[wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Eureka, eureka, tenang teman-teman..:) Hadist untuk membunuh cicak itu memang sahih dan sebagai muslim yang kaffah kita harus membunuh semua cicak si Fuwaisik dan keluarganya. Jadi sebelum membunuh, cicaknya harus ditanya dulu en dikasih fit en proper test, kalo ketauan dia cucu dan cicit si bin atawa binti fuwaisik maka harus dibunuh :)) Hla cicak di rumah saya kan cicak jawa, pastinya bukan bin fuwaisik, jadi ya harus saya biarkan ia hidup dengan tenang..:)) hehehe..jgn pada sewot yaaah, saya mendapat kesimpulan ini nih krn inget pendapat seorang teman, yang bilang Nabi SAW menentang putrinya, Fatimah, dimadu semata-mata krn faktor binti musuh pulitiknya...:))) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: wah mbak ini tidak hanya terlambat, tapi juga terlewat :-) lihat di sini http://groups.yahoo.com/group/wanita- muslimah/message/117423 saya kutip lagi Hadis-hadis tentang cicak itu dikumpulkan dalam bab tersendiri oleh Imam Muslim, dengan judul THE DESIRABILITY OF KILLING A GECKO (HOUSE LIZARD). http://www.muslimaccess.com/sunnah/hadeeth/muslim/026.html atau di blog-blog berikut: http://papabonbon.wordpress.com/2007/12/05/harus-diimani-perintah- membunuh-cicak/ http://thetrueideas.multiply.com/journal/item/635 Hadits Pertama: Sesiapa yang membunuh seekor cicak dengan sekali pukulan maka baginya sekian-sekian kebaikan. (Kitab as-Salam, Bab Dorongan membunuh cicak). Hadits Kedua: Dari Amir bin Sa'ad, dari bapanya (Sa'ad bin Abi Waqqash) radhiyallahu-anhuma katanya Sesungguhnya Nabi saw telah memerintahkan supaya membunuh cicak dan beliau menamakannya 'si penjahat kecil'(Fuwaisik). (Sahih Muslim, 2094) Hadits Ketiga Hadis Aisyah radhiyallahu anha: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan nama kepada cicak Fuwaisik yaitu sangat jahat (HR Muslim 1290) On 5/30/08, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf teman2 kalau ini pertanyaan yg terlambat sekali :-) Diskusi hadis cicaknya menarik sekali, karena buat saya ini bukan sekedar membahas soal cicak, tapi berbagai macam perspektif dalam melihat dan memaknainya.
[wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Waduh .. petunjuk macem apa ya? .. kok jadi inget sama bapak klompencapir nasional :-) Kalau kritik matan hadits, saya tetap ber-basis -salah satunya- pada bukunya Muh Al-Ghazali (Studi Kritis Atas Hadits), tentu dg inovasi sendiri. Selebihnya, You could do better then me :-) Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihamanto [EMAIL PROTECTED] wrote: mas Pei, Saya sedang baca disertasinya Pak Fuad Jabali soal-soal begini. Bisa ngasih petunjuk atau overview? - Original Message - From: Muhammad Syafei To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 28, 2008 8:11 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, wawan wawan hrn.milis@ wrote: On 5/28/08, sriwening herpribadi herpribadi@ wrote: Mbak Mia yang cantiq... Kalau saya sich ngga membunuhnya karena tidak ada contoh dari para sahabat Rasul tentang pelaksanaan hadist tersebut..para sahabat Rasul ini kan orang2 yang paling mengerti memahami setiap hadist yang datang kepada mereka dan terbukti tidak ada catatan dalam sejarah bahwa mereka melakukan pembunuhan cicek atas dasar hadist tersebut. Kalau Rasul para sahabatnya tidak menjadikan hadist tersebut sebagai ukuran sami'na wa athona...lantas kenapa juga akyuuu mesti menyibukkan diri untuk menjadikan hadist itu sebagai ukuranpikir! setuju dan tidak setuju. pemahaman ttg Islam, memahami Quran dan Sunnah, adalah dengan pemahaman para sahabat. karena merekalah orang2 yg berhasil merealisasikan iman dan amal shalih. fasih bhs arab dan juga hidup di tengah2 Nabi saw. jika ada kesalahan atau kebingungan, akan segera dikoreksi oleh Nabi saw, dan mereka akan bertanya langsung ke beliau. Masalahnya -seperti sempat dibahas tempo hari- pemahaman para sahabat ternyata tidak seragam. Perbedaan sampai dengan pertumpahan darah ternyata terjadi. Jadi .. pemahaman sahabat yang mana yang mesti jadi anutan? jika dipahami dg akal masing2, tentu ada 1001 pemahaman, jadinya ya muncul golongan2 spt ini, bahkan ada yg sesat :) Lho, kan mencontoh generasi sahabat .. Kalau jumlah umat manusia makin bertambah banyak dan pemahaman juga menjadi banyak, ya alamiah banget to? yg tidak setuju, soal cicak ini. jika membaca keutamaan sahabat, mereka adalah org yg paling nomor 1 dalam mengerjakan kebaikan. rasanya tidak ada sunnah2 Rasul saw yg tidak mereka kerjakan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Janganlah kalian mencela seorang pun di antara para sahabatku. Karena sesungguhnya apabila seandainya ada salah satu di antara kalian yang bisa berinfak emas sebesar Gunung Uhud maka itu tidak akan bisa menyaingi infak salah seorang di antara mereka; yang hanya sebesar genggaman tangan atau bahkan setengahnya. (Muttafaq 'alaih) Hanya perlu sedikit mikir sambil bertanya2 .. (anggap aja semacam kritik matan :-)) Apa kebiasaan mencela antara para sahabat sudah terjadi pada masa Nabi masih hidup, sehingga Nabi merasa perlu mengeluarkan statement seperti itu? Setahu saya belum ada tuh .. saling cela sampai tingkat yg sedemikian gawat terjadi setelah Nabi wafat, terutama di kalangan pengikut ahlul bait thd sahabat yg dianggap merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Kemudian oleh pengikut Muawiyah thd Ali bin Abi Thalib. Jadi .. seberapa besar tingkat kemungkinannya hadits tersebut benar-benar berasal dari Nabi? Beliau juga bersabda, Sebaik-baik umat manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (tabi'in) dan kemudian orang-orang yang mengikuti mereka lagi (tabi'ut tabi'in). (Muttafaq 'alaih) Kapan kira-kira istilah tabi'in dan tabi'ut tabi'in dikenal? Apa pada masa Nabi masih hidup? Setahu saya gak tuh .. Istilah tabi'in dan tabi'ut tabi'in muncul belakangan. Apa bisa diterima nalar jika Nabi benar-benar bersabda seperti itu. Ayo mikir :-) Salam [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Bantak habib, syarif dan sayyid yang imigrasi ke indonesia. Darimana tahunya kalau fuwaisik di tanah jawa ini bukan anak turunnya fuwaisik jaman nabi. Coba lihat, fuwaisik yg cari setori pertama kali dengan agama Allah adalah di jaman nabi ibrahim a.s. Itu di iraq lho. Lha nabi ada di arabia sewaktu memfatwa membunuh fuwaisik. Dan tidak pakai test dna segala macam. Otomatis perintah ini berlaku umum dan abadi. Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: ritajkt [EMAIL PROTECTED] Date: Sat, 31 May 2008 09:49:22 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Eureka, eureka, tenang teman-teman..:) Hadist untuk membunuh cicak itu memang sahih dan sebagai muslim yang kaffah kita harus membunuh semua cicak si Fuwaisik dan keluarganya. Jadi sebelum membunuh, cicaknya harus ditanya dulu en dikasih fit en proper test, kalo ketauan dia cucu dan cicit si bin atawa binti fuwaisik maka harus dibunuh :)) Hla cicak di rumah saya kan cicak jawa, pastinya bukan bin fuwaisik, jadi ya harus saya biarkan ia hidup dengan tenang..:)) hehehe..jgn pada sewot yaaah, saya mendapat kesimpulan ini nih krn inget pendapat seorang teman, yang bilang Nabi SAW menentang putrinya, Fatimah, dimadu semata-mata krn faktor binti musuh pulitiknya...:))) --- In wanita-muslimah@ mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: wah mbak ini tidak hanya terlambat, tapi juga terlewat :-) lihat di sini http://groups. http://groups.yahoo.com/group/wanita- yahoo.com/group/wanita- muslimah/message/117423 saya kutip lagi Hadis-hadis tentang cicak itu dikumpulkan dalam bab tersendiri oleh Imam Muslim, dengan judul THE DESIRABILITY OF KILLING A GECKO (HOUSE LIZARD). http://www.muslimac http://www.muslimaccess.com/sunnah/hadeeth/muslim/026.html cess.com/sunnah/hadeeth/muslim/026.html atau di blog-blog berikut: http://papabonbon. http://papabonbon.wordpress.com/2007/12/05/harus-diimani-perintah- wordpress.com/2007/12/05/harus-diimani-perintah- membunuh-cicak/ http://thetrueideas http://thetrueideas.multiply.com/journal/item/635 .multiply.com/journal/item/635 Hadits Pertama: Sesiapa yang membunuh seekor cicak dengan sekali pukulan maka baginya sekian-sekian kebaikan. (Kitab as-Salam, Bab Dorongan membunuh cicak). Hadits Kedua: Dari Amir bin Sa'ad, dari bapanya (Sa'ad bin Abi Waqqash) radhiyallahu-anhuma katanya Sesungguhnya Nabi saw telah memerintahkan supaya membunuh cicak dan beliau menamakannya 'si penjahat kecil'(Fuwaisik). (Sahih Muslim, 2094) Hadits Ketiga Hadis Aisyah radhiyallahu anha: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan nama kepada cicak Fuwaisik yaitu sangat jahat (HR Muslim 1290) On 5/30/08, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf teman2 kalau ini pertanyaan yg terlambat sekali :-) Diskusi hadis cicaknya menarik sekali, karena buat saya ini bukan sekedar membahas soal cicak, tapi berbagai macam perspektif dalam melihat dan memaknainya. === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: hadis cicak
lho .. jangan2 bani fuwaisik dah eksis di nusantara barengan pedagang2 dari Gujarat itu. :) Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Bantak habib, syarif dan sayyid yang imigrasi ke indonesia. Darimana tahunya kalau fuwaisik di tanah jawa ini bukan anak turunnya fuwaisik jaman nabi. Coba lihat, fuwaisik yg cari setori pertama kali dengan agama Allah adalah di jaman nabi ibrahim a.s. Itu di iraq lho. Lha nabi ada di arabia sewaktu memfatwa membunuh fuwaisik. Dan tidak pakai test dna segala macam. Otomatis perintah ini berlaku umum dan abadi. Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: ritajkt [EMAIL PROTECTED] Date: Sat, 31 May 2008 09:49:22 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Eureka, eureka, tenang teman-teman..:) Hadist untuk membunuh cicak itu memang sahih dan sebagai muslim yang kaffah kita harus membunuh semua cicak si Fuwaisik dan keluarganya. Jadi sebelum membunuh, cicaknya harus ditanya dulu en dikasih fit en proper test, kalo ketauan dia cucu dan cicit si bin atawa binti fuwaisik maka harus dibunuh :)) Hla cicak di rumah saya kan cicak jawa, pastinya bukan bin fuwaisik, jadi ya harus saya biarkan ia hidup dengan tenang..:)) hehehe..jgn pada sewot yaaah, saya mendapat kesimpulan ini nih krn inget pendapat seorang teman, yang bilang Nabi SAW menentang putrinya, Fatimah, dimadu semata-mata krn faktor binti musuh pulitiknya...:))) --- In wanita-muslimah@ mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: wah mbak ini tidak hanya terlambat, tapi juga terlewat :-) lihat di sini http://groups. http://groups.yahoo.com/group/wanita- yahoo.com/group/wanita- muslimah/message/117423 saya kutip lagi Hadis-hadis tentang cicak itu dikumpulkan dalam bab tersendiri oleh Imam Muslim, dengan judul THE DESIRABILITY OF KILLING A GECKO (HOUSE LIZARD). http://www.muslimac http://www.muslimaccess.com/sunnah/hadeeth/muslim/026.html cess.com/sunnah/hadeeth/muslim/026.html atau di blog-blog berikut: http://papabonbon. http://papabonbon.wordpress.com/2007/12/05/harus-diimani-perintah- wordpress.com/2007/12/05/harus-diimani-perintah- membunuh-cicak/ http://thetrueideas http://thetrueideas.multiply.com/journal/item/635 .multiply.com/journal/item/635 Hadits Pertama: Sesiapa yang membunuh seekor cicak dengan sekali pukulan maka baginya sekian-sekian kebaikan. (Kitab as-Salam, Bab Dorongan membunuh cicak). Hadits Kedua: Dari Amir bin Sa'ad, dari bapanya (Sa'ad bin Abi Waqqash) radhiyallahu-anhuma katanya Sesungguhnya Nabi saw telah memerintahkan supaya membunuh cicak dan beliau menamakannya 'si penjahat kecil'(Fuwaisik). (Sahih Muslim, 2094) Hadits Ketiga Hadis Aisyah radhiyallahu anha: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan nama kepada cicak Fuwaisik yaitu sangat jahat (HR Muslim 1290) On 5/30/08, Herni Sri Nurbayanti herni.nurbayanti@ wrote: Maaf teman2 kalau ini pertanyaan yg terlambat sekali :-) Diskusi hadis cicaknya menarik sekali, karena buat saya ini bukan sekedar membahas soal cicak, tapi berbagai macam perspektif dalam melihat dan memaknainya.
[wanita-muslimah] Re: hadis cicak
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Bantak habib, syarif dan sayyid yang imigrasi ke indonesia. Darimana tahunya kalau fuwaisik di tanah jawa ini bukan anak turunnya fuwaisik jaman nabi. Hla ya itu mas, mesti ditanya-tanya dulu, niru pola screening anti G30S-nya Orba itu. Masalahnya, enggak tau dimana mesti nemuin penerjemah boso cicak,..:)) (Ada loh, antara lain Nabi Sulaiman AS. Kalo di Kediri ya Pangeran sapa itu, suaminya Dewi Condrokirono itu loh) Coba lihat, fuwaisik yg cari setori pertama kali dengan agama Allah adalah di jaman nabi ibrahim a.s. Itu di iraq lho. Lha nabi ada di arabia sewaktu memfatwa membunuh fuwaisik. Dan tidak pakai test dna segala macam. Otomatis perintah ini berlaku umum dan abadi. weleh, padahal saya suka nyanyi cicak-cicak di dinding..:)) Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: ritajkt [EMAIL PROTECTED] Date: Sat, 31 May 2008 09:49:22 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Eureka, eureka, tenang teman-teman..:) Hadist untuk membunuh cicak itu memang sahih dan sebagai muslim yang kaffah kita harus membunuh semua cicak si Fuwaisik dan keluarganya. Jadi sebelum membunuh, cicaknya harus ditanya dulu en dikasih fit en proper test, kalo ketauan dia cucu dan cicit si bin atawa binti fuwaisik maka harus dibunuh :)) Hla cicak di rumah saya kan cicak jawa, pastinya bukan bin fuwaisik, jadi ya harus saya biarkan ia hidup dengan tenang..:)) hehehe..jgn pada sewot yaaah, saya mendapat kesimpulan ini nih krn inget pendapat seorang teman, yang bilang Nabi SAW menentang putrinya, Fatimah, dimadu semata-mata krn faktor binti musuh pulitiknya...:))) --- In wanita-muslimah@ mailto:wanita-muslimah% 40yahoogroups.com yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: wah mbak ini tidak hanya terlambat, tapi juga terlewat :-) lihat di sini http://groups. http://groups.yahoo.com/group/wanita- yahoo.com/group/wanita- muslimah/message/117423 saya kutip lagi Hadis-hadis tentang cicak itu dikumpulkan dalam bab tersendiri oleh Imam Muslim, dengan judul THE DESIRABILITY OF KILLING A GECKO (HOUSE LIZARD). http://www.muslimac http://www.muslimaccess.com/sunnah/hadeeth/muslim/026.html cess.com/sunnah/hadeeth/muslim/026.html atau di blog-blog berikut: http://papabonbon. http://papabonbon.wordpress.com/2007/12/05/harus-diimani-perintah- wordpress.com/2007/12/05/harus-diimani-perintah- membunuh-cicak/ http://thetrueideas http://thetrueideas.multiply.com/journal/item/635 .multiply.com/jou rnal/item/635 Hadits Pertama: Sesiapa yang membunuh seekor cicak dengan sekali pukulan maka baginya sekian-sekian kebaikan. (Kitab as-Salam, Bab Dorongan membunuh cicak). Hadits Kedua: Dari Amir bin Sa'ad, dari bapanya (Sa'ad bin Abi Waqqash) radhiyallahu-anhuma katanya Sesungguhnya Nabi saw telah memerintahkan supaya membunuh cicak dan beliau menamakannya 'si penjahat kecil'(Fuwaisik). (Sahih Muslim, 2094) Hadits Ketiga Hadis Aisyah radhiyallahu anha: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan nama kepada cicak Fuwaisik yaitu sangat jahat (HR Muslim 1290) On 5/30/08, Herni Sri Nurbayanti herni.nurbayanti@ wrote: Maaf teman2 kalau ini pertanyaan yg terlambat sekali :-) Diskusi hadis cicaknya menarik sekali, karena buat saya ini bukan sekedar membahas soal cicak, tapi berbagai macam perspektif dalam melihat dan memaknainya.
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Cicak cicak di dinding Siap-siap kubantai ... Hati hati juga kalau memberi nama anak. Misalnya cicak koeswoyo ... Dan seterusnya ... Takut ada yg salah bantai ... :) Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Udah jadi WNI semua,Lik, cicaknya, mana pada setres semua tuh denger mas Arcon nyanyi cicak-cicak di dinding versi gana..:)) BTW halo lik Pei, mana rengeng-rengengnya? kita lagi ben asal lampung nih, kangen,..hehehe...garing yah? Biarin a...:)) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Muhammad Syafei [EMAIL PROTECTED] wrote: lho .. jangan2 bani fuwaisik dah eksis di nusantara barengan pedagang2 dari Gujarat itu. :) Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ wrote: Bantak habib, syarif dan sayyid yang imigrasi ke indonesia. Darimana tahunya kalau fuwaisik di tanah jawa ini bukan anak turunnya fuwaisik jaman nabi. Coba lihat, fuwaisik yg cari setori pertama kali dengan agama Allah adalah di jaman nabi ibrahim a.s. Itu di iraq lho. Lha nabi ada di arabia sewaktu memfatwa membunuh fuwaisik. Dan tidak pakai test dna segala macam. Otomatis perintah ini berlaku umum dan abadi. Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: ritajkt ritajkt@ Date: Sat, 31 May 2008 09:49:22 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Eureka, eureka, tenang teman-teman..:) Hadist untuk membunuh cicak itu memang sahih dan sebagai muslim yang kaffah kita harus membunuh semua cicak si Fuwaisik dan keluarganya. Jadi sebelum membunuh, cicaknya harus ditanya dulu en dikasih fit en proper test, kalo ketauan dia cucu dan cicit si bin atawa binti fuwaisik maka harus dibunuh :)) Hla cicak di rumah saya kan cicak jawa, pastinya bukan bin fuwaisik, jadi ya harus saya biarkan ia hidup dengan tenang..:)) hehehe..jgn pada sewot yaaah, saya mendapat kesimpulan ini nih krn inget pendapat seorang teman, yang bilang Nabi SAW menentang putrinya, Fatimah, dimadu semata-mata krn faktor binti musuh pulitiknya...:))) --- In wanita-muslimah@ mailto:wanita-muslimah% 40yahoogroups.com yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: wah mbak ini tidak hanya terlambat, tapi juga terlewat :-) lihat di sini http://groups. http://groups.yahoo.com/group/wanita- yahoo.com/group/wanita- muslimah/message/117423 saya kutip lagi Hadis-hadis tentang cicak itu dikumpulkan dalam bab tersendiri oleh Imam Muslim, dengan judul THE DESIRABILITY OF KILLING A GECKO (HOUSE LIZARD). http://www.muslimac http://www.muslimaccess.com/sunnah/hadeeth/muslim/026.html cess.com/sunnah/hadeeth/muslim/026.html atau di blog-blog berikut: http://papabonbon. http://papabonbon.wordpress.com/2007/12/05/harus-diimani-perintah- wordpress.com/2007/12/05/harus-diimani-perintah- membunuh-cicak/ http://thetrueideas http://thetrueideas.multiply.com/journal/item/635 .multiply.com/journal/item/635 Hadits Pertama: Sesiapa yang membunuh seekor cicak dengan sekali pukulan maka baginya sekian-sekian kebaikan. (Kitab as-Salam, Bab Dorongan membunuh cicak). Hadits Kedua: Dari Amir bin Sa'ad, dari bapanya (Sa'ad bin Abi Waqqash) radhiyallahu-anhuma katanya Sesungguhnya Nabi saw telah memerintahkan supaya membunuh cicak dan beliau menamakannya 'si penjahat kecil'(Fuwaisik). (Sahih Muslim, 2094) Hadits Ketiga Hadis Aisyah radhiyallahu anha: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan nama kepada cicak Fuwaisik yaitu sangat jahat (HR Muslim 1290) On 5/30/08, Herni Sri Nurbayanti herni.nurbayanti@ wrote: Maaf teman2 kalau ini pertanyaan yg terlambat sekali :-) Diskusi hadis cicaknya menarik sekali, karena buat saya ini bukan sekedar membahas soal cicak, tapi berbagai macam perspektif dalam melihat dan memaknainya.
[wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Maaf teman2 kalau ini pertanyaan yg terlambat sekali :-) Diskusi hadis cicaknya menarik sekali, karena buat saya ini bukan sekedar membahas soal cicak, tapi berbagai macam perspektif dalam melihat dan memaknainya. Memberhalakan 'otak' memang tidak baik, tapi tidak memakai 'otak'pun adalah sesuatu yg keliru, saya rasa. Atau, jangan2 kita terjebak pada stigma atau stereotype tertentu (apa bedanya stigma dan stereotype sih? sok2 pake terminologi yg susyeh2 hehehe), utamanya kalau make otak atau mikir berarti (langsung dituduh) punya sikap mental akal-akalan atau liberal. Padahal mungkiiin, masalahnya bukan disitu, tapi kita jadi begitu simply karena kita tanpa sadar terjebak ma stigma2 tadi aja. Tapi... yg mau saya tanyakan justru sesuatu yg 'sepele' dan mungkin 'bodoh'... cuma, dari kemarin asik menikmati diskusi cicak, kok cari2 kutipan hadis cicaknya gak ada ya? Saya bilang bodoh, mungkin karena sayanya yg terlalu bodoh, nyari2 gak ketemu, hehehe... Ada yg bisa bantu utk memberikan kutipan hadis cicak ini? Arcon mungkin? thanks banget ya, Herni
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
wah mbak ini tidak hanya terlambat, tapi juga terlewat :-) lihat di sini http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/117423 saya kutip lagi Hadis-hadis tentang cicak itu dikumpulkan dalam bab tersendiri oleh Imam Muslim, dengan judul THE DESIRABILITY OF KILLING A GECKO (HOUSE LIZARD). http://www.muslimaccess.com/sunnah/hadeeth/muslim/026.html Book 026, Number 5560: Umm Sharik reported that Allah's Messenger (may peace be upon him) commanded her to kill geckos. This hadith has been transmitted on the authority of Ibn Abi Shaiba with a slight variation of wording. Book 026, Number 5561: Umm Sharik reported that she consulted Allah's Apostle (may peace be upon him) in regard to killing of geckos, and he commanded to kill them and Umm Sharik is one of the women of Bani 'Amir b. Luwayy. This hadith has been reported through another chain of transmitters with the same meaning. Book 026, Number 5562: 'Amir b. Sa'd reported on the authority of his father that Allah's Apostle (may peace be upon him) commanded the killing of geckos, and he called them little noxious creatures. Book 026, Number 5563: 'A'isha reported that Allah's Messenger (may peace be upon him) said about the gecko as a noxious creature. Harmala made this addition that she said: I did not hear that he had commanded to kill them. Book 026, Number 5564: Abu Huraira reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: He who killed a gecko with the first stroke for him is such and such a reward, and he who killed it with a second stroke for him is such and such reward less than the first one, and he who killed it with the third stroke for him is such and such a reward less than the second one. Book 026, Number 5565: This hadith has been reported on the authority of Abu Huraira through another chain of transmitters (and the words are): - He who killed a gecko with the first stroke for him are ordained one hundred virtues, and with the second one less than that and with the third one less than that. Book 026, Number 5566: Abu Huraira reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying (that he who kills a gecko) with the first stroke there are seventy rewards for him. atau di blog-blog berikut: http://papabonbon.wordpress.com/2007/12/05/harus-diimani-perintah-membunuh-cicak/ http://thetrueideas.multiply.com/journal/item/635 Hadits Pertama: Sesiapa yang membunuh seekor cicak dengan sekali pukulan maka baginya sekian-sekian kebaikan. Dan sesiapa yang membunuhnya dengan pukulan yang kedua maka baginya sekian-sekian kebaikan, kurang dari yang pertama tadi. Dan jika seseorang dapat membunuhnya dengan pukulan yang ketiga maka baginya sekian-sekian kebaikan, kurang dari yang kedua tadi.Sahih: Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu-anhu, dikeluarkan oleh Ahmad, Muslim dan lain-lain, lihat Sahih Muslim – no: 2240. (Kitab as-Salam, Bab Dorongan membunuh cicak). Hadits Kedua: Dari Amir bin Sa'ad, dari bapanya (Sa'ad bin Abi Waqqash) radhiyallahu-anhuma katanya Sesungguhnya Nabi saw telah memerintahkan supaya membunuh cicak dan beliau menamakannya 'si penjahat kecil'(Fuwaisik). (Sahih Muslim, 2094) Hadits Ketiga Hadis Aisyah radhiyallahu anha: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan nama kepada cicak Fuwaisik yaitu sangat jahat (HR Muslim 1290) On 5/30/08, Herni Sri Nurbayanti [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf teman2 kalau ini pertanyaan yg terlambat sekali :-) Diskusi hadis cicaknya menarik sekali, karena buat saya ini bukan sekedar membahas soal cicak, tapi berbagai macam perspektif dalam melihat dan memaknainya. Memberhalakan 'otak' memang tidak baik, tapi tidak memakai 'otak'pun adalah sesuatu yg keliru, saya rasa. Atau, jangan2 kita terjebak pada stigma atau stereotype tertentu (apa bedanya stigma dan stereotype sih? sok2 pake terminologi yg susyeh2 hehehe), utamanya kalau make otak atau mikir berarti (langsung dituduh) punya sikap mental akal-akalan atau liberal. Padahal mungkiiin, masalahnya bukan disitu, tapi kita jadi begitu simply karena kita tanpa sadar terjebak ma stigma2 tadi aja. Tapi... yg mau saya tanyakan justru sesuatu yg 'sepele' dan mungkin 'bodoh'... cuma, dari kemarin asik menikmati diskusi cicak, kok cari2 kutipan hadis cicaknya gak ada ya? Saya bilang bodoh, mungkin karena sayanya yg terlalu bodoh, nyari2 gak ketemu, hehehe... Ada yg bisa bantu utk memberikan kutipan hadis cicak ini? Arcon mungkin? thanks banget ya, Herni === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Sudah jauh ketinggalan topik ini, maka saya mencoba merangkumkan mungkin untuk kepentingan diri saya sendiri :-))' 1. Setahu saya kedudukan hadith dalam islam adalah sebagai sumber hukum kedua setelah Al Qur'an. Fungsinya menjabarkan segala sesuatu yang disampaikan dalam Qur'an melalui segala perbuatan, perkataan Nabi SAW. Misalnya saja tuntunan tata cara shalat, bersuci. Ada juga yg gak lengkap dijelaskan di Qur'an ; misalnya tentang riwayat, kisah, sejarah, budi pekerti. Di hadith yg sering dikutip orang2 sufi ada yg menyatakan ; siapa yg memberi minum pelacur dan anjing yg kehausan akan masuk surga. :-) 'tangan diatas [memberi] lebih baik dari tangan dibawah [menerima]' - makanya mungkin jadi banyak pengemis adalah orang Islam. 'Kalo tidak menyusahkan umatku untuk mengerjakannya, maka aku perintahkan mereka bersugi [ bersiwak] setiap akan shalat' Kenyataannya kalo habis berbuka puasa habis minum teh manis, makan kolak langsung solat magrib, boro2 sikat gigi dulu :-) 2. Sami'naa wa atha'na banyak terdapat di Qur'an. Diantaranya di 2:285. Kalimat ini lebih menekankan akan perintah yg harus dijalankan tanpa reserve [ begitulah tafsirnya] Tapi di hadith? Apakah ada anjuran untuk ber sami'naa wa atha'na?? 3. Tentang Cicak : Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, IA yg menciptakan hewan2. Di Qur'an apakah ada anjuran untuk membunuh binatang dengan sia2? Saya pikir nggak ada. Zaman dahulu kala kucing diuber-uber apalagi yag berwarna hitam kelam, karena dianggap sebagai penjelamaan setan. Tapi bagi orang Islam kucing pilihan hewan untuk dipelihara karena katanya Nabi SAW juga penyayang kucing :-)) Saya sependapat dengan Pak[?] Bus Anas yg menjelaskan ' cicak' yg bagaimana yg dimaksud. Pak Dwi mengutip - gecko (house lizard), jadi maksudnya mana yg dibunuh 'tokek atau cicak atau kadal'? Zaman Nabi dulu atau bahasanya hadith itu benarkah yg dimaksud itu adalah, tokek atawa kadal, atawa cicak? Bahasa Arab untuk cicak, tokek itu apa??? Sapa tahu juga zaman purba dulu cicak/tokek itu seperti penampilannya di film Jurassic Park :-) Kan dulu ada juga dinosaurus, colentah dll. Jadi, tokek atawa cicak atawa kadal zaman dulu yg dimaksud samakah dengan sekarang. Tokek dan cicak saja habitatnya yg cocok adalah di iklim tropis, apakah di Arab ada cicak/tokek seperti yg kita bayangkan di Indonesia. Iklim tropiskah di Arab itu? Menurut bahasa malaysia, tokek-gecko disebut cicak. Kalo misalnya di Arab 'cicak' harus dibunuh mungkin membahayakan??? Karena saya percaya dan yakin Nabi SAW adalah penyayang binatang. Zaman dulu berabad lalu mungkin 'cicak' Arab berbahaya. Seperti misalnya novel Albert Camus- sampar. Betapa tikus2 yg bisa membunuh seisi kota ditahun 40-an. Zaman sekarang tikus; tikus got pulak dibikin baso. Di China tikus yg masih bayi yg sengaja diternakan dimasak langsung 'sreng' masuk penggorengan. [ lihat di O Channel] 4. Tokek, cicak, meskipun beratus jenisnya yg hidup dilingkungan alam Indonesia tidak berbahaya. Cicak yg ada di rumah pertanda bahwa ada nyamuk. Aa Gym sering mengungkapkan contoh cicak untuk orang2 yg takut mendapatkan rizki. ' Cicak merayap nyamuk terbang, tapi atas kuasa Allah cicak bisa menerkam nyamuk dan ia bisa hidup, mengapa manusia tidak bisa' Tokek lebih seru lagi ia makan cicak, kecoa. Di rumah saya, cicak jadi buruan kucing saya, cicak juga cerdik ia memutuskan ekornya dan kabur dan kemudian tinggal kucing yg kena tipu dengan hanya dapat buntut cicak. Di kios jualan hewan di Jl. Barito-Jkt ada spesial 'peternakan' cicak' untuk makan ikan arwana. Cicak kuning halus gendut, 10 cm bisa laku 1000 rp. Ada juga 'peternakan' kecoa untuk kasih makan burung cucakrawa. 5. Jadi, kalo zaman sekarang ada orang [ Islam] yg sengaja membunuh cicak tanpa alasan kuat katanya karena hadith kok menurut saja ajaib. Kecuali mungkin untuk dimasukkan kedalam buah pisang hidup2, lantas dimakan, konon dipercayai sebagai obat lever. Banyak yg percaya bisa menyembuhkan. Tapi itu baru katanya. Salam, l.meilany [ygmasihtidaktegadengantanagansendirimembunuhhewanhamasekalipun :-)] [Non-text portions of this message have been removed]
x-files ... Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, priambudi [EMAIL PROTECTED] wrote: Buat mas Rye woo... sekedar informasi tambahan agar anda tidak meremehkan teknologi jaman dulu karena sudah banyak hal yang ditemukan dan tidak dapat dijelaskan dengan penegetahuan modern yang ada antara lain dtemukan tempat tambang reaktor nuklir nuklir yang berusia 2 milyar tahun di oklo afrika, Salah satu contoh keajaiban teknologi yang sama sekali tidak sesuai dengan garis sejarah konvensional adalah baterai elektrik yang ditemukan di Baghdad. Artifak berusia 2000 tahun itu berada di sebuah museum ketika seorang arkeolog asal Jerman, Wilhelm Konig, menemukan kegunaan yang sebenarnya. Baterai kuno ini terdiri dari wadah keramik kuning dengan silinder tembaga, berukuran 12 x 4 cm, ditemukan didalamnya. Silinder dibentuk oleh sebuah klem yang dipatri dengan komposisi campuran 60/40 (setara dengan timah atau memiliki perbandingan yang sama seperti yang digunakan patri saat ini) dan sebuah tutup tembaga, dan disegel dengan material semacam aspal. Lapisan semacam aspal lain menyegel bagian dalam, dengan sebuah batang besi tersegel di tengahnya. Batang itu menunjukkan bukti korosifitas dari bahan semacam asam. Rekonstruksi baterai elektrik ini menunjukkan bahwa dia mampu menghasilkan voltase yang setara dengan baterai modern. Namun di era 2000 tahun yang lalu, alat itu digunakan untuk membangkitkan apa? Pada saat itu, area ini merupakan bagian dari Kerajaan Parthian. Bukti-bukti menyampaikan bahwa teknologi ini tidak murni berasal dari daerah itu, namun lebih tepat berasal dari Mesir, dimana banyak obyek berlapis perak ditemukan. Bebatuan Ica di Peru menyimpan bukti manusia prasejarah pernah memiliki tingkat teknologi yang tinggi: astronomi, kemajuan bedah tubuh, transplantasi organ, metoda akupuntur, perjalanan manusia prasejarah dengan kapal luar angkasa; dan serangkaian binatang prasejarah yang secara kuat menggambarkan bahwa saat itu manusia hidup berdampingan dengan dinosaurus. Dan masih banyak salah satu contoh lagi sbb:Mempertimbangkan kutipan dari cerita Mahabarata berikut, sebuah cerita kuno Hindu: Sebuah obyek dilontarkan ke udara dengan seluruh kekuatan jagad raya. Pilar asap bercahaya dan menyala seterang 10.000 matahari, mengembangkan kemuliaannya Senjata tanpa nama, layaknya halilintar besi, sebuah pesan kematian dahsyat yang mengurangi abu seluruh ras manusia Mayat-mayat terbakar tanpa dapat dikenali. Rambut dan kukunya berguguran, tembikar pecah tanpa ada sebabnya, dan burungburung berubah putih. Seandainya teks tersebut menggambarkan suatu ledakan nuklir, mungkin berat bagi banyak pihak untuk menganggapnya serius. Namun demikian, ketika kita menyadari bahwa di kota Hindu, Rajasthan, kirakira area seluas 5 mil tertutup lapisan debu radioaktif raksasa. Intensitas radiasi tetap menyebabkan area tersebut tidak mungkin untuk dihuni. Cerita prasejarah tersebut tidak hanya diungkapkan secara detail oleh Mahabharata, cerita-cerita Hindu lain pun mengungkapkan adanya sebuah senjata yang menyapu bersih seluruh tentara layaknya daun. Masihkah manusia sekarang yang merasa paling modern dan maju pantas untuk sombong... btw ini saya kutip dari http://www.erabaru.or.id/index.htm silahkan di unduh oh ya ada tambahan sedikit Lima tahun sebelum Wright bersaudara membuat pesawat pertamanya, sebuah pesawat kayu berusia 2200 tahun ditemukan di Mesir. Namun karena pesawat terbang bukan alat yang familiar bagi semua orang bahkan pada saat itu, arkeolog mempercayai bahwa artifak tersebut semacam patung berbentuk burung. Obyek metalik serupa juga ditemukan di area praKolombian Amerika (PraKolumbian biasanya merujuk pada peradaban asli Amerika sebelum kedatangan Christopher Columbus, seperti Mesoamerica [Aztec dan Maya] dan Andes [Inca, Moche, Chibcha, Cañaris] kurang lebih 14,000 SM1492). Bahkan lebih mencengangkan lagi, lukisan dalam gua ditemukan di bagian terpencil dunia yang menggambarkan seolah-olah jaman subur untuk pesawat angkasa. MASIH PANTASKAH KITA SOMBONG DENGAN TEKNOLOGI YANG ADA SAAT INI Salam Arif jadi inget x-files yg 3 episode bersambung... ditemukan kendaraan yg mengandung energi di seluruh dindingnya terukir sluruh ancient wisdom peradaban di bumi... tempat pnumpangnya sangat comfort dan full protection... kata temen, wah buraq, tuh mprie - Original Message From: Rye Woo [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 28, 2008 12:01:41 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Om Wikan, coba anda pikirkan berkendara buraq sprti kecepatan cahaya/ perjalanannya hanya dalam waktu singkat..?? kalo bkita pikirin mana bisa sih hewan berlari secepat itu, bisa tembus atmosfe bumi trus ke langitr??... .. Di luar bumi hampa udara, no O2, langit ke 7, etc.. ini gmn kalo hanya mengandalkan otakakalmah? ?Masih di jaman nabi lagi, yg teknologinya masih belum seperti skrang.. skarangpun baru nyampe bulan ato planet2 sekitarnya aje.. belum sampe Makanya
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Nah itu yg aye maksud... semuanya bisa terjadi karena kehendak Allah,, dan itu perlu KEIMANAN. Kalo hanya mengandalkan kemampuan akal manusia ga bakalan sampe, dan itu mustahil... Apalagi ini terjadi di jaman Nabi teknologinya yg masih sederhana, Kalo secara akal teknologi saat itu, Mana bisa berjalan secepat itu dan bisa ke langit... Makanya banyak orang kurais saat itu mentertawakan Nabi ketika menceritakan terjadinya peristiwa Isra Mi'raj ini. karena mereka hanya menggunakan akal aja, tanpa keimanan.. Sy bilang itu ga cukup dg akal tapi harus pula dg keimanan..dan ketika Om wikan menyebutkan bahwa Buroq dg kecepatan cahaya di turunkan Oleh Allah untuk melakukan isra mi'rajnya Nabi SAW, itu artinya Om Wikan menggunakan Keimanan.. ga sekedar akal.. karena percaya akan adanya Buroq yg berkecepatan cahaya diciptakan oleh Allah untuk melakukan Isra Mi'raj. Teori einstein mendukung dan membuktikan bahwa hal itu bisa terjadi, tapi sampai saat ini yg aye tau belum ada kendaraan buatan manusia yg bisa secepat cahaya... Kecuali Allah menghendakinya... Jadi gunakanlah akal dan keimanan dalam ber-Islam.. karena akal saja tigak cukup.. VtR Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: makanya belajar fisika modern dulu mas rye woo di teori relativitasnya einstein udah dijelasin mengenai sesuatu yang bergerak dengan kecepatan cahaya. emang buraq itu hewan bumi? kan bukan, jadi wajar kalau bisa bergerak secepat cahaya. buraq juga bukan bikinan nabi, tapi kiriman Allah ... lu meragukan teknologi bikinan Allah? kalau sekarang manusia baru nyampe bulan ya wajar, namanya juga teknologi manusia. tapi perjalanan ke luar angkasa itu masuk akal kan? dan bukan cuman boong-boongan salam, -- wikan On 5/28/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote: Om Wikan, coba anda pikirkan berkendara buraq sprti kecepatan cahaya/ perjalanannya hanya dalam waktu singkat..?? kalo bkita pikirin mana bisa sih hewan berlari secepat itu, bisa tembus atmosfe bumi trus ke langitr??. Di luar bumi hampa udara, no O2, langit ke 7, etc.. ini gmn kalo hanya mengandalkan otakakalmah??Masih di jaman nabi lagi, yg teknologinya masih belum seperti skrang.. skarangpun baru nyampe bulan ato planet2 sekitarnya aje.. belum sampe Makanya kan ga cukup hanya dg akal, keimanan juga harus dipake dalam memahami agama.. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Hehehehe. Awak begini karena elu con... yg sering melecehkan mengejek org2.. Jadi gw coba ikutin gaye loo... and ternyate lebih jago dari embahnya akhirnya lo sendiri yg sakit ati... hehehe.. Piss Tapi ok lah.. mari kita coba untk bisa lebih baik.. Btw, siape ya Omcon yg dulu bisa bikin lo seperti itu?? vTr Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Gue dulu diprovokasi ama orang orang kayak kamu, rye woo. Jadi daripada ngulang berbalas makian, lebih baik segera kamu stop sejak sekarang. Bisa nggak ? Atau kamu yg emang cuma mampu memaki kalau diskusi sudah keteteran ? :)) Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Rye Woo Date: Tue, 27 May 2008 21:49:41 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Ada baiknya C'Mia telusuri email2 kebelakang.. cobalah liat email Om Ary sang keponakanku emailnya si Arcon ato email lainnya .. Kok aneh yaa,, baru sekarang pas aye suka bertype komentar seperti ini baru pada protest.. Kmaren2 kmana aje mas, Bu..pas arcon dkk suka ginian juga... apa ada diskriminasi ato pelanggaran HAM juga di sini..? hehehehe... Boleh jg dong aye sprti ini , kan biar seimbang, Ga hanya pihak arcon dkk aje yg boleh sprti itu.. - Kembali ke Cicak... aye di absen yaa.. Jadi apa sih point yg mau diambil dari hadis tentang cicak ini?? Apa ada upaya untk mengingkari adanya hadis ini? Tentang makna pengertian hadis itu, ada pendapat berbeda2.. banyak yg mengartikan secara langsung, ada pula yg menafsirkan lain... aye pernah denger penafsiran lain hadis itu untk penganjuran memberantas pelaku kejahatan dan yg membantu/membirkan kejahatan terus berlangsung Ini masalah cabang sunah lho.. bisa menggunakan akal keimanan. Ya jadi terserah masing2.. pendapat, penafsiran dan penyikapannya seperti apa.. Banyak kisah yg kalo hanya menggunakan akal itu memang ga bakalan nyampe.. cotoh aje kisah isra mi'raj kisah2 mu'jijat lainnya, alam akhirat, etc... Kalo hanya menggunakan akal semuanya pasti menentangmenolaknya, kecuali disertai keimanan. Vtr Mia com wrote: Pak Rye Woo, dalam diskusi yang wajar, rata2 kita secara alamiah mampu menangkap ejekan2 sekalipun dibalut dengan kata2 lain. Dalam thread di bawah ini, itulah yang dilakukan Pak Rye Woo terhadap Pak Ary dan Pak DWS. Contohlah diskusi mba Lina dan mba Ning, misalnya. Walaupun kita berdiskusi sangat intense dan banyak perbedaan, tapi tetep terjaga akhlak berdiskusi. Buat apa kita buang waktu di milis kalau nggak langsung mencontoh akhlak yang baik, ya kan? salam Mia --- In wanita-muslimah@ yahoogroups.com, Rye Woo wrote: Hehehehe.. iya dehh si Om yg paling hebat paling dewasa, paling islami lagii.hehehehe Aneh juga yaa. siapa yg mengaburkan masalah... Om ary si keponakanku sayang bertanya sama aye, trus aye bertanya balik same die.. ehhh kan malah si Om almukarom DWS yang nyautt kmane2 Anehnya lagi yg di respond negatif pasti yg dirasanya lawan... tapi kalo kawannya terasa ancur tak beradab sekalipun pasti cuek bebekk bin bango.. hehehe.. bener ga yee ?? Salam Cup..cup..muahhh.. Piss Dwi W. Soegardi wrote: Tidak ada untungnya Anda menambah-nambah noise dalam diskusi yang sangat bermanfaat ini. Posting2 seperti ini hanya mengaburkan masalah. Saya hanya mengingatkan, terserah kepada Anda untuk bersikap dewasa, menunjukkan kepribadian dan akhlak islami. =DWS 2008/5/27 Rye Woo : E al-mukarom gus dur.. ehh salah.. Om DWS deng..duhh Om kok si Om sihh yg nyaut, aga sewot bin kesel dikit lagi. Sorry Om, Siapa yg ngejek, nginaaa... itumah perasaan ente aje kali, jangan terlalu responsif , kurangilah tekanan darah tingginya... Perasaan dari dulu juga gini2 aje deh sm s Om ary,, aye nganggep Om Ary itu keponakan aye sendiri.. coz namanya sama kayaknya sikap imut, lucunya sama Jangan buru2 sewot Om, cepet tua ga baik unt kesehatan,, hadepin aje dg prasaan tenang cerna dulu kalo perlu bertanya.. Salam Hangat Unt kesehatan kita semua.. vTr Dwi W. Soegardi wrote: 2008/5/27 Rye Woo : Ape maksudmu ponakan kecilku sayang??? Rgd Kalau Anda bertanya, tentunya ada adab dan sopan-santunnya, sebagaimana seharusnya seorang muslim yang baik, bukan dengan cara mengejek, menghina dan merendahkan lawan diskusi. =DWS [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
On 5/28/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Mia yang cantiq... Kalau saya sich ngga membunuhnya karena tidak ada contoh dari para sahabat Rasul tentang pelaksanaan hadist tersebut..para sahabat Rasul ini kan orang2 yang paling mengerti memahami setiap hadist yang datang kepada mereka dan terbukti tidak ada catatan dalam sejarah bahwa mereka melakukan pembunuhan cicek atas dasar hadist tersebut. Kalau Rasul para sahabatnya tidak menjadikan hadist tersebut sebagai ukuran sami'na wa athona...lantas kenapa juga akyuuu mesti menyibukkan diri untuk menjadikan hadist itu sebagai ukuranpikir! setuju dan tidak setuju. pemahaman ttg Islam, memahami Quran dan Sunnah, adalah dengan pemahaman para sahabat. karena merekalah orang2 yg berhasil merealisasikan iman dan amal shalih. fasih bhs arab dan juga hidup di tengah2 Nabi saw. jika ada kesalahan atau kebingungan, akan segera dikoreksi oleh Nabi saw, dan mereka akan bertanya langsung ke beliau. jika dipahami dg akal masing2, tentu ada 1001 pemahaman, jadinya ya muncul golongan2 spt ini, bahkan ada yg sesat :) yg tidak setuju, soal cicak ini. jika membaca keutamaan sahabat, mereka adalah org yg paling nomor 1 dalam mengerjakan kebaikan. rasanya tidak ada sunnah2 Rasul saw yg tidak mereka kerjakan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Janganlah kalian mencela seorang pun di antara para sahabatku. Karena sesungguhnya apabila seandainya ada salah satu di antara kalian yang bisa berinfak emas sebesar Gunung Uhud maka itu tidak akan bisa menyaingi infak salah seorang di antara mereka; yang hanya sebesar genggaman tangan atau bahkan setengahnya. (Muttafaq 'alaih) Beliau juga bersabda, Sebaik-baik umat manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (tabi'in) dan kemudian orang-orang yang mengikuti mereka lagi (tabi'ut tabi'in). (Muttafaq 'alaih) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
he he he ... mas rye woo di Mesir ada tuh piramid yang tersusun atas batu-batuan yang besar2 padahal daerah sekitar piramid itu padang pasir tandus yang gersang secara teknologi orang bakal berpikir bahwa nggak masuk akal ada bangunan segede itu di tengah padang pasir yang luas ... tapi nyatanya ada, dan gak butuh keimanan buat bilang bahwa piramida itu ada dan telah dibangun oleh orang2 jaman dulu salam, -- wikan On 5/28/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote: Nah itu yg aye maksud... semuanya bisa terjadi karena kehendak Allah,, dan itu perlu KEIMANAN. Kalo hanya mengandalkan kemampuan akal manusia ga bakalan sampe, dan itu mustahil... Apalagi ini terjadi di jaman Nabi teknologinya yg masih sederhana, Kalo secara akal teknologi saat itu, Mana bisa berjalan secepat itu dan bisa ke langit... Makanya banyak orang kurais saat itu mentertawakan Nabi ketika menceritakan terjadinya peristiwa Isra Mi'raj ini. karena mereka hanya menggunakan akal aja, tanpa keimanan.. Sy bilang itu ga cukup dg akal tapi harus pula dg keimanan..dan ketika Om wikan menyebutkan bahwa Buroq dg kecepatan cahaya di turunkan Oleh Allah untuk melakukan isra mi'rajnya Nabi SAW, itu artinya Om Wikan menggunakan Keimanan.. ga sekedar akal.. karena percaya akan adanya Buroq yg berkecepatan cahaya diciptakan oleh Allah untuk melakukan Isra Mi'raj. Teori einstein mendukung dan membuktikan bahwa hal itu bisa terjadi, tapi sampai saat ini yg aye tau belum ada kendaraan buatan manusia yg bisa secepat cahaya... Kecuali Allah menghendakinya...
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Kok jauh amat om melencengnya. Ga usah jauh2 kalo yg seperti itumah.. Borobudur aje yg deketan dan produksi dalem negri. Aku Cinta product Indonesia... Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: he he he ... mas rye woo di Mesir ada tuh piramid yang tersusun atas batu-batuan yang besar2 padahal daerah sekitar piramid itu padang pasir tandus yang gersang secara teknologi orang bakal berpikir bahwa nggak masuk akal ada bangunan segede itu di tengah padang pasir yang luas ... tapi nyatanya ada, dan gak butuh keimanan buat bilang bahwa piramida itu ada dan telah dibangun oleh orang2 jaman dulu salam, -- wikan On 5/28/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote: Nah itu yg aye maksud... semuanya bisa terjadi karena kehendak Allah,, dan itu perlu KEIMANAN. Kalo hanya mengandalkan kemampuan akal manusia ga bakalan sampe, dan itu mustahil... Apalagi ini terjadi di jaman Nabi teknologinya yg masih sederhana, Kalo secara akal teknologi saat itu, Mana bisa berjalan secepat itu dan bisa ke langit... Makanya banyak orang kurais saat itu mentertawakan Nabi ketika menceritakan terjadinya peristiwa Isra Mi'raj ini. karena mereka hanya menggunakan akal aja, tanpa keimanan.. Sy bilang itu ga cukup dg akal tapi harus pula dg keimanan..dan ketika Om wikan menyebutkan bahwa Buroq dg kecepatan cahaya di turunkan Oleh Allah untuk melakukan isra mi'rajnya Nabi SAW, itu artinya Om Wikan menggunakan Keimanan.. ga sekedar akal.. karena percaya akan adanya Buroq yg berkecepatan cahaya diciptakan oleh Allah untuk melakukan Isra Mi'raj. Teori einstein mendukung dan membuktikan bahwa hal itu bisa terjadi, tapi sampai saat ini yg aye tau belum ada kendaraan buatan manusia yg bisa secepat cahaya... Kecuali Allah menghendakinya... [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: hadis cicak
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, wawan wawan [EMAIL PROTECTED] wrote: On 5/28/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Mia yang cantiq... Kalau saya sich ngga membunuhnya karena tidak ada contoh dari para sahabat Rasul tentang pelaksanaan hadist tersebut..para sahabat Rasul ini kan orang2 yang paling mengerti memahami setiap hadist yang datang kepada mereka dan terbukti tidak ada catatan dalam sejarah bahwa mereka melakukan pembunuhan cicek atas dasar hadist tersebut. Kalau Rasul para sahabatnya tidak menjadikan hadist tersebut sebagai ukuran sami'na wa athona...lantas kenapa juga akyuuu mesti menyibukkan diri untuk menjadikan hadist itu sebagai ukuranpikir! setuju dan tidak setuju. pemahaman ttg Islam, memahami Quran dan Sunnah, adalah dengan pemahaman para sahabat. karena merekalah orang2 yg berhasil merealisasikan iman dan amal shalih. fasih bhs arab dan juga hidup di tengah2 Nabi saw. jika ada kesalahan atau kebingungan, akan segera dikoreksi oleh Nabi saw, dan mereka akan bertanya langsung ke beliau. Masalahnya -seperti sempat dibahas tempo hari- pemahaman para sahabat ternyata tidak seragam. Perbedaan sampai dengan pertumpahan darah ternyata terjadi. Jadi .. pemahaman sahabat yang mana yang mesti jadi anutan? jika dipahami dg akal masing2, tentu ada 1001 pemahaman, jadinya ya muncul golongan2 spt ini, bahkan ada yg sesat :) Lho, kan mencontoh generasi sahabat .. Kalau jumlah umat manusia makin bertambah banyak dan pemahaman juga menjadi banyak, ya alamiah banget to? yg tidak setuju, soal cicak ini. jika membaca keutamaan sahabat, mereka adalah org yg paling nomor 1 dalam mengerjakan kebaikan. rasanya tidak ada sunnah2 Rasul saw yg tidak mereka kerjakan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Janganlah kalian mencela seorang pun di antara para sahabatku. Karena sesungguhnya apabila seandainya ada salah satu di antara kalian yang bisa berinfak emas sebesar Gunung Uhud maka itu tidak akan bisa menyaingi infak salah seorang di antara mereka; yang hanya sebesar genggaman tangan atau bahkan setengahnya. (Muttafaq 'alaih) Hanya perlu sedikit mikir sambil bertanya2 .. (anggap aja semacam kritik matan :-)) Apa kebiasaan mencela antara para sahabat sudah terjadi pada masa Nabi masih hidup, sehingga Nabi merasa perlu mengeluarkan statement seperti itu? Setahu saya belum ada tuh .. saling cela sampai tingkat yg sedemikian gawat terjadi setelah Nabi wafat, terutama di kalangan pengikut ahlul bait thd sahabat yg dianggap merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Kemudian oleh pengikut Muawiyah thd Ali bin Abi Thalib. Jadi .. seberapa besar tingkat kemungkinannya hadits tersebut benar-benar berasal dari Nabi? Beliau juga bersabda, Sebaik-baik umat manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (tabi'in) dan kemudian orang-orang yang mengikuti mereka lagi (tabi'ut tabi'in). (Muttafaq 'alaih) Kapan kira-kira istilah tabi'in dan tabi'ut tabi'in dikenal? Apa pada masa Nabi masih hidup? Setahu saya gak tuh .. Istilah tabi'in dan tabi'ut tabi'in muncul belakangan. Apa bisa diterima nalar jika Nabi benar-benar bersabda seperti itu. Ayo mikir :-) Salam [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
mama..mama..itu dia duluan ;-)) Arcon sudah dimoderasi satu bulan (beneran yah?). Gimana supaya seimbang yang ini dimoderasi juga Lha wong sudah ngaku begini... ;-)) - Original Message - From: Rye Woo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 28, 2008 11:49 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Ada baiknya C'Mia telusuri email2 kebelakang.. cobalah liat email Om Ary sang keponakanku emailnya si Arcon ato email lainnya .. Kok aneh yaa,, baru sekarang pas aye suka bertype komentar seperti ini baru pada protest.. Kmaren2 kmana aje mas, Bu..pas arcon dkk suka ginian juga... apa ada diskriminasi ato pelanggaran HAM juga di sini..? hehehehe... Boleh jg dong aye sprti ini , kan biar seimbang, Ga hanya pihak arcon dkk aje yg boleh sprti itu.. - Kembali ke Cicak... aye di absen yaa.. Jadi apa sih point yg mau diambil dari hadis tentang cicak ini?? Apa ada upaya untk mengingkari adanya hadis ini? Tentang makna pengertian hadis itu, ada pendapat berbeda2.. banyak yg mengartikan secara langsung, ada pula yg menafsirkan lain... aye pernah denger penafsiran lain hadis itu untk penganjuran memberantas pelaku kejahatan dan yg membantu/membirkan kejahatan terus berlangsung Ini masalah cabang sunah lho.. bisa menggunakan akal keimanan. Ya jadi terserah masing2.. pendapat, penafsiran dan penyikapannya seperti apa.. Banyak kisah yg kalo hanya menggunakan akal itu memang ga bakalan nyampe.. cotoh aje kisah isra mi'raj kisah2 mu'jijat lainnya, alam akhirat, etc... Kalo hanya menggunakan akal semuanya pasti menentangmenolaknya, kecuali disertai keimanan. Vtr Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Rye Woo, dalam diskusi yang wajar, rata2 kita secara alamiah mampu menangkap ejekan2 sekalipun dibalut dengan kata2 lain. Dalam thread di bawah ini, itulah yang dilakukan Pak Rye Woo terhadap Pak Ary dan Pak DWS. Contohlah diskusi mba Lina dan mba Ning, misalnya. Walaupun kita berdiskusi sangat intense dan banyak perbedaan, tapi tetep terjaga akhlak berdiskusi. Buat apa kita buang waktu di milis kalau nggak langsung mencontoh akhlak yang baik, ya kan? salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehehe.. iya dehh si Om yg paling hebat paling dewasa, paling islami lagii.hehehehe Aneh juga yaa. siapa yg mengaburkan masalah... Om ary si keponakanku sayang bertanya sama aye, trus aye bertanya balik same die.. ehhh kan malah si Om almukarom DWS yang nyautt kmane2 Anehnya lagi yg di respond negatif pasti yg dirasanya lawan... tapi kalo kawannya terasa ancur tak beradab sekalipun pasti cuek bebekk bin bango.. hehehe.. bener ga yee ?? Salam Cup..cup..muahhh.. Piss Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: Tidak ada untungnya Anda menambah-nambah noise dalam diskusi yang sangat bermanfaat ini. Posting2 seperti ini hanya mengaburkan masalah. Saya hanya mengingatkan, terserah kepada Anda untuk bersikap dewasa, menunjukkan kepribadian dan akhlak islami. =DWS 2008/5/27 Rye Woo [EMAIL PROTECTED]: E al-mukarom gus dur.. ehh salah.. Om DWS deng..duhh Om kok si Om sihh yg nyaut, aga sewot bin kesel dikit lagi. Sorry Om, Siapa yg ngejek, nginaaa... itumah perasaan ente aje kali, jangan terlalu responsif , kurangilah tekanan darah tingginya... Perasaan dari dulu juga gini2 aje deh sm s Om ary,, aye nganggep Om Ary itu keponakan aye sendiri.. coz namanya sama kayaknya sikap imut, lucunya sama Jangan buru2 sewot Om, cepet tua ga baik unt kesehatan,, hadepin aje dg prasaan tenang cerna dulu kalo perlu bertanya.. Salam Hangat Unt kesehatan kita semua.. vTr Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: 2008/5/27 Rye Woo [EMAIL PROTECTED]: Ape maksudmu ponakan kecilku sayang??? Rgd Kalau Anda bertanya, tentunya ada adab dan sopan-santunnya, sebagaimana seharusnya seorang muslim yang baik, bukan dengan cara mengejek, menghina dan merendahkan lawan diskusi. =DWS [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Soal beriman thd. Isra' Mi'raj: Abu Bakar haqul yakin karena beliau menatap mata Rasulullah, orang yang begitu dekat dengan dirinya dan selama hidupnya tidak pernah dia lihat berdusta. Tiada pilihan lain bagi dirinya selain membenarkan perkataan Rasulullah. Kalo kita sih, percaya-percayaan belaka. Paling aman kan bilang percaya, emang ada konsekuensi kalo bilang percaya? Malah paling berat itu jika kejujuran nurani seseorang membuat orang itu mempunyai penjelasan lain ttg Isra' Mi'raj dan berani mengemukakannya. Soal teknologi: Secara keilmuan biasanya jika kita bicara sesuatu yang jauh melebihi kemampuan manusia pada zamannya, ilmuwan tidak pernah bilang TIDAK mungkin tapi BELUM mungkin. Jika kita belajar kosmologi, kita akan sadari bahwa kecepatan cahaya pun tidak cukup untuk bicara ttg Buraq. Tapi di sini, urusan Isra' Mi'raj, kita bicara Allah yang memperjalankan hambanya. Kemampuan Allah, bukan kemampuan manusia atau makhluq. Jadi tidak pada tempatnya bicara ttg teknologi, lha wong mendefinisikan Allah saja tidak bisa. Jadi akal bilang, tidak valid melakukan evaluasi karena banyak hal tidak terdefinisi, kurang informasi. Termasuk ttg Buraq dll. Yang bisa dipegang hanyalah kata-kata Al-Quran ttg perjalanan ini, so dengan jujur kita semua harus bilang, kita sama sekali tidak tahu dan berserah diri kepada Allah swt. tentang hal itu. Bahkan jika kita lihat dengan lebih detil dengan ilmu mantiq, JARAK perjalanan Mi'raj Rasulullah menjadi tidak penting (bisa nol atau tak hingga atau negatif jika terdefinisi) karena tujuan perjalanan ini kan ke Sidratul Muntaha untuk langsung bertemu dengan Allah di Sidratul Muntaha, - Bagaimana kita mendefinisikan Sidratul Muntaha? Apakah di alam kosmos atau diluar definisi alam kosmos yang kita tinggali? -Bagaimana kita mengukur jarak kita (makhluq) dengan YANG MAHA PENCIPTA, YANG TIDAK ADA SEKUTU BAGINYA, YANG MAHA BESAR, YANG TIDAK ADA SESUATUPUN YANG MENYERUPAI DIA? Dari situlah muncul kesadaran akan ketauhidan sejati dan untuk itu akal dan qalbu itu tak bisa terpisahkan. - Original Message - From: Rye Woo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 28, 2008 1:31 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Nah itu yg aye maksud... semuanya bisa terjadi karena kehendak Allah,, dan itu perlu KEIMANAN. Kalo hanya mengandalkan kemampuan akal manusia ga bakalan sampe, dan itu mustahil... Apalagi ini terjadi di jaman Nabi teknologinya yg masih sederhana, Kalo secara akal teknologi saat itu, Mana bisa berjalan secepat itu dan bisa ke langit... Makanya banyak orang kurais saat itu mentertawakan Nabi ketika menceritakan terjadinya peristiwa Isra Mi'raj ini. karena mereka hanya menggunakan akal aja, tanpa keimanan.. Sy bilang itu ga cukup dg akal tapi harus pula dg keimanan..dan ketika Om wikan menyebutkan bahwa Buroq dg kecepatan cahaya di turunkan Oleh Allah untuk melakukan isra mi'rajnya Nabi SAW, itu artinya Om Wikan menggunakan Keimanan.. ga sekedar akal.. karena percaya akan adanya Buroq yg berkecepatan cahaya diciptakan oleh Allah untuk melakukan Isra Mi'raj. Teori einstein mendukung dan membuktikan bahwa hal itu bisa terjadi, tapi sampai saat ini yg aye tau belum ada kendaraan buatan manusia yg bisa secepat cahaya... Kecuali Allah menghendakinya... Jadi gunakanlah akal dan keimanan dalam ber-Islam.. karena akal saja tigak cukup.. VtR Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: makanya belajar fisika modern dulu mas rye woo di teori relativitasnya einstein udah dijelasin mengenai sesuatu yang bergerak dengan kecepatan cahaya. emang buraq itu hewan bumi? kan bukan, jadi wajar kalau bisa bergerak secepat cahaya. buraq juga bukan bikinan nabi, tapi kiriman Allah ... lu meragukan teknologi bikinan Allah? kalau sekarang manusia baru nyampe bulan ya wajar, namanya juga teknologi manusia. tapi perjalanan ke luar angkasa itu masuk akal kan? dan bukan cuman boong-boongan salam, -- wikan On 5/28/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote: Om Wikan, coba anda pikirkan berkendara buraq sprti kecepatan cahaya/ perjalanannya hanya dalam waktu singkat..?? kalo bkita pikirin mana bisa sih hewan berlari secepat itu, bisa tembus atmosfe bumi trus ke langitr??. Di luar bumi hampa udara, no O2, langit ke 7, etc.. ini gmn kalo hanya mengandalkan otakakalmah??Masih di jaman nabi lagi, yg teknologinya masih belum seperti skrang.. skarangpun baru nyampe bulan ato planet2 sekitarnya aje.. belum sampe Makanya kan ga cukup hanya dg akal, keimanan juga harus dipake dalam memahami agama.. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
habis matiin cicak/tokek.. dimakan aja.. katanya baik bwt yg lagi sakit asma dan gatal2 gudik.. spt cacing tanah itu bagus bwt penyakit thypus loh../panas dalam.. jgn lihat geli ya... geli ya he3 kalau geli di jadiin goreng kripik aja spt cacing atau dimasukkan ke kapsul... Kasihan khan kalau sekedar dimatiin cicak/ tokek tanpa guna...ya gak he3...jadi dapet pahala double Sekedar bwt renungan cicak iyu inspirasi segala macem.. kalau lihat sejarahnya.. Ada Cicak ada-raja namrud ada Nabi-Ibrahim AS Cicak suka makan nyamuk, semut dan makanan kecil2 aja.. Cicak membantu meniup api membakar Nabi Ibrahim.. Raja Namrud adalah raja yg dholim kepada rakyatnya dan tdk suka dengan siar islam yg dibawa oleh Nabi Ibrahim AS untuk di bawa ke jalan yg benar.. Raja Namrud meninggal setalah kemasukan nyamuk ke dlm telinganya..sampai guling2 panggil dokter ahlinya ..tetap tdk bisa mengeluarkan nyamuk dari dlm telinganya hingga wafat... yuk merenung he3 slm ali --- Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Setuju, Mas Ase. Begitu maksudku juga. Jadi, baru sampe sami'na aja kali ya? apakah taat berarti harus mengamalkan ? Susah ye mencapai derajat taat. Maksudku juga seh, kalau kitanya yang susah taat, ya udah akui aja lah emang mental kita gak kaya para sahabat dan orang2 terdahulu dalam mentaati (sahabat) Nabi SAWnya. Urat syaraf kita gak cukup kuat tuk taat. Sekuat Umar ra mencium Hajar Aswad. Mungkin juga sekuat Ali ra membersihkan (bagian luar) sepatu ketika wudhu'. Mereka tak pernah ngeyel dan tanya mengapa?. Kita, sekarang ini, tak akan menertawakan mereka ketika mereka ta'at. Kita tak pernah bilang mereka gak pake akal. Akal Umar ra ditaklukkan oleh kecintaan akan sunnah Nabi SAW. Lalu, mengapa ketika kini kalo ada orang mo ta'at seperti itu harus diinterogasi macem2 dan dianggap gak pake akal ?? Sebetulnya, terus terang saya baru tahu kalo ada hadist tsb. Jadi, sekarang ini masih mikir mo ta'at gak ya?. Katanya kalo sekali gebrak tuh cicak mate' pahalanya paling gede. Kalo dua kali, pahalanya berkurang. Lah kalo dah berkali2 gebrak gak mate2 trus tuh cecak kabur/ngumpet..gimana ya?...waduuuh? dosa gak?. Saya baru jago and pede kalo gebrak kecoa. Besok2 mo nyoba geprak cicak, kalo mampu. Gak kebayang kalo cicaknya benyek/mati krn ku geprak, eh buntutnya masih ngegol2. Moga2 gak dosa ya. Ya Allah, maafkan kalo kelakuan spt ini salah. Saya hanya ingin menjalankan sunnah kekasihMU Kemaren aku baru ktemu temen yg kerjanya di kedutaan Afghan. Kite ngobrol yg ujungnya ke soal hadist ini juga. Dia bilang orang2 Afghan di kantornya memang benci bener ama cicak (gak tau jijik gak tau apa deh). Mereka akan sangat marah kalo ditemukan di kantornya ada cicak. Jadi, pagi ini aku datang ke kantor, aku celingukan ke atas. Ada cicak gak ya? Selama ini gak pernah merhatiin. Kayaknya sih gak ada. Aku ini masih penasaran sama cicak. Ada gak hubungan cicak dengan penyakit ? Seperti kecoa, tikus, ular dan penyakit. Ini termasuk kekinian yang ku maksudkan selain kekinian yang ekosistem cicak pemakan serangga/nyamuk. Katanya di Papua itu paling buanyak nyamuk dan cicak. Dan penyakit yang banyak terjangkitpun TBC, HIV/AIDS, Malaria, Hepatitis, Penyakit Menular seksual dan penyakit cacingan. Apa ada hubungan antara keduanya? Nyamuknya jg gak abis dimakan cicak, rupanya. Apa cicak termasuk binatang kotor atopun mengandung racun? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihamanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Yaa minimal Awak mempercayai adanya perkataan rosululloh, Begitu juga dg banyak hadist lain yg saya imani tapi belum mampu saya amalkan... Mau melakukan / ga kita serahkan pada Allah Rosulnya.. Wa'llaualam.. Sekarang ganti urusan membunuh cecak dengan urusan: - membunuh ular - membunuh orang kafir - sholat, zakat, puasa, naik haji dll. - rasul nabi terakhir - etc. - Original Message - From: Rye Woo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 27, 2008 10:14 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Apakah ini artinya al-mukarom Om'DWS dkk tidak mempercayai adanya hadist itu?? Kalo awak sendiri mengimani adanya hadist tersebut, tapi memang masih belum menangkap apa makna sesungguhnya dari hadist tersebut... Aye juga pernah mendengar penafsiran tg hadis tersebut tentang hadis membunuh cicak trsebut, yg berasal pada kisah cecak yg membantu meniupkan api yg membakar nabi Ibrahim.. Bahwa ketika ada melakukan kejahatan, juga yg membantu kejahatan kejahatan tersebut.. Maka baik yg melakukan dan yang membantu melakukan kejahatan, maka hapuskanlah keduanya. Yaa minimal Awak mempercayai adanya perkataan rosululloh, Begitu juga dg banyak hadist lain yg saya imani tapi belum mampu saya amalkan... Mau melakukan / ga kita serahkan pada Allah
x-files ... Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
jadi inget x-files yg 3 episode bersambung... ditemukan kendaraan yg mengandung energi di seluruh dindingnya terukir sluruh ancient wisdom peradaban di bumi... tempat pnumpangnya sangat comfort dan full protection... kata temen, wah buraq, tuh mprie - Original Message From: Rye Woo [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 28, 2008 12:01:41 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Om Wikan, coba anda pikirkan berkendara buraq sprti kecepatan cahaya/ perjalanannya hanya dalam waktu singkat..?? kalo bkita pikirin mana bisa sih hewan berlari secepat itu, bisa tembus atmosfe bumi trus ke langitr??... .. Di luar bumi hampa udara, no O2, langit ke 7, etc.. ini gmn kalo hanya mengandalkan otakakalmah? ?Masih di jaman nabi lagi, yg teknologinya masih belum seperti skrang.. skarangpun baru nyampe bulan ato planet2 sekitarnya aje.. belum sampe Makanya kan ga cukup hanya dg akal, keimanan juga harus dipake dalam memahami agama.. Rgd Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ gmail.com wrote: mas rye woo kata siapa isra' mi'raj tidak masuk akal kalau berdasar ilmu modern itu masuk akal lho terbang ke bulan 100 tahun yang lalu belum mungkin untuk dilaksanakan tapi abad sekarang bisa diwujudkan, bukan berarti tidak masuk akal salam, -- wikan On 5/28/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] com wrote: Banyak kisah yg kalo hanya menggunakan akal itu memang ga bakalan nyampe.. cotoh aje kisah isra mi'raj kisah2 mu'jijat lainnya, alam akhirat, etc... Kalo hanya menggunakan akal semuanya pasti menentangmenolakny a, kecuali disertai keimanan . [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
boleh curhat ya.. Iman dan akal mari kita selalu padukan untuk menambah nilai taqwa kepada Alloh SWT yg Maha Besar yg telah menciptakan alam semesta. Alloh memberikan akal kepada manusia merupakan anugerah terbesar diantara makhluk2 lainnya untuk mengenal kebesaran2 Alloh... lalu menjadi hamba yg bertaqwa dan menjadi mulya dengan kreasinya. Alloh menciptakan binatang belalang, kupu2, capung burung. lebah dll beserta alam semesta agar manusia mengenal kebesaran Alloh SWT. Hasil kreasi manusia dimaksudkan untuk mendekatkan akan tanda-tanda kebesaran2 Alloh... dimanapun kita berada baik yg bekerja di pabrik, kantor, di domestik atau di LN. Nilai derajat manusia bisa melebihi malaikat spt 4 sahabat Nabi SAW, atau seindah lebah yg memberi manfaat dan atau bisa terjerumus spt binatang.. mungkin cicak/tokek yg membantu raja namrud... Alloh Maha Suci dan segala puji syukur kepadaNya... Tdk ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh yg Maha Besar. Wallohu'alam bishowab.. Ali --- Ary Setijadi Prihamanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Soal beriman thd. Isra' Mi'raj: Abu Bakar haqul yakin karena beliau menatap mata Rasulullah, orang yang begitu dekat dengan dirinya dan selama hidupnya tidak pernah dia lihat berdusta. Tiada pilihan lain bagi dirinya selain membenarkan perkataan Rasulullah. Kalo kita sih, percaya-percayaan belaka. Paling aman kan bilang percaya, emang ada konsekuensi kalo bilang percaya? Malah paling berat itu jika kejujuran nurani seseorang membuat orang itu mempunyai penjelasan lain ttg Isra' Mi'raj dan berani mengemukakannya. Soal teknologi: Secara keilmuan biasanya jika kita bicara sesuatu yang jauh melebihi kemampuan manusia pada zamannya, ilmuwan tidak pernah bilang TIDAK mungkin tapi BELUM mungkin. Jika kita belajar kosmologi, kita akan sadari bahwa kecepatan cahaya pun tidak cukup untuk bicara ttg Buraq. Tapi di sini, urusan Isra' Mi'raj, kita bicara Allah yang memperjalankan hambanya. Kemampuan Allah, bukan kemampuan manusia atau makhluq. Jadi tidak pada tempatnya bicara ttg teknologi, lha wong mendefinisikan Allah saja tidak bisa. Jadi akal bilang, tidak valid melakukan evaluasi karena banyak hal tidak terdefinisi, kurang informasi. Termasuk ttg Buraq dll. Yang bisa dipegang hanyalah kata-kata Al-Quran ttg perjalanan ini, so dengan jujur kita semua harus bilang, kita sama sekali tidak tahu dan berserah diri kepada Allah swt. tentang hal itu. Bahkan jika kita lihat dengan lebih detil dengan ilmu mantiq, JARAK perjalanan Mi'raj Rasulullah menjadi tidak penting (bisa nol atau tak hingga atau negatif jika terdefinisi) karena tujuan perjalanan ini kan ke Sidratul Muntaha untuk langsung bertemu dengan Allah di Sidratul Muntaha, - Bagaimana kita mendefinisikan Sidratul Muntaha? Apakah di alam kosmos atau diluar definisi alam kosmos yang kita tinggali? -Bagaimana kita mengukur jarak kita (makhluq) dengan YANG MAHA PENCIPTA, YANG TIDAK ADA SEKUTU BAGINYA, YANG MAHA BESAR, YANG TIDAK ADA SESUATUPUN YANG MENYERUPAI DIA? Dari situlah muncul kesadaran akan ketauhidan sejati dan untuk itu akal dan qalbu itu tak bisa terpisahkan. - Original Message - From: Rye Woo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 28, 2008 1:31 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Nah itu yg aye maksud... semuanya bisa terjadi karena kehendak Allah,, dan itu perlu KEIMANAN. Kalo hanya mengandalkan kemampuan akal manusia ga bakalan sampe, dan itu mustahil... Apalagi ini terjadi di jaman Nabi teknologinya yg masih sederhana, Kalo secara akal teknologi saat itu, Mana bisa berjalan secepat itu dan bisa ke langit... Makanya banyak orang kurais saat itu mentertawakan Nabi ketika menceritakan terjadinya peristiwa Isra Mi'raj ini. karena mereka hanya menggunakan akal aja, tanpa keimanan.. Sy bilang itu ga cukup dg akal tapi harus pula dg keimanan..dan ketika Om wikan menyebutkan bahwa Buroq dg kecepatan cahaya di turunkan Oleh Allah untuk melakukan isra mi'rajnya Nabi SAW, itu artinya Om Wikan menggunakan Keimanan.. ga sekedar akal.. karena percaya akan adanya Buroq yg berkecepatan cahaya diciptakan oleh Allah untuk melakukan Isra Mi'raj. Teori einstein mendukung dan membuktikan bahwa hal itu bisa terjadi, tapi sampai saat ini yg aye tau belum ada kendaraan buatan manusia yg bisa secepat cahaya... Kecuali Allah menghendakinya... Jadi gunakanlah akal dan keimanan dalam ber-Islam.. karena akal saja tigak cukup.. VtR Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: makanya belajar fisika modern dulu mas rye woo di teori relativitasnya einstein udah dijelasin mengenai sesuatu yang bergerak dengan kecepatan cahaya. emang buraq itu hewan bumi? kan bukan, jadi wajar kalau bisa bergerak secepat cahaya. buraq juga bukan bikinan nabi, tapi kiriman Allah ... lu meragukan teknologi bikinan Allah? kalau sekarang
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
mas Pei, Saya sedang baca disertasinya Pak Fuad Jabali soal-soal begini. Bisa ngasih petunjuk atau overview? - Original Message - From: Muhammad Syafei To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, May 28, 2008 8:11 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, wawan wawan [EMAIL PROTECTED] wrote: On 5/28/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Mia yang cantiq... Kalau saya sich ngga membunuhnya karena tidak ada contoh dari para sahabat Rasul tentang pelaksanaan hadist tersebut..para sahabat Rasul ini kan orang2 yang paling mengerti memahami setiap hadist yang datang kepada mereka dan terbukti tidak ada catatan dalam sejarah bahwa mereka melakukan pembunuhan cicek atas dasar hadist tersebut. Kalau Rasul para sahabatnya tidak menjadikan hadist tersebut sebagai ukuran sami'na wa athona...lantas kenapa juga akyuuu mesti menyibukkan diri untuk menjadikan hadist itu sebagai ukuranpikir! setuju dan tidak setuju. pemahaman ttg Islam, memahami Quran dan Sunnah, adalah dengan pemahaman para sahabat. karena merekalah orang2 yg berhasil merealisasikan iman dan amal shalih. fasih bhs arab dan juga hidup di tengah2 Nabi saw. jika ada kesalahan atau kebingungan, akan segera dikoreksi oleh Nabi saw, dan mereka akan bertanya langsung ke beliau. Masalahnya -seperti sempat dibahas tempo hari- pemahaman para sahabat ternyata tidak seragam. Perbedaan sampai dengan pertumpahan darah ternyata terjadi. Jadi .. pemahaman sahabat yang mana yang mesti jadi anutan? jika dipahami dg akal masing2, tentu ada 1001 pemahaman, jadinya ya muncul golongan2 spt ini, bahkan ada yg sesat :) Lho, kan mencontoh generasi sahabat .. Kalau jumlah umat manusia makin bertambah banyak dan pemahaman juga menjadi banyak, ya alamiah banget to? yg tidak setuju, soal cicak ini. jika membaca keutamaan sahabat, mereka adalah org yg paling nomor 1 dalam mengerjakan kebaikan. rasanya tidak ada sunnah2 Rasul saw yg tidak mereka kerjakan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Janganlah kalian mencela seorang pun di antara para sahabatku. Karena sesungguhnya apabila seandainya ada salah satu di antara kalian yang bisa berinfak emas sebesar Gunung Uhud maka itu tidak akan bisa menyaingi infak salah seorang di antara mereka; yang hanya sebesar genggaman tangan atau bahkan setengahnya. (Muttafaq 'alaih) Hanya perlu sedikit mikir sambil bertanya2 .. (anggap aja semacam kritik matan :-)) Apa kebiasaan mencela antara para sahabat sudah terjadi pada masa Nabi masih hidup, sehingga Nabi merasa perlu mengeluarkan statement seperti itu? Setahu saya belum ada tuh .. saling cela sampai tingkat yg sedemikian gawat terjadi setelah Nabi wafat, terutama di kalangan pengikut ahlul bait thd sahabat yg dianggap merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Kemudian oleh pengikut Muawiyah thd Ali bin Abi Thalib. Jadi .. seberapa besar tingkat kemungkinannya hadits tersebut benar-benar berasal dari Nabi? Beliau juga bersabda, Sebaik-baik umat manusia adalah generasiku (sahabat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (tabi'in) dan kemudian orang-orang yang mengikuti mereka lagi (tabi'ut tabi'in). (Muttafaq 'alaih) Kapan kira-kira istilah tabi'in dan tabi'ut tabi'in dikenal? Apa pada masa Nabi masih hidup? Setahu saya gak tuh .. Istilah tabi'in dan tabi'ut tabi'in muncul belakangan. Apa bisa diterima nalar jika Nabi benar-benar bersabda seperti itu. Ayo mikir :-) Salam [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Pada dasarnya ada 2 kriteria penilaian/kritik thd suatu hadits: berdasarkan sanad dan matan. Khusus untuk hadis yang berdasarkan sanad dikategorikan sahih pun masih dibagi lagi apakah sahih mutawatir atau ahad. Sikap ulama-ulama sudah lumrah seandainya tidak seragam. Khusus tentang hadits sahih ahad, penolakan untuk menjadikannya sebagai landasan hukum sudah terjadi sejak zaman baheula, Imam Abu Hanifah adalah pelopornya. Imam Abu Hanifah akan lebih mendahulukan ra'yu (akal/pikiran) di atas hadis yang sanadnya diklaim sahih. Sikap yg berseberangan dengan Abu Hanifah, tentunya tidak sulit dijumpai, dan ada nama-nama Imam Malik dan Imam Hambali di sana. Imam Malik dan Imam Hambali lebih dahulu ngetop sebagai ahli hadits (Imam Malik dg Muwatha dan Imam Hambali dg Musnadnya) sebelum kemudian ditasbihkan sebagai ahli fiqh. Jadi fanatisme kedua Imam itu terhadap hadis yang sanadnya sahih bisa dimaklumi (namun juga sangat sah jika tidak disetujui :-)) Imam Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasa'i dsb .. adalah ahli-ahli hadits generasi berikutnya. Sebagaimana layaknya ahli hadits, mereka sudah dengan baik menyelesaikan tugasnya, mengumpulkan-menyaring-menilai sanad hadits berdasarkan standar keilmuan mereka yang kemudian menjadi sumber referensi Selanjutnya tugas mengolah referensi2 itu ada di tangan ahli fiqh. Ahli fiqh yang mengambil garis sikap Imam Malik dan Hambali, akan dengan sangat gampang menerima hadis sahih sebagai landasan hukum. Sebaliknya ahli fiqh yg meneladani sikap Imam Abu Hanifah akan mengambil sikap kritis terlebih dahulu sebelum menentukan sikap apakah suatu hadits yang sahih sanadnya layak dijadikan landasan hukum atau tidak. Hadits yang sanadnya sahih harus melewati satu ujian lagi: matannya sahih atau tidak? Bagaimana menguji matan hadits? Setidaknya ada tiga landasan penguji matan hadits: Hadits dikonfrontirkan dg Quran, Hadits dengan hadits lain (makanya di Muhammadiyah ada majelis tarjih), dan hadits dengan akal. Khusus matan hadits yang diuji dengan akal, langkah suatu hadits yang sahih sanadnya untuk bisa lolos dinyatakan sahih matannya nampaknya semakin berat dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan sampai dengan dewasa ini. Jadi .. terhadap hadits yang aneh-aneh kita tetap sangat bisa menolaknya -meskipun tercantum di Bukhari-Muslim- jika matannya gagal melewati ujian. Salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang sebaiknya mba Lina berbaik sangka kepada Bukhari dan Muslim, yang sudah cape2 menyeleksi hadis. Dan kita sebaiknya nggak mempersoalkan kesahihan (keabsahan) hadis itu. Kalau kita mulai mempertanyakan keabsahan hadis tsb, poinnya nggak bakal tertangkap. Ini semacam exercise. Tentu saja kita semua paham, bahwa temen2 di sini nggak bakalan membunuhin cecak jaman sekarang ini. Artinya, kita mengerti tentang perbedaan kondisi masa lalu dan sekarang, dan bagaimana kita mengaplikasikannya ketika membaca teks itu di masa sekarang. Misalnya, ada temen lain yang mengartikan cecak itu seperti koruptor dll - artinya bebas memahami teks itu sehingga sesuai dengan kondisi jaman sekarang ini. Artinya, kalau saya memahami hadis itu menjadi suruhan untuk nggak membunuh cicak, itu ok kan? Karena sesuai dengan kondisi kekinian, misalnya kita lebih paham ttg ekosistem cecak pemakan nyamuk, dsb. Dan ini sama sekali nggak ada hubungannya dengan mengingkari kesahihan hadis, atau bersuuzon kepada Bukhari/Muslim. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Kemungkinan-kemungkinan yang masuk akal. Namun tuk saya pribadi, saya masih berbaik sangka dan percaya kepada Bukhari dan Muslim, dan kepada para ahli hadist lainnya yang telah menyatakan hadist tsb sahih. Karena kekurangan akal saya akan ilmu hadist, biar saja dalam hal ini saya sami'na wa atho'na. Saya percaya sama para ahli hadist saja bhw hadist itu sahih. Sedang bagaimana pengaplikasiannya, jg gak perlu harus berburu krn memang gak disuruh utk berburu oleh Nabi SAW...:-). Berburu hal lain aja. Penjelasan dari orang Jepang, Deguchi itu...:-), lebih mengena untuk saya.
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Ape maksudmu ponakan kecilku sayang??? Rgd Ary Setijadi Prihamanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Yaa minimal Awak mempercayai adanya perkataan rosululloh, Begitu juga dg banyak hadist lain yg saya imani tapi belum mampu saya amalkan... Mau melakukan / ga kita serahkan pada Allah Rosulnya.. Wa'llaualam.. Sekarang ganti urusan membunuh cecak dengan urusan: - membunuh ular - membunuh orang kafir - sholat, zakat, puasa, naik haji dll. - rasul nabi terakhir - etc. - Original Message - From: Rye Woo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 27, 2008 10:14 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Apakah ini artinya al-mukarom Om'DWS dkk tidak mempercayai adanya hadist itu?? Kalo awak sendiri mengimani adanya hadist tersebut, tapi memang masih belum menangkap apa makna sesungguhnya dari hadist tersebut... Aye juga pernah mendengar penafsiran tg hadis tersebut tentang hadis membunuh cicak trsebut, yg berasal pada kisah cecak yg membantu meniupkan api yg membakar nabi Ibrahim.. Bahwa ketika ada melakukan kejahatan, juga yg membantu kejahatan kejahatan tersebut.. Maka baik yg melakukan dan yang membantu melakukan kejahatan, maka hapuskanlah keduanya. Yaa minimal Awak mempercayai adanya perkataan rosululloh, Begitu juga dg banyak hadist lain yg saya imani tapi belum mampu saya amalkan... Mau melakukan / ga kita serahkan pada Allah Rosulnya.. Wa'llaualam.. Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya percaya bahwa mbak Lina mengamalkan sami'na tapi di mana wa atho'na-nya? Hadis-hadis tentang cicak itu dikumpulkan dalam bab tersendiri oleh Imam Muslim, dengan judul THE DESIRABILITY OF KILLING A GECKO (HOUSE LIZARD). Jelas di situ ada perintah, ada keutamaan, ada pahala (sekali pukulan lebih afdol) dan lain-lain. Mengapa tidak mau mengamalkan? Jangan seperti orang-orang liberal yang suka akal-akalan lah Ini lengkapnya: http://www.muslimaccess.com/sunnah/hadeeth/muslim/026.html Book 026, Number 5560: Umm Sharik reported that Allah's Messenger (may peace be upon him) commanded her to kill geckos. This hadith has been transmitted on the authority of Ibn Abi Shaiba with a slight variation of wording. Book 026, Number 5561: Umm Sharik reported that she consulted Allah's Apostle (may peace be upon him) in regard to killing of geckos, and he commanded to kill them and Umm Sharik is one of the women of Bani 'Amir b. Luwayy. This hadith has been reported through another chain of transmitters with the same meaning. Book 026, Number 5562: 'Amir b. Sa'd reported on the authority of his father that Allah's Apostle (may peace be upon him) commanded the killing of geckos, and he called them little noxious creatures. Book 026, Number 5563: 'A'isha reported that Allah's Messenger (may peace be upon him) said about the gecko as a noxious creature. Harmala made this addition that she said: I did not hear that he had commanded to kill them. Book 026, Number 5564: Abu Huraira reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: He who killed a gecko with the first stroke for him is such and such a reward, and he who killed it with a second stroke for him is such and such reward less than the first one, and he who killed it with the third stroke for him is such and such a reward less than the second one. Book 026, Number 5565: This hadith has been reported on the authority of Abu Huraira through another chain of transmitters (and the words are): - He who killed a gecko with the first stroke for him are ordained one hundred virtues, and with the second one less than that and with the third one less than that. Book 026, Number 5566: Abu Huraira reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying (that he who kills a gecko) with the first stroke there are seventy rewards for him. 2008/5/26 Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]: Kemungkinan-kemungkinan yang masuk akal. Namun tuk saya pribadi, saya masih berbaik sangka dan percaya kepada Bukhari dan Muslim, dan kepada para ahli hadist lainnya yang telah menyatakan hadist tsb sahih. Karena kekurangan akal saya akan ilmu hadist, biar saja dalam hal ini saya sami'na wa atho'na. Saya percaya sama para ahli hadist saja bhw hadist itu sahih. Sedang bagaimana pengaplikasiannya, jg gak perlu harus berburu krn memang gak disuruh utk berburu oleh Nabi SAW...:-). Berburu hal lain aja. Penjelasan dari orang Jepang, Deguchi itu...:-), lebih mengena untuk saya. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Tidak ada sesuatu itu diciptakan sia-sia. Tidaklah mungkin Allah menciptakan sesuatu, lalu sesuatu itu wajib dimusnahkan semata-mata karena sesuatu itu. Itu aksioma. Kalo ada, pasti thogut. Sudah jelas dari ilmu pengetahuan bahwa setiap spesies itu punya tempat krusial dalam ekosistem. Ketika spesies (apapun itu) punah, keseimbangan ekosistem pasti akan terganggu, dan manusia pasti akan terkena dampak buruknya. Spesies yang
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
2008/5/27 Rye Woo [EMAIL PROTECTED]: Ape maksudmu ponakan kecilku sayang??? Rgd Kalau Anda bertanya, tentunya ada adab dan sopan-santunnya, sebagaimana seharusnya seorang muslim yang baik, bukan dengan cara mengejek, menghina dan merendahkan lawan diskusi. =DWS Ary Setijadi Prihamanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Yaa minimal Awak mempercayai adanya perkataan rosululloh, Begitu juga dg banyak hadist lain yg saya imani tapi belum mampu saya amalkan... Mau melakukan / ga kita serahkan pada Allah Rosulnya.. Wa'llaualam.. Sekarang ganti urusan membunuh cecak dengan urusan: - membunuh ular - membunuh orang kafir - sholat, zakat, puasa, naik haji dll. - rasul nabi terakhir - etc.
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Si rye woo emang senangnya mengolok orang dengan komentar tolol. Kalo nggak niat diskusi, jangan disini mainnya. Sana main sama oom brizik shihab sana. Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Rye Woo [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 27 May 2008 18:44:30 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Ape maksudmu ponakan kecilku sayang??? Rgd Ary Setijadi Prihamanto ary.setijadi@ mailto:ary.setijadi%40gmail.com gmail.com wrote: Yaa minimal Awak mempercayai adanya perkataan rosululloh, Begitu juga dg banyak hadist lain yg saya imani tapi belum mampu saya amalkan... Mau melakukan / ga kita serahkan pada Allah Rosulnya.. Wa'llaualam.. Sekarang ganti urusan membunuh cecak dengan urusan: - membunuh ular - membunuh orang kafir - sholat, zakat, puasa, naik haji dll. - rasul nabi terakhir - etc. - Original Message - From: Rye Woo To: wanita-muslimah@ mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 27, 2008 10:14 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Apakah ini artinya al-mukarom Om'DWS dkk tidak mempercayai adanya hadist itu?? Kalo awak sendiri mengimani adanya hadist tersebut, tapi memang masih belum menangkap apa makna sesungguhnya dari hadist tersebut... Aye juga pernah mendengar penafsiran tg hadis tersebut tentang hadis membunuh cicak trsebut, yg berasal pada kisah cecak yg membantu meniupkan api yg membakar nabi Ibrahim.. Bahwa ketika ada melakukan kejahatan, juga yg membantu kejahatan kejahatan tersebut.. Maka baik yg melakukan dan yang membantu melakukan kejahatan, maka hapuskanlah keduanya. Yaa minimal Awak mempercayai adanya perkataan rosululloh, Begitu juga dg banyak hadist lain yg saya imani tapi belum mampu saya amalkan... Mau melakukan / ga kita serahkan pada Allah Rosulnya.. Wa'llaualam.. Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] mailto:soegardi%40gmail.com com wrote: Saya percaya bahwa mbak Lina mengamalkan sami'na tapi di mana wa atho'na-nya? Hadis-hadis tentang cicak itu dikumpulkan dalam bab tersendiri oleh Imam Muslim, dengan judul THE DESIRABILITY OF KILLING A GECKO (HOUSE LIZARD). Jelas di situ ada perintah, ada keutamaan, ada pahala (sekali pukulan lebih afdol) dan lain-lain. Mengapa tidak mau mengamalkan? Jangan seperti orang-orang liberal yang suka akal-akalan lah Ini lengkapnya: http://www.muslimac http://www.muslimaccess.com/sunnah/hadeeth/muslim/026.html cess.com/sunnah/hadeeth/muslim/026.html Book 026, Number 5560: Umm Sharik reported that Allah's Messenger (may peace be upon him) commanded her to kill geckos. This hadith has been transmitted on the authority of Ibn Abi Shaiba with a slight variation of wording. Book 026, Number 5561: Umm Sharik reported that she consulted Allah's Apostle (may peace be upon him) in regard to killing of geckos, and he commanded to kill them and Umm Sharik is one of the women of Bani 'Amir b. Luwayy. This hadith has been reported through another chain of transmitters with the same meaning. Book 026, Number 5562: 'Amir b. Sa'd reported on the authority of his father that Allah's Apostle (may peace be upon him) commanded the killing of geckos, and he called them little noxious creatures. Book 026, Number 5563: 'A'isha reported that Allah's Messenger (may peace be upon him) said about the gecko as a noxious creature. Harmala made this addition that she said: I did not hear that he had commanded to kill them. Book 026, Number 5564: Abu Huraira reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: He who killed a gecko with the first stroke for him is such and such a reward, and he who killed it with a second stroke for him is such and such reward less than the first one, and he who killed it with the third stroke for him is such and such a reward less than the second one. Book 026, Number 5565: This hadith has been reported on the authority of Abu Huraira through another chain of transmitters (and the words are): - He who killed a gecko with the first stroke for him are ordained one hundred virtues, and with the second one less than that and with the third one less than that. Book 026, Number 5566: Abu Huraira reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying (that he who kills a gecko) with the first stroke there are seventy rewards for him. 2008/5/26 Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] mailto:linadahlan%40yahoo.com com: Kemungkinan-kemungkinan yang masuk akal. Namun tuk saya pribadi, saya masih berbaik sangka dan percaya kepada Bukhari dan Muslim, dan kepada para ahli hadist lainnya yang telah menyatakan hadist tsb sahih. Karena kekurangan akal saya akan ilmu hadist, biar saja dalam hal ini saya sami'na wa atho'na. Saya percaya sama para ahli hadist saja bhw hadist itu sahih. Sedang bagaimana pengaplikasiannya, jg gak perlu harus berburu krn memang
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
kalo mengolok orang sbg fpi, fundamentalis kira2 boleh gak om ? SOL On 5/28/08, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Si rye woo emang senangnya mengolok orang dengan komentar tolol. Kalo nggak niat diskusi, jangan disini mainnya. Sana main sama oom brizik shihab sana. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
E al-mukarom gus dur.. ehh salah.. Om DWS deng..duhh Om kok si Om sihh yg nyaut, aga sewot bin kesel dikit lagi. Sorry Om, Siapa yg ngejek, nginaaa... itumah perasaan ente aje kali, jangan terlalu responsif , kurangilah tekanan darah tingginya... Perasaan dari dulu juga gini2 aje deh sm s Om ary,, aye nganggep Om Ary itu keponakan aye sendiri.. coz namanya sama kayaknya sikap imut, lucunya sama Jangan buru2 sewot Om, cepet tua ga baik unt kesehatan,, hadepin aje dg prasaan tenang cerna dulu kalo perlu bertanya.. Salam Hangat Unt kesehatan kita semua.. vTr Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: 2008/5/27 Rye Woo [EMAIL PROTECTED]: Ape maksudmu ponakan kecilku sayang??? Rgd Kalau Anda bertanya, tentunya ada adab dan sopan-santunnya, sebagaimana seharusnya seorang muslim yang baik, bukan dengan cara mengejek, menghina dan merendahkan lawan diskusi. =DWS Ary Setijadi Prihamanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Yaa minimal Awak mempercayai adanya perkataan rosululloh, Begitu juga dg banyak hadist lain yg saya imani tapi belum mampu saya amalkan... Mau melakukan / ga kita serahkan pada Allah Rosulnya.. Wa'llaualam.. Sekarang ganti urusan membunuh cecak dengan urusan: - membunuh ular - membunuh orang kafir - sholat, zakat, puasa, naik haji dll. - rasul nabi terakhir - etc. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Tidak ada untungnya Anda menambah-nambah noise dalam diskusi yang sangat bermanfaat ini. Posting2 seperti ini hanya mengaburkan masalah. Saya hanya mengingatkan, terserah kepada Anda untuk bersikap dewasa, menunjukkan kepribadian dan akhlak islami. =DWS 2008/5/27 Rye Woo [EMAIL PROTECTED]: E al-mukarom gus dur.. ehh salah.. Om DWS deng..duhh Om kok si Om sihh yg nyaut, aga sewot bin kesel dikit lagi. Sorry Om, Siapa yg ngejek, nginaaa... itumah perasaan ente aje kali, jangan terlalu responsif , kurangilah tekanan darah tingginya... Perasaan dari dulu juga gini2 aje deh sm s Om ary,, aye nganggep Om Ary itu keponakan aye sendiri.. coz namanya sama kayaknya sikap imut, lucunya sama Jangan buru2 sewot Om, cepet tua ga baik unt kesehatan,, hadepin aje dg prasaan tenang cerna dulu kalo perlu bertanya.. Salam Hangat Unt kesehatan kita semua.. vTr Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: 2008/5/27 Rye Woo [EMAIL PROTECTED]: Ape maksudmu ponakan kecilku sayang??? Rgd Kalau Anda bertanya, tentunya ada adab dan sopan-santunnya, sebagaimana seharusnya seorang muslim yang baik, bukan dengan cara mengejek, menghina dan merendahkan lawan diskusi. =DWS
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Kalo yang ini bagai kacang lupa kulitnya.. Ga nyadar kali yee dirinye sape..hehehehe Padahal ocehan stupidnya kemaren2 selalu menghiasi setiap detiknya milist ini... Ada pepatah bagus niyy : kalo takut panas, jangan coba2 bermain api kecuali punya banyak air untk mademin... hehehe.. nyambung ga yaa... Salam Raje Cicak Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Si rye woo emang senangnya mengolok orang dengan komentar tolol. Kalo nggak niat diskusi, jangan disini mainnya. Sana main sama oom brizik shihab sana. Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Rye Woo Date: Tue, 27 May 2008 18:44:30 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Ape maksudmu ponakan kecilku sayang??? Rgd Ary Setijadi Prihamanto gmail.com wrote: Yaa minimal Awak mempercayai adanya perkataan rosululloh, Begitu juga dg banyak hadist lain yg saya imani tapi belum mampu saya amalkan... Mau melakukan / ga kita serahkan pada Allah Rosulnya.. Wa'llaualam.. Sekarang ganti urusan membunuh cecak dengan urusan: - membunuh ular - membunuh orang kafir - sholat, zakat, puasa, naik haji dll. - rasul nabi terakhir - etc. - Original Message - From: Rye Woo To: wanita-muslimah@ yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 27, 2008 10:14 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Apakah ini artinya al-mukarom Om'DWS dkk tidak mempercayai adanya hadist itu?? Kalo awak sendiri mengimani adanya hadist tersebut, tapi memang masih belum menangkap apa makna sesungguhnya dari hadist tersebut... Aye juga pernah mendengar penafsiran tg hadis tersebut tentang hadis membunuh cicak trsebut, yg berasal pada kisah cecak yg membantu meniupkan api yg membakar nabi Ibrahim.. Bahwa ketika ada melakukan kejahatan, juga yg membantu kejahatan kejahatan tersebut.. Maka baik yg melakukan dan yang membantu melakukan kejahatan, maka hapuskanlah keduanya. Yaa minimal Awak mempercayai adanya perkataan rosululloh, Begitu juga dg banyak hadist lain yg saya imani tapi belum mampu saya amalkan... Mau melakukan / ga kita serahkan pada Allah Rosulnya.. Wa'llaualam.. Dwi W. Soegardi com wrote: Saya percaya bahwa mbak Lina mengamalkan sami'na tapi di mana wa atho'na-nya? Hadis-hadis tentang cicak itu dikumpulkan dalam bab tersendiri oleh Imam Muslim, dengan judul THE DESIRABILITY OF KILLING A GECKO (HOUSE LIZARD). Jelas di situ ada perintah, ada keutamaan, ada pahala (sekali pukulan lebih afdol) dan lain-lain. Mengapa tidak mau mengamalkan? Jangan seperti orang-orang liberal yang suka akal-akalan lah Ini lengkapnya: http://www.muslimac cess.com/sunnah/hadeeth/muslim/026.html Book 026, Number 5560: Umm Sharik reported that Allah's Messenger (may peace be upon him) commanded her to kill geckos. This hadith has been transmitted on the authority of Ibn Abi Shaiba with a slight variation of wording. Book 026, Number 5561: Umm Sharik reported that she consulted Allah's Apostle (may peace be upon him) in regard to killing of geckos, and he commanded to kill them and Umm Sharik is one of the women of Bani 'Amir b. Luwayy. This hadith has been reported through another chain of transmitters with the same meaning. Book 026, Number 5562: 'Amir b. Sa'd reported on the authority of his father that Allah's Apostle (may peace be upon him) commanded the killing of geckos, and he called them little noxious creatures. Book 026, Number 5563: 'A'isha reported that Allah's Messenger (may peace be upon him) said about the gecko as a noxious creature. Harmala made this addition that she said: I did not hear that he had commanded to kill them. Book 026, Number 5564: Abu Huraira reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: He who killed a gecko with the first stroke for him is such and such a reward, and he who killed it with a second stroke for him is such and such reward less than the first one, and he who killed it with the third stroke for him is such and such a reward less than the second one. Book 026, Number 5565: This hadith has been reported on the authority of Abu Huraira through another chain of transmitters (and the words are): - He who killed a gecko with the first stroke for him are ordained one hundred virtues, and with the second one less than that and with the third one less than that. Book 026, Number 5566: Abu Huraira reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying (that he who kills a gecko) with the first stroke there are seventy rewards for him. 2008/5/26 Lina Dahlan com: Kemungkinan-kemungkinan yang masuk akal. Namun tuk saya pribadi, saya masih berbaik sangka dan percaya kepada Bukhari dan Muslim, dan kepada para ahli hadist lainnya yang telah menyatakan hadist tsb sahih. Karena kekurangan akal saya akan ilmu hadist, biar saja dalam hal ini saya sami'na wa atho'na. Saya percaya sama para ahli hadist saja bhw hadist itu sahih. Sedang bagaimana pengaplikasiannya
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Hehehehe.. iya dehh si Om yg paling hebat paling dewasa, paling islami lagii.hehehehe Aneh juga yaa. siapa yg mengaburkan masalah... Om ary si keponakanku sayang bertanya sama aye, trus aye bertanya balik same die.. ehhh kan malah si Om almukarom DWS yang nyautt kmane2 Anehnya lagi yg di respond negatif pasti yg dirasanya lawan... tapi kalo kawannya terasa ancur tak beradab sekalipun pasti cuek bebekk bin bango.. hehehe.. bener ga yee ?? Salam Cup..cup..muahhh.. Piss Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: Tidak ada untungnya Anda menambah-nambah noise dalam diskusi yang sangat bermanfaat ini. Posting2 seperti ini hanya mengaburkan masalah. Saya hanya mengingatkan, terserah kepada Anda untuk bersikap dewasa, menunjukkan kepribadian dan akhlak islami. =DWS 2008/5/27 Rye Woo [EMAIL PROTECTED]: E al-mukarom gus dur.. ehh salah.. Om DWS deng..duhh Om kok si Om sihh yg nyaut, aga sewot bin kesel dikit lagi. Sorry Om, Siapa yg ngejek, nginaaa... itumah perasaan ente aje kali, jangan terlalu responsif , kurangilah tekanan darah tingginya... Perasaan dari dulu juga gini2 aje deh sm s Om ary,, aye nganggep Om Ary itu keponakan aye sendiri.. coz namanya sama kayaknya sikap imut, lucunya sama Jangan buru2 sewot Om, cepet tua ga baik unt kesehatan,, hadepin aje dg prasaan tenang cerna dulu kalo perlu bertanya.. Salam Hangat Unt kesehatan kita semua.. vTr Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: 2008/5/27 Rye Woo [EMAIL PROTECTED]: Ape maksudmu ponakan kecilku sayang??? Rgd Kalau Anda bertanya, tentunya ada adab dan sopan-santunnya, sebagaimana seharusnya seorang muslim yang baik, bukan dengan cara mengejek, menghina dan merendahkan lawan diskusi. =DWS [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: hadis cicak
-sia. Tidaklah mungkin Allah menciptakan sesuatu, lalu sesuatu itu wajib dimusnahkan semata-mata karena sesuatu itu. Itu aksioma. Kalo ada, pasti thogut. Sudah jelas dari ilmu pengetahuan bahwa setiap spesies itu punya tempat krusial dalam ekosistem. Ketika spesies (apapun itu) punah, keseimbangan ekosistem pasti akan terganggu, dan manusia pasti akan terkena dampak buruknya. Spesies yang kalo nggak ada itu nggak pa-pa itu bisa jadi hanya manusia. Kalau hanya untuk memusnahkan spesies lain, manusia itu jagonya ;- ) Rasulullah, juga secara aksioma, tidak mungkin melakukan hal- hal yang tidak diperintahkanNya. Sehingga ada beberapa kemungkinan: 1. Jika hadits itu betul-betul datang dari rasul dan ternyata memang betul-betul memerintahkan pembasmian ular, kadal dll. semata- mata karena harus spesies itu harus dimusnahkan, kita bisa menilai kualitas rasul dan ajaran yang dibawa oleh rasul tersebut. 2. Hadits itu betul-betul datang dari rasul, tapi tidak lengkap, karena pasti bukan karena kadal-nya, tapi karena ada atribut temporer dari kadal itu. Misalkan kadal itu berbisa dan akan menggigit makanan atau tempat air, sehingga ada sebab mengapa kadal itu disuruh dimusnahkan. Kejadian dalam hadits itu kasuistis dan berlaku dalam kondisi yang memenuhi sebab itu. IMHO, hadits yang tidak lengkap, atau yang ditengarai tidak lengkap sebaiknya tidak diambil sebagai sumber hukum. 3. Bisa jadi hadits itu walaupun dengan derajat shahih kuadrat dan tercantum dalam kitab Bukhari, tidak berasal dari Rasul. - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, May 26, 2008 12:29 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Ada lagi yang menginterpretasikan dgn kadal...:-) Kalo emang bener cicak yang dimaksud masalahnya, mungkin, kita2 gak punya ilmu 'percicakan' kaya Nabi SAW. Bisa jadi cicak itu bisa 'ngadu'..:-)) Kita aja yang gak ngerti bhs cicak, makanya Nabi SAW memberi julukan penjahat keci kpd cicak? Saya juga pernah terkaget-kaget ada tamu di rumah. Begitu melihat cicak, dia langsung bangun dari duduknya dan berusaha utk membunuhnya. Gak tau krn apa krn saya gak bertanya. Tapi, mungkin karena hadist tsb, kali ya? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: saya suka dengan interpretasi2 semacam ini, seperti tafsir ustadz Muhammad Aly, cicak yang dimaksud adalah koruptor, menurut ustadz(ah?) bus anas, tokek yang berbahaya, barangkali ada lainnya yang menafsirkan dengan dinosaurus toh masih sekeluarga dengan cicak (walaupun ada penemuan baru, dino ini ternyata keluarga ayam :-) intinya masing-masing menggunakan akal pikiran untuk menyesuaikan perintah membunuh cicak tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dan jangan lupa tanpa membaca hadis itu pun, banyak kok orang tidak suka cicak di dinding yang suka mengotori. Nah kenapa berhenti pada cicak? Tidakkah seharusnya kita menggunakan akal pikiran dalam memahami agama ini sesuai kebutuhan kita masing-masing? salam, DWS On Sun, May 25, 2008 at 8:25 PM, bus anas bus_anas@ wrote: Wahwah coba kita lihat lagi haditsnya yang dimaksud disitu buka cicak...tapi taukek (lebih besar dari cicak) kenpa disuruh bunuh...karena bagian kulitnya aja ada bisanya yang bisa bikin kuit kita benjol-benjol dan gatal. Jafdi karena ada bahaynya itulah barangkali di anjurkan membunuhnya -- - --- - --- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.1/1466 - Release Date: 25/05/2008 18:49 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Pak Rye Woo, dalam diskusi yang wajar, rata2 kita secara alamiah mampu menangkap ejekan2 sekalipun dibalut dengan kata2 lain. Dalam thread di bawah ini, itulah yang dilakukan Pak Rye Woo terhadap Pak Ary dan Pak DWS. Contohlah diskusi mba Lina dan mba Ning, misalnya. Walaupun kita berdiskusi sangat intense dan banyak perbedaan, tapi tetep terjaga akhlak berdiskusi. Buat apa kita buang waktu di milis kalau nggak langsung mencontoh akhlak yang baik, ya kan? salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehehe.. iya dehh si Om yg paling hebat paling dewasa, paling islami lagii.hehehehe Aneh juga yaa. siapa yg mengaburkan masalah... Om ary si keponakanku sayang bertanya sama aye, trus aye bertanya balik same die.. ehhh kan malah si Om almukarom DWS yang nyautt kmane2 Anehnya lagi yg di respond negatif pasti yg dirasanya lawan... tapi kalo kawannya terasa ancur tak beradab sekalipun pasti cuek bebekk bin bango.. hehehe.. bener ga yee ?? Salam Cup..cup..muahhh.. Piss Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: Tidak ada untungnya Anda menambah-nambah noise dalam diskusi yang sangat bermanfaat ini. Posting2 seperti ini hanya mengaburkan masalah. Saya hanya mengingatkan, terserah kepada Anda untuk bersikap dewasa, menunjukkan kepribadian dan akhlak islami. =DWS 2008/5/27 Rye Woo [EMAIL PROTECTED]: E al-mukarom gus dur.. ehh salah.. Om DWS deng..duhh Om kok si Om sihh yg nyaut, aga sewot bin kesel dikit lagi. Sorry Om, Siapa yg ngejek, nginaaa... itumah perasaan ente aje kali, jangan terlalu responsif , kurangilah tekanan darah tingginya... Perasaan dari dulu juga gini2 aje deh sm s Om ary,, aye nganggep Om Ary itu keponakan aye sendiri.. coz namanya sama kayaknya sikap imut, lucunya sama Jangan buru2 sewot Om, cepet tua ga baik unt kesehatan,, hadepin aje dg prasaan tenang cerna dulu kalo perlu bertanya.. Salam Hangat Unt kesehatan kita semua.. vTr Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: 2008/5/27 Rye Woo [EMAIL PROTECTED]: Ape maksudmu ponakan kecilku sayang??? Rgd Kalau Anda bertanya, tentunya ada adab dan sopan-santunnya, sebagaimana seharusnya seorang muslim yang baik, bukan dengan cara mengejek, menghina dan merendahkan lawan diskusi. =DWS [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Alhamdulillah, dari diskusi panjang ttg hadis cecak yang jelas bukan remeh temeh ini (karna hadis kan?) , Pak Her menunjukkan ke kita semua, mba Lina, Pak Rye, Pak Wawan, mba Ning dkk (ngabsen lagi...:-) mohon perhatikan yang ini, pelajaran penting untuk tidak selalu 'sami'na wa ato'na'. Artinya, Pak Her nggak membunuh cecak hanya karena ada matan hadis yang mengatakan itu, seperti juga yang dimengertinya tentang prilaku para sahabat thd cecak. Pak Her sedang mengamalkan toleransi terhadap alam. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: Biasanya posting mbak sri/bung her ini saya lewatkan, seperti biasa paragraf pertama noise, tapi paragraf kedua luar biasa, saya salut! Yaitu: asumsi (?) bahwa para Sahabatpun tidak sembarangan sami'na wa atho'na. Apalagi jaman modern yang serba ilmiah! Bagi yang miss the point menganggap diskusi cicak ini remeh- temeh, maka paragraf kedua tulisan mbak sri/bung her inilah THE POINT. salam, DWS 2008/5/27 sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED]: Hehehe...sore ini akyuu buka email dan yang bikin akyuu cengar cengir adalah begitu banyaknya postingan yang membahas soal hadist cicek...aneh..lucu...dan hemm rasanya rada kekanak kanakan...memang sihhh.. cicek itu dimata anak2 atau pengalaman masa kecil kita punya stori sendiri2...misalnya diujung seutas lidi ditusukkan sebutir nasi lalu cicek dipancing...hoop kena..cerita lainnya teringat akyuuu ada anak balita bertanya pada maminya.. mami...mami..cicek juga bobok malam nggak?hehehe begitulah kira2 kita punya pengalaman...mungkin juga om Con.pasti juga punya pengalaman tersendiri yang begitu melekat didalam hati sanubari sedemikian rupa sehingga beliau sering menghadirkan cicek di postingan di WM ini...mungkin beliau ingin bernostalgia...hehehe. Tapi yang pasti...tidak pernah ada dalam sejarah Islam khususnya dijaman Rasulullah dan sesudahnya... para Sahabat Rasul berlomba- lomba memburu ataupun membunuh cicek atas dasar hadist tersebut...iya kan?...artinya hadist tersebut oleh rasul para Sahabat tidak dijadikan kreteria sami'na wa athona...lah koq sekarang dijaman yang katanya modern...yang katanya serba ilmiah..serba berfikir...om Con mau memasukkan hadist tersebut sebagai kreteria sami'na wa athona...ck..ck..ck. Salam mami..mami...cicek bobok juga nggak? kenapa sich ya masalah cicek koq jadi rame...kayak kurang kerjaan aja. Coba deh kita pikir...Sehubungan dengan hadist cicek tersebut...Adakah dijaman Rasulullah Sahabat ada berita tentang perburuan Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Jelas bunyi hadist tsb tidak menyuruh kita berburu membunuh. Itu kan cuma persepsi kita, para pembual saja. Pengertian berburu kan kita harus sudah siap dengan segala perlengkapan dan sampe kemanapun harus dikejar. Siang malam harus ditunggu. Jadi, saya kira kitapun harus menghilangkan kata berburu. Jangan ikut2 melebih-lebihkan arti hadist. Itu bisa disebut akal2an ato membual. Sama saja dengan orang2 yang betul2 berburu cicak krn hadist tsb...:-)) Apapula dalilnya kalau hal tsb dibilang wajib? We alaaah 70 pahala itu kurang asyiik lah. Tanya deh ama orang Cina or orang Padang yang pandai berhitung. Kalau bisa dapat yang lebih besar, ngapain dapat yang kecil?...:-)). Tapi maksud saya sih juga bukan disitu, lebih asyik berbisnis dari pada geprak cicak. Terserah berape kek pahalanye. Saya ini ada keturunan cina dan ada keturunan padang, cuma sayangnya gak pandai berhitung...:-) Ya itulah harus dicari tau mengapa Nabi SAW menyuruh membunuh binatang2 tsb. Bukannya trus memberikan arti lebih dari hadist tsb. Pastinyakan juga bukan SEMATA-MATA alasan karena ingin menghilangkan spesies. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: Saya rangkum ulang, alasan-alasan tidak mau berburu cicak, walaupun hadisnya sahih - sulit (cepat amat berputus asa?) - tidak wajib (apa ada dalil lain yang menidakwajibkan perintah dalam hadis tersebut?) - mending cari pahala yang lebih asyik (70 pahala kurang asyik?) Di lain pihak, patut meragukan pengamalan hadis tersebut seperti dalam tulisan mas Ary SP sebelumnya: Jika hadits itu betul-betul datang dari rasul dan ternyata memang betul-betul memerintahkan pembasmian ular, kadal dll. semata-mata karena harus spesies itu harus dimusnahkan, kita bisa menilai kualitas rasul dan ajaran yang dibawa oleh rasul tersebut. Ujung-ujungnya toh tidak ada yang mengamalkan hadis-hadis ini. 2008/5/26 Lina Dahlan linadahlan@: Saya sendiri jijik and geli sama cicak. Begitu juga dengan kecoa, jijik, tapi gak juga sampe berburu. Kalo ada sendal ato sapu lidi ta' langsung banting ngepruk kecoak ato cicak. Tapi kalo gak ada, ya udah 'hush-hush' aja...:-). Cicak itu lebih susah karena di dinding dan diatas and lebih gesit...:-)). Moso iya
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
lainnya yang telah menyatakan hadist tsb sahih. Karena kekurangan akal saya akan ilmu hadist, biar saja dalam hal ini saya sami'na wa atho'na. Saya percaya sama para ahli hadist saja bhw hadist itu sahih. Sedang bagaimana pengaplikasiannya, jg gak perlu harus berburu krn memang gak disuruh utk berburu oleh Nabi SAW...:-). Berburu hal lain aja. Penjelasan dari orang Jepang, Deguchi itu...:-), lebih mengena untuk saya. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setijadi@ wrote: Tidak ada sesuatu itu diciptakan sia-sia. Tidaklah mungkin Allah menciptakan sesuatu, lalu sesuatu itu wajib dimusnahkan semata-mata karena sesuatu itu. Itu aksioma. Kalo ada, pasti thogut. Sudah jelas dari ilmu pengetahuan bahwa setiap spesies itu punya tempat krusial dalam ekosistem. Ketika spesies (apapun itu) punah, keseimbangan ekosistem pasti akan terganggu, dan manusia pasti akan terkena dampak buruknya. Spesies yang kalo nggak ada itu nggak pa-pa itu bisa jadi hanya manusia. Kalau hanya untuk memusnahkan spesies lain, manusia itu jagonya ;- ) Rasulullah, juga secara aksioma, tidak mungkin melakukan hal- hal yang tidak diperintahkanNya. Sehingga ada beberapa kemungkinan: 1. Jika hadits itu betul-betul datang dari rasul dan ternyata memang betul-betul memerintahkan pembasmian ular, kadal dll. semata- mata karena harus spesies itu harus dimusnahkan, kita bisa menilai kualitas rasul dan ajaran yang dibawa oleh rasul tersebut. 2. Hadits itu betul-betul datang dari rasul, tapi tidak lengkap, karena pasti bukan karena kadal-nya, tapi karena ada atribut temporer dari kadal itu. Misalkan kadal itu berbisa dan akan menggigit makanan atau tempat air, sehingga ada sebab mengapa kadal itu disuruh dimusnahkan. Kejadian dalam hadits itu kasuistis dan berlaku dalam kondisi yang memenuhi sebab itu. IMHO, hadits yang tidak lengkap, atau yang ditengarai tidak lengkap sebaiknya tidak diambil sebagai sumber hukum. 3. Bisa jadi hadits itu walaupun dengan derajat shahih kuadrat dan tercantum dalam kitab Bukhari, tidak berasal dari Rasul. - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, May 26, 2008 12:29 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Ada lagi yang menginterpretasikan dgn kadal...:-) Kalo emang bener cicak yang dimaksud masalahnya, mungkin, kita2 gak punya ilmu 'percicakan' kaya Nabi SAW. Bisa jadi cicak itu bisa 'ngadu'..:-)) Kita aja yang gak ngerti bhs cicak, makanya Nabi SAW memberi julukan penjahat keci kpd cicak? Saya juga pernah terkaget-kaget ada tamu di rumah. Begitu melihat cicak, dia langsung bangun dari duduknya dan berusaha utk membunuhnya. Gak tau krn apa krn saya gak bertanya. Tapi, mungkin karena hadist tsb, kali ya? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: saya suka dengan interpretasi2 semacam ini, seperti tafsir ustadz Muhammad Aly, cicak yang dimaksud adalah koruptor, menurut ustadz(ah?) bus anas, tokek yang berbahaya, barangkali ada lainnya yang menafsirkan dengan dinosaurus toh masih sekeluarga dengan cicak (walaupun ada penemuan baru, dino ini ternyata keluarga ayam :-) intinya masing-masing menggunakan akal pikiran untuk menyesuaikan perintah membunuh cicak tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dan jangan lupa tanpa membaca hadis itu pun, banyak kok orang tidak suka cicak di dinding yang suka mengotori. Nah kenapa berhenti pada cicak? Tidakkah seharusnya kita menggunakan akal pikiran dalam memahami agama ini sesuai kebutuhan kita masing-masing? salam, DWS On Sun, May 25, 2008 at 8:25 PM, bus anas bus_anas@ wrote: Wahwah coba kita lihat lagi haditsnya yang dimaksud disitu buka cicak...tapi taukek (lebih besar dari cicak) kenpa disuruh bunuh...karena bagian kulitnya aja ada bisanya yang bisa bikin kuit kita benjol-benjol dan gatal. Jafdi karena ada bahaynya itulah barangkali di anjurkan membunuhnya -- - --- - --- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.1/1466 - Release Date: 25/05/2008 18:49 [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
apa sriwening tahu sendiri bahwa para sahabat tidak membunuh cicak atas perintah rasul? bisa2-nya sriwening meragukan ketaatan para sahabat pada perintah rasul salam, -- wikan On 5/28/08, sriwening herpribadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Mia yang cantiq... Kalau saya sich ngga membunuhnya karena tidak ada contoh dari para sahabat Rasul tentang pelaksanaan hadist tersebut..para sahabat Rasul ini kan orang2 yang paling mengerti memahami setiap hadist yang datang kepada mereka dan terbukti tidak ada catatan dalam sejarah bahwa mereka melakukan pembunuhan cicek atas dasar hadist tersebut. Kalau Rasul para sahabatnya tidak menjadikan hadist tersebut sebagai ukuran sami'na wa athona...lantas kenapa juga akyuuu mesti menyibukkan diri untuk menjadikan hadist itu sebagai ukuranpikir!
[wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Ma'af ikutan nimbrung Mba Mia dan Mba Lina juga yang lainya. Kadang yang menjadi pertanyaan mengapa sikap 'sami'na wa ato'na' ini seringkali di absolutkan menjadi standard untuk menilai keimanan seseorang. Padahal jangankan keputusan manusia, wahyu Tuhan pun seringkali berada dalam wilayah di sangsikan dan halal untuk dipertanyakan. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Alhamdulillah, dari diskusi panjang ttg hadis cecak yang jelas bukan remeh temeh ini (karna hadis kan?) , Pak Her menunjukkan ke kita semua, mba Lina, Pak Rye, Pak Wawan, mba Ning dkk (ngabsen lagi...:-) mohon perhatikan yang ini, pelajaran penting untuk tidak selalu 'sami'na wa ato'na'. Artinya, Pak Her nggak membunuh cecak hanya karena ada matan hadis yang mengatakan itu, seperti juga yang dimengertinya tentang prilaku para sahabat thd cecak. Pak Her sedang mengamalkan toleransi terhadap alam. salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: Biasanya posting mbak sri/bung her ini saya lewatkan, seperti biasa paragraf pertama noise, tapi paragraf kedua luar biasa, saya salut! Yaitu: asumsi (?) bahwa para Sahabatpun tidak sembarangan sami'na wa atho'na. Apalagi jaman modern yang serba ilmiah! Bagi yang miss the point menganggap diskusi cicak ini remeh- temeh, maka paragraf kedua tulisan mbak sri/bung her inilah THE POINT. salam, DWS 2008/5/27 sriwening herpribadi herpribadi@: Hehehe...sore ini akyuu buka email dan yang bikin akyuu cengar cengir adalah begitu banyaknya postingan yang membahas soal hadist cicek...aneh..lucu...dan hemm rasanya rada kekanak kanakan...memang sihhh.. cicek itu dimata anak2 atau pengalaman masa kecil kita punya stori sendiri2...misalnya diujung seutas lidi ditusukkan sebutir nasi lalu cicek dipancing...hoop kena..cerita lainnya teringat akyuuu ada anak balita bertanya pada maminya.. mami...mami..cicek juga bobok malam nggak?hehehe begitulah kira2 kita punya pengalaman...mungkin juga om Con.pasti juga punya pengalaman tersendiri yang begitu melekat didalam hati sanubari sedemikian rupa sehingga beliau sering menghadirkan cicek di postingan di WM ini...mungkin beliau ingin bernostalgia...hehehe. Tapi yang pasti...tidak pernah ada dalam sejarah Islam khususnya dijaman Rasulullah dan sesudahnya... para Sahabat Rasul berlomba- lomba memburu ataupun membunuh cicek atas dasar hadist tersebut...iya kan?...artinya hadist tersebut oleh rasul para Sahabat tidak dijadikan kreteria sami'na wa athona...lah koq sekarang dijaman yang katanya modern...yang katanya serba ilmiah..serba berfikir...om Con mau memasukkan hadist tersebut sebagai kreteria sami'na wa athona...ck..ck..ck. Salam mami..mami...cicek bobok juga nggak? kenapa sich ya masalah cicek koq jadi rame...kayak kurang kerjaan aja. Coba deh kita pikir...Sehubungan dengan hadist cicek tersebut...Adakah dijaman Rasulullah Sahabat ada berita tentang perburuan Lina Dahlan linadahlan@ wrote: Jelas bunyi hadist tsb tidak menyuruh kita berburu membunuh. Itu kan cuma persepsi kita, para pembual saja. Pengertian berburu kan kita harus sudah siap dengan segala perlengkapan dan sampe kemanapun harus dikejar. Siang malam harus ditunggu. Jadi, saya kira kitapun harus menghilangkan kata berburu. Jangan ikut2 melebih-lebihkan arti hadist. Itu bisa disebut akal2an ato membual. Sama saja dengan orang2 yang betul2 berburu cicak krn hadist tsb...:-)) Apapula dalilnya kalau hal tsb dibilang wajib? We alaaah 70 pahala itu kurang asyiik lah. Tanya deh ama orang Cina or orang Padang yang pandai berhitung. Kalau bisa dapat yang lebih besar, ngapain dapat yang kecil?...:-)). Tapi maksud saya sih juga bukan disitu, lebih asyik berbisnis dari pada geprak cicak. Terserah berape kek pahalanye. Saya ini ada keturunan cina dan ada keturunan padang, cuma sayangnya gak pandai berhitung...:-) Ya itulah harus dicari tau mengapa Nabi SAW menyuruh membunuh binatang2 tsb. Bukannya trus memberikan arti lebih dari hadist tsb. Pastinyakan juga bukan SEMATA-MATA alasan karena ingin menghilangkan spesies. wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: Saya rangkum ulang, alasan-alasan tidak mau berburu cicak, walaupun hadisnya sahih - sulit (cepat amat berputus asa?) - tidak wajib (apa ada dalil lain yang menidakwajibkan perintah dalam hadis tersebut?) - mending cari pahala yang lebih asyik (70 pahala kurang asyik?) Di lain pihak, patut meragukan pengamalan hadis tersebut seperti dalam tulisan mas Ary SP sebelumnya: Jika hadits itu betul-betul datang dari rasul dan ternyata memang betul-betul memerintahkan pembasmian ular, kadal dll. semata-mata karena harus spesies itu harus dimusnahkan, kita bisa
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Ada baiknya C'Mia telusuri email2 kebelakang.. cobalah liat email Om Ary sang keponakanku emailnya si Arcon ato email lainnya .. Kok aneh yaa,, baru sekarang pas aye suka bertype komentar seperti ini baru pada protest.. Kmaren2 kmana aje mas, Bu..pas arcon dkk suka ginian juga... apa ada diskriminasi ato pelanggaran HAM juga di sini..? hehehehe... Boleh jg dong aye sprti ini , kan biar seimbang, Ga hanya pihak arcon dkk aje yg boleh sprti itu.. - Kembali ke Cicak... aye di absen yaa.. Jadi apa sih point yg mau diambil dari hadis tentang cicak ini?? Apa ada upaya untk mengingkari adanya hadis ini? Tentang makna pengertian hadis itu, ada pendapat berbeda2.. banyak yg mengartikan secara langsung, ada pula yg menafsirkan lain... aye pernah denger penafsiran lain hadis itu untk penganjuran memberantas pelaku kejahatan dan yg membantu/membirkan kejahatan terus berlangsung Ini masalah cabang sunah lho.. bisa menggunakan akal keimanan. Ya jadi terserah masing2.. pendapat, penafsiran dan penyikapannya seperti apa.. Banyak kisah yg kalo hanya menggunakan akal itu memang ga bakalan nyampe.. cotoh aje kisah isra mi'raj kisah2 mu'jijat lainnya, alam akhirat, etc... Kalo hanya menggunakan akal semuanya pasti menentangmenolaknya, kecuali disertai keimanan. Vtr Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Rye Woo, dalam diskusi yang wajar, rata2 kita secara alamiah mampu menangkap ejekan2 sekalipun dibalut dengan kata2 lain. Dalam thread di bawah ini, itulah yang dilakukan Pak Rye Woo terhadap Pak Ary dan Pak DWS. Contohlah diskusi mba Lina dan mba Ning, misalnya. Walaupun kita berdiskusi sangat intense dan banyak perbedaan, tapi tetep terjaga akhlak berdiskusi. Buat apa kita buang waktu di milis kalau nggak langsung mencontoh akhlak yang baik, ya kan? salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehehe.. iya dehh si Om yg paling hebat paling dewasa, paling islami lagii.hehehehe Aneh juga yaa. siapa yg mengaburkan masalah... Om ary si keponakanku sayang bertanya sama aye, trus aye bertanya balik same die.. ehhh kan malah si Om almukarom DWS yang nyautt kmane2 Anehnya lagi yg di respond negatif pasti yg dirasanya lawan... tapi kalo kawannya terasa ancur tak beradab sekalipun pasti cuek bebekk bin bango.. hehehe.. bener ga yee ?? Salam Cup..cup..muahhh.. Piss Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: Tidak ada untungnya Anda menambah-nambah noise dalam diskusi yang sangat bermanfaat ini. Posting2 seperti ini hanya mengaburkan masalah. Saya hanya mengingatkan, terserah kepada Anda untuk bersikap dewasa, menunjukkan kepribadian dan akhlak islami. =DWS 2008/5/27 Rye Woo [EMAIL PROTECTED]: E al-mukarom gus dur.. ehh salah.. Om DWS deng..duhh Om kok si Om sihh yg nyaut, aga sewot bin kesel dikit lagi. Sorry Om, Siapa yg ngejek, nginaaa... itumah perasaan ente aje kali, jangan terlalu responsif , kurangilah tekanan darah tingginya... Perasaan dari dulu juga gini2 aje deh sm s Om ary,, aye nganggep Om Ary itu keponakan aye sendiri.. coz namanya sama kayaknya sikap imut, lucunya sama Jangan buru2 sewot Om, cepet tua ga baik unt kesehatan,, hadepin aje dg prasaan tenang cerna dulu kalo perlu bertanya.. Salam Hangat Unt kesehatan kita semua.. vTr Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: 2008/5/27 Rye Woo [EMAIL PROTECTED]: Ape maksudmu ponakan kecilku sayang??? Rgd Kalau Anda bertanya, tentunya ada adab dan sopan-santunnya, sebagaimana seharusnya seorang muslim yang baik, bukan dengan cara mengejek, menghina dan merendahkan lawan diskusi. =DWS [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
mas rye woo kata siapa isra' mi'raj tidak masuk akal kalau berdasar ilmu modern itu masuk akal lho terbang ke bulan 100 tahun yang lalu belum mungkin untuk dilaksanakan tapi abad sekarang bisa diwujudkan, bukan berarti tidak masuk akal salam, -- wikan On 5/28/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote: Banyak kisah yg kalo hanya menggunakan akal itu memang ga bakalan nyampe.. cotoh aje kisah isra mi'raj kisah2 mu'jijat lainnya, alam akhirat, etc... Kalo hanya menggunakan akal semuanya pasti menentangmenolaknya, kecuali disertai keimanan.
[wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Setuju, Mas Ase. Begitu maksudku juga. Jadi, baru sampe sami'na aja kali ya? apakah taat berarti harus mengamalkan ? Susah ye mencapai derajat taat. Maksudku juga seh, kalau kitanya yang susah taat, ya udah akui aja lah emang mental kita gak kaya para sahabat dan orang2 terdahulu dalam mentaati (sahabat) Nabi SAWnya. Urat syaraf kita gak cukup kuat tuk taat. Sekuat Umar ra mencium Hajar Aswad. Mungkin juga sekuat Ali ra membersihkan (bagian luar) sepatu ketika wudhu'. Mereka tak pernah ngeyel dan tanya mengapa?. Kita, sekarang ini, tak akan menertawakan mereka ketika mereka ta'at. Kita tak pernah bilang mereka gak pake akal. Akal Umar ra ditaklukkan oleh kecintaan akan sunnah Nabi SAW. Lalu, mengapa ketika kini kalo ada orang mo ta'at seperti itu harus diinterogasi macem2 dan dianggap gak pake akal ?? Sebetulnya, terus terang saya baru tahu kalo ada hadist tsb. Jadi, sekarang ini masih mikir mo ta'at gak ya?. Katanya kalo sekali gebrak tuh cicak mate' pahalanya paling gede. Kalo dua kali, pahalanya berkurang. Lah kalo dah berkali2 gebrak gak mate2 trus tuh cecak kabur/ngumpet..gimana ya?...waduuuh? dosa gak?. Saya baru jago and pede kalo gebrak kecoa. Besok2 mo nyoba geprak cicak, kalo mampu. Gak kebayang kalo cicaknya benyek/mati krn ku geprak, eh buntutnya masih ngegol2. Moga2 gak dosa ya. Ya Allah, maafkan kalo kelakuan spt ini salah. Saya hanya ingin menjalankan sunnah kekasihMU Kemaren aku baru ktemu temen yg kerjanya di kedutaan Afghan. Kite ngobrol yg ujungnya ke soal hadist ini juga. Dia bilang orang2 Afghan di kantornya memang benci bener ama cicak (gak tau jijik gak tau apa deh). Mereka akan sangat marah kalo ditemukan di kantornya ada cicak. Jadi, pagi ini aku datang ke kantor, aku celingukan ke atas. Ada cicak gak ya? Selama ini gak pernah merhatiin. Kayaknya sih gak ada. Aku ini masih penasaran sama cicak. Ada gak hubungan cicak dengan penyakit ? Seperti kecoa, tikus, ular dan penyakit. Ini termasuk kekinian yang ku maksudkan selain kekinian yang ekosistem cicak pemakan serangga/nyamuk. Katanya di Papua itu paling buanyak nyamuk dan cicak. Dan penyakit yang banyak terjangkitpun TBC, HIV/AIDS, Malaria, Hepatitis, Penyakit Menular seksual dan penyakit cacingan. Apa ada hubungan antara keduanya? Nyamuknya jg gak abis dimakan cicak, rupanya. Apa cicak termasuk binatang kotor atopun mengandung racun? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihamanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Yaa minimal Awak mempercayai adanya perkataan rosululloh, Begitu juga dg banyak hadist lain yg saya imani tapi belum mampu saya amalkan... Mau melakukan / ga kita serahkan pada Allah Rosulnya.. Wa'llaualam.. Sekarang ganti urusan membunuh cecak dengan urusan: - membunuh ular - membunuh orang kafir - sholat, zakat, puasa, naik haji dll. - rasul nabi terakhir - etc. - Original Message - From: Rye Woo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 27, 2008 10:14 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Apakah ini artinya al-mukarom Om'DWS dkk tidak mempercayai adanya hadist itu?? Kalo awak sendiri mengimani adanya hadist tersebut, tapi memang masih belum menangkap apa makna sesungguhnya dari hadist tersebut... Aye juga pernah mendengar penafsiran tg hadis tersebut tentang hadis membunuh cicak trsebut, yg berasal pada kisah cecak yg membantu meniupkan api yg membakar nabi Ibrahim.. Bahwa ketika ada melakukan kejahatan, juga yg membantu kejahatan kejahatan tersebut.. Maka baik yg melakukan dan yang membantu melakukan kejahatan, maka hapuskanlah keduanya. Yaa minimal Awak mempercayai adanya perkataan rosululloh, Begitu juga dg banyak hadist lain yg saya imani tapi belum mampu saya amalkan... Mau melakukan / ga kita serahkan pada Allah Rosulnya.. Wa'llaualam.. Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya percaya bahwa mbak Lina mengamalkan sami'na tapi di mana wa atho'na-nya? Hadis-hadis tentang cicak itu dikumpulkan dalam bab tersendiri oleh Imam Muslim, dengan judul THE DESIRABILITY OF KILLING A GECKO (HOUSE LIZARD). Jelas di situ ada perintah, ada keutamaan, ada pahala (sekali pukulan lebih afdol) dan lain-lain. Mengapa tidak mau mengamalkan? Jangan seperti orang-orang liberal yang suka akal-akalan lah Ini lengkapnya: http://www.muslimaccess.com/sunnah/hadeeth/muslim/026.html Book 026, Number 5560: Umm Sharik reported that Allah's Messenger (may peace be upon him) commanded her to kill geckos. This hadith has been transmitted on the authority of Ibn Abi Shaiba with a slight variation of wording. Book 026, Number 5561: Umm Sharik reported that she consulted Allah's Apostle (may peace be upon him) in regard to killing of geckos, and he commanded to kill them and Umm Sharik is one of the women of Bani 'Amir b. Luwayy. This hadith has been reported through another chain of transmitters
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Om Wikan, coba anda pikirkan berkendara buraq sprti kecepatan cahaya/ perjalanannya hanya dalam waktu singkat..?? kalo bkita pikirin mana bisa sih hewan berlari secepat itu, bisa tembus atmosfe bumi trus ke langitr??. Di luar bumi hampa udara, no O2, langit ke 7, etc.. ini gmn kalo hanya mengandalkan otakakalmah??Masih di jaman nabi lagi, yg teknologinya masih belum seperti skrang.. skarangpun baru nyampe bulan ato planet2 sekitarnya aje.. belum sampe Makanya kan ga cukup hanya dg akal, keimanan juga harus dipake dalam memahami agama.. Rgd Wikan Danar Sunindyo [EMAIL PROTECTED] wrote: mas rye woo kata siapa isra' mi'raj tidak masuk akal kalau berdasar ilmu modern itu masuk akal lho terbang ke bulan 100 tahun yang lalu belum mungkin untuk dilaksanakan tapi abad sekarang bisa diwujudkan, bukan berarti tidak masuk akal salam, -- wikan On 5/28/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote: Banyak kisah yg kalo hanya menggunakan akal itu memang ga bakalan nyampe.. cotoh aje kisah isra mi'raj kisah2 mu'jijat lainnya, alam akhirat, etc... Kalo hanya menggunakan akal semuanya pasti menentangmenolaknya, kecuali disertai keimanan. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Gue dulu diprovokasi ama orang orang kayak kamu, rye woo. Jadi daripada ngulang berbalas makian, lebih baik segera kamu stop sejak sekarang. Bisa nggak ? Atau kamu yg emang cuma mampu memaki kalau diskusi sudah keteteran ? :)) Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: Rye Woo [EMAIL PROTECTED] Date: Tue, 27 May 2008 21:49:41 To:wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Ada baiknya C'Mia telusuri email2 kebelakang.. cobalah liat email Om Ary sang keponakanku emailnya si Arcon ato email lainnya .. Kok aneh yaa,, baru sekarang pas aye suka bertype komentar seperti ini baru pada protest.. Kmaren2 kmana aje mas, Bu..pas arcon dkk suka ginian juga... apa ada diskriminasi ato pelanggaran HAM juga di sini..? hehehehe... Boleh jg dong aye sprti ini , kan biar seimbang, Ga hanya pihak arcon dkk aje yg boleh sprti itu.. - Kembali ke Cicak... aye di absen yaa.. Jadi apa sih point yg mau diambil dari hadis tentang cicak ini?? Apa ada upaya untk mengingkari adanya hadis ini? Tentang makna pengertian hadis itu, ada pendapat berbeda2.. banyak yg mengartikan secara langsung, ada pula yg menafsirkan lain... aye pernah denger penafsiran lain hadis itu untk penganjuran memberantas pelaku kejahatan dan yg membantu/membirkan kejahatan terus berlangsung Ini masalah cabang sunah lho.. bisa menggunakan akal keimanan. Ya jadi terserah masing2.. pendapat, penafsiran dan penyikapannya seperti apa.. Banyak kisah yg kalo hanya menggunakan akal itu memang ga bakalan nyampe.. cotoh aje kisah isra mi'raj kisah2 mu'jijat lainnya, alam akhirat, etc... Kalo hanya menggunakan akal semuanya pasti menentangmenolaknya, kecuali disertai keimanan. Vtr Mia [EMAIL PROTECTED] mailto:aldiy%40yahoo.com com wrote: Pak Rye Woo, dalam diskusi yang wajar, rata2 kita secara alamiah mampu menangkap ejekan2 sekalipun dibalut dengan kata2 lain. Dalam thread di bawah ini, itulah yang dilakukan Pak Rye Woo terhadap Pak Ary dan Pak DWS. Contohlah diskusi mba Lina dan mba Ning, misalnya. Walaupun kita berdiskusi sangat intense dan banyak perbedaan, tapi tetep terjaga akhlak berdiskusi. Buat apa kita buang waktu di milis kalau nggak langsung mencontoh akhlak yang baik, ya kan? salam Mia --- In wanita-muslimah@ mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com yahoogroups.com, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehehe.. iya dehh si Om yg paling hebat paling dewasa, paling islami lagii.hehehehe Aneh juga yaa. siapa yg mengaburkan masalah... Om ary si keponakanku sayang bertanya sama aye, trus aye bertanya balik same die.. ehhh kan malah si Om almukarom DWS yang nyautt kmane2 Anehnya lagi yg di respond negatif pasti yg dirasanya lawan... tapi kalo kawannya terasa ancur tak beradab sekalipun pasti cuek bebekk bin bango.. hehehe.. bener ga yee ?? Salam Cup..cup..muahhh.. Piss Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: Tidak ada untungnya Anda menambah-nambah noise dalam diskusi yang sangat bermanfaat ini. Posting2 seperti ini hanya mengaburkan masalah. Saya hanya mengingatkan, terserah kepada Anda untuk bersikap dewasa, menunjukkan kepribadian dan akhlak islami. =DWS 2008/5/27 Rye Woo [EMAIL PROTECTED]: E al-mukarom gus dur.. ehh salah.. Om DWS deng..duhh Om kok si Om sihh yg nyaut, aga sewot bin kesel dikit lagi. Sorry Om, Siapa yg ngejek, nginaaa... itumah perasaan ente aje kali, jangan terlalu responsif , kurangilah tekanan darah tingginya... Perasaan dari dulu juga gini2 aje deh sm s Om ary,, aye nganggep Om Ary itu keponakan aye sendiri.. coz namanya sama kayaknya sikap imut, lucunya sama Jangan buru2 sewot Om, cepet tua ga baik unt kesehatan,, hadepin aje dg prasaan tenang cerna dulu kalo perlu bertanya.. Salam Hangat Unt kesehatan kita semua.. vTr Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: 2008/5/27 Rye Woo [EMAIL PROTECTED]: Ape maksudmu ponakan kecilku sayang??? Rgd Kalau Anda bertanya, tentunya ada adab dan sopan-santunnya, sebagaimana seharusnya seorang muslim yang baik, bukan dengan cara mengejek, menghina dan merendahkan lawan diskusi. =DWS [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
makanya belajar fisika modern dulu mas rye woo di teori relativitasnya einstein udah dijelasin mengenai sesuatu yang bergerak dengan kecepatan cahaya. emang buraq itu hewan bumi? kan bukan, jadi wajar kalau bisa bergerak secepat cahaya. buraq juga bukan bikinan nabi, tapi kiriman Allah ... lu meragukan teknologi bikinan Allah? kalau sekarang manusia baru nyampe bulan ya wajar, namanya juga teknologi manusia. tapi perjalanan ke luar angkasa itu masuk akal kan? dan bukan cuman boong-boongan salam, -- wikan On 5/28/08, Rye Woo [EMAIL PROTECTED] wrote: Om Wikan, coba anda pikirkan berkendara buraq sprti kecepatan cahaya/ perjalanannya hanya dalam waktu singkat..?? kalo bkita pikirin mana bisa sih hewan berlari secepat itu, bisa tembus atmosfe bumi trus ke langitr??. Di luar bumi hampa udara, no O2, langit ke 7, etc.. ini gmn kalo hanya mengandalkan otakakalmah??Masih di jaman nabi lagi, yg teknologinya masih belum seperti skrang.. skarangpun baru nyampe bulan ato planet2 sekitarnya aje.. belum sampe Makanya kan ga cukup hanya dg akal, keimanan juga harus dipake dalam memahami agama..
[wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Dulu zaman saya masih SD, sering di dongengin nenek cerita tentang Nabi yang ngumpet di Gua bersama Abu Bakar, dan ketika itu laba-laba menutup lubang Gua dengan jaringnya sehingga musuh2 Nabi tidak menemukan Nabi yang bersembunyi didalam Gua hanya saja waktu itu muncul cicak yang bilang Pecak...pecak yang kalau bahasa sudan artinya kurang lebih terobos nah ini kaya ngasih kode ke para pasukan musuh Nabi yang kemudian menerobos jaring laba-laba...sejak mendengar cerita itu muncul reaksi negatif terhadap keberadaan cicak diantara cucu2 nenek he..he...he.. Omong-omong ya Mba Lina, memang pengertian taat itu apa sih? apa memang taat itu hanya dipahami sebagai suatu prilaku yang patuh terhadap perintah/kebijaksaan dari pihak lain?? kira-kira ada engak persepsi atau pengetian dari taat itu sendiri? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: Setuju, Mas Ase. Begitu maksudku juga. Jadi, baru sampe sami'na aja kali ya? apakah taat berarti harus mengamalkan ? Susah ye mencapai derajat taat. Maksudku juga seh, kalau kitanya yang susah taat, ya udah akui aja lah emang mental kita gak kaya para sahabat dan orang2 terdahulu dalam mentaati (sahabat) Nabi SAWnya. Urat syaraf kita gak cukup kuat tuk taat. Sekuat Umar ra mencium Hajar Aswad. Mungkin juga sekuat Ali ra membersihkan (bagian luar) sepatu ketika wudhu'. Mereka tak pernah ngeyel dan tanya mengapa?. Kita, sekarang ini, tak akan menertawakan mereka ketika mereka ta'at. Kita tak pernah bilang mereka gak pake akal. Akal Umar ra ditaklukkan oleh kecintaan akan sunnah Nabi SAW. Lalu, mengapa ketika kini kalo ada orang mo ta'at seperti itu harus diinterogasi macem2 dan dianggap gak pake akal ?? Sebetulnya, terus terang saya baru tahu kalo ada hadist tsb. Jadi, sekarang ini masih mikir mo ta'at gak ya?. Katanya kalo sekali gebrak tuh cicak mate' pahalanya paling gede. Kalo dua kali, pahalanya berkurang. Lah kalo dah berkali2 gebrak gak mate2 trus tuh cecak kabur/ngumpet..gimana ya?...waduuuh? dosa gak?. Saya baru jago and pede kalo gebrak kecoa. Besok2 mo nyoba geprak cicak, kalo mampu. Gak kebayang kalo cicaknya benyek/mati krn ku geprak, eh buntutnya masih ngegol2. Moga2 gak dosa ya. Ya Allah, maafkan kalo kelakuan spt ini salah. Saya hanya ingin menjalankan sunnah kekasihMU Kemaren aku baru ktemu temen yg kerjanya di kedutaan Afghan. Kite ngobrol yg ujungnya ke soal hadist ini juga. Dia bilang orang2 Afghan di kantornya memang benci bener ama cicak (gak tau jijik gak tau apa deh). Mereka akan sangat marah kalo ditemukan di kantornya ada cicak. Jadi, pagi ini aku datang ke kantor, aku celingukan ke atas. Ada cicak gak ya? Selama ini gak pernah merhatiin. Kayaknya sih gak ada. Aku ini masih penasaran sama cicak. Ada gak hubungan cicak dengan penyakit ? Seperti kecoa, tikus, ular dan penyakit. Ini termasuk kekinian yang ku maksudkan selain kekinian yang ekosistem cicak pemakan serangga/nyamuk. Katanya di Papua itu paling buanyak nyamuk dan cicak. Dan penyakit yang banyak terjangkitpun TBC, HIV/AIDS, Malaria, Hepatitis, Penyakit Menular seksual dan penyakit cacingan. Apa ada hubungan antara keduanya? Nyamuknya jg gak abis dimakan cicak, rupanya. Apa cicak termasuk binatang kotor atopun mengandung racun? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihamanto ary.setijadi@ wrote: Yaa minimal Awak mempercayai adanya perkataan rosululloh, Begitu juga dg banyak hadist lain yg saya imani tapi belum mampu saya amalkan... Mau melakukan / ga kita serahkan pada Allah Rosulnya.. Wa'llaualam.. Sekarang ganti urusan membunuh cecak dengan urusan: - membunuh ular - membunuh orang kafir - sholat, zakat, puasa, naik haji dll. - rasul nabi terakhir - etc. - Original Message - From: Rye Woo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 27, 2008 10:14 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Apakah ini artinya al-mukarom Om'DWS dkk tidak mempercayai adanya hadist itu?? Kalo awak sendiri mengimani adanya hadist tersebut, tapi memang masih belum menangkap apa makna sesungguhnya dari hadist tersebut... Aye juga pernah mendengar penafsiran tg hadis tersebut tentang hadis membunuh cicak trsebut, yg berasal pada kisah cecak yg membantu meniupkan api yg membakar nabi Ibrahim.. Bahwa ketika ada melakukan kejahatan, juga yg membantu kejahatan kejahatan tersebut.. Maka baik yg melakukan dan yang membantu melakukan kejahatan, maka hapuskanlah keduanya. Yaa minimal Awak mempercayai adanya perkataan rosululloh, Begitu juga dg banyak hadist lain yg saya imani tapi belum mampu saya amalkan... Mau melakukan / ga kita serahkan pada Allah Rosulnya.. Wa'llaualam.. Dwi W. Soegardi soegardi@ wrote: Saya percaya bahwa mbak Lina mengamalkan sami'na tapi di mana wa atho'na-nya? Hadis-hadis tentang cicak itu
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Tidak ada sesuatu itu diciptakan sia-sia. Tidaklah mungkin Allah menciptakan sesuatu, lalu sesuatu itu wajib dimusnahkan semata-mata karena sesuatu itu. Itu aksioma. Kalo ada, pasti thogut. Sudah jelas dari ilmu pengetahuan bahwa setiap spesies itu punya tempat krusial dalam ekosistem. Ketika spesies (apapun itu) punah, keseimbangan ekosistem pasti akan terganggu, dan manusia pasti akan terkena dampak buruknya. Spesies yang kalo nggak ada itu nggak pa-pa itu bisa jadi hanya manusia. Kalau hanya untuk memusnahkan spesies lain, manusia itu jagonya ;-) Rasulullah, juga secara aksioma, tidak mungkin melakukan hal-hal yang tidak diperintahkanNya. Sehingga ada beberapa kemungkinan: 1. Jika hadits itu betul-betul datang dari rasul dan ternyata memang betul-betul memerintahkan pembasmian ular, kadal dll. semata-mata karena harus spesies itu harus dimusnahkan, kita bisa menilai kualitas rasul dan ajaran yang dibawa oleh rasul tersebut. 2. Hadits itu betul-betul datang dari rasul, tapi tidak lengkap, karena pasti bukan karena kadal-nya, tapi karena ada atribut temporer dari kadal itu. Misalkan kadal itu berbisa dan akan menggigit makanan atau tempat air, sehingga ada sebab mengapa kadal itu disuruh dimusnahkan. Kejadian dalam hadits itu kasuistis dan berlaku dalam kondisi yang memenuhi sebab itu. IMHO, hadits yang tidak lengkap, atau yang ditengarai tidak lengkap sebaiknya tidak diambil sebagai sumber hukum. 3. Bisa jadi hadits itu walaupun dengan derajat shahih kuadrat dan tercantum dalam kitab Bukhari, tidak berasal dari Rasul. - Original Message - From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, May 26, 2008 12:29 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak Ada lagi yang menginterpretasikan dgn kadal...:-) Kalo emang bener cicak yang dimaksud masalahnya, mungkin, kita2 gak punya ilmu 'percicakan' kaya Nabi SAW. Bisa jadi cicak itu bisa 'ngadu'..:-)) Kita aja yang gak ngerti bhs cicak, makanya Nabi SAW memberi julukan penjahat keci kpd cicak? Saya juga pernah terkaget-kaget ada tamu di rumah. Begitu melihat cicak, dia langsung bangun dari duduknya dan berusaha utk membunuhnya. Gak tau krn apa krn saya gak bertanya. Tapi, mungkin karena hadist tsb, kali ya? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: saya suka dengan interpretasi2 semacam ini, seperti tafsir ustadz Muhammad Aly, cicak yang dimaksud adalah koruptor, menurut ustadz(ah?) bus anas, tokek yang berbahaya, barangkali ada lainnya yang menafsirkan dengan dinosaurus toh masih sekeluarga dengan cicak (walaupun ada penemuan baru, dino ini ternyata keluarga ayam :-) intinya masing-masing menggunakan akal pikiran untuk menyesuaikan perintah membunuh cicak tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dan jangan lupa tanpa membaca hadis itu pun, banyak kok orang tidak suka cicak di dinding yang suka mengotori. Nah kenapa berhenti pada cicak? Tidakkah seharusnya kita menggunakan akal pikiran dalam memahami agama ini sesuai kebutuhan kita masing-masing? salam, DWS On Sun, May 25, 2008 at 8:25 PM, bus anas [EMAIL PROTECTED] wrote: Wahwah coba kita lihat lagi haditsnya yang dimaksud disitu buka cicak...tapi taukek (lebih besar dari cicak) kenpa disuruh bunuh...karena bagian kulitnya aja ada bisanya yang bisa bikin kuit kita benjol-benjol dan gatal. Jafdi karena ada bahaynya itulah barangkali di anjurkan membunuhnya -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.24.1/1466 - Release Date: 25/05/2008 18:49 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: hadis cicak
NA'IF... Na'if : Nama band indonesia ya??.. Mia [EMAIL PROTECTED] wrote: Sikap pada hadis cecak merupakan contoh indikator fundamentalis. Sami'na wa ato'na tidak diterapkan di sini melainkan sami'na wa asoina...:-) Yang misalnya ada kelompok cicak jadi liberal atau ahmadi - misalnya loh - maka ini menjadi trigger bagi para fundamentalis untuk berburu cicak. Tapi kalo cicaknya pake jilbab ato berjenggot ya dipelihara dong..:-) Jadi para fundamentalis ini bukan sekedar literalis, tapi mesti ada trigger unsur modern yang sesungguhnya memotivasi sikapnya, misalnya politik identitas jilbab dan jenggot, atau sikap terhadap minoritas yang berbeda, misalnya ahmadi. BTW, anak saya masi kecil dulu seneng cecak, orang sekampung dikerahkan untuk ngumpulin cecak, dan mereka dengan senang hati melakukannya. Sebelumnya anak saya nggak pernah ngliat cecak, yang disebutnya little dragon... salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Hai rizal Wawan bertanya pada wikan, bukan pada saya. Kalau saya sendiri arah pertanyaannya dikaitkan posting dwi soegardi sebelumnya. Yaitu dengan pola sikap yang diambil muslim berhadapan dgn hadist cicak. Kalau wawan, pada akhirnya dia jelas jelas, mengamini kebenaran hadist, tapi tidak melaksanakan. Pola yg diambil jelas bukan sami'na wa atho'na lagi. Apa boleh pandangan ini aku generalisir ke rizal, rye woo, sriwening dan tri budi ? Kalau kalian tidak menolak, berarti kesimpulannya pola sikapnya sama seperti wawan semua yah. Salam, [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Ada lagi yang menginterpretasikan dgn kadal...:-) Kalo emang bener cicak yang dimaksud masalahnya, mungkin, kita2 gak punya ilmu 'percicakan' kaya Nabi SAW. Bisa jadi cicak itu bisa 'ngadu'..:-)) Kita aja yang gak ngerti bhs cicak, makanya Nabi SAW memberi julukan penjahat keci kpd cicak? Saya juga pernah terkaget-kaget ada tamu di rumah. Begitu melihat cicak, dia langsung bangun dari duduknya dan berusaha utk membunuhnya. Gak tau krn apa krn saya gak bertanya. Tapi, mungkin karena hadist tsb, kali ya? wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote: saya suka dengan interpretasi2 semacam ini, seperti tafsir ustadz Muhammad Aly, cicak yang dimaksud adalah koruptor, menurut ustadz(ah?) bus anas, tokek yang berbahaya, barangkali ada lainnya yang menafsirkan dengan dinosaurus toh masih sekeluarga dengan cicak (walaupun ada penemuan baru, dino ini ternyata keluarga ayam :-) intinya masing-masing menggunakan akal pikiran untuk menyesuaikan perintah membunuh cicak tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dan jangan lupa tanpa membaca hadis itu pun, banyak kok orang tidak suka cicak di dinding yang suka mengotori. Nah kenapa berhenti pada cicak? Tidakkah seharusnya kita menggunakan akal pikiran dalam memahami agama ini sesuai kebutuhan kita masing-masing? salam, DWS On Sun, May 25, 2008 at 8:25 PM, bus anas [EMAIL PROTECTED] wrote: Wahwah coba kita lihat lagi haditsnya yang dimaksud disitu buka cicak...tapi taukek (lebih besar dari cicak) kenpa disuruh bunuh...karena bagian kulitnya aja ada bisanya yang bisa bikin kuit kita benjol-benjol dan gatal. Jafdi karena ada bahaynya itulah barangkali di anjurkan membunuhnya
[wanita-muslimah] Re: hadis cicak
Sikap pada hadis cecak merupakan contoh indikator fundamentalis. Sami'na wa ato'na tidak diterapkan di sini melainkan sami'na wa asoina...:-) Yang misalnya ada kelompok cicak jadi liberal atau ahmadi - misalnya loh - maka ini menjadi trigger bagi para fundamentalis untuk berburu cicak. Tapi kalo cicaknya pake jilbab ato berjenggot ya dipelihara dong..:-) Jadi para fundamentalis ini bukan sekedar literalis, tapi mesti ada trigger unsur modern yang sesungguhnya memotivasi sikapnya, misalnya politik identitas jilbab dan jenggot, atau sikap terhadap minoritas yang berbeda, misalnya ahmadi. BTW, anak saya masi kecil dulu seneng cecak, orang sekampung dikerahkan untuk ngumpulin cecak, dan mereka dengan senang hati melakukannya. Sebelumnya anak saya nggak pernah ngliat cecak, yang disebutnya little dragon... salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote: Hai rizal Wawan bertanya pada wikan, bukan pada saya. Kalau saya sendiri arah pertanyaannya dikaitkan posting dwi soegardi sebelumnya. Yaitu dengan pola sikap yang diambil muslim berhadapan dgn hadist cicak. Kalau wawan, pada akhirnya dia jelas jelas, mengamini kebenaran hadist, tapi tidak melaksanakan. Pola yg diambil jelas bukan sami'na wa atho'na lagi. Apa boleh pandangan ini aku generalisir ke rizal, rye woo, sriwening dan tri budi ? Kalau kalian tidak menolak, berarti kesimpulannya pola sikapnya sama seperti wawan semua yah. Salam,