Yudi Yuliyadi-------------------Bismilahirrahmanirahiim

Coba sebutkan ayat2 di dlm al quran yang menjelaskan tentang Aurat
dan batas2nya...

Kalau tidak ada itu artinya budaya Arab padang pasir...

jadi jangan semua mengatas namakan ajaran islam,kalau tidak ada tertulis dlm al 
Quran..

salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "" <y...@...> wrote:
>
> Artikel Buletin An-Nur :
> 
> Tak Mau Berjilbab, Alasan dan Jawaban
> 
> 
> 
> Seorang muslimah, diperintahkan untuk menutup auratnya ketika keluar rumah,
> yaitu dengan mengenakan pakaian syar'i yang dikenal dengan jilbab atau
> hijab. Namun dalam kenyataan masih banyak di antara para muslimah yang belum
> mau memakainya. Ada yang dilarang oleh orang tuanya, ada yang beralasan
> belum waktunya atau nanti setelah pergi haji dan segudang alasan yang lain.
> Nah apa jawaban untuk mereka? 
> 
> 1. Saya Belum Bisa Menerima Hijab 
> 
> Untuk ukhti yang belum bisa menerima hijab maka perlu kita tanyakan,
> "Bukankah ukhti sungguh-sungguh dan yakin dalam memeluk Islam, dan bukankah
> ukhti telah mengucapkan la ilaha illallah Muhammad rasulullah dengan yakin?
> Yang berarti menerima apa saja yang diperintahkan Allah Subhannahu wa Ta'ala
> dan Rasulullah? Jika ya maka sesungguhnya hijab adalah salah satu syari'at
> Islam yang harus dilaksanakan oleh para muslimah. Allah Subhannahu wa Ta'ala
> telah memerintah kan para mukminah untuk memakai hijab dan demikian pula
> Rassulullah Shalallaahu alaihi wasalam memerintahkan itu. Jika anda beriman
> kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya, maka anda tentu akan dengan
> senang hati memakai hijab itu. 
> 
> 2. Saya Menerima Hijab, Namun Orang Tua Melarang. 
> 
> Kalau saya tidak taat kepada orang tua, saya bisa masuk neraka. Kepada
> saudariku kita beritahukan bahwa memang benar orang tua memiliki kedudukan
> yang tinggi dan mulia, dan kita diperintahkan untuk berbakti kepada mereka.
> Namun taat kepada orang tua dibolehkan dalam hal yang tidak mengandung
> maksiat kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala , sebagaimana dalam firman-Nya,
> artinya, 
> 
> "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang
> tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
> keduanya," (QS. Luqman:15) 
> 
> Meskipun demikian kita tetap harus berbuat baik kepada kedua orang tua kita
> selama di dunia ini. 
> 
> Inti permasalahannya adalah, bagaimana saudari taat kepada orang tua namun
> bermaksiat kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya, padahal Allah
> Subhannahu wa Ta'ala adalah yang menciptakan anda, memberi nikmat, rizki,
> menghidupkan dan juga yang menciptakan kedua orang tua saudari? 
> 
> 3. Saya Tidak Punya Uang untuk Membeli Jilbab 
> 
> Ada dua kemungkinan wanita muslimah yang mengucapkan seperti ini, yaitu
> mungkin dia berdusta dan mungkin juga dia jujur. Jika dalam kesehariannya
> dia mampu membeli berbagai macam pakaian dengan model yang beraneka ragam,
> mampu membeli perlengkapan ini dan itu, maka berarti dia telah bohong. Dia
> sebenarnya memang tidak berniat untuk membeli pakaian yang sesuai tuntunan
> syari'at. Padahal pakaian syar¡¦i biasanya tidak semahal pakaian-pakaian
> model baru yang bertabarruj. 
> 
> Maka apakah saudari tidak memilih pakaian yang seharusnya dikenakan oleh
> seorang wanita muslimah. Apakah anda tidak memilih sesuatu yang dapat
> menyelamatkan anda dari adzab Allah Subhannahu wa Ta'ala dan kemurkaan-Nya?
> Ketahuilah pula bahwa kemuliaan seseorang bukan pada model pakaiannya, namun
> pada takwanya kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala . Dia telah berfirman,
> artinya, 
> 
> "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
> orang yang paling bertaqwa di antara kamu." (QS. al-Hujurat:13) 
> 
> Adapun jika memang anda seorang yang jujur, jika benar-benar saudari berniat
> untuk memakai jilbab maka Allah Subhannahu wa Ta'ala akan memberikan jalan
> keluar. Allah Subhannahu wa Ta'ala telah mengatakan, artinya, 
> 
> "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya
> jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada
> disangka-sangkanya." (QS. ath-Thalaq 2-3) 
> 
> Kesimpulannya adalah bahwa untuk mencapai keridhaan Allah dan untuk
> mendapatkan surga, maka segala sesuatu akan menjadi terasa ringan dan mudah.
> 
> 
> 4. Cuaca Sangat Panas 
> 
> Jika saudari beralasan bahwa cuaca sangat panas, kalau memakai jilbab
> rasanya gerah, maka saudari hendaklah selalu mengingat firman Allah
> Subhannahu wa Ta'ala , artinya, 
> 
> "Katakanlah, "Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jikalau
> mereka mengetahui."(QS. 9:81) 
> 
> Apakah anda menginginkan sesuatu yang lebih panas lagi daripada panasnya
> dunia ini, dan bagaimana saudari menyejajarkan antara panasnya dunia dengan
> panasnya neraka? Yang dikatakan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala , artinya, 
> 
> "Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat)
> minuman, selain air yang mendidih dan nanah." (QS. 78:24-25) 
> 
> Wahai saudariku, ketahuilah bahwa surga itu diliputi dengan berbagai
> kesusahan dan segala hal yang dibenci nafsu, sedangkan neraka dihiasi dengan
> segala yang disenangi hawa nafsu. 
> 
> 5. Khawatir Nanti Aku Lepas Jilbab Lagi 
> 
> Ada seorang muslimah yang mengatakan, "Kalau aku pakai jilbab, aku khawatir
> nanti suatu saat melepasnya lagi." Saudariku, kalau seseorang berpikiran
> seperti anda, maka bisa-bisa dia meninggalkan seluruh atau sebagian ajaran
> agama ini. Bisa-bisa dia tidak mau shalat, tidak mau berpuasa karena
> khawatir nanti tidak bisa terus melakukannya. 
> 
> Itu semua tidak lain merupakan godaan dan bisikan setan, maka hendaklah
> suadari mencari sebab-sebab yang dapat menjadikan anda selalu beristiqamah.
> Di antaranya dengan banyak berdo'a agar diberikan ketetapan hati di atas
> agama, bersabar dan melakukan shalat dengan khusyu'. Allah Subhannahu wa
> Ta'ala berfirman, artinya, 
> "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
> demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'." (QS.
> 2:45) 
> 
> Jika saudari telah memegang teguh sebab-sebab hidayah dan telah merasakan
> manisnya iman maka saudari pasti tidak akan meninggalkan perintah Allah
> Subhannahu wa Ta'ala , karena dengan melaksanakan itu anda akan merasa
> tentram dan nikmat. 
> 
> 6. Aku Takut Tidak Ada Yang Menikahiku 
> 
> Saudariku! Sesungguhnya laki-laki yang mencari istri seorang wanita yang
> bertabarruj, membuka aurat dan senang melakukan berbagai kemaksiatan maka
> dia adalah laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu. Dia tidak cemburu
> terhadap yang diharamkan Allah Subhannahu wa Ta'ala, tidak cemburu
> terhadapmu, dan tidak akan membantumu dalam ketaatan, menuju surga serta
> menyelamatkanmu dari neraka. 
> 
> Jadilah engkau wanita yang baik, insya Allah Subhannahu wa Ta'ala engkau
> mendapatkan suami yang baik pula. Engkau lihat berapa banyak wanita yang
> tidak berhijab, namun dia tidak menikah, dan engkau lihat berapa banyak
> wanita berjilbab yang telah menjadi seorang istri. 
> 
> 7. Kita Harus Bersyukur 
> 
> "Oleh karena kecantikan merupakan nikmat dari Allah Subhannahu wa Ta'ala,
> maka kita harus bersyukur kepada-Nya, dengan memperlihatkan keindahan tubuh,
> rambut dan kecantikan kita." Mungkin ada di antara muslimah yang beralasan
> demikian. 
> 
> Suadariku! Itu bukanlah bersyukur, karena bersyukur kepada Allah Subhannahu
> wa Ta'ala bukan dengan cara melakukan kemaksiatan. Allah Subhannahu wa
> Ta'ala berfirman, 
> 
> "Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka, dan janganlah
> menampakkan perhiasan mereka." (QS. an-Nur:31) 
> 
> Dalam firman-Nya yang lain, 
> "Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
> isteri-isteri orang mu'min, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
> seluruh tubuh mereka". (QS.al-Ahzab:59) 
> 
> Nikmat terbesar yang Allah Subhannahu wa Ta'ala berikan kepada kita adalah
> iman dan Islam, jika anda ingin bersyukur kepada Allah maka perlihatkanlah
> kesyukuran itu dengan sesuatu yang disenangi dan diperintahkan Allah
> Subhannahu wa Ta'ala, di antaranya adalah dengan mememakai hijab atau
> jilbab. Inilah syukur yang sebenarnya. 
> 
> 8.Belum Mendapatkan Hidayah 
> 
> Ada sebagian muslimah yang mengatakan, "Saya tahu bahwa jilbab itu wajib,
> namun saya belum mendapatkan hidayah untuk memakainya." Kepada saudariku
> yang yang beralasan demikian kami katakan, "Bahwa hidayah itu ada sebabnya
> sebagaimana sakit itu akan sembuh dengan sebab pula. Orang akan kenyang juga
> dengan sebab, yakni makan. Kalau anda setiap hari meminta kepada Allah agar
> ditunjukkan ke jalan yang lurus, maka anda harus berusaha meraihnya.Di
> antaranya, hendaklah anda bergaul dengan wanita yang baik-baik, ini
> merupakan sarana yang sangat efektif, sehingga hidayah dapat anda raih dan
> terus-menerus terlimpah kepada ukhti. 
> 
> 9.Aku Takut Dikira Golongan Sesat 
> 
> Ketahuilah saudariku! Bahwa dalam hidup ini hanya ada dua kelompok,
> hizbullah (kelompok Allah) dan hizbusy syaithan (kelompok syetan). Golongan
> Allah adalah mereka yang senantiasa menolong agama Allah Subhannahu wa
> Ta'ala, melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Sedangkan golongan
> setan sebaliknya selalu bermaksiat kepada Allah dan berbuat kerusakan di
> muka bumi. Dan ketika ukhti melakukan ketaatan, salah satunya adalah memakai
> hijab maka berarti ukhti telah menjadi golongan Allah ƒ¹, bukan kelompok
> sesat. 
> 
> Sebaliknya mereka yang mengumbar aurat, bertabarruj, berpakaian mini dan
> yang semisal itu, merekalah yang sesat. Mereka telah terbius godaan syetan
> atau menjadi pengekor orang-orang munafik dan orang-orang kafir. Maka
> berbahagialah anda sebagai kelompok Allah Subhannahu wa Ta'ala yang pasti
> menang. 
> 
> Jilbab atau hijab adalah bentuk ibadah yang mulia, jangan sejajarkan itu
> dengan ocehan manusia rendahan. Dia disyari'atkan oleh Penciptamu, kalau
> engkau taat kepada manusia dalam rangka bermaksiat kepada Allah Subhannahu
> wa Ta'ala maka sungguh engkau akan binasa dan merugi. Mengapa engkau mau
> diperbudak oleh mereka dan meninggalkan ketaatan kepada Allah Subhannahu wa
> Ta'ala Yang menciptakan, memberi rizki, menghidupkan dan mematikanmu? 
> 
> Sumber: Buletin Darul Qasim, " Wa man Yamna'uki minal hijab", Dr Huwaidan
> Ismail 
> 
>  
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke