Sunah Yang Pertama Sunah yang pertama," ujar Grandsyeh (Kakek Guru) Abdullah Faiz qs (alm) , "Adalah meminta hanya untuk kehidupan dalam Kehadirat Ilahi. Jangan menyimpan cinta apapun untuk dunia ini dalam hatimu. Seseorang yang memohon hanya Kehadirat Ilahi, dan yang mengarahkan semua perbuatannya pada tujuan tersebut, akan menerima kekuatan dalam kehidupan ini. Para Sahabat mengikuti jalan ini, dan karenanya, berjaya dalam apapun yang mereka lakukan. "Sunah adalah jalan hidup Rasulullah (saw). Ke mana jalannya menuju? Jalannya menuju Kehadirat Ilahi; maka, kita harus mengikutinya. Ini sederhana. 'Apa jalan hidup para nabi?' Saya bertanya kepada semua orang beragama. Jalannya para nabi ialah meraih Kehadirat Ilahi. Siapa yang bisa bilang berbeda?
"Manusia telah mengubah jalan hidup mereka yang berbeda dari jalan para nabi. Sekarang kita berada di jalan kehidupan ini; jalan iblis! lebih dan lebih banyak, kita merasakan hidup ini; lebih banyak materi, lebih banyak istana, lebih banyak uang, lebih banyak kenikmatan. Oleh karena itu, kita saling bertengkar satu sama lain. Kita bertengkar demi kehidupan yang kotor ini. Kamu tidak akan menemukan seseorang yang memohon demi Kehadirat Ilahi, yang memohon demi Allah, berjuang untuk hidup yang kotor ini. Inilah sunnah. Bukanlah hal-hal yang bersifat eksternal. Bukanlah berwudu, shalat, memakai turban. Sunnahnya membuat hatimu suci. Sunnahnya ialah memohon untuk berada di Kehadirat Ilahi dan meninggalkan kecintaan terhadap hidup yang kotor ini. Ini merupakan pelajaran yang kuat bagi mereka yang keberatan mengikuti Islam. "Burung hering merupakan yang terbesar dari jenisnya, namun sifatnya bukan mengejar mangsanya. Ia menunggu dan melahap setelah hewan lain telah makan. Ini merupakan jalan yang baik bagi kita. Ketika kamu melihat semua orang mengejar sesuatu, tinggalkan mereka. Ambil apa yang kamu butuhkan saja. Inilah jalan para nabi. Siapapun yang mengambil lebih dari yang dibutuhkan termasuk mengambil racun, bukan kenikmatan. "Dalam kehidupan ini ukuran kekayaan adalah angka nol. sepuluh, seratus, seribu, satu juta, orang-orang berlarian mengejar nol! Mereka bertengkar demi angka nol; satu untuk hari ini dan lebih banyak disimpan untuk hari esok. Tidak! Ini merupakan jalan iblis! Pelajaran ini untuk orang-orang yang berlarian mengejar angka nol; yang berlarian mengejar kehampaan. Kita mungkin menunjukkan mereka bahwa mereka tidak akan meninggalkan apa-apa dan datang pada kenyataan, jalannya para nabi. Jangan menyimpan angka nol!" Wa min Allah at Tawfiq wasalam, arief hamdani www.mevlanasufi.blogspot.com "The first sunnah," says our Grandshaykh, "is to ask only for life in the Divine Presence. Don't hold any love for this world in your heart. A man who asks only the Divine Presence, and who directs all his actions toward that goal, will receive strength in this life. The Sahaba followed this way and, therefore, were glorious in everything that they did. "Sunnah is the way of the Prophet (peace be upon him). Where does his way lead? It leads to the Divine Presence; and so, we must follow it. It is simple. 'What was the way of prophets?' I ask all religious men. The way of prophets is to reach the Divine Presences. Who can say differently? "Men have changed their ways to those different from the way of the prophets. Now, we are on the way of this life; the way of devils! More and more, we are tasting this life; more things, more palaces, more money, more pleasures. Therefore, we fight with each other. We fight over this dirty life. "You can't see a man who asks for the Divine Presence, who is asking for Allah, fighting for that dirty life. This is the sunnah! It is not external things. It is not making wudu, praying, wearing turbans. The sunnah is making your heart pure. The sunnah is asking to be in the Divine Presence, and leaving the love of this dirty life! This is a powerful lesson for those who object to following Islam. "The vulture is the biggest of birds, but its character is not to run after its prey. It waits, and eats after the other animals have eaten. This is a good way for us. When you see all people rushing on a thing, leave them.Take only what you need. This is the way of prophets. Anyone taking more than he needs takes poison, not pleasure! "In this life, the measure of richness is by zeroes. Ten, one hundred, one-thousand, one-million, people are rushing after zeroes! They are fighting for zeroes; one for today, and some more to keep for tomorrow. No! This is the way of devils. This lesson is for people who are running after zeroes; who are running after nothing. We may show them that they may leave 'nothing,' and come to reality, the way of prophets. Don't keep zeroes!" The Teachings of Grandshaykh Abdullah Faiz ad-Daghestani by Maulana Shaykh Nazim al-Haqqani -Illahi anta maqsudi wa ridhaka mathlubi, YOU are my goal and Your Pleasure is my desire wasalam, arief hamdani www.mevlanasufi.blogspot.com [Non-text portions of this message have been removed]