[wanita-muslimah] Game Is Over - Abbas Men-sia2kan Kesempatan Emas !!!

2010-07-26 Terurut Topik abdul
Assalamu'alaikum wrwb.
Bismilahirrahmanirrahiim.

Game Is Over - Abbas Men-sia2kan Kesempatan Emas !!!
Semenjak Obama menjadi President dgn Polisinya di Palstina
alhamdulllah, kelihatan sudah tidak banyak lagi bom2 yg dilemparkan
ke IsraelObama ingin perdamaian di Timur Tengah.

Pihak kalah biasanya hancur lebur dan pihak menang tak akan bermurah hati 
menuntut kepada pihak yang kalah untuk mengganti segala kerugian perang.

Begitulah rumusan perang yang tidak bisa dihindari sejak kapanpun adanya. Namun 
sejak adanya UN, maka pihak yang kalah biasanya diberi kesempatan untuk 
menguraikan keberatan2nya, dan meminta keringanan2 yang kiranya tidak merugikan 
pihak yang menang.

Kita kembali mengenang perang Amerika-Jepang, jelas sewaktu Jepang kalah 
berperang, mereka langsung menyerah tanpa syarat dan tidak ada ditanyakan oleh 
kaisar Hirohito bagaimana nantinya nasib kota Tokyo, minta penjelasan dulu 
batas2 negara Jepang yang akan diakui Amerika sebelum menyerah. itu 
semuanya tidak ada.

Israel telah berhasil mengalahkan penyerangnya yaitu Abbas, kemudian mengambil 
alih wilayah yang telah diberikannya yaitu Westbank dan Gaza untuk siap 
didudukinya kembali setiap saat. Di Jerusalem Timur dilakukan peluasan 
pemukiman Yahudi oleh Israel karena memang wilayah tsb tidak pernah dalam 
pertimbangan untuk diberikan kepihak Palestina dari dulupun.

Serangan2 teror oleh Abbas dan Hamas kepada Israel berhasil digagalkan, baik 
digagalkan dengan tembok beton, dengan blokade ekonomi, dan juga dengan 
serangan pasukan2 darat dan udaranya.

Kekalahan drastis Abbas masih ditolong oleh Amerika dan juga UN, Abas minta 
agar Israel mau berunding meskipun sebelumnya telah menolak untuk berunding. 
Menang berperang cuma disibukkan bagaimana seharusnya memberi hukuman kepada 
mereka yang kalah bukan memikirkan apa yang akan diminta oleh mereka yang kalah.

Abas meminta bantuan Amerika agar Israel bisa dipaksa untuk berunding, dan 
setelah Amerika berhasil menekan kesediaan Israel untuk berunding, malah Abas 
menambah lagi pesyaratan berunding yang antara lain meminta kepastian nasib 
Jerusalem Timur dimasa depan harus diberikan kepada Palestina.

Sudah ditolong Amerika, malah Abas sekarang menuduh Amerika cuma memaksakan 
perundingan tanpa memberi kepastian batas2 negaranya dimasa depan.

Kali ini Amerika tak perlu menjawabnya, dan Israel tak perlu juga untuk 
berunding.

Waktu itu cuma berharga bagi Palestina dan Abas bukan bagi Israel ataupun bagi 
Amerika. Abas sebagai pihak yang kalah sudah tidak punya pilihan, mau berunding 
atau menolak berunding tidak menjadikan hal2 yang memberatkan bagi Israel 
apalagi bagi Amerika.

Sebagai pihak yang menang, Israel tidak perlu mendengarkan laporan pihak yang 
kalah, tapi cukup mendiktekan apa yang harus dilakukan pihak yang kalah.

Gaza berhasil diblokade secara militer, ekonomi, politik dan sekelilingnya 
di-isolasi dengan pagar beton. Westbank berhasil dikuasai secara militer.

Kamp2 pengungsi di Yordania dan Libanon berhasil di awasi ketat dan para 
pengungsi dilarang bekerja diluar kamp pengungsian, mereka se-olah2 
dipenjarakan dalam kamp2 yang kumuh yang kekuarangan makanan, air bersih, dan 
barang2 kebutuhan hidup lainnya.

Adakah perubahan bagi kondisi ini ??? ya, ada, yaitu kondisi yang lebih buruk 
dari sekarang. Mereka berhasil diisolasi dari dunia luar.

Abas menyalah artikan kata berunding langsung dengan Israel sebagai konsesi 
yang harus diberikan kepada Palestina oleh Israel.

Padahal berunding bagi yang kalah adalah kesempatan untuk meringankan hukuman 
dengan jaminan janji akan memberikan keamanan bagi yang menang apabila 
keringanan hukuman diberikan.

Jadi disini lucu, Abas tidak memahami artinya berunding. Dia tidak memahami 
bahwa dia adalah pihak yang kalah.

Sebagai pihak yang menang, Israel wajar menolak berunding, yang ada hanyalah 
menghukum yang kalah bukan berunding dengan yang kalah.

Tapi Amerika berhasil menyampaikan keinginan Abas sebagai pihak yang kalah agar 
diberi keringanan2, dan Israel dalam hal ini akhirnya bisa dipaksa Amerika 
untuk mau berunding dengan Abas.

Sebaliknya, Abas yang sudah diberi kesempatan untuk berunding dengan Israel 
malah minta Amerika mendiktekan persyaratan2 kepada Israel agar Abas mau 
berunding.

Yaaa memang Israel tidak punya kepentingan untuk berunding cukup
menjatuhkan hukuman kepada pihak yang kalah agar jangan terulang lagi ancaman2 
yang sama terjadi terhadap negara Israel.

Dari teman;MBM.
Saya sependapat dgn pengamatan teman saya ini.




[wanita-muslimah] Game Is Over - Abbas Men-sia2kan Kesempatan Emas !!!

2010-07-24 Terurut Topik abdul
Game Is Over - Abbas Men-sia2kan Kesempatan Emas !!!

Pihak kalah biasanya hancur lebur dan pihak menang tak akan bermurah hati 
menuntut kepada pihak yang kalah untuk mengganti segala kerugian perang.

Begitulah rumusan perang yang tidak bisa dihindari sejak kapanpun adanya. Namun 
sejak adanya UN, maka pihak yang kalah biasanya diberi kesempatan untuk 
menguraikan keberatan2nya, dan meminta keringanan2 yang kiranya tidak merugikan 
pihak yang menang.

Kita kembali mengenang perang Amerika-Jepang, jelas sewaktu Jepang kalah 
berperang, mereka langsung menyerah tanpa syarat dan tidak ada ditanyakan oleh 
kaisar Hirohito bagaimana nantinya nasib kota Tokyo, minta penjelasan dulu 
batas2 negara Jepang yang akan diakui Amerika sebelum menyerah. itu 
semuanya tidak ada.

Israel telah berhasil mengalahkan penyerangnya yaitu Abbas, kemudian mengambil 
alih wilayah yang telah diberikannya yaitu Westbank dan Gaza untuk siap 
didudukinya kembali setiap saat. Di Jerusalem Timur dilakukan peluasan 
pemukiman Yahudi oleh Israel karena memang wilayah tsb tidak pernah dalam 
pertimbangan untuk diberikan kepihak Palestina dari dulupun.

Serangan2 teror oleh Abbas dan Hamas kepada Israel berhasil digagalkan, baik 
digagalkan dengan tembok beton, dengan blokade ekonomi, dan juga dengan 
serangan pasukan2 darat dan udaranya.

Kekalahan drastis Abbas masih ditolong oleh Amerika dan juga UN, Abas minta 
agar Israel mau berunding meskipun sebelumnya telah menolak untuk berunding. 
Menang berperang cuma disibukkan bagaimana seharusnya memberi hukuman kepada 
mereka yang kalah bukan memikirkan apa yang akan diminta oleh mereka yang kalah.

Abas meminta bantuan Amerika agar Israel bisa dipaksa untuk berunding, dan 
setelah Amerika berhasil menekan kesediaan Israel untuk berunding, malah Abas 
menambah lagi pesyaratan berunding yang antara lain meminta kepastian nasib 
Jerusalem Timur dimasa depan harus diberikan kepada Palestina.

Sudah ditolong Amerika, malah Abas sekarang menuduh Amerika cuma memaksakan 
perundingan tanpa memberi kepastian batas2 negaranya dimasa depan.

Kali ini Amerika tak perlu menjawabnya, dan Israel tak perlu juga untuk 
berunding.

Waktu itu cuma berharga bagi Palestina dan Abas bukan bagi Israel ataupun bagi 
Amerika. Abas sebagai pihak yang kalah sudah tidak punya pilihan, mau berunding 
atau menolak berunding tidak menjadikan hal2 yang memberatkan bagi Israel 
apalagi bagi Amerika.

Sebagai pihak yang menang, Israel tidak perlu mendengarkan laporan pihak yang 
kalah, tapi cukup mendiktekan apa yang harus dilakukan pihak yang kalah.

Gaza berhasil diblokade secara militer, ekonomi, politik dan sekelilingnya 
di-isolasi dengan pagar beton. Westbank berhasil dikuasai secara militer. Kamp2 
pengungsi di Yordania dan Libanon berhasil di awasi ketat dan para pengungsi 
dilarang bekerja diluar kamp pengungsian, mereka se-olah2 dipenjarakan
dalam kamp2 yang kumuh yang kekuarangan makanan, air bersih, dan barang2 
kebutuhan hidup lainnya.

Adakah perubahan bagi kondisi ini ??? ya, ada, yaitu kondisi yang lebih buruk 
dari sekarang. Mereka berhasil diisolasi dari dunia luar.

Abas menyalah artikan kata berunding langsung dengan Israel sebagai konsesi 
yang harus diberikan kepada Palestina oleh Israel.

Padahal berunding bagi yang kalah adalah kesempatan untuk meringankan hukuman 
dengan jaminan janji akan memberikan keamanan bagi yang menang apabila 
keringanan hukuman diberikan.

Jadi disini lucu, Abas tidak memahami artinya berunding. Dia tidak memahami 
bahwa dia adalah pihak yang kalah.

Sebagai pihak yang menang, Israel wajar menolak berunding, yang ada hanyalah 
menghukum yang kalah bukan berunding dengan yang kalah.

Tapi Amerika berhasil menyampaikan keinginan Abas sebagai pihak yang kalah agar 
diberi keringanan2, dan Israel dalam hal ini akhirnya bisa dipaksa Amerika 
untuk mau berunding dengan Abas.

Sebaliknya, Abas yang sudah diberi kesempatan untuk berunding dengan Israel 
malah minta Amerika mendiktekan persyaratan2 kepada Israel agar Abas mau 
berunding.

Yaaa memang Israel tidak punya kepentingan untuk berunding cukup
menjatuhkan hukuman kepada pihak yang kalah agar jangan terulang lagi ancaman2 
yang sama terjadi terhadap negara Israel.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

Pendapat Ny.Muslim ini sependapat dgn kami
Semoga Abbas tidak menyia2kan kesempatan emas, yang di
pimpin oleh Obama.