Syari'at Islam menurut Al-Quran tidak hanya mengenai theologi saja, melainkan 
bermuatan: aqidah, jalannya hukum dan akhlaq, meliputi cakrawala yang luas, 
yaitu petunjuk untuk mengatur baik kehidupan nafsi-nafsi (individu), maupun  
kehidupan kolektif dengan substansi yang  bervariasi seperti  keimanan,  ibadah 
ritual,  karakter  perorangan,  akhlaq individu dan kolektif, kebiasaan 
manusiawi, ibadah non-ritual seperti: hubungan keluarga, kehidupan sosial 
politik ekonomi, administrasi, teknologi serta pengelolaan lingkungan, hak dan 
kewajiban warga-negara, dan terakhir yang tak kurang pentingnya yaitu sistem 
hukum yang teridiri atas komponen-komponen: substansi aturan-aturan 
perdata-pidana, damai-perang, nasional-internasional, pranata subsistem 
peradilan dan apresiasi hukum  serta rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat 
yang berakhlaq. Seri 692 di bawah memperlihatkan hal itu.
H.Muh.Nur Abdurrahman

***********************************************************************************************************************

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IKAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
692. Klasifikasi Ayat Berdasar Kriteria Turunnya Wahyu.

Untuk menghemat ruangan, maka sekali ini yang dituliskan hanya terjemahan 
ayat-ayat saja. 
1. Tanpa Latar Belakang, ada tiga jenis:
1.1 Perintah ataupun seruan Langsung
    contoh: Hai orang-orang beriman telah diwajibkan atasmu berpuasa, 
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa (S. 
Al Baqarah, 2:183)
 
1.2 Perintah ataupun seruan tidak langsung, yaitu ditujukan kepada Nabi 
Muhammad SAW, yang maksudnya tertuju pula kepada semua ummat Islam.
    contoh: Hai Nabi, mengapakah engkau haramkan sesuatu yang dihalalkan Allah 
bagimu, karena menuntut keridhaan isteri-isterimu? Allah Pengampun lagi 
Penyayang (S. At Tahrim, 66:1) 
1.3 Pemberitahuan berupa larangan secara langsung untuk dipatuhi.
    Contoh: Dan janganlah kamu jadikan nama Allah (dalam sumpah kalian) sebagai 
penghalang untuk berbuat kebajikan (S. Al Baqarah 2:224)
2. Mempunyai Latar Belakang yang biasa disebut Asbabun Nuzul, ada dua jenis:
2.1 Pertanyaan/permintaan kepada Nabi Muhammad SAW ada tiga jenis pula:
  2.1.1 Pemintaan fatwa kepada Nabi Muhammad SAW.
        contoh: Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para perempuan. Dan 
kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), 
walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, Karena itu janganlah kamu terlalu 
cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain 
terkatung-katung. dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari 
kecurangan), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (S. An 
Nisa 4:127,129).(#)
  2.1.2 Pertanyaan kepada Nabi Muhammad SAW yang murni pertanyaan, tidak 
mengandung unsur perlawanan/bantahan.
        Contoh: Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit, katakanlah: 
"Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi pelaksanaan 
ibadah) haji (S. Al Baqarah, 2:189).
  2.1.3 Pertanyaan yang mengandung unsur perlawanan/bantahan.
        contoh: Berkatalah orang-orang kafir: "Mengapa Al Qur^an itu tidak 
diturunkan kepadanya (Muhammad) sekali turun saja?" Demikianlah supaya Kami 
perkuat hatimu (untuk menghafal) dengannya Kami menurunkannya (supaya engkau 
hai Muhammad) membacakannya kelompok demi kelompok (S. Al Furqan, 25:32).
2.2 Mempunyai Latar Belakang Situasi Sosial Politik
  2.2.1 Latar Belakang Situasi Sosial, misalnya sehabis perang banyak anak 
yatim.
        contoh: Berikanlah kepada anak-anak yatim hartanya dan janganlah kamu 
tukarkan yang baik dengan yang buruk  dan janganlah kamu makan harta mereka 
bersama harta kamu. Sesungguhnya makan harta anak yatim itu suatu dosa yang 
besar. Jika kamu takut kamu tidak akan berlaku adil tentang anak-anak yatim, 
maka nikahilah olehmu perempuan-perempuan yang baik bagimu,         berdua, 
bertiga atau berempat orang. Tetapi jika kamu takut tidak akan berlaku adil, 
maka         nikahilah seorang saja, atau nikahilah hamba sahaya. Yang demikian 
itu lebih dekat kepada tiada aniaya (S. An Nisa, 4:2-3).
  2.2.2 Latar Belakang Situasi Politik.
        contoh: Telah dikalahkan Rum. Di bumi yang dekat, dan mereka sesudah 
kalah itu akan menang. Dalam beberapa tahun, kepunyaan Allah urusan sebelum itu 
dan sesudahnya. Pada hari (kemenangan Rum) itu akan bergembira orang-orang 
mukmin (S. Ar Rum, 30:2-4).
3. Pelajaran
3.1 Pelajaran membaca do'a
    Contoh: Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala 
puji bagi Allah, Maha Pemelihara semesta alam. Maha Pengasih lagi Maha 
Penyayang. Yang menguasai hari Pengadilan Hanya Engkaulah yang kami sembah dan 
hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang 
lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; 
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (S. 
Al Fatihah, 1:1-7).
3.2 Pelajaran ttg pengetahuan alam
    Contoh: Yaitu Yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, Maka kamu 
nyalakan (api) dari kayu itu (S. Yasin, 36:80).(#) 
3.3 Pelajaran ttg ilmu sosial:
  3.3.1 Politik dan kenegaraan
      Contoh: Dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka. 
(S. Asy Syuwra, 42:38)
  3.3.2 Ekonomi
      Contoh: Supaya kedaulatan (ekonomi) itu jangan (beredar) di antara 
orang-orang kaya di antara kamu (S. AL Hasyr, 59:7). 
 
 WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 4 Agustus 2005
    [H.Muh.Nur Abdurrahman] 
-----------------------------------
(#)
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
003. Interaksi Iman dan Ilmu, Pencemaran Thermal

Antara tumbuh-tumbuhan di pihak yang lain dengan manusia dan binatang di pihak 
yang lain membentuk sistem yang dalam ungkapan bidal Melayu lama berbunyi: 
Seperti aur dengan tebing, atau dalam ungkapan modern yang canggih bunyinya: 
Mutualis simbiosis, suatu ekosistem saling menghidupi dan menghidupkan. Aur 
yang tumbuh di tebing mendapat zat-zat yang dibutuhkan tanaman untuk bertumbuh. 
Akar-akar aur menusuk ke dalam tanah di tebing untuk dapat mengisap zat-zat 
yang dibutuhkannya itu. Di pihak yang lain tebing mendapatkan manfaat dari 
akar-akar rumpun aur, tebing menjadi kuat, tidak mudah terban (tidak pakai g).

Untuk dapat hidup, manusia dan binatang harus mengisi perut, makan dan minum 
dan mengisap udara, bernafas. Tujuan makan bukan untuk kenyang, karena itu 
hanya sekadar kesan saja, melainkan makan pada hakekatnya adalah mengisi tubuh 
dengan bahan bakar. Dan bernafas bukan hanya sekadar menghirup udara segar 
supaya tidak mati lemas, melainkan mengisi tubuh dengan oksigen dari udara. Di 
dalam tubuh manusia dan binatang terjadilah reaksi kimia yang disebut oksidasi. 
Reaksi kimia ini menimbulkan panas dan proses tersebut disebut respirasi. 
Demikianlah tubuh manusia dan binatang menjadi panas, dan panas ini 
dipertahankan suhunya oleh suatu sistem yang musykil dalam tubuh manusia dan 
binatang, yaitu sistem pengatur suhu. Menarik nafas artinya memasukkan oksigen 
ke dalam tubuh, sedangkan mengeluarkan nafas artinya membuang sampah hasil 
pembakaran ke udara. Sebenarnya yang dibuang ke udara itu pada hakekatnya hanya 
sejenis yang berupa sampah dan yang lain tidak dipandang sampah. Yang pertama 
adalah karbon dioksida, zat asam arang, CO2. Yang kedua adalah air dalam bentuk 
uap. Air yang berasal dari mengeluarkan nafas ini dapat dilihat jika kita ada 
di tempat dingin. Uap air itu mengembun di udara berupa titik-titik air yang 
halus, kelihatannya seperti asap putih atau kabut.

CO2 ayang dihasilkan/dikeluarkan dari tubuh manusia dan binatang merupakan 
polutan, zat pencemar yang mencemarkan udara. Pencemaran udara oleh CO2 ini 
bukan semata-mata dari manusia dan binatang saja, melainkan, dan ini yang lebih 
banyak, berasal dari budak-budak tenaga, energy slaves. Tidaklah 
berperi-kemanusiaan, jika manusia memperbudak sesamanya manusia. Akan tetapi 
oleh karena pada dasarnya manusia suka memperbudak, maka manusia memperbudak 
binatang, tenaga otot binatang dimanfaatkan untuk bekerja. Setelah James Watt 
mendapatkan mesin uap, maka manusia memproduksi budak-budak tenaga secara 
massal, yaitu mesin-mesin yang dayanya lebih besar dari daya otot binatang. Dan 
mesin-mesin ini menghasilkan CO2 jauh lebih banyak ketimbang CO2 yang berasal 
dari manusia dan binatang. Sehingga sangat perlu sekali dilaksanakan birth 
control terhadap budak-budak tenaga ini. Mengapa? Oleh karena CO2 ini adalah 
zat pencemar yang menyebabkan terjadinya pencemaran thermal, thermal pollution. 
Bumi jadi panas, suhunya naik, es di kutub utara dan selatan mencair, air laut 
naik, maka terjadilah banjir yang akan lebih hebat dari banjir di zaman Nabi 
Nuh AS. Dan naiknya permukaan laut ini bukan teori omong kosong, betul-betul 
naik menurut hasil intizhar atau observasi. 
 
Mengapa CO2 itu menjadi penyebab pencemaran thermal, informasinya seperti 
berikut: Lapisan udara yang mengandung CO2 yang banyak, menyebabkan permukaan 
bumi ditutupi oleh lapisan CO2. Ini menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. Di 
tempat yang beriklim dingin, jika ingin menanam buah-buahan dan sayur-sauran 
yang membutuhkan suhu yang lebih tinggi dari suhu udara luar, maka buah-buahan 
dan sayur-sayuran itu ditanam di dalam rumah kaca. Gelas atau kaca adalah zat 
bening, radiasi matahari yang disebut photon gampang menerobos masuk. Photom 
itu memukul molekul-molekul udara dalam rumah  kaca. Getaran molekul udra itu 
dipacu oleh photon itu, maka bertambah intensiflah getaran molekul udara itu, 
yang membawa kesan fenomena naiknya suhu udara, karena itulah udara bertambah 
panas. Kaca adalah penghantar panas yang jelek. Maka terperangkaplah panas itu 
dalam rumah kaca. Photon mudah menerobos masuk, namun setelah tenaga radiasi 
itu sudah ditransfer menjadi tenaga panas dalam rumah kaca, gelombang panas 
tidak/kurang mampu menerobos keluar. Inilah efek rumah kaca. Juga CO2 adalah 
zat bening mudah ditembus photon. Juga CO2 adalah zat pengantar panas yang 
jelek. Maka terperangkaplah gelombang panas dalam ruang antara lapisan CO2 
dengan permukaan bumi, seperti halnya gelombang panas dalam rumah kaca.

Demikianlah seriusnya gejala alam berupa naiknya suhu di permukaan bumi ini, 
atau globalisasi thermal ini, maka Allah SWT memberikan informasi kepada ummat 
manusia sejak lebih 14 abad yang lalu. Berfirman Allah SWT dalam Al Quran, S. 
Yasin, ayat 80 sebagai berikut:
-- Alladzie ja'alalakum minasysyajari-lakhdhari naaran faidzaa antum minu 
tuuqiduun. artinya: Yaitu Yang menjadikan bagimu api dalam (zat) hijau pohon 
maka dengan itu kamu dapat membakar.

Sepintas lalu secara common sence, kita menjumpai pertentangan antara akal 
dengan wahyu. Akal kita mengatakan, bahwa api itu atau yang dibakar itu bukan 
dari pohon yang hijau, melainkan dari kayu-kayuan dan daun-daunan yang kering 
berwarna coklat. Memang pepohonan hijau dapat terbakar dalam bencana alam 
berupa kebakaran hutan, tetapi penlesan ini tidak relevan, karena ayat itu 
menjelaskan "kamu" membakar, maksudnya dengan sengaja membakar. Kebakaran hutan 
terjadi karena ketidak sengajaan.Ada kitab tafsir yang mencoba menjelaskan 
bahwa ada sejenis pohon  yang dapat dijadikan kayu bakar, walaupun masih hijau. 
Tetapi akal kita mengatakan bahwa menurut qaidah bahasa Arab, bentuk mudzakkar 
(laki-laki) asysyjaru-lakhdhar dalam ayat di atas menunjuk kepada pohon secara 
keseluruhan, bukan hanya sekadar sejenis pohon. Kalaulah yang dimaksud hanya 
sejenis, atau sebahagian pohon, maka harus memakai bentuk muannats (perempuan), 
yaitu asysyaratu-lkhadhraau. Jadi penafsiran dalam kitab tafsir trersebut 
tidak/belum dapat memecahkan permasalahan adanya pertentangan antara akal 
dengan wahyu. Ada yang menempuh pendekatan majazi (kiasan, metaphor), yaitu 
hijau dimaknai dengan "subur"

Namun masih ada upaya lain dengan paradigma seperti dijelaskan dalam Seri 001, 
yaitu akal harus tunduk pada wahyu. Kalau terjadi pertentangan antara akal 
dengan wahyu, maka akal harus mengalah. Seperti telah dijelaskan dalam Seri 
001, akal membutuhkan informasi untuk berpikir. Akal harus mengalah kepada 
wahyu, oleh karena dalam keadaan yang demikian itu adalah suatu isyarat bahwa 
akal membutuhkan informasi yang lebih canggih untuk dapat merujuk akal itu 
kepada wahyu. Dan informasi ini bersumber dari ilmu fisika, kimia, botani 
dengan pengkhususan anatomi tumbuh-tumbuhan.

Reaksi thermonuklir di matahari mentransfer wujud tenaga nuklir menjadi tenaga 
radiasi yang berwujud sinar gamma(*) yang menembus ke lapisan bagian luar dari 
matahari. Sinar gamma itu mengalami penyusutan energi karena menembus lapisan 
matahari itu. Setelah sampai di bagian luar sinar yang telah berdegradasi 
energinya itu dikenal sebagai photon, lalu memancar ke sekeliling matahari, 
antara lain menyiram permukaan bumi. 
Tumbuh-tumbuhan dibangun oleh bahagian-bahagian kecil yang disebut sel. Di 
dalam inti sel terdapat butir-butir pembawa zat warna. Yang terpenting di 
antara butir-butir itu adalah pembawa zat warna hijau, yang disebut khlorophyl, 
zat hijau daun (istilah ilmiyah dari bahasa Yunani, Kholoros = hijau, Phyllon = 
daun). Khlorophyl ini menangkap photon dari matahari dan mengubah wujud tenaga 
photon itu menjadi tenaga potensial kimiawi dalam makanan dan bahan bakar 
hidrokarbon di dalam molekul-molekul melalui proses photosynthesis. Dalam 
proses photosynthesis oleh khlorophyl ini dari bahan baku CO2 dan air dan 
photon, dihasilkan makanan dan bahan bakar hidrokarbon dan oksigen. Selanjutnya 
melalui proses respirasi dalam tubuh manusia dan binatang dan budak-budak 
tenaga, makanan dan bahan bakar itu dengan oksigen dari udara berubahlah pula 
menjadi CO2 dan air. Demikianlah sterusnya daur atau siklus itu berlangsung. 
Photosynthesis - CO2 dan air - respirasi - makanan, bahan bakar, dan oksigen. 
Jadi tumbuh-tumbuhan mengambil CO2 dan mengeluarkan oksigen. Sebaliknya manusia 
dan binatang mengambil oksigen dan mengeluarkan CO2. 
Secara gampangnya asysyajaru-lakhdhar itu adalah pabrik makanan / bahan bakar 
dan oksigen. Bahan mentahnya adalah air dan CO2. Mesin pabrik adalah photon dan 
proses dalam pabrik yang mengolah air dan CO2 menjadi makanan / bahan bakar dan 
oksigen disebut proses photosynthesis (sintesa atau penyusunan oleh photon). 
Makanan dibakar dengan oksigen dalam tubuh manusia, oksigen dihisap dari udara, 
demikian pula bahan bakar dibakar dengan oksigen dalam mesin-mesin pabrik. 
Oksigen disedot dari udara. Itulah ma'na minasysyajari-lakhdhari naaran faidzaa 
antum minhu tuuqiduun. Demikianlah ilmu fisika, kimia, botani dengan 
pengkhususan anatomi tumbuh-tumbuhan membantu kita untuk dapat memahami S. 
Yasin, ayat 80 dengan baik, memberikan informasi yang cukup bagi akal kita, 
sehingga menghilangkan pertentangan antara akal dengan wahyu.
Alhasil, jika informasi itu cukup lengkap bagi akal, akan hilanglah 
pertentangan antara akal dengan wahyu. Pemakaian istilah asysyjaru-lakhdhar, 
zat hijau pohon dalam Al Quran lebih tepat dari istilah ilmiyah khlorophyl, zat 
hijau daun, oleh karena zat tersebut bukan hanya terdapat dalam daun saja, 
melainkan pada seluruh bagian pohon asal masih berwarna hijau, mulai akar yang 
tersembul asal masih hijau, dari batang asal masih hijau, cabang asal masih 
hijau, ranting, daun, sampai ke pucuk serta buah yang masih hijau.
  
Dari S. Yasin, ayat 80 itu, dengan penjelasan berupa informasi dari ilmu 
fisika, kimia, botani dengan pengkhususan anatomi tumbuh-tumbuhan sebagai ilmu 
bantu untuk dapat mengerti wahyu dengan baik dan jelas, dapatlah kita lihat 
bagaimana pentingnya hutan. Bukan hanya sekadar mengendalikan air di dalam 
tanah dan permukaan bumi, tidak banjir di musim hujan dan tidak kering di musim 
kemarau. Akan tetapi, dan ini yang lebih penting, adalah untuk terjadinya daur: 
tumbuh-tumbuhan penghasil oksigen, yang membutuhkan CO2 - manusia dan binatang 
penghasil CO2, yang membutuhkan oksigen. Maka terjadilah seperti yang 
diungkapkan oleh bidal Melayu lama: seperti aur dengan tebing, mutualis 
simbiosis.
Demikianlah uraian interaksi iman dan ilmu dalam ruang lingkup daur CO2 dan 
oksigen dalam pengetahuan lingkungan khusus globalisasi pencemaran thermal dan 
pentingnya hutan. WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 3 November 1991
    [H.Muh.Nur Abdurrahman]
================================
(*)
Gamma rays (often denoted by the Greek letter gamma) are an energetic form of 
electromagnetic radiation produced by radioactive decay or other nuclear or 
subatomic processes such as electron-positron annihilation. =>  
http://en.wikipedia.org/wiki/Gamma_ray
Penjelasan => http://en.wikipedia.org/wiki/Gamma_ray ttg gamma rays kurang 
lengkap, karena tidak menjelaskan juga bahwa gamma rays utamanya terbentuk dari 
kern reactie, yaitu reaksi inti thermonuklir penyusunan (fusi) inti atom, 
seperti berikut:
     1            4       0
4 ( H  ) ------->He + 2 (e) + gamma
   1            2       1






[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke