[wanita-muslimah] HMNA versus Sahabat Al-Barra' bin Malik r.a......Re: Pakistan media condemns

2010-05-30 Terurut Topik ma_suryawan
HMNA versus Sahabat Al-Barra' bin Malik r.a

Sekarang HMNA sang misionaris agama yang menghalalkan bom bunuh
diri yang diklaimnya sebagai bom syahid ini sekarang mencoba berlindung dengan 
berusaha menyamakan kepahlawanan/keberanian Al-Barra' bin Malik r.a. untuk 
menjustifikasi aksi bom bunuh diri. Ini adalah dusta. Lihat penjelasannya di 
bawah.

Agar terus diingat, bahwa ajaran halalnya bom bunuh diri dan kemudian
dikatakan sebagai bom syahid (mati syahid) adalah ajaran/agama kreasi
tipikal para mullah/kyai/ulama, yang salah satu propagandisnya adalah
Nur Abdurahman ini yang tinggal di Makassar.

Ajaran halalnya bom bunuh diri adalah ajaran yang mengerikan dan
bertentangan dengan fitrah manusia. Ajaran tersebut BUKAN berasal dari 
al-Qur'an Karim atau dari Sayyidina Rasulullah SAW. Bom bunuh diri yang 
dipropagandakan dan diklaim sebagai Jihad itu dilakukan di tempat-tempat umum 
yang membunuhi rakyat sipil (wanita, anak-anak,
orang-orang tua).

Dalam keadaan perang, dahulu Rasulullah SAW MELARANG umat Islam untuk
berperang di lokasi yang terdapat fasilitas umum dan melarang
membunuhi wanita, anak-anak dan orang-orang tua. Namun sebaliknya,
golongan tipikal yang mengajarkan halalnya bom bunuh diri ini
menganjurkan dan membenarkan aksi Jihad nya TIDAK dalam keadaan
perang atas nama agama, dan mereka melakukan TEROR dengan bom bunuh
diri di tempat-tempat yang terdapat fasilitas umum yang sasarannya
adalah rakyat sipil - dilakukan oleh orang-orang bodoh yang telah di
cuci otaknya oleh tipikal para kyai/mullah/ulama yang semodel dengan
Nur Abdurahman ini. Pengecut dan mengerikan!

Lalu, menyamakan keberanian Al-Barra' bin Malik dengan aksi bom bunuh
diri adalah sesuatu yang absurd dan menodai kepahlawanan Al-Barra'

Mengenai kisah sahabat Al-Barra' bin Malik, yang dilakukannya BUKAN
bunuh diri, tetapi tindakan yang penuh perhitungan dan siasat. Ia
melakukan tindakan gagah berani memanjat tembok benteng dan menyerbu
masuk ke dalamnya untuk membuka jalan pintu masuk ke dalam benteng
kebun yang dihuni oleh pasukan Musailimah. Menurut Haekal dalam
bukunya Abu Bakr As-Siddiq, ada sumber lain yang menyebutkan bahwa
tindakan gagah berani menaiki tembok dilakukan bersama-sama beberapa
pemanjat tembok lainnya. Dan Al-Barra' itulah yang terjun terdekat ke
pintu dalam benteng, dan setelah bertempur mati-matian, dialah yang
berhasil membukakan pintu benteng, sementara teman-teman lainnya sibuk memanahi 
musuh dari atas tembok untuk mengalihkan perhatian dan
melindungi Al-Barra' yang akan membuka pintu.

Setelah pintu terbuka, lalu pasukan Muslimin menyerbu masuk ke dalam
benteng dan mengalahkan pasukan Banu Hanifah.

Jadi, tidak usahlah cari alasan dengan membawa nama Sahabat mulia
Rasulullah SAW demi membenarkan ajaran mengerikan halalnya bom bunuh
diri ciptaan tipikal para kyai/mullah/ulama seperti Nur Abdurahman ini.

Salam,
MAS


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman 
mnur.abdurrah...@... wrote:

 - Original Message - 
 From: ma_suryawan ma_surya...@...
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Sunday, May 30, 2010 16:20
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Pakistan media condemns attack on Ahmedi sect 
 + Ahmedis targeted in Lahore carnage +Terrorists have no religion, says 
 Zardari
 
 Tipikal seperti HMNA yang mempropagandakan dan menghalalkan ajaran bom bunuh 
 diri
 ###
 HMNA:
 Saya tidak pernah menulis ajaran bom bunuh diri, melainkan operasi berani 
 mati dengan senjata BOM-SYAHID.
 Adapun persoalan operasi berani mati sebenarnya sudah ada sejak zaman Ulama 
 terdahulu, misalnya Ibnu Taimiyah dan Imam 4 mazhab. Dan operasi sejenis itu 
 sudah terjadi di zaman Sahabat Radhiyallahu 'Anhum. Sedari dulu, belum ada 
 dari kalangan Ulama Salaf yang menganggap operasi itu adalah sebagai operasi 
 BUNUH DIRI. 
 
 HUKUM ISTIMATA (OPERASI BERANI MATI TERHADAP MUSUH)
 Oleh Abu Ibrahim Al-Mishri, terjemahan Rere Tambusai
 
 Kebanyakan ahli ilmu membolehkan  operasi berani mati yang dilakukan seorang 
 diri  untuk menerobos pasukan musuh atau meneroboskan dirinya dalam barisan 
 musuh yang begitu besar sekalipun dia meyakini bahwa hal itu akan 
 mengakibatkan kematian dirinya, demikian juga apabila telah nyata tujuan yang 
 baik seperti untuk memotivasi keberanian kaum muslimin dan menimbulkan 
 ketakutan yang menggentarkan pada pihak musuh dan pada saat yang sama akan 
 mengakibatkan kerugian pada pihak musuh.
 
 Berkata Ibnu Hajar :  Adapun masalah seseorang meneroboskan dirinya ke dalam 
 pasukan musuh yang begitu banyak maka jumhur telah jelas menyatakan 
 kebolehannya dengan tujuan untuk menaikkan moral kaum Muslimin dan pada 
 keyakinan operasi tersebut akan menimbulkan ketakutan yang menggentarkan  
 pihak musuh ataupun adanya tujuan lain yang baik dan shahih serta membawa 
 kebaikan bagi kaum Muslimin.  Tetapi apabila tujuannya itu murni demi 
 kepentingan pribadi  apalagi membawa kelemahan bagi kaum Muslimin maka 

Re: [wanita-muslimah] HMNA versus Sahabat Al-Barra' bin Malik r.a......Re: Pakistan media condemns

2010-05-30 Terurut Topik H. M. Nur Abdurahman
- Original Message - 
From: ma_suryawan ma_surya...@yahoo.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, May 31, 2010 00:22
Subject: [wanita-muslimah] HMNA versus Sahabat Al-Barra' bin Malik r.a..Re: 
Pakistan media condemns

HMNA versus Sahabat Al-Barra' bin Malik r.a
#
HMNA:
Mana jawabanmu, he misionaris agama qadianisme. Ini saya ulangi perbualan 
Khalifah-mu(*) yang pungo itu:

Perbualan Khalifah Agama Qadianisme 
Saya dapatkan dalam Tafsir Bashiruddin Mahmud Ahmad (Khalifah ke-3 
Qadianisme), yang kitabnya itu ada dalam perpustakaan pribadi saya.
-- WALDzYN YUaWMNWN BMA ANZL ALYK WMA ANZL MN QBLK WBALAKhRt HM YWQNWN (S. 
ALBQRt, 2:4), dibaca: walladzi-na yu'minu-na bima- unzila ilaika wama- unzila 
min qablika wabil a-khirati hum yu-qinu-n, artinya: 
-- Dan orang-orang yang beriman kepada (Kitab) yang diturunkan kepada engkau 
(hai Muhammad) dan (Kitab-Kitab) yang diturunkan sebelum engkau dan dengan 
(hari) akhirat mereka itu yakin.

Dalam Tafsir Bashiruddin Mahmud Ahmad (BMA) potongan ayat wabil a-khirati hum 
yu-qinu-n diterjemahkan:
-- and they have firm faith in what is yet to come (dan mereka yang teguh 
keyakinannya tentang apa yang akan datang). Ini ditafsirkannya sebagai the 
message or revelation which is to follow (risalah atau wahyu yang akan 
menyusul). Jadi jelas, Qadiyanisme memperalat ayat [2:4] sebagai pembenaran 
akan turunnya wahyu ataupun datangnya nabi membawa risalah setelah Nabi 
Muhammad SAW. 

Padahal kata ALAKhRt lawannya ALAWL, sedangkan kata ALAWL ini tidak didapatkan 
dalam ayat [2:4], melainkan QBL (qabla), yaitu dalam potongan ayat ANZL MN QBLK 
(diturunkan sebelum engkau). Adapun lawan kata QBL adalah B'AD (ba'da) = 
sesudah. Tidak ada kata B'AD dalam potongan ayat WBALAKhRt HM YWQNWN. Dengan 
demikian pemaknaan ALAKhRt = risalah atau wahyu yang akan menyusul oleh 
Qadiyanisme sangatlah diakal-akali, amat dipaksakan. 

BMA menyepelekan bahasa Al Quran. Dalam do'a sejagat yang diajarkan Allah 
kepada kita semua hambaNya: rabbana- a-tina- fid dunya- hasanataw wa fil 
a-khitari hasanatan, menunjukkan bahwa akhirat adalah lawannya dunia. Di mana 
ada termaktub kata dunya- dalam ayat-ayat sebelum wabil a-khirati hum 
yuwqinuwn? Tidak ada. Yang ada termaktub adalah kata ming qablika. Seperti 
disebutkan di atas lawan QBL adalah B'AD. Jadi kalau yang dimaksudkan: the 
message or revelation which is to follow, maka redaksinya bukanlah wabil 
a-khirati hum yuwqinuwn, melainkan wa ma- unzila min ba'dika. (QBL dan B'AD 
kalau didahului min, dibaca ming qablu, mim ba'du. Jika diikuti dhamir dibaca 
min qablika, ming qablihi, mim ba'dika, mim ba'dihi). WaLlahu a'lamu bisshawab
-
(*)
Ditaruh di antara dua tanda kutip, berhubung itu bukan khalifah sungguhan, 
karena khalifah sungguhan itu punya daerah kedaulatan. Seperti diketahui 
khalifah agama Qadianisme TIDAK punya daerah kedaulatan sendiri, melainkan 
cuma berlindung di bawah daulah United Kingdom.
#


[Non-text portions of this message have been removed]