[wanita-muslimah] SUNNAH-puasa ternyata membuat kekuatan fisik berlipat tujuh

2010-08-20 Terurut Topik istiaji sutopo
MARHABAN YAA RAMADHAN,

Selamat datang Ramadhan, bergembiralah kita dengan setiap datangnya Ramadhan, 
bulan yang dimuliakan Allah SWT. bagi hamba2nya yang Mukmin. Selamat 
menjalankan ibadah puasa dan Tarawih berjamaah ...

Percayakah anda mengapa Rasulullah SAW, sering sekali melakukan peperangan 
melawan kaum2 yang ingkar pada Allah SWT. justru di bulan2 Ramadhan ?

Perhatikan berbagai perang : Badar ( muslimin 300 orang - Quraiys 1000 orang - 
Islam menang ) dan Perang Khandak di Madinah. 

Dan diikuti para sahabat dan para pewaris jihad beliau - seperti perang 
Qadisiyah dizaman Khalifah Umar bin Khatab ketika pasukan Muslimin 3000 orang 
harus menghadapi pasukan Persia Penyembah api yang jumlahnya 4 kali lipat - 
Islam menang ! 

Dan pasukan Salahuddin Ayyubi ditahun 1187-M merebut kembali Yerusalem padahal 
pasukan Salib yang dikomandoi Pasukan Templar yang tersohor dengan The Three 
Musketir itu jauh lebih besar sekali ... 

Dari sini kita dapat menyimpulkan sbb. 

Dari perjalanan sejarah tersebut tampak dengan jelas dan nyata bahwa 
berkah Allah diturunkan kepada hambaNya di bulan Ramadlan, dan dengan 
usaha yang benar. 

Setiap usaha akan mendapatkan berkah, dan semakin 
keras dan sungguh-sungguh maka keberkahan yang diturunkan oleh Allah 
akan semakin besar. 

Jika di bulan yang penuh dengan berkah ini diisi 
dengan jihad nafs, maka keberkahan dari Allah akan turun dengan 
memberikan ketenangan di dalam hati. Dan jika di bulan yang penuh berkah
 ini diisi dengan jihadul kuffar, maka Allah akan menurunkan berkah yang
 lebih besar lagi, berupa tamkin bagi ummat ini.

Firman Allah SWT,

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا 
الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ 
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي 
ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا 
يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ 
فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

”Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara 
kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh 
akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah 
menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan 
meneguhkan bagi mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan 
dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam 
ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan 
tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. dan barangsiapa yang 
(tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang 
fasik. ( QS an-Nur:55)

Disimpulkan pula dari suatu hadits tentang puasa - diriwayatkan dari Abu 
Aufa oleh al-Baihaqi di dalam Syu’abul Iman, dan dari Ibnu Mas’ud oleh 
Abu Nu’aim di dalam Hilyatul-‘Auliya’ dengan lafal

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ ، وَصَمْتُهُ تَسْبِيْحٌ ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ ، 
وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ

Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, dan do’anya 
dikabulkan, dan amalnya dilipat gandakan ...
Nah dengan kaca mata logika saja hal tersebut dibuktikan ketika peneliti2 Barat 
mencari tahu ada apa kehebatan puasa itu.
Mereka telah menyimpulkan bahwa tubuh manusia ketika tidak berpuasa setelah 
makan mereka malah menjadi lemah karena sebagian darah dan oksigen 
terkonsentrasi untuk mengolah makanan dalam perut dan usus ...
Ketika berpuasa kalau tidak ada aktivitas ..tiduran, malas2an .. benar akan 
menjadi tambah lemas dan perut melilit2 ...Tetapi khusus ketika aktivitas 
ditingkatkan, justru kejadian berbalik, akan bekerja hormon2 tertentu yang 
mengaktifkan  persediaan tubuh  sehingga daya fisik seseorang akan berlipat 
tujh kali .. !!! 

subhanallahu Allah SWT. menciptakan apapun dan menetapkan apapun tidak ada yang 
sia-sia ..

Tetapi memang kalau kita aktivkan diri kita di Bulan Ramadhan ..hasilnya akan 
lebih memuaskan, serta kita tak merasa lemah ataupun kelaparan ..karena 
ternyata makanan kita didalam tubuh akan terbuka sendiri krannya bukan ?
Wallahu a'laam bish shawwab / ISMAIL





[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] FW: [Sabili] Keajaiban Al Qur'an dan Ilmu Pengetahuan

2010-08-20 Terurut Topik Yudi Yuliyadi

Keajaiban Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan

Benar kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak,
ternyata ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di mana
ilmu pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu rata dan
matahari mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan modern yang
baru-baru ini ditemukan oleh manusia.

Sebagai contoh ayat di bawah:

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30]

Saat itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu.
Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang dan teori ilmiyah
lainnya menyatakan bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu.
Kemudian akhirnya pecah menjadi sekarang ini.

Kemudian ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu
pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah satu
indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada
kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Al Qur’an.

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan
bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al Qur’an,
21:33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi
bergerak dalam garis edar tertentu:

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38)

Langit yang mengembang (Expanding Universe)

Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih
terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami
benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)

Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang
dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Menurut Stephen Hawkings dengan teori Big Bang, sejak terjadinya peristiwa
Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan
kecepatan maha dahsyat. Teori lain seperti Inflationary juga berpendapat
jagad raya terus berkembang. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya
alam semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup.

Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di
dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah
ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan
perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam
semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”.

Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli
kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan
bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.

Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun
1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang
astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak
saling menjauhi.

Gunung yang Bergerak

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya,
padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88]

14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak.
Namun dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.

Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka
berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih
rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang
ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua pada
permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke
arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling
menjauhi.

Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun
1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan
oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta
tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah
satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub selatan.

Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang
masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau
benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia,
Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari
Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah
pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang
lebih kecil.

Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada
permukaan Bumi secara 

[wanita-muslimah] Puasa of the day : Masjid Muamar Qaddafy

2010-08-20 Terurut Topik L.Meilany
Masjid Muamar Qaddafy

Di Cipambuan, Babakan Madang, Sentul Selatan masuk wilayah Bogor, Jawa Barat;
berdiri sebuah masjid yang diprakasai oleh sekelompok jamaah berhimpun doa 
pimpinan Ustadz Muhammad Arifin Ilham.
Permohonan selalu dipanjatkan agar Allah memberi berkah untuk berdirinya sebuah 
pusat kegiatan dzikir sekaligus pusat da'wah dan ibadah.
Allah mendengar doa hambanya, sehingga banyak kemudahan dicurahkan Allah SWT 
kepada Yayasan Az-Zikra selaku pemrakasa dan pemangku kegiatan da'wah.

Pengembang perumahan Bukit Az Zikra berkenan memberikan wakafnya. 
Sehingga yayasan memperoleh amanah untuk mengelola lahan seluas 5 hektar. 
1 hektar diantaranya adalah untuk masjid.

Adalah World Islamic Call Society, sebuah organisasi da'wah Islam internasional
berpusat di Tripoli-Libya mendukung seluruh kebutuhan dana pembangunannya. 
Masjid ini juga dilengkapi dengan sarana pendidikan (pesantren).

Masjid Muamar Qaddafy dengan luas 12.600m2 memiliki menara setinggi 57 meter 
yang 
menyanding tiga lantai bangunan utama. Didominasi warna putih; perlambang jiwa 
yang bersih dan kesederhanaan. Warna lain muncul secara alamiah. Misal elemen 
terakota 
untuk gentingnya, nuansa warna hitam karena elemen batu alam.
Masjid ini mempunyai makna sebagai sarana zikir visual. Karena keseluruhan 
arsitektur 
menyimpan makna simbolik bagi para pecinta zikir. Mulai dari tujuh lapis 
lantai; ukuran 
dasar (module) 3,3 meter; jarak baris antar shaf shalat sebesar 1,1 meter.
Replika payung Nabawi yang akan berjumlah 6 merujuk kepada jumlah rukun iman. 

Daya tampung masjid untuk kegiatan solat sejumlah 2.178 jamaah atau 3.702 untuk 
jamaah zikir. Jika ruang serbaguna digunakan untuk zikir maka jumlah total 
jamaah zikir 
bisa mencapai 10.040 orang.
Terdapat tempat wudhu dan toilet dalam jumlah yang banyak dan memadai.- [lm-14]
---
l.meilany
200810/10ramadhan1431h



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Fw: Seruan Toleransi dan Pluralisme yang Menyesatkan !

2010-08-20 Terurut Topik donnie damana
Kalo baca artikel lengkapnya di Time sih justru disebutkan bagaimana ketidak 
tolerannya orang Islam di Indonesia. Yet.. justru itulah yang menyebabkan 
banyaknya konversi ke kristen. Mereka takut dengan agama Islam mereka sendiri 
sehingga berpindah. so sad :(




On Aug 20, 2010, at 5:28 AM, Yudi Yuliyadi wrote:

 
 
 Seruan Toleransi dan Pluralisme yang Menyesatkan ! 
 
 Kalaulah menjalankan syariah Islam yang kaffah (menyeluruh) dianggap hak
 umat Islam Indonesia yang mayoritas , justru pemerintah yang didukung oleh
 elit minoritas liberal-sekuler telah menghambat hak utama umat Islam ini. 
 
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan perlunya toleransi keagamaan
 sementara meningkatnya seruan kepadanya agar mengambil tindakan tegas
 terhadap golongan Islam radikal, yang terus menyerang golongan minoritas.
 Dalam pesan kemerdekaannya, Presiden SBY menekankan perlunya toleransi
 keagamaan sementara meningkatnya seruan kepadanya agar mengambil tindakan
 tegas terhadap golongan Islam radikal, yang terus menyerang golongan
 minoritas. 
 
 Dalam pidato penting di depan parlemen pada malam menjelang Peringatan HUT
 Kemerdekaan RI, Presiden SBY menyerukan kepada rakyat Indonesia agar
 menghayati kehidupan harmonis sejati dalam masyarakat pluralistis.SBY
 menghendaki pembangunan kehidupan demokratis dan adil dan menekankan
 perlunya memelihara dan memperkuat persaudaraan, harmoni dan toleransi
 sebagai bangsa.(VOA ; Senin, 16 Agustus 2010) 
 
 Sehari sebelumnya, ribuan orang dari Jemaat Gereja Huria Kristen Batak
 Protestan, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa
 Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Wahid Institut, dan elemen organisasi
 masyarakat lain berunjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat,
 Ahad (15/8). Mereka menagih janji pemerintah tentang kebebasan beragama. 
 
 Tampak sebuah gerakan yang sistematis belakangan ini yang membangun opini
 bahwa di Indonesia tidak ada kebebasan beragama, golongan Islam radikal
 menyerang golongan minoritas, gereja dibakar, gereja dirubuhkan . Opini
 kemudian disertai dengan pernyataan bahwa pluralism di Indonesia terancam,
 Pancasila terancam, dan berujung pada NKRI terancam. Siapa yang mengancam ?
 Kelompok-kelompok Islam radikal yang memperjuangkan syariah. 
 
 Jelas ada penyesatan politik luar biasa dibalik ini semua. Benarkah di
 Indonesia tidak ada kebebasan beragama ? Benarkah di Indonesia pembangunan
 gereja terhambat ? Kenyataannya tidaklah seperti itu. Menurut Kepala Badan
 Litbang Departemen Agama, Atho Mudzhar pertumbuhan tempat ibadah yang
 terjadi sejak 1977 hingga 2004 justru meningkat. Pertumbuhan rumah ibadah
 Kristen justru lebih besar dibandingkan dengan masjid. Rumah ibadah umat
 Islam, pada periode itu meningkat 64,22 persen, Kristen Protestan 131,38
 persen, Kristen Katolik meningkat hingga 152 persen (Republika: 18 Februari
 2006) 
 
 Laporan Majalah Time juga berbicara lain, dalam tulisan yang berjudul
 Christianity's Surge in Indonesia
 (http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,1982223,00.html) majalah
 itu menunjukkan gelora peribadahan pemeluk kristen di Indonesia. Banyak
 yang mengira Indonesia adalah sebuah negeri Muslim, tetapi lihatlah
 orang-orang ini  kata pendeta David Nugroho. Dia membanggakan jemaat
 gerejanya yang berkembang , sekarang berjumlah 400 orang , naik dari 30
 orang saat did
 _,_.___
 
 .
 
 http://geo.yahoo.com/serv?s=97490425/grpId=47961099/grpspId=1750076179/msgI
 d=1048/stime=1282273446/nc1=1/nc2=2/nc3=3 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 



[Non-text portions of this message have been removed]





===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Mengingat Kematian

2010-08-20 Terurut Topik muhamad agus syafii
Mengingat Kematian

By: agussyafii

Imam Syafii pernah ditanya seseorang, 'Apa itu kematian?' Beliau menjawab, 
'kematian itu layaknya tidur yang mendatangi kalian setiap malam. Hanya saja 
waktunya sangat panjang, tak terbangunkan sampai kiamat. Dalam tidur saja orang 
bisa bermimpi indah melihat hal yang menyenangkan atau mengerikan maka keadaan 
gembira atau keadaan sedih ketika tidur. Inilah makna kematian, Maka 
bersiap-siaplah kalian. Bagi seorang Mukmin kematian adalah keindahan.

Ingatlah sesungguhnya kekasih Allah, itu tidak ada kekhawatiran terhadap 
mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. yaitu orang-orang yang beriman dan 
mereka selalu bertaqwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia 
dan di akherat. (QS. Yunus : 62-64).

Imam Shiddiq pernah diminta gambaran tentang kematian, beliau menjawab, 'Buat 
orang yang ingkar, kematian seperti terkena patukan ular atau sengatan 
kalajengking namun bagi orang yang beriman kematian layaknya seperti mencium 
parfum terwangi yang dicium, lalu tertidur pulas karena wanginya dan luluhlah 
seluruh rasa letih dan penatnya.'

Yaitu orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan 
mengatakan kepada mereka, 'Salaamun 'alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu 
disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.' (QS. An-Nahl : 32).

Teman yang berbahagia, mari dibulan suci Ramadhan ini kita sama-sama mengingat 
kematian sebab bagi seorang Mukmin mengingat kematian membuat kita bergegas 
untuk melakukan kebaikan, sebagaimana Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Salam 
bersabda, 'Barang siapa yang waspada terhadap kematian, niscaya dia akan 
bergegas melakukan kebaikan.' (HR. Abu Dawud).

Wassalam,
agussyafii

Yuk hadir pada kegiatan 'Indahnya Ramadhan Bersama Amalia (IRMA)', Tadarus, 
Buka Puasa Bersama Anak2 Amalia, Muhasabah di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV Blok 
ii, No. 23 Komplek Peruri, Ciledug. pada hari Ahad, tanggal 22 Agustus 2010. 
Kirimkan dukungan dan partisipasi anda dihttp://agussyafii.blogspot.com/, 
http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431.







  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] A revival of Al-Azhar

2010-08-20 Terurut Topik sunny
http://weekly.ahram.org.eg/2010/1012/focus.htm

 19 - 25 August 2010
Issue No. 1012
Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875


A revival of Al-Azhar
There have been many signs of the revival of Al-Azhar, the Sunni world's most 
important seat of learning, most recently with the appointment of Sheikh Ahmed 
El-Tayeb as the institution's rector, writes Hossam Tamam* 


   Click to view caption 
  Sheikh Ahmed El-Tayeb (more photos...) 
--
 
The declining impact of the official religious establishment, made up of 
Al-Azhar and its fatwa and waqf foundation offices, on religious affairs has 
been the most salient feature of the evolution of religious life in Egypt over 
the past three decades. Nevertheless, there are strong indications that we have 
reached a turning point where it is now possible to envision a revival of this 
institution as a central and effective player in the management and guidance of 
religious affairs, not only in Egypt but throughout the Islamic world.

To speak of the decline of Al-Azhar does not necessarily imply criticism or 
diminish its importance. This decline stems from many interrelated factors, 
some connected to developments that have affected religious beliefs themselves 
and others to the institution itself, as it has functioned within a particular 
historical context. In general, there has been a strong trend away from 
institutionalised religion in the world as a whole in structural/hierarchical 
and spiritual/doctrinal terms, and this has affected the Islamic religious 
establishment along with others. 

However, there have of course also been local religious and political 
circumstances that have worked to reduce the influence of Al-Azhar and 
contribute to its decline. 

This process began more than half a century ago, when Al-Azhar was annexed by 
the modern state. The latter looked on Al-Azhar either as an adversary 
deserving of having its wings clipped or as a subsidiary branch of government 
that could be wielded as a religious tool or shield in the service of the state 
and its political projects. 

While president Gamal Abdel-Nasser first annexed and began the utilisation of 
Al-Azhar in this manner following the 1952 Revolution, the co-optation picked 
up pace under Anwar El-Sadat and moved into higher gear during the later Hosni 
Mubarak era. Under Nasser, Al-Azhar remained a powerful force in its own right 
and an active player whose efficacy was linked to that of Egypt as the leader 
of the Arab nation and a pivotal regional power. 

Although that role vanished under Sadat, the state continued its process of the 
annexation and utilisation of Al-Azhar. At the same time, however, it opened 
the door to new religious actors in the shape of Islamist groups influenced by 
the powerful surge of Wahabi religious feeling backed by the rising power of 
Saudi Arabia on the crest of a huge oil boom. It was these ideological 
newcomers that delivered the most debilitating blow to the religious 
foundations of Al-Azhar, the ancient and long pre-eminent Sunni religious 
establishment whose Ashari theological traditions are famously open to multiple 
views of Islamic law and are tolerant of Sufism. 

As a result, the real decline of Al-Azhar dates to the early 1970s when it 
began to lose ideological influence in the face of the Wahabi tide, the 
clearest expression of which is to be found in the radical Islamist groups. 
Al-Azhar probably would not have withstood this onslaught for long had it not 
been for its own institutional strength and the powerful presence of some of 
its leaders, most notably Sheikh Abdel-Halim Mahmoud who served as grand imam 
of Al-Azhar from 1973 to his death in 1978 and who was also a prolific writer 
on Sufism. He was probably the last rector of Al-Azhar to have had a vision of 
the integration of the exoteric and esoteric aspects of Islam before that of 
the institution's current rector, Grand Imam Ahmed El-Tayeb. 

In the 1980s, Al-Azhar's standing and influence began to crumble at an 
unprecedented rate in the face of the influx of political Islamism into the 
religious realm. Islamist groups secured a foothold and expanded their 
influence in this realm, as well as, of course, in the political sphere itself, 
by questioning the authority and legitimacy of Al-Azhar on the grounds that it 
was a representative and religious emblem of the regime. 

As for the regime itself, in the absence of a political project this was forced 
to expand its annexation and utilisation of the religious establishment in 
order to counter the mounting influence of the Islamist groups. However, the 
effect of this was to confirm the propaganda of these groups and to further 
weaken the legitimacy of Al-Azhar and its ability to lead in the religious 
domain. 

One of the effects of the