[wanita-muslimah] Plagiarism dan pencurian ide? (was Re: Cerpenku:Jangan Beri Aku Bunga)

2007-01-17 Terurut Topik Lina Dahlan
Jangan Kirimi Aku Bunga 

Aku mendapat bunga hari ini. 
Meski hari ini bukan hari istimewa dan bukan hari ulangtahunku. 
Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar 
Dan ia melontarkan kata-kata menyakitkan. 
Aku tahu ia menyesali perbuatannya karena hari ini ia mengirimi aku 
bunga. 

Aku mendapat bunga hari ini. 
Ini bukan ulangtahun perkawinan kami atau hari istimewa kami.
Semalam ia menghempaskan aku ke dinding dan mulai mencekikku.
Aku bangun dengan memar dan rasa sakit sekujur tubuhku. 
Aku tahu ia menyesali perbuatannya karena ia mengirim bunga padaku 
hari ini. 

Aku mendapat bunga hari ini, 
Padahal hari ini bukanlah hari Ibu atau hari istimewa lain. 
Semalam ia memukul aku lagi, lebih keras dibanding waktu-waktu yang 
lalu. 
Aku takut padanya tetapi aku takut meningggalkannya. 
Aku tidak punya uang. Lalu bagaimana aku bisa menghidupi anak-
anakku? 
Namun, aku tahu ia menyesali perbuatannya semalam, karena hari ini 
ia kembali mengirimi aku bunga. 

Ada bunga untukku hari ini. 
Hari ini adalah hari istimewa.. inilah hari pemakamanku. 
Ia menganiayaku sampai mati tadi malam. 
Kalau saja aku punya cukup keberanian dan kekuatan untuk 
meninggalkannya, aku tidak akan mendapat bunga lagi hari ini... 
 
**
NB: Dulu ku kira puisi ini karya dari seseorang di Komnasham wanita

wassalam,
 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Herni Sri Nurbayanti 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pak sabri,
 
 Itu sebenarnya dari puisi. Akhir ceritanya, si perempuan meninggal
 karena KDRT. Orang meninggal kan dikirimin bunga. Bunga yg tadinya
 digunakan sbg tanda maaf, jadi ditempatkan secara ironis, banyak 
bunga
 di pemakaman si istrinya. Ntar saya ubek2 inbox saya dulu deh. Kalo
 ketemu, ntar diposting. 
 
 Bicara soal 'ide orisinil', mungkin itu dianggap 'adaptasi' (alih2
 bilang pencurian ide :P). Kemarin kan sempat dibahas tuntas di 
Kompas
 (kalo gak salah), soal bagaimana sinematografer (bener gak ini
 istilahnya?) Indonesia yg hobby mengadaptasi ide-ide cerita dari
 film2 yg memang sudah 'laku' atau 'terkenal'. Gak berani menjual
 sendiri idenya, takut gak laku. Padahal, dari kasus kita sendiri 
bisa
 diangkat. Coba aja, kekerasan dlm perkawinan poligami, hehehehe...
 
 Dulu pernah diajak temen ke satu komunitas dimana para ibu2nya
 konsultasi masalah pribadi, termasuk soal perkawinan. Pusng.
 Karena banyak yg poligami, umur 14 dah nikah, belum yang kawin 
cerai
 mulu.. Ceritanya rata2 ya berantem, kebanyakan berantem antar 
isteri,
 rebutan cinta suami lah, kejar2an pake bawa garpu segala lah.. 
(jangan
 tanya ma gue kenapa kejar2an pake garpu, bukan yg lain :P), dll. 
 
 salam,
 H
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st sabri st.sabri@ wrote:
 
 ide cerita ini pernah saya baca sekian tahun yg lalu, persisnya 
dah lupa
  tapi prinsipnya memang ttg KDRT, seorang suami yg setelah 
memukuli
  istrinya esok harinya memberikan sekeranjang bunga sebagai tanda
  permintaan maaf, namun lain waktu memukul lagi dan esoknya 
memberikan
  bunga lagi begitu dst (CMIIW). selain ttg kdrt juga membahas 
split
  personality dari para pelakunya, tokoh perempuan gampang luruh 
setelah
  menerima bunga meski dah digampar berkali-kali, sebaliknya tokoh
  lelakinya berkepribadian aneh dah menggampar, minta maaf dan 
menggampar
  lagi.
  
  yang saya khawatirkan, ini dianggap pencurian ide
  
  salam
  
  On Mon, 2007-01-15 at 19:40 -0800, Titiana Adinda wrote:
   Dear All,
   
   Aku cuma mau ngasih tau aja kalo cerpenku yang berjudul 
“Jangan Beri
   Aku Bunga”
   dimuat di www.kabarindonesia.com dgn link: 
   
   http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=9dn=20070115114103
   
   Cerpen tersebut bercerita tentang kekerasan dalam rumah tangga 
yang
   dialami oleh Astrid dari suaminya Ardan.Cerpen ini 
terinspirasi dari
   cerita-cerita nyata tentang kekerasan dalam rumah tangga.Mohon 
maaf
   jika ada kesamaan nama tokoh dan alur ceritanya.Semuanya hanya 
fiktif
   belaka,kecuali ceritanya yang benar-benar nyata.
   
   Salam,
   
   Dinda
   
   
  
  
 





Re: [wanita-muslimah] Plagiarism dan pencurian ide? (was Re: Cerpenku:Jangan Beri Aku Bunga)

2007-01-17 Terurut Topik jano ko
Jeng herni berkata :
  Gak berani menjual
sendiri idenya, takut gak laku. Padahal, dari kasus kita sendiri bisa
diangkat. Coba aja, kekerasan dlm perkawinan poligami, hehehehe...

  ==
   
  Jano-ko usul
   
  Kalau menurut jano-ko yang lebih asyoi untk diangkat yaitu orientalisme, 
walaupun orientalisme itu sudah kekurangan Oxcigen, tapi yang menarik adalah 
insan-insan yang mendukungnya, saya tertarik untuk mempelajari jiwa dari 
insan-insan tesebut, bagaimana kehidupan masa kecilnya, bagaimana kehidupan 
pribadinya, maksud saya apakah masa kecil dan kehidupan pribadinya cukup 
berbahagia atau tertekan atau bagaimana gitu sehingga insan-insan ini tidak 
menggunakan akalnya sebagaimana mestinya.
   
  Monggo


Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak sabri,

Itu sebenarnya dari puisi. Akhir ceritanya, si perempuan meninggal
karena KDRT. Orang meninggal kan dikirimin bunga. Bunga yg tadinya
digunakan sbg tanda maaf, jadi ditempatkan secara ironis, banyak bunga
di pemakaman si istrinya. Ntar saya ubek2 inbox saya dulu deh. Kalo
ketemu, ntar diposting. 

Bicara soal 'ide orisinil', mungkin itu dianggap 'adaptasi' (alih2
bilang pencurian ide :P). Kemarin kan sempat dibahas tuntas di Kompas
(kalo gak salah), soal bagaimana sinematografer (bener gak ini
istilahnya?) Indonesia yg hobby mengadaptasi ide-ide cerita dari
film2 yg memang sudah 'laku' atau 'terkenal'. Gak berani menjual
sendiri idenya, takut gak laku. Padahal, dari kasus kita sendiri bisa
diangkat. Coba aja, kekerasan dlm perkawinan poligami, hehehehe...

Dulu pernah diajak temen ke satu komunitas dimana para ibu2nya
konsultasi masalah pribadi, termasuk soal perkawinan. Pusng.
Karena banyak yg poligami, umur 14 dah nikah, belum yang kawin cerai
mulu.. Ceritanya rata2 ya berantem, kebanyakan berantem antar isteri,
rebutan cinta suami lah, kejar2an pake bawa garpu segala lah.. (jangan
tanya ma gue kenapa kejar2an pake garpu, bukan yg lain :P), dll. 

salam,
H

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:

ide cerita ini pernah saya baca sekian tahun yg lalu, persisnya dah lupa
 tapi prinsipnya memang ttg KDRT, seorang suami yg setelah memukuli
 istrinya esok harinya memberikan sekeranjang bunga sebagai tanda
 permintaan maaf, namun lain waktu memukul lagi dan esoknya memberikan
 bunga lagi begitu dst (CMIIW). selain ttg kdrt juga membahas split
 personality dari para pelakunya, tokoh perempuan gampang luruh setelah
 menerima bunga meski dah digampar berkali-kali, sebaliknya tokoh
 lelakinya berkepribadian aneh dah menggampar, minta maaf dan menggampar
 lagi.
 
 yang saya khawatirkan, ini dianggap pencurian ide
 
 salam
 
 On Mon, 2007-01-15 at 19:40 -0800, Titiana Adinda wrote:
  Dear All,
  
  Aku cuma mau ngasih tau aja kalo cerpenku yang berjudul “Jangan Beri
  Aku Bunga”
  dimuat di www.kabarindonesia.com dgn link: 
  
  http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=9dn=20070115114103
  
  Cerpen tersebut bercerita tentang kekerasan dalam rumah tangga yang
  dialami oleh Astrid dari suaminya Ardan.Cerpen ini terinspirasi dari
  cerita-cerita nyata tentang kekerasan dalam rumah tangga.Mohon maaf
  jika ada kesamaan nama tokoh dan alur ceritanya.Semuanya hanya fiktif
  belaka,kecuali ceritanya yang benar-benar nyata.
  
  Salam,
  
  Dinda
  
  
 
 




 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Plagiarism dan pencurian ide? (was Re: Cerpenku:Jangan Beri Aku Bunga)

2007-01-17 Terurut Topik st sabri
On Wed, 2007-01-17 at 07:39 +, Herni Sri Nurbayanti wrote:
 Pak sabri,
 
 Itu sebenarnya dari puisi. Akhir ceritanya, si perempuan meninggal
 karena KDRT. Orang meninggal kan dikirimin bunga. Bunga yg tadinya
 digunakan sbg tanda maaf, jadi ditempatkan secara ironis, banyak bunga
 di pemakaman si istrinya. Ntar saya ubek2 inbox saya dulu deh. Kalo
 ketemu, ntar diposting. 
 
Herni,
Judul cerpen mbak siapa tuh, lupa namanya, persis sama dengan judul
puisi tersebut, inti ceritanya juga sama. sebelum saya berkesimpulan
sempat membaca cerpen di link tsb. Ingat kasus arjuna mencari cinta?
antara Judul novel dan Judul lagu. Dalam soal hak cipta bisa bermasalah.

Ini judul dan inti cerita sama; maka saya kuatir ini bukan sekedar
adaptasi, tapi pencurian ide dari puisi diubah menjadi prosa. Puisi
ini amat terkenal, sehingga cerpen di belakangnya bener-bener akan
keteter; silahkan penulisnya mengajukan argumentasi atas prasangka ini.

sebab plagiat bukan sikap yang baik secara intelektual.

salam
 



[wanita-muslimah] Plagiarism dan pencurian ide? (was Re: Cerpenku:Jangan Beri Aku Bunga)

2007-01-16 Terurut Topik Herni Sri Nurbayanti
Pak sabri,

Itu sebenarnya dari puisi. Akhir ceritanya, si perempuan meninggal
karena KDRT. Orang meninggal kan dikirimin bunga. Bunga yg tadinya
digunakan sbg tanda maaf, jadi ditempatkan secara ironis, banyak bunga
di pemakaman si istrinya. Ntar saya ubek2 inbox saya dulu deh. Kalo
ketemu, ntar diposting. 

Bicara soal 'ide orisinil', mungkin itu dianggap 'adaptasi' (alih2
bilang pencurian ide :P). Kemarin kan sempat dibahas tuntas di Kompas
(kalo gak salah), soal bagaimana sinematografer (bener gak ini
istilahnya?) Indonesia yg hobby mengadaptasi ide-ide cerita dari
film2 yg memang sudah 'laku' atau 'terkenal'. Gak berani menjual
sendiri idenya, takut gak laku. Padahal, dari kasus kita sendiri bisa
diangkat. Coba aja, kekerasan dlm perkawinan poligami, hehehehe...

Dulu pernah diajak temen ke satu komunitas dimana para ibu2nya
konsultasi masalah pribadi, termasuk soal perkawinan. Pusng.
Karena banyak yg poligami, umur 14 dah nikah, belum yang kawin cerai
mulu.. Ceritanya rata2 ya berantem, kebanyakan berantem antar isteri,
rebutan cinta suami lah, kejar2an pake bawa garpu segala lah.. (jangan
tanya ma gue kenapa kejar2an pake garpu, bukan yg lain :P), dll. 

salam,
H


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:

ide cerita ini pernah saya baca sekian tahun yg lalu, persisnya dah lupa
 tapi prinsipnya memang ttg KDRT, seorang suami yg setelah memukuli
 istrinya esok harinya memberikan sekeranjang bunga sebagai tanda
 permintaan maaf, namun lain waktu memukul lagi dan esoknya memberikan
 bunga lagi begitu dst (CMIIW). selain ttg kdrt juga membahas split
 personality dari para pelakunya, tokoh perempuan gampang luruh setelah
 menerima bunga meski dah digampar berkali-kali, sebaliknya tokoh
 lelakinya berkepribadian aneh dah menggampar, minta maaf dan menggampar
 lagi.
 
 yang saya khawatirkan, ini dianggap pencurian ide
 
 salam
 
 On Mon, 2007-01-15 at 19:40 -0800, Titiana Adinda wrote:
  Dear All,
  
  Aku cuma mau ngasih tau aja kalo cerpenku yang berjudul “Jangan Beri
  Aku Bunga”
  dimuat di www.kabarindonesia.com dgn link: 
  
  http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=9dn=20070115114103
  
  Cerpen tersebut bercerita tentang kekerasan dalam rumah tangga yang
  dialami oleh Astrid dari suaminya Ardan.Cerpen ini terinspirasi dari
  cerita-cerita nyata tentang kekerasan dalam rumah tangga.Mohon maaf
  jika ada kesamaan nama tokoh dan alur ceritanya.Semuanya hanya fiktif
  belaka,kecuali ceritanya yang benar-benar nyata.
  
  Salam,
  
  Dinda
  
  
 
 





Re: [wanita-muslimah] Plagiarism dan pencurian ide? (was Re: Cerpenku:Jangan Beri Aku Bunga)

2007-01-16 Terurut Topik Ari Condro
harusnya si ibu nonton crouching tiger, hidden dragon dulu, jadi kejar
kejarannya pakai tongkat atau pakai golok babi :D



On 1/17/07, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Coba aja, kekerasan dlm perkawinan poligami, hehehehe...

 Dulu pernah diajak temen ke satu komunitas dimana para ibu2nya
 konsultasi masalah pribadi, termasuk soal perkawinan. Pusng.
 Karena banyak yg poligami, umur 14 dah nikah, belum yang kawin cerai
 mulu.. Ceritanya rata2 ya berantem, kebanyakan berantem antar isteri,
 rebutan cinta suami lah, kejar2an pake bawa garpu segala lah.. (jangan
 tanya ma gue kenapa kejar2an pake garpu, bukan yg lain :P), dll.

 salam,
 H




[Non-text portions of this message have been removed]