[wanita-muslimah] Acara Penggalangan Dana Gempa Bumi Sumatra

2009-10-06 Terurut Topik heri latief
Perhimpunan Rakyat Indonesia di Belanda akan mengadakan acara mengumpulkan dana 
bantuan buat korban gempa, yang hasilnya disalurkan ke Stichting TERATAI.

Alamat stichting Teratai: http://yayasanteratai.org/contactus.html

Kami harapkan dukungan solidaritas para saudara dan handai taulan untuk turut 
bergotong royong membantu saudara-saudara di Tanah Air kita tercinta, yang 
sedang tertimpa mala petaka Bencana Alam di Sumatra Barat.

Datanglah rame-rame untuk acara penggalangan dana, yang akan di adakan pada :

Hari/Tanggal: Minggu, 18 Oktober 2009

Waktu: 14.30 - 17.30

Tempat: Gedung HTIB (Turkse Arbeidersvereiniging in Nedeland)
1e Weteringplantsoen 2C
1017 SJ - Amsterdam


Alamatnya bisa dilihat di: 
http://maps.google.nl/maps?q=1e+Weteringplantsoen+2C,+1017+SJ+-+Amsterdamoe=utf-8rls=org.mozilla:en-US:officialclient=firefox-aum=1ie=UTF-8hq=hnear=Eerste+Weteringplantsoen+2,+1017+Amsterdamgl=nlei=7CzLSoPLIdD4-QaZoIDqCQsa=Xoi=geocode_resultct=titleresnum=1

Dari sentral stasiun Amsterdam naik trem nomor 4, 16, dan 25. Tempat acaranya 
persis di pinggir kanal.


Agenda acara:
Pembacaan puisi, tarian Indonesia, lagu-lagu Indonesia yang diiringi gitar, 
pemutaran filem tentang kegiatan sosial stichting Teratai, aksi penjualan 
makanan murah meriah enak (snacks) dan Soto Padang Asli, acara lelang a.l. 
Miniatur Borobudur dari perak (Zilver), 1 set Angklung, VCD Metode belajar 
membaca Al qur'an dll), hasil penjualan akan disumbangkan buat biaya bantuan 
korban Bencana Alam di Sumatra barat.

Terimakasih atas dukungan solidaritasnya.

Salam Kompak,

Heri Latief

--- informasi dan berita yang terkait:

Gempa Bumi di Sumatra

Sumatra dikenal sebagai pulau nomor 5 terbesar sedunia, dengan luas 470.000 
km2, dan jumlah penduduknya sekitar 48 juta orang. Luas pulau Sumatra, yang 
kurang lebih 11 kali lebih besar dari luas negara Belanda, dikenal pula sebagai 
salah satu daerah rawan bencana Alam karena banyak terdapat gunung-gunung 
berapi yang hingga saat ini masih aktip. Tahun 2004 Sebagian besar pulau 
Sumatra dilanda Bencana Alam “Tsunami” dengan mengorbankan 230.000 orang 
meninggal dunia dan hilang. Atas dasar pengalaman bencana alam Tsunami, para 
ahli Geologi telah pula berulang kali memperingatkan red alarm clock bahwa 
dalam kurun waktu beberapa tahun lagi akan ada Bencana Alam Besar di Padang. 
Namun pihak Pemerintah Indonesia mengabaikan peringatan “ red alarm clock” 
tersebut.

Pada hari Rabu, tanggal 30 September 2009 y.l. di Sumatra Barat nyatanya di 
terjadi musibah Gempa Bumi dengan kekuatan getaran sebesar 7,6 Sekala Richer. 
Namun sampai beberapa hari kemudian, peristiwa Tragedi Bencana Gempa Bumi masih 
belum bisa ditetapkan berapa jumlah orang yang meninggal dan hilang.

Pada hari minggu, tanggal 4 Oktober 2009 y.l. Pemerintah Indonesia baru 
menyatakan secara resmi, bahwa jumlah korban yang meninggal 603 orang dan yang 
hilang berjumlah 960. Sedangkan menurut laporan resmi dari PBB 1100 orang 
meninggal akibat musibah Bencana Alam. Di waktu yang sama pada siang hari, 
tiba-tiba kota Padang dan sekitarnya di landa hujan deras. Namun, pihak 
kepolisian menginstruksikan supaya para relawan team bantuan Sigap Tanggap 
Bencana Alam meninggalkan lokasi daerah rawan Gempa dengan alasan akan ada 
pergeseran bumi di lokasi rawan gempa. Selain Yumanak, juga daerah pulau Aiya, 
Lubuk Lawe dan Limo Koto Timur mengalami kerusakan berat akibat pergesekan bumi.

Pada hari senin, tanggal 5 Oktober 2009 y.l.,Pemerintah Indonesia 
menginstrusikan secara resmi supaya pencarian/ pelacakan korban gempa yang 
masih hidup atau yang sudah meninggal di hentikan. Sedangkan menurut PBB dan 
Palang Merah Dunia, setelah 5 hari musibah Gempa Bumi di Sumatra Barat, masih 
ada 4 ribu orang yang meninggal di Padang tertimbun dalam puing-puing bangunan 
yang hancur akibat musibah Gempa Bumi. Dengan dikeluarkannya instruksi 
Pemerintah tersebut, maka bantuan Sigap Tanggap Bencana Alam dari sukarelawan 
Team Penyelamat dari berbagai organisasi Luar negeri itu terpaksa secepatnya 
untuk meninggalkan tempat daerah Rawan Gempa di Sumatra barat, pada khususnya 
di kota Padang yang jumlah penduduknya sekitar 900.000 orang.

Di waktu yang sama Pejabat Pemerintah Indonesia menyatakan pula, bahwasanya 
yang dibutuhkan oleh para korban Bencana Alam di Sumatra Barat saat ini yang 
paling urgent adalah tawaran bantuan dana dari luar Negeri dan dana untuk 
membantu proyek pembangunan kembali akibat musibah Gempa Bumi di Sumatra Barat.

Menurut laporan resmi Dinas Nasional Penanggulangan Bencana Alam, akibat 
musibah bencana Gempa Bumi, a.l. 83.712 rumah, 200 gedung dan 285 sekolah 
mengalami kehancuran total. Juga, masih ada ratusan ribu bangunan dan sekitar 
30 km jalan raya mengalami kerusakan berat, sedangkan 5 jembatan mengalami 
kehancuran.

Sementara itu, hasil rapat anggota Direktur “de Samenwerkende Hulp 
Organisaties” (SHO) alias “Kerjasama Organisasi Bantuan Belanda”, memutuskan 
tidak akan mengadakan “Aksi Dana Nasiona di 

[wanita-muslimah] Acara Penggalangan Dana Gempa Bumi Sumatra: Minggu, 18 Oktober 2009 di Amsterdam

2009-10-06 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Acara Penggalangan Dana Gempa Bumi Sumatra: 
Minggu, 18 Oktober 2009 di Amsterdam

 


Perhimpunan Rakyat Indonesia di Belanda akan mengadakan acara
mengumpulkan dana bantuan buat korban gempa, yang hasilnya disalurkan
ke Stichting TERATAI.



Alamat stichting Teratai: http://yayasanteratai.org/contactus.html



Kami harapkan dukungan solidaritas para saudara dan handai taulan untuk
turut bergotong royong membantu saudara-saudara di Tanah Air kita
tercinta, yang sedang tertimpa mala petaka Bencana Alam di Sumatra
Barat.



Datanglah rame-rame untuk acara penggalangan dana, yang akan di adakan pada :



Hari/Tanggal: Minggu, 18 Oktober 2009



Waktu: 14.30 - 17.30



Tempat: Gedung Buurthuis Centrum HTIB (Turkse Arbeidersvereiniging in Nedeland)

1e Weteringplantsoen 2C

1017 SJ - Amsterdam


* Dari sentral stasiun Amsterdam naik trem nomor 4, 16, dan 25, turun di trem 
halte: Weteringplantsoen. Tempat acaranya persis di pinggir kanal 
Stadhouderskade  



Alamatnya bisa dilihat di: 
http://maps.google.nl/maps?q=1e+Weteringplantsoen+2C,+1017+SJ+-+Amsterdamoe=utf-8rls=org.mozilla:en-US:officialclient=firefox-aum=1ie=UTF-8hq=hnear=Eerste+Weteringplantsoen+2,+1017+Amsterdamgl=nlei=7CzLSoPLIdD4-QaZoIDqCQsa=Xoi=geocode_resultct=titleresnum=1





Agenda acara:

Band musik dari PPI-Amsterdam, Pembacaan puisi, tarian Indonesia, lagu-lagu 
Indonesia yang diiringi
gitar, pemutaran filem tentang kegiatan sosial stichting Teratai, aksi
penjualan makanan murah meriah enak (snacks) dan Soto Padang Asli,
acara lelang a.l. Miniatur Borobudur dari perak (Zilver), 1 set
Angklung, VCD Metode belajar membaca Al qur'an dll), hasil penjualan
akan disumbangkan buat biaya bantuan korban Bencana Alam di Sumatra
barat.



Terimakasih atas dukungan solidaritasnya.



Salam Kompak,



Heri Latief



--- informasi dan berita yang terkait:



Gempa Bumi di Sumatra



Sumatra dikenal sebagai pulau nomor 5 terbesar sedunia, dengan luas
470.000 km2, dan jumlah penduduknya sekitar 48 juta orang. Luas pulau
Sumatra, yang kurang lebih 11 kali lebih besar dari luas negara
Belanda, di kenal pula sebagai salah satu daerah rawan Bencana Alam
karena banyak terdapat gunung-gunung berapi yang hingga saat ini masih
aktip. Tahun 2004 sebagian besar pulau Sumatra di landa Bencana Alam
“Tsunami” dengan mengorbankan 230.000 orang meninggal dunia dan hilang.
Atas dasar pengalaman Bencana alam Tsunami, para ahli Geologi telah
pula berulang kali memperingatkan red alarm clock bahwa dalam kurun
waktu beberapa tahun lagi akan ada Bencana Alam Besar di Padang. Namun
pihak Pemerintah Indonesia mengabaikan peringatan “ red alarm clock”
tersebut.



Pada hari Rabu, tanggal 30 September 2009 y.l. di Sumatra Barat
nyatanya terjadi musibah Gempa Bumi dengan kekuatan getaran sebesar 7,6
Sekala Richer. Namun sampai beberapa hari kemudian, peristiwa Tragedi
Bencana Gempa Bumi masih belum bisa ditetapkan berapa jumlah orang yang
meninggal dan hilang.



Pada hari minggu, tanggal 4 Oktober 2009 y.l. Pemerintah Indonesia baru
menyatakan secara resmi, bahwa jumlah korban yang meninggal 603 orang
dan yang hilang berjumlah 960. Sedangkan menurut laporan resmi dari PBB
1100 orang meninggal akibat musibah Bencana Alam. Di waktu yang sama
pada siang hari, tiba-tiba kota Padang dan sekitarnya di landa hujan
deras. Namun, pihak kepolisian menginstruksikan supaya para relawan
team bantuan Sigap Tanggap Bencana Alam meninggalkan lokasi daerah
rawan Gempa dengan alasan akan ada pergeseran bumi di lokasi rawan
gempa. Selain Yumanak, juga daerah pulau Aiya, Lubuk Lawe dan Limo Koto
Timur mengalami kerusakan berat akibat pergesekan bumi.



Pada hari senin, tanggal 5 Oktober 2009 y.l.,Pemerintah Indonesia
menginstruksikan secara resmi supaya pencarian/ pelacakan korban gempa
yang masih hidup atau yang sudah meninggal di hentikan. Sedangkan
menurut PBB dan Palang Merah Dunia, setelah 5 hari musibah Gempa Bumi
di Sumatra Barat, masih ada 4 ribu orang yang meninggal di Padang
tertimbun dalam puing-puing bangunan yang hancur akibat musibah Gempa
Bumi. Dengan dikeluarkannya instruksi Pemerintah tersebut, maka bantuan
Sigap Tanggap Bencana Alam dari sukarelawan Team Penyelamat dari
berbagai organisasi Luar negeri itu terpaksa secepatnya harus
meninggalkan tempat daerah Rawan Gempa di Sumatra barat, pada khususnya
di kota Padang yang jumlah penduduknya sekitar 900.000 orang.



Di waktu yang sama Pejabat Pemerintah Indonesia menyatakan pula,
bahwasanya yang dibutuhkan oleh para korban Bencana Alam di Sumatra
Barat saat ini yang paling urgent adalah tawaran bantuan dana dari luar
Negeri dan dana untuk membantu proyek pembangunan kembali akibat
musibah Gempa Bumi di Sumatra Barat.



Menurut laporan resmi Dinas Nasional Penanggulangan Bencana Alam,
akibat musibah bencana Gempa Bumi, a.l. 83.712 rumah, 200 gedung dan
285 sekolah mengalami kehancuran total. Juga, masih ada ratusan ribu
bangunan dan sekitar 30 km jalan raya mengalami kerusakan berat,
sedangkan 5 jembatan mengalami kehancuran.




[wanita-muslimah] Acara Penggalangan Dana Gempa Bumi Sumatra: Minggu, 18 Oktober 2009 di Amsterdam

2009-10-06 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Acara Penggalangan Dana Gempa Bumi Sumatra: 
Minggu, 18 Oktober 2009 di Amsterdam

 


Perhimpunan Rakyat Indonesia di Belanda akan mengadakan acara
mengumpulkan dana bantuan buat korban gempa, yang hasilnya disalurkan
ke Stichting TERATAI.



Alamat stichting Teratai: http://yayasanteratai.org/contactus.html



Kami harapkan dukungan solidaritas para saudara dan handai taulan untuk
turut bergotong royong membantu saudara-saudara di Tanah Air kita
tercinta, yang sedang tertimpa mala petaka Bencana Alam di Sumatra
Barat.



Datanglah rame-rame untuk acara penggalangan dana, yang akan di adakan pada :



Hari/Tanggal: Minggu, 18 Oktober 2009



Waktu: 14.30 - 17.30



Tempat: Gedung Buurthuis Centrum HTIB (Turkse Arbeidersvereiniging in Nedeland)

1e Weteringplantsoen 2C

1017 SJ - Amsterdam


* Dari sentral stasiun Amsterdam naik trem nomor 4, 16, dan 25, turun di trem 
halte: Weteringplantsoen. Tempat acaranya persis di pinggir kanal 
Stadhouderskade  



Alamatnya bisa dilihat di: 
http://maps.google.nl/maps?q=1e+Weteringplantsoen+2C,+1017+SJ+-+Amsterdamoe=utf-8rls=org.mozilla:en-US:officialclient=firefox-aum=1ie=UTF-8hq=hnear=Eerste+Weteringplantsoen+2,+1017+Amsterdamgl=nlei=7CzLSoPLIdD4-QaZoIDqCQsa=Xoi=geocode_resultct=titleresnum=1





Agenda acara:

Band musik dari PPI-Amsterdam, Pembacaan puisi, tarian Indonesia, lagu-lagu 
Indonesia yang diiringi
gitar, pemutaran filem tentang kegiatan sosial stichting Teratai, aksi
penjualan makanan murah meriah enak (snacks) dan Soto Padang Asli,
acara lelang a.l. Miniatur Borobudur dari perak (Zilver), 1 set
Angklung, VCD Metode belajar membaca Al qur'an dll), hasil penjualan
akan disumbangkan buat biaya bantuan korban Bencana Alam di Sumatra
barat.



Terimakasih atas dukungan solidaritasnya.



Salam Kompak,



Heri Latief



--- informasi dan berita yang terkait:



Gempa Bumi di Sumatra



Sumatra dikenal sebagai pulau nomor 5 terbesar sedunia, dengan luas
470.000 km2, dan jumlah penduduknya sekitar 48 juta orang. Luas pulau
Sumatra, yang kurang lebih 11 kali lebih besar dari luas negara
Belanda, di kenal pula sebagai salah satu daerah rawan Bencana Alam
karena banyak terdapat gunung-gunung berapi yang hingga saat ini masih
aktip. Tahun 2004 sebagian besar pulau Sumatra di landa Bencana Alam
“Tsunami” dengan mengorbankan 230.000 orang meninggal dunia dan hilang.
Atas dasar pengalaman Bencana alam Tsunami, para ahli Geologi telah
pula berulang kali memperingatkan red alarm clock bahwa dalam kurun
waktu beberapa tahun lagi akan ada Bencana Alam Besar di Padang. Namun
pihak Pemerintah Indonesia mengabaikan peringatan “ red alarm clock”
tersebut.



Pada hari Rabu, tanggal 30 September 2009 y.l. di Sumatra Barat
nyatanya terjadi musibah Gempa Bumi dengan kekuatan getaran sebesar 7,6
Sekala Richer. Namun sampai beberapa hari kemudian, peristiwa Tragedi
Bencana Gempa Bumi masih belum bisa ditetapkan berapa jumlah orang yang
meninggal dan hilang.



Pada hari minggu, tanggal 4 Oktober 2009 y.l. Pemerintah Indonesia baru
menyatakan secara resmi, bahwa jumlah korban yang meninggal 603 orang
dan yang hilang berjumlah 960. Sedangkan menurut laporan resmi dari PBB
1100 orang meninggal akibat musibah Bencana Alam. Di waktu yang sama
pada siang hari, tiba-tiba kota Padang dan sekitarnya di landa hujan
deras. Namun, pihak kepolisian menginstruksikan supaya para relawan
team bantuan Sigap Tanggap Bencana Alam meninggalkan lokasi daerah
rawan Gempa dengan alasan akan ada pergeseran bumi di lokasi rawan
gempa. Selain Yumanak, juga daerah pulau Aiya, Lubuk Lawe dan Limo Koto
Timur mengalami kerusakan berat akibat pergesekan bumi.



Pada hari senin, tanggal 5 Oktober 2009 y.l.,Pemerintah Indonesia
menginstruksikan secara resmi supaya pencarian/ pelacakan korban gempa
yang masih hidup atau yang sudah meninggal di hentikan. Sedangkan
menurut PBB dan Palang Merah Dunia, setelah 5 hari musibah Gempa Bumi
di Sumatra Barat, masih ada 4 ribu orang yang meninggal di Padang
tertimbun dalam puing-puing bangunan yang hancur akibat musibah Gempa
Bumi. Dengan dikeluarkannya instruksi Pemerintah tersebut, maka bantuan
Sigap Tanggap Bencana Alam dari sukarelawan Team Penyelamat dari
berbagai organisasi Luar negeri itu terpaksa secepatnya harus
meninggalkan tempat daerah Rawan Gempa di Sumatra barat, pada khususnya
di kota Padang yang jumlah penduduknya sekitar 900.000 orang.



Di waktu yang sama Pejabat Pemerintah Indonesia menyatakan pula,
bahwasanya yang dibutuhkan oleh para korban Bencana Alam di Sumatra
Barat saat ini yang paling urgent adalah tawaran bantuan dana dari luar
Negeri dan dana untuk membantu proyek pembangunan kembali akibat
musibah Gempa Bumi di Sumatra Barat.



Menurut laporan resmi Dinas Nasional Penanggulangan Bencana Alam,
akibat musibah bencana Gempa Bumi, a.l. 83.712 rumah, 200 gedung dan
285 sekolah mengalami kehancuran total. Juga, masih ada ratusan ribu
bangunan dan sekitar 30 km jalan raya mengalami kerusakan berat,
sedangkan 5 jembatan mengalami kehancuran.




[wanita-muslimah] Acara Penggalangan Dana Gempa Bumi Sumatra: Minggu, 18 Oktober 2009 di Amsterdam

2009-10-06 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma
Acara Penggalangan Dana Gempa Bumi Sumatra: 
Minggu, 18 Oktober 2009 di Amsterdam

 


Perhimpunan Rakyat Indonesia di Belanda akan mengadakan acara
mengumpulkan dana bantuan buat korban gempa, yang hasilnya disalurkan
ke Stichting TERATAI.



Alamat stichting Teratai: http://yayasanteratai.org/contactus.html



Kami harapkan dukungan solidaritas para saudara dan handai taulan untuk
turut bergotong royong membantu saudara-saudara di Tanah Air kita
tercinta, yang sedang tertimpa mala petaka Bencana Alam di Sumatra
Barat.



Datanglah rame-rame untuk acara penggalangan dana, yang akan di adakan pada :



Hari/Tanggal: Minggu, 18 Oktober 2009



Waktu: 14.30 - 17.30



Tempat: Gedung Buurthuis Centrum HTIB (Turkse Arbeidersvereiniging in Nedeland)

1e Weteringplantsoen 2C

1017 SJ - Amsterdam


* Dari sentral stasiun Amsterdam naik trem nomor 4, 16, dan 25, turun di trem 
halte: Weteringplantsoen. Tempat acaranya persis di pinggir kanal 
Stadhouderskade  



Alamatnya bisa dilihat di: 
http://maps.google.nl/maps?q=1e+Weteringplantsoen+2C,+1017+SJ+-+Amsterdamoe=utf-8rls=org.mozilla:en-US:officialclient=firefox-aum=1ie=UTF-8hq=hnear=Eerste+Weteringplantsoen+2,+1017+Amsterdamgl=nlei=7CzLSoPLIdD4-QaZoIDqCQsa=Xoi=geocode_resultct=titleresnum=1





Agenda acara:

Band musik dari PPI-Amsterdam, Pembacaan puisi, tarian Indonesia, lagu-lagu 
Indonesia yang diiringi
gitar, pemutaran filem tentang kegiatan sosial stichting Teratai, aksi
penjualan makanan murah meriah enak (snacks) dan Soto Padang Asli,
acara lelang a.l. Miniatur Borobudur dari perak (Zilver), 1 set
Angklung, VCD Metode belajar membaca Al qur'an dll), hasil penjualan
akan disumbangkan buat biaya bantuan korban Bencana Alam di Sumatra
barat.



Terimakasih atas dukungan solidaritasnya.



Salam Kompak,



Heri Latief



--- informasi dan berita yang terkait:



Gempa Bumi di Sumatra



Sumatra dikenal sebagai pulau nomor 5 terbesar sedunia, dengan luas
470.000 km2, dan jumlah penduduknya sekitar 48 juta orang. Luas pulau
Sumatra, yang kurang lebih 11 kali lebih besar dari luas negara
Belanda, di kenal pula sebagai salah satu daerah rawan Bencana Alam
karena banyak terdapat gunung-gunung berapi yang hingga saat ini masih
aktip. Tahun 2004 sebagian besar pulau Sumatra di landa Bencana Alam
“Tsunami” dengan mengorbankan 230.000 orang meninggal dunia dan hilang.
Atas dasar pengalaman Bencana alam Tsunami, para ahli Geologi telah
pula berulang kali memperingatkan red alarm clock bahwa dalam kurun
waktu beberapa tahun lagi akan ada Bencana Alam Besar di Padang. Namun
pihak Pemerintah Indonesia mengabaikan peringatan “ red alarm clock”
tersebut.



Pada hari Rabu, tanggal 30 September 2009 y.l. di Sumatra Barat
nyatanya terjadi musibah Gempa Bumi dengan kekuatan getaran sebesar 7,6
Sekala Richer. Namun sampai beberapa hari kemudian, peristiwa Tragedi
Bencana Gempa Bumi masih belum bisa ditetapkan berapa jumlah orang yang
meninggal dan hilang.



Pada hari minggu, tanggal 4 Oktober 2009 y.l. Pemerintah Indonesia baru
menyatakan secara resmi, bahwa jumlah korban yang meninggal 603 orang
dan yang hilang berjumlah 960. Sedangkan menurut laporan resmi dari PBB
1100 orang meninggal akibat musibah Bencana Alam. Di waktu yang sama
pada siang hari, tiba-tiba kota Padang dan sekitarnya di landa hujan
deras. Namun, pihak kepolisian menginstruksikan supaya para relawan
team bantuan Sigap Tanggap Bencana Alam meninggalkan lokasi daerah
rawan Gempa dengan alasan akan ada pergeseran bumi di lokasi rawan
gempa. Selain Yumanak, juga daerah pulau Aiya, Lubuk Lawe dan Limo Koto
Timur mengalami kerusakan berat akibat pergesekan bumi.



Pada hari senin, tanggal 5 Oktober 2009 y.l.,Pemerintah Indonesia
menginstruksikan secara resmi supaya pencarian/ pelacakan korban gempa
yang masih hidup atau yang sudah meninggal di hentikan. Sedangkan
menurut PBB dan Palang Merah Dunia, setelah 5 hari musibah Gempa Bumi
di Sumatra Barat, masih ada 4 ribu orang yang meninggal di Padang
tertimbun dalam puing-puing bangunan yang hancur akibat musibah Gempa
Bumi. Dengan dikeluarkannya instruksi Pemerintah tersebut, maka bantuan
Sigap Tanggap Bencana Alam dari sukarelawan Team Penyelamat dari
berbagai organisasi Luar negeri itu terpaksa secepatnya harus
meninggalkan tempat daerah Rawan Gempa di Sumatra barat, pada khususnya
di kota Padang yang jumlah penduduknya sekitar 900.000 orang.



Di waktu yang sama Pejabat Pemerintah Indonesia menyatakan pula,
bahwasanya yang dibutuhkan oleh para korban Bencana Alam di Sumatra
Barat saat ini yang paling urgent adalah tawaran bantuan dana dari luar
Negeri dan dana untuk membantu proyek pembangunan kembali akibat
musibah Gempa Bumi di Sumatra Barat.



Menurut laporan resmi Dinas Nasional Penanggulangan Bencana Alam,
akibat musibah bencana Gempa Bumi, a.l. 83.712 rumah, 200 gedung dan
285 sekolah mengalami kehancuran total. Juga, masih ada ratusan ribu
bangunan dan sekitar 30 km jalan raya mengalami kerusakan berat,
sedangkan 5 jembatan mengalami kehancuran.