Saya masih dan respek kepada Pak Harto dan keluarganya daripada 
orang-orang yang dengan alasan 'perjuangan' demokrasi yang ternyata 
ngak ada hasilnya.
 
Pak Harto ketika berusaha memperbaiki kondisi negara yang 
ditinggalkan Bung Karno berusaha keras agar rakyat sejahtera.Namun 
rupanya jalan tidak selamanya mulus.Banyak dari 'mereka-mereka' yang 
merasa lebih bisa mencoba mengganggu rencana kerja Pak Harto.Dari 
sanalah timbul upaya-upaya represif dari penegak hukum dan tentara-
polisi karena 'mereka-mereka' yang bandel tidak mau diingatkan 
secara baik terutama kelompok Komunis yang ingin Indonesia ini 
komunis dan Islam yang ingin menjadikan negara Islam Indonesia.
 
Pak Harto sebagai tentara mempunya dokrin kuat untuk mempertahankan 
NKRI hingga titik darah penghabisan.Tidak ada kata menyerah 
kapada 'mereka-mereka' yang tidak jelas perjuangannya.Sudah bisa 
ditebak apa yang akan terjadi.Banyak operasi-operasi yang akhirnya 
menimbulkan 'masalah-masalah ham' karena terlalu represifnya tentara 
dan polisi.
 
Coba 'mereka-mereka' itu nurut dengan program pembangunan yang sudah 
dicanangkan Pak Harto waktu itu.Pasti tidak akan terjadi hal-hal 
itu.Akibat dari terganggunya roda pemerintahan, banyak rakyat yang 
menderita.Dibanding korban akibat tindakan represif yang dilakukan 
tentara-polisi cuman beberapa puluh orang saja yang 
menderita.Bandingkan rakyat miskin yang lebih menderita karena aksi-
aksi demo dll.
 
Jasa Pak Harto masih lebih baik daripada 'mereka-mereka' yang cuman 
bisa demo dan berkata 'pro-demokrasi'.Manusia juga tidak luput dari 
kesalahan dan kesalahan yang dilakukan Pak Harto adalah kesalahan 
kolektif dan bukan cuman punya Pak Harto semata.Korupsi yang 
dilakukan Pak Harto juga dinikmati oleh orang-orang yang sujud sama 
Pak Harto dan kemudian menjelekkan Pak Harto.
 
Jadi berhentilah menjelekkan Pak Harto karena kamu belum tentu lebih 
baik dari Pak Harto.
 
Salam
 
Ishadi SK
 
Email: [EMAIL PROTECTED]
HP: 08161887 900

 



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, isa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> *Kolom IBRAHIM ISA*
> 
> *-----------------------------*
> 
> *27 Januari 2008.*
> 
> 
> 
> *MENILAI MANTAN PRESIDEN SUHARTO*
> 
> 
> Sejak terjadinya Peristiwa G30S, berkutnya dilancarkan kampanye 
> pembersihan dan penumpasan tentara dan para pendukungnya dari 
kalangan 
> politik dan religius. terhadap: PKI , para simpatisn dan yang 
diduga 
> PKI, serta para pendukung Presiden Sukarno yang terdiri dari 
> patriot-patriot progrresif baik yang Muslim, Nasionalis, Kristen, 
Hindu 
> Bali dan lain-lain kepercayaan:
> 
> 
> Banyak pengamat dalam dan luar negeri memberikan berbagai macam 
> penilaian terhadap Panglima KOSTRAD, Jendral Suharto, yang 
kemudian 
> menjadi Presiden Republik Indonesia yang ke-2.
> 
> 
> Lebih dari tigapuluh dua tahun lamanya Orba memerintah Indonesia 
dengan 
> tangan besi, memberlakukan sistim perundang-undangan dan hukum 
khas 
> mililteristik dengan berlandaskan ideologi 'DWIFUNGSI Abri', --- 
telah 
> memberikan tidak sedikit bahan input untuk mempertimbangan, 
mengenai 
> 'baik' - 'buruknya' peranan dan 'legacy' Jendral Suharto dan rezim 
yang 
> dipimpinnya dalam sejarah Indonesia.
> 
> 
> Berkonfrontasinya dua pandangan dan sikap terhadap peranan mantan 
> Presiden Suharto selama 30 tahun lebih sejak ia menggulingkan 
Presiden 
> Sukarno , sampai ia sendiri memegang jabatan tertinggi negara dan 
> pemerintah Indonesia, menyebabkan munculnya dua sikap yang 
bertolak 
> belakang.
> 
> 
> Satu sikap:
> 
> Maafkan Suharto. Mengingat besarnya 'jasa-jasa' mantan Presiden 
Suharto 
> terhadap negeri dan bangsa, sepantasnya beliau dibebaskan dari 
segala 
> tuntutan hukum.
> 
> 
> Sikap lainnya:
> 
> Adili Suharto meskipun ia sudah meninggal dunia. Hal tsb harus 
> diberlakukan terhadap mantan Presiden Suharto, demi ditegakkannya 
> prinsip bahwa setiap warganegara adalah sama di depan hukum, juga 
demi 
> ditegakkanya NEGARA HUKUM INDONESIA. Demi keadilan dan 
ditegakkannya 
> kebenaran dan kemurnain hati nurani bangsa.
> 
> 
> * * *
> 
> 
> Aku menerima sebuah kiriman tulisan dari Jakarta. Otentik dan 
faktual. 
> Penulis yang satu memilih untuk anonim. Yang satu lagi blak-
blakan, dari 
> sahabatku TRI RAMIDJO, eks-Dugilis dan anggota PKI (Perintis 
Kemerdekaan 
> Inadonesia, yang keanggotaanya bisa dibuktikan dengan surat 
keterangan 
> yang asli dan sah).
> 
> 
> Silakan pembaca mempertimbangkannya.
> 
> Seyogianya pembaca mempertimbangkan sendiri, bagaimana setepatnya 
> menilai mantan Presiden Suharto, yang dalam sejarah Republik 
Indonesia, 
> adalah presiden yang paling lama memegang tampuk kekuasaan negara 
dan 
> pemerintahan.
> 
> 
> Di bawah ini adalah salah satu sikap yang disampaikan kepada 
publik 
> sesudah meninggalnya mantan Presiden Suharto. Penulis memilih 
untuk anonim.
> 
> 
> Bahan tersebut ASLI dan OTENTIK.
> 
> 
> 
> * * *
> 
> 
> *JASA-JASA JENDRAL SUHARTO*
> 
> 
> Hari ini 27 Januari 2008 tepat pk. 13.10, Presiden Jendral Suharto
> 
> meninggalkan kita semua memenuhi panggilan Tuhan Yang Maha Adil.
> 
> Dalam suasana duka ini, kita menundukkan kepala kepada seorang 
putera
> 
> Indonesia yang luar biasa jasanya bagi nusa dan bangsa. Cukup 
banyak warga
> 
> Indonesia yang tidak tahu menghargai jasa-jasa beliau, di 
antaranya ada yang
> 
> menamakan beliau sebagai "Bapak Koruptor Agung Indonesia".
> 
> 
> Dilupakan sudah semua jasa-jasa besar beliau yang sebenarnya bukan
> 
> semata-mata bagi rakyat dan negara Indonesia, melainkan juga 
kepada dunia
> 
> sejagat, terutama "dunia bebas kubu demokrasi" – the free world 
sejati.
> 
> Dengan singkat kita perlu catat di bawah ini, butir-butir paling 
esensial
> 
> dari "jasa-jasa besar" Pak Harto yang sekali-kali jangan sampai 
> dilupakan dan
> 
> terlupakan sampai kapan pun.
> 
> 
> PERTAMA:
> 
> Jendral Suharto berjasa besar menyingirkan Presiden Sukarno dari
> 
> panggung politik Indonesia. Suatu tindakan sangat penting pada saat
> 
> dunia bebas sedang menghadapi Perang Dingin, Perang Vietnam. dan
> 
> perang menghadapi subversi komunisme sedunia, sedangkan Soekarno
> 
> pada saat itu betul-betul menjadi duri dalam daging bagi demokrasi 
dan
> 
> dunia bebas. Jendral Suharto dengan gemilang bukan saja telah 
merobah
> 
> peta politik Indonesia, tetapi juga peta politik Asia Tenggara, 
bahkan
> 
> dunia, dan membawa Indonesia bergabung dalam kubu Dunia Bebas dan
> 
> Demokrasi.
> 
> 
> KEDUA:
> 
> Hanya Jendral Suharto yang berhasil dengan cemerlang menumpas 
partai
> 
> komunis berikut para anggotanya sampai keakar-akarnya – suatu 
prestasi
> 
> yang tidak pernah mampu dilakukan oleh politikus dan negarawan di 
mana
> 
> pun di dunia.
> 
> 
> KETIGA:
> 
> Hanya Jendral Suhartolah yang dalam kebijakan ekonominya berhasil 
luar
> 
> biasa menciptakan elit Indonesia yang dalam waktu relatif singkat 
menjadi
> 
> multi-milyuner dollar. Multi-milyuner dollar bukan saja bagi istri 
dan 
> anakanaknya,
> 
> akan tetapi beliau menunjukkan solidaritas corps yang tinggi –
> 
> beliau memikirkan juga sesama rekan perwira tinggi dalam ABRI 
sehingga
> 
> para jendral Indonesia pun menjadi milyuner dollar dalam waktu 
singkat.
> 
> 
> Daftar jasa ini sesungguhnya sangat panjang, akan tetapi kita 
batasi 
> pada tiga
> 
> butir di atas yang paling penting dan esensial saja. Tidak kita 
sebut betapa
> 
> besar jasa Pak Harto mengeliminir unsur-unsur subversi dalam 
negeri, seperti
> 
> Barisan Sukarno dan jendral KKO Hartono – bahkan beliau lebih dulu
> 
> daripada Amerika Serikat menumpas gerakan fanatik Islam yang 
sekarang
> 
> menjadi musuh utama demokrasi dan dunia bebas.
> 
> 
> * * *
> 
> 
> Selanjutnya adalah tulisan yang baru bebera saat yang lalu 
kuterima dari 
> sahabatku Tri Ramidjo. Sikap Tri Ramidjo diametral bertolak 
belakang 
> dengan tulisan pertama yang juga berasal dari Jakarta tercinta.
> 
> 
> * * *
> 
> 
> Tulisan TRI RAMIDJO:
> 
> Masak Gak Tahu Siapa Sebenarnya Suharto --- Kebangetan!
> 
> 
> *Teman-teman tercinta,*
> 
> *Sungguh teman2 bernasib baik berada di luar negeri.*
> 
> 
> *Kalau teman2 berada di dalam negeri seperti diriku ini, betapa 
sakitnya 
> rasa hati ini melihat tayangan televisi dan berita radio yang 
semuanya 
> mengagungkan dan memuja2 Suharto, yang telah meninggal tadi siang 
jam 
> 13.10 WIB.*
> 
> 
> *Aku bukanlah orang yang pendendam, tapi aku mencintai keadilan 
dan 
> kebenaran. Tak perlu aku menulis panjang tentang keadilan dan 
kebenaran. 
> Sebab semua teman2ku adalah juga pencinta keadilan dan 
kebenaran.Begitu 
> butanya kah mata pengcover berita, baik elektronik maupun cetak di 
> negeri ini, sehingga berita-berita tentang meninggalnya Suharto 
the 
> smiling general itu tak sedikit pun mengungkapkan kesalahan dan 
> pelanggaran yang begitu besar dari Suharto tentang pelanggaran HAM?
*
> 
> 
> *Memang sudah sepantasnya kita harus mengakui, bahwa laras senapan 
yang 
> seiring dengan kekuasaan politiklah yang bisa menentukan hitam 
atau 
> putih segalanya. Bukankah memang benar begitu kenyataannya?*
> 
> 
> *Aku sedih, bukan sedih karena Suharto meninggal, tapi sedih 
karena 
> kekuasaan Orba masih cukup sakti, masih berkuasa dan keras kepala.*
> 
> 
> *Jangan harap mereka2 antek2 orba itu mengenal malu, sebab mereka 
memang 
> perlu dipecahkan kepalanya dengan palu.*
> 
> 
> *Teman2 yang di luar negeri bisa berteriak-teriak lewat mail atau 
> internet sepuas hati tapi tidak terdengar dan tidak mungkin 
menyadarkan 
> rakyat kecil di pelosok2 desa, Dan rakyat tetap tuli dan buta dan 
tidak 
> mengerti siapa itu SUHARTO sebenarnya.*
> 
> 
> *Tangerang, 27 Januari 2008.*
> 
> *Tri Ramidjo.*
> 
> 
> ** * **
>


Kirim email ke