[wanita-muslimah] Re:tidak santun - Sholatnya Sia-Sia??
Numpang nimbrung, bu Meilany, bu Linda. Maaf kalo nanti tanggapan saya tidak berkenan dan mungkin malah menyinggung. Apa yang diutarakan oleh ibu Linda hemat saya menunjukkan sikap seorang muslimah yang sedih dan prihatin atas apa yang menimpa saudarinya seiman. Dan yang saya lihat, tidak ada perkataan ibu Linda yang bisa dianggap membawa-bawa orang tua apalagi mencela, dalam hal ini orang tua ibu Herni krn yang dikatakan oleh ibu Linda sifatnya generik, jadi inklusif, orangtua mana saja. Tapi ya kalo beda frekuensi atau gelombang tangkapnya tinggi bisa saja pernyataan netral jadi dianggap menghujat. Hemat saya ibu Linda malah menaruh respek pada orangtua yang telah mendidik anaknya sedemikian rupa agar taat pada Allah, orang tua. Dengan urutan demikian. Di milis ini biasa ko bu Linda. Apalagi kalo ibu dah cukup lama berdiskusi, terlibat langsung. Di sini, bukan kebenaran ko yang unggul, tapi siapa yang dianggap benar ... hehehe. Jadi spt biasa, ga fokus deh. Padahal bagi saya ibu Linda semata mengungkapkan keprihatinan. Soal boikot, get used to it bu Linda. Buat saya, milis ini jadi ajang tata laku yang pas krn ga mungkin fisik di sini. Jadi ya paling banter pake allcaps ... atau pake kosa kata yang to the point, persisi spt diuinjukkan oleh sebagian member di sini. Just watch! --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Linda, terang saja Anda di boikot pertamanya :-D Di WM itu orang musti ngomong dengan kata2 yg baik, tidak menuduh, tidak berburuksangka, dengan kata2 yg santun deh pokoknya, baik hati dan tidak sombong. Lha kalo Linda sendiri saja berjilbab ngomong yg saya rasa pedas di bawah ini, apakah ini bukannya bentuknya kesombongan? Bawa2 pula orangtua orang lain yg ia tidak ia kenal. Disini ngomongin antar kita jangan bawa2 ortu segala, dah gitu dicela pula. Kalo saya jadi ortunya Herni ikut milisan di WM, tersinggung saya. Linda berjilbab saja berani mengkritik ortu orang lain. Itukah Islam, yg seharusnya menghormati orangtua? salam maaf:-( l.meilany - Original Message - From: linda To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 04, 2007 2:10 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Sholatnya Sia-Sia?? Astagfirullahgmn sih ini, buka jilbab koq bangga! Bu...tau gak sih, hijab itu memelihara kesucian diri dan hukumnya wajib bagi seorang muslimah! Kasihan yah orangtua sudah mendidik anaknya baik2 sedemikian rupa eh dah gedenya punya prinsip sendiri (urusan agama),memang sih itu urusan anda,tp saya ingatkan jangan bangga deh dengan lepas jilbabnya. - Original Message - From: Herni Sri Nurbayanti To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 04, 2007 1:57 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Sholatnya Sia-Sia?? Mbak Mia dan Mbak Mei, Saya sampai 'disentil' oleh mbak Mia lewat japri, khusus utk merespon ini. Maaf lama gak muncul, biasalah... sok sibuk :P. Iya, sepulang dari Belanda saya buka jilbab. Belum semua teman tahu ini, termasuk sebagian teman2 di Belanda dulu dan di milis ini. Keluarga dan teman dekat saya tau. Alhamdulillah gak ada masalah. Ibu paling bertanya kenapa, pertanyaan standar aja.. beliau menghargai keputusan saya. Sebenarnya niatannya sudah lama, cuma menunggu momentum yg tepat. Personally, I think life is about momentum and turning points, untuk berubah. And this is one of them (for me). Ini memang keputusan pribadi. Tapi kita hidup dlm masyarakat yg suka, let's say, usil :P. Kalo kata temen, orang pasti mengiranya saya ini termakan budaya barat. Kalo toh demikian, biar saja Belanda dan budaya barat dijadikan kambing hitam, jadi gak perlu memberikan penjelasan lagi, hehehe.. Soalnya, jujur aja, I avoid having a serious discussion about this :-) Ini karena disentil ma mpok Mia aje. Reaksi yg diterima sudah bisa diperkirakan. Sebagian menghujat, sebagian respect terhadap keputusan saya, sebagian malah mendukung. Sebagian bilang, you look better without it, sebagian bilang, anjriiittt! bener lo buka jilbab? Gue marah banget!. You look better with it, trust me!! (reaksi emosional, with lots of question marks and tanda pentungan). Saya jawab dng sederhana, to all of them, this is not about how I look :-) Dan benar kata mbak Mia, membuka jilbab, buat saya, justru membuat saya menjadi lebih baik dlm beribadah, berkarya, berelasi, peningkatan pribadi deh pokoknya, dll. Insya Allah. Saya jadi lebih jernih, lebih fokus, lebih tenang :-) Jadi orang (muslim) yg biasa-biasa saja, tanpa memakai simbol2 (Islam) tertentu, ternyata membuat hidup ini menjadi lebih tenang. Kalau ada yg menghujat, saya cuma bilang, maaf bila keputusan saya ini mengecewakan anda. Tapi tolong hargai keputusan saya. Kalau ada yg menganggap saya ini 'cewe nakal tidak bermoral' (krn buat sebagian orang, membuka jilbab
[wanita-muslimah] Re:tidak santun - Sholatnya Sia-Sia?? - Culture Shock
Agak beda dengan herni, saya justru diam diam menghargai wanita berjilbab dari penampilan fisiknya. :D Di jaman kuliah, cewek cakep, yg dulu rada mboyis dan urakan, ketika mulai deket ama kegiatan rohis dan dapat wangsit tiba tiba untuk berjilbab, bener bener dielu elukan. termasuk oleh para ikhwan. pan asik, makin banyak cewek cakep yg jadi pilihan untuk menjadi istri. berjilabab pula. sudah tarbiyah pula. pemahaman sudah sama pula. kuang apalagi ? [kalau ortu kaya atau pejabat, seperti wiranto misalnya, mungkit lebih lengkap lagi]. kekekeke Tapi urusan jilbab dan side effect keduaniaan ini, biasanya hnya ada di lubuk hati, dan tidak pernah dijadikan mainstream pemikirian, karena : malu maluin!. Tapi kalau lihat yg aktipis dan udah pegang jabatan bos, biasanya sih nyari kriteria akhwat lengkap yg seperti itu. berjilbab rapi, cakep, anak orang kaya. ndak harus santri. minimal bapak ibunya sholat, dan karena kaya mampu berhaji, seperti yg dilakukan kebanyakan orang indoensia, sudah oke. coba deh, diamatin lagi teman teman anda yg jadi gerakan kaum muda itu. kan banyak yg komposisinya seperti itu. hanya teman terdekat diantara sesama ikhwan yg mampu membebaskan dirinya dari gulungan ideologis dan menumpahkan rasa hatinya ttg hal itu dengan perkataan sebagai berikut : kalo cewek cakep pakai jilbab, tambah cantik. tapi kalau biasa bisa aja, mau pakai jilbab model gimanapun kagak ngaruh. jadi saya hanya bisa bilang, bersyukurlah bagi yang berusaha menjadi orang awam dan orang yang biasa biasa saja, karena jilbab tidak menjadi batu sandungan. namun justru bisa dimaknai sebagai turning point. banyak lho, yg lebih heboh lagi khasusnya, ketika memilih membuka jilbab. seperti mantan istrinya broer harry mukti yg penyanyi rock dan sempat aktif di hizbut tahrir itu lho [sampai sekarang sih masih dekat, tapi dia ikut aliran al hikmah, pecahannya HTI indoensia, nyabangnya ke abdurrahman al baghdadi, orang arab, warga negara ausralia, yg sempat jadi patrinya HTI]. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote: Ada berita : Linda, terang saja Anda di boikot pertamanya :-D Di WM itu orang musti ngomong dengan kata2 yg baik, tidak menuduh, tidak berburuksangka, dengan kata2 yg santun deh pokoknya, baik hati dan tidak sombong. Lha kalo Linda sendiri saja berjilbab ngomong yg saya rasa pedas di bawah ini, apakah ini bukannya bentuknya kesombongan? --- Janoko : Gini aja dech, janoko mau menengahi aja. Kebetulan janoko mengenal bule and londo sudah puluhan tahun, jadi kalau janoko ketemu ama bule and londo itu sudah biasa - biasa aja, malah janoko banyak membantu dan mengarahkan bule-bule yang kebetulan punya problem berat, baik problem masalah keluarganya atau problem pribadi. Nah, Jeng Herni itu ketemu ama bule and londo mungkin beberapa menit, hari, atau mungkin baru beberapa bulan mengenal bule dan pemikirannya, jadi mungkin saja Jeng Herni ini masih belum bisa menguasai dirinya dan mungkinmaaf masih agak bingung, bingung harus mengikuti pola yang mana, apakah pola / cara hiudp Islam atau pola / cara hidup bule yang engga pakai Jilbab itu. Mungkin bahasa lainnya adalah lagi kena shock culture / culture shock. Janoko yakin banget dech kalau hal tersebut hanya akan dirasakan oleh jeng Herni beberapa saat saja, nanti kalau sudah kembali lagi dalam kehidupan seperti yang dulu, pasti dech jilbabnya akan dipakai lagi :) Gimana jeng herni ? --oo0oo-- L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Linda, terang saja Anda di boikot pertamanya :-D Di WM itu orang musti ngomong dengan kata2 yg baik, tidak menuduh, tidak berburuksangka, dengan kata2 yg santun deh pokoknya, baik hati dan tidak sombong. Lha kalo Linda sendiri saja berjilbab ngomong yg saya rasa pedas di bawah ini, apakah ini bukannya bentuknya kesombongan? Bawa2 pula orangtua orang lain yg ia tidak ia kenal. Disini ngomongin antar kita jangan bawa2 ortu segala, dah gitu dicela pula. Kalo saya jadi ortunya Herni ikut milisan di WM, tersinggung saya. Linda berjilbab saja berani mengkritik ortu orang lain. Itukah Islam, yg seharusnya menghormati orangtua? salam maaf:-( l.meilany - Original Message - From: linda To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 04, 2007 2:10 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Sholatnya Sia-Sia?? Astagfirullahgmn sih ini, buka jilbab koq bangga! Bu...tau gak sih, hijab itu memelihara kesucian diri dan hukumnya wajib bagi seorang muslimah! Kasihan yah orangtua sudah mendidik anaknya baik2 sedemikian rupa eh dah gedenya punya prinsip sendiri(urusan agama),memang sih itu urusan anda,tp saya ingatkan jangan bangga deh dengan lepas jilbabnya. - Original Message - From: Herni Sri Nurbayanti To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent:
Re: [wanita-muslimah] Re:tidak santun - Sholatnya Sia-Sia??
Linda, terang saja Anda di boikot pertamanya :-D Di WM itu orang musti ngomong dengan kata2 yg baik, tidak menuduh, tidak berburuksangka, dengan kata2 yg santun deh pokoknya, baik hati dan tidak sombong. Lha kalo Linda sendiri saja berjilbab ngomong yg saya rasa pedas di bawah ini, apakah ini bukannya bentuknya kesombongan? Bawa2 pula orangtua orang lain yg ia tidak ia kenal. Disini ngomongin antar kita jangan bawa2 ortu segala, dah gitu dicela pula. Kalo saya jadi ortunya Herni ikut milisan di WM, tersinggung saya. Linda berjilbab saja berani mengkritik ortu orang lain. Itukah Islam, yg seharusnya menghormati orangtua? salam maaf:-( l.meilany - Original Message - From: linda To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 04, 2007 2:10 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Sholatnya Sia-Sia?? Astagfirullahgmn sih ini, buka jilbab koq bangga! Bu...tau gak sih, hijab itu memelihara kesucian diri dan hukumnya wajib bagi seorang muslimah! Kasihan yah orangtua sudah mendidik anaknya baik2 sedemikian rupa eh dah gedenya punya prinsip sendiri(urusan agama),memang sih itu urusan anda,tp saya ingatkan jangan bangga deh dengan lepas jilbabnya. - Original Message - From: Herni Sri Nurbayanti To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 04, 2007 1:57 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Sholatnya Sia-Sia?? Mbak Mia dan Mbak Mei, Saya sampai 'disentil' oleh mbak Mia lewat japri, khusus utk merespon ini. Maaf lama gak muncul, biasalah... sok sibuk :P. Iya, sepulang dari Belanda saya buka jilbab. Belum semua teman tahu ini, termasuk sebagian teman2 di Belanda dulu dan di milis ini. Keluarga dan teman dekat saya tau. Alhamdulillah gak ada masalah. Ibu paling bertanya kenapa, pertanyaan standar aja.. beliau menghargai keputusan saya. Sebenarnya niatannya sudah lama, cuma menunggu momentum yg tepat. Personally, I think life is about momentum and turning points, untuk berubah. And this is one of them (for me). Ini memang keputusan pribadi. Tapi kita hidup dlm masyarakat yg suka, let's say, usil :P. Kalo kata temen, orang pasti mengiranya saya ini termakan budaya barat. Kalo toh demikian, biar saja Belanda dan budaya barat dijadikan kambing hitam, jadi gak perlu memberikan penjelasan lagi, hehehe.. Soalnya, jujur aja, I avoid having a serious discussion about this :-) Ini karena disentil ma mpok Mia aje. Reaksi yg diterima sudah bisa diperkirakan. Sebagian menghujat, sebagian respect terhadap keputusan saya, sebagian malah mendukung. Sebagian bilang, you look better without it, sebagian bilang, anjriiittt! bener lo buka jilbab? Gue marah banget!. You look better with it, trust me!! (reaksi emosional, with lots of question marks and tanda pentungan). Saya jawab dng sederhana, to all of them, this is not about how I look :-) Dan benar kata mbak Mia, membuka jilbab, buat saya, justru membuat saya menjadi lebih baik dlm beribadah, berkarya, berelasi, peningkatan pribadi deh pokoknya, dll. Insya Allah. Saya jadi lebih jernih, lebih fokus, lebih tenang :-) Jadi orang (muslim) yg biasa-biasa saja, tanpa memakai simbol2 (Islam) tertentu, ternyata membuat hidup ini menjadi lebih tenang. Kalau ada yg menghujat, saya cuma bilang, maaf bila keputusan saya ini mengecewakan anda. Tapi tolong hargai keputusan saya. Kalau ada yg menganggap saya ini 'cewe nakal tidak bermoral' (krn buat sebagian orang, membuka jilbab dipandang sbg degradasi moral), emang moral itu apa? Mari kita samakan persepsi dulu :-) Kalau gak mau terima juga, ya udah mo gimana lagi? Cara menangani kritik yg terbaik adlh, diliat aja, mana yg relevan, mana yg tidak. Buat saya, constructive comments are always welcomed, asal make sense :-) Dari pengalaman saya (belum tentu sama dng pengalaman orang lain), kondisi saya sekarang lebih menenangkan, terutama di tengah2 masyarakat modern sekarang yg berjamaah salah kaprah mereduksi Tuhan, nilai2 agama, dsb dalam simbolisme dan ritualisme semata. Sepakat sama mbak Mei, iman itu urusan Tuhan. Cuma Dia yg tahu. Manusia memang sebaiknya tidak ikut campur dlm mengontrol hubungan vertikal ini. Jangan salah tangkap, ceramah, siraman agama, konsultasi pribadi, dll dlm meningkatkan kualitas hubungan vertikal menurut saya masih perlu, cuma mungkin metodenya aja yg perlu dikritisi (menurut saya). Yg bisa dikontrol (oleh negara dan masyarakat) adalah hubungan horisontal, perilaku manusianya itu sendiri dlm hubungannya dng sesama manusia, hewan, tumbuhan, makhluk hidup lain dan lingkungan. Reaksi yg kedua, orang suka bertanya2 kalo liat saya sholat, dipikirnya saya udah gak sholat lagi :P. Kalo disangkain pengikutnya JIL sih udah biasa. Kayanya itu konsekuensi ikutan milis WM :) Keliru besar! Tanya aja sama yg anggota JIL beneran. Ah, namanya juga manusia. People are just people. Things are what things are. Lha, sholat kan
Re: [wanita-muslimah] Re:tidak santun - Sholatnya Sia-Sia?? - Culture Shock
Ada berita : Linda, terang saja Anda di boikot pertamanya :-D Di WM itu orang musti ngomong dengan kata2 yg baik, tidak menuduh, tidak berburuksangka, dengan kata2 yg santun deh pokoknya, baik hati dan tidak sombong. Lha kalo Linda sendiri saja berjilbab ngomong yg saya rasa pedas di bawah ini, apakah ini bukannya bentuknya kesombongan? --- Janoko : Gini aja dech, janoko mau menengahi aja. Kebetulan janoko mengenal bule and londo sudah puluhan tahun, jadi kalau janoko ketemu ama bule and londo itu sudah biasa - biasa aja, malah janoko banyak membantu dan mengarahkan bule-bule yang kebetulan punya problem berat, baik problem masalah keluarganya atau problem pribadi. Nah, Jeng Herni itu ketemu ama bule and londo mungkin beberapa menit, hari, atau mungkin baru beberapa bulan mengenal bule dan pemikirannya, jadi mungkin saja Jeng Herni ini masih belum bisa menguasai dirinya dan mungkinmaaf masih agak bingung, bingung harus mengikuti pola yang mana, apakah pola / cara hiudp Islam atau pola / cara hidup bule yang engga pakai Jilbab itu. Mungkin bahasa lainnya adalah lagi kena shock culture / culture shock. Janoko yakin banget dech kalau hal tersebut hanya akan dirasakan oleh jeng Herni beberapa saat saja, nanti kalau sudah kembali lagi dalam kehidupan seperti yang dulu, pasti dech jilbabnya akan dipakai lagi :) Gimana jeng herni ? --oo0oo-- L.Meilany [EMAIL PROTECTED] wrote: Linda, terang saja Anda di boikot pertamanya :-D Di WM itu orang musti ngomong dengan kata2 yg baik, tidak menuduh, tidak berburuksangka, dengan kata2 yg santun deh pokoknya, baik hati dan tidak sombong. Lha kalo Linda sendiri saja berjilbab ngomong yg saya rasa pedas di bawah ini, apakah ini bukannya bentuknya kesombongan? Bawa2 pula orangtua orang lain yg ia tidak ia kenal. Disini ngomongin antar kita jangan bawa2 ortu segala, dah gitu dicela pula. Kalo saya jadi ortunya Herni ikut milisan di WM, tersinggung saya. Linda berjilbab saja berani mengkritik ortu orang lain. Itukah Islam, yg seharusnya menghormati orangtua? salam maaf:-( l.meilany - Original Message - From: linda To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 04, 2007 2:10 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Sholatnya Sia-Sia?? Astagfirullahgmn sih ini, buka jilbab koq bangga! Bu...tau gak sih, hijab itu memelihara kesucian diri dan hukumnya wajib bagi seorang muslimah! Kasihan yah orangtua sudah mendidik anaknya baik2 sedemikian rupa eh dah gedenya punya prinsip sendiri(urusan agama),memang sih itu urusan anda,tp saya ingatkan jangan bangga deh dengan lepas jilbabnya. - Original Message - From: Herni Sri Nurbayanti To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, July 04, 2007 1:57 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Sholatnya Sia-Sia?? Mbak Mia dan Mbak Mei, Saya sampai 'disentil' oleh mbak Mia lewat japri, khusus utk merespon ini. Maaf lama gak muncul, biasalah... sok sibuk :P. Iya, sepulang dari Belanda saya buka jilbab. Belum semua teman tahu ini, termasuk sebagian teman2 di Belanda dulu dan di milis ini. Keluarga dan teman dekat saya tau. Alhamdulillah gak ada masalah. Ibu paling bertanya kenapa, pertanyaan standar aja.. beliau menghargai keputusan saya. Sebenarnya niatannya sudah lama, cuma menunggu momentum yg tepat. Personally, I think life is about momentum and turning points, untuk berubah. And this is one of them (for me). Ini memang keputusan pribadi. Tapi kita hidup dlm masyarakat yg suka, let's say, usil :P. Kalo kata temen, orang pasti mengiranya saya ini termakan budaya barat. Kalo toh demikian, biar saja Belanda dan budaya barat dijadikan kambing hitam, jadi gak perlu memberikan penjelasan lagi, hehehe.. Soalnya, jujur aja, I avoid having a serious discussion about this :-) Ini karena disentil ma mpok Mia aje. Reaksi yg diterima sudah bisa diperkirakan. Sebagian menghujat, sebagian respect terhadap keputusan saya, sebagian malah mendukung. Sebagian bilang, you look better without it, sebagian bilang, anjriiittt! bener lo buka jilbab? Gue marah banget!. You look better with it, trust me!! (reaksi emosional, with lots of question marks and tanda pentungan). Saya jawab dng sederhana, to all of them, this is not about how I look :-) Dan benar kata mbak Mia, membuka jilbab, buat saya, justru membuat saya menjadi lebih baik dlm beribadah, berkarya, berelasi, peningkatan pribadi deh pokoknya, dll. Insya Allah. Saya jadi lebih jernih, lebih fokus, lebih tenang :-) Jadi orang (muslim) yg biasa-biasa saja, tanpa memakai simbol2 (Islam) tertentu, ternyata membuat hidup ini menjadi lebih tenang. Kalau ada yg menghujat, saya cuma bilang, maaf bila keputusan saya ini mengecewakan anda. Tapi tolong hargai keputusan saya. Kalau ada yg menganggap saya ini 'cewe nakal tidak bermoral' (krn buat sebagian orang, membuka jilbab dipandang sbg degradasi moral), emang moral