Dari Nur Muhammad saw 
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani
Sufi Master Dunia, Michigan USA
   
  
Bismillah hirRohmanir Rohim
   
  Dari Nur Muhammad Allah menciptakan sebuah lampu jamrut hijau dari Cahaya, 
dan dilekatkan pada pohon itu melalui seuntai rantai cahaya. Kemudian Dia 
menempatkan ruh Muhammad s.a.w. di dalam lampu itu dan memerintahkannya untuk 
memuja Dia dengan Nama Paling Indah (Asma al-Husna). 
   
  Itu dilakukannya, dan dia mulai membaca setiap satu dari Nama itu selama 
1,000 tahun. Ketika dia sampai kepada Nama ar-Rahman (Maha Kasih), pandangan 
ar-Rahman jatuh kepadanya dan ruh itu mulai berkeringat karena kerendahan 
hatinya. Tetesan keringat jatuh dari padanya, sebanyak yang jatuh itu menjadi 
nabi dan rasul, setiap tetes keringat beraroma mawar berubah menjadi ruh 
seorang Nabi. 
   
  Mereka semua berkumpul di sekitar lampu di pohon itu, dan Azza wa Jala 
berkata kepada Nabi Muhammad s.a.w., “Lihatlah ini sejumlah besar nabi yang Aku 
ciptakan dari tetesan keringatmu yang menyerupai mutiara.” Mematuhi perintah 
ini, dia memandangi mereka itu, dan ketika cahaya mata itu menyentuh menyinari 
objek itu, maka ruh para nabi itu sekonyong konyong tenggelam dalam Nur 
Muhammad s.a.w., dan mereka berteriak, “Ya Allah, siapa yang menyelimuti kami 
dengan cahaya?” 
   
  Allah menjawab mereka, “Ini adalah Cahaya dari Muhammad Kekasih Ku, dan kalau 
kamu akan beriman kepadanya dan menegaskan risalah kenabiannya, Aku akan 
menghadiahkan kepada kamu kehormatan berupa kenabian.” Dengan itu semua ruh 
para nabi itu menyatakan iman mereka kepada kenabiannya, dan Allah berkata, 
“Aku menjadi saksi terhadap pengakuanmu ini,” dan mereka semua setuju. 
   
  Sebagaimana disebutkan di dalam al Quran yang Suci: Dan ketika Allah 
bersepakat dengan para nabi itu : Bahwa Aku telah memberi kamu Kitab dan 
Kebijakan; kemudian akan datang kepadamu seorang Rasul yang menegaskan kembali 
apa-apa yang telah apa padamu–kamu akan beriman kepadanya dan kamu akan 
membantunya; apa kamu setuju? Dia berkata,"Dan apakah kamu menerima beban Ku 
kepadamu dengan syarat seperti itu. Mereka berkata, ‘Benar kami setuju.’ Allah 
berkata, Bersaksilah demikian, dan Aku akan bersama kamu diantara para saksi.’ 
(Ali Imran, 3:75-76)
   
  Kemudian ruh yang murni dan suci itu kembali melanjutkan bacaan Asma ul Husna 
lagi. Ketika dia sampai kepada Nama al-Qahhar, kepalanya mulai berkeringat 
sekali lagi karena intensitas dari al Qahhar itu, dan dari butiran keringat itu 
Allah menciptakan ruh para malaikat yang diberkati. Dari keringat pada mukanya, 
Allah menciptakan Singgasana dan Hadhirat Ilahiah, Kitab Induk dan Pena, 
matahari, rembulan dan bintang -bintang. 
  Dari keringat di dadanya Dia menciptakan para ulama, para syuhada dan para 
mutaqin. Dari keringat pada punggungnya dibuat lah Bayt-al-Ma’mur(rumah 
surgawi) 
  
Kabatullah (Kaba), dan Bayt-al-Muqaddas (Haram Jerusalem) dan Rauda-i-Mutahhara 
(kuburan Nabi Suci s.a.w.di Madinah), begitu juga semua mesjid di dunia ini. 
Dari keringat pada alisnya dibuat semua ruh kaum beriman, dan dari keringat 
punggung bagian bawahnya (the coccyx) dibuatlah semua ruh kaum tak-beriman, 
pemuja api dan pemuja patung. 
  Dari keringat di kaki nya dibuatlah semua tanah dari timur ke barat, dan 
semua apa-apa yang berada didalamnya. 
   
  Dari setiap tetes keringatlah ruh seorang beriman atau tak-beriman dibuat. 
Itulah sebabnya Nabi Suci s.a.w.disebut juga sebagai “Abu Arwah”, Ayah para 
Ruh. Semua ruh ini berkumpul mengelilingi ruh Muhammad s.a.w., berputar 
mengelilinginya dengan pepujian dan pengagungannya selama 1,000 tahun; kemudian 
Allah memerintahkan para ruh itu untuk memandang ruh Muhammad sallallahu alayhi 
wasalam.  Para ruh mematuhi.
   
  Wa min Allah at Tawfiq
   
  wasalam, arief hamdani
www.mevlanasufi.blogspot.com
www.sufilive.com


       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke