[wanita-muslimah] Logika Natularis

2009-06-06 Terurut Topik Iman K.
Salam...

Banyak orang bertanya dimilist-milist yahoogroups, ada yang bertanya karena 
ingin tahu, ada yang bertanya karena iseng, ada yang bertanya karena sekedar 
ingin menguji persoalan logika, dan ada juga yang sangat mengerti dengan logika 
dan memberikan perhatian yang serius tentang itu, mereka menanyakan apakah yang 
dimaksud dengan logika? 

Pengertian dan asal-usul sejarah logika sudah pernah saya tuliskan disebuah 
artikel, ditailnya bisa dilihat disini : 
http://parapemikir.com/pengantar-logika dan disini : 
http://parapemikir.com/logika

Sekarang mungkin lebih baik kalau kita bicarakan kelanjutan dari artikel itu 
saja, yaitu apakah ilmu logika itu hanya satu? Ini lebih menarik kita bicarakan 
karena disebuah milist yahoogroups kemarin masih ada yang bertanya, apakah yang 
disebut dengan logika cinta? Apakah cinta mempunyai logikanya sendiri?

Jawaban saya atas pertanyaan serupa itu jelas dan tegas, TIDAK. Cinta tidak 
mempunyai logikanya sendiri :)
Ada pula seorang pakar yang bertanya kepada saya, Bagaimana dengan multivalue 
logic dan fuzzy logic? 
Tentu dari contoh pertanyaan tersebut rasanya perlu kita mengulas sedikit 
tentang pembagian logika itu sendiri.

Logika dapat disistematisasikan menjadi beberapa golongan, tergantung darimana 
kita mau meninjaunya. Sistematisasi logika pada umumnya dapat dibagi menjadi 
tiga, pertama dilihat dari segi kualitasnya, kedua dari segi metodenya dan yang 
ketiga dari segi objeknya.

Dalam artikel ini akan kita bicarakan yang pertama dulu, yaitu logika dilihat 
dari segi kualitasnya. Dari segi kualitasnya logika dibagi menjadi dua, pertama 
adalah logika naturalis dan yang kedua adalah logika ilmiah. Logika naturalis 
adalah sebuah kecakapan berlogika berdasarkan kemampuan akal bawaan manusia.

Pertanyaan seperti apakah cinta mempunyai logika nya sendiri? adalah termasuk 
kedalam tinjauan logika naturalis, yaitu sebuah  kemampuan alami dari seseorang 
untuk menggunakan logika tanpa perlu mempelajari ilmu logika terlebih dahulu. 

Khabar baiknya untuk kita semua adalah, bahwa akal manusia memang dirancang 
untuk mampu berlogika secara spontan sesuai dengan hukum-hukum logika dasar. 
Ini bisa dibuktikan dengan kemampuan semua orang untuk membedakan antara satu 
benda dengan benda yang lain itu adalah berbeda.

Betapapun rendahnya tingkat intelejensi seseorang, dia secara alami akan tahu 
bahwa sesuatu itu adalah dirinya sendiri. A adalah A bukan B, C, D ,E atau pun 
yang lainnya. Hal yang diketahui secara alami ini dalam ilmu logika disebut 
sebagai logika naturalis yang memenuhi kaidah dasar logika, yaitu asas 
pemikiran ketentuan nomor 1, yakni asas identitas. Ditail bisa dibaca disini : 
http://parapemikir.com/asas-berpikir

Kita bisa saksikan disekitar kita aneka pernyataan dan pertanyaan yang pada 
dasarnya membicarkan logika, mereka melakukan antraksi logika naturalis  dengan 
bobot dan cara yang berbeda-beda. Kemampuan mengolah logika naturalis yang 
dimiliki oleh setiap manusia berbeda-beda tergantung tingkat intelejensi yang 
dimilikinya. Seorang orator politik bisa mengutarakan pernyataan-pernyataannya 
secara logis dan baik walaupun dia pada dasarnya belum pernah mempelajari ilmu 
logika secara khusus. Seorang biduan bisa bernyanyi mengutip istilah-istilah 
logika dengan baik walaupun dia sebenarnya belum tahu hubungan-bubungan logika. 

Namu sering juga kita temui banyak diantara mereka tidak bisa berbuat banyak 
ketika terlibat dalam kesulitan dan tekanan yang tinggi dalam berpikir, sering 
kesulitan dalam memecahkan persoalan itu dilakukan dengan mengikuti naluri 
alami yang lainnya saja, yaitu seperti mengikuti kecenderungan pribadi, 
kecenderungan kelompok, kecenderungan golongan, pengaruh teman, pengaruh 
kepentingan, dan sugesti-sugesti yang lainnya.

Tiba pada persoalan serupa diatas, maka terlihat jelas bahwa logika naturalis 
pada suatu titik akan mengalami jalan buntu. Untuk mengatasi kebuntuan berpikir 
seperti itulah maka orang-orang tempoe doeleo kemudian menyusun suatu aturan 
main dalam berlogika, yaitu sebuah aturan yang menyusun rumus-rumus, 
patokan-patokan dan hukum-hukum berpikir yang benar. Rumus-rumusan  itu 
selanjutnya  disebut dengan logika ilmiah (logika Artifiliasi).

Logika ilmiah bertugas untuk memperhalus, mempertajam serta menunjukkan jalan 
pikiran agar akal dapat bekerja lebih teliti, efisien , mudah dan aman.

Sekarang mari kita lihat penggolongan yang lainnya.

Penggolongan yang lainnya adalah dari segi metodeloginya. Dari segi metodenya  
logika dapat dibagi menjadi dua, yaitu logika tradisional dan logika modern. 
Logika tradisional adalah logika Aristoteles dan semua logikawan setelahnya 
yang mengikuti sistem logika aristoteles.

Logika modern mulai tumbuh dan berkembang setelah masa Aristoteles yang 
ditandai dengan adanya perubahan-perubahan penting, diantaranya adalah ketika 
diperkenalkannya metode baru semacam aljabar (Ars Magna) oleh Raymundus Lullus 
pada abad XIII. 

Sejak pengenalan itu, 

Re: [wanita-muslimah] Logika Natularis - Rugika

2009-06-06 Terurut Topik jano ko
Salam...



Banyak orang bertanya dimilist-milist yahoogroups, ada yang bertanya
karena ingin tahu, ada yang bertanya karena iseng, ada yang bertanya
karena sekedar ingin menguji persoalan logika,

---

ko_jano :

Saya serius nich, saya selalu bertanya dalam hati,  kenapa jaman sekarang 
orang selalu merasa ketakutan untuk rugi ?, beramal dianggap merugikan, 
menolong sesama manusia juga dianggap merugikan, padahal kalau dipikir-pikir 
kita itu kan hidup dengan manusia yang lain dan tidak mungkin kita bisa hidup 
sendiri, hiya engga ?, ada yang bisa menjawab pertanyaan saya ?

Salam

-o0o-

--- On Sat, 6/6/09, Iman K. alexander_soebr...@yahoo.com.sg wrote:

From: Iman K. alexander_soebr...@yahoo.com.sg
Subject: [wanita-muslimah] Logika Natularis
To: apresiasi-sas...@yahoogroups.com, bac...@yahoogroups.com, 
buku-is...@yahoogroups.com, bukuk...@yahoogroups.com, 
daarut-tauh...@yahoogroups.com, dastanbo...@yahoogroups.com, 
filsa...@yahoogroups.com, indo-marx...@yahoogroups.com, 
spiritual-indone...@yahoogroups.com, indonesia_da...@yahoogroups.com, 
inspirasiindone...@yahoogroups.com, interdisip...@yahoogroups.com, 
islam_libe...@yahoogroups.com, islam-kris...@yahoogroups.com, 
islamnet...@yahoogroups.com, jurnali...@yahoogroups.com, 
keluarga-saki...@yahoogroups.com, keluarg...@yahoogroups.com, 
klub-sas...@yahoogroups.com, kmnu2...@yahoogroups.com, 
mediab...@yahoogroups.com, mediac...@yahoogroups.com, 
mencintai-is...@yahoogroups.com, musyawarah-bur...@yahoogroups.com, 
myqu...@yahoogroups.com, padhang-mbu...@yahoogroups.com, 
pantau-komuni...@yahoogroups.com, paramad...@yahoogroups.com, 
parapemi...@yahoogroups.com, pasarb...@yahoogroups.com, 
pengajian-kan...@yahoogroups.com, penulisle...@yahoogroups.com,
 prole...@yahoogroups.com, resensib...@yahoogroups.com, 
sufi-is...@yahoogroups.com, wanita-muslimah@yahoogroups.com, 
yisc_al-az...@yahoogroups.com, yisc-akti...@yahoogroups.com, 
zama...@yahoogroups.com
Date: Saturday, 6 June, 2009, 4:38 PM
















  
  Salam...



Banyak orang bertanya dimilist-milist yahoogroups, ada yang bertanya karena 
ingin tahu, ada yang bertanya karena iseng, ada yang bertanya karena sekedar 
ingin menguji persoalan logika, dan ada juga yang sangat mengerti dengan logika 
dan memberikan perhatian yang serius tentang itu, mereka menanyakan apakah yang 
dimaksud dengan logika? 



Pengertian dan asal-usul sejarah logika sudah pernah saya tuliskan disebuah 
artikel, ditailnya bisa dilihat disini : http://parapemikir. com/pengantar- 
logika dan disini : http://parapemikir. com/logika



Sekarang mungkin lebih baik kalau kita bicarakan kelanjutan dari artikel itu 
saja, yaitu apakah ilmu logika itu hanya satu? Ini lebih menarik kita bicarakan 
karena disebuah milist yahoogroups kemarin masih ada yang bertanya, apakah yang 
disebut dengan logika cinta? Apakah cinta mempunyai logikanya sendiri?



Jawaban saya atas pertanyaan serupa itu jelas dan tegas, TIDAK. Cinta tidak 
mempunyai logikanya sendiri :)

Ada pula seorang pakar yang bertanya kepada saya, Bagaimana dengan multivalue 
logic dan fuzzy logic? 

Tentu dari contoh pertanyaan tersebut rasanya perlu kita mengulas sedikit 
tentang pembagian logika itu sendiri.



Logika dapat disistematisasikan menjadi beberapa golongan, tergantung darimana 
kita mau meninjaunya. Sistematisasi logika pada umumnya dapat dibagi menjadi 
tiga, pertama dilihat dari segi kualitasnya, kedua dari segi metodenya dan yang 
ketiga dari segi objeknya.



Dalam artikel ini akan kita bicarakan yang pertama dulu, yaitu logika dilihat 
dari segi kualitasnya. Dari segi kualitasnya logika dibagi menjadi dua, pertama 
adalah logika naturalis dan yang kedua adalah logika ilmiah. Logika naturalis 
adalah sebuah kecakapan berlogika berdasarkan kemampuan akal bawaan manusia.



Pertanyaan seperti apakah cinta mempunyai logika nya sendiri? adalah termasuk 
kedalam tinjauan logika naturalis, yaitu sebuah  kemampuan alami dari seseorang 
untuk menggunakan logika tanpa perlu mempelajari ilmu logika terlebih dahulu. 



Khabar baiknya untuk kita semua adalah, bahwa akal manusia memang dirancang 
untuk mampu berlogika secara spontan sesuai dengan hukum-hukum logika dasar. 
Ini bisa dibuktikan dengan kemampuan semua orang untuk membedakan antara satu 
benda dengan benda yang lain itu adalah berbeda.



Betapapun rendahnya tingkat intelejensi seseorang, dia secara alami akan tahu 
bahwa sesuatu itu adalah dirinya sendiri. A adalah A bukan B, C, D ,E atau pun 
yang lainnya. Hal yang diketahui secara alami ini dalam ilmu logika disebut 
sebagai logika naturalis yang memenuhi kaidah dasar logika, yaitu asas 
pemikiran ketentuan nomor 1, yakni asas identitas. Ditail bisa dibaca disini : 
http://parapemikir. com/asas- berpikir



Kita bisa saksikan disekitar kita aneka pernyataan dan pertanyaan yang pada 
dasarnya membicarkan logika, mereka melakukan antraksi logika naturalis  dengan 
bobot dan cara yang berbeda-beda. Kemampuan