[Haibun]: rekaman ingatan
: In Memoriam Kawanku Lydia

Langkah menghilang
Di persimpangan jalan
Menyertai duka

Pertemuan terakhir
Langit biru berawan

Kawanku ... maáfkanku, kau telah mendahuluiku meninggalkan dunia fana ini, 
walau proses perkawanan kita ketika itu hanya sejenak, kuyakin tali pengikat 
hubungan batin yang pernah terjalin antar kita, tak akan mampu rapuh termakan 
usia sampai di akhir ajalku.

Di ambang pintu
Bayangan samar
Memudar dan menjauh

Setetes embun pagi
Membersit inspirasi

Aah... perkawanan di masa remaja kita, ternyata telah membuka mata batinku 
untuk melihat lebih terang, menembus satu kenyataan baru dalam sejarah 
kehidupan berbangsa dan bernegara, namun kenangan demi kenangan telah terpahat 
indah, menghias dinding alam ruang hati nuraniku, bagaikan memercik tetesan air 
jernih yang memecah keheningan dalam suasana ruangan altar, kau telah menjadi 
saksi tentang apa adanya pada diriku.
 
Senyum ceria
Melepas dalam gelap
Bersinar terang

Kenangan indah
Memancar pencerahan
Tempat berkaca


MiRa - Amsterdam, 16 Mei 2010

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 




      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke