca langsung artikelnya ?
2. Kalau sudah membaca apalagi di dunia maya...Masih  besar kemungkinan bisa 
dirusak atau dipelesetkan oleh tangan2 jahil
3. sebaiknya kita membaca melalui buku, konfirmasi langsung kepadanya, supaya 
kita tidak terjebak suuz zhan, dan ghibah, nauzubillah min zalik





From: yayah soleha ya2hsol...@yahoo.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, September 7, 2009 11:16:32 AM
Subject: Bls: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh 
Jadi  Presiden dan Mufti

  
ga usah panjang lebar dulu, DI CEK KEBENARAN BERITANYA DULU, KEUTUHAN 
KONTEKSNYA, bisa jadi hanya gosip belaka...

--- Pada Sen, 7/9/09, Abdul Muiz mui...@yahoo. com menulis:

Dari: Abdul Muiz mui...@yahoo. com
Judul: Bls: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi  
Presiden dan Mufti
Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 10:42 AM

 

Darimana mas Istiaji tahu kalau pendapat Yusuf Qardawy tidak sesuai dengan 
Tuhan ??, bisa dijelaskan keinginan Tuhan yang mana yang bertentangan dengan 
ijtihad Yusuf Qardawy ???

Wassalam

Abdul Muíz

--- Pada Sen, 7/9/09, istiaji sutopo issut...@yahoo. com menulis:

Dari: istiaji sutopo issut...@yahoo. com

Judul: [wanita-muslimah] Fatwa Qardhaw tidak laku i: Perempuan Boleh Jadi  
Presiden dan Mufti

Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

Cc: issut...@gmail. com

Tanggal: Senin, 7 September, 2009, 10:34 AM

 

FATWA QARADAWI TIDAK LAKU BAGI ISLAM, YANG NAMANYA FATWA ITU ADALAH HASIL 
KESIMPULAN IJTIHAD. SEDANGKAN YANG NAMANYA IJTIHAAD TIDAK BOLEH DILAKUKA SECARA 
PRIBADI TETAPI HARUS RAPAT SEBANYAK2 ULAMA-ULAMA UTAMA / PESANTREN SEDUNIA.

JADI QARADAWI TIDAK BERHAK MENGELUARKAN FATWA SECARA ISLAM  - KALAU BOLEH ITU 
HANYA PENDAPAT SAJA. JADI TIDAK LAKU ...

KAMI KHAWATIR BELIAU SELAMA INI TERLALU BANYAK TOLERANSI PADA KEPENTINGAN 
KEBEBASAN DARI KUNGKUNGAN TUHAN ...APA MUNGKIN BELIAU TELAH DIKUASAI OLEH KAUM 
ORIENTALIS BARAT YANG MEMANG USIL PADA ISLAM DAN DIBAWAH KENDALI ZIONIS 
PROTOCOL ? 

- SEBAGAIMANA ULAMA INDONESIA ( MOHON MAAF SEKEDAR INFO DISKUSI ) QURAIYS 
SHIHAB, DI INDONESIA. BELIAU SERING MEMBERIKAN NASIHAT2 YANGMENYEJUKKAN  
ANAK2 GENERASI SEKARANG INI.

MESKI BELIAU-BELIAU ITU MUNGKIN BERILMU TINGGI. DAN TERMASYHUR, TETAPI ILMU 
TINGGI DAN KEMASHURAN TIDAKLAH MENJAMIN KEBENARAN ( TAQWA ) PENYAMPAIANNYA 
SESUAI DENGAN KEINGINAN TUHAN KITA, KARENA ILMU TIDAK DIJALANKAN / DISAMPAIKAN 
DENGAN BENAR.

WALLAAHU A'LAM.

--- On Mon, 7/9/09, Ari Condro masar...@gmail. com wrote:

From: Ari Condro masar...@gmail. com

Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Fatwa Qardhawi: Perempuan Boleh Jadi  
Presiden dan Mufti

To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

Date: Monday, 7 September, 2009, 4:50 AM

akhirnya mas yusuf qordhlowi memeluk feminisme dan kesetaraan gender.

kira kira apa yah yang menjadi pengebab pergeseran pemikiran dalam

fatwa fatwanya mas yusuf ini ?  *curious mode on*

2009/9/7 Dwi Soegardi soega...@gmail. com:

 Berita serupa di situsnya Syeh Qaradawi

 http://www.qaradawi .net/site/ topics/article. asp?cu_no= 2item_no= 
 7159version= 1template_ id=197parent_ id=196

 (dalam bahasa Arab).



 Qaradawi: the predominance of the emotional side of women does not

 mean they had lost reason and discrimination and perception, pointing

 out that the efficiency and merit should be the criterion for the

 women to fill any job, and that if a man and a woman competing in the

 field of work, the win must be in by be better and more efficient.

 (terjemahan Google)



 Bandingkan dengan pendapatnya tahun 2004 ketika menentang pencalonan

 Nawal el-Saadawi sebagai presiden:

 (http://arabist. net/archives/ 2004/12/23/ qaradaw-tantawi- and-the-mufti- 
 on-women/)



 Qaradawi: It is not acceptable for a woman to be president of the

 state at all, because her nature does not allow her to carry out the

 tasks of the presidency, or to adminster the affairs of the country,

 or to oversee the needs of the people. A woman’s emotions overcome her

 mind, and this is why her testimony in Islam is only half that of a

 man’s testimony, as evident in the saying of the prophet: “If there

 are not two men available, then bring one man and two women.”



 Qaradawi added: The pain and the physical tiring that a woman suffers

 from during her monthly period prevent her from carrying out her

 duties and following the affairs of her subjects.



 To stress his opinion rejecting Tantawi’s fatwa Qaradawi cited the

 prophet as saying: “A people will not succeed if their leader is a

 woman.”



 Sekali lagi tentang wawancara Qaradawi di acara tv Fiqh al-Hayah

 http://www.qaradawi .net/site/ topics/article. asp?cu_no= 2item_no= 
 7159version= 1template_ id=197parent_ id=196

 ini layak disimak. Mudah-mudahan terjemahan lengkapnya segera beredar.

 (saya hanya baca dengan translate.google. com terjemahannya agak