[wanita-muslimah] INSPIRASI
INSPIRASI hidup hanya mengulang kejadian musim dingin merayu angin membelai rindu terbuai siapa? mendung langit malam menjelang lupakan jangan asal persoalan melayang terbang debu membeku tersisa mimpi dalam sebait puisi Heri Latief Amsterdam, 02/12/2009 http://herilatief.wordpress.com/ http://akarrumputliar.wordpress.com/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] inspirasi - Pencabulan atau Suka Sama Suka?
http://batampos.co.id/Opini/Opini/inspirasi_-_Pencabulan_atau_Suka_Sama_Suka?.html inspirasi - Pencabulan atau Suka Sama Suka? Jumat, 27 November 2009 Sekali lagi berita pencabulan terhadap anak perempuan (13 tahun) oleh seorang satpam. Ini bukan kisah yang pertama, perilaku satpam ini menambah deretan kasus pencabulan terhadap anak yang kian memprihatinkan. Dari kasus yang terungkap tersebut, pelaku mengelak melakukan pencabulan dan mengatakan bahwa hubungan seksual yang mereka lakukan dilandasi hubungan suka sama suka. Menanggapi hal tersebut polisi mengatakan bahwa sedang dilakukan penyelidikan apakah benar hubungan seksual tersebut termasuk pencabulan atau hubungan suka sama suka. Jika terbukti pencabulan maka akan dijerat dengan KUHP jo. UUPA. Ungkapan tersebut sepintas mungkin ada benarnya tetapi mari kita telisik petikan peraturan perundang-undangan berikut: Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi pemerintah melalui Keppres No. 36/1990 dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menyatakan bahwa anak adalah mereka yang berusia dibawah 18 tahun. Istilah "anak", yang dimaksud adalah orang belum dewasa, dalam arti belum memiliki kematangan rasional, emosional, sosial dan moral seperti orang dewasa. Dengan demikian, hubungan seksual antara orang dewasa dengan anak harus dilihat tanpa persetujuan atau consent dari anak. Bila orang dewasa melakukan pendekatan seksual, baik dengan penganiayaan fisik ataupun melalui manipulasi dan eksploitasi, anak dengan perkembangan kognitif, moral, emosional, dan seksual yang masih terbatas tidak dapat berpikir rasional dan tidak dapat menolak pendekatan seksual tersebut. Pendekatan seksual tersebut, meski anak tidak menolaknya, harus dilihat dalam kaitannya dengan motivasi (alasan) yang ada dibalik tindakan dan tanggung jawab moral dari si orang dewasa tersebut. Dalam hal ini, orang dewasa tersebut telah memperlakukan anak sebagai sasaran pelampiasan pemenuhan kebutuhannya, yang artinya, telah memperlakukannya sebagai objek, memanipulasi dan mengeksploitasinya tanpa peduli anak belum memiliki kesiapan untuk memahami apa yang terjadi. Pelaku juga tidak peduli pada berbagai implikasi yang mungkin terjadi pada anak menyusul manipulasi yang dilakukannya. Karenanya, hubungan tersebut tidak dapat didefinisikan sebagai hubungan suka sama suka. Hal ini dipertegas dalam pasal 82 UUPA yang intinya menyatakan bahwa "...setiap orang yang dengan sengaja membujuk anak untuk dilakukan perbuatan cabul dipidana penjara paling lama 15 tahun...". Namanya juga anak-anak, jangankan diiming-imingi yang muluk-muluk dikasih permen saja dengan mudah dia menurut, lantas apakah masih perlu diselidiki lagi apakah perbuatan tersebut kategori pencabulan atau suka sama suka...??? [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Inspirasi - Politisi dan Pemilih Busuk
http://batampos.co.id/Opini/Opini/Inspirasi_-_Politisi_dan_Pemilih_Busuk.html Inspirasi - Politisi dan Pemilih Busuk Sabtu, 23 Mei 2009 Politisi busuk, tentulah Anda sering mendengarnya bukan? Sebutan politisi busuk adalah merujuk pada sikap para politisi yang tidak pro rakyat. Ia hanya memikirkan dirinya sendiri atau kelompoknya saja. Lain itu politisi busuk adalah sosok yang mau korup atau sejenisnya dan sederet perbuatan tercela lain membuat seorang politisi dicap busuk. Nah, sekarang apakah Anda pernah dengar istilah pemilih busuk? Istilah pemilih busuk dikenalkan oleh para caleg yang gagal terpilih tetapi telah mengeluarkan dana besar. Caleg ini menyebut pemilih busuk karena setelah menerima sumbangan, bantuan atau sejenisnya mereka tidak memilih sang caleg yang menyumbang. Jadi, para caleg itu menganggap tidak ada komitmen politik oleh para pemilih tersebut. Karena tak memegang komitmen itulah caleg gagal menyebut pemilih busuk untuk orang-orang yang telah mereka bantu. Sekalipun susah untuk dibuktikan praktik memberikan iming-iming materi dalam pemilu legislatif tempo hari memang ada. Seorang kader partai bahkan bercerita, seorang caleg di Natuna bisa menghabiskan dana tidak kurang Rp1,5 juta untuk satu suara. Sang caleg sih jadi tapi ya itu tadi, dana yang dikeluarkan sangat besar. Ada lagi nih idiom lain yang berkembang. Yang satu ini berkembang dari caleg terpilih. "Kita sudah keluar dana habis-habisan, kini giliran kita peras habis-habisan." Ini adalah candaan, yah sebuah candaaan semata. Tetapi bukan tidak mungkin ini adalah ungkapan kegundahan hati seseorang bukan? Dengan pola suara terbanyak ini maka kegiatan kampanye menjadi sebuah proyek pribadi setiap caleg. Maka setiap caleg akan berpikir tentang nutrisi apa yang akan ia lakukan demi memuluskan jalannya menuju kursi dewan. Wuih... sekalipun candaan warung kopi semata nampaknya negeri juga ya. Lalu siapa sesungguhnya yang busuk. Politisi atau pemilihnya? Politisi bisa jadi busuk karena maju ke dewan dengan memberikan gratifikasi kepada calon pemilih terlepas bahwa faktanya mereka tak memilih sang caleg. Selama ini pemilih juga ''diajari" untuk mengambil sumbangannya tapi soal pilihan soal lain. Mungkin ini yang menyebabkan tak ada signifikansi menyumbang dan dipilih. Pemilih juga bisa jadi busuk. Pasalnya dirinya bisa menurut untuk memilih seorang caleg hanya karena diberi selembaran rupiah atau beberapa liter minyak/beras saja. Artinya mereka tak memikirkan masa depan yang lebih panjang daripada gratifikasi itu tadi. Sebuah simalakama memang. Pemilih yang menerima rupiah selembar itu biasanya dari kalangan ekonomi lemah. Hidupnya hanya hari ini dan besok, tak ada hari esok. Sangat pragmatis cara berpikir mereka. Oleh karenanya, praktik "busuk" ini bisa direduksi jika ekonomi masyarakat kita benar-benar telah mapan. Saat itulah pemilih bisa benar-benar berpikir siapa saja yang layak untuk menjadi wakil rakyat. Tapi kapan? *** [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Inspirasi Perjalanan
Inspirasi Perjalanan Seberapa besarkah takwaku Seberapa besar sabarku Seberapa besar tawakalku Seberapa besar ihsanku dan Seberapa besar keikhlasanku Lemah, lesu dan akan menyerah diri Manakala kalah dalam menghadapi ujian yang menimpa Lalai hati ini mengingatmu Manakala diri mengikuti nafsu burukku Ketidakpuasanku Hilangnya rasa syukur dalam hati Keresahan atas nikmatMu Ketakutanku atas apa yang belum terjadi Kegelisahan yang begitu menyesakkan jiwaku Kegundahan yang tak beralasan Kesepian yang tak berujung Kemarahan yang tak terlampiaskan Seakan bumi terasa sempit Seakan nafas tersengal Seakan pikiran menepi Bahkan bayangan pun tak sempat kulihat Ibadah terasa tak nikmat Serasa hidup tak berkah Kebaikan terhambat Nikmat menjadi laknat Kata menjadi tak bermakna Amal seakan tak berguna Akankah kucerca masa Akankah luntur asa Akankah pudar cahaya Akankah terhempas diriku Sanggupkah menolong yang kucinta Sanggupkah merengkuh cita dan cintaku Sanggupkah melanjutkan tongkat estafetMu Sanggupkah memberi kontribusi dan karya nyata Sanggupkah menggenggam ditanganku bukan dihatiku Sekedar impiankah Atau hanya tanda titik yang kudapat Tanpa inovasi Tanpa dinamisasi Banyak keluh kesah Seberapa besar diri meyakini Pertolongan, perlindungan serta kasih sayangMu Seberapa besar meyakini Janjimu yang benar Karna Kau bukan dzat pengingkar janji Seberapa besar meyakini Prasangka baikku padaMu Seberapa besar meyakini Jalan keluar yang tak terduga Bagaimana supaya Tak pernah merasa lelah berjalan Tak merasa bosan berkarya Tak jengah mencari hidayah Tak gelisah meski kondisi sederhana Sebenarnya .. Sudahkah jauh diri dari keberuntungan Lupakah diri pada tujuan Seberapa jauh hamba mencintaMu Seberapa jauh hamba istighfar Seberapa jauhkah hamba dhoif ini mengenalMu Ps: Dakwah ini tidak mengenal sikap ganda. Ia hanya mengenal satu sikap totalitas. Siapa yang bersedia untuk itu, maka ia harus hidup bersama da'wah dan da'wahpun akan melebur dalam dirinya. Sebaliknya barangsiapa yang lemah dalam memikul beban ini, ia terhalang dari pahala besar mujahid dan tertinggal bersama orang-orang yang duduk, lalu Allah SWT akan mengganti mereka dengan generasi lain yang lebih baik dan lebih sanggup memikul beban da'wah ini (Hasan Al Banna)
[wanita-muslimah] Inspirasi Suzana Murni dalam Dua Sisi Dar i Satu Sosok
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-611%7CX Selasa, 23 Mei 2006 Inspirasi Suzana Murni dalam Dua Sisi Dari Satu Sosok Jurnalis : Eko Bambang S Jurnalperempuan.com-Jakarta. Saya akan nongkrong terus di Spiritia! Nongkrong, bikin kopi, ngetik, ngerokok, berdiskusi, berdebat, bersenda gurau, kerja bakti di rumah sakit, kasih konseling lewat telepon, kasih konseling di Oh La La Kafe, pergi jajan, balik lagi, surat-suratan lewat e-mail, pergi ke Blok M Plaza lihat-lihat kalau-kalau ada sale, makan ayam bakar campur asap, buka posko banjir, tidur, bangun, ngomong shitshitshit, kerja lagi Tulisan diatas sangat ringan, namun cukup mendalam untuk menggambarkan sebuah proses aktivitas yang dialami seseorang. Aktivitas seseorang dalam sebuah proses organisasi seringkali ditunjukkan dengan hal-hal yang besar, seperti seberapa banyak ia mendapat penghargaan, seberapa sering dia bertemu pejabat dan sebagainya. Padahal jauh lebih penting dari itu semua, melihat proses aktivitas seseorang adalah melihat bagaimana seseorang itu menjalani kehidupannya dari hal-hal yang paling kecil. Suzana Murni memberi judul tulisan diatas Bagaimana Saya Melihat Diri Saya terkait dengan Spiritia. Tulisan itu tertuang dalam buku Dua Sisi dari Satu Sosok. Spiritia adalah Lembaga Swadaya Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup orang dengan HIV dan mendorong terciptanya lingkungan yang mendukung serta tidak diskriminatif bagi ODHA di seluruh Indonesia. Suzana Murni adalah salah satu pengagas berdirinya Spiritia. Dua Sisi dari Satu Sosok adalah buku kumpulan tulisan karya Suzana Murni (Alm), seorang aktivis bagi orang yang hidup dengan HIV/AIDS positif (ODHA). Atas dukungan Yayasan Spiritia, UNAIDS dan Asian Pacific Leadership Forum on HIV/AIDS and Development, buku yang disunting oleh Putu Oka Sukanta ini diluncurkan di Jakarta, Senin (22/05). Suzana Murni lahir pada tanggal 23 Maret 1972. Ia didiagnosis HIV Positif pada 1995 dan meninggal dunia pada 6 Juli 2002 di Jakarta. Suzana adalah ODHA di Indonesia pertama yang membuka status HIV-nya baik di dalam negeri maupun di forum internasional. Jane Wilson, perwakilan UNAIDS Indonesia menilai Suzana sebagai sosok yang memberi banyak inspirasi dalam melawan diskriminasi terhadap ODHA di Indonesia. Jane juga menganggap bahwa Suzanalah yang memberi banyak inspirasi dalam memperjuangkan keterlibatan ODHA sebagai mitra setara dalam upaya penangulangan AIDS di Indonesia. Suzana tercatat sebagai aktivis yang paling berpengaruh dalam upayanya melawan stigma dan diskriminasi terhadap HIV dan AIDS di masyarakat. Di kancah pergerakan AIDS internasional, Suzana pernah menjabat sebagai koordinator Indonesia untuk Jaringan ODHA se Asia Pasifik (APN+). Ia juga menjadi perwakilan Asia Pasifik untuk Jaringan Global ODHA (GNP+). Dalam rentang waktu aktivitasnya, Suzana Murni banyak mencurahkan berbagai pemikirannya baik selaku pribadi ataupun selaku aktivis AIDS, dalam bentuk tulisan. Dari tulisannya, Suzana Murni adalah seorang yang ceria, optimis, kreatif, pemberani dan pantang menyerah. Ia menginggatkan saya pada sebuah generasi yang pernah tumbuh di tahun 1960 an yaitu Flower Generation, sebagai generasi yang free spirit, suka alam dan kebebasan, yang mungkin bagi kebanyakan orang Indonesia tidaklah ideal ujar Debra Yatim, aktivis perempuan memberi komentar buku tersebut. Suzana cukup ideal sebagai seorang aktivis, ia mempunyai sesuatu yang harus diperjuangkan, kreatif dan punya greget ujar Debra. Perjuangan Suzana untuk melawan diskriminasi cukuplah berat. Sebagai perempuan dalam masyarakat kita sudah cukup berat melawan diskriminasi, apalagi ia seorang yang hidup dengan HIV positif. Namun itulah kelebihan Suzana dengan spiritnya yang luar biasa, ia terus memperjuangkan agar ODHA bisa lebih bermartabat di masyarakat, tambah Debra Dewi Lestari, seorang penulis novel menilai Suzana adalah seorang penulis yang baik. Meskipun saya belum pernah mengenal Suzana, tetapi melalui bukunya ini, saya melihat Susana adalah seorang penulis yang berbakat karena mempunyai kecendrungan untuk suka mengamati. Seorang penulis adalah seorang pengamat. Dengan pengamatannya, ia tahu betul tentang sebuah kehidupan dan Susana adalah seorang pecinta kehidupan, ujar Dee, panggilan akrab Dewi. Bagi sahabatnya Kustin Kharbiati, aktivis AIDS dari Yayasan Pelita Ilmu, Suzana adalah sosok teman yang selalu membuka mata batin kita, teman yang selalu menyentuh sisi kemanusiaan dan teman yang selalu memberi inspirasi. Saya tidak kehilangan martabat saya sebagai manusia hanya karena saya HIV positif. Saya bangga atas diri saya sendiri, atas usaha saya menghadapi hidup sebaik kemampuan saya. Saya sayang pada diri saya sendiri, dan tidak perlu ada rasa malu atau bersalah yang mengikat langkah saya. Dan bagi saya, jika saya meninggal karena HIV bukan berarti saya lebih hina daripada orang yang meninggal karena sakit
[wanita-muslimah] inspirasi hari ini
" PERCERAIAN TERBAIK ADALAH YANG ANDA LAKUKAN SEBELUM ANDA MENIKAH!!" puritan amerika. Salam ajaib, ^_^ -- Mau di RAMAL GRATIS? Selama 1 Tahun di ramal gratis. hanya di http://www.bencisetan.com - Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/