Re: [wanita-muslimah] My Name Is Khan dan Derita Muslim Versi Bollywood

2010-03-05 Terurut Topik Abdul Muiz
mbak Mei nonton Slumdog millionnaire berapa kali ?? Three musketeers ini tidak 
utuh di akhir cerita sang kakak jamal salim tewas mengorbankan dirinya untuk 
menebus kesalahan pada latikah di masa lalu, dan jamal malik si asisten phone 
centre setelah memenangkan quiz berjumpa dengan latikah gadis idaman hati. 
Pesan moral apa dari kisah ini ya mbak Mei ??

--- Pada Jum, 5/3/10, L.Meilany wpamu...@centrin.net.id menulis:

Dari: L.Meilany wpamu...@centrin.net.id
Judul: Re: [wanita-muslimah] My Name Is Khan dan Derita Muslim Versi Bollywood
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 5 Maret, 2010, 1:34 PM







 



  



  
  
  Barusan kemarin jalan2 ke ratu plaza yg banyak jual film bajakan.

Film ini juga belum ada bajakannya, padahal di bioskop 21 sudah lama main.

Artinya memang film2 India masih belum populer kecuali kalo bisa menang Oscar.

Seperti slumdog millionaire itu memang sangat sangat bagus.

Nonton berkali-kali juga gak bosen.



Salam, 

l.meilany

  - Original Message - 

  From: Ari Condro 

  To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 

  Sent: Friday, March 05, 2010 5:38 AM

  Subject: Re: [wanita-muslimah] My Name Is Khan dan Derita Muslim Versi 
Bollywood



tanya :



1. apa seluruh pegawai suara hidayatullah sudah diwajibkan nonton film ini ?

  karena 21 di sby kayaknya sepi sepi aja untuk slot film yang satu ini.



2. kalau baca artikelnya, sepertinya sudah pada tahu kalo

  rasisme/diskriminas i apalagi yg memakai dasar diskriminasi agama itu jelek,

  tapi kok hidayatullah sepertinya sering menyuarakan perlakuan beda pada yang

  agamanya beda atau minoritas ya ?  agak heran aja dengan cara refleksi

  baliknya yang tidak tercermin pada kelakuan sendiri.



salam,

  Ari



2010/3/5 cak lis cak...@yahoo. com





  

  

  

   Sumber:

   http://www.hidayatu llah.com/ kolom/sudut- pandang/10930? task=viewDeritaM 
uslim Versi Bollywood

  

  

  

  

   Wednesday, 03 March 2010 13:35

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   //Film tentang nasib umat Islam pasca 11 September ini membludak di AS

   dan Inggris. Tapi didemo partai Hindu militan di India. Kekerasan

   minoritas muslim di India sering terjadi//

  

   Oleh: Amran Nasution

  

   Hidayatullah. com--My Name Is Khan adalah film India biasa, berkisah tentang

   percintaan manusia. Ini adalah love story.

   Tapi alur cerita serta setting yang melatari cerita --kota San

   Francisco, Amerika Serikat, setelah dua menara kembar WTC rubuh

   diserang teroris, 11 September 2001-- menyebabkan film ini berbeda.

  

   My Name Is Khan

   praktis menjadi media memberitahukan dunia apa yang sesungguhnya

   terjadi di Amerika Serikat setelah 11 September. Lebih dari itu, film

   ini mengungkap derita kaum muslim Amerika Serikat setelah serangan

   teror World Trade Center (WTC), New York, sesuatu yang selama ini tak

   banyak diketahui publik dunia, termasuk masyarakat Indonesia.

  

   Mereka

   jadi korban fitnah, dituduh teroris oleh polisi atau FBI. Banyak yang

   ditangkap, diperiksa dengan siksaan, untuk kemudian dilepaskan karena

   tak ada bukti. Itu masih belum apa-apa. Tak terhitung jumlah muslim

   menjadi korban pengeroyokan atau penganiayaan dari orang-orang Amerika

   yang marah di jalan-jalan. Para wanita dilecehkan, dibuka paksa

   jilbabnya. Banyak rumah atau properti milik muslim dijarah atau

   dirusak. Semua itu rasis. Bagaimana tidak?

  

   Ada segerombolan

   orang Arab dipimpin Usamah Bin Ladin, dituduh melakukan teror dengan

   menubrukkan pesawat  terbang ke gedung World Trade Center. Akibatnya,

   dua menara kembar rubuh, dan sekitar 3000 orang di dalamnya tewas.

   Peristiwa ini amat mengerikan.

  

   Tapi mengapa yang jadi korban

   pembalasan adalah  umat Islam Amerika Serikat -- berjumlah sekitar 7

   juta di antara 300 juta penduduk-- yang tak tahu menahu peristiwa teror

   itu? Jelas ini terjadi akibat sikap rasisme yang masih bersemayam di

   lubuk hati banyak orang Amerika Serikat. Sikap inilah dulu yang

   menyebabkan terjadi pemusnahan (ethnic cleansing) terhadap orang Indian di

   Benua Amerika, atau perbudakan selama ratusan tahun terhadap orang kulit

   hitam dari Afrika.

  

   Perlakuan

   rasis kepada muslim setelah 11 September memang memalukan. Soalnya,

   Amerika Serikat selama ini selalu ditonjolkan sebagai negara kampiun

   demokrasi, pendukung persamaan hak, dan pelindung hak asasi manusia.

   Padahal melalui My Name Is Khan telah dipertontonkan betapa

   jelek Amerika Serikat setelah Peristiwa 11 September. Polisinya jelek,

   wartawannya jelek, tetangganya jelek, bahkan remajanya pun jelek. Semua

   tak bersahabat. Semua penuh kebencian dan rasis.

  

   Tetap Terasa India

  

   Di atas sudah disebutkan, My Name Is Khan adalah kisah love story

   yang romantik. Sebagaimana kebanyakan film Bollywood, ia kemudian

   menjadi melankolis, dengan adegan-adegan yang menguras air mata, untuk

   

Re: [wanita-muslimah] My Name Is Khan dan Derita Muslim Versi Bollywood

2010-03-05 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
kayaknya slumdog millionaire itu bukan film india/bollywood deh
tapi film inggris yang berlatarbelakang/bersetting india dengan
menggunakan bintang film orang2 india
sutradaranya juga bukan orang india
jadi mungkin bukan termasuk genre film bollywood

salam,
--
wikan

2010/3/5 L.Meilany wpamu...@centrin.net.id



 Barusan kemarin jalan2 ke ratu plaza yg banyak jual film bajakan.
 Film ini juga belum ada bajakannya, padahal di bioskop 21 sudah lama main.
 Artinya memang film2 India masih belum populer kecuali kalo bisa menang Oscar.
 Seperti slumdog millionaire itu memang sangat sangat bagus.
 Nonton berkali-kali juga gak bosen.


Re: [wanita-muslimah] Menjaga Konsistensi Tahajud

2010-03-05 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
jadi inget cerita tentang KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah
beliau tiap kali memimpin sholat jamaah bacaannya surat Al Ma'uun terus
sampai2 akhirnya murid2-nya pada nanyain beliau
kenapa setiap kali mimpin sholat jamaah bacaannya surat Al Ma'uun terus
apa gak bosen atau hafalnya cuman itu?

dijawab sama KH Ahmad Dahlan
kalian sudah memperhatikan dan melaksanakan surat itu belum?
dari situ kemudian berkembanglah menjadi Rumah Yatim Piatu
Muhammadiyah, RS Muhammadiyah etc
ya kalau cuman baca surat saja memang gak cukup sih
musti ada implementasinya yang jelas

wassalam,
--
Wikan

2010/3/5 L.Meilany wpamu...@centrin.net.id



 numpang nyelak :
 Ustad di pengajian tempo hari pas jelang ramadhan juga bilang :
 Bukan masalah banyak-banyak-an rakaat, tapi banyakin gitu bacaan-surah yg 
 dilantunkan.
 Jangan cuma yg standar, diulang ulang melulu pulak.
 Hapalkan surah2 pendek dan dipahami.


Re: [wanita-muslimah] Suatu Bukti Nyata Bahwa Amerika Bukan Memerangi Islam,tapi...

2010-03-05 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
Betul sekali Pak Abdul,
Islam juga tidak memerangi Amerika
tapi memerangi orang2 Amerika yang memerangi Islam dan membenci Islam

salam,
--
wikan

2010/3/5 abdul latifabdul...@yahoo.com



 Bismilahirrahmanirrahiim
 Suatu bukti nyata bahwa Amerika bukanlah memerangi Islam, tapi memerangi 
 golongan2 Islam yg memerangi Amerika dan membenci Amerika

 mari saya ajak anda semua yang masih membenci Amerika untuk kembali kepada 
 AQIDAH yang benar, bahwa memebnci suatu bangsa adalah berada dlm kegelapan 
 dan tdk bisa berlaku adil.QS.5:8


[wanita-muslimah] Presiden: Terorisme di Aceh Bukan Unsur GAM + Polisi Diharapkan Peroleh Kekuatan Ungkap Jaringan Terorisme Aceh

2010-03-05 Terurut Topik sunny
http://www.antaranews.com/berita/1267779195/presiden-terorisme-di-aceh-bukan-unsur-gam

Presiden: Terorisme di Aceh Bukan Unsur GAM
Jumat, 5 Maret 2010 15:53 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | 
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa 
aktivitas terorisme yang terbongkar di Nangroe Aceh Darussalam belum lama ini 
bukan berasal dari unsur Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Kepala Negara mengungkapkan hal itu di Kantor Presiden di Jakarta Jumat siang 
saat memimpin rapat terbatas bidang politik hukum dan keamanan mengenai 
penegakan hukum dan pencegahan terorisme.

Benar-benar kelompok teroris, yang mengorganisasi diri dengan rapi, memilih 
tempat-tempat daerah latihan di Aceh, dengan harapan orang sekarang tidak lagi 
melihat Aceh sebagai daerah konflik, katanya.

Menurut Kepala Negara, ada pihak-pihak yang berharap Indonesia terlena sehingga 
mereka dapat mempersiapkan segalanya untuk aksi-aksi terorisme.

Saya memberikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan jajaran politik hukum 
dan keamanan terutama jajaran Polri dibantu oleh yang lain yang selalu 
melaksanakan operasi untuk pemberantasan terorisme atau sel-sel terorisme di 
Aceh, katanya.

Presiden meminta semua bekerjasama sebaik-baiknya, antara bupati, walikota 
dengan aparat keamanan serta ulama dan tokoh masyarakat di Aceh.

Sampaikan betul bahwa ini adalah sel dan unsur teroris. Saya mendapatkan 
laporan bahwa pemimpinnya pun bukan orng Aceh dan sebagian dari mereka berasal 
dari luar Aceh, katanya.

Sementara itu Tim gabungan dari Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Kepolisian 
NAD menangkap 15 orang yang diduga memiliki kaitan dengan terorisme di 
Pegunungan Jalin, Kecamatan Jantho, Kabupaten Aceh Besar. 

Penangkapan telah dimulai sejak 20 Febuari lalu. Satu diantara mereka, yang 
berinisial AB dilaporkan tewas ditempat oleh media karena menyerang polisi. 

Polisi juga menyita barang bukti berupa empat senjata api laras panjang, 24 
magasin dan satu granat asap selain berbagai atribut seperti seragam rompi 
militer serta sejumlah dokumen. 

(T.G003*D012/S026)

http://www.antaranews.com/berita/1267743691/polisi-diharapkan-peroleh-kekuatan-ungkap-jaringan-terorisme-aceh
Polisi Diharapkan Peroleh Kekuatan Ungkap Jaringan Terorisme Aceh
Jumat, 5 Maret 2010 06:01 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | 

Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar. (ANTARA)Takengon (ANTARA News) - Polisi 
diharapkan peroleh kekuatan untuk mengungkap dugaan jaringan terorisme yang 
saat ini dalam pengejaran di pegunungan kawasan Kabupaten Aceh Besar dan Pidie, 
kata Wakil gubernur (Wagub) Muhammad Nazar.

Kita semua berharap agar aparat kepolisian diberi kekuatan dalam mengungkap 
kasus jaringan terorisme di Aceh, katanya di sela-sela pelantikan pengurus 
Korps Alumni IAIN Ar-Raniry (Koniry) di Takengon, Kamis malam.

Wagub menyatakan, sebuah keprihatinan bahwa orang-orang dari luar Serambi 
Mekah telah memanfaatkan Aceh untuk pelatihan kelompok yang diduga memiliki 
jaringan dengan terorisme.

Kendati demikian, Muhammad Nazar juga mengharapkan operasi aparat kepolisian 
dalam mengejar kelompok bersenjata tersebut tidak sampai mengakibatkan jatuhnya 
korban warga sipil.

Operasi kepolisian mengejar kelompok bersenjata yang diduga terkait jaringan 
terorisme telah berlangsung sepekan lebih sejak Senin (22/3). 

Pihak kepolisian mengklaim telah menangkap belasan orang dari kelompok 
bersenjata yang menjadikan pegunungan kawasan Jalin, Kecamatan Jantho Baru, 
Aceh Besar sebagai lokasi latihan tempur.

Di hadapan Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin dan Muspida serta puluhan anggota 
Koniry setempat, Wagub Aceh menyatakan pentingnya pengungkapan isu terorisme 
itu sehingga semuanya bisa segera jelas.

Di pihak lain, Muhammad Nazar juga mengharapkan media massa tidak terlalu 
berlebihan dalam memberitakan isu terorisme di Aceh, yang dikhawatirkan dapat 
berdampak buruk bagi daerah ini yang sedang membangun pascakonflik dan tsunami.

Artinya, beritakan juga bagaimana dukungan masyarakat Aceh kepada aparat 
keamanan yang sedang mengejar kelompok bersenjata di pegunungan. Selain itu, 
aktivitas masyarakat Aceh tetap berjalan baik dan normal, kata dia menjelaskan.

Informasi lain menyebutkan penyergapan sejumlah lokasi yang diduga digunakan 
kelompok bersenjata itu sebagai tempat bersembunyi dikawasan pedalaman Aceh 
Besar tersebut hingga kini masih dikepung aparat kepolisian Densus 88 antiteror 
dan Brimob Polda Aceh.

Dalam pengepungan seperti di kawasan Lamkabeue, Seulimeuem Kabupaten Aceh 
Besar, sejumlah aparat kepolisian dikhabarkan mengalami luka tembak dan hingga 
kini belum diketahui apakah jatuh korban di pihak jaringan teroris tersebut. 
(U/A042/K004)
COPYRIGHT © 2010


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Sempat Mereda, Perang Batu Mahasiswa dan Warga Kembali Meletus

2010-03-05 Terurut Topik sunny
http://www.detiknews.com/read/2010/03/05/165932/1312281/10/sempat-mereda-perang-batu-mahasiswa-dan-warga-kembali-meletus?991102605

Jumat, 05/03/2010 16:59 WIB



Rusuh Makassar
Sempat Mereda, Perang Batu Mahasiswa dan Warga Kembali Meletus
Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews

 
Makassar - Bentrokan antara mahasiswa dan warga di depan kampus Universitas 
Negeri Makassar (UNM) akhirnya mereda. Kondisi itu terjadi setelah polisi 
menghalau ratusan warga yang sebelumnya melakukan pelemparan batu ke dalam 
kampus.

Pantauan detikcom di depan kampus UNM, Jl AP Pettarani, Makassar, Jumat 
(5/3/2010), sekitar pukul 17.30 Wita ketegangan mulai reda. Hal tersebut 
terjadi setelah polisi menghalau ratusan warga yang sejak siang tadi melempari 
mahasiswa. 

Melihat warga menjauh dari kampus UNM, para mahasiswa kemudian satu persatu 
keluar kampus. Mereka melambai-lambaikan tangan ke arah warga dan wartawan.

Sayangnya kondisi tersebut tidak berlangsung lama. Tiba-tiba saja muncul 
provokasi dari arah warga dengan melakukan pelemparan ke arah mahasiswa. Perang 
batu pun kembali meletus.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Suatu Bukti Nyata Bahwa Amerika Bukan Memerangi Islam,tapi...

2010-03-05 Terurut Topik abdul
 Wikan Danar Sunindyo wikan.da...@... wrote:

 Betul sekali Pak Abdul,
 Islam juga tidak memerangi Amerika
 tapi memerangi orang2 Amerika yang memerangi Islam dan membenci Islam


Bismilahirrahmanirrahiim.
Benar apa yg anda jelaskan itu.
Kalau berpikir bersih kita bisa melihat,sesungguhnya yg bermusuhan dan 
berperang itu adalah golongan2 yg Fundamentalis baik Islam maupun 
Kristen-yahudi...karena golongan2 ini semenjak nabi2 datang, golongan2 inilah 
yang selalu menolak Nabi2 dan reformer..Benar bukan?

Sedangkan golongan2 Liberal dari kedau belah pihak, tetap hidup 
damai-harmony---karena kita anti permusuhan dan peperangan..
Salam=peace







 salam,
 --
 wikan
 
 2010/3/5 abdul latifabdul...@...
 
 
 
  Bismilahirrahmanirrahiim
  Suatu bukti nyata bahwa Amerika bukanlah memerangi Islam, tapi memerangi 
  golongan2 Islam yg memerangi Amerika dan membenci Amerika
 
  mari saya ajak anda semua yang masih membenci Amerika untuk kembali kepada 
  AQIDAH yang benar, bahwa memebnci suatu bangsa adalah berada dlm kegelapan 
  dan tdk bisa berlaku adil.QS.5:8





[wanita-muslimah] RAKYAT IRAQ; Thank America For Your Sacrified...

2010-03-05 Terurut Topik abdul
http://english.aljazeera.net/focus/iraqelection2010/2010/03/2010359105192392.html

Bismilahirrahmanirrahiim
Akirnya rakyat Iraq berterimakasih kpd Amerika, mereka dapat berpesta ria dlm 
pemilihan umum untuk memilih pemimpin yang mereka senangi.

Selama ini, rakyat Iraq dibawah Tyranny Sadam Husen dimana 60% Rakyat Syiah dan 
Kurdi di zolimi..

Semoga Islam liberal yang berkasih sayang dan menghormati keyakinan orang lain 
dapat memberikan contoh bagi negara2 Arab lain2nya

semoga pula golongan2 Islam Fundamentalis sadar bahwa keyakinan mereka 
bertentangan dgn al quran..mereka akan kalah dan menderita.

Salam=peace



Since the occupation of Baghdad and the fall of the Baath regime in April 2003, 
the Iraqi people have gone to the polls almost once every year, on average.

Among the countless running jokes in Iraq today is the one where an independent 
candidate pledges to save the country millions by keeping his current election 
posters plastered through the capital's streets – permanently.

Jokes aside, however, the March 7 parliamentary elections promise to be unlike 
any the Iraqi people have ever experienced. Despite shortcomings, misgivings 
and failures of the political structure established post-2003, it seems that 
most Iraqi factions have finally become resigned to the fact that this is as 
good as it gets.
special report

They realise that any socio-economic and democratic progress must come from 
within that political structure itself.

Point in case is the fiercely critical Alliance of Muslim Scholars, who have 
previously vehemently opposed and discourage any participation in the political 
structure, have this time around fallen ominously silent.

Reports abound in Baghdad that they may secretly and indirectly be backing Iyad 
Allawi's Iraqiyablock to win the elections. Even once militant groups which 
refused to disarm until the occupation ended, have now opted to join various 
groups and alliances in hope that the political promise will compliment what 
they feel had been achieved on the battle ground.

Voting spectacle
An Iraqi woman living in Syria casts her vote at a polling station in Damascus 
[AFP]

This election is also expected to see a significant percentage of Iraqis voting 
along non-sectarian lines for the first time since the fall of the former 
regime, with a number of credible polls suggesting that secular Allawi's 
Iraqiya might come on top.

However, these same polls indicate that neither Iraqiya nor the three other 
major groups - Nouri al-Maliki's State of Law coalition, the Iraqi National 
Alliance led by Ammar Al-Hakim, the Kurdish Alliance – are likely to win an 
outright majority.

The spectacle of the Iraq elections then becomes not in the campaigning and 
voting stage, but in the political wrangling which will likely arise once the 
results are announces.

In a best case scenario, a government will be formed two to three months after 
the elections; a worst case estimate says that Iraq could be without a fully 
functioning government for up to six months.

The office of the prime minister will be up for grabs, with heated discussions 
already taking place and several figures staking their claim to being the 
worthy contenders for the post.

Some have already made the pilgrimage to Washington to improve their chances of 
leading the next government, while others have considered Tehran a more 
reliable destination if their ambition of becoming Prime Minister is to be 
realised. A few have travelled in both directions, just in case.

Shia split?

Allawi seems to be ahead in that race too, not only because his block is likely 
to win the most popular votes, but because of the deep cracks surfacing between 
former Shia political allies.

With Maliki fighting for a comeback and a second term, there are several 
candidates from the Shia political alliances with almost equal hopes vying for 
the post.

Adel Abdel Mahdi, one of the two current vice-presidents, has made semi-public 
protestations that he has been waiting in the shadows long enough and it is now 
his turn.

Ahmed Chalabi, the head of the Iraqi National Congress, has becoming 
increasingly restless at having failed to capitalise on the `favours' he 
personally delivered to the Americans and their plans to invade and occupy Iraq.

Bayan Solagh, a former interior minister, also believes he is the man for the 
job, but he is unlikely to overcome public perceptions that during his tenure, 
he presided over the worst period of sectarian violence the country had seen.

There are some who even claim, that he allowed the ethnic cleansing and 
mass-murder of tens of thousands of Sunnis in Baghdad.

In the meantime, Ibrahim al-Jaafari, who served as Maliki's predecessor until 
Shia political pressures forced him to begrudgingly step down in 2006, wants 
his old job back.

The Shia alliances are in a crisis; they can no longer afford to appear 

[wanita-muslimah] Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah

2010-03-05 Terurut Topik sunny

   

http://www.ambonekspres.com/index.php?act=newsnewsid=28740

  Jumat, 05 Mar 2010, | 11 

  Kapolda : Sudah Diseting untuk Menjatuhkan Saya
  Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah 
 
 
  Makasar, AE.- Imbas penyerangan oleh oknum anggota Densus 88 dan 
pemukulan terhadap belasan pengurus HMI Cabang Makassar, menyebabkan aksi 
demonstrasi besar-besaran mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Kamis, 4 
Maret. Ada dua titik demo yang berujung bentrok.

  Dua titik bentrokan melibatkan mahasiswa dengan polisi yang dibantu 
masyarakat, terjadi di depan Wisma HMI Jalan Botolempangan dan depan kampus 
Universitas Islam Negeri (UIN) Jalan Sultan Alauddin. Khusus di Jalan 
Botolempangan, aksi demonstrasi berakhir dengan dirusaknya Wisma Himpunan 
Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar.

  Pengrusakan dilakukan polisi berpakaian preman dibantu masyarakat 
menggunakan batu, sekira pukul 13.45 Wita. Selain merusak wisma berikut 
inventarisnya seperti komputer, 27 unit motor milik pengurus HMI yang terparkir 
di depan dan gudang wisma dirusak massa menggunakan parang. 

  Pemicu pengrusakan Wisma HMI, dipicu oleh ulah sekira 50-an orang 
pengurus HMI Cabang Makassar merusak kantor Polsekta Ujungpandang yang letaknya 
tak jauh dari Wisma HMI. Lemparan batu mahasiswa menyebabkan kaca kantor 
polsekta pecah.

  Tak terima kantornya dirusak, anggota Polsekta Ujungpandang dibantu 
masyarakat sekitar lalu mengejar mahasiswa dan melemparinya dengan batu. Aksi 
saling lempar pun berlangsung sekira 15 menit. Bantuan personel dari 
Polwiltabes Makassar, membuat mahasiswa semakin terdesak dan memilih mundur.

  Serangan polisi dan masyarakat membuat mahasiswa dari berbagai perguruan 
tinggi yang tergabung di HMI Cabang Makassar langsung kocar-kacir. Melihat 
Wisma HMI kosong melompong, massa pun langsung melemparinya dengan batu. Tak 
lama berselang, sebanyak 15 pengurus HMI ditemukan bersembunyi di belakang 
wisma dan langsung didata.

  Setelah didata, ke-15 pengurus HMI tersebut pun langsung dibawa ke 
Polwiltabes Makassar menggunakan mobil taktis. Ke-15 mahasiswa yang ditahan 
adalah Muchtar, Jumadin, Idris, Firman, Handi, Rifaldi, Asri, Ramadhan, 
Jumriawan, Agus, Sarjan, Sumardi, Akbar, Reski, dan Tolib. Salah satu mahasiswa 
Tolib, mengalami luka di bagian bibir bawah.

  Sekira 30 menit setelah pengrusakan Wisma HMI Cabang Makassar, 
Koordinator Alumni HMI yang juga anggota DPRD Sulsel, Adil Patu langsung 
meninjau Wisma HMI. Adil sangat menyesalkan ulah represif aparat yang merusak 
wisma.

  Polisi harus bertanggung jawab dan mengganti semua kerusakan di Wisma 
HMI. Mestinya polisi bisa menahan diri dan tidak melakukan pengrusakan, kecam 
Adil.

  Sesaat setelah Adil tiba di Wisma HMI, Kapolda Sulselbar Inspektur 
Jenderal Polisi Adang Rochjana dan Kapolwiltabes Makassar, Komisaris Besar 
Polisi Gatta Chairuddin, juga tiba di lokasi. Saat digelar negosiasi di ruangan 
tengah wisma, beberapa pengurus HMI terlihat emosi dan berorasi di bagian depan 
wisma sambil memukul kaca.

  Sementara itu kerusuhan dalam aksi demontrasi mahasiswa di depan Wisma 
HMI Jalan Botolempangan, dan depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Jalan 
Sultan Alauddin, dinilai sudah sengaja disetting atau diatur sedemikian rupa. 
Tujuannya, untuk menjatuhkan Kapolda Sulselbar Irjen Pol Adang Rochjana dari 
jabatannya. 

  Pengakuan blak-blakan ini dilontarkan Kapolda Adang Rochjana, saat 
berdialog dengan mahasiswa di Wisma HMI Cabang Makassar Jalan Botolempangan, 
sore kemarin. Kapolda mengaku sangat terpukul dengan adanya pengrusakan Wisma 
HMI dan mengaku memang ada oknum tertentu yang ingin menjatuhkannya.

  Sejak awal saya sudah menduga, kasus penyerangan Wisma HMI Cabang 
Makassar ini sudah disetting untuk menjatuhkan saya. Buktinya, persoalan 
pribadi tapi merembet ke bentrok antara HMI dan polisi, beber Adang.

  Persoalan pribadi dimaksud menurut Adang, melibatkan salah seorang 
mahasiswa Universitas 45, Azhary Setiawan alias Kama Cappi, 35, dengan anggota 
Densus 88 Anti Teror, Aiptu Sutriman. Penyebabnya, Kama Cappi diduga 
melontarkan kata-kata kotor terhadap Sutriman saat mengamankan aksi demonstrasi 
di depan kampus Universitas 45 Jalan Urip Sumoharjo.

  Karena dikejar oleh Sutriman, Kama Cappi lalu berlari ke Wisma HMI. Nah, 
karena mencari Kama Cappi anggota langsung masuk ke Wisma HMI. Dari sinilah 
kemudian timbul gesekan antara polisi dan mahasiswa, kata Adang.

  Meski begitu, Kapolda berjanji menindak tegas anggotanya yang terbukti 
melakukan tindakan represif dengan sanksi berat berupa pemecatan. Anggota yang 
terbukti menyerang Wisma HMI dan memukuli mahasiswa tentu akan diberi sanksi. 
Kalau perlu dipecat, tegas Adang. (ram) 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Al-Awadhi slams bid to ban sportswomen from Olympics

2010-03-05 Terurut Topik sunny
http://www.kuwaittimes.net/read_news.php?newsid=MTE5MzY5NDAxOA==

Al-Awadhi slams bid to ban sportswomen from Olympics
Published Date: March 06, 2010 



KUWAIT: Responding to recent parliamentary questions over Kuwaiti women's right 
to participate in international sporting events, MP Dr. Aseel Al-Awadhi has 
categorically rejected any form of discrimination against women, whether in 
sport or in any other field.

The MP suggested that any move by Minister of Social Affairs and Labor Dr. 
Mohammed Al-Afasi to placate the parliamentary alien phenomena committee by 
banning Kuwaiti sportswomen from participating in the Olympics could lead to 
his being subjected to an interpolation.

She expressed astonishment at fellow MP and committee member Jamaan 
Al-Harbish's demands that Kuwaiti women be excluded from participating in the 
Olympics, pointing out that any such ban would be counter to the constitution, 
which all MPs have sworn to uphold. Such a prohibition would in particular 
directly contradict the constitutional article outlawing any form of 
discrimination among citizens, she indicated, adding that the alien phenomena 
committee's demand should be rejected on principle.

Al-Awadhi questioned how it was possible to ask the state to ban women from 
participating in such events and to quash the ambitions and achievements of 
females wishing to take part in them.

We are a state that resorts to the constitution in all matters under dispute 
and the constitution and Kuwaiti law do not ban women from participating in the 
Olympic Games and sports in general, she asserted.

The MP also pointed out that female competitors from many other Muslim 
countries take part in the Olympics, suggesting that the problems over this 
issue here are related to the misogynistic system put in place in Kuwait to 
prevent women from practicing their full role in society and have nothing to do 
with Islam itself.


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Century menurut pakar

2010-03-05 Terurut Topik Dharma Hutauruk
perlu dibaca untuk menambah pengetahuan
dh

-- Forwarded message --
From: HMT OPPUSUNGGU humtia...@hotmail.com
Date: 2010/3/5
Subject:
To: Presiden SBY hart...@lpem-feui.org, Presiden Yudhoyono 
c...@csis.or.id, MenKeu Dpt Keuangan helpd...@depkeu.go.id,
hu...@ekon.go.id, webmas...@setneg.go.id, lsmlawoff...@lsm86law.com,
hikmaha...@yahoo.com, i...@paramadina.ac.id, off...@abnp.co.id,
sekretar...@republika.co.id, set_komi...@dpr.go.id, set_komi...@dpr.go.id,
set_komi...@dpr.go.id, set_komi...@dpr.go.id, set_komis...@dpr.go.id,
Pres.Dr Soesilo Yudhoyono set_komis...@dpr.go.id, rek...@ui.edu, Bistok
Sitorus sitorusbis...@yahoo.com, kep...@lipi.go.id, fata...@ui.edu,
icwm...@rad.net.id, KADIN sjah...@rad.net.id, Kwik Kian Gie 
k...@indo.net.id, Sri-Edi Swasono swas...@yahoo.com, Gubernur Bank
Indonesia huma...@bi.go.id, Komisi korupsi pengad...@kpk.go.id,
bro...@indo.net.id, wkasm...@gmail.com, charles.hutas...@yahoo.com
Cc: sekretaris...@unair.ac.id, a...@ipmimba.ac.id, irwanid2...@yahoo.com,
iraw...@ipmimba.ac.id, i...@bisnis-jakarta.com, sa...@dunamis.co.id,
um...@ugm.ac.id, Aristides Katoppo reda...@sinarharapan.co.id,
i...@itb.ac.id, danendraind...@yahoo.com.sg, sekretar...@komisihukum.go.id,
fo...@mediaindonesia.co.id, ko...@tempo.co.id, salahuddin_wa...@yahoo.com,
i...@qchannel.tv, i...@tvone.co.id, i...@wahidinstitute.org,
forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com, megam...@gmail.com, h...@bni.co.id,
hu...@unpad.ac.id, bdo...@indopetroleum.com, republik_mi...@yahoo.com,
ari.puspas...@yahoo.com, dharma.hutau...@gmail.com, s...@pacific.net.id,
webmas...@fe.unibraw.ac.id, Sugeng Saryadi s...@cps-sss.org


 *   (revisi) *

*INDONESIA** GAWAT DARURAT:*

*PRESIDEN SBY MEMBUKA TOPENG SANDIWARANYA. *



Presiden SBY tgl 1-3-2010 menyatakan sikapnya *membenarkan dan bertanggung
jawab atas kebijakan pemberian dana talangan kepada Bank Century (BC). Kalau
saya gunakan logika apakah harus selamat atau jatuh seperti krisis. Mengapa
memilih? Pilihannya adalah tutup dengan keluarkan Rp 6.7 triliun dengan bail
out… Pengucuran dana tsb dilakukan demi penyelamatan perekonomian Indonesia.
*



Pernyataan SBY bahwa beliau memegang tanggung akhir atas tindakan kebijakan
–benar atau salah- yang dijalankan  para Menterinya bukan merupakan berita
baru, karena tanggung jawab seperti itu berlaku umum untuk setiap kepala
Negara. Berita yang paling mengerikan dan menakutkan dan membuat bulu roma
kita tegak adalah kesaksian tegas dari Pres. SBY mendukung dan bertanggung
jawab atas kekeliruan fatal dari kebijakan Boediono dan Sri Mulyani. Sebab,
bail out BC yang mereka jalankan melulu merupakan tipu muslihat luar biasa,
karena dilakukan di luar dasar-dasar ilmiah yang selayaknya.

*There must be something seriously wrong with his economics*, bila SBY yang
nota bene ekonom, dengan gigih *mendukung dasar-dasar non-ilmiah dari bail
out* yang dijalankan Boediono dan Sri Mulyani terhadap satu bank yang sudah
lumpuh dirampok pemiliknya Robert Tantular cs. *Lebih parah pula keyakinan
SBY yang menganggap bail out BC tadi dilakukan demi penyelamatan
perekonomian Indonesia, katanya.*

Seolah-olah SBY berkata: *Sebuah** pohon yang dimakan rayap
harus diobati*

*   supaya hutannya bisa
diselamatkan.*

Dengan pernyataan dukungannya tsb, Pres. SBY membuka sendiri topengnya
sejati, bahwa beliau pemain sandiwara tulen seperti yang dimainkan Boediono
dan Sri Mulyani. Mengapa harus bersandiwara adalah rahasia khusus antara SBY
dan Sri Mulyani. Rahasia tsb telah dapat diindikasikan temuan-temuan yang
diperoleh Pansus. Khusus untuk meredam temuan-temuan Pansus inilah, SBY
menegaskan tidak ada yang salah dengan bail out BC dan Presiden sepenuhnya
mendukung kebijakan Boediono dan Sri Mulyani.



Dari semula sejak Konperensi Kopenhagen, SBY menyatakan bahwa menurut
Undang-Undang, Boediono dan Sri Mulyani tidak mungkin dimakzulkan, bahkan
Pansus sendiri dituduhnya bermaksud mengkriminalisasi kedua otoritas moneter
tadi. Rakyat didorong oleh hati nurani dan rasa keadilan- marak
berdemonstrasi di mana-mana. Mereka menuntut Boediono dan Sri Mulyani,
bahkan SBY sendiri supaya turun takhta. Namun, SBY mencemoohkan para
demonstran tadi yang dianggapnya tidak tahu sopan santun terhadap pimpinan
Negara. Padahal persoalannya bukan etika atau penghinaan terhadap pimpinan,
tapi penderitaan rakyat, khususnya dari para nasabah BC yang kehilangan
uang-depositonya tega dibiarkan SBY dimalingi Boediono dan Sri Mulyani.



Sekalipun tingkat ilmu para demonstran jauh dibawah ilmu kesarjanaan namun
hati nurani dan rasa keadilan mereka jauh lebih unggul ketimbang Boediono,
Sri Mulyani dan Pres. SBY karena rakyat dapat merasakan betapa pedihnya
penderitaan keluarga para nasabah korban bail out BC tadi. Persoalannya jauh
di luar etika.



Kenyataannya, bail out BC tsb sama sekali 

[wanita-muslimah] Modern music is sinful:Qatari scholar

2010-03-05 Terurut Topik sunny
http://www.gulf-times.com/site/topics/printArticle.asp?cu_no=2item_no=346935version=1template_id=36parent_id=16


  Modern music is sinful:Qatari scholar 
Publish Date: Saturday,6 March, 2010, at 12:12 PM Doha Time 
 
 
  By Anwar Elshamy


   
Sheikh Mohamed 

  A Qatari Muslim scholar has criticised young Muslims who are obsessed 
with listening to music and singing, saying modern-day singing is sinful and 
prohibited in Islam.


  In his sermon yesterday, Sheikh Mohamed Hasan al-Mreikhi said that 
singing was one of the worst vice which is on the rise among young Muslims and 
which threatens to weaken their faith.   


  Listening to music and singing is a sin and cause for the sickening of 
the heart. There is a wide ignorance of the Islam ruling on singing among 
Muslims. Although it has been prohibited, there are persons who are still 
refusing this ruling and trying to find other justifications permitting 
singing, Sheikh al-Mreikhi told a congregation at the Omar bin al-Khattab 
mosque at Khalifa town. 
  Sheikh al-Mreikhi slammed other Muslim scholars whom he said, were trying 
to find justifications for permitting music and singing. 


  Some try to mislead Muslims and say that music is food for the soul. 
Others try to promote it as some sort of culture and even established 
institutes to teach it. How can today's singing which is always associated with 
other sins like the consumption of alcohol be food for the soul? It is not true 
that some Islamic scriptures permitted singing, he added.


  The scholar also lamented what he called upside down standards in the 
Muslim communities where singers and musicians have been bestowed with high 
degrees of status and social prestige that no other category enjoys.Even 
clerics are denied the social status which people into singing enjoy. According 
to proper Sharia, singers have no value, he added. Singing is an evil that 
has spread to such an extent that individuals find themselves in situations 
where they are forced to listen to it. Young Muslims are now obsessed with 
listening to songs and forget about prayer time. You can hardly find a home 
that is free from it now, he maintained.


  As music has always evoked a heated debate both in the past and the 
present, there has been a group of scholars who took a more positive approach 
towards music and issued edicts stating that only singing unethical and sensual 
themes, as forbidden in Islam.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] haiku..haiku...apakabar haiku?

2010-03-05 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
haiku..haiku...apakabar haiku? 

Sakit dan demam
Melihat cuaca cerah
Rasa menggigil

Kenangan masa lalu
Di rumah lama
Buku di bakar

Datang dan pergi
Tak kunjung tiba
Tangis si kecil sendu

Bugenvil payung alam
Merah merona
Tegar dinanti

Tertidur lelap
Mimpi memetik hari
Ayah tersenyum

Parkit menatap
Pohon berdaun
Di atas batu nisan

MiRa - Amsterdam, 6 Maret 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah

2010-03-05 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman

- Original Message - 
From: sunny am...@tele2.se
To: Undisclosed-Recipient:;
Sent: Saturday, March 06, 2010 05:35
Subject: [wanita-muslimah] Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah

http://www.ambonekspres.com/index.php?act=newsnewsid=28740

  Jumat, 05 Mar 2010, | 11 

  Kapolda : Sudah Diseting untuk Menjatuhkan Saya
  Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah 
 
  Makasar, AE.- Imbas penyerangan(1) oleh oknum anggota Densus 88 dan 
pemukulan terhadap belasan pengurus HMI Cabang Makassar, menyebabkan aksi 
demonstrasi besar-besaran mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Kamis, 4 
Maret. Ada dua titik demo yang berujung bentrok.
#
(1)
Geromblan pengacau yang menyerang itu, yakni: seorang dari anggota Densus 88 
anti terror Aipda Sutriman, dan tiga orang dari anggota Polwiltabes Makassar 
masing-masing AKP Elyasar Kiding, Aiptu Kanafi dan Briptu Sardi. Patut diduga 
itu sebuah skenario untuk membenturkan mahasiswa vs polisi untuk mengalihkan 
focus perhatian mahasiswa dan masyarakat dalam hal mengawal keputusan DPR yang 
menetapkan memilih opsi C ttg skandal Bank Century. 
HMNA
#


  Dua titik bentrokan melibatkan mahasiswa dengan polisi yang dibantu 
masyarakat(2), terjadi di depan Wisma HMI Jalan Botolempangan dan depan kampus 
Universitas Islam Negeri (UIN) Jalan Sultan Alauddin. Khusus di Jalan 
Botolempangan, aksi demonstrasi berakhir dengan dirusaknya Wisma Himpunan 
Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar.
##
(2)
Ini adalah preman binaan binaan oleh perancang skenario pembenturan mahasiswa 
vs polisi di kedua titik bnetrokan tsb. Preman binaan tsb berasal BUKAN dari 
pemukim di sekitar Wisma HMI dan kampus UIN, tetapi dikerahkan dari tempat 
lain. Dalam penyerangan terhadap mahasiswa di depan kampus Universitas Islam 
Negeri (UIN) Jalan Sultan Alauddin, preman binaan itu maju di depan dijadikan 
tameng polisi, dan ini juga dapat disaksikan di layar TV-One dan Metro.
HMNA
##


  Pengrusakan dilakukan polisi berpakaian preman dibantu masyarakat 
menggunakan batu, sekira pukul 13.45 Wita. Selain merusak wisma berikut 
inventarisnya seperti komputer, 27 unit motor milik pengurus HMI yang terparkir 
di depan dan gudang wisma dirusak massa(3) menggunakan parang. 
###
(3)
Massa ini terdiri dari polisi berpakaian preman dan preman binaan
HMNA


  Pemicu pengrusakan Wisma HMI, dipicu oleh ulah sekira 50-an orang 
pengurus HMI Cabang Makassar merusak kantor Polsekta Ujungpandang yang letaknya 
tak jauh dari Wisma HMI. Lemparan batu mahasiswa menyebabkan kaca kantor 
polsekta pecah.

  Tak terima kantornya dirusak, anggota Polsekta Ujungpandang dibantu 
masyarakat sekitar lalu mengejar mahasiswa dan melemparinya dengan batu. Aksi 
saling lempar pun berlangsung sekira 15 menit. Bantuan personel dari 
Polwiltabes Makassar, membuat mahasiswa semakin terdesak dan memilih mundur.

  Serangan polisi dan masyarakat membuat mahasiswa dari berbagai perguruan 
tinggi yang tergabung di HMI Cabang Makassar langsung kocar-kacir. Melihat 
Wisma HMI kosong melompong, massa pun langsung melemparinya dengan batu. Tak 
lama berselang, sebanyak 15 pengurus HMI ditemukan bersembunyi di belakang 
wisma dan langsung didata.

  Setelah didata, ke-15 pengurus HMI tersebut pun langsung dibawa ke 
Polwiltabes Makassar menggunakan mobil taktis. Ke-15 mahasiswa yang ditahan 
adalah Muchtar, Jumadin, Idris, Firman, Handi, Rifaldi, Asri, Ramadhan, 
Jumriawan, Agus, Sarjan, Sumardi, Akbar, Reski, dan Tolib. Salah satu mahasiswa 
Tolib, mengalami luka di bagian bibir bawah(4).
##
(4)
Yang jadi eksekutor di Polwiltabes Makassar tsb yaitu Briptu Sardi salah 
seorang di antara gerombolan pengacau yang dikepalai oleh anggota Densus 88 
anti terror Aipda Sutriman yang menyerang Wisma HMI.
HMNA
##


  Sekira 30 menit setelah pengrusakan Wisma HMI Cabang Makassar, 
Koordinator Alumni HMI yang juga anggota DPRD Sulsel, Adil Patu langsung 
meninjau Wisma HMI. Adil sangat menyesalkan ulah represif aparat yang merusak 
wisma.

  Polisi harus bertanggung jawab dan mengganti semua kerusakan di Wisma 
HMI. Mestinya polisi bisa menahan diri dan tidak melakukan pengrusakan, kecam 
Adil.

  Sesaat setelah Adil tiba di Wisma HMI, Kapolda Sulselbar Inspektur 
Jenderal Polisi Adang Rochjana dan Kapolwiltabes Makassar, Komisaris Besar 
Polisi Gatta 

Re: [wanita-muslimah] Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah

2010-03-05 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman

- Original Message - 
From: sunny am...@tele2.se
To: Undisclosed-Recipient:;
Sent: Saturday, March 06, 2010 05:35
Subject: [wanita-muslimah] Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah

http://www.ambonekspres.com/index.php?act=newsnewsid=28740

  Jumat, 05 Mar 2010, | 11 

  Kapolda : Sudah Diseting untuk Menjatuhkan Saya
  Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah 
 
  Makasar, AE.- Imbas penyerangan(*) oleh oknum anggota Densus 88 dan 
pemukulan terhadap belasan pengurus HMI Cabang Makassar, menyebabkan aksi 
demonstrasi besar-besaran mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Kamis, 4 
Maret. Ada dua titik demo yang berujung bentrok.
#
(*)
Geromblan pengacau yang menyerang itu, yakni: seorang dari anggota Densus 88 
anti terror Aipda Sutriman, dan tiga orang dari anggota Polwiltabes Makassar 
masing-masing AKP Elyasar Kiding, Aiptu Kanafi dan Briptu Sardi. Patut diduga 
itu sebuah skenario untuk membenturkan mahasiswa vs polisi untuk mengalihkan 
focus perhatian mahasiswa dan masyarakat dalam hal mengawal keputusan DPR yang 
menetapkan memilih opsi C ttg skandal Bank Century. 
HMNA
#
 

  Dua titik bentrokan melibatkan mahasiswa dengan polisi yang dibantu 
masyarakat(**), terjadi di depan Wisma HMI Jalan Botolempangan dan depan kampus 
Universitas Islam Negeri (UIN) Jalan Sultan Alauddin. Khusus di Jalan 
Botolempangan, aksi demonstrasi berakhir dengan dirusaknya Wisma Himpunan 
Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar.
##
(**)
Ini adalah preman binaan binaan oleh perancang skenario pembenturan mahasiswa 
vs polisi di kedua titik bnetrokan tsb. Preman binaan tsb berasal BUKAN dari 
pemukim di sekitar Wisma HMI dan kampus UIN, tetapi dikerahkan dari tempat 
lain. Dalam penyerangan terhadap mahasiswa di depan kampus Universitas Islam 
Negeri (UIN) Jalan Sultan Alauddin, preman binaan itu maju di depan dijadikan 
tameng polisi, dan ini juga dapat disaksikan di layar TV-One dan Metro.
HMNA
##


  Pengrusakan dilakukan polisi berpakaian preman dibantu masyarakat 
menggunakan batu, sekira pukul 13.45 Wita. Selain merusak wisma berikut 
inventarisnya seperti komputer, 27 unit motor milik pengurus HMI yang terparkir 
di depan dan gudang wisma dirusak massa(***) menggunakan parang. 
###
(***)
Massa ini terdiri dari polisi berpakaian preman dan preman binaan
HMNA


  Pemicu pengrusakan Wisma HMI, dipicu oleh ulah sekira 50-an orang 
pengurus HMI Cabang Makassar merusak kantor Polsekta Ujungpandang yang letaknya 
tak jauh dari Wisma HMI. Lemparan batu mahasiswa menyebabkan kaca kantor 
polsekta pecah.

  Tak terima kantornya dirusak, anggota Polsekta Ujungpandang dibantu 
masyarakat sekitar lalu mengejar mahasiswa dan melemparinya dengan batu. Aksi 
saling lempar pun berlangsung sekira 15 menit. Bantuan personel dari 
Polwiltabes Makassar, membuat mahasiswa semakin terdesak dan memilih mundur.

  Serangan polisi dan masyarakat membuat mahasiswa dari berbagai perguruan 
tinggi yang tergabung di HMI Cabang Makassar langsung kocar-kacir. Melihat 
Wisma HMI kosong melompong, massa pun langsung melemparinya dengan batu. Tak 
lama berselang, sebanyak 15 pengurus HMI ditemukan bersembunyi di belakang 
wisma dan langsung didata.

  Setelah didata, ke-15 pengurus HMI tersebut pun langsung dibawa ke 
Polwiltabes Makassar menggunakan mobil taktis. Ke-15 mahasiswa yang ditahan 
adalah Muchtar, Jumadin, Idris, Firman, Handi, Rifaldi, Asri, Ramadhan, 
Jumriawan, Agus, Sarjan, Sumardi, Akbar, Reski, dan Tolib. Salah satu mahasiswa 
Tolib, mengalami luka di bagian bibir bawah().
##
()
Yang jadi eksekutor di Polwiltabes Makassar tsb yaitu Briptu Sardi salah 
seorang di antara gerombolan pengacau yang dikepalai oleh anggota Densus 88 
anti terror Aipda Sutriman yang menyerang Wisma HMI.
HMNA
##


  Sekira 30 menit setelah pengrusakan Wisma HMI Cabang Makassar, 
Koordinator Alumni HMI yang juga anggota DPRD Sulsel, Adil Patu langsung 
meninjau Wisma HMI. Adil sangat menyesalkan ulah represif aparat yang merusak 
wisma.

  Polisi harus bertanggung jawab dan mengganti semua kerusakan di Wisma 
HMI. Mestinya polisi bisa menahan diri dan tidak melakukan pengrusakan, kecam 
Adil.

  Sesaat setelah Adil tiba di Wisma HMI, Kapolda Sulselbar Inspektur 
Jenderal Polisi Adang Rochjana dan Kapolwiltabes Makassar, Komisaris Besar 

[wanita-muslimah] Polda HMI Bentuk Tim Pencari Fakta

2010-03-05 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
JUMAT, 05 MARET 2010 | 23:57 WITA | 4940 Hits
Polda HMI Bentuk Tim Pencari Fakta
Syamsul Bachri: Harus Tahan Diri
 
MAKASSAR -- Bentrok antara mahasiswa dengan aparat kepolisian, Kamis 3 4 Maret, 
disesalkan. Menyikapi insiden tersebut, kedua pihak yang terlibat bentrok 
membentuk tim pencari fakta. 

Pengurus HMI Cabang Makassar, misalnya, membentuk tim pencari fakta atas kasus 
penyerangan Wisma HMI yang berada di Jalan Botolempangan yang  dilakukan oknum 
aparat kepolisian. Pembentukan tim ini diputuskan dalam rapat, malam tadi, di 
Wisma HMI. 

Ketua HMI Cabang Makassar, Amal Sakti, membenarkan pembentukan tim pencari 
fakta untuk mengusut awal persoalan ini. Sementara masih dibahas seperti apa 
modelnya dan tugas tim ini. Yang jelas, ada rencana pembentukan tim melibatkan 
pengurus HMI, kata Amal. 

Hal serupa dilakukan Polda Sulsel. Tim bentukan Polda ini akan dipimpin 
Kapolwiltabes Makassar, Kombes Polisi Gatta Chairuddin. Rencana pembentukan tim 
investigasi ini disampaikan Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Adang Rochjana. Ya, 
kami akan membentuk tim khusus menyelidiki masalah ini. Saya dengar HMI 
Makassar juga akan membentuk tim pencari fakta untuk menelusuri awal persoalan 
dan siapa pelaku penyerangan itu, kata Adang. 

Khusus tim bentukan Polda Sulselbar, kata Adang, menugaskan Kapolwiltabes 
bersama jajarannya untuk mengungkap siapa pelaku penyerbuan dan menyidik kasus 
ini. Adang menambahkan, kalau pelakunya adalah polisi tentu akan diproses dan 
diberi sanksi tegas. Begitupun kalau terbukti ada dari mahasiswa yang 
melakukan tindak pidana, akan kami proses. Pokoknya tidak ada yang kebal hukum 
dalam persoalan ini, tegasnya. 

Terkait kerusakan Wisma HMI berikut inventarisnya, Kapolda berjanji akan 
membantu dengan meminta bantuan donatur. Kalau kami membantu sendiri mungkin 
tidak bisa karena anggaran tidak ada. Siapa tahu ada donatur dari alumni HMI 
yang dekat dengan polisi mau memberi bantuan perbaikan wisma yang rusak, 
katanya. 

Tahan Diri 

Bentrok aparat kepolisian dengan mahasiswa disikapi wakil rakyat asal Sulsel, 
Syamsul Bachri. Menurut dia, polisi dan mahasiswa harusnya bisa menahan diri.
Syamsul menyadari, mahasiswa jika berunjuk rasa wajar. Sebab, sebagai kelompok 
kritis, mahasiswa memang demikian. Bahkan, kadang-kadang sedikit emosional, 
tentu bisa dipahami.

Sebaliknya, kata Syamsul, aparat juga harus lebih mengedepankan pendekatan 
persuasif. Sebab yang ditangani juga adik-adiknya. Apalagi, kalau sampai 
bentrok, tentu ada yang keliru. Kapolda harusnya bisa menenangkan anak 
buahnya. Kalau tak bisa menghadapi masyarakat, mending pindah, tegas Syamsul. 

Menurut dia, polisi dalam bertugas harus mengedepankan komunikasi yang baik. 
Mahasiswa jangan dianggap musuh yang harus ditumpas. (ram-har)



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Polda HMI Bentuk Tim Pencari Fakta

2010-03-05 Terurut Topik Ari Condro
abah tumben ndak ikutan demo.
apa karena hmi = nurcholis madjid ?
JK juga HMI lho ... ^^


salam,
Ari


2010/3/6 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id



 JUMAT, 05 MARET 2010 | 23:57 WITA | 4940 Hits
 Polda HMI Bentuk Tim Pencari Fakta
 Syamsul Bachri: Harus Tahan Diri

 MAKASSAR -- Bentrok antara mahasiswa dengan aparat kepolisian, Kamis 3 4
 Maret, disesalkan. Menyikapi insiden tersebut, kedua pihak yang terlibat
 bentrok membentuk tim pencari fakta.

 Pengurus HMI Cabang Makassar, misalnya, membentuk tim pencari fakta atas
 kasus penyerangan Wisma HMI yang berada di Jalan Botolempangan yang
 dilakukan oknum aparat kepolisian. Pembentukan tim ini diputuskan dalam
 rapat, malam tadi, di Wisma HMI.

 Ketua HMI Cabang Makassar, Amal Sakti, membenarkan pembentukan tim pencari
 fakta untuk mengusut awal persoalan ini. Sementara masih dibahas seperti
 apa modelnya dan tugas tim ini. Yang jelas, ada rencana pembentukan tim
 melibatkan pengurus HMI, kata Amal.

 Hal serupa dilakukan Polda Sulsel. Tim bentukan Polda ini akan dipimpin
 Kapolwiltabes Makassar, Kombes Polisi Gatta Chairuddin. Rencana pembentukan
 tim investigasi ini disampaikan Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Adang Rochjana.
 Ya, kami akan membentuk tim khusus menyelidiki masalah ini. Saya dengar HMI
 Makassar juga akan membentuk tim pencari fakta untuk menelusuri awal
 persoalan dan siapa pelaku penyerangan itu, kata Adang.

 Khusus tim bentukan Polda Sulselbar, kata Adang, menugaskan Kapolwiltabes
 bersama jajarannya untuk mengungkap siapa pelaku penyerbuan dan menyidik
 kasus ini. Adang menambahkan, kalau pelakunya adalah polisi tentu akan
 diproses dan diberi sanksi tegas. Begitupun kalau terbukti ada dari
 mahasiswa yang melakukan tindak pidana, akan kami proses. Pokoknya tidak ada
 yang kebal hukum dalam persoalan ini, tegasnya.

 Terkait kerusakan Wisma HMI berikut inventarisnya, Kapolda berjanji akan
 membantu dengan meminta bantuan donatur. Kalau kami membantu sendiri
 mungkin tidak bisa karena anggaran tidak ada. Siapa tahu ada donatur dari
 alumni HMI yang dekat dengan polisi mau memberi bantuan perbaikan wisma yang
 rusak, katanya.

 Tahan Diri

 Bentrok aparat kepolisian dengan mahasiswa disikapi wakil rakyat asal
 Sulsel, Syamsul Bachri. Menurut dia, polisi dan mahasiswa harusnya bisa
 menahan diri.
 Syamsul menyadari, mahasiswa jika berunjuk rasa wajar. Sebab, sebagai
 kelompok kritis, mahasiswa memang demikian. Bahkan, kadang-kadang sedikit
 emosional, tentu bisa dipahami.

 Sebaliknya, kata Syamsul, aparat juga harus lebih mengedepankan pendekatan
 persuasif. Sebab yang ditangani juga adik-adiknya. Apalagi, kalau sampai
 bentrok, tentu ada yang keliru. Kapolda harusnya bisa menenangkan anak
 buahnya. Kalau tak bisa menghadapi masyarakat, mending pindah, tegas
 Syamsul.

 Menurut dia, polisi dalam bertugas harus mengedepankan komunikasi yang
 baik. Mahasiswa jangan dianggap musuh yang harus ditumpas. (ram-har)

 [Non-text portions of this message have been removed]

  



[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Polda HMI Bentuk Tim Pencari Fakta

2010-03-05 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman

- Original Message - 
From: Ari Condro masar...@gmail.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Saturday, March 06, 2010 12:57
Subject: Re: [wanita-muslimah] Polda HMI Bentuk Tim Pencari Fakta

abah tumben ndak ikutan demo.
#
HMNA:
Saya pakai remote control. 
Ini pendahuluan Seri 913 yang insya-Allah dipublikasikan besok, 7/3-'10:
Pengasuh kolom ini, yang mantan Wkl Ketua I HMI Cabang Bandung pertengahan thn 
sembilan belas lima puluhan, menyatakan bela sungkawa atas musibah yang menimpa 
lembaga kemhasiswaan HMI, yang lahir pada zaman Revolusi, oleh ulah anggota 
Densus 88 Aiptu Sutrisman dgn gerombolannya mengobrak abrik Sekretariat HMI 
Cab.Makassar dan menzalimi beberapa anggota HMI, mengutuk sekeras-kerasnya 
tindakan tidak beradab dari anggota Densus 88 Aiptu Sutrisman dgn gerombolannya 
itu dan ta'ziah untuk semua anggota HMI yang dianiaya di Sekretariat HMI dan 
dipukuli di Polwiltabes Makassar oleh Briptu Sardi, serta mendesak Kapolda 
Sulselbar untuk mencopot Kapolwiltabes Makassar sebagai pertnaggung-jawaban 
struktural, dan sesudah itu menyatakan pengunduran diri sebagai 
pertanggung-jawaban moral.  
#
apa karena hmi = nurcholis madjid ?
JK juga HMI lho ... ^^


salam,
Ari


2010/3/6 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id

JUMAT, 05 MARET 2010 | 23:57 WITA | 4940 Hits
Polda HMI Bentuk Tim Pencari Fakta
Syamsul Bachri: Harus Tahan Diri
 
MAKASSAR -- Bentrok antara mahasiswa dengan aparat kepolisian, Kamis 3 4 Maret, 
disesalkan. Menyikapi insiden tersebut, kedua pihak yang terlibat bentrok 
membentuk tim pencari fakta. 

Pengurus HMI Cabang Makassar, misalnya, membentuk tim pencari fakta atas kasus 
penyerangan Wisma HMI yang berada di Jalan Botolempangan yang  dilakukan oknum 
aparat kepolisian. Pembentukan tim ini diputuskan dalam rapat, malam tadi, di 
Wisma HMI. 

Ketua HMI Cabang Makassar, Amal Sakti, membenarkan pembentukan tim pencari 
fakta untuk mengusut awal persoalan ini. Sementara masih dibahas seperti apa 
modelnya dan tugas tim ini. Yang jelas, ada rencana pembentukan tim melibatkan 
pengurus HMI, kata Amal. 

Hal serupa dilakukan Polda Sulsel. Tim bentukan Polda ini akan dipimpin 
Kapolwiltabes Makassar, Kombes Polisi Gatta Chairuddin. Rencana pembentukan tim 
investigasi ini disampaikan Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Adang Rochjana. Ya, 
kami akan membentuk tim khusus menyelidiki masalah ini. Saya dengar HMI 
Makassar juga akan membentuk tim pencari fakta untuk menelusuri awal persoalan 
dan siapa pelaku penyerangan itu, kata Adang. 

Khusus tim bentukan Polda Sulselbar, kata Adang, menugaskan Kapolwiltabes 
bersama jajarannya untuk mengungkap siapa pelaku penyerbuan dan menyidik kasus 
ini. Adang menambahkan, kalau pelakunya adalah polisi tentu akan diproses dan 
diberi sanksi tegas. Begitupun kalau terbukti ada dari mahasiswa yang 
melakukan tindak pidana, akan kami proses. Pokoknya tidak ada yang kebal hukum 
dalam persoalan ini, tegasnya. 

Terkait kerusakan Wisma HMI berikut inventarisnya, Kapolda berjanji akan 
membantu dengan meminta bantuan donatur. Kalau kami membantu sendiri mungkin 
tidak bisa karena anggaran tidak ada. Siapa tahu ada donatur dari alumni HMI 
yang dekat dengan polisi mau memberi bantuan perbaikan wisma yang rusak, 
katanya. 

Tahan Diri 

Bentrok aparat kepolisian dengan mahasiswa disikapi wakil rakyat asal Sulsel, 
Syamsul Bachri. Menurut dia, polisi dan mahasiswa harusnya bisa menahan diri.
Syamsul menyadari, mahasiswa jika berunjuk rasa wajar. Sebab, sebagai kelompok 
kritis, mahasiswa memang demikian. Bahkan, kadang-kadang sedikit emosional, 
tentu bisa dipahami.

Sebaliknya, kata Syamsul, aparat juga harus lebih mengedepankan pendekatan 
persuasif. Sebab yang ditangani juga adik-adiknya. Apalagi, kalau sampai 
bentrok, tentu ada yang keliru. Kapolda harusnya bisa menenangkan anak 
buahnya. Kalau tak bisa menghadapi masyarakat, mending pindah, tegas Syamsul. 

Menurut dia, polisi dalam bertugas harus mengedepankan komunikasi yang baik. 
Mahasiswa jangan dianggap musuh yang harus ditumpas. (ram-har)

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] HMI Akan Lanjutkan Aksi Protes

2010-03-05 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
HMI Akan Lanjutkan Aksi Protes 
Sabtu, 06 Maret 2010 | 08:18 WIB
Besar Kecil Normal 
TEMPO Interaktif, Jakarta - Himpunan Mahasiswa Islam merencanakan melancarkan 
aksi lanjutan hari ini setelah berunjuk rasa di sejumlah lokasi di Jakarta 
kemarin. Mereka memprotes pengrusakan kantor HMI di Makassar, Sulawesi Selatan, 
yang diduga dilakukan oleh pasukan khusus Kepolisian RI.

Nantinya tujuan aksi kami masih pada tuntutan yang sama, ingin Kapolda 
Sulawesi Barat dan Kapolri dicopot, dan meminta maaf ke kader HMI, kata Ketua 
HMI Cabang Jakarta Timur Hendra Ferdiansyah di kantor pusat HMI Jakarta, Jalan 
Cilosari, Jakarta Pusat, tadi malam. Aksi lanjutan terutanma disokongh oleh HMI 
Depok dan HMI Ciputat.

Ia menuturkan, para aktivis HMI tak terima atas tindakan polisi di Makassar. 
Yang kami lakukan adalah aksi solidaritas. Hendra bersama para kader dan 
aktivis HMI tak takut dicap sebagai anarkistis. Ia menilai justru polisilah 
yang anarkistis karena menghalangi mereka unjuk rasa di Cilosari.

Kemarin, mereka menggelar aksi di Markas Besar Polri, sekitar Sekretariat 
Bersama Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jakarta di Jalan Cilosari Jakarta 
Pusat. Sempat terjadi bentrok antara HMI dengan polisi di Cilosari. Lima 
aktivis HMI terluka.



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Empat Anggota Polisi Ditahan

2010-03-05 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Terlibat Penyerangan Kantor HMI
Empat Anggota Polisi Ditahan
Jumat, 05 Maret 2010, 22:53 WIB

JAKARTA - Empat anggota Polwiltabes Makassar ditahan karena diduga terlibat 
aksi penyerangan kantor sekretariat HMI Makassar pada Rabu (3/3). Anggota 
diidentifikasi melakukan penganiayaan mahasiswa di sekretariat HMI dan terjadi 
di halaman Polwiltabes Makassar, jelasnya Kadiv Humas Irjen Edward Aritonang, 
Jum'at (5/3).

Sebelumnya, Kapolri Jendera Pol Bambang Hendarso Danuri, menyatakan permintaan 
maaf pada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Hal itu terkait kemungkinan adanya 
anggota Polri yang melakukan tindakan di luar konteks kebijakan yang ada pada 
kasus unjuk rasa HMI di Makassar, Sulawesi Selatan.

Bahkan, kalau ada anggota Polri yang nanti bisa dibuktikan dia bersalah, 
melanggar hukum, kita tindak, kata Bambang, usai mengikuti rapat kabinet 
terbatas bidang politik, hukum, dan keamanan (polhukam), di Kantor Presiden, 
Jumat (5/3).Pada kesempatan itu, Bambang meminta supaya semua pihak tidak 
terpancing.

Ia minta tak ada pihak yang dimanfaatkan karena masalahnya sudah diselesaikan 
bersama dari HMI dan masyarakat. Kapolri mengaku mereka sudah duduk bersama 
dengan kepolisian.



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Akbar Tandjung Kecam Penyerangan Kantor HMI

2010-03-05 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Akbar Tandjung Kecam Penyerangan Kantor HMI
Jumat, 5 Maret 2010 | 21:21 WIB
TRIBUN TIMUR/OCHA ALIM
SEKRETARIAT HMI - Kaca-kaca jendela berserakan di Sekretariat Himpunan 
Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar di Jl Botolempangan, Kamis (4/3), setelah 
diserbu polisi. Penyerbuan brutal itu memancing reaksi mahasiswa dan alumni HMI.

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Akbar Tandjung 
mengecam tindakan polisi yang menyerang kantor HMI, apa pun alasannya. Hal itu 
tidak tepat. Mungkin suara HMI membuat telinga polisi jadi merah, panas, tapi 
jangan ada penyerangan. Lebih baik polisi melakukan dengan cara-cara biasa, 
ujar Akbar seusai menghadiri acara pidato politik Ketua Umum DPP Partai Golkar 
Aburizal Bakrie, Jumat (5/3/2010) malam di Jakarta. Lebih baik polisi melakukan 
dengan cara-cara biasa.

Dikatakan Akbar, dirinya telah menghubungi langsung Kepala Polri Jenderal (Pol) 
Bambang Hendarso Danuri dan meminta polisi membangun komunikasi yang lebih baik 
dengan mahasiswa. Saya katakan, mahasiswa adalah orang muda yang memiliki 
idealisme. Mereka harapan kita di masa depan, kata Akbar.

Menurutnya, Kapolri telah berjanji untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik.



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Mahasiswa Blokir Jalan Dramaga

2010-03-05 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
Mahasiswa Blokir Jalan Dramaga
Jumat, 05 Maret 2010 10:56 WIB  
BOGOR-Media Indonesia.com: Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang 
tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (IPB) cabang Bogor, memblokir jalan 
utama Dramaga yang menghubungkan Kabupaten dan Kota Bogor. Pemblokiran 
dilakukan dalam demo yang berlangsung Jumat (5/3).

Para mahasiswa berdemo sebagai pelampiasan kekeceawaannya atas sikap aparat 
yang represif terhadap pergerakan mahasiswa seperti yang terjadi di Makasar. 
Selain memblokir jalan, mahasiswa juga membakar kaos dan poster bergambar 
Presiden SBY.

Tindakan aparat yang dilakukan terhadap teman-teman kami di Makasar sangat 
tidak adil dan sepantasnya, kata Martha, salah seorang pengunjuk rasa. 
(DD/OL-06)






[Non-text portions of this message have been removed]