(3/5) Fatwa Syaikh Abdullah bin Humaid = Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal Kesudahan Israel

2010-06-04 Terurut Topik Lina

Nanya h...

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_surya...@... wrote:

 Bung Muiz,
 
 Anda sendiri yang mengacaukan. Singkat saja, melilitkan tubuh dengan bom yang 
 meledak (baik dalam perang atau tidak perang) sudah pasti mati, ini namanya 
 bunuh diri.

Lina: Hadistnya maa??? (terutama yg dalam perang)
**
 Memotong tangan dengan pisau (lihat Hadits) dan sengaja membiarkan darahnya 
 mengalir, sudah pasti akan mati - makanya disebut bunuh diri oleh Nabi SAW. 

Lina: Ini jelas ada hadistnya dan kalo diliat scr tersirat ini orang2 yg 
frustasi...:-)))
**
 
 Jadi, bunuh diri dengan bom (apapun alasannya) adalah terlarang menurut 
 ajaran Islam.

Lina: Hadistnya mana???...:-)). Soale kok gak nyambung, tiba2 dibuat 
kesimpulan. Hadist bunuh diri tsb jelas alasannya frustasi. Makanya jadi gak 
nyambung hadist bunuh diri frustasi dgn kepatriotan para sahabat. Cari yg 
selevel aje hadistnye
**

 Soal para Sahabat yang berperang dengan pedang dan tombak serta siap mati 
 dalam pertempuran, bukanlah bunuh diri. Sebab perang dilakukan dengan 
 strategi yang jitu dan penuh keberanian untuk bertarung face to face dengan 
 musuhnya yang juga menggunakan pedang dan tombak.

Lina: Iyeee kalo perangnye pake pedang or tombak bisa face to face. Lah kalo 
pake bom? tinggal lempar, tinggal pencet tombol...pgmn mo face to face

[Eh buat aje perang pake bom yg masing2 dililit ke badan trus suruh face to 
face...he he...main kedip2pan mata aja dah tinggal wkwkwk, pasti kagak ada 
istilah bunuh diri dalam hal ini...orang perang kok!!!
*
 Jadi, menganalogikan keberanian para Sahabat r.a. melawan musuh dengan 
 keberanian bunuh diri dg bom adalah suatu yg absurd dan jauh keagungan 
 sejarah Islam.

Lina:
Harusnya kalimatnya gene biar selevel:

Jadi, menganalogikan keberanian para Sahabat r.a. melawan musuh dengan 
keberanian melilitkan bom ke diri dalam melawan musuh adalah suatu yg... 
sejarah Islam.

wassalam,
Lina
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abdul Muiz muizof@ wrote:
 
  sepertinya bung suryawan mengacaukan pengertian bunuh diri dalam konteks 
  masa damai dan masa perang.
  
  1) di era damai, apapun alasannya bunuh diri adalah terlarang.
  2) di era perang maka membunuh atau dibunuh adalah pilihan, dan strategi 
  atau taktik dalam berperang adalah beragam, istisyhadi atau gerakan mati 
  syahid adalah juga bagian dari taktik perang. 
  
  Di zaman perang Dunia II, jepang memiliki pasukan elite yang disebut 
  kamikaze, pasukan ini bergerak amat efektif dan amat ditakuti dan 
  disegani pasukan sekutu terutama USA, Kapal induk USA cukup efektif 
  dihancurkan dengan cara pesawat tempur jepang dengan berbagai manuver 
  ditabrakkan langsung menuju sasaran sambil membawa bom dengan kekuatan 
  penuh, tentunya dipastikan sang pilot beserta awaknya ikutan tewas alias 
  mati, dan ini disadari betul oleh pasukan elite ini.
  
  Di zaman Nabi Muhammad dan Khalifah Abubakar dalam berbagai event perang, 
  juga ada pasukan elite yang siap mati syahid kapan saja di bawah komando 
  Khalid bin walid yang berfungsi sebagai pembuka serangan juga rada mirip 
  dengan pasukan kamikaze ala jepang, menurut saya ide khalid bin walid 
  lebih original karena secara historis lebih duluan dibanding aksi kamikaze 
  Jepang dalam perang dunia II. Ada riwayat ketika pasukan Khalifah Abubakar 
  dalam perang menumpas nabi palsu, ketika pasukan muslim kesulitan menembus 
  benteng musuh yang kokoh, pintu gerbangnya sulit didobrak, pasukan khalid 
  bin walid mengambil inisiatif dengan cara menyusupkan salah satu anggotanya 
  melalui cara melontarkan menggunakan semacam ketepel dengan bahan orang 
  sebagai pelontarnya, wal hasil orang tsb berhasil masuk ke benteng dan 
  berhasil membuka pintu gerbang dari dalam, menurut riwayat orang tsb tidak 
  meninggal hanya cedera berat yaitu kakinya patah (padahal siap mati 
  syahid). Berkat pasukan elit khalid bin walid inilah, pintu gerbang 
  berhasil dibuka dari dalam, benteng berhasil ditaklukkan dan sang nabi 
  palsu ditemukan mati bunuh diri.
  
  Sepertinya (menurut saya) cara yang ditempuh pasukan elite khalid bin walid 
  inilah yang ditiru pasukan palestina yang kesulitan menembus kecanggihan 
  tentara israel dengan nama bom istisyhadi.
  
  Wassalam
  Abdul Mu'iz
  
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_suryawan@ wrote:
  
   Membunuhi orang lain dengan bom sekaligus membunuh diri sendiri, apapun 
   istilahnya, adalah BUNUH DIRI.
   
   Bunuh diri adalah perbuatan terlarang menurut ajaran Islam. Dalam
   al-Qur'an Karim dinyatakan:
   
   ...Dan janganlah kamu membunuh dirimu,sesungguhnya Allah Maha
   Penyayang kepadamu. (4:29) Dan barangsiapa berbuat demikian dengan
   melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam
   neraka ... (4:30)
   
   Larangan bunuh diri ini yang dinyatakan dalam al-Qur'an adalah syariat 
   yang berlaku untuk selama-lamanya, tapi tampak jelas di sini bahwa 

Bls: (3/5) Fatwa Syaikh Abdullah bin Humaid = Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal Kesudahan Israel

2010-06-04 Terurut Topik Abdul Muiz
Bung Suryawan,

Justru saya membedakan alias tidak merancukan, bahwa dalam perang itu ada 
banyak strategi. Kamikaze ala jepang adalah amat efektif dan efisien daya 
destruktifnya, satu mati tetapi membinasakan banyak musuh. Pada zaman Nabi 
Muhammad dan Khalifah Abubakar memang belum ditemukan bom peledak, tetapi 
pasukan elite Khalid bin Walid yang mendobrak musuh dengan cara solo run 
(misalnya memanjat benteng dengan dilindungi pasukan panah atau melontarkan 
manusia sebagai bahan pelontar menggunakan ketepel) adalah contoh yang tidak 
jauh beda dengan kamikaze ala Jepang atau bom bunuh diri ala bom syahid 
palestina.

Coba lihat contoh bunuh diri yang anda uraikan (posting) yang dicela Nabi 
Muhammad adalah contoh yang sepenuhnya di era atau situasi damai. Bagaimana 
dengan bom bunuh diri di era perang ??, kalau Anda berpendapat sama saja baik 
di situasi damai maupun situasi perang ya di sinilah letak perbedaannya. Kalau 
Anda merasa benar it is Ok wallahu a'lam
 
Wassalam
Abdul Mu'iz

--- Pada Jum, 4/6/10, ma_suryawan ma_surya...@yahoo.com menulis:

Dari: ma_suryawan ma_surya...@yahoo.com
Judul: (3/5) Fatwa Syaikh Abdullah bin Humaid  = Re: [wanita-muslimah] 
Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal Kesudahan Israel
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 4 Juni, 2010, 12:16 AM







 



  



  
  
  Bung Muiz,



Anda sendiri yang mengacaukan. Singkat saja, melilitkan tubuh dengan bom yang 
meledak (baik dalam perang atau tidak perang) sudah pasti mati, ini namanya 
bunuh diri.



Memotong tangan dengan pisau (lihat Hadits) dan sengaja membiarkan darahnya 
mengalir, sudah pasti akan mati - makanya disebut bunuh diri oleh Nabi SAW. 



Jadi, bunuh diri dengan bom (apapun alasannya) adalah terlarang menurut ajaran 
Islam.



Soal para Sahabat yang berperang dengan pedang dan tombak serta siap mati dalam 
pertempuran, bukanlah bunuh diri. Sebab perang dilakukan dengan strategi yang 
jitu dan penuh keberanian untuk bertarung face to face dengan musuhnya yang 
juga menggunakan pedang dan tombak.



Jadi, menganalogikan keberanian para Sahabat r.a. melawan musuh dengan 
keberanian bunuh diri dg bom adalah suatu yg absurd dan jauh keagungan 
sejarah Islam.



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abdul Muiz mui...@... wrote:



 sepertinya bung suryawan mengacaukan pengertian bunuh diri dalam konteks masa 
 damai dan masa perang.

 

 1) di era damai, apapun alasannya bunuh diri adalah terlarang.

 2) di era perang maka membunuh atau dibunuh adalah pilihan, dan strategi atau 
 taktik dalam berperang adalah beragam, istisyhadi atau gerakan mati syahid 
 adalah juga bagian dari taktik perang. 

 

 Di zaman perang Dunia II, jepang memiliki pasukan elite yang disebut 
 kamikaze, pasukan ini bergerak amat efektif dan amat ditakuti dan disegani 
 pasukan sekutu terutama USA, Kapal induk USA cukup efektif dihancurkan dengan 
 cara pesawat tempur jepang dengan berbagai manuver ditabrakkan langsung 
 menuju sasaran sambil membawa bom dengan kekuatan penuh, tentunya dipastikan 
 sang pilot beserta awaknya ikutan tewas alias mati, dan ini disadari betul 
 oleh pasukan elite ini.

 

 Di zaman Nabi Muhammad dan Khalifah Abubakar dalam berbagai event perang, 
 juga ada pasukan elite yang siap mati syahid kapan saja di bawah komando 
 Khalid bin walid yang berfungsi sebagai pembuka serangan juga rada mirip 
 dengan pasukan kamikaze ala jepang, menurut saya ide khalid bin walid lebih 
 original karena secara historis lebih duluan dibanding aksi kamikaze Jepang 
 dalam perang dunia II. Ada riwayat ketika pasukan Khalifah Abubakar dalam 
 perang menumpas nabi palsu, ketika pasukan muslim kesulitan menembus benteng 
 musuh yang kokoh, pintu gerbangnya sulit didobrak, pasukan khalid bin walid 
 mengambil inisiatif dengan cara menyusupkan salah satu anggotanya melalui 
 cara melontarkan menggunakan semacam ketepel dengan bahan orang sebagai 
 pelontarnya, wal hasil orang tsb berhasil masuk ke benteng dan berhasil 
 membuka pintu gerbang dari dalam, menurut riwayat orang tsb tidak meninggal 
 hanya cedera berat yaitu kakinya patah (padahal siap mati syahid).
 Berkat pasukan elit khalid bin walid inilah, pintu gerbang berhasil dibuka 
dari dalam, benteng berhasil ditaklukkan dan sang nabi palsu ditemukan mati 
bunuh diri.

 

 Sepertinya (menurut saya) cara yang ditempuh pasukan elite khalid bin walid 
 inilah yang ditiru pasukan palestina yang kesulitan menembus kecanggihan 
 tentara israel dengan nama bom istisyhadi.

 

 Wassalam

 Abdul Mu'iz

 

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_suryawan@ wrote:

 

  Membunuhi orang lain dengan bom sekaligus membunuh diri sendiri, apapun 
  istilahnya, adalah BUNUH DIRI.

  

  Bunuh diri adalah perbuatan terlarang menurut ajaran Islam. Dalam

  al-Qur'an Karim dinyatakan:

  

  ...Dan janganlah kamu membunuh dirimu,sesungguhnya Allah Maha

  Penyayang kepadamu. (4:29) Dan barangsiapa berbuat demikian dengan

  melanggar hak dan

(3/5) Fatwa Syaikh Abdullah bin Humaid = Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal Kesudahan Israel

2010-06-03 Terurut Topik ma_suryawan
Bung Muiz,

Anda sendiri yang mengacaukan. Singkat saja, melilitkan tubuh dengan bom yang 
meledak (baik dalam perang atau tidak perang) sudah pasti mati, ini namanya 
bunuh diri.

Memotong tangan dengan pisau (lihat Hadits) dan sengaja membiarkan darahnya 
mengalir, sudah pasti akan mati - makanya disebut bunuh diri oleh Nabi SAW. 

Jadi, bunuh diri dengan bom (apapun alasannya) adalah terlarang menurut ajaran 
Islam.

Soal para Sahabat yang berperang dengan pedang dan tombak serta siap mati dalam 
pertempuran, bukanlah bunuh diri. Sebab perang dilakukan dengan strategi yang 
jitu dan penuh keberanian untuk bertarung face to face dengan musuhnya yang 
juga menggunakan pedang dan tombak.

Jadi, menganalogikan keberanian para Sahabat r.a. melawan musuh dengan 
keberanian bunuh diri dg bom adalah suatu yg absurd dan jauh keagungan 
sejarah Islam.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abdul Muiz mui...@... wrote:

 sepertinya bung suryawan mengacaukan pengertian bunuh diri dalam konteks masa 
 damai dan masa perang.
 
 1) di era damai, apapun alasannya bunuh diri adalah terlarang.
 2) di era perang maka membunuh atau dibunuh adalah pilihan, dan strategi atau 
 taktik dalam berperang adalah beragam, istisyhadi atau gerakan mati syahid 
 adalah juga bagian dari taktik perang. 
 
 Di zaman perang Dunia II, jepang memiliki pasukan elite yang disebut 
 kamikaze, pasukan ini bergerak amat efektif dan amat ditakuti dan disegani 
 pasukan sekutu terutama USA, Kapal induk USA cukup efektif dihancurkan dengan 
 cara pesawat tempur jepang dengan berbagai manuver ditabrakkan langsung 
 menuju sasaran sambil membawa bom dengan kekuatan penuh, tentunya dipastikan 
 sang pilot beserta awaknya ikutan tewas alias mati, dan ini disadari betul 
 oleh pasukan elite ini.
 
 Di zaman Nabi Muhammad dan Khalifah Abubakar dalam berbagai event perang, 
 juga ada pasukan elite yang siap mati syahid kapan saja di bawah komando 
 Khalid bin walid yang berfungsi sebagai pembuka serangan juga rada mirip 
 dengan pasukan kamikaze ala jepang, menurut saya ide khalid bin walid lebih 
 original karena secara historis lebih duluan dibanding aksi kamikaze Jepang 
 dalam perang dunia II. Ada riwayat ketika pasukan Khalifah Abubakar dalam 
 perang menumpas nabi palsu, ketika pasukan muslim kesulitan menembus benteng 
 musuh yang kokoh, pintu gerbangnya sulit didobrak, pasukan khalid bin walid 
 mengambil inisiatif dengan cara menyusupkan salah satu anggotanya melalui 
 cara melontarkan menggunakan semacam ketepel dengan bahan orang sebagai 
 pelontarnya, wal hasil orang tsb berhasil masuk ke benteng dan berhasil 
 membuka pintu gerbang dari dalam, menurut riwayat orang tsb tidak meninggal 
 hanya cedera berat yaitu kakinya patah (padahal siap mati syahid). Berkat 
 pasukan elit khalid bin walid inilah, pintu gerbang berhasil dibuka dari 
 dalam, benteng berhasil ditaklukkan dan sang nabi palsu ditemukan mati 
 bunuh diri.
 
 Sepertinya (menurut saya) cara yang ditempuh pasukan elite khalid bin walid 
 inilah yang ditiru pasukan palestina yang kesulitan menembus kecanggihan 
 tentara israel dengan nama bom istisyhadi.
 
 Wassalam
 Abdul Mu'iz
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_suryawan@ wrote:
 
  Membunuhi orang lain dengan bom sekaligus membunuh diri sendiri, apapun 
  istilahnya, adalah BUNUH DIRI.
  
  Bunuh diri adalah perbuatan terlarang menurut ajaran Islam. Dalam
  al-Qur'an Karim dinyatakan:
  
  ...Dan janganlah kamu membunuh dirimu,sesungguhnya Allah Maha
  Penyayang kepadamu. (4:29) Dan barangsiapa berbuat demikian dengan
  melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam
  neraka ... (4:30)
  
  Larangan bunuh diri ini yang dinyatakan dalam al-Qur'an adalah syariat yang 
  berlaku untuk selama-lamanya, tapi tampak jelas di sini bahwa para tipikal 
  kyai/mullah/ulama Islam mainstream (HMNA, misalnya) malah sibuk 
  mempropagandakan ajaran kreasi mereka bahwa bunuh diri dengan bom adalah 
  syahid. Kenapa dikatakan oleh para tipikal kyai/mullah/ulama itu sebagai 
  bom syahid? Karena mati syahid itu tidak ditempatkan di neraka, tetapi di 
  surga.
  
  Sekarang mari kita lihat, apakah kriteria mati syahid itu termasuk
  mati karena (bom) BUNUH DIRI? Ternyata TIDAK! Mati karena bunuh diri
  bukanlah mati syahid.
  
  Hadhrat Sayyidina Muhammad Rasulullah s.a.w. bersabda:
  
  Sebelum kamu, pernah ada seorang laki-laki luka, kemudian marah
  sambil mengambil sebilah pisau dan di potongnya tangannya, darahnya
  terus mengalir sehingga dia mati. Maka berkatalah Allah: hambaku ini
  mau mendahulukan dirinya dari (takdir) Ku. Oleh karena itu Kuharamkan
  sorga atasnya. (Riwayat Bukhari, dan Muslim)
  
  Barangsiapa menjatuhkan diri dari atas gunung kemudian bunuh diri,
  maka dia berada di neraka, dia akan menjatuhkan diri ke dalam neraka
  untuk selama-lamanya. Dan barangsiapa minum racun kemudian bunuh diri, maka 
  racunnya itu berada di tangannya kemudian minum di neraka jahanam untuk 
  

(3/5) Fatwa Syaikh Abdullah bin Humaid = Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal Kesudahan Israel

2010-06-02 Terurut Topik ma_suryawan
Membunuhi orang lain dengan bom sekaligus membunuh diri sendiri, apapun 
istilahnya, adalah BUNUH DIRI.

Bunuh diri adalah perbuatan terlarang menurut ajaran Islam. Dalam
al-Qur'an Karim dinyatakan:

...Dan janganlah kamu membunuh dirimu,sesungguhnya Allah Maha
Penyayang kepadamu. (4:29) Dan barangsiapa berbuat demikian dengan
melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam
neraka ... (4:30)

Larangan bunuh diri ini yang dinyatakan dalam al-Qur'an adalah syariat yang 
berlaku untuk selama-lamanya, tapi tampak jelas di sini bahwa para tipikal 
kyai/mullah/ulama Islam mainstream (HMNA, misalnya) malah sibuk 
mempropagandakan ajaran kreasi mereka bahwa bunuh diri dengan bom adalah 
syahid. Kenapa dikatakan oleh para tipikal kyai/mullah/ulama itu sebagai bom 
syahid? Karena mati syahid itu tidak ditempatkan di neraka, tetapi di surga.

Sekarang mari kita lihat, apakah kriteria mati syahid itu termasuk
mati karena (bom) BUNUH DIRI? Ternyata TIDAK! Mati karena bunuh diri
bukanlah mati syahid.

Hadhrat Sayyidina Muhammad Rasulullah s.a.w. bersabda:

Sebelum kamu, pernah ada seorang laki-laki luka, kemudian marah
sambil mengambil sebilah pisau dan di potongnya tangannya, darahnya
terus mengalir sehingga dia mati. Maka berkatalah Allah: hambaku ini
mau mendahulukan dirinya dari (takdir) Ku. Oleh karena itu Kuharamkan
sorga atasnya. (Riwayat Bukhari, dan Muslim)

Barangsiapa menjatuhkan diri dari atas gunung kemudian bunuh diri,
maka dia berada di neraka, dia akan menjatuhkan diri ke dalam neraka
untuk selama-lamanya. Dan barangsiapa minum racun kemudian bunuh diri, maka 
racunnya itu berada di tangannya kemudian minum di neraka jahanam untuk 
selama-lamanya. Dan barangsiapa bunuh diri dengan alat tajam, maka alat 
tajamnya itu di tangannya akan menusuk dia di neraka jahanam untuk 
selama-lamanya.(Riwayat Bukhari dan Muslim)

Jelas, dalam ajaran Islam (Al-Qur'an dan Kanjeng Rasulullah s.a.w.) sejati 
melarang orang melakukan bunuh diri, namun sekarang sungguh ironis dan 
mengerikan karena para tipikal kyai/ulama/mullah malah sibuk mempropagandakan 
dan mengajarkan ajaran mereka yang di klaim sebagai ajaran Islam, yaitu aksi 
bunuh diri dengan bom dikatakan sebagai aksi bom syahid.

Salam,
MAS

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrah...@... wrote:

 - Original Message - 
 From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@...
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, June 01, 2010 16:01
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal 
 Kesudahan Israel
  
 Bagaimana dengan pembunuh bom bunuh diri yang meledakkan diri di tengah 
 pasar, kerumunan orang, menggunakan wanita  anak-anak? Di daerah damai lagi? 
 Apakah itu awal dari kesudahan mereka?
 
 HMNA:(3/5)
 Bom bunuh diri yang meledakkan diri di tengah pasar, kerumunan orang, 
 menggunakan wanita  anak-anak itu punya dua kesalahan:
 1. Meledakkan dirinya dengan bom bunuh diri
 2. Meledakkan dirinya di tengah pasar, kerumunan orang, wanita  anak-anak
 Silakan simak di bawah dengan kepala dingin
 **
 Fatwa Bom Syahid Dari Para Ulama Ahlus Sunnah
 for everyone
 Dikumpulkan oleh: Farid Nu'man
 Berikut ini akan saya kumpulkan fatwa-fatwa ulama dunia 
 tentang bom syahid, yang ternyata merupakan pandangan jumhur (mayoritas) 
 ulama, bahwa mereka memperbolehkannya. Hanya sedikit ulama(?) yang 
 menyebutnya itu adalah bom bunuh diri. Sayangnya fatwa-fatwa Ulama Ahlus 
 Sunnah  ini nampaknya juga tidak dihargai bahkan dilecehkan oleh kalangan 
 reaksioner yang bermulut tajam, seperti dalam YOUTUBE.  
 
 Fatwa Syaikh Abdullah bin Humaid 
 Di suatu sore hari, pada tahun 1400 H, pada saat Syaikh Abdullah bin Humaid 
 rahimahullahu Ta'ala -mantan Hakim Agung di Makkah Al-Mukarramah- sedang 
 memberikan ceramah di samping pintu masuk ke sumur Zamzam di dekat Ka'bah 
 Al-Musyarrafah, ada seseorang yang bertanya tentang hukum aksi bom syahid. 
 Orang tersebut berkata, Wahai Syaikh yang mulia, apakah hukumnya dalam Islam 
 jika ada seorang muslim yang mengenakan seperangkat peledak, kemudian dia 
 menyusup ke dalam sekumpulan musuh kaum muslimin dan meledakkan dirinya 
 dengan maksud untuk membunuh sebanyak mungkin dari musuh tersebut?
  
 Syaikh menjawab, Alhamdulillah, sesungguhnya aksi individu seorang muslim 
 yang membawa seperangkat bahan peledak, kemudian dia menyusup ke dalam 
 barisan musuh dan meledakkan dirinya dengan maksud untuk membunuh musuh 
 sebanyak mungkin dan dia sadar bahwa dia adalah orang yang pertama kali 
 terbunuh; saya katakan; bahwa perbuatan yang dilakukannya adalah termasuk 
 bentuk jihad yang disyariatkan. Dan, insya Allah orang tersebut mati syahid. 
 (Dikutip dari Al-'Amaliyyat Al-Istiyhadiyyah fi Al-Mizan Al-Fiqhiy/DR. Nawaf 
 Hail Takruri/hlm 101-102/penerbit Dar Al-Fikr, Beirut/Cetakan kedua edisi 
 revisi/1997 M 

(3/5) Fatwa Syaikh Abdullah bin Humaid = Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal Kesudahan Israel

2010-06-02 Terurut Topik Abdul Muiz
sepertinya bung suryawan mengacaukan pengertian bunuh diri dalam konteks masa 
damai dan masa perang.

1) di era damai, apapun alasannya bunuh diri adalah terlarang.
2) di era perang maka membunuh atau dibunuh adalah pilihan, dan strategi atau 
taktik dalam berperang adalah beragam, istisyhadi atau gerakan mati syahid 
adalah juga bagian dari taktik perang. 

Di zaman perang Dunia II, jepang memiliki pasukan elite yang disebut 
kamikaze, pasukan ini bergerak amat efektif dan amat ditakuti dan disegani 
pasukan sekutu terutama USA, Kapal induk USA cukup efektif dihancurkan dengan 
cara pesawat tempur jepang dengan berbagai manuver ditabrakkan langsung menuju 
sasaran sambil membawa bom dengan kekuatan penuh, tentunya dipastikan sang 
pilot beserta awaknya ikutan tewas alias mati, dan ini disadari betul oleh 
pasukan elite ini.

Di zaman Nabi Muhammad dan Khalifah Abubakar dalam berbagai event perang, juga 
ada pasukan elite yang siap mati syahid kapan saja di bawah komando Khalid bin 
walid yang berfungsi sebagai pembuka serangan juga rada mirip dengan pasukan 
kamikaze ala jepang, menurut saya ide khalid bin walid lebih original karena 
secara historis lebih duluan dibanding aksi kamikaze Jepang dalam perang dunia 
II. Ada riwayat ketika pasukan Khalifah Abubakar dalam perang menumpas nabi 
palsu, ketika pasukan muslim kesulitan menembus benteng musuh yang kokoh, pintu 
gerbangnya sulit didobrak, pasukan khalid bin walid mengambil inisiatif dengan 
cara menyusupkan salah satu anggotanya melalui cara melontarkan menggunakan 
semacam ketepel dengan bahan orang sebagai pelontarnya, wal hasil orang tsb 
berhasil masuk ke benteng dan berhasil membuka pintu gerbang dari dalam, 
menurut riwayat orang tsb tidak meninggal hanya cedera berat yaitu kakinya 
patah (padahal siap mati syahid). Berkat pasukan elit khalid bin walid inilah, 
pintu gerbang berhasil dibuka dari dalam, benteng berhasil ditaklukkan dan sang 
nabi palsu ditemukan mati bunuh diri.

Sepertinya (menurut saya) cara yang ditempuh pasukan elite khalid bin walid 
inilah yang ditiru pasukan palestina yang kesulitan menembus kecanggihan 
tentara israel dengan nama bom istisyhadi.

Wassalam
Abdul Mu'iz

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, ma_suryawan ma_surya...@... wrote:

 Membunuhi orang lain dengan bom sekaligus membunuh diri sendiri, apapun 
 istilahnya, adalah BUNUH DIRI.
 
 Bunuh diri adalah perbuatan terlarang menurut ajaran Islam. Dalam
 al-Qur'an Karim dinyatakan:
 
 ...Dan janganlah kamu membunuh dirimu,sesungguhnya Allah Maha
 Penyayang kepadamu. (4:29) Dan barangsiapa berbuat demikian dengan
 melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam
 neraka ... (4:30)
 
 Larangan bunuh diri ini yang dinyatakan dalam al-Qur'an adalah syariat yang 
 berlaku untuk selama-lamanya, tapi tampak jelas di sini bahwa para tipikal 
 kyai/mullah/ulama Islam mainstream (HMNA, misalnya) malah sibuk 
 mempropagandakan ajaran kreasi mereka bahwa bunuh diri dengan bom adalah 
 syahid. Kenapa dikatakan oleh para tipikal kyai/mullah/ulama itu sebagai bom 
 syahid? Karena mati syahid itu tidak ditempatkan di neraka, tetapi di surga.
 
 Sekarang mari kita lihat, apakah kriteria mati syahid itu termasuk
 mati karena (bom) BUNUH DIRI? Ternyata TIDAK! Mati karena bunuh diri
 bukanlah mati syahid.
 
 Hadhrat Sayyidina Muhammad Rasulullah s.a.w. bersabda:
 
 Sebelum kamu, pernah ada seorang laki-laki luka, kemudian marah
 sambil mengambil sebilah pisau dan di potongnya tangannya, darahnya
 terus mengalir sehingga dia mati. Maka berkatalah Allah: hambaku ini
 mau mendahulukan dirinya dari (takdir) Ku. Oleh karena itu Kuharamkan
 sorga atasnya. (Riwayat Bukhari, dan Muslim)
 
 Barangsiapa menjatuhkan diri dari atas gunung kemudian bunuh diri,
 maka dia berada di neraka, dia akan menjatuhkan diri ke dalam neraka
 untuk selama-lamanya. Dan barangsiapa minum racun kemudian bunuh diri, maka 
 racunnya itu berada di tangannya kemudian minum di neraka jahanam untuk 
 selama-lamanya. Dan barangsiapa bunuh diri dengan alat tajam, maka alat 
 tajamnya itu di tangannya akan menusuk dia di neraka jahanam untuk 
 selama-lamanya.(Riwayat Bukhari dan Muslim)
 
 Jelas, dalam ajaran Islam (Al-Qur'an dan Kanjeng Rasulullah s.a.w.) sejati 
 melarang orang melakukan bunuh diri, namun sekarang sungguh ironis dan 
 mengerikan karena para tipikal kyai/ulama/mullah malah sibuk mempropagandakan 
 dan mengajarkan ajaran mereka yang di klaim sebagai ajaran Islam, yaitu aksi 
 bunuh diri dengan bom dikatakan sebagai aksi bom syahid.
 
 Salam,
 MAS
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
 mnur.abdurrahman@ wrote:
 
  - Original Message - 
  From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, June 01, 2010 16:01
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal 
  Kesudahan Israel
   
  Bagaimana dengan pembunuh bom bunuh diri yang meledakkan diri di tengah 
  pasar, kerumunan 

Re: (3/5) Fatwa Syaikh Abdullah bin Humaid = Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal Kesudahan Israel

2010-06-02 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
- Original Message - 
From: Abdul Muiz mui...@yahoo.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, June 03, 2010 03:45
Subject: (3/5) Fatwa Syaikh Abdullah bin Humaid = Re: [wanita-muslimah] 
Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal Kesudahan Israel

sepertinya bung suryawan mengacaukan pengertian bunuh diri dalam konteks masa 
damai dan masa perang.

1) di era damai, apapun alasannya bunuh diri adalah terlarang.
2) di era perang maka membunuh atau dibunuh adalah pilihan, dan strategi atau 
taktik dalam berperang adalah beragam, istisyhadi atau gerakan mati syahid 
adalah juga bagian dari taktik perang. 

Di zaman perang Dunia II, jepang memiliki pasukan elite yang disebut 
kamikaze, pasukan ini bergerak amat efektif dan amat ditakuti dan disegani 
pasukan sekutu terutama USA, Kapal induk USA cukup efektif dihancurkan dengan 
cara pesawat tempur jepang dengan berbagai manuver ditabrakkan langsung menuju 
sasaran sambil membawa bom dengan kekuatan penuh, tentunya dipastikan sang 
pilot beserta awaknya ikutan tewas alias mati, dan ini disadari betul oleh 
pasukan elite ini.

Di zaman Nabi Muhammad dan Khalifah Abubakar dalam berbagai event perang, juga 
ada pasukan elite yang siap mati syahid kapan saja di bawah komando Khalid bin 
walid yang berfungsi sebagai pembuka serangan juga rada mirip dengan pasukan 
kamikaze ala jepang, menurut saya ide khalid bin walid lebih original karena 
secara historis lebih duluan dibanding aksi kamikaze Jepang dalam perang dunia 
II. Ada riwayat ketika pasukan Khalifah Abubakar dalam perang menumpas nabi 
palsu, ketika pasukan muslim kesulitan menembus benteng musuh yang kokoh, pintu 
gerbangnya sulit didobrak, pasukan khalid bin walid mengambil inisiatif dengan 
cara menyusupkan salah satu anggotanya melalui cara melontarkan menggunakan 
semacam ketepel dengan bahan orang sebagai pelontarnya, wal hasil orang tsb 
berhasil masuk ke benteng dan berhasil membuka pintu gerbang dari dalam, 
menurut riwayat orang tsb tidak meninggal hanya cedera berat yaitu kakinya 
patah (padahal siap mati syahid). Berkat pasukan elit khalid bin walid inilah, 
pintu gerbang berhasil dibuka dari dalam, benteng berhasil ditaklukkan dan sang 
nabi palsu ditemukan mati bunuh diri.

Sepertinya (menurut saya) cara yang ditempuh pasukan elite khalid bin walid 
inilah yang ditiru pasukan palestina yang kesulitan menembus kecanggihan 
tentara israel dengan nama bom istisyhadi.

Wassalam
Abdul Mu'iz
*
HMNA:
Saya tambahkan:.
Seorang mujahid patriot bangsa yang lahir di Surabaya pada tanggai 3 Oktober 
1920, dengan nama Sutomo dan dikenal oleh bangsa ini sebagal Bung Tomo. Sebagai 
mujahid tak henti-hentinya terus memikirkan nasib bangsa. Bung Tomo khawatir 
jika tak ada generasi penerus mujahidin yang berjiwa patriot, maka bangsa 
Indonesia akan hancur dan tentu akan kembali dijajah dalam bentuk lain.
Jiwa patriot yang tertanam dalam dada Bung Tomo, adalah jiwa patriot yang lahir 
dari kekuatan iman seorang Muslim. Bung Tomo meyakini bahwa berjuang dengan 
niat ikhlas membela kemerdekaan serta kedaulatan bangsa atas nama Allah, maka 
tak ada satu pun kerugian yang ia dapatkan. Untuk itulah, saat pemerintah waktu 
itu dianggap terlalu lambat dalam menghadapi pergerakan Belanda yang membonceng 
sekutu, Bung Tomo bersama rakyat melahirkan Barisan Pemberontakan Rakyat 
Indonesia (BPRl) dan sejak 12 Oktober 1948 ia menjadi pucuk pimpinan di BPRI.

Sebagal pejuang yang lahir dari kepanduan, ia telah dibekali pemahaman serta 
pengajaran agama yang matang. Bung Tomo, memegang teguh prinsip bahwa seorang 
pandu dan pejuang bangsa dirinya harus suci dalam perkataan atau pun perbuatan. 
Bekal inilah yang menjadi pondasi dasar dalam setiap pergerakan perjuangannya, 
sehingga pekikan Allahu Akbar yang selalu terdengar dalam menyemangati 
perlawanan pemuda dan rakyat memiliki kekuatan sangat besar dan tak 
tertandingi. Kalimah Allahu Akbar, serta semboyan merdeka atau mati syahid, 
merupakan semboyan yang sangat akrab diteriakkan melalui corong radio. Saat itu 
hanya dua orang besar yang mampu mengobarkan semangat perlawanan melalui 
pidato-pidato perjuangan, Bung Tomo dan Bung Karno.

Kisah-kisah perjuangan yang sangat menarik banyak lahir dalam setiap kali 
terjadi aksi pertempuran, dan ini bukti dan pertolongan Allah kepada para 
tentaranya yang rela mengorbankan jiwa dan hartanya demi menegakkan nilai-niIai 
kebenaran. Sebagaimana yang dialami Bung Tomo dalam satu perang gerilya, 
bersama pasukannya saat sudah tak bisa lagi berbuat apa-apa karena pesawat 
Belanda ketika itu telah mengepung dari atas dan tak ada lagi tempat 
berlindung. Namun atas kebesaran dan kekuasaan Allah, gumpalan awan menutupi 
Bung Tomo beserta pasukannya yang berada dalam sasaran tembak pesawat-peswat 
tempur Belanda.

lnilah yang semakin mengokohkan jiwa perlawanan Bung Tomo. Semangat jihadnya 
terus meningkat, dan ia tanamkan kepada teman-teman sepenjuangannya. Termasuk

(3/5) Fatwa Syaikh Abdullah bin Humaid = Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal Kesudahan Israel

2010-06-01 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
- Original Message - 
From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@gmail.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, June 01, 2010 16:01
Subject: Re: [wanita-muslimah] Serangan pada Armada Kemanusiaan Awal Kesudahan 
Israel
 
Bagaimana dengan pembunuh bom bunuh diri yang meledakkan diri di tengah pasar, 
kerumunan orang, menggunakan wanita  anak-anak? Di daerah damai lagi? Apakah 
itu awal dari kesudahan mereka?

HMNA:(3/5)
Bom bunuh diri yang meledakkan diri di tengah pasar, kerumunan orang, 
menggunakan wanita  anak-anak itu punya dua kesalahan:
1. Meledakkan dirinya dengan bom bunuh diri
2. Meledakkan dirinya di tengah pasar, kerumunan orang, wanita  anak-anak
Silakan simak di bawah dengan kepala dingin
**
Fatwa Bom Syahid Dari Para Ulama Ahlus Sunnah
for everyone
Dikumpulkan oleh: Farid Nu'man
Berikut ini akan saya kumpulkan fatwa-fatwa ulama dunia tentang 
bom syahid, yang ternyata merupakan pandangan jumhur (mayoritas) ulama, bahwa 
mereka memperbolehkannya. Hanya sedikit ulama(?) yang menyebutnya itu adalah 
bom bunuh diri. Sayangnya fatwa-fatwa Ulama Ahlus Sunnah  ini nampaknya juga 
tidak dihargai bahkan dilecehkan oleh kalangan reaksioner yang bermulut tajam, 
seperti dalam YOUTUBE.  

Fatwa Syaikh Abdullah bin Humaid 
Di suatu sore hari, pada tahun 1400 H, pada saat Syaikh Abdullah bin Humaid 
rahimahullahu Ta'ala -mantan Hakim Agung di Makkah Al-Mukarramah- sedang 
memberikan ceramah di samping pintu masuk ke sumur Zamzam di dekat Ka'bah 
Al-Musyarrafah, ada seseorang yang bertanya tentang hukum aksi bom syahid. 
Orang tersebut berkata, Wahai Syaikh yang mulia, apakah hukumnya dalam Islam 
jika ada seorang muslim yang mengenakan seperangkat peledak, kemudian dia 
menyusup ke dalam sekumpulan musuh kaum muslimin dan meledakkan dirinya dengan 
maksud untuk membunuh sebanyak mungkin dari musuh tersebut?
 
Syaikh menjawab, Alhamdulillah, sesungguhnya aksi individu seorang muslim yang 
membawa seperangkat bahan peledak, kemudian dia menyusup ke dalam barisan musuh 
dan meledakkan dirinya dengan maksud untuk membunuh musuh sebanyak mungkin dan 
dia sadar bahwa dia adalah orang yang pertama kali terbunuh; saya katakan; 
bahwa perbuatan yang dilakukannya adalah termasuk bentuk jihad yang 
disyariatkan. Dan, insya Allah orang tersebut mati syahid. (Dikutip dari 
Al-'Amaliyyat Al-Istiyhadiyyah fi Al-Mizan Al-Fiqhiy/DR. Nawaf Hail Takruri/hlm 
101-102/penerbit Dar Al-Fikr, Beirut/Cetakan kedua edisi revisi/1997 M -1417 H.)
http://salafiharoki.wordpress.com/2008/01/26/fatwa-syaikh-abdullah-bin-humaid-tentang-bomb-syahid-2/



[Non-text portions of this message have been removed]