Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
Mungkin menyimpang dikit : Bagaimana dengan pengertian hiwalah Memindahkan tanggungan membayar hutang pada orang lain. Ini syariatnya. Prakteknya; banyak orang Islam yg berhutang tapi gak bisa bayar lantas minta di 'putih'kan. Bahkan dalam zakat orang yg punya hutang berhak diberi zakat - Gharim [ Enak bener gitu loh] Akhirnya orang yg berhutang itu pinjam lagi, begitu selanjutnya gak bisa bayar lagi. Total jumlahnya sampai 15 juta akhirnya mengadu ke kuliah subuhnya Aa Gym. Katanya minta doa supaya hutangnya bisa terlunasi. Lha gimana kalo proses hutangnya juga tanpa rasa tanggung jawab atawa syarat yg lunak. Mungkin begitulah akibatnya usaha /bisnis muslim seret susah berkembang. Terlalu banyak hutang. Semakin lama semakin gak ada yg percaya. Bandingkan dengan cara orang Tionghwa. kalo ia punya hutang untuk usaha kemudian pailit. Ia bikin usaha lagi, pinjam lagi tapi hutang yg pertama harus tetap di bayar nggak di 'putihkan' Jadi ada gitu semangat untuk cari duit lebih banyak guna bayar hutang. Salam, l.meilany - Original Message - From: Irwan Kurniawan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, November 28, 2009 1:16 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh Bro, pernah pake fasilitas cicilan gak?? :-p IMHO, harus dibedakan antara 'gw cicil ya'.. dengan 'gw gak mau bayar hutang nih'.. sekali lagi, Ini konteksnya di luar permintaan penghapusan hutang najis.. Logikanya, reschedule toh sifatnya negotiable.. kalaupun mau diperpanjang, tinggal kenakan lagi tambahan biaya.. kecuali itu tadi, kreditornya kaku.. gak ada negosiasi.. CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com Pada 28 November 2009 13:08, Ari Condro masar...@gmail.com menulis: rescheduling utang itu bahasa lain dari kantong lagi bokek nih, gak bisa bayar utang sekarang. balik aja minggu depan ye ... sapa tahu ada rejeki. jelaslah banyak perusahaan lain yg jadi mempertanyakan kemampuan dubai world buat bayar utang. cash flownya ke depan dipertanyakan soale. 2009/11/28 Irwan Kurniawan irwank...@gmail.com Quote: .. PEMERINTAH Dubai mengguncang pasar keuangan dunia ketika pada Rabu (25/11) waktu setempat menyatakan akan meminta penundaan pembayaran utang kepada pada kreditor dua perusahaan milik negara, Dubai World dan Nakheel. Bursa saham global berjatuhan karena khawatir ancaman gagal bayar itu akan membangkitkan kembali krisis kredit perbankan. PEMERINTAH Dubai mengguncang pasar keuangan dunia ketika pada Rabu (25/11) waktu setempat menyatakan akan meminta penundaan pembayaran utang kepada pada kreditor dua perusahaan milik negara, Dubai World dan Nakheel. Bursa saham global berjatuhan karena khawatir ancaman gagal bayar itu akan membangkitkan kembali krisis kredit perbankan. .. Dalam pandangan kami, restrukturisasi seperti itu merupakan sebuah kegagalan berdasarkan kriteria kami, dan mewakili kegagalan Dubai dalam memberikan dukungan keuangan tepat waktu kepada entitas inti terkait pemerintah, kata SP dalam sebuah pernyataan. .. Meminta restrukturisasi koq dianggap gagal bayar dan hina banget sih?? Kalau ngemplang tanpa alasan yang dapat dibenarkan (mis: meminta penghapusan hutang najis) masih okelah, kalau negara peminjam dikucilkan atau 'dihukum'.. tapi kalau meminta restrukturisasi dihukum seperti itu, yang ada adalah KESERAKAHAN PARA KREDITUR/PEMILIK MODAL.. Yang namanya serakah, akibatnya merusak.. orang lain maupun diri sendiri.. Seperti spekulan minyak dunia.. yang dengan gobloknya ingin ambil untung tapi menghancurkan (hampir) seluruh negara.. CMIIW.. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com Bursa Efek Indonesia selamat karena tutup dalam rangka Idul Adha. Namun, pelemahan hampir dipastikan terlihat Senin mendatang. PEMERINTAH Dubai mengguncang pasar keuangan dunia ketika pada Rabu (25/11) waktu setempat menyatakan akan meminta penundaan pembayaran utang kepada pada kreditor dua perusahaan milik negara, Dubai World dan Nakheel. Bursa saham global berjatuhan karena khawatir ancaman gagal bayar itu akan membangkitkan kembali krisis kredit perbankan. Pasar saham utama Eropa jatuh lebih dari 1% pada perdagangan kemarin, memperpanjang penurunan tajam sehari sebelumnya yang merosot 3%. Situasi Dubai juga memicu ketakutan investor di seluruh Asia sehingga indeks Hang Seng Hong Kong merosot hampir 5% pada penutupan perdagangan. Ini mengingatkan bahwa krisis kredit terlupakan, tetapi belum menghilang, kata analis Westpac Global Markets Group, Robert Rennie. Pasar New York sempat lolos dari merosotnya
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
. Pemerintah Dubai menyatakan akan merestrukturisasi Dubai World dan menginginkan kreditor memperpanjang jatuh tempo utang hingga setidaknya Mei 2010. Dubai menambahkan, pihaknya telah menghimpun dana US$5 miliar melalui penerbitan obligasi baru yang bertujuan membantu memenuhi kewajiban utang lainnya. Peringkat utang turun Lembaga pemeringkat Standard Poor 's (SP) mengklasifikasikan perkembangan tersebut sebagai default (gagal bayar) dan menurunkan peringkat perusahaan pemerintah Dubai termasuk Dubai World. Fitch Ratings juga langsung menurunkan peringkat dua perusahaan publik terkemuka Dubai, Holding Commercial Operations Group LLC (DHCOG), dan Dubai Electricity and Water Authority (DEWA) hingga memiliki outlook negatif. Dalam pandangan kami, restrukturisasi seperti itu merupakan sebuah kegagalan berdasarkan kriteria kami, dan mewakili kegagalan Dubai dalam memberikan dukungan keuangan tepat waktu kepada entitas inti terkait pemerintah, kata SP dalam sebuah pernyataan. Analis Barclays Capital Paul Robinson memperingatkan bahwa isu Dubai bisa berkontribusi terhadap sebuah kemunduran serius di pasar saham global. Analis lainnya memperingatkan hal itu bisa mengambil lebih dari satu dekade bagi kembalinya antusiasme investor terhadap emirat Teluk tersebut. http://anax1a.pressmart.net/mediaindonesia/MI/MI/2009/11/28/ArticleHtmls/28_11_2009_004_007.shtml?Mode=0 Pada 28 November 2009 12:25, Ari Condro masar...@gmail.commasarcon%40gmail.com masarcon% 40gmail.com menulis: yah, tadi kan tiga pilihan. akhirnya tiga tiganya dipilih sama abah sayang. kayak poligami aje :) pengen liat analisis abah terhadap remuknya dubai world ini pada perekonomian indonesia sih saya sebenarnya 2009/11/28 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.idmnur.abdurrahman%40yahoo.co.id mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id - Original Message - From: Ari Condro masar...@gmail.com masarcon%40gmail.commasarcon% 40gmail.com masarcon% 40gmail.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com wanita-muslimah% 40yahoogroups.comwanita-muslimah% 40yahoogroups.com Sent: Saturday, November 28, 2009 04:41 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh kalau guncangnya dubai investment karena apa abah ? apakah : 1. ada sektor riel yg sedang terguncang, berimbas ke pasar modarrr ? ## HMNA: Seperti ayam dengan telur. Perdagangan saham dan uang yang spekulatif menyebabkan sektor real tergoncang, dan bisa juga sebaliknya ## 2. george soros ikutan masuk di bursa dubai buat merusak pasar saham, seperti yg abah lihat dilakukan di indonesia. yahudi gitu lho ... ^^ HMNA: Bisa jadi demikian, ini saya cuplik dari Seri 633: Uang kini sudah tidak lagi hanya merupakan alat tukar, tetapi telah menjadi barang haram, karena sudah berupa barang dagangan yang diperjualbelikan, yang celakanya menjadi komoditi yang dispekulasi. Diriwayatkan dari Umar bin al-Khattab RA dia berkata, berkata Rasulullah SAW: -- Perak ditukar dengan emas adalah riba kecuali diserah-terimakan pada waktu yang sama. (HR. Bukhari dan Muslim, Tirmidzi, Nasa'I, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad, Malik dan Ad-Darimi). Dan inilah yang terjadi sekarang. Poundsterling dibeli dengan dollar pada waktu dollar menguat terhadap poundsterling dan pada waktu yang lain sesudahnya (jadi tidak dalam waktu yang sama) dollar dibeli dengan poundsterling pada waktu poundsterling menguat terhadap dollar. Piranti komputer dengan teknologi komunikasi satelit membuat transaksi uang berapa pun besarnya menjadi sangat cepat dan mudah. Lagi pula, transaksi tidak hanya dilakukan pada saat sekarang, namun bisa juga untuk masa datang. Dalam situasi seperti ini, tidak aneh jika perdagangan uang di dealing-room (ruang transaksi) atau dengan remote dealing saat ini seeprti video game. Para spekulan hanya mengawasi dari layar monitor dan dengan sekali tekan tombol, jutaan dolar telah berpndah pemilik. Dengan cara seperti inilah, kurang lebihnya, George Soros menghajar mata uang di Inggris pada tahun 1992. Saat itu, untuk mempertahankan pundsterling, Bank of England harus mengeluarkan 15 miliar dolar AS. George Soros dan para spekulan lainnya tidak mau
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
jadi kayak jaman pak harto aja hutang dibilang bantuan pinjaman dibilang hibah ini permisifisme bahasa bikin makna terlihat berubah padahal maknanya sama gak bisa bayar, gak punya duit :)) salam, -- wikan 2009/11/28 Ari Condro masar...@gmail.com: lha kan yg merespon negatif itu pasar saham, bukannya si kreditor. logika perpikir si investor (yg sebagian besar institusi, dan sebagian lainnya orang orang biasa kayak kita kita) boleh saja berbeda dengan logika kreditor.
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
- Original Message - From: Ari Condro masar...@gmail.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, November 28, 2009 13:25 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh yah, tadi kan tiga pilihan. akhirnya tiga tiganya dipilih sama abah sayang. kayak poligami aje :) # HMNA: Sekurang-kurangnya mempengaruhi penambahan devisa yang diperoleh dari TKI yang bekerja di sana karena mereka tidak dapat pekerjaan lagi. # pengen liat analisis abah terhadap remuknya dubai world ini pada perekonomian indonesia sih saya sebenarnya 2009/11/28 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id - Original Message - From: Ari Condro masar...@gmail.com masarcon%40gmail.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Saturday, November 28, 2009 04:41 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh kalau guncangnya dubai investment karena apa abah ? apakah : 1. ada sektor riel yg sedang terguncang, berimbas ke pasar modarrr ? ## HMNA: Seperti ayam dengan telur. Perdagangan saham dan uang yang spekulatif menyebabkan sektor real tergoncang, dan bisa juga sebaliknya ## 2. george soros ikutan masuk di bursa dubai buat merusak pasar saham, seperti yg abah lihat dilakukan di indonesia. yahudi gitu lho ... ^^ HMNA: Bisa jadi demikian, ini saya cuplik dari Seri 633: Uang kini sudah tidak lagi hanya merupakan alat tukar, tetapi telah menjadi barang haram, karena sudah berupa barang dagangan yang diperjualbelikan, yang celakanya menjadi komoditi yang dispekulasi. Diriwayatkan dari Umar bin al-Khattab RA dia berkata, berkata Rasulullah SAW: -- Perak ditukar dengan emas adalah riba kecuali diserah-terimakan pada waktu yang sama. (HR. Bukhari dan Muslim, Tirmidzi, Nasa'I, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad, Malik dan Ad-Darimi). Dan inilah yang terjadi sekarang. Poundsterling dibeli dengan dollar pada waktu dollar menguat terhadap poundsterling dan pada waktu yang lain sesudahnya (jadi tidak dalam waktu yang sama) dollar dibeli dengan poundsterling pada waktu poundsterling menguat terhadap dollar. Piranti komputer dengan teknologi komunikasi satelit membuat transaksi uang berapa pun besarnya menjadi sangat cepat dan mudah. Lagi pula, transaksi tidak hanya dilakukan pada saat sekarang, namun bisa juga untuk masa datang. Dalam situasi seperti ini, tidak aneh jika perdagangan uang di dealing-room (ruang transaksi) atau dengan remote dealing saat ini seeprti video game. Para spekulan hanya mengawasi dari layar monitor dan dengan sekali tekan tombol, jutaan dolar telah berpndah pemilik. Dengan cara seperti inilah, kurang lebihnya, George Soros menghajar mata uang di Inggris pada tahun 1992. Saat itu, untuk mempertahankan pundsterling, Bank of England harus mengeluarkan 15 miliar dolar AS. George Soros dan para spekulan lainnya tidak mau pusing betapa jahannam dan berbahanya permainan mereka. Mengapa? Karena permainan yang mereka jalankan itu mempunyai dampak yang amat mematikan bagi kehidupan ratusan juta manusia. Seperti kita alami sendiri, akibat krisis finansial yang sampai saat ini masih terus berlangsung, terjadilah kebangkrutan sejumlah perusahaan yang yang diiringi dengan pemutusan hubungan kerja jutaan orang. Dalam kurun waktu 20 tahun yang lalu bank-bank sentral dunia (AS, jepang, Jerman, Swiss dan Inggris) bersama-sama menguasai cadangan devisa dengan perbandingan 3:1 terhadap uang panas dari para spekulan di pasar modal. Pada tahun 1992, perimbangan tersebut telah bergeser. Kelima bank sentral tersebut hanya memiliki cadangan dengan perbandingan potensi kekuatan 1:2 terhadap para spekulan di pasar uang. Di samping perbandingan potensi kekuatan tersebut, pada pihak lain data menunjukkan bahwa realitas perdagangan uang pada sektor non-real dunia telah berlipat sekitar 80 kali dibandingkan dengan sektor real. Itu berarti telah terjadi sacara global bubble economy, karena kegiatan ekonomi dunia didominasi oleh kegiatan sektor non-real yang spekulatif. Alhasil, apa yang terjadi di pasar uang internasional, para spekulan jahannam, pemain pasar uang menjadi lebih merajalela menguasai pasar uang. Mereka mudah mengguncangkan mata uang negara-negara dan meng-KO bank-bank sentral sehingga tidak berdaya. Fenomena semacam itu menunjukkan betapa rapuhnya sistem keuangan kapitalisme. WaLlahu a'lamu bisshawab
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
salah satu pusat ekonomi islam terguncang nih. gimana pendapat abah ? http://www.hindustantimes.com/Gulf-of-debt-Dubai -default-shakes-financial-world/H1-Article1-480595.aspx Dubai's debt default shakes world HTC and Agencies Email Author New Delhi/Dubai, November 27, 2009 First Published: 00:17 IST(27/11/2009) Last Updated: 01:09 IST(27/11/2009) Global stock markets fell the day after one of Dubai's state-owned holding firms shocked the financial world with a debt default request. Dubai World, saddled with a $59 billion (Rs 2,74,350 crore) debt, on Wednesday asked creditors to defer payments for six months. Its subsidiaries include Nakheel, the construction firm famous for making country-shaped islands, and DP World, owners of five port terminals in India. The Financial Times called it a bombshell. London and Frankfurt stocks fell 1.86 and 1.80 per cent, in the Asian markets' footsteps. European banks hold $40 billion (Rs 1,86,000 crore) worth of Dubai World debt. Credit rating agency Standard Poor's said Dubai World's announced plans to restructure its debt may be considered a default. The default and tighter Chinese lending contributed to the fall. But Dubai is bigger, said David Morrison of financial risk firm GFT. Dubai World's woes raised concerns about the economic state of Dubai, the Persian Gulf's financial and trading centre. Dubai would take a decade to recover from the loss of investor confidence, said analysts. Dubai World lost heavily when real estate prices crashed last year, Indian officials based in the Gulf told HT. They also said the default spells trouble for wealthy Indians who have invested in Dubai real estate. The rot in Dubai's finances poses long-term problems for India's economic recovery. Dubai has one of the largest Indian expatriate worker populations (1 million) in the Gulf. The UAE became India's number one export destination in 2008-9, buying $24 billion worth of 'made in India' products. It sends home $ 2 billion (Rs 9,300 crore) in annual remittances [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
salah satu pusat ekonomi islam terguncang nih. gimana pendapat abah ? --- ko_jano : Ya enggak apa-apa, santai aja coy :) -o0o- --- On Fri, 27/11/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 November, 2009, 5:40 PM salah satu pusat ekonomi islam terguncang nih. gimana pendapat abah ? http://www.hindusta ntimes.com/ Gulf-of-debt- Dubai -default-shakes- financial- world/H1- Article1- 480595.aspx Dubai's debt default shakes world HTC and Agencies Email Author New Delhi/Dubai, November 27, 2009 First Published: 00:17 IST(27/11/2009) Last Updated: 01:09 IST(27/11/2009) Global stock markets fell the day after one of Dubai's state-owned holding firms shocked the financial world with a debt default request. Dubai World, saddled with a $59 billion (Rs 2,74,350 crore) debt, on Wednesday asked creditors to defer payments for six months. Its subsidiaries include Nakheel, the construction firm famous for making country-shaped islands, and DP World, owners of five port terminals in India. The Financial Times called it a bombshell. London and Frankfurt stocks fell 1.86 and 1.80 per cent, in the Asian markets' footsteps. European banks hold $40 billion (Rs 1,86,000 crore) worth of Dubai World debt. Credit rating agency Standard Poor's said Dubai World's announced plans to restructure its debt may be considered a default. The default and tighter Chinese lending contributed to the fall. But Dubai is bigger, said David Morrison of financial risk firm GFT. Dubai World's woes raised concerns about the economic state of Dubai, the Persian Gulf's financial and trading centre. Dubai would take a decade to recover from the loss of investor confidence, said analysts. Dubai World lost heavily when real estate prices crashed last year, Indian officials based in the Gulf told HT. They also said the default spells trouble for wealthy Indians who have invested in Dubai real estate. The rot in Dubai's finances poses long-term problems for India's economic recovery. Dubai has one of the largest Indian expatriate worker populations (1 million) in the Gulf. The UAE became India's number one export destination in 2008-9, buying $24 billion worth of 'made in India' products. It sends home $ 2 billion (Rs 9,300 crore) in annual remittances [Non-text portions of this message have been removed] Get your new Email address! Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
- Original Message - From: jano ko ko_j...@yahoo.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, November 27, 2009 19:30 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh salah satu pusat ekonomi islam terguncang nih. gimana pendapat abah ? ## HMNA: Apa boleh buat ! Negara apapun yang terlibat dalam sistem Kapitalisme di mana sektor non-real sudah jauh melambung tinggai ketimbang kemapuan berproduksi dalam sektor real akan kena hukum besi kerapuhan sistem Kapitalisme. --- ko_jano : Ya enggak apa-apa, santai aja coy :) -o0o- --- On Fri, 27/11/09, Ari Condro masar...@gmail.com wrote: From: Ari Condro masar...@gmail.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Friday, 27 November, 2009, 5:40 PM salah satu pusat ekonomi islam terguncang nih. gimana pendapat abah ? http://www.hindusta ntimes.com/ Gulf-of-debt- Dubai -default-shakes- financial- world/H1- Article1- 480595.aspx Dubai's debt default shakes world HTC and Agencies Email Author New Delhi/Dubai, November 27, 2009 First Published: 00:17 IST(27/11/2009) Last Updated: 01:09 IST(27/11/2009) Global stock markets fell the day after one of Dubai's state-owned holding firms shocked the financial world with a debt default request. Dubai World, saddled with a $59 billion (Rs 2,74,350 crore) debt, on Wednesday asked creditors to defer payments for six months. Its subsidiaries include Nakheel, the construction firm famous for making country-shaped islands, and DP World, owners of five port terminals in India. The Financial Times called it a bombshell. London and Frankfurt stocks fell 1.86 and 1.80 per cent, in the Asian markets' footsteps. European banks hold $40 billion (Rs 1,86,000 crore) worth of Dubai World debt. Credit rating agency Standard Poor's said Dubai World's announced plans to restructure its debt may be considered a default. The default and tighter Chinese lending contributed to the fall. But Dubai is bigger, said David Morrison of financial risk firm GFT. Dubai World's woes raised concerns about the economic state of Dubai, the Persian Gulf's financial and trading centre. Dubai would take a decade to recover from the loss of investor confidence, said analysts. Dubai World lost heavily when real estate prices crashed last year, Indian officials based in the Gulf told HT. They also said the default spells trouble for wealthy Indians who have invested in Dubai real estate. The rot in Dubai's finances poses long-term problems for India's economic recovery. Dubai has one of the largest Indian expatriate worker populations (1 million) in the Gulf. The UAE became India's number one export destination in 2008-9, buying $24 billion worth of 'made in India' products. It sends home $ 2 billion (Rs 9,300 crore) in annual remittances [Non-text portions of this message have been removed] Get your new Email address! Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
kalau guncangnya dubai investment karena apa abah ? apakah : 1. ada sektor riel yg sedang terguncang, berimbas ke pasar modarrr ? 2. george soros ikutan masuk di bursa dubai buat merusak pasar saham, seperti yg abah lihat dilakukan di indonesia. yahudi gitu lho ... ^^ 3. sudah dari sononya, para pialang saham di dubai banyak yg penipu, sehingga perusahaan keuangan seperti dubai investment ikutan digoyang sampai kolaps ... [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
Bursa itu seperti main lotto atau pacuan kuda, jadi main terka-terkaan, inilah yang dinamakan judi. Dalam judi itu tidak selalu bisa unggul, suatu ketika akan rugi. Kalau ruginya sedikit mungkin tidak menjadi persoalan tetapi kalau rugi besar, celaka. Bursa ini sebagaian dari sistem ekonomi yang lazim dikenal sebagai sistem kapitalis. Dalam sistem kapitalis ada yang disebut siklus, tiap sekian tahun ada krisis. Krisis ini memang merugikan, tetapi juga ada yang bilang sehat, sebab perusahaan yang tidak solid dengan adanya krisis ini hilang dari arena dan yang tinggal ialah mereka yang kuat atau bermodal kuat, jadi semacam peremajaan yang terjadi dalam sistem. Bagus ada peremajaan, tetapi bagaimana dengan pekerja-pekerja yang dibebaskan dari pekerjaan karena perusahaan tempat berkerja mencari nafkah buat keluarga menjadi bangkrut? Kalau pekerja itu muda, barangkali tidak begitu besar problem, tetapi jika sudah umur diatas 45 atau malah 40 dan buruh kasar, akan sulit kembali ke pasar kerja sulit untuk mendapat pekerjaan. Kalau negara mempunyai sistem untuk embantu pekerja-pekerja yang kena PHK, bisa ada harapan, tetapi seperti mereka yang bekerja di Dubai yang kurang lebih 85% dari penduduk adalah buruh kasar dari keluarga miskin yang biasanya bantu keluarga di negerinya. Begitulah siklus krisis ini. - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, November 27, 2009 9:41 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh kalau guncangnya dubai investment karena apa abah ? apakah : 1. ada sektor riel yg sedang terguncang, berimbas ke pasar modarrr ? 2. george soros ikutan masuk di bursa dubai buat merusak pasar saham, seperti yg abah lihat dilakukan di indonesia. yahudi gitu lho ... ^^ 3. sudah dari sononya, para pialang saham di dubai banyak yg penipu, sehingga perusahaan keuangan seperti dubai investment ikutan digoyang sampai kolaps ... [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote: Bursa itu seperti main lotto atau pacuan kuda, jadi main terka-terkaan, inilah yang dinamakan judi. Dalam judi itu tidak selalu bisa unggul, suatu ketika akan rugi. Kalau ruginya sedikit mungkin tidak menjadi persoalan tetapi kalau rugi besar, celaka. ya bukan teka2an ala togel om. untuk menganalisa suatu saham lazim dipergunaka 2 teknik : technical analysis (ta) dan fundamental analysis (fa). setiap 3 bulan emiten (perusahan yg mencatatkan di bursa) melaporkan laporan keuangannya, berdasarkan laporan tsb dilakukan fa, untuk analisa pergerakan saham secara harian dilakukan ta. ke dua analisa tsb digabungkan dan ditambah dengan faktor2 eksternal seperti politik, hukum, dan sosial untuk memperoleh persepsi org terhadap suatu saham. jadi intinya perdagangan di bursa itu adalah pertemuan persepsi orang2 terhadap suatu saham. kalau dipersepsikan akan turun maka ia akan beli, kalau dipersepsikan akan naik maka ia akan jual. bisa saja pergerakan suatu saham itu direkeyasa oleh sekumpulan orang, makanya diperlukan regulator yg kuat, jeli dan mampu menegakkan law enforcement. tapi rekayasa harga ini kan tidak hanya ada di bursa, di sektor riil juga ada, ada rekayasa harga tanah, gula, minyak tanah. salam, -ariel-
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
kalau orang uae nya sendiri sih aman, semua kan dijamin negara. yg nggak aman itu orang orang dari luar dubai yg kerja jadi outsourcing perusahaan minyak dan kimia di sana. orang indonesia, expat eropa amerika, orang india, bangladesh, filipina banyak tuh yang kerja di dubai. dari segala level, kelas buruh kasar sampai ahli. kalau kena krisis sih, pada mental semua lah. nah, untuk krisis di temaseknya dubai ini, gara gara faktor fundamental apa yg jeblok ? selain itu, jebloknya di dubai sendiri atau karena ikutan jebloknya fundamental di amerika ? 2009/11/28 sunny am...@tele2.se Kalau negara mempunyai sistem untuk embantu pekerja-pekerja yang kena PHK, bisa ada harapan, tetapi seperti mereka yang bekerja di Dubai yang kurang lebih 85% dari penduduk adalah buruh kasar dari keluarga miskin yang biasanya bantu keluarga di negerinya. Begitulah siklus krisis ini. -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
Yang disebut analisa dalam adalah ulasan sementara untuk menerka dalam waktu tertentu. Harga saham dibursa itu naik turun bisa tiap menit, siapa cepat bisa untung besar dan juga sebaliknya. Silahkan adu nasib dengan day trading nanti bisa ldiihat gejala ini, tidak ada waktu untuk bikin analisa. - Original Message - From: arielna_w To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, November 27, 2009 11:56 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote: Bursa itu seperti main lotto atau pacuan kuda, jadi main terka-terkaan, inilah yang dinamakan judi. Dalam judi itu tidak selalu bisa unggul, suatu ketika akan rugi. Kalau ruginya sedikit mungkin tidak menjadi persoalan tetapi kalau rugi besar, celaka. ya bukan teka2an ala togel om. untuk menganalisa suatu saham lazim dipergunaka 2 teknik : technical analysis (ta) dan fundamental analysis (fa). setiap 3 bulan emiten (perusahan yg mencatatkan di bursa) melaporkan laporan keuangannya, berdasarkan laporan tsb dilakukan fa, untuk analisa pergerakan saham secara harian dilakukan ta. ke dua analisa tsb digabungkan dan ditambah dengan faktor2 eksternal seperti politik, hukum, dan sosial untuk memperoleh persepsi org terhadap suatu saham. jadi intinya perdagangan di bursa itu adalah pertemuan persepsi orang2 terhadap suatu saham. kalau dipersepsikan akan turun maka ia akan beli, kalau dipersepsikan akan naik maka ia akan jual. bisa saja pergerakan suatu saham itu direkeyasa oleh sekumpulan orang, makanya diperlukan regulator yg kuat, jeli dan mampu menegakkan law enforcement. tapi rekayasa harga ini kan tidak hanya ada di bursa, di sektor riil juga ada, ada rekayasa harga tanah, gula, minyak tanah. salam, -ariel- [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
nunggu abah komentar. nih perkiraan pengaruhnya ke indonesia. lain kalo kalo arab sialan itu mau invest ke indonesia, langsung di tendang aja beh. kan duitnya haram. pasar modal dan jual saham gitu lho :) maklum, obligasi syariah gitu lho. jual beli utang :)) Nakheel, anak usaha Dubai World di bidang konstruksi, tercatat memiliki obligasi syariah USD 3,5 miliar yang jatuh tempo pada 14 Desember dan utang lain senilai USD 980 juta yang jatuh tempo 13 Mei 2010. Nakheel yang juga dikenal sebagai salah satu pengembang properti terkemuka di dunia itu sempat menjadi raja ketika terjadi booming konstruksi. Limitless, perusahaan pengembang lain yang juga anak usaha Dubai World lainnya tercatat juga memiliki utang obligasi syariah senilai USD 1,2 miliar yang jatuh tempo pada 31 Maret 2010. On Fri, Nov 27, 2009 at 6:30 PM, jano ko ko_j...@yahoo.com wrote: ko_jano : Ya enggak apa-apa, santai aja coy :) http://www.jawapos.com/ [ Jum'at, 27 November 2009 ] Dubai World Gagal Bayar Obligasi yang Jatuh Tempo *Bursa Dunia Guncang * *LONDON -* Lantai bursa saham dunia mengalami guncangan keras kemarin. Penyebabnya, salah satu grup investasi terbesar di dunia yang dimiliki pemerintah Dubai, Dubai World, secara mengejutkan mengumumkan kondisi gagal bayar (*default*) atas sebagian obligasinya yang jatuh tempo. Pemerintah Dubai, seperti dikutip dari kantor berita Reuters, tadi malam menyatakan, Dubai World meminta kepada seluruh penyedia pembiayaan Dubai World dan anak perusahaannya, Nakheel, untuk *standstill* (kondisi tidak membayar utang) dan memperpanjang jatuh tempo menjadi paling tidak 30 Mei 2010. Nakheel, anak usaha Dubai World di bidang konstruksi, tercatat memiliki obligasi syariah USD 3,5 miliar yang jatuh tempo pada 14 Desember dan utang lain senilai USD 980 juta yang jatuh tempo 13 Mei 2010. Nakheel yang juga dikenal sebagai salah satu pengembang properti terkemuka di dunia itu sempat menjadi raja ketika terjadi booming konstruksi. Limitless, perusahaan pengembang lain yang juga anak usaha Dubai World lainnya tercatat juga memiliki utang obligasi syariah senilai USD 1,2 miliar yang jatuh tempo pada 31 Maret 2010. Secara akumulatif, Dubai World tercatat memiliki kewajiban hingga USD 59 miliar, atau menguasai sebagian besar dari total utang Dubai yang mencapai USD 80 miliar. Pemerintah Dubai mengumumkan telah menunjuk konsultan Deloitte untuk membantu restrukturisasi utang obligasi tersebut. Selain di sektor properti dan konstruksi, Dubai World juga dikenal sebagai perusahaan operator pelabuhan besar di dunia, pemilik bisnis investasi Istihmar World, dan manajemen ritel yang baru dibentuknya Retailcorp World. Di Indonesia, Dubai World hadir melalui Limitless yang bekerja sama dengan PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) untuk membangun mega proyek Rasuna Epicentrum. Kabar buruk dari negara terkaya di Timur Tengah itu langsung mengguncang pasar finansial global, bahkan indeks saham bursa Eropa langsung berguguran. Indeks Bursa saham Prancis merosot hingga 2,06 persen ke level 3.730,62 pada awal perdagangan tadi malam. Bursa saham London merosot 1,86 persen ke posisi 5,264.97 poin sampai akhirnya otoritas bursa London Stock Exchange (LSE) melakukan penghentian perdagangan (suspend) pada pukul 10.30 waktu setempat atau pukul 17.30 WIB dengan alasan ada isu teknikal. Bursa saham di AS dan Asia juga tertekan hebat. Di Beijing, indeks saham langsung terkoreksi hingga 3,62 persen, Tokyo merosot 0.62 persen dan Hongkong ditutup terkoreksi 1,78 persen lebih rendah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI juga terimbas sentimen negatif ini sehingga rontok 68 poin atau 2,76 persen menjadi 2.393,51. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
hehe kalau menjalankan 'day trading' berarti org tsb benar2 adalah seorang spekulan yg siap dengan segala resikonya.. spekulan mengharapkan return besar dalam waktu singkat pararel dengan resikonya. salam, -ariel- --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote: Yang disebut analisa dalam adalah ulasan sementara untuk menerka dalam waktu tertentu. Harga saham dibursa itu naik turun bisa tiap menit, siapa cepat bisa untung besar dan juga sebaliknya. Silahkan adu nasib dengan day trading nanti bisa ldiihat gejala ini, tidak ada waktu untuk bikin analisa. Subject: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny ambon@ wrote: Bursa itu seperti main lotto atau pacuan kuda, jadi main terka-terkaan, inilah yang dinamakan judi. Dalam judi itu tidak selalu bisa unggul, suatu ketika akan rugi. Kalau ruginya sedikit mungkin tidak menjadi persoalan tetapi kalau rugi besar, celaka. ya bukan teka2an ala togel om. untuk menganalisa suatu saham lazim dipergunaka 2 teknik : technical analysis (ta) dan fundamental analysis (fa). setiap 3 bulan emiten (perusahan yg mencatatkan di bursa) melaporkan laporan keuangannya, berdasarkan laporan tsb dilakukan fa, untuk analisa pergerakan saham secara harian dilakukan ta. ke dua analisa tsb digabungkan dan ditambah dengan faktor2 eksternal seperti politik, hukum, dan sosial untuk memperoleh persepsi org terhadap suatu saham. jadi intinya perdagangan di bursa itu adalah pertemuan persepsi orang2 terhadap suatu saham. kalau dipersepsikan akan turun maka ia akan beli, kalau dipersepsikan akan naik maka ia akan jual. bisa saja pergerakan suatu saham itu direkeyasa oleh sekumpulan orang, makanya diperlukan regulator yg kuat, jeli dan mampu menegakkan law enforcement. tapi rekayasa harga ini kan tidak hanya ada di bursa, di sektor riil juga ada, ada rekayasa harga tanah, gula, minyak tanah. salam, -ariel- [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
lagian yg diharamkan tuh kayaknya jual beli aham yg pakai analiss teknikal. kalau yang pakai fundamental sih malah dibolehin. (tapi pasar saham jadi sepi, soale jarang yg jualan). wong udah pakai spekulan saja, banyak saham yg slow moving dan tidak aktif diperjual belikan. lagian, spekulan itu kan sebenarnya hanya nama lain dari orang yg berpandangan high risk, high return. keberadaan orang semacam ini biar gimana diperlukan, kalo ndak siapa yg akan melakukan diversifikasi resiko. ilmu manajemen keuangan kagak jalan :) 2009/11/28 arielna_w ariela4e...@yahoo.com hehe kalau menjalankan 'day trading' berarti org tsb benar2 adalah seorang spekulan yg siap dengan segala resikonya.. spekulan mengharapkan return besar dalam waktu singkat pararel dengan resikonya. salam, -ariel- - [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
Broker-broker yang duduk di depan computer itu kerjanya begitu. Berbeda dengan orang yang menanam modal pada perusahaan. Meraka jarang utik-utik saham mereka, selain membutuhkan duit. Para penanam modal diberikan saham sesuai besarnya modal. Makin banyak saham dimiliki makin banyak hak suaranya pada perusahaan, dalam rapat kwartal, tahunan atau rapat mendadak dsb. Di negeri seperti Swedia saham dibagi dalam dua katagori A dan B, pemilik saham A adalah mereka yang miliki perusahaan, jarang saham mereka dilempar ke pasar, sedangkan saham B diperjual belikan tiap hari. Kadang-kadang ada perusahaan yang membagi sahamnya kepada para pekerja, misalnya 10 lembar kepada tiap pekerja perusahaan, sangat bagus sekali. Dibalik pemberian saham ini terdapat faktor psikologis yaitu pekerja merasa dirinya sebagai pemilik perusahaan dan oleh karena itu dia merasa bertanggung jawab untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, jadi sedikit akal bulus. Contoh lain dengan pemilikan saham, sebuah LSM yang bekerja untuk perdamain dan menyetop penjualan senjata ke negeri-negeri diktator, negeri yang berada dalam keadaan perang atau diperkirakan akan berada dalam konflik bersenjata. Mereka beli hanya satu saham dari pabrik senjata tsb dan sebagai pemilik saham berhak menghadiri rapat perusahaan dan mendapat laporan tahunannya. Kalau hadir dalam rapat itu biasanya dibikin kampanye kepada pemegang-pengang saham jumlah kecil bahwa penjualan sejata tidak baik, membunuh anak-anak kecil etc. dan juga untuk mendapat laporan tahunan untuk membuat analisa kemana sejanta dijual dsb. Dikatak bahwa dulu di Jepang agak lain, ini saya dengar, entah sekarang masih dijalankan atau tidak saya kurang tahu. Dikatakan bahwa dulu kalau rapat perusahaan ada yakusanya (bandit), yaitu kalau pemegang saham bertanya terlalu banyak bisa langsung digebuk sampai peot oleh yakusa-yakusa yang ada, jadi perusahaan demikian bekerja sama dengan kaum kriminal atau dimiliki oleh kriminal. Demikian sedikit cerita tentang saham - Original Message - From: arielna_w To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, November 28, 2009 1:47 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh hehe kalau menjalankan 'day trading' berarti org tsb benar2 adalah seorang spekulan yg siap dengan segala resikonya.. spekulan mengharapkan return besar dalam waktu singkat pararel dengan resikonya. salam, -ariel- --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote: Yang disebut analisa dalam adalah ulasan sementara untuk menerka dalam waktu tertentu. Harga saham dibursa itu naik turun bisa tiap menit, siapa cepat bisa untung besar dan juga sebaliknya. Silahkan adu nasib dengan day trading nanti bisa ldiihat gejala ini, tidak ada waktu untuk bikin analisa. Subject: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny ambon@ wrote: Bursa itu seperti main lotto atau pacuan kuda, jadi main terka-terkaan, inilah yang dinamakan judi. Dalam judi itu tidak selalu bisa unggul, suatu ketika akan rugi. Kalau ruginya sedikit mungkin tidak menjadi persoalan tetapi kalau rugi besar, celaka. ya bukan teka2an ala togel om. untuk menganalisa suatu saham lazim dipergunaka 2 teknik : technical analysis (ta) dan fundamental analysis (fa). setiap 3 bulan emiten (perusahan yg mencatatkan di bursa) melaporkan laporan keuangannya, berdasarkan laporan tsb dilakukan fa, untuk analisa pergerakan saham secara harian dilakukan ta. ke dua analisa tsb digabungkan dan ditambah dengan faktor2 eksternal seperti politik, hukum, dan sosial untuk memperoleh persepsi org terhadap suatu saham. jadi intinya perdagangan di bursa itu adalah pertemuan persepsi orang2 terhadap suatu saham. kalau dipersepsikan akan turun maka ia akan beli, kalau dipersepsikan akan naik maka ia akan jual. bisa saja pergerakan suatu saham itu direkeyasa oleh sekumpulan orang, makanya diperlukan regulator yg kuat, jeli dan mampu menegakkan law enforcement. tapi rekayasa harga ini kan tidak hanya ada di bursa, di sektor riil juga ada, ada rekayasa harga tanah, gula, minyak tanah. salam, -ariel- [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
enron itu justru ketika k.o menyengsarakan pegawainya. karena banyak tabungan para karyawan untuk masa pensiun yang diinvestasikan dalam bentuk saham di enron nya. jadi ketika enron bangkrut, seluruh karyawannya pingsan. 2009/11/28 sunny am...@tele2.se Kadang-kadang ada perusahaan yang membagi sahamnya kepada para pekerja, misalnya 10 lembar kepada tiap pekerja perusahaan, sangat bagus sekali. Dibalik pemberian saham ini terdapat faktor psikologis yaitu pekerja merasa dirinya sebagai pemilik perusahaan dan oleh karena itu dia merasa bertanggung jawab untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, jadi sedikit akal bulus. -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
- Original Message - From: Ari Condro masar...@gmail.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, November 28, 2009 04:41 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh kalau guncangnya dubai investment karena apa abah ? apakah : 1. ada sektor riel yg sedang terguncang, berimbas ke pasar modarrr ? ## HMNA: Seperti ayam dengan telur. Perdagangan saham dan uang yang spekulatif menyebabkan sektor real tergoncang, dan bisa juga sebaliknya ## 2. george soros ikutan masuk di bursa dubai buat merusak pasar saham, seperti yg abah lihat dilakukan di indonesia. yahudi gitu lho ... ^^ HMNA: Bisa jadi demikian, ini saya cuplik dari Seri 633: Uang kini sudah tidak lagi hanya merupakan alat tukar, tetapi telah menjadi barang haram, karena sudah berupa barang dagangan yang diperjualbelikan, yang celakanya menjadi komoditi yang dispekulasi. Diriwayatkan dari Umar bin al-Khattab RA dia berkata, berkata Rasulullah SAW: -- Perak ditukar dengan emas adalah riba kecuali diserah-terimakan pada waktu yang sama. (HR. Bukhari dan Muslim, Tirmidzi, Nasa'I, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad, Malik dan Ad-Darimi). Dan inilah yang terjadi sekarang. Poundsterling dibeli dengan dollar pada waktu dollar menguat terhadap poundsterling dan pada waktu yang lain sesudahnya (jadi tidak dalam waktu yang sama) dollar dibeli dengan poundsterling pada waktu poundsterling menguat terhadap dollar. Piranti komputer dengan teknologi komunikasi satelit membuat transaksi uang berapa pun besarnya menjadi sangat cepat dan mudah. Lagi pula, transaksi tidak hanya dilakukan pada saat sekarang, namun bisa juga untuk masa datang. Dalam situasi seperti ini, tidak aneh jika perdagangan uang di dealing-room (ruang transaksi) atau dengan remote dealing saat ini seeprti video game. Para spekulan hanya mengawasi dari layar monitor dan dengan sekali tekan tombol, jutaan dolar telah berpndah pemilik. Dengan cara seperti inilah, kurang lebihnya, George Soros menghajar mata uang di Inggris pada tahun 1992. Saat itu, untuk mempertahankan pundsterling, Bank of England harus mengeluarkan 15 miliar dolar AS. George Soros dan para spekulan lainnya tidak mau pusing betapa jahannam dan berbahanya permainan mereka. Mengapa? Karena permainan yang mereka jalankan itu mempunyai dampak yang amat mematikan bagi kehidupan ratusan juta manusia. Seperti kita alami sendiri, akibat krisis finansial yang sampai saat ini masih terus berlangsung, terjadilah kebangkrutan sejumlah perusahaan yang yang diiringi dengan pemutusan hubungan kerja jutaan orang. Dalam kurun waktu 20 tahun yang lalu bank-bank sentral dunia (AS, jepang, Jerman, Swiss dan Inggris) bersama-sama menguasai cadangan devisa dengan perbandingan 3:1 terhadap uang panas dari para spekulan di pasar modal. Pada tahun 1992, perimbangan tersebut telah bergeser. Kelima bank sentral tersebut hanya memiliki cadangan dengan perbandingan potensi kekuatan 1:2 terhadap para spekulan di pasar uang. Di samping perbandingan potensi kekuatan tersebut, pada pihak lain data menunjukkan bahwa realitas perdagangan uang pada sektor non-real dunia telah berlipat sekitar 80 kali dibandingkan dengan sektor real. Itu berarti telah terjadi sacara global bubble economy, karena kegiatan ekonomi dunia didominasi oleh kegiatan sektor non-real yang spekulatif. Alhasil, apa yang terjadi di pasar uang internasional, para spekulan jahannam, pemain pasar uang menjadi lebih merajalela menguasai pasar uang. Mereka mudah mengguncangkan mata uang negara-negara dan meng-KO bank-bank sentral sehingga tidak berdaya. Fenomena semacam itu menunjukkan betapa rapuhnya sistem keuangan kapitalisme. WaLlahu a'lamu bisshawab. ## 3. sudah dari sononya, para pialang saham di dubai banyak yg penipu, sehingga perusahaan keuangan seperti dubai investment ikutan digoyang sampai kolaps .. ### HMNA: Ya, kurang lebih bisa demikianlah halnya ### [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
yah, tadi kan tiga pilihan. akhirnya tiga tiganya dipilih sama abah sayang. kayak poligami aje :) pengen liat analisis abah terhadap remuknya dubai world ini pada perekonomian indonesia sih saya sebenarnya 2009/11/28 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id - Original Message - From: Ari Condro masar...@gmail.com masarcon%40gmail.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Saturday, November 28, 2009 04:41 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh kalau guncangnya dubai investment karena apa abah ? apakah : 1. ada sektor riel yg sedang terguncang, berimbas ke pasar modarrr ? ## HMNA: Seperti ayam dengan telur. Perdagangan saham dan uang yang spekulatif menyebabkan sektor real tergoncang, dan bisa juga sebaliknya ## 2. george soros ikutan masuk di bursa dubai buat merusak pasar saham, seperti yg abah lihat dilakukan di indonesia. yahudi gitu lho ... ^^ HMNA: Bisa jadi demikian, ini saya cuplik dari Seri 633: Uang kini sudah tidak lagi hanya merupakan alat tukar, tetapi telah menjadi barang haram, karena sudah berupa barang dagangan yang diperjualbelikan, yang celakanya menjadi komoditi yang dispekulasi. Diriwayatkan dari Umar bin al-Khattab RA dia berkata, berkata Rasulullah SAW: -- Perak ditukar dengan emas adalah riba kecuali diserah-terimakan pada waktu yang sama. (HR. Bukhari dan Muslim, Tirmidzi, Nasa'I, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad, Malik dan Ad-Darimi). Dan inilah yang terjadi sekarang. Poundsterling dibeli dengan dollar pada waktu dollar menguat terhadap poundsterling dan pada waktu yang lain sesudahnya (jadi tidak dalam waktu yang sama) dollar dibeli dengan poundsterling pada waktu poundsterling menguat terhadap dollar. Piranti komputer dengan teknologi komunikasi satelit membuat transaksi uang berapa pun besarnya menjadi sangat cepat dan mudah. Lagi pula, transaksi tidak hanya dilakukan pada saat sekarang, namun bisa juga untuk masa datang. Dalam situasi seperti ini, tidak aneh jika perdagangan uang di dealing-room (ruang transaksi) atau dengan remote dealing saat ini seeprti video game. Para spekulan hanya mengawasi dari layar monitor dan dengan sekali tekan tombol, jutaan dolar telah berpndah pemilik. Dengan cara seperti inilah, kurang lebihnya, George Soros menghajar mata uang di Inggris pada tahun 1992. Saat itu, untuk mempertahankan pundsterling, Bank of England harus mengeluarkan 15 miliar dolar AS. George Soros dan para spekulan lainnya tidak mau pusing betapa jahannam dan berbahanya permainan mereka. Mengapa? Karena permainan yang mereka jalankan itu mempunyai dampak yang amat mematikan bagi kehidupan ratusan juta manusia. Seperti kita alami sendiri, akibat krisis finansial yang sampai saat ini masih terus berlangsung, terjadilah kebangkrutan sejumlah perusahaan yang yang diiringi dengan pemutusan hubungan kerja jutaan orang. Dalam kurun waktu 20 tahun yang lalu bank-bank sentral dunia (AS, jepang, Jerman, Swiss dan Inggris) bersama-sama menguasai cadangan devisa dengan perbandingan 3:1 terhadap uang panas dari para spekulan di pasar modal. Pada tahun 1992, perimbangan tersebut telah bergeser. Kelima bank sentral tersebut hanya memiliki cadangan dengan perbandingan potensi kekuatan 1:2 terhadap para spekulan di pasar uang. Di samping perbandingan potensi kekuatan tersebut, pada pihak lain data menunjukkan bahwa realitas perdagangan uang pada sektor non-real dunia telah berlipat sekitar 80 kali dibandingkan dengan sektor real. Itu berarti telah terjadi sacara global bubble economy, karena kegiatan ekonomi dunia didominasi oleh kegiatan sektor non-real yang spekulatif. Alhasil, apa yang terjadi di pasar uang internasional, para spekulan jahannam, pemain pasar uang menjadi lebih merajalela menguasai pasar uang. Mereka mudah mengguncangkan mata uang negara-negara dan meng-KO bank-bank sentral sehingga tidak berdaya. Fenomena semacam itu menunjukkan betapa rapuhnya sistem keuangan kapitalisme. WaLlahu a'lamu bisshawab. ## 3. sudah dari sononya, para pialang saham di dubai banyak yg penipu, sehingga perusahaan keuangan seperti dubai investment ikutan digoyang sampai kolaps .. ### HMNA: Ya, kurang lebih bisa demikianlah halnya ### [Non-text portions of this message have been removed
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
dipilih sama abah sayang. kayak poligami aje :) pengen liat analisis abah terhadap remuknya dubai world ini pada perekonomian indonesia sih saya sebenarnya 2009/11/28 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id - Original Message - From: Ari Condro masar...@gmail.com masarcon%40gmail.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com Sent: Saturday, November 28, 2009 04:41 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh kalau guncangnya dubai investment karena apa abah ? apakah : 1. ada sektor riel yg sedang terguncang, berimbas ke pasar modarrr ? ## HMNA: Seperti ayam dengan telur. Perdagangan saham dan uang yang spekulatif menyebabkan sektor real tergoncang, dan bisa juga sebaliknya ## 2. george soros ikutan masuk di bursa dubai buat merusak pasar saham, seperti yg abah lihat dilakukan di indonesia. yahudi gitu lho ... ^^ HMNA: Bisa jadi demikian, ini saya cuplik dari Seri 633: Uang kini sudah tidak lagi hanya merupakan alat tukar, tetapi telah menjadi barang haram, karena sudah berupa barang dagangan yang diperjualbelikan, yang celakanya menjadi komoditi yang dispekulasi. Diriwayatkan dari Umar bin al-Khattab RA dia berkata, berkata Rasulullah SAW: -- Perak ditukar dengan emas adalah riba kecuali diserah-terimakan pada waktu yang sama. (HR. Bukhari dan Muslim, Tirmidzi, Nasa'I, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad, Malik dan Ad-Darimi). Dan inilah yang terjadi sekarang. Poundsterling dibeli dengan dollar pada waktu dollar menguat terhadap poundsterling dan pada waktu yang lain sesudahnya (jadi tidak dalam waktu yang sama) dollar dibeli dengan poundsterling pada waktu poundsterling menguat terhadap dollar. Piranti komputer dengan teknologi komunikasi satelit membuat transaksi uang berapa pun besarnya menjadi sangat cepat dan mudah. Lagi pula, transaksi tidak hanya dilakukan pada saat sekarang, namun bisa juga untuk masa datang. Dalam situasi seperti ini, tidak aneh jika perdagangan uang di dealing-room (ruang transaksi) atau dengan remote dealing saat ini seeprti video game. Para spekulan hanya mengawasi dari layar monitor dan dengan sekali tekan tombol, jutaan dolar telah berpndah pemilik. Dengan cara seperti inilah, kurang lebihnya, George Soros menghajar mata uang di Inggris pada tahun 1992. Saat itu, untuk mempertahankan pundsterling, Bank of England harus mengeluarkan 15 miliar dolar AS. George Soros dan para spekulan lainnya tidak mau pusing betapa jahannam dan berbahanya permainan mereka. Mengapa? Karena permainan yang mereka jalankan itu mempunyai dampak yang amat mematikan bagi kehidupan ratusan juta manusia. Seperti kita alami sendiri, akibat krisis finansial yang sampai saat ini masih terus berlangsung, terjadilah kebangkrutan sejumlah perusahaan yang yang diiringi dengan pemutusan hubungan kerja jutaan orang. Dalam kurun waktu 20 tahun yang lalu bank-bank sentral dunia (AS, jepang, Jerman, Swiss dan Inggris) bersama-sama menguasai cadangan devisa dengan perbandingan 3:1 terhadap uang panas dari para spekulan di pasar modal. Pada tahun 1992, perimbangan tersebut telah bergeser. Kelima bank sentral tersebut hanya memiliki cadangan dengan perbandingan potensi kekuatan 1:2 terhadap para spekulan di pasar uang. Di samping perbandingan potensi kekuatan tersebut, pada pihak lain data menunjukkan bahwa realitas perdagangan uang pada sektor non-real dunia telah berlipat sekitar 80 kali dibandingkan dengan sektor real. Itu berarti telah terjadi sacara global bubble economy, karena kegiatan ekonomi dunia didominasi oleh kegiatan sektor non-real yang spekulatif. Alhasil, apa yang terjadi di pasar uang internasional, para spekulan jahannam, pemain pasar uang menjadi lebih merajalela menguasai pasar uang. Mereka mudah mengguncangkan mata uang negara-negara dan meng-KO bank-bank sentral sehingga tidak berdaya. Fenomena semacam itu menunjukkan betapa rapuhnya sistem keuangan kapitalisme. WaLlahu a'lamu bisshawab. ## 3. sudah dari sononya, para pialang saham di dubai banyak yg penipu, sehingga perusahaan keuangan seperti dubai investment ikutan digoyang sampai kolaps .. ### HMNA: Ya, kurang lebih bisa demikianlah halnya ### [Non-text
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
terhadap sebuah kemunduran serius di pasar saham global. Analis lainnya memperingatkan hal itu bisa mengambil lebih dari satu dekade bagi kembalinya antusiasme investor terhadap emirat Teluk tersebut. http://anax1a.pressmart.net/mediaindonesia/MI/MI/2009/11/28/ArticleHtmls/28_11_2009_004_007.shtml?Mode=0 Pada 28 November 2009 12:25, Ari Condro masar...@gmail.commasarcon%40gmail.com menulis: yah, tadi kan tiga pilihan. akhirnya tiga tiganya dipilih sama abah sayang. kayak poligami aje :) pengen liat analisis abah terhadap remuknya dubai world ini pada perekonomian indonesia sih saya sebenarnya 2009/11/28 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.idmnur.abdurrahman%40yahoo.co.id - Original Message - From: Ari Condro masar...@gmail.com masarcon%40gmail.commasarcon% 40gmail.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.comwanita-muslimah% 40yahoogroups.com Sent: Saturday, November 28, 2009 04:41 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh kalau guncangnya dubai investment karena apa abah ? apakah : 1. ada sektor riel yg sedang terguncang, berimbas ke pasar modarrr ? ## HMNA: Seperti ayam dengan telur. Perdagangan saham dan uang yang spekulatif menyebabkan sektor real tergoncang, dan bisa juga sebaliknya ## 2. george soros ikutan masuk di bursa dubai buat merusak pasar saham, seperti yg abah lihat dilakukan di indonesia. yahudi gitu lho ... ^^ HMNA: Bisa jadi demikian, ini saya cuplik dari Seri 633: Uang kini sudah tidak lagi hanya merupakan alat tukar, tetapi telah menjadi barang haram, karena sudah berupa barang dagangan yang diperjualbelikan, yang celakanya menjadi komoditi yang dispekulasi. Diriwayatkan dari Umar bin al-Khattab RA dia berkata, berkata Rasulullah SAW: -- Perak ditukar dengan emas adalah riba kecuali diserah-terimakan pada waktu yang sama. (HR. Bukhari dan Muslim, Tirmidzi, Nasa'I, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad, Malik dan Ad-Darimi). Dan inilah yang terjadi sekarang. Poundsterling dibeli dengan dollar pada waktu dollar menguat terhadap poundsterling dan pada waktu yang lain sesudahnya (jadi tidak dalam waktu yang sama) dollar dibeli dengan poundsterling pada waktu poundsterling menguat terhadap dollar. Piranti komputer dengan teknologi komunikasi satelit membuat transaksi uang berapa pun besarnya menjadi sangat cepat dan mudah. Lagi pula, transaksi tidak hanya dilakukan pada saat sekarang, namun bisa juga untuk masa datang. Dalam situasi seperti ini, tidak aneh jika perdagangan uang di dealing-room (ruang transaksi) atau dengan remote dealing saat ini seeprti video game. Para spekulan hanya mengawasi dari layar monitor dan dengan sekali tekan tombol, jutaan dolar telah berpndah pemilik. Dengan cara seperti inilah, kurang lebihnya, George Soros menghajar mata uang di Inggris pada tahun 1992. Saat itu, untuk mempertahankan pundsterling, Bank of England harus mengeluarkan 15 miliar dolar AS. George Soros dan para spekulan lainnya tidak mau pusing betapa jahannam dan berbahanya permainan mereka. Mengapa? Karena permainan yang mereka jalankan itu mempunyai dampak yang amat mematikan bagi kehidupan ratusan juta manusia. Seperti kita alami sendiri, akibat krisis finansial yang sampai saat ini masih terus berlangsung, terjadilah kebangkrutan sejumlah perusahaan yang yang diiringi dengan pemutusan hubungan kerja jutaan orang. Dalam kurun waktu 20 tahun yang lalu bank-bank sentral dunia (AS, jepang, Jerman, Swiss dan Inggris) bersama-sama menguasai cadangan devisa dengan perbandingan 3:1 terhadap uang panas dari para spekulan di pasar modal. Pada tahun 1992, perimbangan tersebut telah bergeser. Kelima bank sentral tersebut hanya memiliki cadangan dengan perbandingan potensi kekuatan 1:2 terhadap para spekulan di pasar uang. Di samping perbandingan potensi kekuatan tersebut, pada pihak lain data menunjukkan bahwa realitas perdagangan uang pada sektor non-real dunia telah berlipat sekitar 80 kali dibandingkan dengan sektor real. Itu berarti telah terjadi sacara global bubble economy, karena kegiatan ekonomi dunia didominasi oleh kegiatan sektor non-real yang spekulatif. Alhasil, apa yang terjadi di pasar uang internasional, para spekulan jahannam, pemain pasar uang menjadi lebih merajalela menguasai pasar uang. Mereka mudah mengguncangkan mata uang negara-negara dan meng-KO bank-bank sentral sehingga tidak berdaya. Fenomena
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
) dan menurunkan peringkat perusahaan pemerintah Dubai termasuk Dubai World. Fitch Ratings juga langsung menurunkan peringkat dua perusahaan publik terkemuka Dubai, Holding Commercial Operations Group LLC (DHCOG), dan Dubai Electricity and Water Authority (DEWA) hingga memiliki outlook negatif. Dalam pandangan kami, restrukturisasi seperti itu merupakan sebuah kegagalan berdasarkan kriteria kami, dan mewakili kegagalan Dubai dalam memberikan dukungan keuangan tepat waktu kepada entitas inti terkait pemerintah, kata SP dalam sebuah pernyataan. Analis Barclays Capital Paul Robinson memperingatkan bahwa isu Dubai bisa berkontribusi terhadap sebuah kemunduran serius di pasar saham global. Analis lainnya memperingatkan hal itu bisa mengambil lebih dari satu dekade bagi kembalinya antusiasme investor terhadap emirat Teluk tersebut. http://anax1a.pressmart.net/mediaindonesia/MI/MI/2009/11/28/ArticleHtmls/28_11_2009_004_007.shtml?Mode=0 Pada 28 November 2009 12:25, Ari Condro masar...@gmail.commasarcon% 40gmail.com menulis: yah, tadi kan tiga pilihan. akhirnya tiga tiganya dipilih sama abah sayang. kayak poligami aje :) pengen liat analisis abah terhadap remuknya dubai world ini pada perekonomian indonesia sih saya sebenarnya 2009/11/28 H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@yahoo.co.id mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id - Original Message - From: Ari Condro masar...@gmail.com masarcon%40gmail.com masarcon% 40gmail.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah% 40yahoogroups.comwanita-muslimah% 40yahoogroups.com Sent: Saturday, November 28, 2009 04:41 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh kalau guncangnya dubai investment karena apa abah ? apakah : 1. ada sektor riel yg sedang terguncang, berimbas ke pasar modarrr ? ## HMNA: Seperti ayam dengan telur. Perdagangan saham dan uang yang spekulatif menyebabkan sektor real tergoncang, dan bisa juga sebaliknya ## 2. george soros ikutan masuk di bursa dubai buat merusak pasar saham, seperti yg abah lihat dilakukan di indonesia. yahudi gitu lho ... ^^ HMNA: Bisa jadi demikian, ini saya cuplik dari Seri 633: Uang kini sudah tidak lagi hanya merupakan alat tukar, tetapi telah menjadi barang haram, karena sudah berupa barang dagangan yang diperjualbelikan, yang celakanya menjadi komoditi yang dispekulasi. Diriwayatkan dari Umar bin al-Khattab RA dia berkata, berkata Rasulullah SAW: -- Perak ditukar dengan emas adalah riba kecuali diserah-terimakan pada waktu yang sama. (HR. Bukhari dan Muslim, Tirmidzi, Nasa'I, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad, Malik dan Ad-Darimi). Dan inilah yang terjadi sekarang. Poundsterling dibeli dengan dollar pada waktu dollar menguat terhadap poundsterling dan pada waktu yang lain sesudahnya (jadi tidak dalam waktu yang sama) dollar dibeli dengan poundsterling pada waktu poundsterling menguat terhadap dollar. Piranti komputer dengan teknologi komunikasi satelit membuat transaksi uang berapa pun besarnya menjadi sangat cepat dan mudah. Lagi pula, transaksi tidak hanya dilakukan pada saat sekarang, namun bisa juga untuk masa datang. Dalam situasi seperti ini, tidak aneh jika perdagangan uang di dealing-room (ruang transaksi) atau dengan remote dealing saat ini seeprti video game. Para spekulan hanya mengawasi dari layar monitor dan dengan sekali tekan tombol, jutaan dolar telah berpndah pemilik. Dengan cara seperti inilah, kurang lebihnya, George Soros menghajar mata uang di Inggris pada tahun 1992. Saat itu, untuk mempertahankan pundsterling, Bank of England harus mengeluarkan 15 miliar dolar AS. George Soros dan para spekulan lainnya tidak mau pusing betapa jahannam dan berbahanya permainan mereka. Mengapa? Karena permainan yang mereka jalankan itu mempunyai dampak yang amat mematikan bagi kehidupan ratusan juta manusia. Seperti kita alami sendiri, akibat krisis finansial yang sampai saat ini masih terus berlangsung, terjadilah kebangkrutan sejumlah perusahaan yang yang diiringi dengan pemutusan hubungan kerja jutaan orang. Dalam kurun waktu 20 tahun yang lalu bank-bank sentral dunia (AS, jepang, Jerman, Swiss dan Inggris) bersama-sama menguasai cadangan devisa dengan perbandingan 3:1 terhadap uang panas dari para spekulan di pasar modal. Pada tahun 1992, perimbangan tersebut telah bergeser
[wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
Pak HMNA kalo bingung jangan bikin anak2 muda yang baca ikut bingung ya. Makanya dengerin kalo ahlinya ngomong. Kalo nggak dengerin ahlinya itu namanya zalim, karena nggak menempatkan sesuatu sesuai ukurannya. Kalo bapak mau bilang transaksi jual beli saham di bursa efek itu HARAM, ya silakan aja go ahead. Kalo dalam bahasa sekulernya transaksi itu mengandung SPEKULASI kalau niatnya jual beli jangka pendek. Tapi jangan dibilang bubble dan karena itu sistemnya rapuh, hanya karena orang jual beli saham dan cari keuntungan. Udah dijelasin Arcon panjang lebar kenapa. Tapi kalo bapak ngotot mau bilang HARAM ya udah. Di kupingku kedengerannya HARAM = SPEKULATIF. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@... wrote: - Original Message - From: Ari Condro masar...@... To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 19, 2009 07:05 Subject: Re: [wanita-muslimah] Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh di titik ini abah kudu baca lebih dalam hehehe :) saya ajukan keberatan saya atas konsep bublenya si abah dan beberapa item pertimbangannya, serta mencoba meluruskan tentang saham. 1. saham. saham itu apa sih ? saham itu tanda kepemilikan kita atas sebuah badan usaha. apakah nyata ? ya, nyata, ada sertifikatnya, dan perdagangan hak kepemilikan itu di catat otoritas yang berwenang. bayangkan abah dan cak bondet berkongsi buka warung makan. abah punya modal 50 rb, cak bondet 300 rb. setelah warung jalan setahun, lumayan rame nih warung. ada tetangga pingin invest juga di sana. separuh dari bagian cak bondet di beli oleh kang muin, dengan harga lebih tinggi. bagian saham sebesar 150 rb dibeli kang muin dengan harga 180 rb. jalan setahun lagi, warung ternyata merugi. karena lokasinya berdekatan dengan kampus UMI yang mahasiswanya sering berantem. warung sering rugi gara gara orang berkelahi ini. pada saat yang sama kang muin pingin ngawinin anak semata wayangnya. saham yang kemarin dibeli dengan harga 180 rb itu dijual rugi ke cak bondet lagi dengan harga 145 rb. yang bisa kita pelajari dari ilustrasi di atas adalah : - saham itu adalah hak kepemilikan atas suatu institusi - harganya, naik atau turun disebabkan supply dan demand - prospek positif suatu usaha bisa membuat harga naik karena demand yang tinggi, kinerja negatif bisa membuat harga saham turun pertanyaan saya : bubblenya dimana ? kenapa jual belinya dilarang ? mengapa menurut abah jual beli sahamnya diharamkan oleh islam ? bagian mana yang dianggap abah tidak islami ? # HMNA: Saya ulangi yang telahsaya tulis pada postingan lalu: Buble economy itu berhubungan dengan saham di bursa efek via broker. Jadi contoh di atas tidak mengena. Saya tambahkan penjelasan: Contoh di atas itu hanya menyangkut hukum supply dan demand, tidak menyentuh perbincangan Itu baru relevan / menyentuh perbincangan, jika warung makan itu mau dijadikan restoran bergengsi (pake nama perusahaan:Resber), dan untuk itu ditempulah Perusahaan Resber itu go publik, lempar saham ke pasar modal. Maka masuklah ia dalam sistem kapitalisme: sekor real, itu Resrestoran it self sektor non-real , sahamnya di pasar modal Membeli saham Resber hukumnya mubah, boleh-boleh saja. Tetapi si A memperdagakannya (membeli dengan tujuan menjualnya untuk mendapatkan keutungan) itu yang haram, sebab barangnya yang real yaitu restoran Resber bukan milik si A seluruhnya, karena memperdagangkan barang yang tidak dimiliki seluruhnya secara real itu dilarang. Apa hikmah larangan itu? Di sektor non-real tidak berlaku hukum supply dan demand. Harga saham di sektor non-real itu sama sekali terlepas dari kondisi restoran Resber di sektor riel. Harga saham di pasar modal bisa melambung tinggi tergantung kepiawaian / kelicinan pialang, dan itu menjurus pada keadaan bubble economy.
[wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
Pak HMNA tanya bagaimana dengan sektor non-riil (keuangan) Amrik? Amrik deficit karena impornya jah melebihi expornya. Dan deficit ini ditutupi oleh penjualan t-bills (China banyak pegang t-bills Amrik, in China we trust, kira2 gitu). Persoalan deficit dan utang ini persoalan fundamentalnya Amrik. Import jauh lebih besar karena pola masyarakatnya konsumtif, artinya tabungannya kecil, beda banget dengan pola China misalnya. Artinya kalau orang Amrik rajin menabung, ekonominya akan lebih baik. Pingin tahu yang namanya bubble dari Amrik? Contoh bubble economy itu krisis global sejak 2008 lalu, akibat rontoknya struktur pasar mortgage backed securities (sekuritas KPR) serta turunannya. Bukan karena jual beli saham per se! Yang cetek bukan soal diskusi neo-lib, tapi diskusinya pak HMNA, lantaran nggak mau nyimak baik2 postingan orang. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@... wrote: - Original Message - From: aldiy al...@... To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, November 20, 2009 12:38 Subject: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh Ini Pak HMNA dan Pak Abdul luar biasa antik yah...heran... Ulama kayak gini jangan banyak2 dah tulng... Arcon, kita memang kudu kritis dengan kebijakan pemerintah dan trend2 ekonomi, dan kemudian menganut pandangan, mendukung kebijakan dan tindakan yang bisa merubah keadaan, paling sedikit membuat situasinya lebih baik. 1. Seperti yang kamu tulis, kesenjangan besar antara sektor riil dan sektor keuangan. Tandanya apa aja? - infrastruktur, fisik, non fisik, apalagi yang soft infra, nggak jalan, kalau energi ya krisis. - sektor barang yang non tradable makin membesar - PMA yang dulu jadi andalan makin turun, daya saing kita melorot terus. - suku bunga kredit investasi? tinggi teruuus. Dan bank makin kaya saja kalau suku bunga depositonya turun. - kucuran kredit bank (LDR) masih di bawah 70%. - bubble ekonomi dibarengi dengan 'bubble sosial', dimana kita mencatat pertumbuhan lumayan di tengah krisis global, tapi tetep trend kemiskinan, kesenjangan dan pengangguran yang membesar, dimana angka laporan dari Pemerintah nggak bisa dipercaya, karena kenyataannya lebih parah. Belum lagi korupsi yang 'makin merata', belum lagi kerusakan lingkungan. 2. Dalam keadaan seperti begitu pun, perhatian Pemerintah kita dari dulu sampe sekarang tetep NEOLIB. Hehe yang saya maksud neolib adalah lebih memprioritaskan klincongnya sektor keuangan ketimbang pembenahan sektor riil. Mungkin kita sering silau dengan Amrik dan globalisasi yang menyebabkan keuangan seperti nggak punya batas negara. Kita lupa bahwa Amrik bisa begini begitu, pun dengan krisis seperti itu, karena sektor riilnya kuat HMNA: Ya, tapi bagaimana dengan sektor non-realnya? # - walaupun sangat riskan karena defisitnya seolah permanen. Yah, tiap negara kan punya persoalan sendiri, ngapain lagi Pak HMNA dan Pak Abdul membingungkan yang muda2 dengan diskusi cetek kayak gitu. # HMNA: Neolib itu bukan masalah cetek, lho !
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
- Original Message - From: Ari Condro masar...@gmail.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, November 20, 2009 15:40 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh wah, ini postingan pakai tenaga dalam tingkat tinggi. sub items di poin satu itulah yang membentuk buble, kesenjangan yang sejati antara sektor real dan sektor financial. sementara si abah yg orang teknik masih melototi pasar modal, sayangnya tanpa paham esensi dan filososinya. padahal cukup dengan membaca pengantar makro ekonominya n. gregory mankiw atau buku economicsnya paul samuelson atau makro mikro ekonomi islamnya adiwarman karim sebenarnya sudah memecahkan masalah kesenjangan pemahaman ini. ### HMNA: Contoh di poin satu itu hanya dalam ruang lingkup ekonomi mikro, yaitu yang terkait dengan variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil, yaitu berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya, di mana individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secarabersama-sama individu lainnya. Di sini tidak terjadi perdagangan saham milik individu-individu itu. Jadi contoh yang anda kemukakan itu sama sekali tidak menyentuh bubble economy dalam konteks sistem kapitalisme di mana sektor non-real sama sekali terlepas dari sistem real. Terjadinya bubble economy dalam ekonomi makro sistem kapitalisme, karena menentang Nash, dimana orang memperdagangkan barang yang tidak dimilikinya secara utuh (baca: saham). ## 2009/11/20 aldiy al...@yahoo.com Ini Pak HMNA dan Pak Abdul luar biasa antik yah...heran... Ulama kayak gini jangan banyak2 dah tulng... Arcon, kita memang kudu kritis dengan kebijakan pemerintah dan trend2 ekonomi, dan kemudian menganut pandangan, mendukung kebijakan dan tindakan yang bisa merubah keadaan, paling sedikit membuat situasinya lebih baik. 1. Seperti yang kamu tulis, kesenjangan besar antara sektor riil dan sektor keuangan. Tandanya apa aja? - infrastruktur, fisik, non fisik, apalagi yang soft infra, nggak jalan, kalau energi ya krisis. - sektor barang yang non tradable makin membesar - PMA yang dulu jadi andalan makin turun, daya saing kita melorot terus. - suku bunga kredit investasi? tinggi teruuus. Dan bank makin kaya saja kalau suku bunga depositonya turun. - kucuran kredit bank (LDR) masih di bawah 70%. - bubble ekonomi dibarengi dengan 'bubble sosial', dimana kita mencatat pertumbuhan lumayan di tengah krisis global, tapi tetep trend kemiskinan, kesenjangan dan pengangguran yang membesar, dimana angka laporan dari Pemerintah nggak bisa dipercaya, karena kenyataannya lebih parah. Belum lagi korupsi yang 'makin merata', belum lagi kerusakan lingkungan. 2. Dalam keadaan seperti begitu pun, perhatian Pemerintah kita dari dulu sampe sekarang tetep NEOLIB. Hehe yang saya maksud neolib adalah lebih memprioritaskan klincongnya sektor keuangan ketimbang pembenahan sektor riil. Mungkin kita sering silau dengan Amrik dan globalisasi yang menyebabkan keuangan seperti nggak punya batas negara. Kita lupa bahwa Amrik bisa begini begitu, pun dengan krisis seperti itu, karena sektor riilnya kuat - walaupun sangat riskan karena defisitnya seolah permanen. Yah, tiap negara kan punya persoalan sendiri, ngapain lagi Pak HMNA dan Pak Abdul membingungkan yang muda2 dengan diskusi cetek kayak gitu. Sedemikian rupa neolib kita ini sehingga defisit kita sekarang cenderung ditutupi dengan arus modal jangka pendek (i.e transaksi SBI dan pasar modal yang dikuasai asing), sehingga dalam keadaan nggak bisa bersaing di sektor riil, harga bbm, krisis energi dan pengurangan subsidi, kita tambah rentan saja - karena modal asing itu bisa kabur kapan saja mereka mau. Apalah ekonomi syariah ikut2an jadi neolib, Arcon? Saya pernah nuduh mereka gitu, karena terlalu berlebih2an dalam finance syariah sehingga malah ikut2an jadi kapitalis neo lib. Saya bekerja di pasar modal belasan tahun, jadi paham kesenjangan ini. Makanya beberapa tahun belakangan ini saya berkegiatan mengelola dana untuk ditanamkan ke 'social capital'. Tetep kapitalis tapi sosial..hahaha.. Karena seperti saya bilang di atas, hanya ingin berpartisipasi untuk membuat kehidupan lebih baik untuk orang lain. Kadang diam2 saya meneteskan air mata, melihat sekelompok orang, famili, tetangga, teman, yang bekerja mati2an untuk makan atau sekolahkan anak, berusaha jujur melakukan yang diyakinkan benar, tapi duh...kondisi kita sangat tidak berpihak untuk itu. Ataupun perempuan/laki2 yang cerdas, rajin dan integritasnya tinggi, tapi kok
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
- Original Message - From: aldiy al...@yahoo.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, November 20, 2009 17:09 Subject: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh From: aldiy al...@yahoo.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh Date: Friday, November 20, 2009 17:10 Pak HMNA kalo bingung jangan bikin anak2 muda yang baca ikut bingung ya. Makanya dengerin kalo ahlinya ngomong. Kalo nggak dengerin ahlinya itu namanya zalim, karena nggak menempatkan sesuatu sesuai ukurannya. HMNA: Yang bingung itu siapa ? # Kalo bapak mau bilang transaksi jual beli saham di bursa efek itu HARAM, ya silakan aja go ahead. Kalo dalam bahasa sekulernya transaksi itu mengandung SPEKULASI kalau niatnya jual beli jangka pendek. Tapi jangan dibilang bubble dan karena itu sistemnya rapuh, hanya karena orang jual beli saham dan cari keuntungan. Udah dijelasin Arcon panjang lebar kenapa. ### HMNA: Sistem kapilalisme di mana terjadi bubble economy yang menyebabkan sistem kapitalisme itu rapuh, karena menentang Nash. Penjelasannya? Baca postingan reply saya yang ditujukan kepada Arcon. Tidak usah kesal mendengar sistem kapitalisme iru rapuh, karena kenyataannya memang rapuh, yaitu sektor non-real sama sekali terlepas dari sektor real, sehingga di sektor non-real itu berkecamuk spekulasi alias judi. ### Tapi kalo bapak ngotot mau bilang HARAM ya udah. Di kupingku kedengerannya HARAM = SPEKULATIF. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, H. M. Nur Abdurahman mnur.abdurrah...@... wrote: - Original Message - From: Ari Condro masar...@... To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 19, 2009 07:05 Subject: Re: [wanita-muslimah] Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh di titik ini abah kudu baca lebih dalam hehehe :) saya ajukan keberatan saya atas konsep bublenya si abah dan beberapa item pertimbangannya, serta mencoba meluruskan tentang saham. 1. saham. saham itu apa sih ? saham itu tanda kepemilikan kita atas sebuah badan usaha. apakah nyata ? ya, nyata, ada sertifikatnya, dan perdagangan hak kepemilikan itu di catat otoritas yang berwenang. bayangkan abah dan cak bondet berkongsi buka warung makan. abah punya modal 50 rb, cak bondet 300 rb. setelah warung jalan setahun, lumayan rame nih warung. ada tetangga pingin invest juga di sana. separuh dari bagian cak bondet di beli oleh kang muin, dengan harga lebih tinggi. bagian saham sebesar 150 rb dibeli kang muin dengan harga 180 rb. jalan setahun lagi, warung ternyata merugi. karena lokasinya berdekatan dengan kampus UMI yang mahasiswanya sering berantem. warung sering rugi gara gara orang berkelahi ini. pada saat yang sama kang muin pingin ngawinin anak semata wayangnya. saham yang kemarin dibeli dengan harga 180 rb itu dijual rugi ke cak bondet lagi dengan harga 145 rb. yang bisa kita pelajari dari ilustrasi di atas adalah : - saham itu adalah hak kepemilikan atas suatu institusi - harganya, naik atau turun disebabkan supply dan demand - prospek positif suatu usaha bisa membuat harga naik karena demand yang tinggi, kinerja negatif bisa membuat harga saham turun pertanyaan saya : bubblenya dimana ? kenapa jual belinya dilarang ? mengapa menurut abah jual beli sahamnya diharamkan oleh islam ? bagian mana yang dianggap abah tidak islami ? # HMNA: Saya ulangi yang telahsaya tulis pada postingan lalu: Buble economy itu berhubungan dengan saham di bursa efek via broker. Jadi contoh di atas tidak mengena. Saya tambahkan penjelasan: Contoh di atas itu hanya menyangkut hukum supply dan demand, tidak menyentuh perbincangan Itu baru relevan / menyentuh perbincangan, jika warung makan itu mau dijadikan restoran bergengsi (pake nama perusahaan:Resber), dan untuk itu ditempulah Perusahaan Resber itu go publik, lempar saham ke pasar modal. Maka masuklah ia dalam sistem kapitalisme: sekor real, itu Resrestoran it self sektor non-real , sahamnya di pasar modal Membeli saham Resber hukumnya mubah, boleh-boleh saja. Tetapi si A memperdagakannya (membeli dengan tujuan menjualnya untuk mendapatkan keutungan) itu yang haram, sebab barangnya yang real yaitu restoran Resber bukan milik si A seluruhnya, karena memperdagangkan barang yang tidak dimiliki seluruhnya secara real itu dilarang. Apa hikmah larangan itu? Di sektor non-real
[wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
Ini Pak HMNA dan Pak Abdul luar biasa antik yah...heran... Ulama kayak gini jangan banyak2 dah tulng... Arcon, kita memang kudu kritis dengan kebijakan pemerintah dan trend2 ekonomi, dan kemudian menganut pandangan, mendukung kebijakan dan tindakan yang bisa merubah keadaan, paling sedikit membuat situasinya lebih baik. 1. Seperti yang kamu tulis, kesenjangan besar antara sektor riil dan sektor keuangan. Tandanya apa aja? - infrastruktur, fisik, non fisik, apalagi yang soft infra, nggak jalan, kalau energi ya krisis. - sektor barang yang non tradable makin membesar - PMA yang dulu jadi andalan makin turun, daya saing kita melorot terus. - suku bunga kredit investasi? tinggi teruuus. Dan bank makin kaya saja kalau suku bunga depositonya turun. - kucuran kredit bank (LDR) masih di bawah 70%. - bubble ekonomi dibarengi dengan 'bubble sosial', dimana kita mencatat pertumbuhan lumayan di tengah krisis global, tapi tetep trend kemiskinan, kesenjangan dan pengangguran yang membesar, dimana angka laporan dari Pemerintah nggak bisa dipercaya, karena kenyataannya lebih parah. Belum lagi korupsi yang 'makin merata', belum lagi kerusakan lingkungan. 2. Dalam keadaan seperti begitu pun, perhatian Pemerintah kita dari dulu sampe sekarang tetep NEOLIB. Hehe yang saya maksud neolib adalah lebih memprioritaskan klincongnya sektor keuangan ketimbang pembenahan sektor riil. Mungkin kita sering silau dengan Amrik dan globalisasi yang menyebabkan keuangan seperti nggak punya batas negara. Kita lupa bahwa Amrik bisa begini begitu, pun dengan krisis seperti itu, karena sektor riilnya kuat - walaupun sangat riskan karena defisitnya seolah permanen. Yah, tiap negara kan punya persoalan sendiri, ngapain lagi Pak HMNA dan Pak Abdul membingungkan yang muda2 dengan diskusi cetek kayak gitu. Sedemikian rupa neolib kita ini sehingga defisit kita sekarang cenderung ditutupi dengan arus modal jangka pendek (i.e transaksi SBI dan pasar modal yang dikuasai asing), sehingga dalam keadaan nggak bisa bersaing di sektor riil, harga bbm, krisis energi dan pengurangan subsidi, kita tambah rentan saja - karena modal asing itu bisa kabur kapan saja mereka mau. Apalah ekonomi syariah ikut2an jadi neolib, Arcon? Saya pernah nuduh mereka gitu, karena terlalu berlebih2an dalam finance syariah sehingga malah ikut2an jadi kapitalis neo lib. Saya bekerja di pasar modal belasan tahun, jadi paham kesenjangan ini. Makanya beberapa tahun belakangan ini saya berkegiatan mengelola dana untuk ditanamkan ke 'social capital'. Tetep kapitalis tapi sosial..hahaha.. Karena seperti saya bilang di atas, hanya ingin berpartisipasi untuk membuat kehidupan lebih baik untuk orang lain. Kadang diam2 saya meneteskan air mata, melihat sekelompok orang, famili, tetangga, teman, yang bekerja mati2an untuk makan atau sekolahkan anak, berusaha jujur melakukan yang diyakinkan benar, tapi duh...kondisi kita sangat tidak berpihak untuk itu. Ataupun perempuan/laki2 yang cerdas, rajin dan integritasnya tinggi, tapi kok kita nggak memperhatikan atau mendukung mereka? Duh..sayang sekali. Contoh social capital yang seperti bagaimana? Saya berusaha mereplikasi misalnya program2 berbasis masyarakat yang merespons krisis energi dan lemahnya pertanian, dengan memperhatikan lingkungan. Dan jangan salah paham, ini bukan program BLT atau program sosial bagi2in duit. Ini program permanen yang memberdayakan masyarakat dan pemerintah lokal, yang paham dan mengelola sumber energi mereka sendiri serta menguatkan basis ekonomi lokal mereka. Tidak hanya di desa2, ini juga bisa dilakukan di perkotaan. Hanya saja tantangan di perkotaan berbeda dan relasi sosialnya jauh lebih kompleks. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masar...@... wrote: capek deh. yg diteriakin sebagai buble itu adalah kesenjangan antara besaran kapitalisasi di sektor financial dengan di sektor real. sektor financial otomatis gak cuma saham. nah, contoh saya dibawah udah mengilustrasikan saham dan jual beli saham. tapi si abah tea tetep gak bisa nerima ilustrasi itu. lucu juga. gak bisa terimanya di point mana emangnya ? warung kan hanya representasi dari nama PT abcdxyz Tbk jual beli sahamnya, katakan di bursa saham makasar menggila kecuali emang si abah yang mikirnya udah gak bisa lurus dan gak bisa paham ilustrasi dibawah ... hehehe ... peace abah sektor keuangan islam alias perbankan syariah apa juga nggak ada bublenya (kesenjangan dengan dunia real) ? adalah, namanya produk turunan pasti menimbulkan buble perekonomian. namanya perusahaan keuangan bikin transaksi otomatis pasti terjadi multiplikasi dibandingkan yang real. rumah satu biji. giliran dibeli liwat kpr syariah dgn skema cost plus, bisa kena penggelembungan jadi 1,3 nya. harga 100 juta, pakai cost plus murabahah jadi harga 130 juta dari bang. dicicil 130 kali, tiap kali nyicil masing masing satu juga. itu terjadi penggelembungan 30
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
- Original Message - From: aldiy al...@yahoo.com To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, November 20, 2009 12:38 Subject: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh Ini Pak HMNA dan Pak Abdul luar biasa antik yah...heran... Ulama kayak gini jangan banyak2 dah tulng... Arcon, kita memang kudu kritis dengan kebijakan pemerintah dan trend2 ekonomi, dan kemudian menganut pandangan, mendukung kebijakan dan tindakan yang bisa merubah keadaan, paling sedikit membuat situasinya lebih baik. 1. Seperti yang kamu tulis, kesenjangan besar antara sektor riil dan sektor keuangan. Tandanya apa aja? - infrastruktur, fisik, non fisik, apalagi yang soft infra, nggak jalan, kalau energi ya krisis. - sektor barang yang non tradable makin membesar - PMA yang dulu jadi andalan makin turun, daya saing kita melorot terus. - suku bunga kredit investasi? tinggi teruuus. Dan bank makin kaya saja kalau suku bunga depositonya turun. - kucuran kredit bank (LDR) masih di bawah 70%. - bubble ekonomi dibarengi dengan 'bubble sosial', dimana kita mencatat pertumbuhan lumayan di tengah krisis global, tapi tetep trend kemiskinan, kesenjangan dan pengangguran yang membesar, dimana angka laporan dari Pemerintah nggak bisa dipercaya, karena kenyataannya lebih parah. Belum lagi korupsi yang 'makin merata', belum lagi kerusakan lingkungan. 2. Dalam keadaan seperti begitu pun, perhatian Pemerintah kita dari dulu sampe sekarang tetep NEOLIB. Hehe yang saya maksud neolib adalah lebih memprioritaskan klincongnya sektor keuangan ketimbang pembenahan sektor riil. Mungkin kita sering silau dengan Amrik dan globalisasi yang menyebabkan keuangan seperti nggak punya batas negara. Kita lupa bahwa Amrik bisa begini begitu, pun dengan krisis seperti itu, karena sektor riilnya kuat HMNA: Ya, tapi bagaimana dengan sektor non-realnya? # - walaupun sangat riskan karena defisitnya seolah permanen. Yah, tiap negara kan punya persoalan sendiri, ngapain lagi Pak HMNA dan Pak Abdul membingungkan yang muda2 dengan diskusi cetek kayak gitu. # HMNA: Neolib itu bukan masalah cetek, lho ! BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 880 Lain Bangkahulu Lain Semarang Boediono beberapa pekan lalu pernah berkeluh kesah menyatakan sangat bersedih, karena ia telah berbuat baik untuk Negara ini, namun dihujat dari segala penjuru. Dalam Al-Quran termaktub golongan seperti Boediono ini, merasa berbuat baik tetapi sebenarnya berbuat sebaliknya, namun mereka itu tidak menyadarinya. Firman Allah: -- WADzA QYL LHM LA TFSDWA FY ALARDh QALWA ANMA NhN MShLhWN . ALA ANHM HM ALMFSDWN WLKN LA YSy'ARWN (S. ALBQRt, 2:11,12), dibaca: -- waidza- qi-la lahum la- tufsidu- fil ardhi qa-lu- innama- nahnu mushlihu-n . ala- innahum humul mufsidu-na wala-kil la- yasy'uru-n, artinya: -- Dan bila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan di bumi. mereka menjawab:: Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan . Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. Lalu apa relevansinya judul di atas itu dengan keluh-kesah Boediono tersebut? Judul tsb adalah sampiran dari pantun dua bait. Lengkapnya pantun itu spb: Lain Bangkahulu, lain Semarang Lain dahulu, lain sekarang Jadi relevansinya adalah pandangan Boediono itu lain dahulu lain sekarang. Adapun yang Bangkahulu dari pandangan Boediono itu diungkapkan oleh konco-konconya dari Universitas Gajah Mada: VIVAnews - Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) menolak berbagai berbagai tudingan neoliberal yang dialamatkan kepada Boediono sebagai calon wakil presiden RI. Boediono justru penyebar gagasan Sistem Ekonomi Pancasila, ujar Sekretaris Umum Pengurus Pusat Kagama, Hamid Dipopramono dalam siaran pers yang diterima VIVAnews di Jakarta, Selasa malam, 2 Juni 2009. Dia menjelaskan Boediono bersama Mubyarto telah dikenal sebagai ekonom yang menerbitkan buku Ekonomi Pancasila pada 1981. Dalam buku tersebut Boediono menyebarkan gagasan Sistem Ekonomi Pancasila yang jauh dari neoliberal dan jauh dari orientasi kepentingan asing. Bersama Mubyarto, Boediono memang menterjemahkan kelima Pancasila dalam agenda ekonomi seperti apa yang layak diterapkan di negeri ini. Itu mencakup soal etika ekonomi dan bisnis, sistem ekonomi yang berkeadilan, penguasaan negara atas sumber daya alam, serta kebijakan ekonomi untuk mendukung kesejahteraan rakyat. Mereka memperkenalkan dan mempopulerkan sistem ekonomi yang pas dan khas bagi Indonesia, yakni
Re: [wanita-muslimah] Re: Seri 633. Sistem Bubble Economy Kapitalisme yang Rapuh
wah, ini postingan pakai tenaga dalam tingkat tinggi. sub items di poin satu itulah yang membentuk buble, kesenjangan yang sejati antara sektor real dan sektor financial. sementara si abah yg orang teknik masih melototi pasar modal, sayangnya tanpa paham esensi dan filososinya. padahal cukup dengan membaca pengantar makro ekonominya n. gregory mankiw atau buku economicsnya paul samuelson atau makro mikro ekonomi islamnya adiwarman karim sebenarnya sudah memecahkan masalah kesenjangan pemahaman ini. 2009/11/20 aldiy al...@yahoo.com Ini Pak HMNA dan Pak Abdul luar biasa antik yah...heran... Ulama kayak gini jangan banyak2 dah tulng... Arcon, kita memang kudu kritis dengan kebijakan pemerintah dan trend2 ekonomi, dan kemudian menganut pandangan, mendukung kebijakan dan tindakan yang bisa merubah keadaan, paling sedikit membuat situasinya lebih baik. 1. Seperti yang kamu tulis, kesenjangan besar antara sektor riil dan sektor keuangan. Tandanya apa aja? - infrastruktur, fisik, non fisik, apalagi yang soft infra, nggak jalan, kalau energi ya krisis. - sektor barang yang non tradable makin membesar - PMA yang dulu jadi andalan makin turun, daya saing kita melorot terus. - suku bunga kredit investasi? tinggi teruuus. Dan bank makin kaya saja kalau suku bunga depositonya turun. - kucuran kredit bank (LDR) masih di bawah 70%. - bubble ekonomi dibarengi dengan 'bubble sosial', dimana kita mencatat pertumbuhan lumayan di tengah krisis global, tapi tetep trend kemiskinan, kesenjangan dan pengangguran yang membesar, dimana angka laporan dari Pemerintah nggak bisa dipercaya, karena kenyataannya lebih parah. Belum lagi korupsi yang 'makin merata', belum lagi kerusakan lingkungan. 2. Dalam keadaan seperti begitu pun, perhatian Pemerintah kita dari dulu sampe sekarang tetep NEOLIB. Hehe yang saya maksud neolib adalah lebih memprioritaskan klincongnya sektor keuangan ketimbang pembenahan sektor riil. Mungkin kita sering silau dengan Amrik dan globalisasi yang menyebabkan keuangan seperti nggak punya batas negara. Kita lupa bahwa Amrik bisa begini begitu, pun dengan krisis seperti itu, karena sektor riilnya kuat - walaupun sangat riskan karena defisitnya seolah permanen. Yah, tiap negara kan punya persoalan sendiri, ngapain lagi Pak HMNA dan Pak Abdul membingungkan yang muda2 dengan diskusi cetek kayak gitu. Sedemikian rupa neolib kita ini sehingga defisit kita sekarang cenderung ditutupi dengan arus modal jangka pendek (i.e transaksi SBI dan pasar modal yang dikuasai asing), sehingga dalam keadaan nggak bisa bersaing di sektor riil, harga bbm, krisis energi dan pengurangan subsidi, kita tambah rentan saja - karena modal asing itu bisa kabur kapan saja mereka mau. Apalah ekonomi syariah ikut2an jadi neolib, Arcon? Saya pernah nuduh mereka gitu, karena terlalu berlebih2an dalam finance syariah sehingga malah ikut2an jadi kapitalis neo lib. Saya bekerja di pasar modal belasan tahun, jadi paham kesenjangan ini. Makanya beberapa tahun belakangan ini saya berkegiatan mengelola dana untuk ditanamkan ke 'social capital'. Tetep kapitalis tapi sosial..hahaha.. Karena seperti saya bilang di atas, hanya ingin berpartisipasi untuk membuat kehidupan lebih baik untuk orang lain. Kadang diam2 saya meneteskan air mata, melihat sekelompok orang, famili, tetangga, teman, yang bekerja mati2an untuk makan atau sekolahkan anak, berusaha jujur melakukan yang diyakinkan benar, tapi duh...kondisi kita sangat tidak berpihak untuk itu. Ataupun perempuan/laki2 yang cerdas, rajin dan integritasnya tinggi, tapi kok kita nggak memperhatikan atau mendukung mereka? Duh..sayang sekali. Contoh social capital yang seperti bagaimana? Saya berusaha mereplikasi misalnya program2 berbasis masyarakat yang merespons krisis energi dan lemahnya pertanian, dengan memperhatikan lingkungan. Dan jangan salah paham, ini bukan program BLT atau program sosial bagi2in duit. Ini program permanen yang memberdayakan masyarakat dan pemerintah lokal, yang paham dan mengelola sumber energi mereka sendiri serta menguatkan basis ekonomi lokal mereka. Tidak hanya di desa2, ini juga bisa dilakukan di perkotaan. Hanya saja tantangan di perkotaan berbeda dan relasi sosialnya jauh lebih kompleks. Salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com, Ari Condro masar...@... wrote: capek deh. yg diteriakin sebagai buble itu adalah kesenjangan antara besaran kapitalisasi di sektor financial dengan di sektor real. sektor financial otomatis gak cuma saham. nah, contoh saya dibawah udah mengilustrasikan saham dan jual beli saham. tapi si abah tea tetep gak bisa nerima ilustrasi itu. lucu juga. gak bisa terimanya di point mana emangnya ? warung kan hanya representasi dari nama PT abcdxyz Tbk jual beli sahamnya, katakan di bursa saham makasar menggila kecuali emang si abah yang mikirnya udah gak bisa lurus dan gak bisa paham ilustrasi dibawah ...