HAK-HAK WANITA
Di samping adanya berbagai kesamaan kedudukan antara lelaki dengan wanita, 
secara khusus, terdapat hak-hak wanita yang tidak boleh disentuh, termasuk oleh 
lelaki.


1. Memiliki harta
Wanita berhak atas harta yang dimilikinya, baik pemberian orang lain maupun 
atas usahanya sendiri. Karena itu, wanita telah memiliki suami, suami tetap 
berkewajiban memberi nafkah kepada isterinya meskipun si isteri memiliki harta 
yang banyak kerana wanita berhak atas harta yang dimilikinya. Sekiranya dia 
meninggal dunia dan meninggalkan harta warisan, maka harta warisan itu 
dibagikan menurut ketentuannya dan suami merupakan di antara yang berhak atas 
harta warisan itu. Demikian pula sebaliknya, bila suami meninggal dunia, maka 
isteri berhak atas harta warisan dari harta yang ditinggalkan oleh suaminya.


2. Memilih jodoh
Wanita juga berhak untuk memilih jodoh dalam arti menerima atau menolak 
lamaran. Ini berarti orang tua tidak boleh sebarangan menerima lamaran dari 
seorang lelaki meskipun dia menyenanginya. Orang tua harus meminta persetujuan 
dari anak perempuannya untuk menerima atau menolak lamaran, Rasulullah s.a.w. 
bersabda:

"Seorang janda tidak boleh dinikahi hingga diajak musyawarah dan bila seorang 
gadis tidak boleh dinikahi hingga ia mengizinkan (persetujuan) nya dan tanda 
persetujuan seorang gadis adalah diam (ketika ditanya)." (HR. Tirmidzi dan Ibnu 
Majah).

Bahkan dalam hal ini, wanita boleh saja menawarkan dirinya untuk dikawinkan 
kepada seorang lelaki yang soleh, dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari, 
dikisahkan bahwa: Tsabit Al Bannani berkata: "Pada suatu hari aku duduk di 
dekat Anas r.a. Di sampingnya ada puterinya. Lalu Anas berkata: "seorang wanita 
datang kepada Rasulullah s.a.w. untuk menawarkan dirinya kepada beliau. Wanita 
itu berkata:"Wahai Rasulullah, apakah engkau berminat kepadaku?". Lalu puteri 
Anas berkata: "Alangkah sedikitnya rasa malu perempuan itu, betul-betul buruk, 
betul-betul buruk". Anas berkata: "Dia lebih baik daripadamu. Dia senang kepada 
Nabi s.a.w., lalu dia menawarkan dirinya kepada baginda".


3. Meminta mahar
Dalam perkawinan, wanita dibolehkan menentukan atau memintakan mahar yang 
disukainya sehingga ia tidak memberatkan dalam arti sesuai dengan kemampuan 
calon suaminya, hal ini terdapat dalam satu hadis yang diriwayatkan dari Amir 
bin Rabi'ah baawa seorang wanita dari Bani Fazarah berkawin dengan mahar 
sepasang kasut. Lalu Rasulullah s.a.w. bertanya: "Apakah engkau rela dari diri 
dan hartamu dengan sepasang kasut?" Perempuan itu menjawab: "Ya", lalu 
Rasulullah s.a.w. membolehkannya (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmidzi).


4. Menuntut cerai
Seorang isteri tidak menyukai suaminya karena keluar daripada landasan Islam 
dalam kehidupan peribadi dan keluarga muslim, maka seorang isteri boleh saja 
menuntut cerai dari suaminya dan dianggap itu merupakan cara terbaik untuk 
menghindari masalah tersebut. Namun apabila isteri minta cerai tanpa alasan 
kukuh, ia tidak dibolehkan di dalam Islam. Rasulullah s.a.w. bersabda: 
"Janganlah seorang isteri minta cerai dari suaminya tanpa alasan (sebab yang 
dibenarkan), niscaya dia tidak akan mencium bau syurga yang dapat dirasakan 
pada jarak empat puluh tahun perjalanan." (HR. Ibnu Majah).


5. Mencari uang
Sebagaimana lelaki, wanita juga dibolehkan atau mempunyai hak untuk mencari 
uang selagi tidak mengganggu kewajibannya sebagai isteri dan ibu, apalagi 
wanita itu memiliki ilmu yang manfaatnya sangat diperlukan masyarakat seperti 
kedokteran, kebidanan dan sebagainya. Dengan uang itu, wanita juga berhak untuk 
membelanjakannya, zakat, infak dan bersedekah. Allah berfirman yang artinya: 
"Dan janganlah kamu terlalu mengharapkan (ingin mendapat) limpah kurnia yang 
Allah telah berikan kepada sebahagian dari kamu (untuk menjadikan mereka) 
melebihi sebahagian yang lain (tentang harta benda, ilmu pengetahuan atau 
pangkat kebesaran). (Kerana telah tetap) orang-orang lelaki ada bahagian dari 
apa yang mereka usahakan, dan orang-orang perempuan pula ada bahagian dari apa 
yang mereka usahakan; (maka berusahalah kamu) dan mohonkanlah kepada Allah akan 
limpah kurnianya. Sesungguhnya Allah sentiasa Mengetahui akan tiap-tiap 
sesuatu". (QS 4:32)


6. Menghadiri pertemuan umum
Untuk mendapatkan manfaat yang besar, para wanita juga berhak untuk menghadiri 
pertemuan yang bersifat umum seperti menghadiri majlis agama, mengikuti solat 
berjamaah di masjid meskipun wanita lebih baik solat di rumah dan sebagainya. 
Dalam satu hadis Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apabila seorang isteri minta izin 
suaminya untuk pergi ke masjid, maka janganlah suami melarangnya." (HR. 
Bukhari).
   
  Ditulis Oleh ZANA 1038

                
---------------------------------
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke