[Haibun] Percikan Api Menyambut hari Saat dikeheningan Cuaca berawan
Berkonsentrasi dihitung menurut ukuran waktu, untuk bisa memahami, menafsirkan makna dan hakikat pengalaman hidupnya, dunia materipun dijadikan wadah pelipur lara, proses kontinuitas berkembang pesat, meniti intensitas proses produksi konsumsi, lalu adakah kemampuan daya nalar menilai suatu kebenaran untuk kemanusiaan? Suatu arus Mengarah cara pikir Pada sebab akibat Kepekaan sosial Tak berpijak di bumi Menjejak tapak langkah masa depan, pilihan prioritas, dipertegas bagaikan untaian tali pengikat, melilit ditubuhnya. Jalan menuju kedaulatan rakyat telah dirona peristiwa banjir darah, airmata dan jutaan nyawa pejuang melayang dalam belenggu kenistaan, peluang waktu berevaluasi diri yang telah lewat, sekarang dan untuk mendatang, tak pula menyemai kesuburan jiwa berlawan. Kebangkrutan negara menjerat hutang tujuh turunan anak bangsanya, nilai luhur budaya bangsa melawan penindasan, kini menumpuk di gudang sejarah menjadi debu. Keterasingan diri Jiwanya miskin Dinilai kritis Cengkeraman nekolim Memercik api juang MiRa - Amsterdam, 10 Mei 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]