Salam...

Ketika berbicara dengan anggota keluarga dan berdiskusi dengan orang banyak 
kita sering berbicara 'sekena' nya saja. Misalnya ngomogin orang jepang, kita 
enteng saja mengatakan bahwa orang jepang rajin-rajin. Pertanyaannya adalah, 
apakah semua dari kita sudah tahu dengan apa yang kita ucapkan itu? Apakah 
orang jepang  yang kita maksudkan itu adalah semua orang jepang? Sebagian orang 
jepang atau seorang jepang?

Persoalan ini mungkin tidak terlalu penting kalau terjadinya diwarung kopi 
pinggir jalan atau hanya disekitar keluarga kita, tapi bagaimana kalau kita 
berbicara dengan orang banyak, misalnya diskusi dikantor, disekolah, dikampus 
atau dimana saja termasuk dimilist yahoogroups.com, tentu saja ini menjadi 
persoalan tersendiri :) .

Persoalan ini menarik untuk kita perhatikan bersama karena masih banyak 
diantara kita yang tidak menyadari bahwa apa yang kita bicarakan didepan orang 
banyak itu bisa mempengaruhi orang yang mendengarkannya. Kita kembali ke contoh 
diatas, apakah yang kita maksud dengan orang jepang rajin-rajin tersebut adalah 
semua orang jepang, sebagian orang jepang atau seorang jepang? 

Dari sisi ilmu logika, persoalan seperti itu harus jelas supaya pernyataan yang 
coba disampaikan oleh si penutur bisa dinilai, apakah betul, bohong, logis atau 
tidak logis. Pernyataan tentang orang Jepang rajin-rajin tidaklah berarti 
ditujukan kepada semua orang jepang, karena faktanya ada juga orang jepang yang 
malas. Lain halnya kalau kita mengatakan 'jepang terletak di asia' maka yang 
dimaksudkan dari pernyataan tersebut adalah semua orang jepang.

Bagaimana kita bisa membedakan persoalan serupa diatas, Apakah dengan cara 
tebak-tebakan, feeling, atau ada semacam aturan yang mengatur persoalan seperti 
itu? Tentu saja persoalan ini diatur oleh ilmu logika, kata-kata seperti diatas 
dikenal dengan beberapa istilah teknis didalam logika, yakni kata universal, 
partial, singular dan kolektif.

Suatu kata mempunyai pengertian universal apabila ia mengikat seluruh 
bawahannya tanpa kecuali : seperti manusia, tumbuhan, hewan dan lain-lain. 
Manusia disebut universal karena dia mengikat semua manusia, baik manusia kulit 
putih, kulit hitam, anak-anak, orang dewasa, orang tua, muda dan sebagainya.
 
Begitu juga dengan tumbuhan dan hewan, yang disebut dengan tumbuhan ataupun 
hewan adalah semua tumbuhan dan semua hewan baik yang ada dilaut, didarat, 
digunung ataupun diudara. 

Sekarang kita lihat istilah yang lainnya, yaitu kata partial. Suatu kata 
mempunyai  pengertian partial apabila ia mengikat banyak bawahannya, tetapi 
TIDAK semuanya. Misalnya kita ambil contoh kata 'manusia' , kata 'manusia' 
adalah universal sebagaimana kita sebutkan diatas, tapi kalau yang di ikat 
sebagai kata 'manusia' itu tidak meliputi seluruh manusia, maka betapapun 
banyaknya yang diikat ia tidaklah bisa disebut sebagai kata universal melainkan 
disebut sebagai kata partial. Misalnya, hampir seluruh manusia, banyak manusia, 
beberapa manusia, ada manusia dan sebagian besar manusia. Berapapun banyaknya 
manusia yang disebutkan jika tidak disertai dengan kata 'semuanya' maka kata 
tersebut adalah termasuk kedalam kata partial (sebagian).

Istilah lain yang perlu dicermati adalah kata singular, kata singular adalah 
kebalikan dari kata universal. Jika pada kata universal mengikat keseluruhan 
anggota bawahannya tanpa batas, maka pada kata singular anggota yang diikat 
HANYA satu saja. 

Kata singular ini akan lebih mudah dikenali jika kita perhatikan dua ciri 
khususnya, ciri pertama adalah 'nama yang unik'. Yaitu nama yang memberi 
identitas khusus terhadap suatu objek. Misalnya : Presiden Indonesia, Sungai 
terpanjang didunia, rektor universitas indonesia dan lain-lain. Kita juga bisa 
menggunakan kata penunjuk 'ini' atau 'itu' untuk membedakan antara kata 
universal dan kata singular. 

Misalnya : orang itu, rumah itu, sungai ini, kursi ini. Kata : Orang, rumah, 
sungai dan kursi adalah kata universal, tapi akan berubah artinya jika 
dimasukkan kata penunjuk 'ini' dan 'itu'. Kata penunjuk tersebut otomatis akan 
merubah arti suatu kata menjadi kata singular (khusus) .

Ciri khusus yang kedua adalah ciri yang menunjukkan nama yang diberikan kepada 
sesuatu dengan tujuan identifikasi, seperti : Hotel Horison, Budi, Rini, Ancol, 
Taman Suropati dan sebagainya. Masing-masing pada kata-kata tersebut di 
sampaikan dengan tanda pengenal khusus terhadap objek yang bersangkutan.

Berikutnya adalah kata kolektif , suatu kata mempunyai pengertian kolektif 
apabila ia mengikat sesuatu yang mempunyai persamaan fungsi yang membentuk satu 
kesatuan, misalnya : regu, tim, kesebelasan, dewan , panitia dan sebagainya.

Kata yang mempunyai pengertian kolektif adalah keseluruhan yang terikat, bukan 
individunya. Contoh semua pemain bersama-sama membentuk satu team, tapi tidak 
bisa dikatakan bahwa setiap pemain adalah team, tiap-tiap orang baru bisa 
disebut team jika dinyatakan secara kolektif (bersama).  Contoh yang lain, 
semua aktivis  bersama-sama membentuk sebuah organisasi, tapi tidak bisa kita 
sebutkan bahwa tiap-tiap aktivis adalah organisasi. Demikian seterusnya, dan 
sekarang kita sudah bisa semakin jelas dan mudah untuk mengenali beberapa 
kemampuan teknis yang dibutuhkan untuk berdiskusi :)


Salam,


Iman K.
www.parapemikir.com


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke