[wanita-muslimah] Plagiarism dan pencurian ide? (was Re: Cerpenku:Jangan Beri Aku Bunga)
Jangan Kirimi Aku Bunga Aku mendapat bunga hari ini. Meski hari ini bukan hari istimewa dan bukan hari ulangtahunku. Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar Dan ia melontarkan kata-kata menyakitkan. Aku tahu ia menyesali perbuatannya karena hari ini ia mengirimi aku bunga. Aku mendapat bunga hari ini. Ini bukan ulangtahun perkawinan kami atau hari istimewa kami. Semalam ia menghempaskan aku ke dinding dan mulai mencekikku. Aku bangun dengan memar dan rasa sakit sekujur tubuhku. Aku tahu ia menyesali perbuatannya karena ia mengirim bunga padaku hari ini. Aku mendapat bunga hari ini, Padahal hari ini bukanlah hari Ibu atau hari istimewa lain. Semalam ia memukul aku lagi, lebih keras dibanding waktu-waktu yang lalu. Aku takut padanya tetapi aku takut meningggalkannya. Aku tidak punya uang. Lalu bagaimana aku bisa menghidupi anak- anakku? Namun, aku tahu ia menyesali perbuatannya semalam, karena hari ini ia kembali mengirimi aku bunga. Ada bunga untukku hari ini. Hari ini adalah hari istimewa.. inilah hari pemakamanku. Ia menganiayaku sampai mati tadi malam. Kalau saja aku punya cukup keberanian dan kekuatan untuk meninggalkannya, aku tidak akan mendapat bunga lagi hari ini... ** NB: Dulu ku kira puisi ini karya dari seseorang di Komnasham wanita wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak sabri, Itu sebenarnya dari puisi. Akhir ceritanya, si perempuan meninggal karena KDRT. Orang meninggal kan dikirimin bunga. Bunga yg tadinya digunakan sbg tanda maaf, jadi ditempatkan secara ironis, banyak bunga di pemakaman si istrinya. Ntar saya ubek2 inbox saya dulu deh. Kalo ketemu, ntar diposting. Bicara soal 'ide orisinil', mungkin itu dianggap 'adaptasi' (alih2 bilang pencurian ide :P). Kemarin kan sempat dibahas tuntas di Kompas (kalo gak salah), soal bagaimana sinematografer (bener gak ini istilahnya?) Indonesia yg hobby mengadaptasi ide-ide cerita dari film2 yg memang sudah 'laku' atau 'terkenal'. Gak berani menjual sendiri idenya, takut gak laku. Padahal, dari kasus kita sendiri bisa diangkat. Coba aja, kekerasan dlm perkawinan poligami, hehehehe... Dulu pernah diajak temen ke satu komunitas dimana para ibu2nya konsultasi masalah pribadi, termasuk soal perkawinan. Pusng. Karena banyak yg poligami, umur 14 dah nikah, belum yang kawin cerai mulu.. Ceritanya rata2 ya berantem, kebanyakan berantem antar isteri, rebutan cinta suami lah, kejar2an pake bawa garpu segala lah.. (jangan tanya ma gue kenapa kejar2an pake garpu, bukan yg lain :P), dll. salam, H --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st sabri st.sabri@ wrote: ide cerita ini pernah saya baca sekian tahun yg lalu, persisnya dah lupa tapi prinsipnya memang ttg KDRT, seorang suami yg setelah memukuli istrinya esok harinya memberikan sekeranjang bunga sebagai tanda permintaan maaf, namun lain waktu memukul lagi dan esoknya memberikan bunga lagi begitu dst (CMIIW). selain ttg kdrt juga membahas split personality dari para pelakunya, tokoh perempuan gampang luruh setelah menerima bunga meski dah digampar berkali-kali, sebaliknya tokoh lelakinya berkepribadian aneh dah menggampar, minta maaf dan menggampar lagi. yang saya khawatirkan, ini dianggap pencurian ide salam On Mon, 2007-01-15 at 19:40 -0800, Titiana Adinda wrote: Dear All, Aku cuma mau ngasih tau aja kalo cerpenku yang berjudul âJangan Beri Aku Bungaâ dimuat di www.kabarindonesia.com dgn link: http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=9dn=20070115114103 Cerpen tersebut bercerita tentang kekerasan dalam rumah tangga yang dialami oleh Astrid dari suaminya Ardan.Cerpen ini terinspirasi dari cerita-cerita nyata tentang kekerasan dalam rumah tangga.Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh dan alur ceritanya.Semuanya hanya fiktif belaka,kecuali ceritanya yang benar-benar nyata. Salam, Dinda
Re: [wanita-muslimah] Plagiarism dan pencurian ide? (was Re: Cerpenku:Jangan Beri Aku Bunga)
Jeng herni berkata : Gak berani menjual sendiri idenya, takut gak laku. Padahal, dari kasus kita sendiri bisa diangkat. Coba aja, kekerasan dlm perkawinan poligami, hehehehe... == Jano-ko usul Kalau menurut jano-ko yang lebih asyoi untk diangkat yaitu orientalisme, walaupun orientalisme itu sudah kekurangan Oxcigen, tapi yang menarik adalah insan-insan yang mendukungnya, saya tertarik untuk mempelajari jiwa dari insan-insan tesebut, bagaimana kehidupan masa kecilnya, bagaimana kehidupan pribadinya, maksud saya apakah masa kecil dan kehidupan pribadinya cukup berbahagia atau tertekan atau bagaimana gitu sehingga insan-insan ini tidak menggunakan akalnya sebagaimana mestinya. Monggo Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak sabri, Itu sebenarnya dari puisi. Akhir ceritanya, si perempuan meninggal karena KDRT. Orang meninggal kan dikirimin bunga. Bunga yg tadinya digunakan sbg tanda maaf, jadi ditempatkan secara ironis, banyak bunga di pemakaman si istrinya. Ntar saya ubek2 inbox saya dulu deh. Kalo ketemu, ntar diposting. Bicara soal 'ide orisinil', mungkin itu dianggap 'adaptasi' (alih2 bilang pencurian ide :P). Kemarin kan sempat dibahas tuntas di Kompas (kalo gak salah), soal bagaimana sinematografer (bener gak ini istilahnya?) Indonesia yg hobby mengadaptasi ide-ide cerita dari film2 yg memang sudah 'laku' atau 'terkenal'. Gak berani menjual sendiri idenya, takut gak laku. Padahal, dari kasus kita sendiri bisa diangkat. Coba aja, kekerasan dlm perkawinan poligami, hehehehe... Dulu pernah diajak temen ke satu komunitas dimana para ibu2nya konsultasi masalah pribadi, termasuk soal perkawinan. Pusng. Karena banyak yg poligami, umur 14 dah nikah, belum yang kawin cerai mulu.. Ceritanya rata2 ya berantem, kebanyakan berantem antar isteri, rebutan cinta suami lah, kejar2an pake bawa garpu segala lah.. (jangan tanya ma gue kenapa kejar2an pake garpu, bukan yg lain :P), dll. salam, H --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: ide cerita ini pernah saya baca sekian tahun yg lalu, persisnya dah lupa tapi prinsipnya memang ttg KDRT, seorang suami yg setelah memukuli istrinya esok harinya memberikan sekeranjang bunga sebagai tanda permintaan maaf, namun lain waktu memukul lagi dan esoknya memberikan bunga lagi begitu dst (CMIIW). selain ttg kdrt juga membahas split personality dari para pelakunya, tokoh perempuan gampang luruh setelah menerima bunga meski dah digampar berkali-kali, sebaliknya tokoh lelakinya berkepribadian aneh dah menggampar, minta maaf dan menggampar lagi. yang saya khawatirkan, ini dianggap pencurian ide salam On Mon, 2007-01-15 at 19:40 -0800, Titiana Adinda wrote: Dear All, Aku cuma mau ngasih tau aja kalo cerpenku yang berjudul âJangan Beri Aku Bungaâ dimuat di www.kabarindonesia.com dgn link: http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=9dn=20070115114103 Cerpen tersebut bercerita tentang kekerasan dalam rumah tangga yang dialami oleh Astrid dari suaminya Ardan.Cerpen ini terinspirasi dari cerita-cerita nyata tentang kekerasan dalam rumah tangga.Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh dan alur ceritanya.Semuanya hanya fiktif belaka,kecuali ceritanya yang benar-benar nyata. Salam, Dinda Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Plagiarism dan pencurian ide? (was Re: Cerpenku:Jangan Beri Aku Bunga)
On Wed, 2007-01-17 at 07:39 +, Herni Sri Nurbayanti wrote: Pak sabri, Itu sebenarnya dari puisi. Akhir ceritanya, si perempuan meninggal karena KDRT. Orang meninggal kan dikirimin bunga. Bunga yg tadinya digunakan sbg tanda maaf, jadi ditempatkan secara ironis, banyak bunga di pemakaman si istrinya. Ntar saya ubek2 inbox saya dulu deh. Kalo ketemu, ntar diposting. Herni, Judul cerpen mbak siapa tuh, lupa namanya, persis sama dengan judul puisi tersebut, inti ceritanya juga sama. sebelum saya berkesimpulan sempat membaca cerpen di link tsb. Ingat kasus arjuna mencari cinta? antara Judul novel dan Judul lagu. Dalam soal hak cipta bisa bermasalah. Ini judul dan inti cerita sama; maka saya kuatir ini bukan sekedar adaptasi, tapi pencurian ide dari puisi diubah menjadi prosa. Puisi ini amat terkenal, sehingga cerpen di belakangnya bener-bener akan keteter; silahkan penulisnya mengajukan argumentasi atas prasangka ini. sebab plagiat bukan sikap yang baik secara intelektual. salam
[wanita-muslimah] Plagiarism dan pencurian ide? (was Re: Cerpenku:Jangan Beri Aku Bunga)
Pak sabri, Itu sebenarnya dari puisi. Akhir ceritanya, si perempuan meninggal karena KDRT. Orang meninggal kan dikirimin bunga. Bunga yg tadinya digunakan sbg tanda maaf, jadi ditempatkan secara ironis, banyak bunga di pemakaman si istrinya. Ntar saya ubek2 inbox saya dulu deh. Kalo ketemu, ntar diposting. Bicara soal 'ide orisinil', mungkin itu dianggap 'adaptasi' (alih2 bilang pencurian ide :P). Kemarin kan sempat dibahas tuntas di Kompas (kalo gak salah), soal bagaimana sinematografer (bener gak ini istilahnya?) Indonesia yg hobby mengadaptasi ide-ide cerita dari film2 yg memang sudah 'laku' atau 'terkenal'. Gak berani menjual sendiri idenya, takut gak laku. Padahal, dari kasus kita sendiri bisa diangkat. Coba aja, kekerasan dlm perkawinan poligami, hehehehe... Dulu pernah diajak temen ke satu komunitas dimana para ibu2nya konsultasi masalah pribadi, termasuk soal perkawinan. Pusng. Karena banyak yg poligami, umur 14 dah nikah, belum yang kawin cerai mulu.. Ceritanya rata2 ya berantem, kebanyakan berantem antar isteri, rebutan cinta suami lah, kejar2an pake bawa garpu segala lah.. (jangan tanya ma gue kenapa kejar2an pake garpu, bukan yg lain :P), dll. salam, H --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: ide cerita ini pernah saya baca sekian tahun yg lalu, persisnya dah lupa tapi prinsipnya memang ttg KDRT, seorang suami yg setelah memukuli istrinya esok harinya memberikan sekeranjang bunga sebagai tanda permintaan maaf, namun lain waktu memukul lagi dan esoknya memberikan bunga lagi begitu dst (CMIIW). selain ttg kdrt juga membahas split personality dari para pelakunya, tokoh perempuan gampang luruh setelah menerima bunga meski dah digampar berkali-kali, sebaliknya tokoh lelakinya berkepribadian aneh dah menggampar, minta maaf dan menggampar lagi. yang saya khawatirkan, ini dianggap pencurian ide salam On Mon, 2007-01-15 at 19:40 -0800, Titiana Adinda wrote: Dear All, Aku cuma mau ngasih tau aja kalo cerpenku yang berjudul âJangan Beri Aku Bungaâ dimuat di www.kabarindonesia.com dgn link: http://kabarindonesia.com/berita.php?pil=9dn=20070115114103 Cerpen tersebut bercerita tentang kekerasan dalam rumah tangga yang dialami oleh Astrid dari suaminya Ardan.Cerpen ini terinspirasi dari cerita-cerita nyata tentang kekerasan dalam rumah tangga.Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh dan alur ceritanya.Semuanya hanya fiktif belaka,kecuali ceritanya yang benar-benar nyata. Salam, Dinda
Re: [wanita-muslimah] Plagiarism dan pencurian ide? (was Re: Cerpenku:Jangan Beri Aku Bunga)
harusnya si ibu nonton crouching tiger, hidden dragon dulu, jadi kejar kejarannya pakai tongkat atau pakai golok babi :D On 1/17/07, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Coba aja, kekerasan dlm perkawinan poligami, hehehehe... Dulu pernah diajak temen ke satu komunitas dimana para ibu2nya konsultasi masalah pribadi, termasuk soal perkawinan. Pusng. Karena banyak yg poligami, umur 14 dah nikah, belum yang kawin cerai mulu.. Ceritanya rata2 ya berantem, kebanyakan berantem antar isteri, rebutan cinta suami lah, kejar2an pake bawa garpu segala lah.. (jangan tanya ma gue kenapa kejar2an pake garpu, bukan yg lain :P), dll. salam, H [Non-text portions of this message have been removed]